pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

8
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir ( berlebihan ), yang sebenarnya tidak perlu ( seperti menurut sepanjang adat ; saling tolong –menolong ). ( Poerwadarmita , 1976 : 761). Kata mubazir ialah kata yang bila tidak dipakai tidak akan mengganggu kelancaran komunikasi. Kata mubazir ialah kata yang sifatnya terasa berlebih-lebihan. Kata mubazir ialah kata yang bila dihilangkan dari sebuah kalimat malahan akan membantu memperlancar jalan bahasa dan membuat kalimat itu lebih kuat kesannya. Suatu acuan disebut pleonasme bila kata yang berlebihan itu dihilangkan, artinya tetap utuh). Kita sering menjumpai pemakaian dua kata sambung yang mengandung makna yang sama dipakai sekaligus dalam sebuah kalimat. Padahal, menurut kaidah yang berlaku, hal semacam itu termasuk pemakaian kata yang mubazir atau penggunaan kata yang tidak hemat. Menurut J. S. Badudu Pleonasme adalah sifat berlebih-lebihan. Konkretnya, kalau anda menggunakan dua kata yang sama arti sekaligus, tetapi sebenarnya tidak perlu, baik untuk penegas arti maupun hanya sebagai gaya, itulah pleonasme. Pada dasarnya pleonasme adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak dari pada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan. Suatu acuan disebut pleonasme bila kata yang berlebihan itu dihilangkan, artinya tetap utuh. Suatu kalimat dikatakan pleonastis jika kalimat itu mengandung sifat berlebih-lebihan. Setidaknya ada enam sebab terjadinya ( sekaligus corak ) kalimat pleonastis : 1. Dalam satu frase terdapat dua atau lebih kata yang bersinonim. Contoh : a.Mulai dari kecil ia memang nakal. b.Demi untuk kekasihnya, dia mau melakukan apa saja. Penjelasan : - katamulai mempunyai arti yang sama dengan katadari. Dengan demikian, kalimat (a) tersebut mestinya cukup dikatakan :Mulai kecil ia memang nakalat au Dari kecil ia memang nakal. Katade mi mempunyai arti yang sama dengan katauntuk. Dengan demikian, kalimat (b) tersebut mestinya cukup dikatakan : Demi kekasihnya, dia mau melakukan apa sajaat au Untuk kekasihnya,

Upload: andrea-camizzwhara

Post on 06-Jul-2015

7.986 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir ( berlebihan ), yang

sebenarnya tidak perlu ( seperti menurut sepanjang adat ; saling tolong –menolong ).

( Poerwadarmita , 1976 : 761). Kata mubazir ialah kata yang bila tidak dipakai tidak akan

mengganggu kelancaran komunikasi. Kata mubazir ialah kata yang sifatnya terasa

berlebih-lebihan. Kata mubazir ialah kata yang bila dihilangkan dari sebuah kalimat

malahan akan membantu memperlancar jalan bahasa dan membuat kalimat itu lebih kuat

kesannya.

Suatu acuan disebut pleonasme bila kata yang berlebihan itu dihilangkan,

artinya tetap utuh). Kita sering menjumpai pemakaian dua kata sambung yang

mengandung makna yang sama dipakai sekaligus dalam sebuah kalimat. Padahal,

menurut kaidah yang berlaku, hal semacam itu termasuk pemakaian kata yang mubazir

atau penggunaan kata yang tidak hemat.

Menurut J. S. Badudu Pleonasme adalah sifat berlebih-lebihan. Konkretnya,

kalau anda menggunakan dua kata yang sama arti sekaligus, tetapi sebenarnya tidak

perlu, baik untuk penegas arti maupun hanya sebagai gaya, itulah pleonasme. Pada

dasarnya pleonasme adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak dari pada

yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan. Suatu acuan disebut

pleonasme bila kata yang berlebihan itu dihilangkan, artinya tetap utuh.

Suatu kalimat dikatakan pleonastis jika kalimat itu mengandung sifat berlebih-lebihan. Setidaknya ada enam sebab terjadinya ( sekaligus corak ) kalimat pleonastis : 1. Dalam satu frase terdapat dua atau lebih kata yang bersinonim. Contoh : a.Mulai dari kecil ia memang nakal. b.Demi untuk kekasihnya, dia mau melakukan apa saja. Penjelasan : - katamulai mempunyai arti yang sama dengan katadari. Dengan demikian, kalimat (a) tersebut mestinya cukup dikatakan :Mulai kecil ia memang nakalat au Dari kecil ia memang nakal. Katade mi mempunyai arti yang sama dengan katauntuk. Dengan demikian, kalimat (b) tersebut mestinya cukup dikatakan : Demi kekasihnya, dia mau melakukan apa sajaat au Untuk kekasihnya,

Page 2: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

dia mau melakukan apa saja. 2. Bentuk jamak yang dinyatakan dua kali. Contoh : a.Semua buku-buku itu sudah pernah saya baca. b.Para siswa-siswa mengikuti upacara bendera. Penjelasan :- katas emua sudah mengandung pengertian banyak. Sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia, seharusnya semua benda yang terdapat dibelakang kata tersebut

tidak perlu dalam bentuk jamak. Jadi kalimat (a) tersebut cukup dikatakan: Semua buku

itu sudah pernah

saya bacaat au Buku-buku itu sudah pernah saya baca.

- Katapara sudah mengandung pengertian banyak. Jadi kalimat (b) tersebut cukup dikatakan :

Para siswa mengikuti upacara bendera atau Siswa-siswa mengikuti upacara bendera

3. Pengertian suatu kata sudah terkandung dalam kata yang lain pembentuk frase itu. Contoh : a. Andi turun ke bawah. b.Nani naik ke atas. Penjelasan : - Kataturun sudah mengandung pengertian yang sama dengan kata ke bawah. Jadi kalimat (a) tersebut cukup dikatakan : Andi turun atau Andi ke bawah - Katanaik sudah mengandung pengertian yang sama dengan katake atas. Jadi kalimat (b) tersebut cukup dikatakan : Nani naikat au Nani ke atas. 4. Penanda jamak diikuti kata benda bentuk jamak.

Contoh : a.Berbagai-bagai macam buah dijual di pasar. b.Berbagai-bagai jenis sayur ditanam di sawah. Penjelasan : - kata berbagai-bagai artinya sama benar dengan kata bermacam- macam. Karena itu dalam sebuah kalimat cukup dipakai salah satu saja. Karenanya kalimat (a) dapat dikatakan : Berbagai-bagai buah dijual di pasar,at au Bermacam-macam buah dijual di pasar. - begitu pula kataberb agai-bagai artinya sama benar dengan kata berjenis-jenis. Karena itu didalam sebuah kalimat cukup dipakai salah satu saja. Jadi kalimat (b) dapat dikatakan :Berbagai-bagai sayur ditanam di sawah, atau Berjenis-jenis sayur ditanam di sawah.

Page 3: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

5. Salah satu unsur singkatan sudah dinyatakan secara lengkap. Contoh : a.Persegi Bali FC memenangkan pertandingan b.Perhimpunan partai Golkar memenangkan Pemilu. Penjelasan :

- AkronimPersegi merupakan singkatan persatuan sepak bola Gianyar. Pada sisi lainFC

singkatan dari football club artinya persatuan sepak bola. Jadi ada dua frase yang

bersinonim digunakan dalam sebuah frase yang lebih besar.

- AkronimGolkar merupakan singkatan partai golongan karya, sementara katagol ongan

bersinonim dengan kataperhi mpunan dan juga dengan kata partai. Jadi ada tiga frase

yang bersinonim digunakan dalam frase yang lebih besar.

6. Hiponim Contoh : a. Mereka memelihara berbagai burung, seperti burung nuri, burung kenari, dan burung cucak rowo.

b. Ayah menanam berbagai sayur, seperti sayur bayam, sayur wortel dan sayur kangkung. Penjelasan : - Katanuri, katakenari, dan kata cucak rowo merupakan hiponim dari kataburung. Jadi kalimat (a) dapat dikatakan :Mereka memelihara berbagai, burung seperti nuri, kenari dan cucak rowo. - Katabaya m, kataw ortel, dan katakangk ung merupakan hiponim dari katasayur. Jadi kalimat (b) dapat dikatakan : Ayah menanam berbagai sayur, seperti bayam,wortel dan kangkung. 2.2 Analisis Kalimat Pleonastis Dalam Skripsi Karya Sri Antini, Jurusan PENJASKESREK, Tahun 2005 Adapun kalimat pleonastis yang ditemukan dalam skripsi karya Sri Antini adalah sebagai berikut : 1. Hal ini memerlukan waktu mengangkat tangan ke atas untuk menangkap bola bila suatu saat anda berada disisi lain. ( hal; 24 ) Penjelasan : kalimat diatas merupakan bentuk kalimat yang berpleonastis. Hal ini

dapat dilihat dari penggunaan kata mengangkat tangan ke atas. Kata ini dikatakan

mempunyai bentuk pleonastis karena kata mengangkat mengacu pada bentuk keatas

Page 4: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

yakni sama – sama mengacu kearah atas. Jadi kalimat diatas dapat ditulis seperti dibawah

ini:

Perbaikan : Hal ini memerlukan waktu mengangkat tangan untuk menangkap bola bila suatu saat anda berada disisi lain.

2. Penggunaan tutor juga dapat menggerakkan kegiatan siswa dalam mempelajari materi

seperti : aturan-aturan bola basket, mengerjakan banyaknya tugas-tugas yang diberikan

oleh guru, dan mengikuti proses penilaian. (hal;4)

Penjelasan : Kalimat diatas merupakan bentuk kalimat yang berpleonastis. Hal ini

dapat dilihat dari penggunaan kata banyaknya tugas-tugas. Kata banyaknya mengandung

pengertian jamak sama halnya dengan kata tugas-tugas. Menurut aturan penulisan kaidah

bahasa baku

Indonesia, kata yang maknanya sama cukup ditulis sekali saja. Maka dari itu kalimat diatas ditulis sebagai berikut : Perbaikan : Penggunaan tutor juga dapat menggerakkan kegiatan siswa dalam mempelajari materi seperti : aturan-aturan bola basket, mengerjakan banyaknya tugas yang diberikan oleh guru, dan mengikuti proses

penilaian atau Penggunaan tutor juga dapat menggerakkan kegiatan siswa dalam

mempelajari materi seperti : aturan-aturan bola basket, mengerjakantugas-tuga s yang

diberikan oleh guru, dan mengikuti proses penilaian.

3. Bagi guru, dapat menambah wawasan pengetahuan yang dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas sebagai guru. ( hal;6) Penjelasan : Kalimat diatas merupakan bentuk pleonastis. Hal ini dapat dilihat

melalui penggunaan kata yang berlebihan.( Mubazir ). Kata wawasan mempunyai makna

yang sama dengan kata pengetahuan. Sehingga dalam penulisannya dapat ditulis satu

saja. Begitu pula kata sebagai guru merupakan kaliamat berpleonastis karena jika

dihilangkan makna dari kalimat diatas tidak berubah. Jadi kalimat diatas ditulis sebagai

berikut :

Page 5: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

Perbaikan :Bagi guru, dapat menambahpenget ahuan yang dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas atau Bagi guru, dapat menambah wawasan yang dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas. 4. Mulailah dengan memusatkan perhatian dan kosentrasi pada bagian depan lingkaran ring. (hal;28) Penjelasan : Kalimat diatas merupakan bentuk pleonastis. Hal ini dapat dilihat

dari penggunaan kata yang berlebihan seperti kata memusatkan perhatian dan

konsentrasi. Dalam arti kamus bahasa Indonesia kata konsentrasi mengandung makna

pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Maka dari itu kalimat diatas dapat

ditulis sebagai berikut : Perbaikan : Mulailah dengankos entrasi pada bagian depan lingkaran ring atau Mulailah dengan memusatkan perhatian pada bagian depan lingkaran ring. 5. Tembaklah bola tinggi-tinggi ke atas ring dan bukan ke depan. (hal;29) Penjelasan : Kalimat di atas merupakan bentuk kata yang berpleonastis. Hal ini

dapat dilihat dari penggunaan kata tinggi-tinggi ke atas karena kata tinggi-tinggi mengacu

ke arah atas. Maka dari itu kalimat di atas dapat ditulis sebagai berikut :

Perbaikan : Tembaklah bola ke atas ring dan bukan ke depan atau Tembaklah bola tinggi-tinggi ke ring dan bukan ke depan. 6. Langsung memasukkan bola ke dalam ring, tampak seperti gambar dihalaman berikut ini (hal;31) Penjelasan : Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat pleonastis. Hal ini dapat

dilihat dari penggunaan katamemasu kkan dan katakedalam. Jika salah satu kata tersebut

dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat diatas. Kalimat diatas dapat

ditulis sebagai berikut :

Perbaikan : Langsung memasukkan bola ke ring, tampak seperti gambar dihalaman berikut ini. 7. Diawali dengan memegang bola dengan tangan didepan dada, kaki ditekuk, dan tembakan dilakukan. (hal;22)

Page 6: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

Penjelasan : Kalimat diatas merupakan bentuk kalimat berpleonastis. Dapat

dilihat dari penggunaan kata yang berlebihan ( mubazir ) seperti : pada kata memegang

bola dengan tangan. Kata memegang sudah mengacu pada kata tangan. Maka dari itu

kata dengan tangan dapat dihilangkan dan tidak tidak merubah makna. Kalimat diatas

dapat ditulis sebagai berikut :

Perbaikan : Diawali dengan memegang bola didepan dada, kaki ditekuk, dan tembakan dilakukan. 8.Berdas arkan latar belakang diatas permasalahan yangakan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (hal;5) Penjelasan : -kan pada kata berdasarkan sebenarnya merupakan kependekan dari

kata depana kan. Maka dari itu kataakan dapat dihilangkan, karena maknanya sudah

mengacu pada kata berdasarkan. Jadi kalimat diatas dapat ditulis sebagai berikut :

Perbaikan :Berdasar latar belakang diatas permasalahan yang akandikaji

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut atauBerdasarkan latar belakang diatas

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

9. Power layup adalah merupakan gerakan yang baik untuk melakukan pelanggaran yang

dilakukan oleh lawan ketika anda melakukan lompatan kearah penjagaan yang akan

mengakibatkan terjadinya kontak badan dengan pemain lawan di bawah ring. ( hal; 33)

Penjelasan : Kalimat diatas merupakan bentuk kalimat berpleonastis. Hal ini

dapat dilihat dari penggunaan kataadalah yang mengacu dengan katamerupa kan. Dalam

penulisannya dapat mengunakan salah satu diantaranya. Jadi penulisannya sebagai

berikut:

Perbaikan : Power layupm erupa kan gerakan yang baik untuk melakukan

Page 7: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

pelanggaran yang dilakukan oleh lawan ketika anda melakukan lompatan kearah

penjagaan yang akan mengakibatkan terjadinya kontak badan dengan pemain lawan di

bawah ring atau Power layup

adalah gerakan yang baik untuk melakukan pelanggaran yang

dilakukan oleh lawan ketika anda melakukan lompatan kearah penjagaan yang akan

mengakibatkan terjadinya kontak badan dengan pemain lawan di bawah ring.

10. Bagi yang motivasinya kuat pekerjaan berat nantinya akan terasa ringan sebaliknya dia

kurang termotivasi pekerjaan ringan nantinya akan terasa berat. ( hal;11 )

Penjelasan : Kalimat di atas merupakan bentuk kalimat berpleonastis. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan katanant i nya dan kataakan. Jika salah satu kata tersabut dihilangkan tidak akan mengubah makna, karena 9 katanantinya memiliki makna sama dengan kataakan. Jadi penulisannya sebagai berikut Perbaikan : Bagi yang motivasinya kuat pekerjaan beratnantinya terasa ringan

sebaliknya dia kurang termotivasi pekerjaan ringan nantinya akan terasa berat atau bagi

yang motivasinya kuat pekerjaan beratak an terasa ringan sebaliknya dia kurang

termotivasi pekerjaan ringan nantinya akan terasa berat.

III. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis skripsi pada pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir ( berlebihan ), yang sebenarnya tidak perlu (seperti menurut sepanjang adat ; saling tolong – menolong). ( Poerwadarmita , 1976 : 761). Kata mubazir ialah kata yang bila tidak

dipakai tidak akan mengganggu kelancaran komunikasi. Kata mubazir ialah kata yang

sifatnya terasa berlebih-lebihan. Kata mubazir ialah kata yang bila dihilangkan dari

sebuah kalimat malahan akan membantu memperlancar jalan bahasa dan membuat

kalimat itu lebih kuat kesannya.

Page 8: Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2

2. Dari analisis kesalahan pada Skripsi Karya Sri Antini, Jurusan PENJASKESREK yang

berjudul Model Pembelajaran Tutorial Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar

Shooting Pada Permainan Bola Basket Siswa Kelas XI Ilmu Sosial I SMA Laboratorium

IKIP Negeri Singaraja 2005”, banyak terdapat penggunaan kata yang berpeleonastis.

Berdasarkan simpulan diatas dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

Dalam penulisan karya ilmiah penulis perlu memiliki pengetahuan tentang ilmu tata

bahasa yang mengacu pada kaidah kebahasaan yang berlaku untuk menghindari

kesalahan kesalahan berbahasa yang sering terjadi.