porto urban renewal_dinda vissy armadhani (3213100049-76-99)

26
MATA KULIAH DASAR PERANCANGAN KOTA STUDI KASUS PEREMAJAAN KOTA (URBAN RENEWAL): MIKRO, MESO, MAKRO DISUSUN OLEH : DINDA MIFTAKHUL ROISYAH 3213100049 VISSY PUTERI UTAMA 3213100076 ARMADHANI ZULA 3213100099 JURUSAN ARSITEKTUR

Upload: armadhani-zula

Post on 14-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Portofolio singkat tentang Peremajaan Wilayah Perkotaan. Disertai studi kasus tingkat mikro, meso maupun makro.-A simple summary about urban renewal programs. Completed with case studies; micro, meso and macro.

TRANSCRIPT

Page 1: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

MATA KULIAHDASAR PERANCANGAN KOTA

STUDI KASUS PEREMAJAAN KOTA (URBAN RENEWAL):

MIKRO, MESO, MAKRO

DISUSUN OLEH :DINDA MIFTAKHUL ROISYAH 3213100049VISSY PUTERI UTAMA 3213100076ARMADHANI ZULA 3213100099

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2015

Page 2: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

ii

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Pertama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah rahmat, taufik, dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan tugas portofolio berjudul “Studi Kasus Urban Renewal: Mikro, Meso, Makro” ini dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Dasar Perancangan Kota (DPK).

Portofolio ini bisa kami selesaikan dengan bantuan beberapa pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengerjaan portofolio. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada beliau- beliau yang telah rela meluangkan waktunya untuk membantu kami menyelesaikan tugas portofolio ini. Tak lupa pula kami ucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam portofolio ini. Karena sesungguhnya, “Tak ada gading yang tak retak”, sesuai dengan perumpamaan ini bahwa sesuatu hal pasti memiliki kesalahan. Kami sebagai penulis sudah memberikan yang terbaik dalam tugas ini. Maka dari itu, mohon maklum adanya.

Sekian yang dapat kami sampaikan dalam kata pengantar ini. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Surabaya, Desember 2015

Tim Penulis

Page 3: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI................................................................................................................................................... ii

URBAN RENEWAL........................................................................................................................................1

STUDI KASUS I (MIKRO): BRAGA CITY WALK, BANDUNG.............................................................................2

1.1 IDENTITAS..........................................................................................................................................2

1.2 SEJARAH............................................................................................................................................2

1.3 MASALAH..........................................................................................................................................3

1.4 PROSES REVITALISASI........................................................................................................................3

STUDI KASUS II (MESO) : JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR....................................5

2.1 IDENTITAS..........................................................................................................................................5

2.2 MASALAH..........................................................................................................................................5

2.3 PROSES REHABILITASI........................................................................................................................6

STUDI KASUS III (MAKRO) :..........................................................................................................................8

3.1 IDENTITAS..........................................................................................................................................8

3.2 MASALAH.........................................................................................................................................10

3.3 PROSES............................................................................................................................................10

KESIMPULAN.............................................................................................................................................15

PENUTUP...................................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17

Page 4: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

URBAN RENEWAL

- Secara singkat, Urban Renewal atau disebut juga peremajaan

kota adalah upaya pelestarian dan pembaharuan sebuah

kawasan kota.

- Pelestarian/konservasi bukanlah romantisme masa lalu atau

upaya untuk mengawetkan kawasan bersejarah, namun lebih ditujukan untuk

menjadi alat dalam mengolah transformasi dan revitalisasi kawasan tersebut.

Upaya ini bertujuan pula untuk memberikan kualitas kehidupan masyarakat yang

lebih baik berdasar kekuatan aset lama. (http://revitalisasikawasan-upn.blogspot.co.id)

- “Secara teori, revitalisasi dalam urban renewal adalah upaya untuk memvitalkan

kembali suatu kawasan atau bagian kawasan yang dulunya pernah vital/ hidup, akan

tetapi kemudian mengalami kemunduran/ degradasi.

Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi

dan aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan

memanfaatkan potensi lingkungan (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra

tempat).” – Prof. Danisworo

- Upaya penataan kembali suatu kawasan tertentu di dalam kota dengan tujuan untuk

mendapatkan nilai tambah yang lebih memadai bagi kawasan tersebut sesuai dengan

potensi nilai ekonomi yang dimiliki oleh lahan kawasan tersebut.

Page 5: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

STUDI KASUS I (MIKRO): BRAGA CITY WALK, BANDUNG

1.1 IDENTITAS

Braga adalah salah satu jalan di pusat kota Bandung. Pada masa kolonial jalan ini

sangat prestisius. Ketika itu penataan jalan Braga yang khas seperti kota- kota tua di

Eropa. Sejak jaman kolonial hingga akhir 70-an Braga dikenal sebagai CBD-nya

Bandung. Jalan Braga dikenal sebagai kawasan berbelanja paling elit di Bandung.

namun kini kepopulerannya mulai surut. Untuk menghidupkan kembali kawasan ini

pemerintah melakukan konservasi dan menunjuk Agung Podomoro Grup untuk

menata kembali CBD-nya Bandung menjadi Braga City Walk.

Kekhas-an Braga City Walk yang menjadi daya tarik utama masyarakat adalah

disediakannya plaza terbuka (open-air plaza) yang dapat digunakan untuk berbagai

acara. Plaza terbuka ini direncanakan seperti plaza terbuka kota- kota tua di Eropa.

Identitas Braga dengan Art Deco-nya akan dikembangkan menjadi tema arsitektural

Braga City Walk.

BRAGA CITY WALK

Lokasi Jl. Braga No. 99-101, Bandung 40111, West Java

Luas Area 14.528 m²

Pengembang PT. Bangun Mitra Mandiri, Agung Podomoro Group

Page 6: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

1.2 SEJARAH

Tahun 1882, ketika Tonil Braga didirikan, bisa

dianggap sebagai tahun lahirnya Braga. Saat itu

jalan mulai diperkeras dengan batu kali dan

digunakannya lentera minyak tanah. Dengan

selesainya pembangunan jalur kereta api pada

tahun 1884 dari Batavia ke Bandung, banyak

pengunjung datang ke Bandung.

Dan, sejak 1893 Jalan Braga mulai menjadi

daerah pertokoan yang paling terkemuka di

Hindia Belanda.

Sejarah modern Jalan Braga yang kemudian

begitu populer terutama keasriannya, dimulai

1920-1930 ketika kawasan itu menjadi

pertokoan eksklusif. 1937-1939 Braga semakin

ramai dan padat lalu lintas, kondisi pertokoan

mengalami kemajuan pesat.

1.3 MASALAH

Kejayaan Braga mulai suram sejak tahun 1980-an hingga kini. Citra Braga yang begitu

dipuja keindahannya, hingga memunculkan julukan Parisj van Java, kini tinggal

kenangan. Permata yang sangat indah di Kota Bandung tersebut seakan sirna. Jalan

Braga yang dulunya menjadi pusat kehidupan budaya Kota Bandung, kini menjadi

kawasan yang tidak berprospek, terkucilkan dan tak terperhatikan.

Page 7: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

KEPRIHATINAN ini sempat mengundang pakar dari Singapura yaitu Prof. Mr. Richard

K.F. Ho, Adjunct Associate Professor Departement of Architectur, National University

of Singapore (NUS), yang sengaja berkunjung ke Bandung untuk melakukan penelitian

bersama 10 mahasiswanya pada tahun 2003 bersama Bandung Heritage.

1.4 PROSES KONSERVASI

Rencana pembangunan Braga City Walk (BCW) yang akan merevitalisasi Braga

dengan membangun hotel, apartemen, fasiltas komersial, fasilitas parkir dan open

plaza, dengan tetap menjaga aspek lingkungan di seputar Braga.

Seperti dikatakan Ketua Bandung Heritage (Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung),

Tuty Harastoety DH, apa pun yang dilakukan pihak pengembang merupakan sesuatu

yang baik, terutama untuk kembali menghidupkan Braga yang memang sudah mati.

Gagasan pembangunan ini tentunya tidak begitu saja dilakukan, tetap harus

memperhitungkan aspek lingkungan sosial di wilayah Braga tersebut, seperti kondisi

masyarakat di bagian belakang Braga yang berdekatan dengan Sungai Cikapundung,

juga kondisi pertokoan maupun kondisi jalan di Braga tersebut.

“Saya melihat langsung bagaimana kondisi Jalan Braga dan kawasan

di belakangnya yang sangat menyedihkan. Braga sudah sangat

dikenal di masyarakat internasional sebagai kawasan terindah yang dimiliki Kota

Bandung. Namun, kondisi sekarang yang hanya dijadikan tempat

hiburan, telah menghilangkan aura kecantikannya. Ini sangat memprihatinkan kami. Sudah saatnya pemerintah maupun

masyarakat Kota Bandung kembali peduli untuk mengembalikan Braga sebagai wajah dan karakter Kota

Page 8: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

STUDI KASUS II (MESO) : JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

2.1 IDENTITASJembatan ini terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di kabupaten Kutai Kartanegara.

Jembatan ini melintasi sungai Mahakam. Jembatan ini merupakan satu satunya

jembatan yang menghubungkan tenggarong dan pulau kumala, sebuah pulau yang

telah menjadi Kawasan Wisata Rekreasi di Kutai Kartanegara yang banyak diminati

oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pada tahun 1995 jembatan ini

dibangun oleh PT Hutama

Karya, dan selesai di bangun

pada tahun 2001. Namun

pada 26 Nopember 2011

jembatan ini runtuh. Menurut

tim investigasi dari Institut

Teknologi Sepuluh

Nopember, kesalahan terletak pada klem pengikat kabel vertikal.

2.2 MASALAH

• Terisolasinya pulau kumala

“Sekarang harus menyeberang dulu pakai

feri. Mahal dan keamanannya tidak

JEMBATAN KUTAI KARTANEGARAWilayah Kalimantar TimurDesain Gantung, Berkabel, TunggalPanjang 710 mDibangun 17 Agustus 1995 - 2001Runtuh 26 Nopember 2011

Page 9: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

terjamin” kata Syaiful yang ditemui saat menemani putranya yang berumur 5 tahun

bermain di taman dekat jembatan.

Akibat runtuhnya jembatan tersebut, pulau kumala yang hanya dapat dicapai dengan

melewati jembatan tersebut harus terisolasi untuk sementara. Transportasi untuk

mencapai kota harus menggunakan kapal Feri yang terhitung mahal. Menurut

kesaksian warga, transportasi menggunakan feri cenderung tidak aman dan sudah

menimbulkan korban yang kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke daerah

tersebut.

Hilangnya tempat beraktivitas

Jembatan itu merupakan urat nadi keseharian di wilayah Kutai Kertajaya. Tiap hari,

terutama pada sore hari, kawasan di sekitar jembatan juga menjadi ruang

bersantai bagi warga sekitar. Disana terdapat banyak taman dan sarana bermain

anak, dan ada juga venue panjat dinding yang bisa digunakan siapa saja.

• Perekonomian kumala terganggu

Karena merupakan kawasan wisata, maka akibat terganggunya transportasi

wisatawan ke pulau tersebut pencaharian warga sekitar ikut terganggu.

2.3 PROSES REHABILITASI

Proses rehabilitasi merupakan upaya untuk mengembalikan atau memulihkan kondisi suatu

bangunan atau lingkungan kota yang telah mengalami kerusakan, kemunduran atau

degradasi, kepada kondisi aslinya sehingga dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

Contohnya pada kasus jembatan Kutai Kartanegara, dengan adanya jembatan ini maka

pulau kumala dapat beraktifitas seperti semula dan aktif menjadi kawasan wisata kembali.

Page 10: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

1. Proses Desain dan Pembangunan

Desain jembatan baru itu tidak lagi meniru Jembatan Golden Gate di San Fransisco,

Amerika Serikat, tapi model pelengkung, meniru model Sidney Harbour, Australia.

Menggunakan model arch bridge, model jembatan dengan tiang berbentuk lengkung.

Model ini dipilih karena dinilai akan lebih aman dan mudah pemeliharaannya serta

lebih cepat pembangunannya.

2. Tahun dan Biaya Pembangunan

Jembatan baru tersebut dibangun kembali oleh PT Hutama Karya. Hutama Karya

ingin membuktikan bahwa runtuh jembatan pada 2011 lalu bukanlah pada kesalahan

konstruksinya. Perencanaan dimulai pada tahun 2013, dan mulai dibangun tahun

2014. Pada tanggal 30 Nopember kemarin telah melakukan uji coba ketahanan. Biaya

yang dikeluarkan selama perbaikan mencapai 282 miliar rupiah.

Page 11: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

STUDI KASUS III (MAKRO) : Revitalisasi Kota Nagahama, Jepang

Peremajaan Kota Skala Makro(Macro Scaled Urban Revitalization)

DEFINISI

Dalam UU no. 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman pasal 27 ayat 2 disebutkan bahwa peremajaan kota merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas permukiman meliputi upaya melalui perbaikan atau pemugaran, peremajaan serta pengelolaan dan pemeliharaan yang berkelanjutan. Peremajaan itu sendiri diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas melalui kegiatan perombakan dengan perubahan yang mendasar dan penataan yang menyeluruh terhadap kawasan hunian yang tidak layak huni tersebut.

Upaya yang dilakukan dalam peremajaan kota skala makro:- Secara bertahap dan seringkali mengakibatkan perubahan yang bersifat mendasar,- Bersifat menyeluruh dalam suata kawasan pemukiman yang tidak layak huni atau pemukiman yang kualitasnya sudah tidak lagi optimal.- Difokuskan pada upaya penataan menyeluruh terhadap seluruh kawasan hunian kumuh, rehabilitasi dan atau penyediaan prasarana dan sarana dasar serta fasilitas pelayanan sosial ekonomi yang menunjang fungsi kawasan ini sebagai daerah hunian yang layak.- Memerlukan partisipasi aktif masyarakat dalam seluruh rangkaian kegiatannya.

Sehingga dalam skala makro, peremajaan kota meliputi revitalisasi kawasan secara menyeluruh dalam sebuah kota, atau revitalisasi bagian-bagian dalam kota yang berdampak pada kualitas dan skala aktivitas kota secara keseluruhan.

3.1 IDENTITAS

Dalam kasus peremajaan kota skala makro ini kami mengambil studi kasus dari proses revitalisasi kota yang terjadi di Kota Nagahama, Jepang.Kasus urban renewal atau peremajaan kota berskala makro dapat kita lihat dari keberhasilan proyek revitalisasi Kota Nagahama, Jepang yang berlokasi di perfektur Shiga. Kota kecil yang berada di pinggiran danau Biwako ini banyak memiliki peninggalan lama, mulai dari machiya (rumah tradisional) hingga lumbung-lumbung beras yang kosong, membentuk wajah kota yang sangat khas.

(Lokasi Perfektur Shiga dimana Kota Nagahama berada)

Page 12: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

(Kota Nagahama dalam peta Perfektur Shiga)Data Kota Nagahama

Negara : JepangWilayah : KansaiPerfektur : ShigaWalikota : Nobuya KawashimaArea : 680.79 km2 (262.85 sq mi)Populasi : 122,280Kepadatan : 180/km2 (500/sq mi)Zona Waktu : Japan Standard Time (UTC+9)

Kota ini sangat hidup aktivitasnya sejak zaman Edo dan mempercayai bahwa perdagangan memberikan semangat spiritual tersendiri - chosyu. Kota ini juga hidup dikarenakan akses menuju Kota Nagahama relatif mudah. Ia berada dalam satu jalur di antara Hokuriku, sebuah kawasan yang menghadap Laut Jawa dan Kinki, sebuah kawasan komersial bersejarah di Jepang. Lokasinya yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah termasuk air telah menjadikan Nagahama makmur. Secara tradisional kota ini juga telah dikenal dengan produksi kain sutra dan beludrunya. Daerah pinggiran kotanya subur dengan tumbuhan padi.

Page 13: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

(Kurokabe Street dan Kuil Nagahama yang merupakan ikon kota.)

3.2 MASALAH

Sebuah informasi menyebutkan: “However, due to the opening of a large shopping mall in its suburb, since the 1980s, the city center of Nagahama—historically the center of commerce in the city--has become desolate. On one of the streets in the city center, it was observed, ‘Only four people and one dog pass by in an hour’ on Sunday afternoon (Yoshii 2005; Kurokabe 2004). Thus, the municipality of Nagahama has strived to revitalize its city center since then.”Sehingga masalah utama yang menyebabkan kota ini perlu direvitalisasi adalah karena kondisinya yang menjadi begitu pasif, hampir tidak ada aktifitas yang terjadi dan mengarah ke status sebagai kota mati. Padahal kota ini memiliki potensi yang sangat besar baik dari lokasinya yang strategis maupun dari hasil alamnya yang melimpah dan berpotensi sebagai komoditas perdagangan.

(Kondisi alan pertokoan yang sangat sepi dan mati)

3.3 PROSES

Kasus revitalisasi di Kota Nagahama dikenal sebagai successful revitalization effort with a unique joint-public-private company called the “Kurokabe” Company, diluncurkan pada tahun 1988.Namun isu revitalisasi diinisasi oleh City and Chambers of Commerce yg merancang 1984’s “Museum City Plan.” Inti dari strategi revitalisasi adalah memanfatkan sumber daya lokal. Ada sebuah bangunan bekas perbankan nasional tahun 1900an yang dindingnya terbuat dari plester hitam (Kurokabe dalam bahasa Jepang) dan menjadi landmark di Nagahama. Bangunan itu sempat akan dijual dan dibongkar

Page 14: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

tetapi, setelah dilakukan banding dengan warga sekitar, CEO dari perusahaan lokal kecil dan menengah berinisiatif melestarikan dan menjadikannya inti dari revitalisasi pusat kota.

(Kurokabe Building)

• Bangunan ini awalnya dibangun untuk sebuah bank lalu setelah bank pindah digunakan sebagai gereja, dan cat dinding berubah menjadi putih.

• Pada tahun 1987, gereja pindah dan pemilik berubah. Ketika pemilik baru yang merencanakan untuk menghancurkan bangunan tua, warga melakukan gerakan perlawanan. Setelah serangkaian proses, relawan warga (dari delapan perusahaan swasta) dan juga pemerintah kota menggalang pendanaan bersama dengan perusahaan publik-venture swasta dengan dana modal sebesar $ 1.100.000, dan hasilnya digunakan untuk membeli tanah dan bangunan Kurokabe.

• Agar toko serba ada tetap dapat dibangun, dan pusat kota lama tidak menjadi mati, sebuah program “peniupan” kehidupan untuk pusat kota dilakukan dengan memilih program yang inovatif, bernilai jual tinggi dan berkelanjutan. Dipilih industri kecil yaitu kerajinan gelas, yang tidak dimiliki di kota itu dan justru didatangkan dari Tokyo, sebagai citra industri kota yang baru.Alasan pemilihan:

1) Industri kerajinan gelas yang dapat diwujudkan dalam bentuk peralatan rumah tangga, perhiasan wanita, dan cinderamata diprediksi akan mampu mendatangkan wanita dari berbagai penjuru Jepang ke sana untuk berbelanja. Dan bila disain terus berkembang, mereka akan datang kembali dan kembali lagi;

2) Kerajinan ini dapat dilakukan langsung oleh masyarakat sendiri sehingga akan mendukung kegiatan ekonomi rakyat setempat;

3) Kerajinan tersebut baik dari segi pengolahan maupun penataan penjualan dapat adaptif menempati peninggalan lama yang ada, sehingga bangunan tradisional dapat dipugar dan dikembangkan sesuai kebutuhan tanpa merusak keasliannya

• Tiupan kehidupan di kota Nagahama ini dikelola langsung oleh pemerintah kota bekerja sama dengan masyarakat dan melakukan kemitraan dengan berbagai pihak swasta. Untuk perencanaan dan pelaksanaan revitalisasi yang bekerja sama dengan masyarakat ini

Page 15: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

dilakukan melalui pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan di Community Center yang memakan waktu hingga tahunan.

• Keberhasilan RevitalisasiDi dalam bangunan tersebut , perusahaan mendirikan Toko Perabotan Kaca (The Kurokabe Glassware Shop) yang menyediakan berbagai jenis barang pecah belah dari berbagai

belahan dunia. Dari dibukanya pusat perbelanjaan barang pecah belah, Kota Nagahama yang sepi dan ditinggalkan akhirnya mulai ‘hidup’ kembali oleh wisatawan dan pejalan kaki. Nilai jual dan suasana dari kawasan Kurokabe yang historis tersebut akhirnya berangsur pulih kembali.

Jalanan menjadi ramai kembali dan aktif dengan adanya The Kurokabe Glassware Shop di sepanjang Jalan Kurokabe. Turis lokal dan turis asing berdatangan untuk mengunjungi lokasi kerajinan gelas tersebut. Kota Nagahama akhirnya tidak lagi menjadi kota yang mati.

Page 16: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

Table 7-2 shows the annual sales and visitors to the Kurokabe glassware shop. The increasing numbers indicate the success of the shop. As a result, the city of Nagahama was again filled with people walking around, and the value of land that had been very low began to recover.

Tabel tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengunjung Kota Nagahama semenjak dibukanya sentra industri dan kerajinan gelas. Sebagai hasilnya, Kota Nagahama kembali diisi oleh aktifitas penduduk dan lalu-lalang orang yang menjadikannya hidup kembali. Nilai tambah dari kota tersebut pun juga berangsur pulih.

Page 17: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

(Kota Nagahama saat ini dengan pusat wisata kerajinan gelasnya yang ramai pengunjung.)

Page 18: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

KESIMPULAN

1. MIKRO KONSERVASI

Konservasi adalah kegiatan pemeliharaan suatu tempat guna mempertahankan nilai

kulturnya, mencakup pemeliharaan sesuai situasi dan kondisi setempat. Tujuannya agar

bangunan menjadi lebih efisien dan perkembangannya terarah, mengacu pada nilai sejarah.

Pada kasus ini, setelah konservasi dilakukan kini Braga City Walk menjadi salah satu ikon

kota Bandung yang terkenal nyaman dan bersejarah dan juga tujuan dari para wisatawan,

baik lokal maupun mancanegara. Hal ini tentu saja meningkatkan nilai ekonomi Jalan Braga.

2. MESO REHABILITASI

Rehabilitasi ialah suatu proses usaha mengembalikan atau memulihkan suatu bangunan

kepada kondisi asli agar berfungsi semestinya.

Pada kasus Jembatan Kutai Kartanegara, dengan adanya jembatan ini maka pulau kumala

dapat beraktifitas seperti semula dan aktif menjadi kawasan wisata kembali.

3. MAKRO REDEVELOPMENT dan REVITALISASI

Redevelopment adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dahulu

melakukan pembongkaran prasarana dan sarana dari sebagian atau seluruh kawasan kota

tersebut yang telah dinyatakan tidak dapat dipertahankan lagi kehadirannya.

Sedangkan revitalisasi adalah meningkatkan penataan jalan agar terwujud tumbuhnya usaha

industri rumah tangga (community-based enterprises), mengembangkan keberagaman,

menyatukan bersama antara tempat dengan jalan agar ramai orang/public realm (ruang

terbuka, bangunan publik), art display, pemandangan koridor yg menarik, pelengkap jalan

(street fruniture), membangun rasa memiliki sebuah lingkungan, tempat yg disebut rumah,

dan siap untuk mempertahankannya.

Pada kasus peremajaan Kota Nagahama di Jepang ini, kita melihat bagaimana pembangunan

dan penataan kembali jalanan utama kota yakni Kurokabe Street bisa sangat berpengaruh

bagi perubahan kondisi Kota Nagahama secara menyeluruh saat ini. Timbulnya

perekonomian penduduk lokal yang pesat dan munculnya ikon sentra industri kerajinan gelas

di Kota Nagahama merupakan contoh keberhasilan program redevelopment dan revitalisasi

pada sebuah kota. Proses peremajaan skala makro di Kota Nagahama ini mendapat

dukungan finansial dengan cara mengkombinasikan antara sektor pemerintah, sektor

perusahaan swasta dan juga sektor swadaya dan penduduk lokal.

Page 19: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

PENUTUP

Sekian yang dapat kami sampaikan dalam portofolio “Studi Kasus Urban Renewal: Mikro, Meso, Makro” ini. Harapan kami semoga portofolio ini mendapat respon yang baik dari dosen maupun dari pihak lain dan bisa brmanfaat bagi mahasiswa lainnya. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan portofolio ini. Selain itu, kami mohon maaf sebesar- besarnya bila ada kesalahan dalam portofolio ini.

Akhir kata,

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Surabaya, Desember 2015

Tim Penulis

Page 20: Porto Urban Renewal_Dinda Vissy Armadhani (3213100049-76-99)

17

DAFTAR PUSTAKA

Danisworo, Muhammad, Prof. Ir. M.Arch., MUP., Ph.D. 2012,

http://revitalisasikawasan-upn.blogspot.co.id/2012/05/revitalisasi-ditinjau-dari-

berbagai.html

Yamamoto, Ai. 2007. Thesis - Is the US Main Street Model Likely To Be an Effective

Approach to Revitalizing Japanese City Centers?

Kimura, Rikio. 2008. Journal - Visioning the Future of Rural Communities: How were

Appreciative Inquiry and Discontinuous Leap Approaches Applied in Japan‘s Progressive

Rural Revitalization Cases?

http://drimawan.blogspot.co.id/2009/10/mengembalikan-kejayaan-jalan-braga.html

http://www.agungpodomoro.com/index.php?i=4&cid=11&po=1&pid=20&lang=ind

https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Braga