ppm aisyiah 2010
DESCRIPTION
AIKTRANSCRIPT
DISAMPAIKAN DLM PELATIHAN FASILITATOR PENGEMBANGAN DESA SIAGABAGI DOSEN/CI PRODI D-III KEBIDANAN STIKES AISYIAH YOGYAKARTA
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) Penggerakan & Pemberdayaan masy.
TPU :Peserta mampumelaksanakanPenggerakan & Pemberdayaan masy. melalui kemitraan
TPK : Peserta mampu :1. Menjelaskan pengertian dan tujuan
Penggerakan & Pemberdayaan masy. 2. Menjelaskan prinsip-2 & ciri-2 Penggerakan
& Pemberdayaan masy. 3. Menjelaskan strategi Penggerakan &
Pemberdayaan masy. 4. Menjelaskan pokok-2 kegiatan Penggerakan
& Pemberdayaan masy. 5. Melaksanakan kegiatan teknis dlm
Penggerakan & Pemberdayaan masy.
POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASANA. Pengertian & tujuan Penggerakan & Pemberdayaan masy. 1. Pengertian Penggerakan & Pemberdayaan masy.
2. Tujuan Penggerakan & Pemberdayaan masy. B. Prinsip-2 & Ciri-2 Penggerakan & Pemberdayaan masy. 1. Prinsip-2 Penggerakan & Pemberdayaan masy. 2. Ciri-2 Penggerakan & Pemberdayaan masy. C. Strategi Penggerakan & Pemberdayaan masy. D. Pokok-2 kegiatan Penggerakan & Pemberdayaan masy.
1. Pokok-2 kegiatan Penggerakan & Pemberdayaan masy. 2. Langkah-2 kegiatan Penggerakan & Pemberdayaan masy.
E. Kegiatan teknis dlm Penggerakan & Pemberdayaan masy. 1. Pengamatan Epid. Sederhana2. Promkes3. Kadarzi4. PHBR5. Sanitasi dasar6. KIA
22/04/2023 4magoes
Adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya & kemampuan
untuk mencegah dan mengatasi masalah / ancaman kesehatan
(termasuk bencana & kegawat daruratan kes.) secara mandiri dalam rangka
mewujudkan Desa Sehat
DESA SIAGAKEPMENKES NO. 564/MENKES/SK/VIII/2006
22/04/2023 PROMKES 5
TUJUAN UMUM:
TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA YG SEHAT,
PEDULI & TANGGAP THD PERMASALAHAN KESEHATAN
DI WILAYAHNYA
TUJUAN DESA SIAGA
22/04/2023 PROMKES 6
TUJUAN KHUSUS• Meningkatya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
tentang pentingnya kesehatan• Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat
desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah, darurat dan sebagainya)
• Meningkatnya keluarga sadar gizi & ber-PHBS• Meningkatnya kesehatan lingkungan desa• Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa
untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
22/04/2023 PROMKES 7
DESA SIAGA
MEMILIKI MINIMAL 1 (SATU)
BUKAN ARTIAN FISIK TETAPI YANG PENTINGADALAH AKSES YANKES THD MASYARAKAT
POSKESDES
22/04/2023 magoes 8
PENGGERAKAN &PEMBERDAYAAN
KEMANDIRIAN
Kesiapan sumberdaya, kemampuan, kemauan
Mencegah & mengatasi masalah / ancaman kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
Dusun / RW
Desa / Kelurahan
TAHAPAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA
Apa PPM ?
Segala upaya fasilitasi yg bersifat persuasif & tdk memerintah yg bertujuan utk m’ningkatkan
pengeth, sikap, perilaku & kemamp masy dlm menemukan, merenc & m’cahkan maslh menggnk s.d.a/potensi yg mrk miliki trmsk partisipasi & dukungan toma serta LSM yg
ada di masy
Proses dimana individu,keluarga, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan
masyarakat luas
• Mengambil Tanggung Jawab atas “healthly” & “wealthly”• Mengembangkan kemampuan utk “social support” utk menyelesaikan berbagai “health problem”• Menjadi “agent of change” & “leader” penggerakan masy dlm pembangunan kesehtan
PROSES
Pembelajaran
Dari, oleh, untukdan bersama masyarakat
Sesuai sosial budaya
Mempengaruhi lingkungan
Mampu :Memelihara &meningkatkankesehatannya
Pemberdayaan masy.
PENGERTIAN LAIN
• Serangkain kgt yg sistematis, terencana, terarah utk menggali & menggerakan partisipasi masy, agar memanfaatkan potensi yg ada guna memecahkan maskes.
• Potensi masy adl “tenaga dr dlm” berupa kesetiakawanan sosial, toleransi, gotong royong, guyub rukun, pesaudaraan, ikatan keluarga, diarahkan utk mengatasi mas-kesmasy
• Bersifat sistematis: memanfaatkan & optimalkan sistem & organisasi yg telah ada utk terlibat dlm pem-kes
• Terencana: segala kgt di awali dgn pelibatan masy sejak awal
• Diarahkan utk mengatasi mas-kes yg “felt needs” maupun mengemb program kes yg lebih maju.
• Budaya “gotong royong”: perbuatan/tind yg dilakukan olh sklp orang yg hidup bersama dlm satu msy dlm bentuk kerjasama, tolong menolong & saling membantu scr sukarela, penuh kesadaran & tanggung jawab
• 3 azas pola kepemimpinan “Ki Hajar Dewantoro”:– Ing Ngarso Sung Tulodo: jika berada di muka akan memberi
teladan– Ing Madyo Mangun Karso: jika berada di tengah akan
membangun team kerja & tekad kerja– Tut Wuri Handayani: jika berada di belakang akan menjadi
pendorong/penyemangat kerja
• Pola kebersamaan mnt Dr. Sosrokartono:– Sugih Tanpo Bondo (kaya tanpa harus memiliki harta benda)– Nglurug Tanpo Bolo (berjuang tanpa harus menggunakan
senjata atau tentara)– Menang Tanpo Ngasorake (menang tanpa merendahkan
lawan)– Weweh Tanpo Kelangan (memberi tanpa harus merasa
kehilangan)• QS Al Maidah ayat 2:
– “Dan tolong menolonglah kamu dalm mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”
16
Modal sosial
• Posyandu• Posyandu Asta (asuhan tokoh agama)• Pos Obat Desa (POD)• Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)• Tassia (tabungan suami sayang ibu dan anak)• Warung Obat Desa (WOD)• Kelompok Peminat KIA (KP-KIA)• Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)• Arisan ibu bersalin (Aribulin)
• Poliklinik Bersalin Desa (Polindes)• Pondok bidan desa (pondansa)• Peguyuban peserta KB• Bina Klg Balita (BKB)• Pemantauan & stimulasi perkembangan balita (PSBP)• Tanaman obat keluarga (toga)• Pos kesehatan pesantren (Poskestren)• Dana sehat • Posyandu usila• Dokter kecil, • dll
DASAR PEMIKIRAN PPM
PRODUKTI-FITAS
RENDAH
PENGHASILANRENDAH
RAWAN SAKITTUBUH SAKIT
DAYA TAHANTUBUH
RENDAH
Akibatnya:• Gizi kurang• Lingk. Buruk
•Pendidikan rendah• Perilaku tak sehat• Kematian, dll
PPM PPM PPM
PELAKSANAANPROGRAM KEGIATAN
GOVERNMENT
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
SEKTOR SWASTA
SEKTOR LAIN
INSTITUSI &TOMA/TOGA
POLICYREGULATION
FACILITY
ALUR PIKIR (PROSES) PEMBANGUNAN MASYARAKAT
COORDINATING
COORDINATING
COORDINATING
SUPPORT
SUPPORT
SUPPORT
SUPPORT
MASYARAKATBERDAYA
(MAMPU, MAJU &MANDIRI) ALTERNATIF
SOLUSI
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Mencakup: Community Development
(pembangunan masyarakat)Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)
?
“Memampukan dan Memandirikan Masyarakat” = PEMBERDAYAAN
1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan kemungkinan tanggapan terhadap upaya pemberdayaan masy. Termasuk kecenderungan atau kemauan untuk melaksanakan rancangan yang dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut setelah dapat diterimanya.
STRATEGI DAN TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1.Perluasan jangkauan (Expansion Program)
2.Pembinaan (Maintenance Program)
3.Pelembagaan dan pembudayaan
STRATEGI
TAHAPAN
PEMBERDAYAAN SASARAN FUNGSI
Masyarakat
Keluarga
Pria/Perempuan dan Anak
Pasangan Suami -Istri
Kelembagaan Masyarakat FASILITASI
PENGGERAKAN
PENDAMPINGAN
Individu
KERANGKA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PROVINSI
KOTA/KABUPATEN
KECAMATAN
KELURAHAN
Regulator
OPERATOR
ImplementatorProgram
SupervisorKegiatan
Pelaksana Kegiatan
(Eksekutor)
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
HIRARKI FUNGSI PEMB. MASY
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
Unit terkait dan LSM Peduli prog pemb masy
Community Empowerment
Goverment
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Institution & Leader
People
Regu
latio
n, P
olicy
,,Fas
cility
Participation & Responsibility
Regulation,
Policy,,Fascility
Pemberdayaan masyarakat
PELAYANAN MASYARAKAT
Goverment
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN PEMBANGUNAN
Private Community
Regu
latio
n, P
olicy
,Fas
cility
Participation & Responsibility
Regulation, Policy,Fascility
Movement
Partnership
Empowerment
Community Development
Dasar Acuan Ruang Lingkup PHBS
Area Prioritas Tatanan Sehat Hasil Yang Diharapkan
ParadigmaSehat
Bangsa Sehat
Berkemb. Perilaku
dan gerakan sehat
Strategi Advocasi Bina Suasana Pemberdayaan Masy.
Mitra Descision Makers Opinion Leaders Semua Komp. Masyt
Proaktif Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan
Mencegah Resiko Penyakit
Melindungi Ancaman Penyakit
Peran Aktif Dalam Upaya Ke.
Rumah Tangga Sehat
Institusi Pendidikan Sehat
Tempat Kerja Sehat
TTU Sehat
Institusi Kes. Sehat
PHBS
Gisi
Gayahidup
KeslingJPKM
KIA
PENDIDIKAN KES>(Perub. Perilaku)
ADVOCASI(Upaya Mempenga
ruhi lingkungan)
UPAYAPENINGKATAN
(Upaya Promotif)
SOSIAL MARKETING(Kampanye Sosialisasi)
PENYULUHAN(Komunikasi
InformasiEdukasi)
PENGORGANISASIANPENGGERAKAN
PEMBERDAYAAN(CD, CO, SOSMOB
UPAYA LAIN(Sesuai Keadaan/Perkembangan)
Ikhtiar Lain
• Utk meningkatkan kemampuan masy utk melakukan diagnosis maskes (cummunity diagnosis(, merumuskan upaya penanggulangan (community prescription), melaks penaggulangan (community treatment) & menilai kgt (community evaluation)
• Mengatasi mas-kes setempat dgn sumber daya setempat
• Memperluas dukungan sosial melalui dukungan politis, optimalisasi sumber daya & dukungan swasta
• Tujuan pertama & kedua mrpk metode edukatif• Tujuan kedua mrp tujuan yg mempercepat proses
KONSEP PPM
PROGRAMPPM
KEMANDIRIANMASY
(DANA, PK, TEKNOLOGI,KEARIFAN LOKAL, ORMAS,
MATERIAL, DLL)
DESI/KELSI
INPUTPROSES
OUTPUT
• Kelompok pengambil kebijaksanaan (police makers), spt DPR, Pemerintah, dll
• Kelompok pengambil keputusan (decision makers) di jenjang administrasi kesehatan (Depkes, Dinkes, Puskesmas)
• Kelompok petugas kesehatan dr berbagai sektor• Kelompok masyarakat:
– Berdasarkan tk administrasi– Berdasarkan klp pekerja– Berdasarkan klp pemuda– Bds kelompok berisiko mas-kes (WTS, Gepeng, dll)– LSM– Dunia usaha, swasta
• Masyarakat rawan risiko kesehatan (miskin, girli, daerah bencana, pesisir, pemukiman baru,”slum area”, dll)
• Lembaga bantuan (donor) asing
PENDEKATAN DLM PPM
TOPDOWN
BOTTOM-UP
DEMOCRACY
LATAR BELAKANG ORANG BERPERAN
• IDENTIFIKASI• INCENTIVE• REWARD-PUNISHMENT• COERCIVE• PERVASIF/INTIMIDACY• VOLUNTARY• ALTRUISME
JENIS PEMBERDAYAAN
• Community empowerment for non formal leader• Community empowerment for non formal organization• Community empowerment for cader• Community empowerment for social fund• Community empowerment for locality material• Community empowerment for basic knowledge• Community empowerment for basic technology• Community empowerment for decision based community• Community empowerment for life skill• Community empowerment for self reliance• Community empowerment for sense of belonging• Community empowerment for together
PRINSIP PPM• Masyarakat adl objek sekaligus subjek• Hubungannya adl Bidan sebagai “provider” dan
masyarakat sbg “customer”• Masalah kesehatan yg dipecahkan didasarkan atas
“the felt needs” dari pada “the real needs”• Dari pelibatan/partisipasi masyarakat ke “patnership”• Menggunakan pendekatan pemberdayaan
masyarakat• “Human relation” adalah pintu masuknya (portal of
entry)
• Bekerja dengan prinsip “to work with not to work for”
• Kegiatan dilakukan di masyarakat, bukan di RS (ekstramural)
• Pasien/Klien: Seluruh komunitas baik sehat, sakit dan orang mati
• Penekannya pada perubahan perilaku sehat (health behavior) melalui “health education”
• Tujuannya: meningkatnya fungsi kehidupan & produktifitas masy
• Bekerja secara “team work” atau “esprit de corps”
HIERACHY MASLOW (1967)
BASIC/ FISIOLOGISNEEDS
SECURITY & SAFETYNEEDS
AFECTION NEEDS
ESTEEM NEEDS
SELFACTUALIZATION
INNOVATOR
EARLY ADAPTERS
EARLY MAYORITY
LATE MAYORITY
LEGGARDS
HUMAN ENGINEERING
SOCIAL ENGINEERING• Norm Subjective
• Resources Factorial
• Empirical Rational Strategies– Asumsi dasar: manusia akan menerima perubahan bila rasional &
menguntungkan– Strateginya: penyebaran teknologi kebendaaan (think technology) &
bukan (people technology)• Normative-reeductive Stretegies
– Asumsi dasar: rasionalitas & intelegensia– Pola perilaku masy dipengaruhi norma sosial budaya– Perilaku lebih cepat berubah dgn merubah orientasi normatifnya– Implementasinya: “change agent”– Perubahannya ke arah: problem solving & sistemik
• Power Coercive Strategies: – Asumsinya: orang akan patuh pd mereka yg mempunyai kekuasan:– Startegunya: tanpa kekerasan & bertumpu pd “moral power”– Menggunakan organisasi sosial politik– Melakukan rekomposisi & manipulasi kekuatan elite
• PPM mrp fungsi dr berbagai faktor yg scr matematis ditentukan oleh: lingk (X1), kepemimpinan (X2), sumber daya lokal (X3), kerjasama (X4), promosi kes (X5) dan (Xn) dan lainnya.
• Hal yg hrs diperhatikan:– Perlu di cari faktor-faktor lain yg justru kemungkinan paling
berpengaruh– Kaji bobot tiap faktor tersebut kaitannya dgn peningkatan PSM
• Faktor lain tsb: peran tokoh kunci (key persons), dana stimulan, reward, punishment, dll
Pola Pikir PPM
AGENT/SOURCE ADOPTER
IDE, BENDA &TEKNLG
CHANNEL
TIME
AGENT/SOURCE/PROVIDER
• Orang scr individu/klp yg terlibat langsung maupun tdk langsung menjadi penyebab (agen) terjadinya suatu perubahan, perbaikan & pengembangan penduduk ke arah yg lebih baik.
• Siapa Saja:– Tokoh Formal: Bidan Desa, Bidan Puskesmas, dll.– Tokoh Non Formal: Kader, Tetua/Sesepuh Warga, Ulama, Guru, Pimpinan
Orsospol, LSM, dll.• Fungsinya:
– Agent of Change– Agent of Influencer– Educator– Inovator– Provocator– Diffuser– Facilitator– dll
CHANNEL
• Saluran/jalan yg digunakan oleh agen/source/provider utk memindahkan/menyalurkan ide, benda dan teknologi baru pd masyarakat
• Apa Saja:– Mekanisme Saluran Tradisional– Mekanisme Saluran Konvensional– Mekanisme Saluran Birokrasi– Mekanisme Saluran Media Massa
• Fungsinya:– Memudahkan transformasi ide, benda & teknologi agar lebih cepat– Memudahkan komunikasi ide, benda & teknologi pd adopter– Melancarkan ide, benda & teknologi kpd adopter– Menjelasakan ide, benda & teknologi hingga mudah dipahami
IDE/BENDA/TEKNOLOGI
• Segala sesuatu berbentuk ide, gagasan, barang, benda, alat atau teknologi yang belum dikenal, dilaksanakan atau diterapkan oleh masyarakat/adopter
• Apa Saja:– Ide/Gagasan baru: PHBS, DESA SIAGA, dll– Benda/Barang: Produk Pemerintah, Poskesdes – Alat: Alat KB Baru, – Teknologi: Teknologi Tepat Guna Baru: cara SADARI
• Fungsinya:– Memperbaiki kesejahteraan masyarakat– Menjadikan masyarakat mandiri– Menjadikan masyarakat mudah memenuhi kebutuhannya– Memudahkan akses masyarakat thd sumber daya
ADOPTER
• Individu, keluarga, kelompok masyarakat khusus yang menjadi sasaran untuk melaksanakan, menerapkan, dan atau menggunakan ide/gagasan, benda/barang, alat dan teknologi, sehingga mampu mengubah dan berkembang kehidupan masyarakat
• Siapa Saja:– Keluarga Miskin– Masyarakat Terisolasi– Masyarakat Korban Bencana– Masyarakat Pinggiran– Masyarakat Pemukiman Baru, dll
• Fungsinya:– Sebagai objek – Sebagai Subjek
TIME
• Pemilihan waktu pelaksanaan penyampaian atau pentransformasian ide, gagasan, alat, barang dan atau teknologi pada sasaran (adopter).
• Kapan Waktunya:– Pendekatan Formal dan Non Formal– Pendekatan Peristiwa/Momen– Pendekatan Sejarah– Pendekatan Instansional– Pendekatan Home To Home– Pendekatan Periodik, dll
• Tujuannya:– Agar waktunya tepat sesuai kebutuhan– Agar waktunya tepat sesuai perhatian– Agar waktunya tepat sesuai tujuan– dll
ASSESMENT
IMPROVEMENT &
SUSTAININGPROGRAM
EVALUATION
PLANNING
IMPLEMENTING
Diagnosis Kesmasy
Keadaan yang
diharapkan
Keadaan yangnyata
3.RUMUSAN MASALAH
2.URUTAN PRIORITAS MASALAH 4. MENCARI
KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
1.IDENTIFIKASI MASALAH
7. MENETAPKAN CARA-2 PEMECAHAN MASALAH
5. MENGKORFORMASIKAN
PENYEBABMASALAH
6. MERUMUSKAN ALTERNATIF CARA
PEMECAHAN MASALAH
MANAJEMEN A R R I F
Keadaan yang
diharapkan
Keadaan yangnyata
2.RUMUSAN MASALAH
3. RENCANA (RUK dan RPK) )
1.IDENTIFIKASI MASALAH / ANALISIS MASALAH
5. FORUM KOMUNIKASI
4. IMPLEMANTASI
MANAJEMEN A R R I ME
Keadaan yang
diharapkan
Keadaan yangnyata
2.RUMUSAN MASALAH
3. RENCANA (RUK dan RPK)
1.IDENTIFIKASI MASALAH / ANALISIS MASALAH
6 EVALUSI
4. INTERVENSI
5. MONITORING
LANGKAH I : PERSIAPAN
• PERTEMUAN TINGKAT DESA– Tujuan:
• Dikenalnya konsep Desi/Kelsi• Dikenalnya Poskesdes• Diperolehnya dukungan• Disadari pentingnya SMD/CSS• Tersusunnya Pokja & Jadwal Kegiatan SMD
– Tempat: Balai Desa/RW– Peserta
• Kec: Camat,Muspika, Kapusk, TPKK, Jajaran Disduk Capil KB, Depag, LS, LSM dll
• Desa: Kades, pamong, bides, kader, PKK, Dawis, LSM, Toma, Toga, Karang Taruna, Ormas, dll
LANGKAH II: PELAKSANAAN
A. ASSESMENT1. Penganalan Masyarakat
1. Pendekatan “formal and informal leader”2. Kenali strukutur pemerintahan3. Kenal organisasi sosial4. Pemetaan wilayah binaan Desi/Kelsi
2. Pengenalan Masalah1. Survai Mawas Diri (Community Self Survey)2. Survai Cepat3. FGD4. Observasi5. Indepth Interview
SURVEI MAWAS DIRI
Survei Mawas diri ( SMD ) atau Telaah Mawas Diri ( TMD ) atau Community Self Survey
( CSS ) adalah kegiatan pengumpulan dan pengolahan data keadaan/masalah yang
berkaitan dengan kesehatan masy (kpwt), seperti masalah penyakit & perawatnnya, kesehatan lingkungan, masalah perilaku (PHBS), masalah gizi dan masalah sarana
kesehatan.
• Tujuan SMD agar kader kesehatan mampu melakukan telaah mawas diri dan diperolehnya informasi tentang keadaan/masalah kesehatan yang dihadapi sendiri oleh mereka.
• Survei Mawas Diri dilakukan oleh kader-kader sendiri didampingi oleh para mhsw pendamping dengan bimbingan tenaga kesehatan puskesmas dan fasilitator dari dinas kesehatan, sehingga masalah yang ditemukan benar-benar dirasakan dan disepakati oleh mereka. Dengan demikian, diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi masyarakat, serta bangkit niat atau tekat untuk mencari solusinya.
• Sebelum dilakukan kegiatan SMD ini terlebih dahulu telah dilakukan pertemuan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan bagi kader serta para pendamping dalam melakukan SMD. Adapun materi dalam pertemuan tersebut di sampaikan oleh fasilitator puskesmas dan orang dari dinas kesehatan, yaitu tentang:
• teknik melakukan SMD• pengenalan masalah kesehatan & kpwt • pengenalan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
perilaku (PHBS)• pengenalan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.• pengenalan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan sarana
kesehatan seperti, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, pesantren dan jamban/WC.
• Persiapan & ketanggapan masy menghadapi bencana
• Keluaran atau output dari SMD ini berupa identifikasi masalah-masalah kesehatan serta potensi di masyarakat dusun yang dapat didayagunakan dalam mengatasi masalah- masalah kesehatan/kpwt tersebut.
NO MASALAH KESLING MASALAH PHBS MASALAH GIZI MASALAH SARANA1 Sampah yang berserakan di lingkungan
pesantrenSisa makanan yg berserakan di asrama
Masakan /nasi yg kurang masak
Kurangnya tong sampah
2 Saluran air mandi tersumbat oleh sampah
Sisa makanan tidak dibersihkan Masak beras yg tidak bersih
tempat lemari yang sempit sehingga sulit dibersihkan
3 Kamar mandi berlumut dan licin Pakaian yg sudah digunakan bergantungan di dalam asrama
Santri tidak sarapan pagi Kurangnya tempat menjemur pakaian
4 Bak mandi jarang di kuras Kain basahan mandi tigunakan bergantian
Mengambil porsi makanan yg tidak sesuai
Tempat masak/dapur umum kurang lebar
5 Air limbah tidak mengalir kedalam got sehingga menjadi sarang nyamuk
Santri tidur dilantai, tanpa selimu dan alas tidur
Mie dijadikan makanan pokok
Tukang masak hanya ada 2 orang
6 Banyak Santri yang jarang gosok gigi Sesudah BAB tidak cuci tangan dengan sabun dan WC tidak di siram samapai bersih.
Menu makanan kurang bervariasi
Tidak ada SPAL
7 Air tergenang didalam kelas Bantal sering dipakai bersama-sama Kotoran dari WC tidak ke septiktank
8 Kasur tidak dijemur Tidur tidak menggunakan selimut dan tanpa obat nyamuk.
Ruang asrama tidak sesuai dengan jumlah penghuni
9 Piring tidak segera dicuci sebelum dan sesudah makan
Menghidangkan makanan tidak ditutup Kurangnya sarana air bersih/ kran
10 Lantai asrama jarang di pel Minum segelas berdua Di asrama dan di kelas tidak ada sumber air bersih/kran umum
11 Dilapangan pesantren banyak batu, lumpur, dan rumput yang tinggi.
Mencuci bahan makanan dengan air bekas cucian tangan
12 Ember sabun, sepatu dan sandal diletakkan sembarangan didalam asrama.
13 Pakaian basah dijemur didalam asrama.
14 Ada guru yg merokok diruangan
B. PENGOLAHAN DATA
• Cheking• Rekapitulating• Editing• Coding• Clasification• Tabulation• Analysis• Identificatin• Formulation Problem• Priority Problem• Alternative Problem Solving
C. CARA MENGENALKAN MASALAH
• REMBUG DESA• MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA• KLOMPENCAPIR• SARASEHAN• ANJANGSANA• ARISAN (RT, DASA WISMA)• PELATIHAN • SEMINAR• PENGAJIAN• LOKAKARYA MINI PSUKESMAS• PERTEMUAN LISTAS SEKTOR• DAN LAINYA
MMD
•
• MEMBAHAS HASIL SMD• MEMBAHAS DAN MENYETUJUI PRIORITAS MASALAH• MERENCANAKAN KEGIATAN PENANGGULANGAN MASALAH
Musyawarah Masy. Desa.(MMD)
Acara • Ka. Desa maksud & tujuan MMD• Pengenalan masalah Kes. oleh masy. melalui curah
pendpt.dipimpin Bidan Desa• Penyajian hsl. SMD oleh klp.SMD• Perumusan & penentuan prioritas msl. kes.,
rekomendasi teknis Bidan Desa• Penyusunan rencana penanggulangan msl. dipimpin
oleh Ka.Desa• Penutup
D. TUJUAN MMD
• Rumuskan Diagnosis Masalah Kesmasy• Rencanakan Tindakan Intervensi• Tentukan Tujuan • Tentukan Kelompok Sasaran• Tentukan Waktu Pelaksanaan• Tentukan Sumber Daya Yg dibutuhkan• Tentukan Kerjasama Lintas Program & Sektoral• Tentukan Tenaga Pelaksana/Panggung Jawab• Tentukan Tempat Kegiatan• Tentukan Rencana Evaluasi Kegiatan• Tentukan Rencana Tindak Lanjutnya
PENJADWALAN KGT HASIL MMD
NO
MASALAH HASIL PENDATAAN
Renc Kgt
Wkt Tmp Sas Dana PJ Kgt
Topik
1 70% KK kurang tahu mak bergizi
1. Penyuluhan
Rt 01
2 80% BAB DI SUNGAI
3 76% TK AIDS
KEGIATAN TEKNIS
& DIKLATKADER
A. Pengamatan Epidemiologi Sederhana.
B. Promkes
C. Keluarga sadar gizi (Kadarzi)
D. PHBS
E. Sanitasi Dasar
F. KIA
D. INTERVENTION
• Pembentukan Poskokesdes/Poskesdes– Pelayanan Kesehatan dasar (PHC), refferal case– Home Visite,Home Care, Concelling, Consultation
• Health Promotion (Advocation, Social Support & Empowering), dll
• Survaillance Epidemiology– Case Finding, Case Detection, Contact Persons, Case
Holding, dll• Kadarzi (posyandu, PSG, PKG, DTKB, dll)• PHBS: Short Course/Training for Cader,
Facilitating, Competition, dll• Sanitasi Dasar (Samijaga, 3 M,SPAL, Sampah, dll)• Intervensi Kebidanan Komunitas
PEMBENTUKAN FORKESMASDUSI
• Sekelompok orang yang mewakili warga yang diangkat & ditetapkan oleh Kepala Dukuh berdasarkan musyawarah, untuk bertugas sebagai tim pelaksana pembentukan dan pelaksana Dukuh Siaga, yang bertugas mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat secara mandiri dan swadaya, untuk mendukung Desa Siaga
SUSUNAN PENGURUS• Penasehat• Ketua umum• Sekretaris• Bendahara• Seksi-Seksi
– Ambulan Desa– Donor Darah – Kadarzi – PHBS– Siapsiaga Bencana– Perbekalan, Transportasi & Komunikasi
LANGKAH III: EVALUATION & MONITORING
• EVALUATION INPUT– 5 M– ENVIRONTMENT
• INTERMEDIATE EVALUATION– PROCESS EVALUATION
• Participation/Patenership Targeting (Material & Non Material)• Gap Planning Between Action
– OUTPUT EVALUATION• Performance Output: Knowledge, Attitude, Skill,
Experience,etc• Soft Skill (communication, coordinating, adapting, etc)
• LONG TERM EVALUATION– OUTCOME EVALUATION (Masy Mandiri & Sehat)– IMPACT EVALUATION (Derajat Kesehatan Meningkat)
IDENTIFIKASI STAKE HOLDERS DLM. KIA / KB DI DESA
STAKE HOLDERS PERAN1.LURAH2.TIM P PKK3.DUKUH4KADER5.BIDAN6.DUKUN7.PENGUSAHA8.TOGA10.TOMA11.KARANG TARUNA12.KORAMIL/POLISI (LS)
KEBIJAKAN & MOTIVATOR, PENANGGUNG JWBGERAKAN MASSA, MEMBINAPENDORONG, PENGGERAK, PANUTAN MASYPENGGERAK & PEMANTAU, PELAKSANAPELAKSANA KEGIATAN, PENANGGUNG JWBMITRA KERJADONATURPENYULUH, MEMJEMBATANIPENDORONG, PENGGERAK, PANUTAN MASYPENGGERAKMITRA KERJA
PEMBINAAN UMUM
• Dukungan Politis– Dukungan pemerintah pusat berdampak pd semua
propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan bahkan desa. Namun lemah dari segi keterikatan & intensitasnya.
– Dukungan propinsi ke bawah punya pengaruh sempit (kecamatan-desa), namun itensitas & keterikatannya kuat krn faktor jarak (fisik dan budaya)
– Makin tinggi dukungan politis, makin tinggi jangkaunnya, namun lemah dari sisi keterikatan dan intensitasnya.
1. Dituliskan/dituliskan dlm dokumen resmi 2. Pencanangan Kegiatan Oleh Pejabat3. Dukungan Anggaran4. Seringnya diucapkan oleh pejabat/toma5. Adanya tim/forum komunikasi6. Seringnya di muat di media massa7. Adanya kegiatan mendukung
MENGEMBANGKAN DUKUNGAN POLITIS
1. Advokasi 1. Negosiasi2. Lobyying
2. Konsep yg jelas3. Membentuk wadah/organisasi4. Memanfaatkan moment kgt politis5. Keuletan & kesabaran6. Keberanian7. Tindakan yg nyata
PENDEKATAN TOMA
• Mrp tahap pertama sebelum implementasi program• Toma mrpk kelompok kunci (key persons) yg dpt menjadi
“agent of change” dan panutan• Toma: pemimpin formal & pemimpin non formal• Strateginya:
– Mendatangi ke rumah langsung– Menyelenggarakan pertemuan khusus– Menggunakan forum pertemuan yg sudah ada– Menggunakan komunikasi interpersonal– Dari yg terdekat ke yg terjauh (model obat nyamuk)– Menggunakan surat resmi atau penampilan resmi
• Libatkan mereka sejak awal kegiatan• Jadikan mereka narasumber informasi
DIAGNOSIS KESMAS
1. Survai mawas diri (self-survey)2. FGD3. Mendatangkan narasumber luar4. Sarasehan5. Indept Interview6. Observasi7. Kunjungan Lapangan8. dll
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
CEPAT LAMBAT
•Direncanakan•Sedikit orang yg terlibat•Meminimize faktor penentang•Ada yg dikorbankan
• Tdk direncanakan•Banyak org yg terlibat•Banyak penentang•Sedikit yg dikorbankan
• Adanya kebutuhan •Adanya keterdesakan•Adanya keinginan•Adanya ketidaknyamanan•Adanya
4 TAHAP PPM
TAHAP PEMICU
TAHAPRUTINITAS
TAHAPTRANSFORMASIONAL
TAHAPKETIDAKPASTIAN
PARTISIPASI MASYARAKAT
• Partisipasi lebih tepat diganti: Peran Serta, Pelibataan, Kemitraan, patnership, dll
• Caranya:– Timbulkan kepercayaan– Ajak masy sejak awal, libatkan di awal pengenalan masalah sampai
evaluasi program– Beri kesempatan utk berkreasi– Yakinkan bahwa ada manfaatnya– Beri contoh tokoh formal dan informal– Upayakan swadaya, swakelola & swausaha
• Derajat Partisipasi:– Aktif: partisipasi karena kesadaran, inisiatif, proaktif, ingin diakui, pas
sesuai dgn keinginan, dll– Pasif: ada paksaan, harus digerakan, tergantung manfaat, harus
dirangsang, dll
MOBILISASI
• MOBILISASI: pengerahan dan penggerakan seluruh anggota masyarakat untuk ikut aktif dalam suatu usaha untuk kepentingan bersama
• Istilah lain:– Gotong royong– Gugur gunung– Kerja bhakti– Curve
• Siapa penggerak:– Aparat pemerintah: RT/RW, Kadus sampai Presiden – Tokoh Masyarakat/informal: ulama, kyai, guru, tetua/sesepuh, kepala
adat– Kader, pekerja sosial luar (extention worker)
• Contoh:Gerkan jum’at bersih, gerakan penanaman sejuta pohon, dll
CARA MEMOBILISASI MASYARAKAT
1. Membuat daftar (mengidentifikasi) jenis organisasi yang ada di masyarakat2. Kenali program kegiatan organisasi masy3. Analisa faktor yang mendukung & menghambat program kita 4. Telaah kontribusi apa yang bisa diberikan organisasi masyarakat pd
program kita5. Mengatur strategi bentuk mobilisasi organisasi masy6. Mengikat kerjasama dgn organisasi masy yg mau membantu7. Rencanakan bentuk mobilisasi secara musyawarah8. Lakukan upaya mobilisasi, dengan masyarakat sbg inisiator9. Mengetahui penyebab mengapa ada organisasi masy yg tidak mau
bekerjasama atau menentang program kita10. Evaluasi dan rencana tindak lanjut mobilisasi ormasy tsb.
PARTISIPASI & PERANAN ORMASY
• Partisipasi yg dibutuhkan adl partisipasi yg bertanggung jawab, bukan asal ikut tanpa mengetahui tujuan sebenarnya, mengapa berpartisipasi & terlibat dlm kegiatan tsb
• Peranan Organisasi Masyarakat:– Melalui pimpinannya dpt memotivasi jajaran pengurusnya utk
membantu program pengembangan masy– Melalui pimpinannya dpt menggerakan massanya utk merealisasikan
program pengembangan masyarakat– Pemberian bantuan fasilitas fisik: ruang utk pertemuan, fasilitas
konsumsi, pengeras suara, alat transportasi, dll– Pemberian bantuan fasilitas non fisik: dukungan moral, sumbang pikir,
bantuan tenaga, akses fasilitas, wibawa, dukungan spiritual, dll– Objek sekaligus subjek program pengembangan– Dan lain-lain
PERANAN KADER
• Kader Desa: tenaga sukarela yg terdidik & terlatih dlm bidang tertentu yg tumbuh ditengah-tengah masy & merasa berkewajiban utk melaks, meningkatkan & membina kesejhteraan masy dgn rasa ikhlas, tanpa pamrih & didasari penggilan untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan
• Kader desa: wakil masy, tugasnya merumuskan kebuth masy & melakukan upaya utk memnuhi kebutuhan tsb
• Kader desa bukan perpanjangan tangan pemerintah/instansi formal
• Kader desa sebagai………… pengembangan masy.– Fasilitator– Inisiator– Motivator
KEUNTUNGAN ADANYA KADER DESA
• Menumbuhkan pemimpin & kepemimpinan baru dimasy• Masy dpt memanfaatkan program lebih optimal/mengena• Keterlibatan masy menjadi lebih besar• Menekan biaya pelaks program (efisien)• Daya jangkau program luas (efektif)• Cara realisasi program dapat sesuai dgn situasi & kondisi masy• Menjadi dinamisator pelaksanaan kegiatan• Dpt menjamin keberlangsungan program kegiatan• Dpt dijadikan model/panutan masyarakat• Dpt memberi masukan utk program kegiatan selanjutnya• Dan lain-lainnya
PENDIDIKAN NON FORMAL DLM PPM
• Bentuk: – Kursus ibu-ibu utk ketrampilan rumah tangga– Kursus remaja putri: untuk ketrampilan/kerajinan tangan (suvenir)– Kursus remaja putra: utk menyalurkan hobi/bakat, dll– Kursus lansia: utk peningkatan aktifitas sosial & olah raga– Kursus kader kesehatan– Dan lainnya
• 4 langkah utk menyiapkan pendidikan informal– Materi sesuai kebutuhan– Materi disesuaikan kemampuan peserta– Isi praktis & langsung dpt diterapkan– Peserta diikutkan secara aktif semenjak awal rencana– Ketrampilan yg akan diperoleh harus dpt terjamin– Ada program tindak lanjut
PRINSIP PEMBELAJARAN KADER
• STRAEGI PROSES PEMBELAJARAN– MULAI DARI YANG SUDAH DIPELAJARI KE YG BELUM DIPELAJARI– MULAI DARI YANG MUDAH KE YANG SUKAR– MULAI DARI SEDERHANA KE YANG KOMPLEKS– MULAI DARI YANG KONKRET KE YANG ABSTRAK– MULAI DARI YANG SPECIFIK KE YANG UMUM
• METODE PEMBELAJARAN– Anjangsana– Kunjungan/Studi Banding– Inquiry Learning– Learning by Doing (Praktek Nyata)– Dengar Pendapat– Simulasi– Dan lainnya
TAHAP-TAHAP PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA(Freire, 1981)
• TAHAP KODIFIKASI & DEKODIFIKASI– Tahap pendidikan melek ilmu & masalah elementer – Tahap penjelasan simbol dan kode-kode sosial utk meudahkan belajar– Tahap penjelasan dari konteks konkret ke konteks teoritis
• TAHAP DISKUSI KULTURAL– Tahap pembuatan kelompok kecil untuk diskusi terfokus– Diskusi difokuskan pd penyusunan rencana kegiatan diakitkan dengan
aspek kebudayaan setempat, baik yg mendukung maupun yang tidak– Tahap penggunaan “kata kunci, symbol, jargon sosial, kode sosial” dan
lainnya utk “transfer of knowledge”• TAHAP AKSI KULTURAL
– Tahap tindakan nyata (praxis) utk mewujudkan hasil pembelajaran– Tahap pembuktian manfaat proses pembelajaran– Tahap adaptasi & akulturasi budaya baru
MODEL PELATIHAN INFORMAL KADER
ANGK. PESERTA JML PERANAN PELATIH
LOKASI
I 12
12 12 12
12 12 12 12 12 12
12 Melatih Peserta
Kecamatan
II 36 Membimbing Kader utk melatih peserta
Kelurahan
III 72 Mengawasi Kader melatih Peserta
RT/RW
• Kemitraan adalah suatu konsep yang bagus, keadaan ideal.yang memberikan harapan yang luar biasa kepada teman mitra.
Inti kemitraan :• Kerjasama pada berbagai jenjang• Kesepakatan tentang peran dari tiap pihak• Bersama sama mencapai tujuan tertentu• Saling menanggung risiko dan manfaat
Bermitra karena 1. Secara kodrati2. Manusiawi3. Tradisional4. Semakin menyusut keperadaban yang yang bercorak
egosentris dan mengarah pada globalisasi
Teori “ Social Exchange “ ( Thibaut dan Kelley ) menyebutkan:5. Nuansa kemitraan adalah hubungan timbale balik6. Hubungan timbal balik (dyadic) adalah pertukaran social
reward 7. Hubungan akan bertahan lama jika kedua pihak saling merasa
diuntungkan, tetapi akan putus jika disatu pihak merasa (persepsi subyektif, tidak selalu nyata) dirugikan Contoh social exchange ( pertemanan, perkongsian, jual beli, perkawinan, juga kemitraan
Kendala bermitra :• Komitmen pihak senior, berbeda cara melihat,rivalitas,
eksklusif, teman baru, beda keteram[pilan, beda budaya, beda organisasi, , beda kewenangan
• Profesionalisme dan karakter diri.
Kendala bermitra dipihak pemerintah:• Asimetris pemerintah sebagai patron, sebab penyandang
dana, pengatur, mempunyai SDM yang baik• Orientasi pemerintah tidak berdasarkan felt needs
( implementasi proyek tidak sesuai kondisi lapangan )• Egosentrisme sektoral• Birokratis ( menghambat social exchange
Kendala bermitra dipihak swasta:• Asimetris ( meras sebagai klien pemerintah dipaksa
untuk melayanai masyarakat )• Tidak merasakan need sendiri (tidak merasa bahwa
dirinya punya masalah, belum melihat manfaat program bagi kepentingan usahanya,manfaat langsung belum dapat dilihat)
• Motivasi tidak sesuai dengan tujuan program (ikut program menggalang koneksi dengan pemerintah, tahut didemo masyarakat)
• Egoisme individu, kelompok, (merasa lebih hebat, lebih tingga dibandingkan dengan masyarakat)
Kendala bermitra dengan masyarakat: • Asimetris (masyarakat menunggu saja,
primordialisme, euphoria rakyat kecil merasa berhak)• Tidak merasa need sendiri ( tidak merasa bahwa
dirinya punya masalah, merasa ada masalah tetapi tidak sepakat dengan penyelesaian yang ditawarkan pemerintah / salah persepsi )
• Motivasi tidak sesuai dengan tujuan program (ikut program untuk mencari pekerjaan, menambah penghasilan)
• Egoisme individu, kelompok , LSM, etnik, agama.
Hasilnya ?
• Kemitraan yang setara• Kemitraan yang tidak setara.
Didalam kemitraan dikenal dengan 7 prinsip saling
1. Saling memahami, dengan landasan ini berarti bahwa mereka yang bekerjasama harus saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi masing masing
2. Saling mengakui dalam hal ini harus mengakui satu sama lain mempunyai kelebihan dan kekurangan pihak lain dengan mendayagunakan kemampuan
3. Saling membangun hubungan dalam bekerjasama harus saling berkomunikasi dengan menetapkan bersama forum pertemuan
4. Saling mendekati dengan masing masing pihak bekerjasama berupaya untuk memanfaatkan semaksimal mungkin jembatan hubungan yang telah diciptakan
5. Saling terbuka, artinya bersedia membantu dan dibantu, dan mau dikritik dan mengkritik
6. Saling mendukung masing masing pihak memiliki komitmen untuk mensukseskan kegiatan agar tercapai kesepakatan bersama
7. Saling menghargai masing masing harus bersedia memberikan apresiasi manakala merasa telah dibantu oleh mitranya.
Prinsip bermitra :• Kemitraan dengan yang sudah kita sepakati • Keterbukaan dan kejujuran dengan menunjukkan
fakta dan data• Tuntutan / keuntungan bersama
Model Kemitraan tergantung• Bagaimana aparat pemerintah melihat nilai tambah
kemitraan• Bagaimana swasta menyadari pentingnya terlibat
dalam program kesehatan• Bagaimana masyarakat merasakan manfaat program
yang dilakukan dengan kemitraan
Bekerja bersama bermitra kita bisa:
• AKU ditinggalkan• KAMI ditinggalkan• EGO ditinggalkan• IRI ditinggalkan• RUMOR ditinggalkan• SENYUM • KASIH/ saling menghargai• OPTIMIS ( berpikir positif )• PENINGKATAN pengetahuan dan keterampilan• PERCAYA DIRI ( convidence )
STAKEHOLDER
PERILAKU
TEMPAT KERJA
SARANA YANKES
INSTITUSIPENDIDIKAN
TEMPATUMUM
RUMAH TANGGA
INDIVIDU
LINGKUNGAN
LSM
Tujuan Kemitraan
• UmumMeningkatkan kesadaran dan sikap dalam menyelenggarakan Desi/Kelsi
• Khusus– Evaluasi penyelenggaraan Desi/kelsi– Penaganan masalah dan hambatan– Penggalian sumberdaya– Pemantapan pegelolaan Desi/Kelsi– Pemanfaatan Poskesdes– Pengembangan Desi/Kelsi
Sasaran Kemitraan
Ring dalam1. Dinkes2. Organisasi Profesi Kes3. Institusi Pendidikan Kesehatan4. Rumah Sakit, dll
SasaranRing luarA. Para tokoh• Tokoh agama• Toma• Tokoh politik• Tokoh budaya• Seniman• Masyarakat
POLA PIKIR PKL-KEB-KOM
• Dana • Mhs Bidan• Fasilitator• Panitia• TOR & jadwal• ATK• Akomodasi & kons• Gedung & sarana• Metode & disain• Dll
Pemberian Materi• Materi Dasar• Materi Inti
• Materi Penunj• PKL-PKMD
• Lap• Eval
PeningkatanPengetahuan,
Sikap &KetrampilanTtg Aplikasi
PKMD
Pengalaman riilKedewasaanKepemimpinanTeam workSelf-reliance, dll
AkselerasiProgram kerja
Pusk, Dinkes,Dep-Kes mjd lebih
tercapai
POLA PIKIR PKL-KEB-KOM
• Mhs Bidan• Bidan •Fasilitator• Kader Kesehatan• Toma/Toag• Karang Taruna• PKK
• Assesment
MMD: PPM & POAINTERVENSI/IMPLEMENT
Oleh:Mahasiswa
KaderBidan
Peningkatan :Kesadaran
KemampuanKemauan
Dusun SiagaPoskesdes/PolindesFormkomkesdus
AkselerasiPencapaian Program
Penurunan AKIB/AKB
O1 X O2
Sampe Kapan?
MESRAAAA
• Arti :• 1. Menyapa dengan senyum yang • ramah• 2. Menjalin keserasian• 3. Menghilangkan sifat rakus• 4. Mencegah konflik sara• 5. Memaklumi, empati, satria, sayang, • sabar, rukun, akrab, akur, tahu • aturan, kerja •
TERIMA KASIH