persepsi masyarakat terhadap politik...

25
1 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK UANG DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA CEMAGA SELATAN KECAMATAN BUNGURAN SELATAN KABUPATEN NATUNA TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Pemerintahan OLEH SISWANDI NIM: 110565201003 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: vuthuy

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

1

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK UANG

DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA CEMAGA SELATAN

KECAMATAN BUNGURAN SELATAN KABUPATEN NATUNA

TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Pemerintahan

OLEH

SISWANDI

NIM: 110565201003

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

2

ABSTRAK

Politik uang merupakan suatu masalah yang mempengaruhi proses

penyelenggaraan pemilu yang baik dalam pemilihan Kepala Desa Cemaga

Selatan. Masyarakat menganggap politik uang adalah hal yang umum untuk

mempengaruhi suara kandidat yang tepat kepala desa rakyat. Bagaimana suatu

masalah yang telah dilarang oleh Undang-Undang bisa dianggap suatu masalah

yang biasa oleh masyarakat setempat. Penulis meneliti dengan judul “Persepsi

Masyarakat Terhadap Politik Uang Dalam Pemilihan Kepala Desa Cemaga

Selatan Kecamatan Bunguran Selatan Kabupaten Natuna. Penelitian ini adalah

penelitian kualitatif maka segala hasil wawancara dan observasi langsung

dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf yang menjelaskan persepsi

mayarakat terhadap politik uang yang di jelaskan menurut indikator persepsi.

Tujuan penelitian ini Sebagai bahan pertimbangan dan masuk kepada pihak terkait

seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilu

(BAWASLU) untuk menjaga, mengawasi, serta tegas dalam mengawal jalannya

penyelenggaraan pemilihan umum, agar tidak merusak nilai-nilai Demokrasi

dengan praktik politik uang yang sering tarjadi di Desa Cemaga Selatan

Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna. Persepsi menurut Robbins

terbagi dua Positif dan Negatif masyarakat cemaga selatan ini tergolong dalam

persepsi positif, karna masyarakat memiliki pemikiran positif terhadap politik

uang yang dibagikan calon jika calon tersebut ingin mendapatkan dukungan dari

masyarakat, jika calon ingin menang uang merupakan faktor pertama mendukung

kemenangan calon, masyarakat juga cendrung melakukan dukungan terhadap

calon atau tim sukses yang membagikan uang kepada masyarakat.dengan alasan

jika calon tidak menggunakan uang untuk dibagikan kepada masyarakat maka

calon tersebut tidak akan menang dalam pemilu.

Kata kunci : Persepsi dan Politik uang

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

3

Latar Belakang Masalah

Politik Uang bukanlah hal baru di dunia politik, bukan yang pertama kali kita

dengar. Politik uang seakan-akan menjadi hal yang tidak penting untuk

dibicarakan. Politik juga bukanlah uang hibah dan juga bukan uang zakat ataupun

hadiah. Uang tersebut hanyalah sebuah media untuk memikat atau mempengaruhi

seseorang untuk memberikan suara maupun dukungan dan ini sangat tidak di

perbolehkan dalam suatu pemilihan umum.

Dengan kondisi masyarakat Indonesia dibawah rata dengan ekonomi lemah,

tidak sedikit para calon wakil rakyat dalam kampanye pemilihan kepala daerah

memberikan sedikit uang kepada rakyat supaya mereka terpilih, sehingga

menjadikan itu senjata ampuh untuk menarik simpatisan. Memang ada beberapa

alasan hal tersebut dilakukan misalnya untuk mengganti jam kerja, ada yang

bilang itu semua untuk sedekah akan tetapi yang namanya politik uang tetap saja

ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada

calon pemilih maka semakin besar pula kemungkinan terpilih, karena dengan

uang yang diberikan kepada masyarakat/calon pemilih akan menentukan siapa

yang mereka akan pilih kelak dalam pemilihan umum. Dari situlah Politik Uang

mulai berjalan yang seharusnya masyarakat itu mengetahui bahwa hal tersebut

tidak di perkenankan disuatu pilkada. Yang perlu digaris bawahi adalah sudahkah

masyarakat itu mengetahui uang itu sebenarnya darimana, kenapa,dan bagaimana

nantinya setelah uang itu diberikan. Mungkin kebanyakan orang menganggap

Politik Uang suatu hal yang biasa saja yang mungkin tidak menimbulkan dampak

Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

4

apapun, tetapi dalam kenyataannya setelah kami mengkaji bahwa Politik Uang

sangat mempengaruhi daya pilih masyarakat terhadap para calon dalam pemilu.

Politik uang seharusnya tidak di jadikan sarana dalam menyukseskan

pimilihan umum baik di tingkat desa, kabupaten, provinsi, maupun nasional.

Seharusnya para calon wakil rakyat bisa membuktikan bagaimana dedikasinya

sebagai calon wakil rakyat, tidak harus memberikan seikat uang untuk di iming-

imingkan kepada masyarakat. Seharusnya BAWASLU lebih jeli lagi dan

perspektif serta konsisten dalam mengembang tugasnya sebagai pengawas,

sehingga Politik Uang ini tidak menjadi pilihan sebagai sarana terpilihnya suatu

kandidat baik pemilihan tingkat desa, kabupaten, provinsi, maupun nasional

karena kekuasaan yang semestinya diberikan melalui suatu kebebasan telah dibeli

dengan uang. Dampaknya, pembangunan menjadi tidak lancar dan daerah yang di

pimpin tidak bisa bersaing dengan daerah lain yang proses lahirnya pemimpin

dengan baik atau tidak di pengaruhi oleh politik uang. Sehingga masyarakat

seharusnya berfikir dua kali jika menerima uang dari para kandidat yang

menginginkan dirinya agar bisa terpilih.

Selain itu di tingkat desa untuk pemilihan kepala desa di kenal dengan

Pilkades Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul

desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Sesuai dengan amanat

undang-undang terbaru mengenai pemerintahan Desa No.6 Tahun 2014 “Desa

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional

Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

5

yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia”.

Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti

bagi lingkungan mereka. Dalam kehidupan manusi sehari - hari pun tidak luput

dari persepsi dan Persepsi seseorang sangat mempengaruhi prilaku maupun etika

dan moral orang tersebut dalam kehidupan sehari - hari karena persepsi telah

menjadi suatu ciri bagi manusia.

Persepsi mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan

dan keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh

individu yang satu dengan yang lain. Dengan demikian persepsi merupakan proses

perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau

penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh

indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai

perilaku individu.dalam hal ini seorang yang ingin membuat persepsi atau yang

akan membentuk persepsi seseorang kelompok perlu mengatahui apa yang akan di

butuhkan oleh orang tersebut.

Persepsi masyarakat juga dapat di simpulkan bahwa sebuah proses dimana

sekelompok individu yang hidup dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu,

memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dianggap menarik dari lingkungan

tempat tinggal mereka.

Salah satu pemilihan kepala desa di Kabupaten Natuna yang terjadi praktik

politik uang adalah di Desa Cemaga Selatan, Kecamatan Bunguran Selatan

Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

6

Kabupaten Natuna, karna sebelum penilis menuntukan lokasi penelitian penulis sudah

melakukan pencarian informasi tentang keberadaan aktivitas politik uang tersebut

penulis sudah melakukan wawancara kepada masyarakat tentang aktivitas politik

uang ini seperti yang dikatakan bapak Sadri dan Ibnu hajar bahwa politik uang itu

benar – benar terjadi di daerah ini dapat di lihat dari hasil wawancara di bawah ini

pada taggal 06 Desember 2015 sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang

permasalahan ini.

Desa cemaga selatan ini merupakan salah satu Desa yang masih seumur

jagung di bandingkan dengan Desa yang lain Desa ini terbentuk pada akhir tahun

2008 yang kepemimpinan Kepala desanya baru berganti 2 kali atau dua priode

(sumber: Kantor Desa Cemaga Selatan).

Sebagaimana diketahui Desa Cemaga Selatan ini terdiri dari tiga kampung

yang di satukan dalam sebuah desa yaitu kampung Pian Padang, Setengar dan

teluk depih, dimana letak suatu kampung satu dengan kampung yang lain sangat

jauh ±10 Km dengan kondisi seperti itu maka timbulnya daya saing antar warga

kampung yang menyebabkan kurang keharmonisan antar warga dan untuk

mendapatkan dukungan suatu calon dalam proses pemilu sangat lah susah maka

timbulah politik uang itu sebagai pemersatu hak pilih masyarakat dan sebagai alat

yang menutupi ketidakharmonisan antar warga.

Dari data yang penulis peroleh mengenai profesi masyarakat Desa Cemaga

Selatan yakni Petani 45%, Nelayan 30%, Pedagang 10%, Pegawai 5 %, Penjahit

5%, Pengusaha 3%, dan 2% Honorer. (Sumber: Data Kantor Desa Cemaga

Selatan Tahun 2015). Dalam hal ini Desa yang menjadi titik fokus penelitian

Penulis adalah Desa Cemaga Selatan, mayoritas masyarakat berprofesi sebagai

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

7

petani dan nelayan. Dari hasil bertani dan nelayan tersebut, mereka bisa

mendapatkan Rp. ±100.000,-/hari, bahkan jika hasil berkebun atau tangkapan ikan

tidak sesuai harapan mereka bisa sama sekali tidak mendapatkan penghasilan.

Belum ditambah dengan harga bahan-bahan pokok yang kian melambung,

semakin membuat pengeluaran besar. oleh karna itu dengan kondisi ekonomi

sosial masyarakat desa cemaga selatan seperti itu dengan adanya politik uang

tersebut menjadi peluang besar yang di mamfaatkan untuk menambahkan

penghasilan masyarakat. Sehingga tidak dapat di ungkiri lagi persepsi masyarakat

terhadap politik uang beragam, ada yang menolak dan tentu ada juga yang

menerima. Maka dari itulah penulis sangat tertarik sekali untuk meneliti lebih

dalam bagaimana persepsi masyarakat terhadap politik uang ini sehingga marak

sekali terjadi dan mengapa masyarakat beranggapan politik uang sesuatu hal yang

lazim dan bukankan telah dilarang oleh undang- undang, dan bagaimana suatu hal

yang dilarang dalam undang-undang marak sekali terjadi di daerah tersebut. Maka

berdasarkan hal-hal diatas penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Persepsi

Masyarakat Terhadap Politik Uang Dalam Pemilihan Kepala Desa Cemaga

Selatan, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna tahun 2013”.

Landasan Teori

1. Persepsi

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi

kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

8

hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu

indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium Slameto (2010:102).

Persepsi di pengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah faktor

internal dan faktor ekternal. Faktor internal berkaitan dengan kebutuhan

psikologis, latar belakang, alat indra syaraf atau pusat susunan syaraf,

keperibadian dan pengalaman penerimaan diri serta keadaan pada waktu

tertentu.sedangkan faktor ekternal; bedasarkan pada, intensitas perangsangan,

lingkungan, kekuatan rangsangan yang turut menentukan di dasari dan tidaknya

rangsangan tersebut (Walgito, 2007: 22). Jadi persepsi tidak terbentuk begitu saja,

melainkan di pengaruhi oleh faktor-faktor yang mendasarinya.. seperti

pengalaman yang di alami oleh individu, dari pengalaman tersebut, seorang

individu mampu mempersepsi suatu objek. Menurut Robbins (2002:14), bentuk

persepsi terbagi menjadi dua, yaitu persepsi positif, dan persepsi negatif. Persepsi

positif merupakan penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan

pandangan yang positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang

dipersepsikan atau dari aturan yang ada. Sedangkan persepsi negatif merupakan

perserpsi individu terhadap objek atau informasi tertentu dengan pandangan yang

negatif, berlawanan dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau

dari suatu aturan yang ada.

2. Politik Uang

Salah satu tantangan dalam pemilu adalah maraknya praktek politik uang

(money politic) yang berlangsung hamper di seluruh tingkatan pemilihan umum.

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

9

“Politik uang dapat diartikan sebagai seni untuk memenangkan posisi yang

menguntungkan bersaranakan uang dalam rangka upaya merebutkan kekuasaan

dalam kehidupan bernegara”. (Sumartini, 2004: 123). Ari Dwipayana (2009:31)

menyebutkan bahwa “politik uang adalah salah satu faktor penyebab demokrasi

berbiaya tinggi”.

Sejauh mana politik uang mempengaruhi perilaku politik tidak dapat

diukur secara pasti. Perilaku politik masyarakat dapat berubah-ubah sesuai dengan

prefensi yang melatarinya. Kejadian itu sangat memungkinkan karena setiap

manusia dan masyarakat hidup dalam suatu ruang yang bergerak. Leo Agustino

(2009:45) menyebutkan berbagai perubahan perilaku politik masyarakat,

khususnya dalam konteks partisipasi politik, banyak ditunjukan oleh mereka

diantaranya disebabkan oleh perubahan system politik, tumbuhnya kesadaran

kelas, termasuk orang yang berpengaruh pada suatu partai politik, berkurangnya

tingkat ketergantungan seseorang, program yang ditawarkan pasangan calon, dan

masih banyak lagi.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat dilihat fenomena politik uang dalam

derajat tertentu dapat dianggap suatu pilihan rasional, baik dari kalkulasi para

caleg maupun rakyat pemilih. Hanya saja, akibat bagi proses demokratisasi perlu

dicermati. Salah satu yang paling mencolok adalah politik seakan seperti sebuah

usaha. Uang dikeluarkan agar terpilih ini dapat disamakan sebagai investasi.

Kapan pengembaliannya, yakni pada saat setelah seorang politisi terpilih. Jika ini

terjadi, dipastikan upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi,

kolusi dan nepotisme akan mengalami kesulitan besar dan ekonomi biaya tinggi

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

10

akan terus berlangsung di negeri ini. Fenomena politik uang mungkin dapat

diminimalkan jika tidak terjadi ketimpangan sosial - ekonomi dalam masyarakat

sehingga suara pemilih tidak dapat dibeli.

3. Pemilihan Kepala Desa

Desa merupakan satuan pemerintahan terkecil yang melaksanakan fungsi-

fungsi pelayanan kepada masyarakat, desa juga merupakan wadah partisipasi

rakyat dalam aktivitas politik dan pemerintahan. Menurut Haris (2004:1) “Desa

sebagai unit pemerintahan terendah yang berhadapan langsung dengan rakyat dan

diharapkan dibagun diatas format demokrasi”.

Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini Penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Metode ini

menggambarkan atau menjelaskan sesuatu hal kemudian diklasifikasikan

sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Adapun pengertian lain dari

metode penelitian deskriptif menurut Soehartono bahwa ”Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu

kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan

antara dua gejala atau lebih” (Soehartono, 2002:35).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Cemaga Selatan, Kecamatan Bunguran

Selatan, Kabupaten Natuna.

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

11

3. Jenis Data

a. Data primer yaitu data yang didasarkan pada peninjauan secara

langsung pada objek serta lokasi penelitian untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan.

b. Data sekunder yaitu dengan mencari sumber informasi dan data

melalui buku-buku, jurnal, internet dan lain-lain yang berkaitan dengan

kebutuhan penelitian penulis.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah dengan teknik

observasi tidak berperan serta, artinya peneliti hanya mengamati

subjek dan mencatat secara sistemik fenomena-fenomena yang

diselidiki, tanpa mengikuti aktifitas subjek penelitian. Dan dengan

menggunakan teknik wawancara (terstruktur maupun non-terstruktur)

yaitu dengan mekanisme pertanyaan yang sudah disusun dan bisa

keluar dari konsep jika berkaitan dengan yang diteliti terhadap

beberapa keterwakilan berdasarkan kategori penelitian namun

wawancara mendalam kepada key informant.

b. Alat Pengumpul Data

Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah alat tulis

kantor (ATK), pedoman wawancara, telepon genggam dan alat

perekam suara.

5. Informan

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

12

Orang yang dimintai informasi dan keterangan untuk penelitian ini dipilih

berdasarkan kategori perwakilan sebagai orang yang mengetahui lebih dalam

mengenai kondisi masyarakat setempat.

Tabel 1.3

Daftar Informan

No. Informan jumlah keterangan

1. Masyarakat cemaga

selatan yang

mempunyai hak pilih

25 orang -

2. Timses calon kades 10 orang Satu calon diwakili 2

orang timses

3 RT/RW 6/3 orang berasal dari masing

masing kampung

4 Kepala dusun 4 orang -

5 Calon kades 5 orang -

6 Tokoh masyarakat 6 orang Dari 3 kampung

(Sumber Data Oleh Penulis, 2015)

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh baik berupa dokumen tertulis

maupun hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan model analisis

kualitatif. Analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data, kemudian mencatat data lapangan

2. Melakukan pemiliahan dan penyusunan klasifikasi data

3. Melakukan penyuntingan data dan pemberian kode data untyuk

membangun kinerja analisis data

4. Melakukan analisis data sesuai dengan pembahasan hasil penelitian

5. Mengidentifikasi tema secara umum dan membuat temuan-temuan

umum dari data yang terkumpul.

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

13

6. Membuat kesimpulan.

ANALISA DATA

A. Persepsi positif

a. Memiliki padangan baik

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, Pandangan hidup itu bersifat

kodrati Karena itu menentukan masa depan seseorang, Untuk itu perlu dijelaskan

apa arti pandangan hidup Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan

yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat

atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaRkan

pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Seseorang atau

kelompok yang memiliki pandangan yang baik terhadap sesuatu tentu setuju

terhadap apa yang di pandang baik tersebut. Dari hasil wawancara penulis terlihat

bahwa masyarakat setuju terhadap terjadinya politik uang itu sendiri, karna

dirinya menganggap mereka jika tidak menerima maka mereka akan rugi karna

setelah para calon itu jadi maka mereka akan lupa dengan orang yang pernah

memilihnya, lebih baik ambil uangnya untuk menambah pendapatan mereka.

Memiliki respon yang baik

Persepsi masyarakat dalam memilih calon pada saat pemilihan tentu ada

pertimbangan tertentu untuk proses memilih dan memilah untuk mencari sosok

pemimpin yang mana lebih baik dan buruk untuk memimpin daerahnya, namun

jika pertimbangan pertimbangan tersebut telah di pengaruhi oleh uang atau

kepentingan maka pertimbangan tersebut tidak akan melahirkan pertimbangan

yang mutlak lahir dari hasil pemikiran sipemilih.oleh karna itu penulis mencari

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

14

tahu bagai mana respon masyarakat Dese cemaga selatan terhadap politik uang

yang terjadi pada saat kampanye pemilihan Kades Desa Cemaga Selatan tahun

2013 lalu.

Dengan jawaban hasil wawancara di atas jelas sekali masyarakat

menganggap politik uang merupakan hal yang biasa di daerah tersebut miskipun

di dalam undang-undang telah melarang aktivitas tersebut terjadi, masyarakat juga

menjaga hal demikian agar tetap ada dengan tidak di laporkan ke pihak yang

berwenang dengan alasan mereka tidak mau dianggap pengkhianat di

lingkungannya dan tidak mendapatkan atau tidak di berikan uang lagi pada saat

pemilihan.

b. Sesuai dengan yang diharapkan pelaku persepsi

Untuk menyesuaikan harapan dan kenyataan memang memerlukan kinerja

dan usaha yang ektra lebih namun tidak pada politik uang yang terjadi di desa

Cemaga Selatan ini.

Dari hasil wawancara peneliti, masyarakat Desa Cemaga Selatan memang

berharap agar tidak banyak uang yang terbuang pada saat kampanye akan tetapi

jika harapan itu hanya timbul dari segelintir orang hasilnya akan sia – sia di

bandingkan kekuatan uang pada saat kampanye. karna uang merupakan kebutuhan

pertama dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karna itu masyarakat tetap

mengambil uang yang di berikan para calon atau timses calon pada saat

kampanye. Masalah seperti ini merupakan masalah yang besar bagi masyarakat

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

15

setempat untuk melahirkan pemimpin yang benar – benar berkemampuan dan

berkeinginan untuk memajukan daerah setempat karna persepsi masarakat begitu

mengharapkan politik uang ini terjadi pada saat kampanye

Hasil wawancara tersebut nampak sekali betapa dominannya uang

menentukan kemenangan calon pada saat pemilihan didesa Cemaga Selatan ini.

Hal ini jelas sekali akan berpengaruh kepada sistem pemerintah dengan dilahirkan

pemimpin dengan proses politik uang yang marak terjadi di daerah ini karna

pemimpin yang di lahirkan belum tentu orang yang berkemampuan untuk

memajukan daerah yang di pimpinnya. Dan berdampak buruk bagi daerah dan

masyarakat setmpat dengan sistem pemerintah yang demikian rupa.

c. Cenderung melakukan dukungan

Seseorang yang setuju dengan sesuatu cendrung melakukan dukungan

terhadap apa yang di setujuinya namun bagaimana dengan politik uang yang

terjadi di Dese Cemaga Selatan ini, jika dilihat dari hasil wawancara sebelumnya

masyarat menganggap politik uang merupakan hal yang biasa terjadi dan

mendukung para calon melakukan aktivitas tersebut dikarnakan jika tidak

melakukan bagi- bagi uang atau barang tersebut maka masyarakat tidak akan

memilih calon tersebut. Dari jawaban hasil wawancara di atas terlihat jelas

bagaimana persepsi masyarakat terhadap politik uang yang melanda di daerah ini

sehingga masyarakat mempersepsikan politik uang merupukan hal yang biasa hal

yang lumrah di daerah ini, masyarakat menyetujui adanya politik uang yang

terjadi karna jika tidak melakukan hal demikian maka masyarakat tidak akan

memilih calon yang di dukung dan calon yang di dukung tidak akan menang pada

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

16

saat pemilihan sedangkan untuk melaporkan kepada pihak yang terkait begitu jauh

dari daerah seetempat masyarakat juga tukud di anggap penghianat dan tidak akan

mendapatkan uang lagi pada kampanye pemilihan berikutnya.

B. Persepsi negatif

a. Memiliki pemikiran buruk terhadap sebuah objek

Seseorang menganggap suatu hal yang buruk untuk di lakukan tentu

memiliki sudut pandang dan penolakan untuk melakukan hal tersebut, namun hal

itu apakan bisa terjadi dalam proses politik uang yang terjadi di Desa Cemaga

Selatan ini pada saat pemilihan Kepala Desa tahun 2013 lalu karna politik uang

telah di larang oleh Undang –Undang jelas merupakan perbuatan buruk untuk di

lakukan, karna bisa berdampak pada hasil pemilihan dan pada pemimpin yang

akan memimpin.

Dari hasil wawancara terhadap beberapa informan jelas bahwa masyarakat

itu tau bahwa politik uang itu di larang oleh undang – undang, akan tetapi

masyarakat tidak mengganggap bahwa politik uang itu suatu hal yang buruk

mereka mengganggap hal itu melupakan hal yang biasa yang di lakukan bagi para

calon jika ingin menang, jika persepsi masyarakat seperti ini maka akan susah

untuk mengubahnya karna masyarakat berharap dan menunggu aktivitas politik

uang ini terjadi visi misi pendidikan, kemampuan merupakan hal yang kedua di

bandingkan dengan politik uang yang di lakukan para calon atau timses calon.

Jika hal seperti ini terus menurus terjadi maka akan lamban daerah ini untuk maju,

karna semakin besar uang yang di keluarkan para calon dalam proses

memenangkan pemilihan maka semakin besar pula peluang atau keinginan para

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

17

calon tersebut untuk melakukan korupsi sebagai cara cepat untuk balek modal

setelah terpilih nanti

b. Memiliki respon yang sentimen

Jika melihat masalah politik uang yang terjadi di desa cemaga selatan ini,

untuk melihat apakah masyarakat camaga selatan ini sentimen dengan aktivitas

dan isu – isu tentang politik uang dari wawancara di atas sudah jelas sekali bahwa

masyarakat menganggap hal yang lumrah terjadi di daerah ini dan pada saat

melakukan wawan cara masyarakat juga terlihat tidak terbebani dengan dampak

yang akan timbul akibatkan oleh politik uang itu sendiri masyarakat takut hal ini

di ketahui pihak yang terkait untuk mengatasi hal ini mereka bukan takut dengan

hukuman dari pelanggaran undang – undang yang melarangnya karna menurut

mereka menurut mereka semua masyarakat melakukannya semua pemilih para

calon melakukan nya karna perbuatan ini merupakan aktivitas masal bagi daerah

setemat miskipin mereka membagikannya tidak dalam keadaan orang yang ramai,

namun yang mereka takuti mereka dianggap penghianat oleh masyarakat

setempak dan mereka tidak akan mendapatkan uang yang di bagikan lagi pada

saat pemilihan yang akan datang.

Jawaban dan keterangan dari hasil wawacara menunjukan betapa besarnya

pengaruh uang dan betapa antusiasnya masyarakat menyambut hari – hari

menjelang pemilihan di karnakan politik uang, dari jawaban diatas dan wawancara

sebelumnya tidak nampak respon yang sentimen yang timbul dari ucapan maupun

raut muka masyarakat untuk mendapatkan wawancara secara terbuka kepada

informan di daerah ini dengan mencari tau masalah seperti ini sangat susah karna

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

18

perlu penjelasan yang lebih. Karna masyarakat menganggap bahwa kita akan

melaporkan mereka dan orang yang memberikan informasi akan dia anggap

seorang penghianat di lingkungan setempat.

c. Tidak sesuai dengan yang diharapkan pelaku persepsi

Dengan aktivitas politik uang yang terjadi di daerah Cemaga Selatan ini dan

bagai mana harapan masyarakat terhadap peristiwa seperti ini utuk mencari tahu

bagai mana harapan masyarakat, Dari jawaban di atas masyarakat setempat tidak

ada yang melarang hal demikian terjadi di daerah tersebut mereka terus menerus

mengambil uang yang di berikan oleh para calon maupun TIMSES calon selama

penulis melakukan wawancara penelitian penulis tidak menemukan perkataan atau

perbuatan masyarakat yang menolak aktivitas politik uang yang terjadi di daerah

Desa Cemaga Selatan ini.

d. Cenderung melakukan penolakan

Dari hasil wawancara penulis tidak menemukan penolakan dari masyarakat

tentang aktivitas politik uang yang terjadi di daerah tersebut bahkan masyarakat

di daerah ini mengharapkan mendapatkan uang pada saat kampanye berlangsung

karna politik uang di daerah ini merupakan suaru hal yang lumrah bagi para calon

jika ingin memengangkan suatu pemilihan. masyarakat akan terus menerima uang

yang di berikan para calon tampa ada penolakan dari masyarakat itu sendiri

bahkan banyak masyarakat menawarkan diri untuk menjadi tim sukses para calon

agar mendapatkan uang yang lebih banyak.

Dari hasil penelitian penulis selama ini melakukan wawancara kepada

masyarakat di Desa Camaga Selatan untuk melihat bagaimana persepsi

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

19

masyarakat terhadap politik uang pada saat pemilihan kepala desa cemaga selatan

tahun 2016. Masyarakat Cemaga Selatan menganggap politik uang merupakan hal

yang biasa terjadi di daerah tersebut setiap pemilihan Kepala Desa, masyarakat

juga mengharapkan mendapatkan uang yang dibagikan para calon atau timses saat

menjelang pemilihan,masyarakat cemaga selatan tidak memandang politik uang

merupakan hal yang buruk untuk di lakukan, karna jika tidak melakukan hal

demikian maka para calon akan susah untuk memenangkan pemilihan tersebut.

Masyarakat cemaga selatan juga terus menerima uang yang diberikan oleh

para calon atau timses tampa ada penolakan atau respon yang kurang baik

terhadap politik uang maupun orang yang melakukan politik uang itu sendiri

karna masyarakat mengganggap jika tidak di ambil uangnya masyarakat merasa

rugi karna uang yang di berikan secara gratis.masyarakat mempersepsikan bahwa

memilih sesuai dengan hati nurani pun percuma karna pemilih – pemilih yang lain

memilih calon karna adanya proses politik uang yang menpengaruhi hak pilihnya.

Miskipun politik uang begitu dominan menentukan kemenangan para

calon Kepala Desa de Desa Cemaga Selatan ini keluarga dan teman dekat juga

berperan penting dalam menentuka kemenangan calon Kepala Desa. Masyarakat

di daerah Cemaga Selatan, miskipun ada sebagian masyarakat yang tidak

mengharapkan politik uang ini terjadi pada saat kampanye seperti yang dikatakan

bapak amirudin akan tetapi harapan itu akan sia- sia di bandingkan masyarakat

yang mengharapkan politik uang itu agar tetap ada karna masyarakat menganggap

jika tidak mengambil uang para calon maka mereka akan rugi karna setelah calon

itu menang maka calon Kepala Desa akan lupa pada pemilihnya dan hasil

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

20

kepemimpinan merekapun akan tetap sama tidak ada perubahan yang siknifikan

dalam memimpin. Hal demikin sangat berdampak buruk bagi sistem pemerintahan

karna proses melahirkan pemimpin di pengruhi oleh politik uang sehingga tidak

mempertimbangkan kemempuan dan pendidikan calon Kepala Desa untuk

memimpin dearah tersebut kedepannya. Dari penelitian penulis selama ini

terhadap masyrakat Desa Cemaga Selatan, tentang persepsi masyarakat terhadap

politik uang dari hasil tersebut penulis membahas dan menganalisa dengan teori

persepsi menurut Robbins dapat penulis simpulkan dengan jelas, bahwa persepsi

masyarakat Cemaga Selatan ini terhadap politik uang pada saat pemilihan kepala

desa tahun 2013 tergolong dalam Persepsi Positif.

A. Kesimpulan

Pada bagian ini akan di uraikan kesimpulan dari persepsi masyarakat Cemaga

Selatan terhadap politik uang pada saat pemilihan kepala Desa tahun 2013

kesimpulan di uraikan mengikuti bentuk persepsi menurut Robbins. Persepsi

masyarakat terhadap politik uang sangat mempengaruhi berjalannya proses

pemilu yang baik, persepsi positif maupun persepsi negatif masyarakat terhadap

politik uang juga sangat mempengaruhi lahirnya sosok pemimpin yang baik dari

sebuah pemilihan tersebut.

Dari wawancara penulis selama ini masyarakat Desa Cemaga Selatan ini

tergolong didalam persepsi positif terhadap politik uang pada saat pemilihan

Kepala Desa tahun 2013 dikarnakan mereka menganggap bahwa jika calon

maupun TIMSES calon tidak member uang kepada pemilih sangat kecil

kemungkinan calon tersebut untuk menang mereka mengangap bahwa semua

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

21

calon itu sama sispa yang menangpun hasilnya akan juga sama terhadap

kepemimpinan mereka. Penulis menyimpulkan masyarakat Desa Cemaga Selatan

ini kedalam persepsi posotif terhadap politik uang dikarnakan mereka memiliki

ciri – ciri :

a. Memiliki pemikiran positif terhadap politik uang

b. Memiliki respon yang baik

c. Sesuai dengan yang di harapkan pelaku persepsi

d. Cendrung melakukan dukungan

B. Saran

Setelah melakukan penelitian selama ini dengan berbagai temuan di

lapangan,maka penulis memberikan beberapa saran terkait dengan persepsi

masyarakat terhadap politik uang yakni :

1. Sebagai pemerintah daerah setempat harus memahami betul terhadap

bahayanya politik uang pada saat kampanye, adakan sosialisasi ke daerah –

daerah dan masyarakat yang rentan menjadi korban politik uang, karna

politik uang merupakan ancaman untuk kemajuan daerah yang dipimpin oleh

pemimpin yang proses lahirnya dipengaruhi oleh politik uang. Karna semakin

besar uang yang dikeluarkan oleh pelaku politik uang mak semakin besar

pula peluang untuk melakukan tindakan korupsi sebagai tindakan untuk balek

modal.

2. Sebagai BAWASLU harus mencari,menggali dan harus jeli terhadap daerah

– daerah yang di landa politik uang, karna sebagai lembaga pengawasan

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

22

pemilu harus menjaga dan mengwasi kegiatan – kegiatan yang merusak nilai

– nilai dalam proses berjalannya pemilu.

3. Pemerintah daerah perlu membuat sanksi yang tegas dan berat terhadap

pelaku politik uang pemberi maupun penerima, agar timbul efek jera untuk

melakukan aktifitas politik uang tersebut dalam pemilu berikutnya.

Mengingat dampak yang timbul sangat besar untuk kemajuan daerah yang

dipimpin oleh pemimpin yang terpilih.

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

23

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. Pilkada dan Dinamika Politik Lokal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009

Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Utama, 2009

Diamond, Larry. 2003. Developing Democracy Toward Consolidation.

Yogyakarta: IRE Pres

Haryatmoko. Demokrasi Penuh Muslihat. Grahamedia, Jakarta. 2010

Hidayat, Komaruddin dan Ignas Kleden. Pergulatan Partai Politik di Indonesia.

Jakarta: PT. Rajawali Perss, 2004.

John Markoff. 2002. Gelombang Demokrasi Dunia, Gerakan Sosial dan

Perubahan Politik. Yogyakarta: CCSS dan Pustaka Pelajar

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Waidi. 2006. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Prestasi.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Walgito, Bimo. 2007. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Sugiharto, Sri Tjahjorini. 2001. Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan.

Jakarta: Bumi Aksara

Mulyana, Dedi. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bndung: Remaja

Rosdakarya

Nugroho, Heru. Uang, Retenir dan Hutang Piutang Di Jawa, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2001

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

24

Raga maran, Rafael. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rineka Cipta. 2007

Rakhmat, Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya

Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS Kelompok

Garmedia.

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Soemarsono. Komunikasi Politik. Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Sorensen, Georg. 2003. Demokrasi dan demokratisasi.Yogyakarta: Pustaka

Pelajar bekerja sama dengan CCSS

Sumartini. Money Politik Dalam Pemilu. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum

Nasional Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI 2004

Syamsudin, Haris. 2004. Demokrasi Desa, Perlukah Diatur?. Kertas Kerja LIPI

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Winardi. 2009. Politik Uang dalam Pemilihan Umum. Jurnal Konstitusi, Vol. II,

No. 1 Juni 2009

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...ada persaingan, mirisnya semakin banyak jumlah uang yang di berikan kepada calon

25

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Jurnal

Amanu, Mohamad. 2013. Politik Uang dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus

di Desa Jatirejo Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri)

Dwipayana, Ari. Demokrasi Biaya Tinggi. Yogyakarta: Jurnal FISIPOL, UGM,

2009

Hamka, Muhammad. 2002. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan

Kerja dengan Motivasi Berprestasi. Skripsi. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Fakultas Psikologi. Tidak diterbitkan.

Kana, Nico L., “Strategi Pengelolaan Persaingan Politik Elit Desa di Wilayah

Kecamatan Suruh: Kasus Pemilihan Kepala Desa”, Jurnal Renai Tahun 1,

No.2, April-Mei 2001

Transkrip Diskusi Publik Terbatas “Politik Uang Dalam Pilkada”, Hotel Acacia -

Jakarta, 30 Juni 2005(diunduh dari ijrsh.files.wordpress.com/2008/06/politik

-uang-dalam-pilkada.pdf, 13 April 2016)