persepsi siswa smp putra bangsa terhadap perilaku merokok di...

93
UNIVERSITAS INDONESIA PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI KELURAHAN KEMIRI MUKA, DEPOK SKRIPSI NURHIDAYAT 0806334205 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK JULI, 2012 Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Upload: donhi

Post on 17-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

UNIVERSITAS INDONESIA

PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP

PERILAKU MEROKOK DI KELURAHAN KEMIRI MUKA,

DEPOK

SKRIPSI

NURHIDAYAT

0806334205

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK

JULI, 2012

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 2: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

i

UNIVERSITAS INDONESIA

PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP

PERILAKU MEROKOK DI KELURAHAN KEMIRI MUKA,

DEPOK

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

NURHIDAYAT

0806334205

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK

JULI, 2012

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 3: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Nurhidayat

Npm : 0806334205

Tanda Tangan :

Tanggal : 5 Juli 2012

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 4: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Nurhidayat

NPM : 0806334205

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Persepsi Siswa SMP Putra Bangsa terhadap

Perilaku Merokok di kelurahan Kemiri Muka,

Depok

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Keperawatan, Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Ns. Widyatuti S.Kp., M.Kes., Sp.Kom ( )

Penguji : Ns. Sukihananto S.Kep., M.Kep ( )

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 5 Juli 2012

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 5: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

iv

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya saya

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan Jurusan

Ilmu Keperawatan pada Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Saya

menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa

perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih

kepada:

1) Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan contoh kesabaran,

ketekunan dan yang lainnya.

2) Agung Waluyo SKp., MSc., PhD selaku dosen pembimbing saya di

semester 7.

3) Ns. Widyatuti S.Kp., M.Kes., Sp.Kom selaku dosen pembimbing saya di

semester 8 yang banyak memberi arahan untuk terlaksananya skripsi ini

dengan jadwal beliau yang cukup padat. Terima kasih atas kesediaannya

untuk membimbing peneliti hingga akhir.

4) Mts Muhammadiyah yang telah memberikan izin terhadap peneliti untuk

melakukan uji validitas disekolah tersebut.

5) SMP Putra Bangsa yang telah memberikan izin untuk diambil siswanya

sebagai sampel penelitian. Terima kasih selaku Ibu Aster selaku wakil

bagian akademik yang dari awal perijinan hingga akhir membantu peneliti

dalam pengambilan data.

6) Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik dalam

bentuk material, moral, dan Do‟a.

7) Seluruh sahabat yang banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi

ini baik dalam bentuk saran, kritik, waktu, tenaga. Terima kasih semuanya.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 6: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

v

Depok, Juli 2012

Nurhidayat

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 7: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik universitas indonesia saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Nurhidayat

NPM : 0806334205

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Fakultas Ilmu Keperawatan

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

universitas indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Eksclusive

Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: “Persepsi Siswa SMP

Putra Bangsa terhadap Perilaku Merokok di Kelurahan Kemiri Muka,

Depok”, beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 5 Juli 2011

Yang menyatakan

( Nurhidayat )

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 8: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

vii

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Nurhidayat

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul : Persepsi Siswa SMP Putra Bangsa terhadap Perilaku

Merokok di Kelurahan Kemiri Muka, Depok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi siswa SMP Putra

Bangsa terhadap perilaku merokok di kelurahan Kemiri Muka Depok.

Pengambilan sample pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan desain

cross sectional dan teknik Quota sampling. Pengambilan data menggunakan

kuesioner pada 135 siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa berpersepsi positif

(51,9%). Usia >14 tahun berpersepsi negatif dibanding usia dibawahnya, Persepsi

responden laki-laki berpersepsi negatif dibanding perempuan sebanyak 2,6 kali,

responden dengan orang tua perokok serta bekerja di bidang non kesehatan

berpersepsi positif. 23% responden mendukung pernyataan bahwa merokok

membuat laki-laki terlihat jantan. 28,9% responden mendukung pernyataan

merokok dapat mengurangi stress.

Kata kunci: persepsi, perilaku merokok, siswa

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 9: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

viii

Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Nurhidayat

Study Program : Ilmu Keperawatan

Title : Persepsi Siswa SMP Putra Bangsa terhadap Perilaku

Merokok di Kelurahan Kemiri Muka, Depok

This study aims to knowing the perception of junior high school student about

smoking in Kemiri Muka district, Depok. Sample collected in this quantitative

descriptive study used cross sectional design with quote sampling.. The tool of

study used questionnaire to 135 students. The result show that respondents have

positive perception (51,9%). Student >14 years have more negative perception

than younger, male more negative than female as much as 2.6, student with parent

as smoker; work at non-healthy have positive perception. 23% respondent agree

that smoking make male more gentle. 28,9% respondent agree that smoking

decline the stress.

Keyword: perception, smoking, student

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 10: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

ix

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................vi

ABSTRAK...........................................................................................................vii

ABSTRACT........................................................................................................viii

DAFTAR ISI.........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................xi

DAFTAR SKEMA...............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1. Latar belakang............................................................................................1

1.2. Perumusan masalah....................................................................................5

1.3. Tujuan penelitian........................................................................................6

1.3.1. Tujuan umum..................................................................................6

1.3.2. Tujuan khusus.................................................................................6

1.4. Manfaat penelitian......................................................................................6

1.4.1. Manfaat teoritis...............................................................................6

1.4.2. Manfaat aplikatif.............................................................................6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................8

2.1. Teori dan konsep terkait.............................................................................8

2.1.1. Persepsi...........................................................................................8

2.1.2. Remaja dan perkembangannya......................................................13

2.1.3. Perilaku merokok...........................................................................15

2.2. Kerangka teori...........................................................................................18

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN.................................................................19

3.1. Kerangka konsep.......................................................................................19

3.2. Definisi operasional...................................................................................21

BAB 4 METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN.......................................24

4.1. Desain penelitian........................................................................................24

4.2. Tempat dan /Waktu penelitian...................................................................24

4.3. Populasi dan sampel...................................................................................24

4.4. Etika penelitian...........................................................................................26

4.5. Alat pengumpul data..................................................................................27

4.6. Metode pengumpulan data.........................................................................28

4.7. Pengolahan dan analisis data.....................................................................29

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 11: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

x

Universitas Indonesia

4.8. Jadwal kegiatan..........................................................................................31

4.9. Sarana penelitian........................................................................................31

BAB 5 HASIL PENELITIAN.............................................................................32

5.1. Gambaran usia responden.........................................................................32

5.2. Gambaran jenis kelamin responden..........................................................33

5.3. Gambaran suku responden........................................................................33

5.4. Gambaran kelas responden.......................................................................34

5.5. Gambaran pekerjaan orang tua responden................................................34

5.6. Gambaran status perokok orang tua responden........................................35

5.7. Gambaran status perokok responden........................................................35

5.8. Gambaran persepsi siswa terhadap perilaku merokok..............................36

5.9. Gambaran persepsi siswa dilihat dari usia................................................37

5.10. Gambaran persepsi siswa dilihat dari jenis kelamin................................38

5.11. Gambaran persepsi siswa dilihat dari suku..............................................39

5.12. Gambaran persepsi siswa dilihat dari kelas............................................40

5.13. Gambaran persepsi siswa dilihat dari pekerjaan orang tua......................41

5.14. Gambaran persepsi siswa dilihat dari status perokok orang tua..............42

5.15. Gambaran persepsi siswa dilihat dari status perokok siswa....................43

BAB 6 PEMBAHASAN.......................................................................................44

6.1. Gambaran karakteristik demografi responden.........................................44

6.2. Gambaran faktor yang mempengaruhi persepsi.......................................46

6.3. Gambaran persepsi siswa terhadap perilaku merokok.............................48

6.4. Gambaran persepsi dilihat dari karakteristik demografi responden........50

6.5. Gambaran persepsi dilihat dari faktor yang mempengaruhi persepsi......53

6.6. Keterbatasan penelitian………................................................................56

6.7. Implikasi keperawatan……………………….........................................56

BAB 7 PENUTUP.................................................................................................57

7.1. Kesimpulan..............................................................................................57

7.2. Saran........................................................................................................58

DAFTAR REFERENSI.......................................................................................59

LAMPIRAN

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 12: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

xi

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional……………………………………………..…..21

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan………………………………………………….......31

Tabel 5.1 Distribusi usia siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012………..........32

Tabel 5.2 Distribusi jenis kelamin siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012 ......33

Tabel 5.3 Distribusi suku siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012…………….33

Tabel 5.4 Distribusi kelas siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012………........34

Tabel 5.5 Distribusi pekerjaan orang tua siswa SMP Putra Bangsa, Depok,

2012.....................................................................................................34

Tabel 5.6 Distribusi status perokok orang tua siswa SMP Putra Bangsa, Depok,

2012.....................................................................................................35

Tabel 5.7 Distribusi status perokok siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012.….35

Tabel 5.8 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok,

Depok, 2012……….............................................................................36

Tabel 5.9 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok

dilihat dari usia, Depok, 2012……………………………………......37

Tabel 5.10 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku

merokok dilihat dari jenis kelamin, Depok, 2012……………...…..38

Tabel 5.11 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku

merokok dilihat dari suku, Depok, 2012…………………………...39

Tabel 5.12 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku

merokok dilihat dari kelas, Depok, 2012………………………......40

Tabel 5.13 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku

merokok dilihat dari pekerjaan orang tua, Depok, 2012……...........41

Tabel 5.14 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku

merokok dilihat dari status perokok orang tua, Depok, 2012.......…42

Tabel 5.15 Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku

merokok dilihat dari status perokok, Depok, 2012……………...…43

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 13: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

xii

Universitas Indonesia

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Pembentukan Persepsi..........................................................................11

Skema 2.2 Teori SOR............................................................................................16

Skema 2.3 Kerangka Teori.....................................................................................18

Skema 3.1 Kerangka Konsep.................................................................................20

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 14: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

xiii

Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Hasil mentah uji validitas

Lampiran 3 : Surat permohonan izin

Lampiran 4 : Surat balasan sekolah

Lampiran 5 : Hasil mentah analisis distribusi persepsi

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 15: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

1

Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Merokok sudah menjadi salah satu masalah besar di Indonesia bahkan di

dunia. Merokok dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan yang pada

akhirnya akan berujung pada kematian. Penyakit tersebut seperti kanker pada

paru, esofagus, laring, mulut, dan tenggorokan; penyakit kronik paru,

emfisema dan bronkitis; stroke, serangan jantung, penyakit kardiovaskuler

lainnya, dan masih banyak lagi (WHO, 2006). Data WHO dalam World no

Tobacco Day 2006 memperkirakan bahwa jumlah perokok diseluruh dunia

adalah 1,3 milyar dengan jumlah kematian berkisar 5juta pertahun, bila pola

yang terjadi tidak ditanggulangi dengan segera maka angka kematian

tersebut akan menjadi dua kali lipat pada tahun 2020 yaitu mendekati angka

10 juta orang meninggal pertahun karena pengkonsumsian rokok (WHO,

2006). Merokok membunuh hampir 6 juta orang tiap tahun, 5 juta lebih

adalah pengguna dan mantan pengguna serta lebih dari 600.000 adalah

perokok pasif (WHO, 2011). Masalah merokok tidak hanya menjadi masalah

bagi dunia tetapi juga bagi Indonesia dilihat dari peningkatan konsumsi

rokok.

Indonesia termasuk negara dengan penggunaan atau konsumsi rokok

terbanyak. WHO dalam Tobacco Atlas di tahun 1998, Indonesia menempati

peringkat ke-5 dengan jumlah konsumsi 215 milyar batang rokok, kemudian

Rusia 258 milyar, Jepang 328 milyar, Amerika Serikat 451 milyar, dan Cina

menjadi pengkonsumsi rokok terbesar dunia dengan mengkonsumsi sebanyak

1.643 milyar (WHO, 2002). Tahun 2009, WHO dalam Tobacco Atlas

mengupdate kembali lima negara yang memiliki jumlah konsumsi rokok

terbesar didunia pada tahun 2007 yaitu Cina dengan 2.163 milyar batang

rokok, Amerika Serikat dengan 357 milyar, Rusia dengan 331 milyar dan

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 16: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

2

Universitas Indonesia

Jepang dengan 259 milyar, serta Indonesia dengan 239 milyar (WHO, 2009).

Data tersebut menunjukan, Cina dan Indonesia mengalami peningkatan 466

milyar batang untuk Cina dan 57 milyar batang untuk Indonesia. Laporan

lainnya WHO pada tahun 2008 “WHO Report on Global Tobacco Epidemic,

2008” melaporkan bahwa jumlah perokok didunia adalah 1,3 milyar dan 10

negara yang memiliki kontribusi terbesar dalam jumlah perokok terbanyak

adalah Cina, India, Indonesia, Rusia, Amerika, Jepang, Brazil, Jerman, dan

Turki. Indonesia menyumbang sebanyak 4,8%, itu artinya jumlah perokok

Indonesia menurut laporan WHO adalah 62,4 juta perokok. Selain data diatas

terdapat juga laporan dalam negeri mengenai kenaikan konsumsi rokok di

Indonesia.

Laporan TCSC-IAKMI (Tobacco Control Support Centre-Ikatan Ahli

Kesehatan Masyarakat Indonesia), tahun 2005 hingga 2008 indonesia

mengalami peningkatan konsumsi rokok. Tahun 2005 Indonesia

menghabiskan 214 milyar batang rokok, tahun 2006 meningkat menjadi 220

milyar, tahun berikutnya meningkat menjadi 238 milyar dan tahun 2008

terjadi peningkatan kembali menjadi 240 milyar batang rokok (TCSC-

IAKMI, 2009). Salah satu artikel dalam media massa (Tempo) berjudul

“Konsumsi Rokok Melewati Produksi” memberitakan bahwa konsumsi rokok

di tahun 2004 sebesar 223 milyar dan tahun 2008 menjadi 240 milyar batang.

Peningkatan ini bisa dirata-ratakan sekitar 4,78% pertahun 2015

diproyeksikan menjadi 260 milyar batang rokok (Aprilia, 2011). Peningkatan

konsumsi rokok di Indonesia merupakan salah satu indikator yang

merefleksikan peningkatan angka perokok.

Angka perokok mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, begitu juga

perokok usia remaja. Hasil penelitian Lembaga Demografi FEUI dalam

artikel yang diterbitkan oleh salah satu media massa dalam negeri

(Republika) menyebutkan bahwa:

“Pada tahun 1995 diperkirakan ada 33,8 juta perokok laki-laki dan 1,1 juta

perokok perempuan. Namun, pada tahun 2007 angka ini meningkat drastis

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 17: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

3

Universitas Indonesia

menjadi 60,4 juta perokok laki-laki dan 4,8 juta perokok perempuan, kata

Peneliti Lembaga Demografi FEUI, Abdillah Hasan, Jakarta, Rabu.”

(Maradona, 2011).

Laporan lain yang diterbitkan oleh Riskesda (Riset Kesehatan Daerah) tahun

2007 (Badan Penelitian dan Perkembangan DepKes RI, 2008) dan 2010

(Badan Penelitian dan Perkembangan DepKes RI, 2011), kelompok umur 10-

14 tahun yang mulai merokok mengalami kenaikan dari 10,5% menjadi

17,5%. Dari data Riskesda dapat disimpulkan terdapat kenaikan mencapai

70% dalam selang waktu tiga tahun. Angka perokok yang meningkat tajam,

terlebih pada usia 10-14 tahun (remaja) yang dibuktikan oleh Riskesda 2007

dan 2010 ini cukup tinggi. Peningkatan angka perokok usia remaja ini

tentunya mempunyai dampak masalah yang timbul.

Tiga juta remaja merokok dan sepertiganya meninggal akibat merokok

(Timmreck, 2001). Walaupun sisa duapertiga tidak meninggal namun seperti

diketahui bahwa rokok mempunyai efek yang buruk pada kesehatan dan

bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang (penyakit kronis yang

menyebabkan kematian). Hasil penelitian Vrije Universiteit di Amsterdam

menyatakan bahwa rokok dapat menyebabkan kerusakan pada otak remaja,

kerusakan tersebut bisa “melekat” pada otak atau dapat dibilang tidak bisa

pulih kembali (Thijs Westerbeek van Eerten, 2011). Efek jangka pendek dan

juga jangka panjang terutama mengacu pada hasil penelitian Vrije

Universiteit akan sangat merugikan bagi lingkungan kecil remaja hingga

lingkungan besar (negara). Kerugian tersebut karena terjadinya kerusakan

pada sistem berpikir remaja maka kualitas SDM negara juga akan menjadi

menurun. Penurunan kualitas SDM maka akan berdampak pada penurunan

kualitas negara. Dampak peningkatan perilaku merokok pada remaja akan

menyebabkan banyak masalah bila tidak dicegah.

Dampak lebih lanjut seperti peningkatan angka kematian pada remaja serta

penurunan kualitas SDM dapat dicegah salah satunya oleh profesi perawat.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 18: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

4

Universitas Indonesia

Perawat mempunyai beberapa peran yang salah satunya adalah sebagai

penyuluh (Potter & Perrry, 2005). Peran penyuluh ini mempunyai arti bahwa

perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan pada klien sehingga

perawat berperan untuk mencegah terjadinya kondisi sakit ataupun

meningkatkan status kesejahteraan klien. Contoh dalam konteks peningkatan

perilaku merokok pada remaja, perawat dapat mengambil peran dalam

penyuluhan ataupun pendidikan kesehatan pada remaja. Perawat

berkolaborasi dengan sekolah baik dalam program UKS ataupun program

kesehatan lain untuk menurunkan atau setidaknya menekan peningkatan

angka perilaku merokok pada remaja. Peningkatan angka perilaku merokok

pada remaja dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktornya adalah

persepsi.

Angka perilaku merokok yang tinggi pada remaja awal berasal dari persepsi

atau pandangan yang dipercayai mengenai merokok itu sendiri. Menurut

Skinner (1938) perilaku adalah respon terhadap stimulus (Nootoatmodjo,

2007), persepsi dapat menjadi stimulus tersebut sehingga persepsi akan

merefleksikan perilaku. Beberapa penelitian mengenai persepsi merokok

menyebutkan bahwa kurang lebih 5% anak usia muda di Bahama, Barbados,

Costarica, Indonesia, Malawi, Monsterrat, Polandia, Rusia, Singapura,

Ukraina, dan Venezuela berpikir atau mempunyai persepsi bahwa wanita

yang merokok terlihat lebih menarik dibandingkan dengan yang tidak

merokok. Penelitian lain yang berhubungan dengan persepsi merokok pada

remaja menyebutkan bahwa lebih dari 40% anak-anak muda di Fiji, Ghana,

Malawi, Nigeria, Afrika Selatan, Sri Lanka dan Zimbabwe berpikir ataupun

mempunyai persepsi bahwa pria yang merokok mempunyai teman yang lebih

banyak (WHO, 2002). Penelitian Universitas Hamka dan Komnas Anak

(2007) menunjukan hampir semua anak (99,7%) melihat iklan rokok di

televisi dan 68,2% memiliki kesan atau persepsi positif terhadap iklan rokok,

serta 50% remaja perokok lebih percaya diri seperti dicitrakan oleh iklan

rokok (Adam, 2011).

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 19: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

5

Universitas Indonesia

Persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti variabel demografis, sosio-

psikologis, tekanan sosial, faktor emosi, peran, kebutuhan, nilai dan

kepercayaan, latar belakang sosio kultural, pengalaman, dll. Faktor-faktor

tersebut secara lebih jelas dibahas didalam bab tinjauan pustaka. Tapi dari

faktor-faktor tersebut peneliti akan melihat gambaran persepsi dari variabel

demografis seperti usia, jenis kelamin, suku, dan kelas. Faktor yang

mempengaruhi persepsi seperti latar belakang sosio kultural contoh pekerjaan

orang tua dan status perokok orang tua siswa. Kemudian faktor peran seperti

status perokok siswa.

Penelitian ini akan diadakan di salah satu SMP daerah kelurahan Kemiri

Muka Depok. Pemilihan tempat didasarkan pada acces yang terjangkau dan

dilihat dari data departemen kesehatan RI dalam dokumen profil kesehatan

Indonesia 2008 Jawa Barat (termasuk Depok) menempati urutan 12 besar dari

33 provinsi menurut prevalensi merokok (Depkes RI, 2009). Riskesda 2010

juga kembali memperlihatkan bahwa Jawa Barat tetap menjadi urutan ke 12

dari 33 provinsi (Badan penelitian dan perkembangan DepKes RI, 2011).

Data-data di atas menjelaskan bahwa perilaku merokok mulai merambah pada

usia remaja. Perilaku ini dapat didasari oleh persepsi anak mengenai merokok

itu sendiri. Sehingga penelitian mengenai “Persepsi Siswa SMP Putra Bangsa

terhadap Perilaku Merokok di Kelurahan Kemiri Muka, Depok” merupakan

landasan yang penting untuk mengetahui pandangan anak usia remaja

mengenai merokok. Sehingga dengan diketahuinya persepsi anak usia remaja

maka dapat dilakukan tindakan preventif untuk menekan angka peningkatan

jumlah perokok terutama perokok remaja.

1.2. Perumusan Masalah

Angka perokok terus mengalami kenaikan walaupun merokok merugikan

kesehatan bahkan menyebabkan banyak kematian. Kenaikan terjadi juga pada

usia remaja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa remaja

memiliki kesan atau persepsi positif sehingga memutuskan untuk merokok.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 20: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

6

Universitas Indonesia

Namun penelitian mengenai persepsi merokok pada remaja khususnya remaja

awal di Indonesia terutama kota Depok belum banyak sehingga masalah

penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap

perilaku merokok di kelurahan Kemiri Muka, Depok.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap

perilaku merokok di kelurahan Kemiri Muka, Depok.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Mengidentifikasi persepsi siswa terhadap perilaku merokok

dilihat dari karakteristik demografi responden antara lain

usia, jenis kelamin, kelas, dan suku

1.3.2.2. Mengidentifikasi persepsi siswa terhadap perilaku merokok

dilihat; dari faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain

perkerjaan orang tua, status perokok orang tua, status

perokok siswa

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Menambah keilmuan mengenai persepsi yang ada pada anak usia

remaja terhadap merokok baik persepsi itu bersifat positif ataupun

negatif dalam lingkup SMP.

1.4.2. Manfaat Aplikatif

Dapat menjadi landasan untuk pemberian pendidikan kesehatan

mengenai perilaku merokok pada anak-anak usia remaja dengan

memberikan penguatan pada persepsi yang sesuai dengan konsep

kesehatan ataupun memberikan pengarahan untuk memperbaiki

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 21: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

7

Universitas Indonesia

persepsi yang salah terhadap perilaku merokok sehingga dapat

menekan jumlah perokok dari individu usia remaja.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 22: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

8

Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan kepustakaaan sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan

dilakukan, tinjauan pustaka ini biasanya mencakup 2 hal yaitu: tinjauan teori yang

berhubungan dengan permasalahan yang akan dteliti dan tinjauan dari hasil-hasil

penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti (Notoatmodjo,

2010). Dalam tinjauan kepustakaan kali ini akan membahas teori dan konsep

mengenai persepsi, remaja dan perkembangannya, perilaku merokok dan beberapa

penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian “Persepsi Siswa SMP

terhadap Perilaku Merokok di Kelurahan Kemiri Muka, Depok”, serta kerangka

teori yang menjabarkan kaitan antara tiap konsep dan teori yang dijelaskan secara

keseluruhan.

2.1. Teori dan Konsep Terkait

2.1.1. Persepsi

Persepsi merupakan proses menyeleksi, mengorganisasi dan

menginterpretasi sebuah stimulus sensori sehingga menjadi berarti dan

saling berhubungan (Kozier, 1995). Persepsi adalah proses identifikasi

dan interpretasi awal mengenai stimulus berdasarkan informasi yang

diterima melalui 5 panca indera yaitu penglihatan, pendengaran,

perasa, peraba, dan pembau (Stuart & Laraia, 2001). Menurut Potter

dan Perry (1995) persepsi merupakan pandangan ataupun pendapat

seseorang terhadap suatu kejadian (Aruan & Trianingsih, 2006).

Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses akhir

dari pengamatan yang diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses

diterimanya stimulus oleh alat indra lalu diteruskan ke otak untuk

dilakukan proses interpretasi, dan baru kemudian individu menyadari

tentang sesuatu yang dinamakan persepsi (Sunaryo, 2002). Menurut

KBBI persepsi adalah: (1) tanggapan (penerimaan) langsung dari

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 23: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

9

Universitas Indonesia

sesuatu; (2) proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui

pancaindranya (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

Republik Indonesia, 2008). Beberapa pengertian mengenai persepsi

diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa persepsi adalah sebuah proses

yang bertujuan untuk menganalisis, menginterpretasikan atau

memberikan penilaian terhadap stimulus yang diterima oleh indera

manusia yang menghasilkan sebuah pandangan mengenai stimulus

tersebut.

Menurut Stuart dan Sundeen (1995), faktor yang mempengaruhi

persepsi adalah (Hariyani, 2009) :

a. Perhatian yang selektif

Tidak semua rangsangan akan ditanggapi, kecuali rangsangan

tersebut menguntungkan atau bermanfaat atau menarik untuk

diri individu.

b. Ciri-ciri stimulus atau rangsangan

Semakin berbeda baik lebih besar, cepat, kontras, ataupun lebih

lama maka persepsi yang terbentuk juga akan berbeda.

c. Pengalaman masa lalu

Pengalaman masa lalu akan menjadikannya sebagai landasan

berpikir sehingga bila ada stimulus yang baru dan sedikit

termodifikasi biasanya seseorang akan menyamakan dengan

persepsi sebelumnya yang telah tercipta.

d. Kebutuhan dan status emosional

Kebutuhan memotivasi seseorang untuk dapat memenuhinya.

Sedangkan status emosional dapat mempengaruhi semua input

data yang akan mempengaruhi proses dalam menginterpretasi

stimulus dan persepsi yang terbentuk dapat berbedadengan

kedua faktor ini.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 24: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

10

Universitas Indonesia

e. Fungsi sistem saraf

Sistem saraf adalah pusat berpikir sehingga kerusakan baik

dibagian pusat ataupun perifer (indera) dapat merubah

penciptaan persepsi.

Menurut Potter dan Perry (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi adalah faktor interpersonal meliputi tingkat pendidikan,

tingkat perkembangan, latar belakang socio-kultural, faktor emosi,

gender, status kesehatan fisik, nilai dan kepercayaan, serta peran.

(Hariyani, 2009).

Menurut Kozier (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

seseorang adalah (Hariyani, 2009) :

a. Variabel demografis (meliputi usia, jenis kelamin, ras, dan

suku bangsa). Etnisitas atau suku adalah klasifikasi atau

afiliasi dengan setiap kelompok dasar yang dibedakan oleh

adat, karakteristik, bahasa, atau faktor pembeda lain yang

sejenis. Perbedaan ini meluas termasuk ke struktur keluarga,

bahasa, kesukaan makanan, kode, moral, dan ekspresi emosi.

Untuk pengaturan suatu standar perilaku bebrapa kelompok

budaya megnembangkan orientasi rasa bersalah dan rasa malu

(Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L.,

& Schwartz, P. 2003)

b. Variabel sosio-psikologis, yaitu fakor sosial dan emosional.

Fakotr sosial dapat berasal dari keluarga dan luar lingkungan

keluarga. Keluarga mempunyai nilai-nilai yang akan

ditanamkan terhadap anak. Proses tersebut disebut proses

sosialisasi, yaitu proses ketika anak menadapt keyakinan,

nilai, dan perilaku tertentu untuk dapat berfungsi dalam

kelompok tersebut(Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D.,

Winkelstein, M. L., & Schwartz, P. 2003).

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 25: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

11

Universitas Indonesia

c. Tekanan sosial, merupakan pengaruh dari teman kelompok

yang dapat mempengaruhi dalam persepsi mengenai suatu hal.

d. Cues of action, dapat berupa isyarat internal atau eksternal

misalnya perasaan lemah, gejala yang tidak menyenangkan

atau anggapan seseorang terhadap kondisi orang terdekat yang

menderita suatu penyakit.

Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi diatas secara garis besar

dapat di bagi menjadi faktor internal dan eksternal. Internal seperti

faktor demografi, psikologis dan emosional, status kesehatan, nilai dan

kepercayaan, dan kebutuhan. Faktor eksternal seperti tekanan sosial,

lingkungan, peran, dan pengalaman masa lalu.

Damayanti (2001) menjelaskan proses pembentukan persepsi seperti

dibawah ini (Lenarika, 2007).

Skema 2.1 Pembentukan Persepsi

Keterangan:

Transformasi : informasi disesuaikan dengan pengalaman yang ada

dalam memori.

Elaborasi : informasi yang ada diberi tambahan arti.

Kombinasi : gabungan dari transformasi dan elaborasi.

sensoris kombinasi

elaborasi

Panca indera stimulus informasi transformasi persepsi

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 26: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

12

Universitas Indonesia

Penjelasan sederhana yang dapat digambarkan dari skema diatas

bahwa persepsi terbentuk dari adanya stimulus ataupun informasi

yang diterima oleh panca indera kemudian informasi tersebut

diberikan arti oleh saraf pusat dan jadilah persepsi.

Beberapa penelitian mengenai persepsi telah dilakukan oleh para

peneliti terdahulu. Seperti penelitian yang berjudul ”early adolescents‟

persception of cigaratte smoking: Cross-sectional survey in a junior

high school”. Siswa/i di Brooklyn mempunyai persespi bahwa iklan

rokok secara signifikan mempengaruhi teman-teman kelas ataupun

mereka sendiri (sebanyak 27%), 66% mendukung pelarangan iklan

rokok, 8 dari 12 perokok memilih brand rokok yang diiklankan secara

besar-besaran dekat sekolah yang menggambarkan perokok muda,

bahagia, dan sehat. 90% mengenali bahwa merokok berbahaya secara

serius (Sun, Deqing et al, 1998).

Penelitian selanjutnya mengenai persepsi yang bejudul “Perceptions

of Smoking-Related Risk and Benefit as Predictor of Adolescent

Smoking Initiation” pada 395 siswa SMA di California. Hasil

penelitian menunjukkan remaja dengan persepsi rendah mengenai

resiko rokok jangka panjang mempunyai nilai 3,64 kali lebih tinggi

untuk memulai merokok dibandingkan dengan remaja yang

mempunyai persepsi tinggi mengenai resiko jangka lama merokok.

Remaja yang mempunyai persepsi rendah resiko merokok jangka

pendek mempunyai nilai 2,68 kali lebih tinggi untuk memulai

merokok. Remaja yang mempunyai persepi tinggi mengenai kegunaan

merokok mempunyai nilai 3,31 kali lebih tinggi untuk memulai

merokok (Song, A. V. Et al, 2009).

Penelitian lain dari Kastuti Endang Trirahayu Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro dengan judul “Persepsi Remaja Perokok

tentang Dampak Merokok terhadap Kesehatan”, mendapatkan hasil

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 27: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

13

Universitas Indonesia

dari 4 sampel bahwa remaja mempunyai persepsi positif tentang

manfaat merokok yaitu merokok dapat meningkatkan pergaulan dan

persepsi negatifnya adalah meningkatkan manfaat secara material dan

menimbulkan kerugian secara finansial dan kerugian bagi kesehatan

diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Trirahayu, 2009).

2.1.2. Remaja dan Perkembangannya

Remaja adalah suatu masa transisi antara anak-anak dan dewasa

(Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., &

Schwartz, P., 2003). Masa remaja adalah suatu masa dimana

ditemukan perubahan biologi, intelektual, dan psikososial. Remaja

dibagi menjadi 3 fase menurut umurnya yaitu:

Early adolesence, dimulai dari umur 11-14 tahun

Middle adolesence, dimulai dari umur 15-17 tahun

Late adolesence, dimulai dari umur 18-20 tahun

BKKBN (2009) mendefinisikan batasan umur remaja. Batasan usia

remaja adalah 10 sampai 21 tahun. Batasan umur menurut

Departemen Kesehatan remaja dilihat dari segi program pelayanan

adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum menikah

(BKKBN, 2009).

Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja (Wong, D. L., Eaton,

M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003) adalah

a. Perubahan biologis

Meliputi perubahan hormon reproduksi yang merangsang

pematangan seksual. Pematangan ini ditandai dengan ciri

primer ataupun sekunder. Ciri primer adalah ciri kematangan

dari organ seksual remaja. Pria ditandai dengan telah bisa

menghasilkan sperma dan wanita sudah bisa menghasilkan

ovum dibuktikan dengan menstruasi atau menarche.

Sedangkan ciri sekunder adalah perubahan yang menyertai

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 28: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

14

Universitas Indonesia

perubahan primer yang terlihat dari luar. Perempuan seperti

pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut halus disekitar

ketiak dan vagina, panggul melebar, vagina mengeluarkan

cairan. Sedangkan pada pria seperti pundak dan dada

membesar, tumbuh jakun, tumbuh rambut disekitar ketiak dan

kemaluan, penis dan buah zakar membesar, serta suara

menjadi besar.

b. Perkembangan kognitif

Menurut Piaget, 1972 dalam Wong (2003) kemampuan

kognitif remaja bersifat formal operasional yang meliputi

kemampuan berpikir secara abstrak.

c. Perkembangan psikososial

Pada tahap remaja, individu akan mulai menjauh dari

lingkungan keluarganya dan mulai mencari teman sebayanya

dimana ia bisa diterima dikelompoknya (Wong, D. L., Eaton,

M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003)

Perkembangan sosial ini dipengaruhi oleh:

1) Perkembangan seksual

Meliputi perubahan bentuk fisik dan motivasi seksual yang

diperlihatkan dengan perubahan tingkah laku seksual.

Remaja mulai mengenal lawan jenis dan tidak jarang

mereka melakukan hubungan seksual dengan teman

sebayanya baik itu lawan jenis maupun sejenis (Wong, D.

L., Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., &

Schwartz, P., 2003)

2) Perkembangan otonomi

Tugas dasar otonomi pada remaja terdiri dari komponen

emosi, koognitif dan perilaku. Otonomi emosional adalah

aspek kemandirian yang berhubungan dengan perubahan

hubungan individu. Otonomi perilaku merupakan

kemampuan untuk membuat keputusan yang mandiri dan

melakukannya.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 29: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

15

Universitas Indonesia

2.1.3. Perilaku Merokok

Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati

langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan

menurut Stuart & Laraia (2001) perilaku adalah apapun yang dapat

diamati, dicatat, dan diukur. Skinner (1938) mengatakan bahwa

perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus

atau rangsangan dari luar (Notoatmodjo, 2007). Meskipun stimulus

lingkungan mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor internal juga

turut serta mempengaruhi perilaku tersebut. Faktor tersebut

diantaranya adalah pembawaan lahir, fungsi hormonal, dan beberapa

elemen mental emosional. Dari tiga definisi diatas dapat ditarik

menjadi sebuah kesimpulan bahwa perilaku adalah respon manusia

baik yang dapat diamati ataupun tidak dapat diamati oleh pihak luar

yang diawali oleh sebuah stimulus dari luar.

Respon perilaku tehadap stimulus dapat dibedakan menjadi dua

bentuk respon, yaitu:

a. Perilaku tertutup

Respon seseorang terhadap stimulus ini berbentuk tertutup karena

tidak dengan mudah dapat diamati. Respon ini masih terbatas pada

perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap.

b. Perilaku tebuka

Berkebalikan dengan perilaku tertutup, perilaku terbuka adalah

respon yang dengan mudah dapat diamati karena tindakannya

nyata.

Perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang dipengaruhi oleh stimulus.

Teori yang dikemukakan oleh Skinner (1983) dalam Notoatmodjo

(2007) disebut juga teori Stimulus-Organisme-Respon (S-O-R). Teori

ini mendasarkan asumsi bahwa kualitas stimulus ataupun rangsangan

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 30: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

16

Universitas Indonesia

berpengaruh terhadap perilaku individu. Dibawah ini adalah skema

yang telah diolah kembali.

Skema 2.2 Teori SOR

(Sumber: Notoatmodjo, 2007)

Penjelasan diatas semakin menguatkan bahwa kualitas stimulus

mempunyai peranan penting akan respon (perilaku) individu. Perilaku

individu dapat berupa perilaku tertutup ataupun terbuka. Berikut

adalah konsep mengenai perilaku, dibawah ini akan dijelaskan

mengenai rokok ataupun merokok.

“Rokok merupakan gulungan tembakau (kira-kira sebesar

kelingking) yang dibungkus (daun nipah, kertas); --kawung rokok

yang penyalutnya (pembungkusnya) daun enau (aren); --kelembak

rokok yang tembakaunya dibubuhi kelembak; -- rokok yang

tembakaunya di bumbuhi cengkih. Merokok v menghisap rokok;”

(Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia, 2008).

Individu yang merokok dinamakan perokok. Perokok mempunyai

kriteria khusus, Dina Octrafida M. (2010) menuliskan kriteria perokok

mengacu pada definisi WHO dalam Depkes (2004). Kriteria tersebut

adalah individu yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal

stimulus Organisme:

Perhatian-Pengertian-Penerimaan

Reaksi

(perubahan sikap)

Reaksi (perubahan

praktik)

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 31: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

17

Universitas Indonesia

6 bulan selama hidupnya dan masih merokok saat survey dilakukan.

Secara tidak langsung bukan perokok adalah mereka yang tidak

merokok atau merokok setiap hari tetapi kurang dari 6 bulan.

Jadi perilaku merokok dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang

diamati berupa menghisap rokok yang berisi tembakau baik dibungkus

oleh dan nipah, kertas, ataupun aren.

Stimulus dapat mempengaruhi perilaku seperti yang dikemukakan

oleh Notoatmodjo. Persepsi dapat menjadi sebuah stimulus untuk

perilaku seperti yang dilaporkan dalam sebuah jurnal penelitian yang

berjudul “Perception of Tobacco use in early adolescent”. Sampel

total berjumlah 1433 diambil dari siswa-siswi yang mengunjungi 12

pusat pendidikan kesehatan di U.S. (Illonis, Gerogia, Kansas,

Michigan, North Carolina, Pennsylvania, dan Winconsin). Walau

hampir seluruh partisipan (75%) berpikir bahwa remaja yang merokok

sangatlah tidak populer, 60% lebih mengatakan bahwa alasan utama

remaja lain merokok adalah karena mereka percaya bahwa merokok

akan membuat mereka populer (Brown, S. L., Teufel J. L., Birch D.

A., Izenberg, N., dan Lyness, D., 2006).

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 32: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

18

Universitas Indonesia

2.2. Kerangka Teori

Hubungan antar teori mengenai persepsi yang didalamanya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi (faktor-faktor yang

mempengaruhi dibuat saling melengkapi dari berbagai sumber sehingga untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibagian konsep dan teori

mengenai persepsi), kemudian teori mengenai remaja serta perkembangannya, teori perilaku dan konsep mengenai rokok dapat dilihat

dalam skema dibawah ini.

Skema 2.3 Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi

persepsi

Perhatian yang

Selektif

Ciri-Ciri Stimulus/

Rangsangan

Pengalaman Masa

Lalu

Kebutuhan dan Status

Emosional

Fungsi Sistem Saraf

Stuart & Sundeen

Faktor yang

mempengaruhi

persepsi

Demografi

Sosio-psikologis

Tekanan Sosial

Cues of Action

Kozier

Faktor yang mempengaruhi

persepsi

Pendidikan

Tingkat Perkembangan

Latar-Belakang Socio-

Kultural

Gender

Status Kesehatan Fisik

Nilai dan Kepercayaan

Peran

Potter & Perry

Persepsi (perilaku

tertutup) remaja terhadap

perilaku merokok

Stimulus

“perilaku merokok”

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 33: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

19

Universitas Indonesia

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

Bab 3 berisi mengenai 3 komponen yaitu: kerangka konsep, hipotesis, dan definisi

operasional (Notoatmodjo, 2010). Kerangka konsep adalah suatu uraian dan

visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya atau

kaitan antara variabel satu dengan yang lain dari masalah yang ingin diteliti.

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian, namun karena

tujuan utama penelitian kali ini adalah menggambarkan persepsi mengenai

perilaku merokok maka tidak ada hipotesis penelitian. Kemudian bagian ketiga

adalah definisi operasional tiap-tiap variabel yang telah dijabarkan pada kerangka

konsep.

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan penjelasan teori dan konsep yang berhubungan dalam tinjauan

pustaka, peneliti tidak memakai semua kerangka konsep yang ada. Disini

peneliti akan lebih menyoroti variabel demografi dengan latar belakang

sosial dari orang tua sebagai lingkungan terdekat responden serta peran

responden sebagai perokok ataupun bukan perokok. Untuk variabel seperti

pendidikan, tingkat perkembangan, status kesehatan fisik, fungsi sistem

saraf semua dianggap sama atau homogen. Maka dapat dibuat kerangka

konsep penelitian seperti dibawah ini:

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 34: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

20

Universitas Indonesia

Skema 3.1. Kerangka Konsep

Karakteristik Demografi:

Usia

Jenis kelamin

Kelas

Suku

latar belakang sosio kultural

Perkerjaan orang tua

Status perokok orang tua

responden

Peran

Status perokok siswa

Variabel Independen Variabel dependen

Persepsi Siswa

SMP terhadap

Perilaku Merokok

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 35: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

21

Universitas Indonesia

3.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi

operasional

Cara dan alat

ukur

Hasil ukur skala

DEPENDEN:

Persepsi siswa

terhadap

perilaku

merokok

Cara

pandang atau

pendapat

siswa

mengenai

perilaku

merokok.

Persepsi

positif menandakan

siswa

mempunyai

pandangan

seperti

merokok

merugikan

dari segi

kesehatan,fin

ansial,

waktu.

Persepsi

negatif menandakan

siswa

berpandanga

n bahwa

merokok

tidak

menimbulka

n bahaya

ataupun

kerugian.

Cara ukur:

Meminta siswa

(Responden)

untuk

menjawab

kuisioner

mengenai

persepsi siswa

terhadap

perilaku

merokok.

Alat ukur:

Menggunakan

kuisioner skala

likert (skala 1-

5). Untuk

pernyataan

positif dinilai

sebagai berikut.

1= STS (sangat

tidak setuju)

2= TS (tidak

setuju)

3= KS (kurang

setuju)

4= S (Setuju)

5= SS (sangat

setuju)

Untuk

pernyataan

negatif maka

penilaian angka

dibalik tidak

seperti diatas.

Pengukuran

dikatakan

positif ataupun

negatif melihat

median sebagai

cut of point

karena

distribusi data

tidak normal.

Dikatakan

positif jika

jumlah total

skor > 125,

persepsi negatif

jika jumlah

total skor <

125.

Ordinal

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 36: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

22

Universitas Indonesia

VARIABEL

INDEPENDEN:

Usia

Lamanya

umur siswa

(responden)

dihitung dari

lahir (0 hari)

hingga

pengisian

kuisioner.

Pengisian pada

data demografi

di kuisioner.

Hasil jawaban

akan menjadi 5

kategori yaitu:

<11 tahun

11-12 tahun

12-13 tahun

13-14 tahun

>14 tahun

Interval

Jenis kelamin Perbedaan

seks dilihat

dari ciri fisik

dan biologis

siswa

(responden).

Pengisian pada

data demografi

di kuisioner.

Hasil jawaban

terdiri dari 2

pilihan yaitu:

Laki-laki

Perempuan

Nominal

Kelas Tingkatan

kelas siswa

(responden)

di sekolah

saat ini.

Pengisian pada

data demografi

di kuisioner.

Hasil jawaban

berupa 2 plihan

yaitu:

Kelas 7

Kelas 8

Ordinal

Suku Kebudayaan/

kebiasaan

yang biasa

dipakai siswa

(responden)

sehari-hari.

Pengisian pada

data demografi

di kuisioner.

Hasil jawaban

berupa 6 pilihan

antara:

Jawa

Sunda

Batak

Betawi

Padang

Lainnya

Nominal

Pekerjaan orang

tua

Kegiatan

atau aktivitas

atau profesi

baik salah

satu atau

kedua orang

tua lakukan

untuk

memenuhi

kebutuhan

sehari-hari.

Pengisian pada

bagian faktor

yang

mempengaruhi

persepsi di

kuisioner.

Hasil jawaban

pada kuisioner

berupa 2

pilihan yaitu:

Bidang

kesehatan

Bidang non-

kesehatan

Nominal

Status perokok

orang tua siswa

Status salah

satu atau

kedua orang

tua

responden

Pengisian pada

bagian faktor

yang

mempengaruhi

persepsi di

Hasil jawaban

pada kuisioner

berupa 2 pilihan

yaitu:

Perokok

Nominal

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 37: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

23

Universitas Indonesia

sebagai

perokok atau

bukan

perokok.Pero

kok, jika

orang tua

merokok

setiap hari

selama

minimal 6

bulan dan

hingga kini

masih

merokok

kuisioner. Bukan

perokok

Status perokok

siswa

Status

responden

saat

dilakukan

pengambilan

data sebagai

perokok atau

bukan

perokok.Pero

kok, jika

responden

merokok

setiap hari

selama

minimal 6

bulan dan

hingga kini

masih

merokok

Pengisian pada

bagian faktor

yang

mempengaruhi

persepsi di

kuisioner.

Hasil jawaban

pada kuisioner

berupa 2 pilihan

yaitu:

Perokok

Bukan

perokok

Nominal

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 38: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

24

Universitas Indonesia

BAB 4

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB 4 berisikan penjabaran lebih lanjut mengenai cara kerja penelitian karena

pada BAB 4 ini mengandung poin-poin seperti desain penelitian, tempat dan

waktu penelitian, populasi dan sampel, etika penelitian, alat pengumpulan data,

metode pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, jadwal kegiatan, dan

sarana penelitian. Poin-poin tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

4.1. Desain Penelitian

Penelitian “Persepsi Siswa SMP X terhadap Perilaku Merokok di Kelurahan

Kemiri Muka, Depok” mempunyai tujuan utama untuk menggambarkan

persepsi siswa mengenai perilaku merokok. Terdapat variabel dependen dan

independen yang diperlukan serta dikumpulkan dalam waktu yang

bersamaan sehingga penelitian ini berdesain deskriptif cross sectional

dengan variabel kategorik.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan SMP Putra Bangsa Depok yang terletak di kota

Depok. Alasan pemilihan SMP tersebut karena menurut salah satu guru

banyak siswa yang merokok saat istirahat dan terlihat bahwa siswa merokok

diluar lingkungan sekolah saat jam pulang sekolah. Waktu penelitian

dilakukan di bulan September 2011- Juli 2012, pengambilan data dilakukan

pada tanggal 9 mei 2012 dimulai pada pukul 13.00 hingga pukul 17.00.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas 7 dan 8 SMP Putra

Bangsa Depok. Sedangkan sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Kriteria sampel yang akan

diteliti adalah, seperti:

Dapat membaca dan menulis

Setuju untuk menjadi responden

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 39: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

25

Universitas Indonesia

Populasi total berjumlah 198 Siswa dengan rincian 114 Siswa kelas 1 dan

84 Siswa kelas 2. Kelas 3 tidak dijadikan sebagai populasi karena jadwal

siswa yang sudah mulai tidak melakukan proses belajar di sekolah

semenjak pertengahan bulan april 2012.

Sampel diambil dengan metode Non-Random Sampling dengan teknik

Quota Sampling. Besaran sampel dengan menggunakan populasi terbatas

atau diketahui adalah:

Keterangan:

n = n = perkiraan sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat kesalahan yang dipilih (5%)

n =

n = 132.44 sampel, dibulatkan menjadi 133 sampel.

Namun demi mengantisipasi missing data dari 133 sampel tersebut maka

peneliti menambah sekitar 10% dalam pengambilan sampel di lapangan

sehingga jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berjumlah

147 sampel.

Pada hari pengambilan data (Rabu. 9 Mei 2012) didapatkan sampel 150

responden.

N

1 + N (d)2

198

1 + 198 (0.05)2

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 40: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

26

Universitas Indonesia

4.4. Etika Penelitian

Mengajukan surat permohonan izin kepada 2 institusi terkait (Mts

Muhammadiyah 1 Depok dan SMP Putra Bangsa Depok) kemudian

melakukan pendekatan kepada responden dengan prinsip:

Autonomy, kebebasan dalam menetapkan pilihan untuk berpartisipasi

atau menolak keikutsertaan dalam penelitian. Sebelum pengambilan

data peneliti memberikan penejelasan mengenai maksud dan tujuan

penelitian serta memberikan kebebasan pada responden untuk

berpartisipasi ataupun tidak. Dengan memberikan pernyataan “data

kuesioner ini murni untuk kepentingan penelitian dan tidak ada

hubungannya dengan sekolah sehingga kalian bebas untuk

berpartisipasi ataupun tidak”.

Nonmaleficience, tidak melakukan sesuatu yang membahayakan

responden. Pada saat memberikan penjelasan awal peneliti

mengatakan bahwa keikutsertaan mereka tidak ada hubungannya

dengan sekolah ataupun nilai mereka disekolah. Peneliti tidak

memaksa responden untuk berpartisipasi dalam penelitian tapi lebih

menekankan meminta dan memohon kepada seluruh siswa untuk

menjadi responden. Peneliti memberikan pernyataan “saya harap

teman-teman mau berpartisipasi dalam penelitian saya dan bagi yang

berpartisipasi teman-teman akan mendapatkan sebuah souvenir dari

saya”.

Justice, memberikan penjelasan tentang prosedur, tujuan, manfaat

dan kerugian berhubungan dengan keikutsertaan dalam penelitian.

Peneliti memberikan seluruh penjelasan diatas kepada seluruh

responden sebelum mengambil data.

Confidentility, adalah Perlindungan terhadap kerahasiaan responden,

berkata apa adanya dan menepati kesepakatan. Dalam hal ini peneliti

memberikan informasi kepada responden bahwa kerahasiaan

responden akan dijaga dengan mengubah data responden menjadi

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 41: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

27

Universitas Indonesia

sebuah kode yang tidak akan diberikan kepada siapapun kecuali

karena kepentingan hukum.

Informed consent, pelaksanaan persetujuan dari autonomy dan tanda

secara tertulis bahwa responden bersedia dengan sukarela

berpartisipasi dalam penelitian. Pada bagian kuesioner setelah cover

terdapat informed consent dan peneliti menjelaskan maksud dari

informed consent pada seluruh responden serta mengingatkan

responden untuk menandatangani lembar sebagai tanda persetujuan.

Dari 135 responden yang menandatangani informed consent ada

sebanyak 106 dan sisanya terlupa untuk menandatangani, karena

seluruh responden pada saat pengambilan data tidak ada yang

menolak maka peneliti tetap untuk memasukkan kuesioner yang

terlupa ditanda tangani. Informed consent penelitian ini dapat dilihat

di lampiran 1 dalam kuesioner.

4.5. Alat Pengumpul Data

Penelitian menggunakan instrumen pengumpul data berupa kuesioner yang

dibuat untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian serta berisi komponen-

komponen dalam kerangka konsep yang sebelumnya telah dibuat.

Kuesioner terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama mengidentifikasi data

demografi terdiri dari 4 butir pertanyaan, bagian kedua 3 butir pertanyaan

mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi persepsi. Pengisian bagian

pertama dan kedua cara menuliskan jawaban ataupun memberi tanda ceklis

(√) pada tempat yang telah disediakan. Bagian kedua berisi peryataan

tentang persepsi siswa terhadap perilaku merokok. Cara menjawabnya

cukup memberikan tanda silang (x) pada pilihan yang menurut responden

paling sesuai dengan dirinya.

Pernyataan dalam kuesioner bagian ketiga dibagi menjadi 2 kategori yaitu

pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Nilai untuk jawaban dari

pernyataan positif adalah sebagai berikut SS=5, S=4, S=3, TS=2, STS=1.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 42: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

28

Universitas Indonesia

Sedangkan untuk pernyataan negatif penilaian dibalik. Pernyataan positif

terdapat pada nomor 8, 9,10,11,12, 13, 21, 23, 27, 28, 29. Pernyataan negatif

terdapat pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25,

26, 30.

Kuesioner yang akan dipakai dalam penelitian di SMP Putra Bangsa Depok

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas tanggal 2 Mei 2012 di

Mts Muhammadiyah 1 Depok pada 37 siswa. Setelah dilakukan koreksi ada

7 kuesioner yang tidak lengkap, maka uji validitas dan reliabilitas

dilakukan dengan 30 responden. Karena uji validitas menggunakan 30

responden maka r tabel yang digunakan benilai 0,361. Pertanyaan diatas

nilai tersebut berarti valid. Hasil menunjukkan dari 37 pernyataan 7

pernyataan tidak valid (tidak melebihi r tabel) dan alfa cronbach 0,934.

Alfa cronbach menunjukkan nilai reliabilitas kuesioner. Kuesioner dapat

dibilang mempunyai reliabilitas dapat dipercaya dan konsisten

(menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda saat dilakukan pengukuran

dengan alat dan gejala yang sama) bila melebihi nilai r tabel. Sehingga

untuk penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner dengan 30 pernyataan

mengenai perilaku merokok. Kuesioner dapat dilihat di lampiran 1 dan hasil

uji validitas serta reliabilitas pada lampiran 2.

4.6. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan meminta ijin kepada pihak sekolah

yang bersangkutan (Mts Muhammadiyah 1 Depok dan SMP Putra Bangsa

Depok) secara informal terlebih dahulu sembari meminta ijin untuk

mendapatkan data total populasi siswa SMP Putra Bangsa untuk

penghitungan sampel yang dibutuhkan. Setelah mendapatkan ijin, peneliti

membuat surat permohonan ijin pengambilan data penelitian kepada pihak

Fakultas dan mengirimkan kepada 2 sekolah tersebut sebagai langkah

yang lebih formal. Surat permohonan ijin kepada kedua sekolah dapat

dilihat di lampiran 3.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 43: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

29

Universitas Indonesia

Peneliti mendapatkan kepastian ijin dari kedua sekolah (lihat surat balasan

sekolah di lampiran 4), kemudia menunjukkan kuesioner yang akan

dipakai dan menanyakan mengenai prosedur pengambilan data sesuai

dengan jadwal siswa di sekolah. Untuk proses pengambilan data

penelitian, peneliti dibantu oleh salah satu guru yang dari awal perijinan

dihubungi. Peneliti mendapatkan kesempatan dan waktu sekitar 20-30

menit didalam kelas untuk pengambilan data. Dalam kelas peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan serta menjelaskan mengenai penelitian

yang akan dilakukan. Kemudian membagikan seluruh kuesioner sesuai

jumlah siswa di kelas dan diakhiri dengan pemberian souvenir bagi

masing-masing siswa.

4.7. Pengolahan dan Analisis Data

Editing yaitu upaya untuk melakukan pengecekan kuesioner

lengkap, jelas (jawaban semua terbaca), relevan (sesuai dengan

pertanyaan), dan konsisten. Dalam hal ini peneliti mengecek

kelengkapan data kuesioner seluruh responden (150 responden) dan

didapatkan 135 responden dengan data yang lengkap, 15 responden

terdapat beberapa data yang missing.

Coding yaitu kegiatan kode numerik (angka) terhadap data yang

terdiri atas beberapa katagori. Tujuannya mempermudah saat analisa

data dan mempercepat saat memasukkan data. Dalam hal ini penelti

membuat kode kepada seluruh komponen yang ada di kuesioner

seperti yang telah direncakan sebelumnya kemudian membuat kode

yang kuesioner sebagai ganti identitas responden. Setiap kuesioner di

beri kode dari 1 hingga 150. Untuk variabel usia, <11 diberi kode 1;

11-12 diberi kode 2; 12-13 diberi kode 3; 13-14 diberi kode 4; dan

>14 tahun diberi kode 5. Variabel jenis kelamin untuk Laki-laki

diberi kode 1 dan Perempuan diberi kode 2. Variabel suku Jawa

diberi kode 1; Sunda diberi kode 2; Batak diberi kode 3; Betawi

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 44: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

30

Universitas Indonesia

diberi kode 4; Padang diberi kode 5; dan Lainnya diberi kode 6.

Variabel kelas untuk kelas 7 diberi kode 1 dan kelas 8 diberi kode 2.

Variabel pekerjaan orang tua dengan perkejaan dibidang kesehatan

diberi kode 1 dan bekerja dibidang non-kesehatan diberi kode 2.

Variabel status perokok orang tua bila orang tua perokok diberi kode

1 dan bila bukan perokok diberi kode 2. Variabel status perokok

siswa bila siswa adalah perokok diberi kode 1 dan bila bukan

perokok diberi kode 2. Untuk 30 pernyataan mengenai persepsi

pengkodeannya adalah sebagai berikut SS=5, S=4, S=3, TS=2,

STS=1 (bila pernyataan positif). Sedangkan untuk pernyataan negatif

penilaian dibalik

Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

dimasukkan. Dalam tahap ini peneliti memasukkan data tersebut

secara komputerisasi dan melakukan pengecekan kembali data yang

telah dimasukkan dengan data mentah di kuesioner. Hal ini

dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan tidak ada

yang missing, tertukar ataupun typing error. peneliti memastikan

bahwa responden dengan kode 9, 33, 34, 40, 41, 61, 67, 68, 81, 90,

93, 117, 136, 148, dan 150 tidak dimasukkan karena tidak lengkap.

Processing yaitu proses analisa dan data dikelompokan dan diberi

skoring selanjutnya dilakukan perhitungan dan uji statistik terhadap

data. Dalam tahap ini peneliti melakukan analisa statitstik

menggunakan software statistika.

Uji statistik yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis univariat

digunakan untuk menggambarkan secara variabel persepsi dengan masing-

masing karakteristik demografi responden. Kemudian peneliti

menggambarkan persepsi dengan karakteristik demografi serta dilihat dari

faktor-faktor yang mempengaruhi pesepsi.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 45: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

31

Universitas Indonesia

4.8. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan dari peneliti untuk melaksananakan sampai

menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Sept-

Des

2011

Jan

2012

Feb

2012

Mar

2012

Apr

2012

Mei

2012

Jun

2012

Juli

2012

Agu

2012

1. Penyusunan

proposal

2. Perijinan

3. Pengumpulan

data

4. Analisis data

5. Diseminasi

hasil

4.9. Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: notebook, alat tulis,

alat-alat daftar pertanyaan (kuesioner), surat ijin penelitian, surat

persetujuan responden (Inform Consent), jurnal, internet, dan buku-buku

yang menunjang penelitian.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 46: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

32

Universitas Indonesia

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian yang telah di lakukan di SMP

Putra Bangsa Depok. Hasil penelitian disajikan melalui analisis univariat meliputi

gambaran distribusi usia siswa, distribusi jenis kelamin siswa, distribusi suku

siswa, distribusi kelas siswa, distribusi pekerjaan orang tua siswa, distribusi status

perokok orang tua siswa, distribusi status perokok siswa, dan distribusi persepsi

siswa. Kemudian dilanjutkan dengan distrbusi persepsi dilihat dari tiap

karakteristik demografi dan faktor yang mempengaruhi persepsi.

5.1. Gambaran Usia Responden

Tabel 5.1

Distribusi usia siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012 (n=135)

Usia Jumlah Presentase

<11 tahun - -

11-12 tahun 4 3.0

12-13 tahun 40 29.6

13-14 tahun 57 42.2

>14 tahun 34 25.2

Total 135 100.0

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 135 responden, usia responden terbanyak

berada pada usia 12-13 dan 13-14 tahun. Hal ini bisa dipahami karena memang

responden diambil hanya dari kelas 7 dan 8 SMP saja.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 47: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

33

Universitas Indonesia

5.2. Gambaran Jenis Kelamin Responden

Tabel 5.2

Distribusi jenis kelamin siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012 (n=135)

Jenis kelamin Jumlah Presentase

laki-laki 68 50.4

perempuan 67 49.6

Total 135 100.0

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jenis kelamin responden lebih banyak laki laki

dengan jumlah 68 responden dengan presentase 50.4%

5.3. Gambaran Suku Responden

Tabel 5.3

Distribusi suku siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012 (n=135)

Suku Jumlah Presentase

Jawa 50 37.0

Sunda 14 10.4

Batak 1 0.7

Betawi 53 39.3

Padang 9 6.7

Lainnya 8 5.9

Total 135 100.0

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa distribusi suku responden didominasi oleh suku

betawi sebesar 39.3% dan kemudian disusul suku Jawa dengan 37%. Hal ini dapat

dipahami karena secara demografi SMP PUTRA BANGSA berada Depok Jawa

Barat. Karena proses akulturasi masyarakat Jawa disekitar bermukim di wilayah

Depok.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 48: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

34

Universitas Indonesia

5.4. Gambaran Kelas Responden

Tabel 5.4

Distribusi kelas siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012 (n=135)

Kelas Jumlah Presentase

Tujuh 76 56.3

Delapan 59 43.7

Total 135 100.0

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa distribusi kelas responden paling banyak berada

pada kelas Tujuh SMP dengan jumlah 76 responden dengan presentase 56.3%.

5.5. Gambaran Pekerjaan Orang Tua Responden

Tabel 5.5

Distribusi pekerjaan orang tua siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012 (n=135)

Pekerjaan orang tua Jumlah Presentase

Bidang kesehatan 3 2.2

Bidang non-kesehatan 132 97.8

Total 135 100.0

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa distribusi perkejaan orang tua responden hampir

keseluruhan adalah bidang non kesehatan dengan jumlah 132 responden dengan

presentase 97.8%.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 49: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

35

Universitas Indonesia

5.6. Gambaran Status Perokok Orang Tua Responden

Tabel 5.6

Distribusi status perokok orang tua siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012

(n=135)

Status perokok orang

tua

Jumlah Presentase

Perokok 93 68.9

Bukan perokok 42 31.1

Total 135 100.0

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa lingkukngan responden lebih besar dipengaruhi

oleh orang tua yang berstatus perokok. Terlihat distribusi status perokok orang tua

responden lebih besar pada status perokok dengan jumlah 93 orang tua responden

dengan presentase 68.9%.

5.7. Gambaran Status Perokok Responden

Tabel 5.7

Distribusi status perokok siswa SMP Putra Bangsa, Depok, 2012 (n=135)

Status perokok siswa Jumlah Presentase

Perokok 12 8.9

Bukan perokok 123 91.1

Total 135 100.0

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa distribusi status perokok responden menunjukkan

hanya sekitar 12 responden saja yang berstatus sebagai perokok dengan presentase

8.9%. hal tersebut bisa dipahami melihat definisi perokok menurut DepKes harus

minimal 6 bulan setiap hari merokok

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 50: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

36

Universitas Indonesia

Kemudian bagian berikutnya adalah analisis distribusi persepsi siswa terhadap

perilaku merokok. Dari keseluruhan skor maka didapat nilai minimal 65 dan

maksimal 150. Nilai terbanyak (Modus) adalah 134, nilai tengah (Median) 125,

dan rata-rata (Mean) 123,74. Hasil memperlihatkan bahwa nilai modus > median

> mean. Hal ini menandakan bahwa distribusi data tidak normal dan kurva

melenceng ke arah kiri. Hal ini juga dibuktikan dengan pembagian antara nilai

skewness/ standar error of skewnes yaitu 0,914/0,209 dimana hasilnya > 2.

Distribusi normal bila hasil pembagian < 2. Lebih jelasnya bisa dilihat dari hasil

mentah pada bagian lampiran 5.

Karena distribusi tidak normal maka untuk pengkatagorian persepsi positif

ataupun negatif digunakan median sebagai cut of point. Sehingga seorang siswa

dikatakan mempunyai persepsi negatif bila skor total <125 dan positif bila > 125.

Maka hasil dari distribusi persepsi siswa terhadap perilaku merokok adalah

sebagai berikut:

5.8. Gambaran Persepsi Siswa terhadap Perilaku Merokok

Tabel 5.8

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok, Depok,

2012 (n=135)

Persepsi siswa Jumlah Presentase

Persepsi negatif 65 48.1

Persepsi positif 70 51.9

Total 135 100.0

Dari tabel yang tersaji diatas diketahui bahwa distribusi persepsi siswa terhadap

perilaku merokok bersifat heterogen karena satu sama lain hanya berselisih 3,8%.

Persepsi responden lebih didominasi persepsi positif dengan jumlah responden 70

dan presentase 51.9%. Berarti mayoritas responden memandang merokok sebagai

kegiatan merugikan baik secara kesehatan, materi, finansial, waktu.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 51: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

37

Universitas Indonesia

5.9. Gambaran Persepsi Responden dillihat dari Usia

Tabel 5.9

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok dilihat

dari usia, Depok, 2012 (n=135)

Usia responden Persepsi negatif Persepsi positif Total

<11 tahun - - -

11-12 tahun 3

2.22%

1

0.74%

4

2.96%

12-13 tahun

14

10.37%

26

19.26%

40

29.63%

13-14 tahun

23

17.03%

34

25.19%

57

42.22%

>14 tahun

25

18.52%

9

6.67%

34

25.19%

Total 65

48.1%

70

51.9%

135

100.0%

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa persepsi negatif paling banyak berada pada rentang

umur >14 tahun dan positif pada rentang umur13-14 tahun.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 52: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

38

Universitas Indonesia

5.10. Gambaran Persepsi Siswa dillihat dari Jenis Kelamin

Tabel 5.10

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok dilihat

dari jenis kelamin, Depok, 2012 (n=135)

Jenis kelamin

responden

Persepsi negatif Persepsi positif Total

Laki-laki 47

34.81%

21

15.56%

68

50.37%

perempuan 18

13.33%

49

36.3%

67

49.63%

Total 65

48.1%

70

51.9%

135

100.0%

Tabel 5.10 menunjukkan 34,81% responden berjenis kelamin laki-laki berpersepsi

negatif. Jika dibandingkan dengan perempuan yang mempunyai presentase

13.33% maka responden berjenis kelamin laki-laki berpersepsi negatif adalah 2,6

putra bangsa lebih banyak dibandingkan perempuan

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 53: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

39

Universitas Indonesia

5.11. Gambaran Persepsi Siswa dillihat dari Suku

Tabel 5.11

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok dilihat

dari suku, Depok, 2012 (n=135)

Suku responden Persepsi negatif Persepsi positif Total

Jawa 24

17.78%

26

19.26%

50

37.04%

Sunda 7

5.185%

7

5.185%

14

10.37%

Batak 1

0.74%

0 1

0.74%

Betawi

26

19.26%

27

20%

53

39.26%

Padang 2

1.48%

7

5.185%

9

6.67%

Lainnya 5

3.70%

3

2.22%

8

5.93%

Total 65

48.1%

70

51.9%

135

100.0%

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa distribusi persepsi siswa terhadap perilaku

merokok berdasarkan suku menunjukkan hasil dimana responden berpersepsi

positif ataupun negatfi terbanyak berada pada suku betawi.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 54: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

40

Universitas Indonesia

5.12. Gambaran Persepsi Siswa dillihat dari Kelas

Tabel 5.12

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok dilihat

dari kelas, Depok, 2012 (n=135)

Kelas responden Persepsi negatif Persepsi positif Total

Tujuh 36

26.67%

40

29.63%

76

56.3%

Delapan 29

21.5%

30

22.22%

59

43.7%

Total 65

48.1%

70

51.9%

135

100.0%

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa distribusi persepsi siswa terhadap perilaku

merokok berdasarkan kelas bahwa kedua kelas didominasi oleh persepsi positif

namun dengan tidak begitu banyak perbedaan dengan responden berpersepsi

negatif.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 55: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

41

Universitas Indonesia

5.13. Gambaran Persepsi Siswa dillihat dari Pekerjaan Orang Tua

Tabel 5.13

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok dilihat

dari pekerjaan orang tua, Depok, 2012 (n=135)

Pekerjaan orang

tua

Persepsi negatif Persepsi positif Total

Bidang kesehatan 2

1.48%

1

0.74%

3

2.22%

Bidang non-

kesehatan

63

46.67%

69

51.11%

132

97.78%

Total 65

48.1%

70

51.9%

135

100.0%

Tabel 5.13 menunjukkan bahwa distribusi persepsi siswa berdasarkan pekerjaan

orang tua memiliki distribusi persepsi yang berbeda. 51,11% responden

berpersepsi positif dengan orang tua bekerja dibidang non kesehatan.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 56: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

42

Universitas Indonesia

5.14. Gambaran Persepsi Siswa dillihat dari Status Perokok Orang Tua

Tabel 5.14

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok dilihat

dari status perokok orang tua, Depok, 2012 (n=135)

Status perokok

orang tua

persepsi negatif persepsi positif Total

Perokok

43

31.85%

50

37.04%

93

68.89%

Bukan perokok 22

16.3%

20

14.81%

42

31.11%

Total 65

48.1%

70

51.9%

135

100.0%

Tabel 5.14 menunjukkan distribusi persepsi siswa terhadap status perokok orang

tua menunjukkan responden dengan orang tua perokok didominasi oleh persepsi

positif sebesar 37,04%.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 57: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

43

Universitas Indonesia

5.15. Gambaran Persepsi Siswa dillihat dari Status Perokok Siswa

Tabel 5.15

Distribusi persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok dilihat

dari status perokok, Depok, 2012 (n=135)

Status perokok

responden

persepsi negatif persepsi positif Total

Perokok

9

6.67%

3

2.22%

12

8.89%

Bukan perokok 56

41.48%

67

49.63%

123

91.11%

Total 65

48.1%

70

51.9%

135

100.0%

Distribusi persepsi siswa terhadap perilaku merokok berdasarkan status perokok

responden juga menunjukkan hasil bahwa responden yang bukan perokok

cenderung memiliki persepsi yang positif terhadap perilaku merokok dibuktikan

dengan presentase sebesar 49,63% pada tabel di atas.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 58: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

44

Universitas Indonesia

BAB 6

PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan hasil yang telah didapatkan pada

BAB 5 ditinjau dari teori-teori dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian “Persepsi Siswa SMP Putra Bangsa

terhadap Perilaku Merokok di Kelurahan Kemiri Muka, Depok”.

6.1. Gambaran Karakteristik Demografi Responden

Gambaran karakteristik demografi responden untuk penelitian Persepsi Siswa

SMP Putra Bangsa terhadap Perilaku Merokok di Kelurahan Kemiri Muka,

Depok terdiri dari 4 bagian yaitu usia, jenis kelamin, suku, dan kelas. Masing-

masing gambaran karakteristik responden tersebut akan dibahas pada paragraf

dibawah ini.

Penelitian ini mengambil sampel usia siswa remaja terutama remaja awal.

Usia responden didominasi oleh usia13-14 tahun kemudian diikuti oleh 12-13

tahun. Remaja awal berkisar antara 11-14 tahun sehingga seluruh responden

secara tahap perkembangan baik fisik, kognitif dan psikososialnya berada

pada level yang sama. Perkembangan fisik meliputi perubahan hormon yang

ditandai dengan ciri primer dan sekunder (Wong, D. L., Eaton, M. H.,

Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003). Individu pada usia ini

mulai bisa berpikir secara abstrak, mandiri, membentuk kelompok serta mulai

menjauhi lingkungan keluarga (Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D.,

Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003). Pada saat penelitian siswa kelas 9

tidak dimasukkan sebagai anggota Populasi dikarenakan oleh jadwal yang

tidak memungkinkan untuk pengambilan data. Sehingga dapat dipahami

responden didominasi oleh usia 12-14 tahun, karena siswa kelas 7 dan 8

secara umum berada pada usia tersebut. Sisanya adalah >14 tahun dan usia

11-12 tahun.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 59: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

45

Universitas Indonesia

Jenis kelamin dari 135 responden didominasi laki-laki berjumlah 68

responden. Jenis kelamin merupakan salah satu variabel demografis yang

mempengaruhi persepsi seseorang (Kozier 2004 dalam Hariyani 2009).

Begitu juga variabel usia yang dibahas pada paragraf sebelumnya. Sehingga

variabel ini akan mempengaruhi persepsi individu dan perlu untuk dilihat.

Secara tahap perkembangan remaja memiliki perkembangan fisik yang

membedakan secara jenis kelamin. Yaitu perkembangan biologi/ fisik yang

ditandai dengan ciri primer dan sekunder. Ciri primer adalah mulai

memproduksi sel sperma bagi laki-laki dan ovum bagi perempuan.

Sedangkan ciri sekunder adalah ciri secara fisik seperti pertumbuhan

payudara, rambut halus di sekitar kemaluan bagi perempuan. Pundak dan

dada membesar, tumbuh jakun, penis dan buah zakar memebesar dan suara

menjadi besar bagi pria. Hasil penelitian Bariid (2008) yang berjudul

“Hubungan Karakteristik Remaja dengan Persepsi Remaja mengenai Bahaya

Merokok pada Remaja” dengan sampel 205 responden mendapatkan hasil

bahwa laki-laki mempunyai peluang 1,4 kali berpersepsi negatif

dibandingkan dengan perempuan. teori Kozier dan hasil penelitian Bariid

menegaskan memang secara gender atau jenis kelamin akan mempengaruhi

persepsi individu. jumlah responden laki-laki yang lebih banyak

dibandingkan perempuan seharusnya distribusi persepsi akan cenderung

negatif, tetapi hasil penelitian ini tidaklah didominasi oleh persepsi negatif.

Hasil variabel suku responden didominasi oleh suku Betawi kemudian Jawa.

Suku merupakan salah satu variabel demografis yang mempengaruhi individu

(Kozier 2004 dalam Hariyani 2009). Suku merupakan klasifikasi atau afiliasi

dengan setiap kelompok dasar yang dibedakan oleh adat, karakteristik,

bahasa, atau faktor pembeda lain yang sejenis. Beberapa kelompok budaya

atau suku mempunyai standar perilaku yang diatur menggunakan orientasi

rasa malu atau orientas rasa bersalah (Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D.,

Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003).

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 60: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

46

Universitas Indonesia

Responden lebih banyak berasal dari kelas 7. Kelas merupakan tingkatan

ataupun tempat responden menuntut ilmu di SMP Putra Bangsa. Pada tahap

remaja, individu mulai menjauhi dari lingkuran keluarga intinya dan mulai

mencari teman dan membentuk kelompok (Wong, D. L., Eaton, M. H.,

Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003). Sehingga pengaruh

teman sekolah/ teman kelas akan sangat besar pengaruhnya pada responden.

Pembentukan persepsi juga dipengaruhi oleh tekanan sosial (Kozier 2004

dalam Hariyani 2009), maka pembentukan persepsi responden akan banyak

dipengaruhi oleh lingkungan kelas. Peneliti mengambil kelas 7 dan 8. Setelah

ini, paragraf selanjutnya akan membahas mengenai gambaran faktor yang

mempengaruhi persepsi.

6.2. Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Gambaran faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi menjadi 2 kategori

yaitu: latar belakang sosio-kultural dan peran. Sosio-kultural dikembangkan

menjadi pekejaan orang tua dan status perokok orang tua responden. Faktor

peran dikembangkan menjadi status perokok siswa. Paragraf selanjutnya akan

membahas mengenai gambaran dari ketiga sub faktor diatas.

Pekerjaan orang tua dari 135 responden didominasi oleh bidang non

kesehatan sehingga dapat dikatakan bahwa pekerjaan orang tua responden di

SMP Putra Bangsa bersifat homogen. Menurut Bariid (2008) orang tua yang

berperan aktif mempunyai peluang 1,55 kali untuk membuat remaja

berpersepsi positif. Bila orang tua responden bekerja pada bidang kesehatan

diharapkan orang tua mempunyai pengetahun tinggi mengenai kesehatan dan

memahami mengenai baik atau buruknya perilaku merokok sehingga mampu

berperan dalam penanaman nilai kesehatan mengenai perilaku merokok.

Status perokok orang tua responden lebih banyak berstatus sebagai perokok

sebanyak 93 orang. Pembagian status perokok ataupun bukan perokok

mengacu pada pengertian ataupun definisi yang dibuat oleh WHO dalam

DepKes (2004) dimana perokok adalah individu yang merokok setiap hari

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 61: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

47

Universitas Indonesia

untuk jangka waktu minimal 6 bulan selama hidupnya dan masih merokok

saat survey dilakukan (M., Dina Octafrida, 2010). Kozier (2004) dalam

Hariyani, 2009 menyebutkan bahwa faktor yang mempegaruhi persepsi salah

satunya adalah variabel sosio-psikologis. Faktor tersebut dapat dijabarkan

menjadi lingkungan dan faktor emosional yang mempengaruhi persepsi

individu. Lingkungan ini dapat dibagi lagi menjadi lingkungan keluarga inti

dan lingkungan luar (teman, dll). Anak (remaja) akan mendapatkan nilai,

keyakinan, dan perilaku dalam kelompok (dalam hal ini keluarga) melalui

sebuah proses sosialisasi (Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D.,

Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003).

Menurut Stuart dan Sundeen (1995) dalam Hariyani, 2009 faktor yang

mempengaruhi persepsi salah satunya adalah ciri stimulus atau rangsangan,

semakin besar, cepat, kontras ataupun lebih lama. Sehingga dapat

disimpulkan dengan orang tua sebagai perokok maka akan menurunkan nilai,

ataupun keyakinan serta perilaku yang mendukung perilaku merokok.

Semakin lama individu hidup dengan seorang perokok maka akan

mempengaruhi persepsi yang akan tercipta.

Status perokok responden didapatkan bahwa responden didominasi oleh

bukan perokok sebanyak 123 responden dari 135. Pendefinisian perokok

mengikuti WHO dalam DepKes (2004). Sehingga 123 ini bukanlah

responden yang tidak pernah merokok atau mereka adalah individu yang

merokok namun tidak setiap hari selama minimal 6 bulan. Menurut Potter dan

Perry (2001) dalam Hariyani, 2009 menyebutkan bahwa peran merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi. Secara logika seseorang yang

berperan atau berstatus sebagai perokok maka akan melihat perilaku merokok

dari sudut pandang yang mendukung. Sehingga pembagian responden

menjadi 2 kategori ini akan menegaskan mengenai gambaran persepsi dari

kedua kategori tersebut.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 62: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

48

Universitas Indonesia

6.3. Gambaran Persepsi Siswa terhadap Perilaku Merokok

Persepsi adalah sebuah proses yang bertujuan untuk menganalisis,

menginterpretasikan atau memberikan penilaian terhadap stimulus yang

diterima oleh indera manusia yang menghasilkan sebuah pandangan

mengenai stimulus tersebut (Stuart &Laraia, 2001). Dalam hal ini stimulus

tersebut adalah perilaku merokok. Gambaran persepsi siswa akan

dikategorikan menjadi kategori persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi

positif mempunyai arti bahwa responden mempunyai pandangan bahwa

merokok menimbulkan kerugian secara kesehatan, ekonomi, waktu, dll.

Sedangkan persepsi negatif berarti pandangan responden terhadap perilaku

merokok adalah mundukung dan tidak menilai perilaku merokok sebagai

perilaku yang buruk dan merugikan.

Seluruh nilai total persepsi telah dilakukan uji statistik univariat dan

menghasilkan pembagian 2 kategori di atas. Dari 135 responden distribusi

persepsi mereka bersifat heterogen karena satu sama lain hanya berbeda

sedikit. Namun persepsi responden lebih banyak atau didominasi oleh

persepsi positif sebanyak 70 orang dengan presentase 51,9%. Hal ini

menandakan bahwa setengah lebih dari total responden mempunyai konsep

ataupun pandangan yang baik mengenai perilaku merokok.

Beberapa penelitian yang membahas mengenai persepsi terhadap perilaku

merokok seperti yang dilakukan oleh Trirahayu (2009), penelititan ini

berjudul “Persepsi Remaja Perokok tentang dampak Rokok terhadap

Kesehatan” yang berdesain kualitatif dengan metode pengumpulan data

indepth review dimana jumlah sampel 4 orang. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa merokok dapat meningkatkan pergaulan dan

meningkatkan bermanfaat secara materi dan persepi remaja tentang bahaya

merokok meliputi bahwa rokok menimbulkan kerugian secara finansial dan

kerugian bagi kesehatan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 63: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

49

Universitas Indonesia

Penelitian Bariid (2008) yang berjudul “Hubungan Karakteristik Remaja

dengan Persepsi Remaja mengenai Bahaya Merokok pada Remaja”.

Mendapatkan hasil bahwa persepsi remaja adalah persepsi negatif. Detailnya

adalah sebagai berikut: Persepsi Positif sebesar 102 responden (49,8%) dan

Persepsi Negatif 103 responden (50,2%). Usia dan persepsi tidak memiliki

hubungan dengan nilai p value (0,843) . Tidak ada hubungan bermakna antara

jenis kelamin dan persepsi karena nilai p value < 0,05 (0,296); laki-laki 1,4

kali berpeluang untuk berpersepsi negatif dibanding perempuan (OR= 1,395;

CI= 95%). Ada hubungan bermakna antara status merokok dengan persepsi, p

value (0,011). Perokok mempunyai peluang 3,62 kali untuk berpersepsi

negatif terhadap merokok dibanding bukan perokok (OR= 3,619; CI= 95%).

Tidak ada hubungan bermakna antara peran orang tua dan persepsi, p value

(0,168). Orang tua yang berperan mempunyai peluang 1,55 kali untuk

bepersepsi positif dibanding dengan yang tidak (OR= 1,552). Tidak ada

hubungan bermakna antara teman dan persepsi; p value (1,000).

Persepsi siswa mendapatkan hasil yang berbeda dengan penelitian Bariid

(2008). Namun sebenarnya detail perbedaan kedua kategori persepsi tidaklah

berbeda. Mengacu pada hasil penelitian Bariid (2008), laki-laki berpeluang

berpersepsi negatif. Penelitian penulis didominasi oleh laki-laki tetapi hasil

akhir bahwa responden mempunyai persepsi positif. Tapi perbedaan ini dapat

dianalisis melihat dari variabel status perokok siswa. Status perokok siswa

didominasi oleh bukan perokok, menurut penelitian Bariid (2008) perokok

berpeluang 3,62 kali untuk berpersepsi negatif. Maka, penelitian Bariid

mendukung hasil penelitian penulis.

Pandangan responden sesuai dengan hasil penelitian Trirahayu mengenai

dampak buruk merokok. Pandangan responden terhadap merokok dilihat dari

segi kesehatan mempunyai pandangan yang baik dimana hampir seluruh

responden (91,1%) mengerti bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan

yang akan menimbulkan banyak penyakit sebagai akibatnya. Begitu pula

dengan pandangan bahwa merokok membahayakan orang lain, responden

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 64: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

50

Universitas Indonesia

sebanyak 88,9% menyetujuinya dengan tegas. Sehingga dapat dikatakan

bahwa responden mempunyai persepsi terhadap merokok yang positif dilihat

dari segi kesehatan. Kemudian sebanyak 89,6% responden dengan tegas

mengatakan bahwa merokok membuang-buang uang. Untuk pernyataan kali

ini bisa dikarenakan secara finansial responden/ siswa mempunyai uang saku

yang sedikit sehingga berpendapat seperti di atas atau memang siswa

mempunyai pandangan yang memang baik.

Dapat disimpulkan dari hasil pembahasan di atas bahwa hampir seluruh

responden mempunyai pemahaman yang baik bahwa merokok dapat

membahayakan kesehatan diri sendiri dan membahayakan orang lain. tapi

melihat bahwa responden yang berpersepsi negatif cukup banyak dan hampir

mendekati responden berpersepsi positif. Sehingga faktor yang membuat

responden mempunyai persepsi negatif adalah faktor diluar kesehatan.

Melihat bahwa gambaran persepsi siswa yang negatif cukup besar dan

mendekati presentase persepsi positif maka responden atau siswa SMP Putra

Bangsa perlu diberikan pendidikan kesehatan yang menekankan pada materi-

materi diluar materi mengenai kesehatan.

6.4. Gambaran Persepsi dilihat dari Karakteristik Demografi Responden

Paragraf berikutnya adalah untuk melihat gambaran persepsi dilihat dari tiap

karakteristik demografi responden. Gambaran persepsi akan dilihat dari usia,

jenis kelamin, suku, dan kelas.

Pertama diawali dengan gambaran persepsi dilihat dari usia responden. Hasil

menunjukkan bahwa umur >14 tahun mempunyai persepsi negatif paling

banyak dengan presenase 18,52%. Menurut kozier (1995) dalam Hariyani,

2009 salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi adalah ciri simulus atau

rangsangan. Semakin lama waktu responden berinteraksi dengan suatu

stimulus maka persepsi yang terbentuk juga akan berbeda. Hal ini sesuai

dengan penelitian kali ini dimana responden berumur >14 tahun mempunyai

persepsi negatif terbesar dibanding rentang umur dibawahnya. Karena itu

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 65: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

51

Universitas Indonesia

penting juga bagi orang tua responden dalam memberikan stimulus terhadap

remaja terutama dalam hal perilaku merokok. Alangkah lebih baik bila

memang orang tua merokok tidak didepan anak-anak (remaja) sehingga

remaja dapat mempunyai persepsi yang mendukung terhadap perilaku

merokok.

Gambaran persepsi dilihat dari jenis kelamin mendapatkan hasil yang saling

berkebalikan. Responden berjenis kelamin laki-laki didominasi oleh pesepsi

negatif sebesar 34,81 % dan perempuan di dominasi oleh persepsi positif.

Responden berjenis kelamin perempuan yang berpersepsi negatif sebesar

13,33%. Bila dibandingkan, maka responden laki lebih banyak 2,6 kali

berpersepsi negatif dibandingkan perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian

Bariid dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa laki-laki 1,4 kali

berpeluang untuk berpersepsi negatif dibanding perempuan (OR= 1, 395; CI=

95%). Hal ini bisa dikarenakan masih cukup tingginya pandangan bahwa

merokok membuat laki-laki terlihat jantan. Dari 135 responden hanya 77%

yang secara tegas berpendapat bahwa mereka tidak setuju bahwa merokok

membuat laki-laki terlihat jantan. Bila pandangan tersebut tetap bertahan

dikalangan remaja laki-laki yang memang mulai membentuk kelompok dan

mudah terpengaruh oleh tekanan teman disekitar maka persepsi remaja laki-

laki mengenai perilaku merokok akan didominasi oleh persepsi negatif. Maka

dari hasil pembahasan diatas perlu dititik beratkan dalam pemberian

pendidikan kesehatan terhadap laki-laki dibandingkan terhadap perempuan.

Gambaran persepsi dilihat dari suku didominasi oleh persepsi positif dengan

presentase 20% pada suku betawi. Kemudian diikuti oleh persepsi negatif

sebesar 19,26% pada suku betawi juga. Kedua persepsi tersebut berada pada

suku betawi. Sedangkan lainnya hanya menunjukkan presentase kecil.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa kelompok mempunyai

penerapan dalam mengatur perilaku atau untuk menanamkan nilai dengan

orientasi malu dan orientasi rasa bersalah (Wong, D. L., Eaton, M. H.,

Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003). Kenyataannya hampir

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 66: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

52

Universitas Indonesia

seluruh kelompok tidak melakukan pengaturan perilaku atau penanaman nilai

mengenai perilaku merokok adalah sesuatu yang merugikan dilihat dari hasil

dimana 68,9% orang tua responden adalah perokok. Hal tersebut malah

mengajarkan dan membiasakan anak untuk menerima perilaku merokok

orang tua dan akan menganggap merokok sebagai hal yang biasa. Sehingga

perlu dilakukan pula pendidikan kesehatan terhadap orang tua agar para orang

tua tidak memberikan contoh perilaku merokok terhadap anak-anak karena

anak akan membuat persepsi yang kemudian akan cenderung untuk

berperilaku merokok.

Gambaran persepsi dilihat dari kelas responden mempunyai hasil yang sama

yaitu berpersepsi positif. Kelas tujuh mempunyai presentasi 29,63% yang

berpersepsi positif dan kelas 8 dengan presentase 22,22%. Kelas merupakan

lingkungan terkuat dari remaja karena remaja mulai membentuk kelompok

dan menjauhi lingkungan keluarga (Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D.,

Winkelstein, M. L., & Schwartz, P., 2003). Sebelumnya telah dijelaskan

bahwa sampel bukan perokok adalah 123 sehingga sampel dengan status

perokok adalah 12 responden. Menurut distribusi kelas, perokok paling

banyak berada pada kelas 8 dengan jumlah 10 orang (7,4% dari sample total)

dan 2 orang perokok (1,5% sampel total). Penelitian yang berjudul

“Perception Of Tobacco Use In Early Adolescent” yang dilakukan oleh

Brown, S. L., Teufel J. L., Birch D. A., Izenberg, N., dan Lyness, D. (2006)

dengan sampel total berjumlah 1433 diambil dari siswa-siswi yang

mengunjungi 12 pusat pendidikan kesehatan di U.S. (Illonis, Georgia,

Kansas, Michigan, North Carolina, Pennsylvania, dan Winconsin)

mendapatkan hasil bahwa peluang responden akan mencoba merokok bila

teman baik mereka merokok adalah 2 kali.

Kemudian peneltian Sahara (2009) mendapatkan hasil bahwa responden yang

merokok karena pengaruh teman sebanyak 91%. Dari data diatas dapat

dikatakan bahwa teman mempunyai pengaruh bagi remaja untuk mempunyai

persepsi mendukung atau untuk berperilaku merokok. Hasil peneltian kali ini

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 67: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

53

Universitas Indonesia

mendukung pernyataan diatas. Dimana perokok lebih banyak berada di kelas

8 dan hasil menunjukkan bahwa responden berpersepsi positif di kedua kelas

lebih didominasi oleh responden yang berasal dari kelas 7. Sehingga penting

untuk anak usia remaja dalam membentuk kelompok bermain, terutama bila

mempunyai kelompok bermain dengan perokok. Apabila remaja tidak

mempunyai prinsip ataupun konsep berpikir yang kuat maka akan lebih

mudah untuk terbawa nilai-nilai yang mendukung terhadap perilaku merokok.

6.5. Gambaran Persepsi dilihat dari Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Gambaran persepsi ini akan dilihat dari pekerjaan orang tua, status perokok

orang tua, dan status perokok siswa. Untuk melihat gambaran persepsi lebih

jauh dan membandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Baik hasil

akhirnya adalah saling mendukung ataupun saling bertolak belakang dengan

penelitian sebelumnya.

Pertama adalah gambaran persepsi dilihat dari pekerjaan orang tua responden.

Persepsi responden didominasi oleh persepsi negatif dengan presentase

51,11% dengan pekerjaan orang tua di bidang non kesehatan. Variabel

pekerjaan orang tua dimasukkan sebagai faktor lingkungan dan pengetahuan.

Dengan pekerjaan di bidang kesehatan diharapakan orang tua dapat

menurunkan pengetahuan mengenai baik buruknya rokok terhadap remaja

sehingga mempengaruhi persepsi remaja. Penelitian Bariid (2008)

mendapatkan hasil bahwa orang tua yang berperan aktif berpeluang 1,55 kali

lebih besar remaja berpersepsi positif. Hasil di atas cukup berbeda, dimana

responden dengan orang tua bekerja dibidang non kesehatan didominasi oleh

persepsi positif. Hasil tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah

satunya karena remaja mulai lebih banyak berinteraksi dengan teman

kelompok. Sehingga proses penanaman nilai-nilai dipengaruhi cukup banyak

oleh lingkungan pertemanannya.

Gambaran persepsi siswa dilihat dari status perokok orang tua didominasi

oleh persepsi positif sebesar 37,04%. Keluarga mempunyai peran dalam

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 68: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

54

Universitas Indonesia

pembentukan persepsi ataupun tindakan dan kebiasaan. Penanaman nilai dan

kebiasaan ataupun perilaku terjadi melalui proses sosialisasi (Wong, D. L.,

Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P. 2003). Hal ini

juga dibuktikan oleh penelitian Sahara (2009) dimana responden menjawab

bahwa merokok karena mendapat pengaruh oleh keluarga sebanyak 54%.

Kemudian penelitian Brown, S. L., Teufel J. L., Birch D. A., Izenberg, N.,

dan Lyness, D. (2006) mendapatkan hasil bahwa remaja yang tinggal bersama

perokok dirumahnya beresiko untuk 2 kali untuk merokok. Kemudian bila di

lingkungan rumah remaja tidak ada yang melarang untuk merokok maka

remaja akan berpeluang 2 kali untuk merokok. 2 penelitian sebelumnya ini

menandakan bahwa keluarga juga mempunyai peran terhadap pembentukan

persepsi ataupun perilaku remaja. Tetapi hasil penelitian penulis cukup

berbeda dan tidak mendukung hasil penelitian diatas.

Gambaran persepsi dilihat dari status perokok responden mendapatkan hasil

bahwa responden dengan status perokok mempunyai persepsi negatif sebesar

6,67% dan bukan perokok didominasi oleh persepsi positif. Hasil penelitian

penulis sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bariid

(2008). Dimana status merokok dan persepsi mempunyai hubungan bermakna

karena p value (0,011) > 0,05. Kemudian perokok mempunyai peluang 3,62

kali untuk berpersepsi negatif terhadap merokok dibanding bukan perkokok

(OR= 3,619; CI= 95%).

Seperti yang di tulis dalam kozier (1995) dalam Hariyani, 2009. Peran

mempengaruhi persepsi, dimana seseorang yang berperan sebagai perokok

akan cenderung mendukung dan mempunyai persepsi negatif karena salah

satu sifat rokok yang bersifat adiktif. Dari sini faktor kebutuhan berperan dan

mempengaruhi proses pembentukan persepsi seseorang. Sehingga siswa yang

memang sudah merasa merokok menjadi kebutuhan akan mempunyai

persepsi bahwa merokok tidaklah merugikan dan dapat membantu mereka

dalam pemenuhan baik pemenuhan kepuasan tersendiri ataupun pemberian

kesenangan dan sebagainya. Contoh lainnya adalah individu yang telah

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 69: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

55

Universitas Indonesia

menjadi ketagihan dengan rokok akan menganggap bahwa perilaku merokok

dapat mengurangi stress. Hal ini dibuktikan dengan distribusi responden

dalam menjawab mengenai pernyataan “merokok dapat mengurangi stress”

hanya 71,1% yang tegas mengatakan bahwa merokok tidak mengurangi

stress. Maka penting untuk para orang tua untuk memberikan contoh kepada

remaja (anak) dalam mencontohkan perilaku koping dalam menangani sebuah

masalah agar remaja tidak menggunakan koping yang tidak merusak remaja

baik secara kesehatan, emosional, ataupun secara kognitif.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 70: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

56

Universitas Indonesia

6.6. Keterbatasan penelitian

Beberapa poin keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut. Peneliti tidak

mencantumkan seluruh populasi karena kelas 9 tidak lagi melakukan proses

belajar mengajar. Jika penelitian dilakukan jauh lebih awal 1 bulan atau 2

bulan maka kemungkinan kelas 9 diikutsertakan akan semakin besar.

Kemudia dari variabel suku, peneliti masih kurang untuk teori mengenai cara

kelompok untuk mengatur standar perilaku ataupun penelitian mengenai

variabel suku dan persepsi merokok. Terakhir, penelitian ini adalah penelitian

yang berdesain deskripitf dengan tujuan menggambarkan, sehingga tidak

melihat hubungan faktor-faktor diatas terhadap persepsi mengenai perilaku

merokok. Serta tidak melihat faktor manakah yang mempunyai perngaruh

paling besar.

6.7. Implikasi keperawatan

Penelitian ini belum memberikan pemahaman secara teoritismengenai

pandangan individu usia remaja awal (SMP) terhadap perilaku merokok,

karena hanya menggunakan 1 sekolah. Namun setidaknya memberikan

pemahaman mengenai pandangan remaja di SMP Putra Bangsa mengenai

perilaku merokok yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Kemudian, hasil

penelitian ini dapat menjadi sebuah data dasar untuk penelitian keperawatan

dengan tingkatan lebih tinggi seperti penelitian untuk meilihat persepsi siswa

SMP se-Depok dengan mendata seluruh sekolah dan memilih sekolah untuk

dijadikan tempat penelitian dengan teknik random. Kemudian dapat juga

sebagai landasan dalam penelitian yang mencari hubungan ataupun perbedaan

(bivariat) mengenai perilaku merokok pada usia remaja.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 71: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

57

Universitas Indonesia

BAB 7

PENUTUP

7.1. Kesimpulan

Penelitian berjudul ” Persepsi Siswa SMP Putra Bangsa terhadap Perilaku

Merokok di Kelurahan Kemiri Muka, Depok” didominasi oleh laki-laki,

berada pada rentang umur 12-14 tahun, berasal dari suku Betawi,

didominasi oleh bukan perokok, orang tua responden terbanyak adalah

perokok dan bekerja dibidang non kesehatan.

Gambaran persepsi responden didominasi oleh persepsi positif. Kemudian

dilihat dari usia didapatkan hasil bahwa usia terbesar mempunyai persepsi

negatif terbesar pula. Jenis kelamin memperlihatkan bahwa laki-laki lebih

banyak berpersepsi negatif dibandingkan perempuan. Variabel suku

memperlihatkan bahwa persepsi positif dan negatif terbesar berada pada

suku betawi. Dilihat dari kelas mendapatkan hasil bahwa persepsi negatif

terbanyak berada di kelas 8 sesuai dengan jumlah perokok terbanyak

berada di kelas 8.

Gambaran persepsi dilihat dari status perkokok orang tua responden dan

pekerjaan orang tua responden mendapatkan hasil dimana responden

dengan orang tua perokok dan bekerja dibidang non kesehatan

didominasi oleh persepsi positif. Siswa yang berstatus bukan perokok

mempunyai persepsi positif.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 72: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

58

Universitas Indonesia

Saran

Untuk sekolah SMP Putra Bangsa Depok perlu untuk melakukan

pendidikan kesehatan terhadap siswa dengan berpartnership dengan

tenaga kesehatan atau instansi kesehatan. Memberikan edukasi

mengenai perilaku merokok dengan menitikberatkan kepada fakotr

diluar kesehatan. Materi yang perlu di masukkan adalah materi

mengenai cara yang membangun dalam mengatasi stres,

mengeliminasi pendapat bahwa merokok membuat laki-laki jantan.

Pendidikan kesehatan dapat dilakukan setiap setahun sekali.

Kemudian perlu juga diberikan pendidikan kesehatan kepada orang

tua siswa mengenai contoh figur orang tua dirumah agar anak atau

remaja tidak mendukung perilaku merokok pada saat pengambilan

raport ataupun dapat dilakukan pada saat registrasi ulang.

Untuk perawat komunitas atau perawat puskesmas dapat memberikan

edukasi kepada siswa SMP untuk menekan angka perilaku merokok

dengan cara melakukan pendidikan kesehatan. Bentuk pendidikan

kesehatan dapat seperti mengadakan acara Talk Show, mengundang

pembicara yang cukup mempunyai pengaruh dikalangan remaja

(idola remaja). Pendidikan kesehatan dapat dilakukan minimal setiap

tahun ajaran baru atau dengan waktu yang bisa disesuaikan. Selain itu

juga dapat menghidupkan UKS SMP Putra Bangsa dan memberikan

pendidikan kesehatan dengan cara perawat sebagai pembina dalam

UKS tersebut.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 73: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

59

Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Adam, R. (2011). Peran KPAI dituntut Tekan Jumlah Perokok Anak. Oktober 12,

2011. http://kesehatan.liputan6.com/read/356672/peran-kpai-dituntut-tekan-

jumlah-perokok-anakperan-kpai-dituntut-tekan-jumlah-perokok-anak

Aprilia, E. P. (2011). Pengusaha Rokok Dukung Banding Keputusan WTO. Maret

05, 2012. http://www.tempo.co/read/news/2011/09/12/090355851/Pengusaha-

Rokok-Dukung-Banding-Keputusan-WTO

Aruan, H. N. L., & Trianingsih, D. (2006). Laporan hasil penelitian “Persepsi

Orang Tua tentang Anak Balita Obesitas”. Depok

Badan penelitian dan perkembangan DepKes RI. (2008). Laporan Hasil Riset

Kesehatan Dasar (RISKESDA) nasional 2007. Oktober 4, 2011.

kesehatan.kebumenkab.go.id/data/lapriskesdas.pdf

Badan penelitian dan perkembangan DepKes RI. (2011). Riset Kesehatan Dasar

(riskesda) 2010. Oktober 12, 2011.

www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/laporan2010/

Bariid, B. (2008). Hubungan Karakteristik Remaja dengan Persepsi Remaja

mengenai Bahaya Merokok pada Remaja. Laporan penelitian tidak

dipublikasikan: Depok FIK UI.

BKKBN. (2009). Tanya Jawab KRR. Oktober 11,

2011.http://ceria.bkkbn.go.id/referensi/substansi/detail/19 12:34

Brown, S. L., Teufel J. L., Birch D. A., Izenberg, N., dan Lyness, D. (2006).

Perception of Tobacco Use in Early Adolescent. The Journal of Primary

Prevention. Volume 27. No. 5. Oktober 11, 2011.

Depkes RI. (2009). Profil kesehatan indonesia 2008. Jakarta: Depertemen

Kesehatan RI

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 74: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

60

Universitas Indonesia

Eerten, T. W. V. (2011). April 2, 2012. http://www.rnw.nl/bahasa-

indonesia/article/merokok-buruk-bagi-remaja

Hariyani, H. (2009). Hubungan Persepsi Ibu tentang Komunikasi Fungsional

dengan Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 Tahun di Kelurahan Pondok Cina,

Depok. Laporan penelitian tidak dipublikasikan: FIK UI, Depok.

Lega, N., & Widhaningsih, N. (2004). Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap

Konsep: Citra Diri Remaja Pria di SLTPN 217 Jakarta Timur. Laporan

penelitian tidak dipublikasikan: FIK UI, Depok.

Lenarika. (2007). Persepsi Remaja terhadap Individu yang Mengalami Gangguan

Jiwa di RW 09 Kelurahan Cijantung. Laporan penelitian tidak dipublikasikan:

FIK UI, Depok .

M. Dina Octrafida (2010). Hubungan Merokok dengan Katarak di Poliklinik Mata

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. April 13,

2012.http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25418

Maradona, S. (2011). Uhuk..Uhuk.. Jumlah Perokok di Indonesia Meningkat

Pesat. Desember 9, 2011.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/07/27/loz6nq-uhukuhuk-

jumlah-perokok-di-indonesia-meningkat-pesat

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Potter P. A. & Perry A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008).

Desember 23, 2011.http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

Sahara, I. (2009). Perilaku Merokok pada Mahasiswa Universitas Indonesia.

Laporan penelitian tidak dipublikasikan: Depok FIK UI.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 75: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

61

Universitas Indonesia

Saria, A. (2008). Hubungan Pengetahuan Perokok Aktif tentang Bahaya Merokok

dengan Frekuensi Merokok Mahasiswa Universitas Indonesia. Laporan

penelitian tidak dipublikasikan: FIK UI, Depok.

Song, A. V., et al. (2009). “Perceptions of Smoking-Related Risk and Benefit as

Predictor of Adolescent Smoking Initiation”. American Public Health

Association. Volume 99. Pages 487-92. Oktober 11, 2011.

http://search.proquest.com/docview/215085871?accountid=17242

Stuart & Laraia. (2001). Principles And Practices Of Psychiatric Nursing 7th

Ed.

St. Louis: mosby

Sun, Deqing et al. (1998). Early Adolescents „Persception of Cigaratte Smoking:

Cross-Sectional Survey In A Junior High School‟. Volume 33. Page 805-10.

Oktober 11, 2011.

http://search.proquest.com/docview/195928789?accountid=17242

Sunaryo. (2002). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: penerbit buku kedokteran

EGC.

TCSC-IAKMI. (2009). Fakta Tembakau “Permasalahannya di Indonesia Tahun

2009”. Desember 19, 2011.

http://www.indofbh.org/tcscindo/assets/applets/Buku_Profil_Kesehatan_Final_

Revisi_vhie.pdf

Timmreck, T. C. (2001). Epidemiologi: suatu pengantar edisi 2. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Trirahayu, K. E. (2009). Persepsi Remaja Perokok tentang Dampak Merokok

Terhadap Kesehatan. November 11, 2011. http://eprints.undip.ac.id/9260/

WHO. (2002). Tobacco atlas 2002. Oktober 12, 2011.

http://www.WHO.int/entity/tobacco/en/atlas7.pdf

WHO. (2002). Tobacco atlas 2002. Oktober 12, 2011.

http://www.WHO.int/entity/tobacco/en/atlas8.pdf

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 76: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

62

Universitas Indonesia

WHO. (2006). World no tobacco day 2006. Oktober 12, 2011.

http://www.WHO.int/tobacco/wntd/2006/en/index.html

WHO. (2008).WHO Report on Global Tobacco Epidemic, 2008. Oktober 12,

2011. http://www.WHO.int/tobacco/mpower/gtcr_download/en/index.html

WHO. (2011). Tobacco. Maret 05, 2012.

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs339/en/

WHO/AFRO. (2009) Tobacco Atlas 3rd edition. Oktober 11, 2011.

http://www.afro.WHO.int/en/component/docman/doc_download/2402-chapter-

7-cigarette-consumption.html

Widowati, A., Rif‟atus, A., & Utami, Y. (2010). Hubungan Perilaku dengan

Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Bina Karya Mandiri. Laporan

penelitian tidak dipublikasikan: FIK UI, Depok.

Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P.

(2003). Nursing care of infant and children 7th

edition. St. louis: Mosby.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 77: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

Lampiran 1: Kuesioner

UNIVERSITAS INDONESIA

PERSEPSI SISWA SMP X TERHADAP PERILAKU

MEROKOK DI KELURAHAN KEMIRI MUKA, DEPOK

KUESIONER PENELITIAN

NURHIDAYAT

0806334205

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA REGULER

DEPOK

2012

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 78: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

Persetujuan Tertulis untuk Partisipasi dalam Penelitian

Persepsi Siswa SMP X terhadap Perilaku Merokok di kelurahan Kemiri

Muka, Depok

Saya (peneliti) meminta partisipasi Anda dalam penelitian. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang Persepsi siswa SMP terhadap

perilaku merokok. Peneliti (Saya) akan memberikan lembar persetujuan ini, dan

menjelaskan bahwa keterlibatan anda di dalam penelitian ini atas dasar sukarela.

Nama saya/peneliti adalah Nurhidayat. Saya Mahasiswa di Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia. Saya dapat dihubungi di nomor telpon +62-

852-1836-1747. Penelitian ini merupakan bagian dari persyaratan untuk Program

Pendidikan Sarjana saya di Universitas Indonesia. Pembimbing saya adalah Ns.

Widyatuti S.Kp., M.Kes., Sp.Kom dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia, Indonesia.

Penelitian ini melibatkan147 siswa SMP Putra Bangsa. Keputusan anda untuk ikut

atau pun tidak dalam penelitian ini, tidak berpengaruh pada status Pelajar anda di

tempat anda menuntut ilmu. Dan apabila anda memutuskan berpartisipasi, anda

bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian kapan pun.

Kuesioner yang akan saya berikan terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama berisi

pertanyaan tentang demografi seperti nama, usia, jenis kelamin, kelas, suku.

Bagian kedua berisi pertanyaan mengenai faktor yang mempengaruhi persepsi

seperti pekerjaan orang tua, orang tua perokok atau bukan, dan apakah siswa

perokok. Bagian ketiga berisi mengenai persepi anda terhadap perilaku merokok.

Saya akan menjaga kerahasiaan anda dan keterlibatan anda dalam penelitian ini.

Semua kuesioner yang telah terisi hanya akan diberikan nomor kode yang tidak

bisa digunakan untuk mengidentifikasi identitas anda. Namun, jika diperlukan

catatan penelitian ini dapat dijadikan barang bukti apabila pengadilan

memintanya.

Setelah membaca informasi di atas dan memahami tentang tujuan penelitian dan

peran yang diharapkan dari saya di dalam penelitian ini, saya setuju untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Depok, 2012

(ttd. Responden)

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 79: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

Kode: (diisi peneliti)

Lembar kuisioner

Persepsi Siswa SMP X terhadap Perilaku Merokok di Kelurahan Kemiri Muka,

Depok

Petunjuk pengisian kuisioner:

1. Bacalah terlebih dahulu setiap poin pertanyaan dengan teliti.

2. Kuisioner ini terdiri dari 3 bagian. Bagian A. berisikan data demografi

responden yang dapat di jawab dengan menuliskan langsung jawaban

ataupun dengan memilih salah satu pilihan yang tersedia. Bagian B.

Berisikan pertanyaan mengenai faktor yang mempengaruhi persepsi,

responden dapat memilih pilihan yang tersedia. Bagian C. berisikan

pernyataan-pernyataan mengenai persepsi merokok yang dijawab dengan

menceklist (√) salah satu pilihan dari STS (Sangat Tidak Setuju), TS

(kurang setuju), KS (kurang setuju), S (setuju), dan SS (sangat setuju).

3. Bila ingin merubah pilihan pada salah satu poin atau lebih maka cukup

dengan memberi tanda sama dengan (=) pada pilihan yang salah kemudian

pilih jawaban yang dianggap sesuai dengan menceklist seperti cara poin

nomor 2.

4. Setelah selesai, coba cek kembali dari awal hingga akhir untuk

mengantisipasi poin pertanyaan yang belum terisi

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 80: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

A. Data Demografi

Petunjuk: isilah dengan dengan menuliskan langsung jawaban anda dan

menceklist (√) bagian berupa pilihan.

Nama:

Usia:

<11 thn 13-14 thn

11-12 thn

12-13 thn

>14 thn

Jenis kelamin:

Laki-laki Perempuan

Suku:

Jawa

Sunda

Batak

Betawi

Padang

Lainnya, sebutkan

Kelas:

7 SMP

8 SMP

9 SMP

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 81: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

B. Faktor yang mempengaruhi persepsi

Petunjuk: isilah dengan dengan menceklist (√) bagian berupa pilihan.

Pekerjaan orang tua:

Bidang kesehatan,

sebutkan

Bidang non-kesehatan

Orang tua perokok atau bukan

Perokok, jika salah satu atau kedua orang tua merokok setiap hari

selama minimal 6 bulan dan hingga kini masih merokok.

Bukan perokok

Perokok atau bukan

Perokok, jika anda merokok setiap hari selama minimal 6 bulan

dan hingga kini masih merokok.

Bukan perokok

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 82: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

C. Persepsi Siswa terhadap Perilaku Merokok

Petunjuk: jawablah dengan memberi ceklist (√) pada salah satu pilihan.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. Merokok membuat seseorang terlihat keren

2. Merokok salah satu simbol kedewasaan

3.

Koordinasi gerakan saat merokok, dimulai dari

menghisap dan mengeluarkan asap sangat menarik

perhatian

4. Merokok membuat seseorang populer dan terkenal

5. Merokok membuat seseorang mempunyai banyak

teman

6. Wanita yang merokok terlihat lebih menarik

7. Merokok membuat laki-laki terlihat jantan

8. Merokok hanya membuang-buang uang saja

9. Merokok hanya membuang-buang waktu saja

10. Merokok dapat membahayakan diri sendiri

11. Merokok dapat membahayakan orang disekitar

12. Kebiasaan merokok seharusnya ditinggalkan

13. Merokok berdampak buruk bagi kesehatan

14. Pria yang menolak merokok terlihat seperti „banci‟

15. Merokok menjadi kebutuhan remaja saat ini

16. Merokok membantu pelajar dalam penyerapan

materi pelajaran

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 83: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

No. Pernyataan STS TS KS S SS

17. Merokok dapat mengurangi stres

18. Merokok menghilangkan kebosanan

19. Merokok membuat seseorang lebih percaya diri

20. Merokok boleh dilakukan dimana saja

21. Merokok menyebabkan bau yang tidak

menyenangkan

22. Merokok menjadi tren remaja saat ini

23.

Merokok tidak boleh dilakukan di tempat fasilitas

kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat bermain

anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja

dan tempat umum

24. Merokok adalah cara praktis atau mudah dalam

melupakan masalah

25. Merokok terlihat menyenangkan

26. Merokok membuat seseorang terlihat lebih

bersemangat dan ceria

27. Petugas kesehatan seperti dokter, perawat, apoteker,

dan lainnya sebaiknya menjauhi perilaku merokok.

28. Baik anak, remaja, dewasa ataupun lansia lebih baik

menjauhi perilaku merokok

29. Merokok dapat membuat seseorang cepat lelah saat

berolahraga

30. Seseorang yang merokok terlihat modern

-----------Selesai-----------

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 84: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

“Terima kasih atas partisipasi Anda dalam penelitian saya”

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 85: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

Lampiran 2: Hasil mentah uji validitas

Case Processing Summary N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.934 36

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, peneliti melakukan uji validitas

menggunakan 30 responden dengan item pernyataan sebanyak 36. Sebelumnya

peneliti menguji dengan 37 per nyataan. Namun dengan 37 pernyataan alpha

cronbach yang didapatkan leibh kecil sehingga peneliti menggunakan 36

pernyataan.

Dari 36 pernyataan didapatkan nilai alpha cronbach 0,934. Peneliti menggunakan

30 responden sehingga menngunakan r tabel sebesar 0,361. Nilai alpha cronbcah

> r tabel (0,361) maka kuesioner peneliti mempunyai nilai reliabilitas cukup

tinggi dan baik. Reliabilitas mempunyai arti bahwa kuesioner peneliti cukup

konssiten bila dilakukan uji ulang sehingga mendapatkan hasil yang tidak jauh

berbeda.

Tabel dibawah ini akan memperlihatkan pernyataan mana saja yang valid.

Pernyataan valid bila nilai “corrected item-total correction” > dari r tabel (0,361).

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

pernyataan 1 137.60 452.731 .440 .933

pernyataan 2 138.03 449.275 .429 .933

pernyataan 3 137.73 446.340 .486 .933

pernyataan 4 137.33 452.644 .612 .932

pernyataan 5 137.60 446.041 .606 .932

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 86: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

pernyataan 6 137.00 458.207 .377 .933

pernyataan 7 138.20 443.614 .422 .933

pernyataan 8 137.47 439.016 .643 .931

pernyataan 9 137.30 446.286 .676 .931

pernyataan 10 137.13 444.051 .777 .931

pernyataan 11 137.27 446.064 .605 .932

pernyataan 12 137.13 462.533 .206 .934

pernyataan 13 137.03 454.447 .318 .934

pernyataan 14 137.57 443.357 .445 .933

pernyataan 15 138.13 459.016 .175 .936

pernyataan 16 137.30 446.010 .582 .932

pernyataan 17 138.30 447.114 .336 .935

pernyataan 18 137.90 425.886 .773 .929

pernyataan 19 137.27 439.237 .675 .931

pernyataan 20 138.30 433.803 .675 .931

pernyataan 21 138.30 431.045 .799 .929

pernyataan 22 138.33 427.954 .825 .929

pernyataan 23 138.00 420.345 .775 .929

pernyataan 24 137.67 450.644 .336 .934

pernyataan 25 137.90 432.162 .738 .930

pernyataan 26 137.57 446.875 .351 .934

pernyataan 27 138.13 439.085 .649 .931

pernyataan 28 137.67 454.851 .242 .935

pernyataan 29 138.17 430.833 .588 .932

pernyataan 30 138.23 430.254 .677 .930

pernyataan 31 137.97 450.792 .272 .935

pernyataan 32 137.40 439.352 .644 .931

pernyataan 33 137.77 456.185 .207 .936

pernyataan 34 137.20 438.579 .641 .931

pernyataan 35 137.60 449.834 .363 .934

pernyataan 36 137.67 438.161 .655 .931

Dari 36 pernyataan terdapat 27 pernyataan yang valid dan 9 pernyataan yang tidak

valid. Tapi pernyataan nomor 13, 17, 24, dan 26 mempunyai nilai yang

mendektati nilai r tabel. Peneliti mencoba menghitung ulang secara manual dan

pernyataan 17, 24, dan 26 mendapatkan nilai valid. Sehingga total pernyataan

yang dipakai dalam kuesioner berjumlah 30 pernyataan.

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 87: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

Lampiran 3: Surat ijin sekolah

Surat permohonan ijin uji validitas di Mts Muhammadiyah 1 Depok

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 88: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

Surat permohonan ijin pengambilan data di SMP Putra Bangsa Depok

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 89: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

Lampiran 4: Surat balasan sekolah

Surat balasan untuk uji validitas dari Mts Muhammadiyah 1 Depok

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 90: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

Surat : pelaksanaan penelitian di SMP Putra Bangsa Depok

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 91: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

Lampiran 5: Hasil mentah analisis distribusi persepsi

Tabel di bawah ini adalah tabel distribusi skor persepsi 135 responden.

Distribusi skor persepsi rseponden

Skor Frekuensi Presentase Presentase Kumulatif

65 1 .7 .7

82 1 .7 1.5

85 1 .7 2.2

88 1 .7 3.0

89 1 .7 3.7

91 1 .7 4.4

96 2 1.5 5.9

99 1 .7 6.7

101 1 .7 7.4

102 1 .7 8.1

104 2 1.5 9.6

106 2 1.5 11.1

107 4 3.0 14.1

108 2 1.5 15.6

109 1 .7 16.3

110 2 1.5 17.8

111 1 .7 18.5

112 1 .7 19.3

113 1 .7 20.0

114 4 3.0 23.0

115 6 4.4 27.4

116 1 .7 28.1

117 3 2.2 30.4

118 3 2.2 32.6

119 3 2.2 34.8

120 1 .7 35.6

121 4 3.0 38.5

122 4 3.0 41.5

123 4 3.0 44.4

124 5 3.7 48.1

125 4 3.0 51.1

126 3 2.2 53.3

127 1 .7 54.1

128 3 2.2 56.3

129 5 3.7 60.0

130 1 .7 60.7

131 3 2.2 63.0

132 5 3.7 66.7

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 92: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

Dari tabel di atas dilakukan analisis univariat sehingga mendapatkan hasil seperti

dibawah ini

N Valid 135

Missing 0

Mean 123.74

Std. Error of Mean 1.296

Median 125.00

Mode 134

Skewness -.914

Std. Error of Skewness .209

Kurtosis 1.260

Std. Error of Kurtosis .414

Range 85

Minimum 65

Maximum 150

Dari keseluruhan skor 135 responden didapat nilai minimal 65 dan maksimal 150.

Nilai terbanyak (Modus) adalah 134, nilai tengah (Median) 125, dan rata-rata

(Mean) 123,74.(modus, mean, median, dan lainnya). Hasil memperlihatkan bahwa

nilai modus > median > mean. Hal ini menandakan bahwa distribusi data tidak

normal dan kurva melenceng ke arah kiri. Hal ini juga dibuktikan dengan

133 5 3.7 70.4

134 7 5.2 75.6

135 3 2.2 77.8

136 4 3.0 80.7

137 2 1.5 82.2

138 5 3.7 85.9

139 1 .7 86.7

140 2 1.5 88.1

141 6 4.4 92.6

142 2 1.5 94.1

143 1 .7 94.8

144 2 1.5 96.3

146 1 .7 97.0

147 1 .7 97.8

148 1 .7 98.5

150 2 1.5 100.0

Total 135 100.0

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.

Page 93: PERSEPSI SISWA SMP PUTRA BANGSA TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309050-S 43125-Persepsi... · responden dengan orang tua perokok serta bekerja di

(Lanjutan)

pembagian antara nilai skkewness/ standar error of skewnes yaitu 0,914/0,209

dimana hasilnya > 2. Begitu pula pembagian kurtosis dan std. Error kurtosisnya

>2. Distribusi normal bila hasil pembagian skewness ataupun kurtosisnya < 2.

Karena distribusi tidak normal maka cut of point yang dipakai adalah median =

125. Kurva dapat dilihat dibawah ini

Persepsi siswa..., NUrhidayat, FIK UI, 2012.