perspektif keperawatan anak

15
BAB I PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK A. Pengantar Keperawatan Anak Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kcmampuan hidup sehat bagi semua orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator derajat kesehatan dapat dinilai dari angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA), angka kematian ibu (AKI), umur harapan hidup dan angka kematian balita (Depkes Rl, 2010). Salah satu indikator yang paling menonjol dalam menilai derajat kesehatan adalah Angka Kematian Bayi (AKB = IMR). Angka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada waktu yang sama. MORTALITAS Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Angka tersebut dibagi menjadi : 1. Kematian neonatus ( umur < 28 hari ) 2. Mortalitas pasca neonatus (28 hari – 11 bulan) Childhood Mortality : Bagi anak yang berusia diatas 1 tahun, angka kematian hampir selalu lebih rendah dibandingkan angka kematian bayi Keperawatan Anak/Nurlina 1

Upload: nurlina-djafar

Post on 26-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Materi Keperawatan

TRANSCRIPT

PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK

BAB I

PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAKA. Pengantar Keperawatan Anak

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kcmampuan hidup sehat bagi semua orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Indikator derajat kesehatan dapat dinilai dari angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA), angka kematian ibu (AKI), umur harapan hidup dan angka kematian balita (Depkes Rl, 2010).Salah satu indikator yang paling menonjol dalam menilai derajat kesehatan adalah Angka Kematian Bayi (AKB = IMR). Angka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada waktu yang sama.MORTALITAS Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Angka tersebut dibagi menjadi :

1. Kematian neonatus ( umur < 28 hari )

2. Mortalitas pasca neonatus (28 hari 11 bulan)

Childhood Mortality :

Bagi anak yang berusia diatas 1 tahun, angka kematian hampir selalu lebih rendah dibandingkan angka kematian bayi

Manfaat dari IMR ini, adalah untuk mengetahui gambaran tingkat permasalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi.AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. Manfaat dari Akaba ini adalah merupakan indikator yang terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. Akaba kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Akaba menggambarkan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti :Gizi ,Sanitasi , Penyakit Menular, Kecelakaan.

Proporsi penyakit penyebab kematian bayi hasil SKRT 1995:1. Penyakit Sistem Pernafasan : 29,5 %

2. Gangguan Perinatal

: 29,3 %

3. Diare

: 13,9 %

4. Penyakit Sistem Syaraf : 5,5 %

5. Tetanus

: 3,68 %

6. Infeksi dan Parasit lain : 3,5 %

MORBIDITAS

Prevalensi penyakit tertentu pada populasi diwaktu

Dinyatakan sebagai angka per 1000 penduduk

Morbiditas sangat sukar didefinisikan dan dapat merujuk pada penyakit akut, kronik atau cacat

Disamping penyakit dan cidera, anak menghadapi masalah lain yang dapat banyak mengubah kesehatannya, meliputi:

Masalah perilaku

Masalah sosial ( keluarga )

Masalah pendidikanGortmaker dkk, 1990 Kelompok yang beresiko tinggi adalah : Dari strata ekonomi paling bawah

Umur 7 hingga 14 tahun

Jenis kelamin laki-laki

Dengan orang tua tunggal

Memiliki gangguan fisik kronik

Ketrampilan baca rendah

Angka tidak masuk sekolah tinggi B. Filosofi Keperawatan AnakFilosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau cara pandang perawat dalam meberikan pelayanan keperawatan pada anak. Tujuan dan manfaat :

a. Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak sebagai satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di keluarga.

b. Meningkatkan kepuasaan anak dan keluarga

c. Mengurangi fragmentasi pemberian asuhan

Kunci Filosofi Keperawatan Anak :

a. Family Centered Care

b. Atraumatic Care

c. Primary Nursing

d. Case Management

a. Family Centered Care (Perawatan berfokus pada keluarga)Keluarga merupakan bagian penting dalam keperawatan anak mengingat anak adalah bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong,Perry & Hockenberry, 2002).Pada dasarnya, setiap asuhan pada anak yang dirawat di rumah sakit memerlukan keterlibatan orangtua. Waktu kunjungan orangtua terhadap anaknya harus terbuka 24 jam, tersedia aktivitas bermain dan layanan pendidikan kesehatan pada orangtua yang terprogram secara reguler. Anak membutuhkan orangtua selama proses hospitalisasi.Untuk mencapai tujuan dari upaya pencegahan dan pengobatan pada anak yang dirawat di rumah sakit, sangat diperlukan kerjasama antara orangtua dan tim kesehatan dan asuhan pada anak baik sehat maupun sakit paling baik dilaksanakan oleh orangtua dengan bantuan tenaga kesehatan yang berkompeten.

Konsep dasar pada filosofi Perawatan berfokus pada keluarga :

1. Enabling (memberdayakan)Perawat memberdayakan keluarga dengan cara menciptakan kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga untuk menampilkan kemampuan dan ketrampilan yang ada dan untuk mendapatkan kemampuan kemampuan dan ketrampilan baru yang perlu untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga2. Empowering (memperkokoh)Interaksi perawat dengan keluarga yang sedemikian rupa sehingga keluarga mempertahankan atau mendapatkan perasaan mengontrol kehidupannya dan aspek perubahan positif sebagai hasil dari perilaku perbantuan

Elemen pokok asuhan yang berpusat pada keluarga :

1. Hubungan anak dan orangtua adalah unik, berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda dan berespons terhadap sakit dan perawatan di rumah sakit secara berbeda pula. Demikian pula orangtua mempunyai latar belakang individu yang berbeda dalam berespon terhadap kondisi anak dan perawatan di rumah sakit.2. Orangtua dapat memberikan asuhan yang efektif selama hospitalisasi anaknya.

3. Kerjasama dalam model asuhan adalah fleksibel dan menggunakan konsep dasar asuhan keperawatan anak.

4. Keberhasilan dari pendekatan ini tergantung pada kesepakatan tim kesehatan untuk mendukung kerjasama yang aktif dari orangtua. Kesepakatan untuk menggunakan pendekatan family centered tidak cukup hanya dari perawat tetapi juga seluruh petugas yang ada.

b. Atraumatic careAtraumatic care adalah pemberian asuhan/ pelayanan terapeutik pada setting, personal, dan intervensi yang digunakan untuk mengurangi atau meminimalkan distress psikologis dan fisik, yang dialami anak yang sakit dan keluarganya pada sistem yankes (Whaley-Wong, 1999)Therapeutik care adalah seluruh tindakan yang meliputi preventif, penegakan diagnosa, pengobatan, dan penatalaksanaan lainnya atau perawatan paliatif pada kondisi akut maupun kronisSetting adalah tempat pelayanan kesehatan diberikan: rumah, RS/ lainnyaPersonel adalah setiap orang yang terlibat langsung dalam pemberian terapeutik careIntervensi adalah seluruh tindakan/ kegiatan dalam rentang pendekatan psikologis (menyiapkan anak untuk dilakukan prosedur) dan fisik (memberikan ruang untuk orangtua rooming in). Atraumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan adanya taruma pada anak dan keluarga. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terapeutik ini adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan teknollogi di bidang pediatrik telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada anak. Atraumatic care difokuskan pada pencegahan terhadap trauma yang merupakan bagian dalam keperawatan anak. Perhatian khusus pada anak sebagai individu yang masih dalam usia tumbuh kembang sangat penting karena masa anak merupakan proses menuju kematangan. Kalau proses menuju kematangan tersebut terdapat hambatan atau gangguan maka anak tidak akan mencapai kematangan.Prinsip utama dalam asuhan terapetik :

1. Cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orangtua dan anak dengan menggunakan pendekatan family centered

2. Tingkatkan kemampuan orangtua dalam mengontrol perawatan anaknya

3. Cegah atau kurangi cedera baik fisik maupun psikologi. Rasa nyeri karena tindakan perlukaan tidak akan bisa dihilangkan, tetapi dapat dikurangi dengan menggunakan tehnik distraksi atau relaksasi

4. Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit dengan lingkungan yang bernuansa anakc. Primary NursingPrimary Nursing a/ menjaga / merawat anak selama 24 jam.

Model terkini dalam keperawatan anak : meningkatnya pertanggungjawaban terhadap klien.

Primary Nursing secara umum mendukung pelaksanaan Askep pada anak dan menjadikan asuhan yang konsisten terhadap anak serta berfokus pada unit keluarga sebagai bagian komponen integral pada perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.

d. Manajemen Kasus

Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut maupun kronis. Pendekatan psikologis yang dilakukan dengan mempersiapkan secara fisik, memberi kesempatan orangtua dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak dan orangtua dengnan berprinsip pada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan. Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik tentu berdampak dalam proses penyembuhan pada anak, mengingat anak memiliki kebutuhan yang spesifik dan berbeda satu sama lain. Keterlibatan orangtua dalam pengelolaan kasus juga dibutuhkan karena proses perawatan di rumah adalah bagian tanggung jawabnya dengan meneruskan program perawatan di rumah sakit. Pendidikan dan keterampilan mengelola kasus pada anak selma di rumah sakit, akan mampu memberikan keterlibatan secara penuh bagi keluarga (Wong,D.L,1995). C. Paradigma Keperawatan Anak

Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berfikir dalam penerapan ilmu keperawatan anak. Penggunaan paradigm keperawatan anak tetap mengacu pada konsep paradigma keperawatan secara umum. Landasan berfikir tersebut terdiri dari empat komponen, di antaranya manusia dalam hal ini anak, keperawatan, sehat-sakit dan lingkungan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Manusia (Anak)

Sehat-Sakit

Lingkungan

Keperawatan

Manusia (Anak)

Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia antara 0 18 tahun, yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan dari bayi sampai remaja.

Sebagai individu yang sedang dalam proses tumbuh kembang, anak mempunyai kebutuhan spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Diyakini bahwa anak bukan miniatur orang dewasa, harta dan kekayaan orang tua yang nilainya dihitung secara ekonomi tetapi anak adalah mahluk yang unik dan utuh, biopsiko-sosio cultural spritual

Anak merupakan anggota unit keluarga dalam suatu kultur dan masyarakat, maka keperawatan anak tidak boleh hanya memperhatikan anak itu sendiri,akan tetapi kultur keluarga dan masyarakat harus diperhatikan . Sebagai bagian dari keluarga salah satu bagian yang penting adalah keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan pelayanan perawatan.

Anak merupakan masa depan bangsa dan negara (dunia) yang berhak atas pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan spesifiknya pada tiap tahap usia. Sehat-Sakit

Rentang sehat-sakit merupakan batasan yang dapat diberikan bantuan pelayanan keperawatan pada anak. Rentang ini adalah suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu. Sehat-sakit berada dlam suatu rentang mulai dari sehat opimal pada satu kutub sampai meninggal pad kutub berikutnya seperti terlihat berikut ini :

Sehat Optimal Sakit Berat

Meninggal

Sepanjang rentang tersebut, anak memerlukan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melakukan bimbingan antisipasi pada orangtuanya.

Lingkungan

Lingkungan dalam pradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah lingkungan internal maupun eksternal yang berperan dalam perubahan status kesehatan anak. Lingkungan internal di antaranya adalah genetik,kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual, emosi dan adanya predisposisi atau resistensi terhadap penyakit. Lingkungan eksternal yaitu status nutrisi, orangtua, saudara sekandung (sibling), masyarakat/kelompok sekolah, kelompok/geng, disiplin yang ditanamkan orangtua, status sosial ekonomi. Perkembangan anak sangat dipengaruhi rangsangan terutama dari lingkungan eksternal yaitu ligkungan yang aman, peduli dan penuh kasih sayang. Keperawatan

Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dengan melibatkan keluarga. Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Keperawatan kesehatan anak meliputi hubungan antara perawat dengan anak dan perawat dengan keluarga di mana perawat tidak semata-mata merawat anak selama sakit, tetapi bertanggung jawab secara keseluruhan yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan anak keluarga. Perawat dipandang sebagai orang yang dapat bekerja secara efektif dengan bayi dan anak serta dapat menciptakan suatu kondisi bagi anak lain agar berfungsi lebih efektif dalam merawat anaknya. Perawat harus berfikir kritis, menggunakan ilmu dan mempunyai keterampilan professional untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas

Lingkungan di sekitar anak memegang peranan penting, perawat perlu memahami bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya.

Agar tercapai perawat perlu melakukan 3 tingkat pencegahan:

1. Primer mencakup promosi dan pencegahan penyakit serta kecelakaan melalui penyuluhan kesehatan dan bimbingan antisipasi 2. Sekunder bila anak sakit agar tidak terjadi komplikasi dengan memberikan perawatan langsung3. Tersier agar anak bisa tetap berfungsi dalam ketidakmampuanStandar Keperawatan Anak :

1. Membantu anak dan keluarga mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal

2. Membantu keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pertumbuhan personal anggota keluarga dan fungsi optimal dari keluarga

3. Melakukan intervensi pada anak & keluarga yang mempunyai resiko terserang penyakit

4. Meningkatkan kondisi lingkungan agar terbebas dari bahaya sehingga dapat tumbuh & berkembang secara optimal

5. Menanggulangi perubahan status kesehatan & terjadinya pergeseran perkembangan yang optimal

6. Memberikan intervensi & terapi yg sesuai untuk tetap mampu melangsungkan hidup & sembuh dari penyakit

7. Membantu klien & keluarga memahami, mengatasi situasi traumatik selama sakit.

D. Prinsip Perawatan Anak

1. Anak bukan miniatur orang dewasa tapi sebagai individu yang unik .2. Anak adalah individu yang unik yang mempunyai kebutuhan yang khusus sesuai tumbuh kembang.3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.

4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif memberikan askep yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan bagi anak dan keluarganya.

5. Praktek keperawatan anak mencakup kontrak (bisa formal/informal) dengan aanak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji dan mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal).

6. Tujuan perawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi/kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.E. Peran Perawat Anak1. Famili Advocaci ( Pembelaan )

Bersama keluarga perawat mengidentivikasi kebutuhan anak, tujuan dan merencanakan intervensi keperawatan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan anak dan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tum-bang anak

Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarga mengetahui semua pelayanan kesehatan yang tersedia, menjelaskan prosedur dan pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan anak, dan memngajarkan perubahan atau mensupport praktek pelayanan kesehatan

Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak mencapai keadaan fisik dan emosional yang optimal.

Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik / legislatif rehabilitasi, screening, administrasi.

2. Prevention / Fasilitator

Perawat yang terlibat dalam keperawatan oleh karena harus dapat menjalankan praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.

Merencanakan perawatan dalam berbagai aspek tum-bang (nutrisi, immunisasi, keamanan , perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah).

Pendekatan yang paling baik baik adalah pendidikan dan anticl patori guidance

Membimbing orang tua untuk mencega kemungkinan adanya masalah.

3. Health Teaching

Tidak dapat dipisahkan dengan family advocacy dan prevention dan dapat dilakukan ditiap tatanan pelayanan kesehatan

Menyarankan orang tua untuk memberikan kesempatan pada anak merawat dirinya sendiri dan meningkatkan rasa harga diri dan kerja sama anak

Perawat sebagai role model bagi orang tua dan anak bagaimana merawat anak dan pengaruh kebiasaan hidup sehari-hari terhadap kesehatan anak

4. Support / Counseling

Support dapat dengan cara bermacam macam misalnya : dengan mendengarkan, sentuhan, kehadiran fisik, hal ini dapat menolong anak untuk mengadakan komunikasi non verbal

Konseling bertukar pendapat untuk mengatasi masalah menjadi landasan konseling 5. Therapeutik Role

Bertugas untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak, termasuk makan, minum, mandi, Bak/BAB, pakaian, keamanan sosialisasi

Bertanggung jawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan Dokter dan terhadap tindakannya atau keputusannya.

Aspek yang penting adalah pengkajian terus menerus dan mengevaluasi status fisik.

Pengawasan terhadap kebutuhan klien dan perkembangan secara individu, yang dapat mempengaruhi proses penyakit 6. Koordinasi / Kolaborasi

Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan mengkordinasi pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan lainnya.

Pendekatan inter disiplin memungkinkan asuhan holistik dengan saling melengkapi

Perawat bekerja sama dengan anak dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan.

Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikut sertakan klien secara langsung atau pun tidak langsung untuk mengkomunikasikan pendapatnya ke tim kesehatan lainnya.

7. Health Care Planning (Merencanakan As-Kep)

Perawat tidak hanya berfokus pada keluarga inti saja, tapi juga berperan dalam masyarakat yang lebih luas

Harus tahu kebutuhan masyarakat secara aktif terlibat dalam memelihara kesejahteraan

Perawat meninggkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan asuhan sesuai dengan kode etik dan standar praktek

F. Perbedaan Anak Dengan Orang Dewasa

Empat macam perbedaan antara anak dan orang dewasa :

( Struktur fisik( Kemampuan berpikir( Proses fisiologis

( Tanggapan terhadap pengalaman masa lalu

PAGE Keperawatan Anak/Nurlina 10