eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/34970/3/laporan ppl arum.docx · web viewmaupun soal ulangan...
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan akar kemajuan dari suatu negara. Untuk itu menjadi
sebuah kewajiban bagi setiap elemen dalam memberikan kontribusi dan dukungan
bagi terselenggarakannya pendidikan yang baik. Universitas Negeri Yogyakarta
merupakan salah satu universitas yang selama ini telah menunjukkan kontribusi dan
dukungannya tersebut. Universitas Negeri Yogyakarta memiliki tugas mencetak
tenaga kependidikan yang handal dan profesional dalam rangka memenuhi tuntutan
perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui program-program mata kuliah
kependidikan yang dilaksanakan, mahasiswa diharapkan mampu mendapat bekal
pengetahuan dan keterampilan yang cukup mengenai proses pembelajaran sehingga
mahasiswa mampu menghadapi dunia kerja dalam bidang kependidikan dan dunia
kerja secara umum. Mata kuliah yang diselenggarakan meliputi mata kuliah teori,
praktik dan lapangan. Salah satu contoh mata kuliah lapangan yang wajib ditempuh
oleh mahasiswa jurusan kependidikan adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Program PPL adalah program kegiatan yang bertujuan dapat mengembangkan
kompetensi mahasiswa sebagai calon guru/pendidik atau tenaga kependidikan yang
profesional. Pelaksanaan PPL ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memasuki
realita dunia kependidikan dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang
diperolehnya selama mengikuti perkuliahan. Salah satu tempat yang menjadi lokasi
PPL UNY 2013 adalah SMP Negeri 4 Magelang, yang beralamat di Jalan Pahlawan
No. 41 Kota Magelang.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan proses pembelajaran. Kegiatan PPL terdiri dari pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran, pembuatan media belajar dan persiapan perangkat yang
menunjang kegiatan pembelajaran.
Sebelum PPL dilaksanakan, mahasiswa terlebih dahulu menempuh kegiatan
sosialiasi yaitu pra PPL melalui pembelajaran mikro dan kegiatan observasi di
sekolah. Kegiatan pembelajaran mikro merupakan mata kuliah wajib lulus sabagai
syarat untuk melaksanakan kegiatan PPL. Kegiatan Pra PPL merupakan kegiatan
sosialisasi PPL lebih awal kepada mahasiswa melalui observasi ke sekolah. Observasi
PPL dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2013.
Kegiatan observasi dilakukan secara berkelanjutan selama masih
membutuhkan informasi untuk menyusun program PPL. Kegiatan observasi PPL
yang meliputi observasi proses pembelajaran dan kegiatan manajerial, serta observasi
potensi pengembangan sekolah. Kegiatan observasi di sekolah bertujuan agar
1
mahasiswa memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di
sekolah beserta kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran.
Dalam kegiatan PPL ini, mahasiswa melakukan praktek mengajar di sekolah
untuk mendapatkan pengalaman langsung yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Dengan pengalaman yang diperoleh tersebut diharapkan
dapat dipakai sebagai pengalaman calon guru yang sadar akan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai tenaga profesional kependidikan dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
A. ANALISIS SITUASI
SMP Negeri 4 Magelang berlokasi di Jl. Pahlawan No.41 Kota Magelang.
Posisi bangunan sekolah ini bersebelahan dengan SD Negeri 4 Magelang. SMP
Negeri 4 Magelang ini terdiri dari 2 lantai dengan luas lahan 5910 m2, dan luas
lahan yg sudah dibangun 3215 m2. Kondisi lingkungan sekitar menunjang
kegiatan pembelajaran karena lingkungan sekitar SMP 4 Magelang adalah
sekolah. Kesehatan lingkungan cukup terjaga , tetapi pepohonan hijau di sekolah
masih kurang memadai , hal ini dikarenakan lahan yang ada sangat terbatas.
Disetiap sudut sekolah sudah tersedia tempat sampah.Sampah pun dipisah antara
sampah organik dan non-organik.
SMP Negeri 4 Magelang memiliki fasilitas-fasilitas berupa fisik maupun
non fisik yang cukup memadai, meliputi:
1. Kondisi Fisik Sekolah
SMP 4 terdiri dari 18 ruang kelas, ruang OSIS, ruang guru,
ruang kepala sekolah, ruang BK, ruang komputer guru, ruang UKS, ruang
kesenian, Mushola, WC peserta didik, WC guru, koperasi sekolah, kantin,
laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium IPA,
perpustakaan, gudang olah raga, dan aula.
a. Ruang Kelas
Kondisi ruang kelas sudah baik untuk kegiatan belajar
mengajar. Dalam kelas terdapat black board, white board, papan
berpetak, LCD, layar LCD, speaker, TV, papan data administrasi
kelas, lemari pengumpulan HP peserta didik, alat-alat kebersihan
kelas, buku absensi, kapur, spidol, meja guru, meja dan kursi
mencukupi jumlah peserta didik di kelas, kelengkapan pembelajaran
Matematika seperti penggaris dan jangka belum ada. Kondisi fasilitas
di kelas dalam keadaan baik, dan kondisi kelas pun bersih, terang dan
nyaman.
2
b. Laboratorium IPA
Laboratorium IPA luasnya 15 x 8 m dengan jumlah meja
praktikum sebanyak 10 buah.Kondisi tersebut terbilang sudah dapat
memenuhi untuk jumlah peserta didik satu kelas.Alat-alat praktikum
sudah tertata dengan rapi di almari. Alat-alat yang digunakan untuk
praktikum juga sudah memenuhi jumlah peserta didik yang akan praktik.
Alat KIT juga sudah memenuhi dan tertata dengan rapi.Terdapat ruang
khusus yang digunakan sebagai gudang penyimpanan alat-alat
praktikum.Alat pengaman untuk laboratorium juga sudah ada yaitu
tabung pemadam kebakaran.Selain itu di laboratorium IPA juga sudah
ada kotak P3K yang terpasang di dinding.Untuk lemari asam tergolong
belum memenuhi standart yang ada.Dikarenakan hanya terbuat dari
almari kaca biasa.Namun, pada laboratorium ini lemari asam belum
digunakan.Untuk sirkulasi udara tergolong baik, terdapat jendela dan
ventilasi.Penerangannyya pun juga sudah baik, ada sinar matahari yang
masuk ke ruangan sehingga ruangan tidak gelap dan lembab.Serta
terdapat bantuan lampu sebagai penerangan di dalam laboratoriun
IPA.Inventarisai alat dan bahan, struktur organisasi laboratorium, tata
tertib laboratorium juga telah tersedia.Untuk struktur organisasi dan tata
tertib laboratorium baik untuk guru maupun untuk peserta didik juga
sudah terpasang di dinding laboratorium. Selain itu, masih belum terdapat
simbol/tanda peringatan bahaya yang harusnya terpasang pada dinding
laboratorium IPA.
c. Laboratorium Komputer
Laboratorium komputer juga terbilang baik.Komputer yang
tersedia berjumlah 38 unit komputer.Komputer masih dalam kondisi yang
baik.Komputer yang tersedia juga sudah mencukupi untuk jumlah peserta
didik dalam satu kelas yang hanya 32 peserta didik.Untuk inventarisasi
laboratorium multimedia ini sudah ada dan terorganisir dengan
baik.Namun, untuk struktur organisasi dari laboratorium ini belum
terpasang pada dinding.Fasilitas di dalam laboratorium juga sudah
lengkap yaitu terdapat AC, kipas angin, dan lain-lain.Untuk sirkulasi
udara sudah baik, dengan ventilasi yang tercukupi.Penerangannya sudah
cukup yaitu dari 4 lampu yang ada di dalam ruang laboratorium.Namun,
dalam penataan ruangan laboratorium ini kurang rapi.
3
d. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa kondisinya kurang baik, dikarenakan
laboratorium ini sudah jarang digunakan untuk praktik peserta
didik.Fasilitas yang terdapat pada laboratorium ini yaitu ear phone yang
berjumlah 30 buah.Dengan jumlah yang ada masih belum memenuhi
kapasitas dari jumlah peserta didik yang ada.AC tidak berfungsi dengan
baik, dikarenakan jarang digunakan.Penerangannya hanya dari lampu
saja, karena kondisi dari laboratorium bahas tersebut kurang cahaya yang
masuk.Tata tertib laboratorium dan struktur organisasi ada, tetapi tidak
dipasang di dinding laboratorium.
e. Perpustakaan
Perpustakaan SMP Negeri 4 Magelang berada di lantai 2 gedung
utama.Keadaan fisik perpustakaan dalam keadaan baik, bersih, dan cukup
nyaman. Di dalam perpustakaan terdapat TV, tata tertib perpustakaan
juga terdapat di sana. Pencahayaan perpustakaan sudah baik, penataan
meja dan kursi baik, penataan buku-buku di rak cukup rapi.Namun,
penggolongan jenis buku masih kurang jelas, buku-buku ajar kurang
banyak karena masih banyak buku yang belum di inventarisasikan. Koran
yang tersedia bukan koran baru, buku-buku di perpustakaan masih
terbitan lama. Serta masih kurangnnya poster yang berisi kalimat-kalimat
motivasi untuk membaca.
Perpustakawan SMP Negeri 4 Magelang belum memiliki
pustakawan.Pengurus perpustakaan hanya 3 orang, 2 diantaranya guru
mata pelajaran dan satu orang karyawan biasa.Hal ini mengakibatkan
penanganan perpustakaan kurang maksimal.Seperti pendataan indeks
buku masih dilakukan secara manual atau ditulis tangan, tidak adanya
waktu untuk menginventarisasi buku sehingga banyak buku tertumpuk di
ruang penyimpanan buku.
f. Ruang OSIS
Untuk fasilitas OSIS di SMP Negeri 4 Magelang yaitu ruang osis
yang di gunakan untuk rapat, meja rapat serta kursi, dan lain - lainnya.
Ruangan OSIS tersebut pernah di lakukan pemindahan ruangan maka dari
itu ruangan OSIS yang sekarang di tempati adalah bukan ruangan yang
pertama yaitu ruangan ke dua yang letaknya berdekatan dengan mushola
sekolah.Pada fasilitas ini memiliki beberapa kekurangan yaitu ruang
4
OSIS yang kurang luas, penataan kurang rapi dan tidak adanya struktur
bagan OSIS dan foto Presiden maupun Wakilnya.
g. Ruang UKS
Fasilitas UKS di SMP Negeri 4 Magelang yaitu satu ruangan (dua
tempat tidur) untuk putra, satu ruangan (dua tempat tidur) untuk putri,
tensi meter, timbangan tinggi badan, timbangan berat badan, termometer
dan daftar peserta didik yang berkunjung ke UKS.
Pada UKS SMP Negeri 4 Magelang waktu kunjung ke UKS
paling banyak yaitu hari senin di karenakan adanya upacara dan rata –
rata dari peserta didik yang berkunjung beralasan karena “belum sarapan”
dengan dampak peserta didik jadi lemas dan pingsan. UKS melayani
peserta didik yang mengalami sakit dan apabila peserta didik sakit parah
maka akan di serahkan pada Puskesmas terdekat. Setiap satu tahun di
SMP Negeri 4 Magelang mengadakan pemerikasaan umum yaitu mata
dan gigi.
h. Ruang Bimbingan Konseling (BK)
Secara keseluruhan ruangan BK SMP Negeri 4 Magelang terletak
di antara gedung sekolahan dan lapangan bola basket.Keadaan ruangan
BK di SMP Negeri 4 Magelang mencakup ruangan guru BK dan lain
lain.Dalam hal ini ialah ruangan BK SMP Negeri 4 Magelang masih
menjadi satu dengan ruangan UKS dan OSIS.
Di dalama ruangan BK juga terdapat meja guru BK yang
berjumlah kurang lebih 3 buah meja dan ada bebrapa tempat duduk sofa
yang berada di ruangan tengah.Kalau di katakan keadaan itu belum
respentatif namun karena kurangnya lahan dan tempatnya kecil di
sekolahan tersebut.Oleh sebab itu ruangan BK dengan OSIS dan UKS
masih menjadi satu dengan ruangan tersebut.
Oleh karena itu juga ketika kami menanyanyakan pada Guru BK
tentang bagaimana saat ada konseling ke tempat itu ialah beliau
mengatakan saat konseling dengan peserta didik menggunakan ruangan
seperti UKS atau ruangan OSIS secara tidak langsung berarti saat proses
konseling berlangsung dengan bergantian dengan pengguna lainya yaitu
OSIS dan UKS.
5
Beliau juga mengatakan bahwa saat ruanganya tidak ada
tempatnya dapat fleksibel di mana aja alias menyesuaikan dengan kadaan
yang ada di sekolahan tersebut.Untuk itu juga ada rak kecil juga yang di
situ ada data peserta didik dari kelas satu sampe kelas tiga. Untuk di luar
BK juga terdapat papan bimbingan atau papan pengumunan tetapi dalam
penggunaannya belum bisa secara maksimal dalam penggunaanya.
i. Koperasi Peserta didik
Koperasi di SMP Negeri 4 Magelang buka seperti jam sekolah
biasa sehingga dapat melayani kebutuhan peserta didik setiap saat bahkan
diwaktu masuk jam pelajaran. Di koperasi menyediakan berbagai jenis
makanan ringan dan minuman dingin(softdrink).Selain itu tersedia alat-
alat tulis seperti pensil, bolpoin, penghapus, penggaris, spidol, pensil
warna, buku tulis, buku gambar, buku LKS mapel, dan lain-lain. Koperasi
sekolah juga menyediakan perlengkapan sekolah seperti topi osis, topi
pramuka, kaos kaki, training dan kaos olahraga, bet alamamater sekolah,
dan lain-lain. Hal yang tidak kalah penting fungsi dan keberadaannya
yaitu adanya satu mesin fotocopy beserta alat pemotong kertas dan untuk
menjilid, sehingga memudahkan peserta didik dan tidak harus keluar dari
lingkungan sekolah.Sebenernya kondisi fisik bangunan koperasi sudah
bagus hanya terlalu sempit, serta kurangnya penataan.Petugas yang
bertugas mengurusi koperasi hanya ada satu orang.
j. Tempat Ibadah
Kondisi bangunan tempat ibadah sudah bagus dan lumayan
megah.Bangunan terdiri dari 2 lantai dengan tempat wudhu berada
didepan kanan dan kiri mushola. Lantai 1 dan 2 dapat digunakan untuk
sholat semua.Fasilitas penunjang dan utama seperti tempat wudhu sudah
luas dan bersih, hanya kurang diberi penanda putra dan putri.Selain itu
didalam mushola juga sudah ada mimbar dan lemari yang digunakan
untuk menyimpan Al- Qur’an dan mukena.Tetapi, Al-Qur’an dan
mukena kurang mendapat perawatan sehingga kondisinya kurang bagus.
Fasilitas yang belum ada yaitu hiasan-hiasan dinding seperti kaligrafi,
jadwal waktu sholat, jadwal penggunaan dan bersih-bersih
mushola.Karena mushola sering digunakan oleh bapak atau ibu guru
dalam menjalani ujian praktek untuk peserta didik-peserta didik.Satu hal
yang kurang diperhatikan dalam pembangunan mushola yaitu letaknya
6
yang terletak dibagian pojok belakang dengan dengan gudang dan kamar
mandi yang kurang terawat.
k. Kantin
Kantin sekolah berada di daerah belakang sekolah bersebelahan
dengan gudang SD Negeri 4 Magelang.Keadaan kantin kotor, kurang
pencahayaan, selokan banyak sampah, dan keadaan bangunan sudah tua.
2. Kondisi Non Fisik Sekolah
Kondisi non fisik yang dimiliki oleh SMP N 4 Magelang adalah sebagai
berikut:
a. Potensi Peserta didik
Peserta didik SMP Negeri 4 Magelang banyak menghasilkan
prestasi baik akademik maupun non akademik. Hal ini dibuktikan dengan
berbagai prestasi yang diraih oleh peserta didik-peserta didik dari
berbagai kejuaraan telah diikuti juga menghasilkan banyak penghargaan.
Prestasi lebih banyak dari bidang non-akademik, seperti MTQ, olah raga,
lomba baca cipta puisi, peserta didik berprestasi,seni kriya,lomba parade
band, dan menyanyi .
Namun, ada beberapa peserta didik yang bakat, minat, dan
kreativitasnya mungkin belum tersalurkan dengan optimal.Oleh karena
itu, hal ini dapat disiasati dengan mengadakan berbagai lomba dan
pementasan di sekolah.
b. Potensi Guru
SMP Negeri 4 Magelang memiliki potensi sebagai berikut: tenaga
pengajar atau guru berjumlah 36 orang dimana 35 Guru berstatus PNS
dan 1 Guru GTT. Adapun profil lulusan guru yakni S3 & S2 sebanyak 3
orang; S1, 30 orang; D3 ,1 orang; D1, 2 orang.
c. Potensi Karyawan
Selain tenaga pengajar yang terlibat langsung dalam proses
pembelajaran di sekolah, SMP Negeri 4 Magelang juga memiliki
karyawan-karyawan sebagai penunjang kegiatan di sekolah. Karyawan
sekolah sudah memilki kinerja yang baik dan terstruktur dalam
menunjang kegiatan sekolah secara fisik maupun administratif.
Karyawan-karyawan tersebut berjumalah 15 orang termasuk karyawan
Tata Usaha (TU) sejumlah 5 orang, 1 orang petugas perpustakaan , 1
7
orang petugas laboratorium IPA, 2 orang teknisi komputer, 2 orang
petugas laboratorium bahasa, 1 orang tukang kebun, 1 orang penjaga
sekolah, 1 orang tenaga security, 1 orang petugas penjaga koperasi
sekolah. Adapun 7 orang sudah berstatus PNS dan 8 orang lainnya masih
berstatus honorer. Adapun jenjang pendidikan karyawan di SMP Negeri 4
Magelang 3 orang lulusan S1, 2 orang lulusan D3, 6 orang lulusan SMA,
dan 3 orang lulusan SMP.
d. Ekstrakurikuler
SMP Negeri 4 Magelang memiliki beberapa ekstrakurikuler antara
sebagai berikut :
Pramuka
Kegiatan pramuka di SMP Negeri 4 Magelang dilakukan setiap
hari Jum’at pukul 14.00 WIB.Peserta didik yang menduduki kelas VII
diwajibkan mengikuti kegiatan pramuka. Para pembina tidak
menerima izin melalui telephone maupun sms, maka dari itu apabila
peserta didik tidak dapat mengikuti kegiatan pramuka diwajibkan
memberikan alasan yang dapat di terima oleh para pembina.
Bapak Prapto dan Ibu Farida adalah pembina pramuka di SMP
Negeri 4 Magelang.Kegiatan pramuka ini hanya diwajibkan untuk
peserta didik kelas VII sedangkan peserta didik kelas VIII dan IX
sudah tidak diwajibkan. Untuk peserta didik kelas VII kegiatan
pramuka akan di masukan pada nilai rapor.
Basket
Ekstrakurikuler basket diampu oleh Bu Lili yaitu salah satu
guru olahraga di SMP Negeri 4 Magelang. Kegiatan ekstrakurikuler
basket dilakukan setiap hari Sabtu pukul 12.30 WIB atau setelah
peserta didik selesai jam pelajaran terakhir. Ekstrakurikuler basket
sangat diminati oleh peserta didik SMP Negeri 4 Magelang.Dapat
dilihat dari peserta didik yang mengikuti ekstrakurikulernya yaitu
berjumlah 60 peserta didik.
Lapangan basket pada SMP Magelang ini dapat dikatakan
sudah baik, namun masih ada beberapa kekurangan. Karena
banyaknya peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler pada olahraga
8
ini maka guru melakukan seleksi agar dapat mengikuti ekstrakurikuler
basket tersebut.
Drumband
Untuk ekstrakurikuler drumband di SMP Negeri 4 Magelang
tidak ada, namun diganti oleh kluntung.Kluntung yaitu salah satu seni
musik dengan ciri khas alat musik yang di gunakan dengan bambu.
Klunthung
Ekstrakurikuler klunthung di SMP Negeri 4 Magelang
dilakukan latihan setiap hari Minggu.Ekstrakurikuler klunthung
menjadi salah satu ekstrakurikuler unggulan dan sudah pentas di luar
lingkungan sekolah.
Bola Voly
Ekstrakurikuler voly di SMP Negeri 4 Magelang dilaksanakan
ketika menjelang diadakan kompetisi bola voly.Ekstrakurikuler bola
voly di SMP Negeri 4 Magelang telah banyak memperoleh juara, baik
kompetisi antar sekolah maupun antar daerah.Ekstra voly dibina oleh
Bu Lilik Nur Hayati.
PBB dan IUB
Ekstrakurikuler PBB diikuti oleh peserta didik kelas VIII dan
IX.Pelatihan dilakukan setiap pagi dan sore hari.Pelatihan PBB selalu
dilakukan secara intensif. Dalam ekstrakuriler banyak ditanamkan
nilai-nilai dan norma kehidupan. Ekstrakurikuler tersebut tidak hanya
menekankan pada latihan PBB saja tetapi hubungan sosial juga
dilaksanakan.Ekstrakurikuler ini dibina oleh Bapak Al Hermawan.
KIR
Ekstrakurikuler KIR dilakukan dengan tujuan meningkatkan
pola berfikir ilmiah peserta didik.Ekstrakurikuler ini diikuti oleh
semua peserta didik.Ekstrakurikuler ini di bina oleh Bu Harjani dan
Bu Istaridah.
Band/musik
Ekstrakurikuler seni musik di SMP Negeri 4 Magelang
dilaksanakan setiap setelah pulang sekolah.Ekstrakurikuler ini di
adakan guna mewadahi bakat peserta didik tentang
9
musik.Ekstrakurikuler ini di bina oleh Bu Sri Murwaningsih dan
Bapak Pilar Sidiq.
Seni Tari
Ekstrakurikuler seni tari dilaksanakan menjelang adanya
perlombaan.Seni tari di SMP N 4 magelang telah mengikuti beberapa
perlombaan yang ada di daerah. Ekstrakurikuler ini di bina oleh Bapak
Pilar Sidiq.
Mading
Ekstrakurikuler mading di SMP Negeri 4 Magelang
dilaksanakan dengan tujuan memberikan wadah peserta didik dalam
berkreasi.Sekolah menyediakan tempat untuk menempelkan
mading.Ekstrakurikuler ini di Bina oleh Bu Elia Rosita dan Bapak
Widiyanto.
Tartil Tilawah
Ekstrakurikuler ini diadakan ketika menjelang perlombaan
saja.Ekstrakurikuler ini dibina oleh Bu Maesaroh dan Bapak Mat
Mualimin.
Rebana
Ekstrakurikuler ini diadakan ketika menjelang perlombaan.
Ekstrakurikuler ini dbina oleh Bapak Mat Mualimin.
Bela diri
Ektrakurikuler bela diri meliputi silat dan taekwondo.
Ekstrakurikuler ini dilaksanakan ketika menjelang perlombaan.
Ektrakurikuler ini dibina oleh Bapak Tri Indra Prasetya.
e. Administrasi Sekolah
Secara umum kegiatan administrasi di SMP N 4 Magelang sudah
baik terdapat presensi guru, karyawan, dan peserta didik.Serta
pemasangan tata tertib guru, karyawan, peserta didik yang di tempel di
lingkungan sekolah mulai ruang TU, ruang guru, dan tiap kelas.
f. Karya Tulis Ilmiah Guru
Iklim penelitian pada guru-guru di SMP N 4 Magelang sudah
baik. Hal ini tercermin dari keikutsertaan dalam berbagai perlombaan
seperti Lomba PTK, Lomba Inovasi pembelajaran, dan Lomba Guru
Berprestasi pada tingkat kota sampai tingkat nasional.
10
SMP Negeri 4 Magelang terdiri dari 39 orang tenaga guru. Setiap guru
bekerja mengabdi kepada sekolah sesuai visi, dan misi sekolah yaitu:
1. Visi : “Unggul dalam Mutu Beriman, Bertaqwa dan Berbudaya”
Indikatornya :
1) Terwujudnya kurikulum dan SKL satuan pendidikan
2) Unggul dalam prestasi
3) Terwujudnya proses pembelajaran
4) Tenaga pendidik dan kependidikan mampu berkomunikasi dalam
bahasa Inggris
5) Tersedianya sarana prasarana pembelajaran Terwujudnya
manajemen
6) Terwujudnya pembiayaan pendidikan yang memadai
7) Terwujudnya perangkat penilaian
2. Misi Sekolah :
1) Mewujudkan kurikulum dan SKL satuan pendidikan
2) Mewujudkan prestasi
3) Mewujudkan proses pembelajaran dengan bahasa Internasional
4) Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan mampu
berkomunikasi
5) Mewujudkan sarana prasarana pembelajaran
6) Mewujudkan manajemen
7) Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai
8) Mewujudkan perangkat penilaian
Berikut adalah daftar nama guru dan karyawan SMP Negeri 4 Magelang,
DAFTAR NAMA GURU SMP N 4 MAGELANG
NO NAMA JABATAN
1 Drs. Parjopo Kepala Sekolah
2 Dra. Yustina Tri R., SR Guru
3 Lilik Nuhayati, S. Pd. Guru
4 Setyowati, S.Pd. Guru
5 Supinah, S. Pd. Guru
6 Titiek Lestari, S.Pd. Guru
11
7 Maesaroh, S. Pdi. Guru
8 Sri Purwanti, S. Pd. Guru
9 Edi Yusuf N, S. Pd. Guru
10 Djuweni, S. Pd. Guru
11 Drs. Widiyanto, M. Pd. Guru
12 Da’olah, S. Pd. Guru
13 Hijrah, S. Pd. Guru
14 Yuliastuti, S. Pd. Guru
15 Siti Munawaroh, S. Pd. Guru
16 Sri Murwaningsih, S. Pd. Guru
17 Titi, S. Pd. Guru
18 Drs. Iskandar Guru
19 Ferida Kristiawati, S. Pd. Guru
20 Tjahjo Sumarto Guru
21 Titik Nurdiyati, S. pd. Guru
22 Drs. S. Prapto Sulatno Guru
23 Al. Hermawan T. T. Guru
24 Tri Indra P., S. Pd., M. Pd. Guru
25 Elia Rosita, S. Pd. Guru
26 Istarodah, S. Pd. Guru
27 Farid Setyawan, S. Pd. Guru
28 Mudji Suprijanto, S. Pd. Guru
29 Suwarni, S. Pd. Guru
30 Sri Harjani, S. Pd. Guru
31 Ferie Yoseph K., STh. Guru
32 Yuli kusumastuti, S. Pd. Guru
33 Arlina Candra D., S. Pd. Guru
34 Sri Hartini, S. Pd. Guru
35 Drs. Mat Mualimin, M. Si Guru
36 Sukarsih, S. Pd. Guru
37 Ifana Ida Yahya, S. Pd. Guru
38 Pilar Sidik Pratomo, S. Pd Guru
39 Wicahyanti Rejeki, S. Pd. Guru
1. Analisis Kegiatan Pembelajaran dan Perangkat Pembelajaran IPA
12
Kegitan ini bertujuan untuk mengamati secara nyata aktivitas belajar mengajar
yang dilakukan oleh seorang guru di dalam kelas serta perangkat maupun media
yang digunakan oleh guru dalam praktik mengajar tersebut. Dengan adanya
observasi ini, mahapeserta didik di harapkan dapat memperoleh informasi menganai
cara guru mengajar dan mengelola kelas secara, menarik, kontekstual, efektif dan
efisien. Selain pengamatan proses pembelajaran, mahapeserta didik juga melakukan
observasi terhadap perangkat (admnistrasi) yang disusun dan dipersiapkan oleh guru
sebelum proses pembelajaran. Hasil dari observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran adalaha sebagai berikut : perangkat pembelajaran meliputi kurikulum,
dan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kurikulum yang digunakan di SMP
N 4 Magelang adalah kurikulum KTSP, silabus disusun dengan panduan silabus
terbitan BSNP tahun 2007. Guru sebelum pembelajaran membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran yang merupakan penjabaran dari silabus. Gambaran
umum proses pembelajarannya adalah :
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian menyampaikan
materi/pokok bahasan yang akan dipelajari hari ini. Namun sebelum
memberikan materi guru memberikan apersepsi untuk merangsang minat
peserta didik.
b. Penyajian Materi
Materi diberikan dengan urut dan sistematis, guru menguasai materi
secara keseluruhan.
c. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,
diskusi, praktikum dan tanya jawab.
d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh guru adalah bahasa indonesia yang
komunikatif, baik yang bersifat formal maupun informal.
e. Penggunaan Waktu
Penggunaan waktu cukup efektif dan efisien sehingga kegiatan dapat
selesai tepat waktu dan materi dapat disampaikan secara lengkap.
f. Gerak
Gerak guru dalam kelas aktif, dimana guru tidak berdiam diri dalam
satu tempat saja, tetapi berkeliling dan sesekali berjalan belakang dan
mengitari peserta didiknya untuk mengecek tugas dan perhatian peserta
didik atas materi yang di berikan.
g. Cara Memotivasi Peserta didik
13
Guru memotivasi peserta didik dengan cara memberikan pertanyaan
berkaitan dengan materi yang disampaikan, mendemonstrasikan beberapa
konsep, memberikan kata kunci dari jawaban yang diharapkan guru, dan
memberikan pujian atau penguatan pada peserta didik yang menjawab
dengan benar.
h. Teknik Bertanya
Teknik bertanya yang digunakan oleh guru adalah apabila peserta
didik ramai diberikan pertanyaan secara mendadak, kemudian pertanyaan
tersebut dilemparkan ke peserta didik lainnya. Pertanyaan berkaitan dengan
materi yang disampaikan, diberikan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Peserta didik diberikan waktu luang untuk berpikir dan mengerjakan.
i. Teknik Penguasaan Kelas
Teknik pengendalian kelas yang ramai dengan cara memandang
peserta didik yang ramai, mengeraskan susara agar perhatian peserta didik
berpusat pada guru atau peserta didik yang ramai diberi pertanyaan. Jika
peserta didik tersebut ramai melewati batas, guru memberi hukuman yang
pantas.
j. Penggunaan Media
Media yang sering digunakan adalah buku paket, LKS, whiteboard,
spidol, LCD, laptop, dan real objek.
k. Cara Evaluasi
Cara mengevaluasi peserta didik adalah dengan memberikan umpan
balik baik secara lisan maupun tertulis.
l. Menutup Pelajaran
Pelajaran ditutup dengan kesimpulan, guru memberi tugas pada
peserta didik untuk memperdalam di rumah dan memberikan arahan untuk
pertemuan selanjutnya dan diakhiri dengan ucapan salam.
Disamping itu, mahasiswa juga melakukan observasi perilaku peserta didik
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hasil observasi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Perilaku Peserta didik di dalam kelas dan di lapangan
Secara umum peserta didik mampu mengikuti pelajaran dengan baik,
meskipun kadang ramai, bercanda dengan temannya, asyik bermain sendiri,
melamun pada waktu pelajaran, dan masih sering ada beberapa peserta didik
yang kurang memperhatikan serta berdiskusi sendiri. Namun lebih banyak
peserta didik yang aktif dalam pelajaran dan memperhatikan penjelasan guru.
14
b. Perilaku peserta didik di luar kelas
Perilaku peserta didik diluar kelas cukup sopan, dan menghormati
guru. Setiap bertemu dengan guru, peserta didik dengan santun akan
menyalami gurunya, dan menyapa guru dengan ramah dan sopan. Perilaku
peserta didik diluar kelas baik, beberapa peserta didik memanfaatkan waktu
istirahat untuk menuju ke kantin sekolah, berbincang-bincang dengan teman-
temannya di teras kelas, ada juga beberapa peserta didik memanfaatkan waktu
istirahat untuk mengunjungi perpustakaan.
B. RUMUSAN PROGRAM KEGIATAN PPL
Program kerja PPL disusun dengan harapan dapat meningkatkan potensi
peserta didik baik akademik maupun non akademik dan menunjang
pengembangan teknologi pembelajaran di SMP Negeri 4 Magelang.
Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran diharapkan dapat menjadi
faktor penunjang untuk menumbuhkan motivasi belajar IPA. Beberapa
program PPL yang dirancang berdasarkan pertimbangan terkait dengan
analisis situasi yang telah dilakukan antara lain :
1. Kegiatan mengajar akan dapat berjalan lancar jika kegiatan tersebut
direncanakan dengan mempertimbangkan alokasi waktu, materi dan
indikatorr yang akan dicapai. Oleh karena itu pembuatan RPP
merupakan hal yang perlu dibuat oleh guru sebelum melakukan
proses pembelajaran
2. Untuk meningkatkan kepemahaman peserta didik dan membuktikan
teori yang mereka dapat, serta membuka wawasan mereka mengenai
media pembelajaran sederhana, maka program PPL juga membuat
alat percobaan sederhana yang memanfaatkan alat dan bahan yang
tersedia dengan mudah disekeliling kita.
3. Untuk mewujudkan student center dan meningkatkan kemampuan
bersosialisasi di kelas, maka dibuatlah Lembar Kerja Peserta didik
(LKPD) dan lembar diskusi kelompok, agar peserta didik berusaha
menemukan konsep sendiri, dilanjutkan dengan klarifikasi oleh guru.
4. Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran maka di susunlah alat
evaluasi pembelajaran baik berupa post tes maupun soal ulangan
harian (UH).
5. Untuk mengetahui keaktifan, minat, dan respon peserta didik, maka
disusunlah angket minat dan respon siswa terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
15
Berikut ini adalah rincian program PPL yang dibuat berdasarkan Matrik
Program Kerja PPL :
No. Program / Kegiatan PPL
1. Observasi
2. Bimbingan pra-praktik mengajar
Persiapan
Konsultasi dengan guru pembimbing
Pelaksanaan
Evaluasi dan tindak lanjut
3. Pembuatan media ajar (PPT dan LKPD)
Persiapan
Konsultasi dengan guru pembimbing
Mencari materi
Pelaksanaan
Membuat LKPD dan Power Point
Evaluasi dan tindak lanjut
4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Persiapan
Mempersiapkan materi
Mendiskusikan dengan teman sejurusan
Konsultasi dengan guru pembimbing
Pelaksanaan
Membuat RPP
Evaluasi dan tindak lanjut
Konsultasi dengan guru pembimbing kemudian merevisi
5. Praktik Mengajar
Persiapan
Mempersiapkan media pembelajaran
Mempersiapkan RPP
Konsultasi dengan Guru pembimbing
Mencetak LKPD
Membuat latihan soal dan ulangan harian
Mempersiapkan daftar hadir siswa
16
Berdiskusi dengan teman
Pelaksanaan
Mengajar di kelas
Evaluasi dan tindak lanjut
Konsultasi dengan guru pembimbing
Membuat kunci jawaban
Mengoreksi latihan soal
Pelaksanaan Ulangan Harian
Mengoreksi Ulangan Harian
Memasukkan nilai ke dalam daftar nilai
6 Pembuatan Laporan KKN PPL
Persiapan
Pencarian bahan
Pengumpulan RPP
Pengumpulan lampiran-lampiran
Pelaksanaan
Pengetikan laporan mingguan
Pengetikan Laporan PPL
Pencetakan laporan
Evaluasi
Pencarian tanda tangan
Refisi hasil laporan
BAB II
KEGIATAN PPL
17
A. PERSIAPAN
Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di SMP N
4 Magelang, meliputi kegiatan: pembekalan pengajaran mikro di tingkat
jurusan, Micro teaching, observasi, dan penyusunan perangkat pembelajaran.
a. Pembekalan
Program pembekalan merupakan kegiatan awal yang dilaksanakan
untuk memberikan pengarahan kepada para calon Mahasiswa PPL dalam
melaksanakan PPL maupun persiapan-persiapannya termasuk observasi dan
micro teaching. Pembekalan dilakukan oleh Program Studi masing-masing,
Mahasiswa dan oleh UPPL, dan dilaksanakan di ruang kampus masing-
masing program studi.
b. Micro Teaching (Pengajaran Mikro)
Pengajaran mikro bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan
kompetensi dasar seorang calon guru (dalam hal ini Mahasiswa PPL) dan
memberikan bekal praktik mengajar (real teaching) di sekolah dalam
program PPL. Secara khusus, pengajaran mikro bertujuan antara lain :
memahami dasar-dasar pengajaran mikro, melatih Mahasiswa menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membentuk dan meningkatkan
kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh, membentuk kompetensi
kepribadian, dan membentuk kompetensi sosial.
Pengajaran mikro intensif dilakukan pada semester enam. Mahasiswa
dibimbing langsung oleh DPL PPL. Materi bimbingan berupa cara praktik
mengajar di kelas yang baik dilanjutkan dengan evaluasi oleh DPL PPL.
Dalam satu kelas biasanya terdiri dari 10-12 Mahasiswa. Para Calon
Mahasiswa PPL harus memenuhi nilai minimal nilai “B” agar bisa terjun
PPL ke sekolah.
Dengan demikian, diharapkan pengajaran mikro dapat memberikan
manfaat, antara lain: Mahasiswa menjadi peka terhadap fenomena yang
terjadi dalam proses pembelajaran, Mahasiswa menjadi lebih siap untuk
melakukan kegiatan praktik pembelajaran di sekolah, Mahasiswa dapat
melakukan refleksi diri atas kompetensisnya dalam mengajar, Mahasiswa
menjadi lebih tahu tentang profil guru atau tenaga kependidikan sehingga
dapat berpenampilan sebagaimana guru atau tenaga kependidikan sesuai
yang diharapkan.
c. Observasi
18
Observasi sekolah dilakukan sebelum Mahasiswa melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan observasi di kelas bersama guru
pembimbing dilaksanakan di sekolah pada tanggal 18 Juli 2013.
Tujuan melakukan observasi antara lain :
1) Memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi sarana dan
prasaran pembelajaran dari sekolah lokasi PPL.
2) Memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan proses pembelajaran di
sekolah dan kondisi sekolah.
3) Mensinkronisasi pelaksanaan pembelajaran pada saat kuliah pengajaran
mikro di kampus dengan pelaksanaanya di sekolah.
4) Memperoleh keadaan fisik sekolah untuk mendapatkan informasi tentang
berbagai kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran yang
memungkinkan dapat dilakukan di sekolah yang ditempati.
Observasi pelaksanaan pembelajaran meliputi observasi perangkat
pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, kalender
pendididkan, perilaku peserta didik di dalam maupun di luar kelas, pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sarana pembelajaran di sekolah
seperti perpustakaan, media pembelajaran, laboratorium, peraturan sekolah, guru
pembimbing di sekolah, dan sebagainya. Observasi keadaan fisik sekolah meliputi
sarana-prasarana dan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler sekolah dan
sebagainya.
d. Penyusunan perangkat pembelajaran
Aspek-aspek proses pembelajaran dan indikator-indikator, baik yang
dilihat dari segi tingkah laku guru maupun peserta didik, disusun
berdasarkan perangkat pembelajaran yang dibuat serta kompetensi dasar
yang ditetapkan untuk dimiliki oleh setiap peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran.
Perangkat Pembelajran disususn meliputi :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Penyusunan RPP menjadi hal yang sangat penting karena
untuk mempermudah guru maupun calon guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. RPP dapat difungsikan sebagai pengingat
bagi guru mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan, mengenai
materi apa saja yang akan disampaikan, media yang akan digunakan,
strategi pembelajaran yang dipilih, sistem penilaian yang akan
digunakan dan hal-hal teknis mengajar lainnya.
2) Media atau alat peraga pembelajaran
19
Media merupakan alat bantu yang diperlukan dalam proses
pembelajaran agar peserta didik cepat dan mudah memahami materi
pembelajaran.
3) Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran
Berisi tentang prosedur dan alat penilaian yang digunakan
untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan pada
proses pembelajaran.
4) Lembar observasi pembelajaran
Lembar observasi pembelajaran yang diperoleh dari hasil
mengamati proses belajar mengajar di kelas baik oleh guru maupun
oleh peserta didik, dapat digunakan sebagai gambaran yang nyata
tentang kegiatan belajar mengajar.
B. PELAKSANAAN KEGIATAN PPL
Praktik mengajar yang dilaksanakan oleh Mahasiswa PPL merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama
perkuliahan dan merupakan kegiatan pokok pelaksanaan PPL. Dalam hal ini
praktikan terlibat langsung dalam proses belajar mengajar di kelas. Beberapa hal
yang berkaitan dengan praktik mengajar adalah :
a. Melakukan persiapan mengajar baik berupa materi, perangkat pembelajaran,
media ajar maupun mental.
b. Memilih metode yang disesuaikan dengan karakter peserta didik.
c. Memberikan evaluasi kepada peserta didik, juga evaluasi terhadap proses
belajar mengajar.
d. Membuat hasil analisis Ulangan Harian
Kegiatan praktik mengajar ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu :
a. Praktik Mengajar Terbimbing
Praktik mengajar terbimbing ini merupakan latihan mengajar di kelas
yang didampingi oleh guru pembimbing (guru pamong). Setelah kegiatan
belajar mengajar berakhir guru pembimbing dapat mengevaluasi,
memberikan saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan penampilan
mengajar selanjutnya. Kegiatan seperti ini dilakukan beberapa waktu
sebelum guru pembimbing mempercayakan pengelolaan sepenuhnya kepada
praktikan.
b. Praktik Mengajar Mandiri
20
Setelah praktikan siap dan dianggap mampu, maka praktikan diberi
kesempatan untuk praktik mengajar secara mandiri. Meskipun demikian,
guru pembimbing tetap memonitoring / memantau pelaksanaan KBM.
Kegiatan praktik mengajar yang dilakukan meliputi beberapa keterampilan,
yaitu:
1) Membuka pelajaran.
a) Sebelum membuka pelajaran didahului dengan menyanyikan lagu
nasional
b) Mengucapkan salam dan memimpin berdo’a
c) Presensi peserta didik
d) Memberikan apersepsi dan motivasi
2) Inti pelajaran
a) Menyampaikan tujuan
b) Memfasilitasi peserta didik untuk belajar aktif
c) Memberikan umpan balik dan kesempatan peserta didik untuk
bertanya
d) Memberikan tugas pada peserta didik
e) Memberikan bimbingan secara klasikal maupun individual
f) Memotivasi peserta didik
3) Menutup pelajaran
a) Memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah di berikan
b) Memberikan tugas rumah
c) Berdoa dan menutup pelajaran
Dalam praktik mengajar, praktikan diberi tugas untuk mengampu kelas VIII
A, VIII C, dan VIII E dalam mata pelajaran IPA Fisika. Kegiatan ini dilaksanakan
mulai pada tanggal 24 Juli 2013 sampai 13 September 2013. Satu jam pelajaran
adalah alokasi waktu yang diberikan selama 40 menit mengajar.
Jadwal harian mengajar praktikan adalah sebagai berikut:
No Hari Kelas Jam pelajaran Mata pelajaran
1 Senin VIII E 10.45 - 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
IPA Fisika
2 Selasa - - -
3 Rabu - - -
21
4 Kamis VIII A
VIII C
09.25 – 10.05
10.05 – 10.45
10.45 – 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
IPA Fisika
5 Jum’at - - -
6 Sabtu - - -
Keterangan: Jadwal harian disesuaikan dengan jadwal terbaru SMP N 4
Magelang.
Berikut ini rincian pelaksanaan praktik mengajar yang dilakukan praktikan selama
PPL :
Hari/tanggal Kelas Waktu Materi
Kamis, 25 Juli
2013
VIII C 07.30 - 08.30 Gaya
Jum’at, 26 Juli
2013
VIII E 09.30 - 10.30 Gaya
Kamis, 22
Agustus 2013
VIII A
VIII C
09.25 – 10.45
10.45 – 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
Gaya
Gaya
Senin, 26
Agustus 2013
VIII E 10.45 – 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
Gaya
Kamis, 29
Agustus 2013
VIII A
VIII C
09.25 – 10.45
10.45 – 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
Gaya
Gaya
Senin, 2
September
2013
VIII E 10.45 – 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
Gaya
Kamis, 6
September
2013
VIII C 10.45 – 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
Gaya
22
Senin, 9
September
2013
VIII E 10.45 – 11.25
(istirahat)
11.40 – 12.20
Gaya
Kamis, 11
September
2013
VIII C 10.45 – 12.05 Ulangan Harian
Jum’at, 12
September
2013
VIII C
VIII E
11.00 -11.30
11.00 -11.30
(sholat Jum’at)
12.30 – 13.00
Remidial
Ulangan Harian
Pelaksanaan KBM atau pembelajaran dilaksanakan di kelas dan
dilaboratorium. Guru pembimbing mengawasi jalannya pelajaran untuk memberikan
penilaian terhadap praktikan dalam mengajar.
C. ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL
Selama pelaksanaan kegiatan PPL di SMP N 4 Magelang, praktikan
mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Praktikan juga memperoleh
gambaran sesungguhnya tentang cara berinteraksi dengan peserta didik, mengenal
karakter setiap peserta didik, bagaimana cara menyampaikan materi agar mudah
dipahami, teknik penguasaan kelas, teknik bertanya, penggunaan metode yang tepat,
dan pelaksanaan evaluasi, dimana gambaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran
mikro teaching yang pernah dilakukan di kampus.
Hasil dari penerapan metode pembelajaran yang digunakan praktikan terhadap
respon peserta didik selama kegiatan pembelajaran di kelas berdasarkan dengan RPP
yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
a. Metode Diskusi (Cooperative Learning)
Metode ini digunakan pada saat pembelajaran di kelas maupun
kegiatan praktikum terkait materi Gaya. Pada saat pembagian LKS, peserta
didik diharuskan untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Dalam hal
ini, yang aktif adalah peserta didik, guru hanya sebagai motivator, dan
pemberi arahan.
Dalam praktek pengajaran Fisika di kelas VIII A, VIII C, dan VIII E,
penarapan metode memberikan dampak yang cukup efektif selain itu metode
tersebut sesuai dengan kurikulum KTSP. Metode ini juga dapat melatih
peserta didik untuk menyampaikan pendapat antar teman serta peserta didik
23
terlibat secara langsung (peserta didik aktif) sehingga banyak peserta didik
yang senang terhadap metode tersebut. Namun jika menggunakan metode ini
suasana kelas menjadi cenderung agak ramai, dan lebih sulit dalam mengelola
kelas.
b. Metode Direct Instruction
Metode ini sangat cocok jika digunakan dalam penyampaian materi
IPA Fisika, terutama dalam hal pengenalan alat-alat Fisika. Pada saat
mengenalkan alat neraca pegas atau dynamometer guru terlebih dahulu
mendeskripsikan bagian-bagian alat dan cara menggunakan alat tersebut, serta
cara membaca skala dalam neraca pegas. Selanjutnya peserta didik dibimbing
oleh guru untuk mencoba sendiri dengan contoh beban yang berbeda-beda.
Metode ini diterapkan untuk mempelajari sub bab pengukuran gaya.
Kelemahan dari metode ini adalah hanya dapat diterapkan pada materi
tertentu saja.
c. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang menggunakan alat
peraga untuk memperlihatkan fenomena / kejadian sains. Peserta didik
memperhatikan demonstrasi guru di depan kelas, selanjutnya beberapa peserta
didik memperagakannya sendiri. Kelemahan dari metode ini adalah tidak
semua peserta didik bisa memahami konsep alat peraga karena pembelajaran
cenderung Teacher center.
Dalam kegiatan belajar mengajar, ternyata masih terdapat kendala dan
hambatan terutama yang berasal dari peserta didik seperti:
1) Peserta didik kurang serius dalam mengikuti pelajaran.
2) Peserta didik mudah terpengaruh jika ada gangguan dari luar ruang
kelas.
3) Peserta didik tidak mau mengikuti perintah guru.
4) Peserta didik belum bisa bekerja sama saat melakukan kegiatan
praktikum.
5) Peserta didik malas dalam mengerjakan LKS atau tugas yang
diberikan.
6) Peserta didik cenderung kurang aktif dalam bertanya.
Dari kendala di atas, maka praktikan berusaha mengatasinya. Solusi yang
praktikan ambil antara lain:
24
1) Mengubah metode dan teknik pembelajaran dalam RPP.
2) Memberikan sanksi yang mendidik, epada peserta didik yang
diketahui mencontek dan malas mengerjakan tugas.
3) Menggunakan media pembelajaran untuk menarik perhatian peserta
didik dalam mengikuti pelajaran.
4) Menggunakan metode pembelajaran yang berorientasi pada peserta
didik aktif.
5) Memberikan petunjuk dan arahan yang jelas saat akan melakukan
kegiatan praktikum.
6) Lebih memahami karakter peserta didik
Setelah praktikan mengajar, langkah akhir adalah memberikan evaluasi
berupa ulangan harian. Dari hasil evaluasi terhadap kelas VIII C ternyata masih
cukup banyak peserta didik yang belum mencapai batas tuntas (KKM) yang telah
ditetapkan. SMP Negeri 4 Magelang menetapkan standar untuk KKM mata
pelajaran IPA Fisika adalah 75, sedangkan yang mencapai batas tersebut hanya
sebesar 62,5% dari total peserta didik. Untuk kelas VIII E hasil evaluasi cukup
baik, dibuktikan dengan sedikitnya peserta didik yang tidak tuntas, yaitu 6 orang
peserta didik. Bagi Peserta didik yang belum tuntas selanjutnya akan mengikuti
remidial.
Pelaksanaan dan kelancaran kegiatan PPL sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor pendukung dan penghambat, yaitu:
a. Faktor pendukung
1) Besarnya perhatian SMP N 4 Magelang sangat membantu kelancaran
kegiatan PPL yang praktikan lakukan.
2) Bimbingan dari dosen dan guru pembimbing membuat praktikan lebih
memahami perananya sebagi guru dan melaksanakan pembelajaran
dengan baik.
3) Semangat peserta didik dalam belajar memberikan motivasi tersendiri
bagi praktikan dalam mengajar.
4) Motivasi dari komponen-komponen sekolah untuk menjadi yang terbaik
sangat mendorong praktikan untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru
dengan baik.
5) Fasilitas sekolah yang memadai mendukung praktikan dalam
melaksanakan tugasnya dalam mengajar.
b. Faktor Penghambat
25
1) Kurang peralatan yang digunakan dalam praktikum (alatnya rusak)
dikarenakan tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
2) Kurangnya ruang untuk penempatan whiteboard di laboratorium, sehingga
ketika akan mengajar dengan LCD, whiteboard tertutup LCD dan
akhirnya tidak ada ruang bagi guru untuk menuliskan penambahan terkait
materinya.
3) Kurangnya kesadaran peserta didik untuk belajar membuat guru harus
memperlambat kegiatan belajar mengajar.
c. Solusi
Solusi untuk menyelesaikan hambatan yang ditemui selama kegiatan PPL
adalah:
1) Memberikankan apresiasi kepada peserta didik yang aktif di kelas serta
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang aktif di kelas
Usaha mengatasi peserta didik yang kurang aktif adalah memberikan
kesempatan tanya jawab atau umpan balik dan penugasan serta latihan
yang berulang-ulang.
2) Memberikan tugas rumah untuk menekankan kegiatan belajar peserta
didik di rumah.
3) Usaha yang dilakukan oleh praktikan atas keterbatasan ruang whiteboard
adalah dengan mendiktekan penambahan materi yang akan disampaikan.
4) Memberikan latihan soal dan bimbingan penyelasaian soal secara intensif.
D. Refleksi
Selama melaksanakan kegiatan PPL dalam hal ini praktik mengajar di
kelas, praktikan mendapatkan banyak pengalaman di lapangan khususnya di
SMP N 4 Magelang. Berdasarkan fakta di lapangan, ternyata menjadi seorang
guru bukanlah hal yang mudah karena dalam kegiatan mengajar guru perlu
melaksanakan persiapan yang cukup banyak meliputi perangkat pembelajaran,
media, metode, bahkan persiapan diri secara mental. Namun, walaupun persiapan
yang dilaksanakan cukup banyak dan matang, kadang apa yang terjadi di
lapangan (di kelas) tidak sesuai seperti yang diharapkan. Untuk mengatasinya
guru dituntut memiliki inisiatif dan kreativitas yang tinggi agar proses
pembelajaran tetap dapat berjalan secara kondusif, efektif dan efisien.
Berdasarkan pelaksanaan program kerja PPL yang telah dilaksanakan dan
hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa program PPL berjalan dengan baik.
Praktikan mendapat pengalaman yang sangat berharga selama pelaksanaan PPL.
26
Praktik mengajar memberikan gambaran secara langsung berdasarkan fakta-fakta
dilapangan terkait bagaimana proses pembelajaran diaplikasikan, cara
berinteraksi dengan peserta didik, bagaimana cara menyampaikan materi dengan
baik sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik, penguasaan kelas yang baik,
teknik bertanya, cara mengalokasikan waktu pembelajaran secara efektif,
penerapan metode, penggunaan media, cara melakukan evaluasi dan juga
menutup pelajaran.
Penguasaan materi merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki
praktikan, karena akan berpengaruh terhadap penyampaian atau pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Dalam praktik mengajar, seorang pendidik harus memiliki
strategi (langkah) pembelajaran antara lain sebagai pendukung dalam menerapkan
metode pembelajarannya, karena tidak setiap metode pembelajaran yang di
terapkan dianggap baik atau mengarah pada proses pembelajaran. Metode dan
model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan
serta karakter dari setiap peserta didik. Berdasarkan metode-metode yang telah
praktikan terapkan dalam proses pembelajaran di kelas, yang lebih baik adalah
dengan menggunakan metode cooperative learning tipe NHT.
Hasil yang diperoleh selama mengajar adalah praktikan dapat
memperoleh pengalaman berharga yang didasarkan atas fakta di dalam kelas.
Praktikan menyadari betapa berat dan mulianya tugas seorang guru. Disisi lain
guru bersusah payah mengupayakan yang paling prima dalam mengajar di kelas.
Hasilnya meski kadang tidak sesuai apa yang diharapkan, tetapi dampak yang
dialami sangatlah begitu berarti. Peserta didik tahu banyak hal dikarenakan ada
seorang guru yang mampu menjadi motivator, inovator, dan fasilitator yang baik.
Hasil yang lain yaitu praktikan mendapatkan pengalaman dalam hal keterampilan
mengajar, seperti pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar, pengelolaan waktu,
komunikasi dengan peserta didik, serta mendemonstrasikan metode mengajar.
27
BAB III
PENUTUP
28
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan PPL di SMP Negeri 4 Magelang memberikan manfaat
yang sangat besar bagi diri praktikan. Kemampuan serta kopetensi praktikan sebagai
calon guru bertambah seiring banyaknya pengalaman yang diperoleh selama proses
praktik pengalaman lapangan tersebut. Praktikan dapat meningkatkan kemampuannya
dalam hal praktik mengajar di kelas, bersosialisasi dengan lingkungan sekolah baik
dengan kepala sekolah, guru dan para karyawan, serta khususnya dengan para peserta
didik. Praktikan dapat menimba ilmu dari berbagai macam bidang, tidak hanya dalam
hal kependidikan. Berbagai program kerja yang telah direncanakan dapat berjalan
dengan baik, karena adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak.
Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) UNY 2013
merupakan sarana pengabdian Mahasiswa kepada peserta didik SMP N 4 Magelang
yang dimaksudkan untuk membentuk sebuah sinergi yang positif bagi pengembangan
jiwa humanistik, kemandirian, kreatifitas, kepekaan dan disiplin diri. PPL pada
dasarnya bertujuan untuk melatih para mahasiswa secara langsung yaitu dengan
terjun ke dalam dunia pendidikan terutama dalam hal mengajar di kelas yang sangat
memberikan banyak pengalaman. Kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMP N 4
Magelang dapat berjalan dengan baik sesuai dengan program kerja yang telah di buat
dan waktu yang tersedia, meskipun dalam pelaksanaanya tidak luput dari kekurangan.
Selain itu koordinasi dari guru pembimbing untuk memberikan bimbingan dan
kesempatan yang diberikan sangatlah luas, sehingga praktikan dapat belajar dengan
baik.
Dalam taraf belajar tentunya masih sangat banyak hal yang harus terus digali,
diperbaiki, serta dikembangkan agar menjadi sesuatu yang lebih baik. Melalui
kegiatan KKN-PPL ini, praktikan setidaknya mendapatkan pengalaman yaitu
gambaran nyata untuk mempersiapkan diri terjun di dunia kependidikan seutuhnya,
yaitu dalam proses pengelolaan suatu lembaga pendidikan atau sekolah pada
umumnya dan sebagai seorang pendidik pada khususnya.
Berdasarkan program kegiatan PPL yang praktikan laksanakan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Seluruh program dapat dilaksanakan. Meski tidak sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Untuk program praktek mengajar, terlaksana sebanyak 12 kali dari
akumulasi mengajar di kelas VIII A, VIII B, dan VIII C. Untuk kelas VIII A,
29
dikarenakan ada pengalihan jam mengajar dengan mahasiswa UNNES, sehingga
kegiatan belajar harus dialih tangankan.
2. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) membekali calon guru dengan pengalaman
mengajar yang sesungguhnya dan cara penyusunan administrasi maupun praktik
persekolahan lainnya.
3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan wahana yang sangat baik bagi
mahasiswa jurusan kependidikan untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang
diperoleh dari bangku kuliah. Dengan kegiatan PPL mahasiswa mempunyai
gambaran bagaimana menjadi seorang guru yang profesional baik dalam kegiatan
belajar mengajar maupun pergaulannya dengan masyarakat sekolah lainnya.
4. Perlunya menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan peserta didik agar
pelaksanaan kegiatan dapat maksimal.
B. SARAN
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PPL UNY pada masa yang akan
datang, kami sampaikan saran sebagai berikut :
1. Pihak UPPL (Universitas Negeri Yogyakarta)
1) Pembekalan yang efektif dan efisien sebelum mahasiswa benar-benar
diterjunkan ke lapangan sehingga mahasiswa akan lebih siap dan mampu
tampil prima membawa nama baik Universitas Negeri Yogyakarta.
2) Kejelasan perhitungan kredit mengajar setiap pertemuan bagi praktikan PPL
hendaknya diseragamkan bagi setiap DPL PPL. Sehingga tidak menimbulkan
kebingungan selama dilapangan dan tidak memunculkan rasa iri diantara
praktikan PPL dengan DPL yang berbeda.
3) Perlu adanya peningkatan koordinasi dengan UPPL, Dosen pembimbing, dan
sekolah tempat dimana mahapeserta didik PPL melakukan praktik mengajar.
4) Pihak UPPL hendaknya meningkatkan pengontrolan dan monitoring ke lokasi
PPL di mana mahapeserta didik diterjunkan.
2. Pihak SMP N 4 Magelang
1) Perlu ditingkatkan kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti pelajaran
dengan jalan optimalisasi peran guru, peningkatan kreatifitas, inovasi, dan
inisiatif guru selam kegiatan pembelajaran berlangsung.
2) Perlu adanya perawatan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah ada
secara optimal.
30
3) Koordinasi dengan mahasiswa sebaiknya ditingkatkan agar terjalin pengertian
antara yang satu dengan yang lain, sehingga program yang sudah
direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
3. Pihak Mahasiswa
1) Meningkatkan kopetensi sosial yang dimiliki, sehingga dapat menampilkan
diri sebagai profil calon guru yang baik, tidak hanya kepada peserta didik
tetapi kepada kepala sekolah, guru, dan karyawan sekolah.
2) Senantiasa peka terhadap perkembangan dunia pendidikan dan selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diri guna mengabdikan
diri dalam bidang pendidikan.
3) Perlunya koordinasi dengan pihak sekolah dalam melaksanakan semua
program.
4) Perlu ditingkatkan kesiapan dari segi fisik, mental, material, dan ilmu
pengetahuan yang sekiranya bermanfaat dalam pelaksanaan PPL.
5) Dalam menyampaikan materi perlu meningkatkan penggunaan metode yang
komunikatif dan partisipatif serta dapat meningkatkan penggunaan media
pembelajaran yang menarik dalam penyampaian materi.
DAFTAR PUSTAKA
31
Tim Pembekalan KKN-PPL, 2013. Materi Pembekalan KKN-PPL Tahun 2013. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta
Tim Pembekalan KKN-PPL, 2013. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL Tahun2013. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta
Tim Pembekalan KKN-PPL, 2013. Panduan KKN-PPL Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2013.Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta
Tim Pembekalan KKN-PPL, 2013. Panduan Pengajaran Mikro Tahun 2013. Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta
32
33