plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas...

122
i MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN BELAJAR DAN PRIBADI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh : Katarina Wahyu Setyorini 101134254 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: tranhanh

Post on 20-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

i

MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

MATEMATIKA TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN

BELAJAR DAN PRIBADI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV SD

KANISIUS JOMEGATAN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Katarina Wahyu Setyorini

101134254

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

iv

HALAMAN MOTTO

Tidak ada perjuangan yang sia-sia,

semua akan indah pada waktunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini dengan penuh kerendahan hati

Kepada:

Tuhan Yesus Kristus

Orang tua: Franciscus Xaverius Radiya dan Yustina Sumini

Kakak dan adik-adik

dan para sahabat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

viii

ABSTRAK

Setyorini, Katarina Wahyu. (2012). Model Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan

Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan

Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini berawal dari keprihatinan dosen terhadap kebutuhan guru SD

akan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan, maka

untuk menindak lanjuti hal tersebut dosen mengadakan penelitian kolaboratif

dengan peneliti sebagai anggotanya. Subyek dari penelitian ini adalah 1 (satu)

guru yang mengajar matematika dan 31 (tiga puluh satu) peserta didik kelas IV

SD Kanisius Jomegatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

pengembangan (R&D) yang mengadaptasi model Dick dan Carey yang telah

dimodifikasi.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan model perangkat

pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi dan belajar.

model perangkat pembelajaran matematika ini berupa konsep pengintegrasian,

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan materi ajar. Kelayakan model

perangkat pembelajaran ini dinilai oleh tiga ahli yaitu ahli mata pelajaran, ahli BK

dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran yang diukur menggunakan

Penilaian Acuan Patokan (PAP) I. Kelayakan model pembelajaran Matematika

terintegrasi dengan bimbingan pribadi berdasarkan ahli mata pelajaran, ahli BK

dan ahli pengembangan memperoleh persentase 82.63% dengan kategori layak.

Kelayakan model pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan belajar

berdasarkan ahli mata pelajaran dan ahli BK memperoleh persentase 84.1%

dengan kategori layak.

Berdasarkan hasil penilaian tersebut maka perangkat pembelajaran

Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar layak digunakan oleh guru

SD untuk mengajar Matematika di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.

Layak maksudnya model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam

bimbingan pribadi dan belajar diharapkan mampu membantu peserta didik untuk

teliti mengerjakan soal dan tekun belajar dalam pembelajaran Matematika.

Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Matematika, Bimbingan Pribadi,

Bimbingan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

ix

ABSTRACT

Setyorini, Katarina Wahyu. 2012. The Development of Integrated Mathematics

Equipment with Various Personal and Learning for Primary IV Kanisius

Jomegatan Elementary School Bantul. Thesis. Yogyakarta: Elementary

School Teacher education Study Program Sanata Dharma University.

This research began from the concerns of teachers to primary school

teachers will need a device that is integrated with a variety of learning guidance,

to follow up these faculty collaborative research conducted by researchers as

members. The subjects of this study were 1 (one) teachers who teach mathematics

and 31 (thirty-one) fourth grade students Canisius Jomegatan. This study uses the

research and development (R & D) that Dick and Carey adapt the model that has

been modified.

The purpose of this study was to determine the feasibility of this model of

learning mathematics is integrated with personal guidance and learning. This

mathematical model of the learning of the concept of integration, the syllabus, the

lesson plan and teaching materials. Feasibility study device model will be judged

by three experts are subject experts, specialists and experts BK learning software

development measured using Standard Reference Rate (PAP) I. Eligibility Math

learning model integrated with personal guidance by expert subjects, BK experts

and development specialists earn a percentage 82.63% to qualify. Eligibility Math

learning model integrated with tutoring by subject experts and expert BK gained

84.1% and the percentage of viable category.

Based on the results of the assessment of learning tools integrated Math

personal guidance and learning fit for use by elementary teachers to teach

mathematics in the fourth grade Canisius Jomegatan Bantul. Feasible means of

learning mathematics model of the integrated range of personal guidance and

study are expected to help students to carefully and diligently working on

studying the learning of Mathematics.

Keywords: Learning Equipment, Mathematics, Personal Guidance, Learning

Guidance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas berkat dan

bimbinganNya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Penyusunan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata

Dharma.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu peneliti ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,SS.,BST.,M.A., Kaprodi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

3. Ibu Elga Andriana, S. Psi., M. Ed, Wakil Kepala Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum, dosen pembimbing I atas bimbingan

dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A, dosen pembimbing II atas

bimbingan dan dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A, Dosen penguji skripsi yang

telah memberikan masukan sehingga skripsi ini semakin baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii

HALAMAN MOTTO ………………………………………………………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………………………………... vii

ABSTRAK …………………………………………………………………….. viii

ABSTRACT ……………………………………………………………………. ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. x

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiv

DAFTAR BAGAN …………………………………………………………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xvii

BAB I PENDAHULUAN

3.1. Latar Belakang Penelitian …………………………………………...... 1

3.1. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

3.1. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

3.1. Spesifikasi Produk ................................................................................ 4

3.1. Definisi Operasional ………………………………………………….. 5

3.1. Kontribusi Penelitian ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

xiii

2.1. Kajian Teori …………………………………........................................ 8

2.2. Peran Guru Sekolah Dasar …………………………………………… 22

2.3. Mata Pelajaran Matematika ………………………………………….. 24

2.4. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………………….. 26

2.5. Kerangka Berpikir ……………………………………………….…… 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ………………………………………………………. 30

3.2. Model Pengembangan ……………………………………………….. 31

3.3. Desain Pengembangan ………………………………………………. 33

3.4. Prosedur Pengembangan …………………………………………….. 34

3.5. Subjek Penelitian …………………………………………………….. 37

3.6. Jenis Data ……………………………………………………………. 37

3.7. Instrumen Pengumpulan Data ……………………………………….. 37

3.8. Teknik Analisis Data ………………………………………………… 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ……………………………………………………… 43

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan …………………………………………………………... 61

5.2. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………… 61

5.3. Saran …………………………………………………………………. 62

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Ruang Lingkup Matematika Kelas IV ………………………...….... 25

Tabel 3.1. Pedoman Wawancara Wali kelas IV ……………………………….. 38

Tabel 3.2. Pedoman Observasi ………………………………………………… 38

Tabel 3.3. Pedoman AUK ……………………………………………………... 39

Tabel 3.4. Kriteria Revisi Perangkat pembelajaran Pengembangan ................... 41

Tabel 3.5. Penilaian Acuan Patokan (PAP) I ...................................................... 42

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Wali Kelas ............................................................ 44

Tabel 4.2. Hasil Observasi .................................................................................. 45

Tabel 4.3. Hasil Penyebaran AUK ..................................................................... 47

Tabel 4.4. Deskripsi Para Ahli ........................................................................... 49

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi .................................... 50

Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat

Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............. 50

Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat

Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............. 52

Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ................................... 53

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

xv

Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar ............ 54

Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat

Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar ........... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Alur Kerangka Berpikir …………………………………………... 27

Bagan 3.1. Model Dick & Carey ……………………………………………… 31

Bagan 3.2. Modifikasi Prosedur Pengembangan ………………………………. 34

Bagan 4.1. Alur Hasil Analisis Kebutuhan ……………………………………. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian …………………………………………….. 63

Lampiran 2. Rekapitulasi Hasil Penyebaran AUK …………………………... 64

Lampiran 3. Rekapitulasi hasil Penilaian Para Ahli …………….…………… 67

Lampiran 4. Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan

Bimbingan Pribadi ……………………………………………… 74

Lampiran 5. Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan

Bimbingan Belajar ……………………………………………… 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Guru SD memiliki peran penting dalam dunia pendidikan terutama dalam

proses belajar mengajar di kelas. Selain mengajar untuk memberikan ilmu

pengetahuan, guru SD juga memberikan bimbingan kepada peserta didik. Hal ini

sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang merumuskan bahwa tugas utama

guru sekolah dasar adalah mengajar dan melaksanakan bimbingan di kelas yang

menjadi tanggung jawabnya (Furqon, 2005: 23). Hal tersebut juga didukung

dengan adanya UU No. 20 tahun 2003, PP No. 19 tahun 2005, dan Permendiknas

No. 22 tahun 2006 yang merumuskan bahwa guru SD harus memiliki kemampuan

memberikan layanan bimbingan di sekolah (mencakup bidang bimbingan

pribadi/sosial/belajar/karir) dalam rangka membantu tugas perkembangan peserta

didik.

Berdasarkan adanya tugas guru SD sebagai pengajar dan pembimbing di

atas, dosen merasakan adanya keprihatinan terhadap guru SD mengenai

kebutuhan mereka akan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam

bimbingan sehingga guru dapat mengajar sekaligus dapat memberikan bimbingan

pada peserta didik. Dosen menjawab kebutuhan guru SD tersebut dengan cara

melakukan penelitian kolaboratif dengan peneliti sebagai anggotanya. Oleh sebab

itu, peneliti menindaklanjutinya dengan melakukan analisis kebutuhan berupa

wawancara, observasi dan penyebaran alat ungkap kebutuhan (AUK).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

2

Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius

Jomegatan pada tanggal 16 Januari 2012. Hasil wawancara dengan wali kelas di

kelas IV diketahui bahwa SD Kanisius Jomegatan tidak memiliki guru BK. Guru

jarang memberikan bimbingan dan belum pernah membuat perangkat

pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Guru menjelaskan

perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik

yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan tugas, tidak tekun belajar dan

kurang konsentrasi. Perilaku-perilaku tersebut muncul pada saat pembelajaran

Matematika berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara tersebut guru SD

membutuhkan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan

ragam bimbingan. Peneliti kemudian melakukan observasi untuk melengkapi hasil

wawancara.

Peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan pada

tanggal 17 Januari 2012. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran

Matematika berlangsung. Hasil observasi menunjukkan bahwa saat pembelajaran

Matematika sebanyak 19 peserta didik tidak menjawab pertanyaan guru dengan

tepat karena tidak membaca petunjuk soal dengan baik. Perilaku peserta didik

tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah yang berhubungan

dengan aspek ketelitian. Selain itu, sebanyak 18 peserta didik tidak membuat

catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Perilaku peserta didik

tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah yang berhubungan

dengan aspek ketekunan. Melengkapi data hasil wawancara dan observasi, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

3

kemudian menyebarkan alat ungkap kebutuhan (AUK) di kelas IV Kanisius

Jomegatan.

AUK bertujuan untuk mengetahui ragam bimbingan yang dibutuhkan oleh

peserta didik. AUK berisi 15 (lima belas) pernyataan yang berkaitan dengan

ragam bimbingan pribadi, belajar dan sosial. Peneliti menyebarkan AUK pada

tanggal 18 Januari 2012. Hasil AUK menunjukan bahwa peserta didik

membutuhkan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Berdasarkan hasil

wawancara, observasi dan penyebaran AUK maka peneliti menyimpulkan bahwa

guru membutuhkan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi

dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Tujuan Matematika adalah peserta didik dapat

memahami konsep matematika, memecahkan masalah, juga menggunakan

penalarannya (KTSP: 2007). Jadi, melalui Matematika peserta didik dapat

berkembang aspek pribadinya dalam hal kemampuan penalaran dan berkembang

aspek belajarnya dalam hal kemampuan memahami konsep. Kemampuan

penalaran anak akan terus digali dengan mengikuti petunjuk dari guru dan

memahami konsep yang telah dijelaskan oleh guru.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengambil judul penelitian

“Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terintegrasi dengan Ragam

Bimbingan Belajar dan Pribadi untuk Peserta Didik Kelas IV SD Kanisius

Jomegatan Bantul”. Model perangkat pembelajaran tersebut digunakan guru untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

4

memberikan layanan bimbingan bersama dengan kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran Matematika secara klasikal. Model pengembangan perangkat

pembelajaran ini mengunakan metode penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R & D).

1.2. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik

kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul?

2) Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegerasi dengan bimbingan belajar untuk peserta

didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka peneliti

menentukan tujuan penelitian yaitu:

1) Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik

kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

5

2) Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegerasi dengan bimbingan belajar untuk peserta

didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.

1.4. SPESIFIKASI PRODUK

Hasil akhir dari penelitian ini berupa :

1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan ragam

bimbingan pribadi yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS),

handout/materi.

2. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan ragam

bimbingan belajar yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS),

handout/materi.

1.5. DEFINISI OPERASIONAL

Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau salah tafsir mengenai istilah yang

dikemukakan, maka perlu adanya definisi operasional, sebagai berikut:

1. Model perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan

pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran terdiri dari

konsep pengintegrasian , silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan

materi ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

6

2. Matematika

Ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya

pikir manusia.

3. Bimbingan pribadi

Bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk menghadapi dan

memecahkan masalah-masalah pribadi agar peserta didik mampu mengatur

dirinya sendiri, bertanggungjawab, teliti dan berkonsentrasi.

4. Bimbingan belajar

Bimbingan yang diberikan kepada peserta didik guna menghadapi masalah-

masalah belajar, kesulitan belajar, dan cara belajar efektif.

5. Model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam

bimbingan pribadi

Seperangkat tindakan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar peserta didik yang diintegrasikan dengan bimbingan pribadi yang

terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar.

6. Model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam

bimbingan belajar

Seperangkat tindakan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar peserta didik yang diintegrasikan dengan bimbingan belajar yang

terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

7

1.6. KONTRIBUSI PENELITIAN

Penelitian ini memiliki kontribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru SD memiliki model perangkat pembelajaran Matematika yang

terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.

2. Bagi Peserta Didik

Peserta didik dapat belajar Matematika sambil berproses menjalankan

tugas perkembangan pribadi dan belajar.

3. Bagi Peneliti

Mempunyai pengalaman menyusun perangkat pembelajaran Matematika

yang diintegrasikan dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.

4. Bagi Prodi

Memberikan sumbangan pemikiran tentang model perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan dijabarkan beberapa hal mengenai: (1) kajian teori;

(2) peran guru SD; (3) mata pelajaran Matematika; (4) hasil penelitian yang

relevan dan; (5) kerangka berpikir.

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1. Perangkat Pembelajaran

Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan,

untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang.

Suparno (2002) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang

guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan, mempersiapkan alat-

alat peraga yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk

memancing peserta didik aktif belajar, mempelajari keadaan peserta didik,

mengerti kelemahan dan kelebihan peserta didik, serta mempelajari pengetahuan

awal peserta didik, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam

perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran (Suhadi, 2007: 24) adalah

sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran juga merupakan salah satu wujud

persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

9

Berdasarkan pengertian diatas maka perangkat pembelajaran adalah

sejumlah bahan, alat atau media dan petunjuk yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Penelitian ini akan berfokus pada perangkat pembelajaran meliputi

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar.

2.1.1.1. Silabus

Silabus (BSNP, 2009: 41)adalah rencana pembelajaran pada suatu

dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaiaan

alokasi waktu dan sumber belajar.

Silabus paling sedikit memuat unsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu:

(1) tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan, (2) keterampilan yang diperlukan

agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik, (3) aktivitas dan

sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran, (4) berbagai teknik

evaluasi yang digunakan.

2.1.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Trianto (2009: 214) mengungkapkan bahwa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan guru

dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan pembelajaran.

Skenario kegiatan pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran

yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar yang sesuai kurikulum

berbasis kompetensi. Komponen-komponen penting yang ada dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran meliputi: standar kompetensi (SK), kompetensi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

10

(KD), indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran, sumber

pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan

evaluasi. Kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP meliputi kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Menurut Rusman (2010: 11-12) kegiatan inti dalam RPP menggunakan

metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,

yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi

merupakan kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi

yang baru. Elaborasi merupakan penggarapan secara tekun dan cermat. Sedangkan

konfirmasi yang dimaksud adalah pembenaran dan pengesahan. Berdasarkan

pengertian tersebut maka tencana pelaksanaan pembelajaran adalah langkah-

langkah yang dialkukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi

proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

2.1.1.3. Materi Ajar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) materi diartikan dengan benda,

bahan, segala sesuatu yang tampak, sedangkan ajar diartikan dengan petunjuk

yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Berdasarkan arti kata

tersebut, materi ajar diartikan dengan sesuatu yang tampak sebagai petunjuk yang

diberikan kepada peserta didik berupa materi yang akan diterima oleh peserta

didik. Menurut Wina Sanjaya (2008: 140) materi ajar adalah segala sesuatu yang

menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata

pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi ajar menurut Wina Sanjaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

11

(2008: 156) berisi tentang: (1) tujuan yang harus dicapai. Biasanya dirumuskan

dalam bentuk perilaku spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur, (2) materi

ajar harus memuat fakta, konsep, dan prosedur, (3) kegiatan belajar, berisi tentang

materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, (4) rangkuman materi yakni garis-

garis besar materi pelajaran secara urut, (5) tugas dan latihan harus meliputi aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan materi ajar adalah petunjuk

yang diberikan kepada peserta didik berupa materi yang harus diketahui sesuai

dengan kurikulum.

2.1.2. Bimbingan dalam Konteks Pendidikan

2.1.2.1. Pengertian Bimbingan

Menurut Jones (Gunarsa, 1981: 26) bimbingan adalah pemberian bantuan

oleh seseorang oleh seseorang kepada seorang lain dalam menentukan pilihan,

penyesuaian dan pemecahan masalah. Menurut Prayitno, bimbingan merupakan

bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar

mereka dapat berkembang menjadi pribadi–pribadi yang mandiri. Bimbingan juga

dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan

pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan nalar (Sukardi. 1988: 1).

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok

agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri sehingga dapat

menentukan pilihan, penyesuaian dan memecahkan masalahnya. Membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

12

berarti dalam bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada

pemberian peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi

dalam hal ini, pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan pilihan atau

keputusan dari orang yang dibimbingnya, yang menentukan pilihan atau

keputusan adalah individu itu sendiri. Bimbingan atau bantuan diberikan agar

individu dapat mengembangkan dirinya seamaksimal mungkin. Bimbingan

diberikan agar individu dapat lebih mengenal dirinya sendiri (kekuatan dan

kelemahannya), menerima keadaan dirinya dan dapat mengarahkan dirinya sesuai

dengan kemampuannya.

2.1.2.2. Tujuan Bimbingan

Bimbingan memiliki dua tujuan (Mappiare, 1984: 135), yaitu tujuan

jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek merupakan seperangkat

kemampuan yang diharapkan dicapai oleh peserta didik selama dan setelah proses

bimbingan. Tujuan ini meliputi: kemampuan lebih memahami diri, menerima diri

dan mengarahkan diri, kecakapan memecahkan persoalan-persoalan, membuat

pilihan-pilihan dan mengadakan penyesuaian terhadap diri dan lingkungannya

sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapainya. Tujuan jangka

panjang dari bimbingan adalah suatu patokan ideal yang diharapkan dicapai

individu yang telah memperoleh layanan bimbingan. Tujuan ini meliputi

pencapaian kesejahteraan mental yang optimal bagi individu dan pencapaian

kebahagiaan pribadi yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya, terutama

lingkungan masyarakat sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

13

Depdikbud (dalam Furqon, 2005: 20) menyatakan tujuan layanan

bimbingan di sekolah dasar adalah untuk membantu peserta didik agar dapat

memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial,

pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Sedangkan Barus

(2011: 9) menerangkan tujuan layanan bimbingan di SD untuk membantu seluruh

peserta didik dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan intelektual, emosional,

sosial-personal agar dapat mengaktualisasikan tugas-tugas perkembangannya

yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik/ pendidikan, dan karier sesuai

dengan tuntutan lingkungan.

Berdasarkan dari penjabaran di atas dapat disimpulkan tujuan bimbingan

adalah mengarahkan dan membantu peserta didik untuk mencapai tugas-tugas

perkembangannya yang disesuaikan dengan tuntutan lingkungan sekitarnya.

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki

kompetensi mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau

mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang

harus dikuasainya sebaik mungkin. Pengembangan potensi meliputi tiga tahapan,

yaitu: pemahaman dan kesadaran (awareness), sikap dan penerimaan

(accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action) melaksanakan tugas-

tugas perkembangan.

2.1.2.3. Landasan Bimbingan di Tingkat Sekolah Dasar

Berdasarkan pedoman bimbingan dan penyuluhan peserta didik di sekolah

dasar tahun 1995/1996, layanan bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

14

didik dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab,

pelajar kreatif, dan pekerja produktif (Furqon, 2005: 2).

Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

ayat 1 merumuskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Hal ini didukung pula oleh Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (Barus,

2011: 1) yang merumuskan bahwa pelayanan bimbingan sebagai bagian dalam

sistem pendidikan di sekolah perlu orientasi diri ke arah pelayanan yang

profesional yang nyata, konkret, terstruktur dan lebih profesional.

Berdasarkan landasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan

sangatlah penting dalam pendidikan. Bimbingan dapat membantu peserta didik

mengembangkan aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.

2.1.2.4. Ragam Bimbingan

1. Macam Ragam Bimbingan

Bimbingan pada peserta didik dilakukan untuk suatu tujuan tertentu yang

ingin dicapai. Sesuai dengan masalah yang akan dihadapi oleh seorang peserta

didik, maka ragam bimbingan dapat dibagi dalam :

a. Bimbingan Pribadi

Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik

mengatasi masalah pribadi, sebagai akibat kurangnya kemampuan peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

15

didik untuk menyesuaikan diri dengan aspek-aspek perkembangan, keluarga,

persahabatan, belajar, cita-cita, dan lain-lain. Pemberian bantuan dalam belajar

ini berupa penyadaran kepada peserta didik bahwa belajar sangat penting

untuk kehidupan selanjutnya. Terkadang anak sering tidak teliti, malas belajar,

kurang konsentrasi, tidak tepat waktu dan lain-lain. Jika peserta didik

mengalami hal tersebut maka guru hendaknya memberikan bantuan. Dalam

proses pemberi bantuan ini biasanya sering dipakai pendekatan individual

(Furqon, 2005).

Permasalahan pribadi peserta didik usia sekolah dasar terutama

berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan

kebiasaan-kebiasaannya. Terkadang orang tua atau guru terlambat dalam

mengidentifikasi kemampuan mereka sejak dini. Peserta didik yang tergolong

memiliki kelemahan intelektual ringan, baru diketahui setelah mereka

memasuki kelas-kelas yang lebih tinggi. Muncul perilaku gejala malas belajar,

malas ke sekolah dan lain sebagainya (Furqon, 2005).

b. Bimbingan Belajar

Masalah belajar dapat ditemui oleh hampir setiap peserta didik

dalam setiap kelas dan dalam setiap mata pelajaran. Permasalahan belajar

dapat berupa tidak dikuasainya kemampuan atau materi yang ditargetkan

sbagai tujuan pembelajaran. Ketidak berhasilan mereka dalam mencapai

prestasi belajar yang tinggi bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja,

tetapi juga akibat kesalahan dalam cara belajar, kurang motivasi belajar dan

lain sebagainya. Maka dari itu, hendaknya guru ataupun orang tua mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

16

memperhatikan cara belajar mereka, memberikan motivasi juga memberikan

dukungan sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi belajar dengan baik.

Bimbingan belajar memiliki tujuan memecahkan persoalan yang

berhubungan dengan masalah belajar peserta didik baik di dalam sekolah

maupun di luar sekolah dalam hal: (1) Mencari cara belajar yang efisien. (2)

Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dan cara menggunakan buku

pelajaran. (3) Memberi saran dan petunjuk menggunakan perpustakaan. (4)

Membuat tugas rumah dan mempersiapkan berbagai jenis ulangan. (5)

Memilih suatu pelajaran yang sesuai minat dan karakteristik peserta didik. (6)

menentukan jadwal belajar. (7) Memilih pelajaran tambahan yang meliputi

kegiatan akademik maupun non akademik. (8) Menunjukkan cara-cara

menghadapi kesulitan pada mata pelajaran tertantu. Dengan bimbingan belajar

diharapkan peserta didik dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajar secara

optimal sesuai dengan kemampuannya (Gunarsa, 1981: 48-49).

c. Bimbingan Sosial

Bimbingan sosial (Tohirin, 2007: 127) merupakan suatu bimbingan

atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial

seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan

sebagainya. Bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan untuk

membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan dalam

masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan

wajar dalam lingkungan sosialnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

17

d. Bimbingan Karier

Bimbingan karier adalah bantuan dalam mempersiapkan diri

menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan

tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatn dan dapat

menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lapangan pekerjaan (Tohirin, 2007:

133).

2. Layanan Bimbingan Klasikal

Winkel (2002) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal

merupakan bimbingan yang diberikan pada kelompuk dengan jumlah anggota

yang banyak, dapat meliputi seluruh peserta didik dalam satu kelas supaya

memperoleh peningkatan perkembangan pribadi, belajar dan sosial masing-

masing peserta didik. Tujuan bimbingan klasikal adalah supaya pesrta didik

yang dilayani mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki pandangan

sendiri dan mengambil sikap sendiri.

Manfaat bimbingan klasikal menurut Winkel (2002) adalah

membuat peserta didik menjadi lebih sadarakan tantangan yang dihadapi, rela

menerima diri sendiri setelah menyadari bahwa teman-temannya kerap

menghadapi masalah dan tantangan yang sama, lebih berani mengemukakan

pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok, lebih bersedia menerima

suatu suatu pandangan yang disampaikan oleh teman, tertolong untuk

mengatasi masalah yang dianggap sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

18

3. Ciri Khas, Tugas Perkembangan, dan Permasalahan Peserta Didik

Usia 9-12 Tahun

a. Ciri khas Peserta Didik Usia 9-12 tahun

Hurlock mengemukakan empat kategori yang dimiliki peserta didik –

peserta didik pada usia sekolah (Furqon, 2005: 37-38), yaitu:

1) Keterampilan menolong diri sendiri

Pada kategori ini, peserta didik sudah memiliki kemampuan

makan, mandi, berpakaian, dan berdandan sendiri hampir seperti

orang dewasa.

2) Keterampilan menolong orang lain

Pada kategori ini, peserta didik memiliki kemampuan menolong

orang lain. Misalnya, menolong orang tua dirumah untuk menyapu

lantai, merapikan tempat tidur dan lain sebagainya.Saat berada di

sekolah peserta didik dapat membantu guru untuk membersihkan

papan tulis dan dengan teman sebaya peserta didik dapat membantu

temannya yang sedang membutuhkan.

3) Keterampilan sekolah

Berada di sekolah peserta didik dapat mengembangkan

keterampilan seperti menulis, menggambar, membaca, membentuk,

mewarnai, menjahit dan pekerjaan tangan lainnya yang menggunakan

alat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

19

4) Keterampilan bermain

Pada kategori ini, dapat diamati bahwa peserta didik yang lebih

besar sudah mulai belajar melempar dan menangkap bola, naik sepeda

bahkan berenang.

b. Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-12 tahun

Havighurst dalam Furqon (2005: 35-36), mengemukakan sejumlah

tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh peserta didik usia 9-12 tahun,

yaitu:

1) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai

makhluk yang sedang tumbuh.

2) Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya

3) Mulai mengembangkan peran sosial sebagai wanita atau pria

4) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,

menulis, dan berhitung

5) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari

6) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai

7) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga-

lembaga sosial

8) Mencapai kebebasan pribadi

Barus (2011) juga mengungkapkan bahwa tugas perkembangan

kanak-kanak meliputi: (1) mengembangkan konsep diri; (2) membangun

hubungan dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi, keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

20

bekerjasama; (3) mengembangkan sikap toleransi; (4) berperilaku sesuai peran

jenis; (5) mengembangkan keterampilan dasar seperti mengikuti petunjuk; (6)

mengembangkan kata hati dan (7) belajar menjadi pribadi mandiri.

Berdasarkan uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan

anak usia 9-12 tahun adalah (1) mengembangkan keterampilan-keterampilan

dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung; (2) membangun hubungan

dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi, keterampilan bekerjasama;

(3) Mulai mengembangkan peran sosial sebagai wanita atau pria

c. Permasalahan Peserta Didik usia 9-12 tahun

Permasalahan yang dihadapi peserta didik sekolah dasar

dikemukakan Kowitz (dalam Furqon 2005) sebagai berikut:

1) Masalah pribadi

Permasalahan pribadi peserta didik usia sekolah dasar

terutama berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik,

kesehatan dan kebiasaan-kebiasaanya. Beberapa penyimpangan

perilaku yang diderita peserta didik, seperti kurang percaya diri,

kurang memiliki inisiatif, kurang tanggung jawab, kurang teliti,

mudah putus asa, menunjukkan perilaku agresif, merupakan akibat

perlakuan orangtua yang membentuk kebiasaan-kebiasaan yang

tidak didasari pemikiran mengenai dampak perlakuannya.

2) Masalah belajar

Peserta didik yang seperti ini sering dikenal sebagai peserta

didik yang berprestasi rendah, baik karena lambat belajar maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

21

prestasinya dibawah kemampuan yang dimilikinya. Dengan

demikian, ketidakberhasilan mereka dalam mencapai prestasi

belajar yang tinggi bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja,

tetapi mungkin juga sebagai akibat dari kesalahan cara belajar,

kurang motivasi belajar, tidak ada kemauan untuk mengulang

pelajaran di rumah, kurangnya fasilitas dan dukungan orang tua,

atau karena kesalahan-kesalahan guru dalam cara mengajarnya

sebagai akibat dari kurang memahami materi ajarannya, pendekatan

yang harus digunakan atau kurangnya pemahaman terhadap

karakteristik peserta didik.

3) Masalah sosial

Peserta didik banyak mengalami permasalahan dalam

mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial, baik dengan

teman-teman maupun dengan guru, misalnya perasaan rendah diri,

ketergantungan pada kawan, iri hati, curiga, persaingan,

perkelahian, permusuhan. Permasalahan penyesuaian sosial dengan

guru misalnya, peserta didik tidak menyenangi guru, selalu

tergantung pada guru, tidak ada gairah belajar atau masalah lain

yang berhubungan dengan kedisiplinan.

Dari penjabaran permasalahan diatas peneliti hanya akan berfokus pada

ragam bimbingan pribadi dan belajar. Ragam bimbingan pribadi tersebut akan

digunakan untuk mengatasi peserta didik yang mengalami ketidaktelitian saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

22

mengerjakan tugas sedangkan ragam bimbingan belajar digunakan untuk

mengatasi peserta didik yang tidak tekun dalam belajar.

2.2. PERAN GURU SEKOLAH DASAR

2.2.1. Peran Guru SD sebagai Pengampu Mata Pelajaran

Menurut Furqon (2005) peran guru SD sebagai pengajar adalah guru SD

dituntut untuk menampilkan peranan dalam proses belajar mengajar dengan

kompetensi yang dituntutnya. Peran guru tersebut sesuai dengan sepuluh

kompetensi guru SD yang dikemukakan oleh Darmodiharjo (Furqon, 2005: 62)

yaitu: (1) menguasai landasan-landasan pendidikan; (2) menguasai bahan

pelajaran; (3) mampu mengelola program belajar mengajar di kelas; (4) mampu

mengelola kelas; (5) mampu mengelola interaksi belajar mengajar; (6) mampu

menggunakan media dan sumber belajar; (7) menilai hasil belajar peserta didik;

(8) mengenal fungsi dan program bimbingan dan konseling; (9) memahami

prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian keperluan pengajaran dan (10)

mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan.

2.2.2. Peran Guru SD sebagai Pembimbing

Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian

khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang

orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan

orang di luar kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi (Usman, 1995:

7) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

23

1. Mendidik

Meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.

2. Mengajar

Meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Melatih

Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.

Menurut Furqon (2005: 23) sebagai seorang guru kelas yang mengajarkan

mata pelajaran, guru SD mempunyai peran sebagai pembimbing. Hal ini

diperkuat dalam SK Menpan No. 83/1993 bahwa selain tugas utama mengajar

guru SD ditambah dengan melaksanakan bimbingan di kelas.

Bimbingan yang dilakukan guru SD meliputi (1) menyelenggarakan proses

belajar; (2) menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan bagi

peserta didik; (3) menilai keberhasilan belajar; (4) memahami serta

melaksanakan kebijaksanaan serta mekanisme kerja bimbingan; (5) membantu

peserta didik untuk menemukan kekuatan dan kelemahan; (6) memperlakukan

peserta didik di sekolah sebagai pribadi yang memiliki harga diri; (7)

memberikan layanan konsultasi; (8) memberikan layanan referral bagi individu

yang memiliki masalah atau kesulitan yang tidak dapat dipecahkan; (9)

memberikan dorongan untuk meningkatkan dan mengembangkan intelektual,

personal dan sosial peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

24

2.3. Mata Pelajaran Matematika

2.3.1. Pengertian Matematika

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia (KTSP, 2006).

James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa

matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan

konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang

banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan

geometri.Jadi, matematika adalah ilmu tentang logika yang universal yang

berhubungan satu dengan yang lainnya mempunyai peran penting dalam berbagai

disiplin dan memajukan daya piker manusia.

2.3.2. Tujuan Matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut (KTSP, 2006):

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

25

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

4. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

masalah.

2.3.3. Ruang lingkup Matematika

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi

aspek-aspek sebagai berikut (KTSP, 2006):

Tabel 2.1

Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami dan

menggunakan sifat-sifat

operasi hitung bilangan

dalam pemecahan masalah

1.3 Melakukan operasi

perkalian

1.4. Melakukan operasi hitung

campuran.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil standar kompetensi 1.

Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah. Dalam standar kompetensi ini terdapat empat kompetensi

dasar namun peneliti hanya mengambil dua kompetensi dasar yaitu; 1.3

Melakukan operasi perkalian dan 1.4. Melakukan operasi hitung campuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

26

2.4. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Pada bagian ini akan di uraikan penelitian-penelitian yang relevan

dengan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi ragam

bimbingan pribadi dan belajar. penelitian yang pertama ditulis oleh Damayanti

Dewi dengan judul “Upaya Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi

Perkalian Dan Pembagian Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Tahun

Ajaran 2009-2010”. Penelitian mengukur peningkatan keterampilan peserta didik

dalam perkalian dengan pendekayan Contextual Teaching and Learning.

Penelitian ini belum terintegrasi dengan ragan bimbingan.

Penelitian relevan yang kedua ditulis oleh Yetik Mayasari dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan

Bulat Khususnya Pengurangan dengan Metode Demonstrasi menggunakan Media

Garis Bilangan pada Pembelajaran kelas IV SD Negeri Sumberbening 5

Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini

mengukur tingkat kemampuan pesereta didik menyelesaikan operasi hitung

dengan metode demonstrasi. Penelitian ini juga belum mengintegrasikan

perangkat pembelajaran dengan ragam bimbingan. Oleh sebab itu, peneliti ingin

mengembangkan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi

dengan ragam bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

27

2.5. KERANGKA BERPIKIR

Guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan membimbing peserta

didik dengan baik. Guru tidak hanya mengajarkan pelajaran tetapi juga

memberikan layanan bimbingan pribadi, sosial maupun belajar kepada peserta

didik. Dua tugas mendidik dan membimbing tersebut digunakan untuk membantu

peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan.

Pelajaran yang diajarkan oleh guru termasuk Matematika mengandung

nilai-nilai bimbingan sehingga dapat membantu peserta didik memahami

pelajaran dan mencapai tugas perkembangan pribadi dan belajar. Nilai-nilai yang

terkandung dalam matematika antara lain ketelitian, konsentrasi dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, melalui matematika peserta didik

dapat berkembang aspek pribadinya yaitu memecahkan masalah dan berkembang

aspek belajarnya dalam hal kemampuan memahami konsep.

Hubungan kebutuhan guru dengan model perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar dapat dilihat pada

bagan berikut:

Bagan. 2.1

Alur Kerangka Berpikir

Guru

Perangkat pembelajaran Matematika

terintegrasi bimbingan pribadi dan

belajar

Guru membutuhkan perangkat

pembelajaran terintegrasi ragam

bimbingan untuk membantu tugas

perkembangan peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

28

Bagan di atas menjelaskan tentang alur kebutuhan guru terhadap perangkat

pembelajaran yang diintegrasikan dengan ragam bimbingan sehingga dapat

membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Konsep

pengintegrasian dimulai dengan mengkaji kurikulum Matematika kelas IV

semester 2 kemudian menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

akan digunakan. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

telah dikaji maka akan menemukan materi ajar yang sesuai. Materi ajar tersebut

adalah bangun datar dan bangun ruang sederhana.

Setelah menentukan materi ajar, selanjutnya adalah menentukan indikator.

Indikator tersebut digabungkan dengan indikator bimbingan. Indikator bimbingan

didapat dari esensi bimbingan pribadi dan belajar. Esensi bimbingan diperoleh

dari permasalahn peserta didik yang didapat dari hasil analisis kebutuhan peserta

didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Peserta didik tersebut mengalami

permasalahan tidak teliti saat mengerjakan Matematika dan tidak tekun belajar.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti dan penutup.

Kegiatan inti terbagi menjadi tiga tahap yakni, eksplorasi (menggali pengetahuan

awal), elaborasi dan konfirmasi. Model perangkat pembelajaran Matematika

terintegrasi bimbingan ini berisi: konsep pengintegrasian, silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar.

Penilaian dari model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi

bimbingan ini dilakukan oleh ahli mata pelajaran, ahli bimbingan konseling (BK)

dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran. Model perangkat pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

29

matematika yang terintegrasi dengan bimbingan ini diharapkan dapat digunakan

oleh guru untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

30

BAB III

METODOLOGI PENGEMBANGAN

Bab ini dikemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan metode

pengembangan meliputi: (1) jenis penelitian; (2) model pengembangan; (3) desain

pengembangan; (4) prosedur pengembangan; (5) subyek penelitian; (6) jenis data;

(7) instrumen pengumpulan data dan; (8) teknik analisis data.

3.1. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan. Penelitian

dan Pengembangan atau Research and Development (Nugraha, 2011: 1)

merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada aktivitas

mengembangkan/menghasilkan produk dan memvalidasi produk tersebut melalui

langkah-langkah sistematis. Sugiyono (2010: 407) metode penelitian dan

pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Hal senada juga

diungkapkan Setyosari (2010: 194) mengungkapkan penelitian pengembangan

adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian pengembangan atau Research and Development adalah

merupakan penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu

dan mengujikan produk dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

31

3.2. MODEL PENGEMBANGAN

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

prosedural. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur

yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran tertentu.

Model prosedural biasanya berupa urutan langkah-langkah, yang diikuti secara

bertahap dari langkah awal hingga langkah akhir. Penelitian ini menggunakan

model prosedural diadaptasi dari model Dick dan Carey.

Berikut langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dirancang

oleh Dick & Carey (Setyosari, 2010: 201) yang akan dijabarkan pada bagan di

bawah ini:

Bagan. 3.1 Model Dick & Carey

1. Analisis

kebutuhan dan

identifikasi

tujuan umum

3. Menganalisis pebelajar

dan konteks

2. Melakukan analisis

pembelajaran

4.

Merumuskan

tujuan khusus

5.

Mengembang

kan

instrument

assesment

6.

Mengembang

kan strategi

pembelajaran

7.

Mengembangkan

dan memilih

bahan

pembelajaran

8.

merancang

dan

melakukan

evaluasi formatif

9. Revisi

10. Merancang

dan melakukan

evaluasi evaluasi

formatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

32

Keterangan:

1. Analisi kebutuhan

Langkah ini untuk menentukan tujuan model perangkat pembelajaran yang

dikembangkan.

2. Analisis pembelajaran

Analisis pembelajaran meliputi: keterampilan, proses, prosedur dan tugas-

tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Analisis pebelajar dan konteks

Menganalisis kemampuan sikap, karakteristik awal pebelajar, karakteristik

pembelajaran awal dan dimana pengetahuan dan keterampilan baru akan

digunakan.

4. Tujuan umum dan khusus

Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan operasional yang lebih

spesifik. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus

prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan

informasi untuk mengembangkan butir-butir tes.

5. Mengembangkan instrument

Mengembangkan instrument assessment dengam mengacu 4 tahap

6. Mengembangkan strategi pembelajaran

Mengembangkan strategi pembelajaran secara spesifik untuk membantu

pebelajar untuk tujuan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

33

7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran

Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran yang dapat berupa

bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar dan media

lain yang dirancang untuk mendukung penerapan tujuan.

8. Merancang dan melakukan evaluasi

Evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur dan

program yang dikembangkan.

9. Melakukan revisi

Revisi dilakukan terhadap proses, prosedur, program atau produk

dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya.

10. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat

efektifitas program secara keseluruhandibandingkan dengan program lain.

3.3. DESAIN PENGEMBANGAN

Pengembangan dalam penelitian ini mencakup dua hal yaitu

mengembangkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam

bimbingan pribadi dan bimbingan belajar. Pengembangan pada penelitian ini

menghasilkan perangkat pembelajaran Matematika yang berisi konsep

pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar

terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas

IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

34

3.4. PROSEDUR PENGEMBANGAN

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan langkah-

langkah yang diadaptasi dari model Dick dan Carey (Setyosari, 2010: 201) dengan

beberapa modifikasi. Berikut merupakan modifikasi prosedur pengembangan

penelitian ini:

:

TAHAP PENILAIAN AHLI

Bagan 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Perangkat

Matematika Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar

TAHAP AWAL PENELITIAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA

TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI

DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV

1. penetapan

subbyek

penelitian

2. Analisis

kebutuhan

3. Mengidentifikasi

Standar Kompetensi

4. Menganalisis

Kompetensi dasar

5. menganalisis

nilai bimbingan

6. merumuskan

indikator

TAHAP PENGEMBANGAN MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN

7. Mengembangkan

Asessment

8. Mengembangkan

strategi pembelajaran

9. Mengembangkan

materi pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

35

Keterangan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Matematika

terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar:

a. Tahap Awal Penelitian

1. Penetapan subjek

Penelitian ini akan berfokus pada guru Matematika dan peserta didik kelas

IV SD Kanisius Jomegatan, Bantul tahun pelajaran 2011/2012.

2. Analisis kebutuhan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup:

a. Melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Jomegatan

mengenai perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru untuk

membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya.

b. Melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan saat proses

pembelajaran mata pelajaran Matematika berlangsung. Data ini

digunakan untuk memperkuat hasil wawancara dengan wali kelas IV.

c. Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) di kelas IV SD Kanisius

Jomegatan untuk mempertegas ragam bimbingan apa yang dibutuhkan

peserta didik.

3. Mengidentifikasi standar kompetensi yang akan diajarkan oleh guru sesuai

dengan jadwal penelitian.

4. Menganalisis kompetensi dasar yang akan diajarkan.

5. Menganalisis bimbingan yang dibutuhkan peserta didik kelas IV SD

Kanisius Jomegatan. Nilai bimbingan diperoleh berdasarkan hasil alat

ungkap kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

36

6. Merumuskan Indikator

Indikator dirumuskan mengacu pada kompetensi dasar dan standar

kompetensi.

Merumuskan tujuan dengan cara menggabungkan indikator pembelajaran

dengan indikator bimbingan.

b. Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran

1. Menyusun assessment

2. Merancang strategi pembelajaran yang akan digunakan.

3. Mengembangkan materi pelajaran yang disesuaikan dengan indikator

bimbingan.

c. Tahap Penilaian Ahli

1. Penilaian oleh Ahli Mata Pelajaran

Penilaian ahli mata pelajaran dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil penilaian

dan komentar yang diberikan ahli mata pelajaran pada penilaian pertama

dijadikan acuan untuk penilaian kedua.

2. Penilaian oleh Ahli Bimbingan Konseling

Penilaian ahli mata pelajaran dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil penilaian

dan komentar yang diberikan ahli mata pelajaran pada penilaian pertama

dijadikan acuan untuk penilaian kedua.

3. Penilaian oleh Ahli Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Penilaian ahli pengembangan perangkat pembelajaran digunakan untuk

memperkuat penilaian dari ahli mata pelajaran dan ahli bimbingan

konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

37

3.5. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian pengembangan ini adalah 1 (satu) guru mata pelajaran

Matematika dan 31 (tiga puluh satu) peserta didik kelas IV SD Kanisius

Jomegatan Bantul.

3.6. JENIS DATA

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang didukung

dengan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil wawancara, observasi, serta

komentar dari penilaian ahli bidang studi Matematika, ahli BK, dan ahli

pengembangan. Data kuantitatif diperoleh dari hasil alat ungkap kebutuhan dan

hasil penilaian para ahli.

3.7. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara,

observasi, dan angket kuesioner. Instrumen yang berupa wawancara terdiri atas

wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Wawancara dilakukan

dengan guru kelas IV, observasi dilakukan ketika proses pembelajaran

Matematika, dan AUK disebarkan untuk memperkuat hasil wawancara dan

observasi.

1.7.1. Pedoman Wawancara

Kegiatan wawancara bertujuan untuk memperoleh gambaran perangkat

pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan guru agar dapat membantu peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

38

didik mencapai tugas perkembangannya. Daftar pertanyaan pedoman wawancara

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pedoman Wawancara wali kelas IV

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah di sekolah ini ada guru bimbingan

konseling?

2 Apakah ibu meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan konseling kepada

peserta didik?

3 Perilaku peserta didik yang seperti apa

menurut pengamatan dapat menghambat

perkembangan mereka?

4 Perilaku tersebut nampak pada saat ibu

melakukan KBM mata pelajaran apa?

5 Apakah ibu pernah meyusun perangkat

pembelajaran yang berisi ragam bimbingan?

6 Seperti apa perangkat pembelajaran yang ibu

perlukan?

1.7.2. Pedoman Observasi

Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan saat pembelajaran

Matematika di Kelas IV SD Kanisius Jomegatan berlangsung. Kegiatan observasi

dilakukan untuk memperkuat data wawancara. Daftar indikator aspek yang

diamati saat observasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Observasi

No Pernyataan Keterangan

1 Peserta didik mengikuti pelajaran dengan

antusias

2 Peserta didik tidak mengeluh ketika diberi tugas

dari guru

3 Peserta didik datang tepat waktu

4 Peserta didik membuat catatan mengenai materi

yang disampaikan oleh guru

5 Peserta didik tidak melamun di dalam kelas

6 Peserta didik bersedia bertanya ketika

penjelasan guru kurang jelas

7 Peserta didik menyimak penjelasan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

39

dengan cermat

8 Peserta didik membantu teman yang mengalami

kesulitan

9 Peserta didik tidak mengobrol atau tidak

mengganggu teman lain ketika belajar

10 Peserta didik mau bekerjasama dalam

kelompok yang dibentuk guru

1.7.3. Pedoman AUK (Alat Ungkap Kebutuhan)

Alat ungkap kebutuhan merupakan alat untuk mencari permasalahan yang

dialami oleh peserta didik. AUK memuat 15 pernyataan yang berkaitan dengan

ragam bimbingan, baik bimbingan pribadi, sosial maupun belajar. Melalui AUK

peneliti dapat mencari tahu pada ragam bimbingan apa yang dibutuhkan peserta

didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Daftar pernyataan yang termuat dalam

AUK secara garis besar adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pedoman AUK

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya senang belajar matematika

2. Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat

waktu

3. Saya mengulang pembelajaran matematika di rumah

4. Saya bersemangat mengerjakan soal matematika

5. Saya tidak putus asa saat mengerjakan matematika

6. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal matematika

7. Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat

mengerjakan tugas matematika

8. Saya mau membantu teman yang kesulitan

mengerjakan soal matematika

9. Matematika membantu saya memecahkan masalah

dengan lebih mudah

10. Matematika membantu saya memiliki cara berpikir

yang runtut

11. Matematika membantu saya dalam penggunaan

lambang bilangan romawi dalam kehidupan sehari -

hari

12 Matematika membantu saya untuk pemecahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

40

masalah yang berkaitan dengan waktu dalam

kehidupan sehari – hari

13. Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang

mengerti tentang materi matematika yang sedang

diajarkan.

14. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika dengan

tepat waktu

15. Matematika membantu saya untuk belajar dengan baik

supaya dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan uang

3.8. TEKNIK ANALISIS DATA

Peneliti menggunakan dua cara dalam menganalisis data yaitu

menggunakan skala dikotomi dan skala likert. Skala dikotomi merupakan

penghitungan untuk kuesioner tertutup yang memiliki jawaban terbatas yaitu ya

dan tidak. “ya” mempunyai skor 0, dan “tidak” mempunyai skor 1. Skala likert

digunakan dalam instrumen validasi untuk mengukur kelayakan model perangkat

pembelajaran pada rentang skor 1-5, dengan demikian tipe data yang digunakan

tipe interval. Kedua cara analisis data di atas pada akhirnya akan dideskripsikan,

dengan kata lain akan menjadi satu data yaitu data analisis deskriptif.

Persentase penilaian model perangkat pembelajaran oleh ahli mata

pelajaran Matematika, ahli Bimbingan Konseling dan ahli pengembangan akan

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor yang diperoleh x100%

Jumlah peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

41

Persentase penilaian model perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh

ahli mata pelajaran Matematika, ahli Bimbingan Konseling (BK), dan ahli

pengembangan perangkat pembelajaran. Langkah yang dilakukan peneliti setelah

mendapat persentase skor penilaian adalah mencari interval yang sesuai untuk

menentukan tingkat kelayakan model perangkat pembelajaran. Tingkat kelayakan

inilah yang dijadikan dasar perlu ada tidaknya revisi perangkat pembelajaran.

Berikut ini kriteria yang digunakan untuk mengetahui apakah model perangkat

pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk

peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan perlu adanya revisi:

Tabel 3.4

Kriteria Revisi Perangkat pembelajaran Pengembangan

Interval Tingkat Pencapaian Nilai Kualifikasi

90-100% 5 Baik Sekali. Tidak perlu dilakukan

revisi.

80-89% 4 Baik. Tidak perlu dilakukan revisi.

65-79% 3

Cukup Baik. Komponen yang

mendapat nilai ini harus

dipertimbangkan untuk dilakukan

revisi. Pertimbangan didasarkan

beberapa hal, yaitu:

a) Ahli mata pelajaran

b) Ahli Bimbingan Konseling (BK)

c) Ahli pengembangan perangkat

pembelajaran

55-64% 2

Kurang Baik. Komponen yang

mendapat nilai ini perlu dilakukan

revisi.

< 35% 1

Sangat Kurang. Komponen yang

mendapat nilai ini perlu dilakukan

revisi dan melakukan pengkajian

ulang perangkat pembelajaran.

(Arikunto via Pardiyono, 2010: 61)

Langkah berikutnya peneliti menentukan kriteria kelayakan model

perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

42

pribadi dan belajar. Kriteria tersebut mengacu pada Penilaian Acuan Patokan

(PAP) tipe I. Masidjo (1995: 53) menerangkan bahwa penilaian acuan patokan

(PAP) I memiliki sifat penilaian dengan standar tinggi dan bersifat absolut. Tabel

Kriteria kelayakan perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran yang

terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar akan diukur

menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I (Masidjo, 1995: 153),

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Penilaian Acuan Patokan (PAP) I

Tingkat Penguasaan kompetensi Rentang Nilai Keterangan

90-100% 87-100 Sangat layak

80-89% 74-87 Layak

65-79% 61-74 Cukup layak

55-64% 48-61 Kurang layak

< 35% Di bawah 48 Sangat kurang layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan: (1) hasil penelitian dan; (2)

pembahasan.

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.2. Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan analisis kebutuhan berdasarkan wawancara, observasi,

dan penyebaran kuesioner alat ungkap kebutuhan (AUK) yang disebar di kelas IV

SD Kanisius Jomegatan. Analisis kebutuhan akan dijabarkan sebagai berikut:.

Bagan 4.1

Alur Hasil Analisis Kebutuhan

4.1.1.1.Wawancara

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas IV pada

tanggal 11 Januari 2012. Wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran

model perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru dan melihat perilaku peserta

ANALISIS KEBUTUHAN

Alat Ungkap Kebutuhan

(Kuesioner)

Wawancara dengan

wali kelas IV

Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

44

didik kelas IV yang menghambat tugas perkembanganya. Hasil wawancara

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Wawancara Wali Kelas IV

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah di sekolah ini ada guru

bimbingan konseling?

Tidak ada guru bimbingan konseling

di sekolah ini.

2 Apakah ibu meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan

konseling kepada peserta didik?

Kadang-kadang

3 Perilaku peserta didik yang seperti

apa menurut pengamatan dapat

menghambat perkembangan

mereka?

Perilaku seperti kurang konsentrasi,

banyak bicara saat di kelas, malas

belajar, lupa mengerjakan PR, tidak

bisa mengerjakan tugas karena tidak

memperhatikan petunjuk soal

dengan baik dan sering terlambat.

4 Perilaku tersebut nampak pada saat

ibu melakukan KBM mata pelajaran

apa?

Perilaku yang menghambat tugas

perkembangan peserta didik sering

muncul pada saat KBM mapel

Matematika

5 Apakah ibu pernah menyusun

perangkat pembelajaran yang berisi

ragam bimbingan?

Belum pernah

6 Seperti apa perangkat pembelajaran

yang ibu perlukan?

Perangkat pembelajaran yang baik

menarik dan terintegrasi dengan

ragam bimbingan untuk membantu

mengurangi perilaku yang

menghambat tugas perkembangan

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

45

Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

guru SD membutuhkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam

bimbingan. Peneliti kemudian melakukan observasi untuk melengkapi hasil

wawancara.

4.1.1.2. Hasil Observasi

Peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan.

Observasi dilakukan pada tanggal. 12 Januari 2012 ketika proses pembelajaran

Matematika berlangsung. Berikut adalah hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti:

Tabel 4.2

Hasil Observasi

No Pernyataan Keterangan

1 Peserta didik mengikuti pelajaran

dengan antusias

6 peserta didik terlihat tidak antusias

saat pelajaran matematika.

2 Peserta didik tidak mengeluh

ketika diberi tugas dari guru

5 peserta didik terlihat mengeluh

saat diberi tugas oleh guru.

3 Peserta didik datang tepat waktu Sebagian besar peserta didik datang

tepat waktu. 2 peserta didik datang

terlambat.

4 Peserta didik membuat catatan

mengenai materi yang

disampaikan oleh guru

18 peserta didik tidak membuat

catatan mengenai materi yang

disampaikan oleh guru. Semua

peserta didik membuat catatan

materi yang disampaikan

5 Peserta didik tidak melamun di

dalam kelas

5 peserta didik terlihat melamun di

dalam kelas.

6 Peserta didik bersedia bertanya 3 peserta didik bersedia bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

46

ketika penjelasan guru kurang

jelas

kepada guru.

7 Peserta didik tidak dapat

menjawab pertanyaan guru

dengan tepat, menyimak

penjelasan guru dengan cermat

19 peserta didik tidak menjawab

pertanyaan guru dengan tepat karena

tidak membaca petunjuk soal dengan

baik.

8 Peserta didik membantu teman

yang mengalami kesulitan

Semua peserta didik mau membantu

teman yang mengalami kesulitan

9 Peserta didik tidak mengobrol

atau tidak mengganggu teman

lain ketika belajar

Semua peserta didik tidak

mengobrol atau mengganggu teman

lain.

10 Peserta didik mau bekerjasama

dalam kelompok yang dibentuk

guru

Semua peserta didik mau bekerja

sama dalam kelompok.

Hasil observasi menunjukan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada item

peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat, hal ini

dibuktikan dengan adanya 19 peserta didik yang tidak menjawab pertanyaan guru

pada pelajran matematika. Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut

berhubungan dengan ketelitian. Hasil frekuensi tertinggi selanjutnya terdapat

pada item peserta didik tidak membuat catatan, hal ini dibuktikan dengan adanya

18 peserta didik yang tidak membuat catatan matematika. Permasalahan yang

dialami peserta didik tersebut berhubungan dengan ketekunan.

4.1.1.3. Hasil Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) Peserta Didik

Peneliti menyebarkan AUK (Alat Ungkap Kebutuhan) pada tanggal 14

Januari 2012. Penyebaran AUK bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta

didik. AUK berisi 15 pernyataan dengan 5 pernyataan yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

47

bimbingan pribadi, 5 pernyataan berkaitan dengan bimbingan belajar dan 5

pernyataan dengan bimbingan sosial. Berikut ini adalah hasil AUK:

Tabel 4.3

Hasil Penyebaran AUK

No. Pernyataan Frekuensi Prosentase

Ragam bimbingan Pribadi

1. Saya bersemangat mengerjakan soal

matematika

3 9,68%

2. Saya tidak putus asa saat mengerjakan

matematika

6 19,35%

3. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal

matematika

14 45,16%

4.

Matematika membantu saya

memecahkan masalah dengan lebih

mudah

5 16,13%

5. Matematika membantu saya memiliki

cara berpikir yang runtut

5 16,13%

Ragam Bimbingan Sosial

6.

Saya dapat bekerja sama secara

kelompok saat mengerjakan tugas

matematika

6 19,35%

7. Saya mau membantu teman yang

kesulitan mengerjakan soal matematika

6 19,35%

8.

Matematika membantu saya dalam

penggunaan lambang bilangan Romawi

dalam kehidupan sehari - hari

8 25,81%

9.

Matematika membantu saya untuk

pemecahan masalah yang berkaitan

dengan waktu dalam kehidupan sehari-

hari

6 16,35%

10.

Saya mau bertanya kepada guru jika

saya kurang mengerti tentang materi

matematika yang sedang diajarkan.

7 22,58%

Ragam Bimbingan Belajar

11. Saya senang belajar matematika 9 29,03%

12 Saya mengerjakan tugas matematika

dengan tepat waktu

9 29,03%

13. Saya mengulang pembelajaran

matematika di rumah

12 38,71%

14. Saya dapat mengumpulkan tugas

matematika dengan tepat waktu

8 25,81%

15.

Matematika membantu saya untuk

belajar dengan baik supaya dapat

menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan uang

4 12,9%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

48

Berdasarkan hasil penyebaran AUK menunjukan bahwa persentase tertinggi

sebesar 45,19% peserta didik tidak teliti saat mengerjakan soal-soal matematika.

Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berkaitan dengan tugas

perkembangan pribadi aspek ketelitian. Hasil persentase selanjutnya sebesar

38,71% peserta didik tidak mengulang kembali pelajaran matematika di rumah.

Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berkaitan dengan tugas

perkembangan belajar aspek ketekunan.

Tabel di atas dapat terlihat persentase tertinggi yaitu peserta didik

mengalami masalah pribadi dan belajar baik dalam mata pelajaran Matematika.

Berdasarkan hasil AUK dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas IV di SD

Kanisius Jomegatan membutuhkan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar.

Hasil wawancara, observasi, dan AUK semakin memperjelas peserta didik

kelas IV SD Kanisius Jomegatan membutuhkan layanan ragam bimbingan yang

berkaitan dengan bimbingan pribadi dan belajar pada mata pelajaran Matematika.

Peneliti dalam penelitian ini akan berfokus pada model pengembangan perangkat

pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan

belajar.

4.1.2. Hasil Penilaian Ahli

Model pengembangan perangkat pembelajaran dinilai oleh 3 ahli yaitu ahli

bidang studi, ahli BK dan ahli pengembangan. Berikut deskripsi para ahlisebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

49

Tabel 4.4

Deskripsi Para Ahli

No Ahli Jabatan Pengalaman Tugas penilaian Jenis

Validas

i

Pelaksanaan

Validasi

1 Praktisi

Matematika

di SD

Guru kelas,

guru

Matematika

kelas IV-VI

SD Kanisius

Jomegatan

Mengajar

Matematika lebih

dari 10 tahun

Menilai keefektifan

model perangkat

pembelajaran

Isi 3 Mei 2012

dan 31 Mei

2012

2 Ahli

Matematika

Dosen

Matematika

Universitas

Sanata

Dharma

Mengajar

matematika selama

5 tahun

Menilai isi model

perangkat

pembelajaran

Isi 29 Mei 2012

dan 19 Juni

2012

3 Praktisi SD

yang

memiliki latar

belakang BK

Guru kelas

SD Kanisius

Sorowajan

Mengajar selama

lebih dari 10 tahun

Menilai keefektifan

kegiatan bimbingan

Isi 12 Mei 2012

dan 12 Juni

2012

4 Ahli BK Dosen

program studi

BK

Universitas

Sanata

Dharma

Mengajar BK

selama 2 tahun

Menilai isi model

perangkat

pembelajaran

Isi 12 Mei 2012

dan 15 Juni

5 Praktisi

pengembanga

n

Dosen Melakukan

penelitian

pengembangan dan

memberikan

seminar penelitian

pengambangan

lebih dari 10 tahun

Melakukan

penilaian terhadap

langkah-langkah

pengembangan

perangkat

pembelajaran

Isi 14 Juni 2012

4.1.2.1.Hasil Penilaian Ahli terhadap Model Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi

Penilaian model pengembangan perangkat pembelajaran matematika

terintegrasi bimbingan pibadi dinilai oleh 3 ahli yaitu ahli bidang studi, ahli BK

dan ahli pengembangan. Ahli pengembangan hanya menilai salah satu model

pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan, yaitu

model pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi bimbingan pribadi.

Berikut ini akan dijabarkan penilaian para ahli:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

50

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi

Bimbingan Pribadi

Ahli Mata Pelajaran Ahli BK Ahli Pengembangan Rata-rata

P1 P2 P1 P2

70.7% 88.8% 77.08% 81.5% 77.6% 79.14%

Penilaian perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan

bimbingan pribadi ini dinilai sebanyak 2 kali oleh ahli. Berikut penjabaran tiap

penilaan:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi

No Komponen Ahli mapel Ahli BK Total

persentase

Ahli I Ahli II Ahli I Ahli II

1 Silabus 65% 65% 80% 80%

2 RPP 72% 74% 76% 76%

3 Materi Ajar 72% 76% 75% 80%

Rata-rata 70.7% 77.08% 73.9%

Persentase keseluruhan pada tabel 4.5 menurut PAP I termasuk kategori

cukup layak. Pada penilaian pertama ini terdapat skor 3 pada beberapa item

penilaian. Berikut penjabarannya:

1. Ahli Mata Pelajaran

Hasil penilaian pertama untuk model perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi oleh ahli

mata pelajaran dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

51

penilaian dalam aspek silabus, RPP dan materi ajar mendapat skor 3. Ahli

mata pelajaran memberikan komentar pada komponen silabus bahwa

kegiatan pembelajaran masih harus dikembangkan lagi, kelengkapan unsur

silabus masih harus dilengkapi, perumusan SK,KD dan indikator harus

disesuaikan.

Dalam pembelajaran sumber belajar masih harus diberi tambahan,

karena semakin banyak sumber belajar akan semakin banyak pengetahuan

yang akan didapatkan. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar

yang dituliskan oleh ahli mata pelajaran.

2. Ahli BK

Berdasarkan penilaian pertama untuk model perangkat

pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan

pribadi oleh ahli BK dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item

komponen penilaian mendapat nilai 3. Ahli BK memberikan komentar

pada komponen silabus bahwa kualitas perumusan dan kesesuaian

pengalaman belajar masih kurang jelas dan pada komponen RPP kegiatan

masih kurang terlihat adanya bimbingan yang terkait. Pada komponen

materi ajar kurang memuat aspek kognisi, afektif dan konasi. Peneliti

melakukan revisi sesuai dengan komentar yang dituliskan oleh ahli BK.

Saran dan komentar dari para ahli dijadikan dasar oleh peneliti

untuk melakukan revisi pada komponen silabus, RPP dan materi ajar yang

mendapatkan skor 3 dan diajukan kembali pada penilaian kedua. Pada

penilaian kedua ini ahli pengembangan memberikan penilaian model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

52

perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan

pribadi. Berikut hasil penilaian kedua:

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi

No Komponen Ahli mapel Ahli BK Ahli

Pengembangan

Total

persentase

Ahli

I

Ahli

II

Ahli

I

Ahli

II

1 Silabus 95% 80% 80% 80% 83.75%

2 RPP 92% 86% 84% 80% 86.25%

3 Materi Ajar 92% 88% 85% 80% 86.25%

Rata-rata 88.8% 81.5% 77.6% 82.63%

Persentase keseluruhan pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa model

perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi

dan belajar memperoleh persentase 82.63% menurut PAP I termasuk kategori

layak. Pada penilaian kedua ini ahli mata pelajaran dan ahli BK tidak memberikan

skor 3 dan tidak memberi komentar. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran

memberikan skor 3 pada komponen materi ajar yaitu item materi memuat fakta,

konsep dan prosedur. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran memberi

komentar fakta, konsep dan prosedur harus terlihat dalam materi.

Item yang mendapatkan skor 3 pada penilaian ahli pengembangan pada

komponen materi ajar adalah penilaian pengorganisasian materi sistematis dan

logis. Ahli pengembangan memberi masukan supaya memperbaiki

pengorganisasian supaya lebih sistematis. Berdasarkan adanya skor 3 dan

komentar dan masukan tersebut maka peneliti merevisi komponen materi ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

53

Penilaian dan komentar dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran

dijadikan acuan untuk merevisi pengembangan model perangkat pembelajaran

yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi.

4.1.2.2. Penilaian Ahli terhadap Model Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar

Penilaian Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika

terintegrasi bimbingan belajar dinilai oleh 2 ahli. Berikut ini akan dijabarkan

penilaian para ahli:

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi

Bimbingan Pribadi

Ahli Mata Pelajaran Ahli BK Rata-rata

P1 P2 P1 P2

74.8% 83.5% 77.8% 84.7% 80.2%

Penilaan model pengembangan pembelajaran Matematika terintegrasi

bimbingan belajar ini dinilai sebanyak 2 kali. Berikut penjabaran tiap penilaian:

Tabel 4.9

Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar

No Komponen Ahli mapel Ahli BK Total

persentase

Ahli I Ahli II Ahli I Ahli II

1 Silabus 75% 70% 80% 80%

2 RPP 76% 76% 76% 76%

3 Materi Ajar 76% 76% 80% 75%

Rata-rata 74.8% 77.8% 76,33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

54

Persentase keseluruhan pada tabel 4.5 menurut PAP I termasuk kategori

layak. Pada penilaian pertama ini terdapat skor 3 pada beberapa item penilaian.

Berikut penjabarannya:

1. Ahli Mata Pelajaran

Hasil penilaian pertama untuk model perangkat pembelajaran

Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar oleh ahli

mata pelajaran dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen

penilaian dalam aspek silabus, RPP dan materi ajar mendapat nilai 3. Ahli

mata pelajaran memberikan komentar pada komponen silabus bahwa

kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator masih harus diperbaiki.

SK, KD dan indikator masih kurang sesuai jadi masih harus diperbaiki

kembali. Pada komponen RPP ahli mata pelajaran memberi masukan agar

lebih bervariasi. Dari komentar tersebut peneliti akan merevisi kembali

silabus dan menyesuaikan SK, KD dan indikator sehingga menghasilkan

model perangkat pembelajaran yang baik.

2. Ahli BK

Berdasarkan penilaian pertama untuk model perangkat

pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan

belajar oleh ahli BK dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item

komponen penilaian mendapat nilai 3. Ahli BK memberikan komentar

pada komponen RPP bahwa pada kegiatan pembelajaran masih kurang

mencerminkan bimbingan. Selanjutnya masih pada komponen RPP pada

tingkat kesesuaian indikator dan item penilaian masih belum bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

55

reflektif. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar yang

dituliskan oleh ahli BK.

Saran dan komentar dari para ahli dijadikan masukan oleh peneliti

untuk melakukan revisi pada komponen silabus, kesesuaian SK, KD dan

indikator, kegiatan pembelajaran dalam RPP, kesesuaian indikator dengan

penilaian dan diajukan kembali pada penilaian kedua. Berikut hasil

penilaian kedua:

Tabel 4.10

Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar

No Komponen Ahli mapel Ahli BK Total

persentase

Ahli I Ahli II Ahli I Ahli II

1 Silabus 85% 80% 86,7% 80%

2 RPP 90% 82% 92% 80%

3 Materi Ajar 84% 80% 90% 80%

Rata-rata 83.5% 84.7% 84.1%

Berdasarkan tabel di atas model perangkat pembelajaran Matematika

terintegrasi bimbingan belajar memperoleh persentase 84.1% menurut PAP I

dinyatakan layak. Penilain ini juga tidak lagi mendapat skor 3 sehingga tidak perlu

melakukan revisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

56

4.2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.2.1. Kelayakan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi

Hasil penilaian ketiga ahli menunjukkan bahwa model pengembangan

perangkat pembelajaran matematika yang terintegrasi bimbingan pribadi layak

digunakan. Layak dimaksudkan bahwa model pengembangan perangkat

pembelajaran matematika terintegrasi bimbingan dapat digunakan oleh guru di SD

Kanisius Jomegatan Bantul untuk membantu peserta didik dalam tugas

perkembangan mengikuti petunjuk yang diberikan juga mengembangkan

keterampilan-keterampilan dasar untuk berhitung. Model pengembangan

perangkat pembelajaran matematika ini juga dapat digunakan guru untuk

membantu menyelesaikan permasalahan yang sering dihadapi peserta didik yakni

tidak teliti.

Guru menyusun kegiatan pembelajaran yang bertema ”Perkalian” yang

diintegrasikan dengan bimbingan pribadi seperti berikut ini: Pembelajaran kali ini

peserta didik diajak untuk melakukan perkalian dengan cara bersusun panjang dan

bersusun pendek. Kegiatan ini dilakukan supaya peserta didik mampu

menjelaskan operasi panjang dan pendek dengan mengikuti petunjuk. Kegiatan

yang dilakukan adalah guru mempersiapkan dadu besar dan kartu nomor 1 sampai

dengan 6 yang telah dituliskan bilangan disebaliknya. Guru melemparkan dadu

yang telah disediakan, jika sudah dilempar guru akan membuka kartu sesuai

angka dadu yang telah dilempar tersebut. Peserta didik mencatat bilangan yang

ada di kartu tersebut. Kemudian guru mengulangi hal yang sama dan murid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

57

mencatat kembali bilangan yang ada dikartu yang sesuai dengan nomor dadu yang

dilempar. Guru meminta peserta didik mengalikan dua bilangan tersebut dengan

waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu selesai guru menunjuk salah satu

peserta didik untuk maju ke depan dan menuliskan cara dan jawaban di papan

tulis. Kegiatan diharapkan peserta didik dapat berkonsentrasi dengan baik

sehingga mendapatkan jawaban dengan benar. Kegiatan ini dilakukan berulang-

ulang sampai peserta didik benar-benar dapat memahami pelajaran matematika

dalam perkalian ini dengan baik. Kegiatan ini berkaitan dengan tugas

perkembangan peserta didik dalam keterampilan berhitung (Havighurst dalam

Furqon, 2005: 35).

Kegiatan selanjutnya peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok

dan diberikan permainan ular tangga, dadu, kancing dan LKS pada kelompok.

Peserta didik diajak bermain ular tangga. Angka-angka pada ular tangga tersebut

sudah diberi soal dan peserta didik wajib mengerjakannya. Jika berhenti di angka

ganjil peserta didik harus mengerjakan soal dengan cara panjang, sedangkan bila

peserta didik berhenti pada angka genap maka harus mengerjakan dengan cara

pendek. Waktu pengerjaan dibatasi 10 menit, sehingga pemenangnya adalah

kelompok yang dapat mengerjakan soal sebanyak mungkin dengan cara dan

jawaban yang benar. Kegiatan ini dilakukan supaya peserta didik dapat

menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang dengan penuh

tanggung jawab. Selain itu, dengan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat

menyelesaikan operasi hitung perkalian cara bersusun pendek dengan hati-hati.

Kegiatan ini berkaitan dengan tugas perkembangan peserta didik yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

58

membangun hubungan dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi,

keterampilan bekerjasama (Barus, 2011:15). Selain itu, kegiatan ini juga berkaitan

dengan tugas perkembangan peserta didik yang dituliskan oleh Gendon Barus

(2011: 15) yaitu keterampilan mengikuti petunjuk cara pengerjaan perkalian

dengan cara bersusun panjang maupun dengan cara bersusun pendek. Jika peserta

didik tidak teliti dan mengikuti petunjuk dengan benar, maka peserta didik tidak

dapat mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan perkalian tersebut dengan

benar. Kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran halaman 87.

Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat terbantu

mencapai tugas perkembangannya dalam hal mengikuti petunjuk. Kegiatan-

kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat peserta didik lebih teliti dalam

mengerjakan soal-soal dan dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam pelajaran

matematika.

4.1.2. Kelayakan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar

Hasil penilaian dari ketiga ahli menunjukkan menunjukkan bahwa model

pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi bimbingan belajar layak

digunakan. Model pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat

digunakan oleh guru untuk membantu mengatasi masalah ketekunan yang dialami

peserta didik. Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika ini juga

dapat digunakan membantu peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan

yakni keterampilan berhitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

59

Guru membantu peserta didik dengan cara menyusun kegiatan

pembelajaran bertemakan “Operasi hitung” seperti berikut: peserta didik dibagi

lembar soal berisi operasi hitung dan tabel angka-angka. Peserta didik diminta

menghitung soal-soal tersebut dengan benar kemudian peserta didik diminta untuk

mencari hasilnya di tabel angka yang sudah tersedia. Kegiatan ini selain untuk

membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya yakni keterampilan

berhitung juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketekunan peserta didik

dalam pembelajaran terutama pembelajaran matematika.

Setelah membahas tugas yang sudah diberikan, guru menjelaskan

pengerjaan operasi hitung campuran. Urutan yang harus dilakukan saat

menghitung soal harus dijelaskan dengan jelas sehingga peserta didik menjadi

lebih jelas. Kegiatan ini diharapkan membuat peserta didik mampu menentukan

hasil operasi hitung campuran dengan penuh konsentrasi. Peserta didik diberi

tugas mengerjakan tugas operasi hitung campuran yang berbentuk soal cerita.

Pada kegiatan ini peserta didik diajak untuk tidak putus asa dalam mengerjakan

soal cerita yang diberikan oleh guru. Kegiatan ini didukung oleh teori tugas

perkembangan peserta didik yang ditulis oleh Gendon Barus (2011: 15) yaitu

keterampilan mengorganisasikan aktivitas belajar, tugas-tugas sekolah dan

kegiatan lainnya. Kegiatan ini dapat dilihat pada halaman 101.

Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat terbantu

mengatasi masalah dan mencapai tugas perkembangannya untuk

mengorganisasikan aktivitas belajar, tugas-tugas belajar dan kegiatan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

60

Kegiatan-kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat peserta didik tekun belajar

dan dapat memahami petunjuk-petunjuk yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

61

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang sudah dijabarkan di

atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan

pribadi berdasarkan penilaian ahli mata pelajaran Matematika, ahli BK dan

ahli pengembangan perangkat pembelajaran memperoleh persentase

sebesar 84.09% yang berarti layak digunakan oleh guru SD di kelas IV

SD Kanisius Jomegatan Bantul.

5.1.2. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan

belajar berdasarkan penilaian ahli mata pelajaran Matematika dan ahli BK

memperoleh persentase sebesar 88.05% yang berarti layak digunakan oleh

guru SD di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.

5.2. KETERBATAN PENELITIAN

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5.2.1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan

pribadi dan belajar pada penelitian ini hanya dapat digunakan di kelas IV

SD Kanisius Jomegatan Bantul.

5.2.2. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini hanya

menilai model perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

62

perangkat pembelajaran Matematik yang diintegrasikan dengan bimbingan

pribadi.

5.2.3. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan

pribadi dan belajar yang dikembangkan pada penelitian ini hanya konsep

pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan

materi ajar.

5.3. SARAN

Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk

perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar

yaitu:

5.3.1. Model perangkat pembelajaran ini apabila akan digunakan di kelas lain

sebaiknya dilakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu sebab kebutuhan

tiap kelas untuk setiap sekolah berbeda.

5.3.2. Penilaian dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran sebaiknya

dilakukan untuk seluruh model pengembangan perangkat pembelajaran

yang dikembangkan.

5.3.3. Model perangkat pembelajaran sebaiknya tidak hanya mengembangkan

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar, akan

tetapi juga mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) dan soal evaluasi.

5.3.4. Untuk mengetahui kefektifan, maka langkah Dick dan Carey baik bila

dilakukan sampai pada uji coba keefektifan model perangkat

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

63

DAFTAR PUSTAKA

Achdiyat, Maman. 1981. Tugas-Tugas Perkembangan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Barus, Gendon dan M.M. Sri Hastuti, 2011. Kumpulan Modul Pengembangan

Diri Sarana Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah

Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

BSNP. 2006. Silabus. Jakarta : Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

Dewi, Damayanti. 2010. Upaya Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi

Perkalian Dan Pembagian Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas V SD Tarakanita

Ngembesan Tahun Ajaran 2009-2010. Skripsi. Yogyakarta.PGSD. FKIP.

USD.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI (Semester I & II). Jakarta:

BP.Cipta Jaya.

Furqon. 2005. Konsep dan Aplikasi Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar.

Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Gunarsa, Singgih. 1981. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung

Mulia

Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Maman Achdiat, Ngadijono AJ. 1981. Tugas-tugas Perkembangan. Jakarta :

Penataran lokakarya tahap III. Pproyek Pengembangan Pendidikan Guru

(P3G) Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Mappiare, Andi. 1984. Pengamtar Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Surabaya: Usaha Nasional.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Mayasari, Yekti. 2010. ”Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan

Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan dengan Metode

Demonstrasi menggunakan Media Garis Bilangan pada Pembelajaran

kelas IV SD Negeri Sumberbening 5 Kecamatan Bringin Kabupaten

Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010”. Skripsi. Yogyakarta: PGSD

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

64

Pardiyono, Nugroho Yogo. 2010. ”Pengembangan Media Audio dan Audiovisual

untuk Keterampilan Menyimak Kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul

Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: PBSID Universitas Sanata Dharma.

Prayitno, Drs. 1976. Pelayanan Bimbingan di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Prayitno, DR. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono, Dr. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukardi, Dewa Ketut. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Bina Aksara.

Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisus

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Winkel dan Sri Hastuti. 2002. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

65

L

A

M

P

I

R

A

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

66

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

67

Lampiran 2

Rekapitulasi Hasil Penyebaran Alat Ungkap

Kebutuhan (AUK)

Kelas IV SD Kanisius Jomegatan

Bantul

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0

4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

5 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

7 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

8 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0

9 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

11 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

12 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

15 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

18 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

20 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0

21 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

22 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0

23 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1

24 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0

25 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

26 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

27 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0

28 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0

31 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

9 9 12 3 6 14 6 6 5 5 8 6 7 8 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

68

Keterangan :

Bimbingan Pribadi =

Bimbingan Sosial =

bimbingan Belajar =

0 = jika jawaban ya

1 = jika jawaban tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

69

Kelas : IV

Berilah tanda V (centang) pada kolom yang telah tersedia !

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya senang belajar matematika V

2. Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat

waktu

V

3. Saya mengulang pembelajaran matematika di

rumah

V

4. Saya bersemangat mengerjakan soal matematika V

5. Saya tidak putus asa saat mengerjakan

matematika

V

6. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal

matematika

V

7. Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat

mengerjakan tugas matematika

V

8. Saya mau membantu teman yang kesulitan

mengerjakan soal matematika

V

9. Matematika membantu saya memecahkan

masalah dengan lebih mudah

V

10. Matematika membantu saya memiliki cara

berpikir yang runtut

V

11. Matematika membantu saya dalam penggunaan

lambang bilangan romawi dalam kehidupan

sehari - hari

V

12 Matematika membantu saya untuk pemecahan

masalah yang berkaitan dengan waktu dalam

kehidupan sehari - hari

V

13. Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang

mengerti tentang materi matematika yang sedang

diajarkan.

V

14. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika

dengan tepat waktu

V

15. Matematika membantu saya untuk belajar dengan

baik supaya dapat menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan uang

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

70

Kelas : IV

Berilah tanda V (centang) pada kolom yang telah tersedia !

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya senang belajar matematika V

2. Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat

waktu

V

3. Saya mengulang pembelajaran matematika di

rumah

V

4. Saya bersemangat mengerjakan soal matematika V

5. Saya tidak putus asa saat mengerjakan

matematika

V

6. Saya teliti saat mengerjakan soal – soal

matematika

V

7. Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat

mengerjakan tugas matematika

v

8. Saya mau membantu teman yang kesulitan

mengerjakan soal matematika

V

9. Matematika membantu saya memecahkan

masalah dengan lebih mudah

V

10. Matematika membantu saya memiliki cara

berpikir yang runtut

V

11. Matematika membantu saya dalam penggunaan

lambang bilangan romawi dalam kehidupan

sehari - hari

V

12 Matematika membantu saya untuk pemecahan

masalah yang berkaitan dengan waktu dalam

kehidupan sehari - hari

V

13. Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang

mengerti tentang materi matematika yang sedang

diajarkan.

V

14. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika

dengan tepat waktu

V

15. Matematika membantu saya untuk belajar dengan

baik supaya dapat menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan uang

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

71

Hasil expert judgement oleh ahli bidang studi Matematika

No Komponen

Penilaian

Ahli I Ahli II

Pribadi Belajar Pribadi Belajar

Silabus P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2

1 Kelengkapan

unsur-unsur silabus

3 5 4 4 3 4 4 4

2 Kesesuaian antara

SK, KD, dan

indikator

4 5 4 5 3 4 3 4

3 Kualitas

perumusan

pengalaman belajar

3 4 4 4 3 4 3 4

4 Kesesuaian

pengalaman belajar

dengan indikator

3 5 3 4 4 4 4 4

Skor total 13 19 15 17 13 16 14 16

Persentase (skor total:

skor maksimal x

100%)

65% 95% 75% 85% 65% 80% 70% 80%

RPP P 1 P 2 P 1 P2 P 1 P 2 P1 P2

1 Kelengkapan

unsur-unsur RPP

4 5 4 5 4 5 4 4

2 Kesesuaian antara

SK, KD, Indikator

dan tujuan

4 5 4 5 3 4 3 4

Lampiran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

72

3 Kesesuaian

pemilihan model

pembelajaran

dengan materi

pembelajaran

Matematika

3 4 3 4 4 4 4 4

4 Rumusan kegiatan

pembelajaran

mencerminkan

kegiatan EEK

4 5 4 4 4 4 4 4

5 Kegiatan

pembelajaran

bervariasi

3 4 3 4 4 4 3 4

6 Pengaturan alokasi

waktu tiap kegiatan

pembelajaran

proporsional

4 5 4 5 4 5 4 5

7 Tingkat kesesuaian

indikator dan item

penilaian yang

bersifat otentik

3 4 4 4 3 4 4 4

8 Jumlah sumber

belajar memadai

3 4 4 4 3 4 4 4

9 Ketepatan

pemilihan media

pembelajaran

4 5 4 5 4 4 4 4

10 Penggunaan

bahasa Indonesia

dan tata tulis baku

4 5 4 5 4 5 4 4

Skor total 36 46 38 45 37 43 38 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

73

Persentase (skor total:

skor maksimal x

100%)

72% 92% 76% 90% 74% 86% 76% 82%

Materi Ajar P 1 P 2 P 1 P 2 P 1 P 2 P1 P2

1 Kesesuaian isi

materi ajar dengan

kegiatan yang

dilakukan.

4 5 4 4 4 5 4 4

2 Materi sesuai

dengan tujuan

pembelajaran yang

akan dicapai.

4 5 3 4 4 4 4 4

3 Materi memuat

fakta, konsep,

prosedur.

3 4 4 4 3 4 4 4

4 Pengorganisasian

materi sistematis

dan logis.

3 4 4 4 4 4 3 4

5 Bahasa yang

digunakan

komunikatif

4 5 4 5 4 5 4 4

Skor total 18 23 19 21 19 22 19 20

Persentase (skor total:

skor maksimal x

100%)

72% 92% 76% 84% 76% 88% 76% 80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

74

Hasil expert judgement oleh ahli BK

No Komponen Penilaian Dosen BK

Ahli I Ahli II

Pribadi Belajar Belajar Pribadi

Silabus P 1 P 2 P 1 P 2 P1 P2 P1 P2

1 Kesesuaian antara SK,

KD mata pelajaran dan

esensi bimbingan

4 4 4 4 4 4 4 4

2 Kualitas perumusan

pengalaman belajar

4 4 4 4 4 4 4 4

3 Kesesuaian pengalaman

belajar dengan esensi

bimbingan

4 4 4 5 4 4 4 4

Skor total 12 12 12 13 12 12 12 12

Persentase

(skor total: skor maksimal x

100%)

80% 80% 80% 86,7% 80% 80% 80% 80%

RPP P1 P2 P 1 P 2 P1 P2 P1 P2

1 Kesesuaian antara SK,

KD, indikator, tujuan,

dan nilai bimbingan.

4 4 4 5 4 4 4 4

2 Konsistensi antara tujuan

pembelajaran dengan

kegiatan pembelajaran

yang berisi bimbingan.

4 4 4 5 4 4 4 4

3 Kegiatan pembelajaran

mencerminkan

3 4 3 4 4 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

75

bimbingan.

4 Tingkat kesesuaian

indikator dan item

penilaian yang bersifat

reflektif

4 4 4 4 3 4 3 4

5 Penggunaan bahasa

Indonesia dan tata tulis

baku

4 5 4 5 4 4 4 4

Skor total 19 21 19 23 19 20 19 20

Persentase (skor total: skor

maksimal x 100%)

76% 84% 76% 92% 76% 80% 76% 80%

Materi Ajar P1 P2 P 1 P 2 P1 P2 P1 P2

1 Materi ajar

mencerminkan esensi

bimbingan.

4 4 4 4 4 4 4 4

2 Materi ajar memuat aspek

kognisi, afeksi dan konasi

3 4 4 4 3 4 4 4

3 Materi ajar sesuai dengan

tingkat perkembangan

peserta didik

4 4 4 5 4 4 4 4

4 Bahasa yang digunakan

komunikatif

4 5 4 5 4 4 4 4

Skor total 15 17 16 18 15 16 16 16

Persentase (skor total: skor

maksimal x 100%)

75% 85% 80% 90% 75% 80% 80% 80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

76

Tabel 4.7

Hasil expert judgement oleh ahli pengembangan

No Komponen Penilaian Perangkat

Pembelajaran

Silabus

1 Kelengkapan unsur-unsur silabus 4

2 Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator 4

3 Kualitas perumusan pengalaman belajar 4

4 Kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator 4

Skor total 16

Persentase

(skor total: skor maksimal x 100%)

80%

RPP

1 Kelengkapan unsur-unsur RPP 4

2 Kesesuaian antara SK, KD, indikator dengan nilai

bimbingan 4

3 Ketepatan dalam memilih model pembelajaran 4

4 Rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan

kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi (EEK) 4

5 Rumusan kegiatan pembelajaran melibatkan siswa 4

6 Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan

pembelajaran proporsional 4

7 Penilaian bersifat otentik 4

8 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4

Skor total 32

Persentase

(skor total: skor maksimal x 100%)

80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

77

Materi Ajar

1 Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai. 4

2 Materi memuat fakta, konsep, prosedur. 3

3 Pengorganisasian materi sistematis dan logis. 3

4 Bahasa mudah dipahami 4

5 Tampilan materi tidak membosankan 4

Skor total 18

Persentase

(skor total: skor maksimal x 100%)

72%

Skor Total 66

Persentase (skor total : skor maksimal x 100%) 77.6%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

78

MODEL PERANGKAT PEMBELARAN MATEMATIKA

TERINTEGRASI DENGAN BIMBINGAN PRIBADI

UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV

SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL

Lampiran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

79

KonsepPengintegrasian Model PerangkatPembelajaranMatematikadenganBimbinganPribadi

No. KompetensiDasa

r

IndikatorMateri EsensiBim

bingan

IndikatorBimbin

gan

TujuanPembelajar

an

TugasPerkemba

ngan

Kegiatan

1. 1.3.

Melakukanopera

siperkaliandanpe

mbagian

1.3.1 Menjelaskan

operasi hitung

perkalian dengan

cara panjang dan

pendek

Ketelitian 1. Mengikuti

petunjuk

8.3.1 Peserta

didik mampu

menjelaskan

operasi hitung

dengan cara

panjang dan

pendek dengan

mengikuti

petunjuk.

Keterampilan

mengikuti

petunjuk

1. Guru menyiapkan

dadu dan kartu

bernomor 1 sampai

dengan 6 yang sudah

dtuliskan bilangan

disebaliknya. Guru

melemparkan dadu

dan mendapatkan

angka dadu kemudian

membuka kartu sesuai

nomor dadu yang

sudah dilempar. Guru

meminta peserta didik

menuskan bilangan

tersebut dibuku.

Kemudian guru

melemparkan lagi

dadu dan setelah

mendapatkan bilangan

kedua, peserta didik

diminta mengalikan

kedua bilangan

tersebut dengan benar.

2. Peserta didik dibagi

2. 1.3.2

Menyelesaikan

operasi hitung

perkalian dengan

cara panjang

2. Tanggung

jawab

8.3.2 Peserta

didik mampu

menyelesaikan

operasi hitung

perkalian dengan

cara panjang

dengan penuh

tanggung jawab

3. 1.3.3Menyelesaikan

operasi hitung

perkalian dengan

cara pendek

3. hati-hati 8.3.3 Peserta

didik mampu

menyelesaikan

operasi hitung

perkalian cara

pendek dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

80

berhati-hati. dalam kelompok.

Setiap kelompok

terdiri 5-6 peserta

didik. Guru

menyiapkan sebuah

ular tangga dimana

setiap nomor sudah

diberi soal perkalian.

Setiap kelompok

bertugas menjawab

soal-soal tersebut.

3.Peserta didik

menyimpulkan hasil

belajar hari ini dengan

bimbingan guru.

Peserta didik

mengerjakan lembar

evaluasi mengalikan

bilangan dengan cara

bersusun pendek dan

panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

81

Satuan Layanan Pembelajaran

Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi

No. KETERANGAN

1 Pendahuluan Guru SD memiliki peran penting dalam

proses pembelajaran. Tugas guru selain mengajar

juga memberikan bimbingan kepada peserta didik.

Hal ini sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang

menegaskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar

adalah mengajar dan melaksanakan program

bimbingan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

Kondisi yang ada di lapangan berbeda dengan

apa yang diharapkan. Banyak sekolah yang belum

memiliki guru bimbingan dan konseling. Hal ini

membuat guru kelas bertanggung jawab memberikan

bimbingan secara klasikal. Akibatnya guru tidak bisa

memberikan bimbingan kepada peserta didik satu

persatu.

2 Materi pokok

pembelajaran

Operasi perkalian

3. Deskripsi singkat

kegiatan

pembelajaran

Dalam model perangkat pembelajaran guru akan

memberikan bimbingan pribadi dengan tema

ketelitian. Kekhasan model perangkat pembelajaran

ini adalah mengintegrasikan indikator ketelitian

dengan indikator mata pelajaran seperti yang akan

diuraikan dalam kegiatan pembelajaran berikut ini.

a. Eksplorasi

Peserta didik mendengarkan penjelasan guru

tentang perkalian bersusun panjang dan pendek.

b. Elaborasi

1. Guru mengajak peserta didik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

82

berhitung sambil bermain dengan permainan

ular tangga.

2. Dalam permainan ular tangga tersebut setiap

nomor sudah diberi soal tentang perkalian

3. Kelompok yang paling banyak mengerjakan

dan benar mendapat skor tambahan.

c. Konfirmasi

Guru mengajak peserta didik merumuskan

perkalian bersusun panjang dan pendek.

4 Model perangkat

pembelajaran

Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan

berupa:

a. Konsep pengintegrasian

b. Silabus

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Materi ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

83

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan

Kelas/Semester : IV/I

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 2JP

Standar

Kompetensi

KompetensiD

asar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

KegiatanBelajar

IndikatorPenc

apaianKompet

ensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/

Alat

1. Matematika:

Memahami dan

menggunakan

sifat-sifat

operasi hitung

bilangan dalam

memecahkan

masalah

Melakukan

operasi

perkalian

Operasi

perkalian

Melakukan

permainan ular

tangga yang di

setiap nomornya

diberi soal yang

harus dikerjakan

dengan cara

bersusun panjang

dan pendek

Menyelesaikan soal

perkalian dengan

bersusun panjang

Menyelesaikan soal

1.3.1Menjelask

an operasi

hitung perkalian

dengan cara

panjang dan

pendek

1.3.2

Menyelesaikan

operasi hitung

perkalian

dengan cara

panjang

Tes tertulis

Pengamatan

kegiatan

peserta didik

2 jp Buku

Sunardi,

dkk. 2008.

Ayo

Belajar

Matematika

.

Yogyakarta

: Penerbit

Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

84

Standar

Kompetensi

KompetensiD

asar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

KegiatanBelajar

IndikatorPenc

apaianKompet

ensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/

Alat

perkalian dengan

bersusun pendek

1.3.3

Menyelesaikan

operasi hitung

perkalian

dengan cara

pendek

Media: ular

tangga,

dadu,

kancing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan

Kelas / Semester : IV / I

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan

masalah

B. Kompetensi Dasar

1.3. Melakukan operasi perkalian

C. Indikator

1.3.1 Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian dengan cara panjang

dan pendek dengan mengikuti petunjuk.

1.3.2 Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara

panjang dengan penuh tanggung jawab

1.3.3 Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian cara pendek

dengan berhati- hati.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian dengan cara panjang

dan pendek

2. Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara

panjang

3. Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara pendek

E. Materi Pembelajaran

Operasi perkalian

F. Metode Pembelajaran

- permainan

- Tanya jawab

- Pemberian Tugas

G. Nilai Bimbingan

Ketelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

86

1. Memperhatikan petunjuk

2. Berhati-hati melakukan sesuatu

3. Bertanggung jawab mengerjakan tugas

4. Berpikir kritis

5. Konsentrasi

6. Menyadari apa yang dipelajari penting untuk kehidupannya

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Keterangan Waktu

1. Kegiatan

awal

- Apersepsi untuk mengungkapkan pengetahuan awal peserta didik

dan memotivasi peserta didik

- Guru menjelaskan bahwa pada hari ini akan belajar perkalian

dengan cara bersusun pendek dan bersusun pendek

- Guru menunjukkan 3 katong dadu yang isi sama yaitu 12 dadu.

- Guru bertanya kepada peserta didik berapakah jumlah dadu yang

ibu miliki?

5 menit

2. Kegiatan

inti

Eksplorasi

Peserta didik menuliskan bilangan berdasarkan nomor yang

keluar saat guru melempar dadu

Peserta didik mengalikan dua bilangan yang dibuka sesuai

dengan lemparan dadu guru.

Peserta didik mengerjakan soal-soal tentang mengalikan

bilangan dengan cara bersusun panjang kemudian guru

mengecek keberhasilan peserta didik serta member umpan

balik.

Elaborasi

Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok belajar

secara heterogen, setiap kelompok terdir idari 5-6 peserta didik.

Guru membagikan permainan ular tangga, dadu, kancing

sebagai pion dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS)

menjelaskan tugas masing-masing kelompok.

Tugas setiap kelompok adalah bermain seperti ular tangga

dimana setiap nomor sudah diberi soal perkalian. Nomor-

nomor ganjil dikerjakan dengan cara bersusun panjang

sedangkan nomor-nomor genap dengan cara pendek.

Waktu untuk menyelesikan tugas adalah 10menit. Kelompok

yang paling cepat menyeleseikan permainan dan jawaban

benar akan mendapatkan skor tambahan

Konfirmasi

- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

peserta didik.

20 menit

10 menit

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

87

- Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan

akhir

- Peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru

dengan tepat waktu

- Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

- Refleksi

10 menit

10 menit

5 menit

I. Penilaian

- Tes tertulis

- Pengamatan kegiatan peserta didik

J. SumberBelajar

Buku

- Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Media

- Ular tangga, dadu, kancing

Bantul, 2 Mei 2012

Praktikan

Katarina Wahyu Setyorini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

88

Materi ajar

Matematika

Kelas IV

Materi: perkalian bersusun panjang dan bersusun pendek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

89

Perkalian

1. Cara bersusun panjang

36 6 x 36 6x6 180 30x6 + 216 2. Cara bersusun pendek 3

36 6 x 216

Teliti adalah cermat

atau bisa juga

diartikan dengan hati-

hati

Sudahkah kamu teliti saat

mengerjakan tugas?

Jika kita teliti atau cermat saat

mengerjakan tugas pasti kita

akan mendapatkan hasil yang

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

90

Soal-soal

1. 34 x 4 = … 9. 65 x 4 = ... 17. 24 x 6 = … 25. 45 x 7 = ..

2. 45 x 5 = … 10. 34 x 6 = … 18. 56 x 4 = … 26. 71x8 = …

3. 67 x 3 = … 11. 56 x 9 = … 19. 67 x 7 = … 27. 57x5= …

4. 65 x 5 = … 12. 34 x 7 = … 20. 86 x 6 = … 28. 69x4= …

5. 78 x 9 = … 13. 99 x 4 = … 21. 54 x 8 = … 29. 89x9= …

6. 98 x 2 = … 14. 53 x 5 = … 22. 41 x 3 = … 30. 57x5=…

7. 87 x 8 = … 15. 23 x 9 = … 23. 31 x 7 = … 31. 90x4= …

8. 32 x 8 = … 16. 45 x 9 = … 24. 51 x 6 = … 32. 70x6=…

Lembar Kerja Siswa 1

1. Buatlah kelompok 5-6 orang.

2. Bermainlah seperti ular tangga seperti yang sering

kamu mainkan.

3. Disetiap nomor sudah ada soal yang perkalian yang

harus kamu kerjakan sebelum melanjutkkan.

4. Pada nomor ganjil kerjakan dengan cara bersusun

panjang sedangkan nomor genap kerjakan dengan

cara bersusun panjang.

5. Kerjakan dengan teliti!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

92

MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERINTEGRASI

DENGAN BIMBINGAN BELAJAR

UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV

SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL

Lampiran 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

93

Konsep Pengintegrasian Model Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Bimbingan Belajar

No. Kompetensi

Dasar

Indikator

Materi

Esensi

Bimbingan

Indikator

Bimbingan

Tujuan

Pembelajaran

Tugas

Perkembangan

Kegiatan

1. 1.4. Melakukan

operasi

hitung

campuran

1. Menentukan

urutan operasi

hitung dalam

mengerjakan

soal

Ketekunan 1. mengulang

materi

8.1.1 Peserta

didik mampu

menentukan

urutan operasi

hitung dalam

mengerjakan

soal dengan

mengingat

materi yang

pernah

diberikan.

Keterampilan

mengikuti

petunjuk

1. Guru

memberikan

peserta didik

lembar kerja yang

berisi soal-soal

dan tabel

bilangan. Peserta

didik diminta

mengerjakan soal

tersebut dengan

benar dan

mencari

jawabannya

dalam tabel

bilangan yang

telah tersedia.

2. guru

menjelaskan

tentang operasi

hitung campuran

dan memberikan

contoh, kemudian

menunjuk salah

satu peserta didik

2. 2. Menentukan

hasil operasi

hitung

campuran

2.

Berkonsentrasi

8.1.2 Peserta

didik mampu

menentukan

hasil operasi

hitung

csmpuran

dengan penuh

konsentrasi

3. 3.

Menyelesaikan

soal cerita

3. Tidak

mudah putus

asa

8.1.3 Peserta

didik mampu

menyelesaikan

soal cerita

dengan tidak

mudah putus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

94

asa untuk

menyelesaikan

soal didepan.

Setelah itu guru

membagikan

LKS untuk

dikerjakan.

3. Guru bersama

siwa

menyimpulkan

materi operasi

hitungan

campuran. Guru

memberikan soal

evaluasi. Setelah

selesai guru

memberikan

tugas untuk

membaca atau

mempelajari

selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

95

Satuan Layanan Pembelajaran

Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar

No. KETERANGAN

1 Pendahuluan Guru SD memiliki peran penting dalam proses

pembelajaran. Tugas guru selain mengajar juga

memberikan bimbingan kepada peserta didik. Hal ini

sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang

menegaskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar

adalah mengajar dan melaksanakan program bimbingan

di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

Kondisi yang ada di lapangan berbeda dengan

apa yang diharapkan. Banyak sekolah yang belum

memiliki guru bimbingan dan konseling. Hal ini

membuat guru kelas bertanggung jawab memberikan

bimbingan secara klasikal. Akibatnya guru tidak bisa

memberikan bimbingan kepada peserta didik satu satu

persatu.

2 Materi pokok

pembelajaran

Operasi hitung campuran

3. Deskripsi singkat

kegiatan

pembelajaran

Dalam model perangkat pembelajaran guru akan

memberikan bimbingan belajar dengan tema ketekunan.

Kekhasan model perangkat pembelajaran ini adalah

mengintegrasikan indikator ketekunan dengan indikator

mata pelajaran seperti yang akan diuraikan dalam

kegiatan pembelajaran berikut ini.

a. Eksplorasi

Peserta didik dibagi lembar pekerjaan yang berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

96

soal dan tabel bilangan.

b. Elaborasi

1. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil

pekerjaannya.

2. Guru menjelaskan tentang operasi hitung

campuran dengan memberikan contoh.

3. Peserta didik diminta mengerjakan LKS tentang

materi yang diajarkan

c. Konfirmasi

Guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan

tentang operasi hitung campuran.

4 Model perangkat

pembelajaran

Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan

berupa:

d. Konsep pengintegrasian

e. Silabus

f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

g. Materi ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

97

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan

Kelas/semester : IV/I

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 2JP

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/

Alat

1. Matematika:

Memahami dan

menggunakan

sifat-sifat

operasi hitung

bilangan dalam

memecahkan

masalah

Melakukan

operasi

hitung

campuran

Operasi hitung

campuran

Menjawab soal

dan mencari

jawabannya

dalam tabel

bilangan

Menyelesaikan

soal cerita

tentang hitung

campuran

1.4.1 Menentukan

urutan operasi

hitung dalam

mengerjakan soal

1.4.2 Menentukan

hasil operasi hitung

campuran

1.4.3

Menyelesaikan soal

cerita

Tes tertulis

Pengamatan

kegiatan

peserta didik

2 jp Buku

Sunardi,

dkk. 2008.

Ayo Belajar

Matematika.

Yogyakarta:

Penerbit

Kanisius

Media

Kertas soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

98

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/

Alat

Tabel

bilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Jomegatan

Kelas / Semester : IV / I

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

K. Standar Kompetensi

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan

masalah.

L. Kompetensi Dasar

1.4. Melakukan operasi hitung campuran

M. Indikator

1.4.1. Menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal

1.4.2. Menentukan hasil operasi hitung campuran

1.4.3. Menyelesaikan soal cerita

N. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal

2. Peserta didik mampu menentukan hasil operasi hitung campuran.

3. Peserta didik mampu menyelesaikan soal cerita

O. Materi Pembelajaran

Operasi hitung campuran

P. Metode Pembelajaran

- Permainan

- Diskusi

- Tanya jawab

- Pemberian Tugas

Q. Nilai Bimbingan

Tekun

1. Mengingat materi pelajaran

2. Tidak mudah putus asa

3. Mengulang pelajaran

4. Membuat ringkasan

5. Konsentrasi

6. Tepat waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

100

R. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Keterangan Waktu

4. Kegiatan awal - Berdoa, salam, absen

- Memotivasi peserta

didik untuk mengulang

kembali pelajaran yang

telah dipelajari

- Tanya jawab tentang

materi yang lalu

5 menit

5. Kegiatan inti

Eksplorasi

- Peserta didik dibagi

lembaran yang berisi

soal dan tabel bilangan.

- Peserta didik diminta

mengerjakan soal

tersebut dengan benar

dan mencari

jawabannya dalam

tabel bilangan dengan

tekun.

Elaborasi

- Peserta didik

mempresentasikan

hasil pekerjaannya

- Guru menjelaskan

tentang operasi hitung

campuran dan

memberikan contoh.

Kemudian guru

membagikan LKS

untuk dikerjakan.

- Peserta didik diminta

menuliskan hasil

pekerjaannya di papan

tulis sesuai nomor yang

dtunjukkan.

Konfirmasi

- Guru bertanya jawab

tentang hal-hal yang

belum diketahui

10 menit

5 menit

15 menit

10 menit

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

101

peserta didik

Guru bersama peserta

didik bertanya jawab

meluruskan kesalahan

pemahaman,

memberikan penguatan

dan penyimpulan

6. Kegiatan akhir

- Peserta didik

mengerjakan evaluasi

yang diberikan oleh

guru dengan tepat

waktu

- Peserta didik bersama-

sama dengan guru

menyimpulkan materi

yang telah dipelajari

- Refleksi

f10 menit

5 menit

S. Penilaian

- Tes tertulis

T. Sumber Belajar

Buku

- Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Media

- Kertas bergambar congklak, sedotan kecil

Bantul, 2 Mei 2012

Praktikan

Katarina Wahyu Setyorini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

102

Materi ajar

Matematika

Kelas IV

Materi: operasi hitung campuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

103

Ulangi lagi dirumah pelajaran

hari ini.. supaya kamu jadi anak

pintar

Jika hanya ada penjumlahan dan pengurangan, maka

yang dikerjakan yang depan dahulu:

Jika hanya ada perkalian dan pembagian, maka yang

dikerjakan yang depan dahulu:

Rajin pangkal pandai

Jika melibatkan perkalian, pembagian, penjumlahan dan

pengurangan, yang dikerjakan yang perkalian atau pembagian mulai

dari depan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

104

48 53 23 45 68 12 89 77 94 31

63 76 57 34 15 60 36 70 15 61

16 62 98 13 96 29 50 64 37 30

93 22 49 51 76 59 19 5 91 6

7 75 59 14 1 10 58 28 35 38

39 52 90 18 74 40 54 4 45 17

74 92 8 55 3 2 32 12 41 58

9 46 24 94 55 11 72 25 71 27

16 56 57 33 73 56 34 57 43 88

17 47 10 44 20 42 21 26 31 90

Lembar Kerja Siswa:

1. Hitunglah soal-soal dibawah ini dengan penuh konsentrasi!

2. Carilah hasil/jawabanmu pada tabel angka yang sudah tersedia!

3. Berilah masing-masing tanda yang berbeda pada setiap jawaban yang kamu temukan.

Latihan soal

1. 20 : 5 + 12 = …

2. 4 x 5 + 4 – 10 = …

3. 3 + 20 : 5 x 3 = …

4. 20 – 3 x 3 + 22 = …

5. 4 x 9 – 45 : 3 = …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan

105

Kerjakan soal cerita di bawah ini dengan benar!

1. Ayah gemar berternak ayam. Ia telah memiliki 4 kandang yang berisi masing-

masing kandang sebanyak 45 ekor ayam. Beberapa hari kemudian ayam-ayam

ayah terserang viru dan mati sebanyak 145 ekor. Berapa ekor sisa ayam

ayah?

2. Ibu membeli 3 kantong jeruk. Tiap kantong berisi 20 buah jeruk. Jeruk

tersebut diberikan kepada ibu-ibu arisan sebanyak 45 buah jeruk. Sisa jeruk

tersebut dibagikan kepada 5 anggota keluarganya sama banyak. Berapa buah

jeruk yang diterma tiap anggota keluarga?

3. Andi memiliki 75 kelereng. Saat bermain ia kalah dan harus memberikan

kelerengnya kepada Tono sebanyak 25 butir kelereng. Sisa kelereng tersebut

dimasukkan ke dalam 5 plastik sama banyak. Berapa kelereng dalam tiap

plastik?

4. Suatu hari paman pergi ke kebun untuk memanen kelapa. Pohon yang akan

dipanen sebanyak 5 pohon. Tiap pohon kelapa yang dipanen sebanyak 15

butir. Hasil panen paman berhasil terjual sebanyak 50 butir kelapa. Sisanya 5

butir ia simpan dirumah dan yang lain ia bagikan kepada 5 tetangganya sama

banyak. Berapa butir kelapa yang diterima tiap tetangga paman?

5. Anti memiliki 10 permen. Ia kemudian dibelikan oleh ibu sebanyak 20

permen. Kemudian permen tersebut ia bagi dengan kedua adiknya sama

banyak. Berapa permen yang dimiliki anti?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI