“persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id ii.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini....

35
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Definisi persepsi Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran peran. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda, maka persepsinya pun berbeda-beda pula terhadap stimulus yang diterimanya, meskipun dengan objek yang sama (Rakhmat, 1992). Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimnya stimulus oleh alat indra, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dipersepsikan (Sunaryo, 2004). Gibson (1992) menjelaskan bahwa, “persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu”. Hal tersebut menyebabkan munculnya perbedaan persepsi pada setiap orang yang melihat barang yang sama. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gibson dan Hodgetts yang menyatakan bahwa persepsi merupakan pandangan individu terhadap sebuah realitas. “Mungkin persepsinya terbentuk dari kumpulan berbagai faktor, yaitu pengalaman masa lalu, kesopanan terhadap pesan dan si pembawa pesan, kemampuan mental seperti kepandaian dan kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan”. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005) persepsi didefinisikan sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca

Upload: buithuy

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi

2.1.1 Definisi persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran peran. Setiap orang

memiliki pengalaman yang berbeda-beda, maka persepsinya pun berbeda-beda pula

terhadap stimulus yang diterimanya, meskipun dengan objek yang sama

(Rakhmat, 1992). Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali

oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimnya stimulus oleh alat indra, lalu

diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang

dipersepsikan (Sunaryo, 2004).

Gibson (1992) menjelaskan bahwa, “persepsi merupakan proses pemberian

arti terhadap lingkungan oleh seorang individu”. Hal tersebut menyebabkan

munculnya perbedaan persepsi pada setiap orang yang melihat barang yang sama. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Gibson dan Hodgetts yang menyatakan bahwa

persepsi merupakan pandangan individu terhadap sebuah realitas. “Mungkin

persepsinya terbentuk dari kumpulan berbagai faktor, yaitu pengalaman masa lalu,

kesopanan terhadap pesan dan si pembawa pesan, kemampuan mental seperti

kepandaian dan kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan”.

Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005) persepsi

didefinisikan sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu, atau

merupakan proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca

Page 2: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

12

inderanya. Jadi secara umum, persepsi dapat diartikan sebagai proses pemilihan,

pengelompokan dan penginterprestasian berdasarkan pengalaman tentang peristiwa

yang diperoleh melalui panca inderanya untuk menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan.

2.1.2 Jenis-jenis persepi

Terdapat dua jenis persepsi, yaitu External Perception, yaitu persepsi yang

terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu dan Self

Perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari

dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri. Dengan

persepsi, individu dapat menyadari dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan

yang ada di sekitarnya maupun tentang keadaan diri individu (Sunaryo, 2004).

2.1.3 Proses terjadinya persepsi

Miftah Thoha (2003) menyatakan, proses terbentuknya persepsi seseorang

didasari pada beberapa tahapan, berikut ini.

1. Stimulus atau Rangsangan

Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan pada suatu stimulus atau

rangsangan yang hadir dari lingkungannya. Maksud dari stimulus (rangsangan)

itu sendiri adalah setiap masukan atau input yang dapat ditangkap oleh indera.

Page 3: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

13

2. Registrasi

Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang

berupa penginderaan dan saraf seseorang berpengaruh melalui alat indera yang

dimilikinya.

3. Interpretasi

Merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu proses

memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi

bergantung pada cara pendalamannya, motivasi dan kepribadian seseorang.

4. Umpan Balik (feed back)

Setelah melalui proses interpretasi, informasi yang sudah diterima dipersepsikan

oleh seseorang dalam bentuk umpan balik terhadap stimulus.

Menurut Sunaryo (2004) proses terjadinya persepsi melalui tiga proses yaitu

proses fisik, proses fisiologis dan proses psikologis. Proses fisik berupa objek

menimbulkan stimulus, lalu stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses

fisiologis berupa stimulus yang diterima oleh indera diteruskan oleh saraf sensoris ke

otak. Sedangkan proses psikologis berupa proses dalam otak sehingga individu

menyadari stimulus yang diterima.

2.1.4 Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi

Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks, dan ditentukan oleh dinamika

yang terjadi dalam diri seseorang ketika ia mendengar, mencium, melihat, merasa,

Page 4: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

14

atau bagaimana dia memandang suatu obyek dalam melibatkan aspek psikologis dan

panca inderanya.

Menurut Krech dan Crutcfield (Rakhmat, 2003) membagi faktor-faktor yang

menentukan persepsi dibagi menjadi dua yaitu faktor fungsional dan faktor struktural.

1. Faktor Fungsional

Faktor fungsional adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa

lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor

personal. Faktor fungsional yang menentukan persepsi adalah obyek-obyek yang

memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

2. Faktor Struktural

Faktor struktural adalah faktor-faktor yang berasal semata-mata dari sifat stimulus

fisik terhadap efek-efek syaraf yang ditimbulkan pada sistem saraf individu.

Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Gestalt bila kita

ingin memahami suatu peristiwa kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang

terpisah tetapi memandangnya dalam hubungan keseluruhan.

Menurut Toha (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi

menjadi dua, sebagai berikut. (1) faktor internal adalah perasaan, sikap dan

kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses

belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan

motivasi, dan (2) faktor eksternal adalah latar belakang keluarga, informasi yang

diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan,

pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek.

Page 5: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

15

2.2 Aparatur Pemerintah Daerah

Aparatur adalah aspek-aspek administrasi yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pemerintahan atau Negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan

nasional. Aspek organisasi itu terutama pengorganisasian atau kepegawaian

(Soewarno, 1982). Pendapat tersebut mengemukakan bahwa aparatur merupakan

aspek-aspek administrasi yang diperlukaan oleh pemerintah dalam penyelenggaran

pemerintahan atau Negara.

Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah (UU RI No. 32 Tahun 2004).

Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,

diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,

atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Sarwono (1982), menjelaskan bahwa aparatur adalah aspek-aspek

administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan atau Negara,

sebagai alat untuk mencapai tujuan nasional. Aspek organisasi itu terutama

pengorganisasian atau kepegawaian. Aparatur merupakan salah satu faktor yang

sangat penting dalam suatu lembaga pemerintahan disamping faktor lainnya seperti

uang, alat-alat yang berbasis teknologi. Oleh sebab itu, sumber daya aparatur harus

Page 6: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

16

dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi

pemerintahan untuk mewujudkan profesional pegawai dalam melakukan pekerjaan.

Pendapat tersebut mengemukakan bahwa aparatur merupakan suatu aspek-

aspek admisistrasi yang diperlukan oleh pemerintah dalam menyelengarakan suatu

pemerintahan atau negara dalam mencapai tujuan nasional. Aspek dari organisasi

aparatur adalah pengorganisasian dan kepegawaian di lingkungan kerja

organisasinya.

Kegiatan penyuluhan pertanian merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh

sebuah organisasi pemerintahan ataupun swasta. Atas dasar tersebut aparatur

pemerintah daerah atau SKPD dari organisasi yang bersangkutan ataupun berkaitan

dengan kegiatan penyuluhan pertanian di tingkat kabupaten/kota yaitu BP4K (Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Dinas Pertanian dan

Perkebuanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Dinas Kehutanan adalah aspek

administrasi yang penting dalam keberlangsungan kegiatan penyuluhan pertanian.

Dalam penelitian ini aparatur pemerintah tersebut menjadi responden yang

memberikan persepsi terhadap kegiatan penyuluhan pertanian. Adapun aparatur

pemerintah yang menjadi responden adalah yang memiliki tingkat jabatan tertinggi

dalam sebuah organisasi pemerintahan (top manager dan middle manager). Kepala

Badan/Kepala Dinas, Sekretaris, dan Kepala Bidang dalam organisasi pemerintahan

tersebut adalah aparatur pemerintah yang memiliki tingkat jabatan tertinggi dalam

sebuah organisasi pemerintahan.

Page 7: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

17

2.3 Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan

sosial. Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan

kesejahteraan petani semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk

mengembangkan potensi sumberdaya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik,

budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement), pertumbuhan

(growth) dan perubahan (change) (Iqbal, dkk, 2008).

Dalam literatur klasik pembangunan pertanian karya Arthur Mosher yang

berjudul “Getting Agriculture Moving” dijelaskan secara sederhana tentang syarat

pokok dan syarat pelancar dalam pembangunan pertanian. Syarat pokok

pembangunan pertanian meliputi (1) adanya pasar untuk hasil-hasil usahatani, (2)

teknologi yang senantiasa berkembang, (3) tersedianya bahan-bahan dan alat-alat

produksi secara lokal, (4) adanya perangsang produksi bagi petani, dan (5)

tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu. Adapun syarat yang mendorong

kelancaran pembangunan pertanian meliputi (1) pendidikan pembangunan, (2) kredit

produksi, (3) kegiatan gotong royong petani, (4) perbaikan dan perluasan tanah

pertanian, dan (5) perencanaan nasional pembangunan pertanian. Rekomendasi yang

disampaikan Mosher ini diterapkan pada beberapa negara berkembang termasuk

Indonesia.

Pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting

dalam perekonomian bangsa. Sektor pertanian telah berperan dalam pembentukan

PDB, perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, penciptaan

Page 8: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

18

kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian

mempunyai efek pengganda (multiplier effect) yang besar melalui peningkatan

inputoutput-outcome antar industri, konsumsi dan investasi. Hal ini terjadi secara

nasional maupun regional karena keunggulan komparatif sebagian besar wilayah

Indonesia adalah di sektor pertanian (Departemen Pertanian, 2005).

Menurut Suhendra (2004) di banyak Negara, sektor pertanian yang berhasil

merupakan prasyarat bagi pembangunan sektor industri dan jasa. Para perencana

pembangunan Indonesia pada awal masa pemerintahan Orde Baru menyadari fakta

tersebut, sehingga pembangunan jangka panjang dirancang secara bertahap. Pada

tahap pertama, pembangunan dititikberatkan pada pembangunan sektor pertanian dan

industri penghasil sarana produksi pertanian. Pada tahap kedua, pembangunan

dititikberatkan pada industri pengolahan penunjang pertanian (agroindustri) yang

selanjutnya secara bertahap dialihkan pada pembangunan industri mesin dan logam.

Rancangan pembangunan seperti demikian, diharapkan dapat membentuk struktur

perekonomian Indonesia yang serasi dan seimbang, tangguh menghadapi gejolak

internal dan eksternal.

Ada sejumlah peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu

negara juga yang disampaikan oleh Meier (1995) sebagai berikut: (1) dengan

mensuplai makanan pokok dan bahan baku bagi sektor lain dalam ekonomi yang

berkembang, (2) dengan menyediakan surplus yang dapat diinvestasikan dari

tabungan dan pajak untuk mendukung investasi pada sektor lain yang berkembang,

(3) dengan membeli barang konsumsi dari sektor lain, sehingga akan meningkatkan

Page 9: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

19

permintaan dari penduduk perdesaan untuk produk dari sektor yang berkembang, dan

(4) dengan menghapuskan kendala devisa melalui penerimaan devisa dengan ekspor

atau dengan menabung devisa melalui substitusi impor.

2.4 Penyuluhan

Ban (1999) menyatakan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan

seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan

membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang

benar. Syamsudin (1986) menyatrakan bahwa penyuluhan dapat pula diartikan

sebagai suatu sistem pendidikan non formal yang bersifat praktis untuk petani dan

keluarganya di pedesaan, dengan metode belajar sambil berbuat (learning by doing).

Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan: ”penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi

pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan,

dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi

usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup”. Berdasarkan pengertian tersebut penyuluhan

memegang peran strategis terhadap peningkatan kesejahteraan dan partisipasi pelaku

utama dalam pembangunan daerah dan nasional (BPKP, 2006).

Page 10: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

20

2.5 Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan pertanian menurut Mardikanto (1993) dapat diartikan sebagai

sebagai proses penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan upaya perbaikan

cara-cara bertani dan berusaha tani demi tercapainya peningkatan produktivitas,

pendapatan petani dan perbaikan kesejahteraan keluarga/masyarakat yang diupayakan

melalui kegiatan pembangunan pertanian.

Penyuluhan Pertanian adalah suatu upaya untuk terciptanya iklim yang

kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar dapat berkembang menjadi

dinamis serta mampun untuk memperbaiki kehidupan dan penhidupannya dengan

kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu menolong dirinya sendiri (Soeharto,

2005). Sedangkan Salim (2005) menyatakan bahwa penyuluhan pertanian adalah

upaya pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis

melalui kegiatan pendidikan non formal dibidang pertanian, dan agar mampu

menolong dirinya sendiri baik dibidang ekonomi, social maupun politik, sehingga

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.

2.5.1 Tujuan Penyuluhan Pertanian

Dalam penyuluhan pertanian ada dua tujuan yang akan dicapai yaitu : tujuan

jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah hanya

menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang

meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani. Tujuan

Page 11: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

21

jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan

petani.

Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam rangka menghasilkan SDM pelaku

pembangunan pertanian yang kompeten sehingga mampu mengembangkan usaha

pertanian yang tangguh, bertani lebih baik (better farming), berusaha tani lebih

menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living) dan lingkungan

lebih sehat. Penyuluhan pertanian dituntut agar mampu menggerakkan masyarakat,

memberdayakan petani-nelayan, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian, serta

mendampingi petani untuk (1) membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang

mereka hadapi dan melakukan perkiraan ke depan, (2) membantu mereka

menemukan masalah, (3) membantu mereka memperoleh pengetahuan/informasi

guna memecahkan masalah, (4) membantu mereka mengambil keputusan,

dan (5) membantu mereka menghitung besarnya risiko atas keputusan yang

diambilnya.

2.5.2 Peran Penyuluhan Pertanian

Mardikanto (1992) menguraikan peran penyuluhan sebagai berikut: menjadi

penyampai inovasi, mempengaruhi keputusan sasaran, menjadi jembatan penghubung

pemerintah dan lembaga penyluhan dengan petani, serta menggerakkan masyarakat

untuk mau berubah.

Beberapa ahli juga menguraikan peran penyuluhan pertanian, yaitu; sebagai

guru, penganalisis, penasihat, dan sebagai organisator (Mosher, 1968), sebagai

Page 12: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

22

pengembang kebutuhan perubahan, penggerak perubahan dan pemantap hubungan

dengan masyarakat petani (Lippit, 1956).

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, penyuluhan pertanian sangat perlu

dilakukan karena penyuluhan pertanian tersebut dapat berfungsi untuk

(a) memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha,

(b) mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber

informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya agar mereka dapat mengembangkan

usahanya, (c) meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan

kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha, (d) membantu pelaku utama dan

pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi

ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola berusaha yang

baik, dan berkelanjutan, (e) membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta

merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha

dalam mengelola usaha, (f) menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha

terhadap kelestarian fungsi lingkungan, dan (g) melembagakan nilai-nilai budaya

pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang maju dan modern bagi

pelaku utama secara berkelanjutan.

2.6 Faktor-Faktor Penentu Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Dalam setiap proses manajemen organisasi akan selalu melibatkan berbagai

sarana manajemen, menurut Harrington Emerson (Phiffner John F, etc ,1960)

manajemen mempunyai lima unsur (5M) sebagai sarana manajemen, yaitu istilah

Page 13: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

23

yang merujuk pada faktor produksi utama yang dibutuhkan oleh suatu organisasi agar

dapat beroperasi secara maksimal. Dalam bahasa Inggris biasa dikenal dengan

istilah Model 5 M.

Kegiatan Penyuluhan Pertanian merupakan kegiatan yang dilakukan sebuah

organisasi pemerintahan ataupun swasta. Berdasarkan pernyataan di atas kegiatan

penyuluhan pertanian untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaannya diperlukan

proses manajemen yang melibatkan faktor produksi utama atau faktor penentu dalam

keberhasilannya yang dilihat dari model 5M, adapun unsur-unsur dalam model 5M

adalah man (SDM kegiatan penyuluhan pertanian), machines (alat-alat kegiatan

penyuluhan pertanian), money (pembiayaan kegiatan penyuluhan pertanian),

method (metode/prosedur kegiatan penyuluhan pertanian), dan materials (materi

kegiatan penyuluhan pertanian).

2.6.1 Man (SDM kegiatan penyuluhan pertanian)

Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena

itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun

modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun

tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya menjadi tidak bermakna

(Tjutju, 2008).

Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus

berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang

tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia

Page 14: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

24

dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran

organisasi di mana dia berada di dalamnya (Tjutju, 2008).

Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu SDM tersebut harus

mempunyai nilai kompetensi, karakteristik kompentensi menurut Spencer and

spencer (1993) ada lima karakteristik kompentensi sebagai berikut. (1) Motif

(motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang

menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah

dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu, (2) Sifat/ciri bawaan (trait), ciri

fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi,

(3) Konsep diri (self concept), sikap, dan nilai dari orang-orang, (4) Pengetahuan

(knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang

spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes

pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi

tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan

pengetahuan yang dimilikinya itu, dan (5) Keterampilan (skill), kemampuan untuk

mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu.

Walaupun demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat sinkron

dengan visi, misi, tujuan dan harapan organisasi maka manusia sebagai selah satu

sumber daya harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perkembangan organisasi

yang semakin kompetitif. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi

dan merespon perubahan tersebut, menurut (Tjutju, 2008) ada empat strategi utama

untuk melakukan perubahan, dengan melakukan beberapa hal berikut.

Page 15: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

25

(1) pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan, (2) beradaptasi

dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak,

(3) komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan

networking, dan (4) penyelarasan atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ

dan ESQ. Dengan strategi tersebut, sekurang-kurangnya sumber daya manusia dalam

organisasi akan melakukan upaya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan global

yang cenderung bersifat tanpa batas.

Dalam kegiatan penyuluhan pertanian SDM yang terlibat dalam kegiatan

tersebut adalah petani, penyuluh, aparatur pemerintah dinas pemerintahan yang

terkait (BAKORLUH, BP4K, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Peternakan dan

Perikanan, dan Dinas Kehutanan).

Penyuluh Pertanian adalah perorangan yang melakukan kegiatan penyuluhan

pertanian. Dilihat dari jabatan fungsionalnya, maka ada beberapa definisi dari tenaga

penyuluh pertanian di antaranya (1) penyuluh pertanian Pegawai Negeri Sipil adalah

Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara

penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk

melakukan kegiatan penyuluhan pertanian, (2) penyuluh pertanian swakarsa adalah

petani yang berhasil dalam usahataninya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan

mampu menjadi penyuluh pertanian, dan (3) penyuluh pertanian swasta adalah

perorangan yang berasal dari dunia usaha bidang pertanian dan masyarakat lainnya

yang melakukan kegiatan penyuluhan pertanian (Deptan, 2006).

Page 16: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

26

Kartasapoetra (1994) menjelaskan peran penyuluh yang sangat penting bagi

terwujudnya pembangunan pertanian modern yaitu pembangunan pertanian berbasis

rakyat. Peran penyuluh tersebut adalah (1) sebagai peneliti, mencari masukan terkait

dengan ilmu dann teknologi, penyuluh menyampaikan, mendorong, mengarahkan,

dan membimbing petani mengubah kegiatan usahatani dengan memanfaatkan ilmu

dan teknologi. (2) sebagai pendidik, yang meningkatkan pengetahuan atau memberi

informasi kepada petani, penyuluh harus menimbulkan semangat dan kegairahan

kerja para petani agar dapat mengelola usahataninya secara lebih efektif, efisien, dan

ekonomis, (3) sebagai penyuluh, menimbulkan sikap keterbukaan bukan paksaan,

penyuluh berperan serta dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup para petani

beserta keluarganya.

Dapat dilihat bahwa peran penyuluh sangat berat yang mengharuskannya

memiliki kemampuan tinggi, oleh karena itu, kualitas diri penyuluh harus terus

ditingkatkan sehingga selalu mampu berperan dalam memberikan penyuluhan dan

mewujudkan pembangunan pertanian.

Sedangkan, peran petani dalam kegiatan penyuluhan sangat penting

diantaranya berpartisipasi dalam program penyuluhan, menjalankan latihan sampai

mereka bisa menerapkan teknologi/inovasi (feed back), memberi saran, melengkapi

program, berpartisipasi bersama-sama antara petani, wakil dan agen penyuluhan

membuat proposal dan pembagian kerja sehingga masing-masing dapat bekerja

secara maksimal.

Page 17: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

27

Petani merupakan unsur penting dari sistem penyuluhan pertanian,

keberadaannya menjadi sama penting dengan unsur lain karena bisa ikut menentukan

keberhasilan penyuluhan pertanian. Salah satu peran petani dalam sistem penyuluhan

pertanian adalah keikutsertaan (partisipasi) petani dalam penyelenggaraan

penyuluhan pertanian. Santoso dkk (2003) melaporkan salah satu hasil penelitiannya

bahwa agar adopsi teknologi dapat berlanjut, maka diperlukan kesadaran dan

partisipasi petani. Menurut Wijianto (2008) partisipasi adalah keikutsertaan seseorang

atau sekelompok anggota dalam suatu kegiatan. Menurut Wardojo (1992) sebagai

bentuk kegiatan, partisipasi masyarakat dalam pembangunan mencakup partisipasi

dalam pembuatan keputusan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan,

pemantauan dan evaluasi kegiatan, serta pemanfaatan hasil pembangunan. Sehingga

perlu diketahui keberhasilan penyuluhan dari presfektif sasaran (petani).

2.6.2 Machines (sarana dan prasarana kegiatan penyuluhan pertanian)

Undang Undang No.16 Tahun 2006 menetapkan bahwa untuk meningkatkan

kapasitas kelembagaan penyuluhan dan kinerja penyuluh, diperlukan sarana dan

prasarana yang memadai agar penyuluhan dapat diselenggarakan dengan efektif dan

efisien. Sarana dan prasarana tersebut disediakan oleh pemerintah, pemerintah

daerah, kelembagaan penyuluhan swasta, dan kelembagaan penyuluhan swadaya.

Adapun yang disebut dengan prasarana penyuluhan pertanian yaitu fasilitas untuk

mendukung pelaksanaan penyuluhan pertanian yang meliputi antara lain bangunan,

lahan percontohan; sedangkan sarana penyuluhan pertanian yaitu alat-alat bantu

penyuluhan pertanian antara lain transportasi, alat peraga dan alat komunikasi.

Page 18: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

28

Kartasapoetra (1991) mengemukakan bahwa sarana dan fasilitas penyuluhan

pertanian yang perlu dimantapkan meliputi bangunan, tanah sawah atau daratan,

mobilitas, serta perlengkapan penyuluhan. Guna menunjang kelancaran pelaksanaan

penyuluhan tentunya diperlukan bangunan yang memadai, baik bagi Balai Teknologi

Pertanian (BTP) maupun Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Dalam artian memadai

ini terutama perlengkapannya. Jenis-jenis bangunan yang diutamakan adalah gedung

perkantoran, ruangan pertemuan atau ruangan latihan dan kursus serta pergudangan

untuk menyimpan alat-alat yang diperlukan.

Guna menunjang kelancaran kegiatan penyuluhan kepada para petani

diperlukan pula alat-alat transportasi yang memadai, terutama bagi wilayah-wilayah

yang letaknya jauh. Memadai dalam hal ini hendaknya diartikan sesuai dengan

kebutuhan dan keadaan lapang. Dengan tersedianya alat-alat transportasi ini selain

datangnya penyuluh ke tempat tujuan tidak terlalu menyita tenaga juga akan

menjamin kehadirannya tepat pada waktu yang ditentukan.

Pelaksanaan penyuluhan kepada para petani di pedesaan memerlukan alat-alat

perlengkapan penyuluhan. Alat-alat tersebut meliputi flipchart, bahan-bahan bacaan

berupa leaflet, brosur, buku-buku pertanian, dan percontohan-percontohan berupa

monster, speciman, dan sebagainya; radio, tape recorder, batery dan sebagainya.

2.6.3 Money (pembiayaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian)

Unsur pembiayaan, di dalam kegiatan penyuluhan diperlukan untuk hal-hal

berikut. (1) Biaya personil (gaji, upah, tunjangan, intensif, dan lain-lain),

(2) pengadaan perlengkapan (alat bantu dan alat peraga penyuluhan), (3) Biaya

Page 19: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

29

operasional (pembuatan/perbanyakan/penyebarluasan materi penyuluhan, biaya

perjalanan, dan lain-lain), (4) biaya manajemen (kantor, perlengkapan, sarana

transportasi, pos dan telekomunikasi, alat tulis/kantor, dan lain-lain), dan (5) biaya

operasional dan pemeliharaan (kantor, sarana kantor, sarana transportasi,

perlengkapan penyuluhan, dan lain-lain), Mardikanto (2009).

Undang-Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan menyebutkan bahwa sumber pembiayaan untuk

penyuluhan disediakan oleh APBN, APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota,

baik secara sektoral maupun lintas sektoral, maupun sumber-sumber lain yang sah

dan tidak mengikat, pembiayaan penyuluhan yang berkaitan dengan tunjangan

jabatan fungsional dan profesi, biaya operasional penyuluh PNS, serta sarana dan

prasarana bersumber dari APBN, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan

penyuluhan di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa bersumber dari APBD

yang jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan program penyuluhan.

Unsur pembiayaan lain yang dapat mendukung kegiatan penyuluhan pertanian

adalah pembiayaan dari pihak swasta seperti CSR (Corporate Social Responsibility).

CSR adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa

tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana

perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa

untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,

sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan

Page 20: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

30

berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar

perusahaan tersebut berada.

2.6.4 Method (metode/prosedur kegiatan penyuluhan pertanian)

Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan)

penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota

keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan

mampu menggunakan inovasi baru.

Metode penyuluhan pertanian erat kaitannya dengan metode belajar oranag

dewasa (andragogy). Penyuluh, yang menjalankan tugas utamanya sebagai pendidik,

pengajar dan pendorong, selalu berhubungan dengan sasaran penyuluhan yang

biasanya adalah para petani, peternak, dan nelayan dewasa.

Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), pilihan seorang agen penyuluhan

terhadap satu metode atau teknik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus

yang ingin dicapainya dan situasi kerjanya. Mengingat beragamnya metode

penyuluhan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui

penggolongan metode penyuluhan menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai.

Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode terbagi

menjadi tiga yakni metode berdasarkan pendekatan perorangan, kelompok, dan

massal.

1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan

Metode pendekatan perorangan, penyuluh berhubungan secara langsung

maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode perorangan

Page 21: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

31

atau personal approach menurut Kartasaputra (Setiana, 2005), sangat efektif

digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung memecahkan

masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi

jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya

jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu.

Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-

tokoh masyarakat yang berpengaruh ataupun pada golongan petani atau peternak

yang menjadi panutan masyarakat setempat.

Menurut Ban dan Hawkins (1999), metode pendekatan perorangan pada

hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun

karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada

program-program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat.

Termasuk dalam metode pendekatan perorangan atau personal approach, antara lain:

kunjungan rumah, kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat,

hubungan telepon, kontak informal, magang, dan lain sebagainya.

2. Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran

penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach

menurut Kartasaputra (Setiana, 2005) cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak

dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang

lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat

yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar

Page 22: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

32

pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang

bersangkutan. Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna

tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik,

dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun

pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya.

Termasuk metode pendekatan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut:

diskusi, demonstrasi cara, demonstrasi hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya,

temu lapang, temu usaha, mimbar sarasehan, perlombaan, dan lain sebagainya.

3. Metode berdasarkan pendekatan massal

Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya,

metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang

dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat

menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena

pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan

media massa sehingga pesan yang diampaikan mengalami distorsi (Van den Ban dan

Hawkins, 1999). Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat

umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau

poster, surat kabar, dan lain sebagainya.

2.6.5 Materials (materi kegiatan penyuluhan pertanian)

Menurut pengertian bahasa materi berarti segala sesuatu yang tampak. Dalam

pengertian yang lebih luas materi sering diartikan sesuatu yang menjadi bahan untuk

diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, atau disampaikan. Dibidang

Page 23: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

33

penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan

disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Pesan penyuluhan dapat

berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun pesan kreatif. Pesan penyuluhan

ada yang bersifat anjuran (persuasif), larangan (instruktif), pemberitahuan

(informatif) dan hiburan (entertainment).

Bahasa teknis penyuluhan, materi penyuluhan seringkali disebut sebagai

informasi pertanian (suatu data/bahan yang diperlukan penyuluh, petani-nelayan, dan

masyarakat tani). Materi penyuluhan antara lain dapat berbentuk pengalaman

misalnya pengalaman petani yang sukses mengembangkan komoditas tertentu, hasil

pengujian/hasil penelitian, keterangan pasar atau kebijakan yang dikeluarkan

pemerintah.

Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai bahan

penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan

pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa

sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.

1. Sumber-Sumber Materi Penyuluhan pertanian

Mardikanto (1993) menyebutkan bahwa sumber materi penyuluhan pertanian

dapat kelompokkan menjadi, berikut ini.

a. Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti. (1) Kementerian/dinas-dinas

terkait, (2) Lembaga penelitian dan pengemabangan, (3) Pusat-pusat pengkajian,

Page 24: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

34

(4) Pusat-pusat informasi, dan (5) Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh

penyuluh.

b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat yang

bergerak dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi.

c. Pengalaman petani, baik pengalaman usahataninya sendiri atau hasil dari petak

pengalaman yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan

penyuluhnya.

d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya: informasi pasar dari para pedagang,

perguruan tinggi dan lain-lain.

2. Penyiapan Bahan Materi Penyuluhan Pertanian

Bahan untuk penyusunan materi penyuluhan pada dasarnya harus relevan

dengan kebutuhan sasaran yang teridentifikasi. Tujuannya yaitu agar materi yang

tersusun menjadi efektif, dalam arti sesuai kebutuhan sasaran dan mampu

menyelesaikan permasalahan aktual yang dihadapi petani sasaran.

Berkaitan dengan hal tersebut, syarat-syarat bahan untuk penyusunan materi

yang tepat diantaranya. (1) relevan dengan kebutuhan sasaran, (2) berasal dari sumber

yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, dan (3) dapat diakses dengan baik.

3. Pemilihan Materi Penyuluhan Pertanian

Adapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh,

pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada

kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam

praktiknya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan

Page 25: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

35

materi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh

karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan

yang berbeda atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama.

Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu

menjadi pembatas.

Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993)

memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi

penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya. Adapun jenis-jenis

materinya sebagai berikut.

a. Materi Pokok (vital)

Materi pokok merupakan materi yang benar–benar dibutuhkan dan harus

diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen

dari seluruh materi yang disampaikan.

b. Materi Penting (important)

Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan kebutuhan yang disarankan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar

30 persen dari seluruh materi yang disampaikan.

c. Materi Penunjang (helpful)

Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang

sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluah cakrawala pemahamannya

tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari

seluruh materi yang disampaikan.

Page 26: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

36

d. Materi Mubazir (super flous)

Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada kaitannya denga kebutuhan yang

disarankan oleh sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya

justru dihindari penyampaian materi seperti ini.

Selanjutnya, materi penyuluhan pertanian juga dapat dikelompokkan

berdasarkan jenis usaha tani, kelompok sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai. (1)

materi penyuluhan berdasarkan jenis usaha tani: pertanian (pangan, holtikultura,

perkebunan), peternakan, atau usaha tani off farm dan on farm, (2) materi penyuluhan

berdasarkan kelompok sasaran yaitu pelaku utama dan pelaku usaha, dan (3) materi

penyuluhan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu materi dikelompokkan

berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam programa penyuluhan dan

rencana kegiatan penyuluhan.

Agar materi yang akan kita sampaikan benar-benar efektif (sesuai dengan

kebutuhan sasaran), maka dalam melakukan pemilihan materi penyuluhan pertanian

hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini. (1) profitable, memberikan

keuntungan yang nyata kepada sasaran, (2) complementer, dapat melengkapi kegiatan

yang ada sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan saat ini, (3)

compatibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat,

(4) simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan keterampilan yang

terlalu tinggi, (5) availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat

disediakan oleh sasaran, (6) immediate Aplicibility, dapat dimanfaatkan dan segera

memberikan hasil yang nyata, (7) in expensiveness, tidak memerlukan ongkos

Page 27: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

37

tambahan yang terlalu mahal, (8) low Risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam

penerapannya, (9) spectaculer Impact, dampak dari penerapannya menarik dan

menonjol, (10) expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah

diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda.

4. Penyusunan Materi Penyuluhan Pertanian

Ringkasan dan materi penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkan

dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas.

Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartika: ringkasan suatu materi tulisan yang

panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri dalam berntuk narasi.

Tujuan penyusunan sinopsis yaitu untuk meringkas bahan-bahan materi

penyuluhan sehingga menjadi lebih singkat, padat, mudah dipahami, dan terhindar

dari bahan – bahan yang kurang relevan dengan topic yang telah ditetapkan.

Sinopsis terdiri dari dua versi, sebagai berikut (1) sinopsis yang ditulis untuk

meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap, dan (2) sinopsis

yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam

bentuk fiksi maupun non-fiksi.

5. Media Penyampaian Materi Penyuluhan

Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas.

Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut

pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and

Communicatian Technology) memaknai media sebagai segala bentuk yang

dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education

Page 28: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

38

Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat,

didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk

kegiatan tersebut.

Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas yaitu

sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang

digunakan guru untuk. (1) memotivasi belajar peserta didik, (2) memperjelas

informasi/pesan pengajaran, (3) memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting,

(4) memberi variasi pengajaran, (5) memperjelas struktur pengajaran.

Sehingga media penyuluhan memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut.

1. Media Penyuluhan adalah semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses

penyampaian pesan.

2. Media Penyuluhan adalah wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat.

3. Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan

informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat

meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya

kearah positif terhadap kesehatan.

Penyuluhan pertanian tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan

yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat

mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya

keperilaku yang positif.

Page 29: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

39

Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan

penyuluhan pertanian antara lain adalah (1) media dapat mempermudah penyampaian

informasi, (2) media dapat menghindari kesalahan persepsi, (3) media dapat

memperjelas informasi, (4) Media dapat mempermudah pengertian, (5) media dapat

mengurangi komunikasi verbalistik, (6) media dapat menampilkan objek yang tidak

dapat ditangkap dengan mata, dan (7) media dapat memperlancar komunikasi.

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media

penyuluhan dibagi menjadi tiga sebagai berikut.

a. Media cetak

Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran

sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini

adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan

pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi

kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup

banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik,

mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak

memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan

mudah terlipat.

b. Media elektronik

Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan

didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam

media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, dan VCD. Seperti halnya

Page 30: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

40

media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah

dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut

sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang

serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih

tinggi,sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan

matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan

dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media luar ruang

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak

maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi

layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik,

sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh

panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar.

Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih

untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah,

memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

2.7 Teori Diagram Tulang Ikan (fishbone theory)

Diagram fishbone merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi,

mengeksplorasi, dan secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab

yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Menurut Scarvada (2004), konsep

dasar dari diagram fishbone adalah permasalahan mendasar diletakkan pada bagian

kanan dari diagram atau pada bagian kepala dari kerangka tulang ikannya.

Page 31: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

41

Diagram fishbone dalam penelitian ini digunakan untuk memvisualkan dan

mengidentifikasi permasalahan atau kendala yang dihadapi kegiatan penyuluhan

pertanian. Masalah yang terjadi dianggap sebagai kepala ikan sedangkan penyebab

masalah dilambangkan dengan tulang-tulang ikan yang dihubungkan menuju kepala

ikan. Tulang paling kecil adalah penyebab yang paling spesifik yang membangun

penyebab yang lebih besar (tulang yang lebih bersar). Kategori penyebab

permasalahan dalam penelitian ini meliputi faktor penentu kegiatan penyuluhan

pertanian (Model 5M) man (SDM kegiatan penyuluhan pertanian), machines (sarana

dan prasarana kegiatan penyuluhan pertanian), money (pembiayaan dalam kegiatan

penyuluhan pertanian), method (metode/prosedur kegiatan penyuluhan pertanian),

dan materials (materi kegiatan penyuluhan pertanian) atau mofel 5 M.

Diagram fishbone ini umumnya digunakan pada tahap mengidentifikasi

permasalahan dan menentukan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut.

Selain digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan penyebabnya,

diagram fishbone ini juga dapat digunakan pada proses perubahan. Scarvada, et.al

(2004) menyatakan Diagram fishbone ini dapat diperluas menjadi diagram sebab dan

akibat (cause and effect diagram). Perluasan (extension) terhadap Diagram fishbone

dapat dilakukan dengan teknik menanyakan “Mengapa sampai lima kali (five whys)”

(Pande, et.al, 2001 dalam Scarvada, 2004).

Diagram fishbone dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan baik

pada level individu, tim, maupun organisasi. Terdapat banyak kegunaan atau manfaat

Page 32: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

42

dari pemakaian diagram fishbone ini dalam analisis masalah. Manfaat penggunaan

diagram fishbone tersebut antara lain.

1. Memfokuskan individu, dan organisasi (tim) pada permasalahan utama.

Penggunaan diagram fishbone dalam tim/organisasi untuk menganalisis

permasalahan akan membantu anggota tim dalam menfokuskan permasalahan

pada masalah prioritas.

2. Memudahkan dalam mengilustrasikan gambaran singkat permasalahan

tim/organisasi. Diagram fishbone dapat mengilustrasikan permasalahan utama

secara ringkas sehingga tim akan mudah menangkap permasalahan utama.

3. Menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah. Dengan

menggunakan teknik brainstorming para anggota tim akan memberikan sumbang

saran mengenai penyebab munculnya masalah. Berbagai sumbang saran ini akan

didiskusikan untuk menentukan mana dari penyebab tersebut yang berhubungan

dengan masalah utama termasuk menentukan penyebab yang dominan.

4. Membangun dukungan anggota tim untuk menghasilkan solusi. Setelah

ditentukan penyebab dari masalah, langkah untuk menghasilkan solusi akan lebih

mudah mendapat dukungan dari anggota tim.

5. Memfokuskan tim pada penyebab masalah. Diagram fishbone akan memudahkan

anggota tim pada penyebab masalah. Juga dapat dikembangkan lebih lanjut dari

setiap penyebab yang telah ditentukan.

6. Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan masalah. Hubungan

ini akan terlihat dengan mudah pada Diagram fishbone yang telah dibuat.

Page 33: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

43

7. Memudahkan tim beserta anggota tim (organisasi) untuk melakukan diskusi dan

menjadikan diskusi lebih terarah pada masalah dan penyebabnya.

2.8 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui persepsi aparatur pemerintah

terhadap faktor-faktor penentu kegiatan penyuluhan pertanian di Kabupaten Karo

Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini persepsi aparatur pemerintah daerah ditinjau

dari faktor produksi utama sebuah organisasi (model 5M), yaitu: man (SDM kegiatan

penyuluhan pertanian), machines (sarana dan prasarana kegiatan penyuluhan

pertanian), money (pembiayaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian),

method (metode/prosedur kegiatan penyuluhan pertanian), dan materials (materi

kegiatan penyuluhan pertanian). Penelitian ini juga dilaksanakan untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi di dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Kabupaten

Karo.

Aparatur pemerintah daerah harus mengetahui faktor-faktor penentu kegiatan

penyuluhan pertanian yang ditinjau dari faktor produksi utama sebuah organisasi

(model 5M), yaitu man (SDM kegiatan penyuluhan pertanian), machines (sarana dan

prasarana kegiatan penyuluhan pertanian), money (pembiayaan dalam kegiatan

penyuluhan pertanian), method (metode/prosedur kegiatan penyuluhan pertanian),

dan materials (materi kegiatan penyuluhan pertanian), dalam memberikan persepsi

atau tanggapan terhadap faktor-faktor penentu kegiatan penyuluhan pertanian, karena

dengan pengetahuan yang dimilikinya tentunya akan mempengaruhi pandangan

Page 34: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

44

aparatur pemerintah terhadap pentingnya peran faktor-faktor penentu tersebut

terhadap kegiatan penyuluhan pertanian apakah bersifat positif atau negatif.

Hasil dari persepsi aparatur pemerintah dan identifikasi permasalahan dalam

kegiatan penyuluhan pertanian tersebut diharapkan memberikan rujukan atau

rekomendasi kepada pemerintah daerah sebagai pengambilan keputusan khususnya

dalam keberlangsungan kegiatan penyuluhan pertanian itu sendiri. Kerangka berfikir

secara tersetruktur dapat dilihat dari Gambar 2.1

Page 35: “persepsi individu”. - sinta.unud.ac.id II.pdf · didasari pada beberapa tahapan, berikut ini. 1. Stimulus atau Rangsangan ... Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi

45

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Persepsi Aparatur Pemerintah DaerahTerhadap Faktor-Faktor Penentu Kegiatan PenyuluhanPertanian

Pemerintah DaerahKabupaten Karo

Persepsi Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Karo danPermasalahan dalam terhadap Faktor-Faktor Penentu

Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Man

Petani

PenyuluhoNegerioSwasta

Aparatur

DepartemenoPertanianoPerikananoPeternakanoKehutanan

BP4K

Machines

Prasaranao Gedung

Perkantorano Ruangan

Pertemuano Ruangan

Latihano Gudang

Peralatan

Saranao Transportasio Alat

Komunikasio Alat-alat

Penyuluhano Media

Money

Anggaran

Kegiatan

Penyuluhan

APBN

APBD

Swasta

oCSR

Method Berdasarkan

PendekatanPerorangan

BerdasarkanPendekatanKelompok

BerdasarkanPendekatanMassal

Materials

Berdasarkan

jenis usaha

tani

Berdasarkan

kelompok

sasaran

Berdasarkan

tujuan yang

ingin dicapai

Analisis Data

Simpulan

Rekomendasi

Dinas Pertaniandan Perkebunan

Dinas Peternakandan Perikanan

Dinas Kehutanan