plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · panggul terhadap tekanan darah pada diabetes melitus...
TRANSCRIPT
KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG-
PANGGUL TERHADAP TEKANAN DARAH PADA DIABETES
MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Yeni Natalia Susanti
NIM : 108114161
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG-
PANGGUL TERHADAP TEKANAN DARAH PADA DIABETES
MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Yeni Natalia Susanti
NIM : 108114161
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Aku Kuat Bukan Karena Hebatku
Tapi Karena YESUS Menopangku
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhanku Yesus Kristus,
Seluruh keluarga besarku,
Albertus dimas,
Teman-teman seperjuangan dan
Almamaterku . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala berkat, kasih setia, dan tuntunan-Nya yang sangat hebat dan luar biasa
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul Terhadap
Tekanan Darah pada Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung”
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam karena telah
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan nasihat-nasihat yang membangun serta
semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadi penopang di saat terjatuh, kekuatan
saat lemah, pembimbing, penasehat, dan sahabat setiaku
2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
3. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dalam meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
berdiskusi dalam penyusunan skripsi ini
4. Phebe Hendra, M.Si, Ph.D., Apt., selaku dosen penguji atas saran dan
dukungan yang membangun
5. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas saran dan
dukungan yang membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung yang telah
memberikan ijin dalam pengambilan data di rumah sakit
7. Keluarga Om Sunarko dan Tante Ana yang berkenan memberikan
penginapan kepada penulis dan teman-teman selama di Temanggung
8. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M. Sc., selaku dosen statistik yang telah
membantu dalam pengolahan data statistik
9. Keluarga besarku ayah, ibu, kak Icha, kak Nana, kak Yuyun, kak Iin, kak
Yati, adikku Martha dan Christo, keponakan-keponakanku, abang-
abangku, yang senantiasa memberi motivasi dan menjadi motivasiku
dalam menghadapi kehidupan dalam kesederhanaan yang takut akan
Tuhan
10. Albertus Dimas Aji Putra yang setia meluangkan waktu, memberi
dukungan dan semangat
11. Teman-teman skripsi payung Inez, Lily, Isabella, Indri, Gisella, Ollie,
Padma, Ambar, Siska, Dela, Jonas, Anwar, dan Reza yang berjuang
bersama dalam proses pembuatan skripsi
12. Teman-teman seperjuangan Gilda, Hilda, Mirsha, Bundo, Ocha, Rani,
Ivan, Nover, Suryo, Tian, Aji, Indri, Nita, Widya, serta seluruh angkatan
2010 semangat kalian menjadi semangatku di Farmasi
13. dan seluruh pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu
per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi membangun sempurnanya skripsi
ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi salah satu sumbangan untuk ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 26 Februari 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................. i
Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................. ii
Halaman Pengesahan ...................................................................................... iii
Halaman Persembahan .................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................. v
Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis ........................................................................................................ vi
Prakata ............................................................................................................. vii
Daftar Isi .......................................................................................................... x
Daftar Tabel .................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................. xviii
Daftar lampiran ............................................................................................... xx
Intisari ............................................................................................................. xxiv
Abstract ........................................................................................................... xxv
BAB I. PENGANTAR .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
1. Perumusan Masalah ............................................................... 4
2. Keaslian Penelitian ................................................................. 5
3. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
B. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA......................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
A. Diabetes Melitus ........................................................................... 8
B. Diabetes Melitus tipe 2 ................................................................. 11
C. Sindrom Metabolik ....................................................................... 13
D. Obesitas ........................................................................................ 14
E. Tekanan Darah ............................................................................. 15
F. Hipertensi ..................................................................................... 17
G. Antropometri ................................................................................ 18
1. Lingkar Pinggang .................................................................. 19
2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul .......................................... 20
H. Resistensi Insulin, Obesitas, dan Hipertensi ................................ 22
I. RSUD Kabupaten Temanggung ................................................... 24
J. Landasan Teori ............................................................................. 24
K. Hipotesis ....................................................................................... 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 27
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 27
B. Variabel Penelitian ....................................................................... 27
C. Definisi Operasional ..................................................................... 28
D. Responden .................................................................................... 29
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 31
F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 31
G. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 32
H. Instrumen Penelitian ..................................................................... 33
I. Tata Cara Penelitian ..................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Observasi Awal ...................................................................... 33
2. Permohonan Ijin dan Kerjasama ............................................ 33
3. Pembuatan Informed Consent dan Leaflet ............................. 34
4. Pencarian Calon Responden ................................................... 35
5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ..................... 36
6. Pengukuran Antropometri dan Tekanan Darah ...................... 36
7. Pembagian Hasil Pemeriksaan ............................................... 37
8. Pengolahan Data ..................................................................... 37
J. Analisis Data Penelitian ............................................................... 37
K. Kesulitan Penelitian ...................................................................... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 39
A. Karakteristik Responden Penelitian ............................................. 39
1. Usia ........................................................................................ 40
2. Lingkar Pinggang (LP) ........................................................... 41
3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP) ............................. 43
4. Tekanan Darah Sistolik .......................................................... 44
5. Tekanan Darah Diastolik ........................................................ 45
B. Komparatif Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar
Pinggang - Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik dan
Tekanan Darah Diastolik .............................................................. 46
1. Komparatif Lingkar Pinggang <90 cm dan Lingkar
Pinggang ≥90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik
dan Tekanan Darah Diastolik Responden Pria ...................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
a. Tekanan Darah Sistolik ................................................ 47
b. Tekanan Darah Diastolik ............................................. 48
2. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90
cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,90 cm
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah
Diastolik Responden Pria ...................................................... 49
a. Tekanan Darah Sistolik ................................................ 49
b. Tekanan Darah Diastolik ............................................. 50
3. Komparatif Lingkar Pinggang <80 cm dan Lingkar
Pinggang ≥80 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik
dan Tekanan Darah Diastolik Responden Wanita ................ 51
a. Tekanan Darah Sistolik ................................................ 51
b. Tekanan Darah Diastolik ............................................. 52
4. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85
cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,85 cm
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah
Diastolik Responden Wanita ................................................. 53
a. Tekanan Darah Sistolik ................................................ 53
b. Tekanan Darah Diastolik ............................................. 54
C. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik ............. 55
1. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah
Sistolik Responden Pria dan Wanita ...................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
a. Responden Pria ................................................................ 56
b. Responden Wanita ........................................................... 57
2. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah
Diastolik Responden Pria dan Wanita .................................... 59
a. Responden Pria ................................................................ 59
b. Responden Wanita ........................................................... 60
3. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Tekanan Darah Sistolik Responden Pria dan Wanita ............ 61
a. Responden Pria ................................................................ 61
b. Responden Wanita ........................................................... 62
4. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Tekanan Darah Diastolik Responden Pria dan Wanita .......... 64
a. Responden Pria ................................................................ 64
b. Responden Wanita ........................................................... 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 67
A. Kesimpulan ................................................................................... 67
B. Saran ............................................................................................. 67
Daftar Pustaka ................................................................................................. 68
Lampiran ......................................................................................................... 74
Biografi Penulis ............................................................................................... 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus ........................................ 10
Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa Menurut
JNC VII ................................................................................... 18
Tabel III. Kriteria Ukuran Lingkar Pinggang Berdasarkan Negara
atau Etnis ................................................................................. 20
Tabel IV. Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p,
dan Arah Korelasi .................................................................... 38
Tabel V. Karakteristik Demografi Responden Pria ................................ 41
Tabel VI. Karakteristik Demografi Responden Wanita ........................... 40
Tabel VII. Distribusi Lingkar Pinggang DM 2 Responden Pria ............... 42
Tabel VIII. Distribusi Lingkar Pinggang DM 2 Responden Wanita .......... 42
Tabel IX. Distribusi Rasio Lingkar Pinggang – Panggul DM 2
Responden Pria ........................................................................ 44
Tabel X. Distribusi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul DM 2
Responden Wanita ................................................................... 44
Tabel XI. Distribusi Tekanan Darah Sistolik DM 2
Responden Pria ........................................................................ 45
Tabel XII. Distribusi Tekanan Darah Sistolik DM 2
Responden Wanita ................................................................... 45
Tabel XIII. Distribusi Tekanan Darah Diastolik DM 2
Responden Pria ........................................................................ 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel XIV. Distribusi Tekanan Darah Diastolik DM 2
Responden Wanita ................................................................... 46
Tabel XV. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Pria .................................. 47
Tabel XVI. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Pria .................................. 48
Tabel XVII. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang Panggul pada Responden Pria ......... 49
Tabel XVIII. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden
Wanita ...................................................................................... 50
Tabel XIX. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Wanita ............................ 51
Tabel XX. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Wanita ............................ 52
Tabel XXI. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden
Wanita ...................................................................................... 53
Tabel XXII. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden
Wanita ...................................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel XXIII. Korelasi Pengukuran LP dan RLPP terhadap Tekanan
Darah Pada Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 di
RSUD Kabupaten Temanggung .............................................. 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Efek Insulin terhadap Jaringan Lemak, Hati, dan Otot
Rangka ..................................................................................... 9
Gambar 2. Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus ...................................... 11
Gambar 3. Definisi Sindroma Metabolik .................................................. 13
Gambar 4. Pengukuran Tekanan Darah .................................................... 17
Gambar 5. Pengukuran Lingkar Pinggang ................................................ 19
Gambar 6. Ringkasan Hubungan antara Lingkar Pinggang, Rasio
Lingkar Pinggang Panggul dengan Risiko Penyakit ................ 21
Gambar 7. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ............................................. 21
Gambar 8. Mekanisme dan Sistem Hormonal yang Terlibat Dalam
Hipertensi yang Berhubungan dengan Obesitas ...................... 22
Gambar 9. Skema Responden ................................................................... 30
Gambar 10. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan
Darah Sistolik Responden Pria ................................................ 56
Gambar 11. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan
Darah Sistolik Responden Wanita ........................................... 57
Gambar 12. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan
Darah Diastolik Responden Pria ............................................. 59
Gambar 13. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan
Darah Diastolik Responden Wanita ........................................ 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 14. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul dan Tekanan Darah Sistolik Responden Pria ............ 61
Gambar 15. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul dan Tekanan Darah Sistolik Responden
Wanita ...................................................................................... 62
Gambar 16. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul dan Tekanan Darah Diastolik Responden Pria .......... 64
Gambar 17. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul dan Tekanan Darah Diastolik Responden
Wanita ...................................................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance .................................................................... 75
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian RSUD Kabupaten Temanggung ............ 76
Lampiran 3. Informed Consent .................................................................... 77
Lampiran 4. Pedoman Wawancara .............................................................. 78
Lampiran 5. Leaflet ...................................................................................... 79
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ............................................ 81
Lampiran 7. Sphygmomanometer ................................................................ 82
Lampiran 8. Pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul .............. 83
Lampiran 9. Validasi Instrumen Pengukuran (Butterfly®) .......................... 84
Lampiran 10. Penggunaan Obat Hipertensi ................................................... 85
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Pria ............... 89
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas LP Responden Pria ................. 90
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas RLPP Responden Pria ............ 91
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik
Responden Pria ........................................................................ 92
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik
Responden Pria ......................................................................... 93
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Wanita .......... 94
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas LP Responden Wanita ............. 95
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas RLPP Responden
Wanita....................................................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik
Responden Wanita ................................................................... 97
Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik
Responden Wanita .................................................................... 98
Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik
pada LP< 90 cm dan LP ≥90 cm Responden Pria .................... 99
Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik
pada LP <90 cm dan LP ≥90 cm Responden Pria ................... 100
Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik
pada RLPP <0,90 cm dan RLPP ≥0,90 cm Responden
Pria ........................................................................................... 101
Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik
pada RLPP <0,90 cm dan RLPP ≥0,90 cm Responden
Pria ........................................................................................... 102
Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik
pada LP <80 cm dan LP ≥80 cm Responden Wanita .............. 103
Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik
pada LP <80 cm dan LP ≥80 cm Responden Wanita .............. ̀ 104
Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik
pada RLPP <0,85 cm dan RLPP ≥0,85 cm Responden
Wanita ...................................................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik
pada RLPP <0,85 cm dan RLPP ≥0,85 cm Responden
Wanita ...................................................................................... 106
Lampiran 29. Uji Komparatif Tekanan Darah Sistolik terhadap LP
<90 cm dan LP ≥90 cm Responden Pria ................................. 107
Lampiran 30. Uji Komparatif Tekanan Darah Diastolik terhadap LP
<90 cm dan LP ≥90 cm Responden Pria ................................. 108
Lampiran 31. Uji Komparatif Tekanan Darah Sistolik terhadap RLPP
<0,90 cm dan RLPP ≥0,90 cm Responden Pria ...................... 109
Lampiran 32. Uji Komparatif Tekanan Darah Diastolik terhadap
RLPP <0,90 cm dan RLPP ≥0,90 cm Responden Pria ............ 110
Lampiran 33. Uji Komparatif Tekanan Darah Sistolik terhadap LP
<80 cm dan LP ≥80 cm Responden Wanita ............................ 111
Lampiran 34. Uji Komparatif Tekanan Darah Diastolik terhadap LP
<80 cm dan LP ≥80 cm Responden Wanita ............................ 112
Lampiran 35.Uji Komparatif terhadap Tekanan Darah Sistolik ter-
hadap RLPP <0,85 cm dan LP ≥0,85 cm Responden
Wanita ...................................................................................... 113
Lampiran 36. Uji Komparatif terhadap Tekanan Darah Diastolik ter-
hadap RLPP <0,85 cm dan LP ≥0,85 cm Responden
Wanita ...................................................................................... 114
Lampiran 37. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Te-
kanan Darah Sistolik Responden Pria ..................................... 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
Lampiran 38. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Te-
kanan Darah Siatolik Responden Wanita ................................ 115
Lampiran 39. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap
Tekanan Darah Diastolik Responden Pria ............................... 116
Lampiran 40. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap
Tekanan Darah Diastolik Responden Wanita .......................... 116
Lampiran 41. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden
Pria ........................................................................................... 117
Lampiran 42. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden
Wanita....................................................................................... 117
Lampiran 43. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul terhadap Tekanan Darah Diastolik Responden
Pria ............................................................................................ 118
Lampiran 44. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul terhadap Tekanan Darah Diastolik Responden
Wanita....................................................................................... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
INTISARI
Prevalensi diabetes melitus tipe 2 di dunia terus mengalami peningkatan.
Diabetes melitus tipe 2 dapat meningkatkan risiko cardiovascular disease akibat
kondisi lemak berlebih pada abdominal dan memiliki risiko hipertensi. Lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul merupakan teknik antropometri
dalam menentukan timbunan lemak abdominal. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap tekanan darah pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung.
Penelitian berupa observasional analitik dengan rancangan cross-
sectional. Pengambilan sampel secara non-random, jenis purposive sampling,
terhadap 42 responden pria dan 58 responden wanita. Pengukuran meliputi lingkar
pinggang, lingkar panggul, dan tekanan darah. Data dianalisis dengan uji
normalitas Shapiro-Wilk untuk pria dan Kolmogorov-Smirnov untuk wanita, uji
komparatif Man-Whitney, serta uji korelasi Spearman taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian terdapat korelasi positif dan tidak bermakna antara
lingkar pinggang terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pria (p=0,104,
r=0,255; p=0,148, r=0,227), lingkar pinggang terhadap tekanan darah diastolik
wanita (p=0,956; r=0,007), rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan
darah diastolik pria (p=0,321; r=0,157), dan rasio lingkar pinggang-panggul
terhadap tekanan darah sistolik responden pria dan wanita (p=0,453, r=0,119;
p=0,610, r=0,068). Korelasi negatif dan tidak bermakna antara lingkar pinggang
terhadap tekanan darah sistolik (p=0,658; r=-0,059) dan rasio lingkar pinggang-
panggul terhadap tekanan darah diastolik (p=0,419; r=-0,108) responden wanita.
Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, tekanan darah, lingkar pinggang, rasio
lingkar pinggang-panggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxv
ABSTRACT
Prevalence of type 2 diabetes mellitus in the world are increase. This
disease can increase cardiovascular disease risk because of abdominal obesity and
have a risk to become hypertension. Waist circumference and waist hip ratio is an
anthropometric technique to describe abdominal fat. This study aim to determine
the correlation of waist circumference and waist hip ratio on blood pressure in
type 2 Diabetes Mellitus in RSUD KabupatenTemanggung.
This study was an observational analytic with cross-sectional approach
and sampling techniques was non-random, purposive sampling types on 42 male
respondents and 58 female respondents. Measurements include waist
circumference, waist hip ratio, and blood pressure. Data were analyzed with
Shapiro-Wilk Normality test for men and Kolmogorov-Smirnov for women,
Mann-Whitney comparative test, and Spearman correlation test with a confidence
level of 95%.
The results showed there were positive correlation and no significant
between waist circumference and diastolic-sistolic blood pressure in the men
(p=0.104, r=0.255; p=0.148, r=0.227), waist hip ratio and diastolic blood pressure
in the women (p=0.956, r=0.007), waist hip ratio and diastolic blood pressure in
the men (p=0.321, r=0.157), and waist hip ratio and sistolic blood pressure in the
men and women (p=0.453, r=0.119; p=0.610, r=0.068) respondents. Negative
correlation and no significant between waist circumference and sistolic blood
pressure (p=0.658, r=-0.059), and waist hip ratio and diastolic blood pressure
(p=0.419, r=-0.108) in the women repondents.
Keywords: type 2 diabetes mellitus, blood pressure, waist circumference, waist
hip ratio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu sindroma kronik gangguan
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat insufisiensi sekresi insulin
atau resistensi insulin pada jaringan sehingga kadar glukosa dalam darah
meningkat (Dorland 2010). Prevalensi diabetes melitus di seluruh dunia
diperkirakan 2,8% (171 juta) pada tahun 2000 dan akan menjadi 4,4% (366 juta)
pada tahun 2030 mendatang. Data World Health Organization (WHO)
menyebutkan angka kejadian diabetes melitus di Indonesia mendekati 4,6%. Pada
tahun 2003 diperkirakan pasien diabetes di Indonesia berjumlah 13,7 juta jiwa.
Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penyandang diabetes
melitus, sedangkan urutan diatasnya adalah India, China dan Amerika Serikat
(Suyono, 2009).
Diabetes melitus tipe 2 merupakan satu dari golongan utama diabetes
melitus, yang ditandai dengan beberapa gejala gangguan metabolik akibat adanya
intoleransi glukosa (Dorland, 2010). Diabetes melitus tipe 2 menyerang
masyarakat yang berada pada usia produktif yaitu sekitar 40 (Yuliasih dan
Wirawani, 2009). Prevalensi diabetes melitus tipe 2 pada bangsa kulit putih
berkisar 3-6%. Indonesia diperkirakan akan menempati peringkat nomor 5
sedunia dengan jumlah penyandang diabetes melitus tipe 2 sebanyak 12,4 juta
orang pada tahun 2025. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Indonesia, dalam jangka waktu 30 tahun peningkatan jumlah pasien diabetes
melitus tipe 2 akan jauh lebih besar yaitu 86-138% (Suyono, 2009).
Faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada penyandang diabetes melitus
meliputi obesitas, hipertensi, overweight, dan dislipidemia. Indikator overweight
adalah Body Mass Index (BMI) = 25,0-29,9 kg/m2
dan indikator obesitas adalah
BMI ≥ 30 kg/m2
(WHO, 2013). Berdasarkan status gizi (Rahajeng dan Tuminah,
2009), proporsi responden yang obesitas dan overweight lebih tinggi pada
kelompok hipertensi. Secara bermakna, besarnya risiko hipertensi pada kelompok
obesitas meningkat 2,79 kali dan overweight 2,15 kali dibandingkan dengan
kelompok yang kurus. Obesitas abdominal juga mempunyai risiko hipertensi
secara bermakna (Odd Ratio 1,40). Risiko kejadian hipertensi meningkat sampai
2,6 kali pada subyek pria obese dan meningkat 2,2 kali pada subyek wanita obese
dibandingkan subyek dengan berat badan normal (Lilyasari, 2007). Menurut
American Diabetes Assotiation (ADA) tahun 2012, tekanan darah yang terkontrol
dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler pada penyandang diabetes
sebesar 33-50%, dan mengurangi komplikasi mikrovaskuler sebesar 33%.
Peningkatan prevalensi sindroma metabolik diiringi dengan kejadian
obesitas. Peningkatan tekanan darah merupakan salah satu kriteria dari sindrom
metabolik yang sering disebut dengan istilah hipertensi. Orang yang memiliki
riwayat hipertensi lebih berisiko terkena DM tipe 2 dibandingkan dengan orang
yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Hal ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya di Amerika yang menunjukkan bahwa individu dengan hipertensi 2,5
kali lebih sering mengalami DM tipe 2 dibanding normotensi (Wicaksono, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menyatakan tingginya
prevalensi hipertensi di Indonesia menempati urutan pertama sebesar 31,7%
(Depkes RI, 2008).
Metode antropometri merupakan salah satu cara mengukur distribusi
lemak dalam tubuh. Lingkar pinggang dikatakan sebagai indeks yang berguna
untuk menentukan obesitas sentral dan komplikasi metabolik yang terkait. Hasil
penelitian Jalal, Lipoeto, Susanti, dan Oenzil (2010), memperlihatkan pengukuran
lingkar pinggang merupakan salah satu indikator penting penanda sindroma
metabolik. Ditemukan korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang dengan
tekanan darah pada etnis Minang. Pada penelitian Wang dan Hoy (2004)
didapatkan bahwa lingkar pinggang merupakan faktor risiko penyakit
kardiovaskular yang paling menentukan.
Metode antropometri yang lain yang dapat diukur adalah rasio lingkar
pinggang-panggul (RLPP). Rasio lingkar pinggang-panggul dapat memperkirakan
jumlah lemak abdominal pada individu. Apabila perbandingan lingkar pinggang-
panggul semakin besar maka semakin besar pula lemak abdominal individu
tersebut. Penelitian menurut Pongsatha, Morakot, Sangchun, dan Chaovisitsaree
(2011) menyatakan bahwa tekanan darah berkorelasi bermakna dengan lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul pada wanita Thailand usia rata-rata
54 tahun (p<0,05).
Data penelitian (lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul dan
tekanan darah) diambil dari responden penyandang diabetes melitus tipe 2 di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung. RSUD Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Temanggung merupakan rumah sakit umum kelas B dan sebagai rumah sakit
rujukan bagi masyarakat di daerah Temanggung. Jumlah penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung meningkat dari tahun ke tahun
dalam 5 tahun terakhir. Penyandang DM tipe 2 RSUD Kabupaten Temanggung
mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2013 dan menduduki peringkat
jumlah penyandang diabetes melitus tipe 2 terbanyak dibandingkan dengan tipe
diabetes melitus yang lain. Data penelitian di RSUD Kabupaten Temanggung
melaporkan bahwa belum pernah dilakukan penelitian observasional dengan
responden penyandang diabetes melitus tipe 2 RSUD Kabupaten Temanggung
Meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, dengan
pertimbangan meningkatkan usia harapan hidup maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian ini, dengan kajian korelasi lingkar pinggang dan rasio
lingkar pinggang-panggul sebagai metode antropometri terhadap tekanan darah
pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
1. Perumusan masalah
Apakah terdapat korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada penyandang diabetes melitus tipe
2 di RSUD Kabupaten Temanggung?
2. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu :
a. Korelasi Pengukuran Antropometrik dengan Tekanan Darah Pada
Laki Laki Dewasa Sehat di Kampus I Dan III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta (Fran, 2011). Penelitian dilakukan pada 70 responden pria sehat, usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
30-50 tahun, dengan jenis penelitian cross-sectional. Hasil menunjukkan bahwa
adanya korelasi yang bermakna antara pengukuran RLPP dengan tekanan darah
sistolik berkekuatan lemah (r=0,279; p=0,020), sedangkan korelasi RLPP dengan
tekanan darah diastolik terdapat korelasi positif lemah yang bermakna (r=0,234;
p=0,052).
b. Korelasi antara Body Mass Index (BMI), Lingkar Pinggang, Rasio
Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP), dan Abdominal Skinfold Thickness Terhadap
Tekanan Darah pada Staff Wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Mukti,
2011). Penelitian dilakukan pada staf wanita di USD, usia 30-50 tahun, dengan
jenis penelitian cross-sectional. Hasil menunjukkan bahwa antara antropometri
dengan tekanan darah berkorelasi tidak bermakna. Nilai korelasi antara lingkar
pinggang dengan tekanan darah sistolik dan diastolik r=0,091; p=0,501 dan
r=0,179; p=0,183, RLPP dengan tekanan darah sistolik dan diastolik r=0,247;
p=0,064 dan r=0,246; p=0,065.
c. Waist circumference (WC) and waist-hip ratio as predictors of type 2
diabetes mellitus in Nepalese population of Kavre District (Shah, Bhandary,
Malik, Risal and Koju, 2009). Penelitian dilakukan di Nepal (daerah Kavre)
dengan jumlah responden 65 penyandang DM tipe 2 dan 35 orang non-diabetes,
dengan rata-rata usia diatas 30 tahun. Hasil penelitian menunjukkan WC dari
subjek wanita penyandang diabetes 82,89±29,68 cm lebih tinggi daripada wanita
non-diabetes 76,95±22,44 cm namun hasilnya tidak bermakna (p>0,05). Pada pria
diabetes memiliki WC 87,11±22,30 cm dan non-diabetes sebesar 77,53±11,80 cm
dan hasilnya sangat bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
d. Can Body Mass Index, Waist Circumference, Waist-Hip Ratio and
Waist-Height Ratio Predict The Presence of Multiple Metabolic Risk Factors in
Chinese Subjects? (Liu, et al., 2011). Penelitian menyimpulkan bahwa lingkar
pinggang dan waist-hip-ratio secara signifikan berasosiasi dengan tekanan darah
(p<0,05). Obesitas berkorelasi dengan faktor risiko metabolisme yang akan
mempengaruhi morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler.
e. Correlation Between Waist Circumference and Other Factors in
Menopausal Women in Thailand (Pongsatha, Morakot, Sangchun, and
Chaovisitsaree, 2011). Hasil penelitian dengan uji korelasi Pearson menunjukkan
bahwa adanya korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang terhadap tekanan
darah sistolik dan diastolik (p=0,000; p=0,002) dan rasio lingkar pinggang-
panggul dengan tekanan darah sistolik dan diastolik (p=0,001; p=0,012) pada
wanita Thailand usia rata-rata 54 tahun dan WC ≥80 cm.
Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, belum terdapat
penelitian yang meneliti mengenai korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada penyandang diabetes melitus tipe
2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat praktis. Data yang diperoleh dari pengukuran lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada
diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung diharapkan mampu
memberikan informasi dan gambaran obesitas sentral yang berhubungan dengan
faktor risiko terjadinya hipertensi sehingga dapat menjadi deteksi dini akan
kemungkinan adanya komplikasi terkait risiko penyakit kardiovaskuler pada
penyandang diabetes melitus tipe 2.
b. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul yang
berkaitan dengan profil tekanan darah pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi lingkar pinggang dan
rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengalirkan (siphon).
Melitus berasal dari bahasa latin yang berarti manis atau madu. Diabetes melitus
dikenal juga dengan nama kencing manis. Peningkatan kadar glukosa darah
(hiperglikemia) menyebabkan pengeluaran glukosa melalui urin, sehingga urin
menjadi manis. Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kelainan kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes
berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah
(Purnamasari, 2009).
Pada metabolisme glukosa, karbohidrat terdapat dalam berbagai bentuk
dimulai dari gula yang paling sederhana (monosakarida) hingga yang paling
kompleks unit-unit kimianya seperti disakarida dan polisakarida. Karbohidrat
yang sudah masuk ke dalam tubuh akan dicerna sehingga menjadi bentuk
monosakarida dan diasorpsi terutama oleh duodenum dan jejunum proksimal.
Setelah diabsorpsi, kadar glukosa darah akan meningkat yang kemudian
keseimbangannya akan diatur oleh beberapa organ dalam tubuh seperti hepar dan
jaringan otot yang menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Dalam mengatur
jumlah glukosa dalam darah ternyata dapat ditemukan peranan dari beberapa
hormon. Insulin merupakan salah satu hormon yang berperan. Insulin merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hormon peptida yang berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah yang
dibentuk dari sel-sel beta pulau Langerhans. Ketika kadar glukosa dalam darah
meningkat, insulin akan dilepaskan dari pankreas untuk menormalkan kadar
glukosa (Price dan Wilson, 2002).
Insulin yang berikatan dengan reseptor insulin akan mengangkut glukosa
dari darah ke dalam sel. Insulin memperantarai metabolisme pada otot, hepar, dan
lemak (adiposa). Di otot, insulin dapat meningkatkan penyerapan glukosa, sintesis
glikogen, dan merangsang sintesis protein. Di hepar, insulin menstimulasi sintesis
dan penyimpanan glikogen (glikogenesis), penguraian glikogen (glikogenolisis),
dan menghambat produksi glukosa hepatik (glukoneogenesis). Pada sel lemak
(adiposit), insulin dapat menstimulasi lipogenesis dangan mengaktifkan
lipoprotein lipase yang merupakan enzim yang menghidrolisis trigliserida menjadi
asam lemak, kemudian diangkut dalam VLDL ke jaringan adiposa untuk di
simpan. Insulin menghambat lipolisis yang mencegah pelepasan asam-asam
lemak untuk pembentukan badan keton dalam hepar. Peningkatan penyerapan
glukosa akibat peningkatan transporter GLUT-4 yang juga dapat membantu
penyimpanan lemak dalam bentuk trigliserida (Ganong dan McPhee, 2006).
Gambar 1. Efek Insulin terhadap Jaringan Lemak, Hati, dan Otot Rangka
(Kumar dkk., 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Berdasarkan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) pada
tahun 2011, diagnosis diabetes melitus dapat ditemukan dari keluhan seperti di
bawah ini:
a. Keluhan klsik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan
berat badan yang tidap dapat dijelaskan sebabnya
b. Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur,
dan disfungsi ereksi pada pria serta pruritus vulvae pada wanita
Penegakan diagnosis diabetes melitus berdasarkan
Kriteria diagnosis diabetes melitus berdasarkan PERKENI pada tahun
2011 dapat dilihat pada tabel I.
Tabel I. Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus (PERKENI, 2011)
1. Gejala klasik DM + kadar glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dL (11,1
mmol/L). Glukosa darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir, atau
2. Gejala klasik DM + kadar glukosa darah puasa ≥126 mg/dL (7,0 mmol/L).
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam,
atau
3. Kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral)
≥200 mg/dL (11,1 mmol/L)
Pemeriksaan HbA1c (>6.5%) oleh ADA 2011 menjadi salah satu kriteria
diagnosis DM, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah terstandardisasi
dengan baik.
Klasifikasi diabetes melitus (PERKENI, 2011) yaitu DM tipe 1 (destruksi
sel beta sehingga menyebabkan defisiensi insulin absolut), DM tipe 2 (defisiensi
insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama
resistensi insulin), DM tipe lain (genetik, infeksi, dan obat-obatan atau zat kimia),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dan DM gestasional (muncul pada masa kehamilan yang umumnya bersifat
sementara tetapi dapat menjadi faktor risiko DM 2).
Gambar 2. Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus (PERKENI, 2011)
B. Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 (non-insulin-dependent diabetes mellitus
/NIDDM) merupakan keadaan resistensi insulin atau kekurangan sekresi insulin
ataupun keduanya (Dorland, 2010). Patogenesis DM tipe 2 adalah kombinasi
antara resistensi insulin dengan defisiensi sekresi insulin. Resistensi insulin di
gambarkan sebagai berkurangnya sensitivitas terhadap efek dari insulin, keadaaan
ini bisa diturunkan maupun dapatan (acquired) akibat obesitas, proses penuaan
maupun akibat pengobatan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan
ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebih dan kadar glukosa dipertahankan
pada tingkat yang normal/sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-sel β
pankreas tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka
kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes melitus tipe 2 (cit. Siswanto,
2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gejala awal yang pada umumnya terjadi pada DM tipe 2 berhubungan
dengan peningkatan kadar gula darah dan jumlah glukosa yang dikeluarkan
melalui urin. Tingginya jumlah glukosa dalam urin akan meningkatkan ekskresi
urin (poliuria) sehingga dapa menyebabkan dehidrasi. Kemudian dehidrasi akan
meningkatkan rasa haus dan peningkatan konsumsi air (polidipsia).
Ketidakmampuan insulin untuk bekerja secara normal akan mempengaruhi
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Insulin merupakan hormon yang
membantu penyimpanan lemak dan protein. Otot adalah pengguna glukosa yang
paling banyak sehingga adanya resistensi insulin mengakibatkan kegagalan
pengambilan glukosa oleh otot. Defisiensi insulin akan menyebabkan kehilangan
berat badan, meskipun nafsu makan meningkat (polifagia) (cit, Siswanto, 2010).
Yuliasih dan Wirawanni (2009) melaporkan penyandang diabetes melitus tipe 2 di
Indonesia cenderung dialami pada usia produktif lebih dari 40 tahun sehingga
juga sering disebut sebagai diabetes onset-dewasa.
Pada individu obesitas dengan diabetes melitus tipe 2, terjadinya
dislipidemia diabetik menyebabkan risiko dalam perkembangan komplikasi
makrovaskuler. Komplikasi pada diabetes melitus tipe 2 terutama berhubungan
dengan vaskulopati diabetik yang dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu
mikrovaskuler (retinopati, neuropati, dan nefropati) dan makrovaskuler
(menyebabkan peningkatan risiko CVD pada penyandang diabetes) (Rizvi dan
Sanders, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik merupakan kondisi yang terjadi secara bersamaan di
dalam satu individu dan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Kondisi tersebut adalah intoleransi glukosa, hipertensi, dislipidemia, dan obesitas
sentral (Soegondo dan Purnamasari, 2009). Obesitas sentral dan resistensi insulin
merupakan faktor penyebab yang penting dari sindroma metabolik.
Obesitas sentral berkaitan erat dengan masing-masing kriteria pada
definisi sindroma metabolik dan merupakan faktor risiko prasyarat yang harus ada
dalam diagnosis sindroma metabolik. Obesitas sentral dapat diketahui dengan
metode yang sederhana, yaitu Body Mass Index (BMI) dan waist circumference
(lingkar pinggang) (IDF, 2006).
Gambar 3. Kriteria Sindroma Metabolik (IDF, 2006)
Kondisi sindrom metabolik berupa resistensi insulin menimbulkan
kerusakan respon insulin pada otot rangka, hati, adiposa, dan jaringan jantung.
Resistensi insulin ini dapat disebabkan karena genetik, gaya hidup yang kurang
baik dan obesitas sentral. Sistem renin angiotensin aldosteron (RAA) akan
meningkatkan resistensi insulin dengan cara menstimulasi angiotensin II yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dapat memicu peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS) di adiposit, otot
skeletal, dan jaringan jantung pada individu yang mengalami obesitas. Hal ini
dapat memicu peningkatan stres oksidatif yang dapat menyebabkan disfungsi
endotelial dan atherogenesis. Pada kondisi hipertensi, vasokonstriksi dapat
diperburuk dengan penurunan produksi nitrit oxide (NO) sehingga terjadi
resistensi insulin. Aktivasi sympathetic nervous system (SNS) dan reabsorpsi
natrium di ginjal juga meningkatkan resistensi insulin. Akumulasi LDL yang
teroksidasi di arteri menyebabkan elastisitas arteri menurun dan resistensi
periferal vaskuler meningkat. Peningkatan LDL yang teroksidasi memungkinkan
terjadinya hipertensi (Stump, Clark, dan Sowers, 2005).
D. Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi batas
kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat adanya akumulasi lemak berlebihan
dalam tubuh (Dorland, 2010). Pada obesitas, jumlah lemak yang tersimpan dalam
tubuh lebih besar daripada yang dikeluarkan. Obesitas merupakan suatu penyakit
multifaktorial yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan di jaringan
adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi bila besar dan
jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila seseorang bertambah
berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah besar dan kemudian
jumlahnya bertambah banyak. Diperkirakan bahwa faktor genetik sangat
berpengaruh dalam perkembangannya. Obesitas merupakan faktor risiko utama
dalam beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan kardivaskuler (WHO, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Obesitas memiliki kaitan dengan sindroma metabolik. Obesitas dapat
mengganggu homeostatis metabolik akibat distribusi lemak dan menyebabkan
timbulnya faktor risiko terkait resistensi insulin dan hiperlipidemia (Soegondo dan
Purnamasari, 2009).
Berdasarkan bentuk tubuh, obesitas dikelompokkan dalam 2 bentuk
yaitu obesitas sentral atau bentuk Android dan obesitas perifer atau bentuk
Gynoid. Bentuk Android biasanya lebih sering terjadi pria dimana lemak
tertumpuk disekitar perut. Risiko kesehatan pada bentuk ini lebih tinggi dan
umumnya akan timbul penyakit jantung koroner, diabetes, dan stroke. Bentuk
Gynoid cenderung dimiliki oleh wanita yaitu lemak yang menumpuk disekitar
pinggul, perut, dan bokong. Risiko terhadap penyakit pada tipe ini umumnya jauh
lebih kecil dibandingkan tipe android (Supriyanto, 2014).
E. Tekanan Darah
Tekanan darah dapat ditentukan dengan cara curah jantung (cardiac
output) dikali dengan Total Peripheral Resistance (TPR) (Tortora dan Derricson,
2009). Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir
di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia
(Gunawan, 2001). Ketika mengukur tekanan darah, ada dua hal yang terukur yaitu
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah
tekanan darah yang dicapai ketika jantung berkontraksi memompa darah ke
seluruh tubuh. Tekanan darah diastolik adalah tekanan darah yang dicapai ketika
jantung berelaksasi setelah memompa darah (Dorland, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia,
kejadian hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Setelah berumur 45
tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena adanya
penumpukkan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah berangsur-
angsur bisa mengalami penyempitan. Jenis kelamin, tekanan darah pria cenderung
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Efek perlindungan dari adanya estrogen
pada wanita dianggap sebagai penjelasan yang dapat meningkatkan imunitas.
Genetik, adanya faktor genetik pada keluarga tertentu menjadi faktor risiko akan
terjadinya hipertensi. Aktivitas fisik yang berlebihan dan stress psikis yang dapat
berhubungan dengan ekonomi, kelas sosial maupun karakteristik personal dapat
menyebabkan kenaikan tekanan darah. Stress dapat meningkatkan resistensi
pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas
saraf simpatis. Makanan yang mengandung kadar sodium dan asam lemak jenuh
dapat meningkatkan tekanan darah. Kadar sodium yang baik dikonsumsi tidak
lebih dari sekitar 2,4 gram atau tidak lebih dari 6 gram garam perhari (cit.
Oviyanti, 2010).
American Heart Association (AHA), pengukuran tekanan darah
dilakukan dengan memasang manset, yang merupakan bagian dari alat
sphygmomanometer. Pengukuran dapat dimulai setelah pasien beristirahat 5
menit. Manset di pasang di lengan atas dan kemudian memompanya dengan
menggunakan pompa tangan kecil. Pada arteri tepat di bawah manset,
ditempelkan stetoskop untuk mendengar tekanan suara tekanan darah. Saat
dipompa tekanan udara pada manset akan naik hingga nilai tekanan lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dari tekanan darah, di mana keadaan ini membuat suara denyut nadi menghilang.
Ketika sebagian udara dari manset dikeluarkan, tekanan udara dalam manset akan
mengalami penurunan. Pada fase 1 Korotkoff merupakan bunyi pertama yang
terdengar jelas. Angka yang menunjukkan bunyi pertama yang terdengar dicatat
sebagai tekanan darah sistolik. Ketika tekanan perlahan mulai menurun, angka
yang menunjukkan bunyi pertama sampai suara denyut tidak terdengar pada fase
5 Korotkoff dicatat sebagai tekanan darah diastolik (Dipiro, Talbert, Yee, Wells,
and Posey, 2008).
Gambar 4. Pengukuran Tekanan Darah (Anonim, 2013)
F. Hipertensi
Tekanan darah tinggi biasanya sering disebut dengan istilah hipertensi.
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri. Dikatakan
hipertensi jika pada saat duduk tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya (Ilyas,
2013).
Berdasarkan bentuknya, ada hipertensi sistolik (isolated systolic
hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik tanpa di ikuti peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tekanan diastolik, umumnya ditemukan pada usia lanjut. Pada hipertensi sistolik
terisolasi, tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan
darah diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran
normal. Hipertensi diastolik (diastolik hypertension) yaitu peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada
anak-anak dan dewasa muda. Hipertensi campuran yaitu peningkatan tekanan
darah pada sistolik dan diastolik (Gunawan, 2001).
Penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu hipertensi primer dan
hipertensi sekunder. Hipertensi primer (esensial) adalah hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya, terdapat kurang lebih 90% penderita hipertensi ini.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara
lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, dan kasus atau
gejala lain yang masih belum diidentifikasi (Depkes RI, 2006).
Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa Menurut JNC VII
(National Heart, Lung, and Blood Institute, 2004)
Blood Pressure
Classification
SBP
mmHg
DBP
mmHg
Normal <120 and <80
Prehypertension 120-139 or 80-89
Stage 1 Hypertension 140-159 or 90-99
Stage 2 Hypertension ≥160 or ≥100
G. Antropometri
Antropometri adalah studi pengukuran dimensi tubuh manusia yang
meliputi tulang, otot dan jaringan adiposa. Kata antropometri diturunkan
dari bahasa Yunani “anthropo” yang berarti “manusia” dan “metron” yang
berarti pengukuran. Ruang lingkup antropometri meliputi bermacam-macam
pengukuran tubuh manusia. Berat badan, tinggi badan pada saat berdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(stature), skinfold thickness, lingkar (kepala, pinggang), lebar (bahu,
pergelangan) merupakan contoh dari pengukuran antropometri. Antropometri
merupakan teknik tunggal yang paling praktis, dapat diaplikasikan secara
universal, murah, dan non-invasif untuk mengetahui ukuran, proporsi, dan
komposisi tubuh manusia (WHO, 2008). Menurut Gibson (cit. Meilaningrum,
2013), pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul
merupakan teknik antropometri yang paling baik dalam menentukan timbunan
lemak abdomen atau obesitas sentral.
1. Lingkar pinggang
Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara
costa terakhir yang teraba bagian atas dari crista illiaca. Saat pengukuran, subjek
diminta untuk berdiri dengan kedua kaki sedekat mungkin antara satu sama lain,
dan kedua tangan berada pada sisi tubuh. Subjek diukur pada saat akhir dari
normal ekspirasi, namun pernapasan yang dilakukan haruslah senormal mungkin
dan pasien diminta untuk berada dalam keadaan yang sangat rileks dan
diusahakan agar pasien memakai pakaian yang tidak terlalu tebal (WHO, 2008).
Gambar 5. Pengukuran Lingkar Pinggang (NHBLI, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Peningkatan lingkar pinggang berkaitan dengan sindroma metabolik di
antaranya adalah diabetes melitus tipe 2, toleransi glukosa normal dengan
resistensi insulin, dan peningkatan tekanan darah. Kelebihan ukuran lingkar
pinggang erat hubungannya dengan kenaikan risiko DM tipe 2 (NHLBI, 2007).
Tabel III. Kriteria Ukuran Lingkar Pinggang Berdasarkan Negara atau Etnis
(International Diabetes Foundation , 2006)
Negara atau Etnis Pria Wanita
Europid ≥94 cm ≥80 cm
Asia Selatan, Cina, dan Jepang ≥90 cm ≥80 cm
Prevalensi hipertensi pada orang dewasa akan semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya ukuran lingkar pinggang. Pada penelitian Wang dan Hoy
(2004) didapatkan bahwa lingkar pinggang merupakan faktor risiko penyakit
kardiovaskuler yang paling menentukan dibandingkan dengan pengukuran Indeks
Massa Tubuh (IMT).
2. Rasio lingkar pinggang-panggul
Rasio lingkar pinggang-panggul adalah salah satu metode antropometri
yeng menunjukkan status obesitas, terutama obesitas sentral. Kriteria ukuran rasio
lingkar pinggang-panggul yaitu ≤0,90 cm untuk pria dan ≤0,85 cm untuk wanita.
Peningkatan ukuran akan menjadi faktor risiko komplikasi sindrom metabolik.
Rasio lingkar pinggang-panggul, menunjukkan terjadinya akumulasi lemak pada
daerah abdomen, dapat menggambarkan beberapa komplikasi metabolik seperti
dislipidemia, hiperinsulinemia, serta peningkatan resiko penyakit kardiovaskular.
Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul berhubungan dengan
peningkatan risiko pada semua penyebab kematian pada orang dewasa (WHO,
2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Hubungan : + ke ++++ = hubungan positif, dari sedang ke kuat.
*Bukti kekuatan : berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan
Gambar 6. Ringkasan Hubungan antara Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-
Panggul dengan Risiko Penyakit (WHO, 2008)
Formula dari rasio lingkar pinggang-panggul yaitu lingkar pinggang (cm)
dibagi dengan lingkar panggul (cm), skala pengukuran adalah rasio. Lingkar
panggul merupakan salah satu indeks antropometri yang merupakan diameter
terbesar dari tubuh dibawah pinggang atau lebih tepatnya dibawah tonjolan dari
crista illiaca. Cara pengukuran lingkar pinggul dapat dilakukan dengan meminta
subjek berdiri tegak dengan kedua kaki serapat mungkin dan kedua tangan di
kedua sisi tubuh. Pita yang digunakan dilingkarkan secara horizontal tepat
dibawah tonjolan crista illiaca (Depkes RI, 2006). Proquest, 2009 (cit.
Meilaningrum, 2013), pada wanita usia 70-80 tahun setiap peningkatan 0,1 inchi
pada rasio lingkar pinggang-panggul dapat menjadi faktor predisposisi
peningkatan kematian sebesar 28%.
Gambar 7. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (Rodrigues, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
H. Resistensi Insulin, Obesitas, dan Hipertensi
Resistensi insulin adalah suatu keadaan terjadinya gangguan respon
metabolik terhadap kerja insulin, akibatnya untuk kadar glukosa plasma tertentu
dibutuhkan kadar insulin yang lebih banyak daripada „normal‟ untuk
mempertahankan keadaan normoglikemi. Dalam penelitian prospektif, resistensi
insulin adalah prediktor terbaik untuk timbulnya diabetes di masa depan (Kumar
dkk., 2009). Sensitivitas insulin adalah kemampuan insulin menurunkan
konsentrasi glukosa darah dengan cara menstimulasi pemakaian glukosa di
jaringan otot dan lemak, dan menekan produksi glukosa oleh hati. Resistensi
insulin merupakan keadaan sensitivitas insulin berkurang. Resistensi insulin
sebagai sindrom yang heterogen, dengan faktor genetik dan lingkungan yang
berperan penting pada perkembangannya. Resistensi insulin tidak hanya berkaitan
dengan kegemukan, terutama gemuk di perut, tetapi sindrom ini juga dapat terjadi
pada orang yang tidak gemuk. Faktor lain seperti kurangnya aktifitas fisik,
makanan mengandung lemak, juga dinyatakan berkaitan dengan perkembangan
terjadinya kegemukan dan resistensi insulin (Merentek, 2006).
Gambar 8. Mekanisme dan Sistem Hormonal yang Terlibat dalam Hipertensi yang
Berhubungan dengan Obesitas (Lilyasari, 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Penjelasan gambar 8, adanya peningkatan Free Fatty Acid (FFA),
peningkatan insulin, peningkatan leptin, aldosteron dan peningkatan aktivitas
renin angiotensin akan menstimulasi peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis.
Peningkatan sistem saraf simpatis, leptin, aldosteron, aktivitas sistem renin
angiotensin (RAS) menyebabkan retensi cairan dan natrium yang mengakibatkan
hipertensi. Peningkatan aldosteron dan aktivasi renin angiotensin, serta
peningkatan Endotelin-1 dan penurunan aktivitas NO akan menimbulkan
vasokontriksi yang kemudian akan mempredisposisi terjadinya hipertensi
(Lilyasari, 2007).
Resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa terjadi akibat
peningkatan berat badan dan obesitas. Peningkatan FFA (free fatty acid) dialami
hampir pada semua individu obese sehingga dapat menyebabkan terjadinya
resistensi insulin (Guyton dkk., 2006; Qatanani dan Lazar, 2007). Individu dengan
obesitas mempunyai kandungan FFA yang tinggi, karena adiposa viseral
mempunyai aktivitas lipolisis yang tinggi sehingga meningkatkan pelepasan FFA.
Kelebihan FFA selanjutnya akan dihantarkan ke hati mengakibatkan aktivasi
simpatis dan resistensi insulin. Aktivasi simpatis jangka panjang dapat
meningkatkan tekanan darah dengan cara vasokonstriksi perifer dan peningkatan
reabsorbsi natrium (Na) di tubulus ginjal (Lilyasari, 2007).
Peningkatan jumlah adiposa pada subyek dengan obesitas juga
meningkatkan produksi substansi yang kemungkinan menimbulkan resistensi
insulin. Jaringan adiposa mensekresikan resistin, adiponektin, visfatin, TNF-α,
interleukin-6, dan berbagai senyawa lain. Individu yang obesitas mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
peningkatan sekresi leptin, resistin, TNF-α, dan interleukin-6 yang berkorelasi
dengan resistensi insulin dan perkembangan inflamasi (Wang dan Scherer, 2007).
I. RSUD Kabupaten Temanggung
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung terletak di Jalan
Dr. Sutomo No. 67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. RSUD Kabupaten
Temanggung merupakan jenis rumah sakit umum dengan kelas/tipe B yang dapat
menjadi rumah sakit pendidikan apabila telah memenuhi persyaratan dan standar.
Jumlah tenaga medis 362 orang dan sebagai rumah sakit rujukan bagi masyarakat
di daerah Temanggung (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
Berdasarkan data di RSUD Kabupaten Temanggung tahun 2010-2013,
diabetes melitus tipe 2 menempati peringkat pertama apabila dibandingkan
dengan diabetes melitus tipe 1 dan diabetes tipe lainnya. Pasien diabetes melitus
tipe 2 tercatat sebanyak 6319 pasien, dan 42 pasien diabetes melitus tipe 1, serta
3300 pasien diabetes melitus tipe lain.
J. Landasan Teori
Diabetes melitus tipe 2 (non-insulin-dependent diabetes mellitus
/NIDDM) merupakan keadaan resistensi insulin atau kekurangan sekresi insulin
ataupun keduanya. Diabetes melitus tipe 2 cenderung dialami oleh orang dewasa
dan dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi mikrovaskuler atau
makrovaskuler. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko terjadinya diabetes
melitus tipe 2 yang dapat menimbulkan komplikasi berupa hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hipertensi merupakan kelainan sistem metabolisme yang terjadi pada
manusia yang disebabkan oleh penyakit lain terkait hipertensi maupun tanpa
sebab yang jelas. Resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa terjadi
akibat peningkatan berat badan dan obesitas. Pada obesitas, jumlah lemak yang
tersimpan dalam tubuh lebih besar daripada yang dikeluarkan sehingga terjadi
penumpukkan lemak dalam tubuh. Peningkatan Free Fatty Acid (FFA),
peningkatan insulin, peningkatan leptin, aldosteron dan peningkatan aktivitas
renin angiotensin akan menstimulasi peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis
yang mengakibatkan hipertensi. Peningkatan jumlah adiposa pada subyek dengan
obesitas juga meningkatkan produksi substansi yang kemungkinan menimbulkan
resistensi insulin.
Perkiraan jumlah lemak yang terakumulasi di dalam tubuh dapat diukur
dengan metode antropometri yang salah satunya adalah dengan pengukuran
lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul. Hasil dari pengukuran
metode antopometri dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kesehatan, risiko
penyakit dan perubahan komposisi tubuh. Peningkatan komplikasi sindrom
metabolik terjadi bila lingkar pinggang pada pria ≥90 cm, dan pada wanita ≥80
cm berdasarkan kriteria ukuran untuk Asia Selatan, sedangkan RLPP pada pria
≥0,90 cm dan pada wanita ≥0,85 cm berdasarkan kriteria ukuran orang Asia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
K. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang bermakna
antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan
darah pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian berupa cross-sectional (potong lintang). Penelitian
observasional analitik berarti penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa
fenomena kesehatan itu terjadi. Melakukan analisis korelasi antara faktor efek dan
faktor risiko. Faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya
suatu efek, sedangkan faktor efek adalah akibat dari adanya faktor risiko.
Penelitian cross-sectional merupakan jenis penelitian yang pengukuran variabel-
variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada waktu yang sama (Notoatmodjo,
2002).
Penelitian observasional analitik yang dilakukan adalah korelasi antara
lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul sebagai faktor risiko
terhadap tekanan darah sebagai faktor efek pada penderita diabetes melitus tipe 2
di RSUD Kabupaten Temanggung. Data penelitian yang diperoleh diolah dengan
statistik untuk dilakukan analisis korelasi antara faktor risiko dan faktor efek.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Lingkar pinggang (cm) dan rasio lingkar pinggang-panggul (cm)
2. Variabel tergantung
Tekanan darah sistolik (mmHg) dan tekanan darah diastolik (mmHg)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali: usia dan kondisi puasa sebelum
pengambilan data.
b. Variabel tak terkendali: aktivitas, gaya hidup responden, pola makan,
kondisi patologis, dan obat-obat yang dikonsumsi.
C. Definisi Operasional
1. Responden adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian.
2. Karakteristik penelitian yaitu karakteristik demografi meliputi usia dan
pengukuran antropometri meliputi pengukuran lingkar pinggang (LP) dan rasio
lingkar pinggang-panggul (RLPP) serta pengukuran tekanan darah sistolik
(mmHg) dan tekanan darah diastolik (mmHg).
3. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah costa terakhir
yang teraba bagian atas dari crista illiaca (WHO, 2008). Lingkar pinggang
dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm). Kriteria lingkar pinggang
menggunakan standar IDF tahun 2006 bagi populasi Asia Selatan.
4. Pengukuran lingkar panggul menggunakan pita pengukur yang dilingkarkan
secara horizontal tepat dibawah tonjolan crista illiaca yang merupakan diameter
terbesar dari tubuh dibawah pinggang (WHO, 2008). Lingkar panggul dinyatakan
dalam satuan sentimeter (cm). Rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) adalah
perbandingan lingkar pinggang (cm) dengan lingkar panggul (cm). Kriteria rasio
lingkar pinggang-panggul menggunakan standar WHO 2008 bagi populasi Asia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Standar hipertensi yang digunakan adalah menurut The Seventh Report of The
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Traetment of
High Blood Presurre (JNC VII) tahun 2004 yaitu tekanan darah sistolik ≥140
mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.
D. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian yaitu penyandang diabetes melitus tipe 2 di
RSUD Kabupaten Temanggung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi yaitu pria dan wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung dengan usia lebih dari 40 tahun, bersedia berpuasa 8-10
jam sebelum pengambilan data, dan menandatangani informed consent. Kriteria
eksklusi yaitu penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung dengan penyakit penyerta seperti stroke, gangren, gagal ginjal, dan
penyakit jantung koroner pada saat pemeriksaan, serta tidak hadir pada saat
pengambilan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 9. Skema Responden
Jumlah total responden dalam penelitian payung ini adalah 106
responden dengan jumlah responden wanita sebanyak 61 dan jumlah responden
pria yang sebanyak 45 responden. Jumlah data yang digunakan dalam judul
penelitian ini sebanyak 100 responden. Total data responden pria sebanyak 42
responden dan total data responden wanita sebanyak 58 responden. Hal ini
dikarenakan ada data yang direduksi yaitu sebanyak 6 data. Data yang direduksi
yaitu 1 data responden pria masuk dalam kriteria eksklusi, 1 data responden pria
dan 2 data responden wanita memiliki data pemeriksaan tidak lengkap, ditemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2 data ganda pada responden pria dan wanita. Jumlah minimum sampel dalam
penelitian untuk korelasi yaitu 30 orang (Spiegel and Stephens, 2007).
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung yang berlokasi di
Jalan Dr. Sutomo No. 67, Temanggung, Jawa Tengah, 56212. Penelitian
berlangsung pada bulan Agustus-Oktober 2013.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Korelasi Pengukuran Antropometri
Terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa dan Tekanan Darah pada
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung”. Penelitian dilakukan
berkelompok dengan jumlah anggota sebanyak 14 orang dengan kajian yang
berbeda-beda untuk diteliti yaitu:
1. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Kadar Trigliserida.
2. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Rasio Kadar Kolesterol
Total/HDL.
3. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Rasio Kadar LDL/HDL.
4. Korelasi Pengukuran Body Mass Index terhadap Tekanan Darah.
5. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kadar
Trigliserida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
6. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
Kolesterol Total/HDL.
7. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar
LDL/HDL.
8. Korelasi Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness terhadap Tekanan Darah.
9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Kadar Trigliserida.
10. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/HDL.
11. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Rasio Kadar LDL/HDL.
12. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Tekanan Darah.
13. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa.
14. Korelasi Pengukuran Body Mass Index dan Abdominal Skinfold Thickness
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel (sampling) dilakukan secara non-random
dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara non-
random, karena setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi responden penelitian. Pada pengambilan sampel dengan jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
purposive sampling, pemilihan responden dilakukan berdasarkan pertimbangan
subjektif peneliti, yaitu responden dapat memberikan informasi sesuai dengan
tujuan penelitian (Sastroasmoro, 2010).
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pita pengukur
Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden serta
alat pengukur tekanan darah atau sphygmomanometer merkuri Nova
Presameter®.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi dilakukan dengan tujuan mencari informasi mengenai jumlah
penyandang diabetes melitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan di rawat jalan
pada poliklinik penyakit dalam RSUD Kabupaten Temanggung. Observasi juga
dilakukan dalam menentukan tempat yang digunakan untuk wawancara serta
pengukuran antropometri.
2. Permohonan ijin dan kerja sama
Permohonan ijin ditujukan kepada Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) RSUD Kabupaten Temanggung. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan
kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Permohonan ijin ini dilakukan untuk memenuhi etika penelitian dengan
menggunakan sampel darah manusia, dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
Permohonan kerja sama diajukan kepada Laboratorium RSUD
Kabupaten Temanggung sebagai laboratorium yang mengambil dan mengolah
darah responden penelitian. Penawaran kerja sama ditujukan kepada penyandang
diabetes melitus tipe 2 yang telah bersedia dengan sukarela mengisi dan
menandatangani informed consent untuk mengikuti penelitian ini.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
Informed consent yang dibuat memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Informed consent sebagai bukti tertulis
yang menyatakan responden bersedia dengan sukarela untuk ikut serta dalam
penelitian. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi
mengenai gambaran umum dan penjelasan tentang penelitian. Leaflet yang
diberikan kepada responden berjudul „Type 2 Diabetes‟. Isi leaflet meliputi
penjelasan mengenai pengukuran antropometri (Body Mass Index, skinfold
thicknesses, lingkar pinggang, dan lingkar panggul) serta pemeriksaan
laboratorium yang meliputi profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan
darah, yang dapat digunakan sebagai metode yang sederhana untuk deteksi dini
berbagai gangguan kesehatan yang mungkin muncul pada penyandang diabetes
melitus tipe 2, khususnya komplikasi pada kardiovaskuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Pencarian calon responden
Pencarian responden dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Litbang
RSUD Kabupaten Temanggung. Pencarian responden dilakukan secara langsung
(tatap muka) dengan penyandang diabetes melitus tipe 2 yang menjalani rawat
jalan dan kontrol di RSUD Kabupaten Temanggung. Apabila calon responden
belum berpuasa, peneliti mengajukan permohonan dan memberikan undangan
kepada calon responden untuk datang kembali ke RSUD Kabupaten Temanggung
dalam kondisi sudah berpuasa selama 8-10 jam. Peneliti meminta nomor telepon
calon responden yang dapat digunakan untuk mengingatkan calon responden dan
konfirmasi mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian. Peneliti juga
memberikan undangan untuk ikut serta dalam penelitian kepada penyandang
diabetes melitus tipe 2 di puskesmas dan dinas kesehatan di daerah Kabupaten
Temanggung.
Calon responden diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan
penelitian. Informasi yang diberikan kepada calon responden adalah penjelasan
mengenai pentingnya mengetahui pengukuran antropometri serta korelasinya
dengan profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan darah. Media yang
digunakan dalam pemberian informasi adalah leaflet yang berjudul „Type 2
Diabetes‟. Calon responden yang bersedia ikut serta dalam penelitian dan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diminta untuk mengisi dan
menandatangani informed consent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pita pengukur
Butterfly®. Instrumen dalam penelitian dikatakan reliabel dan memiliki presisi
yang baik apabila nilai CV (coefficient of variation) ≤ 5% (Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik, 2011). Instrumen yang telah tervalidasi dan reliabel
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar
panggul satu responden sebanyak tiga kali berturut-turut.
Nilai CV yang diperoleh untuk pengukuran pada responden pria yaitu
sebesar 0,065% untuk lingkar pinggang dan 0,453% untuk rasio lingkar pinggang-
panggul. Sedangkan nilai CV untuk pengukuran pada responden wanita yaitu
sebesar 0,069% untuk lingkar pinggang dan 0,603% untuk rasio lingkar pinggang-
panggul.
6. Pengukuran antropometri dan tekanan darah
Pengukuran antropometri yang peneliti lakukan yaitu pengukuran lingkar
pinggang dan lingkar panggul. Prosedur standar pengukuran yaitu pasien diminta
untuk melepaskan pakaian tebal contohnya jaket agar tidak mengganggu proses
pengukuran dan tidak terjadi bias dalam pembacaan skala pada pita pengukur.
Responden dalam posisi berdiri dengan kedua kaki berdekatan. Pada pengukuran
lingkar pinggang, ukur titik tengah antara costa terakhir yang teraba bagian atas
dari crista illiaca. Pita pengukur dilingkarkan secara horisontal melalui titik
tengah tersebut. Pengukuran dilakukan pada akhir ekspirasi normal dengan kedua
tangan berada pada sisi tubuh, dan dalam keadaan yang sangat rileks. Pada
pengukuran lingkar panggul, pita yang digunakan dilingkarkan secara horisontal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tepat dibawah tonjolan crista illiaca yang merupakan diameter terbesar dari tubuh
dibawah pinggang. Pembacaan dilakukan sampai dengan ketelitian 0,1 cm
(Depkes RI, 2006). Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh perawat di RSUD
kabupaten Temanggung.
7. Pembagian hasil pemeriksaan
Pembagian hasil pemeriksaan selanjutnya diberikan kepada responden
secara langsung. Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam amplop dan peneliti
memberikan penjelasan secara langsung kepada responden untuk memahami
mengenai hasil laboratorium dan pengukuran antropometri tersebut.
8. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu
menyusun data yang sejenis, menggolongkannya dalam kategori-kategori, dan
melakukan interpretasi data secara statistik dengan komputerisasi.
J. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan taraf kepercayaan
95%. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov apabila
jumlah sampel >50 atau uji Shapiro-Wilk apabila jumlah sampel ≤50 untuk
melihat distribusi normal suatu data. Suatu data dikatakan terdistribusi normal
apabila nilai p>0,05 dan tidak normal apabila nilai p<0,05 (Dahlan, 2012).
Uji hipotesis komparatif dilakukan antara tekanan darah sistolik dan
tekanan darah diastolik dengan kelompok lingkar pinggang <90 cm dan ≥90 cm
serta rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan ≥0,90 cm untuk pria, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kelompok lingkar pinggang <80 cm dan ≥80 cm dan rasio lingkar pinggang
panggul <0,85 cm dan ≥0,85 cm untuk wanita. Apabila data terdistribusi normal
maka dilakukan uji hipotesis komparatif dengan uji t tidak berpasangan.
Sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney.
Apabila diperoleh nilai p<0,05, maka terdapat perbedaan yang bermakna antara
dua kelompok data. Uji hipotesis korelasi Pearson dilakukan apabila data
terdistribusi normal dan uji hipotesis korelasi Spearman untuk data terdistribusi
tidak normal (Dahlan, 2012).
Tabel IV. Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi
(Dahlan, 2012)
Parameter Nilai Interpretasi
Kekuatan korelasi (r)
0,0 - <0,2
0,2 - <0,4
0,4 - <0,6
0,6 - <0,8
0,8 – 1
Sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Nilai p p < 0,05
p > 0,05
Korelasi bermakna
Tidak terdapat korelasi
Arah korelasi + (positif)
- (negatif)
Searah
Berlawanan
K. Kesulitan Penelitian
Kesulitan dalam penelitian ini adalah mencari responden dalam kondisi
puasa selama 8-10 jam. Pengendalian variabel pengacau kurang optimal sehingga
hasil wawancara kurang mendetail. Beberapa data penelitian juga harus dieksklusi
sehingga mengurangi jumlah data untuk diolah secara statistik, selain itu
sphygmomanometer tidak dapat divalidasi karena pengukuran tekanan darah di
lakukan oleh pihak rumah sakit demi kenyamanan pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan jumlah total 100 responden pada
penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung. Jumlah
total terbagi dalam 42 responden pria dan 58 responden wanita dengan usia >40
tahun. Responden dalam penelitian ini sudah memenuhi kriteria inklusi dengan
karakteristik meliputi umur, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul,
serta tekanan darah.
Analisis statistik deskriptif terlebih dahulu dilakukan sebelum uji
hipotesis. Kegunaan statistik deskriptif yaitu untuk mengetahui karakteristik
distribusi data, termasuk dalam distribusi data normal atau tidak. Data dikatakan
terdistribusi normal jika nilai signifikansi (p) >0,05 dan terdistribusi tidak normal
jika nilai signifikansi (p) <0,05. Karakteristik data yang terdistribusi normal
dianjurkan menggunakan mean ± SD dan data yang terdistribusi tidak normal
dianjurkan menggunakan median (minimum-maksimum). Data penelitian diuji
normalitasnya dengan menggunakan uji statistik analitik. Data responden pria
(n=42) digunkan yaitu uji Shapiro-Wilk. Data responden wanita (n=58) digunakan
uji Kolmogorov-Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel V. Karakteristik Demografi Responden Pria (n=42)
No. Karakteristik Mean ± SD p
1. Usia (tahun) 60,4 ± 9,602 0,546
2. Lingkar Pinggang (cm) 92,65(70,4-126)* 0,000
3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (cm) 0,94(0,81-1,23)* 0,000
4. Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 130(100-190)* 0,027
5. Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 90(70-120)* 0,001
Keterangan
: nilai median(nilai minimum-maksimum)
SD : standar deviasi
P< 0,05 menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal
Tabel VI. Karakteristik Demografi Responden Wanita (n=58)
No. Karakteristik Mean ± SD P
1. Usia (tahun) 60,29 ± 8,221 0,200
2. Lingkar Pinggang (cm) 94,71 ± 11,125 0,067
3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (cm) 0,93 ± 0,085 0,200
4. Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 140(110-260)* 0,000
5. Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 90(70-110)* 0,000 Keterangan
: nilai median(nilai minimum-maksimum)
SD : standar deviasi
P< 0,05 menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal
1. Usia
Usia pada responden pria berada pada rentang 41-78 tahun dengan rerata
60 tahun dan pada responden wanita berada pada rentang 44-77 tahun dengan
rerata 60 tahun. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menunjukkan nilai
signifikansi (p) usia responden yang diperoleh pada pria 0,546 dan pada wanita
0,200. Nilai p>0,05 pada semua responden yang berarti data terdistribusi normal.
Distribusi data usia yang bersifat normal menunjukkan bahwa karakteristik usia
pada semua responden terdistribusi merata. Menurut penelitian oleh Yuliasih dan
Wirawanni (2009) usia produktif penyandang diabetes melitus tipe 2 di Indonesia
lebih dari 40 tahun. Distribusi usia dikendalikan dengan usia lebih dari 40 tahun
sehingga distribusi data yang diperoleh memiliki kenormalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Peningkatan usia berkorelasi dengan meningkatnya prevalensi diabetes
melitus tipe 2 dan obesitas. Penelitian oleh Trisnawati, Widarsa, dan Suastika
(2013) menyatakan bahwa pada individu obese dengan usia ≥50 tahun memiliki
faktor risiko tinggi terhadap meningkatnya kejadian DM tipe 2 dibandingkan
kelompok dengan usia <50 tahun. Hal ini karena seiring dengan penuaan
menyebabkan menurunnya sensitivitas insulin dan menurunnya fungsi tubuh
untuk memetabolisme glukosa. Prevalensi DM tipe 2 pada kelompok usia tua tiga
kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lebih muda.
Prevalensi hipertensi juga semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Penelitian oleh Rahajeng tahun 2009 menyatakan pada usia
25-44 tahun prevalensi hipertensi sebesar 29%, usia 45-64 tahun sebesar 51%, dan
pada usia >65 tahun sebesar 65%. Penelitian lain oleh Hasurungan tahun 2002
(cit. Rahajeng dan Tuminah 2009) menunjukkan bahwa pada usia 60-64 tahun
terjadi peningkatan risiko hipertesi sebesar 2,18 kali, usia 65-69 tahun 2,45 kali,
dan >70 tahun 2,97 kali. Tingginya prevalensi hipertensi sejalan dengan usia
disebabkan adanya perubahan struktur pada pembuluh darah, sehingga lumen
menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku yang
mengakibatkan meningkatnya tekanan darah sistolik.
2. Lingkar pinggang
Lingkar pinggang pada responden pria berada pada rentang 70-126 cm
dengan rerata 95 cm dan pada responden wanita berada pada rentang 72-122 cm
dengan rerata 94 cm. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menunjukkan nilai
signifikansi (p) lingkar pinggang yang diperoleh pada responden pria 0,000 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pada wanita 0,067. Nilai p<0,005 pada responden pria yang berarti distribusi data
tidak normal. Data responden pria bersifat tidak normal menunjukkan persebaran
data lingkar pinggang tidak merata dengan median 92,65. Pada responden wanita
p>0,005 yang berarti distribusi data normal. Data yang bersifat normal
menunjukkan bahwa persebaran data lingkar pinggang merata. Berdasarkan IDF
(2006), ukuran kriteria lingkar pinggang untuk Asia Selatan dikelompokkan
menjadi 2 dan telah disajikan pada Tabel III. Pada Tabel VII dan Tabel VIII
menunjukkan frekuensi lingkar pinggang terbanyak berada pada klasifikasi tinggi
pada pria (30 orang; 71,43%) dan wanita (55 orang; 94,83%).
Tabel VII. Distribusi Lingkar Pinggang DM 2 Responden Pria
LP (cm) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<90 12 28,57 Normal
>90 30 71,43 Tinggi
Tabel VIII. Distribusi Lingkar Pinggang DM 2 Responden Wanita
LP (cm) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<80 3 5,17 Normal
>80 55 94,83 Tinggi
Berdasarkan penelitian oleh Wiardani dan Kusumayanti (2010) bahwa
prevalensi DM tipe 2 sejalan dengan prevalensi obesitas untuk indikator lingkar
pinggang. Pada hasil penelitian, persentase lingkar pinggang yang berada pada
klasifikasi tinggi sebesar 57,1% pada kelompok kasus dibandingkan pada
kelompok kontrol 26,5%. Kasus dengan lingkar pinggang >80 cm untuk wanita
dan >90 cm pada pria memiliki risiko 3,7 kali lebih besar terhadap DM tipe 2
dibandingkan yang tidak obese.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Rasio Lingkar Pinggang-panggul
Rasio lingkar pinggang-panggul pada responden pria berada pada rentang
0,81-1,23 cm dengan rerata 0,97 cm dan pada responden wanita berada pada
rentang 0,75-1,15 cm dengan rerata 0,93 cm. Hasil uji normalitas dalam penelitian
ini menunjukkan nilai signifikansi (p) rasio lingkar pinggang-panggul yang
diperoleh pada responden pria 0,000 dan pada wanita 0,200. Nilai p<0,005 pada
responden pria yang berarti distribusi data tidak normal dengan median 0,94. Data
responden pria bersifat tidak normal menunjukkan persebaran data rasio lingkar
pinggang-panggul tidak merata. Pada responden wanita p>0,005 yang berarti
distribusi data normal.
RLPP menunjukkan faktor risiko yang kuat untuk DM tipe 2.
Kencenderungan peningkatan tekanan darah pada kelompok RLPP tinggi dan
ditemukan lebih banyak hipertensi. Peningkatan RLPP mengakibatkan kadar
trigliserida darah melebihi batas normal demikian juga kadar kolesterol darah
semakin meningkat. RLPP dapat dipakai sebagai indikator yang sederhana untuk
mengetahui risiko penyakit degeneratif. Data yang bersifat normal menunjukkan
bahwa persebaran data rasio lingkar pinggang-panggul merata. Ukuran kriteria
rasio lingkar pinggang-panggul dikelompokkan berdasarkan WHO (2008). Pada
Tabel IX dan Tabel X menunjukkan frekuensi rasio lingkar pinggang-panggul
terbanyak berada pada klasifikasi tinggi pada pria (28 orang; 66,67%) dan wanita
(47 orang; 81,03%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel IX. Distribusi Rasio Lingkar Pinggang-panggul DM 2 Responden Pria
RLPP (cm) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<0,9 14 33,33 Normal
>0,9 28 66,67 Tinggi
Tabel X. Distribusi Rasio Lingkar Pinggang-panggul DM 2 Responden Wanita
RLPP (cm) Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<0,85 11 18,96 Normal
>0,85 47 81,03 Tinggi
4. Tekanan darah sistolik
Distribusi data tekanan darah sistolik dari hasil uji normalitas pada
responden pria diperoleh nilai median 130 mmHg dengan rentang 100-190 mmHg
dan rerata 139,1 mmHg. Distribusi data tekanan darah sistolik dari responden
wanita diperoleh nilai median 140 mmHg dengan rentang 110-260 mmHg dan
rerata 139,3 mmHg. Tekanan darah sistolik memiliki distribusi data yang tidak
normal dengan nilai p=0,027 pada pria dan p=0,000 pada wanita (p<0,05). Data
yang bersifat tidak normal menunjukkan bahwa persebaran data tekanan darah
sistolik pada semua responden tidak merata.
UKPDS (United Kingdom Prospective Diabetes Study) menyatakan
setiap penurunan tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg dapat mengurangi
risiko komplikasi diabetes sebesar 12%, mengurangi risiko kematian sebesar 15%,
mengurangi risiko infark miokard sebesar 11%, dan mengurangi komplikasi
mikrovaskuler 13% (Sowers dkk., 2001). Menurut ACCORD (Action to Control
Cardivascular Risk in Diabetes) tahun 2010 menyarankan tekanan darah sistolik
yang harus dipertahankan pada penyandang DM tipe 2 berkisar 120-140 mmHg,
dan akan lebih baik dipertahankan ≤120 mmHg. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi risiko kejadian gangguan kardivaskuler (CVD). Penelitian oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Oviyanti (2010) bahwa pada usia lebih dari 25 tahun tekanan darah sistolik lebih
dari 120 mmHg sebesar 60,30% dibanding tekanan darah <90 mmHg sebesar
39,70%. Berdasarkan JNC 7 (2004) tekanan darah sistolik dikelompokan menjadi
4 kategori dan telah disajikan pada tabel II. Pada Tabel XI dan Tabel XII
menunjukkan frekuensi tekanan darah sistolik terbanyak berada pada klasifikasi
prehipertensi pada pria (18 orang; 42,75%) dan wanita (24 orang; 41,38%).
Tabel XI. Distribusi Tekanan Darah Sistolik DM 2 Responden Pria
TD Sistolik Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<120 5 12,00 Normal
120-139 18 42,75 Prehipertensi
140-159 11 26,20 Hipertensi tahap I
>160 8 19,05 Hipertensi tahap II
Tabel XII. Distribusi Tekanan Darah Sistolik DM 2 Responden Wanita
TD Sistolik Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<120 4 6,89 Normal
120-139 24 41,38 Prehipertensi
140-159 21 36,21 Hipertensi tahap I
>160 9 15,52 Hipertensi tahap II
5. Tekanan darah diastolik
Distribusi data tekanan darah diastolik dari hasil uji normalitas pada
responden pria diperoleh nilai median 90 mmHg dengan rentang 70-120 mmHg
dan rerata 90,12 mmHg. Distribusi data tekanan darah diasolik dari responden
wanita diperoleh nilai median 90 mmHg dengan rentang 70-110 mmHg dan rerata
90,16 mmHg. Tekanan darah diastolik memiliki distribusi data yang tidak normal
dengan nilai p=0,001 pada pria dan p=0,000 pada wanita (p<0,05). Data yang
bersifat tidak normal menunjukkan bahwa persebaran data tekanan darah diastolik
pada semua responden tidak merata.
Menurut American Diabetes Association (2011) tekanan darah diastolik
ditargetkan berkisar <80 mmHg untuk penyandang diabetes, pasien dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
penyakit kardivaskuler aterosklerosis atau gagal ginjal kronik. Setiap kenaikan
tekanan darah diastolik 5 mmHg pada penyandang diabetes melitus tipe 2 dapat
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler sebesar 20-30%. Berdasarkan JNC 7
(2004) tekanan darah diastolik dikelompokan menjadi 4 kategori dan telah
disajikan pada tabel II. Pada Tabel XIII dan Tabel XIV menunjukkan frekuensi
tekanan darah diastolik terbanyak berada pada klasifikasi hipertensi tahap I pada
pria (15 orang; 35,71%) dan wanita (23 orang; 39,65%).
Tabel XIII. Distribusi Tekanan Darah Diastolik DM 2 Responden Pria
TD Sistolik Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<80 3 7,14 Normal
80-89 10 23,81 Prehipertensi
90-99 15 35,72 Hipertensi tahap I
≥100 14 33,33 Hipertensi tahap II
Tabel XIV. Distribusi Tekanan Darah Diastolik DM 2 Responden Wanita
TD Diastolik Jumlah (orang) Persentase (%) Klasifikasi
<80 4 6,90 Normal
80-89 12 20,69 Prehipertensi
90-99 23 39,65 Hipertensi tahap I
≥100 19 32,76 Hipertensi tahap II
B. Komparatif Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik
Analisis komparatif bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan yang
bermakna antara masing-masing variabel independen yaitu lingkar pinggang dan
rasio lingkar pinggang-panggul dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik. Dilakukan perbandingan dengan membagi 2 kelompok dalam satu
variabel independen berdasarkan cut-off masing-masing variabel sesuai dengan
Guideline yang digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Penentuan hasil distribusi data dikatehui dari nilai signifikansi (p) pada
uji normalitas dengan komparatif. Pada hasil statistik, diketahui jumlah data
sampel untuk setiap kelompok variabel. Uji normalitas yang digunakan yaitu
Shapiro-Wilk sebab jumlah data ≤50. Analisis komparatif dalam penelitan ini
digunakan analisis Mann-Whitney karena seluruh data menunjukkan hasil
distribusi data yang tidak normal. Dalam hasil penelitian ini, semua nilai p>0,05
yang menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara
kelompok komparatif.
1. Komparatif Lingkar Pinggang <90 cm dan Lingkar Pinggang ≥90 cm
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden
Pria
a. Tekanan Darah Sistolik
Tabel XV. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Pria
Lingkar Pinggang
<90 cm
(n=12)
Lingkar Pinggang
≥90 cm
(n=30)
P
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
129,33±17,629 143,00±22,461 0,103
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,482 untuk
kelompok lingkar pinggang <90 cm dan nilai p=0,046 untuk kelompok lingkar
pinggang ≥90 cm. Rerata tekanan darah sistolik dengan lingkar pinggang <90 cm
adalah 129,33 mmHg dan lingkar pinggang ≥90 cm adalah 143,00 mmHg. Data
hasil komparatif antara lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm
terhadap tekanan darah sistolik diperoleh nilai p=0,103 (Tabel XV). Nilai p>0,05
menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm terhadap tekanan darah
sistolik.
Penelitian secara cross sectional pernah dilakukan oleh Kaur, Biashnoi,
and Badaruddoza pada tahun 2010. Responden berusia 30-70 tahun dengan
jumlah 203 pria penyandang diabetes melitus tipe 2. Responden dikelompokan
dalam lingkar pinggang ≥90 cm dan <90 cm. Rerata tekanan darah sistolik yang
diperoleh 137,96 mmHg dengan kesimpulan terdapat perbedaan rerata yang tidak
bermakna untuk kelompok lingkar pinggang <90 cm dan ≥90 cm.
b. Tekanan Darah Diastolik
Tabel XVI. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Pria
Lingkar Pinggang
<90 cm
(n=12)
Lingkar Pinggang
≥90 cm
(n=30)
P
Tekanan Darah
Diastolik (mmHg)
86,25±9,799 91,67±10,199 0,146
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,149 untuk
kelompok lingkar pinggang ≤90 cm dan nilai p=0,004 untuk kelompok lingkar
pinggang >90 cm. Rerata tekanan darah diastolik dengan lingkar pinggang <90
cm adalah 86,25 mmHg dan lingkar pinggang ≥90 cm adalah 91,67 mmHg. Data
hasil komparatif antara lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm
terhadap tekanan darah diastolik diperoleh nilai p=0,146 (Tabel XVI). Nilai
p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara
kelompok lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm terhadap
tekanan darah diastolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Penelitian secara cross sectional pernah dilakukan oleh Kaur, Biashnoi,
and Badaruddoza pada tahun 2010. Responden berusia 30-70 tahun dengan
jumlah 203 pria penyandang diabetes melitus tipe 2. Responden dikelompokan
dalam lingkar pinggang ≥90 cm dan <90 cm. Rerata tekanan darah diastolik yang
diperoleh 91,51 mmHg dengan kesimpulan terdapat perbedaan rerata yang tidak
bermakna untuk kelompok lingkar pinggang <90 cm dan ≥90 cm.
2. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm dan Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul ≥0,90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan
Darah Diastolik Responden Pria
a. Tekanan Darah Sistolik
Tabel XVII. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden Pria
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
<0,90 cm
(n=14)
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
≥0,90 cm
(n=28)
P
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
133,71±18,462 141,79±23,262 0,447
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,152 untuk
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan nilai p=0,016 untuk
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,90 cm. Rerata tekanan darah sistolik
dengan rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm adalah 133,71 mmHg dan rasio
lingkar pinggang-panggul ≥0,90 cm adalah 141,79 mmHg. Prevalensi hipertensi
pada pria di Indonesia sekitar 53,8% dengan rentang usia 50-59 tahun. Usia lebih
dari 60 tahun prevalensi tekanan darah tinggi sekitar 64,5% (Sigarlaki, 2006).
Data hasil komparatif antara rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan rasio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
lingkar pinggang-panggul ≥0,90 cm terhadap tekanan darah sistolik peroleh nilai
p=0,447 (Tabel XVII). Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang
tidak bermakna antara kelompok lingkar pinggang <0,90 cm dan lingkar pinggang
≥0,90 cm terhadap tekanan darah sistolik.
b. Tekanan Darah Diastolik
Tabel XVIII. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden Pria
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
<0,90 cm
(n=14)
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
≥0,90 cm
(n=28)
p
Tekanan Darah
Diastolik (mmHg)
87,50±10,516 91,43±10,079 0,315
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,090 untuk
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan nilai p=0,007 untuk
kelompok lingkar pinggang ≥0,90 cm. Rerata tekanan darah diastolik dengan rasio
lingkar pinggang-panggul <0,90 cm adalah 87,50 mmHg dan rasio lingkar
pinggang-panggul ≥0,90 cm adalah 91,63 mmHg. Data hasil komparatif antara
rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul
≥0,90 cm terhadap tekanan darah diastolik peroleh nilai p=0,315 (Tabel XVIII).
Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan rasio lingkar pinggang-
panggul ≥0,90 cm terhadap tekanan darah diastolik.
Menurut Lilyasari (2007) estimasi risiko hipertensi menunjukkan bahwa
78% hipertensi pada pria berhubungan dengan obesitas. Risiko kejadian hipertensi
meningkat sampai 2,6 kali pada subyek pria obesitas dan meningkat 2,2 kali pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
subyek wanita obesitas dibanding subyek dengan berat badan normal. Penelitian
yang pernah dilakukan oleh Ashraf dan Basir (2007) dengan rentang usia 35-65
tahun dengan rerata tekanan darah diastolik 90 mmHg. Mengevaluasi sebanyak
114 pasien pria penyandang diabetes melitus tipe 2 dari tahun 2005-2006.
Responden penelitian dikelompokan dalam rasio lingkar pinggang-panggul >0,90
dan <0,90 cm. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan rerata yang tidak
bermakna antara kelompok variabel RLPP dengan nilai p>0,005.
3. Komparatif Lingkar Pinggang <80 cm dan Lingkar Pinggang ≥80 cm
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden
Wanita
a. Tekanan Darah Sistolik
Tabel XIX. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Wanita
Lingkar Pinggang
<80 cm
(n=3)
Lingkar Pinggang
≥80 cm
(n=55)
p
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
146,67±30,551 138,95±24,006 0,654
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan untuk lingkar pinggang <80 cm menggunakan
Shapiro-Wilk diperoleh nilai p=0,637, sedangkan untuk lingkar pinggang ≥80 cm
menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p=0,000. Rerata tekanan darah
sistolik dengan lingkar pinggang <90 cm adalah 146,67 mmHg dan lingkar
pinggang ≥80 cm adalah 138,95 mmHg. Data hasil komparatif antara lingkar
pinggang <80 cm dan lingkar pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah sistolik
peroleh nilai p=0,654 (Tabel XIX). Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
rerata yang tidak bermakna antara kelompok lingkar pinggang <80 cm dan lingkar
pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah sistolik.
Penelitian oleh Uhernik dan Milanovic (2009) menyatakan terdapat
perbedaan yang tidak bermakna kejadian hipertensi pada wanita overweight
dengan indikator lingkar pinggang ≥80 cm. Hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh Liu, et al. (2011) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna dengan p<0,001 pada kelompok responden yang memiliki tekanan
darah <140 mmHg dan kelompok tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dengan
perbedaan yang signifikan. Penelitian tidak bermakna yang diperoleh dalam hasil
penelitian karena responden penelitian ini hanya 100 responden sedangkan pada
penelitian Liu, et al. berjumlah 772 responden.
b. Tekanan Darah Diastolik
Tabel XX. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan
Lingkar Pinggang pada Responden Wanita
Lingkar Pinggang
<80 cm
(n=3)
Lingkar Pinggang
≥80 cm
(n=55)
p
Tekanan Darah
Diastolik (mmHg)
90,00±10,000 90,16±9,148 0,956
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan untuk lingkar pinggang <80 cm menggunakan
Shapiro-Wilk diperoleh nilai p=1,000, sedangkan untuk lingkar pinggang ≥80 cm
menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p=0,000. Rerata tekanan darah
diastolik dengan lingkar pinggang <80 cm adalah 90,00 mmHg dan lingkar
pinggang ≥80 cm adalah 90,16 mmHg. Data hasil komparatif antara lingkar
pinggang <80 cm dan lingkar pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah diastolik
diperoleh nilai p=0,956 (Tabel XX). Nilai p>0,05 menunjukkan tidak terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
perbedaan rerata yang bermakna antara kelompok lingkar pinggang <80 cm dan
lingkar pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah diastolik.
Penelitian secara cross sectional pernah dilakukan oleh Kaur, Biashnoi,
and Badaruddoza pada tahun 2010. Responden berusia 30-70 tahun dengan
jumlah 203 pria penyandang diabetes melitus tipe 2. Responden dikelompokan
dalam lingkar pinggang <80 cm dan lingkar pinggang ≥80 cm. Rerata tekanan
darah diastolik yang diperoleh 88,60 mmHg dengan kesimpulan terdapat
perbedaan rerata yang tidak bermakna untuk kelompok lingkar pinggang <90 cm
dan ≥90 cm.
4. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Pangggul <0,85 cm dan Rasio
Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,85 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan
Tekanan Darah Diastolik Responden Wanita
a. Tekanan Darah Sistolik
Tabel XXI. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden Wanita
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
<0,85 cm
(n=11)
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
≥0,85 cm
(n=47)
p
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
133,73±11,082 140,66±26,169 0,606
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,164 untuk
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan nilai p=0,000 untuk
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm. Rerata tekanan darah sistolik
dengan rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm adalah 133,73 mmHg dan rasio
lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm adalah 140,66 mmHg. Data hasil komparatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
antara rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-
panggul ≥0,85 cm terhadap tekanan darah sistolik peroleh nilai p=0,606 (Tabel
XXI). Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna
antara kelompok lingkar pinggang <0,85 cm dan lingkar pinggang ≥0,85 cm
terhadap tekanan darah sistolik.
Penelitian yang serupa dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Liu,
et.al. (2011) dengan responden wanita mengkomparasikan RLPP pada kelompok
responden dengan tekanan darah sistolik <140 mmHg dan kelompok responden
≥140 mmHg memperoleh hasil bahwa antara kedua kelompok terdapat perbedaan
rerata yang tidak bermakna (p=0,007).
b. Tekanan Darah Diastolik
Tabel XXII. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan
Rasio Lingkar Pinggang-pamggul pada Responden Wanita
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
<0,85 cm
(n=11)
Rasio Lingkar
Pinggang-Panggul
≥0,85 cm
(n=47)
p
Tekanan Darah
Diastolik (mmHg)
91,73±10,900 89,79±8,720 0,415
Keterangan:
p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna
Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,005 untuk
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan nilai p=0,000 untuk
kelompok lingkar pinggang ≥0,85 cm. Rerata darah diastolik dengan rasio lingkar
pinggang-panggul <0,85 cm adalah 91,73 mmHg dan rasio lingkar pinggang-
panggul ≥0,85 cm adalah 89,79 mmHg. Data hasil komparatif antara rasio lingkar
pinggang-panggul <0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm
terhadap tekanan darah diastolik peroleh nilai p=0,415 (Tabel XXII). Nilai p>0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara kelompok
rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul
≥0,85 cm terhadap tekanan darah diastolik.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Liu, et.al. (2011) memperoleh
hasil yang tidak bermakna dengan nilai p=0,641 antara RLPP pada tekanan darah
diastolik <90 mmHg dan RLPP pada kelompok responden dengan tekanan darah
diastolik ≥90 mmHg.
C. Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik
Uji hipotesis korelasi dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis
Spearman. Uji Spearman dipilih karena pada salah satu variabel data terdistribusi
tidak normal. Hasil hipotesis dikatakan memiliki hubungan korelasi yang
bermakna apabila menghasilkan nilai signifikansi (p) <0,005 dan hipotesis
dikatakan memilki hubungan korelasi searah jika nilai r positif (Dahlan, 2012).
Korelasi searah atau positif diartikan bahwa ada peningkatan nilai suatu variabel
(LP dan RLPP) akan diikuti dengan peningkatan nilai variabel lain (tekanan darah
sistolik dan diastolik). Korelasi pengukuran lingkar pinggang dan RLPP terhadap
tekanan darah pada penyandang diabetes melitus tipe 2 dapat dilihat pada tabel
XXIII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel XXIII. Korelasi Pengukuran LP dan RLPP terhadap Tekanan Darah pada
Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung
Variabel Variabel
Tergantung Bebas
Pria Wanita
r p r p
Tekanan Darah
Sistolik
Lingkar Pinggang 0,255 0,104 -0,059* 0,658
RLPP 0,119 0,453 0,068 0,610
Tekanan Darah
Diastolik
Lingkar Pinggang 0,227 0,148 0,007 0,956
RLPP 0,157 0,321 -0,108* 0,419 p<0,05 = terdapat korelasi yang bermakna antara kedua variabel
*(-) = korelasi berlawanan arah
1. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden
Pria dan Wanita
a. Responden Pria
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi lingkar pinggang
terhadap tekanan darah sistolik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung yaitu r=0,255. Nilai korelasi ini berada di antara 0,2
sampai dengan 0,399 dimana kekuatan korelasi tergolong lemah. Nilai
signifikansi (p) yaitu 0,104 menunjukkan nilai p>0,05 dimana terdapat korelasi
yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada
responden pria. Arah korelasi positif yang berarti kenaikan lingkar pinggang
berbanding lurus dengan kenaikan tekanan darah sistolik. Gambar grafik 10 yang
menunjukkan korelasi positif dapat dilihat garis yang arahnya dari bawah ke atas.
Gambar 10. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah Sistolik
Responden Pria (r=0,255; p=0,104)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Oviyanti (2010) yang dilakukan pada 29 responden pria, usia 25-
45 tahun, dan menghasilkan korelasi positif yang sangat lemah dengan nilai
r=0,135 dan terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan
tekanan darah sistolik pada responden pria dengan p=0,485. Penelitian lain
dilakukan oleh Hada (2013) dengan jumlah 129 responden dan menghasilkan
korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah (r=0,316).
b. Responden Wanita
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi lingkar pinggang
terhadap tekanan darah sistolik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD
Kabupaten Temanggung yaitu r= -0,059. Nilai korelasi ini berada di antara 0,00
sampai dengan 0,199 dimana kekuatan korelasi tergolong sangat lemah. Nilai
signifikansi (p) yaitu 0,658 (p>0,05) menunjukkan terdapat korelasi yang tidak
bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik. Arah korelasi
negatif yang berarti kenaikan lingkar pinggang tidak diiringi dengan kenaikan
tekanan darah sistolik ataupun sebaliknya. Pada gambar 11, korelasi negatif
ditunjukkan dengan arah garis dari atas ke bawah.
Gambar 11. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah Sistolik
Responden Wanita (r=-0,05; p=0,658)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh mukti (2011), pada
wanita usia 30-50 tahun sebanyak 57 responden menyatakan bahwa lingkar
pinggang dengan tekanan darah diastolik berkorelasi positif sangat lemah dan
tidak bermakna (r=0,179; p=0,183). Penelitian lain oleh Hada (2013) dengan
responden sebanyak 129 orang usia rata-rata 19 tahun menyatakan bahwa tekanan
darah diastolik berkorelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna (r=0,052;
p=0,673). Penelitian oleh Pongsatha, Morakot, Sangchun, dan Chaovisitsaree
(2011), juga menyatakan lingkar pinggang berkorelasi positif lemah dengan
tekanan darah diastolik wanita usia lebih dari 40 tahun sebanyak 400 responden.
Pada penelitian ini, hasil korelasi negatif sangat lemah dan tidak
bermakna. Arah korelasi berkebalikan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Korelasi negatif dapat diduga karena adanya responden yang telah mengalami
hipertensi dan telah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah sebelum
dilakukan penelitian. Aktivitas fisik yang berlebihan dan stres psikis juga diduga
dapat menyebabkan hasil korelasi negatif. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian
lanjutan mengenai riwayat penggunaan obat penurun tekanan darah, selain itu
perlu digunakan kelompok tanpa diabetes tipe 2 sebagai pembanding. Kelompok
pembanding diperlukan untuk mengetahui apakah lingkar pinggang dan rasio
lingkar pinggang-panggul mempengaruhi terhadap tekanan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah Diastolik Responden
Pria dan Wanita
a. Responden Pria
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi lingkar pinggang
terhadap tekanan darah diastolik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di
RSUD Kabupaten Temanggung yaitu r=0,227. Nilai korelasi ini berada di antara
0,2 sampai dengan 0,399 dimana kekuatan korelasi tergolong lemah. Nilai
signifikansi (p) yaitu 0,148 menunjukkan nilai p>0,05 dimana terdapat korelasi
yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah diastolik. Arah
korelasi positif yang berarti kenaikan lingkar pinggang berbanding lurus dengan
kenaikan tekanan darah diastolik. Gambar grafik 12 menunjukkan korelasi positif
dapat dilihat garis yang arahnya dari bawah ke atas.
Gambar 12. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah Diastolik
Responden Pria (r=0,227; p=0,148)
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Oviyanti (2010) dengan jumlah responden pria sebanyak 29, usia
25-45 tahun, dan menghasilkan korelasi positif yang lemah dengan nilai r=0,301
dan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan
darah diastolik pada responden pria dengan p=0,133. Penelitian lain oleh Hada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(2013) dengan 129 responden usia dewasa, menghasilkan korelasi positif sangat
lemah dan tidak bermakna (r=0,103; p=0,434).
b. Responden Wanita
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi lingkar pinggang
terhadap tekanan darah diastolik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di
RSUD Kabupaten Temanggung yaitu r=0,007. Nilai korelasi ini berada di antara
0,00 sampai dengan 0,199 dimana kekuatan korelasi tergolong sangat lemah. Nilai
signifikansi (p) yaitu 0,956 menunjukkan nilai p>0,05 dimana terdapat korelasi
yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah diastolik. Arah
korelasi positif yang berarti kenaikan lingkar pinggang berbanding lurus dengan
kenaikan tekanan darah diastolik pada responden wanita. Gambar grafik 13
menunjukkan korelasi positif dapat dilihat garis yang arahnya dari bawah ke atas.
Gambar 13. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah Diastolik
Responden Wanita (r=0,007; p=0,956)
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Oviyanti (2010) yang dilakukan pada 34 responden wanita, usia
25-45 tahun, dan menghasilkan korelasi positif yang lemah dengan nilai r=0,241
dan terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan
darah diastolik pada responden wanita dengan p=0,170. Penelitian oleh Mukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(2011) yang dilakukan pada 57 responden dengan usia 30-50 tahun menghasilkan
korelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna (r=0,179; p=0,183) dan
penelitian oleh Hada (2013) sebanyak 129 responden usia dewasa menghasilkan
korelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna (r=0,166; p=0,172). Penelitian
yang mendukung lainnya oleh Pongsatha, Morakot, Sangchun, dan Chaovisitsaree
(2011), juga menyatakan lingkar pinggang berkorelasi positif sangat lemah
dengan tekanan darah diastolik wanita usia lebih dari 40 tahun sebanyak 400
responden (r=0,157).
3. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah
Sistolik Responden Pria dan Wanita
a. Responden Pria
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap tekanan darah sistolik pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung yaitu r=0,119. Nilai korelasi ini
berada di antara 0,00 sampai dengan 0,199 dimana kekuatan korelasi tergolong
sangat lemah. Nilai signifikansi (p) yaitu 0,453 menunjukkan nilai p>0,05 dimana
terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah
sistolik. Arah korelasi positif yang berarti kenaikan rasio lingkar pinggang-
panggul berbanding lurus dengan kenaikan tekanan darah sistolik. Gambar grafik
14 menunjukkan korelasi positif dapat dilihat garis yang arahnya dari bawah ke
atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 14. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah
Sistolik Responden Pria (r=0,119; p=0,453)
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Oviyanti (2006) yang dilakukan pada 29 responden pria, usia 25-
45 tahun, dan menghasilkan korelasi positif yang lemah dengan nilai r=0,228 dan
terdapat korelasi yang tidak bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul dan
tekanan darah sistolik pada responden pria dengan p=0,233. Penelitian oleh Hada
(2013) dengan jumlah responden 129 usia dewasa menghasilkan korelasi positif
lemah dan tidak bermakna (r=0,244; p=0,060). Penelitian lain yang dilakukan
oleh Sarkar, mondal, dan Sen pada tahun 2009 sebanyak 75 responden pria
dengan usia 30-50 tahun menghasilkan nilai korelasi positif yang sangat lemah
(r=0,07).
b. Responden Wanita
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap tekanan darah sistolik pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung yaitu r=0,068. Nilai korelasi ini
berada di antara 0,00 sampai dengan 0,199 dimana kekuatan korelasi tergolong
sangat lemah. Nilai signifikansi (p) yaitu 0,610 menunjukkan nilai p>0,05
terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
sistolik. Arah korelasi positif yang berarti kenaikan rasio lingkar pinggang-
panggul berbanding lurus dengan kenaikan tekanan darah sistolik. Gambar grafik
15 menunjukkan korelasi positif dapat dilihat garis yang arahnya dari bawah ke
atas.
Gambar 15. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah
Sistolik Responden Wanita (r=0,068; p=0,610)
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Mukti (2011) dengan responden sebanyak 57, usia 30-50 tahun,
dan menghasilkan korelasi positif lemah dan tidak bermakna (r=0,247; p=0,064).
Penelitian lain oleh Wang dan Hoy (2004) dengan jumlah 414 responden wanita
dengan rentang usia 20-74 tahun. Hasil korelasi menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan
darah sistolik dengan nilai p=0,191. Penelitian oleh Pongsatha, Morakot,
Sangchun, dan Chaovisitsaree (2011), juga menghasilkan korelasi positif dengan
kekuatan sangat lemah (r=0,171). Hada (2013) dalam penelitiannya pada
responden usia dewasa sebanyak 129, menghasilkan korelasi positif sangat lemah
dan tidak bermakna (r=0,091; p=0,458).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah
Diastolik Responden Pria dan Wanita
a. Responden Pria
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap tekanan darah diastolik pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung yaitu r=0,157. Nilai korelasi ini
berada di antara 0,00 sampai dengan 0,199 dimana kekuatan korelasi tergolong
sangat lemah. Nilai signifikansi (p) yaitu 0,321 menunjukkan nilai p>0,05 dimana
terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah
sistolik. Arah korelasi positif yang berarti kenaikan rasio lingkar pinggang-
panggul berbanding lurus dengan kenaikan tekanan darah diastolik. Gambar
grafik 16 menunjukkan korelasi positif dapat dilihat garis yang arahnya dari
bawah ke atas.
Gambar 16. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah
Diastolik Responden Pria (r=0,157; p=0,321)
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Wang dan Hoy (2004). Penelitian dilakukan dengan jumlah 422
responden pria dengan rentang usia 20-74 tahun. Hasil korelasi menunjukkan
terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
terhadap tekanan darah diastolik dengan nilai p=0,174. Penelitian oleh Fran
(2011), dengan jumlah 70 responden laki-laki, usia 30-50 tahun, dan
menghasilkan korelasi positif lemah dan tidak bermakna (r=0,234; p=0,052).
Penelitian serupa oleh Hada (2013) pada 129 responden usia dewasa juga
menghasilkan korelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna (r=0,198;
p=0,129).
b. Responden Wanita
Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi rasio lingkar
pinggang-panggul terhadap tekanan darah diastolik pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung yaitu r= -0,108. Nilai korelasi ini
berada di antara 0,00 sampai dengan 0,199 dimana kekuatan korelasi tergolong
sangat lemah. Nilai signifikansi (p) yaitu 0,419 menunjukkan nilai p>0,05 dimana
terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah
sistolik. Arah korelasi negatif yang berarti kenaikan rasio lingkar pinggang-
panggul tidak diiringi dengan kenaikan tekanan darah diastolik pada wanita. Pada
gambar 17, korelasi negatif ditunjukkan dengan arah garis dari atas ke bawah.
Gambar 17. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah Diastolik
Responden Wanita (r=-0,108; p=0,419)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh Mukti (2011) menghasilkan
korelasi positif lemah dan tidak bermakna (r=0,246; p=0,065). Penelitian serupa
yang pernah dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hada (2013) yang
dilakukan pada 69 responden wanita, menghasilkan korelasi negatif yang sangat
lemah dengan nilai r=-0,193 dan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara
rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah diastolik pada responden
wanita (p=0,112).
Arah korelasi negatif dapat diduga karena adanya beberapa faktor. Pada
penelitian ada responden yang mengalami riwayat hipertensi sehingga sebelum
dilakukan penelitian dan pengukuran pasien telah mengkonsumsi obat penurun
tekanan darah. Usia juga bisa menjadi faktor pendukung. Pada penelitian ini rata-
rata responden wanita berusia 61 tahun, dan penyakit hipertensi paling banyak
dialami oleh kelompok usia 31-55 tahun. Tekanan sistolik dapat terus meningkat
sampai usia 80 tahun sementara tekanan diastolik terus meningkat sampai 60
tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi seperti ini dan sering terjadi pada usia lanjut disebut hipertensi sistolik
terisolasi (Gunawan, 2001).
Kemungkinan terjadinya korelasi negatif bisa juga dipengaruhi oleh
hormon. Hormon estrogen dapat berperan sebagai pelindung alami tubuh wanita.
Estrogen bisa sebagai antioksidan karena estrogen bisa mencegah oksidasi
kolesterol LDL, sehingga kemampuan LDL untuk membentuk plak pada
pembuluh darah akan berkurang. Aliran darah menjadi lancar dan jantung
memperoleh suplai oksigen yang cukup (Khomsan, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat korelasi positif dan tidak bermakna antara lingkar pinggang
terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pria, lingkar pinggang terhadap
tekanan darah diastolik wanita, rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan
darah diastolik pria, dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah
sistolik responden pria dan wanita. Korelasi negatif dan tidak bermakna antara
lingkar pinggang terhadap tekanan darah sistolik dan rasio lingkar pinggang-
panggul terhadap tekanan darah diastolik responden wanita.
B. Saran
1. Penelitian korelasi selanjutnya diharapkan dilakukan wawancara personal yang
mendalam kepada calon responden terutama mengenai riwayat penggunaan obat
yang terkait obat penurun tekanan darah.
2. Perlu menggunakan dua kelompok responden, yaitu kelompok penyandang
diabetes melitus tipe 2 dan kelompok tanpa diabetes melitus tipe 2 yang dapat
digunakan sebagai pembanding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Daftar Pustaka
American Diabetes Association, 2011, Standards of Medical Care In Diabetes,
Diabetes Care, 33th edition, pp.11-61.
Anonim, 2013, Taking a Pulse, http://apbrwww5.apsu.edu/thompsonj/Anatomy%
20&%20Physiology/2020/2020%20Exam%20Reviews/Exam%21/CH19
%20Pulse.htm, diakses tanggal 29 Oktober 2013.
Arifin., Prasetyaningrum., dan Andayani, 2007, Pengobatan DM Tipe 2 pada
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Wira Tamtama Semarang Tahun
2006, Fakultas Farmasi, Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 4(1),
24.
Asraf., and Basir, 2007, Assiciation of Hypertension and Diastolic Dysfunction
with Type-2 Diabetes Melitus, Pak.J.Med.Sci., 23(3), 344-348.
Dahlan, M., dan Sopiyudin, 2012, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan,
Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan
Menggunakan SPSS, Edisi 5, Salemba Medika, Jakarta, pp. 62-75, 170-
175.
Depkes RI, 2006, Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit
Hipertensi, pp.16
Depkes RI, 2008, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia, Jakarta.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Wells, B.G., and Posey, L.M., 2008,
Pharmacotherapy- A Pathophysiologic Approach, 7th
ed, McGraw Hill
Medical, New York, USA, pp. 144 – 145.
Dorland, N., 2010, Kamus Kedokteran Dorland, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, pp. 594, 1523.
Fran, E., 2011, Korelasi Pengukuran Antropometrik dengan Tekanan Darah pada
Laki- Laki Dewasa Sehat di Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Ganong, W, F., and McPhee, S, J., 2006, Pathophysiology of disease: An
Introdution To Clinical Medicine, 5th edition, The McGraw-Hill
Companies Inc, New York, pp.338-341, 570-571.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gormer, 2007, Farmakologi Hipertensi, diterjemahkan oleh Lyrawati., hal.1,
Universitas Sumatera Utara, Sumatera.
Gunawan, L., 2001, Hipertensi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, pp. 7.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E., 2006, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.172, 1024.
Hada, 2013, Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Hasurungan, 2002, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada
Lansia, Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI, Jakarta.
Sigarlaki, 2006, Karakteristik dan Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi di
Desa Bogor, Kecamatan Bulus Pesantren Kebupaten Kebumen Jawa
Tengah, Univeristas Kristen Indonesia, Makara Kesehatan, Jakarta,
pp.78-88
Ilyas, 2013, Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi), www.medicastore.com, diakses
tanggal 29 Oktober 2013.
International Diabetes Foundation, 2006, Metabolic Syndrome: The Consensus
Worldwide Definition of the Metabolic Syndrome, IDF Publication,
Brussels, pp. 11.
Jalal, F., Liputo, I.N., Susanti, N., dan Oenzil, F., 2010, Hubungan Lingkar
Pinggang dengan Kadar Gula Darah, Trigliserida dan Tekanan Darah
pada Etnis Minang di Kabupaten Padang Pariman, Sumatera Barat, pp.
3-4.
JNC 7, 2004, The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure,
Department Of Health and Human Services, National, Heart, Lung, and
Blood Institute, U.S, pp.12.
Kementerian Kesehatan RI, 2010, Seri Perencanaan: Pedoman Teknis Sarana
dan Prasarana Rumah Sakit kelas B, Bakti Husada, pp. 10,14.
Kaur, T., Bishnoi, D., and Badaruddoza, 2010, Effects of Sex on Prevalence of
Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) with Respect to Blood Pressure, BMI,
and WHF among Punjabi Population, International Journal of Medicine
and Medical Sciences, 2(9), pp. 265.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kumar, V., Abbas, A, K., and Fausto, N., 2009, Robbins & Cotran, Dasar
Patologis Penyakit, Edisi 7, EGC, Jakarta, pp.477-478, 542, 1214.
Lilyasari, 2007, Hipertensi Dengan Obesitas: Adakah Peran Endotelil-1?,
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Pusat Jantung
Nasional, Harapan Kita, Jakarta, pp. 460.
Liu, Y., Tong, G., Tong, W., Qin, X., 2011, Can Body Mass Index, Waist
Circumference, Waist Hip Ratio, and Waist Height Ratio Predict the
Presence of Multiple Metabolic Risk Factors in Chinese Subject?, BMC
Public Health, pp.4-8.
Meilaningrum, 2013, Hubungan Beberapa Indikator Obesitas dengan Tekanan
Darah Pada Usia Dewasa di Wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota
Malang, Tugas Akhir, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya, Malang.
Merentek, E., 2006, Resistensi insulin pada diabetes melitus tipe 2, Cermin Dunia
Kedokteran, Nomor 150, Volume 15, pp.1-9.
Mukti, 2011, Korelasi Antara Body Mass Index (BMI), Lingkar Pinggang, Rasio
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP), dan Abdominal Skinfold Thickness
Tekanan Darah Pada Staff Wanita Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
NHLBI, 2012, According to Waist Circumference, Guidelines on Overweight and
Obesity,
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/obesity/e_txtbk/txgd/4142.htm,
diakses tanggal 15 Maret 2013.
Notoadmojo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,
pp. 89, 145-148.
Oviyanti, 2010, Hubungan antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang
Panggul dengan Tekanan Darah pada Subjek Usia Dewasa, Skripsi,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
PERKENI, 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 di Indonesia, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Jakarta, pp. 4, 8.
Pemerintah Kabupaten Temanggung, 2008, Profil Kabupaten Temanggung,
http://temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=5, diakses tanggal 18 Maret
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pongsatha, Morakot, Sangchun, and Chaovisitsaree, 2011, Correlation Between
Waist Circumference and Other Factors in Menopausal Women in
Thailand, Vol.4, No.2, Department of Obstetrics and Gynecology,
Faculty of Medicine, Chiang Mai University, Chiang Mai, Thailand.
Price, A.S., and Wilson, M.L., 2005, Pathophysiology: Clinical Concepts of
Disease Processes, Ed.6, Vol.2, EGC, Jakarta, pp.1259-1263.
Purnamasari, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Pusat Penerbit Ilmu
Penyakit Dalam, Jakarta, pp. 1880.
Qatanani, M., dan Lazar, M, A., 2007, Mechanism of Obesity-Associated Insulin
Resistance: Many Choices On The Menu, Genes & Development, pp.21,
1443-1455.
Rahajeng, E., dan Tuminah, S., 2009, Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di
Indonesia, Majalah Kedokteran Indonesia, pp.584.
Riset Kesehatan Dasar, 2007, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan
Pengembangan kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta, pp.51.
Rizvi, dan Sander, 2006, Assessment and Monitoring of Glycemic Control in
Primary Diabetes Care: Monitoring Techniques, Record Keeping, Meter
Downloads, Tests of Average Glycemia, and Point-of-Care Evaluation,
University of South Carolina School of Medicine, Two Medical Park,
Columbia.
Rodrigues, L., 2011, What Do Men Really Look for in Women?,
http://www.learnbodylanguage.org/body_language_courting.html,
diakses pada Maret 2013.
Sarkar, D., Mondal, N., and Sen, J., 2009, Obesity and Blood Pressure Variations
among the Bengali Kayastha Population of North Bengal, India;
J.Life.Sei., 1(1), 35-43.
Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Sagung Seto, Jakarta, pp. 88.
Shah, A., Bhandary, S., Malik, S.L., Risal, and P., Koju, R., 2009, Waist
circumference (WC) and waist-hip ratio as predictors of type 2 diabetes
mellitus in Nepalese population of Kavre District, Kavre, Nepal, 262.
Siswanto, 2009, Prevalensi Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Obesitas Sentral di
Kelurahan Tajur Ciledug, Skripsi, Universitas Islam Negeri, Syariff
Hidayatullah, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Soegondo, S., dan Purnamasari, D., 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid
III, InternaPublishing, Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, pp.
1865, 1868.
Sowers, J, R., Epstein, M., and Frohlich, E., 2001, Diabetes, Hypertension, and
Cardivascular Disease An Update, Journal of American Heart
Assotiation, pp. 37, 1053-1059.
Spiegel, M., and Stephens, L., 2007, Statistik, Edisi 3, Diterjemahkan oleh
Kastawan, W., dan Harmein, I., Erlangga, Jakarta, pp. 150.
Stump, CS., Clark, SE., and Sowers, JR., 2005, Oxidative Stress in Insulin-
Resistant Conditions: Cardiovascular Implications, Treat Endocrinol, 4,
343-351.
Supriyanto, A., 2014, Obesitas, Faktor Penyebab, dan Bentuk-Bentuk Terapinya,
FIK UNY, Yogyakarta.
Suyono, S., 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, InternaPublishing,
Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, pp. 1875-1877.
The ACCORD Study Group, 2010, Effects if Intensive Blood-Pressure Control in
Type 2 Diabetes Mellitus, The New England Journal of Medicine, 17,
362.
Tortora, J.G., and Derrickson, H.B., 2009, Principles of Anatomy and Physiology,
12th ed, John Wiley and Sons, Inc.
Uhernik, A.I., and Milanovic., 2009, Anthropometric Indices of Obesity and
Hypertension in Different Age and Gender Groups of Croatian
Population, Coll. Antropol. 133, 75-80.
Wang, Z., and Hoy, E.W., 2004, Waist Circumference, Body Mass Index, Hip
Circumference and Waist to Hip Ratio as Predictors of Cardivascular
disease in Aboriginal People, The University of Queensland/Menzies
School of Health Research, Australia.
Wang, Z, V., and Scherer, P, E., 2008, Adinopectin, Cardivascular Function, and
Hypertension, American Heart Association, pp.8-14, 51.
Wiardani,. dan Kusumayanti, 2010, Indeks Masa Tubuh, Lingkar Pinggang Serta
Tekanan Darah Penderita dan Bukan Penderita Diabetes Melitus,
Volume 1, Nomor 1, JIG, Denpasar, pp. 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Wicaksono, R.P., 2011, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Diabetes Melitus Tipe 2, FK Universitas Diponegoro, Semarang, hal.17-
18.
World Health Organization, 2008, Waist Circumference and Waist-Hip Ratio:
Report of A WHO Expert Consultation, WHO, Geneva, pp. 5-15, 20, 27.
World Health Organization, 2013, Facts and Figures About Diabetes,
http://www.who.int/diabetes/facts/en/, diakses pada tanggal 26
November 2013.
Yuliasih, W., Wirawanni, Y., 2009, Obesitas Abdominal sebagai Faktor Risiko
Peningkatan Glukosa Darah, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas
Diponogoro, Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 1. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian RSUD Kabupaten Temanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 3. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 4. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 5. Leaflet
A. Halaman Depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
B. Halaman Belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 7. Sphygmomanometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 8. Pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul
Pengukuran Lingkar Pinggang
Pengukuran Lingkar Panggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 9. Validasi Instrumen Pengukuran (Butterfly®)
Responden Pria
Lingkar
Pinggang Mean SD CV
Lingkar
Panggul
Rasio
Lingkar
Pinggang
Panggul
Mean SD CV
75,5
75,54 0,049 0,065%
85,5 0,88
0,882 4x10-3
0,453%
75,5 85,5 0,88
75,6 85,2 0,89
75,6 85,6 0,88
75,5 85,6 0,88
Responden Wanita
Lingkar
Pinggang Mean SD CV
Lingkar
Panggul
Rasio
Lingkar
Pinggang
Panggul
Mean SD CV
65,5
65,52 0,045 0,069%
88,2 0,74
0,742 4,472x
10-3
0,603%
65,5 88,2 0,74
65,5 88,0 0,74
65,5 88,0 0,74
65,6 87,8 0,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 10. Penggunaan obat anti hipertensi
Responden pria
Pemakai obat anti hipertensi = 12 orang
1. Amlodipine = 7 orang
2. Canderin = 3 orang
3. HCT = 1 orang
4. Diltiazem = 1 orang
5. Captopril = 1 orang
No Nama TD
Sistol
TD
Diastol LP RLPP Umur
Obat Anti
Hpertensi
1 Abd 180 100 90.93 1.04 76 Amlodipine;
2 Ahs 150 80 90.03 0.93 56 Canderin;
3 Anw 130 85 88.43 0.88 46 HCT, Amlodipine.
4 Bam 160 100 87.20 0.9 61 -
5 Bud 130 90 85.07 0.86 63 -
6 Cha 170 100 93.33 0.92 77 Amlodipine;
7 Dal 112 70 90 0.9 71 -
8 Dod 120 90 126 1.2 43 -
9 Had 130 80 92.5 0.94 60 -
10 Har 150 90 97.37 0.99 60 Amlodipine.
11 Isb 110 90 124.67 1.23 54 -
12 Ist 130 80 92.8 0.89 54 Canderin;
13 Jay 150 90 98.2 0.89 68 -
14 Jum 150 100 101.1 0.81 61 -
15 Juw 190 120 106.7 1.08 55 -
16 Kho 140 90 92.8 0.96 41 -
17 Koe 100 80 84.5 0.9 75 Diltiazem
18 Kus 170 100 93 0.93 78 -
19 Mah 140 80 94.17 0.91 51 -
20 Mar 130 80 90.8 0.98 77 Amlodipine;
21 Moh 170 100 99.5 0.99 65 -
22 Muc 150 90 89.57 0.9 66 -
23 Muh 120 90 100.13 1.03 55 -
24 Muj 150 100 90.5 0.88 58 Canderin;
25 Nga 130 80 125 1.23 57 -
26 Nur 130 100 90.53 1.02 56 -
27 Pra 150 100 110.67 1.07 69 -
28 Sla 120 90 93.83 0.98 64 -
29 Suh 110 70 73.6 0.87 59 -
30 Sut 190 100 96.37 1.04 57 Diltiazem.
31 Suj 110 70 92.17 0.93 51 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
32 Suk 150 100 92 0.89 59 -
33 Sum 160 90 90.57 0.94 65 Amlodipine
34 Sun 130 90 102 1.02 51 -
35 Sud 150 100 86.97 0.99 70 Captopril;
36 Sup 120 90 87.73 0.88 52 Amlodipine;
37 Suj 180 90 120.33 1.2 46 -
38 Sur 150 90 87.23 0.95 67 -
39 Tji 130 80 101.43 0.99 70 -
40 Usm 160 80 70.40 0.83 50 -
41 Wah 130 100 121 1.2 70 -
42 Wid 170 90 86.17 0.94 53 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Responden wanita
Pemakai obat anti hipertensi = 24 orang
1. Amlodipine = 15 orang
2. Canderin = 8 orang
3. Captopril = 1 orang
4. Nifedipin = 1 orang
5. Diltiazem = 1 orang
6. Noperten = 1 orang
No Nama TD
Sistol
TD
Diastol LP RLPP Umur
Obat Anti
Hipertensi
1 AlQ 160 90 86.7 0.99 57 -
2 Asm 140 80 96.3 1.0 69 -
3 Dja 170 80 108.3 0.94 67 -
4 End 151 100 93.0 0.9 51 Amlodipine;
Canderin.
5 Eng 110 80 114.0 0.97 62 -
6 Gen 150 90 100.7 0.8 70 Captopril;
7 Hen 130 90 89.0 0.88 61 Canderin.
8 Her 140 100 104.0 1.02 63 -
9 Hir 140 100 88.0 0.86 60 Amlodipine.
10 Idm 120 90 86.8 0.89 56 -
11 Int 110 90 98.5 0.91 50 -
12 Jum 140 100 99.0 0.91 77 -
13 Khu 120 100 121.0 0.83 47 -
14 Kus 160 100 117.2 1.04 60 -
15 Mar 120 80 100.8 0.97 67 -
16 Mah 160 80 87.3 0.88 54 Amlodipine;
17 Maw 120 80 79.0 0.95 44 -
18 May 130 90 84.0 0.81 47 -
19 Mas 130 90 85.7 0.96 37 -
20 Mum 150 100 90.0 0.98 48 Amlodipine
21 Mun 160 100 82.3 0.88 58 Amlodipine;
22 Mut 180 90 75.0 0.86 64 Amlodipine
23 Nga 130 100 95.0 0.92 68 -
24 Nov 140 100 95.0 0.75 51 -
25 Nur 140 90 101.5 0.99 71 Amlodipine;
26 Nul 120 100 85.0 0.89 51 -
27 Roc 130 80 100.3 1.02 67 -
28 Saa 140 90 92.5 0.98 53 -
29 Sat 140 90 97.6 1.02 50 -
30 Sia 150 100 115.0 0.85 75 -
31 Sit 130 90 84.0 0.88 58 -
32 Sia 140 100 122.0 1.05 57 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
33 SiB 130 90 95.7 0.95 59 Canderin
34 Sih 180 90 87.5 0.95 59 Amlodipine;
35 Sik 110 90 94.5 0.88 50 -
36 Sis 130 80 95.0 1.01 75 Amlodipine;
canderin;
37 Sri 130 80 88.0 0.89 69 -
38 Srh 120 80 81.0 0.83 64 -
39 Srm 120 90 89.0 0.97 60 Canderin;
Amlodipine;
40 Srl 150 80 101.7 1.08 71 Diltiazem;
41 Srp 190 100 103.0 1.09 61 Amlodipine;
42 Srs 130 70 83.5 0.78 50 -
43 Srr 121 79 91.0 0.84 58 -
44 Srw 130 100 102.0 0.82 59 -
45 Sry 140 100 72.0 0.81 60 Nifedipine;
46 Sud 140 100 86.3 0.83 75 Amlodipine;
47 Sui 120 90 83.5 0.96 51 Noperten;
48 Sul 140 70 114.3 1.15 63 Canderin
49 Sum 140 100 89.0 0.98 55 Canderin;
50 Sui 120 90 85.6 0.94 58 Amlodipine;
51 Sup 140 80 90.0 0.98 73 -
52 Suh 130 100 104.0 0.86 58 -
53 Sus 140 90 106.5 0.89 59 -
54 Tiw 130 90 96.5 1.09 68 Amlodipine;
55 Tiy 110 70 88.5 0.86 55 -
56 Tig 140 90 88.0 0.92 58 Canderin;
Amlodipine;
57 Umi 130 90 109.0 0.94 59 -
58 Wag 160 110 93.4 0.96 75 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
USIA Mean 60.40 1.482
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 57.41
Upper Bound 63.40
5% Trimmed Mean 60.47
Median 59.50
Variance 92.198
Std. Deviation 9.602
Minimum 41
Maximum 78
Range 37
Interquartile Range 14
Skewness .082 .365
Kurtosis -.669 .717
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
USIA .071 42 .200* .977 42 .546
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
LINGKAR_PINGGANG Mean 95.8881 1.93488
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 91.9805
Upper Bound 99.7957
5% Trimmed Mean 95.5392
Median 92.6500
Variance 157.238
Std. Deviation 12.53951
Minimum 70.40
Maximum 126.00
Range 55.60
Interquartile Range 11.09
Skewness .981 .365
Kurtosis 1.094 .717
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
LINGKAR_PINGGANG .197 42 .000 .875 42 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
RASIO_LINGKAR_PING
GANG_PANGGUL
Mean .9740 .01670
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound .9403
Upper Bound 1.0078
5% Trimmed Mean .9684
Median .9400
Variance .012
Std. Deviation .10820
Minimum .81
Maximum 1.23
Range .42
Interquartile Range .12
Skewness 1.101 .365
Kurtosis .611 .717
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
RASIO_LINGKAR_PINGG
ANG_PANGGUL .156 42 .012 .884 42
.000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik Responden
Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
TEKANAN_DARAH_SIS
TOLIK
Mean 139.10 3.378
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 132.27
Upper Bound 145.92
5% Trimmed Mean 138.17
Median 130.00
Variance 479.259
Std. Deviation 21.892
Minimum 100
Maximum 190
Range 90
Interquartile Range 30
Skewness .601 .365
Kurtosis -.113 .717
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
TEKANAN_DARAH_SIST
OLIK .209 42 .000 .939 42 .027
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik
Responden Pria
Descriptives
Statistic Std. Error
TEKANAN_DARAH_DIA
STOLIK
Mean 90.12 1.585
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 86.92
Upper Bound 93.32
5% Trimmed Mean 90.16
Median 90.00
Variance 105.473
Std. Deviation 10.270
Minimum 70
Maximum 120
Range 50
Interquartile Range 20
Skewness .126 .365
Kurtosis .594 .717
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
TEKANAN_DARAH_DIAS
TOLIK .186 42 .001 .899 42 .001
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 16. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
USIA Mean 60.29 1.079
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 58.13
Upper Bound 62.45
5% Trimmed Mean 60.23
Median 59.00
Variance 67.579
Std. Deviation 8.221
Minimum 44
Maximum 77
Range 33
Interquartile Range 12
Skewness .212 .314
Kurtosis -.652 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
USIA .100 58 .200* .970 58 .154
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden
Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
LINGKAR_PINGGANG Mean 94.7069 1.46078
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 91.7817
Upper Bound 97.6321
5% Trimmed Mean 94.3759
Median 93.2000
Variance 123.765
Std. Deviation 11.12501
Minimum 72.00
Maximum 122.00
Range 50.00
Interquartile Range 14.77
Skewness .584 .314
Kurtosis .040 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LINGKAR_PINGGANG .112 58 .067 .963 58 .077
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Responden Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
RASIO_LINGKAR_PING
GANG_PANGGUL
Mean .9283 .01111
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound .9060
Upper Bound .9505
5% Trimmed Mean .9266
Median .9300
Variance .007
Std. Deviation .08459
Minimum .75
Maximum 1.15
Range .40
Interquartile Range .12
Skewness .268 .314
Kurtosis -.180 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
RASIO_LINGKAR_PINGG
ANG_PANGGUL .088 58 .200 .988 58 .814
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik Responden
Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
TEKANAN_DARAH_SIS
TOLIK
Mean 139.34 3.167
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 133.00
Upper Bound 145.69
5% Trimmed Mean 136.80
Median 140.00
Variance 581.704
Std. Deviation 24.119
Minimum 110
Maximum 260
Range 150
Interquartile Range 15
Skewness 2.591 .314
Kurtosis 10.491 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TEKANAN_DARAH_SIST
OLIK .248 58
.000 .773 58 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik Responden
Wanita
Descriptives
Statistic Std. Error
TEKANAN_DARAH_DIA
STOLIK
Mean 90.16 1.195
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 87.76
Upper Bound 92.55
5% Trimmed Mean 90.54
Median 90.00
Variance 82.800
Std. Deviation 9.099
Minimum 70
Maximum 110
Range 40
Interquartile Range 20
Skewness -.326 .314
Kurtosis -.429 .618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TEKANAN_DARAH_DIAS
TOLIK .217 58 .000 .884 58 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik pada LP<90
cm dan LP≥90 cm Responden Pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik pada
LP<90 cm dan LP≥90 cm Responden Pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik pada RLPP
<0,90 cm dan RLPP ≥0,90 cm Responden Pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik pada RLPP
<0,90 cm dan RLPP ≥0,90 cm Responden Pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik pada LP<80
cm dan LP≥80 cm Responden Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik pada
LP<80 cm dan LP≥80 cm Responden Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Sistolik pada
RLPP<0,85 cm dan RLPP≥0,85 cm Responden Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas Tekanan Darah Diastolik pada
RLPP<0,85 cm dan RLPP≥0,85 cm Responden Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 29. Uji Komparatif Tekanan Darah Sistolik terhadap LP<90 cm dan
LP≥90 cm Responden Pria
Ranks
KLASIFIKA
SI_LP N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
<90 cm 12 16.71 200.50
>=90 cm 30 23.42 702.50
Total 42
Test Statisticsb
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Mann-Whitney U 122.500
Wilcoxon W 200.500
Z -1.631
Asymp. Sig. (2-tailed) .103
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .110a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KLASIFIKASI_LP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 30. Uji Komparatif Tekanan Darah Diastolik terhadap LP<90 cm dan
LP≥90 cm Responden Pria
Ranks
KLASIFIKA
SI_LP N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
<90 cm 12 17.33 208.00
>=90 cm 30 23.17 695.00
Total 42
Test Statisticsb
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Mann-Whitney U 130.000
Wilcoxon W 208.000
Z -1.455
Asymp. Sig. (2-tailed) .146
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .170a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KLASIFIKASI_LP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 31. Uji Komparatif Tekanan Darah Sistolik terhadap RLPP<0,90 cm
dan RLPP≥0,90 cm Responden Pria
Ranks
KLASIFI
KASI_R
LPP N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
<0.9 14 19.50 273.00
>=0.9 28 22.50 630.00
Total 42
Test Statisticsb
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Mann-Whitney U 168.000
Wilcoxon W 273.000
Z -.761
Asymp. Sig. (2-tailed) .447
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .468a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KLASIFIKASI_RLPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 32. Uji Komparatif Tekanan Darah Diastolik terhadap RLPP<0,90 cm
dan RLPP≥0,90 cm Responden Pria
Ranks
KLASIFI
KASI_R
LPP N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
<0.9 14 18.93 265.00
>=0.9 28 22.79 638.00
Total 42
Test Statisticsb
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Mann-Whitney U 160.000
Wilcoxon W 265.000
Z -1.004
Asymp. Sig. (2-tailed) .315
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .348a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KLASIFIKASI_RLPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 33. Uji Komparatif Tekanan Darah Sistolik terhadap LP<80 cm dan
LP≥80 cm Responden Wanita
Ranks
KLASIFIKA
SI_LP N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
<80 cm 3 33.67 101.00
>=80 cm 55 29.27 1610.00
Total 58
Test Statisticsb
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Mann-Whitney U 70.000
Wilcoxon W 1610.000
Z -.448
Asymp. Sig. (2-tailed) .654
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KLASIFIKASI_LP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 34. Uji Komparatif Tekanan Darah Diastolik terhadap LP<80 cm dan
LP≥80 cm Responden Wanita
Ranks
KLASIFIKA
SI_LP N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
<80 cm 3 29.00 87.00
>=80 cm 55 29.53 1624.00
Total 58
Test Statisticsb
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Mann-Whitney U 81.000
Wilcoxon W 87.000
Z -.056
Asymp. Sig. (2-tailed) .956
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .974a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KLASIFIKASI_LP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 35. Uji Komparatif Tekanan Darah Sistolik terhadap RLPP<0,85 cm
dan LP≥0,85 cm Responden Wanita
Ranks
KLASIFIK
ASI_RLP
P N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
<0.85 11 27.18 299.00
>=0.85 47 30.04 1412.00
Total 58
Test Statisticsa
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Mann-Whitney U 233.000
Wilcoxon W 299.000
Z -.516
Asymp. Sig. (2-tailed) .606
a. Grouping Variable: KLASIFIKASI_RLPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 36. Uji Komparatif Tekanan Darah Diastolik terhadap RLPP<0,85 cm
dan LP≥0,85 cm Responden Wanita
Ranks
KLASIFIK
ASI_RLP
P N Mean Rank Sum of Ranks
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
<0.85 11 33.05 363.50
>=0.85 47 28.67 1347.50
Total 58
Test Statisticsa
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Mann-Whitney U 219.500
Wilcoxon W 1347.500
Z -.816
Asymp. Sig. (2-tailed) .415
a. Grouping Variable: KLASIFIKASI_RLPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 37. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah
Sistolik Responden Pria
Correlations
KLASIFIKASI_L
P
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_LP Correlation Coefficient 1.000 .255
Sig. (2-tailed) . .104
N 42 42
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
Correlation Coefficient .255 1.000
Sig. (2-tailed) .104 .
N 42 42
Lampiran 38. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah
Sistolik Responden Wanita
Correlations
KLASIFIKASI_L
P
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_LP Correlation Coefficient 1.000 -.059
Sig. (2-tailed) . .658
N 58 58
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
Correlation Coefficient -.059 1.000
Sig. (2-tailed) .658 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 39. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah
Diastolik Responden Pria
Correlations
KLASIFIKASI_L
P
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_LP Correlation Coefficient 1.000 .227
Sig. (2-tailed) . .148
N 42 42
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
Correlation Coefficient .227 1.000
Sig. (2-tailed) .148 .
N 42 42
Lampiran 40. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah
Diastolik Responden Wanita
Correlations
KLASIFIKASI_L
P
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_LP Correlation Coefficient 1.000 .007
Sig. (2-tailed) . .956
N 58 58
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
Correlation Coefficient .007 1.000
Sig. (2-tailed) .956 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 41. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Tekanan Darah Sistolik Responden Pria
Correlations
KLASIFIKASI_R
LPP
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_RLPP Correlation Coefficient 1.000 .119
Sig. (2-tailed) . .453
N 42 42
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
Correlation Coefficient .119 1.000
Sig. (2-tailed) .453 .
N 42 42
Lampiran 42. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Tekanan Darah Sistolik Responden Wanita
Correlations
KLASIFIKASI_R
LPP
TEKANAN_DAR
AH_SISTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_RLPP Correlation Coefficient 1.000 .068
Sig. (2-tailed) . .610
N 58 58
TEKANAN_DARAH_SISTOL
IK
Correlation Coefficient .068 1.000
Sig. (2-tailed) .610 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 43. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Tekanan Darah Diastolik Responden Pria
Correlations
KLASIFIKASI_R
LPP
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_RLPP Correlation Coefficient 1.000 .157
Sig. (2-tailed) . .321
N 42 42
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
Correlation Coefficient .157 1.000
Sig. (2-tailed) .321 .
N 42 42
Lampiran 44. Uji Korelasi Spearman Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap
Tekanan Darah Diastolik Responden Wanita
Correlations
KLASIFIKASI_R
LPP
TEKANAN_DAR
AH_DIASTOLIK
Spearman's rho KLASIFIKASI_RLPP Correlation Coefficient 1.000 -.108
Sig. (2-tailed) . .419
N 58 58
TEKANAN_DARAH_DIAST
OLIK
Correlation Coefficient -.108 1.000
Sig. (2-tailed) .419 .
N 58 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Yeni Natalia Susanti yang lahir di
Tanjung, 24 Desember 1990 dan merupakan anak ke enam
dari delapan bersaudara. Pendidikan awal dimulai di SD Budi
Mulia Sekura (1998-2004), SMP Negeri 10 Pontianak (2004-
2007), SMA Negeri 3 Pontianak (2007-2010). Pada tahun
2010 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah penulis aktif
sebagai pengurus beberapa kegiatan seperti tergabung dalam organisasi
kerohanian PMK, peserta dan sie humas dalam Kampanye Informasi Obat,
sekretaris dalam acara hari AIDS sedunia. Penulis mengikuti PKM-M yang lolos
seleksi dan didanai DIKTI tahun 2012 dengan judul “Pemberdayaan Ibu-ibu
Runah Tangga di Perumahan Minomartani, Ngaglik, Sleman dalam Membuat
Menu Sehat Melalui Media RT/RW Net”, dan tahun 2013 dengan judul “Apoteker
Kecil sebagai Gerakan Awal Hidup Sehat di SDN Mustokorejo”. Penulis juga
aktif sebagai asisten praktikum Farmakologi-Toksikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI