pkmk 11 ugm haifani astik(aksesoris batik)

Upload: ratri-abdatush-sholihah

Post on 12-Jul-2015

326 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

A. JUDUL ASTIK (AKSESORIS BATIK) : MENYULAP SERPIHAN BUDAYA MENJADI PERNAKPERNIK KREATIF, INOVATIF, DAN CANTIK. B. LATARBELAKANG MASALAH Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan diiringi juga dengan perkembangan zaman yang cepat, serta permintaan konsumen yang terus bervariasi membuat laju pertumbuhan dunia perindustrian di Indonesia kian tidak terbendung. Terutama dalam bidang tekstil. Walaupun masih cenderung pasang surut, namun industri tekstil di Indonesia masih tergolong menjanjikan bagi orang yang ingin bermain dengannya. Hal ini tentunya membawa berbagai macam dampak terhadap masyarakat baik itu negatif maupun positif. Batik adalah salah satu produk tekstil yang hampir setiap orang di Indonesia tahu tentang keberadannya yang juga merupakan salah satu dari Warisan Budaya bernilai tinggi yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini tentu saja sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia sendiri. Bicara soal batik sudah bisa dipastikan bahwa topik pembicaraan langsung tertuju kepada Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam model batik dari beragam daerah dengan corak dan khas tertentu yang tentunya semakin menambah kekayaan budaya Indonesia sendiri. Dengan semakin meningkatnya aktivitas perindustrian batik itu sendiri tentunya membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat sendiri. Meningkatnya perindustrian batik tentunya dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat karena perindustrian batik tentunya dapat membuka pasar tersendiri baik dalam transaksi batik itu sendiri maupun dalam produksi batiknya. Dewasa ini hampir semua daerah memiliki sentra kerajinan batik baik berskala rumah tangga maupun skala pangsa besar. Selain membuka banyak lapangan kerja didalamnya tentunya menjamurnya pengrajinperngrajin batik ini membawa beberapa dampak negatif. Salah satunya adalah menumpuknya limbah-limbah hasil produksi batik yang tidak diolah kembali dibeberapa pusat produksi batik. Padahal apabila diolah kembali dengan optimal limbah-limbah hasil produksi batik ini memiliki potensi yang cukup besar. Kebanyakan limbah batik biasanya hanya ditelantarkan hingga menggunung disebuah pusat produksi pengolahan batik. Para pemilik pusat produksi pengolahan batik biasanya menganggap limbah batik itu tidak memiliki manfaat kembali dan tidak dapat digunakan serta diolah kembali. Padahal apabila ditumpuk terus-menerus maka limbah-limbah batik tersebut bisa menyebabkan pencemaran lingkungan yang lumayan serius karena kain itu sendiri merupakan limbah yang termasuk dalam limbah yang tidak cepat terurai sehingga apabila dibiarkan terus-menerus tentunya akan berbahaya bagi lingkungan dan tentunya berdampak pada manusia itu sendiri. Dari masalah-masalah yang timbul tersebut, maka penulis akan mencoba untuk membuat suatu solusi sekaligus inovasi yang berhubungan dengan pengolahan kembali limbah batik

2

tersebut hingga menjadi barang yang mempunyai nilai guna lebih daripada hanya berupada sekedar limbah batik saja dan juga dengan tujuan utama untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha . Karena Ditangan-tangan yang kreatif sebenarnya limbahlimbah batik tersebut dapat memiliki nilai jual yang tinggi apabila diolah dengan optimal. Hasil olahan limbah batik ini tentunya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan layaknya kain biasa yang bisa digunakan untuk membuat pakaian dan tentunya produk produk lain yang bahan produksinya menggunakan kain. Tujuan utama penulis melakukan kegiatan ini adalah untuk memacu kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha dengan memanfaatkan barang bekas tak terpakai yang tentunya apabila dilihat dari segi profit bisa sangat menjanjikan dan juga bisa mengasah kreatifitas penulis untuk menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang tidak monoton seperti sekarang ini yang hanya berkembang mengikuti permintaan pasar. Di era krisis global ini mahasiswa dituntut untuk dapat mencari celah-celah yang berisi peluang didalam masyarakat , terutama dari segi berwirausaha. Karena wirausaha tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat sendiri baik dalam segi pemerataan ekonominya maupun dalam hal membuka lapangan kerja yang baru dikalangan masyarakat yang dalam hal ini bisa membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia walaupun tidak cukup signifikan. Karena tidak ada sesuatu pun yang berhasil secara instan maka dengan kegiatan ini penulis bermaksud untuk berlatih sekaligus berinovasi menciptakan suatu usaha yang tentunya dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun masyarakat kebanyakan. Dengan adanya kegiatan ini penulis juga bermaksud ingin menunjukkan bahwa batik sendiri tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai pakaian namun juga bisa diolah menjadi produk produk aksesoris yang kreatif dan tentunya memiliki nilai jual tinggi. Penulis mencoba untuk menawarkan suatu produk yang tergolong baru dan kreatif dibidangnya yang diproduksi melalui pengolahan hasil limbah industri tak terpakai yang tentunya dapat menanggulangi berbagai permasalahan yang ada yaitu aksesoris batik. Aksesoris batik sendiri selain modelnya yang unik dan kreatif , harganya juga relatif terjangkau untuk kalangan mahasiswa maupun kalangan ekonomi menengah ke atas karena aksesoris ini merupakan suatu produk yang hampir setiap orang gunakan setiap hari seperti tali sepatu, bros dan sabuk. Dalam hal ini aksesoris-aksesoris tersebut diproduksi dengan berbahan dasar dari limbah batik jadi tentunya biaya produksinya bisa menjadi lebih bisa diminimalisir daripada menggunakan bahan siap pakai sendiri. Berdasarkan hal tersebut diatas , maka penulis berharap agar aksesoris batik ini dapat diterima dikalangan masyarakat pada umumnya. Karena walaupun suatu produk dikatakan sangat kreatif namun tidak dapat berguna dan diterima masyarakat pastinya nilai manfaat dari produk tersebut adalah nihil. Dengan aksesoris berbahan limbah batik ini diharapkan dapat membawa profit bagi penulis sendiri dari segi wirausaha serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan menambah lapangan kerja baru dan dari segi lingkungan dapat bermanfaat untuk mengurangi pencemaran limbah industri dilingkungan.

3

C. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang timbul adalah pada saat produksi konveksi batik yang tinggi karena permintaan pasar sehingga limbah kain perca batik akan melimpah disudut-sudut usaha konveksi batik. Limbah-limbah tersebut hanya menumpuk beronggokan dan menjadi sampah yang tidak berguna lagi sehingga tidak sedap dipandang mata. Karena limbah kain termasuk limbah yang tidak dapat terurai secara alami, maka muncullah ide untuk mengolah limbah kain tersebut menjadi barang yang bernilai jual tinggi. Meski terkadang limbah dipandang sebelah mata karena sudah tidak bernilai lagi, namun ditangan-tangan yang kreatif , limbah kain tersebut dapat disulap menjadi barang yang memili nilai jual tinggi. Dari hal inilah mereka akan merubah sudut pandang mereka tentang limbah itu sendiri. Secara mudah kita akan menemui limbah di sekitar daerah industri. Limbah tersebut dapat berupa limbah padat, cair bahkan limbah yang dapat menyebabkan polusi udara. Dalam program ini limbah yang akan diolah adalah berkategorikan limbah padat. Karena kain tidak dapat hancur, larut dan terurai dengan kondisi sekitar dalam jangka waktu yang dekat. Sehingga untuk memperolah limbah kain batik juga tidak terdapat hambatan karena keberadaannya yang memang sangat banyak di kota batik seperti Yogyakarta. Untuk merubah nilai ekonomi limbah kain batik banyak cara yang harus dilakukan. Salah satunya memanfaatkan limbah kain batik tersebut diolah kembali menjadi pernakpernik yang kreatif, inovatif dan cantik. Usaha kerajinan aksesoris yang berasal dari limbah kain batik salah satu inovasi terbaru dalam industri batik. Karena selama ini banyak orang mengenal batik hanya diproduksi sebagai barang-barang konveksi seperti pakaian dan sebagainya. Dari sisa-sisa potongan kain batik yang dibuat pakaian batiklah kita juga dapat merubah nilai ekonomi dari kain perca batik tersebut. Kuncinya untuk merubah limbah kain batik menjadi sumber profit dalam sebuah industri pengolahan limbah adalah kreatif dalam membuat ide barang produksi yang akan diproduksi. D. Tujuan Program a. Segi inovatif Memanfaatkan limbah industri yang tidak bisa hancur secara alami dapat dengan cara memanfaatkannya kembali melalui pengelolaan limbah industri menjadi barang produksi yang memiliki nilai tambah. Dengan memiliki ide - ide segar serta kreatif, limbah tersebut dapat diolah sehingga tidak terbuang begitu saja. Limbah ini dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna sebagai barang sekunder untuk memenuhi permintaan pasar, misalnya tali sepatu, ikat pinggang, dan sebagainya. Segi produktif Dari hasil pengolahan limbah industri konveksi kain batik menjadi barang produksi sekunder yaitu barang-barang aksesoris seperti bross jilbab, tali sepatu dan ikat pinggang batik. Barang-barang tersebut adalah pernak - pernik yang dapat menarik minat kaum muda saat ini. Oleh karena itu, barang produksi tersebut memberikan nilai profit yang cukup tinggi apabila memiliki jumlah permintaan pasar yang tinggi sebagai barang inovasi terbaru.

4

E. Luaran yang diharapkan 1. Berguna untuk kalangan masyarakat luas Produk pernak-pernik dari batik ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat bahwa limbah itu tidak selamanya menjadi sampah tetapi dapat diubah menjadi barang yang bernilai jual tinggi. Selain itu juga dapat mengurangi volume sampah di wilayah industri konveksi batik dengan memanfaatkan limbah kain batik menjadi pernak-pernik unik dan cantik. 2. Merangsang pembukaan lapangan kerja baru di sektor non-formal Proses pembuatan pernak-pernik batik ini membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga secara langsung akan membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat di sektor non-formal. Selain itu produksi pernak-pernik ini dapat dilakukan di rumah masing-masing para pekerja tanpa harus datang ke sebuah pabrik. 3. Promosi inovasi barang produksi baru yang berbahan baku batik sebagai ikon pernik cantik kota Yogyakarta Kain batik yang sudah terkenal sebagai salah satu oleh-oleh kain khas kota Yogyakarta, namun pernak-pernik batik belum cukup populer di para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta. Mereka mungkin hanya mengenal batik dalam produk baju, sprei ataupun barang-barang konveksi batik lainnya dalam bentuk besar. Dengan adanya pernak-pernik aksesoris batik ini dapat dijadikan alternatif lain cidera mata asli kota Yogyakarta. F. KEGUNAAN PROGRAM 1. Bagi mahasiswa Program kewirusahaan ini dapat menjadi insiparasi untuk alternative lain menambah uang biaya perkuliahan dengan menggunakan ide kreatif merubah barang sisa menjadi barang produk yang bernilai jual tinggi serta menjadi trend pada saat ini. 2. Bagi pengusaha konveksi batik Program ini juga dapat menjadi salah satu solusi pengurangan limbah konveksi batik sehingga dapat mengurangi pemandangan limbah konveksi batik yang menumpuk dan bias memanfaatkan lagi limbah tersebut menjadi barang produk yang memiliki nilai jual yang tidak kalah tinggi dengan nilai jual barang produksi utama dari kain batik. 3. Bagi masyarakat Program ini dapat dikembangkan menjadi sebuah UKM (Usaha Kecil Menengah) dimana dapat menghasilkan barang-barang kerajinan yang bernilai jual tinggi dengan memanfaatkan limbah konveksi batik sehingga tidak mengalami kesulitan untuk mencari bahan baku dari barang produksi tersebut. 4. Bagi konsumen Barang produksi ini dapat menanamkan rasa cinta tanah air kita terhadap bangsa Indonesia karena denga menggunakan bahan baku batik dimana batik adalah ikon

5

kebudayaan bangsa Indonesia, kita dapat mempromosikan produk ini ke para turis-turis asing yang berwisata di Yogyakarta. Selain itu juga mengenalkan produk batik selain baju dan barang-barang yang sudah ada terlebih dahulu dengan mengenalkan juga adanya pernak-pernik yang berasal dari kain batik. G. Gambaran Umum Rencana Usaha 1. Pasar dan Persaingan Program ini adalah program kewirausahaan mengembangkan barang limbah menjadi barang yang memiliki nilai jual serta tinggi dengan cara mengolahnya menjadi barang-barang yang kreatif, inovatif dan unik sehingga para konsumen mau menggunakan barang tersebut karena barang yang berasal dari sampah setelah diolah dapat terlihat menjadi barang yang cantik untuk dipakai. Yogyakarta sebagai kota pariwiasata dan terkenal dengan kain batiknya dapat menjadikan peluang ini sebagai pangsa pasar untuk pernak-pernik dari batik ini. Karena selama ini para wisatawan mengenal kain batik mungkin hanya bisa dijadikan baju atau barang konveksi lainnya. Pernak-pernik dari batik ini dapat digunakan sebagai aksesoris pendamping dalam berbusana. Seperti tali sepatu batik yang dapat digunakan pada saat menggunakan sepatu kets polos atau ikat pinggang hias wanita dapat digunakan pada waktu mereka menggunakan pakaian panjang agar terkesan menarik. Pernak-pernik batik ini sebagaimana juga termasuk barang olahan dari bahan baku batik sehingga dalam pemasarannya dapat dipasarkan bersama barang-barang yang berasal dari batik seperti baju, tas dan sebagainya. Namun disisi lain pernak-pernik ini juga termasuk aksesoris, sehingga dalam pemasarannya juga dapat disandingkan dengan pemasaran produkproduk aksesoris lainnya. Pesaing dari produk ini adalah produk pernak-pernik yang berasal dari bukan batik. Selain itu produk batik yang sebelumnya sudah ada terlebih dahulu seperti tas notebook dan kerajinan batik yang sudag banyak di pasaran. Harapannya pernak-pernik batik dengan model baru ini dapat menembus pasaran Memanfaatkan batik tidak hanya sebagai produk untuk baju saja, tetapi sebenarnya batik bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi bahan yang bernilai tinggi seperti aksesoris batik tersebut.

2. Pemasaran dan Penjualan Hasil dari program yang diajukan adalah berupa aksesoris yang berbahan dasar menggunakan kain batik perca .Produk aksesoris yang ditawarkan adalah tali sepatu, kain bandana kerudung, bros dan ikat pinggang hias batik. Produk yang kami buat memiliki brand AsTik. Produk ini diharapkan dapat menarik konsumen yang telah jenuh dengan hasil modifikasi batik yang selama ini hanya dikembangkan menjadi pakaian saja .Oleh karena itu, aksesoris batik ini merupakan produk baru yang tentunya diharapkan dapat bersaing dipasaran yang bisa menarik minat konsumen untuk mencobanya. Produk yang unik, kreatif ,

6

barang recycle dan terjangkau harganya membuat kami masih optimis bahwa konsumen yang mencoba pasti akan puas dengan produk tersebut. Kami sangat optimis produk yang kami jual dapat membuat konsumen puas karena terbuat dari barang recycle yang unik dan kreatif. Dalam hal penjualan kami akan menggunakan beberapa metode yang kami anggap efektif untuk memaksimalkan potensi pasar kami. 1. Online shop Belakangan ini online shop menjadi primadona bagi bisnis kreatif. jaringan luas, modal minim, user friendly adalah beberapa keunggulan yang menjadi alasan kami menggunakan metode ini dalam penjualan 2. Word to mouth Simple dan efektif. Cara tradisional ini masih terbukti ampuh dalam menggalang pelanggan. relasi yang luas dan teknik berbicara yang baik sebagai penunjang keberlangsungan proses ini. 3. Sunday morning Pasar tumpah tiap minggu ini semakin hari semakin menarik banyak minat pengunjung. Tren positif inilah yang coba kami manfaatkan dalam pemasaran produk baru kami. 4. Penitipan di toko Menitipkan barang di toko merupakan sistem penjualan yang cukup lumrah dalam usaha bisnis kreatif. selain proses yang mudah efektifitas dalam menjala pelanggan pun cukup tinggi, karena di setiap toko sudah mempunyai pelanggan tersendiri sehingga memudahkan dalam pemasaran. 5. Joint venture Metode ini sebuah usaha kami yang terbilang cukup besar. Dalam proses pemasaran ini kami mencoba beralisansi dengan perusahaan-perusahaan yang sudah cukup mapan dengan produknya. Kami menawarkan untuk menjadi pemasok tetap barangbarang pelengkap mereka. Produk hand made kami yang unik dan baru menjadi added value yang bisa menjadi daya tarik untuk melaksanakan joint venture ini. Sebagai contoh, kami beraliansi dengan perusahaan manufaktur sepatu. Kami memasok tali sepatu astik sebagai pelengkapnya. Simbiosis ini selanjutnya dapat berjalan dengan lancar seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen. 3. Analisa Finanasial AsTik a. Fixed Cost No Nama Barang Harga (Rp) 1 Publikasi Produk 200.000 2 Alat Tulis Kerja 150.000 3 Peralatan Menjahit 50.000 4 Alat Pelubang Ikat Pinggang 50.000 6 Biaya tak terduga 226.000 Jumlah Rp 676.000

7

b. Variabel Cost Harga Jumlah Satuan (Rp) Barang 1 Kain Perca Batik 10.000 5 kg 2 Tali sepatu polos 2.000 30 pasang 3 Peniti Bross 1000 3 lusin 4 Kapas Sintetik 50.000 1 kg 5 Kepala Sabuk 1.000 30 buah 6. Busa Ati 6.500 1 lembar 7. Jasa menjahit 300.000 1 karyawan 8. Loundry 2500 5 kg 9. Pengemasan 75.000 1 pack 10. Outlet 30.000 1 kali 11. Transportasi 100.000 1 bulan 12 Lem Kain 10.000 1 buah 13 Mobile Network 50.000 I bulan Jumlah Total Fixed Cost dan Variabel Cost : Rp 676.000,00 + Rp 9.324.000,00 = Rp 10.000.000,00 No Nama Barang Penjualan Produk 2 bulan pertama dengan harga Promosi : Tali sepatu Bross Batik Ikat Pinggang : Rp 7.500,00 x 30 buah x 2 bulan : Rp 360.000,00 : Rp 5.000,00 x 36 buah x 2 bulan : Rp 216.000,00 : Rp 12.500,00 x 30 buah x 2 bulan : Rp 600.000,00 Total : Rp 1.560.000,00 10 bulan penjualan selanjutnya dengan harga normal : Tali sepatu : Rp 9.000,00 x 30 buah x 10 bulan : Rp 2.700.000,00 Bross Batik : Rp 6.500,00 x 36 buah x 10 bulan : Rp 2.340.000,00 Ikat Pinggang : Rp 17.500,00 x 30 buah x 10 bulan : Rp 5.250.000,00 Total : Rp 10.290.000,00 Total pendapat 1 tahun pertama : Rp 1.560.000,00 + Rp 10.290.000,00 = Rp 11.850.000,00 Tahun ke-2 dan selanjutnya penjualan dengan harga normal : Tali sepatu Bross Batik Ikat Pinggang : Rp 9.000,00 x 30 buah x 10 bulan : Rp 3.240.000,00 : Rp 6.500,00 x 36 buah x 10 bulan : Rp 2.808.000,00 : Rp17.500,00 x 30 buah x 10 bulan : Rp 6.300.000,00 Total : Rp 12.348.000,00 Jumlah Bulan 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 Total (Rp) 600.000 720.000 36.000 600.000 360.000 78.000 3.600.000 150.000 900.000 360.000 1.200.000 120.000 600.000 9.324.000

8

Mengetahui ROI, Cash Flow dan Payback Period (sampai tahun ke-4) Tahun 1 Total Modal Investasi Pendapatan Total Biaya Produksi Laba sebelum pajak Pajak (10%) Laba setelah pajak (cash flow) ROI (%)10.000.000 11.850.000 10.000.000

Tahun 2- 8.335.000 12.348.000 9.234.000

Tahun 35.613.400 12.348.000 9.324.000

Tahun 4- 2.891.800 12.348.000 9.324.000

Tahun 5-170.200 12.348.000 9.324.000

Tahun 62.551.400 12.348.000 9.324.000

1.850.000 185.000

3.024.000 302.400

3.024.000 302.400

3.024.000 302.400

3.024.000 302.400

3.024.000 302.400

1.665.000

2.721.600

2.721.600

2.721.600

2.721.600

2.721.600

16,05%

32,65%

48,46%

94,11%

>100%

>100%

Tahun Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Cash Flow -10.000.000 1.665.000 2.721.600 2.721.600 2.721.600 2.721.600

Total Kas -10.000.000 - 8.335.000 - 5.613.400 - 2.891.800 -170.200 2.551.400

Payback period akan terjadi pada tahun ke-5

9

H. Metode Pelaksanaan 1. Persiapan Persiapan pelaksanaan program meliputi observasi lapangan saja. Observasi lapangan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah limbah kain batik yang melimpah di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama daerah kota Yogyakarta dan Bantul. 2. Produksi Produk yang akan direncanakan yaitu aksesoris pakaian yang berbahan dasar limbah kain batik itu sendiri, seperti : bross jilbab, tali sepatu dan ikat pinggang anyam.Proses Produksi AksesorisLimbah Kain Batik

Penyortiran Kain

Ukuran Kecil

Ukuran Sedang

Ukuran Besar

Proses Penjahitan

Proses Perakitan Produk

Proses Pengemasan

Diagram proses pembuatan Aksesoris 3. Analisis Pemasaran, a. Analisis pemasaran Proses pemasaran dalam pekan awal pelaksanaan program ini adalah pelaksanakaan produksi pernak-pernik yang sudah didesain yaitu berupa bross jilbab, tali sepatu dan ikat pinggang. Produksi akan dikerjakan oleh pengrajin limbah kain batik yang sebagian besar bermukim di daerah Gunung Kidul. Disamping masa

10

produksi pernak-pernik batik yang akan dipasarkan, kami juga kan melakukan promosi melalui online shop yaitu di facebook, kaskus, toko bagus. Selain itu kita juga kan promosi world to mouth terutama ke kalangan teman mahasiswa di kampus masingmasing anggota. Analisis dapat dilakukan dengan mendengarkan pendapat dari para pengguna batik, selain itu juga melakukan vote online di media jejaring sosial seperti facebook. Diharapkan survey seperti ini dapat mengetahui tingkat ketertarikan konsumen terhadap produk baru barang olahan limbah kain batik menjadi pernakpernik kreatif, inovatif dan cantik. b. Analisis motif dan bentuk aksesoris Ditentukan dengan membandingkan antara aksesoris yang berjenis sama namun bahan bakunya berbeda dengan aksesoris yang telah dibuat menggunakan bahan baku limbah kain batik. Untuk motif dapat dengan cara membandingkan anatara barang satu dengan lain agar tidak ada yang sama sehingga hanya ada satu saja (tidak ada yang sama). c. Uji Sensorik Uji sensorik menggambarkan profil sensoris dan perkiraan tingkat ketertarikan peminat terhadap berbagai macam perbandingan komponen bahan yang lain. 4. Hasil yang akan diperoleh a. Mengetahui ukuran produk berdasar selera konsumen b. Mengetahui model-model produk berdasar keinginan konsumen c. Mengetahui perbandingan jumlah dari produk yang akan di produksi sesuai tingkat popularitas dari tiap produk di mata konsumen 5. Penjelasan Proses 1). Pemilihan Kain Limbah Batik Kain limbah batik yang di gunakan adalah kain perca sisa hasil konveksi batik yang masih layak dari sisi bentuk dan motif kain itu sendiri 2). Penyortiran Kain Limbah Batik Kain limbah batik yang sudah di pilih tadi akan di sortir lagi berdasar kebutuhan yang di sesuaikan dari tiap produk .Hal ini dilakukan agar bahan dasar kain yang akan di proses produksi lebih efisien dan meminimalisir kain sisa agar tidak menjadi limbah kembali. 3). Proses Penjahitan Kain yang sudah di sortir akan di kirimkan ke bagian penjahitan untuk di bentuk sesuai model dari produk.Dalam tahap proses ini,kain limbah sudah menjadi produk setengah jadi dan akan di satukan dengan bagian lain dari produk 4). Proses Perakitan Dalam proses ini,semua produk yang sudah setengah jadi akan di satukan dengan bagian lain dari produk tersebut.Hasilnya akan menjadi produk jadi yang siap untuk tahap selanjutnya.

11

5). Proses Pengemasan Produk yang sudah jadi dalam proses perakitan akan di kemas dengan bentuk yang menarik dan siap di pasarkan. 6. Keberlanjutan Produk yang ditawarkan adalah Asesoris Kreatif, Inovatif dan Cantik dari Limbah Kain Batik dengan brand AsTik ( Aksesoris Batik). Merupakan pengembangan produk baru yang belum pernah ada di pasaran. Keberlanjutan dari program ini adalah dapat di terapkannya teknologi pengolahan limbah kain batik yang efisien dan tepat guna sekaligus menjadikan lapangan baru untuk masyarakat luas karena ketersediaan bahan baku yang mudah di dapatkan dan para pengrajin pernak-pernik yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditambah dengan image batik sebagai hasil karya khas dari Yogyakarta dapat di jadikan nilai lebih bagi pemasaran dan juga memberikan inovasi dalam pengolahan kain batik yang selama ini hanya terpusat pada pembuatan baju dan pakaian pendukung lainnya. I. Jadwal Kegiatan Program No. 1. Agenda Tahap Persiapan Survei konveksi penghasil limbah batik Survei jasa pengrajin limbah batik Desain dan pola aksesoris Tahap Pelaksanaan Pengumpulan limbah kain batik Penyortiran ukuran limbah kain batik Produksi aksesoris batik Pengajuan pemasaran produk secara Sistem Kerjasama(titip barang) & Joint Venture Pemasaran melalui online & world to mouth Distribusi kepada pihak kerjasama Pemasaran di Sunday Morning Tahap Penyelesaian Kontrol Hasil Pemasaran Persiapan Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi Pembuatan Laporan Akhir Bulan Ke-I I II III IV Bulan Ke-II I II III IV Bulan Ke-III I II III IV

2.

3.

12

J. Rancangan Biaya Dana yang akan dikeluarkan dalam pelaksanaan program ini, diperkirakan sebagai berikut : 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran No KETERANGAN TOTAL 1. Pembelian peralatan Rp 250.000,00 2. Biaya promosi Rp 200.000,00 3. Pembelian Barang Baku Produksi Rp 3.414.000,00 4. Jasa Menjahit & Loundry Rp 3.750.000,00 5. Outlet penjualan Rp 360.000,00 6. Transportasi Rp 1.200.000,00 7. Mobile Networking Rp 600.000,00 4. Lain-lain Rp 226.000,00 Total Rp 10.000.000,00 K. Lampiran 1. CURRICULUM VITAE PENGUSUL Ketua Kelompok a. Nama lengkap : Haifani Azmi Rahman b. Tempat, tanggal lahir : Bantul, 6 Oktober 1992 c. Alamat asal : RT35/RW16 Pedukuhan VII, Brosot, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta d. No HP : 085228705050 e. Email : [email protected] f. Universitas : Universitas Gadjah Mada g. Fakultas/Jurusan : Sekolah Vokasi / D3 Sistem Informasi h. NIM : 10/307394/DPA/03712 i. Pengalaman Organisasi : OSIS SMK N 2 Pengasih 2008 OmahTI Himakom FMIPA UGM j. Karya Ilmiah : Pemanfaatan semantic web untuk kalender auto update k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu Yogyakarta, 10 Oktober 2011

Haifani Azmi Rahman Anggota a. Nama lengkap b. Tempat, tanggal lahir c. Alamat asal d. No HP e. Email f. Universitas g. Fakultas/Jurusan : Derta Isyajora Rakhman : Pemalang, 15 Desember 1992 : Perumahan Widuri Asri Blok J 4 Pemalang, Jawa Tengah : 085742724990 : [email protected] : Universitas Gadjah Mada : Sekolah Vokasi / D3 Sistem Informasi

13

h. NIM i. Pengalaman Organisasi

j. Karya Ilmiah k. Waktu untuk kegiatan

: 10/303271/DPA/03540 : IMPP Jogja 2010/2011 BEM KM UGM 2010/2011 SMC FMIPA UGM 2010/2011 : Biogas sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah dan gas di Indonesia : 10 jam/minggu Yogyakarta, 10 Oktober 2011

Derta Isyajora Rakhman a. Nama lengkap b. Tempat, tanggal lahir c. Alamat asal d. e. f. g. h. i. No HP Email Universitas Fakultas/Jurusan NIM Pengalaman Organisasi : Ratri Abdatush Sholihah : Yogyakarta, 16 Februari 1992 : Ngadiwiyatan NGI/1106 RT67 RW13 PDAD No.45 Ngampilan, Yogyakarta : 08562563401 : [email protected] : Universitas Gadjah Mada : Sekolah Vokasi / D3 Sistem Informasi : 10/307311/DPA/03698 : PMR SMA N 1 Yogyakarta Lingkar Studi Sains FMIPA UGM : Video Tutorial Portabel : Inovasi Media Pembelajaran Mandiri yang Hemat dan Praktis : 10 jam/minggu Yogyakarta, 10 Oktober 2011

j. Karya Ilmiah k. Waktu untuk kegiatan

Ratri Abdatush Sholihah a. b. c. d. e. f. g. Nama lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat asal No HP Email Universitas Fakultas/Jurusan : Aisah Latifah Rahmah Putri : Nganjuk, 1 Juli 1991 : Jl. Lurah Surodarmo I/15 Bogo, Nganjuk, Jawa Timur : 085790393729 : [email protected] : Universitas Gadjah Mada : Sekolah Vokasi / D3 Sistem Informasi Geografi & Penginderaan Jauh : 10/303500/DGE/00807

h. NIM

14

i. Pengalaman Organisasi

j. Karya Ilmiah k. Waktu untuk kegiatan

: SEC SMA N 2 Nganjuk BEM KM FGE UGM 2010/2011 STARGIS UGM 2010/2011 :: 10 jam/minggu Yogyakarta, 10 Oktober 2011

Aisah Latifah Rahmah P. a. b. c. d. e. f. g. h. i. Nama lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat asal No HP Email Universitas Fakultas/Jurusan NIM Pengalaman Organisasi : Galih Abdul Rauf : Jakarta, 8 Agustus 1992 : RT40/RW10 Nitikan Umbulharjo VI375B, Yogyakarta : 085729294039 : [email protected] : Universitas Gadjah Mada : Ekonomika dan Bisnis/ Manajemen : 11/312612/EK/18398 : OSIS SMA N 3 Yogyakarta 2009 SKI Al-Khawarizmi 2008/2009 :: 10 jam/minggu Yogyakarta, 10 Oktober 2011

j. Karya Ilmiah k. Waktu untuk kegiatan

Galih Abdul Rauf 2. CURRICULUM VITAE DOSEN PENDAMPING Nama : Nur Zahrati Janah, S.Kom., M.Sc. NIP :Jurusan/Fakultas : Ilmu Komputer dan Elektronika / Fakultas MIPA Bidang Ilmu : Ilmu Komputer Tempat/Tanggal Lahir : Yogyakarta, 28 Oktober 1986 Alamat Rumah : Munggur RT 01 Srimartani Piyungan Bantul Yogyakarta Nomer HP : 083867227065 Waktu untuk kegiatan : 5 jam/minggu RIWAYAT PENDIDIKAN S1 S2 Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada Information Technology, Universiti Teknologi PETRONAS, Malaysia 2003 2008

15

3. LAIN-LAIN Foto-foto Limbah Kain Batik di salah satu usaha konveksi batik Sekar Rini di daerah Kotagede, Yogyakarta.