pmapper tutor.pdf

Upload: andhy-irawan

Post on 02-Jun-2018

248 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    1/55

    SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS EROSI DAS CIDANAU

    MENGGUNAKANFRAMEWORKPMAPPER

    HILMY GAUZAN

    DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2009

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    2/55

    SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS EROSI DAS CIDANAU

    MENGGUNAKANFRAMEWORKPMAPPER

    Skripsi

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

    pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh:

    HILMY GAUZAN

    DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2009

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    3/55

    ABSTRAK

    HILMY GAUZAN. Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau MenggunakanFrameworkPmapper. Dibimbing oleh SHELVIE NIDYA NEYMAN, HARI AGUNG ADRIANTO dan

    KHURSATUL MUNIBAH.

    Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau berfungsi sebagai daerah tangkapan air, terutama diwilayah Propinsi Banten. Berdasarkan Munibah (2008) tingkat erosi DAS Cidanau adalah sebesar149.7 ton/ha/tahun. Angka ini akan semakin bertambah jika tidak dilakukan pengelolaan yang

    terarah tentang erosi tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga keseimbangan sumber dayaalam khususnya ekosistem suatu DAS diperlukan pengelolaan yang efektif, efisien dan partisipatif

    dengan bentuk pengelolaan awal yaitu pengukuran laju erosi dan sedimentasi. Apabila tingkat

    erosi yang besar dibiarkan lebih lanjut akan mengakibatkan terganggunya kualitas dari DAS.Terganggunya kualitas DAS inilah yang mendasari terjadinya banjir. Sampai Januari 2009 ini, ada

    beberapa situs yang menyajikan informasi tentang perubahan penggunaan lahan, erodibilitas tanahdan faktor penyebab erosi lainnya seperti pada situs www.deptan.go.id dan www.dephut.go.id.

    Namun informasi erosi tersebut tidak ditampilkan dalam bentuk gambar peta padawebmelainkan

    hanya berupa informasi berita saja. Untuk menyebarluaskan informasi erosi DAS Cidanau perludikembangkan sistem informasi geografis erosi DAS Cidanau yang berbasis web. Sistem

    informasi geografis erosi DAS Cidanau diaplikasikan untuk menyajikan suatu penyampaianinformasi yang dinamis dan interaktif mengenai faktor-faktor penyebab erosi dan identifikasi erosi

    di DAS Cidanau, sehingga masyarakat dapat memilih suatu objek yang menjadi perhatiannya.

    Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam perencanaan dan

    penggunaan lahan yang dapat meminimalisasi penurunan kualitas di berbagai aspek.

    Sistem informasi geografis erosi DAS Cidanau dikembangkan dalam lingkungan sistemoperasi Windows menggunakan framework Pmapper. Fungsi yang terdapat dalam sistem ini

    adalah memperbesar atau memperkecil ukuran peta, mencari suatu lokasi tingkat erosi tertentu,

    melakukan cetak peta dalam bentuk PDF maupun HTML, menambahkan objek baru danmengambil informasi yang berkaitan dengan lokasi tersebut. Sistem Informasi Geografis Erosi

    DAS Cidanau menggunakanframeworkPmapper 3.10.0, PostgreSQL 8.2, PostGIS 1.2.1, MS4W

    2.2.7.

    Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Erosi,FrameworkPmapper

    http://www.deptan.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.deptan.go.id/
  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    4/55

    Judul : Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau Menggunakan

    FrameworkPmapperNama : Hilmy Gauzan

    NRP : G64104054

    Menyetujui:

    Pembimbing I,

    Shelvie Nidya Neyman, S.Kom., M.Si

    NIP 132311916

    Pembimbing II,

    Hari Agung Adrianto, S.Kom., M.Si

    NIP 132311918

    Pembimbing III,

    Dr. Khursatul Munibah, M.Sc

    NIP 131918502

    Mengetahui:

    Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Pertanian Bogor

    Dr. Drh. Hasim, DEA

    NIP 131578806

    Tanggal Lulus:

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    5/55

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Situbondo pada tanggal 9 Juni 1986 dari Ayah Muhammad Gauzan

    (Alm.) dan Ibu Sunartini. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.

    Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Situbondo padatahun 2004. Pada tahun yang sama penulis memasuki pendidikan tinggi di Departemen IlmuKomputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).

    Pada akhir masa perkuliahan, penulis melaksanakan kerja praktek di Pusat Penelitian danPengembangan Perkebunan selama dua bulan dari tanggal 2 Juli 2007 sampai dengan 25 Agustus

    2007. Kegiatan utama dalam rangka kerja praktek tersebut adalah pengembangan prototipe Sistem

    Akuntansi Keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    6/55

    PRAKATA

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat AllahSubhanahu wa taalaatas segalacurahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Shalawat

    dan salam semoga dilimpahkan kepada RasulullahShallalahu alaihi wasallam, keluarganya, para

    sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman. Penelitian kali ini memilih topik Sistem Informasi

    Geografis Erosi DAS Cidanau MenggunakanFrameworkPmapper.Penulis sampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu

    dan memberikan pengalaman yang menyenangkan selama melakukan penelitian ini. Khususnya

    kepada Ibu Shelvie Nidya Neyman, S.Kom, M.Si sebagai Pembimbing I dan Bapak Hari Agung,S.Kom, M.Si sebagai Pembimbing II, serta Dr. Khursatul Munibah, M.Sc sebagai pembimbing III

    yang telah memberikan begitu banyak masukan, bimbingan dan pelajaran yang begitu berharga.Juga kepada Bapak Dr. Baba Barus sebagai Penguji dalam penelitian ini. Selanjutnya penulis jugaingin mengucapkan terima kasih kepada:

    1 Bapak dan Ibu, serta keluarga atas doa, harapan dan pengorbanan yang tiada pernah putus.

    2 Keluarga Mangrove Garden yaitu Udin, Ringgo, Toro, Mas Yogi, Mas Subhan, Adi, Kusno,Ado, mas Agung, Anto, Onong yang mengisi kebersamaan baik suka maupun duka.

    3 Natasya Keyko Permatasari yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta semangat.

    4 Teman-temanku di Ilmu Komputer 41, Hasan, Riza, Dhani, Tante Heni, Riski, Wawan,

    Ayu, Indra, Iwan, Maul, Khadi, Ganang, Roni, Geti, Noven, Reza, Didit, Indri, Fikri serta

    teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan, motivasi,kebersamaan, serta semangat kepada penulis.

    5 Arga Paradita yang bersedia meminjamkan buku GIS dan hidrologi serta Intan yang telah

    bersedia berbagi ilmu Pmapper.6 Departemen Ilmu Komputer, Bapak/Ibu dosen dan Staf TU yang telah begitu banyak

    membantu baik selama pelaksanaan skripsi ini maupun sebelumnya.

    Dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang besar selama pengerjaanpenelitian yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, terima kasih.

    Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

    Bogor, Januari 2009

    Hilmy Gauzan

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    7/55

    Ka r y a i l mi a h i n i a k u per s embah kan unt u k

    I b u da n Ay a h t e r c i n t a , a t a s s eg al a k as i h da n sa y an gn y a y a ng t a k t e r b a y ar k a n

    ( Bogor Janua r i 2 009 )

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    8/55

    vi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR TABEL ....................................................................................................................viii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................viii

    DAFTAR LAMPIRAN ................... ...................... ..................... ...................... ..................... ....viii

    PENDAHULUANLatar Belakang ...................... ...................... ................ ...................... ...................... ................ 1

    Tujuan .................................................................................................................................... 1

    Ruang Lingkup ....................................................................................................................... 1

    TINJAUAN PUSTAKA

    Sistem Informasi Geografis ...................... .................. ........................ .................. ................... 1Web Mapping.......................................................................................................................... 1

    Mapserver & Pmapper............................................................................................................. 2Struktur Data Spasial ................. ........................ .................. ........................ ................. ........... 3

    Three Tier Architecture........................................................................................................... 3Tinjauan Umum Daerah Aliran Sungai .................................. ..................... .................... ......... 4Erosi ....................................................................................................................................... 4

    Universal Soil Loss Equation(USLE) ..................... ....................... ...................... ................. ... 4

    METODE PENELITIANAnalisis Kebutuhan ................................................................................................................. 5

    Perancangan Konseptual.......................................................................................................... 5Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data .............................. .................... ..................... ..... 6

    Survei Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ....................................... ................ ................... 6Perencanaan dan Perancangan Basis Data ....................... ..................... .................. .................. 6

    Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ............................. ...................... .................... 6

    Pembangunan Basis Data ........................................................................................................ 6Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem .................... ........................ .................... .......... 7

    Pengembangan Aplikasi .......................................................................................................... 7Pengujian Sistem ..................... .................... .................... .......................... ................... ........... 7

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisis Kebutuhan ................................................................................................................. 7Perancangan Konseptual.......................................................................................................... 8

    Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data .............................. .................... ..................... ..... 8Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ..................................... ................... .................. 9

    Benchmark.............................................................................................................................. 9

    Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ............................. ...................... .................... 9

    Perencanaan dan Perancangan Basis Data ....................... ..................... .................. .................. 9Pembangunan Basis Data ...................................................................................................... 10

    Pengolahan Data pada ArcView ............................................................................................ 10Overlay ................................................................................................................................. 10

    Konversi Data ....................................................................................................................... 10Erosi Aktual (A) di DAS Cidanau .................... ...................... ...................... ....................... ... 11

    Integrasi dan Perancangan Antarmuka ...................... ...................... ........................ ............... 11Pengembangan Sistem ..................... ................... .................... ....................... ....................... . 13

    Pengujian Sistem ..................... ..................... ..................... ..................... .................... ........... 15

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan ........................................................................................................................... 16Saran .................................................................................................................................... 16

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    9/55

    vii

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16

    LAMPIRAN .............................................................................................................................. 18

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    10/55

    viii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1 Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau ........................... ....................... ....9

    2 Luas Lahan Tererosi ........................... ....................... .................. ....................... .................. .. 11

    3 Luas Kelas Kemiringan Lereng ................... ..................... .................... ..................... ............. 154 PengujianBlack-Box .................................. ...................... ...................... ............... ................. 15

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    1 EvolusiWeb Mapping (Peng ZR dan Ming HT 2003) ....................... .................... ....................22Three Tier Architecture (Wikipedia)..........................................................................................33 Skema Persamaan USLE (Arsyad 1989) .................... .................... ..................... ..................... ..5

    4 Metodologi Pengembangan SIG ................................................................................................6

    5 DFD Level 0 (Diagram Konteks) ..............................................................................................8

    6 Luas Lahan Tererosi ........................... ....................... .................. ....................... .................. .. 117 Arsitektur Sistem ................ .................. ....................... ...................... ................ .................... 12

    8 Antarmuka Halaman Utama .......................... .................. ....................... ..................... ........... 12

    9 Antarmuka Halaman Peta ....................................................................................................... 1210 Halaman Utama Sistem ........... ....................... ................ ........................ ................... ........... 13

    11 Halaman Peta Informasi Erosi .. .................... .................... ....................... ................ ............. 1412 Legenda untuk Kategori Peta Dasar ..................... ..................... ....................... ................... .. 14

    13 Legenda untuk Kelas Erodibilitas Tanah .............. ...................... ...................... ................ ..... 14

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1Input Proses Output ..........................................................................................................19

    2 DFD Level 1 Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau .................... ....................... ..... 21

    3 Kriteria Pengujian Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ..................... .................. ................ 224 Diagram Keterhubungan Antartabel DAS Cidanau ..................... ........................ ................ ..... 245 Struktur Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau ................... ................... 25

    6 Diagram Hirarki Sistem dan Antarmuka Peta.............. ......................... .................... ................ 327 Halaman Utama Sistem .......................................................................................................... 34

    8 Halaman Tentang Situs .................. .................. ......................... ....................... ...................... 35

    9 Halaman Informasi Spasial .....................................................................................................3510 Halaman Faktor Erosi .......................... .................. ........................ ................... .................. .. 36

    11 Halaman Pengumuman ......................................................................................................... 3612 Halaman Hubungi Kami ....................... ............... ....................... ...................... .................... 37

    13 Halaman Peta INFORMASI DASAR ..................... ...................... .................... .................... 3714 Halaman Peta INFORMASI EROSI .... ............... ....................... ....................... .................... 38

    15 Tampilan Proses Penggeseran Peta ....................... ....................... ...................... ................... 38

    16 Tampilan Proses IdentifikasiLayer .............................. ..................... ...................... .............. 39

    17 Tampilan ProsesAuto Identity .............................................................................................. 3918 Tampilan Proses Pengukuran Jarak ..................... ........................... ................... .................... 4019 Tampilan Proses Tambah Objek Baru ............. ....................... ..................... .................... ...... 40

    20 Tampilan ProsesZoom Slider............................................................................................... 4121 Tampilan ProsesSearch ....................................................................................................... 4122 Tampilan pada setelah disimpan dan dibuka melalui PDF ................... ...................... ............ 42

    23 Hasil PengujianBlack-Box ................................................................................................... 43

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    11/55

    1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Sistem informasi geografis berbasis web

    saat ini merupakan sistem informasi yang

    menarik untuk dikaji lebih dalam. Hal ini

    dikarenakan sistem ini mampu menyajikaninformasi lokasi secara dinamis. Dengandemikian pengguna dapat melihat peta dengan

    mudah dan cepat.Sampai Januari 2009 ini, ada beberapa

    situs yang menyajikan informasi tentang

    perubahan penggunaan lahan, erodibilitastanah dan faktor penyebab erosi lainnya

    seperti pada situs www.deptan.go.id dan

    www.dephut.go.id. Namun informasi erosi

    tersebut tidak ditampilkan dalam bentukgambar peta pada web melainkan hanya

    berupa informasi berita saja. Untuk itu perlu

    adanya penyampaian informasi erosi yang

    efektif melalui media internet. Penyampaianinformasi erosi memanfaatkan fungsi

    interaktif seperti pada aplikasi GIS Desktop

    dalam bentukweb. Salah satu daerah yang menjadi perhatian

    dalam masalah erosi adalah Daerah Aliran

    Sungai (DAS) Cidanau. Menurut Munibah(2008) DAS Cidanau memiliki tingkat erosi

    sangat ringan sebesar 149.7 ton/ha/tahundengan pengolahan data format raster. Olehkarena itu, perlu adanya pembangunan sistem

    informasi geografis berbasis web untukmenyebarluaskan informasi erosi di DAS

    Cidanau. Jika informasi spasial tentang erosi

    pada DAS Cidanau dipublikasikan secarabebas dan online, banyak manfaat yang akan

    diperoleh. Salah satunya yaitu hasil penelitianini dapat digunakan sebagai rujukan dalam

    perencanaan dan penggunaan lahan yang

    dapat meminimalisasi penurunan kualitas diberbagai aspek.

    Tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk membangun

    sistem informasi geografis erosi DAS Cidanau

    berbasis web. Sistem ini nantinya dapat

    menyajikan informasi erosi yang dinamis daninteraktif sehingga sistem ini dapat diakses

    dengan mudah oleh pengguna. Informasidisajikan dalam bentuk peta yang memberikan

    informasi tentang administrasi DAS Cidanau,infrastruktur, faktor yang mempengaruhi erosi

    seperti : erosivitas hujan, erodibilitas tanah,panjang-kemiringan lereng, penutupan lahan,

    serta tindakan konservasi, dan identifikasierosi menggunakan Metode USLE (Universal

    Soil Lost Equation).

    Ruang Lingkup

    Sistem yang dibuat memiliki ruanglingkup sebagai berikut :

    1 Sistem informasi disajikan dalam basisweb.

    2 Penelitian yang dilakukan terbatas untuk

    DAS Cidanau dan data yang digunakanadalah peta erodibilitas tanah, erosivitas

    curah hujan, kemiringan lereng, land usedan elevasi dengan format vektor.

    3 Gambaran Umum SistemPada penelitian kali ini, akan

    menggunakan platform Windows dengan

    aplikasi Mapserver menggunakan

    framework Pmapper dengan basis data

    PostgreSQL.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Sistem Informasi Geografis

    Sistem Informasi Geografis (SIG) adalahsuatu sistem yang dapat menangkap,

    menyimpan, menganalisis, melakukan query,dan menampilkan data geografis. SIG dapatdibagi menjadi empat komponen (Kang 2002)

    yaitu :1 Sistem komputer

    Sistem komputer berupa komputer dansistem operasi yang digunakan untuk

    mengoperasikan SIG.

    2 Perangkat lunak SIG Perangkat lunak SIG berupa program dan

    antarmuka pengguna untuk menjalankanperangkat keras.

    3 Brainware Perangkat fikir merujuk pada tujuan,

    sasaran dan alasan penggunaan SIG.

    4 Infrastruktur Infrastruktur merujuk pada kebutuhan fisik

    berhubungan dengan organisasi,

    administrasi dan lingkungan penggunaanSIG.

    Web Mapping

    Web mapping systemadalah sebuah sistemyang digunakan untuk memadukan kekuatan

    GIS sebagai sebuah alat bantu yang canggih,terutama dalam menangani analisis secara

    keruangan dengan kekuatan internet sebagai

    media penyampaian informasi. Setiap objek

    pada peta digital disimpan sebagai sebuah

    atau sekumpulan koordinat (Mitchell 2005).Kelebihan dariweb mappingadalah:

    Fitur yang disimpan sebagai layer yangnyata pada sebuah file di komputer, dapatmengubah sebuah peta tanpa memulai dari

    awal.

    http://www.deptan.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.dephut.go.id/http://www.deptan.go.id/
  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    12/55

    2

    Peta yang interaktif mengizinkan

    pengguna untuk melihat area atau wilayahyang diinginkan.

    Pembuat peta tidak memiliki taksiran

    tentang informasi yang pengguna inginkanuntuk melihatnya tetapi dia dapat membuat

    kemungkinan untuk pembaca dalammemilih informasi.

    Pembuat peta dijital dapat memfokuskan

    bagaimana menampilkan informasiterbaik, daripada memfokuskan secararinci suatu area/wilayah di dunia pada

    sebuah peta.

    Menurut Peng ZR dan Ming HT (2003),

    teknologi web mengalami evolusi. Teknologievolusi web mapping dapat dilihat pada

    Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1, teknologievolusi padaweb mappingterdiri atas:

    Static Map Publishing, mendistribusikan

    peta pada halamanweb sebagai peta yangstatis dalam format grafis seperti GIF atau

    JPEG. Peta biasanya merupakan bagiandari dokumen HTML untuk memperkayaisi dari dokumen. Pengguna tidak dapat

    berinteraksi dengan peta atau merubahformat tampilan dalam bentuk apapun.

    Gambar 1 EvolusiWeb Mapping

    (Peng ZR & Ming HT 2003).

    Static Web Mapping, melibatkan

    penggunaan form HTML dan CGI untukmenghubungkan masukan dari pengguna

    pada web browser dengan SIG atauprogram pemetaan padaserver. Pengguna

    membuat suatu permintaan dari pengguna

    menggunakanformHTML yang telah di-

    customize. Interact Web Mapping, lebih interaktif dan

    cerdas dengan ditambahkan dari sisi webclient dengan menggunakan script seperti

    dynamic HTML dan aplikasi client-sideseperti Plug-ins, ActiveX control dan JavaApplets.

    Distributed GIServices, komponen dari

    SIG pada sisi web client dapat

    dikomunikasikan secara langsung dengankomponen SIG yang lain padaservertanpa

    melewati suatu server HTTP dan CGI-

    related middleware.

    Mapserver & Pmapper

    Mapserver merupakan aplikasiopensourceyang digunakan untuk menampilkan dataspasial atau peta melalui web. Aplikasi

    Mapserver dapat mengolah data SIG dalamformat raster maupun vektor. Format raster

    seperti TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan berbagai

    format data raster lain dapat diolah denganmenggunakan pustaka GDAL. Di sisi lain,

    format vektor seperti shapefile (ESRI),

    ArcSDE (ESRI), PostGIS, dan berbagai

    format data vektor dapat digunakan pustakaOGR (Kropla 2007).

    Mapscript merupakan interface dari

    Mapserver. Mapscript menyediakan tools

    yang dapat memudahkan pengembang untukmenambahkan fungsi yang diperlukan sistem.Penggunaan mapscript dimaksudkan untuk

    membuat gambar peta menjadi lebih dinamis.Mapscript mendukung beberapa bahasa

    pemrograman web yaitu PHP, Perl, Phyton

    dan Java.

    Sebuah aplikasi Mapserver sederhanamempunyai komponen sebagai berikut:

    Mapfile, merupakan file yang menyimpan

    berbagai konfigurasi untukmenggambarkan data spasial dan atribut

    dari shapefile ke dalam bentuk halaman

    web (Mitchell 2005). Mapfilemendefinisikan sekumpulan objek peta

    sekaligus membedakan bentuk dan sifatpeta yang akan ditampilkan padabrowser.

    Walaupun data geografisnya sama, aplikasiyang menggunakanmapfileberbeda dapat

    menampilkan peta yang berbeda pula,sesuai hasil interaksi dengan pengguna(Kropla 2005). Mapserver dapat

    menggunakan banyak jenis sumber data

    geografis.Default formatnya adalah ESRI

    shapefile.

    Halaman HTML, interface antara user

    (pengguna) dan Mapserver. Pada

    umumnya berdiri pada web root. Dalam

    bentuk yang sederhana, Mapserverdigunakan untuk menempatkan sebuah

    gambar peta statis pada halaman web.Untuk membuat peta yang interaktif,gambar ditempatkan pada sebuah bentuk

    HTML.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    13/55

    3

    Aplikasi sederhana terdiri dari dua halamanhtml antara lain :

    Mapserver CGI, file biner dan executable

    yang menerima permintaan dan

    mengembalikan gambar dan data.

    HTTP Server, menyajikan halaman HTML

    ketika diakses oleh penggunabrowser.

    Pmapper framework menyediakan fungsi

    yang besar serta multiple konfigurasi untukmengatur fasilitas pada aplikasi Mapserveryang didasarkan pada PHP/MapScript.

    Pmapper dibangun dengan bahasa PHP danJavaScript. Fungsi yang termasuk di

    dalamnya antara lain:

    DHTML (DOM) zoom/pan, didukungbrowser: Mozilla/Firefox 1.+/Netscape

    6.1+, IE 5/6, Opera 6.+, Konqueror 3.+ .

    Pan/zoomdenganmouse, keyboard, slider,

    danreference map.

    Fungsiquery(identity, select, search).

    Hasil query ditampilkan dengan

    menggabungkan basis data danhyperlinks.

    Fungsi print dalam format HTML danPDF.

    Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah

    laku dan tampilan menggunakan INI file.

    HTMLlegends.

    Berbagai macam model untuk tampilan

    legenda dan tabel.

    Penggunaan banyak bahasa interface(yaitu: English, German, Italian, French,

    dan Swedish).

    Aplikasi Pmapper ini telah diuji pada pada

    Mapserver versi 4.0 sampai 4.8 dengansistem operasi Windows, Linux, dan MAC OS

    X. Aplikasi ini mendukung format data raster

    dan vektor. Format data vektor adalahshapefile dan data raster adalah JPEG, TIFF,

    dan ECW.

    Struktur Data Spasial

    Dalam kerangka kerja SIG, data secara

    logika dibagi menjadi dua kategori, data

    spasial dan data tekstual (atribut). Data spasialmerupakan data yang memiliki informasi

    lokasi atau data yang bereferensi geografisdan data atribut merupakan data yang

    memiliki informasi fitur spasial (Kang 2002).

    Shapefile menyimpan lokasi geografisberupa informasi atribut titik (point), garis(line), dan poligon (polygon). Bentuk

    geometri yang tersimpan adalah dalam bentukkoordinat vektor. Format ini adalah format

    yang dikeluarkan oleh Environmental SystemResource Institute (ESRI) yang merupakan

    salah satu vendor SIG terkemuka (Kang2002). ESRIshapefileterdiri atas :

    1 Main file(.shp)Merupakan file yang dapat diakses secara

    langsung dan panjang darirecord variabel

    dalam file mendeskripsikan bentuk

    verteksnya.2 Index file(.shx)

    Pada file indeks, tiap record terdiri atas

    proses cetakan offset yang berhubungandenganrecordfile utama.

    3 Tabel dBASE (.dbf)

    Pada tabel dBASE terdapat fitur atributdenganrecordpada setiap fiturnya.

    PostGIS adalah suatu format tipe data

    vektor dari sistemobject relational database

    PostgreSQL yang mengizinkan objek SIGuntuk disimpan dalam suatu basis data dan

    menyimpan data berupa titik, garis, ataupoligon (Ramsey 2008).

    Thr ee Tier Ar chitecture

    Three tier architecture dapat dilihat padaGambar 2. Berdasarkan gambar tersebutthree

    tier architecture terdiri dari tiga bagian, yaitu

    (msdn.microsoft):

    presentation tier, merupakan level teratasdari three tier architecture yang

    merupakan user interface. Fungsi utamadari interface adalah menerjemahkantask

    dan menghasilkan sesuatu yang dipahamioleh pengguna,

    logic tier, merupakanmiddle tier di mana

    proses dari sistem berjalan, selain itu juga

    dilakukan proses pemindahan data diantaradualayerdisekitarnya, dan

    data tier, merupakan tempat penyimpanan

    dan ditemukan kembali informasi daribasis data atau sistem file.

    Gambar 2Three Tier Architecture

    (msdn.microsoft).

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    14/55

    4

    Tinjauan Umum Daerah Aliran Sungai

    Sungai adalah torehan di permukaan bumiyang merupakan penampung dan penyalur

    alamiah aliran air dan material yangdibawanya dari bagian hulu ke bagian hilirsuatu daerah pengaliran ke tempat yang lebih

    rendah dan akhirnya bermuara ke laut. Darisegi hidrologi sungai mempunyai fungsi

    utama menampung curah hujan danmengalirkannya sampai ke laut. Daerah

    dimana sungai memperoleh air merupakan

    daeran tangkapan hujan yang biasanya disebutDaerah Aliran Sungai (DAS). Dengan

    demikian DAS dapat dipandang sebagai suatu

    unit kesatuan wilayah tempat air hujan

    menjadi aliran air sungai. Garis batas suatuDAS adalah punggung permukaan bumi yang

    dapat memisahkan dan membagi air hujan

    menjadi aliran permukaan (Soewarno 1991).

    Erosi Erosi adalah terangkatnya lapisan tanah

    atau sedimen karena stres yang ditimbulkanoleh gerakan angin atau air pada permukaan

    tanah atau dasar perairan. Pada lingkungan

    DAS, laju erosi dikendalikan oleh kecepatanaliran air dan sifat sedimen (terutama ukuran

    butirnya). Stres yang bekerja pada permukaantanah atau dasar perairan sebanding dengan

    kecepatan aliran. Resistensi tanah atausedimen untuk bergerak sebanding dengan

    ukuran butirnya. Gaya pembangkit eksternalyang menimbulkan erosi adalah curah hujan

    dan aliran air pada lereng DAS. Curah hujan

    yang tinggi dan kemiringan lereng yangterjadi merupakan faktor utama terjadinya

    erosi. Pertahanan DAS terhadap erosi

    utamanya tergantung pada tutupan lahan.

    Perilaku erosi di DAS didasarkan padabeberapa investigasi pendahuluan yang telah

    dilakukan oleh Poerbandonoet al. (2006).

    Klasifikasi bahaya erosi berdasarkan padajumlah tanah yang hilang dengan satuan

    ton/ha/tahun (Departemen Kehutanan 1998)adalah :

    1 Erosi sangat ringan, bila nilai (A) < 15ton/ha/tahun

    2 Erosi ringan, bila nilai (A) berkisar antara

    15 60 ton/ha/tahun3 Erosi sedang, bila nilai (A) berkisar

    antara 60 180 ton/ha/tahun

    4 Erosi berat, bila nilai (A) berkisar antara180 480 ton/ha/tahun

    5 Erosi sangat berat, bila nilai (A) > 480

    ton/ha/tahun

    Universal Soil L oss Equati on(USLE)

    Prediksi erosi merupakan salah satu alatbantu dalam pengambilan keputusan

    mengenai perencanaan konservasi tanah padasuatu lahan. Tindakan konservasi tanah dan

    penggunaan lahan yang diterapkan adalah

    yang dapat menekan laju erosi yang sama ataulebih kecil dari laju erosi yang masih dapat

    dibiarkan (Arsyad 1989).

    Model prediksi erosi yang telah digunakan

    secara luas adalah metodeUniversal Soil Loss

    Equation (USLE) yang dikembangkan oleh

    Wischmeier dan Smith. Persamaan USLE inidiperoleh dari data hasil pengukuran pada

    plot-plot pertanian di beberapa daerah diAmerika, selama 40 tahun (Schwab et al.1981).

    Persamaan USLE adalah sebagai berikut :

    A = R.K.LS.C.P

    Dimana A adalah rata-rata tanah tererosi

    perTahun (ton/ha), R adalah faktor erosivitas

    hujan, K adalah faktor erodibilitas tanah, LS

    adalah faktor panjang-kemiringan lereng, C

    adalah faktor pengelolaan tanaman dan Padalah faktor tindakan konservasi. Skema

    persamaan USLE dapat dilihat padaGambar 3.

    Faktor penyebab erosi dibagi menjadi 5 yaitu :

    Faktor Erosivitas hujan (R)

    Erosivitas hujan, R, didefinisikan sebagai

    jumlah satuan indeks erosi hujan dalam

    setahun. Perhitungan nilai erosivitas hujan (R)menurut Asdak (2004) dengan mendasarkan

    pada data curah hujan hujan bulanan rata-rata

    dari beberapa tempat di Jawa adalah :

    R = 2,21 P1,36

    Dimana R adalah faktor erosivitas hujan

    (KJ/ha/tahun) dan P adalah curah hujanbulanan.

    Faktor Erodibilitas Tanah (K)

    Erodibilitas tanah, K, didefinisikan sebagai

    kerentanan tanah terhadap erosi. Jika tidak adapercobaan lapangan, maka nilai K dapat

    diestimasikan dengan monografi (dalamMorgan 1988; Selbe 1993) dengan persamaan

    berikut :

    K /100= {2,73x10-4

    (12-O)M1,14

    +3,25(S-2)+(2,5x(P-3)}

    Dimana M adalah persentase pasir sangat

    halus dan debu dikalikan dengan (100% liat),

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    15/55

    5

    O adalah persentase bahan organik, S adalahkode struktur tanah yang digunakan dalam

    klasifikasi tanah dan P adalah kelas

    permeabilitas tanah.

    Faktor Panjang Lereng dan

    Kemiringan Lereng (LS)Panjang lereng diukur mulai tempat

    terjadinya aliran air di atas permukaan tanahsampai ke tempat mulai terjadinya

    pengendapan, Karena berkurangnyakecuraman lereng atau ke tempat aliran air di

    permukaan tanah masuk ke dalam saluran

    (Arsyad 1989). Nilai panjang lerengdidefinisikan secara matematik oleh Schwab

    et al. (1981) dalam Departemen Kehutanan(1998), masing-masing adalah :

    L = (1/22,1)m

    , Scwhabet al. (1981)

    L = (X/22)0,5

    , Departemen Kehutanan (1998)

    Dimana L adalah faktor panjang lereng, l atau

    X adalah panjang kemiringan lereng (m) danm adalah angka eksponensial rata-rata yang

    besarnya 0,5.

    Faktor Pengelolaan Tanaman (C)

    Faktor C adalah perbandingan antara rata-ratatanah tererosi dari suatu lahan yang ditanami

    pertanaman tertentu dengan pengelolaantertentu terhadap rata-rata tanah tererosi dari

    lahan yang terolah tanpa tanaman pada tanah

    dan lereng sama serta hujan yang sama(Abdurrahman A & Sukmana S 1990).

    Gambar 3 Skema Persamaan USLE (Arsyad, 1989).

    Faktor Tindakan Konservasi (P)

    Faktor P adalah perbandingan antara rata-

    rata tanah tererosi dari lahan yang mendapatperlakuan konservasi tertentu terhadap rata-

    rata tanah tererosi dari lahan terolah tanpa

    tindakan konservasi, dimana faktor erosi

    lainnya tidak berbeda (Abdurrahman A &Sukmana S 1990).

    METODE PENELITIAN

    Metode pengembangan sistem ini adalah

    GIS Development Guide oleh National

    Center for Geographic Information andAnalysis State University at Buffalo (2004).

    Metode tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.

    Analisis Kebutuhan

    Proses analisis dilakukan untukmengetahui kebutuhan dari sistem. Tahapan

    analisis merumuskan spesifikasi kebutuhanperangkat lunak dimulai dari deskripsi sistem,

    kebutuhan fungsional perangkat lunak danspesifikasi pengguna.

    Perancangan Konseptual

    Perancangan konseptual meliputiperancangan konseptual basis data dan desain

    proses dari sistem. Proses perancangan

    konseptual basis data terdiri dari

    pengidentifikasian data yang dibutuhkan danpenyiapan model data. Data yang dibutuhkandalam penelitian ini adalah data faktor

    penyebab erosi yaitu erosivitas hujan,

    erodibilitas tanah, kemiringan lereng, tindakankonservasi dan pengelolaan tanaman dalam

    format vektor. Desain proses dibuat berdasarkan

    kebutuhan fungsional dan kebutuhan data dari

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    16/55

    6

    sistem. Aliran informasi dan data yang terjadidiilustrasikan dalam diagram konteks.

    Survei Ketersediaan dan Pengumpulan

    Data

    Setelah dilakukan identifikasi data yang

    dibutuhkan, dilanjutkan dengan melakukansurvei terhadap ketersediaan data. Tahap inidilakukan untuk mengevaluasi setiap sumber

    data yang potensial dalam pengembangan

    sistem dan pengumpulan data yang

    dibutuhkan. Data diperoleh dari penelitiansebelumnya tentang Model Spasial Perubahan

    Penggunaan Lahan Berwawasan Lingkungan,Studi kasus DAS Cidanau oleh Khursatul

    Munibah, di bawah naungan Departemen Ilmu

    Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas

    Pertanian IPB.

    Survei Perangkat Lunak dan PerangkatKeras

    Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui

    perangkat lunak dan perangkat keras yang

    sesuai untuk pengembangan sistem

    berdasarkan fungsionalitas sistem tersebut.

    Gambar 4 Metodologi Pengembangan SIG (National Center for Geographic Information andAnalysis State University of New York at Buffalo 2004).

    Pada penelitian ini jenis perangkat lunak yangdibutuhkan untuk pengembangan sistem

    yaitu :1 Perangkat lunak untuk membuat data

    spasial

    2 Perangkat lunak untuk pengembangansistem berbasisweb

    3 Perangkat lunak sebagai SistemManajemen Basis Data (Database

    Management System, DBMS)

    Perangkat keras yang digunakan harus mampu

    menjalankan perangkat lunak yangdibutuhkan dengan baik.

    Perencanaan dan Perancangan Basis Data

    Tahapan ini dilakukan dengan melakukanperancangan lojik dan fisik basis data.Perancangan lojik merupakan perancangan

    basis data dengan membuat diagramketerhubungan antartabel. Perancangan fisik

    dilakukan dengan memilih atribut yangterdapat dalam masing-masing tabel.

    Setelah dilakukan perencanaan basis datamaka dilakukan pembangunan basis data dan

    pemasukan tipe data spasial serta atribut ke

    dalam basis data.

    Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat

    Keras

    Pada tahap ini dilakukan pemilihan

    perangkat lunak dan perangkat keras yang

    digunakan untuk pengembangan sistem.Penentuan perangkat lunak dan perangkat

    keras berdasarkan kriteria yang telah

    ditentukan sebelumnya.

    Pembangunan Basis Data

    Berbagai tipe data yang diperoleh pada

    tahapan sebelumnya dimasukkan ke dalamperangkat lunak. Data tersebut berupa data

    spasial dan data atribut.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    17/55

    7

    Integrasi dan Perancangan Antarmuka

    Sistem

    Data yang telah ada diintegrasikan

    sehingga dapat ditampilkan melalui sistem.Integrasi tersebut dilakukan dengan membuatsuatu mapfile yang berfungsi menyimpan

    konfigurasi untuk menampilkan data rasterdan vektor yang ada. Perancangan antarmuka

    dilakukan dengan merancang tampilanhalaman dengan kombinasi warna, teks, dan

    gambar sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi

    webini.

    Pengembangan Aplikasi

    Pada proses ini perencanaan yang telah

    dibuat pada tahapan sebelumnyadiimplementasikan ke dalam kode-kode

    program. Dari proses ini didapatkan suatusistem yang sesuai dengan analisis dan

    perancangan yang telah dibuat.

    Pengujian Sistem

    Ketika proses pengembangan aplikasi

    telah selesai maka pengujian sistem

    dilakukan. Pengujian terhadap sistemdilakukan menggunakan metode black-box.

    Aspek aspek yang diuji dalam sistem iniadalah fungsi-fungsi dan struktur basis data

    yang terdapat pada sistem. Pengujiandilakukan dengan cara memberikan masukantertentu untuk memeriksa apakah keluaran

    yang dihasilkan sesuai dengan yangdiharapkan sistem. Sistem yang telah

    dibangun diberikan kepada pengguna untuk

    dinilai bagaimana kinerja sistem tersebutmenurut pengguna.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisis Kebutuhan

    A. Deskripsi Sistem

    Sistem informasi geografis erosi DAS

    Cidanau diaplikasikan untuk menyajikansuatu penyampaian informasi yang dinamis

    dan interaktif mengenai tingkat erosi besertafaktor-faktor yang mempengaruhinya. Sistem

    akan memberikan informasi mengenai

    penggunaan lahan, kemiringan lereng,besarnya curah hujan, nilai tindakan

    konservasi dan nilai pengelolaan tanaman.Sistem ini diharapkan dapat mempermudah

    instansi yang terkait dengan DAS Cidanauserta masyarakat untuk mengetahui daerah

    dengan tingkat erosinya serta luas keseluruhan

    tingkat erosi tersebut.

    B. Kebutuhan Fungsional Perangkat

    Lunak

    Fungsi-fungsi umum yang dimiliki oleh

    sistem ini adalah :1 Menampilkan informasi tentang wilayah

    administrasi DAS Cidanau.

    2 Menampilkan infomasi faktor penyebaberosi yang berisi peta curah hujan,

    kemiringan lereng, jenis tanah, penutupanlahan, tindakan konservasi, identifikasi

    erosi dan tingkat erosi serta luasnya.3 Pengelolaan basis data yang hanya dapat

    dilakukan oleh administrator.

    Sedangkan fungsi-fungsi operasi peta yang

    dimiliki sistem adalah :1 Menampilkan halaman peta berupa

    informasi dasar dan informasi erosi.

    Informasi dasar adalah halaman peta

    yang berisi administrasi DAS Cidanau.

    Informasi erosi adalah halaman peta

    yang berisi faktor penyebab erosi dan

    erosi aktual serta tingkat erosi.

    2 Memilihlayeraktif peta.

    3 Menampilkan menu legenda yang berisisimbol dan keterangan dari layer yang

    ingin ditampilkan.4 Menampilkan menu navigasi, sepertiZoom

    to full extent, Back, Forward, Zoom in,

    Zoom out, Pan, Identity, Select, Auto

    identity, Refresh map, Measure, add point

    of interest.5 Melakukan prosessearching berdasarkan

    pilihan pengguna.6 Dapat melakukan konversi peta dalam

    bentuk PDF maupun HTML.

    7 Dapat melakukanprint previewpeta.

    Deskripsi tentang proses masing-masingfungsi dapat dilihat pada Lampiran 1 (input-

    proses-output).

    C. Batasan Sistem

    Sistem ini mempunyai batasan-batasan

    sebagai berikut :1 Sistem ini hanya dapat menampilkan peta

    erosi dan peta faktor penyebab erosi DAS

    Cidanau tahun 2006 dalam format vektor.2 Shapefile yang akan di upload memiliki

    format baku berupa *.shp dan tidak bolehdiubah. Hal ini dilakukan agar proses

    konversi data dapat dibaca oleh sistem

    manajemen basis data.

    D. Spesifikasi Pengguna

    Pengguna dapat dibagi menjadi dua

    kategori, yaitu administrator dan pengguna

    biasa. Penggolongan ini dilakukan

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    18/55

    8

    berdasarkan tanggung jawab dan hak aksesyang dimiliki masing-masing pengguna

    terhadap sistem.

    Perancangan Konseptual

    Berdasarkan analisis kebutuhan sistem

    dapat disimpulkan bahwa data yangdiperlukan berupa :

    1 Data wilayah administrasi DAS Cidanau

    meliputi kabupaten, kecamatan, desa, jalan

    dan sungai.

    2 Data faktor penyebab erosi yaitu erosivitashujan, erodibilitas tanah, kemiringan

    lereng, penggunaan lahan, faktor

    pengelolaan tanaman dan faktor tindakankonservasi.

    Kebutuhan fungsional perangkat lunak

    akan menjadi acuan untuk melakukanpengembangan pemodelan kebutuhan

    fungsional.

    A. Pemodelan Kebutuhan Fungsional

    Kebutuhan fungsional dimodelkan denganmenggunakan Data Flow Diagram (DFD).

    DFD merepresentasikan proses aliran keluardan masuknya data dalam sistem. Gambaran

    sistem secara umum dapat dilihat padadiagram konteks Gambar 5.

    Adapun DFD level 1 dapat dilihat padaLampiran 2. DFD Level 1 memiliki informasi

    proses yang terjadi dalam aplikasi serta aliran

    data dari entitas ke aplikasi dan sebaliknya.

    Gambar 5 DFD Level 0 (Diagram Konteks).

    Pada diagram konteks (Gambar 5)pengguna dari sistem ini terbagi atas 2

    kategori yaitu pengguna biasa danadministrator. Administrator memiliki hak

    akses penuh terhadap keseluruhan data padasistem. Administrator dapat melakukan

    pencarian dan melihat halaman peta serta

    melakukan fungsi operasi peta yang dimilikioleh pengguna biasa. Selain itu, Administrator

    juga dapat melakukan proses update dandelete data informasi spasial DAS Cidanau.

    Survei Ketersediaan dan PengumpulanData

    Survei ketersediaan dan Pengumpulan data

    dilakukan berdasarkan perancangankonseptual yang telah dilakukan. Adapunhasil yang diperoleh dari proses ini adalah :

    1 Informasi dasar DAS Cidanau. Informasitersebut terdiri dari layer kabupaten,

    kecamatan, desa, nama kabupaten, nama

    kecamatan, nama desa, batas kabupaten,batas kecamatan, batas desa, sungai besar,

    sungai kecil, jalan kolektor, jalan lain,

    jalan lokal dan jalan tapak.

    2 Informasi erosi DAS Cidanau. Informasitersebut terdiri darilayererosivitas hujan,nama stasiun curah hujan, kemiringan

    lereng, luas kemiringan lereng, erodibilitas

    tanah, kelas erodibilitas tanah, luaserodibilitas tanah, elevasi, kelas elevasi,

    penggunaan lahan, pengelolaan tanaman,

    tindakan konservasi erosi dan luas erosi.Selanjutnya dilakukan proses

    pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan

    informasi di atas. Data diperoleh dari datapeta format vektor pada penelitian mahasiswa

    pascasarjana IPB yaitu Model SpasialPerubahan Penggunaan Lahan BerwawasanLingkungan, Studi Kasus DAS Cidanau

    Propinsi Banten oleh Munibah (2008). Dariproses tersebut dihasilkan :

    1 Peta topografi dalam format shapefile

    (skala 1 : 50.000) tahun 2006.2 Peta sungai dalam format shapefile

    (skala 1 : 50.000) tahun 2006.3 Peta jalan dalam format shapefile

    (skala 1 : 50.000) tahun 2006.

    4 Peta erosivitas hujan (R) dalam formatshapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.

    5 Peta erodibilitas tanah (K) dalam format

    shapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.

    6 Peta kemiringan lereng (LS) dalam formatshapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.

    7 Peta penggunaan lahan dalam formatshapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.

    8 Peta elevasi dalam format shapefile

    (skala 1 : 50.000) tahun 2006.9 Peta pengelolaan tanaman (C) dalam

    format shapefile (skala 1 : 50.000) tahun2006.

    10 Peta tindakan konservasi (P) dalam format

    shapefile (skala 1 : 50.000) tahun 2006.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    19/55

    9

    Survei Perangkat Keras dan PerangkatLunak

    Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem,

    jenis perangkat lunak yang dibutuhkan untukimplementasi sistem adalah :1 Perangkat lunak untuk membuat data

    spasial. Jenis perangkat lunak inidibutuhkan untuk membuat data dengan

    format shapefile (*.shp) yang akandigunakan sebagai layer pada

    implementasi sistem. Perangkat lunak

    yang tersedia diantaranya ArcView danMapInfo.

    2 Perangkat lunak dengan pengembangan

    sistem berbasisweb. Jenis perangkat lunakini dibutuhkan untuk membangun sebuahsistem berbasis web yang sesuai dengan

    kebutuhan perangkat lunak. Perangkat

    lunak yang tersedia diantaranya Mapserver

    dan ArcIMS. Sedangkan framework yangtersedia diantaranya Pmapper, Cartoweb

    dan Kmap.

    3 Perangkat lunak sebagai SistemManajemen Basis Data (Database

    Management System, DBMS). Jenis

    perangkat lunak ini digunakan untukmembangun basis data yang berisi data

    dari SIG-Erosi DAS Cidanau. Perangkatlunak yang tersedia diantaranya MS SQLServer, MySQL dan PostgreSQL.

    Benchmark

    Tujuan benchmark adalah untuk menilai

    kinerja dan karakteristik dari perangkat kerasdan perangkat lunak dalam platform sistemoperasi yang sama. Artinya pada tahapan ini

    dilakukan pengujian spesifikasi kebutuhan

    minimum perangkat keras dengan perangkatlunak yang digunakan. Kriteria perangkat

    keras dan perangkat lunak yang diuji dapat

    dilihat pada Lampiran 3.

    Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat

    KerasSetelah dilakukan pengujian dengan

    menilai kinerja melalui benchmarkkemudian

    dilakukan pemilihan perangkat lunak danperangkat keras yang akan digunakan.

    Berdasarkan penilaian kinerja perangkat lunak

    berdasar fungsi khusus yang dilakukan dipilihArcView sebagai perangkat lunak untuk

    membuat data spasial, Mapserver sebagai

    perangkat lunak untuk pengembangan sistem

    berbasisweb, dan PostgreSQL sebagai sistemmanajemen basis data. Untuk penilaiankinerja perangkat keras dengan Everest maka

    prosessor Intel Pentium core 2 duo T7100

    layak digunakan untuk perangkat lunak yangdipilih.

    Perencanaan dan Perancangan Basis Data

    Perancangan lojik basis data ditampilkan

    dalam diagram keterhubungan antartabel,

    dapat dilihat pada Lampiran 4. Perancanganfisik dilakukan dengan memilih atribut yang

    akan dimasukkan dalam masing-masingtabel.

    Pada sistem yang dibuat hanya ada 1 basisdata yaitu basis data informasi erosi DAS

    Cidanau dimana basis data tersebut terdiri dari35 tabel. Tabel basis data dirancang sesuai

    dengan kebutuhan aplikasi. Daftar tabel basisdata dapat dilihat pada Tabel 1. Struktur basisdata dapat dilihat pada Lampiran 5.

    Tabel 1 Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau

    Nama Tabel Kegunaan

    Desa Memberikan informasi mengenai nama desa

    Kecamatan Memberikan informasi mengenai nama kecamatan

    Kabupaten Memberikan informasi mengenai nama kabupatenIbu_desa Memberikan informasi mengenai nama ibu kota desa

    Ibu_camat Memberikan informasi mengenai nama ibu kota kecamatanIbu_paten Memberikan informasi mengenai nama ibu kota kabupaten

    Sungai_kecil Memberikan informasi mengenai sungai kecil meliputi sungai dan sungai

    musimanSungai Memberikan informasi mengenai sungai besar Jalan_kol Memberikan informasi mengenai jalan kolektorJalan_lain Memberikan informasi mengenai jalan lain

    Jalan_lokal Memberikan informasi mengenai jalan lokal

    Jalan_tapak Memberikan informasi mengenai jalan setapak

    Jalan Memberikan informasi mengenai jalanBts_kab Memberikan informasi mengenai batas kabupaten

    Bts_kec Memberikan informasi mengenai batas kecamatan

    Bts_desa Memberikan informasi mengenai batas desa

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    20/55

    10

    Tabel 1 Lanjutan

    Nama Tabel Kegunaan

    R_baru_comb Memberikan informasi mengenai nilai erosivitas hujan.

    Stasiun Memberikan informasi mengenai nama stasiun curah hujan

    N_lsmean_comb Memberikan informasi mengenai kemiringan lereng

    Sum_ls Memberikan informasi mengenai luas kemiringan lereng

    N_kmean_comb Memberikan informasi mengenai erodibilitas tanahN_kmean_comb1 Memberikan informasi mengenai kelas erodibilitas tanah

    Sum_k Memberikan informasi mengenai luas erodibiltas tanahRe_elev_comb Memberikan informasi mengenai elevasi

    Re_elev_comb1 Memberikan informasi mengenai kelas elevasi

    Use06_rice7comb Memberikan informasi mengenai penggunaan lahan untuk nilai_cNilai_c Memberikan informasi mengenai tanaman penutup lahan

    Sum_c Memberikan informasi mengenai luas tanaman penutup lahanUse06_rice7comb1 Memberikan informasi mengenai penggunaan lahan untuk nilai_p

    Nilai_p Memberikan informasi mengenai tindakan konservasiSum_p Memberikan informasi mengenai luas tindakan konservasi

    Erosi Memberikan informasi mengenai nilai erosi dan nilai yang

    mempengaruhi erosi.Kelas_erosi Memberikan informasi mengenai kelas erosi seperti ringan, sedang dan

    beratGeometry_columns Identifikasi tabel yang memiliki atribut spasial

    Spatial_ref_sys Referensi spasial dari kolom geometri

    Pembangunan Basis Data

    Proses pembangunan basis data terdiri ataspengumpulan data spasial, proses overlay

    data yang dibutuhkan dan konversi data

    shapefile dalam PostGIS. Data spasial yang

    terkumpul untuk pengembangan sistemmemiliki format vektor. Untuk pembuatan filespasial dan atribut yang belum ada dilakukan

    overlayantar peta yang berhubungan.Overlayformat data vektor menggunakan tools dari

    extension Arcview yaitu geoprocessing yangmampu melakukan manipulasi data grafis dan

    analisis data atribut pada tabel sehinggadiperoleh informasi baru.

    Pengolahan Data pada ArcView

    Setelah dilakukan pengumpulan data

    dengan format vektor, tahapan selanjutnyaadalah mengolah data tersebut pada ArcView

    seperti proses penambahan kolom untuk luasdan konversi formatpolygonkepolyline serta

    prosesoverlay. Proses ini dilakukan sebelumkonversi data shapefile ke format SQL.

    Penambahan kolom untuk luas dilakukanpada data vektor dengan objek bertipe area.

    Proses ini dilakukan dengan menggunakanfungsi ArcView untuk menghitung luas

    menggunakan query pada field calculator.

    Sintaxyang dilakukan seperti berikut :

    Untuk konversi polygon ke polyline

    digunakan extension Edit Tools. Extensiontersebut digunakan pada data admin_topografi

    berupa desa, kabupaten dan kecamatan. Hasil

    yang diperoleh digunakan untuk layer peta

    berupa batas desa, batas kecamatan dan batas

    kabupaten dengan bentuk data berupa

    polyline.

    Overlay

    Pada tools ArcView tersedia fasilitas

    interseksi dua theme untukoverlay dua petaatau lebih dengan batas daerah terluar yang

    sama. Prosesoverlaytiga peta dilakukan lebihdari satu kali. Ini dikarenakan dalam waktu

    yang bersamaan atau dalam satu proses

    perangkat lunak hanya dapat melakukanoverlay dua peta. Data atribut dari hasil

    overlay adalah penggabungan dari dua dataatribut yang dilakukan overlay. Overlay

    dilakukan untuk mendapatkan data spasial

    erosi.

    Konversi Data

    Tahapan selanjutnya adalah mengorganisir

    datashapefile ke DBMS dengan melakukankonversi data shapefile ke basis data yang

    dipakai untuk pengembangan SIG, yaituPostgreSQL. PostgreSQL bersifatopen source

    yang mendukung PostGIS di dalamnya.

    PostGIS merupakan ekstensi postgreSQLyang menawarkan kemampuan untuk

    mengelola data spasial. Konversi data

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    21/55

    11

    shapefileke dalam postGIS dilakukan denganmengimport data. Syntax yang dilakukan

    seperti berikut :

    shp2pgsql D [shapefile]

    [tablename] [dbname] | psql

    [dbname]

    Setelah data spasial dimasukkan ke basis

    data postgreSQL Lalu dibuat gix index padamasing-masing tabel. Ini dilakukan untuk

    mempercepat proses query, untuk itu

    diperlukan suatu kolom yang unique padasuatu tabel geometri.

    Erosi Aktual (A) di DAS Cidanau

    Erosi aktual dihitung dengan mengalikanfaktor-faktor penyebabnya yaitu erosivitas

    hujan (R), erodibilitas tanah (K), faktor

    panjang dan kemiringan lahan (LS), faktorpengelolaan tanaman (C) dan tindakankonservasi tanaman (P). Pada toolsArcview tersedia fasilitasoverlayyang hanya

    dilakukan setiap dua peta. Sementara itudalam penelitian ini terdapat lima peta tentang

    faktor penyebab erosi sehingga overlaydilakukan sebanyak tiga kali. Hasil dari proses

    overlay masih berupa data spasial. Nilai erosi(A) secara keseluruhan diperoleh dengan

    menambahkan kolom erosi pada data atribut.

    Pada kolom erosi tersebut dilakukan perkalianyaitu R.K.LS.C.P pada field calculator

    sehingga nantinya diperoleh data spasial dan

    data atribut dari erosi tersebut.Setelah dilakukan overlay untuk

    mendapatkan nilai erosi, ternyata DASCidanau didominasi oleh kelas erosi sangat

    ringan dengan luas 9729.22 ha. Sebagaipembanding, dalam penelitian kali ini

    perhitungan luas dihitung dari data spasialdengan format vektor berdasarkan poligon-

    poligon dengan luas total sebesar 22234.37 ha

    sedangkan pada penelitian sebelumnyatentang luas lahan yang tererosi pada setiap

    kelas erosi oleh Munibah (2008) perhitunganluas erosi yang diperoleh dari pengolahan data

    spasial format raster adalah sebesar 22230.6

    ha. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk datavektor paling sesuai digunakan karena

    bentuknya mempunyai keakuratan geometrisyang tinggi.

    Dari Tabel 2 dan Gambar 6 tentang luaslahan erosi dapat dipresentasikan bahwa,

    wilayah DAS Cidanau termasuk dalam kelaserosi sangat ringan dengan persentase 43.8%dan secara berurutan diikuti dengan kelas

    erosi sedang, ringan, berat dan sangat berat.Hal ini dikarenakan wilayah DAS Cidanau

    didominasi oleh penggunaan lahan berupahutan, hutan rawa dan padi sawah yang

    mendominasi kelas erosi sangat ringan.

    Dimana padi sawah dan hutan rawa beradapada lereng datar dan hutan meski berada

    pada lereng curam tapi masih tertutup oleh

    tanaman hutan yang lebat. Inilah yang dapatmempertahankan laju erosi dengan rata-rata

    yang kecil.

    Tabel 2 Luas Lahan Tererosi

    Kelas ErosiLuas Erosi

    ha %

    Berat 2182.46 9.8

    Ringan 3989.15 17.9

    Sangat berat 1549.91 7.0

    Sangat Ringan 9729.22 43.8

    sedang 4783.63 21.5

    Jumlah 22234.37 100.0

    Gambar 6 Luas Lahan Tererosi.

    Integrasi dan Perancangan AntarmukaA. Arsitektur Sistem

    Perancangan arsitektur sistem didasarkan

    pada three tier architecture yaitu data tier,logic tier dan presentation tier. Arsitektur

    yang digunakan dalam pengembangan sistem

    dapat dilihat pada Gambar 7. Diagram hirarki

    sistem informasi geografis erosi DAS Cidanaudapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Three

    Tier Architecture, Arsitektur paling bawah

    adalah server basis data itu sendiri (data tier).Pada lapisan ini terjadi konversi data dari data

    shapefile ke dalam PostGIS. Agar data padaDBMS PostgreSQL dapat ditampilkan pada

    aplikasi Mapserver, maka perlu dibuatkan

    mapfile (*.map) yang menyimpan konfigurasiuntuk menampilkan data tersebut. Hasil

    konfigurasi mapfile tersebut dibangkitkanoleh Pmapper untuk menyajikan bentuk

    tampilan peta dengan menu navigasi yanginteraktif dan dinamis. Pada Mapserver terjadi

    konversi data shapefile ke tiff/jpeg sehingga

    Mapserver dapat menempatkan sebuah

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    22/55

    12

    gambar peta statis pada halaman web.Gambar ditempatkan pada sebuah bentuk

    HTML. Proses dari tampilan mapserver,

    konfigurasi mapfile pada Pmapper, danpenanganan komunikasi antara client dan

    serverterjadi pada lapisanlogic tier.

    Pada presentation tier, lapisan inibertanggung jawab dalam penyedia antarmuka

    ke pengguna yaituweb browser. Pada lapisan

    inilahclientmelakukan sebuah permintaan ke

    web server.Keuntungan dari three tier architecture

    salah satunya adalah perubahan padaantarmuka pengguna tidak saling

    mempengaruhi satu sama lain, membuat suatu

    aplikasi mudah berevolusi untuk memenuhi

    kebutuhan baru.

    Gambar 7Three Tier Architecture.

    B. Perancangan Antarmuka

    Setelah proses integrasi dilakukan, maka

    dilakukan perancangan antarmuka sistem.Perancangan antarmuka dilakukan untuk

    memberikan kemudahan serta kenyamanankepada pengguna dalam mengoperasikan

    sistem. Desain antarmuka sistem didominasi

    dengan warna hijau. Penggunaan warna hijaudisesuaikan dengan halaman antarmuka peta.

    Perancangan antarmuka yang dilakukan

    dalam pembangunan SIG Erosi DASCidanau adalah sebagai berikut :

    1 Antarmuka halaman utama

    Antarmuka halaman utama SIG ErosiDAS Cidanau terdiri dari empat bagian yaitu

    header, menu, isi dan footer. Bagian headerberisi judul sistem, bagian menu berisi

    navigasi fungsi-fungsi yang dimiliki SIG

    Erosi, bagian isi berupa paparan informasi

    yang akan dipilih dan bagian footer berisi

    informasi hak cipta. Tampilan perancanganantarmuka halaman utama digambarkan pada

    Gambar 8.

    Gambar 8 Antarmuka Halaman Utama.

    2 Antarmuka halaman peta

    Antarmuka halaman peta terdiri dari 8

    bagian yaitu header, search, tools, peta,

    navigasi, skala, layer dan legenda sertareferensi. Header berisi framework yang

    digunakan. Pengguna dapat melakukan

    pemilihan layer dan informasi terkait padabagian layer-legenda. Legenda berisiketerangan atau simbol dari peta. Pengguna

    dapat melakukan proses pencarian padatombol search. Pada bagian tools terdapat

    pilihan download dan print peta. Bagianreferensi berupa tampilan peta dasar.

    Tampilan perancangan antarmuka halamanutama digambarkan pada Gambar 9.

    Gambar 9 Antarmuka Halaman Peta.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    23/55

    13

    Pengembangan Sistem

    Berbagai tipe data dan desain yang telahdibuat sebelumnya kemudian diaplikasikan

    untuk pengembangan sistem informasiberbasis web. Halaman utama sistem yangdibangun dapat dilihat pada Gambar 10.

    Pada bagian kiri sistem terdapat menupencarian dan menu utama. Menu pencarian

    digunakan untuk mencari informasi tentangerosi dan faktor yang mempengaruhi erosi.

    Hasil pencarian yang ditampilkan berupa list

    yang berupa link ke informasi yang dimaksud.Menu utama berupa HOME, TENTANG

    SITUS, INFORMASI SPASIAL, FAKTOR

    EROSI, PENGUMUMAN dan HUBUNGI

    KAMI. Halaman awal pada sistem ini adalahhalaman HOME yang berisi tentang informasi

    singkat tentang informasi spasial, faktor erosi

    dan pengumuman. Halaman TENTANGSITUS berisi informasi tentang hal-hal yang

    berhubungan dengan erosi dan tujuandibuatnya web tersebut. Halaman

    INFORMASI SPASIAL berisi informasi

    propinsi banten, informasi faktor erosi,informasi tingkat erosi beserta link ke

    halaman peta yang dituju. Halaman

    PENGUMUMAN berisi tentang pengumumandan berita seputar erosi yang terjadi di DAS

    Cidanau. Halaman HUBUNGI KAMI berisi

    tentang saran, masukan kepada pengembangsistem.

    Untuk halaman peta terdapat dua

    informasi spasial yaitu peta yang berisi

    INFORMASI DASAR dan INFORMASIEROSI. Pada halaman peta INFORMASI

    DASAR terdapat peta spasial administrasi

    DAS Cidanau dan infrastruktur. Tampilanhalaman tersebut dapat dilihat pada Lampiran

    13. Pada halaman peta INFORMASI EROSIterdapat peta spasial faktor penyebab erosi

    Gambar 10 Halaman Utama Sistem.

    berupa curah hujan, kemiringan lereng,erodibilitas tanah, pengelolaan tanaman,

    konservasi praktis, identifikasi erosi beserta

    luasnya. Tampilan halaman tersebut dapatdilihat pada Gambar 11. Pada halaman ini

    tersedia beberapa tools yang memberikankemudahan kepada pengguna dalam

    memanipulasi peta. Tools yang tersediadiantaranya adalah zoom maksimum, undo,

    redo, memperbesar dan memperkecil peta,

    penggeseran, identifikasi informasi daerahyang dipilih, auto identity, pemilihan area

    yang dipilih, pengukuran jarak, tambah objekbaru dan refresh. Fungsi lainnya adalah

    melakukan proses pencarian berdasar layeryang dipilih. Tampilan halaman proses dari

    tools yang digunakan dapat dilihat pada

    Lampiran 16 hingga Lampiran 22.

    Pada halaman peta informasi erosi,terdapat 7 kategori pembagian layer

    berdasarkan jenisnya, yaitu :

    1 Kategori Peta Dasar

    Kategori ini terdiri atas 8layeryaitulayerbatas kabupaten, batas kecamatan, batas desa,

    nama kabupaten, nama kecamatan, nama desa,

    sungai dan jalan.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    24/55

    14

    Gambar 11 Halaman Peta Informasi Erosi.

    Layer batas kabupaten, batas kecamatan danbatas desa menggunakan legenda dengan

    simbol berbentuk garis. Layer sungai danjalan juga menggunakan simbol berbentuk

    garis dan masing-masing berwarna biru danmerah. Berbeda halnya untuk layer nama

    kabupaten, nama kecamatan dan nama desayang masing-masing menggunakan legendasimbol kotak hitam di dalam kotak putih,

    berbentuk kotak yang dikelilingi lingkarankecil, dan berbentuk kotak hitam transparan-

    putih. Legenda ini dapat dilihat padaGambar 12.

    Gambar 12 Legenda Untuk Kategori Peta

    Administrasi.

    2 Kategori Faktor R

    Kategori Faktor R berisi tentang informasilayer curah hujan. Kategori ini hanya terdiri

    ataslayernilai curah hujan dan nama stasiun

    curah hujan. Legenda untuklayer nilai curahhujan menggunakan simbol kotak berwana

    sedangkan untuk layer nama stasiunmenggunakan legenda simbol kotak hitamdalam kotak putih.

    3 Kategori Faktor K

    Kategori Faktor K berisi tentang informasi

    kerentanan tanah terhadap erosi. Kategori initerdiri atas 2layeryaitulayernilai erodibilitas

    tanah dan layer kelas erodibilitas tanah.

    Legenda untuk layer nilai erodibilitas tanah

    menggunakan simbol kotak berwana

    sedangkan untuk layer kelas erodibilitastanah menggunakan simbol kotak berwarna

    dari warna merah muda hingga merah tua.Bahwa nilai K bisa ditampilkan seluruhnya

    dengan pengelompokan. Dalam hal inidicontohkan pengelompokan nilai K seperti

    pada gambar 13.

    Gambar 13 Legenda untuk Kelas Erodibilitas

    Tanah.

    4 Kategori Faktor LS

    Kategori Faktor LS berisi tentang layer

    nilai kemiringan lereng dengan legendaberupa simbol kotak dengan warna yang

    berbeda. Kemiringan lereng di DAS Cidanaudikelompokkan menjadi lima kelas yaitu (0-

    8)%, (>8-15)%, (>15-25)%, (>25-40)% dan

    (>40)%. Ternyata DAS Cidanau didominasi

    oleh kemiringan lereng (0-8)% dengan luassebesar 31.73% yang menyebar di rawa

    danau, dataran pantai di bagian hilir DAS

    Cidanau dan secara berurutan diikuti dengankelas kemiringan lereng (>25-40)%, (>8-

    15)%, (>40)%, dan (>15-25)%. Luas

    kemiringan lereng disajikan pada Tabel 3.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    25/55

    15

    Tabel 3 Luas Kelas Kemiringan Lereng

    Kelas kemiringan

    lereng

    Luas

    ha %

    (0-8)% 7056.03 31.73

    (>8-15)% 4477.8 20.14

    (>15-25)% 1612.97 7.25

    (>25-40)% 5331.47 23.98

    >40% 3756.1 16.89

    Jumlah 22234.37 100.0

    5 Kategori Faktor C

    Kategori Faktor C berisi tentang informasi

    pengelolaan tanaman. Pada kategori ini terdiriataslayerpenggunaan lahan, elevasi dan nilai

    faktor pengelolaan tanaman. Ketiga layer

    tersebut menggunakan legenda berupa simbolkotak dengan warna yang berbeda. Hasil yang

    diperoleh menunjukkan bahwa DAS Cidanaudidominasi oleh nilai C sebesar 0.2 dengan

    luas 7574.93 ha. Nilai (C=0.2) menunjukkan

    penggunaan lahan berupa tanaman tahunandengan kerapatan sedang. Sebaliknya luas dari

    nilai C paling rendah adalah sebesar1286.31 ha dengan nilai sebesar 0.1. Ini

    menggambarkan bahwa daerah tersebut

    berupa tanaman tahunan dengan kerapatan

    tinggi.

    6 Kategori Faktor P

    Kategori Faktor P berisi tentang informasitindakan konservasi. Pada kategori ini terdiri

    ataslayerpenggunaan lahan, elevasi dan nilai

    faktor tindakan konservasi. Ketiga layertersebut menggunakan legenda berupa simbolkotak dengan warna yang berbeda. Hasil yang

    diperoleh menunjukkan bahwa DAS Cidanau

    didominasi oleh nilai tindakan konservasi

    sebesar 0.5 dengan luas 7574.93 ha. Nilai(P=0.5) menunjukkan penggunaan lahan

    berupa tanaman tahunan dengan kerapatansedang. Nilai P sebesar 0.1 menduduki luas

    penggunaan lahan paling rendah berupa

    tanaman tahunan dengan kerapatan tinggisebesar 1286.31 ha. Ini menggambarkan

    bahwa daerah tersebut berupa tanaman

    tahunan dengan kerapatan tinggi.

    7 Kategori Erosi

    Kategori ini terdiri atas layer erosi DAS

    Cidanau 2006 danlayerluas erosi. PadaLayertersebut berisi informasi tentang erosi yang

    terjadi di DAS Cidanau dari informasi erosisangat ringan hingga erosi sangat berat. Untukerosi sangat ringan legenda yang digunakan

    adalah simbol dengan kotak berwana biru

    muda sedangkan untuk erosi sangat beratdigunakan legenda dengan simbol kotak

    berwana biru tua. ternyata DAS Cidanau

    didominasi oleh kelas erosi sangat ringandengan luas 9729.22 ha.

    Pengujian SistemSecara fungsional, sistem dapat digunakan

    pada browser Internet Explorer, Mozilla

    Firefox dan Opera. Administrator danpengguna biasa dapat menggunakan sistem ini

    sesuai dengan hak akses dan tanggung jawab

    yang telah ditentukan. Sesuai denganpembagian kategori pengguna, administrator

    mempunyai hak akses dan tanggung jawab

    melakukan manajemen basis data. Hanya saja

    manajemen data spasial tidak dapat dilakukansecara langsung dalam sistem ini dikarenakan

    batasan sistem, tetapi menggunakan perangkat

    lunak ArcView untuk melakukan manipulasi

    data spasial.Pengujian terhadap sistem dilakukan

    menggunakan metodeblack-box. Aspek-aspek

    yang diuji dalam sistem ini adalah fungsi-fungsi, antarmuka sistem, struktur basis data

    pada sistem. Pengujian dilakukan dengan cara

    memberi masukan tertentu untuk diperiksaapakah keluaran yang dihasilkan sesuai

    dengan yang diharapkan. Daftar menu yangdiuji dan kasus uji dapat dilihat pada Tabel 4.

    Tabel 4 PengujianBlack-Box

    Kasus uji Menu yang diuji

    Menu Utama

    Sistem

    Informasi tentang situs

    Pencarian tentang erosidan faktor erosi

    Informasi tentang faktorerosi

    Menu hubungi kami

    MenuLogin Login administrator

    Menu

    Administrator UbahPassword

    Konfigurasi informasi

    spasial

    MenuAntarmuka

    Peta

    Zoom slider

    Undo

    Redo

    Perbesar peta

    Perkecil peta

    Geser peta Identifikasilayer

    Select

    Auto identity Pengukuran jarak

    Tambah objek baru

    Refresh

    Hasil pengujian sistem dengan metodeblack-box dapat dilihat pada Lampiran 23.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    26/55

    16

    Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwaaplikasi ini dinilai baik dalam penilaian

    antarmuka dan kegunaan fungsi-fungsinya

    serta struktur basis data yang dikembangkan.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Penelitian ini dapat mengimplementasikansistem informasi geografis erosi DAS Cidanau

    berbasisweb sehingga tujuan dari penelitian

    ini tercapai. Sistem informasi yang dibuatmampu menyajikan informasi tentang faktor

    penyebab erosi yaitu erosivitas hujan,erodibilitas tanah, kemiringan lereng, tindakan

    pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi

    serta perhitungan erosi menggunakan metode

    USLE (Universal Soil Lost Equation).Berdasarkan hasil perhitungan prediksi erosimenggunakan USLE diperoleh bahwa DAS

    Cidanau didominasi oleh tingkat erosi yangsangat ringan dengan luas sebesar 9729.22 ha.

    Sistem informasi geografis erosi DASCidanau diaplikasikan untuk mengembangkan

    sistem web mapping yang statis menjadidinamis dan interaktif, terutama untuk situs

    Indonesia yang menggunakan peta statisdalam penyajian digital di web. Dikatakan

    dinamis karena dalam penyajiannya sistem inidibangun menggunakan framework Pmapperyang menyediakan fungsi yang besar serta

    multiple untuk memanipulasi peta. Fungsimanipulasi peta yang tersedia yaitu mencari

    suatu lokasi kabupaten di DAS Cidanau,

    mengetahui daerah dengan tingkat erositertentu, memperbesar dan memperkecil

    ukuran skala peta, melakukan cetak peta

    dalam bentuk PDF atau HTML, identifikasi

    layer secara automatis, melakukanpengukuran jarak, menambahkan objek baru

    dan mengambil informasi yang berkaitandengan lokasi tersebut. Sistem ini berbasisweb online sehingga pengguna dapat dengan

    mudah mengakses dimanapun dan kapanpun.

    Sistem ini dilengkapi dengan keterangan

    mengenai erosi, faktor penyebab erosi danpencarian kata untuk memberikan kemudahan

    bagi pengguna dalam mencari informasi.

    Saran

    Sistem informasi geografis erosi DAS

    Cidanau masih memiliki kelemahan yaitu

    sistem ini melakukan pengolahan data di awalsepertioverlay di ArcView dan halaman peta

    terbatas presentasi data saja tanpa dilakukanpengolahan data. Dengan demikian,

    Penelitian selanjutnya diharapkan dapat

    melakukan pengolahan data padaframeworkyang digunakan yaitu tidak hanya sebatas

    overlay untuk data vektor saja tapi bisa

    dilakukanoverlaydata raster.

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdurrahman A, Sukmana S. 1990. Prediksi

    erosi dengan metode USLE : Beberapamasalah dalam penerapannya di DAS

    bagian hulu. Malang: Departemen

    Pertanian.

    Arsyad S. 1989. Konservasi Tanah dan Air.Bogor: IPB Press.

    Asdak C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan

    Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGMPress.

    [Dephut] Departemen Kehutanan. 1998.

    Pedoman penyusunan rencana teknis

    lapang rehabilitasi lahan dan konservasi

    tanah di daerah aliran sungai. Jakarta :Direktorat Jenderal Reboisasi dan

    Rehabilitasi Lahan.National Center for Geographic Information

    and Analysis State University of New

    York at Buffalo. 2004. GIS Development

    Guide Volume (1):11. [terhubung berkala]http://www.ncgia.buffalo.edu/sara/ [ 28

    Nopember 2008].

    Kang TC. 2002. Introduction to GeographicInformation System. New York: The

    McGraw-Hill Companies, Inc.Kropla B. 2005.Beginning Mapserver : Open

    Source GIS Development. USA: Appres.

    Mitchell T. 2005. Web Mapping Illustrated.Sebastopol Canada: O'Reilly Media Inc.

    Morgan RPC. 1988. Soil Erosion andConversation. Hongkong: Longman

    Group.

    Munibah K. 2008. Model spasial perubahanpenggunaan lahan berwawasan

    lingkungan, studi kasus DAS Cidanau

    [disertasi]. Bogor: Program Pascarjana,

    Institut Pertanian Bogor.Peng ZR, Ming HT. 2003. Internet GIS:

    Distributed Geographic InformationServices for the Internet and Wireless

    Networks. New Jersey: John Wiley and

    Sons Inc.Pmapper Homepage.

    http://pmapper.sourceforge.net [11 Maret2008].

    Poerbandono, Basyar A, Harto AB. 2006.

    Spatial Modelling of Sediment Transportover the Upper Citarum Cathment.

    ITB: Bandung.

    http://www.ncgia.buffalo.edu/sara/http://pmapper.sourceforge.net/http://pmapper.sourceforge.net/http://www.ncgia.buffalo.edu/sara/
  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    27/55

    17

    Ramsey P. Introduction to PostGIS.http://www.postgis.refractions.net/docs/p

    ostgis.pdf [11 Maret 2008].

    Schwab GO, Frevert RK, Edminster TW,Barnes KB. 1981. Soil and Water

    Engineering. Ed ke-3. New York: John

    Wiley and Sons.Selbe MJ. 1993. Hillslope Materials and

    Processes. Ed ke-2. Oxford: Oxford

    university press.Soewarno. 1991. Hidrologi Pengukuran dan

    Pengolahan Data Aliran Sungai

    (Hidrometri). Bandung: Penerbit Nova.Three-Tier Architecture homepage.

    http://msdn.microsoft.com/en-us/library/

    ms685068(VS.85).aspx [24 Januari 2009]

    http://www.postgis.refractions.net/docs/phttp://msdn.microsoft.com/en-us/library/http://msdn.microsoft.com/en-us/library/http://www.postgis.refractions.net/docs/p
  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    28/55

    18

    LAMPIRAN

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    29/55

    19

    Lampiran 1Input Proses Output

    Level Id

    Proses

    Nama Proses DataI nput DataOutput Deskripsi Proses

    1 1 Menampilkan PetaDAS Cidanau

    Navigasi peta Informasi peta DASCidanau berupa

    administrasi DAS

    Cidanau, faktorpenyebab erosi dan

    tingkat erosi

    Menyediakan informasipeta Terkait DAS

    Cidanau. Peta bersifat

    interaktif yaitu dapatdilakukan operasi-

    operasi sesuai fungsiyang tersedia.

    2 1.1 Zoom to full extent Klik tombolZoom to full

    extent

    Kembali ke tampilanpeta pada saat awal

    membuka halamanantarmuka peta

    Sistem menampilkankembali keadaan peta

    dengan koordinatekstensi yang

    sebenarnya.

    1.2 Zoom Slider Klik dan Geser

    ke atas ZoomSlider

    Tampilan peta

    dengan skalamaksimum sesuai

    dengan besarnyaframe

    Sistem menampilkan

    peta dengan skala yangberbeda.

    1.3 Back Klik TombolBack

    Kembali ke tampilanpeta satu operasi

    zoom sebelumnya

    Sistem menampilkankembali keadaan satu

    operasi zoomsebelumnya (bila ada)

    1.4 Forward Klik Tombol

    Forward

    Kembali ke tampilan

    peta satu operasi

    zoom setelahnya

    Sistem menampilkan

    kembali keadaan satu

    operasizoom setelahnya(bila ada).

    1.5 Pan Klik Tombol

    Pan lalu pilihlokasi pada peta

    yang akandigeser

    Tampilan peta sesuai

    dengan pergeseranposisi tampilan yang

    diinginkan

    Sistem menampilkan

    peta sesuai denganpergeseran posisi

    tampilan yangdiinginkan.

    1.6 Zoom in Klik Tombol

    Zoom In lalupilih area yang

    akan dilakukanperbesaran

    Tampilan peta

    dengan skala yanglebih besar

    Sistem menampilkan

    peta dengan skala yanglebih besar.

    1.7 Zoom out Klik Tombol

    Zoom Outlalupilih area yang

    akan dilakukanpengecilan

    Tampilan peta

    dengan skala yanglebih kecil

    Sistem menampilkan

    peta dengan skala yanglebih kecil.

    1.8 Identifikasilayer Klik TombolIdentity dan klik

    lokasi pada petayang akan

    diidentifikasi

    Tampilan informasiberupa tabel dengan

    atribut objek yangdipilih.

    Sistem menampilkaninformasi dengan

    keluaran berupa tabelatribut objek terkait.

    1.9 Identifikasi layersecara otomatis

    Klik TombolAuto Identitydan tentukan

    lokasi pada petayang akan

    diidentifikasi

    tanpa melakukanklik pada objek

    yang diinginkan

    Tampilan informasiberupa tabel denganatribut objek terkait

    Sistem menampilkaninformasi dengankeluaran berupa tabel

    atribut objek terkait.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    30/55

    20

    Lampiran 1 Lanjutan

    Level Id

    Proses

    Nama Proses DataI nput DataOutput Deskripsi Proses

    2 1.10 Tambah objek baru Klik Tombol

    Add point ofinterest dan klik

    lokasi pada petayang akan

    ditambahkanobjek baru

    kemudian

    masukkan namaobjek tersebut

    Tampilan petadengan objek baru

    Sistem menampilkanpeta dengan objek yang

    baru.

    1.11 Pengukuran jarak Klik tombol

    measure dan

    tentukan titikawal dan titik

    akhir

    pengukuran

    Tampilan jarak

    sebenarnya di dunianyata sesuai dengan

    perbandingan skala

    peta

    Sistem menampilkan

    jarak yang sebenarnyadi dunia nyata sesuai

    dengan perbandingan

    skala peta.

    1.12 Search Peta Memilih layer

    yang akan dicarikemudianmemasukkan

    nama yang akandicari

    Peta dengan layer

    yang dicari

    Sistem menampilkan

    layer yang dicaridengan memberikanwarna yang berbeda

    untuk lokasi yangdicari.

    1.13 Print preview Klik tombol

    Print preview

    dan pilih skala

    yang diinginkan

    Tampilan Printpreview sesuai

    dengan skala yang

    dinginkan

    Sistem Menampilkan

    Print preview sesuai

    dengan skala yang

    diinginkan.

    1 2 Pencarian kata pada

    menusearch tentangfaktor erosi dan

    tingkat erosi

    Klik menu

    search danmasukkan kata

    kunci yang dicari

    Tampilan hasil

    pencarian

    Sistem menampilkan

    data hasil pencarian.

    3 Manipulasi data Klik menu login

    dan masukkanusername dan

    password

    Tampilan menu

    administrator

    Sistem melakukan

    verifikasi passworddanmenampilkan menu

    admin.

    2 3.1 Update data Klik tombol edit

    dan masukkan

    data yang baru

    kemudian kliktombolupdate

    Tampilan data yang

    telah di-update

    Sistem melakukan

    update data pada

    informasi spasial.

    3.2 Hapus data Klik tombol edit

    dan pilih

    informasi spasialyang akan

    dihapus

    Tampilan data yang

    telah dihapus

    Sistem melakukan

    penghapusan data pada

    informasi spasial.

    3.3 Ubahpassword Klik menu ubah

    password danmasukkan

    passwordbaru

    Tampilan assword

    yang telah diubah

    Sistem memasukkan

    data password baruuntuk mengganti

    passwordlama di basisdata

    3.4 Logout Klik menu

    logout

    Tampilan Halaman

    Utama

    Sistem menampilkan

    halaman utama.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    31/55

    21

    Lampiran 2 DFD Level 1 Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    32/55

    22

    Lampiran 3 Kriteria Pengujian Perangkat Lunak

    Untuk pengujian perangkat lunak dalam membuat data spasial dapat diklasifikasikan ke dalam dua

    kategori yaitu capabilities dan performance. Pengujiancapabilities dikatakan baik jika perangkatlunak dapat menjalankan tugas khusus seperti proses overlay, melakukanexport ke .map, membuat

    file .sql dan lain-lain. Untuk pengujianperformanceberhubungan dengan seberapa baik dan seberapa

    cepat perangkat lunak menjalankan tugas yang diminta. Secara umum kedua perangkat lunak(ArcView dan MapInfo) merupakan perangkat lunak yang mendukung antarmuka berbasis grafik

    (Graphical User Interface) sehingga memudahkan pengguna untuk bernavigasi. Selain itu keduanya

    juga dapat membantu pengguna untuk membuat data spasial dalam format shapefile. Hanya sajaArcView memberikan nilaibenchmark yang baik karena perangkat lunak ini dapat melakukan tugaskhusus yang diminta berupaoverlay,exportke .map dibanding dengan MapInfo. Capabilities yang

    baik akan memberikan nilaiperformanceyang baik pula.Untuk pengujian perangkat lunak dalam pengembangan sistem berbasis web, kriteria yang

    digunakan adalah ketersediaan library yang mendukung interaksi antara peta dengan pengguna dan

    license and Maintenance costs. Secara umum kedua perangkat lunak (Mapserver dan ArcIMS)

    memiliki library yang mendukung interaksi antara peta yang ada dengan pengguna sistem tersebut.

    Adapun perbedaan yang mendasar keduanya adalah Mapserver merupakan perangkat lunak yang opensource sedangkan ArcIMS merupakan perangkat lunak yang komersial. Perbedaan inilah yang

    memberikan nilai benchmark yang baik untuk Mapserver dengan kelebihan yang dimiliki.

    Untuk pengujian perangkat lunak sebagai Sistem Manajemen Basis Data (Database ManagementSystem, DBMS)dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitulicense and Maintenance costs dancapabilities. License and Maintenance costs dikatakan baik jika perangkat tersebut meminimalkan

    biaya dan Pengujiancapabilities dikatakan baik jika perangkat lunak dapat menyimpan data spasial ke

    dalam suatu basis data relasional. Perangkat lunak yang tersedia adalah MS SQL Server, MySQL danPostgreSQL.

    MS SQL Server mempunyai library yang lebih banyak dibandingkan MySQL. Hanya saja, tidakseperti MySQL yang bersifatopen source, MS SQL Server merupakan perangkat lunak yang bersifat

    komersial. Namun nilai benchmark yang baik adalah PostgreSQL dalam Sistem Manajemen Basis

    Data (Database Management System, DBMS). Hal ini dikarenakan postgreSQL merupakan perangkatlunakopen source. Selain itu, postgreSQL juga memiliki kemampuan untuk melakukan kueri secara

    spasial. Kemampuan menyimpan data spasial inilah yang tidak dimiliki MySQL.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    33/55

    23

    Lampiran 3 lanjutan

    Kriteria Pengujian Perangkat Keras

    Untuk pengujian kinerja perangkat keras digunakan aplikasi Everest Ultimate Edition. Everest

    digunakan untuk menguji kinerja sistem seperti kemampuan prosesor dengan parameter pembandingdengan CPU lain. Hasil yang didapat pada pengujian ini bahwa perangkat keras yang dipilih memiliki

    kemampuan CPU yang baik. Hal ini dikarenakan kemampuan memori latency dan pipeline yangdigunakan adalah paling pendek sehingga menghasilkan nilai benchmark yang baik. Pengujian inidijalankan menggunakan sistem operasi Microsoft windows XP Profesional dengan platform Intel

    pentium.Platformintel dipilih karena perangkat lunak yang diuji pada penelitian ini lebih kompatibel

    padaplatformintel dengan windows sebagai sistem operasinya dibanding dengan pemakaian produk

    Macintosh.

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    34/55

    24

    Lampiran 4 Diagram Keterhubungan Antartabel Informasi DAS Cidanau

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    35/55

    25

    Lampiran 5 Struktur Basis Data Sistem Informasi Geografis Erosi DAS Cidanau

    1 bts_desa (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan

    Gid Integer Id spasial batas desa

    length Integer Ukuran batas desathe_geom Geometry Berisi informasi spasial multilinelayer batas

    desa

    2 bts_kec (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan

    Gid Integer Id spasial batas kecamatan

    length Integer Ukuran batas kecamatan

    the_geom Geometry Berisi informasi spasial multilinelayer bataskecamatan

    3 bts_kab (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) KeteranganGid Integer Id spasial batas kabupaten

    length Integer Ukuran batas kabupaten

    the_geom Geometry Berisi informasi spasial multilinelayer bataskabupaten

    4 desa (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan

    Gid Integer Id spasial administrasi desa

    kecamatan Varchar Nama Kecamatan

    Kabupaten Varchar Nama Kabupaten

    desa Varchar Nama Desa

    hectares float Luas dalam satuan hektar

    perimeter Float Keliling desa

    the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer

    administrasi desa

    5 kecamatan (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan

    Gid Integer Id spasial administrasi kecamatan

    kecamatan Varchar Nama Kecamatan

    Kabupaten Varchar Nama Kabupaten

    Desa Varchar Nama Desa

    hectares float Luas dalam satuan hektar

    perimeter Float Keliling desa

    the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer

    administrasi kecamatan

  • 8/10/2019 pmapper tutor.pdf

    36/55

    26

    6 kabupaten (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan

    Gid Integer Id spasial administrasi kabupaten

    kecamatan Varchar Nama Kecamatan

    Kabupaten Varchar Nama Kabupaten

    desa Varchar Nama Desa

    hectares float Luas dalam satuan hektar

    perimeter Float Keliling desa

    the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layeradministrasi kabupaten

    7 ibu_desa (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan

    Gid Integer Id spasial administrasi nama desa

    desa Varchar Nama Desa

    koor_x float Koordinat x

    koord_y Float Koordinat y

    the_geom Geometry Berisi informasi spasial point layer

    administrasi nama desa

    8 ibu_camat (Spasial)

    NamaF ield Tipe Data (Ukuran) Keterangan

    Gid Integer Id spasial administrasi nama kecamatan

    nama_kec Varchar Nama Desa

    koor_x float Koordinat x

    koord_y Float Koordinat y

    the_geom Geometry Berisi informa