plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · adalah instrumen tes dan nontes. instrumen...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V
SD KANISIUS BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh :
Toto Purnawan
071224053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V
SD KANISIUS BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh :
Toto Purnawan
071224053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahan kepada Bapakku dan Ibuku tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Siapkan Dirimu Menjadi Dirimu Sendiri, Bertahanlah Dan Menang “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya tulis orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 12 September 2011
Penulis,
Toto Purnawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Toto Purnawan
NIM : 071224053
Menyatakan sutuju untuk memberikan izin publikasi serta hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, menggelola di internet, atau
media lain untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SD KANISIUS
BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011” tanpa perlu meminta izin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya .
Yogyakarta, 12 September 2011
Penulis,
Toto Purnawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Purnawan, Toto. 2011. Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta. PBSID. PBS. FKIP. USD. Yogyakarta.
Penelitian ini mengkaji peningkatan kualitas pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011. Tujuan penelitaian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual sisiwa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Jaran 2010/2011. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten yang berjumlah 18 siswa. Objek penelitian ini adalah penggunaan media audiovisual dalam pem-belajaran keterampilan menyimak cerita rakyat. Penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini memuat empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan untuk setiap siklus adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai keterampilan menyimak cerita rakyat dan instrumen nontes berupa hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto.
Berdasarkan analisis data penelitian tes menyimak cerita rakyat pada pratindakan, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa. Pada pratindakan persentase ketuntasan hanya 55,55% dengan nilai rata-rata kelas 75,33 (Cukup). Pada siklus I persentase ketuntasan siswa mencapai 88,88% dan nilai rata-rata kelas mencapai 85,22 (Baik). Sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan siswa mencapai 100% dengan nilai rata-rata kelas 89,22 (Sangat Baik). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian ini sesuai dengan harapan penulis bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Purnawan, Toto. 2011. The Improving of the Listening Skills to the Folklore Using Audiovisual Media for Students of SD Kanisius Bayat Klaten Grade Five in the Academic Year of 2010/2011. Thesis. Yogyakarta. PBSID. PBS. FKIP. USD. Yogyakarta.
This study analyzed the improvement of grade five students’ learning
quality in listening to folklore using audiovisual media in SD Kanisius Bayat Klaten in the academic year of 2010/2011. This objective of the study was to describe the increase in the grade five students’ listening skills to folklore using audiovisual media in SD Kanisius Bayat Klaten in the academic year of 2010/2011. The subjects of this study were 18 students of SD Kanisius Bayat Klaten grade five in the academic year of 2010/2011. The object of this study was the use of audiovisual media in the learning of listening skill to folklore.
This form of classroom action research cycle consisted of two cycles. Each cycle of this study included four stages of planning, action, observation, and reflection. The instruments used for each cycle were test and nontest. Test instrument was in the form of an essay test listening skill to folklore and the nontest instruments were in the form of observations, journals, interviews, and photo documentation. Based on the research data analysis tests listening to folklore on pretest, the cycle I, and cycle II, it showed an increase in the average grade and percentage of the students’ completion. In pretest, completion percentage was only 55.55 % with class average grade of 75.33 (Enough). In cycle I, the completion percentage of students reached 88.88 % and the average grade of 85.22 (Good).
While in the second cycle the completion percentage of students reached 100% with average grade of 89.22 (Very Good). These results indicated that the hypothesis on the research action was in accordance with the expectations of the writer that the use of audiovisual media could improve the grade five students' listening skills to folklore in SD Kanisius Bayat Klaten in the academic year of 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih, karunia dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat Dengan
Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun
Ajaran 2010/2011” ini dengan lancar. Penyususnan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi slah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia dan Daerah, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama penulis menyelesaikan skripsi ini tidak
lepas dari bantuan pihak lain sehinga penulis dapat menyelesaikanya dengan
lancar. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang selama ini memberikan bantuan, bimbingan, nasehat,
dorongan, doa, dan kerjasama yang tidak ternilai harganya dari awal sampai akhir
penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Y Karmin M.Pd. selaku
dosen pembimbing yang berkenan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran,
ke-sabaran dan nasehat selama membimbing penulis
2. Dra. Yuliana Setianingsih selaku Kepala Program Studi PBSID.
3. Semua Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Daerah yang telah membekali ilmu kepada penulis selama studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Dra. Anas Tri Paryanti selaku kepala sekolah SD kanisius Bayat
Klaten yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian skripsi ini.
5. Drs. Andreas Suripto selaku guru kelas V SD Kanisius Bayat Klaten
yang telah memberikan informasi, bantuan dan kerjasama kepada penulis
dalam melakukan penelitian.
6. Semua siswa kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran 2010/2011
terima kasih atas kerjasamanya.
7. Bapak dan Ibuku tercinta, Somo Diharjo (Sukiman) dan Sumiyem
yang dengan penuh kesabaran memberikan doa, nasehat, kasih sayang, dan
biaya sehingga penulis mampu menyelesaikan studi dan skripsi ini.
8. Bernadeta Pusporini Prayogo yang membantu secara sepesial dalam
berbagai hal.
9. Semua teman-teman Prodi PBSID khususnya angkatan 2007 dan
sahabat-ku Aloysius Febryanto atas kerjasmanya selama ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukannya.
Yogyakarta, 12 September 2011 Penulis,
Toto Purnawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... .ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
MOTTO.................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... … vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............................ vii
ABSTRAK............................................................................................................ viii
ABSTRACT............................................................................................................ .ix
DAFTAR ISI......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………….......... xvii
DAFTAR DIAGRAM…………………………………………………............ xx
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………........... xxi
DAFTAR SKEMA……………………………………………………........... xxii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………........ xxiii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………............... 1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………............... .. .1
1.2 Rumusan masalah……………………………………….............. . 3
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………................ 3
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………............. . 3
1.5 Batasan Istilah…………………………………………............ .... . .4
1.6 Sistematika Penyajian…………………………………........ ........ 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………............. ..... 6
2.1 Penelitian yang sejenis………………………………........... ........ 6
2.2 Teori……………………………………………………........... .... 7
2.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia………………........ ........... 7
2.2.2 Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat……......... .............. 8
2.2.3 Jenis-Jenis Menyimak…………………………........ .......... 9
2.2.4 Tujuan Menyimak…………………………….............. ...... 9
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam
Menyimak......................................................................... .......... 11
2.2.6 Tahap-Tahap Dalam M……………………………... ......... 14
2.2.7 Cerita Rakyat……………………………………….... ........ 15
2.2.8 Unsur-Unsur Cerita Rakyat………………………….. ........ 16
2.2.9 Media Pembelajaran Bahasa………………………... ......... 21
2.2.10 Media Audiovisual…………………………….......... ....... 21
2.3 Kerangka Berpikir………………………………………….. ........ 22
2.4 Hipotesis…………………………………………….............. ....... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………..................... 25
3.1 Desain Penelitian……………………………………........... ......... 25
3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I…………………............ .......... 26
3.1.1.1 Perencanaan (Planning)……………........... ............ 26
3.1.1.2 Tindakan (Acting)…………………............. ........... 27
3.1.1.3 Pengamatan (Observing)…………............. ............ 28
3.1.1.4 Refleksi (Reflection)………………............ ............ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II………………........... .............. 29
3.1.1.1 Perencanaan (Planning)…………............ ............... 29
3.1.1.2 Tindakan (Acting)……………….............. .............. 29
3.1.1.3 Pengamatan (Observing)…………........... .............. 30
3.1.1.4 Refleksi (Reflection)………………........... ............. 30
3.2 Subjek Penelitian………………………………….......... .............. 31
3.3 Variabel Penelitian………………………………........... .............. 31
3.4 Instrumen Penelitian……………………………............ ............... 31
3.4.1 Instrumen Tes……………………………............ ............... 31
3.4.1 Instrumen Nontes……………………….............. ............... 35
3.4.1.1 Lembar Observasi………………............. ............... 35
3.4.1.2 Jurnal……………………………............ ................ 35
3.4.1.3 Wawancara…………………….............. ................ 36
3.4.1.4 Dokumentasi……………………............ ................ 37
3.5 Teknik Pengumpulan data……………………........... ................... 38
3.5.1 Tes………………………………………........... ................. 38
3.5.2 Nontes……………………………….…............ ................. 39
3.5.2.1 Observasi…………………….…........... ................. 39
3.5.2.2 Jurnal……………………………........... ................. 39
3.5.2.3 Wawancara……………………............ .................. 40
3.5.2.4 Dokumentasi…………………….......... .................. 40
3.6 Teknik Analisis Data…………………………........... ................... 40
3.6.1 Kuantitatif……………………………............. ................... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.6.2 Kualitatif………………………………........... ................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…........... .................. 43
4.1 Diskripsi Data……………………………………….. ................... 43
4.2 Analisis Data……………………………………….. .................... 46
4.2.1 Analisis Data Pratindakan………………….. ...................... 46
4.2.2 Pelaksanaan Siklus I………………………... ...................... 49
4.2.3 Analisis Data Siklus I………………………. ...................... 57
4.2.4 Pelaksanaan Siklus II…………………….... ....................... 60
4.2.5 Analisis Data Siklus II…………………….. ...................... 66
4.3 Pembahasan……………………………………… ........................ 68
4.3.1 Pembahasan Data Pratindakan………….. ........................... 69
4.3.2 Pembahasan Data Siklus I………………... ......................... 71
4.3.3 Pembahasan Data Siklus II………………. .......................... 73
4.3.4 Hasil Penelitian Dari Pratindakan, Siklus I, Dan Sikus II .... ..... 75
4.4 Refleksi…………………………………………………………….. 75
4.4.1 Analisis Penggunaan Media Audiovisual Dalam Pembelajaran
Menyimak Cerita Rakyat ............................................................. .... 77
4.4.2 Refleksi Yang Dihadapi Guru Dan Siswa…………………. 78
BAB V PENUTUP ........................................................................................... . 81
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... . 81
5.2 Saran ............................................................................................... . 82
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... . 84
LAMPIRAN ..................................................................................................... . 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
3.1 Penilaian Menyimak Cerita Rakyat ................................................... 33
3.2 Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat ................... 33
3.3 Kondisi Awal Nilai Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD
Kanisisus Bayat Klaten TahunJaran 2010/2011 ....................................... . 34
3.4 Target Ketuntasan Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Siswa
Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten .......................................................... 34
4.1 Data Skor Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V
SD Kanisisus Bayat Klaten TahunJaran 2010/2011 ................................ 44
4.2 Data Skor Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V
SD Kanisisus Bayat Klaten TahunJaran 2010/2011 ................................ 45
4.3 Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Siswa kelas V
SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 ............................... 46
4.4 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat ...................................... 46
4.5 Skor Komulatif Menyimak Cerita Rakyat Pratindakan ............................. 48
4.6 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses
Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan
Media Audiovisual Siklus I....................................................................... 53
4.7 Jurnal Siswa Siklus I Dalam Pembelajaran
Menyimak Cerita Rakyat Menggunakan Media Audiovisual ................... 54
4.8 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa
Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
4.9 Skor Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten ................................................ 59
4.10 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses Pembelajaran
Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media
Audiovisual Siklus I .................................................................................. 64
4.11 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Dan Persentase
Ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat
Tahun Ajaran2010/2011 ........................................................................... 66
4.12 Skor Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II
Siswa Kelas V SD Kanisius bayat Klaten .............................................. 67
4.13 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat
Dan Persentase ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 .................................................. 69
4.14 Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Dan Persentase
ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 .................................................. 71
4.15 Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat
Dan Persentase ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 .................................................. 74
4.16 Peningkatan Rata-Rata Dan Persentase Ketuntasan Tes Menyimak
Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten
Tahun Ajaran 2010/2011 .......................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR DIAGRAM
4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Tes Pratindakan ...................................... 70
4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Tes Siklus I ............................................. 72
4.3 Diagram Perxsentase Ketuntasan Siklus II ................................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GRAFIK
4.1 Peningkatan Rata-rata Nilai Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V
SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 ................................ 76
4.2 Peningkatan Ketuntasan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V
SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011……………….. .. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR SKEMA
3.1 Desain Siklus II Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan
Media Audiovisual ……………………………………………………… 26
3.1 Desain Siklus II Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan
Media Audiovisual ……………………………………………………… 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus Pembelajaran Menyimak Kelas V SD ............................................... 87
2. Rencana Pembelajaran Siklus I ...................................................................... 88
3. Soal Dan Kunci Jawaban Tes menyimak Cerita Rakyat Siklus I .................. 93
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................................ 95
5. Soal Dan Kunci Jawaban Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II ................ 100
6. Pedoman Penilaian Menyimak Cerita Rakyat ............................................... 102
7. Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat ............................... 103
8. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I .............................................................. 104
9. Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II ............................................................ 105
10. Nilai Tes Partindakan Menyimak Cerita Rakyat
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten
Tahun Ajaran 2010/2011 ............................................................................ 106
11. Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten
Tahun Ajaran 2010/201 ................................................................................. 107
12. Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V
SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran2010/2011 .................................... 108
13. Dokumentasi Foto Siklus I dan Siklus II ..................................................... 109
14. Hasil Jurnal Siswa Siklus I ........................................................................... 116
15. Hasil Jurnal Siswa Siklus II ......................................................................... 120
16. Hasil Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten
Tahun Ajaran 2010/2011 ............................................................................ 124
17. Hasil Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan
Media Audiovisual Siswa Kelas V Sd Kanisius Bayat Klaten
Tahun Ajaran2010/2011 ............................................................................. 134
Surat Izin Penelitian ........................................................................................... 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Standar isi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiakan yang berlaku pada tahun 2006 hingga
sekarang (2011) mencakup dua hal yakni tujuan dan ruang lingkup. Tujuannya
yaitu agar peserta didik memiliki enam kemampuan 1) berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis, 2) menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Persatuan dan Bahasa Negara, 3) memahami Bahasa Indonesia dan mengguna-
kannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4) menggunakan Bahasa
Indonesia untuk meningkatan kemampuan intelektual, serta kematangan emo-
sional dan sosial, 5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahsa, 6) menghargai dan membanggakan Sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya intelekual manusia Indonesia. Adapun ruang lingkup
mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra yang meliputi empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis.
Sebuah keterampilan akan dikuasai dengan baik jika diajarkan dan
dilatihkan. Demikian pula dengan keterampilan menyimak. Menyimak perlu
diajarkan dan dilatihkan dengan baik dan berkelanjutan mengingat pentingnya
peran dalam kehidupan, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penting penguasaan keterampilan menyimak sangat tampak di lingkungan seko-
lah. Siswa mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menyimak pela-jaran
yang disampaikan guru.
Di dalam pembelajaran menyimak pada kelas V SD salah satu Standar
Kompetensi dari aspek menyimak yaitu 1. Memahami penjelasan narasumber dan
cerita rakyat secara lisan dengan kompetensi dasarnya 1.1 Mengidentifikasi unsur
cerita rakyat yang di dengarnya.
Hasil Wawancara dengan Drs. Andreas Suripto guru Kelas V SD
Kanisius Bayat Klaten pada hari Sabtu, 12 Maret 2011 mengungkapkan bahwa
penyebab rendahnya nilai rata-rata pembelajaran menyimak cerita rakyat untuk
kelas V SD Kanisius Bayat Klaten yaitu keterbatasan media dan kurang kreatifnya
guru dalam menggunakan media pembelajaran menyimak. Media pembelajaran
khususnya pembelajaran menyimak tidak tersedia di SD Kanisius Bayat Klaten.
Hal ini dikarenakan terbatasnya dana untuk pengadaan media khusunya media
audiovisual untuk menunjang pembelajaran menyimak cerita rakyat.
Dalam pembelajaran menyimak, media mempunyai peran yang sangat
penting untuk menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran. Maka peneliti
memilih judul penelitian ini “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat
Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun
Ajaran 2010/2011”. Peneliti mengambil lokasi SD Kanisius Bayat Klaten yang
terletak di pedesaan. Siswa yang belajar di situ sebagian besar berasal dari
keluarga yang mempunyai latar belakang ekonomi mengengah ke bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Seberapa tinggi peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat dengan
media audiovisual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun ajaran
2010/2011?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan
hasil keterampilan menyimak cerita rakyat dengan media audiovisual siswa kelas
V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi, sekolah, guru
kelas, serta peneliti lain.
1. Sekolah
Hasil penelitian ini sebagai bukti pentingnya pemanfaatan media pembe-
lajaran dalam menunjang hasil belajar siswa.
2. Guru kelas V
Hasil penelitian ini sebagai masukan dalam penggunaan media audiovisual
dalam pembelajaran menyimak khususnya menyimak cerita rakyat pada siswa
kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Peneliti lain
Bagi peneliti lain hasil penelitian ini sebagai referensi untuk melakukan
penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.
1.5. Batasan Istilah
1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara perbuatan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar
2. Menyimak
Menyimak adalah kegiatan mendengarkan, mengenal, serta, menginterpre-
tasikan lambang-lambang lisan (Anderson via Tarigan 1983: 19).
3. Cerita rakyat
Cerita rakyat adalah bentuk penuturan cerita yang pada dasarnya tersebar
secara lisan, diwariskan turun-temurun di kalangan masyarakat pendukungnya
secara tradisional (Soelarto, 1979-1980). Termasuk di dalamnya mite, dongeng,
dan legenda.
4. Media
Media adalah alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk
menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari sumber (resource)
kepada penerimanya (receiver) (Suparno 1987: 1).
5. Media Audiovisual
Media audiovisual yaitu alat yang audible artinya dapat didengar dan
visibel artinya dapat dilihat (Sulaiman, 1981: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.6. Sistematika Penyajian
Bab I berisi Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.
Bab II Landasan Teori berisi penelitian yang relevan, teori, kerangka berpikir, dan
hipotesis. Bab III Metodologi Penelitian bab ini berisi jenis penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis
data. Bab IV Pembahasan berisi deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis,
dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup bab ini berisi kesimpulan,
implikasi, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Penelitian yang Sejenis
Penelitian terdahulu yang sejenis, dan sekarang ini masih relevan untuk
dilaksanakan penelitian dilakukan Suratno (2006), Pangesti (2006), dan Marlina
(2007). Ketiga penelitian ini akan diuraikan di bawah ini.
Penelitian yang dilakukanSuranto (2006) dengan judul “Peningkatan
KeterampilanMenyimak Berita melalui Media Audio Visual dengan Pendekatan
KontekstualKomponen Inquiri pada Siswa Kelas VII SMP Negeri I Tarub
Kabupaten TegalTahun Pelajaran 2005/2006”. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Hasil penelitiannya menunjukanbahwa nilai rata-rata
keterampilan menyimakberita mengalami peningkatan, yaitu nilai rata-rata
pratindakan sebesar57,4 menjadi67,9 pada siklus I, dan pada siklus IInilai rata-
ratanya sebesar 80,6yang berarti ada peningkatan sebesar 12,7 poin atau 18,7%.
Penelitian yang dilakukan Pangesti (2006) dengan judul “Peningkatan
KeterampilanMenyimak Dongeng dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas
VII D SMPNegeri 30 Semarang”. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan
kelas. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatanketerampilan
menyimak, yaitu dari nilai rata-rata pratindakan sebesar 57,7 menjadi69,1 pada
siklus I, dan pada siklus II sebesar 79,7. Dengandemikian terjadi peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar sebesar 10,1.
Penelitian yang lain dilakukan Marlina (2007) dengan judul “Peningkatan
KeterampilanMenyimak Puisi Menggunakan Media Audio Visual dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
KomponenMasyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII B SMP Islam Al-Kautsar
SemarangTahun Ajaran 2006/2007”. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya
peningkatan nilai rata-rata keterampilan menyimak puisi menggunakan media
audiovisual yaitu pada nilai rata-rata prasiklus 58,70 termasuk kategori kurang,
menjadi 66,55 pada siklus Idan termasuk kategori cukup. Dari prasiklus ke siklus
I meningkat 7,85 poin. Siklus II74,70 termasuk kategori baik. Dari siklus I ke
siklus II meningkat 8,15. dari prasiklus kesiklus II naik 16 poin.
Penelitian terdahulu memberikan gambaran pada peneliti bahwa penelitian
tentang menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual masih
relevan untuk dilakukan. Jenis penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu
yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk pembelajaran menyimak
menggunakan media audiovisual.
2.2 Teori
2.2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulumope-
rasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendi-dikan.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang ang cukup bagi prakarsa, kreatifitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik (Mulyasa, 2006: 245).
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena
itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sisiwadalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan
dengan kurikulum 2006 bahwa pembelajaran bahasa diarahkan ke dalam empat
subaspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Mata pelajaran Bahasa
Indonesia ada empat aspek berbahasa yang harus di kuasai oleh siswa (SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA). Keempat aspek tersebut adalah menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Setiap aspek berbahasa tersebut mempunyai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Salah satu standar kompetensi untuk aspek
menyimak di tingkat sekolah dasar (SD) kelas V adalah 1. memahami penjelasan
narasumber dan cerita rakyat secara lisankompetensi dasar 1.2 mengidentifikasi
unsur cerita rakyat yang didengarnya.
2.2.2 Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat
Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ialah agar siswa:
terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil, menulis.
Menyimak yaitu mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, me-
nangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan secara
langsung oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan tarigan (1983: 19).
Pembelajaran menyimak disekolah dasar dilaksanakan mulai kelas I hingga
kelas VI. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan standar kompetensi
pembelajaran menyimak biasa disebuit dengan mendengarkan. Standar
kompetensi pembelajaran menyimak kelas V SD pada aspek mendengarkan
ditekankan pada memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Kompetensi dasar yang hendak dicapai yaitu mengidentifikasi unsur cerita rakyat
yang di dengarnya.
2.2.3 Jenis-Jenis Menyimak
Menurut Tarigan (1983) ada 12 jenis menyimak, yaitu: menyimak sosial,
menyimak sekunder, menyimak estetik, menyimak kritis, menyimak konsentratif,
menyimak kreatif, menyimak penyelidikan, menyimak interogratif, menyimak
pasif dan menyimak selektif.
Penelitian ini akan meneliti jenis menyimak ektensif (extensive listening)
yaitu sejenis kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang lebih
umum dan lebih bebas pada suatu bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan lang-
sung oleh guru (Tarigan 1985: 23).
Penelitian ini lebih ditekankan pada pembelajaran menyimak cerita rakyat.
Cerita rakyat adalah cerita yang dituturkan secara lisan dan diwariskan secara
turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara tradisional.Cerita
rakyat yang dalam bahasa inggris disebut dengan istilah folkloredan sangat
inklusif. Secara singkat dapat dikatakan setiap jenis cerita yang hidup dikalangan
masyarakat yang ditularkan dari mulut ke mulut adalah cerita rakyat (Suwondo
1981: 1)
2.2.4 Tujuan Menyimak
Menurut Logan (dalam Tarigan 1994:56) tujuan menyimak adalah antara
sebagai berikut.
1. Menyimak untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia
dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Menyimak untuk memperoleh keindahan audial, yaitu menyimak dengan
penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan
atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam bidang
seni).
3. Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar
sipenyimak dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik-buruk, indah-
jelek,tepat-ngawur, logis-tak logis, dan lain-lain).
4. Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan
maksudagar si penyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa
yangdisimaknya itu (pembacaan cerita, pembacaan puisi, musik dan
lagu,dialog, diskusi panel, perdebatan).
5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, yaitu
menyimakdengan maksud agar si penyimak dapat mengkomunikasikan
ide-ide,gagasan-gagasan, maupun perasaan-perasaannya kepada orang
lain denganlancar dan tepat.
6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu menyimak
denganmaksud dan tujuan agar si penyimak dapat membedakan bunyi-
bunyidengan tepat mana bunyi yang membedakan arti (distingtif) dan
manabunyi yang tidak membedakan arti. Biasanya ini terlihat nyata
padaseseorang yang sedang belajar bahasa asing yang asyik
mendengarkanujaran pembicara asli (native speaker).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
7. Menyimak untuk memecahkan masalah secara secara kreatif dan
analisis,sebab dari sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak
masukanberharga.
8. Menyimak untuk meyakinkan, yaitu menyimak untuk meyakinkan
dirinyaterhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan
oleh sipenyimak ragukan; dengan perkataan lain, dia menyimak secara
persuasif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaranmenyi-
mak cerita rakyat dalam penelitian ini mempunyai tujuan supaya siswabelajar agar
memperoleh pengetahuan, mengevaluasi agar dapat menilai,mengapresiasi materi
simakan, dan mendapatkan hiburan melalui cerita rakyat.
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak
Menurut Tarigan (1994: 98),ada delapan faktor yang mempengaruhi
kegiatanmenyimak. Faktor-faktor itu meliputi faktor fisik, psikologis, pengalam-
an, sikap,motivasi, jenis kelamin, lingkungan, dan peranan dalam masyarakat.
Pertama, faktor fisik. Kondisi fisik seorang penyimak merupakan
faktorterpenting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya
dalammenyimak. Sebagai contoh, ada orang yang sukar sekali mendengar. Dalam
keadaanyang sama itu, dia mungkin saja terganggu serta dibingungkan oleh upaya
yangdilakukannya untuk mendengar. Secara fisik dia mungkin berada jauh di
bawahukuran gizi yang normal sehingga perhatiannya rendah. Kesehatan
sertakesejahteraan fisik merupakan suatu modal terpenting yang turut
menentukankeberhasilan menyimak. Oleh karena itu, faktor-faktor fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dapat mengganggudan menghambat kelancaran proses menyimak perlu
disingkirkan. Kedua, faktor psikologis. Faktor psikologis ini melibatkan sikap-
sikap dansifat-sifat pribadi yang hubungannya dengan menyimak. Faktor-faktor
psikologis diantaranya prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara,
keegosentrisandan keasyikan terhadap minat pribadi, kepicikan yang menyebab-
kan pandangan yangkurang luas, kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan
tiadanya perhatian samasekali terhadap pokok pembicaraan, sikap yang tidak
layak terhadap sekolah, guru,pokok pembicaraan atau sang pembicara. Faktor
psikologis yang positif dapat memberi pengaruh yang baik begitu juga sebaliknya.
Faktor psikologis yang negatifdapat juga memberi pengaruh yang buruk pula
terhadap kegiatan menyimak.
Ketiga, faktor pengalaman. Sikap-sikap kita merupakan hasil pertumbu-
han,perkembangan pengalaman kita sendiri. Kurangnya minat merupakan akibat
daripengalaman yang kurang dalam bidang yang akan disimak. Dengan demikian,
latarbelakang pengalaman merupakan faktor penting dalam kegiatan menyimak.
Keempat, faktor sikap. Pada dasarnya manusia hidup mempunyai dua
sikaputama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang
akanbersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan bagi
dirinya tapibersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak
menguntungkan bagidirinya. Kedua hal tersebut memberi dampak pada penyimak,
yaitu dampak positifdan dampak negatif.Sebagai pendidik, tentunya para guru
akan memilih dan menanamkan dampakpositif pada anak didiknya, khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bahan simakan. Menyajikan pelajaran denganbaik, materi yang menarik, serta
penampilan yang menarik maka akan membentuk
sikap positif pada siswa.
Kelima, faktor motivasi. Motivasi merupakan salah satu butir penentu
akankeberhasilan seseorang. Jika motivasi kuat maka yang diharapkan orang itu
akanberhasil mencapai tujuan. Begitu juga dengan menyimak. Dorongan dan
tekad yangdiperlukan dalam mengerjakan sesuatu dalam kehidupan ini.
Menerangkan pelajarandengan baik dan jelas merupakan suatu bimbingan pada
para siswa untukmenanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk
menyimak secara tekun.
Keenam, faktor jenis kelamin. Dari beberapa penelitian yang telah
dilakukanoleh para ahli maka pria dan wanita pada umumnya mempunyai
perhatian yangberbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun
berbeda pula.
Ketujuh, faktor lingkungan. Faktor lingkungan dapat
mempengaruhikeberhasilan siswa dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh
karena itu, guruharusmenyadari hal itu. Faktor fisik ini meliputi faktor fisik
ruangan kelas, maupunyang berkaitan dengan suasana sosial kelas. Berkaitan
dengan faktor sosial maka guruharus dapat mengatur dan menata letak meja guru
dan kursi sedemikian rupa agarsiswa dapat mempunyai kesempatan yang sama
untuk menyimak dan disimak.Sedangkan untuk lingkungan sosial maka guru
harus dapat merencanakanpengalaman-pengalaman yang memungkinkan siswa
dapat memanfaatkan situasiruangan kelas untuk meningkatkan keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berkomunikasi mereka sesuai dansejalan dalam perencanaan kurikulum secara
keseluruhan.
Kedelapan, faktor peranan dalam masyarakat. Kemauan menyimak kita
jugadipengaruhi oleh peranan kita dalam masyarakat. Sebagai guru dan pendidik,
makakita ingin sekali menyimak ceramah yang berhubungan dengan masalah
pendidikan.Itu merupakan salah satu contoh bahwa peranan dalam masyarakat itu
mempengaruhi menyimak.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan faktor bahwa fisik, psikologis,
pengalaman, sikap,motivasi, jenis kelamin, lingkungan, dan peranan dalam
masyarakat dapat mempengaruhi keberhasilan menyimak seseorang.
2.2.6 Tahap-Tahap Dalam Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Sudah
barang tentu dalam proses ini terdapat tahap-tahap. Tahap-Tahap menyimak
menurut Tarigan (1994:58-59) adalah sebagai berikut.
1. Tahap Mendengar (Hearing)
Pada tahapan mendengar ini penyimak hanya mendengarkan segala
sesuatu dari pembecaraan pembicara (hearing).
2. Tahap Memahami (Understanding)
Pada tahapan ini penyimak timbul keinginan untuk untuk mengerti
dan memahami secara baik dari isi pembicaraan yang disampaikan
pembicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Tahap Menginterpretasi.(Interpreting)
Pada tahapan ini penyimak tidak hanya mendengar dan memahami
dari isi pembicaraan dari ujaran pembicara tetapi untuk menafsirkan atau
meminterpretasikan isi, butir-butir pendapat dari ujran pembicara.
4. Tahap Mengevaluasi (Evaluating)
Setelah mendengar, memahami, serta dapat menafsir atau meng-
interpretasikan isipembicaraan, pada tahapan selanjutnya
penyimakmasuk pada tahap mengevaluasi mengevaluasi pendapat serta
gagasan sang pembicara, dimana keunggulan dan kelemahan, dimana
kebaikan dan kekurangan sang pembicara.
5. Tahap Menanggapi
Tahapan ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak;
sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran
atau pembicaraannya; sang penyimak pun sampailah pada tahap
menanggapi
Berdasarkan tahap-tahap menyimak di atas, maka tahap menyimak
yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tahap mendengar, tahap
memahami, dan tahap mengevaluasi.
2.2.7 Cerita Rakyat
Cerita rakyat(folklore) adalah kisahan anonim yang tidak terikat pada
ruang dan waktu, yang beredar secara lisan di tengah masyarakat; termasuk di
dalamnya cerita binatang, legenda, dongeng, dan mite(Sudjiman, 1990:16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Cerita rakyat adalah cerita yang dianggap benar-benar terjadi, baik oleh
penuturnya maupun oleh pendengarnya. Cerita rakyat tidak terikat oleh ketentuan
tentang pelaku, waktu, dan tempat, artinya: tokohnya boleh siapa saja, dewa,
hantu, manusia, binatang,dan sebagainya waktu terjadinya dapat kapan saja dan
dimana saja(Suwondo, 1981: 1).
Cerita rakyat ditularkan dari seseorang kepada orang lain dari mulut ke
mulut. Dalam proses penyebarannya, cerita rakyat dituturkan oleh seseorang dan
didengar oleh orang lain.Selanjutnya orang lain mengulang menuturkannya
kepada orang lain lagi sejauh dia dapat mengingat urutan isinya atau tambahan
yang dibuat oleh penuturnya yang baru itu.
Ada kemungkinan perubahan-perubahan yang dialami oleh cerita rakyat
terjadi di dalam proses penyebarannya. Hal itu disebabkan penuturnya tidak
mampu mengingat isi cerita itu secara runtut dan lengkap, atau tidak mampu
menuturkannya secara tepat seperti yang didengarnya dari penutur yang memberi
cerita kepadanya. Penyebablainnya yaitu tuntutan untuk menyelaraskan penuturan
cerita itu dengan selera pendengarnya. Mungkin pula dipengaruhi oleh cetusan
dari si penutur yang tidak mustahil dibubuhi dengan daya khayal dan daya
kreasinya (Suwondo, !981: 2).Dari hal tersebut cerita rakyat dapat bermanfaat
untuuk memperkaya pengetahuan bagi perkembangan anak.
2.2.8 Unsur-unsur cerita rakyat
Cerita rakyat terdiri atas unsur-unsur pembangun cerita. Unsur-unsur tersebut
yaitu, alur, tokoh dan perwatakan, latar, tema dan amanat. Berikut pembahasan
masing-masing unsurnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1. Tokoh dan Penokohan
Sudjiman (dalam Septiningsih, dkk. 1998:4) mengatakan bahwa
tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuan
dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Hal senada juga diungkapkan
oleh Aminudin (dalam Siswanto 2008:142) yang menyatakan tokoh
adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehungga
peristiwa itu mampu menjalin suatu ceritasedangkan cara sastrawan
menampilkan tokoh disebut penokohan. Penokohan atau perwatakan
ialah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun
batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinan-
nya, adat istiadatnya, dan sebagainya (Suharianto 2005:20).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah
pelaku yangmengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehungga
peristiwa itu mampumenjalin suatu cerita. Penokohan yaitu penyajian
watak tokoh dan penciptaancitra tokoh yang membedakan dengan tokoh
yang lain.
2. Latar
Latar (setting) yaitu tempat maupun waktu terjadinya cerita.
Sudjiman(dalam Septiningsih, dkk. 1998:5) mengatakan bahwa latar
adalah keterangan,petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu,
ruang, dan suasana terjadinyaperistiwa dalam suatu karya sastra. Secara
sederhana Suharianto (2005:22)mengatakan latar disebut juga setting
yaitu tempat atau waktu terjadinya cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Abrams (dalam Siswanto 2008:149) mengemukakan latar cerita
adalahtempat umum (generale locale), waktu kesejarahan (historical
time) dankebiasaan masyarakat (social circumtances) dalam setiap
episode atau bagianbagiantempat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latar
adalahtempat, waktu dalam cerita, dan suasana terjadinya peristiwa
dalam karya sastra.Dalam penelitian ini karya sastra yang dimaksud
adalah cerita rakyat.
3. Tema
Tema adalah pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya
sastra. Secara sederhana Stanton (dalam Septiningsih, dkk. 1998:5)
menyebut bahwatema adalah arti pusat yang terdapat dalam cerita.
Hakikatnya tema adalah permasalahan yang merupakan titik
tolakpengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra tersebut,
sekaligus merupakanpermasalahan yang ingin dipecahkan pengarang
dengan karyanya itu (Suharianto2005: 17). Tema merupakan kaitan
hubungan antara makna dengan tujuanpemaparan prosa rekaan oleh
pengarangnya (Aminudin dalam Siswanto2008:161).
Dari uraian pendapat tentang tema di atas, dapat disimpulkan
bahwa temaadalah gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang
melalui karyanya ataupokok permasalahan yang mendominasi suatu
karya karya sastra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Amanat
Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesanyang
ingindisampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar
(Siswanto 2008:162). Didalam karya sastra modern amanat ini biasanya
tersirat, di dalam karya sastralama pada umumnya amanat tersurat. Jadi,
amanat merupakan gagasan yangmendasari karya sastra baik tersirat
maupun tersurat dalam karyasastra.
5. Alur
Luxemburg (dalam Septiningsih, dkk. 1998:4) mengatakan bahwa
alur adalah konstruksi mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara
logis dan kronologis saling berkaitan yang dialami oleh pelaku.
Sedangkan menurut Suharianto (2005:18) plot yakni cara pengarang
menjalin kejadian-kejadian secara beruntun dengan memperhatikan
hukum sebab akibat sehingga merupakan kesatuan yang padu, bulat,
dan utuh. Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-
tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh
para pelaku dalam suatu cerita (Abrams dalam Siswanto 2008:159).
Sudjiman (dalam Siswanto 2008:159) menyatakan bahwa alur adalah
peristiwa yang diurutkan membangun tulang punggung cerita.
Dari beberapa pendapat tentang alur di atas, dapat disimpulkan
bahwa aluradalah peristiwa-peristiwa yang terjalin dengan urutan yang
baik dan membentuksebuah cerita. Dalam alur terdapat serangkaian
peristiwa dari awal sampai akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.2.9 Media Pembelajaran Bahasa
Media yaitu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk
menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari sumber (resource)
kepada penerimanya (receiver) (Suparno 1987: 1). Menurut Sadiman dkk (1984:
47), media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan.
Media pembelajaran yaitu segala alat yang dapat digunakan guru dan
pelajar untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditentukan (Nababan, 1991:
206). Media pembelajaran berbeda dengan alat pengajaran perbedaan yang
tampak, bahwa media pembelajaran merupakan program yang telah diisi
informasi, sedangkan alat pembelajaran tidak dapat diisi oleh suatu program.
Pesan atau informasi yang dimaksud adalah materi pembelajaran yang disususn
dan disampaikan guru.
Media dapat menghindarkan siswa dari kebosanan dan memotivasi atau
menarik perhatian siswa untuk terlibat kedalam keguiatan belajar mengajar.
Sudjana ( 1991: 154) mengemukakan manfaat media pengajaran adalah sebagai
berikut. (1) mengurangi verbalisme, (2) menarik minat dan perhatian anak didik
dalam kegiatan belajar mengajar, (3) meletakkkan dasar untuk perkembangan
kegiatan belajar mengajar, (4) memberikan pengalaman nyata pada setiap siswa,
(4) menumbuhkan pemikiran yang sistematis dan seimbang, (4) membantu
tumbuhnya pemikiran dan perkembangan kemampuan berbahasa, (5) memberikan
pengalaman serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengtalaman belajar,
(6) memperjelas makna materi atau bahan pelajaran, (7) menambah variasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
metode mengajar sehingga anak didik tidak bosan, (8) meningkatkan aktivitas
belajar anak didik.
Manfaat media dapat dirasakan jika digunakan sesuai dengan fungsi dan
tujuannya. Cara memanfaatkan media harus sesuai dengan karakteristiknya. Guru
dituntut untuk dapat memanfaatkan media sesuai fungsinya. Disamping itu media
pendidikan juga mempunyai fungsi dalam kegiatan belajarmengajar. Roestiyah
(1982: 62-79) juga mengungkapkann fungsi media pendidikan adalah sebagai
berikut.
1. Fungsi edukatif, media pendidikan dapat memberi pengaruh baik yang
mengandung nilai pendidikan.
2. Fungsi sosial, dengan media pendidikan hubungan antar siswa menjadi
lebih baik, siswa dapat bersama-sam mempergunakan media tersebut.
3. Fungsi ekonomi, dengan satu macam alat atau media sudah dapat
dinikmati sejumlah anak didik dan dapat digunakan sepanjang waktu.
4. Fungsi politis, dengan media pendidikan berarti sumber pendidikan
dari pusat akan sampai kepelosok.
5. Fungsi seni budaya, dengan adanya media pendidikan siswa dapat
mengenal bermacam-macam hasil budaya manusia sehingga pengeta-
huan siswa tentang nilai-nilai budaya semakin bertambah luas.
2.2.10 Media Audiovisual
Media audioviisual adalah alat yang dapat menghasilkan rupa dan
suara dalam satu unit. Rinanto (1982: 21) berpendapat bahwa media audiovisual
dalah suatu mediayang terdiri dari media visual yang disinkronkan dengan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
audio, yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru
dan siswa didaam proses belajar-mengajar. Suleiman (1981: 11) berpendapat
bahwa media audiovisual adalah alat-lat yang ‘audible’ dan ‘visibel’; artinya, alat
yang dapat didengarkan dan dapat dilihat. Media audiovisual merupakan
perpaduan antara suara dan gambar, yang dapat mengajak siswa untuk melibatkan
perasaan dan pikiran dengan melihat dan mendengarkan. Penggunaan media
audiovisual secara efektif menuntut guru terampil dalam menggunakan alat secara
tepat untuk subjek yang sesuai, pada waktu yang cocok dengan penampilan yang
memikat (Suleiman, 1981: 20). Media audiovisual membuat komunikasi dalam
pembelajaran lebih efektif. Media audiovisual tidak saja menghasilkan
pembelajaran yang lebh efektif dalam waktu yang lebih singkat, tetap apa yang
diterima melalui alat ini lebih lama dan lebih baik tinggal dalm ingatan.
Menurut Suleiman (1981:16-18), fungi dari media audiovisual untuk
mempermudah menyampaiakan dan menerima pelajaran atau infrmasi serta dapat
menghindarkan salah pengertian; artinya, dapat menyampaikan pengertian atau
informasi dengan cara yang lebih konkret daripada yang disampaikan dengan
kata-kata yang diucapkan, dicetak atau ditulis. Siswa mudah dan lebih cepat
belajar dengan melihat-lihat alat sensori sepertipenggunaan media audiovisual
dam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2.3 Kerangka Berfikir
Menyimak diartikan suatu proses kegiatan mendengarkan, mengenal serta
menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Dengan kegiatan menyimak, siswa
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran menyimak yaitu
menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah suatu pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif berusaha
memanfaatkan media yang ada sebagai bentuk variasi pembelajaran di sekolah.
Guru harus pandai memanfaatkan media sebagai alat pembelajaran. Ada dua
media yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran menyimak, yaitu media
audio dan media audiovisual. Media audio berperan sebagai alat yang dapat
didengar dan media audiovisual berperan sebagai alat yang dapat dilihat dan
didengar yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran penyimak untuk
memperoleh informasi tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setiap siswa.
Peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media
audiovisual dapat dilaksanakan dengan cara siswa diarahkan untuk menyimak
secara intensif, yaitu kegiatan menyimak yang berhubungan dengan atau
mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu bahasa, tidak
perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru. Setelah kegiatan
menyimak berakhir siswa disuruh menjawab pertanyaan yang telah disediakan
kemudian dianalisis kegiatan menyimak dilakukan dengan dua siklus guna
mengetahiu kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran menyimak serta
peningkatan hasil pembelajarannya menyimak cerita rakyat menggunakan media
audiovisual. Hasil jawaban yang ada dari situ dapat diketahui hasil belajar dengan
menggunakan media audiovisual, peningkatanhasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.4 Hipotesis
Ada peningkatan yang signifikan hasil pembelajaran menyimak cerita rak-
yatmenggunakan media audiovisual siswa kelas V SDKanisius bayat klaten
Tahun ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODOLOGI PENILITIAN
Dalam penelitian ini yang dibahas adalah (1) Desain Penelitian, (2) Subjek
Penelitian, (3) Variabel Penelitian, (4) Instrumen Penelitian, (5) Teknik
Pengumpulan Data, dan (6) Teknik Analisis Data.
3.1. Desain Penelitian
Penelitian mengenai peningkatan keterampilan menyimak cerita rakyat
dengan menggunakan media audiovisual ini merupakan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap masalah
kegiatan yang muncul dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto 2006: 19).
Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat
melalui media audiovisual ini terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II,
yang dalam tiap siklusnya terdiri dari empat langkah, yaitu :
1. Perencanaan (planning) adalah merencanakan program tindakan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat.
2. Tindakan (acting) adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai
upaya peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat.
3. Pengamatan (observing) adalah pengamatan terhadap siswa selama
pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi (reflection) adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan
hasil yang diperoleh dari pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap
proses belajar mengajar selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.1.1. Prosedur Tindakan Siklus I
3.1.1.1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang matang
untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Dalam siklus
pertama, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran keterampilan menyimak
cerita rakyat menggunakan media audiovisual dengan langkah-langkah
(1) menyusun dengan menggunakan media audiovisual; (2) menyiapkan video
cerita rakyat yang akan diperdengarkan siswa; (3) menyusun instrumen tes dan
nontes.
Skema 3.1 Desain siklus I Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan
Media Audiovisual
Instrumen tes yaitu soal esai beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu
berupa lembar observasi, lembar wawancara, jurnal, dan dokumentasi;
(4) melakukan kolaborasi dengan guru kelas dan teman sejawat. Sebelumnya
peneliti terlebih dahulu membicarakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan
dengan guru kelas. Di samping itu, peneliti juga membutuhkan informasi tentang
keadaan kelas, karena peneliti bukanlah pengajar di kelas itu.
Refleki
Perencanaan
observasi
Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3.1.1.2. Tindakan (Acting)
Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran
yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam
pembelajaran menyimak cerita rakyat melalui media audiovisual pada siklus I
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan dalam
tahap ini terdiri atas:
1. Pendahuluan atau persiapan
Langkah awal tahap ini adalah guru mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti pembelajaran dan memberikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab
tentang cerita anak yang pernah diketahui oleh siswa. Tujuan kegiatan apersepsi
ini adalah untuk menggali pengalaman siswa tentang cerita rakyat. Kemudian
guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan belajar mengajar yang hendak
dilaksanakan yaitu menyimak cerita anak melalui media audiovisual. Di samping
itu, guru juga menyampaikan manfaat pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai
upaya menumbuhkan minat belajar siswa agar mulai dari awal pembelajaran
siswa memiliki motivasi belajar terlebih dahulu.
2. Inti atau Pelaksanaaan
Pada tahap ini, guru memberikan penjelasan tentang menyimak cerita
rakyat agar mudah dipahami siswa. Siswa diminta menyimak cerita rakyat
berjudul “Malin Kundang” yang diputar melalui LCD Proyektor. Selama
kegiatan menyimak berlangsung, guru meminta siswa untuk melakukan
pengamatan dan diperkenankan menulis nama-nama tokoh cerita dan bagian-
bagian yang dianggap penting. Setelah selesai menyimak, kegiatan selanjutnya
adalah siswa secara individu mengerjakan soal esai yang diberikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
berkaitan dengan cerita rakyat yang telah diperdengarkan sebelumnya. Siswa
diberi pertanyaan mengenai nama-nama tokoh, watak tokoh, latar cerita, tema atau
amanat, dan isi cerita rakyat tersebut. Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil
pekerjaannya untuk dinilai. Kemudian guru meminta beberapa perwakilan siswa
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran dengan
siswa lain. Setelah itu siswa yang lain dapat memberikan masukan maupun
sanggahan kepada siswa yang maju.
3. Penutup
Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah berlangsung. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan tugas lanjutan
yang bertujuan mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam
menyimak cerita rakyat setelah proses pembelajaran di kelas.
3.1.1.3. Pengamatan (Observing)
Peneliti mengamati kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung
yaitu observasi tentang keaktifan dan keantusiasan siswa. Hasil kerja siswa
diobservasi di luar jam pelajaran berdasarkan pertanyaan dalam soal esai yang
diberikan oleh guru.
3.1.1.4. Releksi (Reflection)
Peneliti menganalisa hasil pengamatan terhadap kinerja siswa dan hasil
kerja siswa. Analisa kinerja siswa meliputi sejauh mana siswa aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran dan sejauh mana siswa antusias terhadap kegiatan
menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual. Analisis hasil
kerja siswa dilakukan dengan menentukan rata-rata nilai kelas. Hasil analisis
digunakan sebagai kajian dan bahan pembanding terhadap hasil siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3.1.2. Prosedur Tindakan Pada Siklus II
Siklus kedua ini dilakukan sebagai usaha peningkatan kemampuan siswa
dalam menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual. Hasil
pembelajaran pada siklus kedua ini diharapkan lebih baik dibanding dengan hasil
pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua ini juga melalui langkah-langkah
yang sama dengan siklus pertama.
Skema 3.2 Desain Siklus II Menyimak Cerita rakyat Dengan Menggunakan
Media Audiovisual
3.1.2.1. Perencanaan
Pada siklus kedua ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang
bagian-bagiannya sama dengan rencana pembelajaran siklus pertama. Peneliti
juga kembali melakukan diskusi dengan guru kelas tentang kegiatan apa saja yang
harus dilakukan dan apa saja yang harus diperbaiki.
3.1.2.2. Tindakan
Langkah awal tahap ini hampir sama pada tindakan pada siklus pertama.
Setelah apersepsi, siswa menyaksikan pemutaran rekaman yang berisi cerita anak
yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”. Kemudian siswa menjawab
soal-soal esai yang diberikan oleh guru. Guru menyuruh siswa mengumpulkan
hasil pekerjaannya untuk dinilai.
Refleki
Perencanaan
observasi
Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kemudian guru meminta beberapa perwakilan siswa mempresentasikan
hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran dengan siswa lain. Setelah itu,
siswa yang lain dapat memberikan masukan maupun sanggahan kepada siswa
yang maju. Peneliti juga mempersiapkan daftar pertanyaan untuk wawancara
dengan beberapa siswa yang bermasalah dan siswa yang memiliki kelebihan
dalam menyimak cerita rakyat melalui media animasi audiovisual. Wawancara
direncanakan dilakukan di luar jam pelajaran.
3.1.2.3. Pengamatan atau Observasi
Dalam siklus kedua ini peneliti juga mengamati kinerja siswa selama
pembelajaran berlangsung. Apakah siswa lebih aktif melaksanakan kegiatan dan
apakah siswa lebih antusias menyimak cerita rakyat. Selain itu, peneliti juga
bertanya langsung kepada beberapa siswa apakah mereka lebih menyukai
pembelajaran pada siklus kedua daripada siklus pertama beserta alasan-alasannya.
Hasil kerja (pada lembar jawaban) juga diobservasi dengan cara yang sama
dengan siklus pertama.
3.1.2.4. Refleksi
Pada siklus kedua ini peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap
kinerja siswa dan penilaian hasil kerja siswa. analisa kinerja siswa meliputi sejauh
mana siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan sejauh mana siswa
antusias terhadap kegiatan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media
audiovisual dan membandingkannya dengan hasil pengamatan pada siklus
pertama dalam bentuk persentase, apakah ada peningkatan atau tidak. Peneliti
juga menganalisis hasil kerja siswa dengan cara menentukan rata-rata nilai kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Hasil analisis dipergunakan sebagai bahan kajian dan bahan pembanding
terhadap hasil penilaian siklus pertama dalam bentuk persentase, apakah ada
peningkatan rata-rata nilai. Dengan demikian permasalahan seberapa tinggi
peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media
audiovisual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten tahun ajaran 2010/2011
dapat diketahui.
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten
Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 18 orang.
3.3. Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan meyimak cerita rakyat
dan variabel bebasnyua yaitu media audiovisual.
3.4. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen yang berupa
tes dan nontes. Instumen tes berisi soal esai yang harus dikerjakan oleh siswa pada
akhir kegiatan menyimak cerita anak. Instrumen nontes berupa lembar observasi,
jurnal, wawancara, dan dokumentasi.
3.4.1. Instrumen Tes
Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan
menyimak cerita anak. Instrumen yang berupa tes berupa tes berisi soal esai yang
harus diisi oleh siswa setelah mereka menyimak cerita rakyat. Siswa menjawab
beberapa pertanyaan mengenai nama-nama tokoh dan wataknya, latar, tema, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pesan cerita. Penilaian meliputi tokoh dan perwatakan, latar, waktu, tema dan atau
pesan cerita.
Penelitian ini dikhususkan pada menyimak cerita rakyat. Tujuannya adalah
untuk memahami isi cerita rakyat yang diperdengarkan, yang merupakan salah
satu kompetensi dasar dalam kurikulum 2006. Kompetensi dasar tersebut
memiliki beberapa indikator, yaitu (1) menentukan atau mengidentifikasi tokoh
dan perwatakan, (2) mengidentifikasi latar, (3) menentukan tema atau amanat
cerita rakyat. Indikator-indikator tersebut menjadi dasar kriteria penilaian dalam
penelitian ini.
Adapun jenis penilaian yang akan digunakan meliputi aspek sebagai
berikut.
1. Aspek menyebutkan nama-nama tokoh dan watak tokoh cerita
rakyat yang diperdengarkan.
2. Aspek menyebutkan latar cerita rakyat.
3. Aspek menentukan alur cerita rakyat
4. Aspek menentukan tema dan atau amanat yang terkandung dalam
cerita rakyat.
Penilaian aspek-aspek di atas menggunakan soal yang berbentuk esai
sebanyak 10 soal dengan skor maksimal 100 dan skor minimal 0. Butir-butir soal
tersebut meliputi ranah kognitif yaitu pada tingkat pengetahuan atau ingatan.
Kesepuluh soal merupakan penilaian aspek dalam pembelajaran menyimak cerita
rakyat. Oleh karena itu, skor penilaian pada soal tersebut menggunakan kriteria
penilaian. Berikut ini pedoman kriteria penilaian untuk masing-masing soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.1 Penilaian Meyimak Cerita Rakyat
No. Unsur No.
Soal
Jumlah Jumlah
Skor
1
2
menyebutkan nama-nama tokoh
dan watak
tokoh cerita rakyat yang
diperdengarkan.
Menentukan alur cerita rakyat
Meneyebutkan tokoh dan
perwatakannya
1
1
1
4
1
2
40
10
20
3 menentukan latar cerita rakyat 1 1 10
4
5
menentukan tema
menentukan pesan yang
terkandung dalam cerita rakyat.
1
1
1
1
10
10
Jumlah 10 100
Tabel 3.2 Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat
No Skor Kategori 1 86-100 Sangat Baik 2 76-85 Baik 3 66-75 Cukup 4 0-65 Kurang
Berdasarkan pedoman penilaian tersebut dapat diketahui bahwa hasil
belajar siswa dalam menyimak cerita rakyat berkategori sangat baik, baik, cukup,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dan kurang. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai
antara 86-100, kategori baik antara 76-85, kategori cukup antara 66-75, kategori
kurang antara 0-65.
Tabel 3. 3 Kondisi Awal Nilai Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
No Nilai Keterangan1 78 L2 77 L3 75 TL4 74 TL5 72 TL6 82 L7 73 TL8 75 L9 76 L10 79 L11 65 TL12 75 TL13 79 L14 65 TL15 73 TL16 84 L17 74 L18 80 L
Tabel 3.4 Target Ketuntasan Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V
SD Kanisius Bayat
Target Persentase kelulusan pembelajaran menyimak cerita rakyat
Kondisi Awal Siklus I Sikuls II
55,55% 75% 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3.4.2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.
3.4.2.1. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pen-
catatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sa-
saran pengamatan. Jadi, observasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk
mengetahui perilaku-perilaku siswa melalui pengamatan, misalnya pengamatan
kondisi dan interaksi belajar mengajar, tanggapan siswa tentang tugas yang
diberikan guru, sikap positif dan negatif siswa terhadap keterampilan menyimak.
Observasi dilakukan selama siswa mengikuti proses pembelajaran pada siklus
pertama dan siklus kedua.
Observasi dilakukan berdasarkan perilaku siswa. Hal yang dinilai dalam
lembar observasi meliputi (1) kesiapan siswa dalam pembelajaran menyimak
cerita anak, (2) keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru,
(3) keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (4) respon siswa
ketika diputarkan rekaman cerita rakyat, (5) siswa bersemangat dalam menger-
jakan tes.
3.4.2.2. Jurnal
Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui
perubahan yang terjadi baik siswa ataupun kejadian-kejadian yang menonjol
selama penelitian. Peneliti membuat jurnal sebagai umpan balik untuk mengetahui
tingkat keberhasilan teknik yang digunakan. Jurnal yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
penelitian ini ada dua jenis, yaitu jurnal untuk siswa dan jurnal untuk guru. Jurnal
yang diisi oleh siswa yaitu tentang ungkapan perasaan siswa yang berupa kesan
dan pesan atau kritik terhadap pembelajaran. Hal-hal yang perlu diisikan dalam
jurnal siswa meliputi (1) ketertarikan siswa dalam pembelajaran menyimak,
(2) ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak cerita anak, (3) kesulitan
siswa dalam kegiatan menyimak cerita rakyat, (4) perasaan siswa setelah
mengikuti pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menngunakan media
audiovisual, (5) kesan dan pesan siswa terhadap proses pembelajaran menyimak
cerita rakyat dengan mengunakan media audiovisual.
Jurnal yang diisi oleh guru meliputi pendapat mengenai seluruh
kejadian yang dilihat dan dirasakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.
Hal-hal yang dicatat dalam jurnal guru meliputi: (1) kesiapan siswa terhadap
pembelajaran menyimak cerita anak melalui media audio visual, (2) respon
siswa terhadap materi pembelajaran, (3) respons siswa terhadap media pembe-
lajaran yang digunakan, (4) keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, dan
(5) situasi atau suasana kelas.
3.4.2.3. Wawancara
Wawancara (interview) adalah cara menghimpun bahan-bahan keterang-
an yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan (Sudjono,
2006: 83). Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang
keadaan responden yang berhasil dan kurang berhasil dalam menjawab soal-soal.
Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis untuk mengetahui peningkatan dalam
menyelesaikan soal-soal. Wawancara dilakukan dengan teknik tanya jawab secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
langsung terhadap siswa di luar jam pembelajaran setelah siklus selesai dilakukan.
Wawancara tidak dilakukan terhadap semua siswa, tetapi hanya dilakukan pada
siswa yang mendapat nilai baik, sedang, dan kurang baik.
Aspek yang diungkapkan dalam wawancara adalah sebagai berikut.
1) Sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran baik pada siklus
pertama maupun kedua.
2) Kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus
pertama dan kedua.
3) Tanggapan yang dilakukan siswa terhadap proses pembelajaran pada
siklus pertama dan kedua.
4) Motivasi yang menyebabkan siswa mengalami peningkatan kemampuan
menyimak cerita anak melalui media animasi audiovisual pada siklus
kedua (diperkirakan).
3.4.2.4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data yang penting sebagai bukti terjadinya
suatu kegiatan dalam hal ini proses pembelajaran. Dokumentasi bertujuan untuk
memperkuat hasil penelitian selain wawancara, observasi, dan jurnal. Dokumen
dalam penelitian ini berupa foto yang diambil berupa aktivitas-aktivitas siswa
dalam penelitian. Gambar-gambar foto dideskripsikan sesuai dengan aktivitas
yang dilakukan siswa pada setiap siklus.
Pengambilan foto dalam proses pembelajaran menyimak cerita anak
melalui media animasi audiovisual dapat dijadikan gambaran perilaku siswa
dalam penelitian. Foto yang diambil sebagai sumber data yang dapat memperjelas
hasil penelitian. Yang didokumentasi dalam penelitian ini yaitu (1) ketika peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sedang menyampaikan materi pembelajaran menyimak cerita rakyat (2) keaktifan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (3) ketika siswa sedang
menyimak pemutaran sebuah cerita rakyat melalui media audiovisual, (4) ketika
siswa mengerjakan soal esai dari guru, (5) ketika siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu kegiatan penting dalam penelitian adalah pengumpulan data
yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan suatu alat penelitian
yang akurat, karena hasilnya sangat menentukan mutu dan penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan
nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
menyimak cerita rakyat, sedangkan nontes digunakan untuk mengetahui respons
siswa terhadap pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan
media audiovisual..
3.5.1. Tes
Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan tes. Tes dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan tes pada siklus II. Pengumpulan data tes
untuk mengungkapkan pemahaman siswa terhadap materi simakan serta
mengetahui ketercapaian indikator menyimak cerita rakyat. Soal digunakan
untuk mengetahui ketercapaian indikator. Soal tes tersebut dibuat berdasarkan
cerita rakyat yang disimak siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II yaitu
cerita rakyat dengan judul Malin Kundang, serta Bawang Merah dan Bawang
Putih. Dari hasil analisis tes tersebut dapat diketahui peningkatan kemampuan
menyimak cerita rakyat pada siswa. Teknik tes ini dilakukan pada saat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengerjakan soal esai yang diberikan oleh guru, sementara penilaian hasil kerja
setelah proses pembelajaran.
3.5.2. Nontes
Teknik pengumpulan data nontes diperlukan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Teknik nontes yang
dipergunakan yaitu observasi pengamatan kinerja siswa dilaksanakan pada saat
pembelajaran, jurnal, wawancara dilaksanakan setelah proses pembelajaran, dan
dokumentasi.
3.5.2.1. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran menyimak
cerita rakyat dilaksanakan. Observasi ini dilaksanakan selam proses pembelajaran
berlangsung. Untuk lebih memudahkan dan mengefektifkan pelaksanaan
observasi, peneliti mengamati keadaan siswa dengan memberi tanda check list (√ )
pada lembar panduan observasi yang telah disediakan. Pelaksanaan observasi
dalam penelitian ini dibantu oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada kelas yang diteliti.
3.5.2.2. Jurnal
Jurnal adalah buku atau catatan yang dimiliki oleh siswa dan guru selama
kegiatan menyimak berlangsung. Jurnal siswa berisi mengenai kesulitan, daya
tarik, kesan, dan pesan terhadap pembelajaran menyimak dengan menggunakan
media animasi audio visual. Jurnal pada siklus I diisi setelah pembelajaran siklus
I. Hasil dari siklus ini kemudian dijadikan masukan untuk perbaikan pada siklus
II. Jurnal merupakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilak-
sanakan. Jurnal yang diisi oleh siswa dikumpulkan saat berakhirnya proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pembelajaran pada tiap siklus. Hasil dari jurnal dijadikan data oleh peneliti untuk
diolah dan dideskripsikan. Selain jurnal siswa terdapat pula jurnal guru. Jurnal ini
dibuat oleh guru (peneliti) pada setiap akhir siklus. Dari kedua data tersebut
direkap menjadi satu dengan tujuan untuk mempermudah dalam menganalisis
perkembangan kemampuan siswa.
3.5.2.3. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap siswa yang berhasil dan siswa yang tidak
berhasil dalam menyimak cerita rakyat. Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui
penyebab berhasil atau tidak berhasilnya siswa dalam menyimak cerita anak.
Hasil wawancara ini dapat digunakan untuk melakukan perbaikan pada
pembelajaran siklus berikutnya. Kegiatan wawancara dilaksanakan di luar jam
pelajaran efektif.
3.5.2.4. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi
foto. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik ini berupa gambar
kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Peristiwa yang didoku-
mentasikan diusahakan dapat mewakili setiap kegiatan dalam pembelajaran
menyimak cerita rakyat.
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik analisis
data secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan kedua jenis data yang diperoleh
tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
teknik analisis data secara kuantitatif dan teknik analisis data secara kualitatif.
Pengkajian atau analisis data dilakukan dengan metode kuantitatif untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pengamatan kinerja siswa dan penilaian hasil kerja siswa, sedangkan hasil
wawancara menggunakan metode kualitatif. Berikut dijelaskan penerapan kedua
teknik tersebut.
3.6.1. Kuantitatif
Analisis data dihitung dengan yang telah ditentukan. Ada dua hal yang
dihitung, yakni (a) menghitung nilai rata-rata dan (b) persentase ketuntasan siswa.
a) Menghitung nilai rata-rata
Tes yang digunakan yaitu tes esai. Tes ini digunakan untuk
mengukur keterampilan menyimak pemahaman siswa, khususnya dalam
menyimak cerita rakyat. Nilai tes rata-rata siswa dapat dicari dengan
menjumlahkan semua nilai yang diperoleh siswa dibagi jumlah siswa. Hal
ini dapat dilihat pada rumus di bawah ini.
Keterangan:
Mean : Nilai rata-rata
∑ X : Jumlah seluruh skor
(Nurgiyantoro, 2001: 361) N : Jumlah siswa
b) Menghitung persentase ketuntasan siswa
Persentase ketuntasan siswa dihitung dengan cara menghitung
jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 76
lalu dibagi dengan jumlah siswa dan dikalikan 100%. Hal ini dapat dilihat
pada rumus di bawah ini.
%100×=siswaJumlah
tuntassiswajumlahPersentase
Mean = ∑x
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.6.2. Kualitatif
Teknik kualitatif berguna untuk menganalisis data kuantitatif dan kualitatif
yang diperoleh dari hasil tes dan nontes. Data dalam penelitian ini berupa hasil tes
menyimak cerita rakyat dan catatan lapangan dari hasil observasi, jurnal, dan
dokumentasi.. Hal tersebut untuk mengetahui kekurangan dan juga perkembangan
yang dimiliki oleh siswa selama penelitian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Diskripsi Data
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius bayat Klaten
yang beralamat di desa Lemah Miring, Paseban, Bayat, Klaten. Sekolah ini
bernaung di yayasan Kanisius cabang Surakarta. Penelitian Tindakan kelas ini
dilaksanakan untuk kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Standar Kompetensi memahami
penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan dan Kompetensi Dasarnya
mengidentifikasi unsur.cerita tentang cerita rakyat yang di dengarnya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan keterampilan
menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual yang
dilaksanakan dalam 2 siklus. Kedua siklus itu dilaksanakan sesuai jadwal yang
telah diatur oleh peneliti dengan Drs. Andreas Suripto, selaku guru Kelas V SD
Kanisius Bayat Klaten.
Hasil dari tes pratindakan menyimak cerita rakyat menunjukan 10 siswa
yang tuntas dan 8 siswa yang tidak tuntas. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel. 4.1 Data Skor Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD
Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
Hasil Siklus I yang dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Mei 2011 pukul
07.00-09.00 WIB yang diikuti oleh seluruh siswa kelas V yang berjumlah 18
siswa menunjukkan 16 siswa tuntas tes menyimak cerita rakyat menggunakan
media audiovisual dan 2 siswa yang tidak tuntas. Data siklus I dapat dilihat dari
tabel di bawah ini.
No Nama Skor 1 Krisna Murti 782 Enbri W Andika 773 Utami Pamungkas 784 Diki Nur Yadi 745 Monica Palma K 726 C. Lucky Dewi P 827 Agustinus Tri Anggoro 708 Nanda Bontot Iswari 759 Ragil 7610 Vamelia Tiafani 7911 Eka Nugeraha 6512 Edi Kurnianto 7513 Milenia Cantica S 7914 S. Rispata Putra P 6115 Ayodya Laksmi Devi 7716 Sri Teguh Lestari 8417 B.Divanda K W 7418 E. Ardian Tanaya 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 4.2 Data Skor Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus I Siswa Kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
No Nama Skor 1 Krisna Murti 83 2 Enbri W Andika 96 3 Utami Pamungkas 90 4 Diki Nur Yadi 78 5 Monica Palma K 89 6 C. Lucky Dewi P 73 7 Agustinus Tri Anggoro 97 8 Nanda Bontot Iswari 83 9 Ragil 84 10 Vamelia Tiafani 89 11 Eka Nugeraha 76 12 Edi Kurnianto 88 13 Milenia Cantica S 72 14 S. Rispata Putra P 83 15 Ayodya Laksmi Devi 94 16 Sri Teguh Lestari 94 17 B.Divanda K W 76 18 E. Ardian Tanaya 89
Hasil Siklus II yang dilaksanakan dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Mei
2011 pukul 07.10-09.10 WIB juga diikuti seluruh siswa kelas V yang berjumlah
18 siswa menunjukan 18 siswa tuntas dan tidak ada siswa yang tindak tuntas.
Data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.3 Data Skor Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa Kelas V SD
Kanisius Bayat Klaten
No Nama Skor 1 Krisna Murti 93 2 Enbri W Andika 96 3 Utami Pamungkas 94 4 Diki Nur Yadi 91 5 Monica Palma K 88 6 C. Lucky Dewi P 83 7 Agustinus Tri Anggoro 90 8 Nanda Bontot Iswari 91 9 Ragil 79 10 Vamelia Tiafani 91 11 Eka Nugeraha 80 12 Edi Kurnianto 93 13 Milenia Cantica S 83 14 S. Rispata Putra P 86 15 Ayodya Laksmi Devi 96 16 Sri Teguh Lestari 93 17 B.Divanda K W 91 18 E. Ardian Tanaya 90
4.2 Analisis Data
Data penelitian yang diperoleh dari hasil tes menyimak cerita rakyat siswa
kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 18
siswa selanjutnya dianalisis untuk mengetahui nilai rata-rata, persentase
ketuntasan siswa, dan peningkatanya.
4.2.1 Analisis Data Tes Pratindakan
Tes Pratindakan pada penelitian ini didapatkan dari hasil tes pembelajaran
menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran
2010/2011 pada semester I yang lalu. Pada pembelajaran menyimak cerita rakyat
tersebut mengunakan cerita rakyat yang berjudul “Timun Emas” dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tidak menggunakan media audiovisual tetapi dengan media dibacakan oleh guru
secara langsung. Hasil tes pratindakan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Sisiwa kelas V SD
Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
Pada tabel di atas menunjukan Σ=1356 dan N=18. Rata-rata nilai
menyimak cerita rakyat dapat diketahui dengan menggunakan rumus
NMean ∑= Diketahui Σ=1356 N= 18
Perhitungan Mean = 18
1356 Mean= 75,33
Jadi nilai rata-rata hasil pembelajaran menyimak tes pratindakan sebesar 75,33.
No Nama Skor 1 Krisna Murti 78 2 Enbri W Andika 77 3 Utami Pamungkas 78 4 Diki Nur Yadi 74 5 Monica Palma K 72 6 C. Lucky Dewi P 82 7 Agustinus Tri Anggoro 70 8 Nanda Bontot Iswari 75 9 Ragil 76 10 Vamelia Tiafani 79 11 Eka Nugeraha 65 12 Edi Kurnianto 75 13 Milenia Cantica S 79 14 S. Rispata Putra P 61 15 Ayodya Laksmi Devi 77 16 Sri Teguh Lestari 84 17 B.Divanda K W 74 18 E. Ardian Tanaya 80 Jumlah 1356
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.5 Skor Komulatif Menyimak Cerita rakyat Pratindakan
Pada tabel di atas menunjukkan frekuensi skor 76 keatas (tuntas)
sebanyak 10 siswa dan frekuensi yang mendapat skor dibawah 76 yaitu 8 siswa.
Jumlah Persentase ketuntasan dapat diketahui dengan rumus
%100×=siswaJumlah
tuntassiswajumlahPersentase
Diketahui Jumlah siswa tuntas=10
Jumlah siswa tidak tuntas = 8
Perhitungan
Persentase = %1001810
× Persentase = 55,55%
Jadi persentase ketuntasan pada tes pratindakan sebesar 55,55%.
Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil tes tersebut. Faktor yang
pertama dikarenakan media yang digunakan guru kurang efektif dan kurang
diminati oleh siswa. Faktor yang kedua siswa merasa kurang tertarik dengan
media dibacakan secara langsung oleh guru karena mereka lebih sulit memahami
cerita rakyat jika hanya dibacakan saja dengan kata lain siswa tidak mempunyai
gambaran yang jelas tentang isi cerita. Dari hasil tes tersebut maka peneliti
No Kategori Skor Frekuensi Persentase
1 Sangat baik 85-100 0 0%
2 Baik 76-84 10 55,55%
3 Cukup 66-75 6 50%
4 Kurang 0-65 2 44,45%
Jumlah 18 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
merencanakan untuk mengadakan siklus I sebagai langkah awal untuk mening-
katkan kemampuan menyimak cerita rakyat sisiwa kelas V SD Kanisius Bayat
Klaten Tahun Ajaran 2010/2011.
4.2.2 Pelaksanaan siklus I
Siklus pertama dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu:
a. Perencanaan, b. Pelaksanaan, c. Observasi, dan d. Refleksi. Siklus pertama di-
laksanakan satu kali pertemuan (3x40 menit)
a. Perencanaan
Setelah mendapatkan rekapan nilai pratindakan dari pembelajaran
menyimak cerita rakyat semester I, peneliti berdialog dengan guru kelas V untuk
merencanakan tindakan yang akan dilakukan. Perencanaan dalam siklus I ini
bertujuan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
siklus I. Perencanaan tersebut terdiri dari:
1) Mengidentifikasi masalah dan memetakan alternatif pemecahan masalah.
2) Menentukan materi pokok pembelajaran yang berkaitan dengan menyimak
cerita rakyat.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4) Mempersiapkan alat pengumpulan data tes (tes esai) dan nontes (jurnal sis-
wa, pedoman wawancara, pedoman observasi, alat dokumentasi)
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanana tindakan pada siklus I dilakukan satu kali pertemuan (3x40
menit). Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Mei 2011 pukul
07.00-09.00 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti bersama guru kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam tahap
perencanaan. Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengabsen siswa dan mela-
kukan kegiatan apersepsi dan branstorming tentang pengertian cerita rakyat dan
unsur-unsur instrinsik cerita rakyat. Hal itu digunakan untuk menggali sejauh
mana pengetahuan siswa tentang cerita rakyat dan unsur-unsur instrinsiknya. Dari
hasil brainstorming itu diketahui siswa sudah mengetahui secara singkat tentang
cerita rakyat dan unsur-unsurnya tetapi ada salah satu unsur instrinsik cerita
rakyat yaitu penokohan siswa belum begitu paham. Dengan mengetahui
pemahaman awal siswa tentang materi, guru lebih mudah menjelaskan materi
pembelajaran yang sudah diketahui siswa dan akan menjelaskan lebih dalam
tentang materi yang belum begitu dipahami siswa yang. Setelah itu guru
mengemukaan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa yakni, peserta
didik mampu mendefinisikan unsur-unsur insrtinsik cerita rakyat yang didengar
secara langsung. Setelah tujuan dikemukakan, siswa diberi motivasi bahwa cerita-
cerita rakyat yang akan di simak nanti banyak mengandung nilai-nilai yang dapat
diteladani.
Kegiatan inti dari tahap tindakan ini yaitu siswa dibantu guru dengan
media Power Point untuk menyebutkan dan menjelaskan unsur-unsur instrinsik
cerita rakyat. Setelah siswa mampu malakukan kegiatan itu siswa bertanya jawab
dengan guru dan siswa yang lainya tentang materi yang sudah dipelajari tadi agar
pemahaman siswa lebih mantap tentang materi. Langkah selanjutnya yaitu siswa
mendengar-kan rekaman cerita rakyat yang berjudul ”Malin Kundang”, tetapi
sebelumnya siswa dikondisikan terlebih dahulu agar semuanya tenang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
melakukan kegiatan menyimak. Langkah berikutnya siswa menerima lembar
kertas kosong dari guru untuk mencatatat hal-hal penting yang berkaitan dengan
cerita rakyat yang akan didengarnya nanti. Siswa menyimak cerita rakyat yang
berjudul “Malin Kundang” yang berdurasi 35 menit dengan media audiovisual
sebanyak 2 kali. Hal itu bertujuan agar siswa lebih mantap memahami ceritanya
dan membantu siswa untuk mengerjakan soal-soal tentang cerita rakyat yang telah
disimak. Langkah berikutnya, siswa menerima Lembar Kerja Siswa (LKS) dari
guru yang berisi 10 pertanyaan esai yang berkaitan dengan cerita rakyat “Malin
Kundang” yang telah disimak tadi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal tersebut
sambil mendengarkan instrumen musik yang diputar secara pelan agar membuat
siswa lebih nyaman dalam mengerjakan soal. Alokasi waktu untuk mengerjakan
soal tersebut yaitu 30 menit. Setelah waktu mengerjakan berakhir siswa
mengumpulkan hasil kerja mereka kepada guru. Langkah berikutnya beberapa
siswa diberi kesempatan untuk menceritakan kembali di depan kelas tentang isi
cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang” yang telah di dengar serta nilai-
nilai apa yang dapat dipetik dan diteladani siswa dari erita rakyat tersebut.
Tahap akhir dari tindakan siklus ini yaitu siswa dibantu guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung tadi. Isi kesimpulan yaitu
tentang materi pengertian cerita rakyat dan unsur-unsur instrinsik cerita rakyat.
Setelah menyimpulkan pembelajaran, siswa diajak guru untuk merefleksikan
pembelajaran yang telah usai dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal-hal yang
direfleksikan berupa amanat yang ada di dalam cerita rakyat “Malin Kundang”
yaitu “Kita harus berbakti dengan orang tua kita khususnya kepada ibu kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kareana ibu kita yang merawat dan membesarkan kita sewaktu masih
dikandungan sampai kita besar dan kita tidak boleh sekali-kali mengcewakan
orang tua kita”.
Di akhir pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa yang
belum antusias dan memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah bekerja sama
dan antusias. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran berikutnya (siklus II)
menjadi lebih baik lagi dengan hasil yang optimal.
c. Observasi
Dalam tahap observasi peneliti mengamati pembelajaran yang sedang
berlangsung. Tahapan ini peneliti menggunakan instrumen nontes lembar
observasi siswa. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan
yang-kegiatan siswa selama proses pembelajaran belangsung. Observasi
dilakukan selama siswa mengikuti proses pembelajaran pada siklus pertama. Hal
yang dinilai dalam lembar observasi meliputi 1) kesiapan siswa dalam
pembelajaran menyimak cerita rakyat, 2) keseriusan siswa dalam mendengarkan
penjelasan dari guru, 3) keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung,
4) respon siswa ketika diputarkan rekaman cerita rakyat, 5) siswa bersemangat
dalam mengerjakan tes.
Pada tahap observasi ini ditemukan beberapa fakta dalam proses
pembelajaran yang berlangsung yaitu sebagai berikut.
1) Siswa yang siap dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan
media audiovisual berjumlah 17 siswa dan ada 1 siswa yang belum siap dalam
pembelajaran menyimak cerita rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2) Siswa yang serius dalam mendengarkan penjelasan guru selama proses
pembelakjaran berlangsung berjumlah 16 siswa dan hanya ada 1 siswa yang
kurang serius dalam mendengarkan penjelasan dari guru.
3) Siswa yang aktif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung berjumlah
13 siswa dan siswa yang kurang aktif berjumlah 5 siswa.
4) Siswa yang merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang berjudul
“Malin Kundang” ada 17 siswa dan siswa yang kurang merespon berjumlah 1
siswa.
5) Semua siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menyimak cerita-rakyat.
Tabel 4.6 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menyimak
Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siklus I
No Nama Kategori Perilaku siswa 1 2 3 4 5
1 Krisna Murti 2 Enbri W Andika 3 Utami Pamungkas 4 Diki Nur Yadi 5 Monica Palma K - 6 C. Lucky Dewi P - 7 Agustinus Tri Anggoro - 8 Nanda Bontot Iswari 9 Ragil
10 Vamelia Tiafani 11 Eka Nugeraha - - 12 Edi Kurnianto - 13 Milenia Cantica S - - 14 S. Rispata Putra P - - 15 Ayodya Laksmi Devi 16 Sri Teguh Lestari 17 B.Divanda K W 18 E. Ardian Tanaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Keterangan: 1. Kesiapan siswa dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat
menggunakan media audiovisual 2. Keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru 3. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung 4. Siswa merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang
berjudul “Malin Kundang” 5. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes.
d. Refleksi
Tahap refleksi ini digunakan peneliti untuk berdiskusi dengan guru kelas
V. Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran siklus I selesai. Dari hasil diskusi
tersebut diketahui bahwa pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan
menggunakan media audiovisual sangat manarik bagi siswa karena siswa terbantu
dalam memahami cerita rakyat yang disimak.
Tabel 4.7 Jurnal Siswa Siklus I Dalam Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat
Menggunakan Media Audiovisual
No Pertanyaan Jawaban diberi
tanda ( )
Jumlah
1 Apakah Anda tertarik dengan pembelajaran menyimak?
ya 18
tidak 0
2 Apakah Anda tertarik dengan pembelajaran menyimak cerita rakyat?
ya 18
tidak 0
3
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menyimak cerita rakyat dengan meng-guna-kan media audiovisual?
ya 0
tidak 18
4 Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak menggunakan me-dia audiovisual?
ya 18
tidak 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Jika dilihat dari hasil jurnal tersebut, skor yang diperoleh sangatlah
bervariasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I, ada beberapa hal
yang harus diperbaiki. Dari hasil kuesioner tersebut, didapatkan kenyataan bahwa
media audiovisual banyak membantu sis-wa untuk kegiatan pembelajaran
menyimak cerita rakyat.
Berikut ini beberapa alasan yang siswa berikan ketika diwawan-carai
oleh peneliti dan Drs. Andreas Suripto selaku guru kelas V:
(1) Menurut Ayodya Laksmi Devi “Menyimak dengan media audio-visual lebih
mudah dipahami karena ada gambarnya, jadi seperti menonton televisi
dirumah, cerita rakyat Malin Kundang sudah pernah tahu, jadi pengen tahu
cerita rakyat yang lainnya selain malin kundang”.
(2) Menurut Kresna Murti “Menyimak dengan media audiovisual baru pertama
kali saya alami sebelumnya belum pernah dipakai guru-guru untuk mengajar,
dan lebih menarik dari pada menyimak hanya dengan dibacakan gurunya saja
dan juga tadi saat membahas unsur-unsur cerita rakyat terlalu cepat.”.
(3) Menurut Eka Nugeraha “Bagus menyimak dengan media audiovisual tetapi
tadi saya lebih asik menonton daripada mencatat hal-hal pentingnya”.
Dari fakta-fakta tersebut peneliti akan memperbaiki hal-hal yang kurang
baik dan menambah lagi beberapa hal yang sudah baik berkaitan dengan
pembelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan media audiovisual. Hal yang
dirasa perlu diperbaiki adalah (1) pada saat penjelasan materi unsur-unsur
instrinsik cerita rakyat harus lebih jelas dan tidak terlalu cepat, (2) guru akan
memberikan hadiah berupa CD rekaman cerita rakyat untuk siswa yang mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
nilai tertinggi dalam mengerjakan tes pada siklus II, hal itu bertujuan agar siswa
lebih antusias dan aktif untuk mengikuti pembelajaran serta serius dalam
mengerjakan soal tes, (3) guru harus aktif mengecek dan mengingatkan siswa
dalam mencatat hal-hal penting saat menyimak cerita rakyat menggunakan media
audiovisual untuk siklus II agar siswa tidak asik menonton dan menyimak cerita
rakyat saja tetapi juga mencatat hal-hal pentingnya, (4) Peneliti dan guru kelas
sepakat menggunakan cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang
Putih” dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan media
audiovisual pada siklus II. Cerita itu dipilih berdasarkan pertimbangan belum
pernah diajarkan kepada siswa pada pembelajaran sebelumnya sebelumnya.
Berkaitan dengan tes yang peneliti dan guru kelas V berikan kepada
siswa, ada beberapa hal yang menyebabkan siswa tidak mencapai KKM dan nilai
siswa yang mencapai KKM tetapi tidak mampu mendapat nilai maksimal. Faktor
yang mempengaruhi hal-hal tersebut dikarenakan siswa tidak teliti dalam
mengerjakan soal dan siswa terburu-buru ingin cepat selesai seperti temannya
yang sudah selesai mengerjakan tes, sehingga jawaban yang ditulis masih kurang
lengkap seperti burir saoal nomor 4 tetang diskripsi tempat tinggal Malin (latar)
tidak disebutkan secara komlit seperti yang berada di dalam cerita.
Kekurangan-kekurangan yang telah ditemukan pada proses pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari aspek siswa maupun guru. Hal ini
menjadi tugas peneliti untuk memperbaiki pembelajaran siklus I, agar di siklus II
pembelajaran dapat lebih ditingkatkan secara optimal, maka langkah guru untuk
memperbaiki hal tersebut di atas adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1) Memberi penjelasan materi yang lebih tajam kepada siswa agar mampu lebih
teliti dalam dalam mengerjakan soal demi soal.
2) Guru mengecek dan mengingatkan siswa untuk mencatat hal-hal penting yang
berkaitan dengan cerita rakyat yang telah disimak menggunakan media
audiovisual.
3) Guru akan membimbing siswa agar dapat mengunakan waktu semaksimal
mungkin dalam mengerjakan soal-soal.
4) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam proses
pembelajaran, dari kegiatan awal, inti maupun akhir pembelajaran.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I bisa dikatakan berhasil karena
sudah melampau target siklus I tetapi masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki
agar target jumlah kelulusan siswa siklus II bisa terpenuhi atau bahkan
melampauhi target. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan dengan mengadakan
siklus II.
4.2.3 Analisis Data Siklus I
Tes Siklus I pada penelitian ini didapatkan dari hasil tes pembelajaran
menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran
2010/2011 dengan menggunakan media audiovisual. Pada siklus I penelitian ini
mengunakan cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”. Rincian hasil Tes
pratindakan bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.8 Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten
Tahun Ajaran 2010/2011
No Nama Skor 1 Krisna Murti 83 2 Enbri W Andika 96 3 Utami Pamungkas 90 4 Diki Nur Yadi 78 5 Monica Palma K 89 6 C. Lucky Dewi P 73 7 Agustinus Tri Anggoro 97 8 Nanda Bontot Iswari 83 9 Ragil 84 10 Vamelia Tiafani 89 11 Eka Nugeraha 76 12 Edi Kurnianto 88 13 Milenia Cantica S 72 14 S. Rispata Putra P 83 15 Ayodya Laksmi Devi 94 16 Sri Teguh Lestari 94 17 B.Divanda K W 76 18 E. Ardian Tanaya 89
Jumlah 1534 Pada Tabel di atas menunjukkan Σ=1534 dan N= 18. Rata-rata nilai tes
menyimak cerita rakyat siklus I dapat diketahui dengan menggunakan rumus di
bawah ini.
NMean ∑=
Diketahui: Σ=1534
N= 1534
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Perhitungan
Mean= 18
1534
Mean = 85,22
Jadi rata-rata nilai menyimak cerita rakyat menggunakan media audio-
visual siklus I sebesar 85,22.
Tabel 4.9
Skor Komulati Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus I
Pada tabel diatas menunjukkan frekuensi skor 76 keatas (tuntas) sebanyak
16 siswa dan frekuensi skor 0-75 (tidak tuntas) sebanyak 2 siswa. Jadi persentase
ketuntasan siswa dapat diketahui dengan rumus di bawah ini.
%100×=siswaJumlah
tuntassiswajumlahPersentase
Diketahui Jumlah siswa tuntas=16
Jumlah siswa tidak tuntas = 2
Perhitungan
Persentase = %1001816
×
Persentase = 88,88%
Jadi persentase ketuntasan pada tes siklus I sebesar 88,88%.
No Kategori Skor Frekuensi Persentase 1 Sangat baik 86-100 9 50% 2 Baik 76-85 7 38,88% 3 Cukup 66-75 2 11,12 4 Kurang 0-65 0 0%
Jumlah 18 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dari hasil analisis data tes siklus I diketahui adanya peningkatan nilai rata-
rata kelas dan persentase ketuntasan siswa dari tes pratindakan. Peningkatan nilai
rata-rata sebesar 9,89 dan persentase jumlah ketuntasan siswa juga mengalami
peningkatan sebesar 33,33% .
4.2.4 Pelaksanaan siklus II
Setelah serangkaian tahapan siklus I selesai dilaksanakan, peneliti
merencanakan tindakan siklus II. Hal ini dilakukan karena hasil dari tindakan
siklus masih ada kekurangan-kekurangan yang membuat nilai siswa belum
maksimal walaupun target untuk siklus I sudah terlampau namun belum sampai
memenuhi target siklus II. Penelitian tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan
dalam untuk satu pertemuan (3x40 menit). Dalam siklus II ini, pemahaman
materi pembelajaran tentang pengertian cerita rakyat dan unsur-unsurnya hanya
mengulang kembali karena sebagian besar siswa sudah tidak mengalami masalah
lagi tentang hal tersebut dan telah dikuasai dari pengetahuan awal siswa dan pada
penjelasan materi pembelajaran siklus I.
Kegiatan pada siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I, yaitu terdiri
dari tiga tahap. Ketiga tahap itu meliputi: (1) rancangan pelaksanaan siklus II,
(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (3) refleksi. Secara lebih rinci,
kegiatan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, peneliti dan
guru bahasa Indonesia berdiskusi merencanakan tindakan pada siklus II. Rencana
tindakan bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang masih terdapat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
siklus I agar pada siklus II dapat diperoleh hasil yang lebih baik dari siklus I.
Rencana kegiatan yang disusun ialah sebagai berikut.
1) mengidentifikasi dan memetakan masalah yang terdapat pada siklus I serta
mencari solusinya.
2) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
3) mempersiapkan alat pengumpul data penelitian tes dan nontes seperti: lembar
observasi siswa, jurnal siswa, dan pedoman wawancara siswa;
4) menyusun lembar kerja siswa (LKS);
5) mempersiapkan sumber dan media pembelajaran termasuk rekaman video
cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”;
6) mendampingi secara intensif siswa ketika sedang menyimak video cerita
rakayat dan saat mengerjakan soal;
7) memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan yang
dirasa menyulitkan siswa.
Secara teknis siklus II hampir sama dengan siklus I, hanya saja pada
siklus II video cerita rakyat haruslah lebih menarik untuk di simak siswa. Peneliti
memilih video cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”
karena cerita rakyat ini belum pernah diajarkan oleh guru kepada siswa pada saat
pembelajaran-pembelajaran sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih
tertarik untuk menyimak video tersebut.
b. Pelaksanaan Tindakan
Sebagai kegiatan awal pembelajaran pada siklus II pembelaran menyimak
cerita rakyat menggunakan media audio visual yaitu dengan melakukan apersepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tentang pembelajaran pada siklus I dan guru mengulang kembali materi
sebelumnya secara singkat dengan memberikan handout tentang materi
pembelajaran untuk setiap siswa. Setelah itu siswa dibagikan hasil pekerjakan
siklus I yang telah dinilai guru dan peneliti, serta membahasnya kembali selama
15 menit agar siswa semakin mantap dalam mengerjakan tes siklus II yang akan
dilakukan nanti.
Kegiatan inti pada siklus II ini hampir sama seperti dengan siklus I.
Langkah pertama yaitu siswa tetap dikondisikan terlebih dahulu agar siswa lebih
siap dalam melakukan kegiatan menyimak cerita rakyat dengan media audio
visual. Siswa diberitahu bahwa akan menyimak cerita rakyat yang berjudul
“Bawang Merah dan Bawang Putih”. Setelah siswa dirasa siap untuk menyimak
cerita rakyat, guru membagikan kertas kosong kepada siswa untuk mencatat hal-
hal penting pada saat menyimak. Guru mengingatkan kembali kepada siswa untuk
mencatat hal-hal penting yang ada di dalam cerita agar siswa tidak lupa dan lebih
serius dalam menyimak. Selanjutnya guru memutarkan video cerita rakyat yang
berjudul ”Bawang Merah dan Bawang Putih” yang berdurasi 28 menit. Saat
siswa melakukan kegiatan menyimak, guru mengawasi kegiatan yang dilakukan
siswa agar tetap fokus dan tidak mengganggu teman yang lainnya. dan mengecek
siswa apakah mereka menuliskan hal-hal penting atau tidak. Untuk lebih
memantapkan pemahaman siswa tentang cerita rakyat “Bawang Merah dan
Bawang Putih” guru memutarkan kembali cerita rakyat” Bawang Merah dan
Bawang Putih”. Langkah berikutnya siswa diberikan Lembar Kerja Siswa yang
berisi 10 soal tentang cerita rakyat “Bawang Merah dan Putih” dan siswa diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
waktu 30 menit untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Selama siswa mengerjakan
tes tersebut siswa juga diperdengarkan instrumen musik akustikan yang diputar
pelan agar siswa lebih nyaman dalam mengerjakan soal-soal tersebut hal ini
dilakukan juga karena siswa juga meminta guru untuk memutarkan instrumen
musik saat mereka mengerjakan soal-soal mereka. Saat itu juga guru tetap
mengawasi siswa dan sesekali mengingatkan siswa untuk tidak terburu-buru
dalam mengerjakan soal-soalnya karena waktu yang diberikan masih cukup lama
dan guru juga mengingatakan agar jangan sampai ada soal yang tidak dijawab.
Guru juga mempersilahkan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami dalam soal-soal kepada guru. Setelah waktu selesai Lembar Kerja Siswa
dikumpulkan kepada guru. Kegiatan selanjutnya yaitu beberapa siswa
menceritakan kembali isi video cerita rakyat “Bawang Merah dan Bawang Putih”
di depan kelas secara lisan.
Kegiatan akhir dalam proses tindakan siklus II ini siswa diajak guru untuk
menyimpulkan kembali pembelajaran hari ini yaitu berkaitan materi serta
merefleksikan pembelajaran menyimak cerita rakyat “Bawang Putih dan Bawang
Merah” dalam kehidupan sehari-hari mereka yaitu untuk tidak boleh jahat kepada
orang lain, harus saling membantu dan berbakti dengan orang tua.
c. Obsservasi
Tahap observasi oleh peneliti dipergunakan untuk mengamati
pembelajaran yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan selama siswa
mengikuti proses pembelajaran pada siklus II. Hal yang dinilai dalam lembar
observasi meliputi 1) kesiapan siswa dalam pembelajaran menyimak cerita anak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2) keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru, 3) keaktifan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, 4) respon siswa ketika diputarkan
rekaman cerita rakyat, 5) siswa bersemangat dalam mengerjakan tes. Dari hasil
obesrvasi terdebut ditemukan fakta sebagai berikut.
1) Siswa yang siap dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat menggunakan
media audiovisual berjumlah 18 siswa dan tidak siswa yang belum siap dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
2) Siswa yang serius dalam mendengarkan penjelasan guru selama proses
pembelakjaran berlangsung berjumlah 18 siswa dan tidak ada siswa yang
kurang serius dalam mendengarkan penjelasan dari guru.
3) Siswa yang aktif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung berjumlah
15 siswa dan siswa yang kurang aktif berjumlah 3 siswa.
4) Semua siswa yang merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang
berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”.
5) Semua siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menyimak cerita-rakyat.
Tabel 4.10 Hasil Obeservasi Perilaku Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menyimak
Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siklus I
No Nama Kategori Perilaku siswa 1 2 3 4 5
1 Krisna Murti 2 Enbri W Andika 3 Utami Pamungkas 4 Diki Nur Yadi 5 Monica Palma K - 6 C. Lucky Dewi P - 7 Agustinus Tri Anggoro - 8 Nanda Bontot Iswari 9 Ragil
10 Vamelia Tiafani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Keterangan: 1. Kesiapan siswa dalam pemebelajaran menyimak cerita rakyat
menggunakan media audiovisual 2. Keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru 3. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung 4. Siswa merespon ketika diputarkan rekaman cerita rakyat yang
berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih” 5. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes.
d. Refleksi
Tahap refleksi dipergunakan peneliti untuk berdiskusi dengan tim
kolaborator dan guru bidang studi. Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran
siklus II selesai. Refleksi yang diperoleh pada penelitian tindakan siklus II ini
adalah sebagai berikut.
1) Media audiovisual sangat efektif dan membantu siswa dalam pembelajaran
menyimak khususnya menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan yang signifikan dari tes
pratindakan ke siklus I, dan ke siklus II bahkan pada siklus II hasilnya sangat
memuaskan dengan jumlah presentase ketuntasan siswa mencapai 100%
dengan rata-rata nilai 89,33.
2) Keaktifan siswa yang ikut meningkat. Hal ini dapat ditunjukkan semua siswa
serius dan fokus dalam pembelajaran dan saat mengrjakan tes.
11 Eka Nugeraha - - 12 Edi Kurnianto - 13 Milenia Cantica S - - 14 S. Rispata Putra P - - 15 Ayodya Laksmi Devi 16 Sri Teguh Lestari 17 B.Divanda K W 18 E. Ardian Tanaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3) Instruksi dari guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, sehingga siswa dapat
mengerjakan tes dengan jelas dan tepat. Kekurangan-kekurangan yang
ditemukan pada proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I, baik
aspek guru maupun siswa diperbaiki pada siklus II. Dengan adanya perbaikan
dari kekurangan tersebut, tujuan untuk mengupayakan proses pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang lebih baik sudah tercapai. Melalui diskusi dan
melihat hasil analisis data yang dilakukan diputuskan tidak perlu diadakan
siklus III karena target yang diinginkan sudah tercapai.
4.2.5 Analisis Data Siklus II
Tes Siklus II pada penelitian ini didapatkan dari hasil tes pembelajaran
menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran
2010/2011 dengan menggunakan media audio visual. Pada siklus II penelitian ini
mengunakan cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah Dan Bawang PutiH”.
Rincian hasil Tes pratindakan bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.11 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
No Nama Skor1 Krisna Murti 932 Enbri W Andika 963 Utami Pamungkas 944 Diki Nur Yadi 915 Monica Palma K 886 C. Lucky Dewi P 837 Agustinus Tri Anggoro 908 Nanda Bontot Iswari 919 Ragil 7910 Vamelia Tiafani 9111 Eka Nugeraha 8012 Edi Kurnianto 9313 Milenia Cantica S 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
14 S. Rispata Putra P 8615 Ayodya Laksmi Devi 9616 Sri Teguh Lestari 9317 B.Divanda K W 9118 E. Ardian Tanaya 90
Jumlah 1608
Pada Tabel di atas menunjukkan Σ=1608 dan N= 18. Rata-rata nilai tes
menyimak cerita rakyat siklus II dapat diketahui dengan menggunakan rumus di
bawah ini.
NMean ∑=
Diketahui: Σ=1680 N= 18
Perhitungan
Mean= 18
1680
Mean = 89,33
Jadi rata-rata nilai menyimak cerita rakyat menggunakan media audio
visual siklus II sebesar 89,33
Tabel 4.12 Skor Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Siswa Kelas V
SD Kanisius Bayat Klaten
No Kategori Skor Frekuensi 1 Sangat baik 86-100 0 2 Baik 76-85 0 3 Cukup 66-75 0 4 Kurang 0-65 0
Jumlah 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada tabel di atas menunjukkan frekuensi skor 76 ke atas (tuntas)
sebanyak 18 dan frekuensi yang mendapat skor dibawah 76 yaitu 0. Jumlah
Persentase ketuntasan dapat diketahui dengan rumus
%100×=siswaJumlah
tuntassiswajumlahPersentase
Diketahui Jumlah siswa tuntas=18
Jumlah siswa tidak tuntas = 0
Perhitungan
Persentase = %1001818
×
Persentase = 100%
Jadi persentase ketuntasan pada tes pratindakan sebesar 100%
Dari hasil analisis data tes siklus II diketahui adanya peningkatan nilai
rata-rata kelas dan persentase ketuntasan siswa dari tes pratindakan. Peningkatan
nilai rata-rata sebesar 9,89 dan untu persentase ketuntasan mengalami peningkatan
sebesar 33,33% .
4.3 Pembahasan
Peningkatan keterampilan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan
media audiovisual dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus I dilaksanakan setelah
rencana untuk siklus I tersusun dengan baik. Setelah tindakan pada siklus I
selesai, peneliti merencanakan tindakan untuk siklus II. Kemudian rencana untuk
siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Hasil penelitian
tersebut dapat dilihat dari hasil tes siswa di setiap siklusnya. Berikut ini
merupakan pemaparan pembahasan data setiap siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4.3.1 Pembahasan Data Pratindakan
Data tes pratindakan diperoleh dari pembelajaran menyimak cerita rakyat
dengan media dibacakan langsung oleh guru pada semester I. Tes ini sebagai
acuan untuk melakukan perencanaan dan tindakan untuk siklus I. Nilai total tes
pratindakan adalah akumulasi dari setiap aspek yang telah ditentukan Nilai rata-
rata masing masing siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.13
Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Dan Persentase Ketuntasan Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011
No Nama Nilai Keterangan
1 Krisna Murti 78 Tuntas2 Enbri W Andika 77 Tuntas3 Utami Pamungkas 78 Tuntas4 Diki Nur Yadi 74 Tidak Tuntas 5 Monica Palma K 72 Tidak Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 82 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 70 Tidak Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 75 Tuntas9 Ragil 76 Tuntas10 Vamelia Tiafani 79 Tuntas11 Eka Nugeraha 65 Tidak Tuntas 12 Edi Kurnianto 75 Tuntas13 Milenia Cantica S 79 Tuntas14 S. Rispata Putra P 61 Tidak Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 77 Tidak Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 84 Tuntas17 B.Divanda K W 74 Tidak Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 80 Tuntas
Jumlah 1356 T=10
TT= 8 Rata-rata 75,33
Prosentase ketuntasan kelas 55,55%Persentase ketidaktuntasan kelas 44,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Hasil data pada Tes Pratindakan ketuntasan kelas hanya mencapai
55,55 % Hasil ini belum begitu memuaskan karena masih banyak siswa yang
tidak Tuntas. Di bawah ini merupakan rincian hasil tes kemampuan menyimak
cerita rakyat siswa pada siklus I.
1) Tes kemampuan menyimak cerita rakyat yang didengar
Berdasarkan data hasil tes siswa pada siklus I, terdapat 8 siswa yang tidak
tuntas. Jika dirata-rata terdapat 44,55% siswa yang tidak tuntas dan terdapat
55,55% atau 10 siswa yang mendapat nilai tuntas dari jumlah 18 siswa. Untuk
lebih jelasnya, ketuntasan kemampuan menyimak cerita rakayat dengan
menggunakan media audio visual siswa pada siklus I dapat kita lihat dari diagram
di bawah ini.
Diagram 4.1 Persentase Kelulusan Tes Pratindakan
2) Faktor yang mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan siswa
Berdasarkan tes kemampuan menyimak cerita rakyat dengan menggunkan
media dibacakan langsung oleh guru, ada dua faktor yang memperngaruhi
ketidaktuntasan siswa. Faktor yang pertama media yang digunakan kurang efektif
sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa dan siswa cenderung bosan
55,55%44,45% Tuntas
Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
memdengarkan langsung cerita dari guru. Faktor yang kedua siswa kesulitan
memahami isi cerita rakyat yang dibacakan langsung oleh guru karena siswa tidak
mempunyai gambaran yang nyata tentang isi cerita rakyat.
4.3.2 Pembahasan Data Siklus I
Data siklus I diperoleh dari hasil tes yang diadakan peneliti di setiap akhir
pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pemahaman yang diperoleh siswa setelah memyimak cerita rakyat dengan media
audiovisual.
Nilai total siklus I adalah akumulasi dari setiap aspek yang telah
ditentukan. Nilai rata-rata masing masing siswa pada siklus I dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.14 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus I dan Persentase ketuntasan
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran 2010/2011
No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 83 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 90 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 78 Tuntas 5 Monica Palma K 89 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 73 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 97 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 83 Tuntas 9 Ragil 84 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 89 Tuntas 11 Eka Nugeraha 76 Tuntas 12 Edi Kurnianto 88 Tuntas 13 Milenia Cantica S 72 Tidak tuntas 14 S. Rispata Putra P 83 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 94 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 94 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
17 B.Divanda K W 76 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 89 Tuntas
Jumlah 1534 T=16
TT= 2 Rata-rata 85,22
Prosentase ketuntasan kelas 88,88%Persentase ketidaktuntasan kelas 11,12%
Hasil data pada siklus I ketuntasan kelas mencapai 88,88 % Hasil ini
sudah mencapai bahkan nilai batas KKM, namun masih belum mencapai indikator
keberhasilan yang peneliti buat. Di bawah ini merupakan rincian hasil tes
kemampuan membaca pemahaman fakta dan opini siswa pada siklus I.
1) Tes kemampuan menyimak cerita rakyat yang didengar
Berdasarkan data hasil tes siswa pada siklus I, terdapat 2 siswa yang tidak
tuntas. Jika dirata-rata terdapat 11,12% siswa yang tidak tuntas dan terdapat 88,88
% atau 16 siswa yang mendapat nilai tuntas (dari 18 siswa yang hadir). Untuk
lebih jelasnya, ketuntasan kemampuan menyimak cerita rakayat dengan
menggunakan media audio visual siswa pada siklus I dapat kita lihat dari diagram
di bawah ini.
Diagram 4.2 Prersentase kelulusan siklus I
88,88%
11,12%
Tuntas
Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan dan ketidaktuntasan siswa di
siklus I
Berdasarkan tes kemampuan menyimak cerita rakyat dengan menggunkan
media audiovisual ada dua faktor yang memperngaruhi ketuntasan siswa antara
lain, kurang telitinya siswa dalam menjawab soal-soal yang dikerjakan, siswa
tidak mencatatat hal-hal penting saat menyimak cerita anak sehingga siswa
kesulitan untuk menjawab soal-soal yang diberikan.
4.3.3 Pembahasan Data Siklus II
Pada siklus II ini, penelitian juga berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini
dapat dilihat dari hasil tes menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media
audiovisual diperoleh siswa. Persentase ketuntasan siswa yaitu 100%. Agar lebih
jelas, rinciannya dapat dilihat sebagai berikut.
1. Tes kemampuan menyimak cerita rakyat yang didengar
Berdasarkan data hasil tes menyimak cerita rakyat dengan menggunakan
media audio visual siswa yang dilaksanakan pada siklus II, terdapat 18 siswa
tuntas dan tidak ada siswa yang tidak tuntas dan bisa dikatakan 100% siswa tuntas
dengan nilai rata-rata 89,33. Nilai total siklus I adalah akumulasi dari setiap aspek
yang telah ditentukan. Nilai rata-rata masing masing siswa pada siklus II dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.15 Nilai Tes Menyimak Cerita Rakyat Siklus II Dan Persentase Ketuntasan
Siswa Kelas V SSD kanisius Bayat Tahun Ajaran 2010/2011
No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 93 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 94 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 91 Tuntas 5 Monica Palma K 88 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 83 Tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 90 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 91 Tuntas 9 Ragil 79 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 91 Tuntas 11 Eka Nugeraha 80 Tuntas 12 Edi Kurnianto 93 Tuntas 13 Milenia Cantica S 83 Tuntas 14 S. Rispata Putra P 86 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 96 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 93 Tuntas 17 B.Divanda K W 91 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 90 Tuntas
Jumlah 1608 T= 18
TT= 0 Rata-rata 89,33
Prosentase ketuntasan kelas 100%Persentase ketidaktuntasan kelas 0%
Hasil data pada siklus I ketuntasan kelas mencapai 100 % . Hasil ini sangat
memuaskan dan sudah mencapai bahkan melampaui target siklus II . Rincian hasil
tes kemampuan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual
dapat dilihat pada diagaram dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Siklus II
100%
Tuntas
Tidak Tuntas
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan dan ketidaktuntasan siswa di
siklus II
Berdasarkan hasil dan proses yang dilakukan pada siklus II, dapat
dikatakan bahwa siklus II mengalami keberhasilan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya hasil rata-rata yang menunjukkan siklus II melampaui target siklus
II. Dari hasil yang ditunjukkan, pada siklus II, siswa juga lebih teliti dan cermat
dan sudah mencatat-hal-hal penting saat menyimak cerita rakyat dengan
menggunakan medsia audiovisual. Peneliti berasumsi bahwa ketelitian siswa
dalam mengerjakan soal dan kegiatan mencatat hal-hal penting pada saat
menyimak cerita rakyat dengan menggunkan media audio visual pada siklus II ini
berpengaruh pula pada tingkat pemahaman siswa.
4.3.4 Hasil Penelitian dari Prates, Siklus I dan Siklus II
Hasil penelitian peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat dengan
menggunkan media audio visual siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten dapat
dilihat dari rata-rata yang diperoleh siswa mulai dari pratindakan, siklus I, dan
siklus II. Secara umum, hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel dan grafik
di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.16 Peningkatan Rata-Rata Dan Persentase Ketuntasan Tes Menyimak
Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
Keterangan:
PT : Pratindakan
SI : Siklus I
SII : Siklus II
Grafik 4.1 Peningkatan Rata-rata Nilai Menyimak cerita rakyat Siswa Kelas V SD
Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
No Tes Rata-rata Ketuntasan Ketidak Tuntasan
1 Pratindakan 75,33 55,55% 44,45%
2 Siklus I 85,22 88,88% 11,12%
3 Siklus II 89,33 100% 0%
Rata-rata Peningkatan
PT SI SII PT-S I % SI-SII %
75,33 85,22 89,33 9,89 33,33% 4,11 11,12%
60
70
80
90
Data Awal Siklus I Siklus II
75,55
85,2289,33
Nilai Rata‐Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Grafik. 4.2 Peningkatan Ketuntasan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas
V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dilihat secara umum bahwa
nilai rata-rata dan persentase kelulusan keterampilan menyimak cerita rakyat
siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Rata- rata nilai prates 75,33, pada siklus I
meningkat menjadi 85,22 dan siklus II meningkat menjadi 89,33. Persentase
keterampilan menyimak menyimak cerita rakyat Siswa kelas V SD Kanisius
Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 selalu mengalami peningkatan dari
pratindakan ke siklus I, dan siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari data
yang telah diperoleh, yaitu berupa nilai tes menyimak cerita rakyat siswa. Hasil
Pratindakan menunjukkan bahwa terdapat 10 siswa dari 18 siswa atau 55,55%
yang mendapat nilai di atas atau sama dengan standar keberhasilan yang telah
ditetapkan, yakni 76, siswa yang nilainya berada di bawah 76 sebanyak 8 siswa
atau 44,45% . Data siklus I menunjukkan bahwa terdapat 16 siswa dari 18 siswa
atau 88,88% yang mendapat nilai di atas atau sama dengan standar keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
yang telah ditetapkan, yakni 76, siswa yang nilainya berada di bawah 76 sebanyak
2 siswa atau 11,12%. Sedangkan data siklus II menunjukkan bahwa terdapat 18
siswa dari 18 siswa atau 100% yang mendapat nilai di atas atau sama dengan
standar keberhasilan yang telah ditetapkan, yakni 76, dan tidak ada siswa yang
nilainya berada di bawah 76 atau 0%.
4.3.5 Refleksi
Refleksi dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ditemui siswa pada pratindakan (prates) dan setiap siklusnya.
Hasil refleksi pada pratindakan menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak
cerita rakyat dengan media dibacakan langsung oleh guru kurang menarik bagi
siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajran 2010/2011. Media
dibacakan langsung oleh guru juga kurang efektif sehingga siswa mengalami
kesulitan dalam memahami isi cerita rakyat karena siswa tidak mempunyai
gambaran yang nyata terhadap isi cerita rakyat. Hal ini terbukti dengan persentase
ketuntasan siswa hanya mencapai 55,55% dan rata-rata nilai kelas hanya 75,33.
Hasil refleksi pada siklus I didapatkan beberapa kekurangan dan kelebihan
dalam menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual. Adapun
kelebihannya yaitu siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
Selain itu dengan menggunakan media audiovisual pembelajaran menyimak
khususnya menyimak cerita rakyat lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh
siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata nilai dan persentase
ketuntasan siswa dalam tes kemampuan menyimak cerita rakyat sedangkan,
kekurangan pada siklus I yaitu siswa tidak teliti dalam mengerjakan soal-soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan siswa tidak mencatat hal-hal penting saat melakukan kegiatan menyimak
cerita rakyat. Hal ini menimbulkan siswa tidak maksimal dalam mengerjakan
tugas. Namun, secara keseluruhan hasil siklus I lebih baik daripada pratindakan
baik dari aspek rata-rata nilai dan persentase kelulusan.
Pada pelaksanaan siklus II, peneliti mencoba memperbaiki kekurangan
yang terdapat di siklus I. Perbaikannya tersebut diantaranya, (1) guru lebih aktif
mengamati siiswa sewaktu menyimak cerita rakyat dan sesekali mengingatkan
untuk mencatta-hal-hal penting dari cerita, dan (2) guru juga menginstrusksikan
kepada siswa untuk tidak terburu-buru pada ssaat mengerjakan soal-soal. Oleh
sebab itu, pada siklus II ini, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam melakukan
proses pembelajaran, bahkan peneliti menemukan kelebihan setelah
dilangsungkannya perbaikan. Pada siklus II ini, siswa lebih antusias dalam
mengerjakan soal dan waktu yang digunakan lebih efektif dan berjalan sesuai
dengan rencana. Hal itu terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata dan
persentase ketuntasan san siswa yang mencapai 100% dalam tes kemampuan
menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran
2010/2011.
4.4.1 Refleksi Penggunaan Media Audiovisual Dalam Pembelajaran Menyi-
mak Cerita Rakyat
Selama kegiatan refleksi dilaksanakan, terbukti bahwa dengan
menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan proses pembelajaran
menyimak, khususnya dalam menyimak cerita rakyat. Selain tes keterampilan
menyimak cerita rakyat siswa meningkat, keaktifan siswa di kelas pun ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
meningkat, meskipun dilaksanakan dengan tidak menggunakan metode Student
Active Learning yang menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
4.4.2 Refleksi Kendala Yang Dihadapi Oleh Siswa Dan Guru
a. Kendala yang dihadapai siswa
Menurut hasil jurnal dan observasi selama proses pembelajaran
berlangsung, ada satu hal kendala yang dihadapi oleh siswa yaitu, ada beberapa
siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan guru tentang materi
karena terlalu cepat. Hal ini dikarenakan kebiasan siswa yang pada saat
pembelajaran sebelum-sebelumnya harus mencatat dahulu materi pembelajaran
dan baru dibahas bersama, dan pada saat siklus I dan II penjelasan materi
menggunakan media power point sehingga siswa merasa terlalu cepat memahami
materi karena siswa ingin mencatat materi tersebut secara utuh. Maka peneliti
terdorong dengan untuk melakukan perbaikan pembelajaran yaitu dengan
memberikan handout yang isinya sama dengan penjelasan materi dengan media
power point.
b. Kendala yang dihadapi guru
Dalam hal ini guru mengalami kendala untuk memfokuskan siswa untuk
siap mengikuti pembelajaran dan membangkitkan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran karena keseriusan siswa dalam mengerjakan tes juga
kurang. Dengan melihat kenyataan ini guru dan peneliti sepakat menjanjikan
hadiah kepada siswa sebuah CD cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan
Bawang Putih” atau “Malin Kundang” kepada siswa yang mendapat nilai
tertinggi saat tes menyimak cerita rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
PENUTUP
Pada bagian ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilaksanakan. Selain itu pada bagian ini juga diuraikan saran dari peneliti.
Saran yang diberikan ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang
bersangkutan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1) Keterampilan menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Bayat
Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 dapat ditingkatkan dengan menggunakan
media audiovisual.
2) Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat
untuk siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten lebih efektif dan menarik bagi
siswa.
Berdasarkan analisis data, hasil tes kemampuan menyimak cerita rakyat
siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten mengalami peningkatan. Hasil tersebut
membuktikan bahwa hipotesis tindakan sesuai dengan harapan peneliti, yaitu
media audiovisual yang dipilih dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita
rakyat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kelas dan persentase kelulusan yang
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berikut ini merupakan paparan hasil rata-rata kelas dari tes kemampuan
membaca pemahaman siswa.
1) Pada kondisi awal (pratindakan) nilai rata-rata kelas 75,33 dengan persentase
ketuntasan siswa hanya 55,55% dengan rincian 10 siswa yang tuntas dan 8
siswa yang tidak tuntas (44,45%)
2) Pada siklus I kemampuan menyimak cerita rakyat rata-rata nilai kelas
mengalami peningkatan menjadi 85,22 atau meningkat 9,89 poin. Persentase
ketuntasan juga mengalami peningkatan menjadi 88,88% atau meningkat
sebesar 33,33% dengan rincian 16 siswa tuntas (88,88%) dan 2 siswa tidak
tuntas (11,12%). Hasil Tersebut sudah melampaui target awal untuk siklus I
yaitu sebesar dengan nilai rata-rata 80,00 dan persentase ketuntasan 75%
3) Pada siklus II kemampuan menyimak cerita rakyat rata-rata kelas mengalami
peningkatan menjadi 89,33 dan persentase kelulusan mencapai 100%.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan
beberapa saran bagi empat pihak. Saran-saran ini ditujukan kepada Sekolah
khususnya SD Kanisius Bayat Klaten, guru mata pelajaran bahasa Indonesia
Khususnya SD Kanisius Bayat Klaten, dan peneliti lain. Secara rinci, saran-saran
itu akan diuraikan di bawah ini.
1) Pihak Sekolah khususnya SD Kanisius Bayat Klaten, agar memperhatikan
kebutuhan pembelajaran salah satunya pengadaan media audiovisual karena
media audiovisual terbukti dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
khusunya menyimak cerita rakyat.Media audiovisual juga lebih menarik bagi
siswa karena peran media pembelajaran menjadi salah satu aspek keberhasilan
pembelajaran.
2) Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan lebih kreatif dan bisa
menggunakan media audiovisual dalam kegiatan pembelajaran menyimak
khususnya menyimak cerita rakyat karena hasil penelitian menunjukkan
bahwa media audiovisual dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif,
menarik dan meningkatkan kemampuan menyimak khususnya menyimak
cerita rakyat. Selain itu, guru diharapkan menciptakan kegiatan pembelajaran
yang lebih menarik dan membuat siswa aktif dengan menggunakan salah
satunya dengan media audiovisual
3) Guru mata pelajaran lain SD Kanisius Bayat Klaten, sebaiknya juga
memvariasikan kegiatan pembelajaran salah satunya dengan media audiovisual
karena selain terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, siswa juga belum pernah melakukan pembelajaran
untuk mata pelajaran lain dengan menggunakan media audiovisual.
4) Peneliti lain sebaiknya melanjutkan penelitian tindakan kelas tentang
menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual mengga-
bungkan dengan metode atau teknik yang lebih efektif hal itu dimaksudkan
agar keberhasilan siswa dalam menyimak cerita rakyat lebih dapat optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Reineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Managemen penelitian. Jakarta: Reineka Cipta.
Marlina, Ice. 2007. Peningkatan Keterampilan Menyimak Puisi Menggunakan Media Audio Visual dengan Komponen Masyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII B SMP Al-Kautsar Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi: Unnes
Mulyasa. 2006. Kurikulum Satuan Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dlam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Gramedia.
Pangesti. 2006. Peningkatan Keterampilan Meyimak Dongeng dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 30 Semarang. Skripsi: Unnes
Rianto, Andre. 1982. Peranan Media Audiovisual Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Septiningsih, Lustantini dkk. 1998. Memahami Cerita Anak-Anak Studi Kasus Majalah Bobo, Ananda, dan Amanah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.
Sudjana, Nanan dan Rivai.1991. Penggunaan Media AudioVisual. Bandung: Sinar Baru.
Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia
Suharianto. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia
Sulaiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Soelarto. 1987-1980. Risalah Sejarah dan Budaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya
Suratno. 2006. Peningkatan Menyimak Berita melalui Media Audio Visual dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Inquiri pada Siswa Kelas VIIA SMP N I Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi: Unnes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tarigan, Henry Gubtur. 1988. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Gubtur. 1983. Menyimak Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1
SILABUS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / I
Standar Kompetensi : Memahami penjelasan nara sumber dan cerita
rakyat secara lisan.
Kompetensi Dasar
Indikator Materi Pokok
Kegiatan Belajar Alokasi Waktu
1.Mendengarkan
1.1.Mengidentifik
asi unsur
cerita rakyat
yang
didengar
1. Menentukan atau mengidentifikasi tokoh dan perwatakan cerita rakyat yang telah diperdengarkan.
2. Mengidentifikasi latar cerita rakyat yang telah diperdengarkan
3. Menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang telah diper-dengarkan
1. Rekaman audio-visual cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”
2. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat
1. Menjelaskan unsur instrinsik cerita rakyat
2. Mendengarkan cerita rakyat
3. Mencatat
hal-hal penting dari cerita rakyat yang didengar.
4. Mengerjaka
n tes cerita rakyat
5. Menceritaka
n kembali dan memberi tanggapan tentang cerita rakyat
1x Perte-muan
3x40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS BAYAT KLATEN
Kelas/ Semester : V/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan
Alokasi waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
1.Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan
B. Kompetensi Dasar
1.2Mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang di dengarnya.
C. Indikator
4. Menentukan atau mengidentifikasi tokoh dan perwatakan cerita rakyat
yang telah diperdengarkan.
5. Mengidentifikasi latar cerita rakyat yang telah diperdengarkan
6. Menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang telah diperdengarkan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tokoh dan menentukan tokoh cerita
rakyat yang telah diperdengarkan.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi mengidentifikasi latar cerita rakyat
yang telah diperdengarkan.
3. Peserta didik mampu menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang
telah diperdengarkan.
E. Materi Pembelajaran
3. Rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”
4. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat
a. Tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang
mengalami peristiwa peristiwa atau lakuan dalam berbagai peristiwa
cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula
berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Tokoh dibedakan
menjadi dua, yaitu: Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan
perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh
antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang
bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
b. Latar
Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar waktu, latar tempat,
dan latar suasana. Latar waktu adalah waktu (masa) tertentu ketika
peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar tempat adalah lokasi atau
bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
dalam cerita. Suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan
dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan
dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung
dalam suasana tertentu. Misalnya, suasana gembira, sedih, tegang,
penuh semangat, tenang, damai, dan sebagainya.
c. Penokohan
Penokohan ialah bagaimana cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam sebuah cerita.
d. Tema
Tema ialah sesuatu yang menjadi pikiran utama, sesuatu yang menjadi
persoalan dalam cerita.
e. Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
G. Nilai Kemanusiaan
1. Toleransi
2. Cinta kasih
3. Kebijaksanaan
4. Tanggung jawab
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Guru membuka pembelajaran
b. Presensi
c. Apersepsi
d. Brainstorming: Siapa yang mengetahui atau pernah menyaksikan
tentang cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang
Putih”, jika mengetahui coba ceritakan secara singkat isi ceritanya?
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Motivasi: Cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang
Putih” yang akan kalian simak nanti banyak mempunyai nilai moral
yang bisa membentuk pribadi manusia yang baik.
2. Kegiatan inti
a. Siswa dibantu guru menjelaskan unsur-unsur instrinsik dalam cerita
rakyat
b. Siswa bertanya jawab dengan teman dan guru seputar unsur-unsur
instrinsik cerita rakyat.
c. Siswa menyimak rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul
“Malin Kundang” serta mencatat hal-hal penting yang ada di dalam
cerita.
d. Siswa mengrejakan soal tentang cerita rakyat yang berjudul “Malin
Kundang” di lembar kerja siswa yang telah dibagikan oleh guru.
e. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru
3. Kegiatan akhir
a. Siswa membuat rangkuman pembelajaran dibimbing oleh guru.
b. Siswa merefleksikan pembelajaran dibantu oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
I. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah bisa menentukan tema, tokoh, latar dan
amanat cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual?
2. Apakah kamu akan melaksanankan pesan apabila kamu mendapatkan
pesan atau amanat?
3. Apakah kamu akan mencontoh perilaku tokoh yang baik seperti cerita
tersebut?
J. Aksi
1. Saya merasa senang mengikuti pembelajaran ini.
2. Saya akan melaksanakan pesan yang diberikan kepada saya
3. Saya akan mencontoh perilaku tokoh yang baik supaya saya bisa menjadi
anak yang baik juga.
K. Kecakapan Hidup
1. Kecakapan berperilaku yang baik.
L. Alat
Laptop, viewer, speaker.
M. Sumber Belajar
Suwanto, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas 5 SD. Yogyakarta:
Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
N. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Bentuk : Tes tertulis
3. KKM : 75
4. Instrumen :
Yogyakarta, 13Mei 2011
Disetujui,
Guru Kelas Peneliti
Drs. Andreas Suruipto Toto Purnawan
No. G. 8912
Mengetahui,
Kepala sekolah SD Kanisius Bayat
Dra. Anas Sri Paryanti
No. G. 8987
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 3
SOAL TES MENYIMAK CERITA RAKYAT
Petunjuk pelaksanaan dalam menjawab butir soal.
1. Dengarkan cerita rakyat “ Malin Kundang” berikut ini dengan
sekssama!
2. Setelah kamu mendengarkan cerita “ Malin Kundang” jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
3. Waktu untuk mengerjakan soal 30 menit
Pertanyaan
1. Apakakah tema cerita rakyat “Malin Kundang” ? Sebutkan siapa saja
tokoh dalam cerita rakyat yang berjudul ”Malin Kundang”?
2. Dimana Malin Kundang tinggal?
3. Sebutkan sifat-sifat Malin Kundang!
4. Sebutkan sifat-sifat Emak Malin?
5. Mengapa malin sering diejek oleh temanny asewaktu kecil?
6. Mengapa Malin bersikeras ingin merantau?
7. Apa yang terjadi ketika Malin tidak mengakui Emaknya?
8. Menurutmu apakah malin termasuk anak berbakti dengan orang tua?
9. Pesan apa yang dapat kalian ambil dari cerita rakyat yang berjudul
“malin Kundang”?
Kunci Jawaban
1. Malin, Emak Malin, Monyet,Burung Beo, Kapten kapal.
2. Di desa Air Manis
3. Manja, jahat, tidak berbakti dengan orang tua.
4. Penyayang, sabar, baik hati.
5. Karena Malin masih minta digendong walau sudah besar dan malin
termasuk anak yang manja.
6. Karena ingin merubah nasibnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
7. Malin dikutuk ibunya menjadi batu.
8. Tidak karena malin tidak mengakui Emaknya.
9. Harus berbakti dengan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD KANISIUS BAYAT KLATEN
Kelas/ Semester : V/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan
Alokasi waktu : 3 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
1.Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan
B. Kompetensi Dasar
1.2 Mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang di dengarnya.
C. Indikator
1. Menentukan atau mengidentifikasi tokoh dan perwatakan cerita rakyat
yang telah diperdengarkan.
2. Mengidentifikasi latar cerita rakyat yang telah diperdengarkan
3. Menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang telah diperdengarkan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tokoh dan menentukan tokoh cerita
rakyat yang telah diperdengarkan.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi mengidentifikasi latar cerita rakyat
yang telah diperdengarkan.
3. Peserta didik mampu menentukan tema dan amanat cerita rakyat yang
telah diperdengarkan.
E. Materi Pembelajaran
5. Rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul “Malin Kundang”
6. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat
f. Tokoh
Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang
mengalami peristiwa peristiwa atau lakuan dalam berbagai peristiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula
berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Tokoh dibedakan
menjadi dua, yaitu: Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan
perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh
antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang
bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
g. Latar
Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar waktu, latar tempat,
dan latar suasana. Latar waktu adalah waktu (masa) tertentu ketika
peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar tempat adalah lokasi atau
bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
dalam cerita. Suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan
dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan
dengan jalan cerita. Suatu cerita menjadi menarik karena berlangsung
dalam suasana tertentu. Misalnya, suasana gembira, sedih, tegang,
penuh semangat, tenang, damai, dan sebagainya.
h. Penokohan
Penokohan ialah bagaimana cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam sebuah cerita.
i. Tema
Tema ialah sesuatu yang menjadi pikiran utama, sesuatu yang menjadi
persoalan dalam cerita.
j. Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita.
F. Metode Pembelajaran
3. Ceramah
4. Tanya jawab
G. Nilai Kemanusiaan
5. Toleransi
6. Cinta kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
7. Kebijaksanaan
8. Tanggung jawab
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
4. Kegiatan awal
a. Guru membuka pembelajaran
b. Presensi
c. Apersepsi
d. Brainstorming: Siapa yang mengetahui atau pernah menyaksikan
tentang cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang
Putih”, jika mengetahui coba ceritakan secara singkat isi ceritanya?
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Motivasi: Cerita rakyat yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang
Putih” yang akan kalian simak nanti banyak mempunyai nilai moral
yang bisa membentuk pribadi manusia yang baik.
5. Kegiatan inti
a. Siswa dibantu guru menjelaskan unsur-unsur instrinsik dalam cerita
rakyat
b. Siswa bertanya jawab dengan teman dan guru seputar unsur-unsur
instrinsik cerita rakyat.
c. Siswa menyimak rekaman audiovisual cerita rakyat yang berjudul
“Malin Kundang” serta mencatat hal-hal penting yang ada di dalam
cerita.
d. Siswa mengrejakan soal tentang cerita rakyat yang berjudul “Malin
Kundang” di lembar kerja siswa yang telah dibagikan oleh guru.
e. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru
6. Kegiatan akhir
a. Siswa membuat rangkuman pembelajaran dibimbing oleh guru.
b. Siswa merefleksikan pembelajaran dibantu oleh guru.
I. Refleksi
4. Bagaimana perasaanmu setelah bisa menentukan tema, tokoh, latar dan
amanat cerita rakyat dengan menggunakan media audiovisual?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5. Apakah kamu akan melaksanankan pesan apabila kamu mendapatkan
pesan atau amanat?
6. Apakah kamu akan mencontoh perilaku tokoh yang baik seperti cerita
tersebut?
J. Aksi
4. Saya merasa senang mengikuti pembelajaran ini.
5. Saya akan melaksanakan pesan yang diberikan kepada saya
6. Saya akan mencontoh perilaku tokoh yang baik supaya saya bisa menjadi
anak yang baik juga.
K. Kecakapan Hidup
2. Kecakapan berperilaku yang baik.
L. Alat
Laptop, viewer, speaker.
M. Sumber Belajar
Suwanto, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas 5 SD. Yogyakarta:
Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
N. Penilaian
5. Teknik : Tes
6. Bentuk : Tes tertulis
7. KKM : 75
8. Instrumen : Tes tertulis
Yogyakarta, 13 Mei 2011
Disetujui,
Guru Kelas Peneliti
Drs. Andreas Suruipto Toto Purnawan
No. G. 8912
Mengetahui,
Kepala sekolah SD Kanisius Bayat
Dra. Anas Sri Paryanti
No. G. 8987
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 5
SOAL TES MENYIMAK CERITA RAKYAT
Petunjuk pelaksanaan dalam menjawab butir soal.
1. Dengarkan cerita rakyat “ Bawang Merah dan Bawang Putih” berikut
ini dengan sekssama!
2. Setelah kamu mendengarkan cerita “ Bawang Merah dan Bawang
Putih” jawablahpertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
3. Waktu untuk mengerjakan soal 30 menit
Pertanyaan
1. Siapa saja tokoh yang ada di dalam cerita Bawang Merah dan Bawang
Putih?
2. Apa yang menyebabkan ibu bawang putih meninggal?
3. Siapa yang membantu bawang putih mencuci pakaian dengan
menggunakan sulap?
4. Sebutkan sifat-sifat Bawang Putih?
5. Sebutkan sifat-sifat bawang merah?
6. Dimanakah Tanaman emas itu tumbuh?
7. Siapakah yang berhasil mencabut tanaman emas itu?
8. Dengan cara apakah Baginda Raja sembuh dari sakitnya?
9. Menurut kamu lebih baik sikap bawang merah atau bawang putih?
Mengapa?
10. Pesan apa yang bisa kamu dapatkan dari cerita “Bawang Merah dan
Bawang Putih?
Kunci Jawaban
1. Bawang Putih, Bawang Merah, Ibu Bawang Putih, Ibu Bawang Merah,
Ayah Bawang Putih, Pangeran, dan Baginda Raja.
2. Ibu bawang putih dipaksa meminum jamu yang sudah dicampur racun
oleh Bawang Merah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3. Ikan emas yang dulu pernah ditolong bawang putih sewaktu terkena
kail.
4. Baik, sabar, pennyayang, dan suka menolong.
5. Jahat, serakah, keras kepala dan ingin menag sendiri.
6. Tanaman emas tumbuh di samping rumah bawang putih yang tumbuh
di atas bekas kuburan tulang ikan emas sahabatnya.
7. Bawang putih
8. Baginda Raja sembuh dengan cara meminum ramuan dari tanaman
emas yang diracik dan diminumkan sendiri oleh bawang putih.
9. Bawang Putih karena sabar dan baik hati
10. Kita tidak boleh irihati, tidak boleh berbuat jahat kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 6
Pedoman Penilaian Meyimak Cerita Rakyat
No. Unsur No. Soal
Jumlah Jumlah Skor
1 2
menyebutkan nama-nama tokoh dan watak tokoh cerita rakyat yang diperdengarkan. Menentukan alur cerita rakyat Meneyebutkan tokoh dan perwatakannya
1 1 1
4 1 2
40 10 20
3 menentukan latar cerita rakyat 1 1 10 4 5
menentukan tema menentukan pesan yang terkandung dalam cerita rakyat.
1 1
1 1
10 10
Jumlah 10 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 7
Kategori Nilai Komulatif Tes Menyimak Cerita Rakyat
No Skor Kategori
1 86-100 Sangat Baik
2 76-85 Baik
3 66-75 Cukup
4 0-65 Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 8
Hasil Observasi Perilaku Siswa Pada Siklus I
No
Responden
Kategori perilaku siswa Keterangan
1 2 3 4 5 1. Kesiapan siswa dalam
pemebelajaran menyimak
cerita rakyat menggunakan
media audiovisual
2. Keseriusan siswa dalam
mendengarkan penjelasan
dari guru
3. Keaktifan siswa selama
proses pembelajaran
berlangsung
4. Siswa merespon ketika
diputarkan rekaman cerita
rakyat yang berjudul
“Bawang Merah dan Bawang
Putih”
5. Siswa bersemangat dalam
mengerjakan tes.
1
2
3
4
5 -
6 -
7 -
8
9
10
11 - -
12 -
13 - -
14 - -
15
16
17
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 9
Hasil Observasi Perilaku Siswa Pada Siklus II
No
Responden
Kategori perilaku siswa Keterangan
1 2 3 4 5 1. Kesiapan siswa dalam
pemebelajaran menyimak
cerita rakyat menggunakan
media audiovisual
2. Keseriusan siswa dalam
mendengarkan penjelasan
dari guru
3. Keaktifan siswa selama
proses pembelajaran
berlangsung
4. Siswa merespon ketika
diputarkan rekaman cerita
rakyat yang berjudul
“Bawang Merah dan Bawang
Putih”
5. Siswa bersemangat dalam
mengerjakan tes.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 10
Nilai Tes Pratindakan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011
No Nama Nilai Keterangan
1 Krisna Murti 78 Tuntas 2 Enbri W Andika 77 Tuntas 3 Utami Pamungkas 75 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 74 Tidak Tuntas 5 Monica Palma K 72 Tidak Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 82 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 73 Tidak Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 75 Tuntas 9 Ragil 76 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 79 Tuntas 11 Eka Nugeraha 65 Tidak Tuntas 12 Edi Kurnianto 75 Tuntas 13 Milenia Cantica S 79 Tuntas 14 S. Rispata Putra P 65 Tidak Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 73 Tidak Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 84 Tuntas 17 B.Divanda K W 74 Tidak Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 80 Tuntas
Jumlah 1356 T=10
TT= 8 Rata-rata 75,33
Prosentase ketuntasan kelas 55,55%Persentase ketidaktuntasan kelas 44,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 11
Nilai Tes Siklus I Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011
No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 83 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 90 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 78 Tuntas 5 Monica Palma K 89 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 73 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 97 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 83 Tuntas 9 Ragil 84 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 89 Tuntas 11 Eka Nugeraha 76 Tuntas 12 Edi Kurnianto 88 Tuntas 13 Milenia Cantica S 72 Tidak tuntas 14 S. Rispata Putra P 83 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 94 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 94 Tuntas 17 B.Divanda K W 76 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 89 Tuntas
Jumlah 1534 T=16
TT= 2 Rata-rata 85,22
Prosentase ketuntasan kelas 88,88%Persentase ketidaktuntasan kelas 11,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 12
Nilai Tes Siklus II Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Tahun Ajaran2010/2011
No Nama Nilai Keterangan 1 Krisna Murti 83 Tuntas 2 Enbri W Andika 96 Tuntas 3 Utami Pamungkas 90 Tuntas 4 Diki Nur Yadi 78 Tuntas 5 Monica Palma K 89 Tuntas 6 C. Lucky Dewi P 73 Tidak tuntas 7 Agustinus Tri Anggoro 97 Tuntas 8 Nanda Bontot Iswari 83 Tuntas 9 Ragil 84 Tuntas 10 Vamelia Tiafani 89 Tuntas 11 Eka Nugeraha 76 Tuntas 12 Edi Kurnianto 88 Tuntas 13 Milenia Cantica S 72 Tidak tuntas 14 S. Rispata Putra P 83 Tuntas 15 Ayodya Laksmi Devi 94 Tuntas 16 Sri Teguh Lestari 94 Tuntas 17 B.Divanda K W 76 Tuntas 18 E. Ardian Tanaya 89 Tuntas
Jumlah 1534 T=16
TT= 2 Rata-rata 85,22
Prosentase ketuntasan kelas 88,88%Persentase ketidaktuntasan kelas 11,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 13
Dokumentasi Foto Siklus I dan Siklus II
Foto 1.1 Siswa kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Sangat Tertarik Saat
Diperkenalkan Dengan Media Audiovisual Saat Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat (Siklus I)
Foto 1.2
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Saat Mempelajari Materi Pembelajaran
Menyimak Cerita Rakyat Dengan Media Power Point (Siklus I)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Foto 1.3
Foto 1.4
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Saat Menyimak Cerita Rakyat “Malin
Kundang” Dengan Menggunakan Media Audiovisual (siklus I)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Foto 1.5
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Saat Mencatat Hal-Hal Penting Cerita
Rakyat “Malin Kundang” Yang Disimak Dengan Menggunakan Media
Audiovisual (siklus I)
Foto 1.6
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Saat Mengerjakan Tes Menyimak
Cerita Rakyat (siklus I)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Foto 1.7 Salah Satu Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Bertanya Kepada
Guru Karena Mengalami Kesulitan Untuk Memahami Soal Dalam Tes Menyimak Cerita Rakyat (siklus I)
Foto 1.8 Salah Satu Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Menceritakan Kembali
Cerita Rakyat “Malin Kudang” Di Depan Kelas (siklus I)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Foto 2.1
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Memulai Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat (Siklus II)
Foto 2.2
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Saat Membahas Kembali Materi Tentang Cerita Rakyat Yang Diajarkan Pada Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Foto .2.3 Siswa Kelas VSD Kanisius Bayat Saat Menyimak Cerita Rakyat “Bawang Merah
Dan Bawang Putih”
Foto 2.4
Siswa Kelas VSD Kanisius Bayat Saat Menyimak Dan Mencatat Hal-Hal Penting Cerita Rakyat “Bawang Merah Dan Bawang Putih”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Foto2.5 Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Saat Mengerjakan Tes Menyimak Cerita
Rakyat”Bawang Merah Dan Bawang Putih”
Foto 2.6
Salah Seorang Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Menceritakan Kembali Isi Cerita Rakyat “Bawang Merah Dan Bawang Putih”Di Depan Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 14
JURNAL SISWA SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 15
HASIL JURNAL SISWA
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 16
Hasil Tes Siklus I Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siswa
Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 17
Hasil Tes Siklus II Menyimak Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Media Audiovisual Siswa
Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 18
SURAT IZIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
SEKOLAH DASAR KANISIUS BAYAT KLATEN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN
Alamat: Lemah Miring, Paseban, Bayat, Klaten
SURAT KETERANGAN No. 178 / SDK. 6230 / VIII / 2011 Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SD Kanisisu Bayat menerangkan bahwa,
Nama : Toto Purnawan
NIM : 071224053
Program Studi : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Jurusan : Bahasa dan Seni
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidiakan
Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta
Telah melaksanakan Penelitian yang berjudul ” Peningklatan Keterampilan Menyimak Cerita
Rakyat Dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas V SD Kanisus Bayat Klaten
Tahun Ajaran 2010/2011” pada bulan Mei 2011 di SD Kanisius Bayat Klaten.
Demikian Surat Keterangan tersebut semoga dapat digunakan dengan semestinya.
No. G. 8987
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Toto Purnawan lahir di Klaten 11 September 1989.
Merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Somo Diharjo
dan Ibu Sumiyem. Mengawali sekolah Formal di Taman
kanak-kanak Nanggulan I 1995. Setelah itu melanjutkan
Sekolah Dasar di SD Nanggulan III Cawas, lulus tahun 2001.
Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
ditempuh di SMP Pangudi Luhur Cawas Klaten lulus tahun 2004. Kemudian,
melanjutkan di SMK Leonardo Klaten lulus tahun 2007. Pada Tahun 2007
melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diakhiri dengan
menulis skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat
Siswa Kelas V SD Kanisius Bayat Klaten Tahun Ajaran 2010/2011”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI