perubahan kebijakan luar negeri israel masa …repository.unair.ac.id/17865/13/fulltext.pdf ·...

112
1 PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA SKRIPSI Disusun oleh: ATINA IZZA 071012108 PROGRAM STUDI S-1 HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA SEMESTER GENAP 2013/2014 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA ATINA IZZA

Upload: hoangduong

Post on 11-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

1

PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA

PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA

KEDUA

SKRIPSI

Disusun oleh:

ATINA IZZA

071012108

PROGRAM STUDI S-1 HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

SEMESTER GENAP 2013/2014

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 2: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

i

PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA

PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi S-1

di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Airlangga

Disusun oleh:

ATINA IZZA

071012108

PROGRAM STUDI S-1 HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

SEMESTER GENAP 2013/2014

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 3: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

Perubahan Kebijakan Luar Negeri Israel

Masa Pemerintahan Ariel Sharon dalam Intifada Kedua

ini telah disetujui untuk diujikan di hadapan Komisi Penguji

Senin, 2 Juni 2014

Dosen Pembimbing,

M. Muttaqien, Ph. D

NIP 197301301999031001

Mengetahui,

Ketua Departemen S-1 Hubungan Internasional

M. Muttaqien, Ph. D

NIP 197301301999031001

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 4: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

iii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Skripsi dengan judul:

Perubahan Kebijakan Luar Negeri Israel

Masa Pemerintahan Ariel Sharon dalam Intifada Kedua

ini telah dipertahankan dihadapan Komisi Penguji

pada hari

di Ruang Sidang Cakra Buana Catur Matra

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Airlangga

Komisi Penguji

Ketua,

NIP

Anggota I, Anggota II,

NIP NIP

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 5: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

iv

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

Bagian maupun keseluruhan isi dari skripsi dengan judul:

Perubahan Kebijakan Luar Negeri Israel

Masa Pemerintahan Ariel Sharon dalam Intifada Kedua

Ini tidak pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik pada

bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis

oleh individu selain penyusun kecuali dituliskan dengan formal kutipan dalam isi skripsi.

Surabaya, 2 Juni 2014

Penulis,

Atina Izza

NIM 071012108

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 6: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

My only Lord and King, Allah SWT

My beloved RasulAllah

My Strong Mother

My Super Father

My Lovely Brother and Sisters

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 7: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

vi

HALAMAN INSPIRASIONAL

“Oh my Rabb! Increase Me in Knowledge” (Surat Ta-Ha:114).

“Glory be to You, we have no knowledge except what you have taught us.

Verily, it is You, the All-Knower, the All-Wise” (Surat Al-Baqara:32).

“And turn not your face away from men with pride, nor walk in insolence

through the earth. Verily, Allah likes not any arrogant boaster” (Surat

Lukman: 18)

“Do not walk proudly on the earth. You cannot cut through the earth, nor

can you rival the moutains in height” (Surat Isra: 37)

“I only complain of my grief and sorrow to Allah...” (Surat Yusuf: 86)

“And seek help in patience and prayer” (Surat Al-Baqarah: 45)

“If you put Allah first, you’ll never be last” (Anonymous)

“You can do anything you want. You can become anyone you want to be. All

you have to do is seek the assistance of Allah along the way” (Anonymous)

“Orang pintar itu banyak, tapi orang beruntung itu dibantu dengan ibadah

dan doa kepada Allah” (Siti Fatimah Wahid)

“Kemampuan manusia itu terbatas, memohonlah hanya kepada Allah (Siti

Fatimah Wahid)

"Siapapun kamu, jadilah yang terbaik dan berguna bagi banyak orang”

(Abdul Wahid Maktub)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 8: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

vii

KATA PENGANTAR

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 9: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ...... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

HALAMAN INSPIRASIONAL ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR.................................................................. x

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

I.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah .................................................................... 10

I.3 Kerangka Pemikiran ................................................................. 10

I.4 Hipotesis ................ ................................................................... 21

I.5 Tujuan Penelitian ...................................................................... 22

I.6 Metodologi Penelitian ............................................................... 22

I.6.1 Definisi Konseptual ......................................................... 22

I.6.1.1 Perubahan Kebijakan Luar Negeri....................... 22

I.6.1.2 Struktur Sistem Internasional ............................. 23

I.6.1.3 Tekanan Internasional ......................................... 23

I.6.1.4 Small Group dan Groupthink .............................. 24

I.6.2 Operasionalisasi Konsep ................................................. 25

I.6.2.1 Perubahan Kebijakan Luar Negeri ....................... 25

I.6.2.2 Perubahan Struktur Sistem Internasional ............ 25

I.6.2.3 Tekanan Internasional ......................................... 26

I.6.2.4 Groupthink Pressure ........................................... 27

I.6.3 Tipe Penelitian ................................................................ 27

I.6.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 28

I.6.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 28

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 10: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

ix

I.6.6 Teknik Analisis Data ...................................................... 29

I.6.7 SistematikaPenulisan ..................................................... 30

BAB II ANALISIS LEVEL INTERNASIONAL

SEBAGAI SUMBER PERUBAHAN .............................................. 31

II.1 Tekanan Internasional

di Awal Pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon............... 31

II.2 11 September 2001 .................................................................... 33

II.3 Operation Defensive Shield ...................................................... 38

II.4 Roadmap Peace.......................................................................... 49

BAB III ANALISIS KELOMPOK KECIL

SEBAGAI SUMBER PERUBAHAN............................................... 61

III.1 Peran Kelompok Kecil dalam Perumusan

Disengagement Plan ................................................................. 64

III.2 Window of Opportunity oleh Kelompok Kecil.......................... 75

III.3 Disengagement Plan................................................................ 80

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xii

LAMPIRAN GAMBAR .................................................................................... xx

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 11: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

x

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR

BAGAN

Bagan I.1 Dinamika Kausal Perubahan Kebijakan Luar Negeri.................. 13

Bagan I.2 Keterlibatan Kelompok dalam Perumusan

Kebijakan Luar Negeri ................................................................ 16

Bagan I.3 Gabungan Kerangka Pemikiran untuk Menjelaskan Perubahan

Kebijakan Luar Negeri Israel dalam Intifada Kedua .................. 20

GAMBAR

Gambar III. 1 Penghancuran Pemukiman Yahudi di Khan Younis.................... 84

Gambar III. 2 Pengevakuasian Pemukim Israel ................................................ .84

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 12: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

xi

ABSTRAK

PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA

PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

Konflik Israel – Palestina adalah salah satu hasil dari Perang Dunia I dan masih

berlanjut hingga saat ini. Intifada Kedua atau yang dikenal juga dengan Intifada

Al-Aqsa adalah salah satu dari sekian pergolakan yang terjadi diantara Israel –

Palestina. Kunjungan kontroversial Ariel Sharon pada 28 September 2000 ke

Temple Mount dimana Masjid Al-Aqsa juga berlokasi, menjadi pemicu utama

dalam menyulut kemarahan masyarakat Palestina yang kemudian berujung pada

Intifada Kedua. Kondisi keamanan Israel yang rentan akan gerakan-gerakan

Intifada yang diluncurkan kepada Israel, Ariel Sharon, seorang militer garis keras

dengan mudah memenangkan pemilihan umum sebagai Perdana Menteri pada

Februari 2001. Di awal pemerintahannya untuk meningkatkan keamanan Israel

pada Intifada kedua ini ia menerapkan Operation Defensive Shield yang pada

kenyataannya mengarah pada operasi penyerangan, ditandai dengan

diaplikasikannya Targeted Killing Policy dalam memberantas terorisme. Menjadi

sangat kontradiktif di akhir kepemerintahannya, Perdana Menteri Ariel Sharon

yang dikenal sebagai ketua Partai Likud, partai konservatif yang menekankan

pemeliharaan kekuasaan Jewish terhadap Eretz Yisrael (the whole Land of Israel),

mengeluarkan kebijakan Disengagement Plan, kebijakan penarikan senjata dan

tentara Israel serta menarik 8000 lebih pemukim Israel dari West Bank dan Gaza

secara unilateral dalam menanggapi hubungan yang statis pada Intifada Kedua.

Perubahan kebijakan luar negeri Ariel Sharon menjadi sangat kontroversial

terlebih lagi dengan latar belakang Ariel Sharon yang dikenal sebagai Daddy of

the Settlement dan orang yang paling bertanggung jawab pada peristiwa genosida

warga Palestina di Lebanon tahun 1981. Penelitian ini kemudian berusaha

menjawab mengapa terjadi perubahan dalam kebijakan luar negeri Ariel Sharon

pada Intifada Kedua.

Kata Kunci: Perubahan Kebijakan Luar Negeri, Ariel Sharon, Operation

Defensive Shield, Targetted Killing, Disengagement Plan, Unilateral, Gaza, West

Bank.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 13: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang Masalah

Intifada Kedua atau yang dikenal dengan Intifada Al-Aqsa adalah perlawanan

rakyat Palestina dalam melawan okupasi Israel; hal ini dipicu oleh kunjungan

kontroversial Ariel Sharon dan 2000 tentara bersenjata pada 28 September 2000

ke Yerusalem untuk mengunjungi Temple Mount atau Haram as Sharif, dimana

baik Western Wall sebagai tempat suci umat Yahudi dan Masjid Al-Aqsa sebagai

situs paling suci ketiga bagi umat Islam keduanya berlokasi.1 Setelah proses

perdamaian di antara Israel – Palestina mengalami kegagalan, dari Oslo hingga

perjanjian Camp David pada Juli 2000, kunjungan Ariel Sharon yang dikenal

sebagai seorang militer garis keras dalam perang Israel – Palestina dilihat sebagai

suatu bentuk provokasi yang menghasut masyarakat Palestina.2 Ofir Akounis,

seorang juru bicara Partai Likud pun menjelaskan kunjungan Ariel Sharon adalah

suatu pernyataan politik untuk menunjukkan bahwasanya di bawah Partai Likud,

Temple Mount atau Harem as Sharif akan tetap berada di bawah kedaulatan

Israel.3

1 Jeremy Pressman, “The Second Intifada: Background and Causes of the Israeli – Palestinian

Conflict”, The Journal of Conflict Studies (online), vol. 23, no.2, 2003, p. 114. Available: http://journals.hil.unb.ca/index.php/jcs/article/view/220/378 (4 April 2013). 2 Global Security, Al-Aqsa Intifada (online), undated. Available

http://www.globalsecurity.org/military/world/war/intifada2.htm (4 March 2014). 3 Pressman, p. 118.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 14: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

2

Melawan okupasi Israel dalam Intifada Kedua, demonstran Palestina

menjadikan pelemparan batu dan bom molotov sebagai senjata utama di awal

perlawanannya. Untuk mengamankan Israel dari serangan demonstran Palestina,

Angkatan Bersenjata Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan beberapa aktivitas

militer yang diantaranya adalah melakukan penembakan peluru karet berlapis

logam serta peluru tajam ke arah demonstran.4 Penggunaan persenjataan berat

oleh IDF termasuk penggunaan tank, helikopter, dan peluru tajam terhadap

demonstran telah menyamarkan perbedaan antara zona perang dan zona sipil.

Ketimpangan persenjataan di antara keduanya menyebabkan banyaknya jumlah

warga Palestina baik sipil maupun bukan telah menjadi korban. Bentrokan di

antara Palestina dan pasukan keamanan Israel yang demikian pun terus berlanjut

di akhir tahun 2000 dan sepanjang tahun 2001. Tidak dapat menghadapi IDF

secara langsung, pejuang Palestina kemudian melakukan penyerangan balasan

dengan menggunakan serangan bom bunuh diri di tempat umum sebagai taktik

utama pada Intifada Kedua.5 Serangan bom bunuh diri oleh Palestina tentu

menghasilkan ketidakamanan serta kemarahan yang mendalam di kalangan

masyarakat Israel. Meningkatnya kebutuhan akan keamanan oleh masyarakat

Israel dari gerakan-gerakan Intifada yang diluncurkan oleh pejuang Palestina,

menjadikan Ariel Sharon seorang militer garis keras dari Partai Likud dengan

janji untuk mencapai suatu “keamanan dan perdamaian”6, mendapatkan dukungan

politik terbanyak pada pemilihan umum Februari 2001 dan sah menjadi Perdana

4 Global Security, Al-Aqsa Intifada.

5 Orna Ben-Naftali and Aeyal Gross, “Arab – Israeli War: The Second Intifada”, Crimes of War

(online), undated. Available: http://www.crimesofwar.org/a-z-guide/arab-israeli-war-the-second-intifada/ (2 February 2013). 6 BBC, “Ariel Sharon: Former Israeli prime minister moved home” (online), BBC, 12 November

2010. Available: http://www.bbc.co.uk/news/world-middle-east-11740778 (2 February 2013).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 15: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

3

Menteri Israel terpilih.7 Sosok Ariel Sharon yang kuat dan keras diharapkan

mampu memberikan keamanan serta dapat mengakhiri serangkaian serangan bom

bunuh diri oleh gerakan “terorisme” pejuang Palestina terhadap Israel.

Menanggapi serangan pejuang Palestina dalam melawan okupasi Israel,

Perdana Menteri Ariel Sharon di awal pemerintahannya menerapkan hard military

solution yang diterapkan melalui kebijakan Operation Defensive Shield pada 29

Maret 2002.8 Operation Defensive Shield adalah kampanye militer besar-besaran

yang dilakukan oleh IDF pada bulan Maret - April 2002, setelah serangkaian

serangan bom bunuh diri terhadap Israel diluncurkan. Operation Defensive Shield

dimulai pada akhir Maret 2002, ditandai dengan pengokupasian kembali wilayah-

wilayah Palestina, West Bank dan Gaza serta mengepung markas besar pemimpin

Otoritas Palestina Yasser Arafat di Ramallah oleh IDF.9 Operasi yang digelar di

tengah-tengah Intifada Kedua, dimaksudkan untuk mendapatkan kembali kontrol

IDF atas West Bank – yang berada di bawah kontrol penuh Otoritas Palestina,

sehingga memungkinkan untuk menggagalkan serangan “teror” terhadap Israel.10

Sebagai upaya mengatasi serangan “terorisme” oleh Palestina terhadap

Israel, pemerintahan Israel melalui Operation Defensive Shield menggunakan

kebijakan yang dikenal dengan Targeted Killing Policy. Targeted Killing Policy

adalah salah satu cara dalam memberantas “terorisme” dengan menghancurkan

7 BBC, 12 November 2010.

8 Avi Issacharoff and Amos Harel, “Recollections of Israel's Operation Defensive Shield, ten years

later” (online), Haaretz, 30 March 2012. Available: http://www.haaretz.com/weekend/week-s-end/recollections-of-israel-s-operation-defensive-shield-ten-years-later-1.421639 (26 May 2013). 9 Guila Flint, “Ariel Sharon, the Butcher of Beirut Dies” (online), Pravda, 13 January 2014.

Available: http://english.pravda.ru/world/asia/13-01-2014/126585-ariel_sharon-0/ (27 February 2014). 10

Ynetnews, “Operation Defensive Shield 2002” (online), Ynetnews, 3 December 2009. Available: http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3685678,00.html (1 June 2013).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 16: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

4

infrastruktur “teroris” serta melakukan pembunuhan terhadap aktivis “terorisme”

secara selektif atas persetujuan pemerintah Israel.11

Targeted Killing Policy pada

Intifada Kedua menjadi bagian dari pendekatan ofensif dalam menghadapi

serangan bom bunuh diri pejuang Palestina atau yang dilihat sebagai suatu

gerakan “terorisme”. Melalui Operation Defensive Shield Israel telah melakukan

puluhan operasi simultan baik di darat maupun di udara setiap harinya, termasuk

Targeted Killing Policy yang memiliki efek multi dimensi sehingga menimbulkan

kecaman keras baik dari domestik maupun internasional oleh karena proses

pengimplementasiannya yang telah melanggar Hak Asasi Manusia. Dalam

pengimplementasian Targeted Killing Policy, pejuang bersenjata Palestina bukan

lagi menjadi sasaran satu-satunya oleh IDF dalam melepaskan tembakannya, akan

tetapi ratusan infrastruktur dan nyawa warga sipil Palestina turut menjadi sasaran

lepas tembak IDF.

Pada tahun yang sama, di bawah komando Perdana Menteri Ariel Sharon,

tembok pembatas sepanjang 400 kilometer pun dibangun untuk menghalang

serangan bom bunuh diri masuk ke wilayah Israel. Akan tetapi, tembok dan pagar

yang seharusnya dibangun untuk memisahkan wilayah Israel dan Palestina, telah

dibangun di area yang tidak melewati garis hijau – garis pembatas antara Israel

dan Palestina. Sehingga tembok pembatas yang dibangun atas komando Perdana

Menteri Ariel Sharon telah memisahkan warga Palestina dari warga Palestina

lainnya. Baik kebijakan Operation Defensive Shield maupun Targeted Killing

Policy keduanya telah mendapatkan kecaman keras baik dari pihak domestik

maupun internasional. Menanggapi kecaman keras yang ditujukan kepada Israel,

11

Steven R. David, “Fatal Choices: Israel’s Policy of Targeted Killing”, Mideast Security and Policy Studies (online), no. 51, 2002, p. 2. Available: http://biu.ac.il/Besa/david.pdf (1 June 2013).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 17: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

5

Pemerintahan Israel tetap melihat bahwasanya Targeted Killing Policy telah

diterapkan sesuai dengan haknya untuk membela diri dan kebutuhan keamanan

dari serangan “teroris”.12

Di tengah-tengah kecaman keras dari masyarakat domestik dan

internasional, setelah terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Israel pada

Pemilihan Umum 28 January 2003,13

Perdana Menteri Ariel Sharon melalui

pidatonya pada konferensi Herzliya, 18 Desember 2003, mengungkapkan

niatannya akan sebuah perdamaian abadi yang ia aplikasikan melalui kebijakan

Disengagement Plan pada Agustus 2005 setelah mendapatkan persetujuan

parlemen Israel (Knesset) pada Oktober 2004.14

Disengagement Plan adalah

penarikan IDF dan senjata militer Israel serta mengevakuasi 8000 lebih pemukim

Israel dari dua puluh satu pemukiman di Gaza dan empat pemukiman di West

Bank secara unilateral.15

Melalui pidatonya pula pada konferensi Herzliya,

Perdana Menteri Ariel Sharon menjelaskan tujuan dari kebijakan Disengagement

Plan yang ia ungkapkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingkat “teror”

oleh “terorisme” serta memberikan keamanan tingkat tinggi kepada rakyat Israel.

Tidak hanya itu Disengagement Plan juga dipercayai sebagai suatu proses yang

akan membawa Israel ke arah perbaikan dalam kualitas kehidupan serta

membantu menguatkan perekonomian Israel. Langkah unilateral yang dibingkai

12

Avi Kober, “Targetted Killing during the Second Intifada: The Quest for Effectiveness”, Journal of Conflict Studies (online), vol.27, No.1, 2007, p. 78. Available: http://journals.hil.unb.ca/index.php/JCS/article/view/8292/9875 (24 May 2013). 13

CNN, “Ariel Sharon Fast Facts” (online), CNN, 12 February 2013. Available: http://edition.cnn.com/2013/02/12/world/meast/ariel-sharon-fast-facts (2 June 2013). 14

Anonymous, “Prelude to Operation Cast Lead Israel's Unilateral Disengagement to the Eve of War”, Journal of Palestine Studies, vol. 38, no. 3, 2009, p. 144. 15

Jonathan Rynhold and Dov Waxman, “Ideological Change and Israel’s Disengagement from Gaza”, Political Science Quarterly (online), vol. 123, no. 1, 2008, p. 11. Available: http://www.baruch.cuny.edu/wsas/academics/political_science/documents/IdeologicalChangeandIsrael.pdf (19 May 2013).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 18: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

6

di bawah kebijakan Disengagement Plan juga akan mengikutsertakan penarikan

IDF sepanjang garis batas keamanan serta mengubah penyebaran pemukiman

Israel, dimana hal tersebut akan mengurangi angka kependudukan Israel yang

berlokasi di tengah-tengah pemukiman Palestina. Kebijakan Disengagement Plan

diharapkan akan mengurangi gesekan antara Israel dan Palestina serta

diharapkannya dua negara Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan satu

sama lain secara damai.

“Like all Israeli citizens, I yearn for peace...We are willing to

proceed toward its implementation: two states Israel and a

Palestinian State living side by side in tranquility, security and

peace.... However, if in a few months the Palestinians still

continue to disregard their part in implementing the Roadmap

Peace then Israel will initiate the unilateral security step of

disengagement from the Palestinians.....”.16

Disengagement Plan sebagai suatu kebijakan telah menjadi perdebatan

baik di antara yang pro dan yang kontra. Para pemukim Yahudi dan penganut

Yahudi garis keras tentu merasa terkhianati oleh kebijakan Disengagement Plan

Perdana Menteri Ariel Sharon dan sangat menentang kebijakan tersebut.17

Kebijakan ini kemudian menjadi pemicu perpecahan di dalam Partai Likud, yang

mana sangat menentang ideologi partai akan pemeliharaan kekuasaan bangsa

Yahudi terhadap Eretz Yisrael (the whole Land of Israel).18

Kebijakan ini pun

16

Ariel Sharon, “Fourth Herzliya Conference Speech”, Israel Ministry of Foreign Affairs, 2003. Available: http://www.mfa.gov.il/MFA/PressRoom/2003/Pages/Address%20by%20PM%20Ariel%20Sharon%20at%20the%20Fourth%20Herzliya.aspx (1 June 2013). 17

Jefferson Morley, “Israeli Withdrawal From Gaza Explained” (online), The Washington Post, 10 August 2005. Available: http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2005/08/10/AR2005081000713.html (2 June 2013). 18

Rynhold and Waxman, p. 12.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 19: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

7

kemudian menjadi pertanda berakhirnya kehadiran tentara militer Israel di Gaza

dan sebagian wilayah West Bank selama 38 tahun semenjak perang six day war di

tahun 1967.19

Benjamin Netanyahu yang menjabat sebagai Menteri Keuangan

dalam pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon periode kedua, sangat

menentang secara keras keputusan Perdana Menteri Ariel Sharon yang dianggap

bersifat sepihak. Disengagement Plan ini kemudian menjadi pemicu perpecahan

di dalam Partai Likud, yang membawa Ariel Sharon untuk kemudian memutuskan

keluar dari Partai Likud dan mendirikan partai baru yakni Partai Kadima, partai

beraliran tengah. Sedangkan Partai Likud yang sebelumnya diketuai oleh Perdana

Menteri Ariel Sharon, kembali diketuai oleh Benjamin Netanyahu.

Perubahan kebijakan yang sangat kontroversial ini ditambah lagi dengan

sosok seorang Ariel Sharon yang dikenal sebagai pemimpin militer dan politik

yang besar ditandai dengan dikenalnya ia sebagai: Daddy of the Settlements,20

promotor tajam perluasan gedung dan perluasan pemukiman Yahudi di wilayah-

wilayah Palestina; pemrakarsa tembok penghalang di sepanjang perbatasan Israel

- Palestina dan di West Bank.21

Tidak hanya itu, di kalangan bangsa Arab Ariel

Sharon juga dikenal sebagai dalang dari invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982

yang mana selama invasi tersebut, milisi Kristen Lebanon bersekutu dengan Israel

19

Jewish Virtual Library, Ariel Sharon (1928 – present) (online), undated. Available: http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/biography/sharon.html (2 February 2013). 20

Ariel Sharon Life Story, Ariel Sharon Life Story Biography : 1977 – 1982 Settlement Fever and Peace with Egypt (online), undated. Available: http://www.ariel-sharon-life-story.com/12-Ariel-Sharon-Biography-1977-1982-Settlement-Fever-and-the-Peace-with-Egypt.shtm (3 March 2013). 21

BBC, 12 November 2010.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 20: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

8

dalam membantai ratusan warga Palestina di dua kamp pengungsian di bawah

kendali Israel semasa Ariel Sharon menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel.22

Perubahan kebijakan luar negeri dapat dibagi ke dalam dua perubahan

yakni perubahan yang dihasilkan dari perubahan rezim atau transformasi negara

dan perubahan yang terjadi ketika pemerintahan yang sedang berkuasa memilih

untuk mendorong suatu kebijakan luar negeri ke arah yang berbeda.23

Menjelaskan perubahan dalam kebijakan luar negeri, Charles F. Hermann

mengidentifikasikan empat level perubahan kebijakan luar negeri yakni perubahan

pengaturan, perubahan program, perubahan tujuan dan permasalahan, dan

perubahan orientasi internasional.24

Level pertama atau perubahan pengaturan

menekankan pada level usaha untuk mencapai tujuan dengan tidak mengubah

“apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, dan tujuan dari melakukannya”.

Level kedua atau perubahan program mengarah pada perubahan yang dibuat

dalam metode atau sarana yang mana didasarkan pada tujuan dan

permasalahannya. Dengan demikian perubahan program mengubah “apa yang

dilakukan dan bagaimana melakukannya” dan tidak mengubah “tujuan dari

melakukannya”. Level ketiga atau perubahan masalah atau tujuan mengarah pada

situasi dimana permasalahan awal atau tujuan yang mendasari suatu kebijakan

diganti atau telah hilang, sehingga tujuan dalam kebijakan yang baru pun berubah.

Level keempat atau perubahan orientasi internasional adalah perubahan kebijakan

22

Mid East Web, Biography – Ariel Sharon: Prime Minister of Israel (online), undated. Available: http://www.mideastweb.org/bio-sharon.htm (10 March 2013). 23

Vinsensio Dugis, “Explaining Foreign Policy Change”, Jurnal Masyarakat Kebudayaan daan Politik, vol. 21, no.2, 2010, p. 103. 24

Charles F. Hermann, “Changing Course: When Governments Choose to Redirect Foreign Policy”, International Studies Quarterly, vol. 34, no. 1, 1990, p. 5.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 21: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

9

yang paling ekstrem oleh karena melibatkan pengarahan ulang orientasi seluruh

negara terhadap dunia termasuk peran dan aktivitas internasionalnya.

Melihat pemahaman akan perubahan kebijakan luar negeri beserta

indikator-indikator perubahan kebijakan, disimpulkan bahwasanya terdapat

perubahan kebijakan luar negeri Israel masa pemerintahan Perdana Menteri Ariel

Sharon pada pemerintahan periode pertama dan kedua dalam menanggapi Intifada

Kedua. Pada pemerintahan pertama Perdana Menteri Ariel Sharon, Israel

menerapkan kebijakan Operation Defensive Shield yang bertujuan untuk

meningkatkan keamanan Israel dari gerakan-gerakan Intifada. Melalui Operation

Defensive Shield, Israel menggagalkan serangan-serangan “teror” oleh

“terorisme” Palestina terhadap Israel dengan melakukan pengokupasian kembali

wilayah-wilayah Palestina, West Bank dan Gaza oleh IDF. Dengan tujuan untuk

menggagalkan serangan “terorisme”, dalam Operation Defensive Shield Israel pun

menerapkan Targeted Killing Policy, kebijakan memberantas “terorisme” dengan

menghancurkan infrastrukstur “terorisme” serta melakukan pembunuhan terhadap

aktivis “terorisme”. Tidak hanya itu, IDF pun melakukan pengepungan terhadap

markas besar pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat di Ramallah lengkap

dengan peralatan militernya serta membangun tembok penghalang sepanjang 400

km yang membatasi wilayah Israel – Palestina guna menghalang serangan bom

bunuh diri masuk ke wilayah Israel.

Setelah terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Israel pada Januari

2003, Perdana Menteri Ariel Sharon mengungkapkan niatannya akan perdamaian

abadi melalui kebijakan Disengagement Plan. Melalui konferensi Herzliya pada

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 22: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

10

Desember 2003, Disengagement Plan diperkenalkan sebagai kebijakan yang

bertujuan untuk meningkatkan keamanan Israel serta mengurangi tingkat “teror”

oleh “terorisme” dengan mendorong perdamaian yang didasari oleh Roadmap

Peace Amerika Serikat dalam mencapai perdamaian di antara Israel – Palestina

dan terbentuknya negara Palestina yang hidup berdampingan bersama dengan

Israel. Kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan Israel dengan

cara menarik mundur IDF dan persenjataan militer Israel serta mengevakuasi

8000 lebih pemukim Israel dari dua puluh satu pemukiman di Gaza dan empat

pemukiman Israel di West Bank secara unilateral, disetujui oleh Knesset pada

Oktober 2005 dan diimplementasikan pada 17 Agustus – 12 September 2005.25

I.2 Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang tersebut, muncul kemudian permasalahan pokok

yang menjadi perhatian penulis yakni mengapa terjadi perubahan kebijakan luar

negeri oleh Ariel Sharon sebagai Perdana Menteri Israel dalam menanggapi

Intifada Kedua?

I.3 Kerangka Pemikiran

Terdapat beberapa model teoritis dalam menjelaskan apa yang melatarbelakangi

perubahan kebijakan luar negeri suatu negara. Untuk menjawab rumusan

masalah, penulis menggunakan gabungan dua model alternatif oleh Jakob

Gustavsson dan Joakim Eidenfalk yang melihat perubahan dapat hadir melalui

dua sumber yakni international source of change dan domestic source of change.

25

“Prelude to Operation”, p. 144.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 23: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

11

Dari kedua model alternatif, penulis menggunakan structural condition oleh

Jakob Gustavsson dan window of opportunity oleh Joakim Eidenfalk dalam

memahami perubahan kebijakan luar negeri Israel pada Intifada Kedua. Penulis

pun menggunakan international source of change yakni faktor global dan faktor

hubungan bilateral untuk melihat pengaruh Amerika Serikat dalam

mempengaruhi kebijakan Israel dan domestic source of change yakni

kepentingan kelompok oleh Joakim Eidenfalk untuk melihat pengaruh kelompok

dalam mempengaruhi perumusan kebijakan luar negeri Israel. Untuk

menjelaskan peran kelompok lebih dalam, penulis menggunakan small group

oleh Valerie M. Hudson dan bagaimana groupthink berperan besar pada

perubahan persepsi kunci pengambil keputusan. Two-level games oleh Robert D.

Putnam pun penulis gunakan untuk melihat bagaimana domestik dan politik

internasional dapat mempengaruhi satu sama lain dalam perumusan suatu

kebijakan.

Kebijakan luar negeri suatu negara adalah sesuatu yang dinamis yang

mana terjadinya perubahan kebijakan luar negeri dalam suatu negara menjadi

sesuatu yang sangat mungkin untuk terjadi, baik dalam satu pemerintahan

ataupun pemerintahan yang berbeda. Foreign Policy Analysis dalam studi

Hubungan Internasional hadir sebagai teori untuk memahami kebijakan luar

negeri suatu negara serta perubahannya. Analisis suatu kebijakan luar negeri

dapat dimulai dengan menentukan faktor-faktor eksplanan dan eksplanandum.

Eksplanandum atau dependen dipahami sebagai apa yang ingin dijelaskan, 26

dimana dalam penelitian ini adalah perubahan kebijakan luar negeri Perdana

26

Valerie M. Hudson, Foreign Policy Analysis: Classic and Contemporary Theory, Rowman & Littlefield Publishers Inc, United State of America, 2007, p. 4.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 24: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

12

Menteri Ariel Sharon, Operation Defensiv Shield dan Targeted Killing Policy di

pemerintahan periode pertama menjadi Disengagement Plan di pemerintahan

periode kedua, dalam menanggapi Intifada Kedua. Sedangkan eksplanan atau

independen adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan kebijakan luar

negeri dan kunci pembuat kebijakan dari kebijakan luar negeri tersebut.27

Perubahan kebijakan luar negeri pada suatu negara tidak semata-mata

terjadi tanpa sebab atau tanpa faktor yang melatarbelakanginya. Model

Gustavsson dimaksudkan untuk berkontribusi dalam menganalisis kebijakan luar

negeri, dengan berusaha menjelaskan tindakan yang diambil oleh negara sebagai

unit individu dalam sistem internasional. Model Gustavsson membangun

penjelasan beberapa sebab berdasarkan faktor-faktor yang diambil dari berbagai

level analisis. Variabel dependen dalam hal ini oleh Gustavsson dimengerti

sebagai perubahan kebijakan luar negeri. Argumen teoritis Gustavsson adalah

bahwa perubahan kebijakan luar negeri terjadi ketika „kondisi struktural‟

mendasar yang mendukung suatu perubahan diidentifikasikan oleh „inti

pengambil keputusan‟, yang kemudian mengubah keyakinan dan prioritas

mereka dan melalui intervensi mereka dalam „proses pengambilan keputusan‟

membawa pada reorientasi perubahan pada kebijakan luar negeri.28

Kondisi

struktural dalam hal ini dilihat oleh Gustavsson sebagai sesuatu yang berkaitan

erat dengan sumber perubahan atau source of change.

Baik Gustavsson maupun Eidenfalk menekankan bahwasanya perubahan

suatu kebijakan pasti didasari oleh beberapa faktor atau yang disebut oleh

27

Hudson, pp. 5-6. 28

Jakob Gustavsson, “How Should We Study Foreign Policy Change”, Journal of Cooperation and Conflict, 34:73, 1999, p. 83.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 25: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

13

Eidenfalk sebagai source of change yang secara luas dilatarbelakangi oleh faktor

internasional dan faktor domestik. Robert D. Putnam berpendapat bahwasanya

faktor domestik dan internasional keduanya saling mempengaruhi dalam

perumusan suatu kebijakan. Politik domestik dapat mempengaruhi politik

internasional dan begitupun sebaliknya.29

Bagan I.1 Dinamika Kausal Perubahan Kebijakan Luar Negeri

Sumber: Jakob Gustavsson, “How Should We Study Foreign Policy

Change”, Journal of Cooperation and Conflict, 34:73, 1999,

p. 85.

Faktor internasional dalam perubahan kebijakan memiliki peranan besar.

Politik internasional saat ini identik dengan sistem kompleks yang terdiri dari

negara, institusi dan aktor non-negara, yang kesemuanya saling berinteraksi di

level berbeda. Hubungan saling ketergantungan di antara aktor hubungan

internasional digunakan dalam menjelaskan pengaruh faktor internasional dalam

perumusan kebijakan luar negeri. Faktor internasional oleh Eidenfalk dibagi

29

Robert D. Putnam, “Diplomacy and Domestic Politics: The Logic of Two-Level Games”, International Orgnisation, vol. 42, No, 3, 1988, pp. 427 – 460.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 26: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

14

kedalam empat source of change: faktor global, faktor regional, hubungan

bilateral, dan aktor non-negara.30

Norma yang diterima oleh mayoritas aktor di

dalam sistem politik internasional juga menjadi pertimbangan dalam perubahan

kebijakan luar negeri. Tujuan yang diterima oleh aktor internasional kebanyakan

seperti halnya perluasan demokrasi, hak asasi manusia, non-intervensi di dalam

kedaulatan negara (adakalanya pengecualian terhadap penegakan hak asasi

manusia), dan menentukan nasib sendiri dapat memberikan pengaruh yang kuat

dalam kebijakan luar negeri suatu negara.31

Faktor global sebagai source of change dalam Eidenfalk, fokus terhadap

perubahan sistem politik internasional yang berdampak secara global dan

memiliki efek pada perumusan kebijakan luar negeri suatu negara. Berakhirnya

Perang Dingin dan paska penyerangan 11 September menjadi salah satunya.

Tidak hanya itu institusi internasional dan norma-norma yang diterima juga

memiliki dampak besar dalam kebijakan luar negeri suatu negara. Pengaruh

suatu kejadian, pergeseran keseimbangan dalam sistem politik internasional,

pergeseran dalam norma internasional, atau institusi internasional kesemuanya

dapat memberikan dampak pada perumusan kebijakan luar negeri suatu negara.

Sedangkan hubungan bilateral di antara negara yang ada juga memberikan

dampak besar dalam perumusan suatu kebijakan. Aktor seperti negara dan

institusi internasional dapat mempengaruhi negara lain melalui penggunaan

pengaruh seperti halnya aliansi, perdagangan, atau melalui ancaman militer dan

30

Joakim Eidenfalk, “Towards a New Model of Foreign Policy Change”, Proceedings of the Australasian Political Studies Association Conference University of Newcastle, University of Wollongong, September 25 – 27 2006, pp. 2-7. 31

Eidenfalk, p. 5.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 27: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

15

ekonomi, untuk memberi tekanan kepada mereka agar mengadopsi kebijakan

luar negeri yang berbeda.32

Tidak hanya faktor internasional, faktor domestik pun memiliki pengaruh

besar dalam perumusan kebijakan. Faktor domestik adalah sesuatu yang perlu

diperhatikan terutama dalam perubahan kebijakan. Hal ini dapat dilihat

bagaimana faktor domestik dapat mempengaruhi dan memberi tekanan pada

pembuat kebijakan sehingga terjadinya perubahan kebijakan dalam suatu

pemerintahan menjadi mungkin untuk terjadi. Hagan dalam Eidenfalk

berpendapat bahwasanya “government leaders have to deal with pressures and

constraints from domestic political sources, as well as the international political

system”.33

Eidenfalk menjabarkan lima sumber perubahan domestik yakni: birokrasi,

opini publik, media, kelompok kepentingan, dan partai politik.34

Akan tetapi

dalam penelitian ini penulis akan menggunakan small group dalam level domestik

oleh Valerie M. Hudson, sebagai faktor perubahan kebijakan luar negeri Israel.

Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan Israel, memiliki kekuatan penuh

dalam merumuskan suatu kebijakan. Akan tetapi kelompok di sekeliling Perdana

Menteri tentu memiliki peranan penting yang tidak dapat diabaikan dalam

perumusan suatu kebijakan. Pengaruh dari kelompok-kelompok yang ada

berpotensi besar dalam mempengaruhi kepala pemerintahan untuk kemudian

merumuskan kebijakan sesuai dengan apa yang menjadi pemikiran dan

32

Eidenfalk, p. 6. 33

Hagan in Eidenfalk, p. 3. 34

Eidenfalk, p. 5.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 28: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

16

kepentingan dari kelompok tersebut. Peran besar kelompok dalam suatu kebijakan

digambarkan oleh Irving Janis melalui proses Victims of Groupthink.

Hudson dalam Foreign Policy Analysis: Classic and Contemporary

Theory menekankan tiga pembagian kelompok dalam kelompok pembuat

kebijakan berdasarkan rutinitas dan tingkat kekrisisan akan permasalahan

kebijakan luar negeri. Ketiga kelompok tersebut yakni organizational behavior,

bureaucratic policies, dan small group dynamics.35

Hudson membagi

permasalahan kebijakan luar negeri ke dalam rutin dan non-rutin, yang mana

dalam hal ini organizational behavior dimaksudkan sebagai kelompok yang

menanggapi permasalahan kebijakan luar negeri yang bersifat rutin. Sedangkan

permasalahan kebijakan luar negeri yang bersifat non-rutin terbagi kembali ke

dalam krisis dan non-krisis. Peran kelompok small group dynamics akan terlihat

dalam permasalahan kebijakan luar negeri yang bersifat krisis dan non-rutin,

sedangkan peran kelompok bureaucratic policies terlihat dalam permasalahan

kebijakan luar negeri yang bersifat non-krisis dan non-rutin.

Bagan I.2 Keterlibatan Kelompok dalam Perumusan Kebijakan Luar Negeri

35

Hudson, pp. 66 – 74.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 29: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

17

Sumber: Valerie M. Hudson, Foreign Policy Analysis: Classic and

Contemporary Theory, Rowman & Littlefield Publishers Inc,

United State of America, 2007, p. 65.

Orang-orang yang berada di sekitar seorang pemimpin memiliki pengaruh

tersendiri dalam perumusan suatu kebijakan. Walaupun Ariel Sharon sebagai

Perdana Menteri menggambarkan dirinya sebagai wasit final dalam perumusan

kebijakan, seorang penasihat dan orang terdekat seperti Gilad Sharon, Omri

Sharon, Dov Weissglass, Moshe Kaplinsky, Eyal Arad, dan Eival Giladi dalam

beberapa hal telah membentuk kebijakannya dengan cara yang signifikan.36

Peran

kelompok kecil dalam perumusan kebijakan dianalogikan Breuning layaknya

gunung es, dimana pemimpin negara menjadi ujung tombak dalam pengambilan

keputusan serta terdapat peran krusial dari kelompok yang tidak terlihat secara

kasat mata, “foreign policy decisions are made closer to the tip of the iceberg: by

leaders and their small circle of advisors, or by group of policy makers”.37

Dalam

kelompok kecil ini para pembuat kebijakan bertemu tatap muka untuk kemudian

membuat kebijakan yang berdasarkan pada informasi dan analisis yang diberikan

oleh berbagai instansi dan departemen. Kelompok kecil atau small group menurut

Breuning bukanlah kelompok yang menyerupai kabinet pemerintahan. Walaupun

beberapa pengamat mendefinisikan parlemen dan kabinet pemerintahan ke dalam

kelompok kecil, akan tetapi tidaklah demikian dengan apa yang didefinisikan oleh

Breuning. Anggota parlemen memang melakukan tatap muka sebagai suatu

kelompok, akan tetapi musyawarah yang terjadi diatur oleh peraturan dan

36

Ben Caspit, “Dov Weissglass – ‘Consiglieri’ of the State of Israel” (online), Israel Behind The News, 15 March 2004. Available: http://www.israelbehindthenews.com/bin/content.cgi?ID=1881&q=1 (28 May 2013). 37

Marijke Breuning, Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction, Palgrave Macmilan, New York, 2007, p. 85.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 30: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

18

protokol yang sangat formal. Dinamika kelompok kecil yang dimaksud yakni juga

terjadi dalam sub kelompok parlemen, akan tetapi mereka tidak selalu masuk ke

dalam sesi formal parlemen.

Setelah sumber perubahan atau source of change, model berikutnya

dalam perubahan kebijakan luar negeri yakni window of opportunity oleh

Eidenfalk yang mana terinspirasi dari langkah kedua model perubahan kebijakan

luar negeri Gustavsson dan “policy windows” oleh Roger Kingdon. Model

perubahan kebijakan luar negeri Eidenfalk mengandung variabel independen,

intervening, dan dependen.38

Seperti halnya dengan Gustavsson, Eidenfalk

membagi variabel independen menjadi faktor internasional dan faktor domestik,

yang mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan tidak

mempengaruhi pemerintah dalam perumusan kebijakan luar negeri. Sedangkan

intervening variable menekankan pada proses pembuatan kebijakan. Model ini

menguji kunci pembuat kebijakan dan mencoba untuk mengidentifikasi

bagaimana mereka mempersepsikan sebuah “jendela kesempatan” dalam

kategori variabel campur tangan (intervening). Eidenfalk berpandangan

bahwasanya perumus kebijakan mempersepsikan “jendela kesempatan” melalui

tekanan atau pengaruh dari source of change, atau menyadari bahwasanya

terdapat kesempatan yang ditunggu-tunggu dan mendorongnya melalui agenda

kebijakan. Dengan kata lain, proses kebijakan dapat dimulai baik dengan sumber

perubahan atau dengan pengambil kebijakan itu sendiri.39

38

Eidenfalk, p. 1. 39

Eidenfalk, p. 7.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 31: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

19

Persepsi menjadi kunci istilah pada intervening variable. Persepsi kunci

perumus kebijakan dapat dipengaruhi oleh beberpa karakteristik personal. Enam

tipe berbeda akan karakterisitik personal pemimpin politik oleh Margaret G.

Hermann menjadi tinjauan dalam studi dan model perubahan kebijakan luar

negeri Eidenfalk. Enam tipe tersebut yakni keyakinan, motif, gaya pembuat

keputusan, gaya interpersonal, kepentingan dalam hubungan luar negeri, dan

pelatihan yang pernah didapat dalam hubungan luar negeri.40

Keyakinan mengacu pada asumsi-asumsi dasar pemimpin politik yang

berakibat pada penafsirannya atas lingkungan, dan secara lebih jauh berdampak

pada strategi-strategi yang diambil kemudian. Motif mengacu pada alasan

mengapa seorang pengambil kebijakan luar negeri melakukan hal tersebut. Gaya

pengambilan keputusan mengacu pada metode yang diambil seorang pembuat

kebijakan seperti sebagaimana terbukanya mereka akan informasi atau tingkat

resiko yang harus diambil. Gaya interpersonal mengacu pada bagaimana seorang

pemimpin politik melakukan kesepakatan dengan para pembuat kebijakan

lainnya, yang meliputi dua jenis yaitu paranoid (kecurigaan berlebihan) dan

Machiavellian (perilaku yang manipulatif). Pelatihan yang diperoleh dalam

hubungan luar negeri mengacu pada jumlah pengalaman yang diterima seorang

pembuat kebijakan dalam konteks pembuatan kebijakan luar negeri, yang

berpengaruh pada si pembuat kebijakan bertindak serta strategi apa yang akan

diambil. Kepentingan dalam hubungan luar negeri mengacu pada kepentingan

yang hendak diambil seorang pembuat kebijakan luar negeri, dimana jika

40

Eidenfalk, p. 7.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 32: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

20

kepentingan tersebut kecil maka ia cenderung mendelegasikannya pada orang

lain, sementara jika besar, maka ia akan melakukan pemantauan secara langsung.

Eidenfalk berpandangan bahwasanya selain perubahan kondisi struktural

dapat menciptakan perubahan kebijakan luar negeri, para pembuat kebijakan juga

dapat menciptakan window of opportunity nya sendiri. Dengan demikian

Eidenfalk menggambarkan dua skenario41

yang dapat membawa pada arah

perubahan kebijakan luar negeri:

Skenario 1: kondisi struktural mengalami perubahan – sumber perubahan

mempengaruhi/menekan – dipersepsikan dan ditanggapi oleh pembuat kebijakan

– proses pembuatan kebijakan – perubahan kebijakan luar negeri.

Skenario 2: agenda politik pembuat kebijakan – perubahan dalam kondisi

struktural – jendela kesempatan dipersepsikan oleh pembuat kebijakan – pembuat

kebijakan mendorong agendanya dalam proses pembuatan kebijakan – perubahan

kebijakan luar negeri.

Berdasarkan gagasan para ahli di atas, penulis menggabungkannya

menjadi satu kerangka berpikir sebagai berikut:

Bagan I.3 Gabungan Kerangka Pemikiran Untuk Menjelaskan Perubahan

Kebijakan Luar Negeri Israel Dalam Intifada Kedua.

41

Eidenfalk, p. 9.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 33: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

21

two-level games oleh Robert D. Putnam dalam melihat hubungan faktor domestik

dan faktor internasional dapat saling mempengaruhi satu sama lain; faktor global

dan faktor hubungan bilateral oleh Joakim Eidenfalk sebagai sumber perubahan

internasional; kelompok kecil dan groupthink oleh Valerie M. Hudson sebagai

sumber perubahan domestik; window of opportunity oleh Eidenfalk dalam

menggambarkan bagaimana tekanan internasional digunakan sebagai kesempatan

oleh kelompok kecil untuk mempertahankan kondisi stagnan pada proses

perdamaian Israel – Palestina; dan menggunakan argumen teoritis perubahan

kebijakan luar negeri oleh Gustavsson dalam melihat perubahan dasar kondisi

struktural yang diidentifikasikan oleh inti pengambil keputusan dan mengubah

keyakinan dan prioritas mereka dan melalui intervensi mereka dalam proses

pengambilan keputusan membawa reorientasi pada perubahan kebijakan luar

negeri.

I.4 Hipotesis

Menjawab rumusan masalah mengapa terjadi perubahan kebijakan luar negeri

oleh Ariel Sharon sebagai Perdana Menteri Israel dari kebijakan Operation

Defensive Shield menjadi kebijakan Disengagement Plan dalam menanggapi

Intifada Kedua? Penulis berhipotesis bahwasanya Ariel Sharon sebagai aktor

International Source of Change:

1. Global Factor

2. Bilateral Factor

Domestic Source of Change:

1. Small Group - Groupthink

Ariel Sharon Decision

Making Process Restructuring

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 34: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

22

kunci dalam pembuat keputusan dipengaruhi oleh dua faktor sebagai source of

change. Pertama, level internasional dalam hal ini faktor global dan faktor

hubungan bilateral dengan Amerika Serikat. Adanya perubahan kondisi struktural

di tingkat global setelah 9/11 dan adanya tekanan Amerika Serikat yang dapat

mengganggu hubungan bilateral Amerika Serikat - Israel, menjadikan Ariel

Sharon perlu melakukan identifikasi terhadap perubahan kondisi struktural yang

ada. Kedua, adanya pengaruh faktor domestik dalam hal ini kelompok kecil yang

berada di sekitar Perdana Menteri Ariel Sharon, groupthink, yang melihat tekanan

internasional khususnya Amerika Serikat sebagai window of opportunity untuk

mempertahankan kondisi stagnan sehingga proses perdamaian di antara Israel –

Palestina terhentikan

I.5 Tujuan Penelitian

1. Memperlihatkan bagaimana perubahan kebijakan luar negeri dalam suatu

pemerintahan terjadi.

2. Memberikan analisis terhadap pengaruh faktor global, faktor hubungan

bilateral, dan faktor small group dalam proses pengambilan kebijakan luar

negeri.

3. Menganalisis perubahan kebijakan luar negeri Israel dalam Intifada

Kedua.

I.6 Metodologi Penelitian

I.6.1 Definisi Konseptual

I.6.1.1 Perubahan Kebijakan Luar Negeri

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 35: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

23

Perubahan kebijakan luar negeri dapat dibagi ke dalam dua perubahan

yakni perubahan yang dihasilkan dari perubahan rezim atau transformasi negara

dan perubahan yang terjadi ketika pemerintahan yang sedang berkuasa memilih

untuk mendorong suatu kebijakan luar negeri ke arah yang berbeda.42

I.6.1.2 Struktur Sistem Internasional

Struktur dimengerti sebagai cara sesuatu dibangun, disusun, dan diorganisir.43

Struktur dalam Macmillan Dictionary dimengerti sebagai cara dimana beberapa

bagian diatur atau disatukan untuk membentuk keseluruhan.44

Sedangkan sistem

oleh Mingst didefinisikan sebagai kumpulan unit-unit, objek-objek, atau bagian

yang dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi reguler. Struktur sistem

internasional kemudian dapat dimengerti sebagai pengaturan berinteraksi

kumpulan unit-unit dan objek-objek di dunia internasional. Oleh karena unit yang

satu berinteraksi dengan unit internasional yang lain, maka perubahan yang terjadi

pada satu unit akan mengakibatkan perubahan pada unit-unit yang lain.45

I.6.1.3 Tekanan Internasional

42

Dugis, p. 103. 43

Miriam Webster, An Encyclopedia Britannica Company (online), undated. Available: http://www.merriam-webster.com/dictionary/structure (25 March 2014). 44

Macmillan Dictionary (online), undated. Available: http://www.macmillandictionary.com/dictionary/british/structure (25 March 2014). 45

Karen A Mingst, Essential of International Relations, 4th edn, W.W Norton & Company Ltd, New York, p. 81.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 36: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

24

Tekanan dimengerti sebagai beban fisik atau mental; situasi memaksa yang

membebani sosial ataupun ekonomi.46

Tekanan dalam kamus Oxford pun

dijelaskan dengan penggunaan persuasi atau intimidasi untuk membuat seseorang

melakukan sesuatu; Mencoba untuk membujuk atau memaksa (seseorang) untuk

melakukan sesuatu.47

Sedangkan internasional adalah sesuatu yang menyangkut

bangsa atau negeri seluruh dunia; antarbangsa.48

Dengan demikian tekanan

internasional dimengerti sebagai keadaan yang tidak menyenangkan yang

umumnya merupakan beban dan paksaan yang hadir dari bangsa atau negeri

seluruh dunia.

I.6.1.4 Small Group dan Groupthink

Small group atau kelompok kecil adalah salah satu faktor domestik yang dapat

membawa perubahan kebijakan luar negeri. Valerie M Hudson melihat

bahwasanya diskusi serius dalam situasi krisis menuntut pemimpin negara untuk

dapat duduk bersama dengan satu set rekan dan menghasilkan perdebatan opsi

kebijakan luar negeri yang komprehensif dan jujur. Tekanan kelompok kecil

dalam proses perumusan kebijakan terlihat pada groupthink. Groupthink adalah

istilah psikologis yang digunakan untuk menggambarkan cara berpikir bahwa

orang-orang yang terlibat dalam pencarian keputusan menjadi begitu dominan

dalam keterpaduan kelompok yang cenderung mengesampingkan penilaian

realistis pada tindakan alternatif. Hal ini mengacu pada penurunan efisiensi

46

Miriam Webster, An Encyclopedia Britannica Company (online), undated. Available: http://www.merriam-webster.com/dictionary/pressure?show=0&t=1395732608 (25 March 2014). 47

Oxford Dictionaries, Oxford Dictionaries: Language Matter (online), undated. Available: http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/pressure?q=pressure (25 March 2014). 48

Mirian Webster, An Encyclopedia Britannica Company (online), undated. Available: http://www.merriam-webster.com/dictionary/international (25 March 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 37: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

25

mental, pengujian realistis, dan penilaian moral sebagai akibat dari tekanan

kelompok.49

I.6.2 Operasionalisasi Konsep

I.6.2.1 Perubahan Kebijakan Luar Negeri

Perubahan dalam kebijakan luar negeri, Charles F. Hermann mengidentifikasikan

empat level perubahan kebijakan luar negeri yakni perubahan pengaturan,

perubahan program, perubahan tujuan dan permasalahan, dan perubahan orientasi

internasional.50

Level pertama atau perubahan pengaturan menekankan pada level

usaha untuk mencapai tujuan dengan tidak mengubah “apa yang dilakukan,

bagaimana melakukannya, dan tujuan dari melakukannya”. Level kedua atau

perubahan program mengarah pada perubahan yang di buat dalam metode atau

sarana yang mana didasarkan pada tujuan dan permasalahannya. Dengan

demikian perubahan program mengubah “apa yang dilakukan dan bagaimana

melakukannya” dan tidak mengubah “tujuan dari melakukannya”. Level ketiga

atau perubahan masalah atau tujuan mengarah pada situasi dimana permasalahan

awal atau tujuan yang mendasari suatu kebijakan diganti atau telah hilang,

sehingga tujuan dalam kebijakan yang baru pun berubah. Level keempat atau

49

Paul ‘t Hart, ‘Irving L Janis Victims of Groupthink’, Political Psychology, vol.12, no.2, 1991, p. 256. 50

Hermann, p. 5.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 38: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

26

perubahan orientasi internasional adalah perubahan kebijakan yang paling ekstrem

oleh karena melibatkan pengarahan ulang orientasi seluruh negara terhadap dunia

termasuk peran dan aktivitas internasionalnya.

I.6.2.2 Perubahan Struktur Sistem Internasional

Sistem internasional yang dipahami sebagai kumpulan unit dan objek yang

dipersatukan dalam bentuk interaksi reguler internasional dapat mengalami

perubahan. Perubahan yang terjadi pada satu unit dapat membawa perubahan pada

unit-unit yang lain. Perubahan baik dalam jumlah aktor atau hubungan kekuatan

relatif antara aktor-aktor yang ada, dapat mengakibatkan perubahan mendasar

dalam sistem internasional.51

Eidenfalk pun berpandangan bahwasanya pengaruh

dari suatu peristiwa dapat menggeser keseimbangan sistem politik internasional,

norma internasional, dan institusi internasional. Richard Ned Lebow pun

berpendapat bahwa kejadian internasional seperti perang, revolusi, dan depresi

dapat membawa transformasi mendalam pada sistem internasional. Lebew

menggambarkan bahwa perubahan sistem internasional sebenarnya bergantung

pada kemungkinan (contingency), katalis (catalysts), dan aktor.52

Kesemuanya

kemudian memungkinkan untuk mengubah norma, polaritas sistem, atau aturan

dengan mana ia beroperasi. Perubahan sistem internasional ini dapat dilihat

setelah Perang Dingin berakhir dan peristiwa 9/11 terjadi. Kedua peristiwa

tersebut menjadi salah satu contoh bagaimana suatu peristiwa besar dapat

mengubah perilaku negara sebagai unit dalam sistem internasional.

51

Mingst, p. 89. 52

Richard Ned Lebow, “Contingency, Catalysts, and International System Change”, Political Science Quarterly, vol. 115, no. 4, 2000 – 2001, pp. 591-593.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 39: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

27

I.6.2.3 Tekanan Internasional

Eidenfalk dalam Toward a New Model of Foreign Policy Change berpendapat

bahwasanya aktor seperti negara dan institusi internasional dapat mempengaruhi

negara lain dengan menggunakan pengaruh seperti halnya aliansi, perdagangan,

atau melalui ancaman militer dan ekonomi, untuk memberi tekanan kepada

mereka agar mengadopsi kebijakan luar negeri yang berbeda.53

I.6.2.4 Groupthink Pressure

Kekompakan suatu kelompok sangat menentukan keberhasilannya dalam

mencapai tujuan. Pada situasi krisis kekompakan kelompok pada umumnya

meningkat. Semakin kompak suatu kelompok, semakin besar dorongan batin

masing-masing individu untuk menghindari terciptanya perpecahan, yang

kemudian mendorong tiap individu untuk percaya pada kebaikan proposal apapun

yang dipromosikan oleh pemimpin atau oleh mayoritas anggota kelompok.54

I.6.3 Tipe Penelitian

Terdapat berbagai macam tipe riset dan penelitian menurut Uber Silalahi, ia

mengelompokkannya berdasarkan tujuannya. Penelitian-penelitian tersebut yakni

penelitian eksploratori, deskriptif, eksplanatori, dan penelitian komparatif.55

Penelitian eksploratori bertujuan untuk mengenal dan mengetahui gambaran

gejala sosial; penelitian deskriptif bertujuan untuk melukiskan fenomena secara 53

Eidenfalk, p. 6. 54

‘t Hart, p. 258. 55

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Unpar Press, Bandung, 2006, pp. 24-32.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 40: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

28

terperinci; penelitian ekplanatori bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara

dua atau lebih gejala atau variabel dan bertitik tolak pada pertanyaan dasar

“mengapa”; dan terakhir penelitian komparatif bertujuan untuk membandingkan

dua gejala atau lebih.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian eksplanatif

yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel yakni

sistem internasional dan kelompok kecil (small group) dalam mempengaruhi

perubahan kebijakan luar negeri Israel masa pemerintahan Perdana Menteri Ariel

Sharon dalam Intifada Kedua. Penggunaan tipe penelitian eksplanatori oleh

penulis juga dimaksudkan untuk dapat menjawab rumusan masalah penelitian ini

yang bertitik tumpu pada pertanyaan dasar “mengapa”.

I.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah mengapa terjadi perubahan

kebijakan luar negeri pemerintah Israel masa Perdana Menteri Ariel Sharon dalam

Intifada Kedua. Kebijakan Operation Defensive Shield dan Targeted Killing

Policy di awal pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon dan di akhir masa

jabatannya yang kedua, Perdana Menteri Ariel Sharon mengeluarkan kebijakan

Disengagement Plan, penarikan tentara, senjata, dan pemukiman Israel dari Gaza

dan West Bank. Dengan demikian ruang lingkup yang akan peneliti gunakan

yakni penggunaan batasan waktu dari tahun 2000 hingga 2005. Hal ini erat

kaitannya dengan bagaimana Intifada Kedua itu terjadi, di awali oleh kunjungan

kontroversial Ariel Sharon ke Haram as Sharif di tahun 2000 dan dilanjutkan

dengan perumusan Roadmap Peace di tahun 2003, Pengenalan Diesengagement

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 41: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

29

Plan di tahun 2004, hingga pengesahan Diengagement Plan oleh Knesset dan

pengimplementasiannya di tahun 2005.

I.6.5 Teknik Pengumpulan Data

Melakukan suatu penelitian terutama dalam ilmu pengetahun, menjadikan

pengumpulan data sesuatu yang penting untuk memperdalam penelitian penulis

serta memperkuat hasil penelitian yang diteliti. Suatu penelitian tidak hanya

bergantung kepada pemilihan teori, penggunaan metode, dan penentuan level

analisis. Akan tetapi hasil akhir penelitian serta relevan tidaknya suatu penelitian

juga sangat ditentukan oleh proses pengumpulan data. Dalam sebagian besar

penelitian, studi literatur menjadi teknik pengumpulan data yang paling sering

digunakan karena menjadi sesuatu bagian yang esensial dalam melakukan projek

penelitian.56

Teknik pengumpulan data yang ada pada penelitian ini pun mengarah

pada sumber sekunder. Teknik yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini

yakni melalui pengumpulan hasil wawancara aktor-aktor terkait yang baik dalam

buku, berita internasional maupun tulisan lainnya, jurnal-jurnal yang berkaitan

dengan topik penelitian, surat, arsip hasil rapat, arsip pemerintahan, dan lain

sebagainya.

I.6.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif. Analisis kualitatif dalam suatu penelitian menekankan kepada

interpretasi data serta pernyataan yang diperoleh dari pengumpulan data secara

sekunder maupun primer yang kemudian dikaitkan dengan teori, konsep, dan 56

Chris Hart, Doing A Literature Search: A Comprehensive Guide for Social Science, SAGE Publication Inc, London, 2001, p. 2.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 42: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

30

preposisi yang telah ditentukan oleh peneliti.57

Dengan menggunakan teknik

analisis kualitatif, data yang terkumpul akan terklasifikasikan dan memperluas

teks. Analisis kualitatif ini terdiri atas tiga alur kegiatan secara bersamaan, yaitu

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.58

I.6.7 Sistematika Penulisan

Bab I berisikan penjelasan secara garis besar mengenai penelitian ini. Bab

ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka

pemikiran, hipotesis, tujuan penelitian, dan metodologi penelitian.

Bab II berisikan analisis pengaruh faktor global dan hubungan bilateral

terutama Amerika Serikat dalam perumusan kebijakan luar negeri Israel

masa pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon dalam Intifada Kedua.

Bab ini juga akan memberikan penjelasan mengenai kebijakan Operation

Defensive Shield.

Bab III berisikan dinamika kelompok kecil dalam menanggapi tekanan

internasional serta analisis pengaruh kelompok kecil pada perumusan

kebijakan luar negeri Israel, Disengagement Plan, masa pemerintahan

Perdana Menteri Ariel Sharon dalam Intifada Kedua. Bab ini juga akan

memberikan penjelasan mengenai proses dan pengimplementasian

kebijakan Disengagement Plan.

57

David Silverman, Interpreting Qualitative Data, SAGE Publications, London, 2006, p. 327. 58

Silalahi, p. 311.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 43: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

31

Bab IV berisikan analisis menyeluruh, menjawab rumusan masalah

dengan membuktikan hipotesis melalui temuan-temuan yang diperoleh

pada pembahasan di bab II dan III, kesimpulan penelitian, dan

rekomendasi penelitian lebih lanjut.

BAB II

ANALISIS LEVEL INTERNASIONAL SEBAGAI SUMBER PERUBAHAN

II. 1 Tekanan Internasional di Awal Pemerintahan Perdana Menteri Ariel

Sharon

Pemilihan umum Perdana Menteri Israel yang diselenggarakan di tengah-tengah

gejolak perlawanan masyarakat Palestina terhadap okupasi Israel pada Februari

2001 pun dimenangkan oleh Ariel Sharon dari Partai Likud dengan mengalahkan

lawan politiknya Ehud Barak dari Partai Buruh. Sosok seorang Ariel Sharon yang

dikenal keras dan tegas, dipandang oleh masyarakat Israel sebagai national

authority on security59

yang dapat memberikan keamanan bagi Israel dari

serangan “terorisme” Palestina.

59

Gilad Sharon, Sharon: The Life of a Leader, Harper Collins Publishers, United State of America, 2011, pp. 392-393.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 44: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

32

Ariel Sharon sebagai Perdana Menteri Israel terpilih pun perlu

menghadapi situasi kompleks Intifada Kedua. Di satu sisi, Ariel Sharon terpilih

menjadi perdana menteri pada era dimana serangan bom bunuh diri pejuang

Palestina terhadap masyarakat Israel terus meningkat secara intensif. Skala

serangan bom bunuh diri pejuang Palestina yang dilihat oleh Israel sebagai

gerakan “terorisme” telah mengalami peningkatan tajam dibandingkan dengan

serangan perlawanan Palestina terhadap bangsa Yahudi di tahun-tahun

sebelumnya. Di satu sisi lain, terdapat front diplomatik dari dunia internasional

terutama di Eropa, dimana demokrasi dan liberalisme menjadi landasan

masyarakatnya dan hak-hak warga negara akan perdamaian dan ketenangan

tertanam secara mendalam. Sebagian besar negara-negara di Eropa tersebut

mengambil pandangan sebagai pro Palestina mengenai perang Israel dalam

melawan gerakan “teror” oleh “terorisme” Palestina pada Intifada Kedua. Posisi

sebagian besar negara-negara Eropa ini dipandang oleh Perdana Menteri Ariel

Sharon telah mengesampingkan hak masyarakat Israel untuk mendapatkan

keamanan dan ketenangan serta hak untuk membela diri.60

Di tengah-tengah tekanan Internasional terhadap Israel, Perdana Menteri

Ariel Sharon juga mengkhawatirkan kebijakan pemerintahan Amerika Serikat

sebagai negara sahabat di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush terhadap

Israel oleh karena Presiden Bush yang dipandang akan melanjutkan kebijakan

Presiden Bush sang ayah dan pemerintahan Presiden Clinton.61

Kekhawatiran

Perdana Menteri Ariel Sharon ini terbukti setelah Amerika Serikat di bawah

60

Sharon, pp. 423-424. 61

Elliot Abrams, Testd By Zion: The Bush Administration and the Israeli-Palestinian Conflict, Cambridge University Press, New York, 2013, p. 29.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 45: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

33

tekanan Saudi Arabia, mengeluarkan kebijakan yang mendukung terbentuknya

negara Palestina serta menekan Israel untuk menghentikan kebijakan

ekspansionisnya di wilayah pendudukan Palestina. Dukungan Amerika Serikat

akan solusi dua negara ini menjadi jawaban di dalam surat Presiden Bush kepada

Putra Mahkota Saudi Arabia, Pangeran Abdallah di musim panas 2001, “establish

for the first time that the U.S. Policy henceforth would be to support a two-state

solution”.62

Kebijakan Amerika Serikat yang mendukung terbentuknya negara

Palestina ini kemudian direncanakan untuk diperkenalkan melalui pidato Presiden

Bush di depan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 12

September 2011 pagi hari; akan tetapi menjadi sangat dramatis ketika di hari

penyusunan naskah akhir pidato Presiden Bush mengenai dukungan terbentuknya

negara Palestina pada 11 September 2001, terjadi penabrakan pesawat ke World

Trade Center (WTC).63

II.2 11 September 2001

Serangan 11 September atau yang dikenal dengan 9/11 adalah suatu kejadian

besar yang mengubah struktur sistem internasional dan prioritas global. Perdana

Menteri Ariel Sharon menyadari betul bahwasanya tatanan dunia baru paska 9/11

telah membawa Israel pada posisi yang sangat sulit.64

Solidaritas terhadap

penderitaan bangsa Palestina dalam konflik Israel – Palestina serta dukungan

Amerika Serikat kepada Israel yang berlebihan, dipandang sebagai salah satu

pemicu utama dalam mengobarkan kemarahan dan kebencian kepada Amerika

62

Dennis Ross, The Missing Peace: The Inside Story of the Fight for Middle East Peace, Farrar, Straus and Giroux, New York, 2004, pp. 688-689. 63

Abrams, p.45. 64

Sharon, pp. 477-478.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 46: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

34

Serikat atau dalam hal ini yakni anti-Amerika.65

Berangkat dari pandangan

alternatif ini kemudian dirasa perlu untuk mengkaji ulang dan melakukan

beberapa pengubahan sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri

Collin Powell kepada Presiden Bush sesaat setelah peristiwa 9/11 terjadi; “We

need a serious Arab – Israeli peace initiative”.66

Konsensus Amerika Serikat yang

bersandar pada pandangan tersebut diperkuat oleh konsensus serupa di Eropa,

dimana dukungan terhadap tentara keamanan Israel sangatlah kecil dibandingkan

dengan besarnya protes masyarakat Uni Eropa terhadap kebijakan Perdana

Menteri Ariel Sharon dalam menghentikan gerakan Intifada Kedua.67

Menurunnya dukungan dan pemahaman akan Israel oleh Amerika Serikat

dan Uni Eropa paska 9/11 telah membawa Israel pada posisi yang sulit; terlebih

lagi ketika tuntutan untuk meningkatkan keamanan dari gerakan “terorisme”

Intifada Kedua telah menjadi prioritas utama Israel. Perdana Menteri Ariel Sharon

memahami betul bahwasanya setiap kebijakan baru yang dirumuskan oleh

Washington paska 9/11 akan memiliki beberapa kemungkinan yang dapat

membantu dan juga dapat membahayakan posisi Israel.68

Perdana Menteri Ariel

Sharon pun menyadari adanya proses negosiasi dan diplomasi di antara negara-

negara Arab dan sekutu Eropa Amerika yang menekan Presiden Bush untuk

menindak Israel serta berupaya melawan kebijakan Israel dalam menanggapi

65

John J. Mearsheimer and Stephen M. Walt, The Israeli Lobby and U.S. Foreign Policy, Farrar, Straus and Giroux, New York, 2007, pp. 64-66. 66

Collin in Abrams, pp. 50. 67

Abrams, p. 51. 68

Sharon, p. 478.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 47: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

35

Intifada Kedua, dengan mengklaim bahwasanya hal tersebut adalah kunci untuk

memerangi Al Qaeda.69

Tekanan Amerika Serikat terhadap Israel mulai terlihat pada akhir bulan

September 2001. Presiden Bush mulai mendesak Perdana Menteri Ariel Sharon

untuk memberhentikan proses pembangunan pemukiman Israel di wilayah

pendudukan Palestina serta melakukan apapun yang mungkin untuk dapat

meredam aksi kekerasan Intifada Kedua.70

Setelah serangan 9/11, Amerika Serikat

di bawah pemerintahan Presiden Bush memberikan tekanan yang luar biasa

kepada Perdana Menteri Ariel Sharon agar memperbolehkan Menteri Luar Negeri

Israel, Shimon Peres, untuk dapat bertemu dengan pemimpin Otoritas Palestina,

Yasser Arafat; meskipun Presiden Bush sendiri sangatlah kritis terhadap

kepemimpinan Palestina di bawah Yasser Arafat.71

Menyadari adanya panggilan akan kebijakan baru yang merujuk pada

“proses perdamaian”, Jenderal Kaplinsky Sekretaris Militer Israel masa

pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon, mengungkapkan kekhawatiran

Perdana Menteri Ariel Sharon terhadap pemerintahan Amerika Serikat yang kapan

saja dapat dan akan mengorbankan Israel dalam rangka menciptakan koalisi baru

di wilayah Teluk Arab.72

Kekhawatiran Perdana Menteri Ariel Sharon terhadap

Amerika Serikat yang akan mengabulkan keinginan negara-negara Eropa untuk

memberikan tekanan terhadap Israel demi membangun hubungan baik dengan

Saudi Arabia dan negara-negara Arab lainnya, membawa Perdana Menteri Ariel 69

Abrams, p. 52. 70

Mearsheimer and Walt, p. 204. 71

Jane Perlez and Katherine Q. Seelye, “U.S. Strongly Rebukes Sharon for Criticism of Bush Calling It ‘Unacceptable’” (online), New York Times, 6 October 2001. Available: http://www.nytimes.com/2001/10/06/international/06DIPL.html (25 April 2014). 72

Kaplinsky in Abrams, pp. 52-53.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 48: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

36

Sharon kepada pidato „Czechoslovakia‟ yang menggambarkan secara jelas

ketidakrelaannya untuk membiarkan Israel membayar sesuatu yang seharusnya

tidak perlu ia bayar.73

Perdana Menteri Ariel Sharon berpandangan bahwasanya

Amerika Serikat dan Israel, keduanya berada pada posisi yang sama dalam

“berperang melawan terorisme”; jika Amerika Serikat berperang melawan Osama

Bin Laden, maka menurut Perdana Menteri Ariel Sharon Osama Bin Laden bagi

Israel adalah Yasser Arafat.74

Pada 4 Oktober 2001, melalui pidato yang luar biasa Perdana Menteri

Ariel Sharon mengutarakan kekecewaan dan ketidaksukaannya terhadap

kampanye yang ditujukan untuk membangun konsensus Arab di balik kampanye

melawan “terorisme”. Dalam pidatonya Perdana Menteri Ariel Sharon

menggambarkan situasi Israel yang telah dijadikan alat oleh koalisi Barat;

dimana Israel harus melakukan konsesi dengan pemimpin Otoritas Palestina

Yasser Arafat, sehingga Yaser Arafat bersama pemimpin bangsa Arab lainnya

berkenan untuk membantu koalisi Barat dalam melawan Osama Bin Laden dan

Taliban di Afganistan.75

“We can rely only on ourselves. We are currently in the

midst of a complex and difficult diplomatic campaign. I

call on the Western democracies, and primarily the leader

of the Free World – the United State: Do not repeat the

dreadful mistake of 1938, when enlightened European

democracies decided to sacrifice Czechoslovakia for a

„convenient temporary solution‟. Do not try to appease the

73

Sharon, pp. 479-480. 74

Uri Dan, Ariel Sharon: An Intimate Portrait, Palgrave Manmillan, New York, 2006, p. 189. 75

Dan, p. 189.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 49: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

37

Arabs at our expense – this is unacceptable to us. Israel

will not be Czechoslovakia”.76

Membandingkan koalisi Amerika Serikat di dunia Arab dengan peredaan Inggris

dari Nazi di tahun 1930-an oleh Perdana Menteri Ariel Sharon telah

meregangkan hubungan dua negara, Amerika Serikat – Israel, jauh ke titik

terendah.77

Melalui juru bicara Gedung Putih, Ari Fleischer, Presiden Bush

mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan yang amat terdalam akan pidato

Perdana Menteri Ariel Sharon yang membandingkan kepemimpinan Presiden

Bush dengan Neville Chamberlain. Melalui juru bicara Gedung Putih, Ari

Fleischer, Presiden Bush pun mengungkapkan bahwasanya pernyataan Perdana

Menteri Ariel Sharon adalah sesuatu yang tidak dapat diterima baik oleh

Amerika Serikat maupun oleh dirinya; Israel dirasa belum tentu bisa

mendapatkan teman yang lebih baik dan lebih kuat dari Amerika Serikat dan

teman yang lebih bersahabat dari Presiden Bush.78

Kemarahan Amerika Serikat

terhadap Israel disampaikan melalui tiga jalur paralel: melalui panggilan telepon

pribadi oleh Menteri Luar Negeri Collin Powell, melalui pesan yang disampaikan

oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel, dan melalui pesan terpisah yang

diteruskan oleh Dewan Keamanan Nasional.79

76

Ariel Sharon, “Statement by Israeli Prime Minister Ariel Sharon”, Israeli Ministry of Foreign Affairs, 4 October 2001. Available: http://mfa.gov.il/MFA/PressRoom/2001/Pages/Statement%20by%20Israeli%20PM%20Ariel%20Sharon%20-%204-Oct-2001.aspx (25 April 2014). 77

Suzanne Goldenberg and Julian Borger, “Furious Bush hits back at Sharon”, The Guardian (online), 6 October 2001. Available: http://www.theguardian.com/world/2001/oct/06/israel (25 April 2014). 78

Abrams, pp. 53-54. 79

The Guardian, 6 October 2001.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 50: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

38

Lobi-lobi canggih pro Israel di Amerika Serikat pun menjadikan

hubungan Amerika Serikat – Israel perlahan membaik pada akhir November.

Hubungan yang membaik di antara kedua negara salah satunya dilatarbelakangi

dengan tuduhan Perdana Menteri Israel terhadap Yasser Arafat sebagai

pemimpin “terorisme” dan menyebutnya sebagai hambatan utama dalam

penyelesaian konflik Israel – Palestina. Melalui laporan-laporan yang

dikumpulkan oleh Israel, Israel pun memberikan pemahaman kepada Presiden

Bush bahwasanya pemimpin Palestina Yasser Arafat berada dibalik insiden

kontroversial Karine A.80

Hubungan Amerika Serikat – Israel pun menegang kembali setelah respon

Perdana Menteri Israel Ariel Sharon mengenai serangan “terorisme” yang

semakin meningkat dengan menyatakan bahwasanya negara Israel sedang berada

dalam kondisi perang melawan Palestina. Amerika Serikat beserta negara-negara

anggota Dewan Keamanan memberikan suaranya dalam pembuatan resolusi akan

“penghentian segala aksi kekerasan, termasuk aksi terror” serta mendesak “semua

pihak untuk menghentikan segala bentuk kekerasan”. Melalui konferensi pers

sesaat setelah proses pemungutan suara oleh Dewan Keamanan berakhir, Presiden

Bush secara eksplisit menyampaikan pesannya kepada Perdana Menteri Ariel

Sharon, “I understand someone trying to defend themselves and to fight terror, but

the recent (Israeli) action aren‟t helpfull”.81

Tekanan Amerika Serikat kepada

Israel dapat terlihat pada tanggal 12 Maret 2002, ketika Amerika Serikat

80 Karine A adalah kapal barang bermuatan lima puluh ton senjata dan bahan peledak yang

tampaknya berlayar dari Iran ketika tertangkap oleh angkatan laut Israel di Laut Merah. Walaupun belum terbukti benar tidaknya, Israel telah berhasil menjadikan Amerika Serikat merasa pesimis terhadap Yasser Arafat dalam proses perdamaian Israel – Palestina. 81

Bush in Abrams, p. 68.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 51: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

39

mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB (Resolusi 1937), yang mana dalam

hal ini Amerika Serikat secara eksplisit menekankan visi akan adanya

pembentukan dua negara, Israel dan Palestina, yang berdiri secara berdampingan

satu sama lain.82

Pendirian negara Palestina kemudian menjadi kebijakan utama

Amerika Serikat dalam konflik Israel – Palestina.

II. 3 Operation Defensive Shield

Konflik Israel – Palestina dalam Intifada Kedua pun semakin memanas pada

akhir bulan Maret tahun 2002, ketika serangan bom bunuh diri Hamas terjadi

disaat perayaan Perjamuan Paskah Yahudi sedang berlangsung; dan menewaskan

tiga puluh orang Israel. Menanggapi serangan bom bunuh diri tersebut Perdana

Menteri Israel Ariel Sharon menerapkan hard military solution, yang ia terapkan

melalui kebijakan Operation Defensive Shield pada 29 Maret 2002.83

Operation

Defensive Shield adalah operasi militer terbesar Israel di wilayah West Bank

semenjak perang Israel – Palestina di tahun 1967 terjadi. Tujuan dari Operation

Defensive Shield adalah untuk menghentikan serangan “teroris” dengan cara

memukul target Palestina, menangkap “teroris”, dan membuatnya hampir tidak

mungkin bagi “teroris” untuk dapat merencanakan atau bahkan melakukan

serangan kepada Israel.84

Operation Defensive Shield memungkinkan IDF untuk

mengendalikan hampir seluruh wilayah Palestina di West Bank guna

melemahkan infrastruktur “teror” Palestina dan untuk menghentikan gelombang

serangan “teror”. Operation Defensive Shield ini dimulai dengan serangan IDF

ke Ramallah dan menjadikan komplek kediaman beserta markas besar pemimpin

82

Abrams, p. 74. 83

Issacharoff and Harel, 30 March 2012. 84

Abrams, p. 72.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 52: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

40

Otoritas Palestina, Yasser Arafat, berada di bawah pengepungan IDF

sepenuhnya.85

Menanggapi operasi militer Israel, tekanan internasional terhadap Israel

dengan sangat cepat mengalir berdatangan. Negara-negara Arab pun menuntut

Amerika Serikat untuk dapat melindungi pemimpin Otoritas Palestina Yasser

Arafat, yang dipercaya akan dibunuh oleh Israel. Presiden Bush yang sadar betul

bahwa aksi Israel dapat merusak citra Amerika Serikat di mata negara-negara

Arab dan dunia Islam serta melemahkan “perang” Amerika Serikat melawan

“terorisme”, Presiden Bush meminta Perdana Menteri Ariel Sharon, baik melalui

telepon secara langsung maupun melalui publik untuk segera menghentikan

pengepungan terhadap pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat.86

Danny

Ayalon, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat di bawah pemerintahan Perdana

Menteri Ariel Sharon pun menjelaskan bahwasanya di era Operation Defensive

Shield terdapat beberapa kontak telepon yang terjadi di antara Presiden Bush dan

Perdana Menteri Ariel Sharon yang terdengar tidak mengenakkan; terdapat suatu

momen ketika Presiden Bush berkata „When I say now, I mean now,‟ setelah

hubungan kontak teleponnya dengan Perdana Menteri Ariel Sharon.87

Ayalon

melihat itu sebagai hubungan Amerika Serikat – Israel yang paling terburuk

selama delapan tahun pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Bush; dan

Condoleeza Rice menyebutnya “a deepening split with Israel”.88

85

Sharon, p. 521. 86

Abrams, p. 73. 87

Ayalon in Abrams, p. 72. 88

Rice in Abrams, p. 73.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 53: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

41

Pada 4 April 2002, Presiden Bush melalui pidatonya secara publik di Rose

Garden Gedung Putih menekan pemerintahan Israel di bawah Perdana Menteri

Ariel Sharon untuk menghentikan penyerbuan dan mulai menarik pasukannya dari

wilayah pendudukan Palestina.

“Israeli is facing a terrible and serious challange. For seven

days, it has acted to root out terrorist nests. America

recognizes Israel‟s right to defend itself from terror. Yet, to

lay the foundations of future peace, I ask Israel to halt

incursions into Palestinian-controlled area and begin the

withdrawal from those cities it has recently

occupied....Storms of violence cannot go on. Enough is

Enough.”89

Pada tanggal 6 April 2002, Presiden Bush secara pribadi menghubungi Perdana

Menteri Ariel Sharon untuk menarik tentara Israel dan meninggalkan kota-kota di

Palestina secepatnya.90

Tidak kunjung menarik diri, Presiden Bush pun kembali

mengulang pesannya kepada Israel melalui pidatonya pada tanggal 8 April 2002

dengan menggunakan kata-kata yang lebih keras.

“I meant what I said to the Prime Minister of Israel. I

expect there to be withdrawal without delay... I repeat, I

meant what I said about withdrawal without delay.”91

Pernyataan Presiden Bush ini pun diperjelas oleh Menteri Pertahanan Amerika

Serikat, Condoleeza Rice, melalui wawancaranya kepada wartawan, “‟tanpa

penundaan‟ berarti tanpa penundaan. Yaitu sekarang.”92

89

Bush in Abrams, p. 73. 90

Sharon, p. 522. 91

George W. Bush, “President Emphasizes Message to Middle East”, The White House: President George W. Bush, 8 April 2002. Available: http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2002/04/20020408-1.html (26 April 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 54: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

42

Tekanan dunia internasional terhadap Israel tidak hanya datang dari

Amerika, akan tetapi juga dari Uni Eropa, Rusia, dan PBB yang kemudian

terbentuk kedalam „Quartet‟ untuk memediasi proses negosiasi perdamaian Timur

Tengah. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan melalui teleponnya kepada Perdana

Menteri Ariel Sharon mengungkapkan bahwasanya kebijakan Israel telah

mengikis moral serta posisi politik Israel di mata dunia, oleh karena itu Sekretaris

Jenderal PBB Kofi Annan pun mendesak Israel untuk menarik mundur seluruh

tentara militernya dari wilayah pendudukan Palestina.93

Tekanan terhadap Israel pun datang dari Perdana Menteri Spanyol Jose

Maria Aznar yang juga menjabat sebagai Presiden Uni Eropa, melalui surat

kenegaraan yang meminta Israel untul menarik pengepungan terhadap markas

besar Yasser Arafat di Ramallah, menarik mundur seluruh tentara Israel dari

Ramallah, dan menerapkan gencatan sejata dengan segera. Selain melalui surat

kenegaraan, terjadi pula ketegangan di antara keduanya melalui percakapan di

telepon:94

Aznar: “You said no to everything and even asked for

several things. The European public is growing more and

more hostile; the European states will not be able to buy

you more time. The states have a problem with public

opinion.”

Sharon: “we have problem with fatalities....”

Aznar: “Arafat is humiliated by the siege... If the operation

continues – the situation will worsen

92

Rice in Mearsheimer and Walt, p. 208. 93

Sharon, p. 525-526. 94

Sharon, p. 530-532.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 55: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

43

Sharon: “it cannot get any worse”

Aznar: “Israel has the right to defend itself, but what is the

political plan?... I am going to visit Arafat.”

Sharon: “we would be happy for your visit, but at this

point such a visit to Arafat is problematic. Not right now.”

Aznar: “Yes right now. For the representative of the

European Union. We oppose terror, but we oppose your

policies.”

Pada tanggal 18 April 2002, Presiden Bush bersama Menteri Luar Negeri

Collin Powell di depan pers mengungkapkan beberapa pesan kepada dunia

internasional dan Israel:

“Israel started withdrawing quickly after our call from

smaller cities on the West Bank. History will show that

they‟ve responded... And as the Prime Minister said, he

gave me a timetable and he‟s met the timetable... I do

believe Ariel Sharon is a man of peace.”95

Setelah ucapannya di depan pers, secara pribadi Presiden Bush pun segera

menghubungi Perdana Menteri Ariel Sharon melalui telepon untuk tidak

mengecewakannya dan bertindak seperti yang telah ia ucapkan dalam statemennya

di depan pers.

“You better live up to that. You know I‟m going out on

limb for you; you better live up to that.”96

95

George W. Bush, “President Bush, Secretary Powell Discuss Middle East”, The White House: President George W. Bush, 18 April 2002. Available: http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2002/04/20020418-3.html (26 April 2014). 96

Bush in Abrams, p. 81.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 56: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

44

Kondisi Intifada Kedua yang sangatlah kompleks serta ketegangan di

antara Israel dan Palestina yang tak kunjung membaik menjadikan Putra Mahkota

Saudi Arabia Pangeran Abdallah merasa perlu untuk melakukan sesuatu dengan

menghadiri undangan Presiden Bush, mengunjungi kediamannya di Texas secara

pribadi pada 25 April 2002.97

Melalui kunjungannya, Putra Mahkota Saudi Arabia

Pangeran Abdallah sebagai pemimpin salah satu negara Arab mengungkapkan

perasaan bangsa Arab yang merasa terhina dengan bagaimana tentara Israel

mengepung markas besar pemimpin Arab seperti Yasser Arafat di tanah

kediamannya sendiri. Pangeran Abdallah pun menuntut Presiden Bush untuk

melakukan sesuatu dengan mengangkat teleponnya dan menginstruksikan Perdana

Menteri Ariel Sharon untuk menarik mundur IDF beserta persenjataan militernya

dan memungkinkan Arafat untuk dapat bergerak bebas.98

Pangeran Abdallah

dalam kunjungannya pun menolak penjelasan Presiden Bush bahwasanya hal

tersebut adalah sesuatu yang mustahil, bahwa Amerika Serikat tidak memiliki

kemampuan dan kewenangan untuk memerintahkan Israel sesuai kehendaknya.

Pangeran Abdallah secara tegas mengancam dan menekankan kepada Presiden

Bush bahwasanya perlakuan terhadap Arafat akan sangat dapat mempengaruhi

hubungan di antara Amerika Serikat dan Saudi Arabia.99

Kondisi krisis ini

kemudian digambarkan oleh Presiden Bush sebagai, “America‟s pivotal

relationship with Saudi Arabia was about to be seriously ruptured”.100

Kondisi

yang mengancam hubungan Amerika Serikat dan Saudi Arabia yang tentu juga

akan mengancam kepentingan Amerika Serikat, War on Terrorism di Timur

97

George W. Bush, Decision Points, Crown Publishers, New York, 2010, p. 671. 98

Abrams, p. 82. 99

Abrams, pp. 82-83. 100

Bush, p. 673.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 57: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

45

Tengah, memaksa Presiden Bush secara pribadi melalui telepon menghimbau

Perdana Menteri Ariel Sharon dengan tegas untuk mengakhiri kebijakan Israel

yang ofensif.101

Melalui tekanan Amerika serikat kemudian pada tanggal 21 April

2002, Israel pun mengumumkan penghentian secara resmi kebijakan Operation

Defensive Shield102

dan pada tanggal 28 April 2002 kabinet Israel memutuskan

untuk menarik persenjataan militer Israel dari komplek Muqata Ramallah dan

membebaskan pemimpin Otoritas Palestina, Yasser Arafat dari pengepungan

IDF.103

Membebaskan pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat dari

pengepungan IDF bukanlah menjadi akhir dari konflik Israel – Palestina dalam

Intifada Kedua. Baku tembak serta serangan bom bunuh diri yang terus terjadi

menjadikan Israel di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon

membangun tembok pembatas sepanjang 400 kilometer di antara Israel dan

Palestina pada 15 Juni 2002,104

guna menghalangi serangan bom bunuh diri masuk

ke wilayah Israel. Akan tetapi, tembok pembatas yang dibangun untuk

memisahkan wilayah Israel dan Palestina, telah dibangun di area yang tidak

melewati garis hijau – garis pembatas antara wilayah Israel dan Palestina atau

dengan kata lain, tembok pembatas dibangun di dalam wilayah Palestina.

Kebijakan Perdana Menteri Ariel Sharon dalam membangun tembok pembatas

sangatlah ditentang dan mendapat protes keras dari dunia internasional oleh karena

tembok pembatas yang semakin memperkecil wilayah Palestina serta memisahkan

warga Palestina dari warga Palestina lainnya.

101

Bush, p. 672. 102

Mearsheimer and Walt, p. 210. 103

Abrams, p. 84. 104

Abrams, p. 85.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 58: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

46

Konflik di antara Israel dan Palestina dalam Intifada Kedua yang tak

kunjung usai serta tekanan internasional yang juga tak kunjung mereda, Perdana

Menteri Inggris, Tony Blair dalam hal ini memiliki peran besar dalam menekan

Israel melalui Amerika Serikat. Menurut Perdana Menteri Tony Blair, apabila

Amerika Serikat ingin melakukan aksi melawan Iraq, maka harus ada “proses

perdamaian” Israel – Palestina yang dapat dipercaya.105

Menteri Luar Negeri

Collin Powell pun menekankan hal yang serupa kepada Wakil Presiden Amerika

Serikat Dick Cheney, bahwasanya menekan Israel untuk mecapai proses

perdamaian adalah suatu yang krusial untuk mencapai kepentingan Amerika

Serikat di Iraq.

“You‟re dreaming if you don‟t think the Arab-Israeli

conflict is central to the region – central to whatever we

want to do in Iraq. Don‟t underestimate the centrality of

this crisis. If you want to do anything in Iraq, you need an

Israeli-Palestinian peace process.”106

Konflik Israel – Palestina yang krusial dengan ditambah sikap pemisis

Amerika Serikat terhadap pemimpin Otoritas Palestina, Yasser Arafat setelah

peristiwa kapal Karine A, menjadikan Amerika Serikat di bawah pemerintahan

Presiden Bush merasa perlu untuk menekankan kembali kebijakannya akan

pendirian negara Palestina dengan merubah permainan dengan tidak

menghandalkan pemimpin Otoritas Palestina, Yasser Arafat. Presiden Bush

berpandangan bahwasanya negara Palestina yang demokratik dan pemimpin baru

dalam Palestina adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian abadi.107

105

Blair in Abrams, pp. 87-88. 106

Powell in Abrams, p. 80. 107

Bush, p. 676.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 59: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

47

Pada 24 Juni 2002, Presiden Bush pun mengungkapkan visinya secara publik akan

dua negara yang berdiri berdampingan satu sama lain secara damai dan tentram.108

“My vision is two states, living side by side, in peace and

security. There is simply no way to achieve that peace until

all parties fight terror. Peace requires a new and different

Palestinian leadership, so that a Palestinian state can be

born...”109

Pidato Presiden Bush ini tentu telah memberi angin segar kepada Israel; akan

tetapi tidak bagi dunia internasional, PBB, negara Arab, dan Uni Eropa. Sekretaris

Jenderal PBB Kofi Annan sangat menentang gagasan Presiden Bush yang ingin

menggantikan Yasser Arafat sebagai pemimpin Otoritas Palestina. Menteri Luar

Negeri Perancis pun menanggapi pidato Presiden Bush dengan mengekspresikan

ketakutannya akan Amerika Serikat menjadi satu-satunya aktor utama dalam

Timur Tengah.110

Pernyataan Presiden Bush ini pun ditentang oleh sekutu

terdekatnya, Perdana Menteri Tony Blair.

Menanggapi protes internasional mengenai pidato Presiden Bush pada 24

Juni 2002, Amerika Serikat bersama PBB, negara-negara Uni Eropa, negara-

negara Arab, dan institusi internasional seperti World Bank yang tergabung dalam

Quartet, merumuskan Roadmap Peace sebagai tahapan awal dalam usaha

pembentukan negara Palestina.111

108

Abrams, pp. 94-97. 109

Geroge W. Bush, “President Bush Calls for New Palestinian Leadership”, The White House: President George W. Bush, 24 June 2002. Available: http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2002/06/20020624-3.html (26 April 2014). 110

Sharon, p. 545. 111

Abrams, p. 110.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 60: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

48

Di pertengahan bulan Oktober 2002, Perdana Menteri Ariel Sharon

mengunjungi Gedung Putih untuk yang ketujuh kalinya dari total dua belas kali

kunjungan ke Gedung Putih selama menjadi Perdana Menteri Israel,112

dan pada

saat kunjungan itu pula Amerika Serikat memberi kejutan kepada Israel.113

Saat itu

teks Roadmap Peace sedang dalam proses pengembangan tanpa ada peran Israel di

dalamnya, bahkan Israel tidak mengetahui sama sekali keikutsertaan Amerika

Serikat sebagai aktor utama dalam perumusan Roadmap Peace. Tepat sebelum

pertemuan di antara Presiden Bush dan Perdana Menteri Ariel Sharon di ruang

kerja oval Gedung Putih, Steve Hadley wakil dari Menteri Pertahanan Condoleeza

Rice, menyerahkan beberapa lembar draft Roadmap Peace kepada Dov

Weissglass dan Shalom Tourgeman, dua orang terdekat Perdana Menteri Ariel

Sharon yang paling berpengaruh dalam negosiasi dan diplomasi dengan Amerika

Serikat, untuk melihat draft Roadmap Peace yang telah dipersiapkan oleh Amerika

Serikat bersama negara-negara yang tergabung dalam Quartet.114

Keduanya pun

kemudian kembali ke Blair House, president guest house di seberang Geduh Putih

– tempat di mana Ariel Sharon tinggal selama berkunjung ke Washington, untuk

mendiskusikannya dengan Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Danny

Ayalon dan delegasi Israel lainnya.115

Mereka pun kemudian memberitahukan

Perdana Menteri Ariel Sharon akan isi draft Roadmap Peace yang memberikan

banyak kerugian bagi Israel.

Setelah membaca draft Roadmap Peace serta mendengarkan semua

komentar, Perdana Menteri Ariel Sharon memutuskan untuk tidak merespon draft

112

Sharon, p. 585. 113

Abrams, p. 113. 114

Abrams, p. 113. 115

Abrams, p. 113.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 61: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

49

Roadmap Peace saat itu juga. Perdana Menteri Ariel Sharon perlu membawa draft

Roadmap Peace tersebut ke Israel untuk dibahas, oleh karena draft tersebut bukan

menjadi bagian dari kunjungan Perdana Menteri Ariel Sharon ke Washington.116

Roadmap Peace tentu adalah sesuatu yang sangat mengejutkan bagi Israel oleh

karena sifatnya yang sepihak tanpa melibatkan Israel di dalamnya dan dirasa tidak

menggambarkan gagasan yang ada pada pidato Presiden Bush di tanggal 24 Juni

2002. Hal tersebut terlihat dari jawaban Dov Weissglass ketika Steve Hadley

mencoba menanyakan respon Israel mengenai Roadmap Peace.

“Look, it‟s a six-page document. For you it‟s six pages.

For us it‟s our life. It‟s our future. So we need to examine

it, and cannot give you any response to it now.”117

II.4 Roadmap Peace

Roadmap Peace yang secara formal berjudulkan, A Performance-Based Roadmap

to a Permanent Two-State Solution to the Israel – Palestinian Conflict, bertujuan

untuk mendirikan sebuah negara Palestina. Tujuan untuk mencapai sebuah negara

Palestina tercantum jelas pada pembukaan draft Roadmap Peace:

“The destination is a final and comprehensive settlement of

the Israeli-Palestinian conflict by 2005, as presented in

President Bush‟s speech of 24 June.”118

Isi draft Roadmap Peace tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan pidato

Presiden Bush pada 24 Juni 2002. Terdapat tiga fase di dalam Roadmap Peace

116

Abrams, p. 114. 117

Weissglass in Abrams, p. 114. 118

Roadmap Peace Plan, “A Performance-Based Roadmap to a Permanent Two-State Solution to the Israel-Palestinian Conflict”, United Nations, 2002. Available: http://www.un.org/News/dh/mideast/roadmap122002.pdf (29 April 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 62: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

50

untuk mencapai perdamaian. Pertama, kekerasan dan “terorisme” Palestina harus

dihentikan; kedua, akan ada konstitusi baru Palestina dan adanya pemilihan umum

yang demokratis; ketiga, Israel akan menarik diri dari wilayah-wilayah Palestina di

West Bank, dan Israel akan menghentikan seluruh aktivitas penyebaran

kependudukan serta membongkar pembangunan pemukiman yang terjadi setelah

Maret 2001.119

Proses pengimplementasiannya kemudian bertahap dari satu fase

ke fase berikutnya.

Draft akhir Roadmap Peace telah selesai disusun pada musim gugur tahun

2002; Israel pun tidak menanggapinya melalui komen resmi pemerintahan, akan

tetapi dengan permohonan untuk adanya pengunduran tanggal penerbitan teks

Roadmap Peace. Permohonan pengunduran tanggal penerbitan teks Roadmap

Peace oleh Israel dilatarbelakangi oleh situasi politik domestik yang sedang tidak

stabil ditandai dengan keluarnya Partai Buruh dari barisan koalisi Perdana Menteri

Ariel Sharon yang disebabkan oleh konflik anggaran. Sehingga Perdana Menteri

Ariel Sharon berpandangan bahwasanya mengangkat isu Roadmap Peace akan

semakin memperburuk situasi politik domestik serta akan merugikannya di

pemilihan umum tahun 2003. Tanpa adanya perdebatan, pemerintahan Presiden

Bush dan Quartet pun menyetujui penundaan tanggal terbit teks Roadmap Peace

yakni hingga Israel memiliki pemerintahan yang baru.120

Ariel Sharon pun terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Israel pada 29

Januari 2003 dengan mengalahkan lawan politiknya dari Partai Buruh. Pada akhir

Februari 2003 Perdana Menteri Ariel Sharon memperkenalkan kabinet barunya ke

119

Roadmap Peace Plan 120

Abrams, p. 121.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 63: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

51

Knesset; termasuk di dalamnya adalah Benjamin Netanyahu sebagai Menteri

Keuangan dan Ehud Olmert sebagai Menteri Perdagangan dan Industrial, dengan

merangkap jabatan sebagai wakil Perdana Menteri.121

Pada saat yang bersamaan

Perdana Menteri Ariel Sharon mengirimkan ketua staf Israel, Dov Weissglass ke

Washington untuk melakukan negosiasi serta menyampaikan beberapa kondisi

dalam menerima Roadmap Peace122

, dalam hal ini keraguan Israel terhadap

pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat sangatlah besar, oleh karena

penolakannya untuk melakukan perubahan dalam konstitusi Palestina seperti yang

ada pada Roadmap Peace.123

Melalui tekanan Eropa, pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat pun

menyetujui dan memperbolehkan adanya penunjukan Perdana Menteri Palestina,

yang mana kemudian dijabat oleh Mahmud Abbas atau yang dikenal dengan “Abu

Mazen”.124

Condoleeza Rice memandang keputusan tersebut sebagai suatu

kemajuan besar dalam usaha perdamaian. Bagi Presiden Bush, reformasi di

Palestina menjadi persoalan yang sangat fundamental. Presiden Bush percaya

bahwasanya Israel akan mendukung solusi dua-negara apabila pemimpin Otoritas

Palestina, Yasser Arafat tidak diikutsertakan dan digantikan dengan struktur

politik Palestina yang baru.125

Penerbitan teks formal Roadmap Peace kembali

ditunda. Uni Eropa dan Amerika Serikat menyetujui adanya penundaan penerbitan

teks formal Roadmap Peace hingga pemimpin Otoritas Palestina, Yasser Arafat

menepati janjinya dan Perdana Menteri Palestina diposisikan pada tempatnya.

121

Sharon, pp. 578-579. 122

Dan, p. 219. 123

Abrams, p. 136. 124

Abrams, p. 137. 125

Abrams, p. 138.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 64: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

52

Pada 19 Maret 2003, sehari sebelum invasi Amerika Serikat ke Iraq, pemimpin

Otoritas Palestina Yasser Arafat pun akhirnya tunduk pada tekanan internasional

dengan menyetujui penunjukan Mahmud Abbas sebagai perdana menteri dari

Otoritas Palestina.126

Pada pertemuan Gedung Putih yang dipimpin oleh Condoleeza Rice pada

tanggal 9 April dan 11 April 2003, Condoleeza Rice menekankan pada proses

perdamaian Israel – Palestina setelah perang Iraq selesai.

“we‟ve broken the Middle East with this war, and now we

need to show we know how to put it together again. The

Israeli-Palestinian conflict is at the center of this effort.”127

Kekuatan tekanan Amerika Serikat lebih terlihat pada Saddam Hussein daripada

melawan Yasser Arafat. Mahmud Abbas telah ditunjuk untuk menempati posisi

Perdana Menteri Palestina, akan tetapi pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat

menghalangi kemampuan Mahmud Abbas sebagai Perdana Menteri Palestina

untuk memilih kabinetnya. Pada 14 April 2003, Presiden Bush kembali

menghubungi Presiden Hosni Mubarak dan Putra Mahkota Saudi Arabia,

Pangeran Abdallah, meminta bantuan keduanya untuk menekan pemimpin

Otoritas Palestina Yasser Arafat agar menyerah dengan memberikan otoritas

kepada Perdana Menteri Mahmud Abbas.128

Melalui tekanan yang diberikan oleh

Uni Eropa dan negara-negara Arab, pada 29 April 2003 pemimpin Otoritas

Palestina Yasser Arafat melantik Perdana Menteri Palestina Mahmud Abbas

126

CNN Library, “Yasser Arafat Fast Facts” (online), CNN, 8 November 2013. Available: http://edition.cnn.com/2013/09/10/world/meast/yasser-arafat-fast-facts/ (30 April 2014). 127

Abrams, p. 142. 128

Abrams, p. 143.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 65: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

53

beserta kabinet barunya. Teks formal Roadmap Peace pun kemudian diterbitkan

pada 30 April 2003.129

Setelah Otoritas Palestina memiliki pemimpin baru dengan ditunjuknya

Perdana Menteri Palestina Mahmud Abbas, Presiden Bush mengirim Steve Hadley

dan Elliott Abrams pada 1 Mei 2003130

ke Israel untuk melihat dan memastikan

Perdana Menteri Ariel Sharon benar-benar ingin melangkah ke arah perdamaian.

Dalam perjalanan tugas menemui Perdana Menteri Ariel Sharon, Steve Hadley

berinisiasi untuk melakukan pengertian mendalam terhadap sosok Ariel Sharon.

“Instead of the usual 45-60 minute meetings in his office,

let‟s really listen to him. Let‟s go to his residence for some

sessions that can last for hours and hours. Let him talk, let

him explain himself. This is a man who has been a war

hero and a pariah. This guy is one of the last of his

generation of leaders. Let‟s hear him out.”131

Strategi pendekatan Steve Hadley pun berhasil; di tambah dengan apresiasi

Presiden Bush terhadap Perdana Menteri Ariel Sharon dan hubungan dekat

Condoleeza Rice dan Elliott Abrams dengan Dov Weissglass, pertemuan oleh

Steve Hadley dan Elliot Abrams telah membantu untuk meyakinkan Perdana

Menteri Ariel Sharon bahwasanya Presiden Bush dan orang-orangnya adalah

berbeda, bahwasanya mereka benar-benar ingin memahami Israel. Elliott Abrams

melalui bukunya pun memberikan gambaran kepribadian Perdana Menteri Ariel

Sharon yang sangat suka apabila ia disukai; menurutnya di bawah eksterior kasar

sosok, Ariel Sharon adalah seseorang yang peduli apa yang orang pikirkan

129

Sharon, p. 586. 130

Sharon, p. 587. 131

Hadley in Abrams, p. 144.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 66: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

54

mengenai dirinya, yang dapat terluka, yang menanggapi bentuk penghormatan

dan kasih sayang. Pada pertemuan itu pula, Steve Hadley memberikan surat

Presiden Bush kepada Perdana Menteri Ariel Sharon, yang berisikan ucapan

terima kasih karena telah bersedia untuk mengambil resiko demi perdamaian.

Setelah membaca surat Presiden Bush, Perdana Menteri Ariel Sharon memberikan

monolog panjang mengenai pandangannya tentang Israel, situasi yang dihadapi

Israel, dan permintaan Internasional terhadap Israel.

“I took risks personally, but never took any risks with the

security of the State of Israel. I appreciate Arab promises

but will take seriously only tangible performance. For

tangible performance I will take tangible steps.... I am a

Jews above all. After what happened in the past, I will not

let the future of the Jewish people depend on anyone, even

our closest friends...”132

Pada 20 Mei 2003, Presiden Bush menghubungi Perdana Menteri Mahmud

Abbas dan mengungkapankan bahwasanya Amerika Serikat akan mendukung

Perdana Menteri Mahmud Abbas apabila ia berkehendak menyelesaikan

permasalahan “terorisme” Palestina.133

Pada hari yang sama Presiden Bush pun

menghubungi Perdana Menteri Ariel Sharon dan mengungkapkan pandangannya

akan Perdana Menteri Palestina Mahmud Abbas.

Bush: “The United States would never jeopardize Israeli

security, but we should help Abu Mazen; there is a chance

for progress”

132

Sharon in Abrams, p. 144-145. 133

Abrams, p. 152.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 67: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

55

Sharon: “Not if the terror continues; and Abu Mazen,

whatever his intentions, was doing nothing to stop it”

Bush: “Well, he just got there; he means well and we

should help him succeed”

Sharon: “I would not compromise on security”

Bush: “I agreed, but we had a chance to marginalize Arafat

now if we could empower Abu Mazen. You can be a man

of security and a man of peace.”134

Pada 25 Mei 2003, pemerintahan Israel pun menyetujui Roadmap Peace dengan

hasil pemilihan di Knesset: 12 memilih mendukung, 7 memilik menolak, dan 4

memilih abstain.135

Hal tersebut menandai untuk pertama kalinya dalam sejarah,

bangsa Yahudi menyetujui prinsip pendirian negara Palestina.

Kabinet Perdana Menteri Ariel Sharon menerima Roadmap Peace dengan

beberapa persyaratan, akan tetapi perasaan Perdana Menteri Ariel Sharon yang

sebenarnya digemakan oleh Uri Dan dengan mengatakan bahwasanya Perdana

Menteri Ariel Sharon mencoba untuk menerima “Roadmap Shmord Map”.136

Walaupun Perdana Menteri Ariel Sharon melihat Roadmap Peace adalah suatu

usaha yang sia-sia, ia tidak menampiknya begitu saja. Hal tersebut dikarenakan

hubungan Amerika Serikat dan Israel yang sangatlah dekat, “I will not harm the

deep strategic understandings with the United States, and the special relationship

formed with the American administration”.137

Perdana Menteri Ariel Sharon

adalah seorang pragmatis yang paham bahwa Amerika Serikat adalah kepala

134

Bush and Sharon in Abrams, pp. 152-153. 135

Dan, p. 220. 136

Yael S. Aronoff, “Warfare to Withdrawal: The Legacy of Ariel Sharon”, Israel Studies, vol. 15,

no. 2, 2010, p. 161. 137

Ariel Sharon in Aronoff, p. 161.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 68: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

56

polisi dunia dan Israel tentu sangat membutuhkan bantuan Amerika Serikat, “We

have only one friend in the world......The plan will allow us to harmonize our

position with that of the United States”.138

Presiden Bush, Perdana Menteri Ariel Sharon, Perdana Menteri Mahmud

Abbas, dan petinggi negara-negara Arab lain bertemu bersama pada 4 Juni 2003

di Konferensi Aqaba, Jordan, membahas proses perdamaian seperti yang

tercantum dalam Roadmap Peace.139

Sebelum pertemuan tersebut berlangsung,

Presiden Bush melakukan pertemuan secara rahasia dengan Perdana Menteri Ariel

Sharon dan Perdana Menteri Mahmud Abbas secara terpisah. Sebelum pertemuan

pribadinya dengan Perdana Menteri Mahmud Abbas, Presiden Bush bertemu

dengan Perdana Menteri Ariel Sharon yang saat itu hanya ditemani oleh Dov

Weissglass.

Bush: “ I called you a man of peace, I meant it, and today

you are proving me right... I am never going to deal with

him (Yasser Arafat). He is no good; he has failed. Do not

worry about that (Israeli Security); in fact, if you are really

worried about my commitment to Israel‟s security, which

you keep mentioning over and over, take your plane and

go home.”140

Perdana Menteri Ariel Sharon dalam pertemuan rahasia dengan Presiden Bush

tidak lupa mengucapkan terima kasih karena telah memanggilnya dengan sebutan

man of peace. Perdana Menteri Ariel Sharon mengungkapkan pula bahwa

perdamaian adalah tujuannya. Akan tetapi menurutnya perdamaian dan keamanan

138

Ariel Sharon in Dan, p. 237. 139

CNN, “Sharon, Abbas Pledge Action at Summit” (online), CNN, 4 June 2003. Available: http://edition.cnn.com/2003/WORLD/meast/06/04/bush.jordan/ (30 April 2014). 140

Bush in Abrams, pp. 160-161.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 69: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

57

adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Untuk perdamaian yang sejati dan

perdamaian yang dapat membawa keamanan, ia siap untuk mengambil “kompromi

yang menyakitkan”. Perdana Menteri Ariel Sharon kemudian kembali

menekankan bahwasanya Palestina harus memahami apabila “teror” tetap

berlanjut, maka Palestina tidak akan mendapatkan apa-apa. Mendengar pernyataan

Perdana Menteri Ariel Sharon, Presiden Bush tidak membantahnya, akan tetapi

menanyakan kembali akan bagaimana proses dapat bergerak maju, “how could we

make this work?”141

Perdana Menteri Ariel Sharon yang telah lama menolak

Roadmap Peace, kemudian mengadopsi tahapan-tahapannya dalam menjawab

pertanyaan Presiden Bush.

Sharon: “If the terror ends in Phase I, we will move to an

„interim‟ Palestinian state in Phase II and then can begin

discussing the final phase”142

Perdana Menteri Ariel Sharon dalam hal ini secara jelas telah memahami apa yang

dimaksud dengan kedekatan pada sebuah negara Palestina, dimana dengan sangat

menyakitkan ia harus melakukan penghapusan pemukiman yang selalu disebut

sebagai “kota Israel”.

Di sisi lain, terdapat serangan serius di Palestina yang menentang

penyataan Perdana Menteri Mahmud Abbas di Aqaba. Setelah dua hari pertemuan

di Aqaba, pemimpin Hamas Abdel Aziz Rantisi mengkritisi Perdana Menteri

Mahmud Abbas dan berkata bahwasanya tidak akan ada perdamaian sampai

141

Bush in Abrams, p. 161. 142

Sharon in Abrams, p. 161.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 70: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

58

zionisme dimusnakan dari tanah Palestina.143

Pada 12 Juni 2003, Israel mencoba

melakukan pembunuhan terhadap Rantisi yang dianggap bertanggug jawab pada

penyerangan “teror” yang terjadi pada 8 Juni 2003. Hal tersebut menimbulkan

komen tajam dari Presiden Bush kepada pemerintahan Israel:

“I am troubled by the recent Israeli helicopter gunship

attacks. I regret the loss of innocent life. I‟m concerned

that the attack will make it more difficult for the

Palestinian leadership to fight off terrorist attacks. I also

don‟t believe the attacks help the Israeli security.”144

Israel diminta untuk berhati-hati dalam bertindak. Amerika Serikat menekan

Perdana Menteri Mahmud Abbas untuk segera mengatur kendali pasukan

keamanan dan menggunakannya untuk menghentikan aksi “teror”. Melalui

teleponnya dengan Condoleeza Rice, Perdana Menteri Mahmud Abbas

memberikan sebuah proposal yang menekankan perlunya IDF untuk menarik diri

dari Gaza dan akan digantikannya dengan tentara keamanan Palestina.145

Israel

melalui tekanan Amerika Serikat pun menyetujuinya dengan ditandai penarikan

IDF dari Gaza pada 27 Juni 2003.146

Pada akhir Juni 2003, Condoleeza Rice melakukan kunjungan ke Israel.

Pesan utama dalam kunjungannya kepada Perdana Menteri Ariel Sharon adalah

untuk memberikan Otoritas Palestina kesempatan; Perdana Menteri Ariel Sharon

pun menyetujuinya – akan tetapi hanya dalam kurun waktu tertentu. Dalam

143

BBC, “Profile: Hamas Leader Rantissi” (online), BBC, 17 April 2004. Available: http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/2977816.stm (30 April 2014). 144

Bush in Abrams, p. 166 145

Abbas in Abrams, p. 166. 146

Abrams, p. 168.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 71: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

59

kunjungannya, Condoleeza Rice juga mengangkat isu tembok pembatas yang

dibangun oleh Perdana Menteri Ariel Sharon.147

Rice: “We are very concern about the fence. The plans

show it going farther and farther in the West Bank, cutting

off Palestinian villages and lands. It would be a real

problem and would not help security because it would

undercut political progress. It looks like it will be a huge

political problem in the United States, and we cannot and

will not remain silent if the fence cuts Palestinian lands

and villages”

Sharon: “the only goal is to stop terror. We have to defend

ourselves”

Rice: “You need to defend yourselves, but we are all going

to try to deal with terrorism another way, to get the

Palestinian to be active against terrosism. If the political

situation is made more difficult by the route of the fence,

we all lose.”

Sharon: “We hope the United States will understand our

problems and not pressure us not to defend ourselves.”

Setelah kunjungan Condoleeza Rice, pada 25 Juli 2003, Perdana Menteri

Mahmud Abbas mengunjungi Washington untuk pertama kalinya sebagai Perdana

Menteri Palestina. Melalui kunjungannya Perdana Menteri Mahmud Abbas

menyampaikan bahwasanya demi perdamaian dan demi masa depan Palestina dan

generasi Israel, ia meminta segala bentuk aktivitas pemukiman untuk dihentikan

saat itu juga, tembok pembatas oleh Israel harus dihancurkan, dan tahanan

147

Rice and Sharon in Abrams, pp. 169-170.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 72: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

60

Palestina harus dibebaskan.148

Empat hari setelah kunjungan Perdana Menteri

Mahmud Abbas, Perdana Menteri Ariel Sharon mengunjungi Washington pada 29

Juli 2003. Dalam pertemuan kedua kepala negara, Presiden Bush menekan Israel

secara halus melalui pidato dengan menekankan bahwasanya untuk mencapai

perdamaian, pemimpin dari semua pihak harus melakukan tanggung jawabnya.

Perlu ada progres nyata untuk menuju solusi dua negara. Presiden Bush

mendorong Perdana Menteri Ariel Sharon untuk mengambil langkah lebih jauh

untuk meningkatkan kondisi yang dihadapi Palestina. Presiden Bush menekankan

juga bahwasanya baik Israel dan Palestina, keduanya memiliki hak untuk hidup

normal, bebas dari takut, bebas dari benci dan kekerasan, dan bebas dari

gangguan.149

Presiden Bush juga mendesak Perdana Menteri Ariel Sharon untuk

secara hati-hati mempertimbangkan semua konsekuensi dari tindakan Israel dalam

perjalanan menuju perdamaian.150

148

Mahmud Abbas, “President Bush Welcomes Prime Minister Abbas to the White House”, The White House: President George W. Bush, 25 Juli 2003. Available: http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2003/07/20030725-6.html (30 April 2014). 149

George W. Bush, “President Discusses Middle East Peace with Prime Minister Sharon”, The White House: President George W. Bush, 29 juli 2003. Available: http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2003/07/20030729-2.html (30 April 2014). 150

George W. Bush, 29 Juli 2003.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 73: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

61

BAB III

ANALISIS KELOMPOK KECIL SEBAGAI SUMBER PERUBAHAN

Pergolakan Intifada Kedua kembali menegang setelah serangan bom bunuh diri

oleh pejuang Palestina pada 19 Agustus 2003 di Yerusalem memakan korban 23

warga Israel meninggal dunia dan 100 warga Israel lainnya terluka.151

Baik

Amerika Serikat maupun Israel menjadikan peristiwa tersebut sebagai suatu

momentum untuk melihat aksi serta respon Otoritas Palestina di bawah Perdana

Menteri Mahmud Abbas dalam menanggapi serangan “terorisme” terhadap Israel.

Tidak adanya aksi nyata dari Otoritas Palestina dalam waktu 36 jam setelah

terjadinya serangan bom bunuh diri, pemerintah Israel pun bertindak dengan

151

Abrams, p. 178.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 74: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

62

melakukan serangan udara kepada Hamas di kota Gaza serta pembunuhan

terhadap pemimpin Hamas, Ismail Abu Shanab pada tanggal 21 Agustus 2003.152

Perdana Menteri yang dibentuk sebagai kunci dalam Roadmap Peace dan

perdamaian Israel – Palestina terlihat tidak berdaya dan tidak memiliki kuasa

penuh untuk memerintah dan mengontrol Otoritas Palestina. Pada 6 September

2003, dengan menyalahkan Yasser Arafat dan Perdana Menteri Ariel Sharon

karena telah meremehkannya, Mahmud Abbas memutuskan untuk mengundurkan

diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Palestina.153

Mundurnya Mahmud Abbas sebagai Perdana Menteri Palestina

menjadikan proses negosiasi terhentikan. Beberapa gabungan masyarakat baik

dari Israel dan Palestina bertindak di luar dari kedua pemerintahan untuk

memberikan opsi perdamaian yang kemudian tercantum dalam “People‟s Choice

Plan” dan “Geneva Initiative”.154

People‟s Choice Plan atau yang dikenal dengan

Suara Rakyat adalah bentuk usaha dari Sari Nusseibeh, seorang intelektual

Palestina dan Ami Ayalon, seorang mantan komandan angkatan laut Israel yang

kemudian menjabat sebagai kepala Shin Bet (organisasi keamanan internal). Suara

Rakyat berusaha untuk mendapatkan sebagian besar dukungan warga Israel dan

Palestina untuk menandatangani petisi yang berkomitmen pada enam prinsip

perdamaian; solusi dua negara, Yerusalem sebagai kota terbuka dan menjadi ibu

kota bersama bagi dua negara, perbatasan berdasarkan garis batas pada tahun

1967 dengan saling menyetujui untuk bertukar satu dengan yang lain,

152

Abrams, pp. 179-180. 153

CNN, “Palestinian Prime Minister Abbas Resigns” (online), CNN, 6 September 2003. Available: http://edition.cnn.com/2003/WORLD/meast/09/06/mideast/index.html?_s=PM:WORLD (9 May 2014). 154

Abrams, p. 181.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 75: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

63

demiliterisasi negara Palestina, tidak ada “hak kembali” ke Israel bagi para

pengungsi Palestina, dan persetujuan ketika kelima kondisi sebelumnya mencapai

titik temu maka konflik akan dinyatakan berakhir dan semua klaim

dipadamkan.155

Berbeda dengan Suara Rakyat, Geneva Initiative lebih banyak

mendapatkan publisitas dan menjadi pusat perhatian serta mobilisasi “kamp

perdamaian” bagi aliran kiri di Israel. Prinsip-prinsip Geneva Intiative adalah

sebagai berikut; solusi dua negara, pertukaran lahan dari satu ke satu yang lain

serta wilayah pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur akan dianeksasi oleh Israel

akan tetapi dengan tetap membuka Kota Tua untuk semua pihak, Angkatan

Multinasional dan Grup Verifikasi Internasional bertugas untuk memonitor dan

menegakkan ketentuan-ketentuannya, solusi permasalahan akan pengungsi

dimungkinkan untuk adanya pergerakan masuk ke Israel, dan Palestina sebagai

negara non-militer.156

Dari puluhan penandatangan Israel dan Palestina terdapat beberapa nama-

nama terkemuka yang menandatangani Geneva initiavie, di antaranya adalah:

Yasser Abd Rabbo (seorang politikus dan penasehat PLO terkemuka), Yossi

Beilin (mantan anggota Knesset dan Menteri Peradilan Israel), David Kimche

(seorang pejabat Mossad), Amnon Lipkin Shahak (mantan kepala staff IDF), dan

Qaddurah Faris (seorang pemimpin Fatah yang sebelum terpilih kedalam PLC

menghabiskan 14 tahunnya dalam penjara Israel). Mereka yang tergabung dalam

tim beserta penandatangan yang lain melakukan perjalanan keliling dunia,

155

Abrams, pp. 181-182 156

Abrams, p. 182.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 76: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

64

bertemu dengan pemimpin-pemimpin pemerintahan untuk mempromosikan

rancangan mereka. Geneva Initiative sebagai rancangan perdamaian telah

mendapatkan banyak dukungan di banyak bagian belahan dunia, termasuk

Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat

Collin Powell. Rancangan ini pun tentu mendapatkan kritik dari aliran kanan

Israel termasuk Perdana Menteri Ariel Sharon dan orang-orang di

pemerintahannya.157

Presiden Bush yang kembali mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum

2004 menjadikannya terlihat sulit untuk dapat menekan Israel oleh karena

kepentingannya dalam memperoleh suara dari pemilih Kristen aliran kanan dan

Yahudi Amerika. Pada realitanya Geneva Initiative telah menciptakan ketegangan

baru dalam hubungan Israel dengan pemerintahan Presiden Bush, yang secara

tidak langsung membawa tekanan terhadap Perdana Menteri Ariel Sharon untuk

dapat hadir dengan rencana perdamaiannya sendiri.158

Amerika Serikat pada saat

yang bersamaan juga memberikan peringatan kepada Perdana Menteri Ariel

Sharon mengenai pembangunan tembok pembatas serta perluasan pemukiman

Israel di tanah Palestina yang dapat memperlemah pembentukan negara

Palestina.159

Melalui pidatonya Presiden Bush memandang Geneva Initiative

sebagai suatu usaha yang produktif asalkan tetap berdasarkan pada prinsip

Amerika Serikat dalam melawan kekerasan, menjamin keamanan, dan

157

Abrams, p. 183. 158

Chemi Shalev, “Sharon Going on Offensive As Geneva Initiative Gains” (online), The Jewish Daily Forward, 28 November 2003. Available: http://forward.com/articles/7155/sharon-going-on-offensive-as-geneva-initiative-gai/ (18 May 2014). 159

Tony Karon, “Geneva Accord: Political Theater, But Worth Watching” (online), Time, 4 December 2003. Available: http://content.time.com/time/world/article/0,8599,555902,00.html (18 May 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 77: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

65

menyediakan negara Palestina yang demokratis.160

Pertemuan Menteri Luar

Negeri Amerika Serikat, Collin Powell, dengan penulis teks Geneva Initiative di

Washington menjadi suatu bentuk peringatan terhadap Perdana Menteri Ariel

Sharon untuk menahan diri dari tindakan-tindakan merugikan yang dapat memicu

Washington untuk memberikan tekanan lebih besar.161

III.1 Peran Kelompok Kecil dalam Perumusan Disengagement Plan

Mundurnya Mahmud Abbas sebagai Perdana Menteri Palestina menjadikan Israel

tidak memiliki pasangan dalam melakukan proses perdamaian; sedangkan tekanan

domestik maupun internasional untuk adanya proses menuju perdamaian semakin

besar ditandai dengan munculnya rancangan-rancangan baru akan perdamaian

oleh organisasi diluar pemerintahan Israel dan Palestina. Shalom Tourgeman,

penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Israel mengungkapkan

bahwasanya setelah ditunjuknya Mahmud Abbas sebagai Perdana Menteri

Palestina, Perdana Menteri Ariel Sharon telah ingin memberikan kesempatan

nyata terhadap proses perdamaian yang diajukan Quartet melalui Roadmap Peace.

Akan tetapi kemudian Mahmud Abbas mengundurkan diri dan digantikan oleh

Abu Ala‟a yang menerapkan kebijakan berbeda baik dalam domestik maupun

terhadap Israel. Baik Dov Weissglass maupun Shalom Tourgeman keduanya telah

bertemu dengan Perdana Menteri Abu Ala‟a dalam beberapa kali kesempatan,

tetapi berujung pada kesimpulan bahwa kedua belah pihak tidak akan mencapai

titik temu dan jalan keluar. Baik Israel maupun Palestina kemudian berada pada

160

Dawn, “Bush backs Powell talk with authors: Geneva Initiative” (online), Dawn, 5 December 2003. Available: http://www.dawn.com/news/128014/bush-backs-powell-talks-with-authors-geneva-initiative (18 May 2014). 161

Tony Karon, 4 December 2003.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 78: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

66

periode dimana semua proses terhentikan. Selama Sukkot162

berlangsung, 11 – 18

Oktober 2003, negara-negara di Eropa beserta beberapa tokoh Israel dan Palestina

mencoba membentuk inisiatif baru, Geneva Initiatives, yang menurut Israel akan

membawanya kembali ke masa pemerintahan Presiden Clinton dan permasalahan

terakhir saat Camp David mengalami kegagalan pada Juli 2000. Tidak hanya itu,

Perdana Menteri Ariel Sharon juga mendapatkan banyak surat dari petugas, pilot,

dan para komando Israel yang berisikan mengenai ponalakan mereka untuk

melayani penjagaan di wilayah Gaza.163

Situasi yang kesemuanya berada dalam posisi deadlocked kemudian

membawa Dov Weissglass untuk menemui Perdana Menteri Ariel Sharon dan

mengatakan padanya, “Look, if you don‟t want any of those initiatives (Geneva

Initiative and People‟s Choice) to take over, you should find another initiative.”164

Menteri Pertahanan Condoleeza Rice, di saat kunjungan Dov Weissglass ke

Washington, mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui bagaimana atau kapan

atau apa, tapi menurutnya sesuatu harus dilakukan untuk menenangkan situasi

Israel – Palestina.165

Sepulang dari Washington, Dov Weissglass merasa perlu

untuk mendiskusikan kekhawatiran Amerika Serikat dengan Perdana Menteri

Ariel Sharon serta menekannya untuk menarik diri dari Gaza. Dov Weissglas

menekankan kepada Perdana Menteri Ariel Sharon bahwasanyaa seluruh struktur

yang ada, seluruh Roadmap Peace yang ia banggakan, yang dianggap aset politik

paling penting, sedang berada pada posisi bahaya. Lebih dari 100 warga Israel

162

Salah satu hari raya keagamaan kaum Yahudi 163

Tourgeman in Abrams, pp. 191-192 164

Weissglass in Abrams, p. 192. 165

Rice in Abrams, p. 193.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 79: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

67

menjadi korban di Gaza;166

Perdana Menteri Ariel Sharon pun memahami bahwa

Israel tidak dapat tinggal di Gaza dalam jangka panjang; sehingga menurut Dov

Weissglass untuk apa mengorbankan rakyat Israel di Gaza? Dan untuk situasi

internal, dukungan publik dan opini publik mengenai pemerintah berada dalam

bentuk yang paling buruk selama Perdana Menteri Ariel Sharon memerintah.167

Perdana Menteri Ariel Sharon yang paham betul bahwa status quo adalah

suatu situasi yang tidak dapat memberikan keuntungan bagi Israel kemudian

dalam waktu yang berbeda memanggil Sekretaris Militer Israel, Moshe

Kaplinsky. Pada kesempatan itu pun Perdana Menteri Ariel Sharon menanyakan

pendapat Moshe Kaplinsky mengenai bagaimana Israel dapat memulai semacam

proses ditengah-tengah kemandekan rencana perdamian Roadmap. Moshe

Kaplinsky kemudian menanyakan Perdana Menteri Ariel Sharon kembali, apakah

ia dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka; sebab Kaplinsky memahami

betul bahwa pendapatnya akan membawa kemarahan Perdana Menteri Ariel

Sharon.

Sharon: “You know, the status quo is very, very bad. The

situation, when it‟s frozen, it‟s very, very bad. What do

you think? How can we initiate some kind of process?”

Kaplinsky: “Can I be open with you?”

Sharon: “Sure you can .That‟s why I called you.”

166

Weissglass in Abram, p. 193. 167

Weissglas in Abrams, pp 193-194.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 80: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

68

Kaplinsky: “Let‟s leave Netzarim.168

Let‟s remove

Netzarim. By a small step, you can initiate a process where

the entire world will support you and understand that you

are serious.”169

Dov Weissglass mengungkapkan bahwasanya putra-putra dari Perdana

Menteri Ariel Sharon telah memberikan peran penting sejak awal perumusan

kebijakan Disengagement Plan, “The first four people who spoke about

„disengagement plan‟ were me, him, and his two children – his two sons.”170

Besarnya pengaruh orang terdekat juga diungkapan oleh Perdana Menteri Ariel

Sharon dalam wawancaranya dengan Uri Dan, “I might listen to the opinion of my

son.....or consult various experts. But I alone will make the decisions...”.171

Menanggapi situasi yang stagnan di tengah-tengah tekanan yang tetap

mengalir, pada awal bulan Oktober 2003 terdapat diskusi kecil di ruang makan

kediaman sekaligus perkebunan Perdana Menteri Ariel Sharon di Kfar Malal.172

Pertemuan di kediaman Perdana Menteri Ariel Sharon ini dihadiri oleh beberapa

orang lingkar dalam (inner circle) Perdana Menteri Ariel Sharon seperti: Omri

Sharon putra sulung Perdana Menteri Ariel Sharon yang juga anggota Knesset;

Gilad Sharon putra bungsu Perdana Menteri Ariel Sharon; Dov Weissglass kepala

staf, orang terdekat sekaligus penasihat Perdana Menteri Ariel Sharon serta orang

yang paling berpengaruh dalam proses negosiasi dan diplomasi Israel dengan

Amerika Serikat; Eyal Arad penasihat strategi Perdana Menteri Ariel Sharon;

168

Pemukiman Israel yang terisolir ditengah-tengah Jalur Gaza; kurang dari seratus keluarga yahudi, akan tetapi beberapa batalion tentara yang berjaga-jaga untuk mengamankan keluarga yahudi yang kurang dari seratus keluarga tersebut. 169

Kaplinsky and Sharon in Abrams, pp. 190-191. 170

Weisglass in Abrams, p. 193. 171

Ariel Sharon in Dan, p. 234. 172

Sharon, pp. 607-608.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 81: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

69

Reuven Adler menejer kampanye, eksekutif periklanan, dan teman lama Perdana

Menteri Ariel Sharon; dan Yoram Raved pengacara pribadi Perdana Menteri Ariel

Sharon.

Dalam pertemuan kecil tersebut topik pembicaraan sering diangkat oleh

Omri Sharon yang mengarah pada kurang adanya harapan bagi Israel dalam

menjalin hubungan dengan Palestina. Di tengah-tengah perbincangan, Gilad

Sharon pun kemudian berpaling kepada ayahnya, Perdana Menteri Ariel Sharon,

dan mengungkapkan ketidakpahamannya akan posisi Perdana Menteri Ariel

Sharon di jalur Gaza yang menurutnya adalah tidak jelas dan tidak sepenuhnya

terbentuk. Gilad Sharon berpandangan bahwasanya hidup di jalur Gaza adalah

sesuatu yang tidak mungkin dengan kenyataan sehari-hari yang tidak tertahankan,

“teror” yang tidak ada henti-hentinya dimana roket, mortir, bom, penembak jitu

berkeliaran di jalan-jalan jalur Gaza. Banyak pemukim Israel di Gaza yang

meninggal dunia termasuk wanita dan anak-anak. Situasi yang terjadi menurutnya

adalah situasi yang tidak memiliki akhir; yang mana dalam waktu jangka panjang

hanya akan ada dua kemungkinan yakni: bangsa Israel tidak akan berada di jalur

Gaza atau bangsa Palestina yang tidak akan berada di jalur Gaza. Menurut Gilad

Sharon, bangsa Israel dan bangsa Palestina tidak dapat hidup bersama di jalur

Gaza.173

Ketidakpercayaan Israel terhadap pemimpin Otoritas Palestina Yasser

Arafat, menjadikan kemuduran diri Mahmud Abbas dari Perdana Menteri

Palestina sebagai momen yang dianggap tidak ada orang yang dapat diajak bicara

di pihak Palestina. Gilad Sharon pun menyampaikan pandangannya kepada

173

Sharon, P. 608.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 82: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

70

Perdana Menteri Ariel Sharon bahwasanya untuk menghadapi apa yang ada di

depan, Israel perlu menempuh jalan melalui pendekatan unilateral, yang mana

menurut Gilad Sharon akan membawa posisi Israel ke arah yang lebih baik.

“The way forward is via a unilateral approach, actions that

will better our position. It doesn‟t matter if it‟s seen as

something good or bad for the Palestinians; what‟s

important is that it‟s good for us. And for that reason our

unilateral approach shouldn‟t be dependent upon any

Palestinian actions.”174

Mendengar pandangan Gilad Sharon, mengenai situasi Israel Palestina di

tengah-tengah stagnasi dan tekanan internasional, Perdana Menteri Ariel Sharon

pun menemukan ketertarikan atas ide Gilad Sharon dan memerintahkan

penasihatnya untuk mencatatnya. Sejak saat itu untuk pertama kalinya Perdana

Menteri Ariel Sharon secara serius mempertimbangkan evakuasi komunitas-

komunitas Israel di Gaza.175

Sesulit resiko serangan “terror” bagi keseluruhan hidup masyarakat Israel,

bagi Gilad Sharon konsep hidup saling berdampingan bangsa Yahudi dan

Palestina di Gaza adalah suatu hal yang tidak tertahankan. Menurutnya terdapat

dua opsi yakni mengevakuasi sekitar satu setengah juta warga Palestina ke tempat

lain atau mengevakuasi delapan ribu orang Yahudi dari Gaza.176

Sejak lama telah

ada konsesus Israel yang menekankan pada pencapaian kesepakatan damai di

antara Israel dan Palestina, ditandai dengan perlunya Israel menarik diri dari Gaza.

Maka dari itu menurut Gilad Sharon satu-satunya yang membuat berbeda adalah

174

Sharon, p. 609. 175

Sharon, p. 609. 176

Sharon, p. 609.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 83: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

71

Israel akan menarik diri hanya pada kerangka kesepakatan bersama dengan

Palestina.

Pada pertemuan di ruang makan kediaman Perdana Menteri Ariel Sharon

tersebut, Dov Weissglass seorang kepala staf, penasihat, orang terdekat Perdana

Menteri Ariel Sharon serta orang yang bertanggung jawab dari semua hubungan

dengan pemerintah Amerika Serikat, tertarik dengan gagasan penarikan secara

unilateral. Eyal Arad pun kemudian turut berkomentar dengan mengatakan

bahwasanya “It‟s possible you could do it, but not with this (Israeli)

government”.177

Pada 16 Oktober 2003, Gilad Sharon menuliskan kertas posisi dan

memberikannya pada Perdana Menteri Ariel Sharon.178

Isi dari kertas posisi Gilad

Sharon tidak secara eksplisit menyebutkan penarikan diri atau menspesifikasikan

Gaza secara khusus, akan tetapi lebih menguraikan mengenai prinsip tindakan

unilateral. Perdana Menteri Ariel Sharon mempertimbangkannya dan menerima

ide Gilad Sharon. Perdana Menteri Ariel Sharon paham betul bahwasanya

kekuatan internasional tidak akan mentolerir vakumnya hubungan diplomatik vis-

a-vis konflik Israel – Palestina, sedangkan di satu sisi ia pun khawatir dengan

adanya pengenalan rencana perdamaia baru, yang berkemungkinan untuk

membahayakan Israel dan kepentingannya. Perdana Menteri Ariel Sharon

menginginkan Israel untuk dapat memutuskan masa depannya sendiri. Baginya

lebih baik menentukan nasib bangsa sendiri dari pada ditentukan oleh pihak

eksternal, dan apabila harus ada proses perdamaian, maka proses perdamaian itu

177

Arad in Sharon, p. 609. 178

Sharon, p. 610.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 84: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

72

harus berdasarkan Roadmap Peace, dengan mematuhi setiap fase yang ada,

dimulai dengan perang melawan “terror”, dan penumpasan organisasi “terror”.179

Dukungan rencana penarikan diri secara unilateral juga diadopsi oleh

Eival Gilad, Jenderal IDF yang kemudian memimpin Divisi Perencanaan Strategis

IDF. Ketika Roadmap Peace tampak mengalami kemandekan, Eival Giladi

bekerja keras untuk mengembangkan alternatif. Ia bersama staf IDF melakukan

kesepakatan baik dalam menganalisa serta dalam merencanakan penarikan diri.

Eivel Gilad pun turut mengungkapkan pandangannya kepada Perdana Menteri

Ariel Sharon,

“OK, we understand that we cannot achieve final status

agreement. But are we in the best possible point? OK, we

move to something which is not perfect, but it‟s much

better; politically, security, economically. You know

instead of complaining all the time there is no partner, why

don‟t we take advantage of the fact that there is no partner

and shape the future unilaterally.”180

Menurut Eival Giladi, Perdana Menteri Ariel Sharon dapat melakukan apa saja

apabila ia memiliki kekuatan. Akan tetapi apabila Perdana Menteri Ariel Sharon

melakukan sesuatu yang benar, yang mana benar secara moral, benar secara legal,

masyarakat Israel akan menerimanya dan begitu pula dengan komunitas

internasional, dan semuanya akan berjalan baik.

Menanggapi situasi yang stagnan ditandai dengan vakumnya hubungan

diplomatik Israel – Palestina oleh karena pengunduran diri Mahmud Abbas,

179

Sharon, p. 610. 180

Giladi in Abrams, p. 195.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 85: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

73

terdapat respon besar dari pihak internasional, salah satunya dari Amerika Serikat

sebagai aktor utama di dalam perumusan Roadmap Peace. Amerika Serikat

melalui Condoleeza Rice menanyakan pandangan dan posisi Israel kepada Dov

Weissglass, “we need to shake up the dynamics. What might it be? Is anything

possible between Israel and Syria?”181

Menanggapi pertanyaan Amerika Serikat,

Dov Weissglass pun menyarankan Condoleeza Rice agar mengutus Elliott

Abrams ke Roma, Italia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Ariel Sharon

secara rahasia.182

Dengan tujuan untuk menemukan rencana Perdana Menteri

Ariel Sharon dalam menghadapi Syria setelah serangan udara Israel pada “basis

pelatihan teroris” Palestina di Damaskus utara183

dan dalam menghadapi

Palestina184

paska pengunduran diri Mahmud Abbas, maka Elliott Abrams pun

diutus untuk menemui Perdana Menteri Ariel Sharon ke Roma.

Kunjungan Perdana Menteri Ariel Sharon ke Roma dari 17 November

2003 hingga tiga hari setelahnya menjadi momen dimana Perdana Menteri Ariel

Sharon mendiskusikan rencana pengunduran diri Israel secara unilateral dari Gaza

untuk pertama kalinya.185

Pada 18 November Elliot Abrams pun secara rahasia

menemui Perdana Menteri Ariel Sharon di hotel dimana ia menginap.186

Menanggapi serangan Israel kepada Syria, Perdana Menteri Ariel Sharon

menekankan dalam pertemuannya dengan Elliott Abrams bahwa tidak perduli

dengan apapun yang diinginkan oleh Amerika Serikat, Israel tidak akan

181

Rice in Abrams, p. 188. 182

Abrams, p. 188. 183

Chris McGreal, “Israeli Jets Hit Syria Camp in Blast Revenge” (online), The Guardian, 6 October 2003. Available: http://www.theguardian.com/world/2003/oct/06/syria.israel3 (6 May 2014). 184

Abrams, p. 188. 185

Sharon, p. 610. 186

Abrams, p. 188.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 86: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

74

bernegosiasi dengan Syria. Menurutnya Israel dan Amerika Serikat harus

menangani permasalahan Palestina terlebih dahulu dengan tidak berbalik arah

kepada front lain dengan meninggalkan upaya perdamaian dengan Palestina di

belakang.

“We should stick to the Palestinian issue; Israel cannot

take another heavy burden on shoulders. We cannot take it.

It would be a major mistake. Don‟t drag Israel now into a

new internal struggle. We don‟t trust the Palestinians and

we are not sure something will happen. But we have to try

and do that.”187

Setelah menanggapi hubungan Israel – Syria, untuk pertama kalinya Perdana

Menteri Ariel Sharon mengungkapkan pendekatan barunya dalam menanggapi

hubungan Israel – Palestina.

“We might say that if it is quiet for a time we will

dismantle some settlements. But this dismantlement would

not be the product of a negotiation with the Palestinian. I

will take these new steps as unilateral steps. I do not want

to be in their hands, because they may not perform or there

may be acts of terror.”188

Pertemuan di Roma secara rahasia ini kemudian menjadi perkenalan pertama

kepada Amerika Serikat dari apa yang kemudian disebut dengan kebijakan

Disengagement Plan.

Mengkoordinasikan suatu langkah baru dengan Amerika Serikat menjadi

sangat penting bagi Perdana Menteri Ariel Sharon. Perdana Menteri Ariel Sharon

187

Sharon in Abrams, p. 189. 188

Sharon in Abrams, p. 189.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 87: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

75

kemudian mengirim Dov Weissglass ke Washington D.C., dimana Dov

Weissglass bertemu dengan Condoleeza Rice dan Elliott Abrams. Dari hasil

pertemuannya dengan Condoleeza Rice dan Elliott Abrams, Dov Weissglass

menyampaikan kepada Perdana Menteri Ariel Sharon bahwa Amerika Serikat

memiliki perhatian utama mengenai penarikan diri secara unilateral dengan

mengkhawatirkannya sebagai rencana yang dapat memicu konflik atau bertolak

belakang dengan Roadmap Peace atau membahayakan prospek perdamaian

kedepannya.189

Selama bulan Desember 2003 dan January 2004, Dov Weissglass bersama

dengan Shalom Tourgeman, telah melakukan pembicaraan dengan pejabat senior

pemerintahan Amerika Serikat Steve Hadley, Elliott Abrams, dan terkadang juga

dengan Condoleeza Rice. Apa yang menjadi sangat jelas dari pembicaraan tersebut

yakni Amerika Serikat tidak akan memberikan suatu penghargaan apapun pada

inisiatif Israel dan tidak akan mendukung Israel apabila Disengagement Plan tidak

mengikutsertakan beberapa wilayah di Judea dan Samaria atau yang kita kenal

dengan West Bank.190

Oleh karena itu, Perdana Menteri Ariel Sharon menyadari

bahwa kebijakan Disengagement Plan harus mencakup empat pemukiman Israel

yang terisolasi di wilayah West Bank.

III.2 Window of Opportunity oleh Kelompok Kecil

Dov Weissglass, seorang penasihat terdekat yang juga menjabat sebagai kepala

staf dalam pemeritahan Perdana Menteri Ariel Sharon adalah salah satu orang

yang menjadi “ujung tombak” dalam membangun hubungan pemerintah Perdana

189

Sharon, pp. 611-612. 190

Sharon, pp. 616-617.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 88: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

76

Menteri Ariel Sharon dengan Washington.191

Dov Weissglass melalui

wawancaranya dengan jurnalis media Haaretz, Ari Shavit, memaparkan

kontradiksi yang sangat tajam antara kebijakan penarikan diri yang diumumkan

dengan niatan mengapa rencana penarikan diri menjadi kebijakan alternatif ketika

hubungan Israel dan Palestina mengalami kebuntuan dalam proses perdamaian.

Mundurnya Mahmud Abbas sebagai Perdana Menteri Palestina pada 2003,

membawa pada kesimpulan bahwasanya tidak ada pihak di Palestina yang dapat

diajak bicara maupun diajak untuk bernegosiasi. Israel memahami bahwa semua

proses mengalami kemandekan. Walaupun Israel membaca posisi Amerika Serikat

lebih mempersalahkan Palestina dan bukan kepada Israel, akan tetapi Israel sangat

menyadari bahwa keadaan yang mendukung Israel tidak akan bertahan lama;

menurutnya Amerika Serikat dan komunitas internasional tidak akan lepas tangan

dalam konflik Israel – Palestina.

Menurut Dov Weissglass, waktu sedang tidak berpihak pada Israel.

Terdapat erosi internasional dengan ditandai adanya Geneva Initiative yang telah

mendapatkan banyak dukungan internasional dan erosi internal yang secara

domestik, keadaan Israel secara keseluruhan telah mengalami keruntuhan, ditandai

dengan stagnasi perekonomian yang diakibatkan oleh konflik kompleks Intifada

Kedua. Tidak hanya itu, Perdana Menteri Ariel Sharon juga mendapatkan banyak

surat dari petugas, pilot, dan para komando Israel yang berisikan mengenai

ponalakan untuk melayani penjagaan di wilayah Gaza. Oleh sebab itu perlu ada

inisiatif secara unilateral dari Israel dengan merumuskan kebijakan penarikan diri

191

Anoymous, “Sharon Advisor Dov Weisglass, Remarks on Relations with the United Sates, Disengagement, the Road Map, the Possibilities of a Palestinian State”, Journal of Palestinian Studies, vol. 34, no.2, 2005, p. 203.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 89: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

77

dari seluruh pemukiman di Gaza dan sebagian wilayah pemukiman Israel di West

Bank. Hal tersebut menurut Dov Weissglass dikarenakan ketika kita bermain kartu

dan tidak ada seorang pun yang duduk di seberang meja kita, maka kita tidak

memiliki pilihan lain selain mengocok kembali kartunya sendiri.192

Ketika suatu

formula tidak dapat bekerja baik pada suatu realita, kita tidak dapat mengubah

realita tersebut akan tetapi kita perlu mengubah formulanya.193

Dov Weissglass mengungkapkan bahwasanya Disengagement Plan dalam

rangkaian prinsip adalah suatu bahan pengawet atau formalin. Disengagement

Plan digambarkan sebagai botol formaldehida yang diletakkan pada formula

kebijakan Presiden Bush sehingga kemudian situasi politik yang dihasilkan akan

dipertahankan untuk jangka waktu yang sangat panjang. Disengagement Plan

memberikan suatu pengawetan pada kondisi stagnan yang diperlukan untuk

kemudian memungkinkan Israel untuk tidak melakukan proses politik dengan

Palestina.

Disengagement Plan memberikan kemungkinan bagi Israel untuk

menempatkan diri secara nyaman dalam kondisi sementara yang menjauhkan

Israel sejauh mungkin dari tekanan politik. Menarik diri secara unilateral akan

melegitimasi anggapan Israel bahwa tidak ada negosiasi dengan Palestina oleh

karena tidak adanya lagi orang di pihak Palestina yang dapat diajak bernegosiasi.

Menanggapi situasi yang deadlocked di antara Israel dan Palestina, terdapat

keputusan di Israel untuk melakukan sesuatu seminim mungkin agar menjaga

situasi politik Israel. Keputusan tersebut memberikan beberapa bukti dalam

192

Ari Shavit, “The Big Freeze” (online), Haaretz, 7 October 2004. Available: http://www.haaretz.com/the-big-freeze-1.136713 (8 May 2014) 193

Shavit, 7 October 2004.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 90: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

78

menguntungkan posisi Israel, yang mana secara tidak langsung memaksa dunia

untuk berurusan dan menerima inisiatif Israel dengan skenario yang ditulis dalam

Disengagement Plan.

Disengagement Plan memposisikan Palestina di bawah tekanan yang besar

dengan menekan Palestina ke dalam posisi yang paling tidak disukai atau dibenci

oleh Palestina. Disengagement Plan menyodorkan Palestina ke dalam situasi

dimana mereka harus membuktikan keseriusan mereka. Menurut Dov Weissglass,

tidak ada alasan lagi bagi Palestina untuk tidak menuntaskan “terorisme” karena

tidak ada lagi tentara Israel yang mengganggu hari-hari rakyat Palestina.

Dov Weissglass juga mengungkapkan bahwa Israel mengadopsi keinginan

Amerika Serikat untuk memasukkan West Bank dalam Disengagement Plan

dengan pertimbangan agar Israel tidak disimpulkan telah mengakhiri

kewajibannya di Gaza.194

Ia menambahkan bahwasanya Perdana Menteri Ariel

Sharon tidak melihat Gaza sebagai kepentingan nasional, akan tetapi melihat

Judea dan Samaria atau West Bank sebagai kepentingan nasional Israel dan

Perdana Menteri Ariel Sharon memahami bahwa Israel masih akan sangat lama

untuk dapat mencapai status final di West Bank. Berkenaan dengan blok

pemukiman yang besar, menurut Dov Weissglass Israel perlu berterimakasih pada

kebijakan Disengagement Plan, karena untuk pertama kalinya Amerika Serikat

memberikan pernyataan bahwa pusat populasi Israel yang berada di wilayah

194

Shavit, 7 October 2004.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 91: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

79

pendudukan Palestina akan menjadi bagian dari Israel dalam perjanjian status

permanen.195

Perdana Menteri Ariel Sharon bersama orang-orang terdekatnya paham

betul bahwa Disengagement Plan sebagai kebijakan adalah langkah serius yang

mana dari 240.000 pemukiman Israel, terdapat 190.000 pemukiman yang tidak

akan dipindahkan dari tempat mereka. Dov Weissglass menyatakan bahwa

Perdana Menteri Ariel Sharon adalah orang pertama yang berhasil mengambil ide

dan inisiatif dari kamp nasional dan mengubahnya menjadi sebuah realitas politik

yang diterima oleh seluruh dunia.

Prestasi besar Israel dari kebijakan Disengagement Plan menurut Dov

Weissglass adalah secara sah menghentikan proses politik. Istilah “proses politik”

adalah tumpukan konsep dan komitmen. Proses politik adalah pembentukan

negara Palestina dengan seluruh resiko keamanan yang membuntutinya. Proses

politik juga dipahami sebagai evakuasi pemukiman, pengembalian pengungsi,

petisi Yerusalem, dan seluruh proses yang terhentikan setelah Mahmud Abbas

mengundurkan diri. Dan ketika Israel menghentikan proses-proses tersebut maka

Israel akan mencegah pembentukan negara Palestina dan mencegah adanya diskusi

mengenai pengungsi Palestina, batas wilayah, dan Yerusalem. Secara efektif

kemudian seluruh rencana yang memanggil terbentuknya negara Palestina dan

segala bentuk yang ada dibelakangnya, telah dihapus dari agenda Israel.

Dov Weissglass mendefinisikan bahwa melalui Disengagement Plan,

Israel telah menciptakan status quo dalam berhubungan dengan Palestina. Ada

195

George W. Bush, “Statement by the President” 14 April 2004. Available: http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2004/04/20040414-2.html (8 April 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 92: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

80

beberapa paket komitmen yang sangat sulit untuk diterima oleh Israel, dan paket

tersebut adalah proses politik. Hal tersebut termasuk unsur Israel yang tidak akan

pernah setuju untuk menerima dan belum siap untuk menerima terbentuknya

negara Palestina di saat Perdana Menteri Ariel Sharon memerintah Israel. Melalui

Disengagement Plan Dov Weissglass mengungkapkan bahwa Israel telah berhasil

menerima suatu paket persetujuan (berdirinya negara Palestina) dan kemudian

mengirimkannya ke luar ruang waktu, sehingga paket persetujuan tersebut

terhapuskan dari agenda Israel.

Dov Weissglass menyimpulkan bahwa melalui Disengagement Plan,

Israel mendidik dunia internasional untuk memahami bahwa tidak ada pihak

Palestina yang dapat diajak bernegosiasi, dan Israel mendapatkan sertifikat “no-

one-to-talk-to” tersebut. Sertifikat tersebut mengungkapkan beberapa hal:

pertama, tidak ada satu pun di pihak Palestina yang dapat diajak bernegosiasi;

kedua, selama tidak adanya pihak yang dapat diajak bernegosiasi, maka geografis

status quo tetap utuh; ketiga, sertifikat akan dicabut hanya jika beberapa hal

terjadi – ketika Palestina menjadi Finlandia.196

III.3 Disengagement Plan

Perdana Menteri Ariel Sharon untuk pertama kalinya memperkenalkan

Disengagement Plan kepada masyarakat Israel melalui pidatonya di konferensi

Herzliya ke-4 pada tanggal 18 Desember 2003. Pada tanggal 14 April 2004

Presiden Bush dan Perdana Menteri Ariel Sharon saling bertukar surat mengenai

Disengagement Plan. Surat Presiden Bush kepada Perdana Menteri Ariel Sharon

196

Ari Shavit, 7 October 2004.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 93: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

81

menunjukkan pergeseran kebijakan Amerika Serikat dengan menyatakan bahwa

kembali ke batas wilayah pada 1967 adalah sesuatu yang tidak realistis. Presiden

Bush juga menyatakan pemukiman Israel di West Bank sudah seharusnya berada

di bawah kontrol Israel dan pengungsi Palestina tidak seharusnya mengharapkan

untuk kembali ke rumah mereka di Israel.197

Pada 2 Mei 2004, Perdana Menteri Ariel Sharon yang juga menjabat

sebagai Ketua Umum Partai Likud melakukan pemungutan suara internal

mengenai usulan Disengagement Plan dalam Partai Likud atau Likud Referendum.

Hasil dari pemungutan suara tersebut yakni 59.5% sebagai mayoritas Partai Likud

tidak menyetujui pelaksanaan Disengagement Plan.198

Pada bulan Mei – Juni

2004, dengan tidak mengasingkan Amerika Serikat dan tidak mengubah tujuan

awal (menarik diri dari seluruh pemukiman di Gaza dan empat pemukiman di

West Bank) Perdana Menteri Ariel Sharon merevisi ulang Disengagement Plan

agar dapat diterima oleh kabinetnya.199

Revisi Disengagement Plan oleh Perdana

Menteri Ariel Sharon mencakup penerapan evakuasi secara bertahap

membutuhkan persetujuan kabinet pada setiap pengimplementasiannya.

Pada 6 Juni 2004 revisi Disengagement Plan disetujui oleh kabinet

Perdana Menteri Ariel Sharon dengan beberapa resolusi di dalamnya. Resolusi

kabinet mengenai Disengagement Plan dilatarbelakangi oleh implikasi politik dan

keamanan; pertama, kebutuhan penarikan diri didasari oleh kondisi stagnan yang

dapat membahayakan Israel, dengan demikian dalam rangka untuk keluar dari

197

George W. Bush, 14 April 2004. 198

Asian Tribune, “59.5 percent Likud voters reject Sharon disengagement plan” (online), Asian Tribune, 3 May 2004. Available: http://www.asiantribune.com/news/2004/05/03/595-percent-likud-voters-reject-sharon-disengagement-plan (19 May 2014). 199

Prelude to Operation, p. 140.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 94: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

82

kebuntuan, Israel perlu melakukan sesuatu tanpa harus bergantung pada kerjasama

Israel – Palestina; kedua, tujuan dari rencana penarikan diri adalah untuk

mencapai keamanan, situasi politik, ekonomi, dan demografi yang lebih baik bagi

masyarakat Israel; ketiga, dalam setiap pengaturan status permanen di masa

depan, tidak akan ada kota-kota dan desa-desa Israel di Jalur Gaza, akan tetapi

jelas bahwa di West Bank, terdapat daerah yang akan menjadi bagian dari Israel,

termasuk pusat-pusat penduduk, kota-kota, desa-desa, daerah keamanan Israel,

serta tempat-tempat lain yang menjadi kepentingan Israel; keempat, Israel

mendukung upaya Amerika Serikat dan masyarakat internasional dalam

mempromosikan proses reformasi, pembangunan institusi, dan peningkatan

ekonomi dan kesejahteraan rakyat Palestina agar kepemimpinan baru Otoritas

Palestina akan muncul dan membuktikan dirinya mampu memenuhi komitmennya

pada Roadmap Peace; kelima, relokasi dari Gaza dan West Bank bagian utara

harus mengurangi gesekan dengan Palestina; keenam, penyelesaian rencana akan

berfungsi untuk menghilangkan klaim mengenai tanggung jawab Israel di Jalur

Gaza; ketujuh, proses yang ditetapkan dalam Disengagement Plan tidak

mengurangi esensi dari perjanjian yang relevan di antara Israel – Palestina,

dengan demikian perjanjian yang relevan akan tetap berlaku; kedelapan,

dukungan internasional atas Disengagement Plan tersebar luas dan penting, dalam

rangka untuk membawa Palestina melaksanakan kewajibannya memerangi

“terorisme” dan reformasi seperti yang disyaratkan Roadmap Peace, sehingga

memungkinkan kedua belah pihak kembali ke jalur negosiasi.200

200

Israel Ministry of Foreign Affairs, “The Cabinet Resolution Regarding the Disengagement Plan”, Israel Ministry of Foreign Affairs, 6 June 2004. Available:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 95: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

83

Resolusi kabinet dalam Disengagement Plan mengikutsertakan persiapan

yang perlu dilakukan untuk pelaksanaan Disengagement Plan serta pemukiman

Israel yang diklasifikasikan menjadi empat kelompok; kelompok A terdiri dari

Morag, Netzarim, Kfar Darom; kelompok B terdiri dari desa-desa yang berada di

utara Samaria (Ganim, Kadim, Sa-Nur, dan Homesh); kelompok C terdiri dari

kota dan desa dari Gush Katif; kelompok D terdiri dari desa utara jalur Gaza (Elei

Sinai, Dugit, dan Nissanit).201

Pemindahan pemukiman dalam kelompok tersebut

kemudian akan dilakukan secara berkala sesuai hasil diskusi kabinet.

Resolusi kabinet juga menekankan secara jelas akan pengevakuasian

seluruh pemukiman Israel dari Gaza, terkecuali penempatan tentara Israel di

perbatasan Jalur Gaza dan Mesir. Setelah penyelesaian proses tersebut, tidak akan

ada lagi kehadiran permanen IDF di wilayah-wilayah Jalur Gaza yang telah

dievakuasi. Israel juga akan mengevakuasi empat pemukiman Israel di bagian

utara West Bank (Ganim, Kadim, Sa-Nur, dan Homesh) dan semua instalasi

militer di daerah tersebut, sehingga setelah proses penarikan selesai diharapkan

tidak akan ada lagi kehadiran permanen IDF di daerah tersebut. Resolusi kabinet

dalam Disengagement Plan juga menekankan kesiapan Israel untuk membantu

bersama-sama dengan masyarakat internasional dalam meningkatkan infrastruktur

transportasi di West Bank. Proses ini diharapkan akan memudahkan hidup

normal, kegiatan ekonomi, dan komersial Palestina di West Bank dengan

menyelesaikan proses relokasi yang direncanakan pada akhir tahun 2005.202

http://www.mfa.gov.il/MFA/ForeignPolicy/Peace/MFADocuments/Pages/Revised%20Disengagement%20Plan%206-June-2004.aspx (19 May 2014). 201

The Cabinet Resolution Regarding the Disengagement Plan, 6 June 2003. 202

The Cabinet Resolution Regarding the Disengagement Plan, 6 June 2003.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 96: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

84

Disengagement Plan berdasarkan resolusi kabinet disetujui oleh Knesset

pada tanggal 25 Oktober 2004 dengan hasil pemungutan suara 67 setuju, 45 tidak

setuju, dan 7 abstain.203

Pelaksanaan Disengagement Plan pertama kalinya

dimulai dengan mengevakuasi warga Israel dari Gaza pada 17 Agustus 2005, dan

berakhir pada 22 Agustus 2005 dengan sangat sedikit kekerasan di luar beberapa

bentrokan antara warga Israel yang melawan kebijakan Disengagement Plan

dengan tentara Israel yang berjaga selama proses evakuasi.204

IDF membongkar

seluruh pemukiman Israel tanpa meninggalkan satu bangunan tersisa kecuali

rumah kaca yang dibeli oleh James Wolfensohn, utusan khusus Quartet dalam

Disengagement Plan Israel, untuk warga Palestina.205

Pengimplementasian

Disengagement Plan setelah pengevakuasian warga Israel dari Gaza diikuti

dengan panarikan mundur IDF dan senjata militer Israel; dengan penarikan

pasukan IDF terakhir pada tanggal 12 September 2005. Berbeda dengan di Gaza,

pengimplementasian Disengagement Plan dari empat pemukiman Israel di West

Bank selesai pada tanggal 20 September 2005 berdasarkan kesepakatan kabinet

Perdana Menteri Ariel Sharon.206

Gambar III.1 Penghancuran Pemukiman Yahudi di Khan Younis

203

Israel National News, “Knesset Passes Gaza Disengagement Plan – 14 Day Countdown Begins” (online), Israel National News, 26 October 2004. Available: http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/71064#.U3nFM9KSyvU (19 May 2014). 204

Prelude to Operation, p. 144. 205

Prelude to Operation, p. 144. 206

Prelude to Operation, p. 144.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 97: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

85

Sumber: El-Samhouri, Mohammed. “Gaza Disengagement Plan: An Economist‟s

Viewpoint” (online), The Electronic Intifada, 14 May 2004. Available:

http://electronicintifada.net/content/gaza-disengagement-plan-

economists-viewpoint/5077 (30 May 2014).

Gambar III.2 Pengevakuasian Pemukim Israel

Sumber: Cohen, Eliyokim. “Settlers: We‟ll Never Forgive Sharon For The

Disengagement” (online), Jews News, 14 January 2014. Available:

http://www.jewsnews.co.il/2014/01/14/settlers-well-never-forgive-

sharon-for-the-disengagement/ (30 May 2014).

BAB IV

KESIMPULAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 98: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

86

Israel di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon menerapkan

kebijakan berbeda pada pemerintahan periode pertama dan kedua dalam

menanggapi Intifada Kedua. Operation Defensive Shield yang diterapkan pada

pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon periode pertama adalah kebijakan

yang bertujuan untuk menghentikan serangan “teroris” dengan cara memukul

target Palestina, menangkap “teroris”, dan membuatnya hampir tidak mungkin

bagi “teroris” untuk dapat merencanakan atau bahkan melakukan serangan kepada

Israel. Operation Defensive Shield memungkinkan IDF untuk mengendalikan

hampir seluruh wilayah Palestina di Gaza dan West Bank guna melemahkan

infrastruktur “teroris” serta menghentikan gelombang serangan “teror” Palestina.

Pada pemerintahan periode kedua, Perdana Menteri Ariel Sharon menerapkan

kebijakan Disengagement Plan, yakni menarik mundur seluruh tentara, senjata,

dan pemukiman Israel dari seluruh wilayah di Gaza dan empat wilayah di West

Bank bagian utara secara unilateral. Perubahan kebijakan luar negeri Israel dalam

Intifada Kedua dari Operation Defensive Shield menjadi Disengagement Plan

kemudian memunculkan rumusan masalah oleh peniliti, mengapa terjadi

perubahan kebijakan luar negeri oleh Ariel Sharon sebagai Perdana Menteri Israel

dalam menanggapi Intifada Kedua.

Perubahan kebijakan luar negeri Israel masa pemerintahan Perdana

Menteri Ariel Sharon dalam Intifada Kedua dipengaruhi oleh faktor global dan

faktor hubungan bilateral dalam hal ini adalah tekanan dunia internasional

khususnya tekanan dari Amerika Serikat sebagai negara sahabat Israel. Serangan

11 September 2001 adalah peristiwa yang telah menggeser keseimbangan kondisi

struktural sistem internasional. Prioritas global paska 9/11 yang didominasi oleh

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 99: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

87

kepentingan Amerika Serikat dan negara-negara aliansinya di Uni Eropa dalam

memerangi “terorisme” di Afganistan serta menjatuhkan rezim Sadam Hussein di

Iraq telah menempatkan Israel kedalam posisi sulit. Menjalin hubungan baik

dengan negara-negara Arab dengan melakukan proses perdamaian Israel –

Palestina menjadi agenda utama Amerika Serikat guna memperlancar

kepentingannya, war on terrorism, di Timur Tengah. Adanya tekanan

internasional terutama dari Amerika Serikat sebagai negara sahabat Israel,

menjadikan Israel menghentikan Operation Defensive Shield serta menyetujui

Roadmap Peace yang bertujuan akhir, berdirinya negara Palestina. Perdana

Menteri Ariel Sharon yang berpandangan bahwa Roadmap Peace adalah suatu

usaha yang sia-sia pun tidak menampiknya begitu saja. Hal tersebut dikarenakan

hubungan Amerika Serikat dan Israel yang sangatlah dekat. Amerika Serikat

sebagai satu-satunya teman dekat Israel di dunia, menjadikan Perdana Menteri

Ariel Sharon tidak ingin membahayakan hubungan strategis Israel dengan

Amerika Serikat.

Kelompok kecil yang berada di lingkar dalam pemerintahan Perdana

Menteri Ariel Sharon secara signifikan juga mempengaruhi adanya perubahan

kebijakan luar negeri Israel dalam Intifada Kedua. Tekanan kelompok kecil atau

groupthink memiliki pengaruh besar dalam membentuk persepsi Perdana Menteri

Ariel Sharon untuk menarik mundur tentara, persenjataan, dan pemukiman Israel

dari seluruh wilayah di Gaza secara unilateral. Adanya Geneva Initiative yang

telah mendapatkan banyak dukungan internasional termasuk Amerika Serikat,

tentu memberikan tekanan tersendiri terhadap Perdana Menteri Ariel Sharon

untuk dapat hadir dengan rencana perdamaiannya sendiri. Erosi internal yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 100: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

88

terjadi di dalam Israel akibat konflik kompleks Intifada Kedua pun memperkuat

pentingnya inisiatif secara unilateral. Kelompok kecil yang terdiri dari kedua anak

laki-laki Perdana Menteri Ariel Sharon, Omri Sharon dan Gilad Sharon, dan para

penasihat Perdana Menteri Ariel Sharon seperti Dov Weissglass, Moshe

Kaplinsky, Eyal Arad, Eival Giladi menjadikan tekanan internasional khususnya

Amerika Serikat dan stagnasi proses perdamaian sebagai window of opportunity

atau jendela kesempatan untuk menghentikan proses politik di antara Israel dan

Palestina.

Ketidaksiapan Israel dalam menghadapi proses politik yang mengarah

pada pembentukan negara Palestina, evakuasi pemukiman, pengembalian

pengungsi, dan petisi Jerusalem menjadikan Disengagement Plan sebagai bahan

pengawet untuk mempertahankan kondisi stagnan pada proses perdamaian Israel

– Palestina. Dengan menghentikan proses-proses tersebut maka Israel akan

mencegah adanya pembentukan negara Palestina, diskusi mengenai pengungsi

Palestina, batas wilayah, dan Jerusalem. Secara efektif kemudian seluruh usaha

dalam Roadmap Peace yang bertujuan akhir pada pembentukan negara Palestina

telah dihapus dari agenda Israel.

Mengkoordinasikan suatu langkah baru dengan Amerika Serikat menjadi

sesuatu yang sangat penting bagi Perdana Menteri Ariel Sharon. Menanggapi

Disengagement Plan, Amerika Serikat menyampaikan perhatian utamanya

mengenai penarikan diri secara unilateral dengan mengkhawatirkannya sebagai

rencana yang dapat menimbulkan konflik atau bertolak belakang dengan Roadmap

Peace atau membahayakan prospek perdamaian kedepannya. Perhatian Amerika

Serikat terhadap Disengagement Plan juga ditekankan melalui posisi Amerika

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 101: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

89

Serikat yang tidak akan memberikan suatu penghargaan apapun pada inisiatif

Israel dan tidak akan mendukung Israel apabila Disengagement Plan tidak

mengikutsertakan beberapa wilayah di Judea dan Samaria atau yang kita kenal

dengan West Bank. Oleh karena itu, Perdana Menteri Ariel Sharon menyadari

bahwa kebijakan Disengagement Plan harus mencakup empat pemukiman Israel

yang terisolasi di wilayah West Bank bagian utara agar mendapatkan apresiasi dan

dukungan dari Amerika Serikat.

Menganalisis hubungan di antara level internasional dan level domestik

pada perubahan kebijakan luar negeri Israel, peneliti menggunakan kerangka

pemikiran two-level games oleh Robert D. Putnam yang menekankan bahwa level

internasional dan level domestik dapat saling mempengaruhi satu sama lain.

Faktor global dan faktor hubungan bilateral sebagai sumber perubahan level

internasional oleh Joakim Eidenfalk, peneliti gunakan untuk menganalisis

perubahan sistem politik internasional yang berdampak secara global paska

penyerangan 9/11 serta hubungan bilateral Israel dengan Amerika Serikat dalam

perubahan kebijakan luar negeri Israel. Kelompok kecil dan groupthink sebagai

sumber perubahan level domestik oleh Valerie M. Hudson, peneliti gunakan untuk

menganalisis pengaruh kelompok kecil atau orang-orang disekeliling Perdana

Menteri Ariel Sharon dalam perubahan kebijakan luar negeri Israel. Window of

opportunity oleh Joakim Eidenfalk peneliti gunakan untuk menggambarkan

bagaimana kelompok kecil menggunakan tekanan internasional sebagai

kesempatan untuk menghentikan proses perdamaian Israel – Palestina. Secara

keseluruhan peneliti menggunakan argumen teoritis perubahan kebijakan luar

negeri oleh Gustavsson dalam melihat perubahan dasar kondisi struktural yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 102: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

90

diidentifikasikan oleh inti pengambil keputusan dan mengubah keyakinan dan

prioritas mereka dan melalui intervensi mereka dalam proses pengambilan

keputusan membawa reorientasi pada perubahan kebijakan luar negeri.

Berdasarkan gabungan kerangka pemikiran yang digunakan serta data-data

yang ditemukan dalam bab penjelasan, maka hipotesis yang diajukan penulis

terbukti. Menjawab rumusan masalah mengapa terjadi perubahan kebijakan luar

negeri oleh Ariel Sharon sebagai Perdana Menteri Israel dari kebijakan Operation

Defensive Shield menjadi kebijakan Disengagement Plan dalam menanggapi

Intifada Kedua? Penulis berhipotesis bahwasanya Ariel Sharon sebagai aktor kunci

dalam pembuat keputusan dipengaruhi oleh dua faktor sebagai source of change.

Pertama, level internasional dalam hal ini faktor global dan faktor hubungan

bilateral dengan Amerika Serikat. Adanya perubahan kondisi struktural di tingkat

global setelah 9/11 dan adanya tekanan Amerika Serikat yang dapat mengganggu

hubungan bilateral Amerika Serikat - Israel, menjadikan Ariel Sharon perlu

melakukan identifikasi terhadap perubahan kondisi struktural yang ada. Kedua,

adanya pengaruh faktor domestik dalam hal ini kelompok kecil yang berada di

sekitar Ariel Sharon, groupthink, yang melihat tekanan internasional khususnya

Amerika Serikat sebagai window of opportunity untuk mempertahankan kodisi

stagnan pada proses perdamaian di antara Israel – Palestina.

Keyakinan ideologis dan kepribadian seorang Ariel Sharon dipercaya

dapat menjadi salah satu variabel penting yang memungkinkan seorang Ariel

Sharon berkehendak mendengarkan orang-orang yang berada pada lingkar dalam

pemerintahannya untuk bereaksi terhadap Roadmap Peace dan Geneva Initiative

dengan menginisiasikan Disengagement Plan. Untuk penelitian lebih lanjut,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 103: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

91

peneliti merekomendasikan penelitian dengan melihat faktor ideologi dan

kepribadian seorang Ariel Sharon dalam perubahan kebijakan luar negeri Israel

masa pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 104: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

92

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abrams, Elliot. Testd By Zion: The Bush Administration and the Israeli-

Palestinian Conflict, Cambridge University Press, New York, 2013.

Breuning, Marijke. Foreign Policy Analysis: A Comparative Introduction,

Palgrave Macmilan, New York, 2007.

Bush, George W. Decision Points, Crown Publishers, New York, 2010.

Dan, Uri. Ariel Sharon: An Intimate Portrait, Palgrave Manmillan, New York,

2006.

Hart, Chris. Doing A Literature Search: A Comprehensive Guide for Social

Science, SAGE Publication Inc, London, 2001.

Hudson, Valerie M. Foreign Policy Analysis: Classic and Contemporary Theory,

Rowman & Littlefield Publishers Inc, United State of America, 2007.

Mearsheimer, John J. and Stephen M. Walt. The Israeli Lobby and U.S. Foreign

Policy, Farrar, Straus and Giroux, New York, 2007.

Mingst, Karen A. Essential of International Relations, 4th edn, W.W Norton &

Company Ltd, New York, 2008.

Ross, Dennis. The Missing Peace: The Inside Story of the Fight for Middle East

Peace, Farrar, Straus and Giroux, New York, 2004.

Sharon, Gilad. Sharon: The Life of a Leader, Harper Collins Publishers, United

State of America, 2011.

Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial, Unpar Press, Bandung, 2006.

Silverman, David. Interpreting Qualitative Data. London: SAGE Publication,

2006.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 105: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

93

JURNAL

Anonymous. “Prelude to Operation Cast Lead Israel's Unilateral Disengagement

to the Eve of War”, Journal of Palestine Studies, vol. 38, no. 3, 2009, pp.

139-168.

Anonymous, “Sharon Advisor Dov Weisglass, Remarks on Relations with the

United Sates, Disengagement, the Road Map, the Possibilities of a

Palestinian State”, Journal of Palestinian Studies, vol. 34, no.2, 2005, pp.

203-207.

Aronoff, Yael S. “Warfare to Withdrawal: The Legacy of Ariel Sharon”, Israel

Studies, vol. 15, no. 2, 2010, pp. 149-172.

Dugis, Vinsensio. “Explaining Foreign Policy Change”, Jurnal Masyarakat

Kebudayaan dan Politik, vol. 21, no.2, 2010, pp. 101-104.

Eidenfalk, Joakim. “Towards a New Model of Foreign Policy Change”,

Proceedings of the Australasian Political Studies Association Conference

University of Newcastle, University of Wollongong, September 25 – 27

2006, pp. 1-13.

Gustavsson, Jakob. “How Should We Study Foreign Policy Change”, Journal of

Cooperation and Conflict, 34:73, 1999, pp. 73-95.

Hart, Paul „t. „Irving L Janis Victims of Groupthink‟, Political Psychology,

vol.12, no.2, 1991, pp. 247-278.

Hermann, Charles F. “Changing Course: When Governments Choose to Redirect

Foreign Policy”, International Studies Quarterly, vol. 34, no. 1, 1990, pp. 3-

21.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 106: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

94

Lebow, Richard Ned. “Contingency, Catalysts, and International System

Change”, Political Science Quarterly, vol. 115, no. 4, 2000 – 2001, pp. 591-

616.

Putnam, Robert D. “Diplomacy and Domestic Politics: The Logic of Two-Level

Games”, International Orgnisation, vol. 42, No, 3, 1988, pp. 427 – 460.

JURNAL ONLINE

David, Steven R. “Fatal Choices: Israel‟s Policy of Targeted Killing”, Mideast

Security and Policy Studies (online), no. 51, 2002, pp. 1-26. Available:

http://biu.ac.il/Besa/david.pdf (1 June 2013).

Kober, Avi. “Targetted Killing during the Second Intifada: The Quest for

Effectiveness”, Journal of Conflict Studies (online), vol.27, No.1, 2007, pp.

76-93. Available:

http://journals.hil.unb.ca/index.php/JCS/article/view/8292/9875 (24 May

2013).

Pressman, Jeremy. “The Second Intifada: Background and Causes of the Israeli –

Palestinian Conflict”, The Journal of Conflict Studies (online), vol. 23, no.2,

2003, pp. 114-141. Available:

http://journals.hil.unb.ca/index.php/jcs/article/view/220/378 (4 April 2013).

Rynhold, Jonathan and Dov Waxman. “Ideological Change and Israel‟s

Disengagement from Gaza”, Political Science Quarterly (online), vol. 123,

no. 1, 2008, pp. 11-37. Available:

http://www.baruch.cuny.edu/wsas/academics/political_science/documents/I

deologicalChangeandIsrael.pdf (19 May 2013).

ARTIKEL KORAN ONLINE

Asian Tribune, “59.5 percent Likud voters reject Sharon disengagement plan”

(online), Asian Tribune, 3 May 2004. Available:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 107: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

95

http://www.asiantribune.com/news/2004/05/03/595-percent-likud-voters-

reject-sharon-disengagement-plan (19 May 2014).

BBC, “Ariel Sharon: Former Israeli prime minister moved home” (online), BBC,

12 November 2010. Available: http://www.bbc.co.uk/news/world-middle-

east-11740778 (2 February 2013).

BBC, “Profile: Hamas Leader Rantissi” (online), BBC, 17 April 2004. Available:

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/2977816.stm (30 April 2014).

Caspit, Ben. “Dov Weissglass – „Consiglieri‟ of the State of Israel” (online),

Israel Behind The News, 15 March 2004. Available:

http://www.israelbehindthenews.com/bin/content.cgi?ID=1881&q=1 (28

May 2013).

CNN, “Ariel Sharon Fast Facts” (online), CNN, 12 February 2013. Available:

http://edition.cnn.com/2013/02/12/world/meast/ariel-sharon-fast-facts (2

June 2013).

CNN, “Palestinian Prime Minister Abbas Resigns” (online), CNN, 6 September

2003.

Available:http://edition.cnn.com/2003/WORLD/meast/09/06/mideast/index.

html?_s=PM:WORLD (9 May 2014).

CNN, “Sharon, Abbas Pledge Action at Summit” (online), CNN, 4 June 2003.

Available: http://edition.cnn.com/2003/WORLD/meast/06/04/bush.jordan/

(30 April 2014).

CNN Library, “Yasser Arafat Fast Facts” (online), CNN, 8 November 2013.

Available: http://edition.cnn.com/2013/09/10/world/meast/yasser-arafat-

fast-facts/ (30 April 2014).

Cohen, Eliyokim. “Settlers: We‟ll Never Forgive Sharon For The

Disengagement” (online), Jews News, 14 January 2014. Available:

http://www.jewsnews.co.il/2014/01/14/settlers-well-never-forgive-sharon-

for-the-disengagement/ (30 May 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 108: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

96

Dawn, “Bush backs Powell talk with authors: Geneva Initiative” (online), Dawn,

5 December 2003. Available: http://www.dawn.com/news/128014/bush-

backs-powell-talks-with-authors-geneva-initiative (18 May 2014).

Flint, Guila. “Ariel Sharon, the Butcher of Beirut Dies” (online), Pravda, 13

January 2014. Available: http://english.pravda.ru/world/asia/13-01-

2014/126585-ariel_sharon-0/ (27 February 2014).

Goldenberg, Suzanne and Julian Borger. “Furious Bush hits back at Sharon”, The

Guardian (online), 6 October 2001. Available:

http://www.theguardian.com/world/2001/oct/06/israel (25 April 2014).

Israel National News, “Knesset Passes Gaza Disengagement Plan – 14 Day

Countdown Begins” (online), Israel National News, 26 October 2004.

Available:

http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/71064#.U3nFM9KSy

vU (19 May 2014).

Issacharoff, Avi and Amos Harel. “Recollections of Israel's Operation Defensive

Shield, ten years later” (online), Haaretz, 30 March 2012. Available:

http://www.haaretz.com/weekend/week-s-end/recollections-of-israel-s-

operation-defensive-shield-ten-years-later-1.421639 (26 May 2013).

Karon, Tony. “Geneva Accord: Political Theater, But Worth Watching” (online),

Time, 4 December 2003. Available:

http://content.time.com/time/world/article/0,8599,555902,00.html (18 May

2014).

McGreal, Chris. “Israeli Jets Hit Syria Camp in Blast Revenge” (online), The

Guardian, 6 October 2003. Available:

http://www.theguardian.com/world/2003/oct/06/syria.israel3 (6 May 2014).

Morley, Jefferson. “Israeli Withdrawal From Gaza Explained” (online), The

Washington Post, 10 August 2005. Available:

http://www.washingtonpost.com/wp-

dyn/content/article/2005/08/10/AR2005081000713.html (2 June 2013).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 109: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

97

Perlez, Jane and Katherine Q. Seelye, “U.S. Strongly Rebukes Sharon for

Criticism of Bush Calling It „Unacceptable‟” (online), New York Times, 6

October 2001. Available:

http://www.nytimes.com/2001/10/06/international/06DIPL.html (25 April

2014).

Shalev, Chemi. “Sharon Going on Offensive As Geneva Initiative Gains”

(online), The Jewish Daily Forward, 28 November 2003. Available:

http://forward.com/articles/7155/sharon-going-on-offensive-as-geneva-

initiative-gai/ (18 May 2014).

Shavit, Ari. “The Big Freeze” (online), Haaretz, 7 October 2004. Available:

http://www.haaretz.com/the-big-freeze-1.136713 (8 May 2014).

Ynetnews, “Operation Defensive Shield 2002” (online), Ynetnews, 3 December

2009. Available: http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-

3685678,00.html (1 June 2013).

WEBSITE

Abbas, Mahmud. “President Bush Welcomes Prime Minister Abbas to the White

House”, The White House: President George W. Bush, 25 Juli 2003.

Available: http://georgewbush-

whitehouse.archives.gov/news/releases/2003/07/20030725-6.html (30 April

2014).

Ariel Sharon Life Story, Ariel Sharon Life Story Biography : 1977 – 1982

Settlement Fever and Peace with Egypt (online), undated. Available:

http://www.ariel-sharon-life-story.com/12-Ariel-Sharon-Biography-1977-

1982-Settlement-Fever-and-the-Peace-with-Egypt.shtm (3 March 2013).

Ben-Naftali, Orna and Aeyal Gross. “Arab – Israeli War: The Second Intifada”,

Crimes of War (online), undated. Available: http://www.crimesofwar.org/a-

z-guide/arab-israeli-war-the-second-intifada/ (2 February 2013).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 110: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

98

Bush, George W. “President Bush, Secretary Powell Discuss Middle East”, The

White House: President George W. Bush, 18 April 2002. Available:

http://georgewbush-

whitehouse.archives.gov/news/releases/2002/04/20020418-3.html (26 April

2014).

Bush, Geroge W. “President Bush Calls for New Palestinian Leadership”, The

White House: President George W. Bush, 24 June 2002. Available:

http://georgewbush-

whitehouse.archives.gov/news/releases/2002/06/20020624-3.html (26 April

2014).

Bush, George W. “President Discusses Middle East Peace with Prime Minister

Sharon”, The White House: President George W. Bush, 29 juli 2003.

Available: http://georgewbush-

whitehouse.archives.gov/news/releases/2003/07/20030729-2.html (30 April

2014).

Bush, George W. “President Emphasizes Message to Middle East”, The White

House: President George W. Bush, 8 April 2002. Available:

http://georgewbush-

whitehouse.archives.gov/news/releases/2002/04/20020408-1.html (26 April

2014).

Bush, George W. “Statement by the President” 14 April 2004. Available:

http://georgewbush-

whitehouse.archives.gov/news/releases/2004/04/20040414-2.html (8 May

2014).

El-Samhouri, Mohammed. “Gaza Disengagement Plan: An Economist‟s

Viewpoint” (online), The Electronic Intifada, 14 May 2004. Available:

http://electronicintifada.net/content/gaza-disengagement-plan-economists-

viewpoint/5077 (30 May 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 111: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

99

Global Security, Al-Aqsa Intifada (online), undated. Available

http://www.globalsecurity.org/military/world/war/intifada2.htm (4 March

2014).

Israel Ministry of Foreign Affairs, “The Cabinet Resolution Regarding the

Disengagement Plan”, Israel Ministry of Foreign Affairs, 6 June 2004.

Available:

http://www.mfa.gov.il/MFA/ForeignPolicy/Peace/MFADocuments/Pages/R

evised%20Disengagement%20Plan%206-June-2004.aspx (19 May 2014).

Jewish Virtual Library, Ariel Sharon (1928 – present) (online), undated.

Available:

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/biography/sharon.html (2

February 2013).

Macmillan Dictionary (online), undated. Available:

http://www.macmillandictionary.com/dictionary/british/structure (25 March

2014).

Mid East Web, Biography – Ariel Sharon: Prime Minister of Israel (online),

undated. Available: http://www.mideastweb.org/bio-sharon.htm (10 March

2013).

Mirian Webster, An Encyclopedia Britannica Company (online), undated.

Available: http://www.merriam-webster.com/dictionary/international (25

March 2014).

Miriam Webster, An Encyclopedia Britannica Company (online), undated.

Available: http://www.merriam-

webster.com/dictionary/pressure?show=0&t=1395732608 (25 March 2014).

Miriam Webster, An Encyclopedia Britannica Company (online), undated.

Available: http://www.merriam-webster.com/dictionary/structure (25 March

2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA

Page 112: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA …repository.unair.ac.id/17865/13/FULLTEXT.pdf · bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis . oleh

100

Oxford Dictionaries, Oxford Dictionaries: Language Matter (online), undated.

Available:

http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/pressure?q=pressure

(25 March 2014).

Roadmap Peace Plan, “A Performance-Based Roadmap to a Permanent Two-State

Solution to the Israel-Palestinian Conflict”, United Nations, 2002.

Available: http://www.un.org/News/dh/mideast/roadmap122002.pdf (29

April 2014).

Sharon, Ariel. “Fourth Herzliya Conference Speech”, Israel Ministry of Foreign

Affairs, 2003. Available:

http://www.mfa.gov.il/MFA/PressRoom/2003/Pages/Address%20by%20P

M%20Ariel%20Sharon%20at%20the%20Fourth%20Herzliya.aspx (1 June

2013).

Sharon, Ariel. “Statement by Israeli Prime Minister Ariel Sharon”, Israeli

Ministry of Foreign Affairs, 4 October 2001. Available:

http://mfa.gov.il/MFA/PressRoom/2001/Pages/Statement%20by%20Israeli

%20PM%20Ariel%20Sharon%20-%204-Oct-2001.aspx (25 April 2014).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL MASA PEMERINTAHAN ARIEL SHARON DALAM INTIFADA KEDUA

ATINA IZZA