potensial energi gelombang laut

4
[11] Jennifer Guinevere Vining, Ocean Wave Energy Converters: Realities of Wave Technology, A thesis submitted in partial fulfillment of the requirements for the degree of Master of Science (Electrical Engineering) at the University of Wisconsin-Madison January 2007.

Upload: muhamad-ridwan-hamdani

Post on 14-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

energi

TRANSCRIPT

Page 1: potensial energi gelombang laut

[11] Jennifer Guinevere Vining, Ocean Wave Energy Converters: Realities of Wave Technology, A thesis submitted in partial fulfillment of the requirements for the degree of Master of Science (Electrical Engineering) at the University of Wisconsin-Madison January 2007.

Page 2: potensial energi gelombang laut

I. Potensi Energi dari GelombangPermukaan laut hamper tidak pernah dalam keadaan tenang sempurna. Selalu saja tercipta gelombang, baik berbentuk riak kecil maupun gelombang yang besar. Setiap gelombang mempunyai tiga unsur yang penting yakni panjang, tinggi dan periode gelombang. Panjang gelombang adalah jarak mendatar antara dua puncak dan lembah, sednagkan periode gelombang adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak yang beruruutan untuk melalui suatu titik. Perambatan gelombang di laut seolah-olah tampak seperti air laut tersebut bergerak maju bersamaan dengan gelombang tetapi sebenarnya tidak demikian. Pada perambatan gelombang, yang bergerak maju sebenarnya adalah bentuknya saja, partikel airnya sendiri tidak bergerak maju. Seperti pada sepotong kayu terapung di laut, kalua kita amati kayu tersebut bergerak naik turun mengikuti bentuk gelombang yang melaluinya tetapi kayu itu sendiri tidak bergerak dari posisi semula. walaupun bergerak maju hanya maju sedikit.Secara teoritis setiap molekul air dipermukaan yang dilalui gelombang akan bergerak dalam orbit yang secara vertical membentuk lingkaran. Diameter lingkaran yang terjadi di permukaan sama dengan tinggi gelombang. Semakin dalam, orbit lingkarannya semakin kecil. Pada kedalaman yang lebih dari setengah panjang gelombang, pengaruh gelombang sudah semakin kecil sehingga dapat diabaikan atau dengan kata lain air dianggap diam dan tidak bergerak.Ketika gelombang mendekati perairan yang dangkal maka akan terjadi perubahan yang nyata. Gelombang mulai menyentuh dasar perairan bila tiba pada kedalaman yang sama dengan panjang gelombang. Ketika menyentuh dasar gerak molekul air yang mulanya berupa orbit lingkaran termampat menjandi lonjong (elips) yang semakin gepeng, lalu kecepatan gelombang melambat. Puncak-puncak gelombang yang lain terkumpul dan berjejal di belakangnya. Bagian belakang gelombang bergerak maju lebih cepat daripada begian depannya lalu mengejar dan emmaksa bagian depan naik menjadi puncak yang terus meninggi. Puncak yang masih berjalan cepat cenderung condong ke depan serta membentuk lengkungan dan akhirnya terlalu condong sehingga puncaknya roboh yang dikenal sebagai ombak pecah.Pada umumnya gelombang di laut disebabkan oleh hembusan angina. Ada tiga factor yang mempengaruhi gelombang yang diakibatkan oleh anginyaitu kuatnya hembusan angina, lama waktu hembusan angina dan panjang fetch atau jarak tempuh angin. Jarak tempuh angina adalah bentang air terbuka yang dilalui oleh angina. Ketika gelombang terbentuk oleh angina maka gelombang tersebut akan merambat sampai jauh melampaui daerah angina yang menyebabkannya. Contohnya di pantai selatan jawa sering terjadi gelombang yang besar dating dan terhempas ke pantai meskipun angin setempat tidak besar. Gelombang besar yang dating tersebut merupakan gelombang kiriman yang menjalar dan berasal dari badai yang terjadi jauh di bagian selatan samudera hindia.Pengaman gelombang di perairan Indonesia relative belum banyak dilakukan dikarenakan kurangnya dana untuk melakukan survey, banyak dan luasnya perairan Indonesia. Salah satu pengamatan gelombang yang pernah dilakukan oleh kapal riset ‘chain’ (1971) menunjukkan hubungan angina musim dan pola gerakan gelombang di paparan sunda. Sesuai dengan pola arh angina musim pada bulan juni-juli, gelombnag laut permukaan bergerak ke barat di sebelah selatan Kalimantan kemudian membelok ke utara di sebelah barat Kalimantan dengan periode sekitar 4-8 detik. Dekat Singapura dapat dilihat masuknya gelombang lain dari arah utara yang berasal dari samudera pasifik.Gelombang yang terhempas ke pantai melepaskan energinya di pantai. Makin tinggi gelombang maka makin besar tenaganya memukul ke pantai. Pasir laut atau terumbu karnag yang membuat dangkalnya suuatu perairan berfungsi sebagai peredam pukulan gelombang.

Page 3: potensial energi gelombang laut

Aspek EkonomiPenggunaan energi gelombang laut membutuhkan biaya investasi tinggi karenaintensitas energi yang rendah, sedangkan biaya operasi hanya berupa biaya perawatantanpa bahan bakar. Secara keseluruhan biaya pembangkitan menurut hasil studi JenniferGuinevere Vining, pada daerah gelombang iklim yang baik dapat menghasilkan listrikdengan teknologi generasi pertama dengan biaya sekitar 10 sen AS per kWh[11], dan menurutnya pada lokasi pantai yang ideal biaya sekitar sekitar 5 sen US$/kWh. Namun para ahli mengindikasikan bahwa kelemahan terbesar energi gelombang adalah biayadibandingkan dengan sumber konvensional. Menurut estimasi biaya listrik adalah sekitarminimal 18 atau 20 sen per kWh. Sedangkan sumber konvensional berkisar antara 3 sampai5 sen$ per kWh.Yogyakarta merupakan daerah di Indonesia yang memiliki potensi gelombang laut terbesar dibanding daerah lainnya. Pantai Selatan di daerah Yogyakarta memiliki potensi gelombang 19 kw/panjang gelombang). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut di daerah Yogyakarta dikembangkan oleh BPPT khususnya BPDP (BalaiPengkajian Dinamika Pantai). Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut ini menggunakan metode OWC (Ocillating Water Column). BPDP – BPPT pada tahun 2004 telah berhasil membangun prototype OWC pertama di Indonesia. Prototype itu dibangun di pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul. Prototype OWC yang dibangun adalah OWC dengan dinding tegak. Luas bersih chamber 3m x 3m. Tinggi sampai pangkal dinding miring 4 meter, tinggi dinding miring 2 meter sampai ke ducting, tinggi ducting 2 meter.Prototype OWC 2004 ini setelah di uji coba operasional memiliki efisiensi 11%. Pada tahun 2006 ini pihak BPDP – BPPT kembali membangun OWC dengan sistem Limpet di pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul . OWC Limpet dibangun berdampingan dengan OWC 2004 tetapi dengan model yang berbeda. Dengan harapan besar energi gelombang yang bisa dimanfaatkan dan efisiensi dari OWC Limpet ini akan lebih besar dari pada OWC sebelumnya.