pil kb.doc
DESCRIPTION
kontrasepsiTRANSCRIPT
KONTRASEPSI ORAL
( PIL )
DEFINISI
Kontrasepsi oral adalah suatu cara pencegahan terjadinya kehamilan dengan cara
pemberian preparat (obat) yang mengandung estrogen dan progesteron sintetik secara
oral.
DASAR FISIOLOGI
Preparat kontraspsi oral dari estrogen dan progesteron sintetik menyekat stimulasi
ovarium dengan mencegah pelepasan FSH dari kelenjar hipofisis anterior. Pada keadaan
tidak adanya FSH folikel tidak matang dan ovulasi tidak terjadi. Progestin (bentuk
sintetik progesteron) menekan gelombang Luteinizing Hormon, mencegah ovulasi dan
juga mengubah mukus servikal sehingga tidak dapat dipenitrasi oleh sperma.
JENIS-JENIS KONTRASEPSI ORAL
Tausk (1975) membagi macam-macam kontrasepsi menjadi :
1. Pil kombinasi, adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron
(progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada 0,05 mg, 0,08 mg, dan 0,1 mg
pertablet. Diminum setiap hari selama 3 minggu diikuti dengan 1 minggu tanpa
pil atau placebo pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya perdarahan surut.
2. Pil sekuensial, adalah pil kontrasepsi yang cara pemberiannya pada 2 minggu
pertama hanya diberikan estrogen saja , dilanjutkan dengan pil kombinasi selama
1 minggu lalu 1 minggu berikutnya tidak makan pil apapun sehingga pada akhir
minggu ke-4 terjadi perdarahan haid (widhrawl bleeding).
3. Pil normofasik, adalah pil kontrasepsi yang kerjanya berada diantara cara kerja pil
kombinasi dan pil sekuensial dimana selama 7 hari pertama hanya diberi pil yang
berisi estrogen saja kemudian disusul pemberian estrogen dan progesteron selama
15 hari.
1
4. Pil trifasik, adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah yang diminum dalam 3 fase
siklus haid dalam dosis yang berbeda-beda yang untuk setiap fase berbeda
warnanya.
6 tablet warna coklat berisi levenorgestel 50 mikrogram dan etinil
estradiol 30 mikrogram
5 tablet warna putih berisi levonorgestel 75 mikrogram dan etinil estradiol
40 mikrogram
10 tablet warna kuning berisi levonorgestel 125 mikrogram dan etinil
estradiol 30 mikrogram
Pil ini diminum pada hari ke 5 haid setiap hari sebaiknya setelah makan
malam atau sebelum tidur malam
5. Pil mini (low dose continuous progesteron), adalah pil kontrasepsi yang hanya
terdiri atas progesteron saja dalam dosis yang rendah (0,5 mg atau kurang) dan
diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
6. Pil pagi (after morning pills), disebut juga kontrasepsi pasca coitus adalah pil
berisi estrogen dosis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan coitus
pada malam harinya.
CARA PEMAKAIAN PIL KB
1. Bilamana mulai makan pil KB
a. Pasca persalinan (post partum)
Mulai makan pil KB 30 – 40 hari pasca persalinan
Pakai cara lain dulu (kondom), baru setelah haid datang makan pil
KB
Diberikan induksi haid, setelah terjadinya withdrawl bleeding,
barulah mulai makan pil KB
b. Pasca keguguran (post abortum)
Langsung makan pil KB
1 – 2 minggu post abortum
setelah haid pertama post abortum
c. Pada tukar (ganti) jenis pil KB
2
d. Pada waktu interval
2. Bagaimana cara memulai makan pil KB
a. untuk pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan pil pada hari
ke-5 siklus haid lalu setiap hari 1 tablet diikuti tidak makan pil selama 6-7
hari
b. untuk yang berisi 28 tablet mulai makan pil pada hari pertama siklus haid,
lalu 1 tablet setiap hari terus menerus
3. Bagaimana memilih pil KB yang sesuai
Dengan mengenali 3 tipe pada wanita dan mengetahui isi pil KB yang diberikan.
Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe utama wanita :
Estrogenik, adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap
pemberian estrogen, mereka peka terhadap estrogen
Balanced, adalah wanita-wanita yang bersifat seimbang antara estrogenik
dan progestogenik
Progestogenik, adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya
terhadap pemberian progesteron, mereka peka terhadap progesteron
Untuk mengenalinya dengan mennayakan pola haidnya memperhatikan bentuk
fisik dan vital statistik tubuhnya dan melihat reaksi terhadap terapi hormonalnya
yang lalu.
CARA KERJA
Estrogen
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi,
perjalanan sel telur atau implantasi. Disamping itu penambahan estrogen dalam
pil kombinasi bertujuan untuk menjamin belangsungnya siklus haid dan
mengurangi insidens breakthrough bleeding.
Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan
selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidak selalu dihambat oleh pil
kombinasi yang mengandung estrogen 50 mikrogram atau kurang. Kalaupun daya
preparat ini tinggi, itu adalah pengaruh progesteron disamping estrogen.
3
Implantasi ovum yang telah dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi seperti
pada after morning pills yang diberikan pada pertengahan siklus haid karena akan
menimbulkan efek anti progesteron, sehingga terjadi pertumbuhan endometrium
yang menghambat implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian
estrogen pasca konsepsi.
Estradiol yang dipakai dalam pil kombinasi adalah etinil estradiol atau mestranol
(etinil estradiol – 3 – metil eter)
Progesteron
Fungsi progesteron adalah menyebabkan endometrium untuk implantasi dan
mempertahankan kehamilan. Namun dalam dosis tertentu yang diatur baik,
progesteron mempunyai khasiat kontrasepsi anatara lain :
1. lendir serviks mengalami perubahan menjadi lebih pekat (servical prop),
sehingga penetrasi dan transportasi sperma selanjutnya lebih sulit
2. kapasitasi sperma dihambat oleh progestron. Kapasitasi diperlukan oleh
sperma untuk membuahi sel telur dan menembus rintangan disekeliling ovum
3. jika progesteron diberikan sebelum konsepsi maka perjalanan ovum dalam
tuba akan terhambat
4. implantasi dihambat sebelum ovulasi. Walaupun ovulasi dapat terjadi,
produksi progesteron dari korpus luteum akan berkurang, sehingga implantasi
dihambat
5. penghambatan ovulasi melalui fungsi hipothalamus- hipofisis – ovarium
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi Utama :
Kehamilan; diketahui atau diduga
Tromboplebitis (riwayat atau masih diderita)
Gangguan tromboemboli (riwayat atau masih diderita)
Stroke (riwayat atau masih diderita)
Penyakit cerebrovaskuler (riwayat atau masih diderita)
Oklusi koroner atau serangan jantung (riwayat atau masih diderita)
Kerusakan hati, gangguan fungsi hati atau hepatitis akut
4
Tumor hati jinak atau ganas (riwayat atau masih diderita)
Neoplasia estrogen dependent (riwayat atau amsih diderita)
Perdarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosa
Karsinoma sistem reproduksi (riwayat atau masih diderita)
Migrain kepala klasik (dengan aura)
Kontraindikasi Relatif :
Berikan peringatan atau konsultasi ekstra serta buat keputusan yang bersifat individual
terhadap wanita dengankondisi seperti ini :
Berusia lebih 35 tahun dan merokok
Hipertensi TD 140/90 mmHg
DM
Asma
Penyakit jantung (riwayat atau masih diderita)
Penyakit ginjal (riwayat atau masih diderita)
Penyakit kandung empedu (riwayat atau masih diderita)
Lupus eritomatosus
Depresi (riwayat atau masih diderita)
Tindakan bedah tertentu dan membutuhkan immobilitas yang lama
Usia lebih 50 tahun
Karsinoma payudara diketahui/diduga
EFEK SAMPING
Status hormon
Sistem reproduksi Sistem pramenstruasi
Kondisi umum Sistem kardiovaskuler
Kelebihan estrogen
Perubahan kistik payudaraEkstropi serviksDismenorhoeHipermenorhoeMenorhagi dan pembekuan darahUkuran payudara membesarMukorea
Distensi abdomen (gloating) Pusing, sinkopEdemaSakit kepala (siklus)IritabilitasKram kakiMual muntah
KloasmaFaringitis nasal kronisInfluensa lambung dan varicellaDemam tinggi dan rhinitis alergikInfeksi traktus
Kapiler mudah pecah (rapuh)StrokeTrombosis vena darahHemiparesis (rasa baal dan kelemahan unilateral)Telangiekstasis
5
Defisiensi estrogen
Kelebihan progestin
Defisiensi progestin
Kelebihan
Pembesaran uterusPertumbuhan fibroid uterus
Menstruasi yang tertundaVaginitis atropikPerdarahan dan munculnya bercak pada hari pertama sampai 9 hari pemakaian pilPerdarahan dan bercak terus berlendirSecara lamban menurun, hipomenorheaGajala-gejala relaksasi panggul
ServisitisLamanya mengalir menurunMoniliasis
Perdarahan dan muncul bercak pada 10-21 hari pemakaian pilMenstruasi yang tertundaDismenorheaCepat mengalir dan membekuHipermenorhea dan menorhagia
Perubahan visual (siklus)Peningkatan BB (siklus)
urinarius
GugupGejala vasomotor
Nafsu makan meningkatKelemahanGejala-gejala hipoglikemiLibido menurunNeurodermatitisPenambahan berat badan (siklus)
Jerawat
Penyakit tromboembolik
HipertensiDilatasi vena kaki
6
androgen Ikterik kolostatikHirsutismeLibido meningkatKulit tubuh dan kepala (scalp) berminyakKemerahan dan pruritus edema
DAFTAR PUSTAKA
7
Brunner & Suddarth ; 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam ; 1998, Sinopsis Obstetri, Edisi 2, Jakarta : EGC
Varney, Helen; 2002, Buku Saku Bidan, Jakarta : EGC
Wiknjosastro, Hanifa ; 1997, Ilmu Kebidanan, Edisi ketiga, Jakarta : Yayasan bina
pustaka Sarwono Prawirohardjo
8