pluralism and national integration (sistem sosial budaya indonesia)

28
Raja Abumanshur Matridi Raja Abumanshur Matridi SISTEM SOSIAL BUDAYA SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA INDONESIA

Upload: raja-matridi-aeksalo

Post on 20-Nov-2014

1.831 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Raja Abumanshur MatridiRaja Abumanshur Matridi

SISTEM SOSIAL BUDAYA SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIAINDONESIA

SISTEM SOSIAL BUDAYA SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIAINDONESIA

Page 2: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Pengertian

Pluralisme (Pluralisme (pluralismpluralism), terdiri dari dua kata ), terdiri dari dua kata pluralplural =beragam dan =beragam dan ismeisme =paham yang berarti =paham yang berarti beragam pemahaman, atau bermacam-macam beragam pemahaman, atau bermacam-macam paham.paham.

Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.

Page 3: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Pluralisme dapat dikatakan salah satu ciri khas Pluralisme dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi.ekonomi.

Dalam sebuah masyarakat otoriter atau Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan politik dan oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan politik dan keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota. keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, kekuasaan dan penentuan keputusan (dan kekuasaan dan penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.

Cont...Cont...

Page 4: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Dipercayai bahwa hal ini Dipercayai bahwa hal ini menghasilkan partisipasi yang lebih menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan menghasilkan tersebar luas dan menghasilkan partisipasi yang lebih luas dan partisipasi yang lebih luas dan komitmen dari anggota masyarakat, komitmen dari anggota masyarakat, dan oleh karena itu hasil yang lebih dan oleh karena itu hasil yang lebih baik. baik. Contoh kelompok-kelompok dan situasi-Contoh kelompok-kelompok dan situasi-

situasi di mana pluralisme adalah penting situasi di mana pluralisme adalah penting ialah: perusahaan, badan-badan politik ialah: perusahaan, badan-badan politik dan ekonomi, perhimpunan ilmiah.dan ekonomi, perhimpunan ilmiah.

Cont...Cont...

Page 5: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

KONSEP PLURARITAS KONSEP PLURARITAS MASYARAKATMASYARAKAT

Dari seluruh anggota PBB saat ini Dari seluruh anggota PBB saat ini (192 negara) hanya sekitar 17 negara (192 negara) hanya sekitar 17 negara yang tidak memiliki masyarakat yang tidak memiliki masyarakat beragam.beragam.

Terkait keamanan dan ketenteraman, Terkait keamanan dan ketenteraman, negara dengan multi-etnik lebih sulit negara dengan multi-etnik lebih sulit menjaganya dibanding negara dengan menjaganya dibanding negara dengan masyarakat yang homogen.masyarakat yang homogen.

Page 6: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Delapan Tipe Masyarakat Multi-etnik

Penduduknya terdiri dari sejumlah suku Penduduknya terdiri dari sejumlah suku bangsa, salah satu suku bangsa merupakan bangsa, salah satu suku bangsa merupakan suku bangsa yang dominan.suku bangsa yang dominan.Ex. Ex. Hongaria, Polandia, Rumania, Bulgaria, dan Hongaria, Polandia, Rumania, Bulgaria, dan Albania.Albania.

Negara-negara yang ditinggali oleh keturunan Negara-negara yang ditinggali oleh keturunan para imigran yang berasal dari Eropa hampir para imigran yang berasal dari Eropa hampir satu abad yang lampau dan menjadi penduduk satu abad yang lampau dan menjadi penduduk atau suku bangsa yang dominan. atau suku bangsa yang dominan.

Penduduk pribumi dan para imigran bukan Penduduk pribumi dan para imigran bukan Eropa yang datang kemudian dipandang Eropa yang datang kemudian dipandang sebagai warga kelas dua (minoritas)sebagai warga kelas dua (minoritas). Ex. . Ex. Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

1

1

2

Page 7: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Penduduk negaraPenduduk negara yang pada yang pada umumnya umumnya merupakan merupakan keturunan dari bangsa-bangsa yang dipindahkan atau keturunan dari bangsa-bangsa yang dipindahkan atau berberiimigrasi ke Amerika atau Eropa, yang kemudian migrasi ke Amerika atau Eropa, yang kemudian dikembalikan lagi dikembalikan lagi kke daerah asalnya.e daerah asalnya.

Liberia (Afrika Barat) dan Israel.Liberia (Afrika Barat) dan Israel.

Negara-negara Asia dan Afrika yang memiliki peradaban Negara-negara Asia dan Afrika yang memiliki peradaban kuno dan kerajaan-kerajaan tradisional serta memiliki kuno dan kerajaan-kerajaan tradisional serta memiliki sejarah yang panjang, pernah dijajah salah satu negara sejarah yang panjang, pernah dijajah salah satu negara Eropa Barat.Eropa Barat.

Masih kerajaan : Maroko, Swaziland, Kuwait, Oman, Masih kerajaan : Maroko, Swaziland, Kuwait, Oman, Qatar Nepal, Laos, dan Malaysia.Qatar Nepal, Laos, dan Malaysia.

Menghapus kerajaan : Libia, Madagaskar, Myanmar.Menghapus kerajaan : Libia, Madagaskar, Myanmar. Kerajaan digulingkan : Tunisia, Rwanda, Burundi, Kerajaan digulingkan : Tunisia, Rwanda, Burundi,

Mesir, Vietnam, dan Kamboja.Mesir, Vietnam, dan Kamboja.

Cont...Cont...

4

3

Page 8: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Sama dengan tipe keempat, tetapi tidak pernah Sama dengan tipe keempat, tetapi tidak pernah dijajah oleh negara Eropa Barat, kecuali oleh dijajah oleh negara Eropa Barat, kecuali oleh pendudukan militer yang tidak banyak pendudukan militer yang tidak banyak membekas pada masyarakatnya.membekas pada masyarakatnya. Kerajaan digulingkan oleh revolusi : Ethiopia, Iran, Kerajaan digulingkan oleh revolusi : Ethiopia, Iran,

Afganistan, dan Cina.Afganistan, dan Cina. Kerajaan menyesuaikan diri dengan zaman : ThailandKerajaan menyesuaikan diri dengan zaman : Thailand..

Terbentuk oleh sistem kolonial, penduduk Terbentuk oleh sistem kolonial, penduduk dominan para migran yang dibawa penjajah, dominan para migran yang dibawa penjajah, kedaulatan jatuh ditangan para migran, suku kedaulatan jatuh ditangan para migran, suku bangsa pribumi menjadi minoritas.bangsa pribumi menjadi minoritas. Guyana, Jamaika, Barbados, Trinidad, Suriname, dan Guyana, Jamaika, Barbados, Trinidad, Suriname, dan

SingapuraSingapura. .

Cont...Cont...

6

5

Page 9: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Suku-suku bangsa yang tinggal punya pengalaman Suku-suku bangsa yang tinggal punya pengalaman yang sama, yaitu pernah dijajah. Semua suku yang sama, yaitu pernah dijajah. Semua suku bangsa mempunyai kedudukan yang sama.bangsa mempunyai kedudukan yang sama.

Nigeria, Zaire, Kamerun, Kenya, Uganda, Yordania, dan Nigeria, Zaire, Kamerun, Kenya, Uganda, Yordania, dan PhilipinaPhilipina..

Hampir sama dengan tipe ketujuh, kecuali ada Hampir sama dengan tipe ketujuh, kecuali ada beberapa suku bangsa yang memiliki peradaban beberapa suku bangsa yang memiliki peradaban sangat tua dan ada suatu bahasa nasional yang sangat tua dan ada suatu bahasa nasional yang dipahami oleh sebagian besar warga.dipahami oleh sebagian besar warga.

Tanzania, Aljazair, Syria, Irak, Pakistan, India, Srilanka, Tanzania, Aljazair, Syria, Irak, Pakistan, India, Srilanka, Indonesia di Asia, negara-negara pecahan Czeskoslovakia Indonesia di Asia, negara-negara pecahan Czeskoslovakia dan Yugoslavia, serta Belgia dan Swiss di Eropa.dan Yugoslavia, serta Belgia dan Swiss di Eropa.

Cont...Cont...

8

7

Page 10: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Karakteristik Masyarakat Karakteristik Masyarakat MajemukMajemuk

1.1. Masyarakat terbagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok Masyarakat terbagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki sub-kebudayaan yang berbeda.yang memiliki sub-kebudayaan yang berbeda.

2.2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam beberapa lembaga nonkomplementer (yang tidak saling beberapa lembaga nonkomplementer (yang tidak saling melengkapi).melengkapi).

3.3. Tidak begitu memfokuskan, kepada adanya konsensus Tidak begitu memfokuskan, kepada adanya konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang sangat diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang sangat mendasar.mendasar.

4.4. Relatif sering mengalami konflik diantara kelompok-Relatif sering mengalami konflik diantara kelompok-kelompok mereka sendiri. kelompok mereka sendiri.

5.5. Integrasi sosial lebih sering karena adanya paksaan dan Integrasi sosial lebih sering karena adanya paksaan dan adanya saling ketergantungan di bidang ekonomi.adanya saling ketergantungan di bidang ekonomi.

6.6. Terciptanya dominasi politik oleh suatu kelompok kepada Terciptanya dominasi politik oleh suatu kelompok kepada kelompok lainkelompok lain

Bagi Mutakin dan Pasya (2003) karakteristik tersebut tidak dapat diterapkan di Indonesia, kecuali

di zaman penjajahan Belanda.

Page 11: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Oleh penjajahOleh penjajah (hukum Belanda) (hukum Belanda), , masyarakat Indonesia digolongkan masyarakat Indonesia digolongkan atas tiga golongan :atas tiga golongan :1.1. Golongan EropaGolongan Eropa

2.2. Golongan Asia dan Timur JauhGolongan Asia dan Timur Jauh

3.3. Golongan PribumiGolongan Pribumi

Masyarakat Indonesia Masa Penjajahan

Adanya dominasi dari Golongan Eropa

Page 12: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Masyarakat Indonesia Masyarakat Indonesia Setelah KemerdekaanSetelah Kemerdekaan

Pasca kolonialisme menjadikan Indonesia begitu Pasca kolonialisme menjadikan Indonesia begitu banyak keragaman etnik, agama, dan budaya.banyak keragaman etnik, agama, dan budaya.

Berbagai upaya membangun identitas nasional Berbagai upaya membangun identitas nasional memunculkan perbedaan persepsi dan pemaknaan memunculkan perbedaan persepsi dan pemaknaan atas identitas nasional.atas identitas nasional.

Namun begitu, kecenderungan melakukan Namun begitu, kecenderungan melakukan penyeragaman terhadap suatu masyarakat bangsa penyeragaman terhadap suatu masyarakat bangsa dan negara yang terdiri atas bermacam suku bangsa, dan negara yang terdiri atas bermacam suku bangsa, agama, dan budaya akan selalu berarti mengingkari agama, dan budaya akan selalu berarti mengingkari atau mengabaikan makna keunikan, kekhasan serta atau mengabaikan makna keunikan, kekhasan serta perbedaan yang ada dan berkembang di dalamnya. perbedaan yang ada dan berkembang di dalamnya.

Page 13: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Tiga Jenis KemajemukanTiga Jenis Kemajemukan

Diferensiasi tingkatan (rank Diferensiasi tingkatan (rank differentation).differentation). Ketimpangan yang menyangkut distribusi Ketimpangan yang menyangkut distribusi

barang.barang. Diferensiasi fungsional (functional Diferensiasi fungsional (functional

differentation).differentation). Ketimpangan pembagian kerja.Ketimpangan pembagian kerja.

Diferensiasi adat (custom Diferensiasi adat (custom differentation).differentation). Perbedaan yang berkaitan dengan adat.Perbedaan yang berkaitan dengan adat.

Page 14: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Asumsi Penyebab Perubahan SosialAsumsi Penyebab Perubahan Sosial

Teori StrukturaTeori Strukturall FungsionalFungsional1.1. Masyarakat adalah statis Masyarakat adalah statis

atau masyarakat berada atau masyarakat berada dalam keadaan berubah dalam keadaan berubah sese--cara seimbang.cara seimbang.

2.2. Menekankan keteraturan Menekankan keteraturan masyarakat.masyarakat.

3.3. Setiap elemen Setiap elemen masyarakat berperan masyarakat berperan dalam menjaga stabilitas.dalam menjaga stabilitas.

4.4. Masyarakat secara Masyarakat secara informal diikat oleh informal diikat oleh norma, nilai, dan moralnorma, nilai, dan moral..

Teori KonflikTeori Konflik1.1. Masyarakat setiap saat Masyarakat setiap saat

tunduk tunduk pada proses pada proses perubahan.perubahan.

2.2. Teoritisi konflik meliTeoritisi konflik meli--hat hat pertikaian dan konflik pertikaian dan konflik dalam sistem sosial.dalam sistem sosial.

3.3. Berbagai elemen keBerbagai elemen ke--masyarakatan memasyarakatan me--nyumbang terhadap nyumbang terhadap disintegrasi dan perudisintegrasi dan peru--bahan.bahan.

4.4. Keteraturan dalam Keteraturan dalam masyarakat berasal dari masyarakat berasal dari pemaksaan terhapemaksaan terha--dap dap anggotanya dari mereka anggotanya dari mereka yang berada di atasyang berada di atas..

Page 15: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Kesamaan Sintesa antara Kesamaan Sintesa antara Teori Struktural Teori Struktural

Fungsional dan Teori Fungsional dan Teori KonflikKonflik

1.1. Keduanya memiliki sifat holistic atau universal.Keduanya memiliki sifat holistic atau universal.

2.2. Sama-sama dapat berperan ganda terkait Sama-sama dapat berperan ganda terkait perubahan sosial.perubahan sosial.

3.3. Keduanya memandang proses perubahan sosial Keduanya memandang proses perubahan sosial sebagai perubahan yang bersifat evolusioner.sebagai perubahan yang bersifat evolusioner.

4.4. Keduanya dapat dikategorikan sebagai model Keduanya dapat dikategorikan sebagai model penyeimbang (equilibrium model) terkait penyeimbang (equilibrium model) terkait perubahan sosial yang terjadi. perubahan sosial yang terjadi.

Page 16: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Karakteristik Masyarakat Karakteristik Masyarakat IndonesiaIndonesia

Karakteristik yang bersifat Karakteristik yang bersifat horizontal ditandai dengan horizontal ditandai dengan perbedaan :perbedaan : Suku bangsa, agama, adat istiadat, dan Suku bangsa, agama, adat istiadat, dan

kedaerahan.kedaerahan. Karakteristik yang bersifat vertikal Karakteristik yang bersifat vertikal

ditandai dengan perbedaan :ditandai dengan perbedaan : Lapisan sosial (kaya-miskin) yang Lapisan sosial (kaya-miskin) yang

sangat tajam.sangat tajam.

Page 17: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Kegunaan Penelitian Multi-Kegunaan Penelitian Multi-etniketnik

Membantu pembangunan di negara-Membantu pembangunan di negara-negara multi-etnik.negara multi-etnik.

Upaya meredakan ketegangan-Upaya meredakan ketegangan-ketegangan dalam hubungan antar ketegangan dalam hubungan antar suku bangsa di dalam negara-negara suku bangsa di dalam negara-negara multi-etnik yang sudah maju multi-etnik yang sudah maju ekonominya.ekonominya.

Page 18: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Sumber-sumber Konflik Sumber-sumber Konflik pada Masyarakat pada Masyarakat

IndonesiaIndonesia Dominasi suatu suku bangsa secara politis. Cth : Konflik Dominasi suatu suku bangsa secara politis. Cth : Konflik Aceh dan Papua.Aceh dan Papua.

Persaingan antar warga suku bangsa dalam mendapatkan Persaingan antar warga suku bangsa dalam mendapatkan lapangan pekerjaan atau sumber mata pencaharian. Cth : lapangan pekerjaan atau sumber mata pencaharian. Cth : Konflik Sambas (Kalbar).Konflik Sambas (Kalbar).

Warga dari suatu suku bangsa memaksakan unsur-unsur Warga dari suatu suku bangsa memaksakan unsur-unsur kebudayaannya kepada warga suku bangsa lain. Cth : kebudayaannya kepada warga suku bangsa lain. Cth : Konflik Sampit (Kalteng).Konflik Sampit (Kalteng).

Suatu suku bangsa berusaha mendominasi secara Suatu suku bangsa berusaha mendominasi secara ideologis. Cth : Konflik Maluku dan Poso.ideologis. Cth : Konflik Maluku dan Poso.

Konflik terpendam dalam hubungan antara suku bangsa Konflik terpendam dalam hubungan antara suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat. Cth : Konflik antar yang telah bermusuhan secara adat. Cth : Konflik antar suku di pedalaman Papua.suku di pedalaman Papua.

Page 19: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Sikap Primordialistik Sikap Primordialistik dari Konflik di Indonesia dari Konflik di Indonesia

terjadi karena :terjadi karena :

1.1. Adanya krisis kebudayaan.Adanya krisis kebudayaan.

2.2. Pemerintah dalam menyusun rencana Pemerintah dalam menyusun rencana pembangunan memosisikan diri sebagai pembangunan memosisikan diri sebagai perumus semua rencana dan menganggap perumus semua rencana dan menganggap paling tahu kebutuhan rakyat.paling tahu kebutuhan rakyat.

3.3. Dalam pengambilan keputusan, Dalam pengambilan keputusan, pemerintah terkesan terlalu memaksakan pemerintah terkesan terlalu memaksakan kehendak. kehendak.

Page 20: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Struktur masy Indonesia yg majemuk tlh Struktur masy Indonesia yg majemuk tlh menimbulkan persoalan ttg bgm masy menimbulkan persoalan ttg bgm masy Indonesia terintegrasi pd tingkat nasional.Indonesia terintegrasi pd tingkat nasional. Pluralitas masy yg multidimensional Pluralitas masy yg multidimensional

menimbulkan persoalan bgm masy menimbulkan persoalan bgm masy terintegrasi secara horizontal.terintegrasi secara horizontal.

Stratifikasi sosial yg terdpt dlm masy Stratifikasi sosial yg terdpt dlm masy Indonesia menimbulkan persoalan bgm masy Indonesia menimbulkan persoalan bgm masy terintegrasi secara vertikal. terintegrasi secara vertikal.

INTEGRASI NASIONALINTEGRASI NASIONAL

Page 21: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Integrasi Sistem Sosial Integrasi Sistem Sosial (Struktural Fungsional)(Struktural Fungsional)

Suatu masyarakat terintegrasi di Suatu masyarakat terintegrasi di atas : atas : Tumbuhnya konsensus diantara Tumbuhnya konsensus diantara

sebagian besar anggota masyarakat sebagian besar anggota masyarakat akan nilai-nilai kemasyarakatan yang akan nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental.bersifat fundamental.

Berbagai anggota masyarakat sekaligus Berbagai anggota masyarakat sekaligus juga anggota dari berbagai kesatuan juga anggota dari berbagai kesatuan sosial. sosial.

Page 22: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Integrasi Nasional Integrasi Nasional IndonesiaIndonesia

Faktor yg mengintegrasikan masy Faktor yg mengintegrasikan masy Indonesia adalah kesepakatan para Indonesia adalah kesepakatan para warga masyarakat akan warga masyarakat akan NILAI-NILAI NILAI-NILAI UMUMUMUM tertentu. tertentu. Bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa Bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa

satu, Indonesia. satu, Indonesia. (Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928)(Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928) DDan perjuangan pergerakan kemerdekaan an perjuangan pergerakan kemerdekaan

Indonesia…………. Ke depan pintu gerbang Indonesia…………. Ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,, adil dan makmur. bersatu, berdaulat,, adil dan makmur. (Pembukaan UUD (Pembukaan UUD 1945 Alinea 2)1945 Alinea 2)

Pancasila.Pancasila.

Page 23: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Permasalahan Integrasi Permasalahan Integrasi NasionalNasional

(Alfian)(Alfian) Pertentangan ideologi,Pertentangan ideologi, Multipartai,Multipartai, Perbedaan suku bangsa dan aliran,Perbedaan suku bangsa dan aliran, Kesenjangan sosial ekonomi,Kesenjangan sosial ekonomi, Hubungan pusat dan daerah,Hubungan pusat dan daerah, Minoritas dan mayoritas,Minoritas dan mayoritas, Pribumi dan non pribumi,Pribumi dan non pribumi, Pertikaian politik, Pertikaian politik, Hubungan elite-massa,Hubungan elite-massa, Perbedaan agama, Perbedaan agama, Dsb. Dsb.

Page 24: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Hambatan IntegrasiHambatan Integrasi(William Liddle)(William Liddle)

Dimensi horizontal.Dimensi horizontal. Suku bangsa, ras, agama, aliran, dll.Suku bangsa, ras, agama, aliran, dll.

Dimensi vertikal.Dimensi vertikal. Elite dan massa, kaya dan miskin, Elite dan massa, kaya dan miskin,

mayoritas dan minoritas, dll.mayoritas dan minoritas, dll.

Page 25: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Menurut William Liddle, Menurut William Liddle, Integrasi Nasional akan Integrasi Nasional akan

berkembang bila :berkembang bila : Sebaian besar anggota masyarakat Sebaian besar anggota masyarakat

sepakat tentang:sepakat tentang: Batas-batas teritorial dari negara Batas-batas teritorial dari negara

sebagai suatu kehidupan politik.sebagai suatu kehidupan politik. Struktur masyarakat dan peraturan dari Struktur masyarakat dan peraturan dari

proses-proses politik yang berlaku.proses-proses politik yang berlaku.

Page 26: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Penciptaan musuh dari luar,Penciptaan musuh dari luar, Gaya politik para pemimpin,Gaya politik para pemimpin, Ciri lembaga politik, spt Birokrasi, Ciri lembaga politik, spt Birokrasi,

Tentara, Partai Politik, dan Badan Tentara, Partai Politik, dan Badan Legislatif,Legislatif,

Ideologi Nasional,Ideologi Nasional, Kesempatan dan perluasan ekonomi.Kesempatan dan perluasan ekonomi.

Menurut Howard Wriggins, Menurut Howard Wriggins, Integrasi Nasional akan Integrasi Nasional akan

berkembang bila :berkembang bila :

Page 27: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

Aspek-aspek yang berkaitan Aspek-aspek yang berkaitan

dengan Integrasi Nasionaldengan Integrasi Nasional

1.1. Sumber-sumber konflik.Sumber-sumber konflik.

2.2. Potensi untuk toleransi.Potensi untuk toleransi.

3.3. Sikap dan pandangan dari suku Sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap bangsa atau golongan terhadap sesama.sesama.

4.4. Tingkat masyarakat dimana Tingkat masyarakat dimana hubungan dan pergaulan suku hubungan dan pergaulan suku bangsa atau golongan berlangsung.bangsa atau golongan berlangsung.

Koentjaraningrat

Page 28: Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)

THANKS