pp case mata fillia

42
TUMOR RETROBULBAR Oleh : FILLIA PRISCILLA SIMARMATA. Pembimbing: dr. BAGUS SIDHARTO, Sp.M

Upload: filliasimarmata

Post on 24-Jul-2015

123 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pp Case Mata Fillia

TUMOR RETROBULBAR

Oleh :

FILLIA PRISCILLA SIMARMATA.

Pembimbing: dr. BAGUS SIDHARTO, Sp.M

Page 2: Pp Case Mata Fillia

TINJAUAN PUSTAKA

Page 3: Pp Case Mata Fillia

Anatomi orbita

• Orbita piramid berdinding empat yang berkonvergensi kearah belakang.

• Isi orbita : bola mata, otot ekstraokuler, syaraf, pembuluh darah, jaringan ikat, dan jaringan lemak,

• Orbita pelindung bola mata dari dalam dan belakang, dari depan palpebra.

• Volume orbita dewasa kira-kira 30 cc bola mata menempati sekitar seperlima bagian ruangnya. Lemak dan otot menempati bagian terbesarnya.

Page 4: Pp Case Mata Fillia
Page 5: Pp Case Mata Fillia
Page 6: Pp Case Mata Fillia
Page 7: Pp Case Mata Fillia
Page 8: Pp Case Mata Fillia

Pendekatan gangguan orbital

1. Pain inflamasi, perdarahan orbital, keganasan yg menyerang saraf sensorik

2. Proptosis arah pendesakan3. Progresifitas cepat/lambat4. Palpasi 5. Pulsasi dengan bruit/tanpa bruit6. Perubahan periorbital

Page 9: Pp Case Mata Fillia

salah satu tumor orbital yang berlokasi di belakang bola mata

TUMOR RETROBULBAR

Page 10: Pp Case Mata Fillia

GEJALA KLINIS

• Penonjolan bola mata (proptosis / exopthalmus) manifestasi klinis paling penting dan paling awal muncul

• letak lesi di dalam orbita bola mata terdorong ke depan dan pergerakan bola mata terbatas pada arah yang homolateral.

• Axial displacement • Non axial displacement

Page 11: Pp Case Mata Fillia
Page 12: Pp Case Mata Fillia

Axial displacement

Nonaxial displacement

Page 13: Pp Case Mata Fillia

• kongesti orbita penekanan tumor pada vena /proses inflamasi (nekrosis tumor)

• hipermetropi ,astigmatisme Penekanan tumor pada sklera

• kehilangan penglihatan Nervus II• Nyeri dan diplopia• tanda lesi periorbital : Hipertelorisme, exorbitisme,

proptosis, lesi atau edema pada kelopak mata, chemosis, edema pembuluh darah konjungtiva

• Blepharoptosis, lagophtalmus

Page 14: Pp Case Mata Fillia

Pengukuran Proptosis

• Eksoftalmometer halter

Penonjolan mata Normal : 12 – 20 mm, Beda kedua mata ≤ 2 mmPatologis : Penonjolan > 20mm, Beda kedua mata ≥ 3

mm

Page 15: Pp Case Mata Fillia

Pemeriksaan penunjang

CT scan Pemeriksaan utama , jaringan

lunak dan struktur-struktur tulang

kontras proses inflamasi, tumor vascular dan edema

pembuluh darah.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

resolusi jaringan lunak

Fine Needle Aspirationmembedakan lesi benigna

dan maligna dengan akurasi sebesar 95%..

Open biopsy Umum digunakan jika biopsy

FNA tidak menungkinkan

Page 16: Pp Case Mata Fillia

beberapa etiologi tumor retrobulbar yang sering terjadi

• tumor jinak intraorbita • sering pada orang dewasa. • terletak dalam konus otot-otot retrobulbar. • proptosis unilateral yang lambat pada dekade kedua sampai

keeempat. • Kadangkala dapat menekan nervus optikus tanpa proptosis.

Hemangioma cavernous

Page 17: Pp Case Mata Fillia

• tumor jinak yang berkembang dari astrosit. • dekade pertama kehidupan. • Gambaran klinis hilangnya penglihatan, axial proptosis

unilateral yang bertahap dan tidak disertai nyeri• Pemeriksaan fundus -> adanya atropi dan edema papil saraf

optik dan pembesaran vena

Glioma

Page 18: Pp Case Mata Fillia

• jarang terjadi, remaja muda• Gejala klinis : proptosis dengan progresifitas yang

lambat • Terkadang membesar sebagai akibat perdarahan

spontan di dalam ruang vaskular, yang kemudian membentuk kista coklat yang dapat sembuh spontan.

Limphangioma

Page 19: Pp Case Mata Fillia

• tumor invasif yang berasal dari villi arrachnoidal• dua tipe : primer dan sekunder • Meningioma obital primer : asal pembungkus nervus saraf

optik GK : gangguan lap. Pandang dan fungsi otot ekstraokular

• Meningioma sekunder : secara sekunder menginvasi orbita melalui dasar fossa cranii anteriorGK : kehilangan penglihatan mata unilateral perlahan-progresif, tanpa nyeri, proptosis, sakit kepala, udem palpebra, kemosis konjungtiva, atropi / edema diskus optikus

Meningioma

Page 20: Pp Case Mata Fillia

• Tumor ganas dari otot lurik• sering pada anak-anak, dibawah usia 15 tahun. • Gejala klinis : mirip dengan proses inflamasi,

proptosis dan pergeseran bulbus okuli yang progresif dan cepat

• paling berat bila terletak di kuadran superonasal.

Rhabdomyosarcoma

Page 21: Pp Case Mata Fillia

• Sebagian besar berasal dari hidung dan sinus paranasal (sinonasal tumor), diikuti oleh tumor nasofaring dan orofaring.

• Histopatologi : Squamous cell carcinoma (80%), Adenokarsinoma (5-20%), dll

• Gambaran klinis : gejala pada mulut, hidung, telinga, muka dan mata. • Gejala pada hidung : epistaksis, hidung tersumbat, penggaungan

pada rongga hidung, dan gangguan penciuman. • Gejala pada telinga : pendengaran menurun dan peradangan, • Gejala pada muka : hipoestesi supra orbita, edema, nyeri, dan

asimetri. • invasi tumor sinus paranasal ke orbita Proptosis dan displacement

bola mata, epifora, diplopia, edema palpebra, nyeri, eksoftalmus, dan penurunan visus.

Tumor orbital sekunder

Page 22: Pp Case Mata Fillia

• Hematogen • metastase ca mamae (wanita), ca paru (pria), neuroblastoma

(anak-anak), ca bronkhial,, sarkoma Ewing, leukemia, tumor testikuler.

• Bagian yang sering terkena : Otot extraokular dan sumsum tulang sphenoid pembuluh darah.

• Destruksi litik pada dinding orbital lateral sangat dicurigai sebagai lesi metastase.

Tumor Metastase

Page 23: Pp Case Mata Fillia

Penatalaksanaan

• Pembedahan tumor jinak, lesi terbatas dan belum bermetastasis.

1. Orbitotomi anterior2. Orbitotomilateral3. Dekompresi orbita• metastase jauh ke intra kranial, sinus kavernosus, kedua orbita

radiasi atau dikombinasi dengan pembedahan. • Kemoterapi terapi paliatif dari keadaan lanjut atau rekurensi

Tergantung pada jenis tumor dan penyebarannya

Page 24: Pp Case Mata Fillia

ILUSTRASI KASUS

Page 25: Pp Case Mata Fillia

IDENTITAS

• Nama : Tn. S• Umur : 54 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Pendidikan: SD• Status : Menikah• Alamat : Kepulauan Meranti• Pekerjaan : Tukang bangunan• MRS : 30 Mei 2012

Page 26: Pp Case Mata Fillia

ANAMNESA

Sejak 3 bulan SMRS • mata kanan sering berair, merah (-), kabur (-),

belekan (-)• riwayat mata kelilipan /terkena kotoran (-)• Sebelumnya lubang hidung kanan sering

tersumbat, hilang timbul, kadang-kadang keluar cairan bening dari hidung.

• Demam (-)

Page 27: Pp Case Mata Fillia

Sejak 2 bulan SMRS• timbulnya benjolan pada sudut mata kanan bagian dalam

sebesar kacang hijau, nyeri (-) • Mata kanan pasien sering berair, terasa gatal, merah (-),

dan pandangan kabur (-). • Benjolan semakin membesar dan menyebabkan bola mata

pasien menonjol dan terdorong ke arah luar. • penglihatannya menjadi dua dan kabur. • Lubang hidung kanan tersumbat total dan lubang hidung

kiri mulai sering tersumbat oleh cairan bening. • Demam (-)• Pasien berobat ke dokter dan disarankan untuk berobat ke

Malaysia atau ke Jakarta.

Page 28: Pp Case Mata Fillia

Sejak 1 bulan SMRS mata kanan mulai membesar. • Benjolan kelopak mata kanan bagian atas dan

bawah membengkak dan membesar hingga menutup seluruh bola mata kanan tidak dapat membuka mata kanan.

• nyeri• Lubang hidung kanan tersumbat total dan lubang

hidung kiri sering tersumbat oleh cairan bening. • sakit kepala sebelah. • berobat ke RS Meranti dirujuk ke RSUD AA

Page 29: Pp Case Mata Fillia

Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat sinusitis tidak ada• Riwayat tekanan darah tinggi tidak ada Riwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada keluarga yang menderita penyakit

yang sama• Riwayat tumor tidak ada

Page 30: Pp Case Mata Fillia

Pemeriksaan fisik

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : Komposmentis-kooperatif • Vital Sign

TD : 140/90 mmHgRR : 20 x/menit N : 78 x/menitSuhu : Afebris

Page 31: Pp Case Mata Fillia

Kelenjar Getah Bening

• KGB preauriculer : tidak ada pembesaran KGB preaurikular

• KGB cervikal anterior dextra : 1 buah, ukuran 0,4x0,3 cm, konsistensi keras, mobile, tidak nyeri, tidak ada kolomerasi.

• KGB submandibula dextra : 2 buah, ukuran 0,5x0,6cm dan 0,6x1cm konsistensi keras, mobile, tidak nyeri, tidak ada kolomerasi

Page 32: Pp Case Mata Fillia

STATUS OPHTALMOLOGI

OD OS

Sulit dinilai Visus Tanpa Koreksi 20/20

Tidak dilakukan Visus Dengan Koreksi Tidak dilakukan

Sulit dinilaiPosisi Bola

MataOrthophoria

Sulit dinilai Gerakan Bola Mata Bebas kesegala arah

Sulit dinilai Tekanan Bola Mata Normal (palpasi)

Palpebra superior dan inferior udem, hiperemis, nyeri tekan, tidak terasa

panas, teraba keras pada bagian nasal dan sedikit lunak pada bagian

temporal

Palpebra Normal

Page 33: Pp Case Mata Fillia

OD OS

Kemotik dengan keratinisasi Konjungtiva Tenang

Sulit dinilai Kornea Jernih

Sulit dinilai Sklera Tenang

Sulit dinilai COA Dalam

Sulit dinilai Iris/Pupil

Iris bewarna coklat

Pupil diameter 4 mm

Refleks cahaya langsung (+)

Refleks cahaya tidak

langsung( tidak dapat dinilai)

Sulit dinilai Lensa Jernih

Sulit dinilai

Fundus

Media

Papil

Retina

Macula

Jernih

Bulat, batas tegas,pucat,CDR

0,3

Arteri : Vena = 2 : 3

Refleks +

Page 34: Pp Case Mata Fillia
Page 35: Pp Case Mata Fillia
Page 36: Pp Case Mata Fillia

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin (30/05/2012)

Hb : 11,5 g/dlHct : 35,2 %Plt : 310.000 /ulLeu : 8.200 /ul

Page 37: Pp Case Mata Fillia

CT-Scan

• Masa jaringan lunak letak di retrobulbar dan mendesak bulbus oculi dextra ke ventral

• Destruksi tulang orbita dextra, choncha nasal dextra• Kesuraman sinus maxila dextra dan frontalis• Tidak ada lesi intra oculi• Kesan : tumor maligna adnexa oculi dextra• DD : rhabdomyosarkoma

Page 38: Pp Case Mata Fillia
Page 39: Pp Case Mata Fillia

Resume • Pasien laki-laki, usia 54 tahun, datang dengan keluhan mata kanan

membesar sejak 1 bulan SMRS. • timbul benjolan pada sudut luar mata kanan benjolan membesar

bola mata menonjol dan terdorong keluar, • Palpebra superior dan inferior bengkak dan membesar menutup bola

mata kanan. • Hidung kanan tersumbat. • Tidak ada demam. • Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan tidak ada leukositosis, dan

CT-Scan menunjukkan adanya masa jaringan lunak letak di retrobulbar dan mendesak bulbus oculi dextra ke ventral dengan destruksi tulang orbita dextra, choncha nasal dextra dan kesuraman pada sinus

Page 40: Pp Case Mata Fillia

Diagnosa kerja : tumor retrobulbar suspect metastase dari sinus maxilaris

Diagnosa banding : tumor retrobulbar suspect metastase dari cavum nasi

Anjuran pemeriksaan : konsul bagian THT dan alih rawat untuk pemeriksaan PA melalui biopsi

Page 41: Pp Case Mata Fillia

Prognosa

Quo ad vitam: Dubia ad malam

Quo ad kosmetikum:

Malam

Quo ad functionam OD:

Malam

Page 42: Pp Case Mata Fillia

TERIMA KASIH