plagiat merupakan tindakan tidak terpujitentang konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor pada siswa...
TRANSCRIPT
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA SMA BUDYA WACANA
YOGYAKARTA KELAS XI MIATENTANG KONSEP SUHU, KALOR,
DAN PERPINDAHAN KALOR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Fradha Dwi Arinditya
081424046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA SMA BUDYA WACANA
YOGYAKARTA KELAS XI MIATENTANG KONSEP SUHU, KALOR,
DAN PERPINDAHAN KALOR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Fradha Dwi Arinditya
081424046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA SMA BUDYA WACANAYOGYAKARTA KELAS XI MIA TENTANG KONSEP SUHU, KALOR,
DAN PERPINDAHAN KALOR
Cl*h:
Fradha Dwi Arinditva
. NYM;081424046
{4Telah disetujui oleh:
7r\- ^AGvnroe
Dosen Pembimbing
r)tu)
n"*. a.liladi, M.si.
o5.Dn
s
Tanggal : 20 Agustus 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
'ueTeg 1 , 1
eIrrJBqC eluuBs selrsJe^ru0r'i:i .-1L":'
uB{rpryued ntull uep u?run8e) selln{€cgI0Z snlsn?V gZ 'ege1e.(Eoa
{Iuuureo uesY '}eA 'sro 'ro '€
'(['r{d 6rprrBr{ou'z
'ls';,rf ipuutFn.'v'sJ(I'l :
'S'tr\J'esotues Ipg'uE1'.rq :
'pd'S'ol1qpn1 {puv snuillocr€trAJ'r(I :
BtoEEuV
srrBloDles
?nle)
dapusl urreN
: 1[n8ua.1 EI]xrrBd uuunsns
lere,(s qnueruoru lr*1u1e,(urp uu6
S t0Z snlsri8V tC 1u38ue1epe6
rln8uod ueciep rp ue{uerleuedip qsteJ
gVOVZVISO'J^IIN
u{1pu1ry Ina11 sqpurd
:qalo sqnlrp uep ueldersredrq
UOTYX l\IYHYONIdTItrd NYO .uOrrrx.nHnS dgsNox cNYINf,T YIW Tx SYTf,)I YIuY:tYA3oAYNY)YA\ YAONg YruS Y,,[SIS ISdf,SNOXSU I NYO NYIAIYHYIAIId
ue8u4 Bpuu.l
ISdTUXS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Berusaha dan slalu berdoa serta, mendorong minat dan mengalahkan kemalasanadalah kunci keberhasilan “
“Tetap berjalan ke depan, tetap pada satu tujuan dan tetap berdiri walau banyakhalangan, rintangan datang didepan mata ini, tapi percaya bahwa Tuhan tetapakan slalu ada menemani setiap langkah hidup ku, dan biarlah penyesalan ada
datang padaku, karena berkat penyesalan aku dapat bangkit dan melangkah teruske depan “
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah ( Lessing )
“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalahharapanku”
(Maz 61:6)
skripsi ini kupersembahkan untuk :
Allah Bapa yang Maha Kasih
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Ayahku Edhi Gantar Purwanto
Ibuku C. Marjiyah
Kakakku Stevanus Tofan Sulistyo
Adekku Hieronymus Ferdhian Triadmaja
Terima kasih atas segala doa, kasih sayang, dorongan, dan dukungan kepadaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutrpan dan dalam daftff pustakq sebagaimana layaknya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Agustus 201 5
'"".,ruru
r*ar,u o[i ,finctvu
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUruAN
PLIBLIKASI KARYA ILMIAH UNTLIK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : FradhaDwi Arinditya
NIM :081424046
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
O'PEMAIIAMAN DATI MISKONSEPSI SISWA SMA BUDYA WACANA
KELAS Xr TENTAI{G MATA PELAJARAN SUHU, KALOR" DAI[
PERPINDAHAN KALOR'
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selamatetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya-
Dibuat di YogyakartaPada tanggal 28 Agustus 2015
vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Fradha Dwi Arinditya. 2015. Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa
SMA Budya Wacana kelas XII tentang Mata Pelajaran Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sejauh mana pemahaman
tentang konsep suhu, kalor, dan Perpindahan Kalor pada siswa SMA Budya
Wacana kelas XI Mia (2) mengetahui apakah terjadi miskonsepsi pada siswa
SMA Budya Wacana kelas XI Mia tentang mata pelajaran Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor (3) mengetahui dalam konsep apa saja siswa terjadi
miskonsepsi.
Subyek penelitian ini adalah siswa – siswi SMA Budya Wacana kelas XI
Mia pada tahun ajaran 2014/2015. Terdapat 21 siswa yang mengikuti tes dan 4
siswa dipilih sebagai subyek tes wawancara. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui dua tahap, yaitu
yang pertama menggunakan tes berupa 25 soal pilihan ganda mengenai konsep
suhu, kalor, dan perpindahan kalor menggunakan skala CRI dengan skala 1 – 3
dan yang tahap kedua dengan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tingkat pemahaman siswa
tentang konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor belum seluruhnya siswa
paham, karena dari hasil analisis rata – rata pada setiap konsep masih dalam
kategori sedang hanya pada konsep perubahan wujud siswa tinngi pemahaman (2)
ada beberapa siswa yang terjadi miskonsepsi tetapi hasil terjadi miskonsepsi siswa
dalam kategori rendah (3) pada konsep Perpindahan Kalor siswa paling banyak
terjadi miskonsepsi dan pada konsep perubahan wujud siswa paling sedikit terjadi
miskonsepsi.
Kata Kunci : analisis pemahaman dan miskonsepsi, soal pilihan ganda dengan
skala CRI, konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
FradhaDwiArinditya. 2015. The Understanding and Misconceptions of
Grade XII Mia BudyaWacana Senior High School Student at Yogyakarta about
Temperature , Heat, and Heat Transfer Concepts.Essay.Physics Education
Study Program.Department of Mathematics and Science Education.Faculty
of Teacher Training and Education.Sanata Dharma University. Yogyakarta
The aims of this research are : (1) to find out students comprehension on
temperature concept, heat, and heat transfer of budyawacana high school students
of grade XI MIA, (2) to discover whether there were misconceptions of
budyawacana high school students of grade XI MIA on temperature concept, heat,
and heat transfer, and (3) to find out the most misconception that students
experienced.
The subjects of this research were BudyaWacana high school students of
grade XI MIA 2014/2015. There were 21 students who took the test and 4
students were chosen as subjects of interview test. The type of this research is
quantitative descriptive. The data was taken through 2 steps, firstly, the students
were given 25 multiple choice questions about temperature concept, heat, and heat
transfer using CRI scale (1-3). Secondly, 4 students were interviewed about that
questions.
The results of this research show that : (1) they are many of the students
understood about temperature concept, heat, and heat transfer because the result of
analysis show that students’ understanding was in standard level for each
category, except for the change of form concept; most of the students understood
about the concept of the change of form, (2) few students experienced
misconception, and (3) the most misconception happened in heat transfer and the
fewest was in change foam.
Key words: comprehension analysis and misconception, multiple choice question
using CRI scale, temperature concept, heat, and heat transfer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukurbagi Dia, nama segala nama atas segala nama dan Raja di
atas segala Raja, Yesus Kristus Tuhan dan Juru selamat. Semua ini karena begitu
besar melimpahkan rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini disusun untuk memenuhi prasyarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan
dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini berjudul:
“PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA SMA BUDYA WACANA
KELAS XI YOGYAKARTA TENTANG KONSEP SUHU, KALOR, DAN
PERPINDAHAN KALOR”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa proses panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang bahagia ini, penulis secara
khusus mengucapkan terimakasih, kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M. S selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si sebagai pembimbing skripsi, terima kasih
telah membimbing, memberi nasehat, saran dan kritik dalam membimbing
selama penyusunan skripsi dengan sabar.
5. Bapak Rohandi, Ph.D dan Bapak Dr. Drs. Vet. Asan Damanik selaku
dosen penguji, terima kasih sudah memberikan waktu untuk menjadi
penguji skripsi saya.
6. Bapak Ismunawan Wibawa, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Budya
Wacana yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
7. Bapak Thomas Enggar, S. Pd selaku Guru Bidang Studi Fisika Sekolah
SMA Budya Wacana yang telah memberikan kemudahan dan membantu
dalam melaksanakan penelitian.
8. Guru-guru dan siswa-siswi Sekolah SMA Budya Wacana kelas XI MIA
yang telah memberikan kemudahan, membantu dalam penelitian, dan
penerimaan yang sangat baik bagi penulis selama melakukan penelitian.
9. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang telah
membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama
masa perkuliahan.
10. Kedua orang tuaku tercinta, kakak, adikku, dan saudara-saudaraku yang
telah memberikan dukungan, semangat, kasih sayang, dan doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Dodik Prasetyo : terima kasih buat doa, dukungan, dan semangatnya
yaa…. sukses buat kamu juga ya, dod.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Buat teman-temanku Pendidikan Fisika 2008 yang tercinta, terimakasih
buat persahabatan kita, kebersamaan selama kuliah, dan terima kasih buat
doa serta dukungan semangat untukku… Finally, aku LULUUUS !!
13. Teman-teman Kost Muria dan teman-teman lintas prodi yan tidak bisa aku
sebutin satu per satu : terima kasih buat doa, bantuan, dukungan, dan
dorongan dari kalian. terima kasih jua buat Angga yang udah membantu
menyelesaikan skripsi ini, luluuuuus bareng kita broooo.......
14. Terima kasih untuk semua pihak yang telah memberiku semangat,
memberi dukungan untukku, memberikan doa dan membantu penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih,
pokonya terima kasih banyak, tanpa kalian aku tidak akan bisa.
Saran dan kritik selalu penulis harapkan demi perbaikan di masa yang
akan datang. Akhir kata penulis harapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan dan perkembangan pendidikan serta pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 28 Agustus 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ v
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
ABSTRACT ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
D. Pembatasan Masalah ............................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 9
A. Konsep dan Pemahamannya ................................................... 9
B. Konsepsi ................................................................................. 10
C. Pembentukan Konsep ............................................................. 11
D. Tujuan Pembelajaran Fisika ................................................... 12
E. Miskonsepsi ............................................................................ 15
F. Miskonsepsi dari Sudut Filsafat Konstruktivisme .................. 16
G. Penyebab Miskonsepsi ........................................................... 16
H. Identifikasi dan Remediasi Miskonsepsi ................................ 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Peta Konsep (Concept Maps) ........................................ 17
2. Tes Esai Tertulis ............................................................ 18
3. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice) ........................... 19
4. Wawancara Klinis ......................................................... 29
5. Diskusi dalam Kelas ...................................................... 20
6. Praktikum dengan Tanya Jawab .................................... 20
I. Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor ...................................... 21
1. Suhu .............................................................................. 21
2. Kalor .............................................................................. 22
3. Perpindahan Kalor ......................................................... 22
a. Konduksi ........................................................... 23
b. Konveksi ........................................................... 23
c. Radiasi ............................................................... 24
4. Azas Black .................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 27
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 27
B. Waktu dan Tempat .................................................................. 27
C. Partisipan ................................................................................ 28
D. Metode Pengumpulan Data .................................................... 28
1. Tes Pilihan Ganda ......................................................... 28
2. Wawncara ...................................................................... 29
E. Instrumen Penelitian ............................................................... 29
1. Tes Pilihan Ganda ......................................................... 29
2. Wawancara .................................................................... 30
F. Desain Penelitian .................................................................... 31
G. Validitas Instrumen dan Reliabilitas Instrument .................... 34
1. Validitas Instrumen ....................................................... 34
2. Reliabilitas Instrument .................................................. 34
H. Metode Analisis Data ............................................................. 35
1. Analisis Tes Tertulis ..................................................... 35
2. Analisis Hasil Wawancara ............................................ 38
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN ......................... 39
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 39
B. Subyek Penelitian ................................................................... 39
C. Data Penelitian dan Pembahasan ............................................ 40
1. Hasil Penilaian setiap Siswa dari Soal – soal Tes ......... 40
2. Hasil Analisis dengan Skala CRI ................................... 41
3. Hasil Keseluruhan Presentase Rata – rata Siswa .......... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Hasil Analisis Wawancara ............................................ 65
BAB V PENUTUP ................................................................................ 71
A. Kesimpulan ............................................................................. 71
B. Saran ....................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 77
LAMPIRAN ........................................................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi - kisi soal ...................................................................... 32
Tabel 2 Keyakinan Jawaban Siswa Berdasarkan CRI .................... 32
Tabel 3 Kegiatan dalam Penelitian .................................................. 34
Tabel 4 Kriteria Pengelompokkan Siswa berdasarkan CRI ............. 36
Tabel 5 Kriteria Penilaian Soal ........................................................ 36
Tabel 6 Contoh Ketentuan untuk setiap Pertanyaan yang Diberikan
Berdasarkan CRI ................................................................. 36
Tabel 7 Presentase Tingkat Miskonsepsi pada Konsep Suhu, Kalor,
dan Perpindahan Kalor ....................................................... 37
Tabel 8 Contoh Hasil Analisis Miskonsepsi pada Sub Konsep Suhu,
Kalor, dan Perpindahan Kalor ........................................... 38
Tabel 9 Skor dan Kualifikasi Tingkat Pemahaman Siswa dari Data
Hasil Skor yang Diperoleh Setiap Siswa ............................ 40
Tabel 10 Klasifikasi Tingkat Pemahaman Siswa menurut Skor
yang diperoleh ..................................................................... 41
Tabel 11 Hasil Analisis Miskonsepsi pada Konsep Suhu .................. 41
Tabel 12 Hasil Analisis Miskonsepsi pada Konsep Pemuaian ........... 42
Tabel 13 Hasil Analissis Miskonsepsi pada Konsep Kalor ................ 44
Tabel 14 Hasil Analisis Miskonsepsi pada Konsep Perubahan
Wujud .................................................................................. 45
Tabel 15 Hasil Analisis Miskonsepsi pada Konsep
Perpindahan Kalor ............................................................... 46
Tabel 16 Hasil Analisis Kepahaman pada Konsep Suhu ................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 17 Hasil Analisis Kepahaman pada Konsep Pemuaian ............ 49
Tabel 18 Hasil Analisis Kepahaman pada Konsep Kalor .................. 50
Tabel 19 Hasil Analisis Kepahaman pada Konsep
Perubahan Wujud ................................................................ 51
Tabel 20 Hasil Analisis Kepahaman pada Konsep
Perpindahan Kalor ............................................................... 53
Tabel 21 Hasil Analisis Ketidak-pahaman pada Konsep Suhu ......... 54
Tabel 22 Hasil Analisis Ketidak-pahaman pada Konsep
Pemuaian ............................................................................. 55
Tabel 23 Hasil Analisis Ketidak-pahaman pada Konsep Kalor ........ 57
Tabel 24 Hasil Analisis Ketidak-pahaman pada Konsep
Perubahan Wujud ................................................................ 58
Tabel 25 Hasil Analisis Ketidak-pahaman pada Konsep
Perpindahan Kalor ............................................................... 59
Tabel 26 Hasil Rata - rata seluruh Hasil Analisis Menggunakan
Skala CRI ........................................................................... 61
Tabel 27 Presentase Jumlah siswa setiap Tingkat Kepahaman ........... 64
Tabel 28 Presentase Jumlah Siswa pada Setiap Konsep yang
dipahami Paling Banyak Siswa dan
Paling Sedikit Siswa ............................................................ 64
Tabel 29 Tingkat Rata - rata Presentase Siswa pada Setiap Konsep
yang Terjadi Miskonsepsi Paling Banyak dan Paling
Sedikit siswa ......................................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................... 79
Lampiran 2 Surat Keterangan dari SMA Budya Wacana
Yogyakarta ..................................................................... 80
Lampiran 3 Peta Konsep .................................................................... 81
Lampiran 4 Konsep dan Indikator Pemahaman ................................. 82
Lampiran 5 Soal dan Alat Ukur ......................................................... 88
Lampiran 6 Soal Tes .......................................................................... 90
Lampiran 7 Kunci Jawaban ................................................................ 95
Lampiran 8 Daftar Siswa ................................................................... 96
Lampiran 9 Tabel Transkrip Nilai dari Hasil Tes ............................. 97
Lampiran 10 Data Jumlah Siswa yang Paham, Tidak Paham, dan
Miskonsepsi Menggunakan Skala CRI .......................... 98
Lampiran 11 Tabel Data Keseluruhan Siswa ....................................... 104
Lampiran 12 Transkrip Wawancara ..................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang
berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa.
Fisika adalah salah satu cabang IPA yang pada dasarnya bertujuan untuk
mempelajari dan menganalisis pemahaman kuantitatif gejala atau proses alam
dan sifat serta penerapannya (Wospakrik dalam Putu Eka, 2003). Pendapat
tersebut diperkuat oleh pernyataan bahwa fisika merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksi yang
ada di dalamnya. Ilmu fisika membantu kita untuk menguak dan memahami
misteri alam semesta ini (Surya, dalam Putu Eka, 2003).
Dalam pembelajaran fisika, pemahaman terhadap konsep merupakan salah
satu hal yang terpenting. Tanpa mengetahui konsep, semua pembelajaran
akan menjadi pembelajaran hafalan dan bukan lagi pembelajaran bermakna.
Banyak pelajar tidak memahami konsep fisika karena mereka menghafal
sesuatu konsep dengan tidak memahami apa yang mereka hafal.
Pemahaman sendiri merupakan bagian dari ranah kognitif. Pemahaman
merupakan kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dipelajari (Winkel dalam Titis Vidiati, 2011). Seseorang dikatakan memiliki
kemampuan pemahaman yang baik bila mampu menguraikan isi pokok dari
suatu bacaan; mampu mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke
bentuk lain; dan mampu membuat perkiraan tentang kecenderungan yang
tampak dalam data tertentu, seperti dalam grafik. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa dari dalam diri seseorang yang memiliki pemahaman yang
baik terdapat kemampuan internal untuk menerjemahkan, menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, memahami dan mengerti/menginterpretasikan
sesuatu hal (Winkel dalam Titis Vidiati, 2011)
Pemahaman merupakan aspek yang sangat penting dan bahkan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar fisika menjadi aspek yang paling
ditonjolkan (Marpaung dan Suparno dalam Titis Vidiarti, 2011) Saat
melakukan kegiatan pembelajaran yang pertama-tama mau dicapai adalah
bahwa siswa mengerti atau memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu
dalam pembelajaran fisika seharusnya siswa dibimbing untuk meningkatkan
kemampuan pemahamannya terhadap konsep-konsep dasar fisika dalam
materi yang diajarkan. Dengan pemahaman konsep yang baik tersebut siswa
memiliki dasar yang kuat untuk memahami prinsip-prinsip, teori-teori dan
hukum fisika. Dalam konteks taksonomi Bloom pada ranah kognitif,
pemahaman konsep yang baik menjadi dasar untuk berkembangnya
kemampuan penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi atas konsep itu pada
diri siswa (Winkel dalam Titis Vidiati, 2011 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam praktek pembelajaran fisika di sekolah menengah selama ini
tampak bahwa belum semua siswa mampu memahami konsep yang diajarkan.
Kesalahan konsepsi atau miskonsepsi dalam diri siswa sering terjadi dan
mencakup semua bidang fisika (Suparno, 2005: 11). Bila miskonsepsi ini
tidak disadari dan dibiarkan berkembang dalam diri siswa dan tidak segera
diperbaiki, siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami prinisip hokum
dan teori dalam fisika. Selain itu miskonsepsi yang tidak diperbaiki akan
menyulitkan saat menggunakan konsep tersebut dalam memecahkan masalah-
masalah fisika.
Miskonsepsi pada siswa biasanya terjadi karena disebabkan oleh pra
konsepsi awal, kemampuan, tahap perkembangan, minat, cara berfikir, dan
teman lain (Suparno,2005). Pembelajaran yang tidak memeperhatikan
miskonsepsi meyebabkan kesulitan belajar dan akirnya prestasi belajar siswa
rendah. Pandangan tradisional yang menganggap bahwa pengetahuan dapat
dipindahkan secara utuh dari pikiran guru kepikiran siswa perlu digeser
menuju pandangan konstruktivisme yang berasumsi bahwa pengetahuan
dibangun dalam diri siswa (Howe dalam Titis Vidiati, 2011).
Adapun beberapa kemungkinan penyebab miskonsepsi antara lain berasal
dari pengajar (guru), buku teks, siswa itu sendiri, metode mengajar dan
konteks pembelajaran (pengalaman, bahasa sehari-hari, keyakinan dan ajaran
agama).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Miskonsepsi terdapat dalam semua bidang sains seperti Fisika, Biologi,
Kimia, dan Astronomi (Suparno, 2005). Dalam Fisika miskonsepsi juga
sering terjadi. Seperti yang telah diteliti, miskonsepsi terjadi pada konsep
mekanika, listrik dan magnet, panas, optika, dan sifat-sifat materi, bumi dan
antariksa, serta fisika modern. Oleh sebab itu penulis tertarik mengadakan
penelitian untuk mengetahui, tentang pemahaman dan miskonsepsi yang
dialami oleh siswa pada konsep Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pemahaman siswa SMA Budya Wacana kelas XI Mia pada
konsep Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor?
2. Apakah telah terjadi miskonsepsi pada konsep Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor?
3. Dalam hal apa saja miskonsepsi tentang materi Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor terjadi pada siswa SMA Budya Wacana kelas XI Mia ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalahnya, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sejauh mana pemahaman siswa SMA Budya Wacana kelas XI
Mia tentang konsep Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor
2. Mengetahui apakah telah terjadi miskonsepsi pada siswa SMA Budya
Wacana kelas XI Mia pada Konsep Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor.
3. Mengetahui miskonsepsi tentang materi Suhu, Kalor, dan Perpindahan
Kalor.
D. Pembatasan Masalah
Penelitian dibatasi pada pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep
Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengujikan soal dan wawancara.
Dari hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara akan dilihat bagaimana
pemahaman dan miskonsepsi siswa. Semua partisipan penelitian adalah siswa
SMA Budya Wacana kelas XI Mia.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pemahaman dan
miskonsepsi yang terjadi pada siswa SMA Budya Wacana kelas XI Mia atas
konsep Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Bagi siswa
a. Siswa dapat belajar untuk memahami dan mengingat
kembali maksud materi tentang Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor
b. Siswa yang baru menyadari terjadinya miskonsepsi, perlu
dipelajari kembali konsep-konsep yang mendasar
2. Bagi guru / Calon Guru
a. Guru atau calon guru mengetahui letak miskonsepsi yang
terjadi pada siswa
b. Guru atau calon guru dapat member kan pengajaran yang
lebih kepada siswa yang mengalami miskonsepsi dengan
memikirkan suatu metode pengajaran yang dapat
meremidiasi kesalahan sekaligus menjadi bahan
pertimbangan apakah strategi yang telah diterapkan dalam
proses belajar mengajar dapat dilanjutkan atau perlu
diperbaiki agar miskonsepsi yang terjadi tidak terulang
kembali.
3. Bagi LPTK
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan yang mendidik calon guru
fisika dapat semakin serius dalam mendidik para
mahasiswa-mahasiswinya. Mahasiswa-mahasiwinya calon
guru fisika harus ditantang untuk menguasai materi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
metode pembelajaran fisika sehingga bias membantu siswa
untuk memahami konsep-konsep fisika secara benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep dan Pemahamannya
Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-
ciri yang memiliki ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh
suatu tanda atau simbol. Jadi konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu
yang mempermudah komunikasi antara manusia dan memungkinkan manusia
berpikir.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai berbagai macam konsep.
Dalam proses pembelajaran sering kali diawali dengan konsep sebelum sampai
pada penerapannya. Konsep harus dipahami lebih dahulu secara benar karena
pemahaman konsep yang tidakdipahamidenganbenar akan mengakibatkan
kesulitan dan kesalahan dalam menerapkannya (Kartika Budi dalam Dwi Asih,
2008).
Konsep adalah segala yang ada mengenai benda-benda, gejala-gejala atau
peristiwa-peristiwa, kondisi-kondisi dan ciri-ciri (Euwe, 1991: 8) yang menjadi
obyek dalam proses belajar mengajar fisika, penelitian, dan penerapannya
untuk berbagai kepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Kosep diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yakni konsep-konsep fisis
(physical concepts), konsep-konsep logika matematis (logico-mathematical
concepts), dan konsep-konsep filosofis (philosophical concepts) (Kartika Budi
dalam Dwi Asih, 2008).
Konsep Fisis adalah konsep yang mengacu pada obyek, proses yang
terjadi pada obyek dan relasi antara konsep yang satu dengan yang lain.
Konsep fisis dapat diklasifikasikan atas konsep obyek dan konsep proses
(Kartik Budi dalam Dwi Asih, 2008). Konsep obyek adalah konsep yang
mengacu pada suatu obyek yang konkret maupun abstrak dan mengacu pada
atribut-atribut yang dimiliki. Contoh konsep objek adalah magnet, cahaya,
lensa, dan arus listrik dsb.
Konsep proses adalah konsep yang mengacu pada proses dari benda-benda
atau obyek dan relasi antar konsep. Contoh konsep proses adalah memuai,
difraksi, interfensi dsb. Sedangkan contoh konsep yang menyatakan relasi antar
konsep bersifat kuantitif (formula/rumus) adalah V = I.R dsb. Konsep logika
matematis dalah konsep yang mengacu pada struktur operasi yang dilakukan
terhadap obyek. Misalnya : perkalian, pengurangan, penjumlahan. Konsep
filosofis adalah konsep yang berkaitan dengan sifat manusia. Misalnya :
senang, jujur, kagum.
Vygotsky seperti yang dikutip oleh Paul Suparno (1996) membedakan
konsep menjadi dua jenis konsep, yaitu konsep spontan dan konsep saintifik.
Konsep spontan adalah konsep yang dipunyai siswa karena pergaulannya
setiap hari pada situasi tertentu tanpa struktur yang sistematik. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
konsep sainstifik didapat dibangku sekolah secara sistematik struktural. Kedua
konsep itu saling mempengaruhi. Dalam proses pembelajaran konsep yang
spontan perlahan-lahan diubah menjadi lebih saintifik, dan yang saintifik nanti
mempengaruhi konsep spontan seseorang menjadi lebih maju dan lengkap.
Dengan demikian konsep seseorang akan sesuatu terus berkembang (Suparno
dalam Dwi Asih 2008).
Konsep spontan sering mengundang miskonsepsi. Hal ini dapat dimengerti
karena konsep itu memang belum disistematisasi dan juga diperoleh secara
spontan dari pengalaman sebelum mendapatkan pelajaran formal di sekolah.
Pembelajaran fisika di sekolah dimaksudkan agar siswa mampu menguasai
konsep-konsep fisika serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menguasai bukan sekedar mengetahui konsep saja, tetapi juga memahami
konsep fisika. Konsep yang sudah dikuasai dengan benar akan membantu
siswa dalam memecahkan suatu masalah.
B. Konsepsi
Konsepsi dapat didefisinikan sebagai tafsiran perorangan atau individu
terhadap suatu konsep (Berg V.D dalam Titis Vidiarti, 2011). Walaupun dalam
Fisika kebanyakan konsep mempunyai arti yang jelas, yang sudah disepakati
oleh tokoh Fisika, konsepsi siswa/mahasiswa berbeda-beda. Tafsiran siswa
(konsepsi siswa) mengenai konsep gaya berbeda dari tafsiran dari guru atau
buku.
Contohnya, konsep massa jenis adalah hasil bagi massa dan volume yang
selalu tepat dan tetapan itu berbeda untuk setiap unsur/senyawa/campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dengan demikian unsur/senyawa dapat dikenal dari massa jenisnya. Banyak
siswa mempunyai konsepsi yang berbeda, mereka cenderung berfikir bahwa
jika jumlah zat (massanya) ditambah, maka massa jenisnya juga bertambah.
Inilah satu contoh (mis)konsepsi siswa.
C. Pembentukan Konsep
Konsep-konsep dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu formasi konsep
(concept formation) dan asimilasi konsep (consept assimilation). Formasi
konsep merupakan bentuk perolehan konsep sebelum anak-anak masuk
sekolah. Formasi konsep dapat disamakan dengan belajar konsep-konsep
konkret. Asimilasi konsep merupakan cara utama untuk memperoleh konsep-
konsep selama dan sesudah sekolah (Dahar R.W dalam Titis Vidiarti, 2011).
Banyak konsep yang kita peroleh dan berkembang semasa kecil, tetapi
konsep-konsep itu mengalami modifikasi atau perubahan yang disebabkan
karena pengalaman-pengalaman kita. Anak-anak memperoleh konsep-konsep
seperti: meja, kursi, dan lain-lain. Konsep semacam ini diperoleh melalui
proses pembentukan konsep. Pembentukan konsep merupakan suatu bentuk
belajar penemuan (discovery learning), paling sedikit dalam bentuk primitif
yang melibatkan proses-proses psikologis seperti analisis diskriminatif,
abstraksi, diferensiasi, pembentukan hipotesis, pengujian dan generalisasi
(Dahar R. W dalam Titis Vidiarti, 2011).
Setelah masuk sekolah, anak-anak diharapkan belajar banyak konsep
melalui proses asimilasi konsep. Proses asimilasi konsep berlawanan dengan
pembentukan konsep yang bersifat induktif. Dalam proses asimilasi anak-anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
diberi nama konsep dan antribut dari konsep itu. Ini berarti bahwa mereka akan
belajar arti konseptual baru dengan memperoleh penyajian antribut-antribut ini
dengan gagasan-gagasan relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif
mereka. Untuk memperoleh konsep-konsep melalui proses asimilasi, orang
yang belajar harus sudah memperoleh definisi formal dari konsep-konsep itu.
Suatu definisi formal dari kata menunjukan kesamaan-kesamaan dengan
konsep itu, dan membedakan konsep itu dari konsep-konsep lain (Dahar R. W
dalam Titis Vidiarti, 2011).
D. Tujuan Pembelajaran Fisika
Fisika adalah ilmu yang kebenarannya dihakimi oleh pengamatan. Suasana
berkarya akan menjadi semarak apabila peralatan yang sanggup mengungkap
aspek-aspek fisika yang digarap itu terdapat di tempat yang sama. Dengan kata
lain, diperlukan fasilitas dan tenaga yang memudahkan interaksi antara
eksperimen dan teori yang dapat digarap ditempat yang sama
Siswa atau mahasiswa tidak akan terlepas dari belajar fisika kecuali siswa
atau mahasiswa tersebut tidak mengambil jurusan eksak. Jurusan eksak adalah
merupakan langkah awal untuk memasuki dunia ilmiah, dunia untuk
memahami rahasia alam. Jadi, untuk memahami kehidupan dan segala yng
berkaitan di dalamnya tidak terlepas dari ilmu fisika.
Dari ribuan bahkan ratusan juta tahun yang lalu fisika sudah dipelajari
orang. Terbukti dari adanya ahli fisika di seluruh jagat raya ini. Tokoh fisika
yang berpengaruh dalam mengubah dunia misalnya Galileo Galilei yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1564 di kota Pisa, Italia. Temuannya yang
paling fenomenal adalah teleskop. Galileo dianggap sebagai salah satu
penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Demikian juga Albert Einstein
yang dilahirkan di Ulm, Wuttenberg, Jerman pada tanggal 14 maret 1879. Ia
adalah ahli fisika terbesar abad ke-20. Rumusan matematisnya yang sangat
terkenal adalah E=mc².
Tujuan kita belajar fisika memang sangat banyak sekali tergantung ke arah
mana kita mendalaminya, karena fisika itu cukup luas cakupannya. Secara
sederhana tujuan belajar fisika adalah :
1. Untuk memahami ilmu fisika sesuai kedalaman mata pelajaran atau mata
kuliah.
Sebagian pelajar yang mempelajari fisika tentu agar bisa memahami
kompetensi yang dimuat dalam standar isi sehingga jika menghadapi
ulangan dan ujian akhir mendapat nilai tinggi. Bagi mahasiswa yang
mengambil mata kuliah fisika atau yang terkait dengan fisika tentu agar bisa
memahami materi yang termuat dalam sistem kredit semester sehingga
setelah ujian semester mendapat nilai A atau B.
2. Untuk bisa berkarya dan berinovasi bagi ilmu fisika seperti melakukan
penelitian
Ilmu fisika yang dipelajari merupakan hasil kerja sama para
pengembangnya di seluruh dunia. Kekayaan ilmu fisika saat ini sudah
begitu besarnya, sehingga rasanya mustahil bagi seseorang untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menampung seluruh ilmu itu. Seorang pengembang cukup puas dengan
hanya mengikuti satu jalur perkembangan fisika.
3. Untuk bisa menerapkan fisika dan mengimplekasikan ke bidang lain
Pengetahuan tentang gejala dan perilaku alam yang dihimpun dalam ilmu
fisika telah banyak digunakan untuk membantu profesi lain, seperti profesi
di bidang pertanian dan kedokteran. Fisika sering dimasukkan dalam
katagori ilmu dasar. Maksudnya, untuk dapat menjadi dokter atau insinyur
diperlukan sejumlah pengetahuan fisika sebagai basis pemahaman ilmu
yang berkaitan dengan profesinya. Ilmu yang berkaitan dengan profesi
tersebut berkembang tarus. Misalnya, ilmu kedokteran telah menerapkan
cara pengobatan dengan radiasi dan berkas laser digunakan untuk
pembedahan. Pengetahuan fisika yang diperlukan untuk menangani hal ini
jelas bukan lagi apa yang dulu disebut fisika dasar. Artinya diperlukan
tenaga-tenaga yang sudah jauh belajar ilmu fisika.
4. Untuk menjadi guru fisika atau dosen fisika
Guru merupakan penyambung untuk mewariskan ilmu dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Ia memang bukan pembuat ilmu, tetapi ia dituntut
untuk tahu benar tentang ilmu yang ingin dipindah tangankan ke generasi
muda. Jika tidak, kita khawatir bahwa yang diwariskan adalah hal-hal yang
keliru sehingga pewarisan itu menjadi tidak bermakna. Di samping memiliki
pengetahuan yang benar tentang ilmu fisika, iapun perlu memperlajari
teknik komunikasi. Sebaiknya teknik komunikasi tidak hanya satu corak,
sebab yang belajar fisika adalah orang-orang yang bermacam-macam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembawaannya. Pengembangan alternatif teknik komunikasi maru-pakan
bagian dari kehidupan profesinya sebagai guru fisika.
E. Miskonsepsi
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep yang
diakui oleh para ahli. Beberapa peneliti lebih suka menggunakan istilah konsep
alternatif, karena dengan istilah itu menunjukan keaktifan dan peran siswa
mengkonstruksi pengetahuan mereka. Selain itu, konsep yang dianggap “salah”
tersebut dalam banyak hal dapat membantu orang dalam memecahkan
persoalan hidup mereka.
Miskonsepsi terdapat dalam semua bidang sains, seperti fisika, kimia,
biologi, serta bumi dan antariksa. Dalam bidang fisika, semua subbidang juga
mengalami miskonsepsi seperti mekanika, termodinamika, bunyi dan
gelombang, optika, listrik dan magnet, dan fisika modern. Miskonsepsi ada
yang mudah dibetulkan, tetapi ada yang sulit, terlebih bila konsep itu memang
berguna dalam kehidupan yang nyata. Miskonsepsi terjadi di semua jenjang
pendidikan, dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, bahkan juga
terjadi pada guru dan dosen.
F. Miskonsepsi dari Sudut Filsafat Konstruktivisme
Konstruktivisme berbeda dengan behaviorisme dan maturasionisme. Bila
behaviorisme menekankan keterampilan sebagai suatu tujuan pengajaran,
konstruktivisme lebih menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang
mendalam. Bila maturasionisme lebih menekankan pengetahuan yang
berkembang sesuai dengan langkah-langkah kedewasaan, konstruktivisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
lebih menekankan pengetahuan sebagai konstruktif aktif si pelajar (Fosnot
dalam Dwi Asih, 2008).
Secara Filosofis terjdinya miskonsepsi pada siswa dapat dijelaskan dengan
Filsafat Konstruktivisme. Filsafat Konstruktivisme secara singkat menyatakan
bahwa pengetahuan itu dibentuk (dikonstruksi) oleh siswa sendiri dalam
kontak dalam lingkungan, tantangan, dan bahan yg dipelajari (Suparno,1997).
Oleh karena siswa sendiri yang mengkonstruksikan pengetahuannya, maka
tidak mustahil dapat terjadi kesalahan dalam mengkonstruksi. Hal ini dapat
disebabkan siswa belum terbiasa mengkonstruksi konsep fisika secara tepat,
belum mempunyai kerangka ilmiah yang dapat digunakan sebagai patokan.
G. Penyebab Miskonsepsi
Secara garis besar, penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima
kelompok, yaitu : siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode mengajar.
Penyebab yang berasal dari siswa dapat terdiri dari berbagai hal, seperti
prakonsepsi, kemampuan, tahap perkembangan, minat, cara berpikir, dan
teman lain. Penyebab kesalahan dari guru dapat berupa ketidakmampuan guru,
kurangnya penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat atau sikap guru
dalam berelasi dengan siswa kurang baik.
Penyebab miskonsepsi dalam buku teks biasanya terdapat dalam
penjelasan atau uraian yang salah dalam buku tersebut. Konteks, seperti
budaya, agama, dan bahasa sehari-hari juga mempengaruhi miskonsepsi siswa.
Sering kali penyebab-penyebab itu berdiri sendiri, tetapi kadang-kadang saling
terkait satu sama lain, sehingga salah pengertiannya menjadi semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kompleks. Hal ini menyebabkan semakin tidak mudah untuk membantu siswa
mengatasi miskonsepsi mereka.
H. Identifikasi dan Remediasi Miskonsepsi
Sebelum dapat membantu menangani miskonsepsi yang dipunyai siswa,
kiranya perlu diketahui lebih dahulu miskonsepsi apa saja dipunyai siswa dan
dari mana mereka mendapatkanya. Baru dengan demikian kita dapat
memikirkan bagaimana mengatasinya. Menurut Kartika Budi dalam tulisannya
yang berjudul Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi yang
terjadi (1992), miskonsepsi dapat dideteksi dan diidentifikasi melalui langkah-
langkah : (1) hakikat atau makna suatu konsep dipahami dengan baik dan
dinyatakan dengan jelas, (2) berdasarkan pemahaman yang benar tersebut
dicari kemungkinan-kemungkinan salah konsep yang terjadi, (3) berdasarkan
kemungkinan salah konsepsi yang dapat terjadi, disusun soal (dapat berbentuk
uraian bebas, isian singkat, maupun pilihan berganda) yang memungkinkan
kesalahan dapat dideteksi, dan (4) setelah tes dilaksanakan (dapat secara lisan
maupun tertulis), hasil dianalisis untuk mengetahui secara tepat kesalahan-
kesalahan yang sungguh terjadi.
Selain cara identifikasi di atas, Suparno dalam bukunya Miskonsepsi dan
Perubahan Konsep yang Terjadi, menyatakan cara-cara mengidentifikasi atau
mendeteksi salah pengertian tersebut yaitu melalui peta konsep, tes essai, tes
pilihan ganda (multiple choice), wawancara diagnosis, diskusi kelas,
praktikum dengan Tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Peta Konsep (Concept Maps)
Peta konsep yang mengungkapkan hubungan berarti antara konsep-
konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok, yang disusun hirarkis,
dengan jelas dapat mengungkapkan miskonsepsi siswa yang digambarkan
dalam peta konsep tersebut. Miskonsepsi dapat didefinisikan dengan melihat
hubungan antara dua konsep apakah benar atau tidak. Biasanya miskonsepsi
dapat dilihat dalam proporsi yang salah dan tidak adanya hubungan yang
lengkap antar konsep dengan peta konsep. Dengan mencermati
kompleksitas peta konsep tersebut kita dapat mendeteksi konsep-konsep
mana yang kurang tepat dan sekaligus perubahan konsepnya.
Untuk latar belakang susunan peta konsep tersebut, ada baiknya peta
konsep itu digabung dengan wawancara klinis. Dalam wawancara itu siswa
diminta mengungkapkan lebih mendalam gagasan-gegesannya, dan
mengapa ia mempunyai gagasan tersebut. Dalam penelitiannya, Feldsine
(1987) dan Flower (1987) yang dikutip oleh Suparno (2005), mendapatkan
bahwa peta konsep adalah alat yang baik untuk mengidentifikasi, baik
kerangka alternatif atau miskonsepsi siswa. Menurut Feldsine yang dikutip
oleh Suparno (2005), miskonsepsi siswa dapat diidentifikasi dengan mudah
oleh guru dari peta konsep siswa dan dapat dibantu dengan interview.
Novak yang dikutip Suparno (2005) menunjukkan bahwa peta konsep dapat
digunakan untuk bahan interview siswa, mengapa ia mempunyai
miskonsepsi itu. Dalam interview si peniliti dapat mengerti lebih baik
mengapa siswa mempunyai miskonsepsi dan membantu mengatasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Tes Esai Tertulis
Guru dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat beberapa
konsep fisika yang memang mau diajarkan atau yang sudah diajarkan. Dari
tes tersebut dapat diketahui salah pengertian yang dibawa siswa dan salah
pengertian dalam bidang apa. Setelah ditemukan salah pengertiannya,
beberapa siswa dapat diwawancarai dan dari situlah akan kentara dari mana
salah pengertian itu dibawa.
c. Tes Pilihan Ganda (miltiple choice)
Amir dkk. (1987) yang dikutip oleh suparno (2005), menggunakan
tes pilihan ganda (multiple choice) dengan pertanyaan terbuka di mana
siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai jawaban seperti
itu. Jawaban-jawaban yang salah dalam pilihan ganda ini selanjutnya
dijadikan bahan tes berikutnya. Treagust (1987) yang dikutip oleh Suparno
(2005), menggunakan pilihan ganda dengan alasan (reasoning). Dalam
bagian alasan, siswa harus menulis mengapa ia memilih jawaban itu.
Berdasarkan hasil jawaban yang tidak benar dalam pilihan ganda itu, maka
peneliti mewawancarai siswa. Tujuan dari wawancara adalah untuk meneliti
bagaimana siswa berpikir, dan mengapa mereka berpikir itu.
d. Wawancara Klinis
Wawancara klinis dilakukan untuk melihat miskonsepsi pada siswa.
Guru memilih beberapa konsep fisika yang diperkirakan sulit dimengerti
siswa, atau beberapa konsep fisika yang esensial dari bahan yang mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diajarkan. Kemudian, siswa diajak untuk mengekspresikan gagasan mereka
mengenai konsep-konsep di atas. Dari sini dapat dimengerrti latar belakang
munculnya miskonsepsi yang ada dan sekaligus ditanyakan dari mana
mereka memperoleh miskonsepsi tersebut.
e. Diskusi dalam Kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka
tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang mau diajarkan. Dari diskusi
di kelas itu dapat dideteksi juga apakah gagasan/ide mereka tepat atau tidak
(Harlen yang dikutip oleh Suparno, 2005). Dari diskusi tersebut, guru atau
seorang peneliti dapat mengerti konsep-konsep alternatif yang dipunyai
siswa. Cara ini lebih cocok digunakan pada kelas yang besar dan juga
sebagai penjajakan awal.
f. Praktikum dengan Tanya Jawab
Selama praktikum, guru selalu bertanya bagaimana konsep siswa dan
bagaimana siswa menjelaskan persoalan dalam praktikum tersebut. Menurut
Suparno (2005:128) praktikum dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Guru mengungkapkan persoalan yang ingin dilakukan dalam praktikum.
2. Siswa diminta untuk membuat hipotesis atau dugaan lebih dulu dan
alasannya.
3. Selama siswa melakukan praktikum, guru mengajukan pertanyaan
sehingga semakin mengerti konsep siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Siswa menyimpulkan hasilnya. Guru dapat menanyakan apakah hasilnya
sesuai hipotesis yang dipikirkan sebelumnya. Bila tidak sesuai, guru
mempertanyakan mengapa hal itu terjadi ?
Metode yang digunakan para peneliti di atas dapat didentifikasikan unsur
yang penting dalam metode tersebut :
1. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan konsep atau gagasannya
2. Dari ungkapan itu dapat diketahui apakah konsep alternatif atau tidak.
3. Diwawancarai untuk dimengerti dari mana mereka mendapatkan salah
pengertian itu.
Sedangkan menurut Katu (2000) seperti yang dikutip oleh Masik &
Asma untuk medeteksi miskonsepsi dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Memberikan tes diagnostik pada awal perkuliahan atau pada akhir
perkuliahan. Bentuknya dapat berupa tes objektif pilihan ganda atau
bentuk lain seperti menggambarkan diagram fisis atau vektoris, grafik
atau penjelasan dengan kata-kata.
2. Memberikan tugas-tugas terstruktur misalnya tugas mandiri maupun
kelompok sebagai pengajaran atau tugas pekerjaan rumah.
3. Memberikan pertanyaan terbuka, pertanyaan terbalik (reverse question)
atau pertanyaan yang kaya konteks (context-rich problem).
4. Mengoreksi langkah-langkah yang digunakan siswa atau mahasiswa
dalam menyelesaikan soal-soal esai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka secara lisan kepada siswa
maupun mahasiswa.
I. Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor
1. Suhu
Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya
energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas;suhu diukur
dengan menggunakan termometer (Kamus Kimia:Balai Putaka:2002).
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin
tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara
mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.
Setiap atom dalam suatu benda bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut.
Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas
dinginnya suatu benda atau sistem. Benda yang panas memiliki suhu
yang tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah.
Pada hakikatnya, suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang
dimiliki oleh molekul-molekul sebuah benda.
2. Kalor
Kalor adalah energi yang dapat diteruskan oleh satu benda ke
benda lain secara konduksi, konveksi, dan radiasi. (Kamus
Kimia;2002). Sampai pada pertengahan abad 18, orang masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menyamakan pengertian suhu dan kalor. Baru dengan tahun 1760,
Joseph Black membedakan kedua pengertian ini.
Suhu adalah sesuatu yang diukur pada termometer, dan kalor
adalah sesuatu yang mengalir dari benda yang panas ke benda yang
dingin untuk mencapai kesetimbangan termal.
3. Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1) Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi
tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel dalam zat itu.
Contoh : zat padat (logam) yang dipanaskan.
Berdasarkan kemampuan kemudahannya menghantarkan
kalor, zat dapat dibagi menjadi: konduktor yang mudah dalam
menghantarkan kalor dan isolator yang lebih sulit dalam
menghantarkan kalor. Contoh konduktor adalah aluminium, logam
besi, dll. Sedangkan contoh isolator adalah plastik, kayu, kain, dll.
Besar kalor yang mengalir per satuan waktu pada proses
konduksi ini:
- Berbanding lurus deng an luas penampang batang
- Berbanding lurus dengan selisih suhu kedua ujung batang, dan
- Berbanding terbalik dengan panjang batang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan kalor yang disertai
dengan perpindahan/pergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis
konveksi, yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. Pada
konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi karena perbedaan massa
jenis, sedangkan pada konveksi paksa terjadinya pergerakan fluida
disebabkan oleh ada paksaan dari luar.
Contoh konveksi alamiah : nyala lilin akan menimbulkan
konveksi udara disekitarnya, air yang dipanaskan dalam panci,
terjadinya angin laut dan angin darat, dsb. Contoh konveksi paksa :
sistim pendingin mobil, pengering rambut, kipas angin, dsb. Besar
laju kalor ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida
di sekitarnya adalah berbanding lurus dengan luas permukaan
benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu antara
benda dan fluida.
3) Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Contoh: cahaya matahari, gelombang radio,
gelombang TV, dsb.
Berdasarkan hasil eksperimen besarnya laju kalor radiasi
tergantung pada : luas permukaan benda dan suhu mutlak benda
seperti dinyatakan dalam hukum Stefan- Boltzman berikut ini,
energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda hitam dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu sebanding dengan luas
permukaan benda (A) dan sebanding dengan pangkat empat suhu
mutlak permukaan benda itu.
4. Azas Black
Pada awalnya teori kalorik menyatakan bahwa setiap benda
mengandung sejenis zat alir (kalorik) yang tidak dapat dilihat oleh
mata manusia. Teori ini diperkenalkan oleh Antoine Lavoiser.
Teori ini juga menyatakan bahwa benda yang suhunya tinggi
mengandung lebih banyak kalor dari pada benda yang suhunya
rendah. Ketika kedua benda disentuhkan, benda yang suhunya
tinggi akan kehilangan sebagian kalor yang diberikan kepada
benda bersuhu rendah. Akhirnya para ilmuwan mengetahui bahwa
kalor sebenarnya merupakan salah satu bentuk energi.
Karena merupakan energi maka berlaku prinsip kekekalan
energi yaitu bahwa semua bentuk energi adalah ekivalen (setara)
dan ketika sejumlah energi hilang, proses selalu disertai dengan
munculnya sejumlah energi yang sama dalam bentuk lainnya.
Kekekalan energi pada pertukaran kalor pertama kali
ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris Joseph Black dengan
pernyataan : kalor yang dilepaskan oleh air panas (Q lepas) sama
dengan kalor yang diterima air dingin (Q terima). Secara matematis
pernyataan tersebut dapat ditulis dengan: Q lepas = Q terima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan
kalor jenis suatu zat. Kalorimeter yang paling banyak digunakan
adalah kalorimeter aluminium. Alat ini dirancang sedemikian
sehingga pertukaran kalor tidak terjadi di luar bejana. Untuk
mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan
dinding bejana, maka kedua dinding bejana bagian dalam dan luar
dibuat mengkilap.
Cincin serat fiber yang memisahkan kedua bejana adalah
penghantar panas yang jelak. Ruang antara kedua dinding bejana
berisi udara yang berfungsi sebagai isolator kalor sebab udara
adalah penghantar kalor yang jelek.
Sebuah bahan yang kalor jenisnya diketahui dicelupkan ke
dalam air dingin yang terdapat dalam bejana bagian dalam. Kalor
jenis zat dapat dihitung dengan mengukur massa air dingin, massa
bahan massa kalorimeter (bejana dalam) dan mengukur suhu air
dan bahan sebelum dan sesuah pencampuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data
yang diperoleh dianalisis untuk mendiskrisikan suatu keadaan yang dalam
penelitian ini adalah miskonsepsi siswa terhadap konsep suhu, kalor, dan
perpindahan kalor. Termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif karena
peneliti ingin mengetahui pemahaman partisipan tentang suhu, kalor dan
perpindahan kalor.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengujikan soal-soal yang
berhubungan dengan konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Pekerjaan
partisipan dianalisis untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
miskonsepsi partisipan. Untuk mendalami miskonsepsi atau salah konsep
partisipan dilakukan wawancara pada beberapa partisipan. Hasil peneliti
ini bersifat individual dan tidak bisa digeneralisasikan pada kelompok lain.
B. Waktu dan Tempat
1. Tempat : SMA Budya Wacana Yogyakarta
2. Bulan : Oktober – November 2014
3. Tanggal : 30 Oktober dan 06 November 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Partisipan
Partisipan penelitian dipilih siswa kelas XI Mia . Mereka pernah
diajarmateri tentang suhu, kalor, dan perpindahan kalor di SMP dan waktu
mereka kelas X. Secara umum siswa kelas XI Mia SMA diharapkan telah
memahami suhu, kalor, dan perpindahan kalor.
D. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan dua cara, yaitu:
1. Tes PilihanGanda
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda.
Tes pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya dapat dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Konstruksinya
terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas
kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban yang
benar, sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya
jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan memilih jika tidak
menguasai materinya. Soal pilihan ganda dapat diskor dengan mudah,
cepat, dan memiliki obyektifitas yang tinggi, mengukur bernbagai
tingkatan kognitif, serta dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas
dalam suatu tes.
Dalam penelitian ini tes pilihan ganda yang disertai dengan skala CRI,
diberikan kepada partisipan untuk mengukur tingkat pemahaman
partisipan terhadap konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan CRI kemudian dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa
partisipan dan dalam bidang apa saja. Setelah ditemukan miskonsepsinya,
beberapa partisipan diwawancarai untuk mengklarifikasi dan lebih
mendalami miskonsepsi mereka.
2. Wawancara
Berdasarkan data yang diperoleh dari tes, dengan skala CRI dapat
ditentukan tingkat pemahaman dan miskonsepsi yang dipunyai partisipan
terhadap konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Wawancara
digunakan untuk mengklarifikasi miskonsepsi mereka.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen, yaitu :
1. Tes PilihanGanda
Soal tertulis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah 25 soal
tes pilihan ganda. Dalam penelitian ini, soal-soal tersebut disusun
berdasarkan kisi-kisi materi tentang suhu, kalor, dan perpindahan kalor.
Bentuk tes tertulis ini berupa soal pilihan ganda yang disertai dengan skala
CRI (Certainty of response index). Pada CRI ini siswa diminta untuk
memberikan derajat kepastian mereka dalam menyelesaikan dan
memanfaatkan pengetahuan, konsep, atau hukum untuk menjawab suatu
item soal.
CRI ini digunakan untuk mengetahui tingkat keyakinan siswa akan
jawabannya. Selain itu CRI digunakan untuk membedakan jawaban siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang menjawab karena menerka, siswa yang kurang pengetahuannya,
siswa yang miskonsepsi, dan siswa yang benar-benar mengerti konsep.
Jika skala CRI rendah (skala CRI 2-3), ini menunjukkan bahwa jawaban
lebih dijelaskan dengan kira-kira, baikjawaban itu benar atau salah.
Dengan demikian, menunjukkan kekurangan pengetahuan siswanya
tersebut. Jika skala CRI tinggi (1) responden ini menunjukkan
kepercayaan yang tinggi pada hukum dan metode yang digunakan untuk
sampai pada jawaban. Kalau jawaban itu salah, ini menunjukkan
kesalahan menerapkan pengetahuannya dalam menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya. Kalau jawaban itu benar, ini menunjukkan kebenaran
menerapkan pengetahuannya dalam menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
Kesalahan menerapkan metode atau hukum sehubungan dengan
pertanyaan yang diberikan ini menunjukkan indikasi adanya miskonsepsi.
Peniliti memilih tes pilihan ganda karena ingin mendapatkan jawaban
yang sama. Tes pilihan ganda ini dibuat sendiri oleh peneliti. Semua soal
tersebut diharapkan dapat dikerjakan oleh partisipan dalam waktu kurang
dari 60 menit.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan pada partisipan yang memiliki perbedaan
tingkat penguasaan. Partisipan tersebut terdiri dari siswa yang memiliki
tingkat pemahaman paham dan siswa yang memiliki tingkat pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tidak paham. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui dan
mengungkap permasalahan-permasalahan serta untuk membuktikan
adanya miskonsepsi yang dialami oleh siswa dalam memahami materi
suhu, kalor, dan perpindahan kalor secara lebih mendalam setelah melihat
hasil tes tertulis.
Wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada
partisipan. Data yang diperoleh dari wawancara digunakan untuk
mendukung data yang telah diperoleh dengan tes tertulis. Wawancara yang
akan dilakukan bersifat terpimpin berarti pertanyaan sudah dipersiapkan
dan urutannya pun secara garis besar telah disiapkan lebih dahulu sehingga
peneliti dapat secara sistematis bertanya dan mengorek pemikiran siswa.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan saat wawancara
dilakukan. Hasil wawancara direkan menggunakan alat perekam suara.
F. Desain Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan memberikan tes tertulis pada siswa
yang dibuat sendiri oleh peneliti dan disertai dengan CRI. Namun CRI
yang digunakan hanya mengandalkan kejujuran siswa, bisa saja skala CRI
yang dituliskan oleh siswa tidak sesuai dengan kenyataan. Tes tertulis
yang berupa pilihan ganda ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman
siswa dan kesulitan-kesulitan yang siswa hadapi. Berdasarkan tes tertulis
yang diberikan, diharapkan siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai
dengan kemampuannya tentang suhu, kalor, dan perpindahan kalor .
Kemudian skala CRI digunakan untuk membedakan jawaban siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menjawab karena menerka, siswa yang kurang pengetahuannya, siswa
yang miskonsepsi, siswa yang benar-benar mengerti konsep tersebut.
Adapun kisi- kisi soal uraian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 1. Kisi-kisi soal uraian
No Indikator Keterangan Jml
1 Menganalisis Suhu benda 1, 2, 3, 4, 5 5
2 Menganalisis pengaruh perubahan suhu
terhadap ukuran benda (pemuaian)
6, 7, 8, 9, 10 5
3 Mendeskripsikan pengertian kalor 11, 12, 13, 14 4
4 Menerapkan Asas Black dalam peristiwa
pertukaran kalor
15 1
5 Menganalisis perubahan wujud zat 16, 17, 18, 19 4
6 Menganalisis perpindahan kalor konduksi,
konveksi, dan radiasi
20, 21, 22,25 4
7 Menganalisis perpindahan kalor konduktor
dan isolator
23, 24 2
Total 25
Untuk mengetahui siswa dalam menjawab setiap soal
menggunakan konsep/pengetahuan yang mereka miliki atau hanya
menerka saja, maka untuk setiap item soal, siswa diminta untuk mengisi
skala CRI dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 2. Keyakinan jawaban siswa berdasarkan CRI
Skala Keyakinan Siswa
1 Jawaban menerka dengan mempertimbangkan pengetahuan
yang dimiliki
2 Jawaban dengan menggunakan pengetahuan dan pikiran
tetapi tidak yakin akan kebenaran jawaban / ragu-ragu
3 Jawaban dengan menggunakan pengetahuan dan pikiran dan
yakin akan kebenaran jawabannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Untuk mengetahui pemahaman dan untuk membuktikan adanya
miskonsepsi yang dialami oleh siswa dalam memahami konsep suhu,
kalor, dan perpindahan kalor secara lebih mendalam, dilakukan
wawancara. Wawancaradilakukan kepada partisipan yang memiliki
pemahaman tinggi dan rendah. Partisipan yang memiliki pemahaman yang
tinggi adalah partisipan yang memiliki nilai akhir tinggi berdasarkan hasil
analisis tes dan pemahaman rendah adalah partisipan yang memiliki nilai
akhir rendah berdasarkan hasil analisis tes.
Wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada
partisipan. Masing-masing partisipan diwawancarai secara individu dalam
waktu yang berbeda. Sebelum wawancara dilakukan, peneliti merancang
pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara.
Wawancara dilaksanakan pada jam pelajaran Fisika yang ada dalam
sekolah tersebut. Wawancaraantara peneliti dan partisipan direkam
dengan menggunakan perekam supaya tidak kehilangan data-data yang
diperlukan. Data hasil rekaman kemudian didengarkan dan dicatat pada
kertas. Hasil wawancara tersebut kemudian dianalisis untuk mengungkap
pemahaman dan untuk membuktikan adanya miskonsepsi yang dialami
oleh partisipan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan selama penelitian :
Tabel 3. Kegitian dalam Penelitian
Pertemuan Waktu Kegiatan
1 23 Oktober 2014
30 Oktober 2014
Perkenalan dan mengujikan
soal tes tertulis
2 06 November 2014 Wawancara pada 4 partisipan
G. Validitas instrumen dan Reliabilitas instrument
1. Validitas Instrumen
Validitas mengukur atau menentukan apakah test yang dibuat
sungguh mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan
tujuan (valid untuk) khususnya pemahaman siswa tentang suhu, kalor,
dan perpindahan kalor. Validitas menunjukkan pada kesesusaian, penuh
arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang
dikumpulkan. Untuk menjamin istrumen penelitian valid dilakukan
validasi. Validasi instrumen dilakukan dengan cara dua cara yaitu uji
coba instrumen sertakonsultasi dengan guru dan dosen pembimbing.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada level konsistensi internal alat ukur
sepanjang waktu atau konsistensi skor yang diperoleh untuk tiap individu.
Reliabilitas instrumen kemudian diketahui melalui uji coba. Analisis
reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS variabel negasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
H. Metode Analisi Data
1. Analisi Tes PilihanGanda
Data utama dalam penelitian ini adalah data hasil miskonsepsi.
Data miskonsepsi diperoleh dari hasil pemberian tes berupa pilihan ganda
dengan menggunakan lembar jawaban model CRI kepada sampel. Pada
instrumen CRI ini siswa diberi gambaran mengenai tingkat keyakinan
partisipanterhadap jawaban yang dipilihnya.Analisis keyakinan partisipan
menggunakan skala CRI, dengan skala 1-3. Skala paling rendah adalah
1 (yakin), skala lebih tinggi berikutnya adalah 2 (ragu-ragu), dan skala
lebih tinggi berikutnya adalah 3 (tidak yakin).
Pilihan skala tingkat keyakinan yaitu untuk mengetahui siswa
dalam menjawab setiap soal menggunakan konsep/pengetahuan yang
mereka miliki atau hanya menerka saja, maka untuk setiap soal siswa
diminta untuk mengisi skala CRI.
Untuk mengetahui siswa yang memiliki keyakinan (sangat paham),
siswa yang mengalami kurang yakin (kurang paham) dan siswa yang
mengalami miskonsepsi digunakan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4. Kriteria pengelompokkan siswa berdasarkan CRI
No Kriteria CRI
Jawaban
Yakin Ragu-Ragu Tidak
Yakin
1 Benar Paham Tidak
Paham
Tidak
Paham
2 Salah Miskonsepsi Tidak
Paham
Tidak
Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Data yang diperoleh dari hasil tes CRI. Jawaban siswa di nilai
dengan kriteria penilaian sebagai tabel berikut :
Tabel 5. Kriteria Penilaian Soal
Bentuk Soal Nilai Keterangan
Pilihan Ganda
1 Jika jawaban benar
0 Jika jawaban salah
Jawaban siswa dianalisis dengan menggunakan model CRI. Bentuk
jawaban siswa dan pengkategoriannya disajikan pada contoh tabel berikut
ini :
Tabel 6. Contoh Ketentuan Untuk Setiap Pertanyaan yang Diberikan
Berdasarkan pada Kombinasi Dari Jawaban Benar Atau Salah dan Kriteria
CRI
No
Kriteria
Jawaban
Kriteria CRI
Keterangan 1 2 3
Yakin Ragu-ragu Tidak Yakin
1
A
(Benar)
√ Tidak Paham
B
(salah) √ Miskonsepsi
2
A
(Salah)
√ Tidak Paham
C
(Benar) √ Paham
3
B
(Benar)
√ Tidak Paham
D
(Salah) √ Miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Jawaban siswa berdasarkan kategori CRI dipersentasekan
berdasarkan kelompok kategori sangat tidak paham, miskonsepsi, dan
tidak paham, dihitung dengan menggunakan rumus :
P = 𝑓
𝑁 χ 100%
keterangan : P = angka persentase
f = jumlah siswa pada setiap konsep
N = jumlah seluruh siswa yang dijadikan subjek penelitian,
Sedangkan persentase tingkat miskonsepsinya dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori seperti tabel dibawah ini :
Tabel 7. Presentase Tingkat Miskonsepsi pada Konsep Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor
Persentase Kategori
0-30% Rendah
31%-60% Sedang
61%-100% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Contoh , tabel hasil tes analisis miskonsepsi :
Tabel 8. Contoh Hasil analisis Miskonsepsi pada Sub Konsep Suhu, Kalor,
dan Perpindahan Kalor :
No Konsep % Kategori Miskonsepsi
1 Suhu 40 Sedang
2 Kalor 12,5 Rendah
3 Perpindahan Kalor 75 Tinggi
4 Perubahan Wujud 50 Sedang
5 Persamaan Kalor 37,5 Sedang
Rata-rata 43 Sedang
2. Analisis Hasil Wawancara
Hasil wawancara dilakukan dalam bertanya langsung kepada
empat partisipan yang dua partisipan adalah siswa yang paham konsep
dan yang dua partisipan lagi adalah yang tidak paham atau kurang
paham konsep. Masing-masing partisipan diwawancarai secara
individu dan direkam memakai alat perekam suara. Sebelum
melakukan wawancara, peneliti menganalisis hasil tes yang telah
diberikan, kemudian peneliti merancang pertanyaan-pertanyaan yang
akan digunakan untuk wawancara. Hasil wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti, kemudian dianalisis untuk mengungkap atau
menegaskan pemahaman siswa mengenai konsep suhu, kalor, dan
perpindahan kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November
dikelas XI Mia. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan tes pilihan
ganda pada siswa untuk mengetahui pemahaman dan miskonsepsi mereka
tentang mata pelajaran suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Dari data tes
yang diperoleh, peneliti merancang pertanyaan-pertanyaan untuk kegiatan
wawancara. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan selama penelitian.
Observasi : 20 Oktober dan 23 Oktober 2014
Memberikan soal tes : 30 Oktober 2014
Wawancara : 06 November 2014
B. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Budya Wacana Yogyakarta
sebanyak 22 siswa terdiri dari 7 siswi perempuan dan 15 siswa laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Data Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil skor tes untuk setiap siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 9. Skor dan Kualifikasi tingkat Pemahaman Siswa dari data hasil
skor yang diperoleh pada setiap siswa
No. Absen siswa Skor Tingkat Pemahaman
01 68 Paham
02 68 Paham
03 60 Paham
04 56 Tidak Paham
05 76 Paham
06 84 Sangat Paham
07 60 Paham
08 64 Paham
09 68 Paham
10 60 Paham
11 60 Paham
12 68 Paham
13 68 Paham
14 72 Paham
15 72 Paham
16 60 Paham
17 64 Paham
18 64 Paham
19 64 Paham
20 56 Tidak Paham
21 68 Paham
22 64 Paham
Total 1496
Total skor rata-rata 68 Paham
Dari tabel 9. Di atas dapat kita ketahui skor rata-rata yang
diperoleh adalah 68 dan skor maksimal adalah 100, dengan total skor
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 84 dan nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 56. Dengan melihat skor rata-rata yang diperoleh siswa,
tingkat pemahaman siswa terhadap suhu, kalor, dan perpindahan kalor
secara umum adalah paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berikut ini adalah klasifikasi tingkat pemahaman siswa tentang suhu,
kalor, dan perpindahan kalor berdasarkan hasil tes pada setiap siswa :
Tabel 10. Klasifikasi tingkat pemahaman siswa menurut skor yang
diperoleh :
Tingkat Pemahaman Jumlah Siswa Siswa
Sangat Paham 1 06
Paham 19 01,02,03,05,07,08,09,10,11,12,
13,14,15,16,17,18,19,21,22
Tidak Paham 2 04,20
Total 22 22
Dari tabel 10. diatas dapat diketahui bahwa terdapat 1 siswa yang
sangat paham, 19 siswa paham, dan 2 siswa yang tidak paham.
2. Hasil Analisis Tes dengan Skala CRI
Hasil analisis siswa yang terjadi Miskonsepsi pada setiap Konsep
Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor yang menggunakan skala CRI:
Tabel 11. Hasil analisis siswa yang terjadi miskonsepsi pada konsep
Suhu :
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
1 Pengertian Suhu 21 3 14,2 Rendah
2 Satuan Suhu dalam SI 21 1 4,7 Rendah
3 Alat Ukur Suhu 21 - - -
4 Macam-macam
termometer
21 3 14,2 Rendah
5 Konversi Suhu 21 9 42,8 Sedang
Rata – rata 15,18 Rendah
Pada tabel 11. Hasil analisis jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi
pada materi Suhu dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir soal
berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase terjadi miskonsepsi
pada materi suhu adalah 15,18% dengan kategori terjadi miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
rendah. Dari materi suhu yang paling banyak terjadi miskonsepsi adalah
konsep konversi suhu dengan jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi ada 9
siswa (42,8%) dengan kategori sedang, sedangkan yang paling sedikit
terjadi miskonsepsi pada konsep satuan suhu dalam SI yaitu hanya ada 1
siswa (4,7%) dengan kategori rendah, dan pada konsep alat ukur suhu
tidak terjadi miskonsepsi.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 11. Hasil presentase rata – rata siswa yang terjadi
miskonsepsi pada materi suhu ada 15,18% dengan kategori rendah.
Konsep yang paling banyak siswa terjadi miskonsepsi adalah konsep
konversi suhu yaitu dengan presesntase 42,8% tetapi masih masuk dalam
kategori sedang dan konsep paling sedikit siswa terjadi miskonsepsi yaitu
dengan presentase 4,7% kategori rendah adalah konsep satuan suhu dalam
SI. Sedangkan konsep alat ukur suhu tidak terjadi miskonsepsi.
Tabel 12. Hasil analisis siswa yang terjadi miskonsepsi pada konsep
Pemuaian :
No Konsep Total
Siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
1 Pengertian Pemuaian 21 4 19 Rendah
2 Macam – macam zat
yang dapat Memuai
21 2 9,5 Rendah
3 Pengertian 3 jenis zat
( padat, cair, gas )
21 5 23,8 Rendah
4 Pengaruh Pemuaian 21 3 14,2 Rendah
5 Contoh Pemuaian 21 - - -
Rata – rata 13,3 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pada tabel 12. Hasil analisis jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi
pada materi Pemuaian dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir soal
berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase terjadi miskonsepsi
pada materi Pemuaian adalah 13,3% dengan kategori terjadi miskonsepsi
rendah. Dari materi Pemuaian yang paling banyak terjadi miskonsepsi
adalah konsep pengertian 3 jenis zat (padat, cair, gas) dengan jumlah siswa
yang terjadi miskonsepsi ada 5 siswa (23,8%) dengan kategori rendah,
sedangkan yang paling sedikit terjadi miskonsepsi pada konsep macam –
macam zat yang dapat memuai yaitu hanya ada 2 siswa (9,5%) dengan
kategori rendah, dan pada konsep contoh pemuaian tidak terjadi
miskonsepsi.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 12. Hasil presentase rata – rata siswa yang terjadi
miskonsepsi pada materi pemuaian ada 13,3% dengan kategori rendah.
Konsep yang paling banyak siswa terjadi miskonsepsi adalah konsep
pengertian 3 jenis zat (padat, cair, gas) yaitu dengan presesntase 23,8%
kategori rendah dan konsep paling sedikit siswa terjadi miskonsepsi yaitu
dengan presentase 9,5% kategori rendah adalah konsep macam – macam
zat yang dapat memuai. Sedangkan pada konsep contoh pemuaian tidak
terjadi miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 13. Hasil analisis siswa yang terjadi miskonsepsi pada konsep
Kalor :
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
1 Pengertian Kalor 21 3 14,2 Rendah
2 Satuan Kalor 21 - - -
3 Alat ukur Kalor 21 1 4,7 Rendah
4 Pengertian Kalor Jenis 21 5 23,8 Rendah
5 Prinsip Kekekalan
Energi
21 2 9,5 Rendah
Rata – rata 10,4 Rendah
Pada tabel 13. Hasil analisis jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi
pada materi Kalor dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir soal
berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase terjadi miskonsepsi
pada materi kalor adalah 10,4% dengan kategori terjadi miskonsepsi
rendah. Dari materi Kalor yang paling banyak terjadi miskonsepsi adalah
konsep alat ukur kalor dengan jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi ada
5 siswa (23,8%) dengan kategori rendah, sedangkan yang paling sedikit
terjadi miskonsepsi pada konsep pengertian kalor jenis yaitu hanya ada 1
siswa (4,7%) dengan kategori rendah, dan pada konsep satuan kalor tidak
terjadi miskonsepsi.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 13. Hasil presentase rata – rata siswa yang terjadi
miskonsepsi pada materi kalor ada 10,4% dengan kategori rendah. Konsep
yang paling banyak siswa terjadi miskonsepsi adalah konsep pengertian
kalor jenis yaitu dengan presesntase 23,8% kategori rendah dan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
paling sedikit siswa terjadi miskonsepsi yaitu dengan presentase 4,7%
kategori rendah adalah alat ukur kalor. Sedangkan pada konsep satuan
kalor tidak terjadi miskonsepsi.
Tabel 14. Hasil analisis siswa yang terjadi miskonsepsi pada konsep
Perubahan Wujud
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori Tingkat
Miskonsepsi
1 Pengertian
Perubahan Wujud
21 2 9,5 Rendah
2 Macam – macam
Perubahan Wujud
21 - - -
3 Pengertian Macam –
macam Perubahan
Wujud
21 - - -
4 Contoh Perubahan
Wujud
21 - - -
Rata – rata 2,3 Rendah
Pada tabel 14. Hasil analisis jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi
pada materi perubahan wujud dengan jumlah soal yang diberikan ada 25
butir soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase terjadi
miskonsepsi pada materi perubahan wujud adalah 2,3% dengan kategori
terjadi miskonsepsi rendah. Dari materi perubahan wujud yang paling
banyak terjadi miskonsepsi adalah konsep pengertian perubahan wujud
dengan jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi ada 2 siswa (9,5%) dengan
kategori rendah, sedangkan konsep – konsep lainnya yaitu konsep macam
– macam perubahan wujud, pengertian macam – macam perubahan wujud,
dan contoh perubahan wujud tidak terjadi miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 14. Hasil presentase rata – rata siswa yang terjadi
miskonsepsi pada materi perubahan wujud ada 2,3% dengan kategori
rendah. Konsep yang paling banyak siswa terjadi miskonsepsi adalah
konsep pengertian perubahan wujud yaitu dengan presesntase 9,5%
kategori rendah dan pada konsep – konsep lainnya tidak terjadi
miskonsepsi karena yang terjadi miskonsepsi hanya pada konsep
pengertian perubahan wujud.
Tabel 15. Hasil analisis siswa yang terjadi miskonsepsi pada konsep
Perpindahan Kalor
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
1 Pengertian
Perpindahan Kalor
21 5 23,8 Rendah
2 Jenis – jenis
Perpindahan Kalor
21 4 19 Rendah
3 Pengertian Proses
Perpindahan Kalor
21 10 47,6 Sedang
4 Perpindahan Kalor
secara Konduktor dan
Isolator
21 - - Rendah
5 Salah satu Contoh
Perpindahan Kalor
(Isolator)
21 3 14,2 Rendah
6 Salah satu Contoh
Perpindahan Kalor
(Radiasi)
21 10 47,6 Sedang
Rata – rata 25,3 Rendah
Pada tabel 15. Hasil analisis jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi
pada materi perpindahan kalor dengan jumlah soal yang diberikan ada 25
butir soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
miskonsepsi pada materi perpindahan kalor adalah 25,3% dengan kategori
terjadi miskonsepsi rendah. Dari materi perpindahan Kalor yang paling
banyak terjadi miskonsepsi adalah konsep pengertian proses perpindahan
kalor dengan jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi ada 10 siswa (47,6%)
dengan kategori sedang dan konsep salah satu contoh perpindahan kalor
(Radiasi) yaitu ada 10 siswa (47,6%) dengan kategori sedang, sedangkan
yang paling sedikit terjadi miskonsepsi pada konsep salah satu contoh
perpindahan kalor (isolator) yaitu hanya ada 3 siswa (14,2%) dengan
kategori rendah, dan pada konsep Perpindahan Kalor secara Konduktor
dan Isolator tidak terjadi miskonsepsi.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 15. Hasil presentase rata – rata siswa yang terjadi
miskonsepsi pada materi perpindahan kalor ada 25,3% dengan kategori
rendah. Konsep yang paling banyak siswa terjadi miskonsepsi adalah
konsep pengertian proses perpindahan kalor dengan jumlah siswa yang
terjadi miskonsepsi ada 10 siswa (47,6%) kategori sedang dan konsep
salah satu contoh perpindahan kalor (Radiasi) dengan jumlah siswa ada 10
(47,6%) kategori sedang dan konsep paling sedikit siswa terjadi
miskonsepsi yaitu dengan presentase 4,7% kategori rendah adalah salah
satu contoh perpindahan kalor (isolator). Sedangkan pada konsep
perpindahan kalor secara konduktor dan isolator tidak terjadi miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hasil analisis Siswa yang Paham pada setiap Konsep Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor :
Tabel 16. Hasil Analisis Siswa Paham Konsep pada Konsep Suhu :
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori Tingkat
Paham
1 Pengertian Suhu 21 9 42,8 Sedang
2 Satuan Suhu
dalam SI
21 13 61,9 Tinggi
3 Alat Ukur Suhu 21 18 85,7 Tinggi
4 Macam-macam
termometer
21 3 14,2 Rendah
5 Konversi Suhu 21 4 19 Rendah
Rata – rata 44,72 Sedang
Pada tabel 16. Hasil analisis jumlah siswa yang paham kosep pada
materi Suhu dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir soal berupa
soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase siswa paham konsep pada
materi suhu adalah 44,72% dengan kategori tingkat paham sedang. Dari
materi suhu yang paling banyak memahami konsep adalah konsep alat
ukur suhu dengan jumlah siswa yang terjadi miskonsepsi ada 18 siswa
(85,7%) dengan kategori tinggi, sedangkan yang paling sedikit memahami
konsep adalah pada konsep macam – macam termometer yaitu ada 3
siswa (14,2%) dengan kategori rendah.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 16. Hasil presentase rata – rata paham konsep
pada materi suhu ada 44,72% dengan kategori sedang. Konsep yang paling
banyak siswa paham konsep adalah pada konsep alat ukur suhu yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dengan presesntase 85,7% dengan kategori tinggi dan konsep paling
sedikit siswa terjadi miskonsepsi yaitu dengan presentase 14,2% kategori
rendah adalah konsep satuan macam – macam termometer.
Tabel 17. Analisis Siswa Paham Konsep pada Konsep Pemuaian
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat Paham
1 Pengertian Pemuaian 21 6 28,5 Rendah
2 Macam – macam zat
yang dapat Memuai
21 4 19 Rendah
3 Pengertian 3 jenis zat
( padat, cair, gas )
21 2 9,5 Rendah
4 Pengaruh Pemuaian 21 7 33,3 Sedang
5 Contoh Pemuaian 21 15 71,4 Tinggi
Rata – rata 32,34 Sedang
Pada tabel 17. Hasil analisis jumlah siswa yang paham konsep
pada materi pemuaian dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir soal
berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase siswa paham konsep
pada materi pemuaian adalah 32,34% dengan kategori terjadi miskonsepsi
sedang. Dari materi pemuaian yang paling banyak siswa paham konsep
adalah pada konsep contoh pemuian, jumlah siswa yang paham konsep
contoh pemuaian ada 15 siswa (71,4%) dengan kategori tinggi, sedangkan
yang paling sedikit paham konsep adalah pada konsep pengertian 3 jenis
zat (padat, cair, gas) yaitu ada 2 siswa (9,5%) dengan kategori rendah.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 17. Hasil presentase rata – rata siswa yang paham
konsep pada materi pemuaian ada 32,34% dengan kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Konsep yang paling banyak siswa paham konsep adalah pada konsep
contoh pemuian yaitu dengan presesntase 71,4% dengan kategori tinggi
dan konsep paling sedikit siswa terjadi paham konsep yaitu presentase
9,5% dengan kategori rendah adalah konsep pengertian 3 jenis zat ( padat,
cair, gas).
Tabel 18. Analisis Siswa Paham Konsep pada Konsep Kalor :
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat Paham
1 Pengertian Kalor 21 2 9,5 Rendah
2 Satuan Kalor 21 14 66,6 Tinggi
3 Alat ukur Kalor 21 16 76,1 Tinggi
4 Pengertian Kalor
Jenis
21 1 4,7 Rendah
5 Prinsip Kekekalan
Energi
21 11 52,3 Sedang
Rata – rata 41,84 Sedang
Pada tabel 18. Hasil analisis jumlah siswa yang paham konsep
pada materi kalor dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir soal
berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase siswa paham konsep
pada materi kalor adalah 41,84% dengan kategori terjadi miskonsepsi
sedang. Dari materi kalor yang paling banyak siswa paham konsep adalah
pada konsep alat ukur kalor, jumlah siswanya ada 16 siswa (76,1%)
dengan presentase tinggi, sedangkan yang paling sedikit paham konsep
adalah pada konsep pengertian kalor jenis yaitu ada 1 siswa (4,7%)
dengan kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 18. Hasil konsep kalor , presentase rata – rata
siswa yang paham konsep pada materi kalor ada 41,84% dengan kategori
sedang. Konsep yang paling banyak siswa paham konsep adalah pada
konsep alat ukur kalor yaitu dengan presesntase 76,1% dengan kategori
tinggi dan konsep paling sedikit siswa yang paham konsep yaitu dengan
presentase 4,7% kategori rendah adalah konsep pengertian kalor jenis.
Tabel 19. Analisis Siswa Paham Konsep pada Konsep Perubahan Wujud
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat Paham
1 Pengertian
Perubahan Wujud
21 9 42,8 Sedang
2 Macam – macam
Perubahan Wujud
21 18 85,7 Tinggi
3 Pengertian
Macam – macam
Perubahan Wujud
21 18 85,7 Tinggi
4 Contoh Perubahan
Wujud
21 18 85,7 Tinggi
Rata – rata 75,9 Tinggi
Pada tabel 19. Hasil analisis jumlah siswa yang paham konsep
pada materi perubahan wujud dengan jumlah soal yang diberikan ada 25
butir soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase paham
konsep pada materi perubahan wujud adalah 75,9% dengan kategori
tinggi. Dari materi perubahan wujud yang paling banyak siswa paham
konsep adalah konsep macam – macam perubahan wujud, pengertian
macam – macam perubahan wujud, dan konsep contoh perubahan wujud
dengan masing – masing jumlah siswa yang paham konsep ada 18 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(85,7%) kategori tinggi, sedangkan yang paling sedikit paham konsep ada
pada konsep pengertian perubahan wujud yaitu hanya ada 9 siswa
(42,8%).
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 19. Hasil presentase rata – rata siswa yang paham
konsep pada materi perubahan wujud ada 74,9% dengan kategori tinggi.
Konsep yang paling banyak siswa paham konsep adalah konsep macam –
macam perubahan wujud jumlah 18 siswa (85,7%) kategori tinggi,
pengertian macam – macam perubahan wujud jumlah 18 siswa (85,7%)
kategori tinggi, dan contoh perubahan wujud jumlah 18 siswa (85,7%)
kategori tinggi. Konsep paling sedikit siswa paham konsep yaitu dengan
presentase 42,8% kategori sedang adalah konsep pengertian perubahan
wujud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 20. Analisis Siswa Paham Konsep pada Konsep Perpindahan Kalor
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat
Paham
1 Pengertian Perpindahan
Kalor
21 4 19 Rendah
2 Jenis – jenis
Perpindahan Kalor
21 10 47,6 Sedang
3 Pengertian Proses
Perpindahan Kalor
21 4 19 Rendah
4 Perpindahan Kalor
secara Konduktor dan
Isolator
21 13 61,9 Tinggi
5 Salah satu Contoh
Perpindahan Kalor
(Isolator)
21 12 57,1 Sedang
6 Salah satu Contoh
Perpindahan Kalor
(Radiasi)
21 3 14,2 Rendah
Rata – rata 36,46 Sedang
Pada tabel 20. Hasil analisis jumlah siswa yang paham konsep
pada materi perpindahan kalor dengan jumlah soal yang diberikan ada 25
butir soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase siswa
paham konsep pada materi perpindahan kalor adalah 36,46% dengan
kategori sedang. Dari materi perpindahan kalor yang paling banyak siswa
paham konsep adalah pada konsep perpindahan kalor secara konduktor
dan isolator , jumlah siswanya yang paham konsep ada 13 siswa (61,9%)
dengan kategori tinggi , sedangkan yang paling sedikit siswa paham
konsep adalah pada konsep salah satu contoh perpindahan kalor (radiasi)
yaitu ada 3 siswa (14,2%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 20. Hasil presentase rata – rata siswa yang paham
konsep pada materi perpindahan kalor ada 36,46% dengan kategori
sedang. Konsep yang paling banyak siswa paham konsep adalah pada
konsep perpindahan kalor secara konduktor dan isolator , jumlah siswa ada
13 (61,9%) dengan kategori sedang dan konsep paling sedikit siswa paham
konsep yaitu pada konsep salah satu contoh perpindahan kalor dengan
presentase 14,2% kategori rendah.
Hasil analisis siswa yang Tidak Paham pada setiap Konsep Suhu,
Kalor, dan Perpindahan Kalor :
Tabel 21. Hasil Analisis Siswa yang Tidak Paham Konsep pada Konsep
Suhu :
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori Tingkat
Tidak Paham
1 Pengertian Suhu 21 9 42,8 Sedang
2 Satuan Suhu
dalam SI
21 7 33,3 Sedang
3 Alat Ukur Suhu 21 3 14,2 Rendah
4 Macam-macam
termometer
21 15 71,4 Tinggi
5 Konversi Suhu 21 8 38 Sedang
Rata – rata 39,94 Sedang
Pada tabel 21. Hasil analisis jumlah siswa yang tidak paham
konsep pada materi Suhu dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir
soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase siswa tidak
paham konsep pada materi suhu adalah 39,94% dengan kategori sedang.
Dari materi suhu yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pada konsep macam macam termometer yaitu jumlahnya ada 15 siswa
(71,4%) dengan kategori tinggi, sedangkan yang paling sedikit siswa tidak
paham konsep adalah pada konsep alat ukur suhu yaitu hanya ada 3 siswa
(14,2%) dengan kategori rendah.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 21. Hasil presentase rata – rata siswa yang siswa
tidak paham konsep pada materi suhu ada 39,94% dengan kategori sedang.
Konsep yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah pada konsep
macam – macam termometer yaitu ada 15 siswa (71,4%) dengan kategori
tinggi dan konsep paling sedikit siswa tidak paham konsep yaitu ada 3
siswa (14,2%) dengan kategori rendah pada konsep alat ukur suhu.
Tabel 22. Hasil Analisis Siswa yang Tidak Paham Konsep pada Konsep
Pemuaian
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat Tidak
Paham
1 Pengertian
Pemuaian
21 11 52,3 Sedang
2 Macam – macam
zat yang dapat
Memuai
21 15 71,4 Tinggi
3 Pengertian 3 jenis
zat
( padat, cair, gas )
21 14 66,6 Tinggi
4 Pengaruh Pemuaian 21 11 52,3 Sedang
5 Contoh Pemuaian 21 6 28,5 Rendah
Rata – rata 54,22 Sedang
Pada tabel 22. Hasil analisis jumlah siswa yang tidak paham
konsep pada materi pemuaian dengan jumlah soal yang diberikan ada 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
butir soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase siswa
tidak paham konsep pada materi pemuaian adalah 54,22% dengan kategori
sedang. Dari materi pemuaian yang paling banyak siswa tidak paham
konsep adalah pada konsep macam – macam zat yang dapat memuai ,
jumlah siswanya yang tidak paham konsep ada 15 siswa (71,4%) dengan
kategori tinggi, sedangkan yang paling sedikit siswa tidak paham adalah
pada konsep contoh pemuian yaitu ada 6 siswa (28,5%) dengan kategori
rendah.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 22. Hasil presentase rata – rata siswa yang tidak
paham konsep pada materi pemuaian ada 54,22% dengan kategori sedang.
Konsep yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah pada konsep
macam – macam zat yang dapat memuai yaitu ada 15 siswa (71,4%)
dengan kategori tinggi dan konsep paling sedikit siswa tidak paham
konsep yaitu ada 6 siswa (28,5%) dengan kategori rendah pada konsep
contoh pemuaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 23. Hasil Analisis Siswa yang Tidak Paham Konsep pada Konsep
Kalor :
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat Tidak
Paham
1 Pengertian Kalor 21 16 76,1 Tinggi
2 Satuan Kalor 21 7 33,3 Sedang
3 Alat ukur Kalor 21 4 19 Rendah
4 Pengertian Kalor
Jenis
21 15 71,4 Tinggi
5 Prinsip Kekekalan
Energi
21 8 38 Sedang
Rata - rata 47,56 Sedang
Pada tabel 23. Hasil analisis jumlah siswa yang tidak paham
konsep pada materi kalor dengan jumlah soal yang diberikan ada 25 butir
soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase siswa tidak
paham konsep pada materi kalor adalah 47,56% dengan kategori sedang.
Dari materi kalor yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah
pada konsep pengertian kalor jenis , jumlah siswanya yang tidak paham
konsep ada 15 siswa (71,4%) dengan kategori tinggi, sedangkan yang
paling sedikit siswa tidak paham adalah pada konsep alat ukur kalor yaitu
ada 4 siswa (19%) dengan kategori rendah.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 23. Hasil presentase rata – rata siswa yang tidak
paham konsep pada materi kalor ada 47,56% dengan kategori sedang.
Konsep yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah pada
pengertian kalor jenis yaitu ada 15 siswa (71,4%) dengan kategori tinggi
dan konsep paling sedikit siswa tidak paham konsep yaitu ada 4 siswa
(19%) dengan kategori rendah pada konsep alat ukur kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 24. Hasil Analisis Siswa yang Tidak Paham Konsep pada Konsep
Perubahan Wujud
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat Tidak
Paham
1 Pengertian Perubahan
Wujud
21 10 47,6 Sedang
2 Macam – macam
Perubahan Wujud
21 3 14,2 Rendah
3 Pengertian Macam –
macam Perubahan
Wujud
21 3 14,2 Rendah
4 Contoh Perubahan
Wujud
21 3 14,2 Rendah
Rata – rata 22,5
5
Rendah
Pada tabel 24. Hasil analisis jumlah siswa yang tidak paham
konsep pada materi perubahan wujud zat dengan jumlah soal yang
diberikan ada 25 butir soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata
presentase siswa tidak paham konsep pada materi perubahan wujud zat
adalah 22,55% dengan kategori rendah. Dari materi perubahan wujud zat
yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah pada konsep
pengertian perubahan wujud yaitu ada 10 siswa (47,6%) dengan kategori
sedang. Sedangkan siswa yang paling sedikit tidak paham konsep adalah
pada konsep macam – macam perubahan wujud, pengertian macam –
macam perubahan wujud, dan contoh perubahan wujud , masing – masing
konsep tersebut jumlah siswa yang tidak paham konsep ada 3 siswa
(14,2%) dengan kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 24. Hasil presentase rata – rata siswa yang tidak
paham konsep pada materi perubahan wujud ada 22,55% dengan kategori
rendah. Konsep yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah
pada konsep pengertian perubahan wujud yaitu ada 10 siswa (47,6%)
dengan kategori sedang dan konsep paling sedikit siswa tidak paham
konsep yaitu pada konsep macam – macam perubahan wujud ada 3 siswa
(14,2%) dengan kategori rendah, konsep pengertian macam – macam
perubahan wujud ada 3 siswa (14,2%) dengan kategori rendah, dan konsep
contoh perubahan wujud ada 3 siswa (14,2%) dengan kategori rendah.
Tabel 25. Hasil Analisis Siswa yang Tidak Paham Konsep pada Konsep
Perpindahan Kalor
No Konsep Total
siswa
Jumlah
siswa
(%) Kategori
Tingkat Tidak
Paham
1 Pengertian
Perpindahan Kalor
21 12 57,1 Sedang
2 Jenis – jenis
Perpindahan Kalor
21 7 33,3 Sedang
3 Pengertian Proses
Perpindahan Kalor
21 7 33,3 Sedang
4 Perpindahan Kalor
secara Konduktor
dan Isolator
21 8 38 Sedang
5 Salah satu Contoh
Perpindahan Kalor
(Isolator)
21 6 28,5 Rendah
6 Salah satu Contoh
Perpindahan Kalor
(Radiasi)
21 8 38 Sedang
Rata – rata 38,03 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pada tabel 25. Hasil analisis jumlah siswa yang tidak paham
konsep pada materi perpindahan kalor dengan jumlah soal yang diberikan
ada 25 butir soal berupa soal pilihan ganda. Hasil rata – rata presentase
siswa tidak paham konsep pada materi perpindahan kalor adalah 38,03%
dengan kategori sedang. Dari materi kalor yang paling banyak siswa tidak
paham konsep adalah pada konsep pengertian perpindahan kalor ,
jumlahnya ada 12 siswa (57,1%) dengan kategori sedang, sedangkan yang
paling sedikit siswa tidak paham adalah pada konsep salah satu contoh
perpindahan kalor (isolator) yaitu ada 6 siswa (28,5%) dengan kategori
rendah.
Kesimpulan :
Dari analisis pada tabel 25. Hasil presentase rata – rata siswa yang tidak
paham konsep pada materi perpindahan kalor ada 38,08% dengan kategori
sedang. Konsep yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah
pada konsep pengertian perpindahan kalor yaitu ada 12 siswa (57,1%)
dengan kategori sedang dan konsep paling sedikit siswa tidak paham
konsep yaitu ada 6 siswa (28,5%) dengan kategori rendah pada konsep
salah satu contoh perpindahan kalor (isolator).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Hasil Keseluruhan Presentase Rata – rata Siswa Paham, Tidak Paham,
dan Miskonsepsi :
Tabel 26. Hasil rata – rata keseluruhan analisis tes menggunakan skala
CRI pada setiap konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor :
No
Konsep
Presentase Rata – rata jumlah Siswa
pada Konsep (%)
Total Paham Tidak
Paham
Miskonsepsi
1 Suhu 44,72 39,94 15,18 99,84
2 Pemuaian 32,34 54,22 13,3 99,86
3 Kalor 41,84 47,56 10,44 99,84
4 Perubahan
Wujud 74,9 22,55 2,3 99,75
5 Perpindahan
Kalor
36,46 38,03 25,3 99,79
Keterangan :
Pada tabel 26. Hasil rata – rata keseluruhan analisis tes
menggunakan skala CRI, dapat kita lihat hasil rata – rata keseluruhan
analisis tes pada setiap konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor yang
paling banyak siswa terjadi miskonsepsi adalah pada konsep perpindahan
kalor dengan nilai presentase 25,3% dan yang paling sedikit siswa terjadii
miskonsepsi adalah pada konsep perubahan wujud dengan nilai presentase
2,3%. Selain terjadi miskonsepsi, siswa yang paling banyak paham
konsep adalah pada konsep perubahan wujud dengan nilai presentase
74,9% dan paling sedikit siswa paham konsep adalah pada konsep
pemuaian dengan nilai presentase 32,34%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Siswa yang paling banyak tidak paham konsep adalah pada konsep
pemuaian dengan nilai presentase 54,22% dan siswa paling sedikit tidak
paham konsep adalah pada konsep perubahan wujud dengan nilai
presentase 22,55%.
Kesimpulan :
1) Dari konsep suhu siswa yang terjadi miskonsepsi dan siswa yang
tidak paham konsep lebih rendah dari siswa yang paham konsep.
Pada konsep suhu ini, dapat sisimpulkan bahwa lebih tinggi siswa
paham konsep suhu dan lebih rendah siswa terjadi miskonsepsi
serta lebih rendah siswa tidak paham konsep.
2) Dari konsep pemuaian siswa yang tidak paham konsep lebih
tinggi dari siswa yang terjadi miskonsepsi dan siswa yang paham
konsep. Pada konsep pemuaian ini, dapat disimpulkan bahwa siswa
tidak paham konsep pemuaian lebih tinggi daripada siswa yang
paham konsep, tetapi siswa yang terjadi miskonsepsi lebih rendah
dari siswa yang paham konsep. Walaupun pada konsep pemuaian
ini siswa banyak yang tidak paham konsep tapi, siswa yang terjadi
miskonsepsi lebih rendah dari siswa yang paham konsep.
3) Dari konsep kalor siswa yang tidak paham konsep lebih tinggi dari
siswa yang terjadi miskonsepsi dan siswa yang tidak paham
konsep. Pada konsep kalor ini dapat disimpulkan bahwa siswa yang
tidak paham konsep kalor lebih tinggi dari dari pada siswa yang
paham konsep, tetapi siswa yang terjadi miskonsepsi lebih rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dari siswa yang paham konsep. Walaupun pada konsep kalor ini
siswa yang tidak paham konsep lebih tinggi tapi siswa yang terjadi
miskonsepsi lebih rendah dari siswa yang paham konsep.
4) Dari konsep perubahan wujud siswa yang tidak paham konsep dan
siswa yang terjadi miskonsepsi lebih rendah dari siswa yang paham
konsep. Pada konsep perubahan wujud ini dapat disimpulkan
bahwa siswa yang tidak paham konsep lebih rendah dari siswa
paham konsep dan siswa yang terjadi miskonsepsi lebih rendah dari
siswa yang tidak paham konsep.
5) Dari konsep perpindahan kalor siswa yang tidak paham konsep
lebih tinggi dari siswa yang paham konsep dan siswa yang terjadi
miskonsepsi. Pada konsep perpindahan kalor ini dapat disimpulkan
bahwa siswa yang tidak paham konsep perpindahan kalor lebih
tinggi dari pada siswa yang paham konsep, tetapi siswa yang terjadi
miskonsepsi lebih rendah dari siswa yang paham konsep.
Walaupun pada konsep perpindahan kalor ini siswa yang tidak
paham konsep lebih tinggi tapi siswa yang terjadi miskonsepsi
lebih rendah dari siswa yang paham konsep.
Kesimpulan dari tabel 26. Bahwa siswa yang terjadi miskonsepsi
pada setiap konsep lebih rendah atau lebih sedikit dari siswa yang paham
konsep dan tidak paham konsep. Hanya pada konsep suhu dan perubahan
wujud siswa paham konsep. Sedangkan pada konsep pemuaian , kalor, dan
perpindahan kalor siswa tidak paham konsep dan yang terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
miskonsepsi paling tinggi adalah konsep perpindahan kalor, paling rendah
adalah konsep perubahan wujud. Pada konsep perubahan wujud ini siswa
benar – benar paham konsep karena dapat dilihat dari hasil presentase
keseluruhan rata – rata tes tertulis bahwa siswa paling tinggi paham
konsep dan paling rendah siswa tidak paham konsep, serta paling sedikit
siswa terjadi miskonsepsi.
Tabel 27. Tingkat rata – rata presentase Siswa pada setiap Konsep yang
paling banyak tidak dipahami siswa dan paling sedikit dipahami siswa :
Paling banyak :
Pemuaian (54,22%)
Paling sedikit :
Perubahan Wujud
(22,55%)
Tabel 28. Tingkat rata – rata presentase Siswa pada setiap Konsep yang
dipahami paling banyak siswa dan paling sedikit siswa :
Paling banyak :
Perubahan Wujud
(74,9%)
Paling sedikit :
Pemuaian (32,34%)
No Konsep Presentase Rata – rata
Siswa Pada setiap
Konsep (%)
1 Pemuaian 54,22
2 Kalor 47,56
3 Suhu 39,94
4 Perpindahan
Kalor
38,03
5 Perubahan
Wujud
22,55
No Konsep Presentase Rata – rata
Siswa Pada setiap
Konsep (%)
1 Perubahan
Wujud
74,9
2 Suhu 44,72
3 Kalor 41,84
4 Perpindahan
Kalor
36,46
5 Pemuaian 32,34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 29. Tingkat rata – rata presentase Siswa pada setiap Konsep yang
Terjadi Miskonsepsi paling banyak siswa dan paling sedikit siswa :
Paling banyak : Perpindahan
Kalor (25,3%)
Paling sedikit : Perubahan
Wujud (2,3%)
4. Hasil analisis wawancara
Hasil tes wawancara ini diperoleh dari 4 siswa yang diperoleh dari
hasil analisis tes tertulis menggunakan sakala CRI yang menggunakan
skala 1 -3, jika memilih skala 1 berarti Yakin, skala 2 Kurang Yakin, skala
3 Tidak Yakin. Wawancara dilakukan pada jam pelajaran berlangsung.
Pertanyaan yang diajukan peneliti kepada siswa tersebut adalah
berhubungan dengan konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor yang
sebelumnya menjadi pertanyaan pada soal tes tertulis. Percakapan yang
dilakukan peneliti dengan siswa tersebut direkam. Wawancara ini
dilakukan berdasarkan hasil tes tertulis menurut CRI bukan bedasarkan
hasil nilai yang didapat oleh siswa.
No Konsep Presentase Rata –
rata Siswa Pada
setiap Konsep
(%)
1 Perpindahan
Kalor
25,3
2 Suhu 15,18
3 Pemuaian 13,3
4 Kalor 10,44
5 Perubahan
Wujud
2,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
1. Wawancara pertama dengan siswa bernama Adriel Yermia Andrianto
Siswa ini adalah siswa yang mendapatkan presentase tinggi dengan
jawaban tidak yakin atau tidak paham. Dari hasil wawancara dengan salah
satu siswa yang tidak paham konsep, dapat sisimpulkan bahwa siswa ini
yang bernama Adriel pada saat menjelaskan tentang konsep suhu iadapat
menjelaskan tetapi jawaban yang ia jawab kurang tepat dan kurang jelas
dipahami. Selain menjawab dengan kurang tepat , ia juga menjawab
dengan ragu-ragu atau tidak yakin akan jawaban yang ia jawab. Pada
pertanyaan yang lain, ia ada yang bisa dijawab dengan benar dan ia
paham dan ada juga pertanyaan yang ia jawab dengan jawaban yang
kurang tepat. Pada pertanyaan tentang konsep memuai , ia menjawab
benar tetapi kurang lengkap jawabannya. Selain itu, pada saat peniliti
meminta contoh salah satu pemuaian yang terjadi atau yang ditemui
dalam kehidupan sehari-hari , ia tidak benar memberikan contohnya. Pada
soal tentang konsep kalor , ia juga salah memeberi jawaban dari
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, harusnya jawabannya pada suhu
tinggi ke rendah tetapi ia salah menjawab pertanyaan tentang konsep
tersebut. Peneliti juga memberikan pertanyaan yang lain tentang konsep
perubahan wujud dan perpindahan kalor. Pada pertanyaan tentang konsep
perubahan wujud jawaban ia benar , memberikan contoh kepada peneliti
juga benar, dan pada konsep perpindahan kalor ia juga menjawab dengan
benar. Pada wawancara pertama ini, dapat disimpulkan bahwa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tersebut kurang paham pada konsep suhu yaitu pengertian suhu, pemuaian,
contoh dari pemuaian, serta pengertian kalor.
2. Wawancara yang kedua dengan siswa bernama Yakobos Jack Hartono
Hasil wawancara yang kedua pada siswa yang sama, yaitu siswa
yang menurut hasil analisis tes tertulis mendapat hasil yang kurang paham.
Pada wawancara dengan Jack , hampir sama dengan siswa yang pertama
yaitu pada pertanyaan tentang konsep suhu sama-sama menjawab dengan
kurang jelas dengan penjelasannya. Tetapi , saat peneliti memeberikan
pertanyaan tentang alat ukur suhu, ia dapat menjawab dengan benar. Selain
kurang tepat menjawab pertanyaan tentang konsep suhu, ia juga
menjawab kurang tepat pertanyaan tentang konsep kalor yaitu tentang alat
ukur kalor. Ia menjawab pertanyaan tentang alat ukur kalor dengan yakin
padahal jawaban yang ia jawab itu kurang tepat. Selain itu, ia juga kurang
paham dengan contoh lain termometer. Pada konsep yang lain, yaitu
tentang memuai ia dapat mejawab pertanyaan dengan benar, yakin, dan
paham. Selain ia dapat menjelaskan konsep memuai dengan benar, ia juga
memberikan contoh pemuian dengan benar, berarti pada konsep pemuian
ia paham dan mengerti konsep. Pertanyaan yang lain pada konsep yang
berbeda yaitu tentang konsep kalor, ia benar menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti. Selain konsep kalor, ia juga benar menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh peniliti mengenai konsep perubahan wujud
dan perpindahan kalor. Dari wawancara ini, siswa tersebut kurang paham
dengan konsep suhu, macam-macam termometer, serta alat ukur kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Wawancara ketiga dengan siswa bernama Eggy Risma Satriadi
Pada wawncara dengan siswa yang ketiga ini adalah siswa yang
dalam hasil analisis tes tertulis paham. Pada konsep suhu jawaban dari
pertanyaan yang diberikan peneliti untuk siswa tersebut benar tetpi kurang
lengkap. Ia juga bisa menjawab pertanyaan tentang alat ukur suhu, tetapi
ia tidak dapat menjawab tentang kalorimeter karena ia tidak tau apa itu
kalorimeter. Peneliti juga meminta agar diberikan salah satu termometer
yang digunakan selain termometer air raksa, ia bisa memberikan satu
contoh termometer selain termometer air raksa yaitu termometer digital
tapi, ia sedikit ragu-ragu dengan jawabannya. Setelah, memberikan satu
contoh termometer tersebut peneliti mencoba meminta meminta agar
menyebutkan termometer-termometer lain yang digunakan tetapi, ia hanya
ingat satu itu. Pada konsep memuai , ia benar menjawab pertanyaan
mengenai pengertian pemuaian, selain ia benar menjawab pengertian
pemuaian ia juga dapat menjawab zat apa saja yang dapat memuai dengan
benar dan yakin. Peneliti juga meminta agar memberikan contoh pemuaian
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau yang pernah ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Ia bisa memberikan contoh tentang pemuaian dan
contoh yang diberikan tersebut benar. Selain itu, pertanyaan berikutnya
mengenai kalor. Ia bisa menjawab dengan benar tentang pengertian kalor,
dan yakin dengan jawabannya, serta pada konsep perubahan wujud
mengenai menguap ia benar menjelaskan pengertiannya dan ia juga dapat
memberikan contoh menguap dengan benar. Selain itu, ia juga benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
menjawab pertanyaan lain yaitu tentang perpindahan kalor.
Keismpulannya siswa ini hanya kurang paham mengenai penjelasan suhu,
serta ia tidak tau apa itu kalorimeter. Pada konsep-konsep lainnya ia
paham dan bisa menjawab dengan benar.
4. Wawancara yang keempat dengan siswa bernama Safira Delicateza
Pada wawancara dengan siswa yang keempat ini , diberikan
pertanyaan yang sama dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada siswa lainnya. Ia menjawab pertanyaan pada konsep suhu
menjawab dengan benar tetapi jawaban yang dimiliki kurang lengkap.
Peneliti juga memberikan pertanyaan mengenai apa itu alat ukur suhu, ia
juga dapat menjawab dengan benar mengenai alat ukur suhu. Pertanyaan
yang lain ialah mengenai alat ukur kalor yaitu kalorimeter , ia dapat
menjawab bahwa kalorimeter itu bukan alat untuk mengukur suhu tetapi
akat untuk mengukur kalor. Pada saat peneliti meminta salah satu contoh
terometer yang ada selain termomete air raksa, ia tidak dapat
memberikan contoh lainnya karena kurang paham. Ia hanya
memberikan contoh termometer yang menggunakan alcohol. Pada
konsep lainnya yaitu mengenai konsep memuai ,ia dapat menjelaskan
pengertian memuai dengan benar, menyebutkan zat apa saja yang dapat
memuai dengan benar dan yakin akan jawabannya, serta ia juga dapat
memberikan contoh pemuaian yang pernah ditemui dalam kehidupan
sehari-hari dengan benar. Pada konsep kalor, ia kurang yakin akan
jawaban mengenai pengertian kalor tetapi jawaban tersebut benar ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
hanya sekitar 60% ia yakin sama jawaban yang diberikan. Sedangkan
pada konsep perubahan wujud, ia dapat menjelaskan salah satu
perubahan wujud yang terjadi, yaitu ia dapat menjelaskan perubahan
wujud menguap dengan benar dan dapat membedakan anatara menguap
dan mengembun. Konsep lainnya yang dapat ia jelaskan adalah
perpindahan kalor. ia dapat menyebutkan perpindahan kalor, dan dapat
menjawab sedikit pengertian tentang perpindahan kalor dengan benar.
Kesimpulan dari siswa ini adalah ia paham akan semua konsep, kecuali
ia kurang yakin akan jawaban pada konsep kalor, serta jawaban yang
diberikan pada pertanyaan mengenai konsep suhu ia kurang menjelaskan
dengan lengkap. Serta pada saat diminta memberikan contoh lain
termometer ia kurang paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian dari data penelitian yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Dari hasil analisis data tes tertulis pada 21 siswa yang mengikuti tes :
1. Siswa yang paham konsep pada materi konsep suhu, kalor, dan
perpindahan kalor dapat dilihat dari total keseluruhan presentase
rata – rata pada setiap konsep :
Hasil presentase rata – rata pada konsep suhu sebesar
44,72% dengan kategori sedang
Hasil presentase rata – rata pada konsep pemuaian sebesar
32,34% dengan kategori sedang
Hasil presentase rata – rata pada konsep kalor sebesar
41,84% dengan kategori sedang
Hasil presentase rata – rata pada konsep perubahan wujud
sebesar 74,9% dengan kategori tinggi
Hasil presentase rata – rata pada konsep perpindahan kalor
sebesar 36,46% dengan kategori sedang
2. Siswa yang tidak paham konsep pada materi konsep suhu, kalor,
dan perpindahan kalor dapat dilihat dari total keseluruhan
presentase rata – rata pada setiap konsep :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hasil presentase rata – rata pada konsep suhu sebesar
39,94% dengan kategori sedang
Hasil presentase rata – rata pada konsep pemuaian sebesar
54,22% dengan kategori sedang
Hasil presentase rata – rata pada konsep kalor sebesar
47,56% dengan kategori sedang
Hasil presentase rata – rata pada konsep perubahan wujud
sebesar 22,55% dengan kategori rendah
Hasil presentase rata – rata pada konsep perubahan wujud
sebesar 38,03% dengan kategori sedang
3. Konsep yang paling banyak siswa paham konsep adalah pada
konsep perubahan wujud dengan presentase rata – rata 79,9% ,
sedangkan konsep yang paling sedikit siswa paham konsep adalah
pada konsep pemuaian dengan presentase rata – rata 32,34%.
Konsep yang paling banyak siswa tidak paham konsep adalah pada
konsep pemuaian dengan presentase rata – rata 54,22%, sedangkan
konsep yang paling sedikit siswa tidak paham konsep adalah pada
konsep perubahan wujud dengan presentase rata – rata 22,55%
4. Ada beberapa siswa yang terjadi miskonsepsi konsep. Hasil
presentase terjadi miskonsepsi pada materi konsep suhu, kalor, dan
perpindahan kalor dapat dilihat dari total keseluruhan presentase
rata – rata miskonsepsi pada setiap konsep :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil presentase rata – rata siswa pada konsep suhu sebesar
15,18% dengan kategori rendah
Hasil presentase rata – rata siswa pada konsep pemuaian
sebesar 13,3% dengan kategori rendah
Hasil presentase rata – rata siswa pada konsep kalor sebesar
10,44% dengan kategori rendah
Hasil presentase rata – rata pada konsep perubahan wujud
sebesar 2,3% dengan kategori rendah
Hasil presentase rata – rata pada konsep perpindahan kalor
sebesar 25,3% dengan kategori rendah
5. Dari hasil presentase rata – rata yang sudah dianalisis, yang paling
banyak siswa terjadi miskonsepi adalah pada konsep perpindahan
kalor dengan hasil presentase rata – rata 25,3% dan yang paling
sedikit siswa terjadi miskonsepsi adalah pada konsep perubahan
wujud dengan hasil presentase rata – rata 2,3%
6. Dari hasil analisis, siswa mulai kembali mengingat tentang materi
konsep suhu, kalor ,dan perpindahan kalorya itu terbukti dari hasil
rata – rata bahwa siswa paham konsep mendapat hasil presentase
lebih tinggi dan siswa terjadi miskonsepsi sangan rendah.
Dari hasil analisis wawancara dengan 4 siswa dapat disimpulkan :
1. Dari hasil wawancara dengan siswa yang pertama, siswa ini dapat
menjawab pertanyaan dengan benar tetapi dengan kurang yakin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
ada satu konsep mengenai pengertian suhu siswa ini menjawab
dengan tidak lengkap karena lupa konsep. Siswa ini termasuk
kategori kurang paham
2. Dari hasil wawancara dengan siswa yang kedua, siswa ini
tergolong siswa yang tidak paham konsep karena waktu peneliti
memberikan pertanyaan , banyak jawaban pertanyaan yang salah
dan tidak bias menjawab karena tidak paham konsep
3. Dari hasil wawancara dengan siswa yang ketiga, siswa ini
tergolong siswa yang paham konsep karena dari beberapa
pertanyaan yang peneliti berikan siswa ini dapat menjawab dengan
benar, walaupun ada satu konsep mengenai macam – macam
thermometer siswa ini lupa konsep.
4. Dari hasil wawancara dengan siswa yang keempat, siswa ini
tergolong siswa yang paham konsep karena waktu peneliti
memberikan pertanyaan, siswa ini menjawab dengan benar. Hanya
satu pertanyaan yang salah yaitu mengenai macam – macam
thermometer karena lupa konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
B. Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti agar penelitian mendatang lebih baik :
1. Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya peneliti melakukan uji
coba terlebih dahulu agar hasil diperoleh lebih baik
2. Melakukan testertulis sebaiknya dilakukan sesudah siwa tersebut
belajar materi yang akan dibuat soal tes
3. Bentuk tes tertulis lebih baik menggunakan tes secara uraian dan
pada setiap soal siswa harus memberikan alas an akan jawaban
yang mereka jawab
4. Untuk peneletian berikutnya sebaiknya peneliti juga memberikan
solusi untuk siswa yang terjadi miskonsepsi, agar siswa tersebut
tidak terjadi miskonsepsi lagi danlebih paham konsep
5. Sebaiknya untuk penelitian berikutnya ,peneliti mencari waktu
yang tepat agar guru pengampu ikut mengawasi peneliti dalam
melakukan penelitiam, supaya anak yang mengerjakan benar
sungguh – sungguh menjawab soal – soal yang diberikan oleh
peneliti
Saran yang diajukan peneliti untuk para pengajar :
1. Untuk kalangan pendidik, sebaiknya lebih mendekatkan diri kepada
siswa – siswa agar memahami karakter – karakter setiap siswa
karena setiap siswa pasti memiliki kempuan belajar yang berbeda –
beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Guru harus memberikan waktu khusus untuk membantu siswa yang
kemampuannya kurang dan dengan sabar
3. Biasanya hal yang membuat siswa tidak paham konsep karena
bosan mendengarkan guru saat mengajar, agar siswa tidak bosan
guru harus bias mengajar dengan berbagai variasi
4. Guru juga harus bias berinteraksi secara akrab dengan siswa, agar
siswa tidak takut dengan gurunya dan tidak takut untuk bertanya
5. Dapat menjelaskan materi dengan kehidupan sehari – hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Berg, Euwe Van Den. 1991. Miskonsepsi dan Remediasi . Salatiga : Universitas
Kristen Satya Wacana.
Dahar, Ratwa W. 1989. Teori – teori belajar . Jakarta : Erlangga.
Dwi Asih, Catharina. (2008). Pemahaman dan Miskonsepsi siswa kelas XI IPA
SMA Stella Duce Bantul tentang Kalor. Skripsi Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Eka Wilantara, I Putu. (2003). Implementasi Model Belajar Konstrutivitas dalam
Pembelajaran Fisika untuk Mengubah Miskonsepsi ditinjau dari Penalaran
Formal Siswa . Skripsi Bali : IKIP Singaraja.
Tersedia : http://www.damandiri.or.id/file/iputuekaikipsingbab1.pdf
http://fisikanesia.blogspot.com/2013/03/alat-ukur-energi-panas-
kalor.html#chitika_close_button. Diunduh 24 Oktober 2013
http://makalah-update.blogspot.com/2012/12/pengertian-suhu-dan-kalor.html.
Diunduh 24 Oktober 2013
http://www.scribd.com/doc/22508050/Pembahasan-Soal-Suhu-pemuaian-Dan-
Kalor. Diunduh 24 Oktober 2013
Kanginan, Marthen. (2002). Buku Fisika untuk SMA kelas X semester 2. Jakarta:
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika. Jakarta: Grasindo.
Suparno, Paul. (2009). Pengantar Termofisika. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Titis Vidiarti, Chatarina. (2011). Pemahaman dan Miskonsepsi siswa kelas XII
IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul tentang Hukum Termodinamika.
Skripsi Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Van den Berg, Euwe. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
JURUSAN PENDIDIKAru $SATEMATIKA DAI{ lg-ffiU PENGETAHUA$U ALAM(JPMtPA)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kampyq l]! usDr Paingan,J\laguwoharjo, Depok, stenran ssz} Tetp. (0274) a83037 ; 883968
Nomor : 296lPnlt/KajurtuSDD( /201 4Lamp. : ------------Hal : Permohonon ljin pen-elitian
KepadaYth. Kepala SekolahSMA Budya Wacana yogyakrtaJL. CikDi Tiro no24B Terban, Gondokusumo, yogyakarta
Dengan hormat,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,
NamaNIMProgram StudiJurusanSemester
LokasiWaktu
Fradha Dwi Arinditya081424046Pendidikan FisikaPMIPAXIII Tahun Akademik Gasal 20t4l}0t5
untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan skripsi, denganketentuan sebagai berikut:
: SMA Budya Wacana yogyakarta: Oktober 2014
Topik/Judul : Pemahaman dan Miskonsepsi siswa sMA Kelas X terhadap Matapelajaran Suhu, Kalor, dan perpindahan Kalor
Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 1 Oktober 2014u.b. Dekan
Tembusan:1. Dekan FKIP
Ju_rusan Pendidikan MIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETA KONSEP
Ukuran kelajuan gerak partikel- partikel dalam suatu benda.
Alat ukur suhu termometer air raksa
Suhu zat padat pemuaian panjang, pemuaian luas, pemuaian volume
Pemuaian zat cair pemuaian volume
Gas pemuaian volume
bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor
Alat ukur Kalorimeter Kalor jenis
Kalor Transfer Energi Asas black
Kalor laten konduksi (hantaran) : tanpa disertai partikel
Perpindahan Kalor konveksi (aliran) : disertai partikel
Kalor yang berpindah radisi : perpindahan secara langsung
Energi yang berpindah, dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah ketika dua
benda bersentuhan
Perubahan Wujud
Mencair Membeku Menguap Mengembun Menyublim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Konsep Pengertian Indikator Pemahaman
1
Suhu
1. Pengertian suhu
2. Satuan suhu dalam SI
3. Alat ukur suhu
4. Macam-macam
termometer
5. Konversi Suhu
1. Suhu merupakan derajat atau tingkatan panas terkecil
tingginya suatu benda.
2. Satuan suhu dalam SI dinyatakan dalam derajat.
3. Alat untuk mengukur suhu suatu benda adalah termometer.
4. Selain termometer zat cair (air raksa), jenis-jenis termometer
lainnya adalah termometer bimetal, termometer gas,
termometer digital.
5. Pada tekanan 1atm suhu titik es dan titik uap untuk
termometer beskala celcius : 0ºC , 100ºC dan termometer
berskala Fahrenheit : 32ºF , 212ºF.
Relasi suhu Kelvin, Fahrenheit, Celcius, dan Reamur :
a. Celcius – Fahrenheit
F = 9/5 C + 32º
C = 5/9 (F - 32º)
b. Celcius – Reamur
Acuannya 0º untuk es mencair dan 80º R untuk air
mendidih
R = 4/5 C
c. Celcius – Kelvin
K = C + 273º
1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian suhu
2. Siswa dapat menyebutkan
satuan suhu dalam satuan
SI.
3. Siswa dapat menyebutkan
alat ukur suhu
4. Siswa dapat menyebutkan
jenis-jenis termometer
5. Siswa dapat menyebutkan
relasi suhu :
a) Celcius – Fahrenheit
b) Fahrenheit – Celcius
c) Celcius – Reamur
d) Celcius – Kelvin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pemuaian
1. Pengertian pemuaian
2. Macam-macam zat
yang dapat memuai
3. Pengertian 3 jenis
pemuaian zat padat, zat
cair, dan zat gas
4. Pengaruh pemuaian
panjang , pemuaian
luas, dan pemuaian
volume
5. Salah satu contoh
pemuaian
1. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena
pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu
benda karena menerima kalor.
2. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat,
pada zat cair, dan pada zat gas.
3. Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang
(untuk satu dimensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan
pemuain volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat
cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja.
4. Pengaruh pemuain panjang, pemuaian luas, dan pemuaian
volume :
1. Pemuaian panjang : bertambahnya ukuran panjang suatu
benda karena menerima kalor.
2. Pemuaian luas : bertambahnya ukuran luas suatu benda
karena menerima kalor.
3. Pemuaian volume : bertambahnya ukuran suatu benda
karena menerima kalor.
1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian pemuaian.
2. Siswa dapat menyebutkan
zat apa saja yang dapat
memuai
3. Siswa dapat menjelaskan
pengertian 3 jenis pemuaian
zat padat, zat cair, dan zat
gas
4. Siswa dapat menjelaskan
pengaruh pemuaian
panjang, pemuaian luas, dan
pemuaian volume
5. Siswa dapat menyebutkan
salah satu contoh emuaian
3 Kalor
1. Pengertian kalor
2. Satuan kalor
3. Alat ukur kalor
1. Kalor adalah bentuk energi yang berpindah atau yang
mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
lebih rendah
2. Satuan kalor bisa dalam bentuk kalori atau kilokalori. Satuan
1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian kalor
2. Siswa dapat menyebutkan
satuan kalor dalam SI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Persamaan Kalor
a. Kalor Jenis
b. Kapasitas Kalor
c. Asas Black
kalor dalam SI (satuan internasional) dalam bentuk joule.
Dengan : 1 joule = 0,24 kalori atau 1 kalori = 4,2 joule
3. Alat ukur kalor adalah kalorimeter
4. Persamaan kalor digunakan untuk menyelidiki hubungan
antara kalor dengan kenaikan suhu.
a. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah sifat khas khusus suatu zat yang
menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor.
b. Kapasitas kalor
Banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu benda sebesar 1ºC
c. Asas Black
Kekekalan energi pada pertukanarn kalor dapat
dikenal sebagai Asas Black. Prinsip kekekalan energi :
kalor yang dilepaskan oleh air panas (Qlepas), sama
dengan kalor yang diterima air dingin (Qterima).
Qlepas = Qterima
3. Siswa dapat menyebutkan
alat ukur kalor
4. Siswa dapat menjelaskan
pengertian kalor jenis
5. Siswa dapat menjelaskan
prinsip kekekalan energi
sesuai dengan persamaan
Azas Black
4 Perubahan Wujud
1. Pengertian perubahan
wujud
2. Macam-macam
1. Perubahan wujud adalah perubahan zat dari wujud satu ke
wujud yang lain.
2. Macam-macam perubahan wujud dan pengertiannya , serta
masing-masing contoh perubahan wujud :
1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian perubahan
wujud.
2. Siswa dapat menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perubahan wujud
3. Pengertian macam-
macam perubahan
wujud
4. Contoh perubahan
wujud
a. Membeku
Perubahan wujud cair menjadi padat. Contohnya : es yang
didinginkan, lilin yang didinginkan.
b. Mencair
Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair.
Contohnya : es yang mencair karena dipanaskan, lilin yang
dipanaskan.
c. Menguap
Perubahan wujud cair menjadi gas
Contohnya : air atau zat cair yang dipanaskan terus menerus
akan berubah wujud menjadi gas.
d. Mengembun
Perubahan wujud gas menjadi cair.
Contohnya : es yg disimpan didalam gelas maka luar gelas
akan basah, rumput yang basah dipagi hari.
e. Menyublim
Perubahan wujud padat menjadi gas.
Contoh : kapur barus,
f. Mengkristal
Perubahan wujud gas menjadi padat.
Contohnya : perubahan uap menjadi salju
6 macam perubahan wujud
3. Siswa dapat menjelaskan
macam-macam perubahan
wujud
4. Siswa dapat menyebutkan
contoh perubahan wujud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Perpindahan Kalor
1. Pengertian perpindahan
kalor
2. Membedakan
perpindahan kalor
secara konduksi,
konveksi, dan radiasi
3. Contoh perpindahan
kalor konveksi,
konduksi, dan radiasi
4. Contoh perpindahan
kalor secara konveksi
alami dan konveksi
secara paksa
5. Perpindahan kalor
secara konduktor dan
isolator
6. Contoh perpindahan
kalor secara konduktor
dan isolator
1. Perpindahan kalor adalah kalor yang berpindah dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Perpindahan kalor
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu konduksi, konveksi,
radiasi.
2. Membedakan perpindahan kalor :
a. Konduksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi
tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya
dalam zat itu.
b. Konveksi proses perpindahan kalor yang terjadi disertai
dengan perpindahan partikel-partikel.
c. Radiasi perpindahan kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik atau secara langsung
3. Contoh – contoh perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi :
a. Konduksi : batang logam yang dipanaskan, besi. dsb
b. Konveksi : (contoh konveksi ada di no 4 )
c. Radiasi : cahaya matahari, gelombang radio,
gelombang tv , dsb
4. Contoh konveksi alami nyala lilin akan menimbulkan
konveksi udara disekitarnya, terjadinya angin darat dan angin
laut. Contoh secara paksa pada alat pengering rabut, sistem
1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian perpindahan
kalor
2. Siswa dapat menjelaskan
pengertian perindahan kalor
secara konduksi, konveksi,
dan radiasi,
3. Siswa dapat menyebutkan
contoh-contoh perpindahan
kalor secara konveksi,
konduksi, dan radiasi
4. Siswa dapat menyebutkan
dua golongan konduksi
5. Siswa dapat menyebutkan
contoh-contoh perpindahan
kalor secara konduktor dan
isolator
6. Siswa dapat menyebutkan
contoh-contoh perpindahan
kalor secara konduktor dan
isolator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendingin mobil,kipas angin
5. Konduksi dibagi atas dua golongan yaitu konduktor (zat yang
mudah menghantar kalor) dan isolator (zat yang tidak mudah
menghantar kalor)
6. Contoh perpindahan konduktor dan isolator :
a. Contoh konduktor : alumunium, besi
b. Contoh isolator : kayu, plastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Soal Alat ukur CRI
1 1. Jelaskan pengertian suhu !
2. Sebutkan satuan suhu dalam SI !
3. Termometer adalah alat untuk mengukur ?
4. Selain termometer air raksa, salah satu jenis termometer lainnya
adalah......
5. Ada 4 relasi suhu, Sebutkan (salah satu) relasi suhu : ( huruf tebal)
a) Celcius – Fahrenheit
b) Fahrenheit – Celcius
c) Celcius – Reamur
d) Celcius – Kelvin
Soal Pilihan Ganda
1. Sangat tidak yakin
2. Ragu-ragu
3. Sangat yakin benar
2 1. Jelaskan pengertian pemuaian!
2. Sebutkan zat apa saja yang dapat memuai !
3. Sebutkan zat yang proses pemuaian hanya mengalami bertambahnya
volume saja !
4. Jelaskan pengertian pemuaian panjang !
5. Jelaskan salah satu pemuain yang terjadi disekitar kita, miasalnya pada rel
kereta api. Mengapa rel kereta api dibuat renggang ?
Soal Pilihan Ganda
1. Sangat tidak yakin
2. Ragu-ragu
3. Sangat yakin benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 1. Jelaskan pengertian kalor !
2. Sebutkan satuan kalor dalam SI !
3. Sebutkan alat ukur kalor !
4. Jelaskan pengertian kalor jenis !
5. Jelaskan prinsip kekekalan energi sesuai dengan persamaan Azas Black !
Soal Pilihan Ganda
1. Sangat tidak yakin
2. Ragu-ragu
3. Sangat yakin benar
4 1. Jelaskan pengertian perubahan wujud !
2. Jelaskan salah satu perubahan wujud yang terjadi disekitar kita , misal
perubahan wujud pada kapur barus yang jika didiamkan maka kapur itu
akan hilang. Pada kejadian tersebut merukan perubahan wujud secara apa
?
3. Mengembun merupakan perubahan wujud dari apa menjadi apa ?
4. Sebutkan contoh perubahan wujud secara menguap !
Soal Pilihan Ganda
1. Sangat tidak yakin
2. Ragu-ragu
3. Sangat yakin benar
5 1. Jelaskan pengertian perpindahan kalor !
2. Ada beberapa perpindahan kalor, sebutkan jenis-jenis perpindahan kalor !
3. Proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai dengan perpindahan
partikel-partikelnya adalah perpindahan kalor secara ?
4. Pada perpindahan kalor secara konduksi dibagi atas dua golongan yaitu
konduktor dan isolator. Jelaskan perpindahan kalor secara konduktor dan
isolator yang benar !
5. Sebutkan contoh perpindahan kalor secara isolator !
6. Sebutkan contoh perpindahan kalor secara radiasi !
Soal Pilihan Ganda
1. Sangat tidak yakin
2. Ragu-ragu
3. Sangat yakin benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Bentuk soal : Pilihan Ganda
Petunjuk :
1. Baca dan pahamilah setiap pertanyaan pada soal di bawah ini.
2. Berikan jawaban sesuai pada soal yang sudah disediakan.
3. Tidak diizinkan membuka buku atau sumber belajar selama tes.
4. Tidak boleh menulis menggunakan pensil.
5. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar.
6. Waktu mengerjakan 60 menit.
7. Lingkari angka presentase jawaban.
8. Keterangan : 1 = YAKIN , 2 = RAGU-RAGU , 3 = TIDAK YAKIN
Soal !
1) Pengertian suhu adalah :
a. Derajat atau ukuran panas dinginnya suatu benda
b. Derajat atau ukuran panas suatu benda
c. Tingkatan derajat atau tingkatan panas suatu benda
d. Perpindahan ukuran suatu benda
( 1 2 3 )
2) Apa Satuan suhu dalam SI ?
a. Celcius
b. Kelvin
c. Drajat
d. Joule
( 1 2 3 )
3) Termometer adalah alat untuk mengukur ?
a. Kalor
b. Suhu
c. Berat jenis
d. Hambatan
( 1 2 3 )
4) Selaian termometer air raksa, jenis termometer lainnya adalah......
a. Termometer bimetal dan termometer digital
b. Termometer bimetal dan termometer gas
c. Termometer gas
d. Semua benar
( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
5) Dibawah ini yang merupakan relasi suhu Celcius – Fahrenheit yang benar:
a. F = 9/5 C + 32º
b. C = 9/5 F + 32º
c. F = C + 32º
d. C = F + 32º
( 1 2 3 )
6) Pengertian pemuaian adalah....
a. Bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh pengaruh perubahan
volume
b. Bertambahnya ukuran suatu benda karena melepas kalor
c. Bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu suatu
benda karena melepas kalor
d. Bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya suatu benda karena menerima kalor
( 1 2 3 )
7) Sebutkan zat apa saja yang dapat memuai ?
a. Zat padat dan zat cair
b. Zat cair
c. Gas
d. Semua benar
( 1 2 3 )
8) Pemuaian yang hanya mengalami bertambahnya volume saja, adalah.....
a. Zat cair dan gas
b. Gas
c. Zat cair
d. Zat padat dan zat cair
( 1 2 3 )
9) Dibawah ini yang merupakan pengaruh pemuaian panjang suatu benda adalah.....
a. Bertambahnya volume suatu benda karena menerima kalor
b. Bertambahnya luas suatu benda karena menerima kalor
c. Bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor
d. Semua benar
( 1 2 3 )
10) Mengapa pada rel kreta api dibuat renggang ?
a. Karena rel kreta api dapat memuai
b. Karena rel kreta api dapat berubah
c. Karena rel kreta api dapat menyusut
d. Semua benar
( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
11) Jelaskan pengertian kalor !
a. Energi yang berpindah atau mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah
b. Energi yang berpindah atau mengalir dari benda yang bersuhu rendah ke
benda yang bersuhu lebih tinggi
c. Energi yang berpindah atau mengalir dari kedua benda yang memiliki suhu
yang sama
d. Tidak ada yang benar
( 1 2 3 )
12) Sebutkan satuan kalor dalam SI yang benar !
a. Derajat
b. Joule
c. Kg
d. Tidak ada yang benar
( 1 2 3 )
13) Sebutkan alat ukur kalor !
a. Termometer
b. Multimeter
c. Neraca
d. Kalorimeter
( 1 2 3 )
14) Jelaskan pengertian kalor jenis !
a. Sifat khas khusus suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk melepas
kalor
b. Sifat khas khusus suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk
menerima kalor
c. Sifat khas khusus suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk
menyerap kalor
d. Tidak ada yang benar
( 1 2 3 )
15) Jelaskan prinsip kekekalan energi sesuai dengan persamaan Azas Black !
a. Kalor yang dilepas (Qlepas) sama dengan kalor yang diterima (Qterima)
b. Kalor yang dilepas (Qlepas) tidak sama dengan kalor yang diterima (Qterima)
c. Kalor yang diterima (Qterima) lebih besar dari kalor yang dilepas (Qlepas)
d. Kalor yang dilepas (Qlepas) lebih kecil dari kalor yang dilepas (Qlepas)
( 1 2 3 )
16) Di bawah ini yang merupakan pengertian perubahan wujud yang benar adalah...
a. Perubahan zat dari suhu yang rendah ke suhu yang tinggi
b. Perubahan zat yang memiliki suhu yang sama
c. Perubahan zat dari wujud satu ke wujud yang lain
d. Perubahan zat dari benda yang bersuhu tinggi ke suhu yang rendah
( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
17) Kapur barus jika didiamkan lama , maka akan hilang. Perubahan wujud pada kapur
barus ini, merupakan perubahan wujud z at secara apa ?
a. Menyublim : Perubahan wujud padat menjadi gas
b. Perubahan wujud padat menjadi cair
c. Perubahan wujud gas menjadi padat
d. Perubahan wujud gas menjadi cair
( 1 2 3 )
18) Mengembun merupakan perubahan wujud dari :
a. Perubahan wujud padat menjadi cair
b. Perubahan wujud cair menjadi padat
c. Perubahan wujud padat menjadi gas
d. Perubahan wujud gas menjadi cair
( 1 2 3 )
19) Salah satu contoh perubahan wujud menguap adalah....
a. Air atau zat cair yang terus dipanaskan
b. Kapur Barus
c. Lilin yang terus dipanaskan
d. Rumput yang basah dipagi hari
( 1 2 3 )
20) Jelaskan pengertian perpindahan kalor !
a. Kalor yang berpindah dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi
b. Kalor yang berpindah karena dua buah benda memiliki suhu yang sama
c. Kalor yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah
d. Semua benar
( 1 2 3 )
21) Ada beberapa perpindahan kalor, sebutkan jenis-jenis Perpindahan kalor yang benar !
a. Konveksi, radiasi
b. Konduksi dan konveksi
c. Radiasi dan konduksi
d. Semua benar
( 1 2 3 )
22) Proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai dengan perpindahan partikel-
partikelnya adalah perpindahan kalor secara ?
a. Radiasi
b. Konveksi
c. Konduksi
d. Semua salah
( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
23) Pada perpindahan kalor secara konduksi dibagi atas dua golongan yaitu konduktor
dan isolator. Jelaskan perpindahan kalor secara isolator dan konduktor yang benar !
a. Konduktor adalah zat yang tidak mudah menghantar kalor dan isolator adalah
zat yang mudah menghantar kalor
b. Konduktor adalah zat yang mudah menghantar kalor dan isolator
adalah zat yang tidak mudah menghantar kalor
c. Konduktor adalah zat yang mudah menghantar kalor dan isolator adalah zat
yang juga mudah menghantar kalor
d. Konduktor dan isolator adalah penghantar kalor yang baik
( 1 2 3 )
24) Dibawah ini merupakan contoh benda isolator yang benar adalah....
a. Alumunium, besi
b. Alumunium , plastik, besi, kaca
c. Plastik, kayu, besi
d. Plastik , kayu
( 1 2 3 )
25) Dibawah ini merupakan salah satu contoh perpindahan kalor secara radiasi adalah....
a. Cahaya matahari
b. Gelombang radio dan gelombang tv
c. Cahaya matahari dan gelombang radio
d. Semua benar
( 1 2 3 )
Good Luck
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Kunci Jawaban
No Konsep Jawaban
1
Suhu
Pengertian Suhu 1A
Satuan Suhu 2C
Alat ukur suhu 3B
Macam-macam Termometer 4D
Konversi Suhu 5A
2
Pemuaian
Pengertian Pemuaian 6D
Macam-macam Zat 7D
Zat Padat, Zat cair, Zat Gas 8A
Pengaruh Pemuaian 9C
Contoh Pemuaian 10A
3
Kalor
Pengertian Kalor 11A
Satuan Kalor 12B
Alat ukur Kalor 13D
Persamaan Kalor 14C , 15A
4
Perubahan Wujud
Pengertian Perubahan Wujud 16C
Macam-macam perubahan Wujud
17A, 18D
Contoh Perubahan Wujud 19A
Pengertian perpindahan kalor 20C
5
Perpindahan Kalor
Jenis-jenis perpindahan kalor (konduksi, konveksi, radiasi)
21D, 22C
Contoh perpindahan kalor 24D, 25D
Perpindahan kalor secara : konduktor dan isolator
23B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel Daftar Nilai Dari Hasil Tes
No.
Absen
siswa
keterangan Total Skor
Benar Salah
01 8 17 68
02 8 17 68
03 10 15 60
04 11 14 56
05 6 19 76
06 4 21 84
07 10 15 60
08 9 16 64
09 8 17 68
10 10 15 60
11 10 15 60
12 8 17 68
13 8 17 68
14 7 18 72
15 7 18 72
16 10 15 60
17 9 16 64
18 9 16 64
19 9 16 64
20 11 14 56
21 8 17 68
22 9 16 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel
Data jumlah siswa yang paham, tidak paham , dan miskonsepsi dari setiap konsep suhu, kalor, dan perpindahan kalor dari aalisis menggunakan
CRI . Jumlah seluruh siswa yang ikut tes tertulis ada 21 , serta jumlah soal ada 25 soal tes pilihan ganda.
No
Konsep
Tingkat Pemahaman Jumlah
Siswa Paham Tidak Paham Miskonsepsi
1 Suhu Pengertian Suhu 9 9 3 21
2 Satuan Suhu dalam SI 13 7 1 21
3 Alat Ukur suhu 18 3 - 21
4 Macam-macam Termometer 3 15 3 21
5 Konversi Suhu 4 8 9 21
6 pemuaian Pengertian Pemuaian 6 11 4 21
7 Macam-macam Zat yang dapat Memuai 4 15 2 21
8 Pengertian 3 jenis Zat ( padat, cair, gas ) 2 14 5 21
9 Pengaruh Pemuaian 7 11 3 21
10 Contoh Pemuaian 15 6 - 21
11 Kalor Pengertian Kalor 2 16 3 21
12 Satuan Kalor 14 7 - 21
13 Alat Ukur Kalor 16 4 1 21
14 Pengertian Kalor Jenis 1 15 5 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 Prinsip Kekekalan Energi 11 8 2 21
16 PerubahanWujud Pengertian Perubahan Wujud 9 10 2 21
17 Macam-macam perubahan wujud 18 3 - 21
18 Pengertian Macam-macam Perubahan Wujud 18 3 - 21
19 Contoh Perubahan Wujud 18 3 - 21
20 Perpindahan Kalor Pengertian Perpindahan Kalor 4 12 5 21
21 Jenis-jenis Perpindahan Kalor 10 7 4 21
22 Pengertian Proses Perpindahan Kalor 4 7 10 21
23 Perpindahan Kalor secara Konduktor dan Isolator 13 8 - 21
24 Salah satu Contoh Perpindahan Kalor ( Isolator ) 12 6 3 21
25 Salah Satu contoh Perpindahan Kalor ( Radiasi ) 3 8 10 21
Total 234 216 75 525
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
1. Konsep – konsep yang terjadi miskonsepsi pada, paling banyak siswa :
a) Konsep : Pengertian proses perpindahan kalor
No. Soal : 22
Jumlah siswa : 10
b) Konsep : Contoh perpindahan kalor secara Radiasi
No. Soal : 25
Jumlah siswa : 10
2. Konsep – konsep yang terjadi miskonsepsi pada, paling sedikit siswa :
a) Konsep : Satuan suhu
No. Soal : 02
Jumlah siswa : 01
b) Konsep : Alat ukur kalor
No. Soal : 13
Jumlah siswa : 01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Konsep – konsep yang dipahami paling banyak siswa :
a) Konsep : Alat ukur suhu
No. Soal : 03
Jumlah siswa : 18
b) Konsep : Macam – macam perubahan wujud
No. Soal : 17
Jumlah siswa : 18
c) Konsep : Pengertian macam – macam perubahan wujud
No. Soal : 18
Jumlah siswa : 18
d) Konsep : Contoh perubahan wujud
No. Soal : 19
Jumlah siswa : 18
4. Konsep – konsep yang dipahami paling sedikit siswa :
a) Konsep : Pengertian 3 jenis zat
No. Soal : 08
Jumlah siswa : 02
b) Konsep : Pengertian kalor
No. Soal : 11
Jumlah siswa : 02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Konsep – konsep yang paling banyak tidak dipahami siswa :
a) Konsep : Pengertian kalor
No. Soal : 08
Jumlah siswa : 16
6. Konsep – konsep yang paling sedikit tidak dipahami siswa :
a) Konsep : Alat ukur kalor
No. Soal : 03
Jumlah siswa : 03
b) Konsep : Macam – macam perubahan wujud
No. Soal : 17
Jumlah siswa : 03
c) Konsep : Pengertian macam – macam perubahan wujud
No. Soal : 18
Jumlah siswa : 03
d) Konsep : Contoh perubahan wujud
No. Soal : 19
Jumlah siswa : 03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Konsep – konsep yang tidak terjadi miskonsepi :
a) Konsep : Alat ukur suhu
No. Soal : 03
b) Konsep : Contoh Pemuian
No. Soal : 10
c) Konsep : Satuan Kalor
No. Soal : 12
d) Konsep : Macam-macam perubahan wujud
No. Soal : 17
e) Konsep : Pengertian macam-macam perubahan wujud
No. Soal : 18
f) Konsep : Contoh perubahan wujud
No. Soal :19
g) Konsep : Perpindahan kalor secara konduktor dan isolator
No. Soal : 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel data keseluruhan tingkat pemahaman konsep paham, tidak paham, dan miskonsepi :
No. Absen Tingkat Pemahaman setiap Konsep Jumlah
soal
No. Soal yang terjadi
Miskonsepsi Paham Tidak Paham Miskonsepsi
01 - 22 3 25 14, 20, 22
02 16 4 4 25 6, 13, 14, 25
03 14 5 6 25 2, 5, 8, 9, 24, 25
04 13 5 7 25 5, 6, 9, 20, 21, 22, 25
05 18 2 5 25 1, 5, 8, 14, 22
06 16 8 1 25 25
07 9 10 4 25 1, 4, 5, 22
08 15 3 7 25 5, 11, 14, 15, 21, 22, 24
09 11 10 4 25 6, 16, 20, 24
10 - 25 - 25 -
11 14 4 7 25 4, 5, 6, 14, 15, 20, 25
12 14 4 7 25 5, 7, 8, 16, 21, 22, 25
13 11 14 - 25 -
14 18 4 3 25 8, 22, 25
15 14 7 4 25 7, 8, 11, 25
16 5 20 - 25 -
17 2 23 - 25 -
18 9 14 2 25 21, 25
19 12 6 7 25 4, 5, 9, 11, 20, 22, 25
20 13 9 3 25 1, 5, 22
21 12 12 1 25 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI