pp 85 1999 pengelolaan limbah b3

67
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan; b. bahwa dengan meningkatnya pembangunan di segala bidang, khususnya pembangunan di bidang industri, semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia; c. bahwa untuk mengenali limbah yang dihasilkan secara dini diperlukan identifikasi berdasarkan uji toksikologi dengan penentuan nilai akut dan atau kronik untuk menentukan limbah yang dihasilkan termasuk sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun; d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang perlu mengubah dan menyempurnakan beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaga Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3815); MEMUTUSKAN: G:/Eng./Environmental/Regulation/B3-Hazardous Waste halaman 1 dari 68

Upload: gitzigitz

Post on 19-Jun-2015

2.920 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan BeracunPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. b. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang pelaksanaan p

TRANSCRIPT

Page 1: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 85 TAHUN 1999

TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan;

b. bahwa dengan meningkatnya pembangunan di segala bidang, khususnya pembangunan di bidang industri, semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia;

c. bahwa untuk mengenali limbah yang dihasilkan secara dini diperlukan identifikasi berdasarkan uji toksikologi dengan penentuan nilai akut dan atau kronik untuk menentukan limbah yang dihasilkan termasuk sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun;

d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang perlu mengubah dan menyempurnakan beberapa ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaga Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3815);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.

Pasal 1

Mengubah ketentuan Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyi sebagai berikut :

“ Pasal 6

G:/Eng./Environmental/Regulation/B3-Hazardous Waste halaman 1 dari 54

Page 2: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut sumber dan atau uji karakteristik dan atau uji toksikologi. “

2. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 7

(1) Jenis limbah B3 menurut sumbernya meliputi : a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;b. Limbah B3 dari sumber spesifik;c. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan

buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

(2) Perincian dari masing-masing jenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seperti tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah ini.

(3) Uji karakteristik limbah B3 meliputi :a. mudah meledak;b. mudah terbakar;c. bersifat reaktif;d. beracun;e. menyebabkan infeksi; danf. bersifat korosif.

(4) Pengujian toksikologi untuk menentukan sifat akut dan atau kronik.

(5) Daftar limbah dengan kode limbah D220, D221, D222 dan D223 dapat dinyatakan limbah B3 setelah dilakukan uji karakteristik dan ayau uji toksikologi.

3. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 8

(1) Limbah yang dihasilkan dari kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran I, Tabel 2 Peraturan Pemerintah ini, apabila terbukti memenuhi Pasal 7 ayat (3) dan atau ayat (4) maka limbah tersebut merupakan limbah B3.

(2) Limbah B3 dari kegiatan yang tercantum dalam Lampiran (I), Tabel 2 Peraturan Pemerintah ini dapat dikeluarkan dari daftar tersebut oleh instansi yang bertanggung jawab, apabila dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa limbah tersebut bukan limbah B3 berdasarkan prosedur yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis, lembaga penelitian terkait dan penghasil limbah.

(3) Pembuktian secara ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan :

a. Uji karakteristik limbah B3;b. Uji toksikologi; dan atauc. Hasil studi yang menyimpulkan bahwa limbah yang dihasilkan tidak

menimbulkan pencemaran dan gangguan kesehatan terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya.

2

Page 3: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

(4) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) akan ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis dan lemebaga penelitian terkait.

Pasal 2

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 7 Oktober 1999PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttdBACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Diundangkan di Jakartapada tanggal 7 Oktober 1999MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARAREPUBLIK INDONESIAttdMULADI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 190

3

Page 4: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

LAMPIRAN I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR : 85 TAHUN 1999TANGGAL : 7 OKTOBER , 1999

TABEL 1. DAFTAR LIMBAH B3 DARI SUMBER YANG TIDAK SPESIFIK

KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

Pelarut Terhalogenasi

D1001a TetrakloroetilenD1002a TrikloroetilenD1003a Metilen KloridaD1004a 1,1,2-Trikloro-1,2,2-TrifluoroetanaD1005a TriklorofluorometanaD1006a Orto-diklorobenzenaD1007a KlorobenzenaD1008a TrikloroetanaD1009a Fluorokarbon TerklorinasiD10010a Karbon Tetraklorida

Pelarut Yang Tidak Terhalogenasi

D1001b DimethilbenzenaD1002b AsetonD1003b Etil AsetatD1004b Etil BenzenaD1005b Metil Isobutyl KetonD1006b n-Butil AlkoholD1007b Sikloheksanon D1008b MetanolD1009b ToluenaD1010b Metil Etil KetonD1011b Karbon DisulfidaD1012b IsobutanolD1013b PiridinD1014b BenzenaD1015b 2-EtoksietanolD1016b 2-Nitropropana

4

Page 5: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

D1017b Asam KresilatD1018b Nitrobenzena

Asam/Basa

D1001c Amonium hydroksidaD1002c Asam HidrobromatD1003c Asam HidrokloratD1004c Asam HidrofluoratD1005c Asam NitratD1006c Asam FosfatD1007c Kalium Hidroksida D1008c Natrium HidroksidaD1009c Asam Sulfat D10010c Asam Klorida

Yang Tidak Spesifik Lainnya

D1001d PCB's (Polychlorinated biphenyls) D1002d Lead scrapD1003d Limbah Minyak Diesel Industri D1004d Fiber Asbes D1005d Pelumas bekas

5

Page 6: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

TABEL 2. DAFTAR LIMBAH B3 DARI SUMBER YANG SPESIFIK

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D201 PUPUK 2412 Proses produksi amonia, urea dan/atau asam fosfat

IPAL yang mengolah efluen dari proses produksi di atas

- Katalis bekas- Sludge proses produksi- Limbah laboratorium- Sludge dari IPAL- Karbon aktif bekas

- Logam Berat (terutama As, Hg)- Sulfida/Senyawa amonia

D202 PESTISIDABahan organik dan inorganik yang digunakan untuk pemebrantasan atau pengendalian hama atau gulma (insektisida, herbisida , fungisida, algasida, rodensida, defoliant)

2421 - MFDP1 pestisida- Penyimpanan dan pengemasan pestisida- IPAL yang mengolah efluen dari

proses produksi pestisida

- Sludge dari IPAL- Alat pengemasan dan perlengkapan - Produk off-spec2

- Residu proses produksi dan formulasi - Pelarut bekas - Absorban dan filter bekas- Residu proses destilasi, evaporasi - Pengumpulan debu - Limbah laboratorium - Residue dari insinerator

Bahan aktif pestisida Hidrokarbon terhalogenasi Pelarut mudah terbakar Logam dan logam berat (terutama

As, Pb, Hg, Cu, Zn dan Th) Senyawa Sn-organik

1. Manufaktur, Formulasi, Distribusi dan Pemakaian 2. Produk yang tidak memenuhi persyaratan

G:/Eng./Environmental/Regulation/B3-Hazardous Waste halaman 6 dari 54

Page 7: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D203 PROSES KLORO-ALKALI Umumnya merupakan kegiatan yanb terkait dalam produksi senyawa kimia atau produk yang berbahan dasar plastik, seperti : soda kaustik , klorin, vinylchloride, polyvinylchloride, parafin mengandung klorin, ethylenedichloride, hypochlorites, asam hidroklorat , dll.

241124132429

Proses produksi klorin (metoda electrolisis dengan menggunakan proses sel merkuril)

Pemurnian garam Proses prooduksi soda

kaustik (metoda sel merkuri) IPAL yang mengolah efluen

dari proses produksi di atas

- Sludge dari IPAL- Absorban dan filter bekas- Alat yang terkontaminasi Hg - Sludge hasil proses pengawetan - Limbah laboratorium

- Logam berat (terutama Hg)- Hidrokarbon terhalogenasi

D204 ADHESIVE RESIN

Phenol formaldehide (PF), urea formaldehide (UF), melamine formaldehide (MF), dll

2429 MFDP resin adesif IPAL yang mengolah efluen

dari proses produksi resin adesif

- Bahan dan produk Off-spec - Residue dari kegiatan produksi - Katalis Bekas- Pelarut Bekas - Limbah laboratorium - Sludge dari IPAL

Bahan organik (terutanma senyawa fenol

Hidrokarbon terhalogenasi

7

Page 8: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D205 POLIMERKegiatan produksi, baik khusus ataupun terintegrasi dalam manufaktur produk plastik atau serat, dengan cara polimerisasi yang menghasilkan produk, seperti misalnya ; Polyvinyl chloride (PVC), polyvinyl acetate (PVA), polyethylene (PE), polypropilene (PP), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), acrylonitrile styrene (AS), synthetic resin (alkyd, amino, epoxy, phenolic, polyester, polyurethane, vinyl acrylic), Phthalate (PET), polystyrene (PS), polyethylene terephthalate (PET), polystyrene (PS), styrene butadiene rubber (SBR)

2413243025202430

MFDP monomer dan polimer IPAL yang mengolah efluen

dari proses produksi polimer

Monomer/oligomer yang tidak bereaksi Katalis bekas Residu produksi/reaksi polimer absorban

(misalnya karbon aktif bekas) Limbah Laboratorium Sludge dari IPAL Sisa dan bekas stabiliser (misalnya

dalma produksi PVC: Cd, Zn, As) Fire retardant (misalnya Sb dan senyawa

bromin organik ) Senyawa Sn organik Residu dari proses destilasi

Berbagai senyawa organik Hidrokarbon terhalogenasi Logam berat (terutama Cd,

Pb, Sb, Sn) Sludge terkontaminasi Zn

dari proses produksi rayon/resin akrilik

8

Page 9: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D206 PETROKIMIA

Industry yang menghasilkan produk organik dari proses pemecahan fraksi minyak bumi atau gas alam , termasuk produk turunan yang dihasilkan langsung dari produk dasarnya. Misalnya : parafin olefin, naftan dan Hidrokarbon aromatis (metana, etana, propana, etilen, propilen, butana, sikloheksana, benzena, toluen, naftalen, asetilen, asam asetat, xilene) dan seluruh produk turunannya. .

2320241124132429

MFDP Produk Petrokimia IPAL yang mengolah efluen

proses Pengolahan limbah

Sludge proses produksi dan fasilitas penyimpanan

Katalis bekas Tar (residu akhir ) Residue proses produksi/reaksi Absorban (misalnya karbon aktif) bekas

dan filter bekas Limbah Laboratorium Sludge dari IPAL Residu/ash proses spray drying Pelarut bekas

- Organik- Hodrokarbon terhalogenasi - Logam berat (terutama Cr, Ni, Sb)- Hidrokarbon aromatis

D 207 PENGAWETAN KAYU 20102021202935114520

Proses pengawetan kayu IPAL yang mengolah efluen

dari proses pengawetan kayu

Sludge dari proses pengawetan kayu dan fasilitas penyimpanan

Sludge dari alat pengolahan pengawetan kayu

Produk off-spec dan produk left-over Pelarut bekas Kemasan bekas Sludge dari IPAL

Fenol terklorinasi (misalnya pentaklorofenol)

Hidrokarbon terhalogenasi Senyawa Organometal

9

Page 10: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D208 PELEBURAN/PENGOLAHAN BESI DAN BAJA

271027312891

Proses peleburan besi/baja Proses casting besi/baja Proses besi/baja : rolling,

drawing, sheeting Coke manufacturing IPAL yang mengolah efluen

dari coke oven/blast furnace

Ash, dross, slag from furnace Debu, residu dan/atau sludge dari

fasilitas pengendali pencemaran udara Sludge dari IPAL Pasir foundry dan debu cupola Emulsi minyak dari pendingin/pelumas Sludge dari Ammonia still lime Sludge dari proses rolling

Logam berat (terutama As, Cr, Pb, Ni, Cd, Th and Zn)

Organik (fenolic, naftalen) Sianida Limbah minyak

D 209 PELEBURAN DAN PEMURNIAN TEMBAGA

27102731

Penyempurnaan dan pemrosesan baja

Steel surface treatment (pickling, passivation, cleaning)

Larutan asam/alkali bekas dan residunya Residu terkontaminasi sianida (hot metal

treatment) Slag dan residu lain yang

terkontaminasi logam berat Sludge dari proses pengolahan residu Larutan pengolah bekas Fluxing agent bekas

Logam berat (terutama As, Cr, Pb, Ni, Cd, Th and Zn)

Larutan asam dan alkali Nitrat Fluorida Sianida (Kompleks)

10

Page 11: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D210 PELEBURAN TIMAH HITAM (Pb)

272027323720

Proses peleburan timah sekunder dan/atau primer

IPAL yang mengolah efluen dari proses peleburan timah

Sludge dari fasilitas proses peleburan Debu dan/atau sludge dari fasilitas

pengendali pencemaran udara Ash, slag dan dross yang merupakan

residu dari proses peleburan Limbah dari proses skimming process Larutan asam bekas Sludge dari IPAL

Logam berat (terutama As, Pb, Cd, Zn, Th)

Larutan asam

D211 PELEBURAN DAN PEMURNIAN TEMBAGA

272027323720

Proses primer dan sekunder peleburan dan penyempurnaan tembaga

Peleburan dengan electric arch furnace

Pabrik asam (Acid plant) IPAL yang mengolah efluen

dari proses peleburan tembaga

Sludge dari fasilitas proses peleburan dan penyempurnaan

Debu dan/atau sludge dari fasilitas pengendali pencemaran udara

Larutan asam bekas Residu dari proses penyempurnaan

secara electrolisis Sludge dari IPAL Sludge dari acid plant blowdown Ash, slag dan dross yang merupakan

residu dari proses peleburan

Logam berat (terutama Cu, Pb, Cd, Th)

Larutan asam

11

Page 12: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D212 TINTAKegiatan-kegiatan yang menggunakan tinta seperti percetakan pada kertas, plastik, tekstil, dll, termasuk proses deinking pada pabrik bubur kertas

222121022109242225202211

MFDP Tinta Proses deinking pada pabrik

bubur kertas IPAL yang mengolah efluen

dari proses yang berhubungan dengan tinta

Sludge dari proses produksi dan penyimpanan

Sludge terkontaminasi Pelarut bekas Sludge dari IPAL Residue dari proses pencucian Kemasan bekas tinta Produk off spec dan kadaluarsa

Organik (binder dan resin) Hidrokarbon terhalogenasi Senyawa organometal Pelarut mudah terbakar Logam berat (terutama Cr,

Pb) Pigmen dan zat warna Detergen Calico printing - As

D213 TEKSTIL 1711/17121721/17221723/17291810/1820

Proses finishing tekstil Proses dyeing bahan tekstil Proses printing bahan tekstil - IPAL yang mengolah efluen proses kegiatan di atas

Sludge dari IPAL yang mengandung logam berat

Pelarut bekas (cleaning) Fire retardant (Sb/senyawa brom

organik)

Logam berat (terutama As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn)

Hidrokarbon terhalogenasi (dari proses dressing dan finishing)

Pigment, zat warna dan pelarut organic

Tensioactive (surfactant)

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

12

Page 13: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D214 MANUFAKTUR DAN PERAKITAN KENDARAAN DAN MESIN Mencakup manufaktur dan perakitan kendaraan bermotor, sepeda, kapal, pesawat terbang, traktor, alat-alat berat, generator, mesin-mesin produksi dll.

2813/29122913/29152927/31103410/34203430/35303591/3592

Seluruh proses yang berhubungan fabrikasi dan finishing logam, manufaktur mesin dan suku cadang dan perakitan. Termasuk kegiatan yang terkait dengan D215 dan D216

IPAL yang mengolah efluen dari proses di atas

Sludge proses produksi Pelarut bekas dan cairan pencuci

(organik dan inorganik) Residu proses produksi Sludge dari IPAL

Logam dan Logam berat (terutama As, Ba, Cd, Cr, Pb, Ag, Hg, Cu, Ni, Zn, Se, Sn)

Nitrat Residu cat Minyak dan gemuk Senyawa amonia Pelarut mudah terbakar Asbestos Larutan Asam

D215 ELEKTROPLATING DAN GALVANIS Mencakup kegiatan pelapisan logam pada permukaan logam atau plastik dengan proses elektris

28922710/27202811/28122891/28932899/29112912/29152919/29222924/29252926/29272930/31103120/31903210/32203230/34103420/34303530/35913592/36103699/4520

Semua proses yang berkaitan dengan kegiatan pelapisan logam termasuk perlakuan : phosphating, etching, polishing, chemical conversion coating, anodizing

Pre-treatment: pickling, degreasing, stripping, cleaning, grinding, sand blasting, weld cleaning, depainting

IPAL yang mengolah efluen proses elektroplating dan galvanis

Sludge pengolahan dan pencucian Larutan pengolah bekas Larutan asam (pickling) Dross, slag Pelarut bekas (terklorinasi) Larutan bekas proses degreasing Sludge IPAL Residue dari larutan batch

Logam dan Logam berat (terutama Cd, Cr, Cu, Pb, As, Ba, Hg, Se, Ag, Ni, Zn, Sn)

Sianida Senyawa Ammonia Fluorida Fenol Nitrat

13

Page 14: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

216 CATTermasuk varnish dan bahan pelapis lain

24222029/28112812/28922893/28992911/29122915/29192922/29242925/29262927/29303110/31203190/31503210/3220323034103420/34303530/35913592/36103699/45203511/36943699

MFPD cat IPAL yang mengolah efluen

proses yang berkaitan dengan cat

Sludge cat Pelarut bekas Sludge dari IPAL Filter bekas Produk off-spec Residu dari proses distilasi Cat anti korosi (Pb, Cr) Debu dan/atau sludge dari unit

pengendalian pencemaran udara Sludge proses dip painting

Bahan organic (resin) Hidrokarbon terhalogenasi Caustic sludge Pelarut mudah meledak Pigmen Logam dan logam berat

(terutama As, Ba, Cd, Cr, Pb, Hg, Se, Ag, Zn)

Senyawa Sn Organik

14

Page 15: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D217 BATERE SEL KERING 3140 MFDP batere sel kering IPAL yang mengolah effluen proses produksi

batere

- Sludge proses produksi - Residu proses produksi - Batere bekas, off specdan

kadaluarsa - Sludge dari IPAL - Metal powder- Dust, slag, ash

- Logam berat (terutama Cd, PB, NI,Zn.Hg)

- Residu padat mengandung logam

D218 BATERE SEL BASAH 3140 MFDP batere sel basah IPAL yang mengolah effluen proses produksi

batere

- Sludge proses produksi - Batere bekas, off specdan

kadaluarsa - Sludge dari IPAL - Larutan Asam/alkali

- Logam berat (terutama Cd, Pb, Ni, Zn, Sb)

- Asam/alkali- Sel mengandung Litium

15

Page 16: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D219 KOMPONEN ELECTRONIK/PERALATAN ELEKTRONIK

3110/31203150/31903210/32203230/3320

Manufaktur dan perakitan komponen dan peralatan elektronik

IPAL yang mengolah efluen proses

Sludge proses produksi Pelarut bekas Mercury contactor/switch Lampu Fluorescence (Hg) Coated glass Larutan etching untuk printed circuit Caustic stripping (photoresist) Residu solder dr fluxnya Limbah pengecatan

- Logam dan logam berat (terutama As, Ba, Cd, Cr, Pb, Ag, Hg, Cu, Ni, Zn, Se, Sn, Sb)

- Nitrat- Fluorida- Residu cat- Bahan Organikl- Larutan asam/alkalin- Pelarut terhalogenasi - Residu proses etching (Fe Cl3)

-D220

EKSPLORASI DAN PRODUKSI MINYAK GAS DAN PANAS BUMI

11101120

Eksplorasi dan produksi Pemeliharaan fasilitas produksi Pemeliharaan fasilitas penyimpanan IPAL yang mengolah efluen

pemrosesan minyak dan gas alam Tangki penyimpan

Slop minyak Lumpur bor (drilling mud) Sludge minyak Karbon aktif dan absorban bekas IPAL yang mengolah efluen pemroses

minyak dan gas alam Cutting pemboran Residu dasar tangki (yang memiliki

kontaminan di atas standar dan memiliki karakteristik limbah B3

- Bahan organik- Bahan terkontaminsai - Logam berat - Merkuri (pada karbon aktif, molecular sieve, dll)

16

Page 17: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D221 KILANG MINYAK DAN GAS BUMI

2320 Proses pengolahan IPAL yang mengolah efluen proses pengolahan Dissolved Air Flotation Unit (DAF) Pembersihan heat exchanger Tangki penyimpan

Sludge bekas Katalis bekas Karbon aktif bekas Sludge dari IPAL Filter bekas Residu dasar tangki (yang

memiliki kontaminan diatas standar dan memiliki karakteristik limbah B3 )

Limbah Laboratorium Limbah PCB

Bahan Organik Bahan terkontaminasi

minyak Logam dan logam berat

(terutama Ba, Cr, Pb, Ni) Sulfida Tensioactive (surfactant,

etc)

D222 PERTAMBANGAN 13201020

- Kegiatan penambangan yang berpotensi untuk menghasilkan limbah B# seperti penambangan tembaga, emas, batubara, timah, dll

Sludge pertambangan terkontaminasi logam berat

Flotation sludge/tailing yang memiliki kontaminan di atas standar dan memiliki karakteristik limbah B3)

Pelarut bekas Limbah Laboratorium - Limbah PCB

Logam berat Residu pelarut Sianida

17

Page 18: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D223 PLTU YANG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BATUBARA

4010 Pembakaran batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik

Fly ash Bottom ash (yang memiliki kontaminan di atas

standar dan memiliki karakteristik limbah B3) Limbah PCB

Heavy metals Organic materials (PNA-

polynuclear aromatics)

D224 PENYAMAKAN KULIT 191119121920

Prose tanning dan finishing Proses trimming/shaving/buffing IPAL yang mengolah efluen dari

proses di atas

Sludge dari proses tanning and finishing Pelarut bekas Sludge dari IPAL Asam kromat bekas

Heavy metals (especially Cr, Pb) Organic solvent Acid solution

D225 ZAT WARNA DAN PIGMEN 242224292411

MFDP zat warna dan pigmen IPAL yang mengolah efluen

proses yang berkaitan dengan zat warna dan pigmen

Sludge dari proses produksi dan fasilitas penyimpanan

Pelarut bekas Sludge dari IPAL Residu produksi/reaksi Absorban dan filter bekas Produk off-spec

Bahan organik Hidrokarbon terhalogenasi Logam dan logam berat (terutama

Cr, Zn, Pb, Hg, Ni, Sn, Cu, Sb, Ba)

Senyawa organometal Sianida Nitrat Fluorida, Sulfida Arsen

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

18

Page 19: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D226 FARMASI 2423 MFDP produk farmasi IPAL yang mengolah efluen proses

manufaktur dan produksi farmasi

Sludge dari fasilitas produksi Pelarut bekas Produk Off-spec, kadaluarsa dan sisa Sludge dari IPAL Peralatan dan kemasan bekas Residu proses produksi dan formulasi Absorban dan filter (karbon aktif) Residu proses destilasi, evaporasi dan reaksi Limbah laboratorium Residu dari proses insinerasi

Bahan Organik Hidrokarbon terhalogenasi Pelarut mudah meledak Logam berat (terutama As) Bahan aktif

D227 RUMAH SAKIT 75119309

Seluruh RS dan laboratorium klinis Limbah klinis Produk farmasi kadaluarsa Peralatan lab terkontaminasi Kemasan produk farmasi Limbah laboratorium Residu dari proses insinerasi

Limbah terinfeksi Residu produk farmasi Bahan-bahan kimia

19

Page 20: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D228 LABORATORIUM RISET DAN KOMERSIAL

Beberapa industri memiliki laboratorium misalnya : tekstil, makanan, pulp & paper, penyempurnaan, bahan kimia, cat, karet, dll

73107422

Seluruh jenis laboratorium kecuali yang termasuk D227

Pelarut Bahan kimia kadaluarsa Residu sampel

Bahan kimia (murni atau terkonsentrasi) dan larutan kimia berbahaya atau beracun

D229 FOTOGRAFI 2211/22212222/2429

MFDP bidang fotografi Larutan developer, fixer , bleach solution Pelarut bekas Off-set Cr

Perak Pelarut organik Senyawa pengoksidasi

D230 PENGOLAHAN BATUBARA DENGAN PIROLISIS Cokes productions

2310 Proses produksi IPAL yang mengolah efluen dari

proses

Residu proses produksi (tar) Residu minyak

Hidrokarbon organik (PNA) Residu minyak

D231 DAUR ULANG MINYAK PELUMAS BEKAS

9000 Proses purifikasi dan regenerasi Filter dan absorban bekas Residu proses destilasi dan evaporasi (tar) Residu minyak/emulsi/sludge (DAF/dasar

tangki)

Material terkontaminasi minyak Logam berat (terutama Zn, Pb, Cr) Sludge minyak Hidrokarbon terhalogenasi

20

Page 21: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBA

H

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D232 SABUN-DETERJEN/PRODUK PEMBERSIH DESINFEKTAN/KOSMETIK

2424 Proses manufaktur dan formulasi produk

Rsidu produksi dan konsentrat Filter dan absorban bekas Pelarut bekas Konsentrat Off-spec dan kadaluarsa Limbah Laboratorium

Bahan organik Hidrokarbon terhalogenasi Logam berat (Zn) Fluorida Nitrat Tensioactive kuat Residu asam

D233 PENGOLAHAN LEMAK HEWANI/NABATI DAN DERIVATNYA

1514 Proses manufaktur dan formulasi produk lemak nabati/hewani dan turunannya

Residu filtrasi Sludge minyak/lemak Limbah Laboratorium Residu proses destilasi Katalis bekas (Cr)

Logam berat (terutama Cr, Ni, Zn) Residu minyak Residue asam

D234 ALLUMINIUM THERMAL METALLURGYALLUMINIUM CHEMICAL CONVERSIONCOATING

27202732

Proses peleburan dan penyempurnaan (primer dan sekunder)

Pelapisan aluminium IPAL yang mengolah efluen dari

proses coating

Manufaktur anoda – tar dan residu karbon Proses Skimming Spent pot lining (katoda) Residu proses peleburan (slag dan dross) Sludge dari IPAL Anodizing sludge

Logam berat (terutama) Residue asam Sianida (proses Cryolite)

21

Page 22: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D235 PELEBURAN DAN PENYEMPURNAAN SENG - Zn

2720 Seng terelektrolisis dalam proses peleburan dan penyempurnaan

Pyrometallurgical zinc peleburan dan penyempurnaan

IPAL yang mengolah efluen proses peleburan dan penyempurnaan

Sludge dari proses peleburan dan fasilitas pemurnian udara

Debu/sludge dari peralatan pengendali penecemaran udara

Slag dan dross (residu proses peleburan) Proses Skimming Sludge dari IPAL Sludge dari Acid plant blowdown Electrolytic anode slime/sludge

Logam berat (terutama Zn, Cr, Pb, Th)

Residu asam

D236 PROSES LOGAM NON-FERO

Proses cold rolling, drawing, sheeting dan finishing logam non-ferro (misalnya Cu, Al, Zn, alloy)

Larutan Oksalat dan sludgenya Larutan Permanganate (pickling) Residu asam pickling Larutan pembersih alkali Minyak emulsi pendingin/pelumas

Logam berat (terutama As, Ba, Cd, Cr, Ni, Pb)

Nitrat. Fluorida Asam Borat dan oksalat Larutan Asam/Alkali Limbah minyak

22

Page 23: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D237 METAL HARDENING 2710/27202811/28122891/28922899/29112912/29152919/29222924/29262927/31103120/31903430/3530

Seluruh proses pengolahan (misalnya : nitriding, carburizing)

IPAL yang mengolah efluen proses

Sludge Pelarut bekas

Metals and heavy metals (especially Ba, Cr, Mn)

Cyanides

D238 METAL/PLASTIC SHAPING 2710/27202731/27322811/28122891/28932899/29112912/29152919/19222924/29252926/29272930/31103120/31303410/34203430/35113530/35913592/4520

Semua proses yang berkaitan termasuk : grinding, cutting, rolling, drawing, filling, dll

Emulsi minyak (misalnya cairan cutting dan minyak pendingin)

Sludge dari proses shaping Pelarut bekas

Logam dan logam berat Emulsi minyak Hidrokarbon terhalogenasi Fluorida-Nitrat

23

Page 24: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D239 LAUNDRY DAN DRY CLEANING

9301 Proses cleaning dan degreasing yang memakai pelarut organik dan pelarut kaustik kuat.

Pelarut bekas Larutan kaustik bekas Sludge proses cleaning dan degreasing

Pelarut organik Hidrokarbon terhalogenasi Lemak dan gemuk

D240 IPAL INDUSTRI Fasilitas pengolahan limbah cair terpadu dari kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tabel ini

Sludge IPAL Logam dan logam berat (terutama As, Cd, Cr, Pb, Hg, Se, Ag,. Cu, Ni)

Hidrokarbon terhalogenasi Bahan Organik Ammonia Sulfida Fluorida

D241 PENGOPERASIAN INSINERATOR LIMBAH

Proses insinerasi limbah Fly ash Slag/bottom ash Residue pengolahan flue gas

Logam berat Residu pembakaran tidak

sempurna D242 DAUR ULANG PELARUT

BEKAS9000 Recycle/ regenerasi/

purifikasi pelarut organik bekas Residu proses distilasi dan proses evaporasi Filter dan absorban bekas

Hidrokarbon terhalogenasi Bahan Organik

24

Page 25: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D243 GAS INDUSTRI 4020 Manufaktur dan formulasi gas industri (acetylene, hidrogen)

Limbah Carbide-residu Katalis bekas (reformer/desulfurizer)

Residu Alkali Logam berat

D244 GELAS KERAMIK/ENAMEL 2610 Manufaktur dan formulasi produk gelas dan keramik/enamel

Bubuk gelas - terlapis logam Emulsi minyak Residu dari proses etching Hg (glass switches) Debu/sludge dari peralatan pengendali

pencemaran udara Residue Opal glass- As Bronzing and decolorizing agent - As

Logam berat (terutama Pb, Cd, Cr, Co, Ni, Ba)

Limbah minyak Fluorida

D245 SEAL, GASKET, PACKING 3699 Manufaktur dan formulasi produk seal, gasket dan packing

Sisa Asbestos Adhesive coating

Asbestos Logam berat (terutama Pb, Hg, Zn)

25

Page 26: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE KEGIATAN

SUMBER PENCEMARAN ASAL/URAIAN LIMBAH PENCEMARAN UTAMA

D246 PRODUK KERTAS 21022109

Manufaktur dan formulasi produk kertas

Kegiatan pencetakan dan pewarnaan

Adesif/perekat sisa dan kadaluarsa Residu pencetakan (tinta/pewarna) Pelarut bekas Sludge dari IPAL

Pelarut organik Logam berat dari tinta/pewarna

D247 CHEMICAL /INDUSTRIAL CLEANING

45209309

Degreasing, descaling, phosphating, derusting, passivation, refinishing, etc

Alkali, pelarut asam dan/atau larutan oksidator yang terkontaminasi logam, minyak, gemuk

Residu dari kegiatan pembersihan

Larutan asam/alkali

D248 FOTOKOPI 5150

2429 Pemeliharaan peralatan MFDP toner

Toner bekas Logam berat (terutama Se)

D249 SEMUA JENIS INDUSTRI YANG MENGHASILKAN/MENG-GUNAKAN LISTRIK

Proses replacement, refilling, reconditioning atau retrofitting dari transformer dan capacitor

Limbah PCB PCB

D250 SEMUA JENIS INDUSTRI

KONSTRUKSI Penggantian fireproof insulation

(ac), atap , insulation Asbestos Asbestos

D251 BENGKEL PEMELIHARAAN KENDARAAN

Pemeliharaan mobil, motor, kereta api, pesawat, termasuk body repair.

Pelumas bekas Pelarut (cleaning, degreasing) Limbah cat Asam Batere bekas

Limbah minyak Pelarut mudah terbakar Asam Logam berat

26

Page 27: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

TABLE 3. DAFTAR LIMBAH DARI BAHAN KIMIA KADALUARSA, TUMPAHAN, SISA KEMASAN, ATAU BUANGAN PRODUK YANG TIDAK MEMUHI SPESIFIKASI.

KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

D3001 AsetaldehidaD3002 AsetamidaD3003 Asam asetat, garam-garamnya dan ester-esternyaD3004 AsetonD3005 AsetonitrilD3006 AsetilkloridaD3007 AkroleinD3008 AkrilamidaD3009 AkrilonitrilD3010 AldrinD3011 Aluminium alkil dan turunannya D3012 Aluminium FosfatD3013 Amonium Pikrat D3014 Amonium VanadatD3015 AnilinaD3016 Arsen dan senyawanya D3017 Arsen Oksida, tri, penta D3018 Arsen Disulfida, Arsen TrikloridaD3019 DietilarsinaD3020 Barium dan senyawanyaD3021 Chromated Copper ArsenateD3022 BenzenaD3023 KlorobenzenaD3024 1,3-Diisocyanatometil-BenzenaD3025 DietilbenzenaD3026 HeksahidrobenzenaD3027 Benzenasulfonic Klorida D3028 Benzenesulfonil KloridaD3029 Berilium dan senyawanyaD3030 Bis(Klorometil)eterD3031 BromoformD3032 1,1,2,3,4,4-heksakloro-1,3-ButadienaD3033 n-Butil alkoholD3034 Butana

KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

G:/Eng./Environmental/Regulation/B3-Hazardous Waste halaman 28 dari 54

Page 28: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

D3035 Butil aldehidaD3036 Cadmium dan senyawanyaD3037 Kalsium kromat D3038 Amoniacal copper arsenateD3039 Dikloro KarbonatD3040 Karbon disulfidaD3041 Karbon tetrakloridaD3042 KloroasetaldehidaD3043 Klorodana, Isomer alfa & beta D3044 Kloretana (Etillklorida)D3045 Kloroetena (vinil klorida)D3046 KlorodibromometanaD3047 KloroformD3048 p-KloroanilinaD3049 2-Kloroetil vinil eterD3050 Klorometil metil eterD3051 Asam Kromat D3052 Chromium dan senyawa-senyawanya D3053 Sianida dan senyawa-senyawanya D3054 KreosotD3055 Kumena D3056 SiklohexanaD3057 2,4-D, garam-garam dan esternya D3058 DDDD3059 DDTD3060 1,2-DiklorobenzenaD3061 1,3-DiklorobenzenaD3062 1,2-DikloroetanaD3063 1,1 -DikloroeteneD3064 1,2-DikloropropanaD3065 1,3-DikloropropenaD3066 Dieldrin D3067 Dimetil FtalatD3068 Dimetil sulfatD3069 2,4-DinitrotolueneD3070 2,6-DinitrotolueneD3071 Endrin dan senyawa metabolitnya D3072 EpiklorohidrinD3073 2-Etoksi etanol

G:/Eng./Environmental/Regulation/B3-Hazardous Waste halaman 29 dari 54

Page 29: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

D3074 1-Fenil EtanonD3075 Etil akrilatD3076 Etil asetatD3077 Etilbenzena D3078 Etil karbamat (uretan)D3079 Etil eterD3080 Asam Etilen bisditiokarbamic dan senyawanya D3081 Etilen dibromidaD3082 Etilen dikloridaD3083 Etilen glikol (monoetil ether)D3084 Etilen oksida (Oksirana)D3085 FluorinD3086 FluoroasetamidaD3087 Asam Fluoroasetat dan garam sodiumnya D3088 FormaldehidaD3089 Asam FormiatD3090 Furan D3091 HeptaklorD3092 HeksaklorobenzenaD3093 HeksaklorobutadienaD3094 HeksakloroetanaD3095 Hidrogen SianidaD3096 HidrazinaD3097 Asam fosfat D3098 Asam fluoratD3099 Asam fluorida D3100 Asam sulfidaD3101 Hidroksibenzena (fenol)D3102 Hidroksitoluen (cresol)D3103 Isobutil alkoholD3104 Timbal asetatD3105 Timbal kromateD3106 Timbal nitratD3107 Timbal oksidaD3108 Timbal fosfatD3109 LindanaD3110 Maleat anhidrida D3111 Maleat hidrazida

KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

D3112 Mercuri dan senyawa-senyawanya

30

Page 30: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D3113 Metil hidrazineD3114 Metil parationD3115 TetraklorometanaD3116 TribromometanaD3117 TriklorometanaD3118 Triklorofluorometana D3119 Metanol (metil alkohol)D3120 MetoksiklorD3121 Metil bromidaD3122 Metil kloridaD3123 Metil kloroformD3124 Metilen bromidaD3125 Metil isobutil ketonD3126 Metil etil ketoneD3127 Metil etil ketone peroksidaD3128 Metil benzene (toluene)D3129 Metil iodidD3130 NaftalenaD3131 Nitrat oksidaD3132 NitrobenzenaD3133 NitrogliserinD3134 OksiranaD3135 ParationD3136 ParaldehidaD3137 PentaklorobenzenaD3138 PentakloroetanaD3139 PentakloronitrobenzenaD3140 PentaklorofenolD3141 PerkloroetilenD3142 Phenil tioureaD3143 FosgenD3144 FosfinD3145 Fospor sulfidaD3146 Fospor pentasulfidaD3147 Ftalat anhidridaD3148 1 -Bromo ,2-propanonD3149 2-Nitropropana,

KODE LIMBAH BAHAN PENCEMAR

D3150 n-PropilaminaD3151 Propilen DikloridaD3152 Pirene

31

Page 31: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D3153 PiridenD3154 Selenium dan senyawanyaD3155 Selenium dioksidaD3156 Selenium sulfidaD3157 Perak SianidaD3158 2,4,5-TP (Silvex)D3159 Natrium azidaD3160 Striknidin-10-satu dan garamnyaD3161 Asam sulfat, Dimetil Ester SulfatD3162 Sulfur FosfitD3163 2,4,5-TD3164 1 2,4,5-TetraklorobenzenaD3165 1,1,1,2-TetrakloroetanaD3166 1,1,2,2-TetrakloroetanaD3167 2,3,4,6-TetraklorofenolD3168 TetraklorometanaD3169 Tetra etil timbalD3170 2,4,5-TriklorofenolD3171 2,4,6-TriklorofenolD3172 1,3,5-TrinitrobenzenaD3173 Vanadium oksidaD3174 Vanadium pentaoksidaD3175 Vinil kloridaD3176 WarfarinD3177 DimetylbenzenaD3178 Seng Posfit

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KABINET RI

LAMPIRAN II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR : 85 TAHUN 1999TANGGAL : 7 OKTOBER, 1999

32

Page 32: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

BAKU MUTU TCLP ZAT PENCEMAR DALAM LIMBAH UNTUK PENENTUAN KARAKTERISTIK SIFAT RACUN

KODE LIMBAH PARAMETER

KONSENTRASI DALAM EKSTRASI LIMBAH (mg/L)

(TCLP)

D 4001 Aldrin + Dieldrin 0,07D 4002 Arsen 5,0D 4003 Barium 100D 4004 Benzene 0,5D 4005 Boron 500,0D 4006 Cadmium 1,0D 4007 Carbon tetrachloride 0,5D 4008 Chlordane 0.03D 4009 Cholorobenzene 100,0D 4010 Chloroform 6,0D 4011 Chromium 5,0D 4012 Copper 10,0D 4013 o-Cresol 200,0D 4014 m-Cresol 200,0D 4015 p-Cresol 200,0D 4016 Total Cresol 200,0D 4017 Cyanide (free) 20,0D 4018 2,4-D 10,0D 4019 1,4-Dicholorobenzene 7,5D 4020 1,2-Dicholoroethane 0,5D 4021 1,1-Dicholoroethylene 0,7D 4022 2,4-Dinitrotoluene 0,13D 4023 Endrin 0,02D 4024 Fluorides 150,0D 4025 Heptachlor+Heptachlor Epoxide 0,008D 4026 Hexachlorobenzene 0,13D 4027 Hexachlorobutadiene 0,5D 4027 Hexachloroethane 3,0

KODE LIMBAH PARAMETER

KONSENTRASI DALAM EKSTRASI LIMBAH (mg/L)

(TCLP)

D 4029 Lead 5,0D 4030 Lindane 0,4D 4031 Mercury 0,2D 4032 Methoxychlor 10,0

33

Page 33: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 4033 Methyl Ethyl Ketone 200,0D 4034 Methyl Parathion 0,7D 4035 Nitrate+ Nitrite 1.000,0D 4036 Nitrite 100,0D 4037 Nitrobenzene 2,0D 4038 Nitrilotriacetic acid 5,0D 4039 Pentacholorophenol 100,0D 4040 Pyridine 5,0D 4041 Parathio 3,5D 4042 PCBs 0,3D 4043 Selenium 1,0D 4044 Silver 5,0D 4045 Tetracholoroethylene (PCE) 0,7D 4046 Toxaphene 0,5D 4047 Trichloroethylene (TCE) 0,5D 4048 Trihalomethanes 35,0D 4049 2,4,5-Trichlorophenol 400,0D 4050 2,4,6-Tricholorophenol 2,0D 4051 2,4,5-TP (Silvex) 1,0D 4052 Vynil Choloride 0,2D 4053 Zinc 50,0

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan I

ttd dan capLambock V. Nahattands

LAMPIRAN III

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR : 85 TAHUN 1999TANGGAL : 7 OKTOBER 1999

34

Page 34: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

DAFTAR ZAT PENCEMAR DALAM LIMBAH YANG BERSIFAT KRONIS

KODE LIMBAHNAMA UMUM

D 5001 AcethonitrileD 5002 AcethophenoneD 5003 2-AcetylaminefluoreneD 5004 Acetyl chlorideD 5005 1-Acethyl-2-thioureaD 5006 Acidic solutions or acid in solid formD 5007 AcroleinD 5008 AcrylamideD 5009 AcrylonitrileD 5010 AflatoxinsD 5011 AldicarbD 5012 Aldicarb sulfoneD 5013 AldrinD 5014 Alkyl alcoholD 5015 Alkyl chlorideD 5016 Aluminium phosphideD 5017 4-AminobiphenylD 5018 5(Aminomethyl)3-isoxazololD 5019 4-AminobiphenylD 5020 AmitroleD 5021 Ammonium vanadateD 5022 AnilineD 5023 AntimonyD 5024 Antimony compounds, NOSD 5025 Any congenor polychlorinated dibenzo-furanD 5026 Any congenor polychlorinated dibenzo-p-dioxinD 5027 AramiteD 5028 ArsenicD 5029 Arsenic compounds, NOS*D 5030 Arsenic acid

D 5031 …

WASTE CODE GENERAL NAME

D 5031 Arsenic pentoxideD 5032 Arsenic trioxideD 5033 Asbestos (dust & fibres)

35

Page 35: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5034 AuramineD 5035 AzaserineD 5036 BarbanD 5037 BariumD 5038 Barium compounds, NOSD 5039 Barium cyanideD 5040 Basic solutions or bases in solid formD 5041 BendiocarbD 5042 Bendiocarb-phenolD 5043 BenomylD 5044 Benz(e)acridineD 5045 Benz(a)anthraceneD 5046 Benzal chlorideD 5047 BenzeneD 5048 Benzenearsonic acidD 5049 BenzidineD 5050 Benzo(b)fluorantheneD 5051 Benzo(j)fluorantheneD 5052 Benzo(k)fluorantheneD 5053 Benzo(a)pyreneD 5054 p-BenzoquinoneD 5055 BenzotrichlorideD 5056 Benzyl chlorideD 5057 Beryllium powderD 5058 Beryllium compounds, NOSD 5059 Bis (pentamethylene)-thiuram tetrasulfideD 5060 BromoacetonD 5061 BromoformD 5062 4-Bromophenyl phenyl etherD 5063 BrucineD 5064 Butyl benzyl phtalateD 5065 Caodylie acidD 5066 CadmiumD 5067 Cadmium compounds, NOSD 5068 Calcium chromate

D 5069 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5069 Calcium cyanideD 5070 CarbarylD 5071 CarbendazimD 5072 Carbofuran

36

Page 36: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5073 Carbofuran phenolD 5074 Carbon disulfideD 5075 Carbon oxyfluorideD 5076 Carbon tetrachlorideD 5077 CarbosulfanD 5078 ChloralD 5079 ChlorambucilD 5080 ChlordaneD 5081 Chlordane (alpha and gamma isomers)D 5082 Chlorinated benzenes, NOSD 5083 Chlorinated ethane, NOS*D 5084 Chlorinated fluorocarbons, NOS*D 5085 Chlorinated naphtalene, NOS*D 5086 Chlorinated phenol, NOS*D 5087 ChlornaphazineD 5088 CholoroacetaldehydeD 5089 Chloroalkyl ethers, NOS*D 5090 p-ChloroanilineD 5091 ChlorobenzeneD 5092 ChlorobenzilateD 5093 p-Chloro-m-eresolD 5094 2-Chloroethyl vinyl etherD 5095 ChloroformD 5096 Chloromethyl methyl eterD 5097 Beta-ChloronaphtaleneD 5098 o-ChlorophenolD 5099 1-(o-Chlorophenyl)thioureaD 5100 ChloropreneD 5101 3-ChloropropionitrileD 5102 ChromiumD 5103 Chromium compounds, NOSD 5104 ChryseneD 5105 Citrus red no. 2D 5106 Coal tar creosole

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5107 Copper CyanideD 5108 CreosoleD 5109 Cresol (cresilic acid)

37

Page 37: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5110 CrotonaldehydeD 5111 m-Cumenyl methyl carbamateD 5112 Cyanides (soluble salt & complexes), NOS*D 5113 CyanogenD 5114 Cyanogen bromideD 5115 Cyanogen chlorideD 5116 CyeasinD 5117 CycloaleD 5118 2-Cyclohexyl-4,6-dinitrophenolD 5119 CyclophosphamideD 5120 2,4-DD 5121 2,4-D, salt, estersD 5122 DaunomycinD 5123 DazometD 5124 DDDD 5125 DDED 5126 DDTD 5127 DiallateD 5128 Dibenza(a,h)acridineD 5129 Dibenza(a,j)acridineD 5130 Dibenza(a,h)anthraeneD 5131 711-Dibenzo(c,g)carbazoleD 5132 Dibenzo(a,e)pyreneD 5133 Dibenzo(a,h)pyreneD 5134 Dibenzo(a,l)pyreneD 5135 1,2-Dibromo-3-chloropropaneD 5136 Dibutyl pthalateD 5137 o-DichlorobenzeneD 5138 m-DichlorobenzeneD 5139 p-DichlorobenzeneD 5140 Dichlorobenzene, NOS*D 5141 3,3-DichlorobenzidineD 5142 1,4-Dichloro-2-buteneD 5143 DichlorodifluoromethaneD 5144 Dichloroethylene, NOS*

D 5145 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5145 1,1-DichloroethyleneD 5146 1,2-DichloroethyleneD 5147 Dichloroethyl etherD 5148 Dichloroisopropyl ether

38

Page 38: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5149 Dichloromethoxy ethaneD 5150 Dichloromethyl etherD 5151 2,4-DichlorophenolD 5152 2,6-DichlorophenolD 5153 DichlorophenylarsineD 5154 Dichloropropane, NOS*D 5155 Dichloropropanol, NOS*D 5156 Dichloropropene, NOS*D 5157 1,3-DichloropropeneD 5158 DieldrinD 5159 1,2,3,4-DiepoxybutaneD 5160 DiethylarsineD 5161 1,4-DiethyleneoxydeD 5162 Diethylhexyl phtalateD 5163 N,N’-DiethylhydrazineD 5164 O,O-Diethyl S-methyl dithiophosphateD 5165 Diethyl-p-nitrophenyl phosphateD 5166 Diethyl phtalateD 5167 O,O-Diethyl O-pyrazinyl phosporothioateD 5168 Diethylene glycol, dicarbamateD 5169 DiethylstillbesterolD 5170 DihydrosafroleD 5171 Diisopropylfluorophospahate (DTP)D 5172 DimethoateD 5173 3,3”DimethoxibenzidineD 5174 p-DimethylaminoazobenzeneD 5175 7,12-Dimethylbenz(a)anthraceneD 5176 3,3’-DimethylbenzidineD 5177 Dimethylcarbamyl chlorideD 5178 1,1-DimethylhydrazineD 5179 1,2-DimethylhydrazineD 5180 Alpha,alpha-DimethylphenethylamineD 5181 2,4-DimethylphenolD 5182 Dimethyl phtalateD 5183 Dimethyl sulfate

D 5184 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5184 DimetilenD 5185 Dinitrobenzene, NOS*D 5186 4,6-Dinitro-o-cresolD 5187 4,6-Dinitro-o-cresol salts

39

Page 39: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5188 2,4-DinitrophenolD 5189 2,4-DinitrolueneD 5190 2,6-DinitrolueneD 5191 DinosebD 5192 Di-n-octylphtalateD 5193 DiphenylamineD 5194 1,2-DiphenylhydrazineD 5195 Di-n-propylnitrosamineD 5196 DisulfiramD 5197 DisulfotonD 5198 DithiobiuretD 5199 EndosulfanD 5200 EndothallD 5201 EndrinD 5202 Endrin metabolitesD 5203 EpichlorohydinD 5204 EpihephrineD 5205 EPTCD 5206 Ethyl carbamate (urethane)D 5207 EthersD 5208 Ethyl cyanideD 5209 Ethylenebisdithiocarbamic acidD 5210 Ethylenebisdithiocarbamic acid, salts & estersD 5211 Ethylene dibromideD 5212 Ethylene dichlorideD 5213 Ethylene glicol monoethyl etherD 5214 EthyleneimineD 5215 Ethylene oxydeD 5216 EthylenethioureaD 5217 Ethylidene dichlorideD 5218 EthylmethacrylateD 5219 Ethyl methanesulfonateD 5220 Ethyl ziramD 5221 FamphurD 5222 Ferbam

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5223 FluorantheneD 5224 FluorineD 5225 Fluoroacetamide

40

Page 40: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5226 Fluoroacetic acid, sodium saltD 5227 FormaldehydeD 5228 Formetanate hydrochlorideD 5229 Formic acidD 5230 FormparanateD 5231 GlycidylaldehydeD 5232 Halogenated organic solventsD 5233 Halomethanes, NOSD 5234 HeptachlorD 5235 Heptachlor EpoxideD 5236 Heptachlor Epoxide (alpha, beta, gamma

isomers)D 5237 HeptachlorodibenzofuransD 5238 Heptachlorodibenzo-p-dioxinD 5239 HexacchlorobenzeneD 5240 HexachlorobutadieneD 5241 HexachlorodicyclopentadieneD 5242 Hexachlorodibenzo-p-dioxinD 5243 HexachlorodibenzofuransD 5244 HexachloroethaneD 5245 HexachloropheneD 5246 HexachloropropeneD 5247 Hexaethyl tetraphosphateD 5248 Hexavalent chromium compoundsD 5249 HydrazineD 5250 Hidrogen cyanideD 5251 Hydrogen fluorideD 5252 Hydrogen sulfideD 5253 Indenol(1,2,3-ed)pyreneD 5254 3-lodo-2-propynyl-n-butylearbamateD 5255 Inorganic cyanidesD 5256 Inorganic fluorine compoundsD 5257 Isobutyl alcoholD 5258 IsodrinD 5259 IsolanD 5260 Isosafrole

D 5261 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5261 KeponeD 5262 LasiocarpineD 5263 Lead

41

Page 41: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5264 Lead compounds, NOS*D 5265 Lead acetateD 5266 Lead phosphate D 5267 Lead subacetateD 5268 LindaneD 5269 Malcic anhydrideD 5270 Malcic hydrazineD 5271 MalononitrileD 5272 Manganese dimethyldithio-carbamateD 5273 MelphalanD 5274 MercuryD 5275 Mercury compounds., NOS*D 5276 Mercury fulminateD 5277 Metal carbonylD 5278 Metam sodiumD 5279 MethacrylonitrileD 5280 MethapyrileneD 5281 MethiocarbD 5282 MethomylD 5283 MethoxychlorD 5284 Methyl bromideD 5285 Methyl chlorideD 5286 Methyl chlorocarbonateD 5287 Methyl chloroformD 5288 3-MethylcholanthreneD 5289 4,4-Methylenebis(2-chloroaniline)D 5290 Methylene bromideD 5291 Methylene chlorideD 5292 Methyl ethyl ketone (MEK)D 5293 Methyl ethyl ketone peroxideD 5294 Methyl hydrazineD 5295 Methyl iodideD 5296 Methyl isocyanateD 5297 2-methyllactonitrile

D 5298 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5298 Methyl methacrylateD 5299 Methyl methanesulfonateD 5300 Methyl parathion

42

Page 42: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5301 MethylthiouracilD 5302 MetolcarbD 5303 Mitomycin CD 5304 MNNGD 5305 MolinateD 5306 Mustard gasD 5307 NapthaleneD 5308 1,4-NaphtoquinoneD 5309 Alpha-NaphtylamineD 5310 Beta-NaphtylamineD 5311 Alpha-NaphtylthioureaD 5312 NickelD 5313 Nickel compounds, NOS*D 5314 Nickel carbonylD 5315 Nikel cyanideD 5316 NicotineD 5317 Nicotine saltsD 5318 Nitric oxideD 5319 p-nitroanilineD 5320 NitrobenzeneD 5321 Nitrogen dioxideD 5322 Nitrogen mustardD 5323 Nitrogen mustard,hydrochloric saltsD 5324 Nitrogen mustard N-oxidesD 5325 Nitrogen mustard, N-oxide, hydrochloride saltD 5326 NitroglycerinD 5327 p-NitrophenolD 5328 2-NitrophropaneD 5329 Nitrosamines, NOS*D 5330 N-Nitrosodi-n-butylamineD 5331 N-NitrosodiethanolamineD 5332 N-Nitrosodiethylamine

D 5333 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5333 N-NitrosedimenthylamineD 5334 N-Nitroso-N-ethylureaD 5335 N-NitrosomethylethylamineD 5336 N-Nitroso-N-methyleureaD 5337 N-Nitroso-N-methylurethaneD 5338 N-NitrosomethylvinylamineD 5339 N-Nitosomorpholine

43

Page 43: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5340 N-NitrosonornicotineD 5341 N-NitrosopiperidineD 5342 N-NitrosopirrolydineD 5343 N-NitrososarcosineD 5344 5-Nitro-o-toluidineD 5345 OctamethylpyrophosphoramideD 5346 Organic cyanidesD 5347 Organic phosphorousD 5348 Organic solventsD 5349 Organohalogen compoundsD 5350 Osmium tetroxideD 5351 OxamylD 5352 ParaldehideD 5353 ParathionD 5354 PebulateD 5355 PentachlorobenzeneD 5356 Penthachlorodibenzo-p-dioxinD 5357 PenthachlorodibenzofuransD 5358 PenthachloroethaneD 5359 Penthachloronitrobenzene (PCNB)D 5360 PhentachlorophenolD 5361 PhenacetinD 5362 PhenolD 5363 PhenylenediamineD 5364 Phenylmercury acetateD 5365 PhenylthioureaD 5366 PhosgeneD 5367 PHOSphineD 5368 PhorateD 5369 Phtalic acid esters, NOS*D 5370 Phtalic anhydride

D 5371 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5371 PhsostigmineD 5372 Phsostigmine salicylateD 5373 2-PicolineD 5374 Polychlorinated biphenyls, NOS*D 5375 Pottasium cyanideD 5376 Pottasium dimethyldithiocarbamateD 5377 Pottasium-n-hydroxymethyl-n-methyl-

dithiocarbamate

44

Page 44: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5378 Pottasium-n-methyldithiocarbamateD 5379 Pottasium penthachlorophenateD 5380 Pottasium silver cyanideD 5381 PromecarbD 5382 PronamideD 5383 1,3-Propane sultoneD 5384 ProphamD 5385 PropoxurD 5386 n-PropylamineD 5387 Propargyl alcoholD 5388 Propylene dichlorideD 5389 1,2-PropylenimineD 5390 PropylthiouracilD 5391 ProsulfocarbD 5392 PyridineD 5393 ReserpineD 5394 ResorcinolD 5395 SaccharinD 5396 Saccharin saltsD 5397 SafroleD 5398 SeleniumD 5399 Selenium compounds, NOS*D 5400 Selenium dioxideD 5401 Selenium sulfideD 5402 Selenium, tetrakis (dimethyldithiocarbamate)D 5403 SelenoureaD 5404 SilverD 5405 Silver compounds, NOS*D 5406 Silver cyanideD 5407 Silvex (2,4,5-TP)D 5408 Sodium cyanide

D 5409 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5409 Sodium dibuthyldithiocarbamateD 5410 Sodium diethyldithiocarbamateD 5411 Sodium dimethyldithiocarbamateD 5412 Sodium penthachlorophenateD 5413 StreptozotocinD 5414 StrychnineD 5415 Strychnine saltsD 5416 Sulafallate

45

Page 45: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5417 TCDDD 5418 Tetrabuthylthiuram monosulfideD 5419 1,2,4,5-TetrachlorobenzeneD 5420 Tetrachlorodibenzo-p-dioxinD 5421 Tetrachlorodibenzo-furansD 5422 Tetrachloroethane, NOS*D 5423 1,1,1,2-TetrachloroethaneD 5424 1,1,2,2 Tetrachloroethane, NOS*D 5425 TetrachloroethyleneD 5426 2,3,4,6-TetrachlorophenolD 5427 2,3,4,6-Tetrachlorophenol, potassium saltD 5428 2,3,4,6-Tetrachlorophenol, sodium saltD 5429 TetraethyldithiopyrophosphateD 5430 Tetraethyl leadD 5431 Tetraethyl pyrophosphateD 5432 TetranitromethaneD 5433 ThalliumD 5434 Thamllium compounds, NOS*D 5435 Thallic oxideD 5436 Thallium (1) acetateD 5437 Thallium (1) carboniteD 5438 Thallium (1)chlorideD 5439 Thallium (1) nitrateD 5440 Thallium SeleniteD 5441 Thallium (1) sulfateD 5442 ThioacetamideD 5443 ThiodicarbD 5444 ThiofanoxD 5445 ThiomethanolD 5446 Thiophanate-methyl

D 5447 …

KODE LIMBAH NAMA UMUM

D 5447 ThiphenolD 5448 ThiosemicarbazideD 5449 ThioureaD 5450 ThiramD 5451 TirpateD 5452 Tellurium; Tellurium compoundsD 5453 TolueneD 5454 ToluenediamineD 5455 Toluene-2,4-diamine

46

Page 46: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5456 Toluene-2,6-diamineD 5457 Toluene-3,4-diamineD 5458 Toluene diisocynateD 5459 o-ToluidineD 5460 o-Toluidine hydrochlorideD 5461 p-ToluidineD 5462 ToxapheneD 5463 TriallateD 5464 2,4,6,-TribromophenolD 5465 1,2,4-TrichlorobenzeneD 5466 1,1,2-TrichloroethaneD 5467 TrichloroethyleneD 5468 TrichloromonofluoromethaneD 5469 2,4,5-TrichlorophenolD 5470 2,4,6-TrichlorophenolD 5471 2,4,5-TD 5472 Trichloropropane, NOS*D 5473 1,2,3-TrichloropropaneD 5474 O,O,O-Triethyl phosphorothioateD 5475 TriethylamineD 5476 1,3,5-TrinitrobenzeneD 5477 Tris(1-aziridinyl)phosphine sulfideD 5478 Tris(2,3-dibromopropyl) phosphateD 5479 Trypan blueD 5480 Uracil mustardD 5481 Vanadium pentoxideD 5483 Vinyl chloride

D 5484 …

WASTE CODE GENERAL NAME

D 5484 Warfarin, in smaller concentration than 0.3%D 5485 Warfarin, in bigger concentration than 0.3%D 5486 Warfarin salt, in smaller concentration than

0.3%D 5487 Warfarin salt, in bigger concentration than 0.3% D 5488 Zinc cyanideD 5489 Zinc phospide, in bigger concentration than

10%D 5490 Zinc phosphide, in smaller concentration or

same with 10%

47

Page 47: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

D 5491 Ziram

Singkatan NOS (not otherwise specified) menunjukkan bahwa anggota dari kelompok tersebut tidak terdaftar dengan nama secara spesifik dalam Lampiran III.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan I

ttd dan capLambock V. Nahattands

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 85 TAHUN 1999

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999

TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

48

Page 48: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

UMUM

Kegiatan pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat yang dilaksanakan melalui rencana pembangunan jangka panjang yang bertumpu pada pembangunan di bidang industri.

Pembangunan di bidang industri tersebut di satu pihak akan menghasilkan barang yang bermanfaat bagi kesejahteraan hidup rakyat, dan di lain pihak industri itu juga akan menghasilkan limbah. Di antara limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri tersebut terdapat limbah bahan berbahya beracun (limbah B3).

Untuk mengidentifikasi limbah sebagai limbah B3 diperlukan uji karakteristik dan uji toksikologi atas limbah tersebut. Pengujian ini meliputi karakteristik limbah atas sifat-sifat mudah meledak dan atau mudah terbakar dan atau bersifat reaktif, dan atau beracun dan atau menyebabkan infeksi, dan atau bersifat korosif. Sedangkan uji toksikologi digunakan untuk mengetahui nilai akut dan atau kronik limbah. Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji hayati untuk mengetahui hubungan dosis-respon antara limbah dengan kematian hewan untuk menetapkan nilai LD50. Sedangkan sifat kronis limbah B3 ditentukan dengan cara mengevaluasi sifat zat pencemar yang terdapat dalam limbah dengan menggunakan metodologi tertentu.

Apabila suatu limbah tidak tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah ini, lolos uji karakteristik limbah B3, lolos uji LD50, dan tidak bersifat kronis maka limbah tersebut bukan limbah B3, namun pengelolaannya harus memenuhi ketentuan. Limbah B3 yang dibuang langsung ke dalam lingkungan dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya. Mengingat resiko tersebut, perlu diupayakan agar setiap kegiatan industri dapat meminimalkan limbah B3 yang dihasilkan dan mencegah masuknya limbah B3 dari luar Wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia dalam pengawasan perpindahan lintas batas limbah B3 telah meratifikasi Konvesi Basel pada tanggal 12 Juli 1993 dengan Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1993. Untuk menghilangkan atau mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari limbah B3 yang dihasilkan maka limbah B3 yang telah dihasilkan perlu dikelola secara khusus. Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan limbah B3 termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut. Dalam rangkaian kegiatan tersebut terkait beberapa pihak yang masing-masing merupakan suatu mata rantai dalam pengelolaan limbah B3, yaitu : a. Penghasil limbah B3; b. Pengumpul limbah B3; c. Pengangkut limbah B3;d. Pemanfaat limbah B3; e. Pengolah limbah B3 wastes; f. Penimbunan limbah B3.

49

Page 49: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

Dengan pengolahan limbah sebagaimana tersebut di atas, maka mata rantai siklus perjalanan limbah B3 sejak dihasilkan oleh penghasil limbah B3 sampai penimbunan akhir oleh pengolah limbah B3 dapat diawasi. Setiap mata rantai perlu diatur, sedangkan perjalanan limbah B3 dikendalikan dengan sistem manifest berupa dokumen limbah B3. Dengan sistem manifest dapat diketahui berapa jumlah B3 yang dihasilkan dan berapa yang telah dimasukkan ke dalam proses pengolahan dan penimbunan tahap akhir yang telah memiliki persyaratan lingkungan.

Dengan melakukan pengolahan limbah B3 perlu diperhatikan hirarki pengelolaan limbah B3 antara lain dengan mengupayakan reduksi pada sumber, pengolahan bahan, substitusi bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan digunakannya teknologi bersih. Bilamana masih dihasilkan limbah B3 maka diupayakan pemanfaatan limbah B3.

Pemanfaatan limbah B3, yang mencakup kegiatan daur ulang (recycling), perolehan kembali (recovery) dan penggunaan kembali (reuse) merupakan suatu mata rantai penting dalam pengelolaan limbah B3. Dengan teknologi pemanfaatan limbah B3 di satu pihak dapat dikurangi jumlah limbah B3 sehingga biaya pengolahan limbah B3 juga dapat ditekan dan dilain pihak akan dapat meningkatkan kemanfaatan bahan baku. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi kecepatan pengurasan sumber daya alam.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Pasal 6

Langkah pertama yang dilakukan dalam pengelolaan limbah B3 adalah mengidentifikasikan limbah dari penghasil tersebut apakah termasuk limbah B3 atau tidak.

Mengidentifikasi limbah ini akan memudahkan penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, atau penimbun dalam mengenali limbah B3 tersebut sedini mungkin.

Mengidentifikasi limbah sebagai limbah B3 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

a. Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana pada Lampiran I Peraturan Pemerintah ini, dan apabila cocok dengan daftar jenis limbah B3 tersebut, maka limbah tersebut termasuk limbah B3;

b. Apabila tidak cocok dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana pada Lampiran I Peraturan Pemerintah ini maka diperiksa apkah limbah tersebut memiliki karakteristik : mudah meledak, dan atau mudah terbakar, dan atau beracun, dan atau bersifat reaktif, dan atau menyebabkan infeksi, dan atau bersifat korosif.

50

Page 50: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

c. Apabila kedua tahapan tersebut sudah dilakukan dan tidak memenuhi ketentuan limbah B3, maka dilakukan uji toksikologi.

Angka (2)

Pasal 7

Ayat (1)

Huruf a

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalah limbah B3 yang pada umumnya berasal bukan dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi (inhibitor korosi), pelarutan kerak, pengemasan, dan lain-lain.

Huruf b

Limbah B3 dari sumber spesifik adalah limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan berdsarkan kajian ilmiah.

Huruf c

Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi, karena tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkan kembali, maka suatu produk menjadi limbah B3 yang memerlukan pengelolaan seperti limbah B3 lainnya. Hal yang sama juga berlaku untuk sisa kemasan limbah B3 dan bahan-bahan kimia yang kadaluarsa.

Ayat 2

Cukup jelas

Ayat 3

Pengujian kareakteristik limbah dilakukan sebelum limbah tersebut mendapat perlakukan pengolahan. Limbah diidentifikasi sebagai limbah B3 apabila memenuhi salah satu atau lebih karakteristik limbah B3.

Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan :

a. Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan, standar (25oC, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan sushu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

b. Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut :

1) Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 60oC (140 oF)

51

Page 51: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan 760 mmHg.

2) Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (25oC, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.

3) Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.

4). Merupakan limbah pengoksidasi.

c. Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut :

1) Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.

2). Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.

3). Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

4) Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

5) Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760 mmHg).

6). Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

d. Limbah beracun adalah limba yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.

Penetuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mutu konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan anorganik dalam limbah sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah ini.

52

Page 52: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

Apabila limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah ini, konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah ini, maka limbah tersebut merupakan limbah B3. Bila nilai konsentrasi zat pencemar lebih kecil dari nilai ambang batas pada Lampiran II Peraturan Pemerintah ini maka dilakukan uji toksikologi.

e. Limbah yang menyebabkan infeksi yaitu bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Limbah ini berbahya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah.

e. Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :

(1) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit

(2) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55oC.

(3) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dam sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Ayat 4

Penentuan sifat akut limbah dilakukan dengan uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-respons antara limbah dengan kematian hewan uji, untuk menetapkan nilai LD50.

Yang dimaksud dengan LD50 (Lethal Dose fifty) adalah dosis limbah yang menghasilkan 50% respons kematian pada populasi hewan uji. Nilai tersebut diperoleh dari analisis data secara grafis dan atau statistik terhadap hasil uji hayati tersebut. Metodologi dan cara penentuan nilai LD50 ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab.

Apabila nilai LD50 secara oral lebih besar dari 50 mg/ kg berat badan, maka terhadap limbah yang mengandung salah satu zat pencemar pada Lampiran III Peraturan Pemerintah ini dilakukan evaluasi secara kronis. Sifat kronis limbah (toksik, mutagenik, karsinogenik, tetatogenik dan lain-lain) ditentukan dengan cara mencocokkan zat pencemar yang ada dalam limbah tersebut dengan Lampiran III Peraturan Pemerintah ini. Apabila limbah tersebut mengandung salah satu dan atau lebih zat pencemar yang terdapat dalam Lampiran III Peraturan Pemerintah ini, maka limbah tersebut merupakan limbah B3 setelah mempertimbangkan faktor-faktor di bawah ini:

53

Page 53: PP 85 1999 Pengelolaan Limbah B3

1. Sifat racun alami yang dipaparkan oleh zat pencemar; 2. Konsentrasi dari zat pencemar; 3. Potensi bermigrasinya zat pencemar dari limbah ke lingkungan bilamana

tidak dikelola dengan baik; 4. Sifat persisten zat pencemar atau produk degradasi racun pada zat

pencemar;5. Potensi dari zat pencemar atau turunan/degradasi produk senyawa toksik

untuk berubah menjadi tidak berbahaya;6. Tingkat dimana zat pencemar atau produk degradasi zat pencemar

terbioakumulasi di ekosistem; 7. Jenis limbah yang tidak dikelola sesuai dengan ketentuan yang ada

berpotensi mencemari lingkungan; 8. Jumlah limbah yang dihasilkan pada satu tempat atau secara regional

atau secara nasional berjumlah besar; 9. Dampak kesehatan dan pencemaran/kerusakan lingkungan akibat

pembuangan limbah yang mengandung zat pencemar pada lokasi yang tidak memenuhi persyaratan;

10. Kebijaksanaan yang diambil oleh instansi Pemerintah lainnya atau program peraturan pundang-undangan lainnya bedasarkan dampak pada kesehatan dan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah atau zat pencemarnya;

11. Faktor-faktor lain yang dapat dipetanggung jawabkan merupakan limbah B3. Metodologi untuk evaluasi Lampiran III Peraturan Pemerintah ini ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis dan lembaga penelitian terkait. Apabila setelah dilakukan uji penentuan toksisitas baik akut maupun kronis dan tidak memenuhi ketentuan di atas, maka limbah tersebut dapat dinyatakan sebagai limbah non B3, dan pengelolaannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab setelah berkoordinasi dengan instansi teknis terkait.

Ayat (5) Cukup jelas

Angka 3Pasal 8

Cukup jelas Pasal II

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3910

54