pola mendel sindy

11
POLA MENDEL Orang yang pertama – tama menaruh perhatian dan membuat perhitungan –perhitungan yang cermat dari hasil berbagai macam persilangan dengan menggunakan tanaman kapri atau ercis (Pisum sativum) ialah Gregor Johann Mendel. Ia lahir pada tanggal 22 Juli 1822 di Heinzendorf, sebuah desa kecil di Moravia Utara yang dahulu menjadi bagian dari Austria tetapi kini masuk wilayah Cekoslowakia dekat dengan perbatasan Polandia. A.PEWARISAN SIFAT AUTOSOMAL PADA MANUSIA Yang dimaksud dengan sifat autosomal ialah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan resesip, sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat dijumpai pada laki-laki dan perempuan. 1. Pewarisan gen autosomal dominan Hadirnya sebuah gen dominan didalam genotif seseorang sudah menyebabkan sifat itu tampak padanya. Salah satu contoh pola penurunannya adalah pada Polidaktili (Jari lebih). Polidaktili adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P, sehingga orang mempunyai tambahan jari pada satu atau dua tangan dan/atau pada kakinya. Orang normal adalah homozigotik resesip pp. Pada individu heterozigotik Pp derajat ekspresi gen dominan itu dapat berbeda-beda, sehingga lokasi tambahan jari dapat bervariasi. Bila seorang laki- laki polidaktili heterozigotik menikah dengan orang perempuan normal, maka dalam keturunan kemungkinan timbulnya polidaktili ialah 50%. Juga tampak jelas bahwa sifat keturunan ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara vertikal. Suatu ciri khas untuk pewarisan sifat keturunan yang ditentukan oleh gen dominan autosomal. P (P) pp >< Pp (L) Normal polidaktili F 1 Pp = polidaktili (50%) pp = normal (50%)

Upload: ronaldokonstantin

Post on 27-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bbhvgcfd

TRANSCRIPT

POLA MENDELOrang yang pertama tama menaruh perhatian dan membuat perhitungan perhitungan yang cermat dari hasil berbagai macam persilangan dengan menggunakan tanaman kapri atau ercis (Pisum sativum) ialah Gregor Johann Mendel. Ia lahir pada tanggal 22 Juli 1822 di Heinzendorf, sebuah desa kecil di Moravia Utara yang dahulu menjadi bagian dari Austria tetapi kini masuk wilayah Cekoslowakia dekat dengan perbatasan Polandia.A.PEWARISAN SIFAT AUTOSOMAL PADA MANUSIAYang dimaksud dengan sifat autosomal ialah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan resesip, sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal dapat dijumpai pada laki-laki dan perempuan.1. Pewarisan gen autosomal dominanHadirnya sebuah gen dominan didalam genotif seseorang sudah menyebabkan sifat itu tampak padanya. Salah satu contoh pola penurunannya adalah pada Polidaktili (Jari lebih). Polidaktili adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P, sehingga orang mempunyai tambahan jari pada satu atau dua tangan dan/atau pada kakinya. Orang normal adalah homozigotik resesip pp. Pada individu heterozigotik Pp derajat ekspresi gen dominan itu dapat berbeda-beda, sehingga lokasi tambahan jari dapat bervariasi. Bila seorang laki-laki polidaktili heterozigotik menikah dengan orang perempuan normal, maka dalam keturunan kemungkinan timbulnya polidaktili ialah 50%.Juga tampak jelas bahwa sifat keturunan ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara vertikal. Suatu ciri khas untuk pewarisan sifat keturunan yang ditentukan oleh gen dominan autosomal.P(P) pp>< aaBB(antosianin, asam: merah) (tidak antosianin, basa: putih)Gamet : Ab aBF1 : AaBb(antosianin, basa: ungu)Gamet : AB, Ab, aB, abF2 :3 B* 9 A*B* (antosianin, basa: ungu)3 a* 1 bb 3 A*bb (antosianin, asam: merah)3 B* aaB* (tidak ada antosianin, basa: putih)1 aa 1 bb 1 aabb (tidak ada antosianin, asam: putih)

Rasio fenotipe = 9 : 3 : 4 (3+1)

Rasio genitipenya sama seperti pola Mendel = 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1 EPISTASIS DAN HIPOSTASISGen yang sifatnya menutup menghalangi gen lain disebut gen epistasis, sedangkan gen yang sifatnya ditutupi/dihalangi oleh gen lain disebut hipostasis. Berikut ini adalah contoh penyimpangan semu hokum Mendel, yaitu pada F2 (hasil persilangan antara F1) akan didapat tiga macam fenotipe dengan rasio = 12 : 3 : 1.Contoh :Persilangan antara tanaman gandum berkulit biji hitam dan kuning didapat F1 tanaman gandum berkulit biji hitam. Persilangan di antara F1 dengan rasio fenotipe hitam, kuning dan putih = 12 : 3 : 1, sedangkan rasio genotipenya sama persis dengan pola Mendel.P : HHkk >< hhKK (hitam) (kuning)Gamet : Hk hKF1 : HhKk (hitam)Gamet : HK, Hk, hK, hkF2 :3 K* 9 H*K* (hitam3 H* 1 kk 3 H*kk (hitam)3 K* 3 hhK* (kuning)1 hh 1 kk 1 hhkk (putih)Rasio fenotipe = 12 (9+3) : 3 : 1Rasio genotipenya sama seperti pola Mendel = 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1

POLIMERIPoli artinya banyak, sedangka meri artinya faktor. Polimeri adalah peristiwa adanya banyak pasangan faktor yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi mempengaruhi sifat yang sama.Contoh : Warna bunga pada tanamanWarna kulit pada manusiaTinggi badanDan contoh-contoh yang variasinya banyakMisalnya :Pada tanaman Antherhinum mayus berbunga merah yang dibawakan oleh dua pasang faktor disilangkan dengan tanaman sejenis yang berbunga putih juga dibawakan oleh dua pasang faktor. Pada F1 diperoleh tanaman berbinga merah yang tidak sama persis seperti induknya. Jika tanaman disilangkan di antara F1 akan diperoleh F2 dengan tanaman berbunga merah bervariasi dan tanaman berbunga putih dengan rasio = 15 : 1.P : M1M1M2M2 >< m1m1m2m2(merah)(putih)Gamet : M1M2 m1m2F1 : M1m1M2m2 (merah)Gamet : M1M2, M1m2, m1M2, m1m2F2 :3 M2* 9 M1*M2* (merah)3 M1* 1 m2m2 3 M1*m2m2 (merah)3 M2* 3 m1m1M2* (merah)1 m1m1 1 m1m2 1 m1m1m2m2 (putih)

Rasio fenotipe = merah (bervariasi, makin banyak gen M-nya makin merah warnanya) dan putih (yang tidak mengandung M) = 15 (9+3+3) : 1Rasio genotype sama seperti pola Mendel = 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1

ATAVISME (INTERAKSI GEN)Adanya interaksi/hubungan antara dua gen dominan atau antara gen resesif menyebabkan adanya fenotipe yang berbeda dari kedua induknya. Kejadian ini disebut atavisme. Misalnya, bentuk pial (jengger) pada ayam. Ada empat macam bentuk pial pada ayam walnut (R*P*), rose/mawar (R*pp), pea/lacing (rrP*), dan single/bilah (rrpp).Contoh :Persilangan antara ayam berpial rose dan ayam berpial pea akan menghasilkan ayam berpial walnut, dan jika di antara ayam berpial walnut disilangkan maka keturunanya adalah ayam berpial walnut, rose, pea, dan single dengan rasio = 9 : 3 : 3 : 1.P : RRpp >< rrPP(mawar/rose) (kacang/pea)Gamet : RprPF1 : RrPp(walnut)Gamet : RP, Rp, rP, rpF2 :3 P* 9 R*P* (walnut) interaksi 2 gen dominan3 R* 1 pp 3 R*pp (mawar/rose)3 P* 3 rrP* (kacang pea)1 rr 1 pp 1 rrpp (bilah/single) interaksi 2 gen resesifRasio fenotipe = walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1Rasio genotype sama seperti pola Mendel = 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1 GEN KOMPLEMENKomplemen (pasangan/pelengkap), yaitu gen yang pemunculannya harus didukung oleh gen yang lain. Jadi, jika gen-gen tersebut bediri sendiri-sendiri keduanya tidak tampak, namun jika bersama baru tampak karena saling melengkapi.Contoh : bulu pada ayamwarna bunga tanamanMisalnya, warna bunga pada tanaman ditentukan oleh adanya pigmen dan sifat air sel. Jika terdapat pigmen dominan terhadap tidak adanya pigmen dan air sel basa dominan terhadap air sel asam maka pigmen maupun air sel basa tidak akan tampak jika sendiri-sendiri. Akan tetapi, jika gen-gen itu bersama-sama akan menunjukkan timbulnya warna.Jika disilangkan antara tanaman yang hanya memiliki pigmen, tetapi air selnya asam (tidak berwarna/putih) dan tanaman yang tidak berpigmen, tetapi air selnya basa (tidak berwarna/ putih), akan diperoleh F1 tanaman yang berwarna karena mengandung pigmen dan air selny basa. Jika tanaman disilangkan di antara F1 akan diperoleh F2 tanaman berwarna dan tidak berwarna dengan rasio 9 : 7.P : tidak berwarna tidak berwarnaPPaa >< ppAA(berpigmen, asam) (tak berpigmen, basa)Gamet : Pa pAberwarnaF1 : PpAa(berpigmen, basa)Gamet : PA, Pa, pA, paF2 :3 A* 9 P*A* (berwarna) --------> Memiliki 2 jenis gen dominan3 P* 1 aa 3 P*aa (tak berwarna)3 A* 3 ppA* (tak berwarna)Hanya memiliki 1 gen dominan 1 pp atau tidak memiliki gen dominan1 aa 1 ppaa (tak berwarna)Rasio fenitipe berwarna : tidak berwarna = 9 : 7 (3+3+1)Rasio genotipe sama dengan pola Mendel = 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1.