portofolio kasus bedah

15
PORTOFOLIO KASUS BEDAH HIDROKEL PADA ANAK Disusun oleh: dr. Rizky Tania Fadillah Pembimbing : dr. Rochmad Yasin, Sp.U Pendamping: dr. Lisa Puspitorini, Sp.S

Upload: ruly-rahmatillah

Post on 13-Apr-2016

14 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

internship

TRANSCRIPT

Page 1: Portofolio Kasus Bedah

PORTOFOLIO KASUS BEDAH

HIDROKEL PADA ANAK

Disusun oleh:dr. Rizky Tania Fadillah

Pembimbing :dr. Rochmad Yasin, Sp.U

Pendamping:dr. Lisa Puspitorini, Sp.S

RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK JAWA TIMURPROGRAM DOKTER INTERNSHIP JUNI 2013-MEI 2014

Page 2: Portofolio Kasus Bedah

PORTOFOLIO HIDROKEL

No. ID dan Nama Peserta : dr. Rizky Tania Fadillah

No. ID dan Nama Wahana : RSUD Ibnu Sina Gresik

Topik : Hidrokel

Tanggal Kasus : 24 April 2014

Nama Pasien : An. Adi W ahyu/ 3 tahun No. RM : 565592

Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Lisa P. Sp.S

Tempat presentasi :

Obyektif Presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Pasien dengan keluhan benjolan pada skrotum

Tujuan : Mengetahui definisi, diagnosis, klasifikasi, diagnosis banding dan terapi hidrokel

Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi & diskusi E-mail Pos

Data Utama untuk bahan diskusi

1. Keluhan Utama: benjolan di buah zakar sebelah kiriAnamnesis:Ibu pasien mengatakan benjolan di buah zakar sebelah kiri sejak 15 hari yang lalu. Benjolan

dirasakan semakin membesar. Tetapi anak tidak mengeluh nyeri. Ibu pasien juga

menyangkal benjolan keluar masuk, dan benjolan tidak bertambah besar ketika batuk atau

mengejan. Pasien juga tidak mengeluh nyeri saat kencing, maupun demam sebelumnya.

Pasien juga mengaku sebelumnya tidak terjatuh atau terbentur sesuatu.

2. Riwayat Penyakit Dahulu:

- Tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya

3. Riwayat Pengobatan:

-

4. Riwayat keluarga :

Tidak ada di keluarga yang mengalami keluhan serupa.

5. Pemeriksaan Fisik:STATUS GENERALISVital Sign :

N : 88x/menit T : 370C RR : 22x/menit

Page 3: Portofolio Kasus Bedah

KU : cukup Kesadaran : kompos mentis

Kepala : anemia -/-, ikterus -/-, cyanosis -/-, edema-/- pernafasan cuping hidung (+)

Leher : kaku kuduk -, PKL -

Thorax : Simetris , Retraksi –

Jantung Tekanan vena sentral

Tidak didapatkan distensi vena jugular ekterna

Inspeksi

Ictus cordis tampak pada ICS IV mid clavicular line sinistra

Pulsasi jantung tak tampak

Palpasi

Iktus cordis teraba di ICS IV mid clavicular line sinistra, kuat angkat

Pulsasi teraba di apeks.

Perkusi

Batas kanan jantung di ICS IV parasternal line dextra

Batas kiri jantung di ICS IV mid clavicular line sinistra

Auskultasi

S1 normal; S2 normal

Murmur (–) Gallop (-)

Paru :

Inspeksi

statis, dinamis simetris

Perkusi

sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi

vesikuler (+), ronki (-), wheezing (-)

Abdomen :

Inspeksi : Bentuk rata

Umbillicus masuk ke dalam, Turgor kulit dalam batas normal

Auskultasi : Bising usus normal

Perkusi : Timpani di semua regio abdomen, shifting dullness (-)

Palpasi : Turgor normal, tonus normal, nyeri (-),hepar/lien tak teraba,

ginjal tak teraba; Nyeri ketok ginjal(-)

Extrimitas : Hangat, Kering, Merah, CRT < 2”, Edema -/-, clubbing finger (-)

Status Lokalis Genitalia:

Page 4: Portofolio Kasus Bedah

Inspeksi : Skrotum asimetris, benjolan di skrotum Sinistra, benjolan tidak membesar saat

pasien disuruh mengejan.

Palpasi : Konsistensi benjolan lunak, fluktuasi (+), nyeri tekan (-), ukuran 3x4cm, benjolan

tidak dapat dimasukkan.

Transiluminasi : (+)

8. Diagnosa :• Hidrokel Sinistra

9. Terapi :

- Rencana operasi hidrokelektomi

10. PrognosisPrognosis: dubia et bonam

Daftar Pustaka

1. Koski ME, Makari JH, Adams MC, et al. Infant communicating hydroceles-do they need

immediate repair or might some clinically resolve? J Pediatr Surg 2010 Mar; 45(3):590-3

2. Lin HC, Clark JY. Testicular teratoma presenting as a transiluminating scrotal mass.

Urology 2006 Jun; 67(6):1290.e3-5

3. Purnomo, Basuki B., Dasar-Dasar Urologi, edisi kedua, Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya, Malang, 2003 : 140-145, 186

4. Rubenstein RA, Dogra VS, Seftel AD et al. Benign Intrascrotal lesion. J Urol 2004

May;171(5):1765-72.

5. Skoog SJ. Benign and malignant pediatric scrotal masses. Pediatric Clin North Am 1997

Oct;44(5):1229-50

6. Tekgul, S, et all. 2013. Guidelines on Paediatric Urology. European Society for

Paediatric Urology.

Hasil Pembelajaran

1. Definisi Hidrokel

2. Diagnosis Hidrokel

3. Klasifikasi Hidrokel

4. Diagnosis Banding Hidrokel

5. Terapi Hidrokel

Page 5: Portofolio Kasus Bedah

PEMBAHASAN

Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan

parietalis dan viseralis tunika vaginalis (Tekgul, 2013). Dalam keadaan normal,

cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam

keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya..

Penyebabnya karena gangguan dalam pembentukan alat genitalia external, yaitu

kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam

skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan

terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak.(Purnomo, 2003)

Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan

hilang sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan

jarang membahayakan sehingga tidak membutuhkan pengobatan segera. Pada

bayi hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim (Rubenstein, 2004).

Diagnosa 1. Anamnesis

Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di

kantong skortum yang tidak nyeri. Biasanya pasien mengeluh benjolan yang

berat dan besar di daerah skortum. Benjolan atau massa kistik yang lunak dan

kecil pada pagi hari dan membesar serta tegang pada malam hari. Tergantung

pada jenis dari hidrokel biasanya benjolan tersebut berubah ukuran atau

volume sesuai waktu tertentu.(Purnomo, 2003)

Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel

tidak berubah sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel

besarnya dapat berubah-ubah yang bertambah besar pada saat anak

menangis. Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis biasa disebabkan

oleh penyakit seperti infeksi atau riwayat trauma pada testis. (Tekgul, 2013)

2. Pemeriksaan Fisik

Pada inspeksi Skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi

pada skrotum yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak

tergantung pada tegangan di dalam hidrokel, permukaan biasanya halus.

Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air. Bila jumlah cairan minimum,

testis relatif mudah diraba. Sedangkan bila cairan minimum, testis relatif

mudah diraba. Juga penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas

Page 6: Portofolio Kasus Bedah

insersi tunika vaginalis. Pembengkakan kistik karena hernia atau hidrokel

serta padat karena tumor. Normalnya korda spermatikus tidak terdapat

penonjolan, yang membedakannya dengan hernia skrotalis yang kadang-

kadang transiluminasinya juga positif. Pada Auskultasi dilakukan untuk

mengetahui adanya bising usus untuk menyingkirkan adanya hernia (Tekgul,

2013).

Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa

hidrokel dengan cahaya di dalam ruang gelap. Sumber cahaya diletakkan

pada sisi pembesaran skrotum.Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia,

penebalan tunika vaginalis dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar.

Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang

mengandung cairan serosa, seperti hidrokel. Hidrokel berisi cairan jernih,

straw-colored dan mentransiluminasi (meneruskan) berkas cahaya. (Lin,

2006)

3. Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum

dan membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau

spermatokel), vena abnormal (varikokel), dan kemungkinan adanya tumor.

(Tekgul, 2013)

Pada pasien, didapatkan keluhan benjolan pada buah zakar sebelah kiri

kira-kira sejak sejak 15 hari yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar.

Tetapi anak tidak mengeluh nyeri. Ibu pasien juga menyangkal benjolan keluar

masuk, dan benjolan tidak bertambah besar ketika batuk atau mengejan. Pasien

juga tidak mengeluh nyeri saat kencing, maupun demam sebelumnya. Pasien

juga mengaku sebelumnya tidak terjatuh atau terbentur sesuatu.

Pada pemeriksaan fisik status lokalis genitalia, ditemukan skrotum

asimetris, terdapat benjolan di skrotum sinistra, dengan ukuran kurang lebih 3x4

cm, konsistensi benjolan lunak, terdapat fluktuasi. Benjolan tidak dapat

dimasukkan dan tidak bertambah besar jika anak mengejan. Tidak didapatkan

nyeri tekan. Pada pemeriksaan transiluminasi didapatkan hasil positif.

Page 7: Portofolio Kasus Bedah

Klasifikasi Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis (Purnomo, 2003)

a. Hidrokel Testis

Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat

diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang

hari.

b. Hidrokel Funikulus

Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari

testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong

hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

c. Hidrokel Komunikan

Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum

sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis

kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat

anak menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat

dimasukkan kedalam rongga abdomen (Skoog, 1997)

Pada pasien kemungkinan merupakan hidrokel testis, karena testis tidak dapat

diraba dan kantong hidrokel juga tidak berubah sepanjang hari.

Diagnosis Banding Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir

sama dengan hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu

diagnosis banding hidrokel adalah : (Purnomo, 2003)

1. VarikokelAdalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran

darah balik vena spermatika interna.(Tekgul, 2013)

Gambaran klinis :

a. Anamnesa

1). Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa

tahun menikah. 2). Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri. 3).

Terasa berat pada testis

b. Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava).

Page 8: Portofolio Kasus Bedah

Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam

kantung, yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin,

konsistensi elastis.

2. Torsio Testis Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi

gangguan vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan

aliran darah daripada testis. (Tekgul, 2013)

Gambaran klinis :

a. Anamnesa

1). Timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan skrotum. 2). Sakit

perut hebat, kadang mual dan muntah. 3). Nyeri dapat menjalar ke daerah

inguinal.

b. Pemeriksaan Fisik :

1). Inspeksi : Testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena

funikulus spermatikus terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang

terkena lebih tinggi dan lebih horizontal jika dibandingkan testis sisi yang

sehat. 2). Palpasi teraba lilitan / penebalan funikulus spermatikus.

3. Spermatokel Adalah benjolan kistik yang berasal dari epididimis dan berisi sperma.

(Purnomo, 2003)

Gambaran klinis :

a. Anamnesa : Benjolan kecil, tidak nyeri

b. Pemeriksaan fisik : teraba masa kistik, mobile, lokasi di cranial dari testis,

Transiluminasi (+), Aspirasi : cairan encer, keruh keputihan.

4. Hematokel Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului oleh

trauma. (Purnomo, 2003)

Gambaran klinik :

a. Anamnesa : benjolan pada testis

b. Pemeriksaan Fisik : Massa kistik, Transiluminasi (-)

5. Hernia Inguinalis Lateral Gambaran klinis : (Purnomo, 2003)

a. Anamnesa :

Benjolan di daerah inguinal/skrotal yang hilang timbul. Timbul saat

mengedan, batuk, atau menangis, dan hilang bila pasien tidur.

Page 9: Portofolio Kasus Bedah

b. Pemeriksaan fisik :

Terdapat benjolan di lipat paha/ skrotum pada bayi saat menangis dan bila

pasien diminta untuk mengedan. Benjolan menghilang atau dapat

dimasukkan kembali ke rongga abdomen. Transiluminasi (-)

6. Tumor Testis Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun.

Gambaran klinis :

a. Anamnesa : Keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri. Terasa berat pada kantong skrotum

b. Pemeriksaan Fisik : Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada palpasi. Transiluminasi (-)

Terapi Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru

dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman

atau jika hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke

testis. (Koski, 2010)

Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun

dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh

sendiri; tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan

untuk dilakukan koreksi. (Koski, 2010)

Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan

bantuan sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi,

kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi. Setelah

dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin, natrium tetra desil

sulfat atau urea untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum sehingga

cairan tidak akan tertimbun kembali. Hidrokel yang berhubungan dengan hernia

inguinalis harus diatasi dengan pembedahan sesegera mungkin. Hidrokel pada

bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan

setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika

hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk dilakukan

koreksi. (Tekgul, 2013)

Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah : (1)

Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah (2) Indikasi

kosmetik (3) Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu

pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. (Tekgul, 2013)

Page 10: Portofolio Kasus Bedah

Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel

bisa dilakukan anestesi umum ataupun regional (spinal). (Tekgul, 2013)

Hidrokelektomi Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali

hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel,

sekaligus melakukanherniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan

pendekatan scrotal dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong

hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi kantonghidrokel sesuai cara Lord.

Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto. Pada hidrokel

tidak ada terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat laun akan diserap,

biasanya menghilang sebelum umur 1 tahun. (Tekgul, 2013)

Teknik Operasi Secara singkat tehnik dari hidrokelektomi dapat dijelaskan sebagai berikut:

(Tekgul, 2013)

• Dengan pembiusan regional atau umum.

• Posisi pasien terlentang (supinasi).

• Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.

• Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.

• Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol

lapis demi lapis sampai tampak tunika vaginalis.

Page 11: Portofolio Kasus Bedah

• Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila

hidrokelnya besar sekali dilakukan aspirasi isi kantong terlebih

dahulu.

• Insisi bagian yang paling menonjol dari hidrokel, kemudian

dilakukan:

i. Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi

dan bila diperlukan diplikasi dengan benang chromic cat

gut.

ii. Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya

diplikasi dengan benang chromic cat gut.

•Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang chromic cat gut.

Pada pasien di atas, dilakukan tindakan terapi pembedahan, karena usia

pasien 3 tahun, sehingga sudah tidak ada kemungkinan prosesus vaginalis untuk

menutup secara spontan. Selain itu, jika hidrokel tetap dibiarkan maka dapat

terjadi komplikasi seperti kompresi pada peredaran darah testis sehingga

menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi

testis. Selain itu, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan dapat

menyebabkan perdarahan maupun sekunder infeksi.