potensi nutritif limbah padat sakarifikasi onggok menggunakan metode fermentasi kultur terendam

14
POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM TERENDAM SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Oleh : Diajukan Oleh : WAHYU PUSPO WARDOYO WAHYU PUSPO WARDOYO NIM: 0850500003 NIM: 0850500003 KEPADA KEPADA POGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK POGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO SUKOHARJO 2010 2010

Upload: laszlo

Post on 17-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM. SKRIPSI Diajukan Oleh : WAHYU PUSPO WARDOYO NIM: 0850500003 KEPADA POGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO 2010. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI

KULTUR TERENDAMKULTUR TERENDAM

SKRIPSISKRIPSI

Diajukan Oleh :Diajukan Oleh :

WAHYU PUSPO WARDOYOWAHYU PUSPO WARDOYONIM: 0850500003NIM: 0850500003

KEPADAKEPADAPOGRAM STUDI PRODUKSI TERNAKPOGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARAUNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

SUKOHARJOSUKOHARJO

20102010

Page 2: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

A. Latar Belakang A. Latar Belakang MasalahMasalahProduksi ubi kayu mengalami peningkatan Produksi ubi kayu mengalami peningkatan dari 13,3 juta ton pada tahun 1990 dari 13,3 juta ton pada tahun 1990 menjadi 19,4 juta ton pada tahun 1995. menjadi 19,4 juta ton pada tahun 1995. Setiap ton ubi kayu dapat dihasilkan 250 Setiap ton ubi kayu dapat dihasilkan 250 kg tepung tapioka dan 114kg onggok kg tepung tapioka dan 114kg onggok (Tarmudji 2004)(Tarmudji 2004)..

Kandungan kimia utama dari onggok Kandungan kimia utama dari onggok adalah karbohidrat, dengan kandungan adalah karbohidrat, dengan kandungan 60-70% (Tisnadjaja, 1996; Judoamidjojo 60-70% (Tisnadjaja, 1996; Judoamidjojo et alet al., 1992)., 1992) . .

Page 3: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

Sakarifikasi adalah proses penguraian Sakarifikasi adalah proses penguraian polisarida menjadi gula-gula sederhana polisarida menjadi gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa (Stanbury (Stanbury et alet al., 1995).., 1995).

Semua proses untuk memproduksi sesuatu Semua proses untuk memproduksi sesuatu menggunakan kultur mikrobia di sebut menggunakan kultur mikrobia di sebut fermentasi.fermentasi.

Sebagian besarSebagian besar fungi fungi merupakan merupakan organisme yang dianggap lebih kuat organisme yang dianggap lebih kuat dalam menghasilkan enzim ekstra seluler, dalam menghasilkan enzim ekstra seluler, termasuk selulase (Gianfreda dan Rao, termasuk selulase (Gianfreda dan Rao, 2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid, , 20092009))..

Page 4: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

Fungi mempunyai aktivitas selulolitik tinggi, salah Fungi mempunyai aktivitas selulolitik tinggi, salah satu diantaranya adalah Mutan satu diantaranya adalah Mutan TrichodermaTrichoderma AA1 (Ali AA1 (Ali MursyidMursyid, et al , et al 2007) diharapkan dapat meningkatkan 2007) diharapkan dapat meningkatkan potensi nutrien padat limbah sakarifikasi onggok potensi nutrien padat limbah sakarifikasi onggok sehingga dapat di manfaatkan manusia sebagai sehingga dapat di manfaatkan manusia sebagai pakan ternak.pakan ternak.

Teknologi fermentasi yang menggunakan jasa Teknologi fermentasi yang menggunakan jasa mikroba dapat digunakan metode substrat padat mikroba dapat digunakan metode substrat padat ((solid substrate fermentationsolid substrate fermentation, SSF) dan kultur , SSF) dan kultur terendam (terendam (sub-merged fermentationsub-merged fermentation, SmF). , SmF). Penggunaan metode SSF mempunyai kelemahan Penggunaan metode SSF mempunyai kelemahan yaitu kondisi yang non-aseptis, sehingga misellium yaitu kondisi yang non-aseptis, sehingga misellium mikroba sulit menjangkau seluruh substrat. Metode mikroba sulit menjangkau seluruh substrat. Metode SmF memberikan keuntungan pada kemudahan SmF memberikan keuntungan pada kemudahan pengendalian aseptis dan suhu, sehingga pengendalian aseptis dan suhu, sehingga memungkinkan dioperasikan pada skala besar.memungkinkan dioperasikan pada skala besar.

Page 5: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

Onggok

Mutan Mutan TrichodermaTrichoderma AA1 AA1

FermentasiKultur Terendam

Glukosa Limbah Padat Sakarifikasi

Page 6: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

B. Tujuan PenelitianB. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari kandungan mempelajari kandungan nutrien limbah sakarifikasi nutrien limbah sakarifikasi onggok menggunakan Mutan onggok menggunakan Mutan TrichodermaTrichoderma AA1 AA1..

Page 7: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

C. Manfaat PenelitianC. Manfaat Penelitian

Dapat mengurangi tingkat Dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan yang pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh onggok, selain disebabkan oleh onggok, selain itu onggok merupakan bahan itu onggok merupakan bahan baku yang murah untuk baku yang murah untuk menghasilkan glukosa dan menghasilkan glukosa dan limbah dapat digunakan untuk limbah dapat digunakan untuk pakan ternakpakan ternak..

Page 8: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

Metode PenelitianMetode PenelitianRancangan penelitianRancangan penelitianPenelitian ini menggunakan metode Fermentasi Penelitian ini menggunakan metode Fermentasi kultur terendam (kultur terendam (sub merge fermentationsub merge fermentation, SmF) dan , SmF) dan mengunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Searah. mengunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Searah. Medium yang digunakan dalam penelitian ini adalah Medium yang digunakan dalam penelitian ini adalah medium padat yang berupa campuran onggok kering medium padat yang berupa campuran onggok kering giling 10 g; aquades 400 ml; Garam Mendels; Urea giling 10 g; aquades 400 ml; Garam Mendels; Urea 0,12 g; (NH4)2SO4 0,56 g; KH2PO4 0,8 g; CaCl2 0,12 0,12 g; (NH4)2SO4 0,56 g; KH2PO4 0,8 g; CaCl2 0,12 g; FeSO4 7 H2O 0,2 g; MgSO4 7 H2O 0,12 g; MnSO4 g; FeSO4 7 H2O 0,2 g; MgSO4 7 H2O 0,12 g; MnSO4 0,064 g; ZnSO4 0,056 g; COCl2 0,8 g; tepung ikan 0,064 g; ZnSO4 0,056 g; COCl2 0,8 g; tepung ikan 0,4 g dimasukkan dalam labu erlenmeyer 500 ml. 0,4 g dimasukkan dalam labu erlenmeyer 500 ml. Labu dimasukkan Labu dimasukkan autoclaveautoclave pada tekanan 15 psi pada tekanan 15 psi selama 15 menit, kemudian didinginkan hingga selama 15 menit, kemudian didinginkan hingga mencapai suhu kamar.mencapai suhu kamar.

Page 9: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

Setelah dingin, medium diinokulasi dengan Setelah dingin, medium diinokulasi dengan Mutan Mutan TrichodermaTrichoderma AA1 dengan konsentrasi AA1 dengan konsentrasi 107 spora/g substrat. Kemudian kultur 107 spora/g substrat. Kemudian kultur diinkubasikan selama 7 hari. diinkubasikan selama 7 hari. Ekstraksi Ekstraksi glukosa mengacu Garg dan Neelakantan glukosa mengacu Garg dan Neelakantan (1982). (1982). Kultur hasil panen dicentrifuge pada Kultur hasil panen dicentrifuge pada 5000 rpm selama 5 menit. Kultur disaring dan 5000 rpm selama 5 menit. Kultur disaring dan dihasilkan larutan glukosa dan limbah padat. dihasilkan larutan glukosa dan limbah padat. Limbah padat sakarifikasi onggok dan yang Limbah padat sakarifikasi onggok dan yang belum disakarifikasi dilakukan pengukuran belum disakarifikasi dilakukan pengukuran kandungan nutrien melalui analisa proksimat: kandungan nutrien melalui analisa proksimat: Air, Protein, Lemak, Serat Kasar, dan Abu. Air, Protein, Lemak, Serat Kasar, dan Abu. Analisis serat: selulosa hemiselulosa & Lignin. Analisis serat: selulosa hemiselulosa & Lignin. Percobaan menggunakan 2 ulanganPercobaan menggunakan 2 ulangan

Page 10: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

Analisis DataAnalisis Data

Peningkatan kandungan nutrien Peningkatan kandungan nutrien di analisis dengan menggunakan di analisis dengan menggunakan analisis variansi rancangan acak analisis variansi rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dan di lengkap (RAL) pola searah dan di lanjutkan uji beda ganda menurut lanjutkan uji beda ganda menurut Duncan’t (Srigandono, 1981)Duncan’t (Srigandono, 1981)

Page 11: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN

Rataan kandungan limbah sakarifikasi onggok yang Rataan kandungan limbah sakarifikasi onggok yang difermentasi dengan mutan difermentasi dengan mutan Trichoderma Trichoderma AA1 pada AA1 pada tabel 1.tabel 1.Tabel. 1 Rataan kandungan nutrien limbah Tabel. 1 Rataan kandungan nutrien limbah sakarifikasi onggok.sakarifikasi onggok.Bahan Kandungan Nutrien Analisis Proksimat Bahan Kandungan Nutrien Analisis Proksimat PK Lemak SK Abu PK Lemak SK Abu Onggok 1.0105 Onggok 1.0105 aa 1.24 1.24 aa 12.28 12.28 aa 0.787 0.787 aa

LSO 12.96 LSO 12.96 bb 8.03 8.03 bb 35.95 35.95 bb 5.405 5.405 bb

Keterangan: Keterangan: a,b = beda sangat nyata (P<0,01)a,b = beda sangat nyata (P<0,01)LSO = Limbah sakarikasi onggok.LSO = Limbah sakarikasi onggok.

Page 12: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

Rataan kandungan analisis serat limbah Rataan kandungan analisis serat limbah sakarifikasi onggok dapat dilihat pada tabel 2sakarifikasi onggok dapat dilihat pada tabel 2Tabel 2. Rataan kandungan analisa serat limbah Tabel 2. Rataan kandungan analisa serat limbah sakarifikasi onggok.sakarifikasi onggok.Bahan Kandungan Nutrien Analisis Serat Bahan Kandungan Nutrien Analisis Serat Selulosa Hemiselulosa Selulosa Hemiselulosa nsns Lignin Lignin Onggok 6.1Onggok 6.1aa 21 6.25 21 6.25 LSO 34.5LSO 34.5bb 16 7.85 16 7.85

Keterangan: Keterangan: a,b = beda sangat nyata (P<0,01)a,b = beda sangat nyata (P<0,01)ns = non signifikanns = non signifikanLSO = Limbah sakarikasi onggokLSO = Limbah sakarikasi onggok

Page 13: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

KESIMPULANKESIMPULAN

Penelitian.ini disimpulkan bahwa Penelitian.ini disimpulkan bahwa sakarifikasi onggok sakarifikasi onggok menggunakan Mutan menggunakan Mutan TrichodermaTrichoderma AA1 menghasilkan AA1 menghasilkan limbah padat dengan kandungan limbah padat dengan kandungan nutrien lebih tinggi dibanding nutrien lebih tinggi dibanding bahan bakunyabahan bakunya..

Page 14: POTENSI NUTRITIF LIMBAH PADAT SAKARIFIKASI ONGGOK MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI KULTUR TERENDAM

SekianSekian

..…..…Terima KasihTerima Kasih..…..…