pnuemonia

25
FARMAKOTERAPI TERAPAN PENATALAKSANAAN TERAPI “Pneumonia” Dosen pengampu: Sri Susilowati, M. Si., Apt Disusun oleh: Nailil Izzah 145020007 Irma Mayasari 145020016 PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2015

Upload: pspa

Post on 12-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pneumonia ppt farmakoterapi

TRANSCRIPT

Page 1: pnuemonia

FARMAKOTERAPI TERAPANPENATALAKSANAAN TERAPI

“Pneumonia” 

Dosen pengampu: Sri Susilowati, M. Si., AptDisusun oleh:

Nailil Izzah 145020007Irma Mayasari 145020016

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS WAHID HASYIMSEMARANG

2015

Page 2: pnuemonia

Pneumonia merupakan infeksi di ujung bronkhiol dan alveoli yang dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan parasit.

Mikroorganisme penyebab pneumonia meliputi: bakteri, virus, mycoplasma, chlamydia dan jamur. Pneumonia karena virus banyak dijumpai pada pasien immunocompromised, bayi dan anak. Virus-virus yang menginfeksi adalah virus saluran napas seperti RSV, Influenza type A, parainfluenza, adenovirus.

Page 3: pnuemonia

Ditinjau dari asal patogen, maka pneumonia dibagi menjadi tiga macam:

1. Community acquired pneumonia (CAP) merupakan pneumonia yang didapat di luar rumah sakit. Patogen umum yang biasa menginfeksi adalah Streptococcus pneumonia, H. influenzae, bakteri atypical, virus nfluenza, respiratory syncytial virus (RSV).

2. Nosokomial Pneumonia merupakan pneumonia yang didapat selama pasien di rawat di rumah sakit. Patogen yang umum terlibat adalah bakteri nosokomial yang resisten terhadap antibiotika yang beredar di rumah sakit. Biasanya adalah bakteri enterik golongan gram negatif batang seperti E.coli, Klebsiella sp, Proteus sp.

3. Pneumonia Aspirasi merupakan pneumonia yang diakibatkan aspirasi sekret oropharyngeal dan cairan lambung. Pneumonia jenis ini biasa didapat pada pasien dengan status mental terdepresi, maupun pasien dengan gangguan refleks menelan.

Page 4: pnuemonia

Tanda serta gejala yang lazim dijumpai pada pneumonia adalah

Demam, tachypnea, takikardia, batuk yang produktif, serta perubahan sputum baik dari jumlah maupun karakteristiknya.

Selain itu pasien akan merasa nyeri dada seperti ditusuk pisau, inspirasi yang tertinggal pada pengamatan naik-turunnya dada sebelah kanan pada saat bernafas.

Page 5: pnuemonia

Usia tua atau anak-anak Merokok Adanya penyakit paru yang menyertai Infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh

virus Splenektomi (pneumococcal pneumonia) Obstruksi bronkial Yang mendapatkan obat Immunosupressive

(kortikosteroid) Perubahan kesadaran (presdisposisi untuk

pneumonia aspirasi)

Page 6: pnuemonia

Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup agen penyakit di udara, atau kuman masuk ke paru-paru. Penyebaran bisa juga melalui darah dari luka di tempat lain, misalnya di kulit. Jika melalui saluran napas, agen penyakit yang masuk akan dilawan oleh berbagai sistem pertahanan tubuh manusia. Misalnya, dengan batuk-batuk, atau perlawanan oleh sel-sel pada lapisan lendir tenggorokan, hingga gerakan rambut-rambut halus (silia) untuk mengeluarkan mukus (lendir) tersebut keluar.

Page 7: pnuemonia
Page 8: pnuemonia

CB adalah seorang wanita tua berumur 75 tahun datang ke sebuah klinik rawat jalan yang mengeluhkan batuk parah, nyeri di bagian dada sisi kiri dan semakin parah beberapa hari terakhir ini, dia merasa cemas dan wajahnya memerah. Berikut ini adalah tanda vital :suhu :  39,2°CTD :  100/70Denyut nadi :  118RR :  32 WBC : 2300 BUN : 33Kreatinin : 1,3 Berdasarkan kasus di atas tindakan apa yang paling tepat ?

8

Page 9: pnuemonia

SubjectiveNama : Ny. CBJenis kelamin : wanitaUsia : 75 tahunKeluhan : batuk parah, demam, nyeri di

bagian dada sebelah kiri.Riwayat penyakit : -Riwayat pengobatan:-

9

Page 10: pnuemonia

10

Pemeriksaan

Hasil Nilai normal Keterangan

TD 100/70 mmHg

120/80 mmHg

Dibawah normal

RR 32 x/menit 20 x/menit Diatas normalDenyut nadi 118 x/menit 70-100

x/menitDiatas normal

Suhu tubuh 39,2°C 37°C Diatas normal

Kreatinin

1,3 mg/dL 0,6- 1,1 mg/dL

Di atas normal

WBC 2,3 x 103/ mm3

4-10x 103/ mm3

Di bawah normal

BUN 33 mg/dL 8- 25 mg/dL Di atas normal

Page 11: pnuemonia

Dilihat dari gejala pasien dan pemeriksaan laboratorium yaitu batuk parah, nyeri di bagian dada sebelah kiri dan demam sampai 102,6°F (39,2⁰C), TD dibawah normal, takikardi, RR/tingkat pernafasan, BUN dan kreatinin diatas normal.

Dari gejala dan hasil pemeriksaan yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa Ny. CB menderita Community Acquired Pneumonia (CAP) tingkat sedang .

11

Page 12: pnuemonia
Page 13: pnuemonia

Tujuan terapi Meminimalkan morbiditas Mengurangi rasa nyeri pada dadaSasaran Terapi

Menghilangkan mikroorganisme penyebab Community Acquired Pneumonia (CAP)

13

Page 14: pnuemonia

Terapi Non Farmakologi1. Mengkonsumsi banyak makanan yang bergizi untuk

meningkatkan daya tahan tubuh pasien 2. Banyak mengkonsumsi air putih supaya tidak dehidrasi3. Istirahat yang cukup4. Terapi dengan uap air hangatTerapi Farmakologi IV ceftriaxon =1 gr sehari selama 7 hari Clarythromisin = Sehari 2 kali ½ tablet

½ tablet (250 mg) sampai 7 hari Acetylcystein 3 x 200mg selama 5-10 hari

Tatalaksana Terapi

Page 15: pnuemonia

15

Diagnosis and treatment of community acquired pneumonia, 2006. Hal.446)

Page 16: pnuemonia

Adult Pneumonia Guideline HNEH CPG CLINICAL PRACTICE GUIDELINEAdult Pneumonia Guideline (Community and Hospital-acquired)Document Registration Number: HNEH CPG

Page 17: pnuemonia

S

Sumber : raja dhar., 2012, pneumonia:review of guidline, supplement to japi, vol. 60, Hal.27.

Diagnosis and treatment of community acquired pneumonia, 2006)

Page 18: pnuemonia

1.Tepat indikasi

Nama obat Indikasi Mekanisme IV ceftriaxon Infeksi untuk bakteri gram + dan –

(IONI, Hal.381)Membasmi gram + dan – serta aktif terhadap kuman anaerob serta menggganggu dinding sel bakteri (IONI, Hal.369)

Clarythromisin Infeksi- infeksi yang disebabkan oleh organisme yang peka, infeksi saluran nafas atas (tonsilitis pharingitis, ) infeksi saluran nafas bawah (bronkitis, pneumonia)(IONI hal 396)

mengikat subunit 50s-70s ribosom bakteri sehingga menghambat sintesis protein yang tergantung RNA dalam sel bakteri

Acetylcystein mukolitik membukaikatan gugus sulfidril pada mucoprotein sehingga menurunkan viskositas mukus.

Page 19: pnuemonia

2.Tepat obat

19

Nama obat Alasan dipilihnya obatIV ceftriaxon dan Clarythromisin

Terapi lini pertama untuk CAP risk moderate class IV (evidence A)

Acetylcystein Sebagai terapi untuk menurunkan viskositas mukus

Page 20: pnuemonia

3.Tepat pasien

20

Nama obat Kontraindikasi

IV ceftriaxon dan Clarythromisin

Alergi terhadap golongan sefalosporin (IONI, Hal.381)

Acetylcystein Hipersensitivitas terhadap acetylcystein

Page 21: pnuemonia

Nama obat Rekomendasi dosis Dosis yang di berikan

IV ceftriaxon 1 gr sehari selama 7 hari 1 gr sehari selama 7 hari

Clarythromisin

500 mg peroral setiap 12 jam sekali sampai 7 hari

Sehari 2 kali ½ tablet ½ tablet (250 mg) sampai 7 hari

Acetylcystein

3 x 200mg selama 5-10 hari 3 x 200mg selama 5-10 hari

Page 22: pnuemonia

Nama Obat Efek sampingIv ceftriaxone Sakit kepala, hepatitis, muntah mual,

diare Clarythromisin Dispepsia,flatulen, sakit kepala,

mengantuk, (IONI 396)acetylcystein demam, mengantuk, menggigil, mual,

muntah

Page 23: pnuemonia

o Monitoring terhadap keberhasilan terapi antibiotik ditunjukkan dengan penurunan demam

o Monitoring terhadap tanda vital pasien (nadi, tekanan darah, RR, suhu)

o Monitoring terhadap kadar BUN, creatinin, dan WBC pasien

o monitoring radiograf dadao Monitoring efektivitas terapi obato Monitoring terapi pengobatan pasieno Monotoring obat yang diberikan (sesuai atau tidak,

dosis benar atau salah, efek obat berlawanan atau tidak)

23

Page 24: pnuemonia

24

Memberikan informasi tentang faktor dan penyebab penyakit pasien

Memberikan informasi tentang obat, mulai dari nama obat, cara penggunaan, dosis.

Memberikan informasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang mencukupi

Menggunakan masker jika bepergian keluar Jangan meludah disembarang tempat Mencuci tangan dan menjaga kebersihan

lingkungan

Page 25: pnuemonia