pkk das citarum workshop
TRANSCRIPT
LAPORAN WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS KOMUNITAS PENGGIAT LINGKUNGAN DAN
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA AKSI YANG SINERGISITAS SERTA LAUNCHING LAGU CITARUM
20‐22 APRIL 2010 GRAHA EMRALD CIMUNCANG 32. JL P.H MUSTOPA /JL SUCI BANDUNG
PERHIMPUNAN KELOMPOK KERJA DAERAH ALIRAN SUNGAI ( PKK – DAS ) CITARUM Sekratariat Kantor PPK-PTGA BBWSC Jl Inpeksi Cidurian Soekarno Hatta STA 5600 Kotamadya
Bandung 40292. Tlp / fax : 022-7564073 Kontak Ketua : 085220288607 Email : [email protected]
P e n g a n t a r
Secara hidrologis DAS Citarum sekarang ini telah mengalami degradasi yang cukup parah, tekanan jumlah penduduk dan kebijakan pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan yang sarat dengan eksploitasi dan pencemaran di DAS Citarum. Kita sepakat DAS Citarum bukanlah sumber masalah, akan tetapi DAS Citarum merupakan korban dari perilaku manusia. Munculnya banjir, kekeringan, pencemaran dan sedimentasi bukan hanya berakibat bencana pada alam dan musibah bagi manusia, tetapi juga secara sosiologis dan fisikologis dapat membuat hubungan tidak harmonis bahkan konflik diantara stakeholder DAS Citarum itu sendiri. Sungai Citarum yang panjangnya sekitar 350 KM, dimulai dari hulu ber mata air diGunung Wayang Kabupaten Bandung ( 1700 m dpl ) dan berhilir dimuara Gembong Bekasi dengan melewati dasar cekungan dan mengalir kedaerah pengaliran sungainya ( DPS ) seluas 12.000 Km persegi dan meliputi 13 wilayah administrasi yaitu Bandung, Bandung Barat, Kotamadya Bandung, Kota Cimahi, Sumedang, Cianjur, Bogor Sukabumi, subang, purwakarta, bekasi, karawang dan indramayu. Karena letak geografis dan geologis DAS Citarum berada dalam jalur gunung api ( ring On Fire ), merupakan wilayah dari lempeng bumi aktif, serta karakter iklim cekungan bandung adalah tipe monsoon trofis, maka selain berdampak positif terhadap kesuburan tanahnya, terjadi juga dampak negative yaitu rentan terjadinya bencana. Karena itu jika terjadi kesalahan dalam mengelola lingkungan DAS Citarum maka akan terjadi bencana pada alam dan musibah bagi manusia. DAS Citarum secara biofhisik mempunyai keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan antara bagian hulu, tengah dan hilir. Oleh karenanya tindakan pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial dan sektoral saja. Melainkan harus integritas serta terarah pada penyebab permasalahan dan akibat yang ditimbulkannya. Seperti kita ketahui bahwa pemanpaatan DAS Citarum mmiliki 3 ( tiga ) fungsi yaitu : 1. Fungsi Ekologi, yaitu sebagai penyempurna ecosystem dn penopang kelstarian sumber daya alam. 2. Fungsi Sosial, yaitu sebagai penunjang kebutuhan pokok hajat hidup manusia. Dan 3. Fungsi Ekonomi, yaitu sebagai media produksi atau pembantu media produksi. Ketiga fungsi tersebut harus dilaksanakan secara selaras dan seimbang oleh semua stakeholder DAS Citarum. Adapun Stakeholder yang terlibat dan berkepentingan dengan DAS Citarum adalah pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi Jawa Barat, Pemerintah DKI Jakarta, Pemerintah kabupaten / kota yang meliputi 13 wilayah administrasi. Badan usaha milik Negara dan milik daerah, usaha industry sandang, pangan dan papan, ekonomi kerakyatan, budaya kearipan local dan masyarakat DAS Citarum itu sendiri. Mengingat DAS Citarum adalah tanggung jawab bersama, oleh sebab itu pengelolaan DAS Citarum harus didesentralisasikan sampai pada tingkat yang memadai ( Appropriate ), dan pengelolaan DAS Citarum harus berdasarkan partisipasi semua stakeholder ( Sinergisitas ), oleh karena itu yang dibutuhkan adalah kordinasi disemua tingkat manajemen.
Bandung 28 April 2010
Dewan Komunitas PKK – DAS Citarum
Deni Riswandani, S. Sos
Ketua Umum
Ucapan Terimakasih
Workshop peningkatan kapasitas penggiat lingkungan dan penyusunan dokumen rencana aksi yang sinergisitas serta launching lagu citarum ini terselenggara berkat keinginan dari Perhimpunan Kelompok Kerja Daerah Aliran Sungai ( PKK – DAS ) Citarum yang direspon oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ( BBWSC ) melalui Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Pendayagunaan Tata Guna Air ( PTGA ). Oleh karena itu kami PKK – DAS Citarum menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta ucapan terimakasih kepada yang terhormat :
Bapak Ir. Mujiadi, M.Sc Kepala BBWSC beserta stap dan jajarannya.
Bapak Asep Kuryana, S.T PPK PTGA BBWSC beserta stap dan jajarannya Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat seluruh Intansi Pemerintahan yang terkait dan terlibat di DAS Citarum serta yang hadir dan memberikan kontribusi :
Bapak Tedi dan Ibu Titi Novita KLH Jakarta
Bapak Tatang Setiawan BPSDA Citarum Propinsi Jawa Barat
Ibu Dewi dan Ibu Rika BPLHD Propinsi Jabar
Bapak Usep Kusmayadi BPBD Propinsi Jabar
Bapak Dadang Hendarya BAPPEDA Kab. Bandung Barat
Bapak Dodit AP BAPPEDA Kota Bandung
Bapak Wahyudin ST BAPPEDA Kab. Bandung
Ibu Ita Purwanti dan Ibu Dewi Phrameswary SDAPE Kab. Bandung
Ibu Siti Khodijah BPLH Kota Bandung
Bapak Endang K BPLH Kab. Bandung Penghargaan dan Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat seluruh Badan Usaha yang terkait dan terlibat di DAS Citarum serta yang hadir dan memberikan kontribusi :
Bapak Alimin Indonesia Power
Bapak Andrijanto dan Ibu Elyawati Siregar PJT II
Bapak Gunawan PTPN VIII
Bapak Avid R Perum Perhutani Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat seluruh pakar yang terkait dan terlibat di DAS Citarum serta yang hadir dan memberikan kontribusi :
Bapak DR. Elan Masbulan AHTRMI Jakarta
Bapak Prof. DR. Mubiar Purwasasmita DPKLTS Bandung
Bapak Hidayat Suryadilaga Budayawan Bandung
Bambang Hari Akademisi UNJANI Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat seluruh Pengelola Roadmap yang terkait dan terlibat di DAS Citarum serta yang hadir dan memberikan kontribusi :
Ibu Diella Dachlan an Ibu Ratih W ICWRMIP
Ibu Renyasih 6.C Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat seluruh komunitas penggiat lingkungan yang tergabung dalam PKK – DAS Citarum yang nama‐namanya terlampir dalam daptar Peserta.
Bandung 28 April 2010 Dewan Komunitas PKK – DAS Citarum
Daftar Isi
Pengantar Ucapan Terimakasih
i ii
Daftar Isi Iii Profil PKK 1
1. Sejarah PKK 1 2. Visi Misi PKK 1 3. Kelembagaan 2
Workshop 2 1. Latar Belakang 3 2. Maksud dan Tujuan3. Jadwal dan Tempat Kegiatan
4 5
4. Out Put 5 5. Peserta 6. Penutup Kegiatan Workshop Hari Pertama Selasa 20 April 2010
5 5 6
Pembukaan 6 Prolog Deskripsi Citarum 7 Pendekatan Sekolah Lapangan dan Advokasi Lingkungan 7 Pemetaan Issu Komunitas perwilayah Seasen PertamaTausyiah Agama Islam
8 9
Pemetaan Issu Komunitas Perwilayah Seasen Kedua 9 Kegiatan Workshop Hari Kedua Rabu 21 April 2010 11
Paparan Masalah dari Sudut Pandang Pakar 11 Pleno Pembahasan Dokumen Rencana Aksi Seasen Pertama 12 Pleno Pembahasan Dokumen Rencana Aksi Seasen Kedua 12 Glady Resik Ekspose Dokumen Rencana Aksi Untuk Hari Ketiga Kamis 22 April 2010 13 Hiburan Elektune Combo 13
Kegiatan Workshop Hari Kedua Kamis 22 April 2010 14 Launching Lagu Citarum 14 Ekspose Dokumen Rencana Aksi Hasil Komunitas dan Pakar serta tanggapan Intansi Pemerintahan dan BUMN
14
Pembacaan dan Penyerahan Rekomendasi 15 Penutupan 16
Lampiran
1. Susunan Acara 2. Daftar Peserta Workshop 3. Materi Prolog Deskripsi Citarum ( Deni, Diella & Dewi )
4. Materi Sekolah Lapangan ( Didin Rosidin ) Advokasi Lingkungan ( Juandi )
5. Materi Perkenalan Instrumen Pemetaan Masalah DAS Citarum Perwilayah Komunitas ( Heri dan Rifal )
6. Materi H. R. Hidayat Suryalaga 7. Materi Konsep Alam Cerdas – DR. IR. Mubiar Purwasasmita 8. Materi Hutan Rakyat ‐ Elan Masbulan 9. Dokumen Rencana Aksi komunitas 10. Rekomendasi 11. Dokumentasi Kegiatan Workshop
Profil Perhimpunan Kelompok Kerja Daerah Aliran Sungai (PKK‐DAS) Citarum
1. Sejarah PKK – DAS Citarum
Perhimpunan Kelompok Kerja DAS Citarum adalah kumpulan para cacing yang hidup dan
bertempat tinggal di DAS Citarum khususnya bagian hulu, cacing adalah penyubur tanah, kalau
tanah sudah subur maka pepohonanpun akan banyak tumbuh, kalau pepohonan sudah banyak
tumbuh maka air untuk kebutuhan hidupun akan selalu cukup, Sehingga terciptalah
kesempurnaan ekosistem di lingkungan DAS Citarum.
Namun, sayang peranan cacing dalam mengelola lingkungan DAS Citarum masih kurang
diperhatikan, mungkin karena kapasitas cacing yang masih lemah, sehingga cacing merasa
termarginalkan dalam kebijakan pengelolaan DAS Citarum, baik dari mulai proses perencanaan
sampai tahap implementasi, padahal cacing hidup dan bertempat tinggal di DAS Citaum,
setidaknya cacing tahu dan merasakan segala permasalahan yang ada di DAS Citarum. Cacing
yang kapasitasnya masih dianggap lemah seringkali diperdayakan bukan diberdayakan, cacing
sering dijadikan umpan atau alat oleh “ Maling “ ( Mapia Lingkungan ) untuk meraih kekuasaan,
Nasib cacing semakin menderita ketika tempat tinggalnya dialih fungsikan, dieksploitasi dan
dicemari oleh Industri.
Rasa senasib sepenanggungan itulah yang mendasari para cacing berkumpul dan membentuk
satu wadah dengan nama ‘Perhimpunan Kelompok Kerja Daerah Aliran Sungai (PKK – DAS)
Citarum”. Kenapa dinamakan kelompok kerja karena memang eksistensi para cacing dalam
mengelola lingkungan DAS Citarum sudah tidak diragukan lagi. Walaupun dalam prakteknya
masih bersifat inisiatif masing‐masing kelompok ataupun swadaya murni masyarakat.
Tepatnya pada hari Kamis tanggal 04 April 2010 PKK – DAS Citarum terbentuk sebagai lembaga
Non Goverment Organisation (NGO), komunitas yang hadir berjumlah 70 (tujuh puluh) dari
berbagai elemen masyarakat terutama yang konsen dalam mengelola DAS Citarum. Adapun
garapan‐garapan yang digeluti oleh komunitas yang tergabung dalam PKK ini antara lain :
Konservasi sumber daya air, pengelolaan limbah dan sampah, Pendidikan sekolah dan
Pesantren, pemberdayaan ekonomi, mitigasi Bencana, Seni dan Budaya, serta lain lainnya.
Walaupun PKK – DAS Citarum merupakan NGO, namun PKK – DAS juga merupakan mitra
strategis bagi pemerintah, badan usaha dan masyarakat pada umumnya dalam mengelola DAS
Citarum, PKK – DAS Citarum akan selalu berusaha untuk pro‐aktif dan Objektif serta
akuntabilitas dalam setiap mengelola kegiatan khususnya terkait DAS Citarum.
2. Visi dan Misi
Visi PKK – DAS Citarum adalah “Mewujudkan Kelestarian DAS Citarum demi generasi yang akan
datang”
Misi PKK – DAS Citarum adalah :
a. Meningkatkan Kapasitas (pemberdayaan) Masyarakat dalam Mengelola DAS Citarum
b. Pro‐Aktif dan Objektif serta akuntabilitas dalam mengelola DAS Citarum
c. Koordinatif dan Koopertif dalam mengelola DAS Citarum
d. Integritas dan Sinergitas
3. Kelembagaan PKK – DAS Citarum
Dalam kelembagaan PKK – DAS Citarum bersifat kolektif kolegial, artinya pengambilan
keputusan bersifat demokrasi yang difasilitasi oleh seorang ketua terpilih. Adapun struktur
kelembagaan adalah sebagai berikut :
Ketua / Kordinator
Kesekretariatan
Komisi I Komisi II Komisi III Komisi IV Komisi V
Anggota PKK – DAS Citarum
a. Ketua/Kordinator yang memiliki peran memfasilitasi keputusan secara demokratis dan
mengkordinir para pegiat lingkungan yang tergabung dalam PKK – DAS Citarum terkait
dengan pengelolaan Kegiatan.
b. Kesekretariatan berperan sebagai tempat pengadministrasian, keuangan, public relation,
data dan perlengkapan.
c. Komisi Komisi
1. Komisi I meliputi Konservasi pengelolaan sumber sumber air dan pengelolaan lahan
kritis
2. Komisi II meliputi pengelolaan pencemaran air limbah dan sampah
3. Komisi III meliputi mitigasi bencana
4. Komisi IV meliputi IMTAQ, IPTEK dan keretampilan
5. Komisi V meliputi seni dan budaya kearipan lokal
Bandung 04 Maret 2010 Dewan Komunitas PKK – DAS Citarum
Workshop Peningkatan Kapasitas dan Penyusunan Rencana Aksi yang Sinergisitas
1. Pendahuluan
Keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum secara yuridis formal Peraturan Pemerintah No.
33 Tahun 1970 dijelaskan bahwa DAS merupakan suatu daerah tertentu yang bentuk dan sifat
alamnya sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan ( integral ) dengan sungai dan
anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsi untuk menampung air yang berasal
dari curah hujan dan sumber air lainnya, penyimpanannya serta pengalirannya dihimpun dan
ditata berdasarkan hukum alam sekelilingnya yang mengacu pada keseimbangan alam.
Peran strategis DAS sebagai unit perencanaan dan pengelolaan sumber daya semakin nyata
pada saat DAS tidak dapat berfungsi secara optimal sebagai media pengatur tata air dan
penjamin kualitas air dan penjamin kualitas air yang dicerminkan dengan terjadinya banjir,
kekeringan, pencemaran dan sedimentasi. Indikator yang dominan yang menyebabkan
terganggunya peran hidrologis DAS Citarum adalah Tekanan jumlah penduduk dan kebijakan
pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi. Penurunan fungsi hidrologis
tersebut menyebabkan kemampuan DAS Citarum untuk berfungsi sebagai penyimpan air pada
musim kemarau dan kemudian dipergunakan melepas air sebagai “ Base Flow “, ketika air turun
pada musim penghujan air akan langsung mengalir menjadi aliran permukaan yang kadang
kadang menyebabkan banjir, dan sebaliknya pada musim kemarau aliran base flow sangat kecil
bahkan pada beberapa sungai tidak ada aliran sehingga kekeringan.
DAS Citarum kalau kita ambil sebagai representasi kerusakan DAS sejak lama telah menunjukan
kekritisannya, dari semua indicator dimaksud dimana tingkat erosi dan sedimentasi rasio Q‐
max/Q‐min yang sangat ekstrim dan semakin menciutnya debit mata air di banyak kawasan
sekitar DAS Citarum yang sejak lama telah banyak diketahui dan dirasakan oleh banyak pihak.
Sungai Citarum adalah sungai terpanjang di Jawa Barat, dengan rentang sejauh 269 KM mulai
dari gunung wayang sampai muara gembong. Yang mempunyai tiga bendungan strategis yakni
Saguling, Cirata dan Jatiluhur Yang menghasilkan listrik bagi Pulau Jawa dan Pulau Bali,
disamping itu sungai citarum juga mampu mengairi 268.000 Ha sawah di Pantura yang
merupakan lumbung padi bagi masyarakat Jawa Barat serta mampu menjadi pemasok air bersih
yang dialirkan melalui PAM Jaya bagi kebutuhan masyarakat Ibu Kota Jakarta.
Persoalan Sumber daya air merupakan persoalan yang langsung berkaitan dengan hajat hidup
orang banyak. Maka tidak heran kalau persoalan sumber daya air senan tiasa menjadi perhatian
dan keprihatinan banyak pihak. Apalagi kondisi terakhir sumber daya air khususnya pada DAS
Citarum telah lama pada kondisi sangat kritis, banyak hal yang menjadi penyebab DAS Citarum
menjadi sakit, namun akar dari kompleksitas semua permasalahan yang ada sesungguhnya
berasal dari aspek perilaku.
Sehubungan dengan penerapan kebijakan Otonomi Daerah sesuai dengan UU No 32 Tahun
2004, serta untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program program
pembangunan Nasional, maka perlu dilaksanakan antara lain pendidikan dan pelatihan yang
konprehensif, sistematis, dan terus menerus pada semua pihak yang terkait (Stake Holder)
khususnya pada masyarakat penggiat lingkungan dengan harapan akan timbul perubahan akan
sikaf yang baik untuk kepentingan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan. Dalam jangka panjang Partisipasi tersebut akan menjadi nilai nilai yang dapat
diterima dan diterapkan sampai pada masyarakat bawah ( Grass Root level ).
Selaras dengan paradigma baru dalam pengelolaan sumber daya air khususnya DAS Citarum,
ada upaya melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air
sebagaimana tertuang dalam UU N0 7 tahun 2004 tentang sumber daya air pasal 82 yang
menegaskan kesetaraan peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengawasan.
Sebagai wujud implementasi UU N0 7 Tahun 2004 maka Perhimpunan Kelompok Kerja Daerah
Aliran Sungai ( PKK – DAS ) Citarum bekerja sama dengan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )
Pendayagunaan Tata Guna Air ( PTGA ) Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ( BBWSC )
menyelenggarakan Workshop dengan Thema “ Peningkatan Kapasitas Komunitas Penggiat
Lingkungan serta menyusun rencana aksi yang Sinergisitas dalam mengelola DAS Citarum.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari pelaksanaan workshop ini adalah :
1. Meningkatkan kapasitas komunitas dalam menginfentarisasi, mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan DAS Citarum melalui risert dan pengelolaan manajemen.
2. Melakukan kajian kebijakan yang terkait dengan DAS Citarum dengan mempertimbangkan
aspek religius, social kultur, ekologis dan ekonomis
3. Menyusun rencana aksi yang strategis dan sinergisitas
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah adanya satu kepahaman, satu persepsi dan satu visi diantara
semua stake holder dan munculnya dokumen rencana aksi bersama yang bisa menjadi referensi
dalam penanganan masalah Citarum
3. Jadwal dan tempat Kegatan
Penyelenggaraan Workshop dilaksanakan selama 3 ( tiga ) hari yaitu hari selasa, rabu dan kamis
(20, 21 dan 22 ) April 2010. Yang bertempat di Graha Emerald Jalan Cimuncang No 32 P.H
Mustopa / Suci Kotamadya Bandung.
Susunan Acara Terlampir
4. Out Put
Out Put dari kegiatan Workshop ini adalah adanya dokumen rencana aksi komunitas untuk 5
(lima) tahun kedepan. Dokumen ini juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi semua pihak
yang terkait dengan lingkungan dalam menyusun program.
5. Peserta
Peserta yang ikut dalam Workshop ini adalah para pegiat lingkungan yang selama ini aktif
melakukan kerja‐kerja perbaikan kondisi DAS Citarum.
Daptar Peserta Terlampir
6. Penutup
Peran pemerintah sebagaimana diatur dalam landasan kontituonal UUD 1945 pada pasal 3 ayat
3 menyatakan bahwa bumi, air dan kekayan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar besarnya bagi kemakmuran rakyat. Dikuasai oleh Negara
dalam arti pelaksanaan operasionalnya diserahkan kepada pemerintah sebagai pemangku
kebijakan dengan memperhatikan aspirasi dan melibatkan partisipasi masyarakat yang sesuai
dengan pasal 82 , UU No 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air . Air adalah kebutuhan hak azasi
manusia demikian juga dengan DAS Citarum. Oleh karena itu terhadap HAM tersebut Negara
harus mengetahui ( To Recognize ), menghormati ( To Respect ), melindungi ( To Protect ). Hal
ini sesuai dengan hasil Summit Meeting PBB di Rio Janairo Tahun 1992 yang menyatakan bahwa
air adalah urusan semua orang ( Water is Everybody Bussines ) dengan demikian Negara harus
memenuhi hak manusia atas air ( To Fulfill The Right Water ).
Pengelolaan DAS Citarum harus secara terpadu mengandung pengertian bahwa unsu unsure
dan aspek aspek yang menyangkut kinerja DAS Citarum dapat dikelola dengan Optimal sehingga
terjadi sinergisitas yang positif. Oleh karena itu kegiatan workshop ini merupakan moment
penting agar semua stakeholder yang terkait dan terlibat dengan DAS Citarum duduk bersama
bermusyawarah dalam menyusun aksi yang sinergisitas dan strategis dalam mengelola DAS
Citarum.
Bandung 22 April 2010 Dewan Komunitas PKK – DAS Citarum
Kegiatan Workshop Hari Pertama Selasa 20 April 2010
Hari pertama Workshop adalah pertemuan para komunitas penggiat lingkungan yang tergabung
dalam PKK – DAS Citarum, Adapun materi dihari pertama adalah peningkatan kapasitas
penggiat lingkungan dalam mengelola DAS Citarum, oleh karena itu kegiatan dihari pertama
lebih menekankan kepada pemahaman hak keterlibatan masyarakat khususnya penggiat
lingkungan di DAS Citarum.
Pembukaan
Pengajian Ayat Suci Alqur’an oleh Ketua Eko‐Pontren Sambutan dari Ketua Panitia Workshop Sambutan dari Ketua PPK – DAS Citarum Sambutan sekaligus membuka acara oleh PPK PTGA BBWSC Durasi 2 Jam ( 10.00 – 12.00 ) Wib Pembawa Acara oleh Risma ( Mahasiswa Peduli Lingkungan ) Noteker oleh Gunawan ( Cakram )
Sambutan oleh Ketua Panitia Workshop yaitu Kang Asep Rohmandar yang menjelaskan latar
belakang diadakannya workshop, maksud dan tujuan workshop, serta out put yang diharapkan
dari workshop.
Sambutan oleh Ketua PKK – DAS Citarum yaitu Kang Deni Riswandani, S.Sos yang menjelaskan
bahwa acara workshop ini terselenggara dari hasil kegiatan advokasi PKK – DAS Citarum yang
mengharapkan Semua Stakeholder yang terkait dan terlibat di DAS Citarum untuk berkumpul
duduk bersama guna membahas penanganan permasalahan DAS Citarum. Alhamdulillah
keinginan PKK – DAS Citarum direspon oleh BBWS ( Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ) dan
melalui PPK PTGA BBWSC yaitu kang Asep Kuryana, S.T maka kegiatan Workshop ini dapat
diselenggarakan.
Sambutan oleh PPK PTGA BBWSC yaitu Kang Asep Kuryana, S.T menjelaskan bahwa
terselenggaranya workshop ini dari segi pendanaannya memang difasilitasi oleh BBWSC, namun
terkait seting acara dalam workshop ini adalah hak mutlak dari kawan kawan komunitas. Kami
PPK – PTGA BBWSC sering juga melakukan kerjasama dengan komunitas terkait penanganan
citarum. diharapkan kegiatan workshop ini dapat menjadi jembatan silaturahmi dan
menyamakan persepsi sesama stakeholder dalam menanggulangi persoalan Citarum. Sebagai
tanda dimulainya kegiatan workshop, kang Asep Kuryana selaku PPK PTGA mewakili kepala
BBWSC membuka secara resmi dengan penyematan PIN kepada peserta.
Prolog Deskripsi Citarum
Fasilitator : Deni Riswandani (Elingan – Kord. PKK DAS Citarum) Diella Dachlan (Media Roadmap Citarum ) Dewi ( BPLHD Propinsi JABAR ) Methode : Presentasi Durasi : 2 Jam ( 13.00 – 13.30 ) Wib Tujuan : Peserta memahami permasalahan DAS Citarum Alat : Leptop, Infokus dan Layar Infokus Noteker : Gunawan ( Cakram ) menurut Deni, Citarum secara historis tidak bisa lepas dari danau bandung purba, Secara Geografis dan Geologis DAS Citarum berada pada jalur gunung api dan lempeng bumi aktif. Serta secara klimatologis DAS Citarum memiliki tipe iklim monsoon tropis. Dengan demikian selain berdampak positif bagi kesuburan namun juga berdampak negative yaitu rentan bencana. Deni menambahkan bahwa Stakeholder yang terkait dan terlibat di DAS Citarum terdiri dari beberapa elemen / unsure, yaitu pemerintah, badan usaha dan masyarakat, oleh karena itu jika tidak terjadi kordinasi ditingkat manajemen dan tidak adanya integritas dan sinergisitas dalam pengelolaan DAS Citarum maka secara sosiologis dan phisikologis dapat memunculkan konplik diantara sesama stakeholder. Selanjutnya teh Diella yang menyampaikan bahwa permasalahan Citarum sudah sangat kritis dan Kompleks oleh sebab itu penyelesaiannyapun harus dilakukan secara bersama‐sama, antara Pemerintah, Masyarakat dan Donor. Diella menyampaikan juga tentang komponen program ICWRMIP dan roadmap yang membuka ruang untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengelolaan DAS Citarum. Sebelum ditutup Diella memperlihatkan beberapa contoh dokumentasi terkait partisipasi masyarakat dalam mengelola DAS Citarum. Sementara teh Dewi dari BPLHD lebih memaparkan dari hasil pertemuan pemerintah propinsi jawa barat dalam pengelolaan DAS Citarum, hal tersebut disampaikan dengan maksud untuk mengkordinasikan dengan berbagai tingkat manajemen stakeholder yang terkait dan terlibat di DAS Citarum , hal ini juga disampaikan agar terjadi sinergisasi antara pemerintah, badan usaha dan komunitas masyarakat dalam mengelola DAS Citarum. Materi Terlampir
Materi Peningkatan Kapasitas Komunitas Penggiat Lingkungan
Fasilitator : Dindin Rosyidin ( Yayasan Peduli Citarum ) materi sekolah Lingkungan Juandi ( Baraya Desa ) Materi Advokasi Lingkungan Methode : Presentasi dan Diskusi Durasi : 2 jam ( 13.30 – 15.30 ) Wib Tujuan : Peserta dapat memahami hak dalam pengelolaan DAS Citarum Alat : Leptop, Infokus dan Layar infokus Moderator : Rifal Zaelani ( Pilar News ) Noteker : Iwang ( Rakom Citra Kang Dindin lebih kearah pengelolaan masalah citarum dengan menggunakan program sekolah lapangan, menurut kang Didin Sebuah Program yang baik adalah program yang bisa diterima
oleh masyarakat. Masyarakat ikut menentukan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Masyarakat bukan hanya diperlakukn sebagai objek tapi juga sebagai subjek. Masyarakat yang merencanakan, masyarakat yang melakukan dan masyarakat yang merawat. Methode Sekolah Lapangan ini salah satu methode yang digunakan untuk melakukan penguatan di masyarakat dalam rangka pengelolaan DAS Citarum. Sedangkan Kang Juandi lebih menyoroti kearah Advokasi, kan Juandi mengatakan bahwa selama ini masyarakat DAS Citarum selalu diposisi yang kurang diuntungkan, setiap kebijakan pengelolaan DAS Citarum jarang sekali melibatkan peran serta masyarakat. padahal masyarakatlah yang merasakan dampak dari permasalahan DAS Citarum. advokasi merupakan salah satu jalan untuk menunjukan hak masyarakat dalam mengelola DAS Citarum. Adapun langkah yang harus ditempuh adalah mempengaruhi kebijakan pengelolaan DAS Citarum yang berbasis masyarakat. Materi Terlampir
Pemetaan Isyu Komunitas perwilayah ( Seasen Pertama )
Fasilitator : Heri Jabrig (Baraya Desa) Rifal Zaelani (Pilar News) Methode : Diskusi, Dengar Pendapat Durasi : 1.5 Jam ( 16.00 – 17.30 ) Wib Tujuan : Peserta Dapat Menginfentarisir dan mengidentifikasi Masalah Alat : Kertas Plano, spidol, Laptop, infokus dan Layar Infokus Noteker : Elga ( Baraya Bandung ) Dalam sessi ini Kang Heri dan Kang Rifal mengajak peserta untuk curah pengalaman terkait
masalah dan pengelolaan masalah, oleh karena itu Kang Heri dan Kang Rifal mengajak para
peserta untuk menginfentarisir masalah yang ada diwilayah komunitas kedalam instrument yang
telah disediakan, lalu peserta berdiskusi untuk mengidentifikasi list‐permasalahan yang
dituangkan kedalam instrument pemetaan tersebut. Peserta sangat semangat dan Dinamika
demokrasi, suasana diskusi hidup dan cair.
Tausyah Agama Islam
Penceramah : Ust Asep ( Ponpes Nurul Bahri ) Ust Daud ( YIMLB ) Methode : Tausyah dan Diskusi Durasi : 1.5 Jam ( 18.00 – 19.30 ) Wib Tujuan : Peserta dapat memahami bahwa Agama Islam adalah Sumber
kesadaran dan tanggung jawab dalam mengelola lingkungan Pembawa Acara : Nia Qolbunia ( Fatayat NU ) Noteker : Tety ( LPSL )
Kang Ust Asep memaparkan bahwa Islam adalah sebuah keyakinan, yakin akan adaya
tuhan sebagai pencipta alam semesta, oleh karena itu kita harus bersyukur dan
berterimakasih kepada Tuhan YME yang telah menganugrahkan kekayaan alam untuk
kehidupan manusia. Rasa syukur dan terimakasih yang perlu kita implementasikan
adalah dengan menjaga dan memelihara alam supaya tidak terjadi bencana.
Kang Ustad Daud juga mengingatkan untuk senantiasa ingat kepada allah, ingat akan
perintahnya, ingat akan larangannya, jika manusia memahami dan melaksanakan dari
yang dua tersebut, maka manusiapun akan ingat akan tanggung jawabnya dalam
mengelola alam.
Pemetaan Isyu Komunitas perwilayah ( Seasen Kedua )
Fasilitator : Heri Jabrig (Baraya Desa) Rifal Zaelani (Pilar News) Methode : Diskusi, Dengar Pendapat Durasi : 2 Jam ( 20.30 – 22.00 ) Wib Tujuan : Peserta Dapat Menginfentarisir dan mengidentifikasi Masalah Alat : Kertas Plano, spidol, Laptop, infokus dan Layar Infokus Noteker : Elga ( Baraya Bandung )
Ada dua dinamika perbedaan persepsi yang terjadi diantara peserta dalam penentuan
pemetaan, kelompok pertama menginginkan bahwa pemetaan itu di bagi atas wilayah,
sedangkan kelompok kedua menginginkan pemetaan itu ditentukan berdasarkan issu
atau masalah. Namun berdasarkan kesepakatan bersama, akhirnya pemetaan dilakukan
berdasarkan pengelompokan issu atau masalah. Adapun issu atau masalah yang sudah
dikelompokan adalah : 1. Kelompok Observasi, 2. Kelompok Pencemaran air limbah dan
sampah, 3. Kelompok Mitigasi Bencana, dan 4. Kelompok Pendidikan.
Dengan demikian Kang Heri dan Kang Rifal sebagai pemandu instrument pemetaan
menyampaikan kepada peserta bahwa mulai besok akan dibagi kelompok atau komisi
guna menyusun rencana aksi bersama para pakar.
Kegiatan Workshop Hari Kedua Rabu 21 April 2010
Hari kedua Workshop adalah pertemuan para komunitas penggiat lingkungan yang tergabung
dalam PKK – DAS Citarum dengan pakar DAS Citarum, Adapun materi dihari kedua adalah
perumusan rencana aksi dalam mengelola DAS Citarum, oleh karena itu kegiatan dihari kedua
lebih menganalisa masalah dan menyusun rencana aksi yang strategis.
Paparan Masalah Lingkungan dari sudut pandang Pakar
Narasumber : DR. Elan Masbulan sebagai Pakar Hutan Rakyat Prof. Mubyar Sebagai pakar Pengelola Pencemaran Hidayat Surya D Sebagai Pakar pengelolaan lingkungan berbasis Budaya Fasilitator : Komisi A : Eson ( fortab ) Komisi B : Agus (Kapas) Komisi C : Cecep Yusuf (Baraya Bandung) Komisi D : Dedi (PGHI) Noteker : Komisi A : Eka Susilawati (SSC) Komisi B : Dine ( K3A ) Komisi C : Euis ( Laswi ) Komisi D : Hani (LP3U ) Methode : Presentasi dan Diskusi perkomisi Durasi : 4 Jam ( 08.00 – 12.00 ) Wib Tujuan : Peserta dan Pakar sama sama merumuskan konsep rencana aksi Alat : Kertas Plano, Spidol, Laptop Infokus dan Layar Infokus Kang Elan Masbulan memberikan paparan terkait tata kelola hutan menuju Indonesia Hijau
Lestari dan Masyarakat makmur. Kang Mubiar Purwasasmita mempresentasikan menegakan
kembali konsep alam cerdas dan budaya local DAS Citarum di tataran akar rumput. Sedangkan
Kang Hidayat Suryalaga memaparkan tentang peran budaya kearipan local terkait pengelolaan
lingkungan DAS Citarum. Sessi ini dimulai dengan memilih pimpinan sidang yang dipilih oleh
semua peserta disetiap komisi. Setelah pemilihan selesai diskusi dimulai dengan mengakomodir
semua usulan program yang akan dilakukan oleh komunitas. Program yang disusun kemudian di
tampilkan dalam slide untuk diplenokan yang kemudian disepakati oleh semua peserta sidang
komisi.
Materi Pakar Terlampir
Pleno Pembahasan Dokumen Rencana Aksi ( Seasen Pertama )
Fasilitator : Gunawan (Cakram ) Methode : Presentasi, Diskusi Durasi : 2.5 Jam ( 13.00 – 15.30 ) Wib Tujuan : Menyusun Dokumen Rencana Aksi
Alat : Laptop, Infokus dan Layar Infokus Noteker : Agus Rahmat ( Wanapasa ) Semua komisi yang telah menyusun rencana aksi dipresentasikan oleh juru bicara masing
masing, disinilah dinamika yang benar demokrasi, saling mengkritisi, saling memberikan saran,
semua itu bertujuan untuk mengkontruksi konsep rencana aksi. Alhamdulillah perbedaan
persepsi tidak sampai menimbulkan deskruktif tapi sama sama saling menghargai dan
menghormati. Inilah potensi kekayaan PKK – DAS Citarum.
Pleno Pembahasan Dokumen Rencana Aksi ( Seasen Kedua )
Fasilitator : Gunawan (Cakram ) Methode : Presentasi, Diskusi Durasi : 1.5 Jam ( 16.00 – 17.30 ) Wib Tujuan : Menyusun Dokumen Rencana Aksi Alat : Laptop, Infokus dan Layar Infokus Noteker : Agus Rahmat ( Wanapasa ) Seasen kedua Pembahasan Dokumen Rencana Aksi tinggal diputuskan, namun sebelum
diputuskan perlu di rilis ulang kembali rencana aksi yang telah diakomodir , hal ini supaya
peserta dapat mengetahui dengan jelas. Setelah semuanya terakomodir dan tidak ada yang
tertinggal barulah Fasilitator kang Gunawan Mensyahkan naskah rencana aksi sebagai sebuah
dokumen akademik.
Glady Resik Ekspos Dokumen Rencana Aksi untuk hari ketiga kamis 22 April 2010.
Pembawa Acara : Risma ( MPL ) Launching Lagu Citarum paduan Suara : Sukmawati ( Elingan ) Paparan Ekspos Dokumen Rencana Aksi : Didin ( YPC ) Tanggapan Intansi Pemerintahan dan BUMN : Intansi Pemerintahan dan BUMN Noteker : Gunawan ( Cakram ) Pembacaan Rekomendasi : Deni Riswandani ( Ketua PKK‐DAS Citarum ) Penerima Rekomendasi : Kementrian Lingkungan Hidup Pusat Jakarta Pemandu Penandatanganan Prasasti Geksor : Tety ( LPSL ) Nyanyi lagu sabilulungan bersama : Ayu ( Garda Caah ) Durasi : 1/2 Jam ( 19.30 – 20.00 ) Wib Tujuan : Peserta hapal posisi dan fungsi Alat : Laptop, Infokus, layar, alat seni, prasasti Dalam latihan Glady Resik tersebut ditujukan agar masing masing yang mempunyai peran
setidaknya tahu harus bagaimana dan berbuat apa. Sehingga ketika puncak pelaksanaan
Ekspose Dokumen rencana aksi hari kamis 22 April 2010 semuanya sudah paham.
Hiburan Elektune Combo
Penyanyi : Ayu ( Garda Caah ) Pemain Keyboart : Dindin Rosydin ( KSC ) Gendang : Ohen ( KSC ) Pengatur Sound System : Asep Bule ( Gempar ) Durasi : 2 Jam ( 20.00 – 22.00 ) Wib Tujuan : Menghibur usai kelelahan berdiskusi 2 hari Alat : Keyboart, Gendang dan sound system Semua peserta Nampak semangat bernyanyi dan berjoget, hal ini dikarenakan selama dua hari
terus disibukan dengan diskusi dan menyusun rencana aksi. Hiburan ini juga dapat menjadi
penenang untuk persiapan puncak acara Ekspose Dokumen rencana aksi, Kamis 22 April 2010.
Kegiatan Workshop Hari Ketiga Kamis 22 April 2010
Hari ketiga Workshop adalah pertemuan para komunitas penggiat lingkungan yang tergabung
dalam PKK – DAS Citarum dengan Intansi Pemerintahan dan BUMN yang terkait dan terlibat
dengan DAS Citarum, Adapun materi dihari ketiga adalah Ekspose Dokumen rencana aksi serta
tanggapan intansi pemerintah dan BUMN terhadap dokumen tersebut, sehingga menjadi
dokumen rencana aksi yang strategis, sinergisitas dari stakeholder dan integritas dalam
mengelola DAS Citarum, Dihari ketiga juga dinyanyikan laounching lagu Citarum hasil karya cipta
Deni Riswandani.
Launching Lagu Citarum
Vokal : Paduan Suara PKK‐DAS Citarum Iringan Musik : Elektune Combo ( Keyboart dan Gendang ) Durasi : ½ Jam ( 08.00 – 08.30 ) Wib Tujuan : Mensosialisasikan lagu Citarum Semua Stakeholder DAS Citarum yang hadir dalam Workshop bernyanyi bersama dalam
launching lagu Citarum yang diciptakan oleh Kang Deni Riswandani, semua memberikan
sambutan dan apresiasi terhadap lagu Citarum, oleh karena itu pencipta lagu diminta untuk
menerangkan pesan lagu tersebut. Kang Deni sebagai pencipta lagu menjelaskan bahwa dirinya
bukan seniman ataupun pujangga, lagu ini diciptakan semata mata untuk kelestarian citarum,
pesan yang ingin disampaikan dalam lagu citarum adalah ajakan untuk mengelola citarum agar
kembali seperti dulu ( Indah, Menawan, Elok dan Lestari )
CD Lagu Citarum disampaikan
Ekspose dokumen rencana aksi hasil komunitas dan pakar serta tanggapan Intansi
Pemerintahan dan BUMN
Fasilitator : Didin Rosidin (YPC) Methode : Presentasi Durasi : 1. 1/2 Jam ( 08.30 – 10.00 ) Wib Tujuan : Intansi Pemerintahan dan BUMN dapat menanggapi dokumen Rencana aksi Alat : Laptop, Infokus dan Layar Infokus Noteker : Elga ( Baraya Bandung ) Dihari ketiga merupakan pertemuan semua stakeholder yang terkait dan terlibat di DAS Citarum
( Unsur pemerintah, Unsur Badan usaha dan Komunitas Masyarakat ) sesuai dengan agenda
hari ketiga adalah mensinergisitaskan rencana aksi pengelolaan DAS Citarum, rencana aksi versi
komunitas dan pakar yang sudah disusun di hari kedua lalu diekspose dan dipresentasikan
Untuk ditanggapi oleh intansi pemerintahan dan badan usaha. Hal ini dilakukan dalam rangka
menyempurnakan rencana aksi sehingga menjadi dokumen yang strategis. Semua yang hadir
diberikan kesempatan untuk berkontribusi berupa saran, tanggapan termasuk sanggahan. Dari
unsur pemerintah yang hadir dan member tanggapan adalah Kang Tedi dan teh Titi Novita (
Kementrian lingkungan hidup ), teh Nenden Suwardini ( BAPPEDA Kab. Bandung ), Kang Dodit (
BAPPEDA Kota Bandung ), Kang Dadang Hendarya ( BAPPEDA Kab, Bandung Barat ), teh Rika (
BPLHD Propinsi Jabar ), Kang Usep Kusmayani ( BPBD Propinsi Jabar ), Kang Endang ( BPLH Kab.
Bandung ), teh Siti Hadijah ( BPLH Kota Bandung ), Kang Tatang Setawan ( BPSDA Citarum ), teh
Ita Purwanti dan teh Dewi phrameswari ( PSDAPE Kab. Bandung ) kang Asep Kuryana dan teh
wiskayati ( BBWSC ). Dari unsur Badan Usaha yang hadir dan memberikan tanggapan adalah
kang alimin ( Indonesia Power ), kang Andrijanto dan teh Elyawati siregar ( PJT II ), kang
Gunawan ( PTPN VIII ), kang Avid R ( Perum Perhutani ), teh Ratih W ( ICWRMIP ), teh Renyasih (
6C ). pada umumnya semua yang hadir merespon dan memberikan apresiasi terhadap
dokumen rencana aksi yang strategis dan sinergisitas, Tinggal bagaimana membuat mekanisme
untuk bekerjasamanya.
Dokumen Rencana Aksi Terlampir
Pembacaan dan Penyerahan Rekomendasi serta Penandatanganan Prasasti
Pembaca Rekomendasi : Deni Riswandani ( Ketua PKK‐DAS Citarum ) Penerima Rekomendasi : Wakil Kementrian Lingkungan Hidup Pusat Jakarta Penandatanganan prasasti : Semua Stakeholder DAS Citarum Durasi : ½ Jam ( 10.00 – 10.30 ) Wib Tujuan : Sinergisitas Stakeholder dan Integritas Pengelolaan DAS Citarum Alat : prasasti GEKSOR dan Spidol Penyerahan rekomendasi dibacakan oleh ketua PKK – DAS Citarum Deni Riswandani yang
kemudian diserahkan kepada wakil dari Kementrian ingkungan Hidup (KLH) yaitu kang Tedi.
Setelah menerima rekomendasi Kang Tedipun memberi sambutan yang menegaskan bahwa
antara masyarakat, pemerintah, dan badan usaha harus ada kordinasi, sehingga tidak terjadi
mis‐ komunikasi. Oleh karena itu Workshop pertemuan antar Stakeholder DAS Citarum ini
adalah jembatan untuk mengsinergiskan rencana pengelolaan DAS Citarum. Setelah selesai
sambutan kang tedipun langsung menandatangani GEKSOR ( Gerakan Sadar Sorangan ) lalu di
ikuti oleh Intansi Pemerintahan lainnya sampai masing masing BUMN. Tidak lupa juga Peserta
Workshop. Sebagai tanda terimakasih kami kepada BBWSC yang telah memfasilitasi kegiatan
workshop ini, maka Prasasti Geksor yang sudah ditanda tangani kami serahkan untuk dipajang
di PPK PTGA BBWS Citarum.
Rekomendasi Terlampir
Penutupan
Durasi : 1. 1/2 Jam ( 10.30 – 12.00 ) Wib
Rangkaian acara penutupan dimulai dengan Penyampaian pesan dan kesan oleh Kang Haji Tarna
( PKBM ) An‐Noor sebagai wakil peserta, pembacaan Doa Penutup oleh Kang Ust Asep ( Eko
Pontren Nurul Bahri ), dengan berakhirnya kegiatan Workshop selama tiga hari, maka secara
resmi di tutup oleh PPK PTGA BBWSC yaitu Kang Asep Kuryana. Dan sebelum berpisah semua
Stakeholder DAS Citarum yang hadir menyanyikan lagu Citarum dan sabilulungan sebagai spirit
kebersamaan, dan diakhiri dengan bersalaman.
Bandung, 28 April 2010 Dewan Komunitas PKK – DAS Citarum
SUSUNAN ACARA WORKSHOP
Hari Pertama Selasa 20 April 2010 ( Pertemuan komunitas Penggiat yang tergabung dalam PKK – DAS Citarum )
Waktu Kegiatan Pemateri/Fasilitator Pemandu Acara
08.00 – 10.00 Wib Registrasi Peserta Panitia
10.00 – 12.00 Wib Pembukaan Sambutan Ketua Panitia Workshop Oleh Kang Asep Rohmandar Sambutan Ketua PKK DAS Citarum Oleh Kang Deni Riswandani,S.Sos Sambutan & Pembukaan OLeh PPK PTGA BBWS Citarum Oleh Kang Asep Kuryana S.T
Risma ( MPL )
12.00 – 13.00 Wib Sholat, Makan dan Istirahat
13.00 – 14.30 Wib Prolog Citarum Deni Riswandani ( Elingan/PKK‐DASC ) Diella Dachlan ( Media Roadmap ) Dewi ( BPLHD Propinsi JABAR )
Risma ( MPL )
14.30 – 15.30 Wib Sekolah Lapangan Advokasi Lingkungan
Didin Rosyidin ( YPC )Juandi ( Baraya Desa )
Gunawan ( Cakram )
15.30 – 16.00 wib Sholat & Snack
16.00 – 17.00 Wib Perkenalan instrument Pemetaan Masalah DAS Citarum wilayah Komunitas
Heri ( MPSA ) Rifal ( Filar News )
17.00 – 18.00 Wib Mandi Sore, Makan & Istirahat
18.00 – 19.30 Wib Sholat Magrib BerjamaahTausyiah Lingkungan Sholat Isya Berjamaah
Ust Pandi ( F. Manglayang )Ust Asep ( Eko Pontren Nurul Bahri ) Ust Daud ( YIMLB )
Ustz Nia Qolbu N( Fatayat NU )
19.30 – 21.00 Wib Inpentarisir dan Identifikasi masalah DAS Citarum perwilayah komunitas
Heri ( MPSA ) Rifal ( Filar News )
Elga ( Baraya Bandung )
Hari Kedua Rabu 21 April 2010 ( Pertemuan komunitas Penggiat Lingkungan & Pakar DAS Citarum )
Waktu Kegiatan Pemateri/Fasilitator Pemandu Acara
08.00 – 12.00 Wib Pemaparan pakar terkait masalah dan pengelolaan DAS Citarum. Serta perumusan bersama konsep rencana aksi yang strategis
DR. Elan Masbulan ( AHTRMI– Jakarta ) Prof . DR. Mubyar ( DPKLTS – Bandung ) Drs. Hidayat ( Budayawan – Sunda )
Deni Riswandani ( Elingan / PKK DAS Citarum )
12.00 – 13.00 Wib Sholat, Makan & Istirahat
13.00 – 15.30 Wib Pembagian kelompok / komisi sesuai dengan issu / masalah. Dan masing masing kelompok / komisi membahas rencana aksi
Eson ( Fortab ) Agus ( Kapas ) Cecep ( Baraya Bandung ) Dedi ( PGHI )
Eka ( PSB ) Dine ( K3A ) Euis ( LASWI ) Hani ( LP3U )
15.30 – 16.00 Wib Sholat Ashar & Snack
16.00 – 18.00 Wib Pleno Penyusunan Rencana Aksi Strategis Heri ( MPSA ) Rifal ( Filar News )
Gunawan ( Cakram )
18.00 – 19.30 Wib Sholat Magrib, Makan & Istirahat
19.30 – 21.00 Wib Glady Resik Ekspos Rencana Aksi dan Launching Lagu Citarum
Hari Ketiga Kamis 22 April 2010 ( Pertemuan komunitas Penggiat, Pemerintah & Badan Usaha )
Waktu Kegiatan Pemateri/Fasilitator Pemandu Acara
08.00 – 08.30 Wib Laoncing Lagi Citarum Paduan Suara PKK – DAS Citarum Sukma ( Elingan )
08.30 – 09.00 Wib Ekspos Rencana Aksi Didin Rosyidin ( YPC )
09.00 – 10.00 Wib Tanggapan, saran & Kritikan Pemerintah & Badan Usaha yang hadir Asep R ( PLAB )
10.00 ‐ 10.30 Wib Pembacaan Rekomendasi & Penandatanganan bersama
Deni Riswandani ( Elingan / PKK‐DAS Citarum ) Pemerintah, Bdan Usaha & Peserta Workshop
Tety ( LPSL )
10.30 – 11.30 Wib Penutupan Kesan & Pesan Oleh Perwakilan Peserta Pembacaan Do’a Penutup Oleh Ust Asep ( Ekopontren Nurul Bahri ) Penutupan Acara seca Resmi Oleh Asep Kuryana PPK PTGA BBWSC )
Risma ( MPL )
11.30.12.00 Wib Nyanyi Lagu Citarum & Sabilulungan Bersama serta Bersalaman
Seluruh Stakeholder DAS Citarum yang hadir di Workshop
Sukma ( Elingan ) Ayu ( Garda Caah )
Daptar Peserta Workshop
NO ORGANISASI KOMUNITAS PENGGIAT LINGKUNGAN KETUA / UTUSAN
1 WANAPASA Kertasari AGUS RAHMAT YANTO
2 MPSA ( Masyarakat Peduli Sumber Air ) Kertasari DEDE JUHARI. AGUS
3 FKPA ( Forum Komunitas Pencinta Alam ) Kab. Bandung MOHAMMAD KHADAFI DEDIH
4 MPL ( Mahasiswa Peduli Lingkungan ) Baleendah RISMA LUPUS
5 PCC ( Pramuka Cinta Citarum ) Kab. Bandung BUSONO DINI
6 LP3U ( Lembaga Pendidikan, Pengembangan dan Pemberdayaan Umat ) Pacet HANIEDEN
7 RADIO KOMUNITAS CITRA Kertasari WAHYUDIN IMAS SURYATI
8 GARDA CAAH Majalaya IWAN KUSTIAWAN. AGUSTIARA RAHAYU
9 ELINGAN ( Elemen Lingkungan ) Jawa Barat DENI. RISWANDANI SRI FITRI
10 GEMAS ( Greget Masyarakat Solokan Jeruk ) Solokan Jeruk AGUS TRESNA SAHRIKA
11 GAPPURA ( Gabungan Pemuda Peduli Cirasea HADI CAHYADI NUR INDAH
12 SSC ( Seni Sastra Citarum ) EKA SUSILAWATI. CEPI SUGIANTO
13 BARAYA BANDUNG ( Baleendah ) ELGACECEP YUSUF
14 BARAYA DESA Kab. Bandung HERI JABRIG JUANDI
15 KOPEL ( Komunitas Peduli Lingkungan ) Banjaran WAWAN ARSUS HERA NURRAHMIATI
16 CAKRAM ( Central Aksi dan Kreasi Ranca Manyar )Desa Ranca Manyar Baleendah
ADIMNENENG
17 PGHI ( persatuan Guru Honor Indonesia ) Jawa Barat DEDI MULYADI ATI RUSMIATI
18 PLAB ( Perpustakaan Lingkungan Anak Bangsa ) Kab. Bandung ASEP ROHMANDAR IWAN SETIAWAN
19 FORTAB ( Forum Tatar Bandung ) Lembang KBB ESON TARHASAN. S. ANGGA
20 SPECIAL ( Seniman Pencita Lingkungan ) Katapang YULI MINTADARA CECEP
21 AKAR GUNUNG GEULIS Sumedang DANI
22 TAPAL Dayeh Kolot SANUSIASEP S
23 EKO PONTREN Nurul Bahri Ketapang ASEP SETIAWAN FATIMAH ZAHRA
24 TALAS ( Pencinta Lingkungan Alam Semesta ) Baleendah DEDEN FATAH EDI YUSUP
25 WANCI ( Walungan Citarum ) Ranca Manyar JAJANG KD DADAN R
26 YPC ( Yayasan Peduli Citarum ) Margahayu DIDIN ROSIDIN HENRIAWAN
27 KAPAS ( Kelompok Anak Peduli Alam Semesta ) Banjaran AGUS HERMAWAN. WIWIK WAHYUDIN
28 KATARA Paseh ANJAR RAHMAN
29 PANJI TANI PASEH MEMED OWI NAHROWI
30 GEMPAR ( Gerakan Masyarakat Peduli Alam Raya ) P FATHONI
31 GMM ( Generasu Muda Majalaya ) Majalaya SUMARNA
32 ANOM CILEUNYI IVANINDRA
33 KOMUNITAS GUNUNG MANGLAYANG FANDI
34 MPC ( Masyarakat peduli citarik ) Cicalengka RUDILUSI
35 LASWI ( Laskar Wanita ) Cicalengka EUISELLY YULIFAH
36 Fatayat NU Kab. Bandung NIA QOLBUNIA SAHIDAH
37 LPSL ( Lembaga Pengkajian Sosial dan Lingkungan Gede Bage Bandung SHOLEH. TETI SUGIARTI
38 PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ) AN‐NUR Ibun H. TARNA. NANANG
39 FILAR NEWS Kab. Bandung RIFAL ZAELANI. GUNAWAN
40 YIMLB (Yayasan Insan Mitra Lestari Bangsa ) Pangalengan DAUDARIF SAMBAS
41 JAWARA ( Jatining Wargi Abdi ) Katapang BANG SONI YUDI
42 K3A ( Kelompok Kerja Komunikasi Air ) Bandung DINE DADAN
43 KSC ( Komunitas Seniman Citarum ) Sadang DINDIN ROSYIDIN OHEN
45 PAMALI ( Paguyuban Masyarakat Lingkungan ) ASEP BULE