pertemuan ilmiah tahunan - unud
TRANSCRIPT
'r*:r'\ f,:c,J i \, l::-".i j \
.UYt
Pertemuan Ilmiah TahunanPERHIMPUNAN DOKTER FORENS!K INDONESIA
UKU ABSTRAK
rttwlr. p i tp df i b a I i k p a p a n. co m
6el
reI
rsI
svl
sil
vzl
0rl
6l8lLlelslrlIIA I.. I
AlIII I... I
rlrl
ISIUVIIVC
ul^of lros
II.^
urlsod tsviNlstud )vurs8v
NOt-LV9ttSrANl 3 Nl)S I WtU)
vtsNluol wntuolvuoSvt
ISVXIJIIN:lCl
t90101vwnvul
tv9tto)lotw )ilI]reSeuq{ln@sE
ururrd c{lpel{
'ersauopu
uesrund{uesal I
9IOZr
Jel{oc rcun&
uBp SuelBp lEl
riul,td €Er[
qrtid eu€
190]oIVd
IVUO ISV1N:lS:lUd )VUIS8V
lroNAl)
VlW VU] UNSVW]W )ISN]UOJ SI]VIS]dS U]I)OC ISN:I1]dWO)
U]lSOd ISVIN]S]Ud UV1IVC
IVUO ISVIN]S:IUd'IVAACVI'
IVUO ISVI-N.IS.IUd UVlIVC
ISIUV1jVC
VUV)V 9NN)NON]d NVI-N8WVS
s r0z HCd r_td vrut)l Nvln8wvs
VldI) YVH 9NVCNN-9NVCNN
PROGRAM ILMIAH
DAFTAR PRESENTASI ORALPERTBMUAN ILMIAH TAHUNAN PDFI BALIKPAPAN 2OI5
mfit{"ffrr.il
?[RTE
Itk;G$+1 Y[a
nukmP{luifidr
hll
Hltr
S*re11tuqts
[,LGD$lr
brttsnkl{
hEiafr$nriE-
&afr-Iltf,trtqF
HHr*05
br-
.:rt:I.,.:. aa .::. :':lal::!li:l l
fr,ttff ,lrgftEorE€st
1 Taufik Suryadi Kalian Tekstual Dan Konslektual Vtsum el Repertum EMA,i
2 HenkyBerbagai Kendala Terkait Prosedur Penerbitan Sural Kematian Dan Pengisian
Kolom Penyebab KematianildA2
:
Rusyad Adi $uriyarto, Toetik i
Koesbardiali, Delta Bayu i
Muni :
Nanalive Forensics: Pengalaman-pengalaman Pekarya Forensik dan UpayaPenyebarluasan Nilai-nrlai Humanioranya
EMAS
4
Emi Haildayani Situmorang,
R P Uva Utomo, Gatot
Suharlo
Aspak Medikolegal Pelayanan Pengiriman Dan Penerimaan Jenazah AntarNegara Via Transporlasi Udara
EiltA4
5 Wening prasiolvoAltemalif Tim Transplantasi Ginlal Agar Sesuai Dengan Prinsip Etik Dan
Terhindar dari Tuntutan Jual Beli OrganEMA
o Arfi Syamrun Persehrbuhan dan Pembekapan pda $eorang Kekasih EMBl
I Adang Azhar, FenyalSasbeth
Tantangan Eiika Saksi Ahli pada Kasus Kekeroal Sexual datam Perspektiflslam
EMS2
oMade Ayu Mira W, Zulhasrnar
Syarmu, Oktavinda SafikyAspek Medikolegl lnlafamilial $exual /tiuse (lncest) Yary trhrqakiba{<an
Kehamilan dengan Kondilorn AkwninataErdg3
s $iswo P Santoso
linjauaa Hukum dan Eilka Aborsi Akibat Per*osaat dalanr PeraturanPerpdntah No 61 Tahun 2014 tent&g Kesehatan RryodJtsi berkaib*
Keputusan lt4edis dan Etis.
EIIIBd
t0 StdiSampuma Aborsi terhadap kehamilat *ibat pe*osaan EM85
Pertemuan llmiah Tahunan 2015
H.H&$
Undang-undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta PasalT2
1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan
dan/atau dendan paling sedikit Rp. 1.000.00C,- (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
atau hak terkait sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah)
Pertemuan Ilmiah TahunanPerhimpunan Dokter Forensik Indonesia
BUKU ABSTRAK
Diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia02015
Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau selunilt isi buku inidengan cara dan bentuk apapunjuga tanpa seizin penulis dan penerbit.
SAMBU]
Dengan m
terhormat diberi
Pertemuan Ilmiah
Dalam satu dekad
bersamayaitu "Sa
tunggal yang diis
tahun 2015.
Masyaraka
produksi tunggal
Harapannya, dary
diinvestasikan dq
sebagai Negara te
dayaalamyangh
Akan tetapi, badipersiapkan.
Komitmen
kerjasama yang I
kapasitas, pengak
makro ekonomi
meningkatkan infi
mengintegrasikm
meningkatkan ke{
ASEAN(MEA).
Kesepakata
namun juga pas
dipungkiri, pening
dikembangkan rm
lainnya. Hal inilat
standarprofesiyru
i
iI
tsBN 978-502-7314r -0-8
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesio
Berbagai Kendala Terkait Prosedur Penerbitan Surat KematianDan Pengisian Kolom Penyebab Kematian
HenkyBagian/SMF IlnruKedokteranForensik FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar
Abstrak
Penerbitan surat keterangan kematian berguna bagi kepentingan administratif,
perdata, dan pidana. Selain itu, data yang termuat dalam surat keterangan kematian-
terutama penyebab kematian, dapat menggambarkan kondisi kesehatan masyarakat
secara umllm. Oleh karena itu, penerbitan dan penulisan surat keterangan kematian
harus dilakukan secara tepat dan akurat demi kepentingan hokum sefta meningkatkan
deraj at kesehatan masyarakat.
Penerbitan surat keterangan kematian, terutama pada kasus kematian tidak wajaq
identitas yang tidak jelas, serta kematian yang terjadi di luar fasilitas pelayanan
kesehatan, secara umum diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010 Nomor 162IMENKES/PBA/2010.
Selanjutnya, mengacu pada standard World Health Orgatization (WHO), pengisian
kolom penyebab kematian pada surat keterangan kematian harus sesuai dengan
International Classification of Disectse (ICD)- I 0.
Prosedur penerbitan surat keterangan kematian dan Iata cara penulisan penyebab
kematian akan dijelaskan secara singkat dalam tulisan ini. Berbagai kendala yang
ditemui di lapangan saat menerapkan prosedur tersebut akan dipaparkan dan dibahas
lebih lanj ut dalam materi ini.
,fiffi
mdflt'Mmitrtrq
d{mh
fr
D&M-[
duri
nFE
iiiiiil*fl[{ndmrorni i
i ridEr
Pertemuan llmiah Tahunan 2015
rsBN 97S-L0a-?lIqI-0-g
llll il ll |ilililt illllililrlrgrr lg6027 ll 314108 ll
Henky
BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR BALI
Penerbitan Surat Keterangan Kematian
Pengisian Kolom Penyebab Kematian
Tujuan Demi kepentingan hukum
Administratif
Perdata
Pidana
Prosedur
Mati Tidak Wajar / Unnatural (termasuk Undetermined Death)
Mati Wajar / Natural
Mayat Dalam / Luar RS
Cause of Death:
Tidak Jelas / D.O.A
Berbagai Jenis Kecelakaan, Kekerasan, Keracunan
Lapor polisi
Otopsi COD
Terbit
Cause Of Death:
Penyakit
Terbit
1
2
3
4
Identity of deceased unknown,
If the cause of the death is unknown,
Sudden, unexpected, suspicious, violent (homicide, suicide, accidental) or unnatural deaths,
Deaths due to alcohol or drugs,
Doubtful stillbirth,
Deaths related to surgery or anaesthetic,
Deaths within 24 hours of admission to hospital,
Deaths in prison,
Death from an industrial disease, poisoning or accident,
Death of a patient in receipt of an industrial or war pension,
Death by suicide, poisoning or drugs,
Death as a result of an illegal abortion,
Death from neglect, want or exposure.
(Death Certification and Investigation in England, Wales and Northern Ireland, 2003)
Keluarga/dokter tidak ingin melapor polisi, dengan alasan:Telah dilaporkan orang lain,
Keengganan menjadi saksi / dicurigai terlibat jika melapor,
Takut akan ancaman balas dendam,
Kejadian tidak penting,
Polisi tidak ingin direpotkan,
Tidak percaya polisi dapat menyelesaikan kasus,
Sangat merepotkan dan bertele-tele,
Memakan waktu budaya tertentu harus cepat dikubur,
Embalming optimal sebelum terbentuk rigor mortis.
Mayat Dalam / Luar RS
Cause of Death:
Tidak Jelas / D.O.A
Berbagai Jenis Kecelakaan, Kekerasan, Keracunan
Lapor polisi
Otopsi COD
Terbit
Cause Of Death:
Penyakit
Terbit
1
2
3
4
Keluarga tidak ingin almarhum/ah diotopsi, dengan alasan:Bertentangan dgn kepercayaan/budaya yang dianut karena
merusak jenazah dan memperlambat proses penguburan,
Perasaan tidak tega,
Orang yang mati tidak bisa hidup kembali,
Keluarga yakin atas penyebab kematian korban,
Kecurigaan praktik jual beli organ,
Biaya pemeriksaan yang mahal,
Walaupun diotopsi, sebab kematian tetap tidak dapat ditentukan.
Mayat Dalam / Luar RS
Cause of Death:
Tidak Jelas / D.O.A
Berbagai Jenis Kecelakaan, Kekerasan, Keracunan
Lapor polisi
Otopsi COD
Terbit
Cause Of Death:
Penyakit
Terbit
1
2
3
4
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010, Pasal 3 Ayat (4)“Dalam hal kematian seseorang diduga tidak wajar, pencatatan pada register akta kematian dan penerbitan kutipan akta kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan surat keterangan kematian dari kepolisian“
Penerbitan surat keterangan kematian adalah kompetensi dan kewenangan
Dokter.
Penentuan sebab kematian tidak wajar adalah kompetensi dan kewenangan
Dokter Forensik.
Mayat Dalam / Luar RS
Cause of Death:
Tidak Jelas / D.O.A
Berbagai Jenis Kecelakaan, Kekerasan, Keracunan
Lapor polisi
Otopsi COD
Terbit
Cause Of Death:
Penyakit
Terbit
1
2
3
4
Tujuan:
Menggambarkan kondisi kesehatan masyarakat secaraumum,
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Prosedur:
http://apps.who.int/classifications/apps/icd/icd10training/ICD-10%20Death%20Certificate/html/ICD-10_Resources/causeofdeathflyer.pdf
Part 1 Sequence of events leading directly to death
The immediate (direct) cause of death is entered on the first line, I(a).
There must always be an entry on line I(a).
The entry on line may be the only condition reported in Part I of the certificate.
Part II Conditions contributed to death
Do no record the mode of dying, such as cardiac arrest, respiratory failure or heart failure.
Terms such as “suspected” or “possible” are ignored in evaluation of the entries.
Do not speculate on the cause of death; rather record “cause unknown”.
Write clearly and do not use abbreviation.
Sertifikat kematian dari luar RS tidak ada kolom keterangan penyebab kematian Privacy & Confidentiality.
Kolom penyebab kematian tidak diisi.
Pengisian kolom penyebab kematian sesuai prosedur WHO hanya 2,58% (42 dari 1630 surat kematian yang diterbitkan)
Tidak ada keterangan penyebab kematian “unknown”. Umumnya dx/ keranjang sampah, contoh: Syok Sepsis, HAP, dan
“Mode of Dying”. Masih “suspek”.
Sertifikat kematian tidak wajar tidak diterbitkan oleh dokter forensik.
Penerbitan surat kematian dan penulisan penyebab kematian belum dilaksanakan sesuai prosedur.
Sebagian besar dokter belum memahami prosedur tersebut.
Perlu pelatihan bagi dokter untuk memilah mati wajar dan tidak wajar.
Perlu perbaikan peraturan perundang-undangan yang mengakomodir semua pihak terkait penerbitan surat kematian tidak wajar.