plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/10262/2/041334010_full.pdfviii hitung =...
TRANSCRIPT
-
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA
Studi Kasus: Siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Sedayu
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
Yosef Hening Krida Murdanto
NIM : 041334010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
MOTTO
“Kemauan yang didukung kreativitas akan membuahkan keberhasilan” “Tak pernah sesuatu yang besar dicapai tanpa semangat besar” “Jalan yang dipilih oleh setiap orang untuk kita lalui itu tak pernah bebas
dari belokan atau tikungan, tetapi akhirnya belokan-belokan itu akan membawa kita ke jalan yang lebih mulus…….”
“Butuh satu menit untuk menghancurkan seseorang, butuh satu jam untuk menyukai seseorang, butuh satu hari untuk mencintai dan butuh seumur hidup untuk melupakan seseorang……”
“Jangan pernah terpaku dengan keadaan, kita justru harus berani melawan keadaan dengan begitu kita akan menjadi orang yang tangguh…….”
“Pertandingan hidup ini tidak selalu dimenangkan oleh yang lebih kuat atau lebih cepat atau lebih hebat, tapi lemah, cepat atau lambat, orang yang bisa menang adalah orang yang selalu BERPIKIR IA BISA MENANG DALAM PERTANDINGAN HIDUP…………..”
“Never, never, never give in (Jangan, jangan, jangan putus asa)……..” Hidup adalah belajar dan proses pembelajaran…so nikmati hidupmu…..
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria (Kalian adalah penerang jalan hidupku……….)
Bapak dan Ibu yang selalu kusayangi (Kalian adalah sumber inspirasiku…….)
Mas Yoyok (Aku sangat bangga padamu……), Mbak Sisil dan Advent Kel. Besar Mbah Hadi dukuh n sedayu (Trim’s atas doa dan
dukungannya….) Diriku sendiri atas semangat dan kerja kerasnya (Akhirnya
“LULUS”…….) Temen-temen PAK ‘ 04 (Chayoo…..chayoo……Thx atas kebersamaannya
selama ini yachhhhhh………) Seluruh staff PGSD (Terimakasih boleh nyambi kerjain skripsi dan
ngeprint…Terimakasih juga atas doa dan dukungannya) Semua yang telah mendukung dan mendoakanku yang tidak bisa penulis
sebutkan (Terimakasih….Matur Nuwun, Tengkyu, Kamsia) Buat seorang yang telah TUHAN kirimkan kepadaku….( dia
penerangku….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi Kasus : Siswa – siswi SMA BOPKRI II Yogyakarta
dan SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yosef Hening Krida Murdanto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hubungan yang signifikan antara metode mengajar guru akuntansi dengan minat siswa belajar akuntansi, sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, motivasi siswa belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi (2) hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (3) hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (4) hubungan yang signifikan antara motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa (5) hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMA BOPKRI II Yogyakarta pada bulan Agustus – September 2008. Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi SMA PANGUDI LUHUR Sedayu dan SMA BOPKRI II Yogyakarta yang mengambil jurusan IPS yang berjumlah 922 siswa. Besarnya sampel ditetapkan sebesar 256 siswa dan pengambilan sampel dilakukan secara proportional random sampling. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada hubungan yang signifikan antara metode mengajar guru akuntansi dengan minat siswa belajar akuntansi (t hitung = 5,24) dan metode mengajar guru akuntansi dengan sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi (t hitung = 3,81), tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara metode belajar guru akuntansi dengan motivasi siswa belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi tidak signifikan (2) ada hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi (t hitung = 2,41), tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (3) ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
hitung = 5,13) dan sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi (t hitung = 2,64) (4) ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa (t hitung = 6,25) (5) ada hubungan yang signifikan antara motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa (t hitung = 2,19).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE FACTORS THAT INFLUENCE STUDENTS'
LEARNING ARCHIEVEMENT IN STUDYING ACCOUNTING
A Case Study on “BOPKRI 2 Yogyakarta and Pangudi Luhur Sedayu”
Senior High School
Yosef Hening Krida Murdanto
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
The purpose of this research is to know the significant: (1) the relationship between the teaching method of the accounting teacher and learning interest of the student in studying accounting, the attitude of the students in studying accounting, the motivation of the students in studying accounting and the habit of students in studying accounting (2) the relationship between students' interest in studying accounting and students' habbit in studying accounting and students' motivation in studying accounting (3) the relationship between students' attitude toward accounting lesson and students' habbit in studying accounting and students' motivation in studying accounting (4) the relationship between students' motivation in studying accounting and achievement in studying accounting (5) the relationship between students' habbit in studying accounting and achievement of student studying accounting. The research took place at “BOPKRI II Yogyakarta and Pangudi Luhur Sedayu” Senior High School in August – September 2008. Research population is 922 students of BOPKRI II Yogyakarta and Pangudi Luhur Sedayu Senior High School from social sciences department. The number of samples are 256 students and the samples taken by appying interpretation with proporsional random sampling. Techniques of collecting data are questionairre and documentation. The result shows: (1) there is significant relationship is between accounting teacher' method and students' interest in studying accounting (t result = 5,24) and accounting teacher's method of teaching and students' behaviour is accounting lesson (t result = 3, 81), significant relationship between accounting teacher's metohd of teaching and student's motivation in studying accounting is not found and students habbit in studying accounting is not significant (2) there is significant relationship between students' interest in studying accounting and student's habbit in studying accounting (t result = 2,41), significant relationship between students' interest in studying accounting and students' motivation in studying accounting is not found (3) there is significant relationship between students' behaviour in accounting lesson and students' motivation in studying
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
accounting (t result = 5,13) and student's behaviour in studying accounting and students' habbit in studying accounting (t result = 2,64) (4) there is significant relationship between students' habbit in studying accounting and student's achievement in studying accounting (t result = 2,19).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Bapa di surga, atas limpahan berkat
anugerah dan kasih-Nya yang tak terhingga, sehingga skripsi yang berjudul
“ ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI SISWA “ yang disusun dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dapat
diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini dapat terselesaikan juga karena banyaknya bantuan, bimbinga,
saran, dukungan, cinta dan doa yang tulus dari berbagai pihak, sehingga segala
hambatan dan kesulitan dalam proses penyusunan skripsi ini dapat teratasi. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa
syukur dan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S. Pd., M. Si., selaku dosen
pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga,
pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. SMA Pangudi Luhur Sedayu dan SMA BOPKRI II Yogyakarta
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
6. Kedua Orangtuaku terkasih: Bapak B. Bambang H dan Ibu
Evaristin Murwani W, terima kasih atas doa, cinta, kasih sayang
dan pengorbanannya dari segi biaya, tenaga yang telah mengantar
dan mendukungku untuk meraih gelar sarjana.
7. Kakak dan Adikku, Mas Yoyok beserta Keluarga dan Ardi, terima
kasih atas semua dukungan dan bantuannya.
8. Segenap Staff dan dosen di Program Studi Pendidikan Akuntansi,
yang telah membantu dan mendampingi penulis selama kuliah dan
menyelesaikannya.
9. Saudara – saudaraku di PAK 04, kalian semua adalah saudaraku
yang memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
10. Segenap Staff PGSD USD, Pak Puji, Pak Rus, mas hermoyo,
mbak tri, bunda yani, dll, terima kasih atas dukungan, doa,
semangat dan kerjasamanya.
Skripsi ini sangat jauh dari sempurna, karena keterbatasan –
keterbatasan yang ada. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun serta dapat menyempurnakan skripsi ini akan
sangat diterima dengan lapang dada. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, Juli 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR ISI
Halaman judul.......................................................................................i Halaman Persetujuan Pembimbing .......................................................ii Halaman Pengesahan ............................................................................iii Halaman Motto dan Persembahan ........................................................iv Pernyataan Keaslian Karya ...................................................................v Abstrak..................................................................................................vi Abstract .................................................................................................viii Kata Pengantar ......................................................................................xi Daftar Isi ...............................................................................................xiii Daftar Tabel ..........................................................................................xvi Daftar Gambar ......................................................................................xvii Daftar Lampiran....................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Batasan Masalah ..............................................................................6
C. Rumusan Masalah ............................................................................6
D. Tujuan Penelitian .............................................................................7
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................8
BAB II TINJAUAN TEORITIK .................................................................9 A. Prestasi Belajar Akuntansi ...............................................................9
1. Prestasi Belajar .....................................................................9
2. Prestasi Belajar Akuntansi....................................................10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar Akuntansi....................................................10 B. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi.....................................15
C. Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi.....................................18
1. Kebiasaan Belajar.................................................................18
2. Kebiasaan Belajar Siswa Di Sekolah ...................................19
D. Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi .......................................21
1. Pengertian Motivasi Belajar.................................................21
2. Bentuk Motivasi...................................................................22
3. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi ........................23
E. Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi............................................25
1. Minat ....................................................................................25
2. Belajar ..................................................................................26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
F. Metode Mengajar Guru Akuntansi ..................................................28
1. Metode Ceramah ..................................................................28
2. Metode Tanya Jawab............................................................30
3. Metode Diskusi.....................................................................31
4. Metode Kelompok................................................................32
G. Kerangka Teoritik ............................................................................36
1. Hubungan Metode mengajar guru akuntansi dengan
Minat, motivasi, dan kebiasaaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi ....36
2. Hubungan Minat siswa dalam belajar akuntansi dengan
Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi ..............................................38
3. Hubungan Motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan
Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi ..............................................39
4. Hubungan Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan
Prestasi belajar akuntansi siswa ..........................................40 5. Hubungan Kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan
Prestasi belajar akuntansi siswa ...........................................41 H. Model ...............................................................................................41
I. Hipotesis .........................................................................................42
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................43 A. Jenis Penelitian ...............................................................................43
B. Subyek dan Obyek Penelitian...................................................43 C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................44 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................44 E. Jenis Data..................................................................................46 F. Teknik Pengumpulan Data........................................................47 G. Populasi dan Pengambilan Sampel ..........................................47
H. Teknik Analisis Data......................................................................48 1. Uji Indikator Analisis...........................................................48
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ...............................................49
3. Statistik Deskriptif ...............................................................51
4. Uji Path Analysis .................................................................51
5. Uji Regresi ...........................................................................55
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN ..................................................90 A. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.....................................................90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
B. SMA Pangudi Luhur Sedayu .....................................................101
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................................120 A. Uji Indikator Analisis.................................................................120
B. Uji Validitas dan Reliabilitas .....................................................122
C. Deskripsi Data............................................................................131
D. Uji Path Analysis .......................................................................133
E. Uji Regresi .................................................................................140
F. Pembahasan................................................................................164
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................169 A. Kesimpulan ................................................................................169
B. Saran ..........................................................................................170
C. Keterbatasan Penelitian..............................................................170
Daftar Pustaka ..............................................................................................171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel III. 1 Pembagian Skor Kuesioner................................................45 Tabel III. 2 Indikator Pengukuran Variabel..........................................45 Tabel IV. 1 Keadaan Siswa SMA BOPKRI II Tahun 2008 / 2009 ......93 Tabel IV. 2 Daftar Nama Guru SMA BOPKRI II Tahun 2008 / 2009.95 Tabel IV. 3 Daftar Nama Guru SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun 2008 / 2009 .............................................................106 Tabel IV. 4 Keadaan Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun 2008 / 2009 ............................................................107 Tabel IV. 5 Daftar Fasilitas Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun 2008 / 2009 .............................................................118 Tabel V. 1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas .........................................121 Tabel V. 2 Data Variabel Penelitian .....................................................132 Tabel V. 3 Kriteria Tingkat Kecocokan................................................140 Tabel V. 4 Hasil Tingkat Kecocokan....................................................141 Tabel V. 5 Hasil Hipotesis 1 .................................................................144 Tabel V. 6 Kriteria Tingkat Kecocokan................................................145 Tabel V. 7 Hasil Tingkat Kecocokan....................................................146 Tabel V. 8 Hasil Hipotesis 2 .................................................................149 Tabel V. 9 Kriteria Tingkat Kecocokan................................................150 Tabel V. 10 Hasil Tingkat Kecocokan..................................................151 Tabel V. 11 Hasil Hipotesis 3 ...............................................................154 Tabel V. 12 Kriteria Tingkat Kecocokan..............................................155 Tabel V. 13 Hasil Tingkat Kecocokan..................................................156 Tabel V. 14 Hasil Hipotesis 4 ...............................................................159 Tabel V. 15 Kriteria Tingkat Kecocokan..............................................160 Tabel V. 16 Hasil Tingkat Kecocokan..................................................161 Tabel V. 17 Hasil Hipotesis 5 ...............................................................164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gb. II. 1 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel ...............................41 Gb. III. 1 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel..............................52 Gb. IV. 1 Struktur Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ...............99 Gb. IV. 2 Struktur Dasar Organisasi Sekolah .......................................108 Gb. V. 1 Confirmatory Factor Analysis Variabel Metode....................134 Gb. V. 2 Confirmatory Factor Analysis Variabel Minat ......................135 Gb. V. 3 Confirmatory Factor Analysis Variabel Sikap.......................136 Gb. V. 4 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kebiasaan ...............137 Gb. V. 5 Confirmatory Factor Analysis Variabel Motivasi..................138 Gb. V. 6 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel...............................138 Gb. V. 7 Model Pengujian Hipotesis 1 .................................................144 Gb. V. 8 Model Pengujian Hipotesis 2 .................................................149 Gb. V. 9 Model Pengujian Hipotesis 3 .................................................154 Gb. V. 10 Model Pengujian Hipotesis 4 ...............................................159 Gb. V. 11 Model Pengujian Hipotesis 5 ...............................................163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner...........................................................................174 Lampiran 2 Data Induk .........................................................................180 Lampiran 3 Normalitas .........................................................................211 Lampiran 4 Surat Keterangan ...............................................................212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semua mata pelajaran atau mata kuliah yang terdapat di dalam setiap
jenjang pendidikan memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Kompetensi di
jenjang Sekolah Dasar (SD) umumnya lebih mudah daripada kompetensi di
jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Kompetensi pada jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA) tentunya lebih kompleks daripada kompetensi
pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
Kompetensi menurut kurikulum 2004 SMA (DepDikNas, 2004:7)
merupakan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar.
Kompetensi menurut kurikulum 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Kompetensi tersebut digunakan untuk seluruh mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran yang terangkum dalam Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
24 tahun 2006). Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak (Hartini, 2005:9). Sesuai dengan pengertian tersebut, maka standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
kompetensi dari pelajaran akuntansi adalah standar dari perpaduan pengetahuan,
ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak yang harus dikuasai oleh siswa sebagai hasil dari mempelajari akuntansi
tersebut. Untuk mata pelajaran akuntansi di SMA, telah dirumuskan standar
kompetensi sebagai berikut menganalisis sistem informasi, dasar hukum, struktur
dasar, siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang; menerapkan tahapan siklus
akuntansi koperasi, menganalisis laporan keuangan dan metode kuantitatif.
Dengan adanya standar kompetensi tersebut selayaknya semua siswa memiliki
prestasi belajar akuntansi yang sama satu sama lain.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa.
Menurut Slameto (1988), prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi tiap
siswa berlainan, ada yang dominan faktor internnya dan ada juga yang didominasi
oleh faktor ekstern. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
individu atau siswa. Yang termasuk faktor internal diantaranya adalah kondisi
sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa, dan kebiasaan siswa dalam belajar.
Sikap siswa adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak
pelajaran akuntansi. Sikap siswa memiliki peranan yang besar terhadap prestasi
belajar akuntansi. Sikap yang menerima akan membuat siswa untuk berprestasi
pada pelajaran akuntansi, begitu juga sebaliknya. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Suryantono (2004), ditemukan bahwa sikap belajar siswa
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Minat siswa adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang itu. Minat siswa memiliki peranan yang besar terhadap prestasi
belajar akuntansi. Minat siswa yang tinggi membuat siswa lebih giat dalam belajar
sehingga prestasi belajar akuntansinya dapat tercapai. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Wahyudi (2000), ditemukan bahwa minat siswa dalam belajar
akuntansi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi
belajar akuntansi.
Motivasi siswa adalah daya penggerak atau serangkaian usaha diri siswa
untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran tersebut
dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang
diinginkan. Motivasi yang tinggi membuat daya penggerak atau usaha siswa juga
semakin tinggi sehingga prestasi belajar akuntansi siswa akan tercapai. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Anawati (2004), ditemukan bahwa motivasi
belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi
belajar akuntansi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wasitaningsih (2003),
ditemukan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan
signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh
Nurani (2004), juga ditemukan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi.
Kebiasaan siswa dalam belajar adalah seluruh perilaku yang ditunjukkan
secara tetap dari waktu ke waktu dalam mempelajari pelajaran tertentu. Kebiasaan
ini juga terkait dengan disiplin belajar siswa. Semakin siswa memiliki kebiasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
dalam belajar berarti semakin disiplin siswa tersebut dalam belajar. Kedisiplinan
siswa dalam belajar akan menunjang prestasi belajar akuntansi mereka. Dalam
penelitian yang telah dilakukan oleh Widiyani (2000), ditemukan bahwa
kedisiplinan belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan
prestasi belajar akuntansi.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu atau
siswa. Yang termasuk faktor eksternal diantaranya adalah status sosial ekonomi
orang tua siswa, perhatian orang tua, dukungan teman sebaya, metode mengajar
guru, dan relasi guru dengan siswa.
Status sosial ekonomi orang tua siswa adalah kedudukan sosial ekonomi
orang tua siswa dalam masyarakat yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan,
jabatan, penghasilan, barang berharga yang dimilikinya. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Ningsih (2005), ditemukan bahwa status sosial ekonomi orang tua
siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar
akuntansi.
Perhatian orang tua sangat besar artinya terhadap prestasi belajar siswa.
Bentuk perhatian ini bisa berupa penyediaan fasilitas belajar yang memadai,
pemantauan perkembangan anak. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Wasitaningsih (2003), ditemukan bahwa perhatian orang tua mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi.
Agar siswa dapat belajar dengan baik, perlulah diusahakan agar siswa
memiliki teman sebaya yang baik dan mendukungnya. Dukungan tersebut
membuat siswa lebih bersemangat dalam berprestasi. Dalam penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
dilakukan oleh Sriyana (2005) dan Sintadewi (2001), ditemukan bahwa dukungan
teman sebaya mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi
belajar akuntansi.
Metode mengajar adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk
mencapai tujuan pengajaran. Cara ini merupakan bentuk konkrit dari penerapan
petunjuk-petunjuk umum pengajaran pada proses pengajaran tertentu. Metode
mengajar, selain berpegang pada prinsip-prinsip umum juga harus merumuskan
petunjuk khusus sesuai dengan kekhususan mata pelajaran (Pasaribu dan
Simanjuntak, 1983:13). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurani (2004),
ditemukan bahwa metode mengajar guru akuntansi mempunyai hubungan yang
positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi.
Hubungan interpersonal atau relasi guru dengan siswa adalah hubungan
atau komunikasi dua arah antara guru dengan murid maupun murid dengan guru.
Dengan komunikasi yang baik akan membuat membuat hubungan juga baik.
Hubungan yang baik akan membuat siswa merasa senang bila dekat dengan guru.
Kedekatan tersebut membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Nenita (2003), ditemukan bahwa hubungan interpersonal atau relasi guru dengan
siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar
akuntansi.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, khususnya “analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya: sikap
siswa, minat siswa, motivasi siswa, kebiasaan siswa dalam belajar, status sosial
ekonomi orang tua siswa, perhatian orang tua siswa, dukungan teman sebaya,
media pembelajaran, metode mengajar guru, dan hubungan interpersonal atau
relasi guru dengan siswa. Penelitian ini memfokuskan pada faktor intern yaitu
sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi, minat siswa dalam belajar akuntansi,
motivasi siswa dalam belajar akuntansi, dan kebiasaan siswa dalam belajar
akuntansi serta faktor ekstern yatiu metode mengajar guru akuntansi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1 Apakah metode mengajar guru akuntansi berhubungan secara signifikan
dengan minat, motivasi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta
sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi?
2 Apakah minat siswa dalam belajar akuntansi berhubungan secara signifikan
dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam
belajar akuntansi?
3 Apakah sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi berhubungan secara
signifikan dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan
siswa dalam belajar akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
4 Apakah motivasi siswa dalam belajar akuntansi berhubungan secara
signifikan dengan prestasi belajar akuntansi siswa?
5 Apakah kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi berhubungan secara
signifikan dengan prestasi belajar akuntansi siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
memberikan bukti-bukti tentang:
1 signifikansi hubungan metode mengajar guru akuntansi dengan minat,
motivasi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa
terhadap pelajaran akuntansi.
2 signifikansi hubungan minat siswa dalam belajar akuntansi dengan motivasi
siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.
3 signifikansi hubungan sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi dengan
motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan kebiasaan siswa dalam belajar
akuntansi.
4 signifikansi hubungan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dengan prestasi
belajar akuntansi siswa.
5 signifikansi hubungan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi dengan
prestasi belajar akuntansi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
E. Manfaat Penelitian
1 Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan atau
masukan dalam memperhatikan anaknya untuk meraih prestasi yang
maksimal.
2 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang berguna, berharga
dan dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun ke dunia pendidikan
dan memperoleh wawasan dalam menganalisis suatu masalah
kemudian mengambil suatu kesimpulan yang tepat.
3 Bagi Guru Bidang Studi Akuntansi
Apabila diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
maka penelitian ini dapat dijadikan masukan atau pengetahuan sebagai
pertimbangan dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.
4 Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur atau
referensi penelitian sejenis. Di samping itu dapat menjadi referensi
ilmiah sebagai hasil kajian empiris tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Prestasi Belajar Atkuntansi
1 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka yang diberikan oleh guru (Mulyono, 1990:100).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru. Pengertian lain mengenai prestasi belajar
adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk angka huruf maupun simbol pada tiap
periode tertentu misalnya caturwulan atau semester.
Proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan dalam
bidang pengetahuan atau pemahaman. Adanya perubahan tampak
dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas yang
diberikan oleh guru (Winkel, 1996:102). Dari beberapa pendapat
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa arti dari prestasi belajar
adalah hasil dari perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik karena penguasaan pengetahuan yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
oleh mata pelajaran dan bisa diukur dengan tes atau evaluasi hasil
belajar.
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai objek
tertentu berdasarkan kriteria (Sudjana, 1989:3). Proses pemberian nilai
berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil
belajar yang dicapai dengan kriteria tertentu.
2. Prestasi Belajar Akuntansi
Pengertian prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa
dalam belajar akuntansi. Prestasi belajar akuntansi diukur dengan skor
yang dicapai atau diperoleh siswa dalam tes prestasi belajar akuntansi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi banyak
jenisnya, tetapi secara global dapat dibedakan menjadi dua kelompok
(Slameto, 1988:56).
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi
adalah sebagai berikut.
i. Fisiologi (bersifat jasmaniah) yang mempengaruhi prestasi
belajar akuntansi antara lain:
a) kondisi kesehatan tubuh;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
b) kondisi organ tubuh (kondisi panca indera seperti
penglihatan dan pendengaran).
ii. Psikologis (bersifat mental) antara lain:
a) Tingkat kecerdasan atau inteligensi siswa.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa inteligensi siswa
memainkan peranan yang sangat besar (berpengaruh kuat)
terhadap tinggi-rendahnya prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa. Meskipun peranan dari inteligensi sedemikian
besar, namun harus diingat bahwa faktor-faktor yang lain
tetap berpengaruh pula dan tidak boleh (dapat) dikatakan
bahwa taraf prestasi belajar kurang, pastilah karena taraf
inteligensinya juga kurang.
b) Sikap siswa.
Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi adalah
kecenderungan untuk menerima atau menolak berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut.
c) Minat siswa.
Kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu.
d) Motivasi siswa.
Motivasi siswa terhadap pelajaran tertentu adalah daya
penggerak atau serangkaian usaha dalam diri siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pelajaran tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan
belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan.
e) Kebiasaan siswa dalam belajar.
Seluruh perilaku yang ditunjukkan secara tetap dari waktu
ke waktu dalam mempelajari pelajaran tertentu. Baik itu
kebiasaan sebelum mengikuti pelajaran tersebut, dan dalam
menghadapi ulangan atau tes.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu.
Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
sebagai berikut.
i. Keluarga.
a) Relasi antar anggota keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu
diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak
tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh
pengertian, kasih sayang.
b) Suasana rumah
Suasana rumah yang dimaksud adalah situasi atau kejadian-
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana
anak berada dan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
c) Status sosial ekonomi orang tua siswa
Kedudukan sosial ekonomi orang tua siswa dalam
masyarakat yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan,
jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang
dimilikinya.
d) Perhatian orang tua
Perhatian orang tua sangat besar artinya terhadap prestasi
belajar siswa. Bentuk perhatian ini bisa dalam bentuk
penyediaan fasilitas belajar yang memadai, pemantauan
perkembangan anak.
e) Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar, perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar
mendorong semangat anak untuk belajar.
ii. Masyarakat.
a) Teman sebaya
Agar siswa dapat belajar dengan baik, perlulah diusahakan
agar siswa memiliki teman sebaya yang baik dan
pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari
orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
b) Media massa
Media massa yang digunakan bisa berpengaruh negatif
maupun positif terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena
itu perlu dilakukan pendampingan dan pengawasan dari
orang tua dan pendidik dalam penggunaan media massa
oleh siswa.
iii. Sekolah.
a) Metode mengajar
Banyak macam metode mengajar (seperti ceramah, diskusi,
permainan, tanya jawab, alat peraga, dan sebagainya) yang
dapat diterapkan dalam pengajaran. Pemberian metode
mengajar yang variatif dapat meningkatkan siswa dalam
belajar.
b) Kurikulum
Kurikulum yang cenderung padat dengan materi, dengan
tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk ukuran siswa dan
sistematika yang tidak terlalu tepat, dikaitkan dengan waktu
yang terbatas menyebabkan banyak siswa merasa kesulitan
dalam belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum.
c) Relasi guru dengan siswa
Relasi yang baik antara guru dan siswa dapat berupa
hubungan pribadi yang baik misalnya guru tidak
mendendam pada siswa jika dikritik, guru mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh tiap-
tiap siswa (tidak hanya memberikan perhatian lebih pada
siswa yang pandai). Tidak memarahi atau mempermalukan
siswa bila tidak bisa mengerjakan suatu soal, atau siswa
yang bertanya dan sebagainya. Relasi yang kurang baik
antara guru dan siswa akan mengurangi minat siswa dalam
belajar.
d) Disiplin sekolah
Peraturan dan tata tertib sekolah memiliki tujuan agar para
siswa dan guru menjadi disiplin. Tingkat kedisiplinan yang
tinggi dapat menunjang para siswa untuk berprestasi lebih
baik.
B. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi
Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek, dan sikap terhadap suatu
obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap
positif terhadap suatu obyek yang dipandang bernilai baginya, dan orang akan
bersikap negatif terhadap obyek yang dianggapnya tidak bernilai atau
merugikannya.
Ada hubungan yang erat antara perasaan siswa dan sikap siswa terhadap
pengalaman belajar di sekolah, baik terhadap seluruh atau salah satu mata
pelajaran tertentu. Perasaan siswa yang satu dengan yang lain berbeda-beda,
sehingga sikap mereka pun akan berbeda-beda terhadap suatu obyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Menurut Winkel, sikap adalah kecenderungan dalam subyek untuk
menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu
sebagai obyek yang berharga atau tidak berharga (Winkel, 1983:30). Menurut
Bruno (1987), sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi
dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu (Muhibbin,
1995:120).
Sikap mengandung tiga komponen (Azwar, 1988:17-22), yaitu:
1. Komponen kognitif
Komponen kognitif memuat kepercayaan seseorang mengenai apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Kepercayaan tersebut datang
dari apa yang telah dilihat atau diketahuinya. Berdasarkan apa yang telah
dilihatnya itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau
karakteristik umum suatu obyek. Seringkali kepercayaan itu dapat terbentuk
justru dikarenakan kurang atau tidak adanya informasi yang benar mengenai
obyek yang dihadapinya. Dalam belajar akuntansi, komponen kognitif berupa
apa yang dipikirkan, digagaskan, dan dipercayai oleh pemilik sikap mengenai
akuntansi.
2. Komponen afektif
Komponen afektif menunjukkan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap
sesuatu. Reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak
dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar bagi
obyek termaksud. Dalam belajar akuntansi, komponen afektif berupa apa yang
dirasakan oleh pemilik sikap dalam emosinya terhadap akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
3. Komponen konatif (perilaku)
Komponen konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang
dihadapinya. Dalam akuntansi, komponen konatif berupa kesediaan
bertingkah laku atau kecenderungan berbuat terhadap akuntansi.
Faktor-faktor yang membentuk sikap (Slameto, 1988:192) antara lain:
1. Pengalaman
Pengalaman yang berulang-ulang, atau dapat pula pengalaman yang disertai
perasaan yang mendalam (traumatis).
2. Informasi mengenai obyek
Informasi buruk yang diterima mengenai akuntansi akan menyebabkan siswa
tidak menyukai akuntansi dan hal ini akan menimbulkan sikap negatif pada
diri siswa. Sikap negatif terhadap akuntansi terutama ditemui pada siswa yang
sering mengalami kekecewaan terhadap akuntansi.
3. Imitasi atau peniruan
Peniruan adalah suatu proses di mana siswa mempunyai minat dan rasa kagum
terhadap model yang hendak ditiru. Peniruan akan terjadi lebih lancar dan
lebih kuat apabila dilakukan secara kolektif daripada perorangan.
4. Sugesti
Di sini siswa membentuk suatu sikap terhadap akuntansi tanpa suatu alasan
dan pemikiran yang jelas, tetapi semata-mata karena pengaruh yang datang
dari seseorang atau ada sesuatu yang sangat menarik dalam pandangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
5. Identifikasi
Di sini siswa meniru orang lain yang didasari oleh suatu keterikatan
emosional. Meniru di sini lebih banyak dalam arti berusaha menyamai orang
lain. Sebagai contoh: seorang anak yang ingin meniru ayahnya yang seorang
ahli akuntansi, atau seorang siswa yang ingin meniru kepintaran gurunya
dalam memecahkan soal-soal akuntansi, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sikap siswa terhadap
pelajaran akuntansi adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi. Kecenderungan tersebut dapat terlihat
dari keinginannya untuk tahu atau belajar lebih banyak, dari kemauannya untuk
lebih terlibat atau melibatkan diri dalam belajar akuntansi. Semakin siswa
bersedia untuk banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan akuntansi berarti
semakin positif sikapnya, semakin siswa enggan untuk melibatkan diri dalam
berbagai kegiatan akuntansi berarti semakin negatif sikapnya.
C. Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi
1. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan adalah perilaku yang kita lakukan secara berulang-ulang,
rutin dan teratur (Covey, 2001:26). Dalam kehidupan sehari-hari, dari
bangun tidur sampai akan berangkat tidur lagi orang akan melakukan
banyak kegiatan. Kegiatan-kegiatan itu dilakukan setiap hari, lama-
kelamaan menjadi kegiatan yang bersifat rutin. Disadari atau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
disadari akhirnya rutinitas itu menjadi kebiasaan bagi diri orang
tersebut.
Kata belajar oleh Morgan (1978), diartikan sebagai setiap perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman. Menurut Hilgard (1978), belajar
adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu berupa perolehan
kemampuan baru sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Dalam
latihan tentu orang menggunakan cara tertentu.
Jadi, kebiasaan belajar seseorang adalah kegiatan-kegiatan seseorang
yang dilakukan secara berulang-ulang, rutin dan teratur dengan cara
tertentu.
2. Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah
Kegiatan belajar siswa di sekolah berlangsung dari hari senin sampai
hari sabtu secara rutin, teratur, dan terjadwal. Keteraturan dalam
melaksanakan kegiatan belajar di sekolah membentuk kebiasaan siswa
bersekolah. Di sekolah siswa berlatih berupa latihan-latihan di kelas
yang disebut belajar tatap muka. Siswa berlatih menggunakan cara
belajar dalam tiap mata pelajaran. Siswa yang melakukan kegiatan
berlatih secara berulang-ulang, rutin dan teratur akan semakin mampu
menggunakan cara belajar dengan baik. Siswa perlu membentuk dan
memiliki kebiasaan mempelajari bahan-bahan pelajaran, ketrampilan,
dan pembentukan sikap yang positif terhadap bahan pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Kegiatan belajar siswa di sekolah berlangsung dalam pengajaran,
pembimbingan, dan pelatihan yang dilakukan secara sengaja,
terencana, sistematis untuk mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
Kegiatan ini dilakukan secara merata, menyeluruh, wajib diikuti oleh
siswa dan dilakukan secara terjadwal. Dalam kegiatan pengajaran,
siswa diajarkan menggunakan cara belajar tiap mata pelajaran.
Kegiatan pembimbingan, siswa dibimbing dan dibantu untuk
membentuk dan memiliki kebiasaan belajar yang baik. Kegiatan
pelatihan dilakukan oleh siswa berupa latihan-latihan menyelesaikan
tugas-tugas dalam tiap mata pelajaran. Siswa mempelajari cara-cara
belajar tiap mata pelajaran yang dilakukan secara rutin, teratur dan
terjadwal agar terbentuk suatu kebiasaan belajar. Menurut Liang Gie
(1995:194), kesuksesan siswa dalam studi diantaranya dipengaruhi
oleh kebiasaan belajar yang baik dengan sumbangan sebesar 33%.
Kebiasaan studi yang baik mempunyai peranan yang lebih besar dalam
belajar siswa. Kebiasaan belajar siswa adalah kegiatan-kegiatan siswa
secara berulang-ulang, rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-
bahan pelajaran dengan menggunakan cara-cara belajar, ketrampilan,
dan sikap berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
D. Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi
1. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Mc. Donald (Winkel, 1996:146) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dalam motivasi belajar terdapat daya penggerak psikis di dalam diri
siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar itu demi tercapainya suatu tujuan (Winkel, 1996:150).
Ada beberapa bentuk dan cara meningkatkan motivasi dalam belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 1994:101):
a. optimalisasi penerapan prinsip belajar;
b. optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran;
c. optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa;
d. pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.
Motivasi secara umum adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam
diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi
tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi
motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi dapat
juga timbul di dalam diri seseorang. Motivasi belajar memegang
peranan penting dan memberi semangat rasa senang dalam belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
sehingga mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan
kegiatan belajar.
Pada dasarnya, seseorang yang mempunyai motivasi belajar tinggi
akan mencapai prestasi yang lebih baik. Namun, pada kenyataannya,
motivasi yang cukup kuat belum tentu menghasilkan prestasi belajar
yang baik pula. Hal ini karena terdapat faktor-faktor yang dapat
menghambat belajar. Faktor-faktor yang menghambat belajar dapat
dikelompokkan ke dalam dua golongan (Kartono, 1985:62-67).
a. Sebab endogen (dari dalam diri anak)
1) Bersifat biologis, misalnya kesehatan, cacat badan.
2) Bersifat psikologis, misalnya kecerdasan, minat, bakat,
perhatian
b. Sebab eksogen (dari luar diri anak)
1) Faktor keluarga, yaitu orang tua, suasana rumah tangga, keadaan
ekonomi orang tua.
2) Faktor sekolah.
3) Faktor masyarakat.
2. Bentuk Motivasi
Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk (Winkel, 1996:151).
a. Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalam aktivitas
belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
b. Motivasi instrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
3. Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (1994:97) unsur tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi
tertentu di dalam hidupnya. Orang yang mempunyai cita-cita atau
aspirasi senantiasa akan dikejar dan diperjuangkan, meskipun
rintangan yang ditemui sangat banyak. Oleh karena itu, cita-cita
dan aspirasi sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar.
b. Kemampuan siswa
Kemampuan manusia satu dengan yang lain tidaklah sama.
Seseorang yang berkemampuan rendah akan sangat sulit untuk
menyerupai orang yang mempunyai kemampuan tinggi dan
sebaliknya.
c. Kondisi siswa
Kondisi dapat dibedakan atas kondisi fisik dan psikologis. Dua
kondisi ini umumnya saling mempengaruhi satu sama lain. Jiwa
yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat dalam realitasnya juga
berlaku kebalikannya. Bila seseorang yang memiliki kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
psikologis yang tidak sehat, biasanya berpengaruh juga terhadap
ketahanan dan kesehatan fisiknya.
d. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan fisik dan
sosial. Lingkungan fisik adalah tempat di mana pembelajar tersebut
belajar, apakah tempatnya nyaman atau tidak. Lingkungan sosial
adalah suatu lingkungan yang berkaitan dengan orang lain.
e. Unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Unsur dinamis belajar pembelajaran turut mempengaruhi motivasi
belajar siswa.
f. Upaya guru dan membelajarkan siswa
Upaya guru dalam memberikan dorongan pada siswa dan mendidik
untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dalam lingkungan
pendidikan.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan motivasi siswa dalam belajar
akuntansi adalah dorongan yang diperoleh dari dalam diri siswa untuk mencapai
suatu tujuan. Dorongan tersebut dapat terlihat dari keinginannya untuk belajar
lebih banyak, dari kemauannya untuk memperoleh suatu ilmu dalam belajar
akuntansi. Semakin siswa terdorong untuk banyak memperoleh suatu ilmu dalam
berbagai kegiatan akuntansi berarti semakin positif motivasinya, semakin siswa
enggan untuk memperoleh suatu ilmu dalam berbagai kegiatan akuntansi berarti
semakin negatif motivasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
E. Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi
1. Minat
Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi
tertentu. Minat menurut Walgito (1982:133) mengandung unsur
keinginan, baik untuk memiliki ataupun mengetahui tentang obyek
yang diingini. Minat mengandung unsur rasa suka atau senang
terhadap sesuatu. Menurut Winkel (1989:105) minat adalah
kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada
bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari
materi tersebut.
Minat seseorang dapat diukur melalui kegiatan-kegiatan yang sering
dilakukan dan melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap
suatu obyek. Super dan Crites yang dikutip oleh Yahny Kils (1988:33)
mengemukakan bahwa ada empat cara untuk mengetahui minat
seseorang.
a. Melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang disenangi
dan yang tidak disenangi.
b. Melalui pengamatan mengenai hal-hal yang sering dilakukan.
c. Melalui tes obyektif.
d. Melalui tes minat yang telah dipersiapkan secara baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Seorang guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak-
anak yaitu dengan cara sebagai berikut.
a. Meningkatkan minat anak-anak.
Setiap guru perlu mempunyai kewajiban untuk meningkatkan
minat siswa-siswanya karena minat merupakan komponen yang
penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan
dan pengajaran pada khususnya.
b. Memelihara minat yang timbul.
Minat positif yang muncul dari anak-anak perlu dipelihara dan
diarahkan agar minat tersebut dapat terwujud dengan baik.
c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.
Minat negatif yang muncul dari anak-anak perlu diarahkan agar
minat tersebut tidak mengarah menuju ke hal-hal yang tidak
baik. Minat yang negatif tersebut dapat dihilangkan dan minat
yang positif menjadi muncul atau tumbuh.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh dari pengalaman
belajar. Dengan demikian, perlu dilakukan peningkatan minat dalam
diri anak karena peningkatan tersebut merupakan bantuan terhadap
anak agar anak dapat terdorong dalam melaksanakan usahanya.
2. Belajar
Belajar menurut Winkel (1983:150) adalah suatu proses mental yang
mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill,
kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang merupakan
hasil dari belajar.
Belajar merupakan suatu proses akhir dimana terjadi hubungan saling
mempengaruhi antara siswa dengan lingkungannya. Lima ciri dari
belajar adalah sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan tingkah laku, baik yang diamati maupun tidak
diamati secara langsung.
b. Terjadi perubahan tingkah laku baik kognitif, afektif,
psikomotorik, maupun campuran dari ketiganya.
c. Terjadi perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif
menetap.
d. Perubahan terjadi melalui pengalaman dan latihan.
e. Belajar merupakan proses usaha yang artinya belajar berlangsung
dalam kurun waktu yang relatif lama.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan minat siswa dalam belajar
akuntansi adalah keinginan atau niat siswa dalam belajar akuntansi. Keinginan
atau niat tersebut dapat muncul dari dalam diri siswa baik itu kesadaran diri
sendiri maupun dorongan dari pihak luar. Semakin tinggi keinginan siswa dalam
belajar akuntansi berarti semakin positif minat siswa dalam belajar akuntansi.
Demikian juga sebaliknya, semakin rendah keinginan siswa dalam belajar
akuntansi berarti semakin negatif minat siswa dalam belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
F. Metode Mengajar Guru Akuntansi
Proses belajar-mengajar tidak dapat dipisahkan dengan metode mengajar.
Oleh sebab itu pengetahuan tentang metode mengajar atau metodologi mengajar
sangat diperlukan oleh para guru. Seorang guru harus benar-benar menguasai
berbagai metode mengajar guna meningkatkan mutu profesi guru, pembinaan, dan
pendidikan belajar siswa.
Metode pengajaran adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk
mencapai tujuan pengajaran. Cara yang sistematik ini merupakan bentuk konkrit
dari penerapan petunjuk-petunjuk umum pengajaran pada proses pengajaran
tertentu. Metode mengajar, selain berpegang pada prinsip-prinsip umum juga
harus merumuskan petunjuk khusus sesuai dengan kekhususan mata pelajaran
(Pasaribu dan Simanjuntak, 1983:13).
Pemilihan metode mengajar diharapkan dapat memperlancar proses
belajar-mengajar dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Macam-macam
metode mengajar antara lain sebagai berikut.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian atau penyajian bahan
pelajaran dengan alat perantara berupa suara atau lisan (Jusup,1985:15).
Metode ini adalah metode yang paling tua dan paling banyak digunakan di
sekolah. Hal senada juga diungkapkan oleh Arthur K. Ellis (1991:8)
The classic mode of instruction still very much in use are telling, is based on the very simple assumption that one person has information is to tell those others about tell it. Lecturers and storytellers, as do book and films.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Dalam metode ini gurulah yang mendominasi kelas sepanjang waktu pelajaran
berlangsung.
Metode ceramah baik digunakan untuk tujuan-tujuan seperti:
c. membangkitkan motivasi (dorongan) belajar;
d. menjelaskan suatu bagian bahan pelajaran yang dirasakan sulit untuk
seluruh kelas;
e. mengupas suatu bahan pelajaran;
f. memperluas isi pelajaran.
Kebaikan dari penggunaan metode ini adalah sebagai berikut:
a. biayanya murah;
b. dapat menyajikan bahan pelajaran kepada sejumlah besar (sekelas) murid
dalam waktu sama;
c. mudah mengulangnya kembali jika diperlukan;
d. metode ini memberikan kesempatan pengalaman kepada siswa untuk
mendengarkan uraian secara lisan.
Kelemahan menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. dapat menimbulkan verbalisme pada murid;
b. murid tidak memperoleh kesempatan berfikir melainkan hanya
mendengarkan dan mencatat saja;
c. mendengarkan terus-menerus untuk waktu yang lama dapat melemahkan
dan membosankan murid;
d. metode ini memiliki kecenderungan untuk menjadikan guru sebagai
pengganti pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan atau menyajikan
bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh
murid (Jusup, 1985:22). Metode ini dipergunakan untuk tujuan-tujuan seperti:
a. untuk mengetahui apakah pengetahuan yang harus dimiliki siswa sudah
tertanam dalam daya ingatnya;
b. mengetahui apakah pelajaran yang diberikan kepada murid tersimpan
dengan setia, tahan lama, luas dan mengabdi;
c. untuk mengetahui apakah jalan berfikir murid sudah sistematis dan logis;
d. menekankan bagian-bagian yang dipandang penting kepada murid;
e. memperkuat lagi ikatan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya.
Kebaikan dari metode tanya jawab adalah sebagai berikut:
a. pertanyaan membangkitkan minat;
b. jawaban yang salah dapat segera dikoreksi;
c. pertanyaan merangsang murid berfikir dan memusatkan perhatian pada
satu pokok perhatian;
d. pertanyaan dapat membangkitkan hasrat untuk melakukan penyelidikan..
Kelemahan dari metode ini adalah sebagai berikut:
a. murid dapat dicekam ketakutan (nervous) selama tanya jawab dilakukan;
b. tidak mungkin seluruh kelas dapat diberi giliran selama satu jam pelajaran;
c. murid yang salah menjawab mungkin akan memberikan jawaban yang
benar apabila memperoleh waktu yang lebih lama untuk memperoleh
jawabannya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
d. guru masih memegang peranan yang paling besar di dalam kelas.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu
keterikatan pada suatu topik atau pokok, pertanyaan atau problema, dimana
peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu
keputusan atau pendapat yang disepakati bersama (Jusup,1985:33).
Keuntungan penggunaan metode diskusi adalah sebagai berikut:
a. mendidik murid untuk belajar bertukar pikiran atau pendapat;
b. memberikan kesempatan kepada murid untuk latihan dibawah asuhan
guru;
c. merangsang murid untuk mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui
ataupun menentang pendapat teman-temannya;
d. mengembangkan dan membina rasa solidaritas dan toleransi terhadap
teman yang bervariasi atau mungkin yang bertentangan sama sekali;
e. memberikan kemungkinan arus lalu lintas komunikasi dua arah.
Kekurangan metode diskusi adalah sebagai berikut:
a. tidak semua topik dapat dijadikan bahan diskusi;
b. diskusi yang mendalam membutuhkan waktu yang banyak;
c. tidak semua murid berani menyatakan pendapatnya;
d. kemampuan dan perbendaharaan bahasa murid pada umumnya belum
cukup;
e. pembicaraan dalam diskusi akan didominasi oleh murid-murid yang berani
dan telah terbiasa berbicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
4. Metode Kelompok
Metode kelompok merupakan suatu metode mengajar dimana murid-murid
disusun dalam kelompok-kelompok pada waktu menerima pelajaran atau
mengerjakan tugas (Jusup,1982:45). Ciri khas dari metode ini adalah bahwa
pada akhirnya semua kelompok yang ada di kelas itu, ikut bertanggung jawab
atas hasil yang dicapai oleh setiap kelompok.
Keuntungan metode kelompok adalah sebagai berikut:
a. murid-murid mudah diawasi dan dibimbing karena dikumpulkan dalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil daripada kelas;
b. murid-murid belajar berdiskusi dan bertukar pendapat;
c. membina semangat kooperasi, bekerja sama yang sehat dan gotong
royong;
d. bagi siswa yang kurang berani atau pemalu, akan lebih berani berbicara
mengemukakan pendapat dalam kelompoknya.
Kelemahan metode kelompok adalah sebagai berikut:
a. sulit untuk membentuk kelompok yang kemudian dapat bekerja sama
secara harmonis;
b. dapat terbina rasa fanatik terhadap kelompoknya;
c. penilaian murid sebagai individu menjadi sulit karena tersembunyi di
belakang kelompok;
d. situasi fisik kelas seperti meja-kursi, harus diubah bila akan membentuk
kelompok-kelompok. Ini berarti terbuangnya waktu belajar-mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
Perlu diketahui, bahwa guru akuntansi dapat mengkombinasikan metode
yang telah ada, misalnya metode ceramah, metode kelompok, ataupun metode
yang lain dan tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk menciptakan metode
baru. Oleh karena itu ada sebagian orang mengatakan bahwa mengajar itu adalah
suatu seni. Seperti yang diungkapkan oleh Woolfolk (1987:3) dalam bukunya
yang berjudul Educational Psychology
Teaching-like the practice of medicine-is very much of art, which is to say, it calls for it exercise of talent and creativity. But like medicine, it is also or sold be a science, for it involves a repertoire of techniques, procedures, and skills that can be systematically studied and described, and therefore transmitted and improved. The great teacher, like the great doctor, is the one who adds creativity and inspiration to the basic repertoire…..
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada metode
yang khusus yang digunakan hanya untuk mengajar mata pelajaran akuntansi saja.
Guru bebas untuk memilih satu ataupun mengkombinasikan metode yang ada.
Sulit untuk menjawab pertanyaan manakah metode mengajar yang paling
baik, tetapi yang jelas menurut Winkel (1989:183) penggunaan metode mengajar
harus relevan atau sesuai dengan tujuan instruksional, keadaan siswa yang aktual,
keadaan guru, keadaan sekolah sebagai institusi pendidikan.
i. Tujuan instruksional
Taksonomi tujuan instruksional menurut B.S. Bloom (1997:45) dibagi
menjadi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
a. ranah kognitif
Ciri khas ranah kognitif terletak dalam belajar memperoleh dan
menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek
yang dihadapi, entah obyek itu berupa orang, benda atau kejadian. Ranah
kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa,
dan evaluasi. Kata-kata kerja operasional yang digunakan dalam
mengukur ranah kognitif antara lain menyebutkan, menjelaskan,
menyimpulkan, meringkas, menghubungkan, mengkritik, mengevaluir,
dan menolak.
b. ranah afektif
Salah satu ciri ranah afektif adalah belajar menghayati nilai dari obyek-
obyek yang dihadapi melalui alam perasaan, entah berupa orang, benda
atau kejadian. Ciri yang lain terletak dalam belajar mengungkapkan
perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Ranah afektif mencakup
penerimaan, partisipasi penilaian atau penentuan sikap, organisasi,
pembentukan pola hidup. Kata kerja operasional yang digunakan dalam
ranah afektif antara lain menjawab, membantu, menyesuaikan diri,
mendiskusikan, mempraktekkan, dan menyatakan pendapat.
c. ranah psikomotorik
Ciri khas dari ranah psikomotorik terletak dalam belajar menghadapi dan
menangani obyek-obyek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia
sendiri. Ranah psikomotorik mencakup persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
gerakan, kreatifitas. Kata kerja operasional yang digunakan antara lain
adalah membedakan, memilih, membuat, mempraktekan, menyusun, dan
merencanakan.
ii. Keadaan siswa yang aktual
Untuk mengajar kelompok siswa yang belum memiliki pengetahuan dan
pemahaman, atau belum menguasai teknik-teknik studi yang mutlak
dibutuhkan dalam mempelajari materi pelajaran tertentu akan menggunakan
metode mengajar yang berbeda dengan kelompok siswa yang sudah
memilikinya. Misalnya, siswa tidak mengerti perusahaan manufaktur, sukar
diharapkan dapat berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil mengenai
kegiatan perusahaan manufaktur dan sebaiknya siswa dibekali terlebih dahulu
mengenai perusahaan manufaktur dengan menggunakan metode ceramah.
3. Keadaan guru
Guru yang telah mengenal metode-metode mengajar lebih berani
mengembangkan dan mengambil resiko menyesuakan diri dengan situasi kelas
pada saat tertentu, daripada guru yang kurang mengenal metode-metode
mengajar.
4. Keadaan sekolah sebagai institusi pendidikan
Keadaan sekolah ini antara lain meliputi:
a. prasarana dan sarana
Prasarana dan sarana antara lain mencakup gedung sekolah (letaknya,
luasnya, jumlah ruang kelas, dsb), perabot, media pengajaran, ruang guru,
laboratorium, perpustakaan, tempat olah raga, UKS, toilet, dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
b. suasana di sekolah
Suasana di sekolah menunjuk pada iklim psikologis yang terdapat di suatu
sekolah. Misalnya bagaimana tata cara kesopanan yang berlaku di sekolah,
bagaimana tata cara disiplin yang ditentukan dan kemudian dijamin
pelaksanaannya.
c. kurikulum sekolah
Kurikulum meliputi program pendidikan nasional, program kerja sekolah,
silabi untuk masing-masing bidang studi, petunjuk pelaksanaan pengajaran
dan evaluasi belajar.
5. Keadaan waktu
Keadaan waktu mencakup jumlah hari dalam satu caturwulan atau semester
yang tersedia bagi kegiatan pengajaran. Bila waktu yang tersedia cukup untuk
menyelesaikan materi pelajaran yang diwajibkan, guru akan mengajar dengan
tenang dan dapat leluasa menentukan metode mengajar yang sekiranya sesuai.
Sebaliknya, jika waktunya terbatas, guru akan mengajar dengan tergesa-gesa,
sehingga sejumlah siswa mengalami kesukaran dalam mengikuti pelajaran.
G. Kerangka Teoritik
2. Hubungan Metode Mengajar Guru Akuntansi dengan Minat,
Motivasi, dan Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi serta
Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi
Minat siswa dalam belajar akuntansi adalah keinginan atau niat siswa
dalam belajar akuntansi. Motivasi siswa dalam belajar akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
adalah dorongan yang diperoleh dari dalam diri siswa untuk mencapai
suatu tujuan. Kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi adalah
kegiatan-kegiatan siswa secara berulang-ulang, rutin dan teratur dalam
mempelajari bahan-bahan pelajaran akuntansi dengan cara-cara
belajar, ketrampilan, dan sikap berkaitan dengan mata pelajaran
akuntansi. Sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi adalah
kecenderungan untuk menerima atau menolak berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan akuntansi. Metode mengajar guru akuntansi adalah
cara penyampaian materi dari guru kepada siswa.
Cara yang tidak baik akan membuat siswa tidak memiliki keinginan
atau niat, dorongan dari dalam diri sendiri dan kebiasaan baik dalam
belajar, serta membuat sikap siswa menolak atau negatif terhadap
pelajaran akuntansi. Apabila cara yang digunakan baik, maka minat,
motivasi dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa
terhadap pelajaran akuntansi akan meningkat. Metode mengajar yang
monoton atau membosankan akan mengurangi minat, motivasi dan
kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta sikap siswa terhadap
pelajaran akuntansi. Perlu dilakukan variasi dalam mengajar oleh guru
akuntansi agar metode yang digunakan tidak monoton atau
membosankan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
H1 = Ada hubungan yang signifikan antara metode mengajar dengan
minat, motivasi, dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi serta
sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi.
3. Hubungan Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi dengan
Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi, dan Kebiasaan Siswa
Dalam Belajar Akuntansi
Motivasi siswa dalam belajar akuntansi adalah serangkaian usaha
dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan pelajaran tersebut dalam rangka memenuhi
kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan. Kebiasaan
siswa dalam belajar akuntansi adalah kegiatan-kegiatan siswa secara
berulang-ulang, rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan
pelajaran akuntansi dengan cara-cara belajar, ketrampilan, dan sikap
berkaitan dengan mata pelajaran akuntansi. Minat siswa dalam belajar
akuntansi adalah keinginan atau niat siswa dalam belajar akuntansi.
Dengan keinginan atau niat yang tinggi dalam belajar akuntansi akan
membuat siswa lebih berusaha dalam belajar akuntansi dan lebih rajin
dalam belajar akuntansi. Apabila keinginan dan kebiasaan dalam
belajar akuntansi rendah maka siswa tidak memiliki usaha dan
kebiasaan yang baik dalam belajar akuntansi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
H2 = Ada hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar
akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan
kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.
4. Hubungan Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi dengan
Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi, Kebiasaan Siswa Dalam
Belajar Akuntansi
Motivasi siswa dalam belajar akuntansi adalah serangkaian usaha
dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan pelajaran tersebut dalam rangka memenuhi
kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan. Kebiasaan
siswa dalam belajar akuntansi adalah kegiatan-kegiatan siswa secara
berulang-ulang, rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan
pelajaran akuntansi dengan cara-cara belajar, ketrampilan, dan sikap
berkaitan dengan mata pelajaran akuntansi. Sikap siswa terhadap
pelajaran akuntansi adalah kecenderungan untuk menerima atau
menolak berbagai kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi. Apabila
sikap siswa menerima terhadap pelajaran akuntansi, maka usaha dalam
diri siswa tinggi dan siswa memiliki kebiasaan yang tinggi dalam
belajar akuntansi. Akan tetapi bila sikap siswa menolak terhadap
pelajaran akuntans, maka usaha dalam dirinya rendah dan tidak
memiliki kebiasaan dalam belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H3 = Ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap
pelajaran akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan
kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.
5. Hubungan Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi dengan
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa dalam
belajar akuntansi. Motivasi siswa dalam belajar akuntansi adalah
serangkaian usaha dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas-
aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran tersebut dalam rangka
memenuhi kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan.
Motivasi yang tinggi dalam belajar akuntansi akan membuat siswa
belajar lebih serius terhadap pelajaran akuntansi sehingga prestasi
belajarnya akan meningkat. Apabila Motivasinya rendah maka prestasi
belajar siswa akan menurun. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4 = Ada hubungan yang signifikan antara Motivasi siswa dalam
belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
6. Hubungan Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi dengan
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa dalam
belajar akuntansi. Kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi adalah
seluruh perilaku yang ditunjukkan secara menetap dan terus-menerus
dari waktu ke waktu dalam mempelajari pelajaran akuntansi. Baik itu
kebiasaan sebelum mengikuti pelajaran tersebut, dan dalam
menghadapi ulangan atau tes. Semakin rajin dalam belajar maka
pengetahuan yang diperoleh siswa semakin banyak sehingga prestasi
belajar siswa dapat diraih dengan baik. Berdasarkan uraian di atas,
maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5 = Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam
belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
H. Model
Gb. II.1 Diagram Alur Hubungan Antar Variabel
Metode
Sikap
Minat
Prestasi
Kebiasaan
Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
I. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dikemukakan hipotesis sebagai
berikut.
1. Ada hubungan yang signifikan antara metode mengajar guru
akuntansi dengan minat, motivasi dan kebiasaan siswa dalam
belajar akuntansi serta sikap siswa terhadap pelajaran akuntansi.
2. Ada hubungan yang signifikan antara minat siswa dalam belajar
akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi dan
kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.
3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap
pelajaran akuntansi dengan motivasi siswa dalam belajar akuntansi
dan kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi.
4. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi siswa dalam belajar
akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
5. Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan siswa dalam
belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian
tentang subyek tertentu dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo, 1993:73). Dalam
penelitian ini diterapkan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar akuntansi siswa.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
dan SMA Pangudi Luhur Sedayu.
2 Obyek Penelitian
Obyek penelitiannya adalah metode mengajar guru akuntansi, minat
siswa dalam belajar akuntansi, motivasi siswa dalam belajar akuntansi,
kebiasaan siswa dalam belajar akuntansi, sikap siswa terhadap
pelajaran akuntansi, dan prestasi belajar akuntansi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan
SMA Pangudi Luhur Sedayu.
2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2008.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1 Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi A, 1993:91).
a. Variabel bebas (X) adalah himpunan seluruh gejala yang dimiliki
berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau
menentukan munculnya variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
• Metode Mengajar Guru Akuntansi
• Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi.
• Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi.
• Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi.
• Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Akuntansi.
b. Variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar yang merupakan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
2 Pengukuran Variabel
Pengukuran data untuk variabel bebas metode mengajar guru
akuntansi (X1), minat siswa dalam belajar akuntansi (X2), sikap siswa
terhadap pelajaran akuntansi (X3), kebiasaan siswa dalam belajar
akuntansi (X4), dan motivasi siswa dalam belajar akuntansi (X5)
diperoleh dari hasil jawaban yang dituliskan pada kuesioner yang
dibagikan kepada siswa. Kuesioner yang digunakan berbentuk
pertanyaan tertutup, di mana responden hanya memilih jawaban yang
telah disediakan. Jawaban yang diperoleh tersebut kemudian diberi
skor dengan menggunakan skala likert yang di dalamnya terdapat
pernyataan positif (mendukung) dan pernyataan negatif (tidak
mendukung). Pemberian skor dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Tabel III. 1 Pembagian Skor Kuesioner
PERNYATAAN POSITIF PERNYATAAN NEGATIF Sangat Setuju 5 Sangat Tidak Setuju 5
Setuju 4 Tidak Setuju 4 Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2 Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Setuju 1
Pengukuran variabel bebas dan terikat pada kuesioner dilakukan
berdasarkan pada kisi-kisi. Kisi-kisi kuesioner tersebut adalah sebagai
berikut.
Tabel III.2 Indikator Pengukuran Variabel
Variabel Bebas Indikator Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
1.Sikap Siswa Terhadap Pelajaran
1.Komponen Kognitif
1,2,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Akuntansi 2.Komponen Afektif 3.Komponen Konatif
5,6,9 7
4,8,10
2. Kebiasaan Siswa Dalam Belajar Akuntansi
1.Kebiasaan sebelum pelajaran dimulai 2.Kebiasaan dalam kelas di saat pelajaran sedang berlangsung 3.Kebiasaan di saat menghadapi ulangan atau test 4.Kebiasaan setelah pelajaran selesai
1,2 3,4,5 8,9,10 6,7
3. Motivasi Siswa Dalam Belajar Akuntansi
1.Motivasi Ekstrensik 2.Motivasi Instrinsik
4 2,3,6,7,8,10
9