pleno ii kelompok 15.pptx

16
Kelompok 15 PLENO II

Upload: r-brian-okt

Post on 16-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

kasus

Kelompok 15 PLENO II

Seorang ibu membawa bayi laki-laki A berumur 3 hari,terus-menerus muntah sejak tadi malam. Muntah berbau seperti tinja, A tidak mau minum asi, rewel, dan terus menangis. Sang ibu mengeluh perut A membesar kesamping,sehingga seperti perut kodok. A belum pernah BAB sejak dilahirkan hanya mengeluarkan kotoran hitam dari anusnya 2 hari sesudah dilahirkan. Riwayat persalinan cukup bulan, dibantu oleh bidan, A anak pertama.Kasus

KeywordBayi laki-laki berumur 5 hariMuntah terus sejak tadi malam dan berbau seperti tinjaA tidak bisa minum asi, rewel, terus menangisPerut A membesar ke sampingBelum pernah BAB sejak dilahirkanMengeluarkan sedikit kotoran dari anusnya 2 hari setelah dilahirkan

ProblemSeorang bayi laki-laki, berumur 5 hari terus-menerus muntah berbau tinja sejak tadi malam

HipotesaSeorang bayi laki-laki, berumur 5 hari terus-menerus muntah berbau tinja sejak tadi malam disebabkan oleh Hischprung.

Dont knowDefinisiEtiolgiGejala klinisPatofisiologiFaktor resikopemeriksaan penunjangPenatalaksanaanEdukasiPrognosiskomplikasi

DefinisiPenyakit Hirschprung adalah kelainan kongenital, dimana tidak dijumpai pleksus aurbachii dan pleksus meissner pada kolon yang mengakibatkan hambatan gerak peristaltik, sehingga akan terjadi illeus fungsional

EtiolgiPenyakit hirschprung terjadi saat perkembangan petus dimana terjadi kegagalan perkembangan serabut saraf, kegagalan migrasi serabut saraf atau terhentinya perkembangan serabut saraf pada segmen usus

Gejala KlinisKegagalan lewatnya mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan. Konstipasi kronis, mulai dr bulan pertama kehidupan dg tinja terlihat seperti petis.Obstruksi usus dalam periode Neonatal.Nyeri abdomen dan disentri.Ganguan pertumbuhan.

PatofisiologiTidak adanya ganglin yg meliputi plexus aurbach yg terletak pd lapisan otot dan plexus maisneri pd submukosa serabut saraf mengalami hipertrofi dan didapatkan kenaikan kadar asetil koloinesterase pd segmen aganglion Gangguan inervasi parasimpatis akan menyebabkan kegagalan peristalotik sehingga mengganggu propulsi isi usus Obstruksi usus yg terjadi secara kronis akan menyebabkan distensi abdomen yg sangat besar yg dapat menyebabkan terjadinya Enterkoliotis.

KlasifikasiHirschprung segmen pendekHirschprung segmen panjangHirschprung kolon aganglionik total Hirschprung kolon aganglionik universal

KomplikasiKebocoran anastomosis, striktura anastomosis,obstruksi usus,abses pelvis, dan infeksi luka operasi

Pemeriksaan Penunjang- Bioopsi: dinding rectum dari lapisan mukosa sampai muskularis tidak didapatkan adanya ganglion meissner dan aurbachii- Foto rontgen : ada barium enema dimana dijumpai 3 tanda khas :Tampak daerah di bagian rectum ke proksimal yang panjang nya bervariasi.Terdapat daerah transisi terlihat di proksimal daerah penyempitan ke daerah dilatasi.Terdapat daerah pelebaran lumen di proksimal dorsalo transisi.

PenatalaksanaanTerapi medikamentosa :Digunakan antibiotik yang potensial membunuh berbagai jenis bakteri seperti gram positif dan gram negatif. Serta bakteri an aerob, seperti :Ampicilin injeksi 25 mg/kg BB, 4x1 untuk membunuh bakteri gram positif.Gentamicin injeksi 2,5 mg/kg BB, 3x1 untuk membunuh bakteri gram negatif.Metronidazol injeksi 7,5 mg/kg BB, 4x1 untuk membunuh bakteri an aerob.

PrognosisSecara umum prognosis baik 90% pasien dengan Hischprung yg mendapat tindakan mengalami penyembuhan dan hanya sekitar 10% yg masih mempunyai masalah dengan saluran cernanya sehingga harus dilakukan Kolostmi permanen. Angka kematian akibat komplikasi dr tindakan pembedahan pada bayi sekitar 20%

TERIMA KASIH