petunjuk teknis kacang tanah dan ubijalar cf skr
TRANSCRIPT
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian i
PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN UBI JALAR MELALUI COUNTERPART FUND SECOND KENEDY ROUND (CF-SKR)
TAHUN ANGGARAN 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
2016
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian i
KATA PENGANTAR
Kacang tanah dan ubijalar merupakan komoditas strategis di Indonesia selain padi, jagung dan kedelai sebagai bahan pangan, pakan maupun industri. Kandungan nutrisi kacang tanah dan ubijalar cukup tinggi karena selain sumber karbohidrat juga mengandung vitamin A, B1 dan C sehingga sangat baik untuk perbaikan gizi masyarakat.
Upaya peningkatan produksi kacang tanah dan ubi jalar perlu dilakukan sebagai upaya dalam mengantisipasi kebutuhan pemenuhan bahan baku pangan, pakan dan bahan baku industri. Pada tahun 2016 Pemerintah menetapkan sasaran produksi kacang tanah sebesar 755.750 ton dan ubi jalar sebesar 2.700.000 ton.
Untuk itu diperlukan strategi peningkatan produksi kacang tanah dan ubi jalar untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri tahun 2016 yang akan dilakukan melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam. Peluang peningkatan produksi dalam negeri masih cukup luas, dengan di dukung iklim yang sesuai, ketersediaan teknologi tepat guna, besarnya permintaan dalam negeri serta dukungan program Pemerintah. Salah satu dukungan pendanaan untuk pencapaian sasaran produksi kacang tanah dan ubi jalar adalan dialokasikan dana dengan sumber anggaran dari Counter Part-Second Kenedy Round (CF-SKR)
Dalam rangka mempedomani pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan ubi jalar sumber dana CF-SKR tahun 2016, maka disusun Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi kacang tanah dan ubi jalar bantuan CF-SKR Tahun 2016 sebagai acuan bagi satker masing-masing daerah dalam menyusun Petunjuk Teknis (Juknis).
Dengan diterbitkannya Petunjuk Teknis Pengelolaan kacang tanah dan ubi jalar sumber dana CF-SKR tahun 2016, diharapkan semua pihak dapat saling berkoordinasi dan bersinergi sehingga kegiatan pengelolaan kacang tanah dan ubi jalar sumber dana CF-SKR tahun 2016 dapat berjalan sesuai yang diharapkan serta tercapainya sasaran produksi sesuai yang ditetapkan
Jakarta,
Direktur Jenderal Tanaman Pangan
Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc NIP 196002101988031001
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Tujuan ………..............................................................................
C. Definisi........................................................................................
D. Dasar Hukum……………………..................................................
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ......................................
A. Sasaran ........................................................................................
B. Strategi .........................................................................................
C. Kebijakan .....................................................................................
PROGRAM, KEGIATAN DAN OUTPUT PENGELOLAAN
PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI.….………….
A. Program dan Kegiatan..................................................................
B. Uraian Pelaksanaan Kegiatan…………………………………..…
C. Penilaian Resiko Indikator Kinerja Keberhasilan………………...
D. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Program dan Kegiatan…………..
PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH MELALUI BANTUAN DANA HIBAH CF-SKR KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN UBIJALAR TAHUN 2016 ………………….. A. Gambaran Umum, dan Indikator Keberhasilan ……....................
B. Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah ……………………….
C. Penyusunan Juknis Bantuan Pemerintah..................................
D. Ruang Lingkup Pemberian Bantuan……………........................
E. Pemanfaatan dan Persyaratan Penerima Bantuan.................
F. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah ……………………
G. Cara Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah……………….
H. Seleksi Penerima Bantuan Pemerintah………………………….
I. Bentuk Bantuan Pemerintah………………..............................
J. Tata Kelola Pemberian Bantuan…………………………………..
1
1
2
3
7
12
12
12
13
15
15
17
23
24
26
26
28
29
30
35 36 38 38 40
KATA PENGANTAR ………………………………………………….………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..…….. iv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… v
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian iii
K. Dukungan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Pemerintah………
PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN......................
A. Pengendalian……………………………………………………….
B. Pemantauan dan Evaluasi…………………….............................
C. Evaluasi ……………………………………………………………..
D. Pelaporan………….......................................................................
PENUTUP……………….................................................................
LAMPIRAN……………………………………………………………
43 46
50
57
57
58
59
60
63
64
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Kacang Tanah Dan Ubijalar Tahun 2016........................................
7
Tabel 2 Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Tahun
2016……………………………………………………………………..
9
Tabel 3 Sasaran, Startegi dan Indikator Kinerja……………………….. 15
Tabel 4 Faktor Resiko……………………………………………………… 16
Tabel 5 Jadwal Tentatif Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Dalam Bentuk
Barang/Uang…………………………………….............................
17
Tabel 6 Contoh Rincian bantuan…………………………………………….. 31
Tabel 7 Alokasi Anggaran Bantuan Pemerintah …………………………… 32
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Tahun 2016 ……………
50
Lampiran 2 Lokasi Areal Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar 51
Lampiran 3 Contoh dan Format Penyaluran Bantuan Pemerintah.…..….... 52
Lampiran 4 Format-Format Laporan……………………………………….... 67
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang tanah dan ubijalar merupakan komoditas strategis di Indonesia
selain padi, jagung dan kedelai sebagai bahan pangan, pakan maupun
industri. Kandungan nutrisi kacang tanah dan ubijalar cukup tinggi
karena selain sumber karbohidrat juga mengandung vitamin A, B1 dan
C sehingga sangat baik untuk perbaikan gizi masyarakat. Beragamnya
produk olahan berbahan baku kacang tanah dan ubijalar mendorong
tersedianya bahan baku yang cukup baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Ubijalar mengandung karbohidrat yang tinggi dan dapat dijadikan
sebagai sumber utama subtitusi beras atau sebagai tanaman
diversifikasi pangan. Ubijalar kelebihannya dibandingkan dengan umbi-
umbian lain adalah mengandung betakarotin, antosianin, dimana unsur
tersebut dapat mencegah penyebab kanker dan juga mengandung
vitamin A dan C yang tinggi dan sangat baik untuk kesehatan manusia.
Sementara kacang tanah selain mengandung karbohidrat, juga
mempunyai kandungan protein nabati yang cukup tinggi.
Memasuki era millennium yang akan datang dimana jumlah penduduk
dunia meningkat akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan
pangan, sedangkan ketersediaan lahan semakin berkurang sehingga
diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi. Upaya tersebut
antara lain dengan model integrasi antara budidaya yang monokultur
(kacang tanah dan ubijalar) dengan tumpangsari (ubikayu dengan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
2
kacang tanah) sesuai anjuran teknologi spesifik lokasi. Dari model ini
diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para petani disekitarnya untuk
dapat menerapkan model tersebut dilahan miliknya.
Sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu adanya suatu
terobosan melalui suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bantuan
Indonesia - Jepang (JICA).
Melalui fasilitasi bantuan JICA, petani yang mendapatkan bantuan dari
kegiatan ini diharapkan selain produksinya meningkat juga dapat
menyimpan dana hasil panen yang nilainya lebih besar dari dana
bantuan yang diterima sehingga pada musim-musim tanam berikutnya
dapat digunakan untuk pengadaan sarana produksi dan usaha
budidaya lainnya secara berkesinambungan. Dengan demikian para
petani dapat mandiri dalam meningkatkan pengetahuan/skill dan
pendapatan, melalui penerapan manajemen pertanian terpadu pada
budidaya kacang tanah dan ubijalar.
Petani penerima bantuan dari kegiatan JICA diharapkan dapat
menanam kacang tanah dan ubijalar pada tahun berikutnya. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana bantuan tersebut
dimanfaatkan dan dikembangkan seoptimal mungkin. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan integrasi ini akan dibina dan dikawal oleh
Dinas Pertanian setempat (provinsi dan kabupaten).
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
3
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendukung peningkatan produktivitas dan produksi kacang tanah
dan ubijalar nasional dalam rangka mencapai sasaran produksi
kacang tanah dan ubijalar tahun 2016 yang telah ditetapkan
melalui CF-SKR.
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan sarana produksi budidaya kacang tanah dan
ubijalar berupa benih, pupuk dan pestisida/herbisida
spesifikasi lokasi secara gratis bagi kelompok tani/Gapoktan.
b. Meringankan beban biaya usaha tani kacang tanah dan
ubijalar bagi kelompok tani/gapoktan peserta CF-SKR
c. Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya kacang
tanah dan ubijalar sesuai rekomendasi, untuk mencapai
tingkat produktivitas tinggi.
d. Meningkatkan produktivitas dan produksi kacang tanah dan
ubijalar
e. Memfasilitasi dan memediasi stakeholders terkait dalam
rangka mendukung peningkatan produksi dan
pengembangan komoditas kacang tanah dan ubijalar dari
hulu hingga hilir.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
4
C. Definisi
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah
kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/nonpemerintah
2. Counterpart Fund-Second Kennedy Round yang
selanjutnya disebut CF-SKR merupakan dana hibah yang
diberikan dari JICA (Pemerintah Jepang) untuk disalurkan
atau transfer uang, barang atau jasa kepada
kelompok/masyarakat pertanian yang mengalami risiko sosial
keterbatasan modal sehingga mampu mengakses pada
lembaga permodalan secara mandiri.
3. Bantuan Pemerintah bentuk bantuan sarana prasarana
diberikan kepada kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Lembaga pendidikan, Lembaga keagamaan,
dan lembaga kesehatan
4. Bentuk Bantuan Pemerintah melalui bantuan luar negeri
(CF-SKR) kacang tanah dan ubijalar adalah bantuan
Sarana/Prasarana
5. Bantuan Sarana/Prasarana Program CF-SKR adalah
bantuan berupa paket sarana produksi meliputi benih kacang
tanah/bibit ubijalar, pupuk, pestisida/herbisida yang diberikan
kepada kelompok tani/Gapoktan, dalam rangka pelaksanaan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
5
kegiatan Intensifikasi untuk mendukung pencapaian sasaran
produksi kacang tanah dan ubijalar.
6. Kelompok tani adalah kumpulan Petani/peternak/pekebun
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan
kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan
komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta
mengembangkan usaha anggota.
7. Gabungan Kelompok tani (gapoktan) adalah Gabungan
kelompoktani (GAPOKTAN) adalah kumpulan beberapa
kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
8. Usaha tani, adalah usaha dibidang pertanian, peternakan
dan perkebunan.
9. Pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan), adalah seluruh kegiatan
yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,
pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya
alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan
berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga
kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan masyarakat 10. Petani, adalah perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
6
satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang
meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran,
dan jasa penunjang.
11. Kelompok tani/Gapoktan dalam program pengelolaan
produksi kacang tanah dan ubijalar CF-SKR meliputi
kelompok tani/Gabungan kelompok tani yang berusaha tani
pada lahan tanaman pangan dan atau petani perkebunan
yang berusaha tani tanaman pangan pada lahan perkebunan
dan/atau Lembaga Masyarakat di Sekitar Hutan (LMDH)
yang berusaha tani tanaman pangan pada lahan perhutani
atau lahan kehutanan dan /atau lembaga masyarakat lainnya
yang berusaha tani kacang tanah dan ubijalar pada lahan
tidur/lahan bera.
12. Kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan pemerintah
Program CF-SKR adalah kelompok tani/Gabungan
kelompok tani yang berusaha tani pada lahan tanaman
pangan.
13. Pengembangan adalah suatu areal pertanaman dengan
luasan tertentu yang dapat menjadi pusat percontohan bagi
petani dan masyarakat sekitarnya dalam upaya peningkatan
produktifitas yang signifikan.
14. Intensifikasi pertanian adalah Pola penerapan teknologi
usahatani budidaya komoditas, yang dititik beratkan dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas serta
produktivitas per hektar, dengan tujuan untuk meningkatkan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
7
produktivitas sumberdaya alam per satuan luas melalui
penerapan teknologi tepat guna, peningkatan pemanfaatan
semua sarana dan prasarana seperti air, benih unggul,
pupuk dan pestisida .
15. Intensifikasi kacang tanah dan ubijalar adalah Pola
penerapan teknologi usahatani budidaya kacang tanah dan
ubijalar, yang dititik beratkan dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kuantitas serta produktivitas per hektar.
16. Ekstensifikasi Perluasan Areal Tanam melalui
Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kacang tanah
dan ubijalar adalah kegiatan penambahan areal tanam
melalui peningkatan Indeks pertanaman baik di lahan sawah,
lahan kering.
17. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh
Pemerintah baik berupa varietas baru maupun varietas lokal
yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil dan/atau
sifat-sifat lainnya.
18. Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih bina yang
telah disertifikasi.
19. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA, adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
8
20. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/lembaga
yang bersangkutan
21. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut
PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa
PA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN
D. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Pengelolaan Produksi Kacang tanah
dan ubi jalar 2016 sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Petani
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
9
7. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
10. Undang-Undang Nomor 128 tahun 2012, tentang Pangan
11. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004 tentang Tata cara
Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi Penerimaan
Bukan Pajak.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
10
18. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan
kelima atas Peraturan Presiden No.47 tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
19. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara.
20. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
21. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan
Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementerian
Negara
22. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2014 tentang Perubahan
Keenam atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementerian
Negara
23. Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan
Ketujuh atas Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eseon I Kementerian
Negara
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
11
24. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Presiden Nomor 54
Tahun 2010;
25. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang Perubahan
ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
26. Peraturan Presiden No.4 tahun 2015, Perubahan keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
27. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet
Kerja Periode 2014-2019.
28. Peraturan Presiden N0. 2 Tahun 2015, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN) tahun
2015 - 2019
29. Peraturan Presiden N0.45 tahun 2015, tentang Kementerian
Pertanian
30. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2016
31. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2016
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
12
32. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang
Bagan Akun Standar;
33. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007, tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara
34. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 171/KMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
35. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan;
36. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga
37. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN;
38. Peraturan Menteri keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang
Bagan Akun Standar
39. Peraturan Menteri keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga
40. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/OT.140/
10/2006 tentang Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang
Baik dan Benar (Good Agriculture Practises);
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
13
41. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/
3/2013 tentang Pedoman Administrasi Keuangan kementerian
Pertanian.
42. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/Pd.310/ 9/2006
tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal
Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan
Direktorat Jenderal Hortikultura
43. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1243)
44. Peraturan Menteri Pertanian Nomor.56/Permentan
/PK.110/11/2015 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran
Benih Bina Tanaman Pangan, dan Tanaman Hijauan Pakan
Ternak
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
14
BAB II
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Sasaran
Dalam upaya peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar untuk
mencapai sasaran produksi kacang tanah tahun 2016 ditargetkan
sebesar 755.750 ton dan ubijalar tahun 2016 ditargetkan sebesar
2.700.000 ton. Rincian sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas,
dan produksi kacang tanah dan ubijalar sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Kacang Tanah dan Ubijalar Tahun 2016
Luas Tanam (Ha) 552.250
Luas Panen (Ha) 525.950
Produktivitas (Ku/Ha) 14,37
Produksi (Ton) 755.750
Luas Tanam (Ha) 184.936
Luas Panen (Ha) 176.129
Produktivitas (Ku/Ha) 153,30
Produksi (Ton) 2.700.000
KACANG TANAH
UBIJALAR
KOMODITI URAIAN SASARAN 2016
Sasaran tersebut dapat dicapai dengan asumsi semua faktor
pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan antara lain
tersedianya sarana prasarana produksi, sumberdaya manusia, lahan,
air, iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
15
B. Strategi
Strategi pencapaian produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016
melalui CF-SKR dilakukan dengan:
1. Intensifikasi
Intensifikasi dilakukan melalui perbaikan usahatani budidaya
kacang tanah dan ubijalar, dalam rangka meningkatkan kualitas dan
kuantitas serta produktivitas per hektar melalui penerapan teknologi
yang telah direkomendasikan disertai pengawalan, sosialisasi,
pemantauan, pendampingan dan koordinasi.
2. Ekstensifikasi
Ekstensifikasi dilakukan dengan cara Perluasan Areal Tanam
melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) pada lahan
sawah maupun lahan kering.
3. Pengamanan Produksi
Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengurangi dampak
perubahan iklim seperti kabanjiran dan kekeringan serta
pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) dan
pengamanan kualitas produksi serta mengurangi kehilangan hasil
pada saat penanganan panen dan pasca panen.
4. Peningkatan Manajemen.
Memperbaiki pengelolaan peningkatan produksi kacang tanah dan
ubijalar nasional melalui koordinasi dengan seluruh pemangku
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
16
kepentingan dalam kegiatan antara lain; a) perbaikan sistem
perbenihan; b) perbaikan sistem pembiayaan kacang tanah dan
ubijalar; c) pengembangan kawasan food estate, d) perbaikan
pengelolaan mekanisasi pertanian; e) penguatan sistem data,
e) penumbuhan investasi bidang budidaya kacang tanah dan
ubijalar skala luas; j) penguatan petugas lapangan; k) pembangunan
sistem informasi agribisnis secara terpadu dari hulu on-farm dan hilir
dalam meningkatkan pengawasan dan pelayanan pada masyarakat;
l) pengembangan teknologi agribisnis kacang tanah dan ubijalar;
m) kegiatan pendukung lainnya yang mendorong pencapaian
sasaran produksi nasional.
C. Kebijakan
Kebijakan Kementerian Pertanian dalam pengelolaan produksi
kacang tanah dan ubijalar adalah 1) meningkatkan produksi kacang
tanah dan ubijalar 2) pengembangan komoditas kacang tanah dan
ubi jalar spesifik lokasi, 3) mengembangkan agribisnis Akabi (kacang
tanah dan ubijalar) secara terpadu dengan menumbuhkan peran
swasta, koperasi dan BUMN, 4) mendukung gerakan peningkatan
diversifikasi pangan, 5) meningkatkan sumber permodalan yang
mudah diakses oleh petani, 7) memperbaiki tataniaga akabi (kacang
tanah dan ubijalar) yang kondusif bagi petani.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
17
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN OUTPUT PENGELOLAAN
PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI
A. Program dan Kegiatan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan program yaitu
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Pangan Untuk Mencapai Swasembada berkelanjutan Padi dan Jagung
serta percepatan peningkatan produksi kedelai. Disamping ketiga
komoditas utama tersebut juga metepakan program peningkatan
produksi dan produktivitas kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan
ubijalar merupakan salah satu program Kementerian Pertanian untuk
mewujudkan pemenuhan kebutuhan di sub sektor tanaman pangan.
Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan upaya
pencapaian produksi dengan optimasi perluasan areal tanam melalui
Peningkatan Indeks Pertanaman, peningkatan produktivitas dan mutu
sehingga tercapai swasembada.
Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tersebut dan kegiatan
pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar melalui CF-SKR tahun
2016, telah ditetapkan berbagai kegiatan baik pusat maupun di daerah.
Program disusun dan dilaksanakan secara berjenjang sebagai berikut :
1. Program Tingkat Nasional, disusun dan dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang dikelola oleh Direktorat
Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, dengan mempertimbangkan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
18
hasil koordinasi dengan tingkat provinsi dan instansi terkait, serta
pemangku kepentingan lainnya.
2. Program Tingkat Provinsi merupakan penjabaran dari program
nasional, disusun dan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi,
dengan mempertimbangkan hasil koordinasi dengan tingkat
kabupaten/kota dan instansi terkait, serta pemangku kepentingan
lainnya.
3. Program Tingkat Kabupaten/Kota merupakan penjabaran dari
program provinsi, dengan mempertimbangkan hasil koordinasi
dengan tingkat kecamatan dan instansi terkait, serta pemangku
kepentingan lainnya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam peningkatan produksi kacang
tanah dan ubijalar melalui CF-SKR tahun 2016 meliputi :
1. Penetapan sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas, dan
produksi bulanan, triwulan dan tahunan
2. Penyusunan kegiatan untuk pencapaian sasaran produksi
3. Penyusunan kebutuhan sarana prasarana faktor produksi
4. Monitoring dan evaluasi pencapaian sasaran luas tanam, luas
panen, produktivitas, dan produksi bulanan, triwulan dan tahunan
5. Koordinasi dan monitoring daerah pengembangan kacang tanah
dan ubijalar melalui CF-SKR.
Untuk mencapai sasaran strategis peningkatan produksi kacang tanah
dan ubijalar melalui CF-SKR mendorong berbagai kegiatan strategis
meliputi:
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
19
1. Dana hibah dari JICA (Pemerintah Jepang) untuk kacang tanah
dan ubijalar melalui CF-SKR.
2. Optimalisasi pembinaan seluas 550 ha untuk kacang tanah dan
ubijalar seluas 500 ha.
3. Pembinaan daerah rintisan aneka kacang dilaksanakan melalui
koordinasi stakeholder dan sosialisasi.
Sasaran strategis, indikator kinerja dan target kegiatan peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar melalui CF-SKR tahun 2016,
seperti Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kegiatan
Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar melalui CF-
SKR Tahun 2016
Target
(Ha)
1 Bantuan saprodi kacang tanah CF-SKR 550
2 Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada
pertanaman ditingkat petani
373.366
3 Perluasan areal tanam dengan promosi investasi,
mendorong pemanfaatan lahan terlantar dan peningkatan
IP
178.335
4 Bantuan saprodi ubijalar CF-SKR 500
5 Peningkatan produktivitas melalui pembinaan swadaya
masyarakat dan pengembangan wilayah timur
167.185
6 Perluasan areal tanam dengan promosi investasi,
pemanfaatan lahan
17.251
Sasaran Strategis
Mendorong
peningkatan
produktivitas dan
produksi melalui
bantuan dana hibah,
pembinaan teknologi
budidaya dan promosi
investasi
Indikator Kinerja
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
20
B. Kegiatan
Kegiatan yang melekat pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan
Umbi dalam rangka mewujudkan program tanaman pangan adalah
Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Indikator
output kinerja kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang
dan umbi adalah tercapainya luas areal penerapan budidaya tanaman
aneka kacang dan umbi yang berkelanjutan.
Dalam upaya peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar melalui
CF-SKR tahun 2016 maka ditetapkan sasaran produksi tahun 2016
untuk kacang tanah sebesar 755 ribu ton biji kering dan ubijalar
sebesar 2,7 juta ton umbi basah.
Untuk mencapai sasaran produksi tersebut ditempuh melalui :
1. Peningkatan Produktivitas dengan dana hibah dari JICA
(Pemerintah Jepang) untuk kacang tanah dan ubijalar melalui CF-
SKR, pembinaan teknologi budidaya pada pertanaman swadaya
petani yang selama ini terbiasa melakukan budidaya kacang tanah
dan ubijalar dan pelaku usaha/ bantuan APBD.
2. Perluasan Areal Tanam melalui promosi investasi kepada pelaku
usaha untuk investasi kemitraan budidaya kacang tanah dan
ubijalar, pembinaan tehnologi budidaya dan swadaya petani serta
pelaku usaha/bantuan APBD. Skenario pencapaian sasaran
produksi seperti pada Tabel 3, berikut.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
21
Tabel 3. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Tahun
2016
LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
KACANG TANAH (2016)
1 373.916 356.120 14,86 529.042
-Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada
pertanaman ditingkat petani 373.366 355.597 14,86 528.258
- Bantuan saprodi kacang tanah CF-SKR 550 523 15,00 784
2 178.335 169.830 13,35 226.708
- Promosi Investasi 11.130 10.674 15,19 16.333
- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 47.387 45.129 11,45 51.650
- Mendorong peningkatan IP 119.818 114.027 13,92 158.725
JUMLAH 1 + 2 552.250 525.950 14,37 755.750
UBIJALAR (2016)
1 167.685 159.301 154,65 2.463.651
- Pembinaan Swadaya Masyarakat 164.485 156.261 153,62 2.400.476
- CF-SKR 500 475 250,00 11.875
- Pengembangan Wilayah Timur 2.700 2.565 200,00 51.300
2 17.251 16.828 140,45 236.349
- Promosi Investasi 10.000 9.940 155,00 154.067
- Pemanfaatan Lahan 7.251 6.888 119,45 82.283
(Perkebunan, Kehutanan, dll)
JUMLAH 1 + 2 184.936 176.129 153,30 2.700.000
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PERLUASAN AREAL TANAM
NO. URAIAN
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PERLUASAN AREAL TANAM
Skenario pencapaian sasaran produksi 2016 dapat dicapai dengan
asumsi semua faktor pendukung berjalan sesuai dengan yang
diharapkan antara lain tersedianya sarana prasarana produksi,
sumberdaya manusia, lahan, air, iklim yang mendukung dan kebijakan
yang kondusif serta tersedianya anggaran.
Berdasarkan skenario pencapaian produksi kacang tanah dan ubijalar
tahun 2016 melalui pembinaan teknologi pada pertanaman swadaya
petani yang selama ini terbiasa melakukan budidaya kacang tanah dan
ubijalar, promosi investasi kepada pelaku usaha maupun bantuan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
22
APBD peningkatan produksi kacang tanah melalui peningkatan
produktivitas seluas 373.916 ha dan perluasan areal tanam seluas
178.335 ha. Sedangkan untuk ubijalar peningkatan produktivitas seluas
167.685 ha dan perluasan areal tanam seluas 17.251 ha sehingga
sasaran produksi kacang tanah maupun ubijalar tahun 2016 yang telah
ditetapkan diharapkan dapat tercapai.
Pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar
tahun 2016 yang dialokasikan di daerah maupun dukungan kegiatan
yang dialokasikan di pusat sebagai berikut:
1. Bantuan Pengembangan Budidaya Kacang Tanah dan Ubijalar
Melalui CF-SKR, Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring
Sasaran Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Budidaya melalui
CF-SKR tahun 2016 untuk kacang tanah seluas 550 ha (3 propinsi,
8 kabupaten) dan ubijalar 500 ha (4 propinsi, 9 kabupaten). Luas
satu unit bantuan pengembangan budidaya kacang tanah dan
ubijalar seluas 10 ha. Untuk memfasilitasi pelaksanaan Bantuan
Pengembangan Budidaya melalui dana hibah (CF-SKR) diberikan
bantuan berupa sarana produksi.
Sarana produksi yang diberikan untuk kacang tanah melalui CF-
SKR adalah benih, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk SP-36, pupuk
organik, pupuk hayati dan pestisida, sedangkan sarana produksi
ubijalar melalui CF-SKR adalah pupuk NPK, pupuk SP-36, pupuk
urea, pupuk urea, pupuk organik dan herbisida.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
23
Besaran dana yang akan diberikan kepada kelompoktani
pelaksana pengembangan budidaya kacang tanah sebesar Rp.
3.068.500,- per hektar, sedangkan untuk ubi jalar sebesar
3.089.000,- per hektar. Komponen sarana produksi dialokasikan
menurut kebutuhan dimasing masing daerah sesuai rekomendasi
teknis setempat (spesifik lokasi). Apabila dana bantuan saprodi
berlebih, maka harus disetor kembali ke Kas Negara.
2. Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring
Dalam upaya pencapaian sasaran produksi tahun anggaran 2016
untuk komoditas kacang tanah dan ubijalar, dilakukan kegiatan
pembinaan, bimbingan dan monitoring peningkatan produksi
terhadap kelompok tani yang melaksanakan budidaya komoditas
kacang tanah dan ubijalar secara swadaya. Sasaran pembinaan,
bimbingan dan monitoring adalah agar program dan kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai rencana, dan tercapainya sasaran
peningkatan produksi yang telah ditetapkan.
Pembinaan, bimbingan dan Monitoring, dilaksanakan secara
berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas
Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kantor
Cabang Dinas Pertanian Kecamatan, Penyuluh Pertanian
Lapangan dan pemangku kepentingan lainnya.
3. Meningkatkan koordinasi dan menggerakkan semua pemangku
kepentingan (stakeholder, instansi terkait, pelaku usaha, petani
dan lembaga swadaya) untuk mencapai sasaran produksi kacang
tanah dan ubijalar.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
24
4. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi yang mendorong peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar meliputi :
a. Bidang Budidaya
Kebijakan di bidang budidaya tanaman pangan yang dapat
meningkatkan produktivitas dan produksi antara lain:
i. Penerapan pengelolaan tanaman terpadu/ Pedoman
Budidaya Tanaman Pangan yang Baik dan Benar
sehingga diperoleh produktivitas yang tinggi dan bermutu
serta aman dikonsumsi.
ii. Penggunaan benih varietas unggul baik varietas baru
mapun lokal yang mempunyai kelebihan dalam potensi
hasil atau sifat lainnya.
iii. Pengalokasian subsidi pupuk dalam rangka mendukung
ketahanan pangan nasional harus memenuhi prinsip 6
tepat yaitu : jenis, jumlah,harga, tempat, waktu dan mutu
sehingga petani mudah dalam mendapatkan pupuk
dengan harga yang terjangkau.
iv. Rekomendasi teknologi spesifik lokasi yang dapat
diterapkan di tingkat petani.
v. Mengoptimalkan peran penyuluh/petugas dalam
pendampingan penerapan teknologi budidaya di tingkat
petani.
b. Bidang Pembiayaan
Kebijakan di bidang pembiayaan sektor pertanian diharapkan
dapat meningkatkan aksesibilitas petani dan pelaku agribisnis
terhadap sumber pembiayaan yang ada, antara lain:
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
25
i. Memanfaatkan skim kredit yang tersedia sebagai sumber
permodalan yang berbunga rendah.
ii. Meningkatkan peran pemerintah pusat dan daerah dalam
memberikan fasilitasi, intermediasi, pendampingan dan
pengawalan untuk akses pembiayaan ke lembaga
keuangan.
iii. Mensosialisasikan sumber pembiayaan pertanian yang
telah tersedia kepada petani.
c. Bidang Investasi
Peran investasi sangat penting dalam mengembangkan sektor
pertanian, antara lain:
i. Mensinergiskan kebijakan dalam pemerintahan, baik di
tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
sehingga investor mendapatkan suatu kepastian untuk
menanamkan modalnya di bidang pertanian.
ii. Memberikan jaminan kestabilan politik dan keamanan
investasi.
iii. Perbaikan infrastruktur sehingga dapat meminimalisasi
resiko dan ketidakpastian yang dihadapi.
d. Bidang Pasca Panen dan Pemasaran Hasil
Kebijakan di bidang pasca panen dan pemasaran hasil antara
lain:
i. Memberdayakan SDM dan kelembagaan usaha di bidang
pasca panen dan pemasaran hasil.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
26
ii. Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi pasca
panen melalui kerjasama dan koordinasi dengan lembaga
riset dan Perguruan Tinggi.
iii. Memperbaiki tata niaga kacang tanah, kacang hijau dan
aneka kacang yang kondusif bagi petani.
iv. Meningkatkan pelayanan informasi pasar.
v. Meningkatkan promosi agar sistem pemasaran lebih
efektif.
vi. Meningkatkan penyuluhan, pendampingan, dan pelatihan
di bidang pasca panen, pengolahan serta pemasaran
hasil pertanian.
5. Pengolahan Data dan Informasi
Pengelolaan Data dan Informasi dilakukan secara berjenjang oleh
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan tingkat lapangan.
6. Sarana Penunjang Kelancaran Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengadaan sarana penunjang kelancaran tugas kantor
berupa peralatan, bahan maupun honor yang di alokasikan dipusat
maupun di daerah, agar dilaksanakan secara efisien, efektif, dan
dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
C. Penilaian Resiko Indikator Kinerja Keberhasilan
Luas areal penerapan budidaya tanaman kacang tanah dan ubijalar
yang tepat dan berkelanjutan diprioritaskan pada kegiatan optimalisasi
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
27
pembinaan budidaya kacang tanah dan ubijalar. Pembinaan daerah
rintisan aneka kacang dan umbi dapat dilakukan lebih intensif. Sebagai
tolak ukur keberhasilan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah
dan ubijalar yaitu realisasi tanam dan penyerapan anggaran yang telah
dialokasikan harus bersinergi baik ditingkat pusat sampai tingkat
kabupaten/kota. Jika hal tersebut tidak berjalan sesuai yang
diharapkan maka kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
dianggap kurang berhasil walaupun tidak berjalannya kegiatan tersebut
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang
tidak bisa ditanggulangi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu
dilakukan langkah-langkah pencegahan. Beberapa faktor resiko yang
kemungkinan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
kegiatan seperti Tabel 4 berikut :
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
28
Tabel 4. Faktor Resiko yang Kemungkinan Berpengaruh Terhadap
Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan
No Uraian Kegiatan Resiko
1 Koordinasi dengan Stakeholder
a. Kesepakatan kerjasama
b. Komitmen stakeholder
c. Fasilitasi Kebijakan Pemerintah
2 Pembinaan, Monitoring, Supervisi dan pendampingan
a. Ketersediaan anggaran
b. Kontinuitas dan ketepatan pelaksanaan
c. Ketersediaan data
d. Ketersediaan SDM
3 Penyusun kebijakan, Juknis, Juklak, Sosialisasi, data dan informasi
a. Komitmen seluruh stakeholder dalam mengeluarkan kebijakan
b. Ketersediaan SDM yang handal dalam penyajian data dan informasi
c. Ketersediaan sarana teknologi data dan informasi,
d. Biaya
e. Kemudahan akses terhadap data
4 Sarana dan prasarana penunjang
a. Ketersediaan SDM
b. Efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan
C. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Dalam upaya pencapaian sasaran pelaksanaan program dan kegiatan
secara tepat waktu, maka pelaksanaan program dan kegiatan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
29
pengelolaan produksi tanaman kacang tanah dan ubijalar agar
dilakukan minimal sesuai dengan jadwal seperti berikiut:
Tabel 5. Jadwal tentative pelaksanaan program kegiatan peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016 dengan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Bentuk Uang
2015
Okt-Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 DIPA dan POK
2 Pedoman Umum
3 Pedoman Teknis
4 Petunjuk Teknis
5 Penetapan CPCL
6 Penyusunan Perjanjian Kerjasama
7 Pengajuan Permintaan Pembayaran
8 Proses Penyaluran Bantuan bentuk Uang
9 Pengadaan Barang
10 Pelaksanaan Pertanaman
11 Pelaksanaan Panen
12 Pertanggung Jawaban
Tahun 2016KegiatanNo
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
30
Tabel 6. Jadwal tentative pelaksanaan program kegiatan peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016 dengan Penyaluran Bantuan Pemerintah bentuk Barang
2015
Okt-Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 DIPA dan POK
2 Pedoman Umum
3 Pedoman Teknis
4 Petunjuk Teknis
5 Penetapan CPCL
6 Proses Pengadaan Barang dan Jasa
7 Pelaksanaan Kontrak
8 Panyaluran Barang
9 BAST dan Pembayaran
10 Pelaksanaan Pertanaman
11 Pelaksanaan Panen
12 Pelaporan
No KegiatanTahun 2016
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
31
BAB IV
PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH MELALUI BANTUAN DANA HIBAH CF-SKR KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN UBIJALAR TAHUN 2016
A. Gambaran Umum, Tujuan, Sasaran dan Indikator Keberhasilan
1. Gambaran Umum
Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran produksi kacang
tanah dan ubijalar tahun 2016, telah dialokasikan anggaran yang
bersumber dari dana hibah CF-SKR tahun 2016. Pemanfaatan
dana tersebut digunakan untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar Intensifikasi melalui penerapan
teknologi budidaya kacang tanah dan ubi jalar dan kegiatan
Ekstensifikasi/Perluasan areal tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP).
Kelompok tani/Gapoktan pelaksana kegiatan Intensifikasi dan
ekstensifikasi kacang tanah dan ubijalar CF-SKR, diberi Bantuan
Dana Hibah berupa sarana produksi benih, pupuk, pestisida dan
sarana produksi lainnya.
Agar bantuan pemerintah dapat dilaksanakan secara tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
32
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, perlu disusun petunjuk
teknis sebagai acuan bagi pelaksanaan program pengelolaan
produksi kacang tanah dan ubijalar CF-SKR tahun 2016, dan
sebagai dasar Penyusunan Petunjuk Teknis disusun oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), masing-masing Satuan Kerja (Satker)
ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Tujuan Pemberian Bantuan Pemerintah
a. Tujuan Umum
Mendukung peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar
nasional, dalam rangka mencapai target program peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016.
b. Tujuan Khusus
i. Menyediakan sarana produksi budidaya kacang tanah
dan ubijalar berupa benih, pupuk dan pestisida/herbisida
spesifikasi lokasi secara gratis bagi kelompok
tani/Gapoktan.
ii. Meringankan beban biaya usaha tani kacang tanah dan
ubijalar bagi kelompok tani/gapoktan peserta CF-SKR
iii. Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya
kacang tanah dan ubijalar sesuai rekomendasi, untuk
mencapai tingkat produktivitas tinggi.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
33
iv. Meningkatkan produktivitas dan produksi kacang tanah
dan ubijalar
v. Memfasilitasi dan memediasi stakeholders terkait dalam
rangka mendukung peningkatan produksi dan
pengembangan komoditas kacang tanah dan ubijalar dari
hulu hingga hilir.
B. Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah dan Indikator
keberhasilan
1. Sasaran Pemberian Bantuan
a. Kelompok tani miskin dibawah 2 Ha yang tidak mampu
menerapkan adopsi teknologi secara baik dengan produktivitas
masih rendah
b. Indeks pertanaman masih belum optimal.
2. Indikator Keberhasilan
Untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
Bantuan Pemerintah kegiatan peningkatan produksi kacang tanah
dan ubijalar, maka perlu ditetapkan indicator keberhasilan sebagai
alat untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program
peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar. Indikator
keberhasilan pengelolaan produksi kacang tanah mencakup
indikator output, outcome, dan impact. Indikator keberhasilan
Pemberian Bantuan pemerintah melalui dana hibah CF-SKR
program peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar :
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
34
3. Indikator Output
Tersalurnya bantuan pemerintah bentuk sarana prasarana berupa
paket benih, pupuk, pestisida/herbisida untuk kegiatan Intensifikasi
dan Ekstensifikasi Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kacang tanah dan ubijalar tahun
2016 kepada kelompok tani/Gapoktan.
4. Indikator outcome
Meningkatnya produktivitas kacang tanah dan ubijalar
5. Indikator Impact
Meningkatnya produksi kacang tanah dan ubijalar
C. Penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No 168/ PMK.05/ 2015 Bab IV,
Pasal 6, ayat (2) bahwa Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menyusun
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah, berdasarkan Petunjuk
Teknis. Sehubungan perihal tersebut, setiap Satker yang mendapat
alokasi anggaran kegiatan Pengelolaan produksi kedelai 2016, perlu
menyusun Petunjuk Teknis dan mengacu pada Petunjuk Teknis ini.
Petunjuk Teknis disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
masing-masing Satker, paling sedikit memuat:
1. Dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah.
2. Tujuan Penggunaan Bantuan Pemerintah.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
35
3. Pemberi Bantuan Pemerintah.
4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah.
5. Bentuk Bantuan Pemerintah.
6. Alokasi Anggaran dan rincian jumlah Bantuan Pemerintah.
7. Penyaluran dan Bantuan Pemerintah.
8. Pertanggung Jawaban Bantuan Pemerintah.
9. Ketentuan Perpajakan dan
10. Sanksi.
Dalam menyusun Bab Bentuk Bantuan Pemerintah, agar penetapan
rincian paket bantuan, yang meliputi jenis, volume, harga, bantuan
sarana produksi per hektar, disesuaikan dengan kebutuhan dan
rekomendasi, serta harga yang berlaku masing-masing daerah spesifik
lokasi.
D. Ruang Lingkup Pemberian bantuan Pemerintah melalui Dana Hibah
CF-SKR Pengembangan Produksi Kacang Tanah dan Ubi Jalar
1. Definisi
a. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/nonpemerintah
b. Counterpart Fund-Second Kennedy Round yang
selanjutnya disebut CF-SKR merupakan dana hibah yang
diberikan dari JICA (Pemerintah Jepang) untuk disalurkan atau
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
36
transfer uang, barang atau jasa kepada kelompok/masyarakat
pertanian yang mengalami risiko sosial keterbatasan modal
sehingga mampu mengakses pada lembaga permodalan secara
mandiri.
c. Bantuan Pemerintah bentuk bantuan sarana prasarana
diberikan kepada kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Lembaga pendidikan, Lembaga keagamaan, dan
lembaga kesehatan
d. Bentuk Bantuan Pemerintah melalui bantuan luar negeri
(CF-SKR) kacang tanah dan ubijalar adalah bantuan
Sarana/Prasarana
e. Bantuan Sarana/Prasarana Program CF-SKR adalah bantuan
berupa paket sarana produksi meliputi benih kacang tanah/bibit
ubijalar, pupuk, pestisida/herbisida yang diberikan kepada
kelompok tani/Gapoktan, dalam rangka pelaksanaan kegiatan
Intensifikasi untuk mendukung pencapaian sasaran produksi
kacang tanah dan ubijalar.
f. Kelompok tani adalah kumpulan Petani/peternak/pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi
lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan komoditas;
dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan
usaha anggota.
g. Gabungan Kelompok tani (gapoktan) adalah Gabungan
kelompoktani (GAPOKTAN) adalah kumpulan beberapa
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
37
kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
h. Usaha tani, adalah usaha dibidang pertanian, peternakan dan
perkebunan.
i. Pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan), adalah seluruh kegiatan yang
meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan
jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam
agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan
teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk
mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
masyarakat j. Petani, adalah perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa
dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi
usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa
penunjang.
k. Kelompok tani/Gapoktan dalam program pengelolaan
produksi kedelai meliputi kelompok tani/Gabungan kelompok
tani yang berusaha tani pada lahan tanaman pangan dan atau
petani perkebunan yang berusaha tani tanaman pangan pada
lahan perkebunan dan/atau Lembaga Masyarakat di Sekitar
Hutan (LMDH) yang berusaha tani tanaman pangan pada lahan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
38
perhutani atau lahan kehutanan dan /atau lembaga masyarakat
lainnya yang berusaha tani kedelai pada lahan tidur/lahan bera.
l. Kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan pemerintah
Program CF-SKR adalah kelompok tani/Gabungan kelompok
tani yang berusaha tani pada lahan tanaman pangan.
m. Intensifikasi pertanian adalah Pola penerapan teknologi
usahatani budidaya komoditas, yang dititik beratkan dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas serta produktivitas
per hektar, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas
sumberdaya alam per satuan luas melalui penerapan teknologi
tepat guna, peningkatan pemanfaatan semua sarana dan
prasarana seperti air, benih unggul, pupuk dan pestisida .
n. Pengembangan adalah suatu areal pertanaman dengan luasan
tertentu yang dapat menjadi pusat percontohan bagi petani dan
masyarakat sekitarnya dalam upaya peningkatan produktifitas
yang signifikan.
o. Intensifikasi kacang tanah dan ubijalar adalah Pola
penerapan teknologi usahatani budidaya kacang tanah dan
ubijalar, yang dititik beratkan dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kuantitas serta produktivitas per hektar.
p. Ekstensifikasi Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan
Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kacang tanah dan ubijalar
adalah kegiatan penambahan areal tanam melalui peningkatan
Indeks pertanaman baik di lahan sawah, lahan kering.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
39
q. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh
Pemerintah baik berupa varietas baru maupun varietas lokal
yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil dan/atau sifat-
sifat lainnya.
r. Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih bina yang
telah disertifikasi.
s. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA, adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan.
t. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/lembaga yang
bersangkutan
u. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK
adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA
untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
40
2. Dasar Hukum
Dasar hukum Pemberian bantuan dana hibah Pengelolaan Produksi
Kacang Tanah dan Ubijalar CF-SKR Tahun 2016 sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423);
c. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Perubahan Presiden Nomor 54 Tahun 2010;
d. Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014, tentang
Perubahan ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun
2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Presiden No.4 tahun 2015, Perubahan keempat
atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f. Peraturan Menteri keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
41
3. Arah Pemberian Bantuan
Bentuk bantuan pemerintah terdiri dari 7 bentuk bantuan, meliputi
Pemberian Penghargaan; Bea siswa; Tunjangan profesi guru dan
tunjangan lainnya; Bantuan operasional; Bantuan
Sarana/Prasarana; bantuan rehabilitasi/ pembangunan
gedung/bangunan; dan Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik
Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran
(PA).
Bentuk Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi kacang
tanah dan ubijalar adalah Bantuan Sarana/Prasarana, berupa
bantuan paket sarana produksi terdiri dari benih, pupuk an organik
bersubsidi, pupuk hayati, pupuk organik bersubsidi, pestisida/
herbisida dan komponen sarana produksi lainnya sesuai spesifikasi
lokasi, yang diberikan kepada kelompok tani/Gabungan kelompok
tani pelaksana kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi secara gratis.
Jumlah luas areal tanam yang dialokasikan bantuan sarana produksi
kegiatan peningkatan produksi kacang tanah seluas 550 hektar
tersebar di 3 Provinsi, 8 Kabupaten/Kota, dan ubijalar seluas 500
hektar tersebar di 4 Provinsi, 9 Kabupaten. Luas areal tanam satu
unit pengembangan kacang tanah dan ubijalar minimal sebesar 10
ha.
Lokasi pelaksanaan pengembangan kacang tanah dan ubijalar
diprioritaskan pada areal kelompok tani miskin dibawah 2 Ha yang
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
42
tidak mampu menerapkan adopsi teknologi secara baik dengan
produktivitas masih rendah dan Indeks pertanaman masih belum
optimal.
Dengan diberikannya bantuan sarana produksi, akan mendukung
peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar nasional,
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
E. Pemanfaatan dan Persyaratan Penerima bantuan dana hibah
CF-SKR Program Peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar
Bantuan Pemerintah dana hibah CF-SKR dialokasikan untuk
pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar,
dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mendorong petani menerapkan teknologi budidaya kacang tanah
dan ubijalar sesuai rekomendasi, untuk mencapai tingkat
produktivitas tinggi
2. Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani kacang
tanah dan ubijalar
3. Meringankan beban petani dalam mengeluarkan biaya usaha tani
kacang tanah dan ubijalar
4. Besaran dana yang akan diberikan kepada kelompok tani/Gapoktan
pelaksana kacang tanah maksimal sebesar Rp. 2.964.500,- per
hektar sudah termasuk pajak, sedangkan ubijalar sebesar
Rp.2.985.000,- per hektar sudah termasuk pajak.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
43
5. Bantuan dana hibah diperuntukan bagi pengadaan Sarana produksi
yang diberikan yaitu benih, pupuk dan pestisida/herbisida.
6. Alokasi paket bantuan per hektar meliputi Jenis , volume, dan harga
bantuan sarana produksi ditetapkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) masing-masing Satker.
7. Komponen sarana produksi yang diberikan disesuaikan dengan
kebutuhan dimasing masing daerah berdasarkan rekomendasi
teknis setempat (spesifik lokasi). Harga setiap komponen saprodi
disesuaikan dengan harga yang berlaku di daerah masing-masing.
8. Apabila dana bantuan saprodi setelah dilaksanakan pengadaan
masih tersisa, maka sisa dana tersebut harus disetor ke Kas
Negara.
F. Persyaratan Penerima Bantuan Dana Hibah CF-SKR
Penerima bantuan pemerintah dana hibah CF-SKR peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar , dari Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan adalah kelompok tani/ Gapoktan yang telah ditetapkan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Seleksi dan Penetapan kelompok tani
penerima bantuan, ditetapkan oleh Pejabat Pembuat komitmen (PPK)
melalui Surat Keputusan penerima bantuan pemerintah berdasarkan
hasil seleksi dan disahkan oleh KPA sebagai dasar pemberian bantuan.
Surat Keputusan Penerima bantuan paling sedikit memuat Identitas
penerima Bantuan; Jumlah Barang dan atau nilai uang; Nomor rekening
penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
44
Persyaratan Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan pemerintah
yang melaksanakan kegiatan peningkatan produksi kacang tanah dan
ubijalar adalah sebagai berikut :
1. Kelompok tani/Gapoktan yang aktif mempunyai lahan ataupun
penggarap/penyewa dan mau menerima teknologi baru
2. Kelompok tani/Gapoktan masih aktif dan mempunyai kepengurusan
yang lengkap yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara, diusahakan
lahan usaha taninya berada dalam satu hamparan
3. kelompok tani/Gapoktan dengan kemampuan penerapan teknologi
usaha taninya masih belum optimal sehingga produktivitas yang
dihasilkan rendah bila dibandingkan dengan potensi hasil dari
varietas yang ditanam, namun masih berpeluang untuk ditingkatkan
dengan penerapan teknologi usahatani yang lebih baik.
4. Bagi kelompok tani/Gapoktan yang menerima bantuan pemerintah
dalam bentuk uang, maka kelompok tani harus mampu mengelola
Bantuan pemerintah meliputi, pengeloaan keuangan, pengadaan
barang secara transparan, efektif dan efisien, penyaluran bantuan
kepada anggotanya, penatausahaan uang dan barang, penyetoran
pajak, pembuatan laporan, dan pertanggung jawaban pemanfaatan
bantuan. Bersedia mengadakan perjanjian kerjasama dengan
Pejabat Pembuat Komitmen, membuat Berita acara serah terima
barang, menyusun laporan, menyetorkan pajak dan sisa uang yang
tidak dimanfatkan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
45
5. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar
6. Wajib mengikuti setiap tahap pertanaman dan mengaplikasikan
kombinasi komponen teknologi spesifik lokasi sesuai petunjuk
teknis.
7. Kelompok tani/ gapoktan pelaksana program kegiatan CF-SKR
ditetapkan dengan Surat Keputusan PPK dan disyahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA). Surat Keputusan Penerima bantuan
paling sedikit memuat Identitas penerima Bantuan; Jumlah Barang
dn/atau nilai uang; Nomor rekening penerima bantuan untuk
Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang.
8. Jika Bantuan diterima dalam bentuk uang, maka kelompok
tani/Poktan harus memiliki rekening yang masih berlaku/masih aktif
di Bank Pemerintah (BUMN atau BUMD/ Bank Daerah) yang
terdekat dan bagi kelompok tani yang belum memiliki, harus/wajib
membuka rekening di bank. Rekening bank dapat berupa rekening
kelompok tani ataupun rekening gabungan kelompok tani
(gapoktan). Jika menggunakan rekening gapoktan mekanisme
pengaturan antar kelompok tani diatur lebih lanjut oleh PPK
disyahkan oleh KPA.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
46
G. Cara Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan seleksi penerima
Bantuan Pemerintah berdasarkan kriteria/persyaratan yang telah
ditetapkan di dalam Petunjuk Teknis .
Berdasarkan hasil seleksi tersebut, PPK menetapkan Surat Keputusan
penerima bantuan pemerintah dan disahkan oleh KPA sebagai dasar
pemberian bantuan . Surat Keputusan, paling sedikit memuat:
1. Identitas penerima bantuan;
2. Jumlah barang dan/atau nilai uang;
3. Nomor rekening penerima bantuan untuk Bantuan Pemerintah
dalam bentuk uang.
H. Seleksi penerima bantuan pemerintah
Seleksi penerima bantuan pemerintah dana CF-SKR peningkatan
produksi kacang tanahdan ubijalar secara umum meliput; seleksi
administrasi dan seleksi aspek teknis dengan tahapan meliputi seleksi
daftar panjang (long-list), daftar sedang (medium-list) dan daftar pendek
(short-list).Tahapan seleksi penerima bantuan pemerintah sebagai
berikut:
1. Merekapitulasi seluruh usulan/proposal yang masuk dalam e-
proposal dan/ atau manual menjadi daftar long-list calon penerima
Bantuan Pemerintah.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
47
2. Berdasarkan daftar panjang (long-list) dilakukan proses seleksi
administrasi meliputi meliputi verifikasi nama kelompok, nama ketua
kelompok, alamat kelompok, jenis usaha kelompok, besarnya
usulan dana Bantuan Pemerintah, sesuai dengan data yang
terdapat di dalam usulan/proposal.
3. Bagi calon Penerima bantuan pemerintah yang lulus seleksi
administrasi direkapitulasi ke dalam daftar sedang (medium-list).
4. Berdasarkan daftar sedang (medium-list), Tim Teknis melakukan
seleksi aspek teknis dengan cara verifikasi/membandingkan
kesesuaian antara kondisi di lapangan dengan data
usulan/proposal.
5. Bagi Calon Penerima Bantuan Pemerintah yang lulus seleksi teknis
direkapitulasi ke dalam daftar pendek (short-list).
6. Berdasarkan daftar pendek (Short-list) calon penerima bantuan, Tim
Teknis mengusulkan kepada PPK untuk ditetapkan menjadi calon
penerima dana Bantuan Pemerintah, melalui surat keputusan PPK
dan disyahkan oleh KPA.
7. Surat Keputusan PPK tentang penerima bantuan pemerintah, yang
disyahkan oleh KPA, merupakan Dasar untuk penyaluran Bantuan
Pemerintah.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
48
I. Bentuk Bantuan Dana Hibah dan Alokasi Anggaran Bantuan
Kegiatan Peningkatan Produksi Kacang Tanah Dan Ubijalar
1. Bentuk Bantuan Dana Hibah
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Belanja Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga, terdapat 7 (tujuh) bentuk bantuan pemerintah
yaitu: a). Pemberian penghargaan; b). Beasiswa; c). Tunjangan
profesi guru dan tunjangan lainnya; d). Bantuan operasional;
e). Bantuan sarana/ prasarana; f). Bantuan rehabilitasi/
pembangunan gedung/ bangunan; dan g). Bantuan lainnya yang
memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA.
Untuk bantuan pemerintah kegiatan peningkatan produksi kacang
tanah dan ubijalar diberikan dalam kategori bentuk bantuan
Sarana/Prasarana berupa bantuan paket sarana produksi meliputi
benih, pupuk dan pestisida/herbisida. Jenis volume, dan harga
patokan bantuan sarana produksi per hektar per kegiatan disusun
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja (Satker)
masing-masing daerah, sesuai kebutuhan dan berdasarkan
rekomendasi teknis setempat (spesifik lokasi), dengan nilai
maksimal per hektar sesuai alokasi pada DIPA dan POK. Sebagai
bahan acuan / referensi, penyusunan jenis, volume, harga bantuan
sarana produksi per hektar per kegiatan, seperti contoh pada Tabel
7 berikut :
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
49
Tabel 7 : Contoh rincian Bantuan Dana Hibah CF-SKR per hektar
dalam bentuk Bantuan Sarana/Prasarana berupa sarana
produksi kegiatan kacang tanah dan ubijalar tahun
anggaran 2016
No UraianSatuan
(Rp)Jumlah (Rp)
1 Benih 120 Kg 16.500 1.980.000
2 Pupuk Urea 24 Kg 2.000 48.000
3 Pupuk NPK 50 Kg 2.600 130.000
4 Pupuk SP-36 50 Kg 2.200 110.000
5 Pupuk Organik 830 Kg 550 456.500
6 Pupuk Hayati 1 Pkt 120.000 120.000
7 Pestisida 1 Ltr 120.000 120.000
2.964.500
Volume
Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana Kc Tanah per Ha
CF-SKR UBI JALAR
No Uraian Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Pupuk NPK 276 Kg 2.600 717.600
2 Pupuk SP36 75 Kg 2.200 165.000
3 Pupuk Urea 250 Kg 2.000 500.000
4 Pupuk Organik 2.500 Kg 550 1.375.000
5 Herbisida 3 Liter 75.800 227.400
2.985.000Total Bantuan Pemerintah Sarana/Prasarana CFSKR Ubi Jalar per Ha
Volume
2. Alokasi dan Rincian Jumlah Anggaran Bantuan
Alokasi anggaran bantuan dana hibah untuk kegiatan
pengembangan produksi kacang tanah tahun 2016 maksimal
sebesar Rp. 1.630.475.000,-, dan ubi jalar maksimal sebesar
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
50
Rp1.492.500.000,- Alokasi anggaran bantuan dana hibah
kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar
ditetapkan dengan memperhatikan karakteristik bantuan,
fleksibilitas dalam pelaksanaan, serta efisiensi dan efektivitas
sasaran yang ditetapkan. Alokasi bantuan pemerintah bentuk
bantuan sarana prasarana berupa bantuan sarana produksi
dialokasikan pada kelompok Akun Belanja Barang untuk
diserahkan kepada masyarakat/Pemda. Bantuan Sarana produksi
kepada penerima bantuan pemerintah dapat diberikan dalam
bentuk uang atau barang. Pemberian bantuan pemerintah dalam
bentuk uang dengan ketentuan ;
a. Barang Bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh
penerima bantuan; atau;
b. Nilai per Jenis barang bantuan di bawah Rp.50.000.000
(lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh
penerima bantuan.
Rincian alokasi anggaran Bantuan per provinsi seperti tabel
berikut:
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
51
Tabel 8. Rincian Alokasi Anggaran Bantuan Per Provinsi
(Ha) (Rp) (Ha) (Rp)
550 1.630.475.000 500 1.492.500.000
1 JABAR 300 889.350.000 200 597.000.000
1 Kab. Ciamis - - 75 223.875.000
2 Kab. Cianjur 50 148.225.000 - -
3 Kab. Garut 100 296.450.000 - -
4 Kab. Kuningan - - 50 149.250.000
5 Kab. Sukabumi - - 75 223.875.000
6 Kab. Tasikmalaya 100 296.450.000 - -
7 Kab. Subang 50 148.225.000 -
- -
2 JATENG 150 444.675.000 100 298.500.000
1 Kab. Jepara 50 148.225.000 - -
2 Kab. Karanganyar - - 50 149.250.000
3 Kab. Magelang - - 50 149.250.000
4 Kab. Pati 100 296.450.000 - -
- -
3 JATIM - - 150 447.750.000
1 Kab. Blitar - - 50 149.250.000
2 Kab. Magetan - - 50 149.250.000
3 Kab. Tulungagung - - 50 149.250.000
- -
4 BALI 100 296.450.000 - -
1 Kab. Karangasem 50 148.225.000 - -
2 Kab. Jembrana 50 148.225.000 -
- -
5 BANTEN - - 50 149.250.000
1 Kab. Pandeglang - - 50 149.250.000
TOTAL
Bantuan Saprodi Ubijalar CF-
SKR PROVINSI & KABUPATEN/
KOTANO.
Bantuan Saprodi Kc. Tanah
CF-SKR
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
52
J. TATA KELOLA PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH
Sesuai tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman
Pangan maka Direktorat Jenderal Tanaman memiliki andil yang sangat
penting dalam mencapai Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan. Disamping ketiga komoditas utama tersebut juga
menetapkan program peningkatan produksi dan produktivitas kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubijalar merupakan salah satu
program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pemenuhan
kebutuhan di sub sektor tanaman pangan.
Dalam mewujudkan pencapaian kinerja program tersebut dan kegiatan
pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar melalui CF-SKR tahun
2016, telah ditetapkan berbagai kegiatan baik pusat maupun di daerah.
1. Penyaluran Bantuan Pemerintah
Sesuai dengan pasal 23 sd pasal 30, PMK 168 tahun 2015,
bahwa Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima
Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk Barang atau
Uang. Dalam hal pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi
kedelai tahun 2016, pemberian bantuan Kepada kelompok
tani/Gapoktan dapat dilakukan baik bentuk Barang maupun Uang.
Dalam pelaksanaannya, Satker Provinsi maupun Kabupate/Kota
dapat memilih salah satu atau dua-duanya, tergantung pada
syarat-syarat yang dipenuhi sesuai PMK 168 tahun 2105.
Mekanisme penyaluran bantuan pemerintah sebagai berikut:
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
53
2. Mekanisme Pemberian Bantuan sarana/Prasarana dalam
bentuk Barang
a. Dalam rangka pengadaan barang untuk bantuan
sarana/prasarana kegiatan pengelolaan produksi kedelai, yang
disalurkan dalam bentuk barang kepada penerima bantuan,
PPK menandatangani kontrak pengadaan barang dengan
penyedia barang.
b. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-
undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah;
c. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang
d. Penyedia Barang dapat menyalurkan barang langsung kepada
Penerima bantuan atau PPK yang menyampaikan kepada
Penerima bantuan.
3. Mekanisme Pemberian Bantuan sarana/Prasarana dalam
bentuk Uang
Pemberian bantuan pemerintah berupa sarana/ prasarana dalam
bentuk uang, diberikan dengan ketentuan :
a. Barang bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh
penerima bantuan; atau
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
54
b. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh
penerima bantuan.
Sehubungan bantuan sarana/prasarana kegiatan pengelolaan
produksi kedelai bukan dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan,
maka pemberian bantuan sarana prasarana dalam bentuk uang,
menggunakan ketentuan berdasarkan nilai jenis barang bantuan di
bawah Rp.50.000.000,-.
Pemberi bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang
dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK
dengan penerima bantuan yang telah ditetapkan dalam Surat
Keputusan.
Pembuatan Perjanjian Kerjasama minimal memuat ketentuan :
a. hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b. jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli;
c. jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli;
d. jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
e. tata cara dan syarat penyaluran;
f. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan
spesifikasi;
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
55
g. pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel;
h. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;
i. sanksi;
j. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala
kepada PPK; dan
k. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK
setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran
4. Pencairan Bantuan Pemerintah
a. Pencairan bantuan Pemerintah dalam bentuk barang
i. Pelaksanaan penyaluran bantuan sarana/prasara dalam
bentuk barang kepeda penerima Bantuan pemerintah
dilakukan oleh Pejabat pembuat Komitmen (PPK) atau
oleh Penyedia barang dan/atau jasa sesuai kontrak. Untuk
pelaksanaan pengelolaan produksi kedelai, bantuan
sarana/prasarana berupa paket sarana produksi yang
meliputi benih, pupuk, pestisida dan kapur pertanian untuk
lokasi tertentu diberikan langsung kepada kelompok
tani/Gapoktan secara langsung oleh Penyedia barang
sesuai kontrak.
ii. Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk
barang, dilakukan secara langsung dari rekening Kas
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
56
Negara ke rekening penyedia barang melalui mekanisme
Pembayaran langsung (LS).
b. Pencairan bantuan Pemerintah dalam bentuk Uang
Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang,
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
i. Tahap I sebsesar 70% dari keseluruhan dana bantuan
sarana/prasarana setelahperjanjian kerjasama
ditandatangani oleh Penerima bantuan dalam hal ini
Kelompok Tani/gapoktan dengan PPK.
ii. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan
sarana/prasarana, apabila prestasi pekerjaan telah
mencapai 50%.
1) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama (70%)
Penerima bantuan sarana/prasarana dalam
bentuk uang mengajukan permohonan
pembayaran Tahap I kepada PPK dengan
dilampiri :
a) perjanjian kerja sama yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan; dan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
57
b) kuitansi bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan
dalam hal ini kelompok tani/Gapoktan.
Pemanfaatan bantuan saprodi dalam bentuk uang
oleh Kelompok Tani/ Gapoktan
a) Setelah Kelompok Tani/ Gapoktan
menerima bantuan uang, dilanjutkan dengan
pembelanjaan sarana produksi.
b) Jumlah, jenis, volume, spefikasi sarana
produksi yang dibeli sesuai yang tercantum
dalam perjanjian kerja sama antara PPK
dan Kelompok Tani.
c) Kelompok Tani/ Gapoktan dan Penyedia
Barang, melakukan transaksi jual beli,
penyerahan barang dan pembayaran
memfoto/ memfilmkan sarana produksi yang
dibeli.
d) Kelompok Tani/ Gapoktan menyimpan bukti-
bukti pengeluaran uang , Berita Acara Serah
Terima Barang (BAST), foto/film, sebagai
bahan laporan pertanggung jawaban.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
58
Mekanisme pencairan pembayaran langsung dalam bentuk
uang untuk barang dengan nilai per jenis barang bantuan di
bawah Rp.50.000.000,- yang dapat dilaksanakan oleh
Penerima bantuan sebagaimana gambar berikut:
2) Proses Pengajuan Bantuan Tahap Pertama (30%)
Penerima bantuan sarana/prasarana dalam bentuk
uang mengajukan permohonan pembayaran Tahap II
kepada PPK dengan dilampiri :
a) Kuitansi bukti pengeluaran yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan dalam hal
ini Kelompok tani/gapoktan.
b) Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang
ditandatangani oleh ketua/pimpinan penerima
bantuan sarana/prasarana.
PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran
Tahap I dan Tahap II yang diajukan penerima bantuan
sesuai Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan
Pemerintah
PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan
mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang untuk
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
59
pembayaran Tahap I, serta menerbitkan SPP setelah
pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis
penyaluran Bantuan Pemerintah
PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk
pembayaran Tahap II, serta menerbitkan SPP setelah
pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis
penyaluran Bantuan Pemerintah
Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk
Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK
menyampaikan informasi kepada penerima bantuan
untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen
permohonan
SPP disampaikan kepada PP-SPM
5. Pertanggung jawaban Bantuan
Penerima dana bantuan sarana dan prasarana dalam bentuk
uang, harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada
PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran
dengan dilampiri:
a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani
oleh 2 (dua) orang saksi;
b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh
Ketua/Pimpinan penerima bantuan;
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
60
c. foto/film barang yang dihasilkan/dibeli;
d. daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
e. surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah
disimpan; dan
f. bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa
bantuan.
PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban dari
Penerima Bantuan dan selanjutnya mengesahkan Berita Acara
Serah Terima apabila telah sesuai dengan perjanjian kerjasama
PPK mengesahkan Berita Acara serah terima setelah hasil
verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.
6. Ketentuan Perpajakan dan Sanksi
a. Ketentuan Perpajakan
Bantuan dalam bentuk bantuan sarana/prasarana
dialokasikan pada kelompok Akun Belanja Barang untuk
diserahkan kepada Masyarakat/Pemda.
Bantuan sarana/prasarana kegiatan pengelolaan produksi
kacang tanah dan ubijalar berupa bantuan paket sarana
produksi berupa benih, pupuk dan pestisida/herbisida.
Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana
bantuan paket sarana produksi pengeloloaan produksi
kacang tanah dan ubijalar dilaksanakan sesuai peraturan
tentang perpajakan bagi anggaran APBN.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
61
b. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat
merugikan Negara dan/atau kementerian dan/atau kelompok
tani/gapoktan akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang
berwenang. Sanksi kepada oknum yang melalkukan
pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
K. DUKUNGAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH
1. Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen
Pemberian bantuan pemerintah berupa sarana produksi bagi
kelompok tani/gapoktan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Untuk memudahkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan dan
pengelolaan bantuan sarana prosuki, maka pengelolaan kegiatan
bantuan sarana produksi dilaksanakan secara terstruktur dan
terintegrasi mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota
hingga lapangan.
Agar pelaksanaan kegiatan memenuhi kaidah pengelolaan sesuai
prinsip pelaksanaan Pemerintah yang baik (good governance) dan
pemerintah yang bersih (clean goverment), maka pelaksanaan
kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar harus
memenuhi prinsip-prinsip; Mentaati ketentuan peraturan dan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
62
perundangan; Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN); Menjunjung tinggi keterbukaan informasi,
transparansi dan demokratisasi; serta Memenuhi asas
akuntabilitas.
a. Struktur Organisasi
1. Penanggung Jawab Program
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku penanggung
jawab program memfasilitasi koordinasi persiapan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Belanja
Bantuan Sosial antara lain :
Menyusun petunjuk teknis dan pola pemberdayaan
yang berkelanjutan untuk mengarahkan kegiatan
dalam mencapai tujuan dan sasaran sesuai
Renstra yang ditetapkan;
Menggalang kemitraan dan melaksanakan
koordinasi dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota,
Instansi terkait serta seluruh pemangku
kepentingan, dalam pelaksanaan, pemantauan/
pengendalian dan evaluasi kegiatan;
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Belanja
Bantuan Sosial dari pelaksanaan program dan
anggaran.
2. Tanggung jawab koordinasi pembinaan program Berada
pada Dinas Pertanian yang membidangi tanaman
pangan Provinsi atas nama Gubernur.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
63
3. Tanggung jawab teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar berada
pada Dinas Pertanian yang membidangi tanaman
pangan Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota
b. Tim Pembina
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pengelolaan
produksi kacang tanah dan ubijalar di tingkat Provinsi
dibentuk Tim Pembina Provinsi dan pada tingkat
Kabupaten/Kota dibentuk Tim Teknis Kabupaten/Kota.
i. Tim Pembina Pusat
Merencanakan operasional kegiatan peningkatan
produksi kacang tanah dan ubijalar dan sarana
pendukungnya.
Melaksanakan validasi calon penerima bantuan
dan dan calon lokasi
Melaksanakan supervisi dan pendampingan
Satuan kerja Perangkat daerah pelaksana
program.
Menyusun laporan secara periodik setiap bulan
atas pelaksanaan program dan kegiatan
peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar,
dan sarana pendukungnya.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
64
ii. Tim Pembina Provinsi
Menyusun petunjuk pelaksanaan yang mengacu
pada petunjuk yang disusun oleh Pusat;
Melakukan koordinasi lintas sektoral antara-
instansi di tingkat Provinsi dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan;
Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis
Kabupaten/Kota dalam pemantauan dan
pengendalian serta membantu mengatasi
permasalahan di lapangan;
Menyusun laporan hasil pemantauan dan
pengendalian serta menyampaikan laporan ke
tingkat Pusat.
iii. Tim Teknis Kabupaten/Kota
Tim Teknis Kabupaten/Kota yang terdiri dari unsur
Dinas Pertanan, Bakorluh Kabupaten dan Kodim
ditunjuk dan ditetapkan oleh Bupati/Walikota setempat
atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi
tanaman pangan, dengan tugas :
Menyusun petunjuk teknis (Juknis) dengan
mengacu pada Petunjuk yang disusun oleh Pusat
dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang disusun
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
65
oleh Provinsi disesuaikan dengan kondisi sosial
budaya setempat dan usaha yang dikembangkan;
Mengesahkan Rencana Usaha Kelompok (RUK)
sesuai dengan rekomendasi setempat.
Melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok
sasaran;
Melakukan bimbingan teknis,
pemantauan/pengendalian dan evaluasi;
Membuat laporan hasil pemantauan/pengendalian
dan evaluasi.
Tim pembina tingkat Provinsi dan tim teknis tingkat
Kabupaten/Kota melakukan koordinasi pelaksanaan
Intensifikasi maupun perluasan areal tanam kacang tanah
dan ubijalar di Pos Simpul Koordinasi (POSKO) mulai dari
tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota sampai tingkat
Provinsi.
Frekuensi pelaksanaan pembinaan oleh Provinsi dan
Kabupaten/Kota dilakukan sebagai berikut:
i. Pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari
persiapan sampai dengan panen secara berjenjang
mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan serta Desa.
ii. Provinsi melakukan pembinaan pelaksanaan
Intensifikasi kacang tanah dan ubijalar di
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
66
Kabupaten/Kota 2 kali per musim tanam atau
disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada.
iii. Kabupaten/Kota melakukan pembinaan pelaksanaan
Intensifikasi kacang tanah dan ubijalar di tingkat
lapangan/kelompok tani pelaksana Intensifikasi kacang
tanah dan ubijalar 3 kali per musim tanam atau
disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada.
c. Pengawasan
Kegiatan pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi dan atau menghindari masalah yang
berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang,
kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar,
atau bentuk penyelewengan lainnya. Bentuk pengawasan
banatuan pemerintah kegiatan pengelolaan produksi kedelai
berupa pengendalian intern, pengawasan fungsional internal,
dan pengawasan eksternal.
yang berhak melakukan pengawasan internal program
bantuan sarana produksi adalah Inspektorat Jenderal (Itjen)
Kementerian Pertanian dan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), sedangkan pengawas eksternal
adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
67
i. Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai (satker)
untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi.
ii. Pengawasan Fungsional Internal
Instansi pengawas fungsional kegiatan Bantuan sarana
produksi secara internal adalah Inspektorat Jenderal
Kementerian Pertanian dan BPKP. Instansi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai
kebutuhan atau sesuai permintaan instansi yang akan
diaudit terhadap pemanfaatan dana bantuan sarana
produksi.
Audit bantuan sarana produksi dilaksanakan untuk
memberikan keyakinan tentang pencapaian kinerja
bantuan sarana produksi pada masing-masing
tingkatan (Kementerian Pertanian, provinsi, kabupaten/
kota dan Kelompok tani/gapoktan) serta keyakinan
pelaksanaan pemberian bantuan sarana produksi telah
sesuai dengan ketentuan.
Audit kinerja program pemberian bantuan sarana
produksi menggunakan 4 (empat) tepat yaitu 1) tepat
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
68
sasaran, 2) tepat waktu, 3) tepat jumlah, dan 4) tepat
guna. Selain empat tepat, audit juga melihat apakah
pelaksanaan bantuan sarana produksi sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku terutama petunjuk
teknis bantuan sarana produksi.
iii. Pengawasan Eksternal
Instansi pengawas eksternal kegiatan bantuan sarana
produksi adalah pengawasan fungsional yang dilakukan
oleh tim audit keuangan yang berwenang, yaitu Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). Instansi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai
dengan kebutuhan atau permintaan instansi yang akan
diaudit terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan dana
bantuan sarana produksi.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
69
BAB V
PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Pengendalian
Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Proses pengendalian
di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing instansi.
Pengendalian dilaksanakan secara berjenjang oleh Pusat, Dinas
Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota bersama
pihak terkait. Pengendalian dilaksanakan secara periodik mulai dari
persiapan sampai dengan panen. Pengendalian meliputi
perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan pencapaian
produksi kedelai tahun 2016.
Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas
fungsional (Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun lembaga
atau instansi pengawas lainnya) dan pengawasan oleh masyarakat,
sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada pihak yang
terkait (penyuluh pertanian, pengurus kelompok, anggota kelompok,
tokoh masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi di daerah,
perangkat pemerintahan mulai dari desa sampai kecamatan, anggota
lembaga legislatif dan lembaga lainnya).
Ada 7 (tujuh) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Pengarah/Pembina dii
Pusat/Provinsi dan Tim Teknis di Kabupaten/Kota;
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
70
2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok sasaran
dan calon lokasi yang dilakukan oleh Tim Teknis di Kabupaten/Kota;
3. Tahap pemilihan penyedia barang dan transfer/penyaluran dana
bantuan sosial ke rekening kelompok;
4. Tahap pencairan dana bantuan dan penyaluran barang yang
dilakukan oleh kelompok;
5. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana bantuan
sosial yang dilakukan oleh kelompok;
6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh
kelompok;
7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output,
outcome, benefit dan impact.
B. Monitoring
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan
kegiatan peningkatan produksi kedelai tahun 2016, maka dilakukan
pelaksanaan monitoring perkembangan penyaluran bantuan
pemerintah kepada kelompok tani penerima bantuan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), dan realisasi tanam dan panen kacang
tanah dan ubijalar oleh ketua kelompok tani atau petugas lapangan.
Proses pelaksanaan monitoring sebagai berikut :
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
71
1. Perkembangan Penyaluran Bantuan Dana Hibah CF-SKR
a. PPK Satker Tugas pembantuan, mengirimkan data transfer
Bansos meliputi data kelompok tani dan nilai bantuan.
b. Waktu pengiriman sesuai dengan pengajuan SPPD, yang
diajukan oleh PPK kepada penerbit SPM.
c. Data dikirim ke Direktorat Budidaya Aneka kacang dan Umbi,
Direktorat Jenderal tanaman Pangan, melalui email
[email protected] dan [email protected]
2. Realisasi tanam dan panen Program pengembangan kacang tanah
dan ubi jalar melalui dana CF-SKR
a. Ketua kelompok tani mengirimkan data tanggal realisasi tanam,
realisasi panen dan produktivitas ke pusat.
b. Waktu penyampaian data dilakukan pada saat akan tanam dan
panen
C. Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai
permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan yang
dapat dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan sehingga
dapat dilakukan tindakan korektif sedini mungkin. Pemantauan dan
Evaluasi dilaksanakan secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian
Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik dan
berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan usaha
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
72
kelompok yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir
kegiatan. Evaluasi meliputi: 1) komponen kegiatan dalam mendukung
pencapaian produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016, 2) tingkat
pencapaian sasaran areal dan produksi, 3) kenaikan tingkat
produktivitas dan produksi, 4) permasalahan yang timbul di tingkat
lapang, 5) kegiatan pendukung lainnya.
D. Pelaporan
Kegiatan pelaporan dilaksanakan oleh petugas Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan ketua kelompoktani secara periodik
setiap bulan. Pelaporan dilakukan secara berjenjang yaitu dari Ketua
kelompoktani ke penyuluh lapangan ke Kabupaten/Kota, Provinsi dan
pusat.
1. Laporan Kegiatan
Pelaporan kegiatan meliputi laporan pelaksanaan program,
pelaksanaan kegiatan, penyampaian data dan informasi dan
laporan akhir pelaksanaan program dan kegiatan yang memuat
evaluasi, kesimpulan, saran serta data dukung lainnya
sebagaimana dalam format laporan pada lampiran 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21 dan 22
2. Laporan Program
a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan
i. Pusat, Provinsi dan Kab/Kota merencanakan dan
membuat laporan blanko sasaran tanam, panen,
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
73
produktivitas dan produksi kacang tanah dan ubijalar
tahun 2016
ii. Laporan sasaran tanam, panen, produktivitas dan
produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016
Kab/Kota di laporkan ke Provinsi
iii. Provinsi mengirim laporan sasaran tanam, panen,
produktivitas dan produksi kacang tanah dan ubijalar
tahun 2016 ke Pusat
b. Realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan
i. Petugas Penyuluh dan Babinsa meminta laporan
realisasi tanam atau panen kepada ketua Kelompok
Tani, selanjutnya dikompilasi dan dilaporkan ke atasan
masing-masing di Kabupaten. Babinsa ke Dandim c.q.
Pasiter di Kodim dan Dinas Pertanian kabupaten.
ii. Kabupaten/Kota mengirimkan laporan blanko realisasi
tanam, panen, produktivitas dan produksi kacang tanah
dan ubijalar bulanan tahun 2016 ke Provinsi. dan Dinas
Pertanian Kab ke Dinas Pertanian Provinsi.
iii. Selanjutnya Provinsi mengirimkan laporan blanko
realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi
kacang tanah dan ubijlar bulanan tahun 2016 ke Pusat.
dan Dinas Pertanian Provinsi ke Direktur Jenderal
Tanama Pangan c.q. Direktur Budidaya Aneka Kacang
dan Umbi.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
74
iv. Penyampaian laporan realisasi tanam, panen,
produktivitas dan produksi kacang tanah dan ubijalar
tahun 2016 Kab/Kota di laporkan ke Provinsi dan Pusat
setiap bulannya.
c. Kendala dan permasalahan yang dihadapi ditingkat lapangan
i. Dinas Kab/Kota memberikan laporan kendala dan
permasalahan kegiatan pengembangan produksi
kacang tanah dan ubijalar di lapangan antara lain
meliputi bagaimana ketersediaan benih, tanaman yang
terkena OPT, banjir maupun kekeringan
ii. Dari laporan Kab/Kota yang disampaikan ke dinas
Provinsi dan akan di laporkan ke Pusat
iii. Laporan kendala dan permasalahan di tingkat lapangan
disampaikan ke Pusat setiap bulan
iv. Perkembangan serangan OPT dilakukan bulanan,
triwulan dan tahunan
v. Dari hasil laporan perkembangan tersebut akan
dievaluasi oleh Pusat dan Daerah.
Pengiriman laporan ke pusat disampaikan ke Direktorat
Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Ragunan No 15
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520; no. telepon (021)
7805342; faksimili (021) 7805179; email:
[email protected] dan [email protected].
Kinerja penyampaian laporan akan dijadikan salah satu dasar
penentuan anggaran tahun 2017 sebagai penerapan azas
reward dan punishment.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
75
BAB VI P E N U T U P
Petunjuk teknis peningkatan produksi tanaman kacang tanah dan ubijalar
melalui CF-SKR tahun 2016 ini merupakan acuan bagi Dinas Pertanian
Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan
lainnya dalam pelaksanaan budidaya kacang tanah dan ubijalar melalui CF-
SKR dan kegiatan pendukung lainnya tahun anggaran 2016 di tingkat
lapangan. Dengan adanya petunjuk teknis ini diharapkan tujuan dan sasaran
peningkatan produksi kedelai dapat dicapai secara optimal.
Petunjuk teknis pengembangan produksi tanaman kacang tanah dan
ubijalar, hendaknya dapat ditindaklanjuti menjadi Petunjuk Teknis oleh
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Pertanian Provinsi maupun oleh
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
Apabila terdapat kekeliruan atau perubahan kebijakan dalam peraturan yang
lebih tinggi, petunjuk teknis ini akan disesuaikan lebih lanjut.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
76
L A M P I R A N
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
77
Lampiran 1
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI
KACANG TANAH TAHUN 2016
1 Aceh 3.471 3.306 13,88 4.590
2 Sumatera Utara 9.899 9.427 13,70 12.911
3 Sumatera Barat 6.612 6.297 15,97 10.056
4 Riau 1.399 1.332 12,07 1.607
5 Jambi 1.347 1.283 13,70 1.757
6 Sumatera Selatan 3.049 2.904 15,19 4.411
7 Bengkulu 3.953 3.765 11,56 4.352
8 Lampung 8.767 8.350 14,36 11.990
9 Kep. Bangka Belitung 345 329 11,96 393
10 Kepulauan Riau 178 170 12,62 214
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 57.370 54.638 17,27 94.338
13 Jawa Tengah 103.029 98.122 15,00 147.180
14 D.I. Yogyakarta 63.000 59.999 11,39 68.346
15 Jawa Timur 165.476 157.595 14,39 226.788
16 Banten 10.463 9.964 14,43 14.375
17 Bali 9.689 9.228 13,81 12.745
18 Nusa Tenggara Barat 27.049 25.761 14,75 38.008
19 Nusa Tenggara Timur 15.417 14.682 13,10 19.240
20 Kalimantan Barat 1.318 1.255 13,16 1.652
21 Kalimantan Tengah 700 667 12,52 835
22 Kalimantan Selatan 10.339 9.847 13,29 13.083
23 Kalimantan Timur 1.295 1.234 13,83 1.706
24 Kalimantan Utara 265 252 10,83 273
25 Sulawesi Utara 7.169 6.828 14,30 9.764
26 Sulawesi Tengah 4.506 4.292 19,10 8.197
27 Sulawesi Selatan 19.738 18.798 16,04 30.153
28 Sulawesi Tenggara 6.935 6.605 8,61 5.690
29 Gorontalo 1.025 977 12,97 1.267
30 Sulawesi Barat 474 452 13,91 628
31 Maluku 1.549 1.475 12,81 1.889
32 Maluku Utara 3.794 3.613 12,44 4.495
33 Papua Barat 547 521 11,45 596
34 Papua 2.083 1.984 11,20 2.222
Indonesia 552.250 525.950 14,37 755.750
Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)ProvinsiNo
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
78
Lampiran 2
SASARAN LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI UBIJALAR TAHUN 2016
No Provinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)
1 Aceh 1.296 1.233 136,99 16.890
2 Sumatera Utara 12.627 12.009 156,14 187.509
3 Sumatera Barat 4.093 3.892 221,93 86.379
4 Riau 1.296 1.233 108,15 13.334
5 Jambi 2.026 1.927 133,01 25.626
6 Sumatera Selatan 3.664 3.485 96,63 33.672
7 Bengkulu 2.163 2.057 131,08 26.968
8 Lampung 4.747 4.515 134,71 60.817
9 Bangka Belitung 700 666 107,68 7.167
10 Kep. Riau 188 179 91,67 1.645
Sumatera 32.800 31.196 147,46 460.007
11 DKI Jakarta - - - -
12 Jawa Barat 34.308 32.695 193,84 633.773
13 Jawa Tengah 9.003 8.617 225,30 194.143
14 D.I.Yogyakarta 543 517 161,96 8.370
15 Jawa Timur 16.189 15.424 137,86 212.629
16 Banten 3.083 2.931 162,30 47.576
Jawa 63.126 60.185 182,19 1.096.492
17 Bali 6.458 6.142 174,57 107.226
18 NTB 1.035 984 158,94 15.640
19 NTT 12.555 11.949 111,65 133.411
Bali & NT 20.048 19.075 134,35 256.278
20 Kalimantan Barat 1.554 1.478 106,53 15.741
21 Kalimantan Tengah 1.556 1.480 95,45 14.128
22 Kalimantan Selatan 2.693 2.563 158,34 40.588
23 Kalimantan Timur 2.678 2.530 133,54 33.781
24 Kalimantan Utara 750 737 112,16 8.262
Kalimantan 9.230 8.787 128,02 112.500
25 Sulawesi Utara 5.162 4.916 135,54 66.628
26 Sulawesi Tengah 3.106 2.955 146,79 43.381
27 Sulawesi Selatan 5.493 5.226 151,62 79.235
28 Sulawesi Tenggara 3.180 3.031 105,44 31.956
29 Gorontalo 389 370 126,60 4.679
30 Sulawesi Barat 1.357 1.291 148,46 19.163
Sulawesi 18.687 17.788 137,75 245.041
31 Maluku 2.610 2.485 117,65 29.235
32 Maluku Utara 3.304 3.153 120,03 37.846
33 Papua Barat 870 827 137,75 11.391
34 Papua 34.261 32.633 138,27 451.211
Maluku & Papua 41.045 39.098 135,48 529.683
LUAR JAWA 121.810 115.944 138,30 1.603.508
INDONESIA 184.936 176.129 153,30 2.700.000
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
79
Lampiran 3
LOKASI KEGIATAN KACANG TANAH DAN UBIJALAR
MELALUI CF-SKR TAHUN 2016
(Ha) (Ha)
550 500
1 JABAR 300 200
1 Kab. Ciamis - 75
2 Kab. Cianjur 50 -
3 Kab. Garut 100 -
4 Kab. Kuningan - 50
5 Kab. Sukabumi - 75
6 Kab. Tasikmalaya 100 -
7 Kab. Subang 50
2 JATENG 150 100
1 Kab. Jepara 50 -
2 Kab. Karanganyar - 50
3 Kab. Magelang - 50
4 Kab. Pati 100 -
3 JATIM - 150
1 Kab. Blitar - 50
2 Kab. Magetan - 50
3 Kab. Tulungagung - 50
4 BALI 100 -
1 Kab. Karangasem 50 -
2 Kab. Jembrana 50
5 BANTEN - 50
1 Kab. Pandeglang - 50
TOTAL
PROVINSI & KABUPATEN/
KOTANO.
Bantuan Saprodi Kc.
Tanah CF-SKR
Bantuan Saprodi
Ubijalar CF-SKR
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
80
Lampiran 4
LAMPIRAN CONTOH PENYALURAN BANTUAN DANA HIBAH KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN
UBIJALAR CF-SKR 2016
1. Format-1 : Contoh format Perjanjian Kerjasama, Bantuan Pemerintah
melalui Transfer Uang.
2. Format-2: Contoh perhitungan jamulah maksimal anggaran Bantuan
pemerintah yang ditransfer dalam bentuk uang kurang dari
Rp.50.000.000 per jenis barang.
3. Format-3: Contoh Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
min.50%
4. Format-4 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan
5. Format-5 : Contoh Kuitansi Penerimaan Dana Bantuan Pemerintah
6. Format- 6 : Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
7. Format-7 : Contoh Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
tentang Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
81
Format 1 : Contoh format Perjanjian Kerjasama, Bantuan Pemerintah melalui Transfer Uang
PERJANJIAN KERJASAMA BANTUAN PAKET SARANA PRODUKSI KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI
KACANG TANAH/UBIJALAR CF-KSR TAHUN ANGGARAN 2016
NOMOR: ..............(nomor surat dari Dinas Pertanian) NOMOR:...............(nomor surat Kelompok Tani/Gapoktan)
Pada hari ini,......... tanggal ........bulan .......... tahun dua ribu enam belas kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :------------------------ (nama)
NIP :------------------------ (NIP) Jabatan :------------------------ (jabatan pada satuan kerja Dinas Pertanian) Alamat :------------------------(alamat kantor tempat kerja) Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama -----------(institusi tempat kerja), berkedudukan di ---- alamat). Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama :------------------------(nama Ketua kelompoktani )
Jabatan :------------------------(Ketua Kelompok Tani) Alamat :------------------------((alamat) Selaku Ketua kelompok tani ---------- yang bertindak untuk dan atas nama -------(nama kelompok tani), alamat ------(alamat). Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama, dalam rangka pelaksanaan Bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1 KETENTUAN UMUM
1. Yang dimaksud dengan Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian dimana Pihak
Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk pelaksanakan ketentuan - ketentuan dalam perjanjian kerjasama ini dengan mengacu pada petunjuk teknis kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun;
2. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama
dan Pihak Kedua tanpa ada unsur paksaan.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
82
Pasal 2 HAK DAN KEWAJIBAN
1. Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA
a. Berhak membuat ketentuan penggunaan bantuan/aturan (Petunjuk Teknis) untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 serta menyampaikannya kepada PIHAK KEDUA ;
b. Berhak menerima laporan penggunaan dana Bantuan paket sarana produksi kegiatan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 dari PIHAK KEDUA;
c. Berhak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
d. Berhak menolak atau mengembalikan laporan penggunaan dana paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 kepada PIHAK KEDUA apabila ternyata kegiatan bantuan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan;
e. Berkewajiban membayar nilai bantuan yang telah ditetapkan apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi semua persyaratan pencairan.
2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA
a. Berkewajiban mengelola Bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 yang diterima dari Pihak Pertama secara efisien, efektif dan akuntabel serta sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis penggunaan bantuan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
b. Berkewajiban melaksanakan Bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 dalam waktu selambat - lambatnya ………………. (dalam huruf ) hari, setelah Perjanjian ini ditandatangani; (disesuaikan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak)
c. Jika tidak dapat mempertanggung jawabkan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada point (a) bersedia mengembalikan dana bantuan tersebut ke Kas Negara dan menerima sanksi yuridis berdasarkan ketentuan dan perundang - undangan yang berlaku;
d. Berkewajiban melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Pihak Pertama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
83
Pasal 3 NILAI BANTUAN
1. Nilai Bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang
tanah/ubijalar tahun 2016 tersebut dalam pasal 1 sebesar Rp. -------(nominal),-(-----------rupiah);
2. Bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam ayat (1) merupakan nilai yang telah ditetapkan dan pasti sepanjang tidak terjadi perubahan kebijakan pemerintah yang mengakibatkan adanya perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Pertanian/Dinas Pertanian Propinsi/ Pertanian DinasKabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016.
Pasal 4
JENIS DAN SPESIFIKASI BANTUAN
1. Jenis Bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 adalah: (pilih salah satu sesuai alokasinya)
a. Benih bersetifikat b. Pestisida nabati/non nabati c. Pupuk organic/an organic/ kapur pertanian
2. Spesifikasi bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang
tanah/ubijalar tahun 2016 sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis.
Pasal 5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Pekerjaan bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang
tanah/ubijalar tahun 2016 dilaksanakan dalam jangka waktu -------- (dalam huruf) hari kalender dimulai sejak ditanda tanganinya perjanjian ini;
2. Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama, didasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pasal 6
TATACARA DAN SYARAT PENCAIRAN
1. Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Pihak Kedua melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS);
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
84
2. Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Pihak Kedua dilakukan dengan 2 (dua) tahap;
3. Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap pertama sebesar 70% dari keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut : a. Surat Perjanjian Kerjasama telah ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua; b. Pihak Kedua telah menan datangani kuitansi bukti penerimaan uang bantuan
dan disahkan oleh Pihak Pertama 4. Pihak Pertama akan mencairkan bantuan tahap kedua sebesar 30% dari keseluruhan
anggaran dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pihak Kedua telah menandatangani kuitansi bukti penerimaan uang bantuan
dan disahkan oleh Pihak Pertama; b. Pihak Kedua telah melaporkan dan menandatangani kemajuan penyelesaian
pekerjaan minimal telah mencapai prestasi pekerjaan 50%.
Pasal 7 KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
1. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan Bantuan paket sarana produksi
kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 sesuai petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Satker Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Pihak Kedua siap dan sanggup melaksanakan Bantuan paket sarana produksi kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 sesuai dengan nilai bantuan, jenis dan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Teknis
Pasal 8
SISA DANA BANTUAN
1. Pihak Kedua diperbolehkan menggunakan sisa dana bantuan untuk perluasan areal tanam, jika pengadaan sarana prasarana telah dilaksanakan sesuai dengan volume dan spesifikasi sebagaimana telah diatur dalam petunjuk teknis;
2. Penggunaan sisa dana bantuan oleh Pihak Kedua harus mendapatkan persetujuan Pihak Pertama;
3. Pihak Kedua siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara jika sudah tidak digunakan
Pasal 9 SANKSI
1. Pihak Kedua siap menerima sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, jika pelanggarannya
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
85
bersifat administrative, Pihak Kedua siap dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang;
2. Pihak Kedua siap menggembalikan dana bantuan jika tidak dapat mempertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk teknis.
Pasal 10 LAPORAN
1. Pihak Kedua siap dan sanggup memberikan laporan penyelesaian pekerjaan secara
berkala (sesuai dengan tahapan pembayaran) kepada Pihak Pertama sebagaimana telah diatur dalam Petunjuk Teknis;
2. Pihak Keduasiap dan sanggup laporan pertanggungjawaban kepada Pihak Pertama setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran
. Pasal 11
FORCE MAJEURE
1. PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force majeure;
2. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain sebagai berikut: adanya bencana alam seperti: gempa bumi, taufan, banjir atau hujan terus menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan, huru-hara, adanya tindakan pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini;
3. Apabila terjadi force majeure makapihak yang lebih dahulu mengetahui wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat - lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force majeure;
4. Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 perjanjian ini tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan force majeure berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih dapat dipergunakan, PARA PIHAK akan melanjutkan kerjasama sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
86
Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Perubahan pada Perjanjian Kerjasama ini hanya dapat dibuat setelah melalui konsultasi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
2. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan secara musyawarah diantara PARA PIHAK.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen, Ketua Kelompok Tani/Gapoktan Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten -------------------------------------------
Materai 6000 Materai 6000 ------------------------------ (nama jelas) ----------------------------(nama jelas)
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
87
FORMAT-2: Contoh perhitungan jamulah maksimal anggaran Bantuan pemerintah yang ditransfer dalam bentuk uang kurang dari Rp.50.000.000 per jenis barang.
Satuan
(Rp)Jumlah (Rp)
Jml Areal
(ha)
Jumlah dana
(Rp)Katerangan
1 Benih 50 Kg 16,100 805,000 62 49,910,000 < Rp.50 Juta
2 Pupuk NPK 110 Kg 2,530 278,300 62 17,254,600 < Rp.50 Juta
3 Pupuk SP36 50 Kg 2,200 110,000 62 6,820,000 < Rp.50 Juta
4 Pupuk Hayati/ Rhizobium 1 Pkt 132,000 132,000 62 8,184,000 < Rp.50 Juta
5 Pupuk Organik 1 Pkt 550,000 550,000 62 34,100,000 < Rp.50 Juta
6 Pestisida Org/An Org 3 Liter 132,000 396,000 62 24,552,000 < Rp.50 Juta
7 Herbisida 3 Liter 83,730 251,190 62 15,573,780 < Rp.50 Juta
Total Bantuan/ha 2,522,490 156,394,380
maksimal Jml dana di tranfer ke kelompok
Jml Bantuan Pemerintah per hektar Maksimal transfer Uang
VolumeUraianNo
Format – 3: Contoh Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan min.50%
Presentasi
(%)
Volume satuan Volume satuan
1 Benih bersertifikat
2 Pupuk NPK bersubsidi
3 Pupuk SP36 bersubsidi
4 Puupuk Hayati Rhizobium
5 Pupuk Organik
6 Pestisida
7 Herbisida
Jumlah
Total
Anggaran
(Rp)
Harga
satuan (Rp)
Total
Anggaran
(Rp)
Volume Volume
LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN BANTUAN PAKET SARANA PRODUKSI KEGIATAN INTENSIFIKASI (PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS)/EKSTENSIFIKASI (PAT-PIP)
PAGU ANGGARAN REALISASI ANGGARAN
No Jenis Sarana Produksi Harga
satuan (Rp)
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
88
Format – 4 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban
Cover Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN DAN TARGET C. SUMBER DANA D. WAKTU DAN TEMPAT
BAB II PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN PELAKSANAAN B. PELAKSANAAN
BAB III PENUTUP
A. HAMBATAN PELAKSANAAN B. SARAN DAN REKOMENDASI C. KATA PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Dokumentasi (Foto) barang hasil pengadaan 2. Bukti Kuitansi Pengadaan Barang 3. Berita Acara Serah Terima Barang 4. Laporan Keuangan 5. Bukti Setoran ke Kas Negara kalau ada 6. Bukti penyetoran Pajak
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
89
Format-5: Contoh Kuitansi Penerimaan Bantuan Pemerintah
KUITANSI NPWP :……………………… MAK :……………………… T.A. :……………………… KUITANSI No. : …………….. Sudah Terima : Kuasa Pengguna Anggaran ……………… Kabupaten/Kota ………………………….. Uang sebanyak : Untuk pembayaran : Dana Bantuan Pemerintah untuk Pertanian . Di Desa/Kelurahan ………………………… Kecamatan …………………………………… Kabupaten/Kota ……………………………. Sesuai Surat Perjanjian Kerjasama No. Tanggal ……………. Terbilang Rp : …………………….. 2016 Mengetahui/Menyetujui, Yang menerima, Pejabat Pembuat Komitmen Petani/Ketua Kelompok Kabupaten/Kota …………….. Meterai Rp. 6.000 ……………………………………. ……………………………….. NIP. Setuju dibayar, Tanggal ……………… Kuasa Pengguna Anggara, Bendaharawan, ……………………………. …………………………… NIP. NIP. *) Format kuitansi ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA
Provinsi
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
90
Format – 6 : Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
PENGADAAN BANTUAN SARANA PRODUKSI KEGIATAN KACANG TANAH/UBIJALAR CF-SKR TA.2016 NOMOR:……………………………..
Pada hari ini ……….tanggal ………….. bulan………….. tahun…………. Bertempat di …………… Desa/Kelurahan……… Kecamatan……….. Kabupaten/Kota……………., Provinsi…………………., yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :------------------------ (nama)
Jabatan :------------------------ (jabatan pada Perusahaan saprodi) Alamat :------------------------(alamat kantor tempat kerja) Selaku Direktur/…….., yang bertindak untuk dan atas nama -----------(institusi tempat kerja), berkedudukan di ---- alamat). Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama :------------------------(nama Ketua kelompoktani )
Jabatan :------------------------(Ketua Kelompok Tani) Alamat :------------------------((alamat) Selaku Ketua kelompok tani ---------- yang bertindak untuk dan atas nama -------(nama kelompok tani), alamat ------(alamat). Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Sepakat mengadakan serah terima barang dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1 PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA berupa sarana produksi dalam keadaan baik dengan jumlah dan spesifikasi sesuai petunjuk teknis, dengan rincian dan nilai sebagai berikut:
Pasal 2
Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam kepentingan Kementeriaan Pertanian RI, khususnya program pengelolaan produksi kedelai tahun anggaran 2016. Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam rangkap 4 (empat) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA (Nama Ketua Kelompok) (Nama dari Perusahaan/penyedia barang)
SAKSI
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
91
Format-7 : Contoh SK Penetepan Penerima Bantuan
SURAT KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA
NOMOR : .............................................2016 TENTANG
PENETAPAN KELOMPOKTANI PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PENGELOAAN PRODUKSI KACANG TANAH/UBIJALAR
............................................................)* TAHUN ANGGARAN 2016
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, SATKER DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA
Menimbang : a. Bahwa ketahanan pangan nasional perlu terus diupayakan melalui peningkatan produksi untuk menjamin kecukupan pangan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.
b. Bahwa Peningkatan produksi kacang tanah/ubijalar tahun 2016 difokuskan pada peningkatan produktivitas penerapan teknologi dalam pengembangan kacang tanah
c. Bahwa pelaksanaan kacang tanah/ubijalar CF-SKR untuk peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani perlu ditetapkan kelompoktani penerima bantuan pemerintah pengembangan kacang tanah/ubijalar tahun 2016.
d. Bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu ditetapkan Kelompoktani penerima bantuan areal pengembangan kacang tanah/ubijalar Tahun Anggaran 2016.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor .............. Tahun ............. tentang ................;
2. Surat Keputusan .......... Nomor .............. Tahun ............. tentang ................;
3. Peraturan Daerah Kabupaten / Kota Nomor .............. Tahun ............. tentang ................;
4. dst
Memperhatikan : 1. DIPA Dinas Pertanian Kabupaten / Kota Nomor .............. Tanggal ............. Bulan ................ Tahun ............
2. Petunjuk Umum Kacang Tanah dan Ubijalar CF-SKR Tahun
2016.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
92
MEMUTUSKAN Menetapkan :
PERTAMA : Penetapan Kelompoktani penerima Kacang Tanah dan Ubijalar CF-SKR tahun anggaran 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Kelompoktani sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA berhak menerima dana bantuan pemerintah areal Kacang Tanah dan Ubijalar CF-SKR yang dibiayai dari dana hibah melalui anggaran tugas perbantuan pada DIPA**) Dinas pertanian Kabupaten / Kota Nomor ..................... Tanggal.................. bulan .............. tahun..............
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :............................... Pada Tanggal : ................................ Pejabat Pembuat Komitmen Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota .......................................... NIP. .....................................
Diketahui Kuasa Pengguna Anggaran/ Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota .......................................... NIP. ..................................... Tembusan : 1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI di Jakarta 2. Bupati / Walikota di .............. 3. Kepala Dinas Pertanian Provinsi di ................ 4. dst. *) disesuaikan dengan komoditi Bantuan Pemerintah kedelai.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
93
Format-8 : Contoh lampiran SK Penetepan Penerima Bantuan
Desa Kec.
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
Diketahui : Ditetapkan,……, Bln……. 2016
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota……., Kepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota…….,
Nama Nama
NIP. NIP.
Alamat Bank
Cabang, Unit
Contoh: Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kabupaten/Kota tentang Penetapan Kelompoktani Penerima
Bantuan Pemerintah Pengembangan Ubikayu Tahun 2016
Alamat No. Nama Poktan/Gapoktan Nama Ketua
Nomor
Rekening
Jumlah
( Rp )
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
94
Format-9 : Contoh lampiran SK Penetepan Penerima Bantuan
Nama Kelompoktani :
Alamat Kelompoktani :
Luas Lahan :
Jumlah Anggota Poktan:
Rincian Kebutuhan Kel. :
Komoditi :
Varietas :
Volume Harga Satuan Jumlah
(Kg) (Rp.) (Rp.)
1.
2.
3.
dst
Mengetahui,
Penyuluh/Petugas
Pertanian Bendahara Ketua
Kelompok, Kelompok,
Nama Nama Nama
NIP
Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Pelaksana Kacang Tanah dan Ubijalar CF-SKR 2016
NoUraian
JenisKebutuhan
Jumlah
…………., …………..
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
95
Format-10 : Contoh Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini adalah nama : ………………….. selaku Ketua Kelompoktani .......................... Desa ……………………. Kecamatan ……………….. Kabupaten ………………… dengan ini menyatakan bahwa dana yang kami terima akan kami gunakan :
a. Untuk pembelian saprodi Kacang Tanah dan Ubijalar CF-SKR.
b. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan penanaman, pemeliharaan sampai panen di areal pengembangan dan sanggup mengembalikan dana apabila tidak sesuai peruntukannya.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya . Mengetahui Petugas Lapangan (......................................)
............................... 2016 Ketua Kelompoktani Materai 6.000 (.....................................)
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
96
Lampiran 5
LAMPIRAN PELAPORAN
1. Laporan Kelompok Tani 2. Laporan Tingkat Kecamatan 3. Laporan Tingkat Kabupaten 4. Laporan Tingkat Provinsi 5. Laporan Akhir Tahunan
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
97
LAPORAN KELOMPOK TANI PELAKSANA PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN UBIJALAR
CF-SKR TAHUN 2016
I. LOKASI
a. Nama Kelompoktani : b. Jumlah Anggota : c. Luas Areal : d. Desa : e. Kecamatan : f. Kabupaten :
II. TEKNOLOGI
a. Komoditi : b. Varietas : c. Komp. Teknologi PTT :
1. Bibit Unggul Bermutu : .................. stek 2. Urea : .................. kg 3. SP - 36 : .................. kg 4. NPK : .................. kg 5. Pupuk Organik : .................. kg
III. HASIL
Pemandu
Lapangan /
Penyuluh / KCD
.......................................................
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu
No. Lokasi Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
1. Setelah Pelaksanaan
Program
2. Sebelum Pelaksanaan
Program
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
98
Lam
pir
an 8
Bla
ngk
o R
eka
pit
ula
si K
eb
utu
han
Sap
rod
i Ke
lom
po
k Ta
ni (
Tin
gkat
Ke
cam
atan
)
Ban
sos
Dem
Are
a Ta
hu
n A
ngg
aran
20
12
Pro
vin
si
:
Kab
up
ate
n
:
Ke
cam
atan
:
Tan
ggal
Jen
isJu
mla
h (
Kg
)Ta
nam
11 2 d
st
21 2 d
st
Ke
tera
nga
n :
* )
Co
ret
yan
g ti
dak
per
lu
Men
geta
hu
i
Man
tan
/KC
D/P
PL,
(……
…..
Nam
a……
……
…..
)
Nip
.
REK
AP
ITU
LASI
KEB
UTU
HA
N S
AP
RO
DI D
I K
ELM
PO
K T
AN
I ( T
ING
KA
T K
ECA
MA
TA
N )
KA
CA
NG
TA
NA
H T
AH
UN
20
12
Ke
bu
tuh
an S
apro
di
No
.D
esa
Nam
a K
el.T
ani
Jum
lah
An
ggo
taLu
as T
anam
RE
KA
PIT
UL
AS
I K
EB
UT
UH
AN
S
AP
RO
DI
KE
LO
MP
OK
T
AN
I (T
ING
KA
T K
EC
AM
AT
AN
)
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
99
Rekapitulasi RUK Kelompok : …………………………… Desa/Kelurahan : …………………………… Kecamatan : …………………………… Kabupaten/Kota : …………………………… Provinsi : ……………………………
REKAPITULASI RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK) …………………………………… Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Kab/Kota………………………..
Sesuai dengan Surat Keputusan *)……. No. …….. tanggal ….. tentang penetapan kelompok sasaran kegiatan ………… dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan pemerintah untuk Pertanian sebesar Rp. …………….. (terbilang………..) sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi kegiatan berikut :
No. Kegiatan Jumlah Biaya (Rupiah)
(1) (2) (3)
1. 2.
Jumlah
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjajian Kerjasama Nomor ….. tanggal …., Dana Bantuan Pemerintah kelompok tersebut agar dipindahbukukan ke rekening petani/kelompok ……………………… No. Rekening ……….. pada cabang/unit Bank …………. Di ………… Menyetujui, Ketua Tim Teknis, Ketua Kelompok, …………………….. …………………………. NIP.
MENGETAHUI/MENYETUJUI, Pejabat Pembuat Komitmen Kabupaten/Kota …………….
………………………………….
NIP. *) Bupati/Walikota atau Kepala Dinas lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk **) Format ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA Provinsi
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
100
Propin
si
Kabu
paten
Renc
.Re
alRe
nc.
Real
Renc
.Re
al.Re
nc.
Real.
Renc
.Re
alRe
nc.
Real
Renc
.Re
alRe
nc.
Real
Renc
.Re
al.Re
nc.
Real
Renc
.Re
alRe
nc.
Real
Renc
.Re
al
Juml
ah
…………
…………
……...…
………2
012
Meng
etahu
i
Kepa
la Din
as Ta
nama
n Pan
gan
Kabu
paten
…………
…………
……..…
.
…………
…………
.………
…………
……..
Nip. …
…………
…………
…….…
……….
Total
Lamp
iran 1
9
Sept-
2012
NoKe
cama
tanJan
-2012
Feb-2
012
Maret
-2012
Okt-2
012
Nov-2
012
Des-2
012
Renc
ana D
an R
ealis
asi T
anam
Peng
emba
ngan
Kac
ang T
anah
Tahu
n 201
2
Apr-2
012
Mei-
2012
Jun-2
012
Jul-2
012
Ags-2
012
LA
PO
RA
N P
EL
AK
SA
NA
AN
KA
CA
NG
TA
NA
H/U
BIJ
AL
AR
CF
-SK
R T
AH
UN
20
16
……
……
……
……
……
……
…2
01
6
Me
nge
tahu
i
Ke
pa
la D
inas T
an
am
an
Pa
ng
an
Ka
bu
pate
n…
……
……
……
……
...
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
101
RE
NC
AN
A D
AN
RE
AL
ISA
SI
TA
NA
M K
AC
AN
G T
AN
AH
/UB
IJA
LA
R T
AH
UN
20
16
……
……
……
……
……
……
…201
6
Meng
eta
hu
i
KC
D/P
PL
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
……
……
……
……
……
……
…2
01
6
Me
nge
tahu
i
Ke
pa
la D
inas T
an
am
an
Pa
ng
an
Pro
vin
si…
……
……
……
……
...
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
Pro
vin
si
:
Kab
upate
n
:
Kecam
ata
n
:
Keca
mat
an/
Nam
aLu
as
Tipo
logi
No
Desa
Kel.T
ani/
Tana
mLa
han
Ure
aSP
-36
KCL
Pupu
k Pe
stisi
daTa
nam
Pane
nPo
la T
anam
Peta
ni(H
a)Ju
mla
h (S
tek)
Varie
tas
(Kg)
(Kg)
(Kg)
Kand
ang
(Kg/
Ltr)
(Tgl
./Bl
n(T
gl./
Bln
Seta
hun
Bibi
t
Renc
ana
Peny
edia
an S
apro
diRe
ncan
a
Jum
lah
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
102
Kecam
ata
n
:
Bula
n
:
……
……
……
……
……
……
…201
6
Meng
eta
hu
i
KC
D/P
PL
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
Pro
vin
si
:
Kab
upate
n
:
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
103
Conto
h P
engis
ian B
langko
Bla
ng
ko
La
po
ran
Bu
lan
an
Kab
up
ate
n
Re
ali
sas
i L
ok
asi
Ka
ca
ng
Ta
na
h/U
bijala
r
Tah
un
20
16
……
……
……
……
……
……
…201
6
Meng
eta
hu
i
Kep
ala
Din
as T
an
am
an P
angan
Pro
vin
si…
……
……
……
……
...
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
104
Kab
upate
n
:
Bula
n
:
Ke
ca
ma
t
an
De
sa
Po
kta
n
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)(1
1)
(12
)(1
3)
(14
)(1
5)
(16
)
1A
48
82
00
20
02
00
20
01
95
97
.50
10
07
5.0
0
75
05
2B
59
10
25
02
50
25
02
50
24
59
8.0
0
15
08
0.0
0
12
00
5
3 4 5d
st
91
71
84
50
45
04
50
45
04
40
97
.78
25
07
8.0
0
19
50
10
BU
LA
N :
Ke
pa
la D
ina
s P
ert
ania
n P
rovi
nsi
Nam
a…
……
……
……
……
……
NIP
……
……
……
……
……
…
Re
alis
asi T
ana
m
Tim
Te
knis
Tin
gka
t P
rovi
nsi/
Pro
se
s
(Ha
)
Ca
ir
(Ha
)
SK
Pe
ne
tap
an
CP
CL
(Ha
)
Ju
mla
h
……
……
…., tg
l,……
……
, b
ula
n,…
……
….., ta
hun …
……
*) C
ore
t ya
ng
tid
ak p
erlu
Dila
ksa
n
aka
n
MH
10
/11
(Ha
)
Ke
tera
n
ga
n
Re
alis
asi P
ane
n
Lua
s
(Ha
)(%
)
PR
OV
INS
I :
Pro
vita
s
(ku/h
a)
Pro
duks
i
(to
n)
(Ha
)
Ka
bup
ate
n
Jum
lah
No
Lua
s
Are
al
(Ha
)
Pe
ng
aju
an K
e
Ba
nk
Conto
h P
engis
ian B
langko
Bla
ng
ko
La
po
ran
Bu
lan
an
Pro
vin
si
Re
ali
sas
i L
ok
asi
Ka
ca
ng
Ta
na
h/U
bijala
r
Tah
un
20
16
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
105
Lam
piran
23
Pro
vinsi
:
Kabupate
n:
Keca
mata
n:
Keca
mata
n/
Nam
aD
esa
Kel. T
ani/
Tanam
Wakt
uPanen
Pro
vita
sPro
vita
sPro
duks
iPeta
ni
Sebelu
mSesu
dah
(Ha)
(Tgl/Bln
)(H
a)
(Ku/H
a)
(Ku/H
a)
(Ton)
Jum
lah
……
……
……
……
……
...…
……
…2012
Mengeta
hui
KCD
/PPL
……
……
……
……
.……
……
……
……
…
Nip
……
……
……
……
……
….…
……
….
La
po
ran
Ak
hir
Pe
lak
sa
na
an
Pe
ng
em
ba
ng
an
Ka
ca
ng
Ta
na
h T
ah
un
20
12
Realis
asi
Variet
as
Perm
asa
lahan
No
……
……
……
……
……
……
…201
6
Meng
eta
hu
i
KC
D/P
PL
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
LA
PO
RA
N A
KH
IR P
EL
AK
SA
NA
AN
PR
OD
UK
SI
KA
CA
NG
TA
NA
H/U
BIJ
AL
AR
TA
HU
N 2
016
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
106
Lam
piran 2
4
Pro
vin
si:
Kabupate
n:
Keca
mata
n/
Nam
aD
esa
Kel. T
ani/
Tanam
Waktu
Panen
Pro
vitas
Pro
vitas
Pro
duksi
Peta
ni
Sebelu
mSesu
dah
(Ha)
(Tgl/Bln
)(H
a)
(Ku/H
a)
(Ku/H
a)
(Ton)
Ju
mla
h
……
……
……
……
……
...…
……
…2012
Mengeta
hui
Kepala
Din
as
Tanam
an P
angan
Kabupate
n…
……
……
……
……
……
….
……
……
……
……
.……
……
……
……
…
Nip
……
……
……
……
……
….…
……
….
La
po
ran
Ak
hir
Pe
lak
sa
na
an
Pe
ng
em
ba
ng
an
Ka
ca
ng
Ta
na
h T
ah
un
20
12
No
Realis
asi
Varieta
sPerm
asa
lahan
LA
PO
RA
N A
KH
IR P
EL
AK
SA
NA
AN
KA
CA
NG
TA
NA
H/U
BIJ
AL
AR
C
F-S
KR
TA
HU
N 2
016
……
……
……
……
……
……
…201
6
Meng
eta
hu
i
Kep
ala
Din
as T
an
am
an P
ang
an
Kab
upate
n…
……
……
……
……
...
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
107
Lam
piran 2
5
Pro
vinsi
:
Nam
aKabupate
nKel. T
ani/
Tanam
Wakt
uPanen
Pro
vita
sPro
vita
sPro
duks
iPeta
ni
Sebelu
mSesu
dah
(Ha)
(Tgl/Bln
)(H
a)
(Ku/H
a)
(Ku/H
a)
(Ton)
Ju
mla
h
……
……
……
……
……
...…
……
…2011
Mengeta
hui
Kepala
Din
as
Tanam
an P
angan
Pro
vinsi
……
……
……
……
……
……
.
……
……
……
……
.……
……
……
……
…
Nip
……
……
……
……
……
….…
……
….
La
po
ran
Ak
hir
Pe
lak
sa
na
an
Pe
ng
em
ba
ng
an
Ka
ca
ng
Ta
na
h T
ah
un
20
12
No
Realis
asi
Varieta
sPerm
asa
lahan
L
AP
OR
AN
AK
HIR
PE
LA
KS
AN
AA
N K
AC
AN
G T
AN
AH
DA
N U
BIJ
AL
AR
CF
-SK
R T
AH
UN
2016
……
……
……
……
……
……
…201
6
Meng
eta
hu
i
Kep
ala
Din
as T
an
am
an P
angan
Pro
vin
si…
……
……
……
……
...
……
……
……
……
……
……
……
….
Nip
……
……
……
……
……
……
…..
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016
108
Biaya Produksi dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah/Ubijalar Per Hektar Tahun 2016
Riil Dikeluarkan Diperhitungkan
I INPUTA TENAGA KERJA (HOK)
1. Pengolahan Tanah s/d siap tanam a. Manusia b. Ternak c. Traktor/Mesin
2. Menanam
3. Memupuk
4. Memberantas Hama
5. Menyiang
6. Memanen
7. Mengangkut
Jumlah A
B. SARANA PRODUKSI
1. Bibit/Stek (Batang)
a. Pembelian
b. Produksi Sendiri
2. Pupuk (Kg/Ltr)
a. Urea
b. TSP/SP-36
c. KCl
d. Kandang/Hijau
e. Lainnya (Tetes Miwon)
3. Pestisida (Kg/Ltr)
a. Insektisida Padat
Insektisida Cair
b. Lainnya Padat
Lainnya Cair
Jumlah B
C PENGELUARAN LAIN
1. Sewa Tanah
2. Pajak
3. Lainnya
Jumlah C
TOTAL (A+B+C)
I BIAYA PRODUKSI
1. Per Hektar (Rp.)
2. Per Kilogram (Rp.)
II OUT PUT
1. Produksi
2. Nilai Hasil
III PENDAPATAN BERSIH (Rp)
1. Secara Usahatani
a. Per musim = Rp………….
b. Per bulan = Rp………….
2. Petani
a. Per musim = Rp………….
b. Per bulan = Rp………….
IV R/C
URAIAN FISIKNILAI (RP)
NO
Keterangan : *) Coret yang tidak perlu Harga/Kg = ……. Umur Panen = ……. Varietas = …….
………………….. 2016 Petugas
……….……………………… Nip.