petrobras
TRANSCRIPT
Manajemen Keuangan Internasional
Petrobras of Brazil and The Cost of Capital
Oleh:Citra Aryani
Dian AgustinaLuna Mantyasih
Ratna Nugrahaningsih
Program Pascasarjana Ilmu ManajemenFakultas Ekonomi
Universitas Indonesia2010
Petrobrás of Brazil and the Cost of Capital
Latar belakang dan Masalah Kajian
Petroleo Brasileiro S.A (Petrobras) merupakan perusahaan minyak dan gas yang
didirikan pertama kali pada 1954 oleh pemerintah Brazil sebagai perusahaan minyak
nasional negara Brazil. Pada tahun 1997, pemerintah memberlakukan kebijakan privatisasi
terhadap perusahaan nasional termasuk Petrobras. Pada tahun tersebut pula, Petrobras
melakukan listing di Sao Paulo dan di New York Stock Exchange (NYSE). Walaupun
diperdagangkan secara publik, tetapi pemerintah tetap melakukan kontrol terhadap
shareholder dengan kepemilikan saham sebesar 33%.
Kebijakan privatisasi adalah suatu tindakan pemberian kewenangan dari Pemerintah
kepada badan-badan sukarela, swasta, dan swadaya masyarakat, tetapi dapat pula
merupakan peleburan badan pemerintah menjadi badan-swasta (Rondinelli, 1988). Savas
(1987) memberikan definisi privatisasi sebagai tindakan mengurangi peran pemerintah atau
meningkatkan peran swasta atas penguasaan asset negara. Definisi ini sejalan dengan
pendapat Buttler (1991) yang menyatakan bahwa privatisasi adalah penggantian fungsi dari
sektor publik menuju sektor swasta, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Berbagai
tujuan atau motivasi yang berada di belakang privatisasi meliputi upaya untuk memacu
pendapatan, mengurangi beban hutang negara, memperoleh dana segar dari pasar modal,
mengurangi peran pemerintah di bidang bisnis, dan meningkatkan penyebaran pemilikan
saham.
Karena sudah memiliki perusahaan minyak nasional Brazil, negara Brazil ingin
mengurangi ketergantungannya mengimpor minyak dari luar. Segi positifnya adalah
nasionalisme terhadap negara Brazil tetapi di sisi lain menyebabkannya undiversified
internationally yang mengakibatkan tidak kompetitifnya cost of capital.
Perusahaan ini tidak terdiversifikasi internasional dalam operasinya, karena semua
kegiatan operasi minyak dan gas dilakukan secara domestik ketika go public pada tahun
2000. Sebagai akibat dari kurangnya diversifikasi, Petrobras memiliki cost of capital (biaya
modal) yang lebih tinggi secara signifikan dibanding perusahaan minyak dan gas besar
lainnya di seluruh dunia. Sebagian besar produsen minyak dan gas multinasional besar pada
bulan Januari 2002 memiliki biaya modal antara 7,6% sampai 9,0%, sedangkan biaya modal
Petrobras adalah 15,0%.
Gambar 1
Kondisi cost of capital Petrobras yang tidak kompetitif
Minyak dan gas diperdagangkan secara global dalam dollar AS. Terkait dengan
penggunaan dollar, dalam sejarahnya Brazil memiliki sejarah buruk terhadap kondisi
ekonomi negaranya, yaitu tingginya nilai inflasi, keadaan ekonomi yang tidak stabil, dan
devaluasi serta depresiasi nilai mata uangnya. Hal ini menyebabkan perusahaan rentan
terhadap risiko currency.
Gambar 2
Spot rate BRL/USD tahun 1998-2005
Salah satu faktor penentu utama tingginya biaya modal adalah tingginya sovereign
risk negara Brazil. Sovereign risk adalah penilaian risiko yang berkaitan dengan kemauan
dan kemampuan pemerintah untuk membayar hutang dalam mata uang dollar AS. Indikator
untuk menilai country risk Brazil di pasar global adalah menggunakan sovereign spread.
Sovereign spread Brazil memiliki nilai tertinggi sebesar 24% dan terendah 0,4% selama
dekade terakhir.
Gambar 3
Sovereign spread negara Brazil
Tujuan Kajian
Tujuan umum dari kajian ini adalah memperkirakan biaya modal suatu perusahaan
multinasional dalam industri global, dalam kasus ini industri minyak, pada pasar yang
berkembang (emerging market). Selain itu, tujuan khusus yang ingin dicapai antara lain:
1. Mengetahui faktor-faktor penyebab tingginya cost of capital perusahaan
Petrobras dan menganalisa metode WACC (weighted average cost of capital) lain
yang lebih baik bagi perusahaan.
2. Mengetahui apakah penggunaan sovereign spread Brazil dalam menghitung cost
of capital juga mengkompensasi currency risk.
3. Mengetahui apakah investor mempertimbangkan potensi daya tarik pasar Brazil
dalam pengambilan keputusan investasi mereka.
4. Mengetahui apakah perhitungan cost of capital relevan dan berpengaruh
terhadap daya saing dan strategi perusahaan Petrobras.
Kajian Literatur
Cost of Capital
Cost of capital atau biaya modal mempunyai dua makna, tergantung dari sisi investor atau perusahaan.
Dari sudut pandang investor, cost of capital adalah opportunity cost dari dana yang ditanamkan investor pada suatu perusahaan.
Dari sudut pandang perusahaan, cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.
Cost of capital terdiri dari cost of equity dan cost of debt.
Cost of equity
Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) digunakan untuk mendefinisikan
cost of equity dari suatu perusahaan, sebagai berikut:
k e=krf+β j(km−krf )
Dimana:
ke = expected (required) rate of return on equity
krf = rate of interest on risk-free bonds (misalnya Treasury bonds)
βj = koefisien systematic risk perusahaan
km = expected (required) rate of return on the market portfolio of stocks
Cost of debt
Dihitung dengan mengambil angka pada obligasi bebas risiko yang durasinya sesuai
dengan struktur jangka waktu hutang perusahaan, kemudian menambahkan premi default.
Premi default ini akan timbul sebagai jumlah peningkatan hutang (karena peningkatan risiko
dapat dikatakan sebagai peningkatan jumlah hutang). Karena beban hutang adalah
deductible expenses biaya dihitung sebagai hutang setelah biaya pajak untuk membuatnya
sebanding dengan biaya ekuitas. Jadi, untuk menguntungkan perusahaan, hutang
didiskontokan dengan tingkat pajak. Rumusnya dapat ditulis sebagai berikut:
Kd = (Rf + tingkat risiko kredit) (1-T)
Dimana T adalah tarif pajak penghasilan badan dan Rf adalah tingkat suku bunga
bebas risiko.
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Rata-rata tertimbang biaya modal (WACC) adalah tingkat bunga yang diharapkan
perusahaan untuk membiayai aktiva perusahaan. WACC adalah pengembalian minimum
yang harus diperoleh perusahaan untuk memenuhi kreditur, pemilik, dan penyedia modal
lainnya, atau mereka akan berinvestasi di tempat lain. WACC dihitung dengan cara:
kWACC=keEV
+k d(1−t )DV
Dimana:
kWACC = weighted average after-tax cost of capital
ke = risk-adjusted cost of equity
kd = before-tax cost of debt
t = marginal tax rate
E = market value of the firm’s equity
D = market value of the firm’s debt
V = total market value of the firm’s securities (D+E)
Analisis Kasus
Di tahun 2002, Petrobras adalah perusahaan minyak terbesar di Brazil dan
perusahaan yang melakukan perdagangan minyak terbesar di Amerika Selatan. Tetapi di sisi
lain Petrobras mengalami kondisi yang tidak kompetitif terhadap cost of capital-nya yang
bernilai 6% lebih tinggi dibanding perusahaan minyak asing lainnya. Di tahun ini pula
sovereign risk Brazil mencapai angka tertinggi, yaitu 24%, bersamaan dengan terjadinya
krisis keuangan ketika reais terdevaluasi.
Dalam kondisi dan posisi Petrobras di tahun 2002, maka risiko yang dihadapi antara
lain:
1. Tidak kompetitifnya prosentase cost of capital terhadap negara lain menyebabkan
perusahaan harus melakukan effort yang lebih dibanding perusahaan minyak lainnya,
atau bahkan hanya memperoleh spread keuntungan yang kecil, akibatnya sulit
melakukan pengembangan investasi di tahun-tahun selanjutnya.
2. Dengan penggunaan denominasi dollar dalam pengembangan bisnisnya, penggunaan
cost of capital-nya akan rentan terhadap risiko currency, sehingga effort untuk sovereign
spread-nya juga tinggi yang akhirnya akan menyebabkan WACC juga tinggi.
3. Agresivitas Petrobras yang kecil akan menutup kemungkinan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan yang besar pula, sehingga jika usaha dalam lingkup domestik
sudah mulai jenuh, maka risiko mengecilnya market share akan menghimpit spread
keuntungan dari Petrobras.
Petrobras meningkatkan strategi yang lebih global. Pada Desember 2001, Brazil dan
Argentina bekerja sama melalui Repsol-YPF senilai $500 juta dalam mengelola aset
operasionalnya. Transaksi tersebut memberikan Petrobras bunga sebesar 99% sementara
Repsol-YPF memperoleh keuntungan 30% pada kilang minyaknya, 10% pada tambang
minyak lepas pantainya, dan penjualan minyak yang tersebar di 230 service station di Brazil.
Pada Oktober 2002, Petrobras membeli Perez Companc (Pecom) milik Argentina,
yang pada saat itu merupakan perusahaan yang bagus dan menyumbang komposisi besar
dalam cadangan devisa negara. Brazil memanfaatkan kondisi krisis yang dialami Argentina
karena devaluasi peso dengan cara mengambil alih saham Pecom 58,6%, yang artinya Brazil
memiliki kuasa mayoritas mengatur perusahaan ini.
Setelah 3 tahun berjalan, Petrobras fokus untuk merestrukturisasi semua hutang
(termasuk hutang Pecom yang diambil alih) dan meningkatkan investasi perusahaan. Tetapi
ternyata proyek revitaliasi struktur keuangan di tahun 2005 itu berjalan lambat.
Bagaimana sovereign spread merefleksikan cost of debt dan cost of equity
perusahaan Brazil seperti Petrobras? Dalam menghitung WACC di tahun 2005, pemerintah
Brazil melakukan pendekatan-pendekatan sebagai berikut:
1. Menghitung Cost of Debt dalam US Term
Kd = US Treasury risk-free rate + Brazilian sovereign spread + Petrobras credit spread
Kd = 4.000% + 4.000% + 1.000% = 9.000%
Diperoleh nilai 9%, nilai ini lebih tinggi daripada cost of debt perusahaan minyak lain
di dunia, dimana rata-rata cost of debt di tahun 2005 adalah 5%.
2. Menghitung Cost of Equity menggunakan CAPM
Ks = risk-free rate + (βPetrobras x market risk premium)
Ks = 8.000% + (1.10 x 5.500%) = 14.05%
Diperoleh nilai 14.05% berdasarkan beta dan market risk premiun terhadap NYSE
meskipun banyak argumen mengatakan beta dan market risk premium Petrobras
sebenarnya bisa lebih tinggi atau rendah jika pasar yang digunakan adalah pasar modal
dunia.
3. Menghitung WACC
Dengan asumsi tax rate 28% dan komposisi debt dan equity terhadap capital adalah
1/3 untuk debt/capital dan 2/3 untuk equity/capital, maka diperoleh nilai WACC 11.529%.
WACC = debt/capital x Kd x (1 – Tax rate) + (equity/capital x Ks)
WACC = (0.333 x 9.000% x 0.72) + (0.667 x 14.050%) = 11.529%
Dengan kata lain, meskipun telah melakukan usaha untuk terdiversifikasi secara
internasional, nilai cost of capital Petrobras tetap tinggi dibandingkan dengan pesaingnya.
Beberapa perusahaan investasi perbankan mencatat bahwa harga saham Petrobras
memiliki korelasi yang sangat tinggi terhadap sovereign spread Brazil (0.84). Korelasi negatif
yang tinggi juga ditemukan antara harga saham Petrobras dan exchange rate reais Brazil
terhadap dollar AS (-0.88). Karena Petrobras masih memiliki korelasi dengan Brazil, maka
cost of capital Petrobras tetap tinggi meskipun sudah terdiversifikasi selama perekonomian
Brazil masih belum stabil.
Mengapa cost of capital Petrobras sangat tinggi? Apakah ada cara lain yang
lebih baik untuk menghitung WACC?
Sebuah perusahaaan yang harus mendanai long-term debt dan equity dalam suatu
pasar modal domestik yang sangat tidak likuid, kemungkinan akan memiliki cost of capital
yang tinggi dan menghadapi keterbatasan ketersediaan modal yang pada akhirnya akan
menyebabkan perusahaan menjadi tidak kompetitif. Perusahaan yang termasuk dalam
kategori ini adalah perusahaan yang terletak di emerging market, seperti Petrobras, dimana
pasar modal belum berkembang. Perusahaan yang terletak dalam suatu negara industri
dengan pasar modal yang kecil dapat memperoleh ketersediaan dana yang lebih baik
dengan cost yang lebih rendah, serta dapat diuntungkan dari akses ke market global yang
sangat likuid.
Sebagian besar perusahaan minyak multinasional besar memiliki perbandingan yang
sama terhadap cost of capital dan penilaian potensi penghasilan mereka. Petrobras
bagaimanapun adalah perusahaan minyak Brazil yang melakukan aktivitas secara domestik.
Beberapa perusahaan-perusahaan minyak besar memiliki risiko dan biaya modal yang relatif
rendah karena besarnya penjualan ekspor mereka. Sedangkan Petrobras adalah perusahaan
minyak Brazil yang memproduksi untuk pasar Brazil (lokal).
Setelah Petrobras melakukan diversifikasi cost of capital bernilai lebih rendah
dibandingkan sebelum adanya diversifikasi. Hal ini disebabkan karena adanya akses
terhadap global cost dan ketersediaan modal, sehingga menyebabkan cost of capital
menjadi lebih rendah. Namun di lain sisi diversifikasi internasional juga mempunyai risiko
tambahan antara lain berupa political risk, foreign exchange risk, agency cost, asymmetric
information, dan lain-lain. Dibandingkan dengan perusahaan sejenis setelah adanya
diversifikasi, Petrobras tetap memiliki cost of capital yang lebih tinggi.
Dengan kondisi cost of capital yang tinggi baik diperbandingkan dengan perusahaan
minyak asing lainnya maupun dengan memperhitungkan WACC, maka dapat diindikasikan
sebagai berikut:
Petrobras kurang maksimal dalam melakukan diversifikasi investasi secara global,
sehingga potensi memperluas market share di pasar global tertinggal dengan
perusahaan minyak asing lainnya.
Pemerintah Brazil masih trauma terhadap krisis yang pernah dialami oleh negaranya
terdahulu, sehingga spekulasi investasi secara global masih takut dilakukan, pemerintah
masih terlalu kaku dalam penggunaan denominasi dollar US untuk melakukan perluasan
investasi.
Tingginya nilai cost of debt dibanding negara lain artinya investor mengharapkan
nilai yang lebih tinggi dari Petrobras karena country risk-nya lebih besar dari negara lain
akibat pengalaman masa lalu akan inflasi yang tinggi. Intervensi pemerintah yang sangat
tinggi dan keadaan politik dan ekonomi negara tersebut merupakan salah satu hal yang
sangat dikhawatirkan oleh investor. Dengan tingkat kepemilikan 33% di perusahaan
tersebut dan mempunyai 55% hak suara, pemerintah mampu mengubah keputusan
manajemen dalam perusahaan tersebut. Selain itu petrobras merupakan pembayar pajak
terbesar di negara tersebut. Jika pajak yang dibayarkan besar maka WACC yang dihasilkan
akan kecil sehingga investor akan kurang tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut karena investor menganggap bahwa tingkat pengembalian yang akan dia terima
kecil. Sehingga untuk memulihkan investor diperlukan effort yang lebih besar untuk
meningkatkan cost of capital.
Ada argumen bahwa biaya modal perusahaan tidak harus dibebani oleh tambahan
biaya seperti sovereign spread saat menghitung biaya hutang dan ekuitas. Penghitungan
seperti ini dioperasikan dalam industri global yang memiliki harga global, dalam dolar AS,
dan pasar global, yang berpotensi dapat diakses untuk penjualan (ekspor-impor) jika
perusahaan ingin. Jelas ada banyak cara yang berbeda untuk menghitung biaya modal
perusahaan, tetapi metode yang paling sering digunakan akan membutuhkan beberapa
premi risiko tambahan sebagai kompensasi investor akan risiko politik atau country risk
Brazil (bukan secara khusus currency risk-nya).
Adapun kelemahan dari metode WACC yang digunakan oleh Petrobras. Pertama,
“faktor tambahan” dianggap sama untuk semua sekuritas-walaupun perusahaan yang
berbeda akan memiliki risiko yang berbeda. Kedua, faktor ini hanya tersedia untuk negara-
negara yang pemerintahnya menerbitkan obligasi dalam dolar AS. Ketiga, tidak ada
interpretasi ekonomi dalam “faktor tambahan” ini. Yang terakhir, premi yang digunakan
untuk hutang berbeda dengan premi yang melekat pada ekuitas. Dengan adanya sovereign
risk yang dimasukkan dalam perhitungan WACC, walaupun sudah melakukan diversifikasi,
WACC Petrobras tetap tinggi.
Apakah penggunaan sovereign spread dalam menghitung cost of capital juga
mengkompensasi currency risk ?
Brazil memiliki sejarah perekonomian yang tidak begitu baik, dimana terdapat inflasi
yang tinggi, ketidakstabilan perekonomian, serta devaluasi dan depresiasi pada mata
uangnya. Dimana salah satu indikator utama dari opini pasar global terhadap risiko dari
Brazil adalah sovereign spread. Sovereign spread adalah tambahan yield atau biaya yang
harus dibayarkan oleh pemerintah Brazil dalam USD kepada pasar global ketika meminjam
dalam bentuk dollar.
Sovereign spread berhubungan dengan penilaian pasar internasional terhadap risiko
yang berhubungan dengan kemampuan pemerintah Brazil dalam membayar hutang dalam
US Dollar. Sehingga penyertaan sovereign spread dalam menghitung cost of capital sudah
memperhitungkan segala risiko yang dari perusahaan tersebut. Dimana dikatakan bahwa
harga saham Petrobras memiliki korelasi tinggi sovereign spread dan currency negara Brazil.
Sehingga didalamnya sudah memeperhitungkan currency risk.
Apakah investor mempertimbangkan potensi daya tarik pasar Brazil dalam
pengambilan keputusan investasi mereka? Bagaimana persepsi ini
digambarkan dalam kalkulasi cost of capital perusahaan?
Petrobras adalah salah satu perusahaan minyak terbesar di Brazil, tentu saja persepsi
investor terhadap pasar Brazil akan sangat mempengaruhi keputusan investasi mereka. Data
historis menyatakan bahwa kinerja saham Petrobras berkorelasi tinggi dengan pasar ekuitas
dan credit spread Brazil. Jika pola ini cenderung terus berlanjut, perbaikan persepsi akan
risiko pasar Brazil akan merangsang kinerja harga saham Petrobras. Investor yang ingin
berinvestasi di perusahaan ini memiliki harapan tinggi pada potensi pasar ekuitas Brazil
melebihi pendapat yang positif tentang industri minyak global atau bahkan industri minyak
di Brazil itu sendiri.
Apakah perhitungan cost of capital relevan dan berpengaruh terhadap daya
saing dan strategi perusahaan Petrobras?
Cost of capital selalu menjadi faktor dalam mempertimbangkan daya saing suatu
perusahaan. Untuk perusahaan seperti Petrobras, yang beroperasi di salah satu industri
dengan modal yang sangat besar, biaya modal dianggap penting. Secara teoritis, perusahaan
hanya akan melakukan investasi baru yang diharapkan memiliki tingkat keuntungan yang
melebihi biaya modal; semakin tinggi biaya modal, semakin sedikit potensi investasi yang
dapat dipertimbangkan dan yang mungkin dilakukan.
Meskipun teori mengatakan bahwa cost of capital, khususnya biaya ekuitas, adalah
faktor penting bagi kemampuan perusahaan untuk bersaing, beberapa argumen
menyatakan bahwa biaya ekuitas adalah 'biaya di atas kertas'. Karena itu, perhitungan biaya
hutang lebih relevan karena merupakan arus kas keluar yang secara nyata harus dibayar
secara teratur. Biaya ekuitas sebagian besar dihitung melalui metode CAPM, di mana biaya
ekuitas dianggap sebagai expected return, bukan arus kas yang sebenarnya.
Integrasi global dari pasar modal menyebabkan tersedianya sumber dana yang baru
dan lebih murah bagi perusahaan dibandingkan dengan yang tersedia pada pasar di
negaranya. Sebuah perusahaan yang terletak di suatu negara yang memiliki pasar modal
yang illiquid, kecil, dan/atau segmented, dapat mencapai global cost yang lebih rendah dan
ketersediaan modal yang lebih besar dengan perancangan dan penerapan strategi yang
tepat. Sehingga cost of capital yang lebih kecil dapat dicapai dengan strategi perusahaan,
yaitu dengan cara diversifikasi internasional.
Kesimpulan
1. Tingginya cost of capital perusahaan Petrobras disebabkan karena sovereign cost
masuk di dalam perhitungan WACC perusahaan. Sovereign cost diperhitungkan karena
kondisi perekonomian Brazil yang tidak baik.
2. Sovereign spread Brazil dalam menghitung cost of capital juga mengkompensasi
currency risk.
3. Investor mempertimbangkan potensi daya tarik pasar Brazil dalam pengambilan
keputusan investasi mereka.
4. Perhitungan cost of capital relevan dan berpengaruh terhadap daya saing dan strategi
perusahaan Petrobras.
Saran
Cost of capital merupakan kunci apakah perusahaan dapat kompetitif dalam pasar
domestik maupun global. Dengan mendapatkan akses ke pasar modal global harus
memungkinkan bahwa perusahaan harus menurunkan cost of capital-nya. Ini dapat dicapai
dengan:
1. Memperbaiki Likuiditas Pasar
Sebuah perusahaan mampu meningkatkan likuiditas pasarnya dengan cara
mengumpulkan dana di pasar global, dengan menerbitkan equity di pasar modal nasional
dan dengan memanfaatkan pasar modal setempat melalui kerjasama dengan asing.
Meningkatnya likuiditas pasar akan mengakibatkan perusahaan tersebut mampu
menggalang lebih banyak modal pada tingkat marginal cost of capital yang sama rendahnya.
Strateginya adalah menarik investor internasional.
2. Segmentasi Pasar
Suatu pasar modal nasional disebut tersegmentasi bila rate of return yang
disyaratkan oleh sekuritas di pasar itu berbeda dari rate of return yang disyaratkan pada
sekuritas dengan return dan risk yang sebanding dan yang diperdagangkan di pasar sekuritas
nasional lain. Petrobras dapat keluar dari pasar yang tersegmentasi dengan mencari hutang
dan ekuitas di luar negeri. Hasilnya adalah marginal cost of capital yang lebih rendah, ini
artinya akan memberikan perbaikan likuiditas bagi saham-sahamnya dan capital budget
yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Eitman. D, A. Stonehill, M. Moffett, “Multinational Business Finance 12th ed”, Pearson, 2010.
Harvey, C., “12 Ways to Calculate the International Cost of Capital”, National Bureau of
Economic Research, Cambridge, 2005
Petrobras: Opportunity or Trap?. http://seekingalpha.com/article/119037-petrobras-
opportunity-or-trap. 2009
Ross, Stephen A., Randolph W Westerfield, and Jeffrey Jaffe, “Corporate Finance”, 7th
edition, Singapore : McGraw-Hill