pk - 03 upo-pengelolaan obat napza rev 01

Upload: athie-maniez

Post on 09-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENGELOLAAN OBAT NAPZA

TRANSCRIPT

PETUNJUK KERJA

1. NAMA PEKERJAAN

1.1 Pengelolaan obat narkotika dan psikotropika

2. TUJUAN PROSES

2.1 Sebagai acuan dalam pengelolaan obat narkotika dan psikotropika di unit pelayanan obat Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kecamatan Cilandak.3. KETERAMPILAN PETUGAS

3.1 Dokter/daokter gigi/ spesialis

3.2 Apoteker ( Kecamatan )

3.3 Asisten Apoteker ( Kecamatan )

3.4 Penanggung Jawab obat

4. PERALATAN

4.1 Alat4.1.1 Lemari Obat khusus/Laci terkunci

4.1.2 Lumpang dan alu

4.2 Bahan4.2.1 Plastik / kantong plastik

4.2.2 Etiket

4.2.3 Obat sesuai resep asli ( tanda tangan doketr yang memeriksa )5. URAIAN UMUM

5.1 Napza singkatan dar Narkotika , Psikotropika dan Zat adiktif lainnya, adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang ( pikiran, peresaan dan perilakuknya ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologik5.2 Obat narkotika menurut Undang-undang RI nomor 22 tahun 1977 ada 3 golongan narkotika :

5.2.1 Golongan I : hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan

5.2.1.1 Mmisal Heroin, ganja,kokain

5.2.2 Golongan II : berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi

5.2.2.1 Morfin, Petidindan beberapa turunan/garam narkotika dalam golongan ini

5.2.3 Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan /atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai poteansi tinggi mengakibatkan ketergantungan, yang masuk dalam golongan ini adalah :

5.2.3.1 Kodein

5.2.3.2 Garam-garam narkotika dalam golongan ini

5.3 Obat psikotropika menurut Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika ada 4 golongan:5.3.1 Golongan I : LSD, Ekstasi, meskalin, psilosin

5.3.2 Golongan II : ( Amfetamine, metmfetamin ( Shabu ) dll

5.3.3 Golongan III : adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan, obat psikotropika yang masuk dalam golongan ini adalah :

5.3.3.1 Phentobarbital

5.3.3.2 Siklobarbital

5.3.3.3 Pentazosin

5.3.3.4 Flunitrazepam

5.3.4 Golongan 4 : adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan, termasuk dalam golongan ini adalah :

5.3.4.1 Diazepam

5.3.4.2 Nitrazepam

5.3.4.3 Fenobarbital

5.3.4.4 Barbital

5.3.4.5 Klobazam

5.3.4.6 Klordiazepoxide5.4 Penggunaan obat narkotika dan psikotropika di puskesmas, dilakukan dengan cara hati-hati dan merupakan terapi/pengobatan jika diperlukan, dan hanya boleh diresepkan oleh dokter.

5.5 Hati-hati dalam pemakaian dan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika karena ada sanksi hukum, jika penggunaan tidak sesuai indikasi/ terapi

5.6 Referensi :

5.6.1 Informasi penanggulangan Napza dalam rangka dialog interaktif di propinsi DKI Jakarta tahun 2002 ( UKKR )

5.6.2 Informasi penanggulangan Napza secara terpadu Dirjen Bina Kesmas Depkes RI tahun 2004( Ada diUKKR )

6. INSTRUKSI KERJA

Penerimaan, Penyimpanan dan Pendistribusian Obat narkotik dan Psikotropik

6.1 Semua obat narkotika dan psikotropika disimpan di unit pelayanan obat/gudang obat, setelah diserahkan dari pengurus barang obat ( PB farmasi)

6.2 Obat diberikan dari gudang puskesmas kecamatan Cilandak dengan berita acara

6.3 Daftar obat yang diterima dicatat kedalam buku penerimaan obat dari gudang

6.4 Obat dimasukkan ke dalam lemari/laci terkunci yang terbuat dari kayu/besi, tempat penyimpanan khusus berupa lemari berukuran kurang dari 40 x 80 x 100 cm ( Kecamatan ) dan bisa di laci terkunci di kelurahan, dan harus diletakkan pada tempat yang aman dan tidak terlihat dengan jelas

6.5 Pengeluaran obat narkotika dan psikotropika berdasarkan resep asli dari dokter/drg/spesialis yang ditandatangani oleh dokter yang memberikan resep ( tidak dilayani jika tidak asli dan tidak ada tandatangan dokter)

6.6 Resep obat narkotika dan psikotropika yang asli disimpan di lemari khusus narkotika dan psikotropika/laci obat napza

6.7 Semua obat yang tetrcantum dalam resep yang mengandung narkotika dan psikotropika sudah tercatat dalam pengeluaran obat sebelum disimpan

6.8 Simpan resep yang mengandung narkotika dan psikotropika yang asli di dalam lemari khusus /jadi satu dengan obat narkotika dan psikotropika

6.9 Catat pengeluaran obat narkotika dan psikotropika di kartu stok langsung

6.10 Jumlah obat harus sesuai dengan kartu stok, tidak ada ketidaksesuaian

7. CATATAN MUTU

7.1 Lembar resep asli ( dalam lemari /laci khusus )

7.2 Buku penerimaan obat dari gudang

7.3 Kartu stok obat.

7.4 Form lembar pencatatan resep harian