population parameters and exploitation level of …

12
AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) (Vol 8 No. 2 Tahun 2020) POPULATION PARAMETERS AND EXPLOITATION LEVEL OF STRIPED SNAKEHEAD, Channa striata (Bloch, 1793) IN AOPA SWAMP WATERS, SOUTHEAST SULAWESI Nurtini Bahrin 1 · La Sara 2 · Asriyana 2,3 Ringkasan Striped snakehead is one of the important economical fish in Ra- wa Aopa waters. Research on popula- tion parameters and exploitation level of striped snakehead was conducted from November 2018 to January 2019. The objective of this research was to ana- lyze population parameters and explo- itation level of striped snakehead in the Rawa Aopa waters in Southeast Sula- wesi. Fish samples were caught using a fishing trap by fishermen. A total of 449 individual fish were caught with ranging 200-470 mm in length and 59.0- 994.0 g in weight. Striped snakehead has an isometric growth pattern (b=3.08 ; r=0.96, R2=0.92) with the equation model W=6.10-3L3,08. Striped snake- head reaches its maximum length in si- ze L = 48.62 cm with a growth coeffi- cient (K) of 0.68 year-1. Fishing mor- tality (F= 0.87) is higher than natural mortality (0.63). 1 )Program Studi Ilmu Perikanan, Program Pascasar- jana Universitas Halu Oleo Kendari, Jl. Mayjend S. Parman Kelurahan Kemaraya Kendari 2 ) Jurusan Ma- najemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo. Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232. 3 ) Masyarakat Ikhtiologi Indonesia E-mail: [email protected] Keywords Striped snakehead, isometrics, overfishing, Rawa Aopa, Southeast Sulawesi Received : 07 Februari 2020 Accepted : 27 Maret 2020 PENDAHULUAN Rawa Aopa memiliki potensi sumber daya alam, baik flora maupun fauna, yang khas di Zona Wallacea. Sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatk- an untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Salah satu sumber daya yang menghuni eko- sistem rawa dan selalu dieksploitasi ma- syarakat adalah ikan gabus (Channa stri- ata). Ikan gabus mempunyai nilai eko- nomis tinggi karena fungsinya sebagai sumber protein dan obat (Baie and She- ikh, 2000; Gam et al., 2005) menye- babkan ikan gabus banyak digemari ma- syarakat khususnya di Sulawesi Teng- gara. Permintaan masyarakat terhadap ikan gabus masih tergantung dari ha- sil eksploitasi di alam (Yulisman et al., 2012). Kegiatan eksploitasi secara ber- kala di alam dapat menyebabkan popu- lasi ikan gabus mengalami penurunan. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AQUASAINS(Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan)(Vol 8 No. 2 Tahun 2020)

POPULATION PARAMETERS AND EXPLOITATIONLEVEL OF STRIPED SNAKEHEAD, Channa striata(Bloch, 1793) IN AOPA SWAMP WATERS, SOUTHEASTSULAWESI

Nurtini Bahrin1 · La Sara2 · Asriyana2,3

Ringkasan Striped snakehead is one ofthe important economical fish in Ra-wa Aopa waters. Research on popula-tion parameters and exploitation levelof striped snakehead was conducted fromNovember 2018 to January 2019. Theobjective of this research was to ana-lyze population parameters and explo-itation level of striped snakehead in theRawa Aopa waters in Southeast Sula-wesi. Fish samples were caught usinga fishing trap by fishermen. A total of449 individual fish were caught withranging 200-470 mm in length and 59.0-994.0 g in weight. Striped snakeheadhas an isometric growth pattern (b=3.08; r=0.96, R2=0.92) with the equationmodel W=6.10-3L3,08. Striped snake-head reaches its maximum length in si-ze L∞= 48.62 cm with a growth coeffi-cient (K) of 0.68 year-1. Fishing mor-tality (F= 0.87) is higher than naturalmortality (0.63).

1)Program Studi Ilmu Perikanan, Program Pascasar-jana Universitas Halu Oleo Kendari, Jl. Mayjend S.Parman Kelurahan Kemaraya Kendari2) Jurusan Ma-najemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan Universitas Halu Oleo. Kampus BumiTridharma Anduonohu Kendari 93232. 3) MasyarakatIkhtiologi IndonesiaE-mail: [email protected]

Keywords Striped snakehead, isometrics,overfishing, Rawa Aopa, Southeast Sulawesi

Received : 07 Februari 2020

Accepted : 27 Maret 2020

PENDAHULUAN

Rawa Aopa memiliki potensi sumberdaya alam, baik flora maupun fauna,yang khas di Zona Wallacea. Sumberdaya alam tersebut dapat dimanfaatk-an untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat secara berkelanjutan. Salahsatu sumber daya yang menghuni eko-sistem rawa dan selalu dieksploitasi ma-syarakat adalah ikan gabus (Channa stri-ata). Ikan gabus mempunyai nilai eko-nomis tinggi karena fungsinya sebagaisumber protein dan obat (Baie and She-ikh, 2000; Gam et al., 2005) menye-babkan ikan gabus banyak digemari ma-syarakat khususnya di Sulawesi Teng-gara. Permintaan masyarakat terhadapikan gabus masih tergantung dari ha-sil eksploitasi di alam (Yulisman et al.,2012). Kegiatan eksploitasi secara ber-kala di alam dapat menyebabkan popu-lasi ikan gabus mengalami penurunan.Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya

830 Nurtini Bahrin1 et al.

ikan tersebut memerlukan suatu stra-tegi pengelolaan yang didasarkan pa-da data dan informasi ilmiah. Faktorutama yang memengaruhi penurunanstok adalah mortalitas alami dan pe-nangkapan

Meningkatnya permintaan terhadap ik-an gabus secara tidak langsung dapatmemberikan pengaruh terhadap jumlah-nya di alam dan dikhawatirkan akan meng-ancam keadaan populasinya di alam.Oleh karena itu, kegiatan penangkapanikan gabus harus dapat dikontrol agardapat terjaga kelestariannya di alam. Un-tuk itu diperlukan suatu bentuk penge-lolaan agar kelestarian sumber daya ik-an gabus tetap terjaga. Salah satu in-formasi yang dibutuhkan adalah para-meter populasi dan tingkat eksploitasiikan gabus di perairan Rawa Aopa.

Sejauh ini penelitian tentang parame-ter populasi dan tingkat eksploitasi ik-an gabus telah dilakukan di beberapalokasi, seperti di Danau Tondano (Kar-tamihardja, 2017); di daerah BanjiranSungai Musi Sumatera Selatan (Mak-mur, 2003); dan di Rawa Danau Pang-gang Kalimantan Selatan (Sofarini et al.,2018), namun penelitian sejenis belumpernah dilakukan di perairan Rawa Ao-pa. Mengingat hal tersebut maka dipan-dang perlu untuk meneliti parameter po-pulasi dan tingkat eksploitasi ikan ga-bus di perairan Rawa Aopa.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di perairanRawa Aopa, Kabupaten Konawe, Pro-vinsi Sulawesi Tenggara, dari bulan No-pember 2018 sampai bulan Januari 2019(Gambar 1). Sampel ikan yang ditelitiberasal dari hasil tangkapan nelayan di

perairan Rawa Aopa,Kabupaten Kona-we dengan menggunakan alat tangkapbubu berukuran panjang 50 cm, lebar40 cm, tinggi bubu 50 cm, dan ukur-an mata jaring 3 inci dengan lebar bu-kaan pintu masuk 8 cm. Pengambilansampel ikan dilakukan selama tiga bul-an dengan periode pengambilan sam-pel dua kali dalam sebulan sehingga to-tal pengambilan sampel penelitian se-banyak 6 kali pengambilan. Ikan sam-pel diukur panjang totalnya dengan alatpengukur panjang ikan dengan keteli-tian 1 mm, sementara bobotnya ditim-bang dengan timbangan analitik berke-telitian 0,1 g.

Analisis sebaran frekuensi panjang ik-an dilakukan dengan cara membuat gra-fik yang menghubungkan panjang total(L) dan jumlah ikan gabus pada selangkelas (interval) panjang tertentu (Wa-lpole, 1995; Sudjana, 1996). Selanjut-nya data tersebut dianalisis lebih lan-jut untuk penentuan kelompok ukurandengan metode Bhattacharya menggu-nakan paket program FiSAT II, FAO –ICLARM Stock Assessment Tool (Ga-yanilo et al., 2005).

Hubungan panjang bobot dianalisis ber-dasarkan persamaan Ricker (1975) yangdiuji lanjut dengan uji t untuk menen-tukan pola pertumbuhannya (Effendie,1997; King, 2013). Parameter pertum-buhan (panjang asimtotik, koefisien per-tumbuhan, dan umur teoritis) dihitungberdasarkan persamaan pertumbuhan vonBertalanffy (Sparre and Venema, 1999)menggunakan program ELEFAN I (Elek-tronic Length Frequency Analysis) yangterdapat dalam paket program FiSATII.

Pendugaan koefisien kematian alami (M)menggunakan persamaan empiris Pau-ly (1980) dan nilai mortalitas total (Z)

Population and Exploitation level Snakehead in Aopa Swamp 831

Gambar 1 Lokasi pengambilan sampel ikan gabus

dianalisis dengan pendekatan kurva ha-sil tangkapan sebagai pengaruh total la-ju kematian (Sparre and Venema, 1999).Nilai koefisien mortalitas penangkap-an (F) merupakan selisih dari nilai Zterhadap nilai M. Penentuan tingkat ekplo-itasi dapat diduga dengan menggunak-an persamaan Sparre and Venema (1999)dengan kriteria jika E > 0,5 menunjukk-an tingkat eksploitasi tinggi (over fi-shing); E = 0,5 menunjukkan peman-faatan optimal (E opt); dan E < 0,5 me-nunjukkan tingkat eksploitasi rendah (un-der fishing) (Gulland, 1988).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ikan gabus yang tertangkap berjumlah449 ekor dengan kisaran panjang total200 – 470 mm dan bobot 9,0-994,0 g.Ukuran 227,7 – 255,3 mm (23 %) me-rupakan ukuran terbesar dan > 421,6

mm ukuran terkecil (1%) saat peneli-tian berlangsung (Gambar 2). Ikan ga-bus ukuran 20,00 sampai 28,30 cm me-rupakan ikan gabus ukuran kecil mem-punyai frekuensi tertinggi daripada ukur-an 28,31–36,61 cm (ukuran sedang) dan36,62–47,69 cm (ukuran besar). Ting-ginya jumlah ikan gabus ukuran kecilberkaitan dengan tingginya tingkat ke-lulushidupan ikan gabus saat berada da-lam fase rentan terhadap pengaruh ling-kungan. War and Haniffa (2011) danAmornsakun et al. (2011) melaporkanbahwa tingginya populasi dari ikan ga-bus yang berukuran kecil tidak terlepasdari suksesnya fase saat larva dan juve-nil. Lebih lanjut Baras et al. (2010) danSaputra et al. (2018) menjelaskan bah-wa insting karnivora saat larva dan ju-venil memberikan pengaruh besar ter-hadap predasi ikan gabus, sehingga meng-

832 Nurtini Bahrin1 et al.

Gambar 2 Sebaran ukuran ikan gabus di perairan Ra-wa Aopa

akibatkan tingkat pertumbuhannya cu-kup tinggi saat fase tersebut.

Ukuran besar dengan frekuensi teren-dah menunjukkan adanya tekanan pe-nangkapan yang cukup besar di perair-an Rawa Aopa sehingga ikan gabus ter-distribusi pada ukuran kecil dan sedang.Chandra and Banerjee (2004); Mollahet al. (2009); (Purnamawati et al., 2017)melaporkan bahwa bahwa tingginya pe-nangkapan ikan gabus lebih dipenga-ruhi oleh besarnya permintaan pasar lo-kal maupun internasional karena per-tumbuhannya yang cukup cepat, tole-ransi terhadap kepadatan tebar tinggi,dan dapat meningkatkan penyembuh-an luka dan mengurangi rasa sakit pa-sca operasi.

Ikan gabus yang ditemukan di perair-an Rawa Aopa mempunyai ukuran le-bih kecil daripada yang ditemukan diSungai Musi, namun lebih besar dariyang ditemukan di Rawa Lebak Seda-yu dan perairan Parung Bogor (Tabel1). Perbedaan ukuran tersebut didugaberkaitan dengan karakteristik lokasi danwaktu penelitian, waktu penangkapanyang dilakukan di perairan Rawa Aoparelatif singkat dan diduga bukan meru-pakan musim kehadiran ikan-ikan yanglebih besar; perbedaan penggunaan alattangkap, alat tangkap yang digunakannelayan di perairan Rawa Aopa adalah

Tabel 1 Kisaran panjang ikan gabus jenis C. striata dibeberapa lokasi

ukuran (TL, mm) Lokasi Pustaka

153-279 Rawa Lebak Sedayu, Sumsel Muthmainnah (2013)

110-575 Rawa Banjiran Sungai Musi Nurdawati et al. (2017)

208-408 Perairan Parung, Bogor Kusmini et al. (2015)

154-441 Rawa Aopa Irawati et al. (2018b)269-290 Rawa Aopa Irawati et al. (2018a)

200-470 Rawa Aopa Penelitian ini (2019)

alat tangkap bubu sementara di lokasilain umumnya menggunakan alat tang-kap pancing/kail; dan faktor lingkung-an seperti kondisi makanan dan kuali-tas air yang bervariasi turut berperandalam pertumbuhan.

Populasi ikan gabus di perairan RawaAopa saat penelitian meliputi dua ko-hort (kelompok ukuran) saat bulan No-vember 2018 dan Januari 2019 dan sa-at bulan Desember 2018 berada dalamtiga kohort (Gambar 3). Hal ini ber-arti terdapat tiga generasi ikan gabusyang hidup bersama dalam satu waktudi perairan Rawa Aopa.

Berdasarkan waktu pengamatan, kohort1 yang ditemukan saat bulan Novem-ber merupakan kohort ke-2 saat bulanDesember dan menjadi kohort ke-3 sa-at bulan Januari. Sementara kohort 1saat bulan Desember dan Januari me-rupakan penambahan individu ke da-lam populasi. Tingginya tekanan penang-kapan pada kohort muda (kelompok ukur-an 1 saat bulan November) menyebabk-an jumlah populasi kohort dewasa ber-kurang (kelompok ukuran 2 saat bulanDesember). Rendahnya kohort tua (ke-lompok ukuran 3 saat bulan Desember)menunjukkan tingginya aktivitas penang-kapan ikan gabus tidak hanya terjadipada kohort muda, namun juga terjadipada kohort dewasa. Kondisi demiki-an jika berlangsung terus menerus ma-ka dikhawatirkan stadia dewasa yangproduktif untuk menghasilkan indivi-

Population and Exploitation level Snakehead in Aopa Swamp 833

Gambar 3 Kelompok umur (kohort) ikan gabus diperairan Rawa Aopa

du baru akan tertangkap dan popula-sionya akan terus mengalami penurun-an.Pertumbuhan populasi kelompok umurmuda yang rendah di perairan Rawa Ao-pa dapat berimplikasi terhadap poten-si awal kematangan seksual, sehinggapeluang untuk peningkatan kolonisasidan fekunditas menjadi rendah. Kondi-si ini terjadi sebaliknya pada ikan ga-bus Channa argus di Sungai Potomac,Amerika Serikat (Odenkirk et al., 2013)yang memiliki pertumbuhan populasikohort muda yang cukup tinggi.

Hubungan panjang bobot ikan gabus diperairan Rawa Aopa tertera pada Gam-bar 4. Berdasarkan hasil uji t diketa-hui bahwa ikan gabus saat penelitian

Gambar 4 Hubungan panjang dan berat tubuh ikangabus di perairan Rawa Aopa

mempunyai pola pertumbuhan isome-trik (b=3).

Pertumbuhan ikan gabus tidak selalumengikuti pola pertumbuhan isometrikseperti yang dilaporkan di beberapa lo-kasi (Tabel 2).Kondisi tersebut berka-itan dengan perbedaan kondisi habitat(parameter hidrobiologi) dan keterse-diaan makanan. Perbedaan habitat per-airan seperti suhu, pH, dan tinggi mu-ka air (Nurnaningsih et al., 2017) dankondisi ketersediaan makanan dalam rang-ka pemenuhan asupan gizi untuk per-tumbuhan maksimal, dan adanya kom-petisi dalam perebutan sumber makan-an ataupun tempat hidup (Asriyana andIrawati, 2018) merupakan faktor yangmemengaruhi perbedaan pola pertum-buhan.

Dalam suatu populasi, makanan meru-pakan faktor penentu pertumbuhan (As-riyana, 2015; Asriyana and Irawati, 2018),sementara lingkungan merupakan fak-tor pengendali pertumbuhan. Kelimpah-an makanan ikan gabus di perairan Ra-wa Aopa cukup tersedia. Ikan sepat si-am (Trichopodus pectoralis) merupak-

834 Nurtini Bahrin1 et al.

Tabel 2 Nilai koefisien b hubungan panjang bobot ikan gabus C. striata di lokasi berbeda

Nilai b Pola pertumbuhan Lokasi Pustaka3,12 Allometrik positif Rawa banjiran Sungai Sebangau, Palangkaraya Selviana et al. (2017)2,54 Allometrik negatif Rawa Lebak Mariana, Banyuasin Muthmainnah (2013)1,62 Allometrik negatif Rawa Danau Panggang, Kalimantan Selatan Sofarini et al. (2018)2,87 Allometrik negatif Perairan Parung, Jawa Barat Kusmini et al. (2015)3,22 Isometrik Perairan Rawa Aopa Cia and Asriyana (2018)3,08 Isometrik Perairan Rawa Aopa Penelitian ini

an makanan utama ikan gabus, denganProponderance index sekitar 22,15-57,92(Arsyad et al., 2018) dan memiliki ke-limpahan cukup tinggi (11-19%) dari-pada jenis ikan yang ada di perairanRawa Aopa (Wulandari et al., 2018).Ketersediaan makanan yang melimpahdi perairan Rawa Aopa menyebabkankebutuhan pakan alami ikan gabus ter-penuhi sehingga berpengaruh pada kon-stanta b ikan gabus (Cia and Asriyana,2018). Selain kondisi makanan, perair-an Rawa Aopa mempunyai kondisi per-airan yang relatif lebih tenang dengankecepatan arus 0,02-0,99 m/s (Samsi-dar and Salwiyah, 2013) dan ikan ga-bus menyukai perairan yang tenang (Vi-dthayanon, 2002). Tingkah laku ikangabus yang relatif lambat dan kondisiperairan yang tenang memungkinkanalokasi energi untuk pergerakan rendahsehingga energi hasil metabolisme le-bih banyak dimanfaatkan untuk pertum-buhan. Hal senada juga dilaporkan olehShukor et al. (2008) dan Muchlisin et al.(2010) bahwa ikan yang hidup di per-airan arus deras umumnya memiliki ni-lai b yang lebih rendah daripada ikanyang hidup di perairan tenang akan mem-punyai nilai b yang lebih besar. Hal iniberhubungan dengan alokasi energi yangdikeluarkan untuk pergerakan dan per-tumbuhan.

Hasil pendugaan parameter pertumbuh-an ikan gabus di perairan Rawa Ao-pa tertera pada Tabel 3. Ikan gabus ak-an mencapai panjang asimtotiknya saat

Tabel 3 Nilai Parameter pertumbuhan ikan gabus diPerairan Rawa Aopa

Spesies L∞ (mm) K (tahun–1) t0 (tahun) Persamaan Pertumbuhan

C. striata 486,2 0,68 -0,1103 Lt = 48,62 (1–e-0,68 (t+0,1103))

berukuran 486,2 mm dan umur 13,78tahun. Saat ukuran tersebut, ikan ga-bus tidak akan melakukan pertumbuh-an panjang lagi. Energi hasil metabo-lisme tidak lagi digunakan untuk me-lakukan pertumbuhan panjang, mela-inkan hanya berguna untuk reproduksimaupun perbaikan sel-sel yang rusak.Pencapaian panjang asismtotik tersebutterjadi dengan koefisien pertumbuhansebesar 0,68 tahun-1.

Pertumbuhan ikan gabus menunjukkanpertumbuhan yang sangat cepat sam-pai berumur 3,88 tahun dengan pan-jang ikan 451,5 mm. Pertumbuhan ik-an gabus akan semakin melambat se-iring pertambahan umur sampai men-capai panjang maksimum yakni saat ik-an gabus berumur 3,97 sampai 13,87tahun dengan panjang ikan 453,5 mmsampai dengan 486,2 mm (Gambar 5).Sparre and Venema (1999) mengemu-kakan bahwa ikan-ikan yang berumurpanjang mempunyai nilai K yang ke-cil sehingga membutuhkan waktu yangrelatif lama untuk mencapai panjang mak-simum.

Parameter pertumbuhan ikan gabus dibeberapa lokasi bervariasi (Tabel 4). Pan-jang asimtotik ikan gabus di perairanini lebih rendah dari beberapa lokasi,namun lebih tinggi dari ikan gabus yang

Population and Exploitation level Snakehead in Aopa Swamp 835

Gambar 5 Kurva pertumbuhan von Bertalanffy ikangabus di perairan Rawa Aopa

ditemukan di Nasaythong District La-os (Morioka et al., 2016) dan di Ra-wa Sungai Sebangau (Selviana et al.,2017). Perbedaan nilai parameter per-tumbuhan di beberapa lokasi disebabk-an oleh perbedaan kondisi lingkunganperairan dan tekanan penangkapan. Ke-tersediaan pakan alami yang mencuku-pi di suatu perairan akan menyebabkanpertumbuhan ikan gabus relatif lebihcepat, karena persediaan energi yangdibutuhkan untuk melakukan proses-prosesmetabolisme tercukupi. Ketersediaan pak-an, jumlah pakan yang dikonsumsi, dansuhu berpengaruh terhadap laju pertum-buhan panjang dan bobot ikan (Effen-die, 1997).

Tingkat kematian atau mortalitas ikangabus tertera pada Tabel 5. Mortalitasmerupakan penurunan stok dari suatupopulasi yang disebabkan oleh tingkatkematian baik secara alami maupun aki-bat penangkapan dari individu tersebut.

Mortalitas ikan gabus di perairan RawaAopa lebih disebabkan oleh mortalitasakibat penangkapan daripada mortali-tas alami (Tabel 5). Mortalitas akibat

penangkapan dipengaruhi oleh tingkatpemanfaatan ikan gabus (laju eksploi-tasi) di perairan ini. Besarnya eksplo-itasi akan menunjukkan apakah upayapenangkapan dan rekruitmen seimbang,melebihi (overfishing), atau masih ku-rang (underfishing). Hasil analisis me-nunjukkan bahwa nilai laju eksploita-si ikan gabus di Perairan Rawa AopaKab. Konawe >0,5 (E=0,58). Jika di-hubungkan dengan kriteria Gulland (1988),nilai eksploitasi tersebut termasuk da-lam kategori overfishing, namun darijumlah populasi ikan gabus stadia mu-da dan dewasa yang ditemukan di per-airan Rawa Aopa, kondisi populasi ik-an gabus masih relatif stabil dengan jum-lah populasi (N) berturut-turut 155, 138,dan 156 individu (Gambar 3). Penu-runan jumlah populasi kohort muda dandewasa dari bulan November (n1= 72individu dan n2= 79 individu) sampaibulan Desember (n2= 41 individu dann3= 2 individu) mengindikasikan bah-wa ikan gabus di perairan Rawa Ao-pa mengalami growth overfishing yaitusedikitnya jumlah ikan tua karena ikanmuda tidak sempat tumbuh akibat ter-tangkap.

SIMPULAN

Ikan gabus mencapai panjang maksi-mum saat berukuran 486,2 mm dan umur13,78 tahun dengan kecepatan pertum-buhan 0,68 tahun-1. Mortalitas ikan ga-bus di Rawa Aopa lebih didominasi olehmortalitas akibat penangkapan daripa-da mortalitas alami. Rendahnya jum-lah populasi kohort tua mengindikasik-an bahwa ikan gabus di perairan RawaAopa telah mengalami growth overfi-shing.

836 Nurtini Bahrin1 et al.

Tabel 4 Nilai parameter pertumbuhan ikan gabus C. striata di beberapa lokasi

L∞ (mm) K (tahun–1) t0 (tahun)Umur estimasi

Lokasi Pustaka(tahun)

729,8 0,36 -0,52 11,5 Rawa banjiran Lubuk Lampam Fahmi et al. (2013)575,9 0,17 -0,07 Rawa banjiran Sungai Musi Nurdawati (2013)325,0 0,41 9,9.10-5 6 Nasaythong District, Laos Morioka et al. (2016)376,9 0,79 -0,19 - Rawa Sungai Sebangau Selviana et al. (2017)591,4 0,61 0,84 11(J); 13(B) Perairan Rawa Aopa, Cia and Asriyana (2018)486,2 0,68 -0,11 13,78 Perairan Rawa Aopa Penelitian ini

Tabel 5 Nilai mortalitas dan eksploitasi ikan gabus diperairan Rawa Aopa

Parameter NilaiMortalitas total, Z 1,50

Mortalitas alami, M 0,63Mortalitas penangkapan, F 0,87

Tingkat eksploitasi, E 0,58

Pustaka

Amornsakun, T., Sriwatana, W., andPromkaew, P. (2011). Some aspectsin early life stage of snake head fish,channa striatus larvae. Songklana-karin Journal of Science & Techno-logy, 33(6).

Arsyad, R., Irawati, N., et al. (2018).Variasi ontogenetik makanan ikangabus (channa striata) di perair-an rawa aopa watumohai kecamat-an angata kabupaten konawe selat-an. Jurnal Manajemen Sumber DayaPerairan, 3(2).

Asriyana (2015). Pertumbuhan danfaktor kondisi ikan siro, sardinellaatricauda, gunther 1868 (pisces: Clu-peidae) di perairan teluk kendari, su-lawesi tenggara. Jurnal Iktiologi In-donesia, 15(1):77–86.

Asriyana, A. and Irawati, N. (2018).Food and feeding strategy of sunri-se goatfish upeneus sulphureus, cu-vier (1829] in kendari bay, southeastsulawesi. Jurnal Iktiologi Indonesia,18(1):23–39.

Baie, S. H. and Sheikh, K. (2000). Thewound healing properties of chan-na striatus-cetrimide cream: tensi-

le strength measurement. Journalof Ethnopharmacology, 71(1-2):93–100.

Baras, E., Hafsaridewi, R., Slembro-uck, J., Priyadi, A., Moreau, Y., Po-uyaud, L., and Legendre, M. (2010).Why is cannibalism so rare amongcultured larvae and juveniles ofpangasius djambal? morphological,behavioural and energetic answers.Aquaculture, 305(1-4):42–51.

Chandra, S. and Banerjee, T. K.(2004). Histopathological analysisof the respiratory organs of channastriata subjected to air exposure. Ve-terinarski arhiv, 74(1):37–52.

Cia, W. and Asriyana, H. (2018). Mor-talitas dan tingat eksploitasi ikan ga-bus (channa striata) di perairan rawaaopa watumohai kecamatan angatakabupaten konawe selatan. JurnalManajemen Sumber Daya Perairan,pages 223–231.

Effendie, M. I. (1997). Biologi peri-kanan. Yayasan Pustaka Nusatama.Yogyakarta, 163.

Fahmi, Z., Nurdawati, S., and Supri-yadi, F. (2013). Growth and explo-itation status (channa striata bloch,1793) in lubuk lampam floodplains,south sumatera. Indonesian Fisheri-es Research Journal, 19(1):1–7.

Gam, L.-H., Leow, C.-Y., and Baie,S. (2005). Amino acid composi-tion of snakehead fish (channa stri-atus) of various sizes obtained at di-

Population and Exploitation level Snakehead in Aopa Swamp 837

fferent times of the year. MalaysianJournal of Pharmaceutical Sciences,3(2):19–30.

Gayanilo, F. C., Sparre, P., and Pau-ly, D. (2005). FAO-ICLARM stockassessment tools II: User’s guide.Number 8. Food & Agriculture Org.

Gulland, J. A. (1988). Fish populationdynamics: the implications for ma-nagement. agris.fao.org.

Irawati, N. et al. (2018a). Produkti-vitas ikan gabus (channa striata) diperairan rawa aopa watumohai desapewutaa kecamatan angata kabupa-ten konawe selatan. Jurnal Manaje-men Sumber Daya Perairan, 3(1).

Irawati, N. et al. (2018b). Trophic eco-logy of twoblotch ponyfish nuchequ-ula blochii in kendari bay, southe-ast sulawesi, indonesia. Aquacultu-re, Aquarium, Conservation & Le-gislation, 11(1):66–82.

Kartamihardja, E. S. (2017). Lajupertumbuhan, mortalitas, rekrutmen,eksploitasi stok ikan, dominan, dantotal hasil tangkapan ikan di da-nau tondano, sulawesi utara. Jur-nal Penelitian Perikanan Indonesia,6(2):1–12.

King, M. (2013). Fisheries biology,assessment and management. JohnWiley & Sons.

Kusmini, I. I., Prakoso, V. A., Radona,D., and Putri, F. P. (2015). Hubunganpanjang-bobot dan aspek reproduk-si ikan gabus (channa striata) hasiltangkapan di perairan parung, jawabarat. BIOTIKA Jurnal Ilmiah Bio-logi, 13(1):36–43.

Makmur, S. (2003). Biologi reproduk-si, makanan dan pertumbuhan ikangabus (channa striata bloch) di da-erah banjiran sungai musi sumateraselatan. Bogor: Program Pascasar-jana, Institut Pertanian Bogor.

Mollah, M., Mamun, M., Sarowar, M.,and Roy, A. (2009). Effects of stoc-king density on the growth and bre-eding performance of broodfish andlarval growth and survival of shol,channa striatus (bloch). Journal ofthe Bangladesh Agricultural Univer-sity, 7(2):427–432.

Morioka, S., Vongvichith, B., Chan-thasone, P., Phommachane, P., andSuzuki, N. (2016). Reproductive se-ason, age estimation and growth in astriped snakehead channa striata po-pulation in nasaythong district, vien-tiane province, central laos. Aqua-culture Science, 64(2):183–191.

Muchlisin, Z., Musman, M., and Si-ti Azizah, M. (2010). Length-weightrelationships and condition factorsof two threatened fishes, rasbora ta-warensis and poropuntius tawaren-sis, endemic to lake laut tawar, acehprovince, indonesia. Journal of Ap-plied Ichthyology, 26(6):949–953.

Muthmainnah, D. (2013). Hubung-an panjang berat dan faktor kondi-si ikan gabus (channa striata bloch,1793) yang dibesarkan di rawa le-bak, provinsi sumatera selatan. DE-PIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pe-sisir dan Perikanan, 2(3).

Nurdawati, S. (2013). Fauna ikan diperairan rawa banjiran sungai ba-tanghari, jambi. In Seminar Nasio-nal Ikan ke V.

Nurdawati, S., Muflikhah, N., and Su-narno, M. T. D. (2017). Sumber da-ya perikanan perairan sungai batanghari jambi. BAWAL Widya Riset Per-ikanan Tangkap, 1(1):1–9.

Nurnaningsih, Rahardjo, M., Sukimin,S., et al. (2017). Pemanfaatan ma-kanan oleh ikan-ikan dominan diperairan waduk ir. h. djuanda [utili-zation of food by dominant fishes at

838 Nurtini Bahrin1 et al.

ir. h. djuanda reservoir]. Jurnal Ikti-ologi Indonesia, 4(2):61–65.

Odenkirk, J., Lim, C., Owens, S., andIsel, M. (2013). Insight into ageand growth of northern snakeheadin the potomac river. North Ame-rican Journal of Fisheries Manage-ment, 33(4):773–776.

Pauly, D. (1980). On the interrela-tionships between natural mortality,growth parameters, and mean envi-ronmental temperature in 175 fishstocks. ICES journal of Marine Sci-ence, 39(2):175–192.

Purnamawati, Djokosetiyanto, D., Nir-mala, K., Harris, E., Affandi, R.,et al. (2017). Survival and growth ofstiped snakehead fish (channa striatabloch.) juvenile reared in acid sulfatewater and rainwater medium. Aqua-culture, Aquarium, Conservation &Legislation, 10(2):265–273.

Ricker, W. E. (1975). Computation andinterpretation of biological statisticsof fish populations. Bull. Fish. Res.Bd. Can., 191:1–382.

Samsidar, K. and Salwiyah, M. (2013).Struktur komunitas dan distribusi fi-toplankton di rawa aopa kecamat-an angata kabupaten konawe selat-an. Jurnal Mina Laut Indonesia,2(6):109–119.

Saputra, A., Budiardi, T., Samsudin,R., and Rahmadya, N. D. (2018).Growth performance and survivalof snakehead channa striata juvenilewith different stocking density rea-red in recirculation system. JurnalAkuakultur Indonesia, 17(2):104–112.

Selviana, E., Affandi, R., and Kamal,M. (2017). Aspek reproduksi ikangabus (channa sriata) di rawa banjir-an aliran sungai sebangau, palangka-raya. Jurnal Ilmu Pertanian Indone-

sia, 25(1):10–18.Shukor, M., Samat, A., Ahmad, A.,

and Ruziaton, J. (2008). Compara-tive analysis of length-weight rela-tionship of rasbora sumatrana in re-lation to the physicochemical cha-racteristics in different geographicalareas in peninsular malaysia. Mala-ysian Applied Biology, 37(1):21–29.

Sofarini, D., Mahmudi, M., Herti-ka, A. M. S., and Herawati, E. Y.(2018). Dinamika populasi ikan ga-bus (channa striata) di rawa danaupanggang, kalimantan selatan. En-viroScienteae, 14(1):16–20.

Sparre, P. and Venema, S. C. (1999).Introduksi pengkajian stok ikan tro-pis. Buku I. Manual. Pusat Peneli-tian dan Pengembangan Perikanan.Jakarta. 438p.

Sudjana, N. (1996). Metode Statistik.Bandung: Tarsito.

Vidthayanon, C. (2002). Peat swampfishes of Thailand. Office of Enviro-nmental Policy and Planning.

Walpole, R. E. (1995). Pengantar sta-tistika edisi 3. PT Gramedia PusakaUtama, Jakarta.

War, M. and Haniffa, M. A. (2011).Growth and survival of larval sna-kehead channa striatus (bloch, 1793)fed different live feed organisms.Turkish Journal of Fisheries andAquatic Sciences, 11(4):523–528.

Wulandari, K. et al. (2018). Struk-tur komunitas ikan di perairan ra-wa aopa kecamatan angata kabupa-ten konawe selatan provinsi sulawe-si tenggara. Jurnal Manajemen Sum-ber Daya Perairan, 3(1).

Yulisman, Y., Fitrani, M., and Jubae-dah, D. (2012). Peningkatan per-tumbuhan dan efisiensi pakan ikangabus (channa sriata) melalui opti-masi kandungan protein dalam pak-

Population and Exploitation level Snakehead in Aopa Swamp 839

an. Berkala Perikanan Terubuk,40(2):47–55.

Kontribusi: Bahrin, N: Pengambilan data lapang, ana-lisis sampel, menyiapkan dan editing manuskrip;Sara, L: analisis data; Asriyana: Penentuan meto-de panganbilan sampel, pengambilan data, ana-lisis data dan model, persiapan dan editing ma-nuskrip.

840 Nurtini Bahrin1 et al.