persepsi guru - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa...

94
ii LEMBAR PERSETUJUAN : Skripsi ini telah disetujui pada : Hari : Rabu Tanggal : 04 Februari 2009 Semarang, 05 – 02 – 2009. Pemohon, Widagdo Eko Wartono. NIM : 6101907133 Mengesahkan : Pembimbing I Pembimbing II Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. Drs. Bambang Priyono, M.Pd. NIP : 131 876 221 NIP : 131 571 552 Mengetahui : Ketua Jurusan PJKR Drs. Hermawan Pamot Rahardjo, M.Pd. NIP : 131 961 216

Upload: lamthu

Post on 03-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

ii

LEMBAR PERSETUJUAN :

Skripsi ini telah disetujui pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 04 Februari 2009

Semarang, 05 – 02 – 2009.

Pemohon,

Widagdo Eko Wartono.

NIM : 6101907133

Mengesahkan :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. Drs. Bambang Priyono, M.Pd.

NIP : 131 876 221 NIP : 131 571 552

Mengetahui :

Ketua Jurusan PJKR

Drs. Hermawan Pamot Rahardjo, M.Pd.

NIP : 131 961 216

Page 2: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 21 Maret 2009

Pukul : 10.00 WIB

Tempat : Laboratorium FIK UNNES

Panitia Ujian :

Ketua, Sekretaris,

Drs. M. Nasution, M.Kes. Dra. Henny Setyawati, M.Si.

NIP : 131 876 219 NIP : 132 003 071

Dewan Penguji :

1. Drs. Hermawan Pamot Rahardjo, M.Pd. ( Ketua )

NIP. 131 961 216

2. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. ( Anggauta )

NIP. 131 876 221

3. Drs. Bambang Priyono, M.Pd. ( Anggauta )

NIP. 131 571 552

Page 3: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

• Rumahku adalah surgaku

• Keluargaku adalah hartaku

PERSEMBAHAN :

* Kepada Istri, anak dan kedua orang tua tercinta,

* Mahasiswa PJKR PGSM 2007,

* Rekan – rekan Guru Pendidikan Jasmani.

Page 4: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas ijin

dan petunjuk-Nya saja maka skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan

skripsi ini, saya banyak menerima bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu saya

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang,

Bapak Drs . Harry Pramono M. Si. , yang telah memberikan ijin

penelitian,

2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani , Kesehatan dan Rekreasi ,

Bapak Drs. Hermawan Pamot Rahardjo, M.Pd. , yang telah memberikan

kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini,

3. Dosen Pembimbing , Bapak Drs. Tri Rustiadi M. Kes. dan Bapak

Drs. Bambang Priyono , M. Pd. yang telah memberikan penjelasan,

bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan skripsi ini,

4. Dosen – dosen PJKR , yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan,

5. Kepala SMP Negeri I Semarang , selaku atasan , yang telah

memberikan ijin belajar dan fasilitas – fasilitas pendukungnya,

6. Kepala Sekolah dan Guru – guru SMP non Pendidikan Jasmani di

Kecamatan Semarang utara,

7. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

dengan segala kerendahan hati, saya siap menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Februari 2009.

Penulis.

Page 5: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

vi

SARI

Widagdo Eko Wartono, 2009. ” PERSEPSI GURU – GURU NON PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KINERJA GURU – GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG ”. Bagaimana persepsi Guru-guru non Pendidikan Jasmani SMP di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang terhadap kinerja Guru-guru Pendidikan Jasmani di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang ? Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti persepsi Guru-guru non Pendidikan Jasmani terhadap kinerja Guru-guru Pendidikan Jasmani. Metode penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket atau kuesioner. Populasinya adalah seluruh Guru non Pendidikan Jasmani SMP di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang sejumlah 150 orang. Data dalam penelitian ini berupa jawaban angket atau kuesioner. Variable dalam penelitian ini yaitu persepsi Guru-guru non Pendidikan Jasmani terhadap kinerja Guru-guru Pendidikan Jasmani. Data dianalisa dengan menggunakan tekhnik deskriptif kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung dan divisualisasikan. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa persepsi Guru-guru non Pendidikan Jasmani terhadap kinerja Guru-guru Pendidikan jasmani mencapai 83,91 % yang termasuk kategori baik. Aspek kepribadian 93,50 % dengan kategori baik, Aspek paedagogik 82,67 % dengan kategori baik, Aspek profesional 78,83 % dengan kategori baik, dan Aspek sosial 82,07 % dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kinerja Guru-guru Pendidikan Jasmani SMP di kecamatan Semarang Utara dalam kategori baik. Saran-saran yang perlu diperhatikan adalah bahwa meskipun kinerja Guru-guru pendidikan Jasmani sudah baik, mereka tetap harus selalu meningkatkan profesionalitasnya sebagai seorang Guru, mengingat kemajuan tekhnologi yang terus berkembang setiap saat.

Page 6: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .......................................................................................................... i

PERSETUJUAN ........................................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

SARI .............................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 11

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 12

1.5. Penegasan Istilah ............................................................................... 12

1.5.1. Persepsi ....................................................................................... 12

1.5.2. Guru – guru non Pendidikan Jasmani ........................................... 13

1.5.3. Kinerja .......................................................................................... 14

1.5.4. Guru – guru Pendidikan Jasmani .................................................. 14

2. LANDASAN TEORI ........................................................................ 15

Page 7: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

viii

2.1. Persepsi ........................................................................................... 15

2.2. Kinerja ............................................................................................. 21

2.3. Kepribadian Guru ............................................................................ 22

2.4. Pendidikan Jasmani .......................................................................... 23

2.4.1. Pengertian Pendidikan Jasmani ..................................................... 23

2.4.2. Tujuan Pendidikan Jasmani ........................................................... 24

2.5. Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani ............................................. 25

2.6. Analisis Tugas ................................................................................... 27

3. METODE PENELITIAN …………………………………………… 32

3.1. Populasi ……………………………………………………………. 32

3.2. Sampel ……………………………………………………………… 32

3.3. Variabel Penelitian …………………………………………………. 33

3.4. Tekhnik Pengumpulan Data ………………………………………… 33

3.5. Analisis Uji Instrumen ……………………………………………… 34

3.5.1. Validitas Data …………………………………………………. . 34

3.5.2. Reliabilitas Data ……………………………………………….. . 35

3.6. Tekhnik Analisis Data ……………………………………………… 35

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 38

4.1. Hasil Penelitian ……………………………………………………… 38

4.1.1. Validitas …………………………………………………………. 38

4.1.2. Reliabilitas …………………………………………………….. 38

Page 8: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

ix

4.1.3. Hasil Analisa Data …………………………………………….. 38

4.1.3.1.Analisa Deskriptif per Aspek .................................................... 38

4.1.3.2.Analisa Deskriptif per Indidkator ............................................... 40

4.1.3.3.Analisa Deskriptif per Responden .............................................. 42

4.2. Pembahasan ..................................................................................... 43

4.2.1. Kepribadian .................................................................................. 43

4.2.2. Kompetensi Pedagogik ................................................................. 45

4.2.3. Kompetensi Profesional ................................................................ 45

4.2.4. Kompetensi Sosial ......................................................................... 47

5. PENUTUP .......................................................................................... 48

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 48

5.2. Saran ................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 50

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 9: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ………………….. 51

2. Perhitungan Validitas Angket ………………………………………….. 53

3. Perhitungan Reliabilitas Angket ………………………………………… 54

4. Kisi – kisi Kuesioner …………………………………………………. … 55

5. Kuesioner ……………………………………………………………..... 59

6. Tabel Data Persepsi …………………………………………………….. 64

7. Penentuan Kriteria Deskriptif per item ................................................... 68

8. Penentuan Kriteria Deskriptif per Responden ........................................ 69

9. Tabel rekapitulasi hasil analisa deskriptif per aspek ............................... 70

10. Tabel rekapitulasi hasil analisa deskriptif per indikator ......................... 71

11. Diagram rekapitulasi hasil analisa deskriptif per indikator .................... 72

12. Tabel dan Diagram rekapitulasi hasil analisa deskriptif per responden .. 73

13. Hasil analisis deskriptif per responden ................................................... 74

14. Surat usul penetapan Dosen Pembimbing ............................................... 78

15. Surat penetapan Dosen Pembimbing ....................................................... 79

16. Surat permohonan ijin penelitian ............................................................. 80

17. Surat Keterangan dari SMP Negeri 25 Semarang .................................... 81

18. Surat Keterangan dari SMP Hasanudin I Semarang ................................. 82

19. Surat Keterangan dari SMP Muhammadiyah 5 Semarang ....................... 83

20. Surat Keterangan dari SMP Theresianan Tanah Mas Semarang .............. 84

21. Fotho – fotho

Page 10: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Masalah guru merupakan topik yang tidak habis-habisnya dibahas dalam

berbagai seminar, diskusi, dan workshop untuk mencari berbagai alternatif

pemecahan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh guru dalam

menjalankan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dilingkungan sekolah. Hal

ini disebabkan karena guru , berdasarkan sejumlah penelitian pendidikan, diyakini

sebagai salah satu faktor yang dominan dalam menentukan tingkat keberhasilan

anak didik dalam melakukan proses transformasi ilmu pengetahuan dan

tekhnologi serta internalisasi etika dan moral. Karena itu, tidaklah berlebihan

apabila masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan selalu

mengarahkan perhatianya pada aspek yang berkaitan dengan guru dan keguruan.

Diantara masalah-masalah yang berkaitan dengan guru dan keguruan

biasanya berkisar pada persoalan kurang memadainya kualifikasi dan kompetensi

guru, kurangnya tingkat kesejahteraan guru, rendahnya etos kerja dan komitmen

guru, dan kurangnya penghargaan masyarakat terhadap profesi guru. Walaupun

Pemerintah bersama orang tua dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya

perbaikan profesi guru, namun berbagai dimensi persoalan guru tetap muncul

sebagai masalah utama dunia pendidikan nasional kita. Terlepas dari berbagai

kelebihan dan kekurangan dunia guru, kita harus menyadari, mengakui, dan

menerima kondisi guru saat ini dengan apa adanya. Yang paling penting harus kita

Page 11: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

2

lakukan adalah menyiapkan sosok guru masa depan yang sesuai dengan tuntutan

reformasi pendidikan yang sekarang ini tengah bergulir.

Selain dihadapkan dengan berbagai persoalan internal, guru juga mendapat

dua tantangan eksternal, yaitu pertama, krisis etika dan moral anak bangsa, dan

kedua, tantangan masyarakat global. Krisis etika dan moral yang berpuncak pada

kerusuhan bulan mei 1998 telah memporakporandakan tata nilai agama dan

masyarakat. Etika dan tata karma yang dijunjung tinggi selama ini telah berubah

menjadi bahan retorika belaka, sedangkan dalam dunia nyata, nilai-nilai tersebut

telah berganti dengan budaya-budaya anarkhis, kekerasan, dan amoral.

Era globalisasi yang sebentar lagi kita masuki akan ditandai dengan

berbagai kata kunci seperti kompetisi, transparansi, efisiensi, kualitas tinggi, dan

profesionalisasi. Disamping itu, masyarakat global akan menjadi sangat peka dan

peduli terhadap masalah-masalah demokrasi, hak asazi manusia, dan isu

lingkungan hidup. Karena itu, peran guru masa depan harus diarahkan untuk

mengembangkan tiga intelegensi dasar anak didik, yaitu intelektual, emosional,

dan moral. Untuk dapat melaksanakan peran tersebut, maka sosok guru masa

depan harus mampu bekerja secara profesional.

Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan

minimal, antara lain, memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,

memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa

kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen yang tinggi terhadap

profesinya , dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus menerus

Page 12: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

3

( continuous improvement ) melalui organisasi-organisasi profesi, internet, buku,

seminar dan semacamnya. Dengan persyaratan semacam ini, maka tugas guru

bukan lagi knowledge based, seperti yang sekarang dilakukan, tetapi lebih bersifat

competicy based, yang menekankan pada penguasaan secara optimal konsep

keilmuan dan perekayasaan yang berdasarkan nilai-nilai etika dan moral.

Konsekwensinya, seorang guru tidak lagi menggunakan komunikasi satu arah

seperti yang selama ini dilakukan, melainkan menciptakan suasana kelas yang

kondusif sehingga terjadi komunikasi dua arah secara demokratis antara guru dan

murid. Kondisi ini diharapkan dapat menggali potensi kreatifitas anak didik.

Dengan profesionalisasi guru, maka guru masa depan tidak lagi hanya

tampil sebagai pengajar ( teacher ) , seperti fungsinya yang menonjol selama ini,

namun juga harus bisa berperan sebagai Pembimbing ( conselor ), dan manager

belajar ( learning manager ).

1. Sebagai pembimbing / konselor, guru akan berperan sebagai sahabat

siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat

dan keakraban dari siswa.

2. Sebagai manager belajar, guru akan membimbing siswanya untuk

belajar, mengambil prakarsa, dan mengeluarkan ide-ide baik yang

dimilikinya.

Dengan kedua peran guru ini , maka diharapkan para siswa mampu

mengembangkan potensi diri masing-masing, mengembangkan kreatifitas, dan

mendorong penemuan keilmuan dan tekhnologi yang inovatif, sehingga para

siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.

Page 13: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

4

Kurikulum pendidikan nasional masa depan dikembangkan berdasarkan

kompetensi dasar ( competency – based curriculum ). Dalam konsep ini,

kurikulum disusun berdasarkan kemampuan dasar minimal yang harus dikuasai

seorang peserta didik setelah yang bersangkutan menyelesaikan satu unit

pelajaran, satu satuan waktu, dan atau satuan pendidikan.

Materi kurikulum pendidikan masa depan harus ditekankan pada mata

pelajaran yang sanggup menjawab tantangan global dan perkembangan iptek yang

sangat cepat. Karena itu, pelajaran ilmu – ilmu dasar, yaitu matematika dan IPA

menjadi inti pengembangan kurikulum disetiap jenis jenjang pendidikan. Sejalan

dengan itu, mata pelajaran yang menjadi dasar keseluruhan perkembangan

kepribadian peserta didik, yaitu olahraga dan kesenian juga perlu mendapatkan

penekanan yang berimbang dalam kurikulum pendidikan nasional. Kedua mata

pelajaran ini akan membentuk fisik yang kuat, jiwa sportif dan demokratis, sifat

kreatif dan inovatif, serta jiwa apresiatif terhadap karya – karya besar bangsa yang

merupakan landasan bagi pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.

Tentu saja kesemua materi kurikulum yang dikembangkan harus berlandaskan

pendidikan moral dan etika, yang dikembangkan dalam mata pelajaran pendidikan

agama, serta mata pelajaran yamg relevan.

Berdasarkan posisi serta tantangan seperti diuraikan diatas, bagaimanakah

wujud keberadaan guru pendidikan jasmani di mata rekan-rekan guru non

pendidikan jasmani ? Sudah baikkah kinerjanya ? Sudah profesionalkah

kinerjanya ?

Page 14: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

5

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut dan atas dasar isue – isue

yang berkembang, yang menyatakan kurang baiknya kinerja guru – guru

pendidikan jasmani , maka kami akan melakukan penelitian untuk memperoleh

kebenaran tentang isue – isue tersebut melalui penelitian tentang persepsi guru -

guru non pendidikan jasmani terhadap kinerja guru pendidikan jasmani di

kecamatan Semarang utara, kota Semarang yaitu di SMP Negeri 25 Semarang,

SMP Theresiana Tanah Mas, SMP Hasanudin I Semarang dan SMP

Muhammadiyah 5 Semarang.

Hasil survey pendahuluan secara acak ( random ) di 2 sekolah yaitu di

SMP. Negeri 25 Semarang dan di SMP Theresia Tanah Mas, Semarang

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Jawaban

Pertanyaan 1. Baik Baik Sedang kurang

sekali

Menurut Bapak / Ibu, bagaimanakah

kinerja guru penjas yang Bapak / Ibu

ketahui ? 3 25 - 2

Jumlah 30

Page 15: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

6

Pertanyaan 2 Jawaban

Ya Tidak

Bagaimanakah pendapat Bapak / ibu

mengenai pelajaran pendidikan jasmani.

. Apakah penting bagi anak didik ? 26 4

Jumlah 30

Pertanyaan 3. Jawaban

Sudah Belum

Menurut penilaian Bapak / Ibu, apakah Guru

pendidikan jasmani sudah menunjukkan

kinerja yang profesional ? 27 3

Jumlah 30

Dari hasil angket tersebut, didapat prosentasi sebagai berikut :

1. Pertanyaan 1 :

Dari 30 responden, guru non pendidikan jasmani yang berpendapat

bahwa kinerja guru pendidikan jasmani baik sekali sebanyak 3 orang (10,00 % )

, baik sebanyak 25 orang ( 83,33 % ) , Kurang sebanyak 2 orang ( 6,66 % ).

Page 16: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

7

Dari data tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru

pendidikan jasmani SMP di kecamatan Semarang Utara dalam kategori baik.

2. Pertanyaan 2 :

Dari 30 responden, guru non pendidikan jasmani yang berpendapat

bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani penting bagi anak didik sebanyak

26 orang ( 86,66 % ), tidak penting 4 orang ( 13,33 % ) .

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran pendidikan

jasmani masih penting bagi anak didik.

3 .Pertanyaan 3 :

Dari 30 responden, guru non pendidikan jasmani yang berpendapat

bahwa Guru pendidikan jasmani yang sudah profesional sebanyak 27 orang (

90,00 % ) , sedangkan yang belum profesional sebanyak 3 orang ( 10,00 % ).

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pendidikan

jasmani SMP di kecamatan Semarang utara sudah profesional.

Dari hasil survey sementara tersebut diatas, didapati perbedaan yang

cukup signinifikan antara opini yang berkembang di masyarakat maupun

dikalangan dunia pendidikan , yang menyatakan bahwa kinerja guru-guru

pendidikan jasmani kurang / tidak baik serta kurang / tidak profesional, karena

hasil survey menyatakan yang sebaliknya.

Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan adanya penelitian lebih lanjut dan

lebih mendalam guna mencari informasi tentang keadaan yang sebenarnya. Hal

tersebut sangat perlu dilakukan untuk dapat mengetahui dengan pasti tentang

bagaimana sebenarnya kinerja guru-guru pendidikan jasmani di lapangan,

Page 17: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

8

sehingga dengan hasil penelitian tersebut, yang merupakan bukti faktual, LPTK,

khususnya dunia kependidikan (olahraga) dapat menentukan langkah-langkah dan

kebijakan-kebijakan yang diperlukan

Sebelumnya akan kami paparkan tentang kondisi riil wujud keberadaan

mata pelajaran pendidikan jasmani di Kecamatan Semarang utara ini, baik dilihat

dari karakteristik wilayah, karakteristik siswanya, orang tua siswa, gurunya ,

kondisi sekolah secara keseluruhan maupun kondisi sosial ekonomi penduduk di

kecamatan Semarang utara.

Karakteristik Wilayah

Kecamatan Semarang utara terletak dipesisir utara kota Semarang. Seperti

karakter daerah pesisir pada umumnya, yaitu berhawa panas dan adanya

pelabuhan yang beraktifitas sepanjang 24 jam penuh dengan irama kompetisi yang

”keras”, yang ditunjukkan dengan banyaknya cukong-cukong, makelar-makelar

maupun preman-preman yang bekerja dan hidup bertempat tinggal di daerah

kecamatan Semarang utara, yang kesemuanya itu secara langsung maupun tidak

langsung mempengaruhi dan membentuk sikap maupun temperamen penduduk di

kecamatan Semarang utara yaitu keras dan temperamental.

Karakteristik Siswa

Siswa SMP di wilayah kecamatan Semarang utara berasal dari kalangan

orang tua yang berstatus sosial menengah kebawah. Seperti dalam uraian karakter

wilayah tersebut diatas, maka dalam kehidupan sehari-hari siswa di wilayah

Page 18: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

9

kecamatan Semarang utara selalu berdekatan bahkan bersentuhan dengan

kehidupan yang ”keras” pula. Hal tersebut sangat mempengaruhi pembentukan

sikap dan mental anak-anak menjadi liar, keras, dan temperamental yang dibawa

pula saat mereka menempuh pendidikan di lingkungan sekolah, sehingga dalam

menempuh pendidikan, mereka cenderung tergolong siswa yang ”bermasalah”,

yaitu sering bolos, sering berkelahi, suka membantah dan membangkang perintah

guru.

Karakteristik Orang Tua Siswa.

Orang tua siswa SMP di wilayah kecamatan Semarang utara mayoritas

sosial ekonominya dari golongan menengah kebawah dengan latar pendidikan

yang rendah pula. Seperti dalam uraian karakteristik wilayah tersebut diatas, maka

sebagian besar orang tua siswa bekerja di sektor jasa pelabuhan, seperti jasa

angkutan, jasa keamanan dan lain-lain yang kesemuanya itu identik dengan ”dunia

kekerasan”.

Seperti yang kami sebutkan tersebut diatas yaitu bahwa latar pendidikan

para orang tua siswa mayoritas berpendidikan yang rendah, maka hal tersebut

secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pula cara mereka dalam

mengelola pendidikan anak-anak mereka. Orang tua cenderung kurang bahkan

tidak peduli dengan pendidikan anak mereka, hal ini ditunjukkan dengan kurang

komunikasinya para orang tua dengan pihak sekolah.

Page 19: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

10

Kondisi Guru Pendidikan Jasmani

Seperti kami sebutkan seperti tersebut diatas, bahwa kami akan melakukan

penelitian di SMP Negeri 25 Semarang, SMP Theresiana Tanah Mas, SMP

Hasanudin I Semarang dan SMP Muhammadiyah 5 Semarang maka kami akan

memaparkan kondisi guru Pendidikan Jasmani di 4 sekolah tersebut.

Dari 4 sekolah tersebut, 3 orang Guru Pendidikan Jasmani sudah

merupakan guru tetap dan 1 orang masih berstatus guru tidak tetap namun akan

segera diangkat menjadi guru tetap yaitu guru pendidikan jasmani di SMP

Muhammadiyah 5 Semarang sehingga secara psikologis rekan-rekan guru di 4

sekolah tersebut bertanggung jawab penuh atas proses pendidikan di sekolahnya

masing-masing.

Kondisi Sekolah

Dari 4 sekolah tersebut diatas, 2 sekolah dalam kondisi ”survive” ,

maksudnya jumlah siswanya ideal (banyak), yaitu SMP Negeri 25 Semarang dan

SMP Theresiana Tanah Mas Semarang, sedangkan 2 sekolah yang lain yaitu

SMP Hasanudin I Semarang dan SMP Muhammadiyah 5 Semarang kondisinya

memprihatinkan, dalam arti jumlah siswanya kurang dari jumlah ideal sebuah

sekolah sehingga hanya 2 sekolah yang bisa menyediakan sarana dan prasarana

yang ideal untuk kebutuhan aktifitas pelajaran pendidikan jasmani di sekolah

yakni di SMP Negeri 25 Semarang dan SMP Theresiana Tanah Mas, Semarang.

Kondisi sosial ekonomi penduduk

Page 20: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

11

Kondisi sosial ekonomi penduduk di kecamatan Semarang utara mayoritas

dari golongan ekonomi menengah kebawah. Hal ini disebabkab oleh karena

sebagian besar penduduk di kecamatan Semarang utara sebagian besar adalah

pendatang yang bekerja sebagai buruh dan pekerjaan-pekerjaan kasar lainya,

antara lain makelar,.PKL, sopir dan lainya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimanakah persepsi

guru-guru non pendidikan jasmani terhadap kinerja guru-guru pendidikan jasmani

?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui persepsi Guru – guru non

Pendidikan jasmani terhadap kinerja Guru – guru Pendidikan Jasmani di

kecamatan Semarang utara.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui

persepsi guru-guru non pendidikan jasmani SMP di Kecamatan Semarang utara

terhadap kinerja guru-guru pendidikan jasmani SMP di Kecamatan Semarang

Utara.

Page 21: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

12

1.5. PENEGASAN ISTILAH

Sesuai dengan judul diatas, dan untuk menghindari terjadinya salah tafsir

terhadap permasalahan yang dibahas, maka peneliti membatasi istilah sebagai

berikut :

1.5.1 Persepsi

Menurut Mar`at ,1981, Persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang

terhadap suatu benda atau seseorang secara terus menerus dan dipengaruhi oleh

informasi baru dari lingkunganya.

Pendapat lain, yaitu pendapat D.Sasanti,2003, menyatakan bahwa persepsi

adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan

panca indera. Kesan yang diterima individu sangat bergantung pada seluruh

pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berfikir dan belajar, serta

dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam individu.

Rahmat, Aryanti, 1995, juga menyatakan bahwa persepsi juga ditentukan

oleh faktor fungsional dan struktural. Beberapa faktor fungsional atau faktor yang

bersifat personal antara lain yaitu kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa

lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat subyektif. Faktor

struktural atau faktor dari luar individu antara lain yaitu lingkungan keluarga,

hukum yang berlaku, dan nilai-nilai/norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor

personal dan faktor struktural.

Bremsdan Kassin, Lestari, 1999, menyatakan bahwa persepsi sosial

memiliki beberapa elemen yaitu :

Page 22: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

13

1. Person, yaitu orang yang menilai orang lain,

2. Situasional, yaitu urutan kejadian yang terbentuk berdasarkan pengalaman

orang untuk untuk menilai sesuatu,

3. Behaviour, yaitu sesuatu yang dilakukan oleh orang lain.

Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus sebagai makhluk individu

mempunyai perbedaan-perbedaan. Adanya perbedaan inilah yang menyebabkan

mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang

bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat bergantung pada bagaimana

individu tersebut menanggapi suatu obyek dengan persepsinya.

Menurut Polak, 1976, Dalam proses persepsi individu, dituntut untuk

memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang bersifat negatif / positif, senang

/ tidak senang, dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk

sikap yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara

tertentu dan dalam situasi yang tertentu pula.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

suatu proses aktif timbulnya penilaian terhadap suatu obyek, meliputi keberadaan

obyek, kejadian dan perilaku obyek. Menurut Bartol & Bartol, 1994, Sejumlah

informasi dari luar mungkin tidak disadari bahkan dihilangkan oleh penginderaan

manusia, sehingga mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna

merupakan salah satu sumber kesalahan persepsi.

1.5.2 Guru – guru non Pendidikan Jasmani

Guru – guru non pendidikan jasmani adalah tenaga profesional yang

bertanggung jawab dan berwenang penuh untuk melaksanakan pendidikan dengan

Page 23: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

14

tugas utama menyampaikan materi pelajaran non pendidikan jasmani, sesuai

dengan bidang ilmunya masing–masing kepada peserta didik pada suatu jenjang

pendidikan tertentu, dengan tujuan membina generasi bangsa di era globalisasi ini,

agar mempunyai akhlak yang mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

demokratis dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, keluarganya,

masyarakat, bangsa dan negara serta Tuhan-nya.

1.5.3 Kinerja

Kinerja merupakan penampilan hasil kerja seseorang baik secara kuantitas

maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun

kelompok. Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dari

kinerja sejumlah individu dalam sebuah organisasi.

1.5.4 Guru – guru Pendidikan Jasmani

Guru Pendidikan Jasmani adalah tenaga profesional yang bertanggung

jawab dan berwenang penuh untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama

menyampaikan materi pendidikan jasmani kepada peserta didik pada suatu

jenjang pendidikan tertentu, dengan tujuan membina generasi bangsa di era

globalisasi sekarang ini, agar mempunyai akhlak yang mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab terhadap dirinya

sendiri, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya serta Tuhan-nya.

Page 24: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. PERSEPSI

Menurut Mar`at ,1981, Persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang

terhadap suatu benda atau seseorang secara terus menerus dan dipengaruhi oleh

informasi baru dari lingkunganya.

Pendapat lain, yaitu pendapat D.Sasanti,2003, menyatakan bahwa persepsi

adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan

panca indera. Kesan yang diterima individu sangat bergantung pada seluruh

pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berfikir dan belajar, serta

dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam individu.

Cara kita mempersepsi situasi sekarang tidak bisa terlepas dari adanya

pengalaman sensorik terdahulu. Kalau pengalaman terdahulu itu sering muncul,

maka reaksi kita lalu menjadi salah satu kebiasaan. Pernyataan populer bahwa ”

manusia itu adalah korban kebiasaan ” secara ilmiah memang benar, mengingat

respons-respons perseptual yang ditunjukkanya. Menurut M.Dimyati Mahmud,

1989 : 44, mungkin 90 % dari pengalaman-pengalaman sensoris kita sehari-hari

dipersepsi dengan kebiasaan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman

terdahulu yang diulang-ulang.

Rahmat, Aryanti, 1995, juga menyatakan bahwa persepsi juga ditentukan

oleh faktor fungsional dan struktural. Beberapa faktor fungsional atau faktor yang

bersifat personal antara lain yaitu kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa

Page 25: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

16

lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat subyektif. Faktor

struktural atau faktor dari luar individu antara lain yaitu lingkungan keluarga,

hukum yang berlaku, dan nilai-nilai/norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor

personal dan faktor struktural.

Bremsdan Kassin, Lestari, 1999, menyatakan bahwa persepsi sosial

memiliki beberapa elemen yaitu :

1. Person, yaitu orang yang menilai orang lain,

2. Situasional, yaitu urutan kejadian yang terbentuk berdasarkan pengalaman

orang untuk untuk menilai sesuatu,

3. Behaviour, yaitu sesuatu yang dilakukan oleh orang lain.

Ada 2 pandangan mengenai proses persepsi yaitu :

1. Persepsi sosial yang berlangsung cepat dan otomatis tanpa banyak

pertimbangan, hanya berdasarkan penampilan fisik dan perhatian sekilas,

2. dan persepsi sosial yang prosesnya sangat kompleks yaitu mengamati

perilaku orang lain dengan teliti sehingga diperoleh analisis secara lengkap

terhadap person, situasional, dan behaviour oarng yang diamati tersebut.

Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus sebagai makhluk individu

mempunyai perbedaan-perbedaan. Adanya perbedaan inilah yang menyebabkan

mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang

bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat bergantung pada bagaimana

individu tersebut menanggapi suatu obyek dengan persepsinya.

Page 26: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

17

Menurut Polak,1976, Dalam proses persepsi individu, dituntut untuk

memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang bersifat negatif / positif, senang

/ tidak senang, dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk

sikap yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara

tertentu dan dalam situasi yang tertentu pula.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

suatu proses aktif timbulnya penilaian terhadap suatu obyek, meliputi keberadaan

obyek, kejadian dan perilaku obyek. Menurut Bartol & Bartol, 1994, Sejumlah

informasi dari luar mungkin tidak disadari bahkan dihilangkan oleh penginderaan

manusia, sehingga mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna

merupakan salah satu sumber kesalahan persepsi.

Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu :

1. Obyek

Obyek menimbulkan stimulus yang diterima panca indera atau

reseptor. Sebagian terbesar Stimulus datang dari luar individu yang

bersangkutan, yang langsung mengenai syaraf penerima, yang bekerja

sebagai reseptor.

2. Reseptor

Reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus, disamping itu,

juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus

yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat

kesadaran.

3. Perhatian

Page 27: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

18

` Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi, diperlukan

adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama untuk persiapan dalam

rangka mengadakan persepasi. Perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau

sekumpulan obyek. Menurut Bimo Walgito, 1992 : 70, perhatian merupakan

syarat psikologis.

Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu :

Obyek menimbulkan stimulus stimulus mengena ke alat indera /

reseptor .

Perlu dikemukakan bahwa antara obyek dan stimulus itu merupakan hal

yang berbeda, tetapi adakalanya obyek dan stimulus menjadi satu / sama ,

misalnya dalam hal tekanan, benda sebagai obyek langsung mengena ke kulit,

sehingga akan terasa tekanan tersebut.

Proses stimulus mengena ke alat indera merupakan proses alam atau

proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf

sensorik ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses

di otak sebagai proses kesadaran, sehingga individu tersebut menyadari apa yang

dilihat, didengar, dan apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam

pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis.

Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah awal /

persiapan dalam proses persepsi. Hal tersebut ditunjukkan dengan kenyataan

bahwa setiap individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi dikenai

oleh berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan disekitarnya.

Page 28: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

19

Meskipun demikian, tidak semua stimulus mendapatkan respon oleh

individu tersebut untuk dipersepsi. Secara skematis hal tersebut dikemukakan

sebagai berikut :

St St St St

SP RESPON

Fi Fi Fi Fi

Keterangan : St = Stimulus ( faktor luar )

Fi = Faktor intern ( faktor dalam, termasuk perhatian )

SP = Struktur Pribadi Individu

Skema tersebut diatas memberikan gambaran bahwa walaupun individu

menerima berbagai macam stimulus yang datang dari lingkunganya, namun tidak

semua stimulus mendapatkan respon dari individu tersebut. Individu akan

menyeleksi terhadap stimulus yang mengenainya, dan disinilah berperanya sebuah

perhatian. Skema tersebut diatas dapat dilanjutkan menjadi sebagai berikut :

L S O R L

Keterangan : L = Lingkungan O = Organisme / Individu

S = Stimulus R = Respon / reaksi

Page 29: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

20

Namun demikian masih ada pendapat atau teori lain yang tidak melihat

kaitan antara lingkungan atau stimulus dengan respon individu. Bentuk skemanya

berbentuk lain yaitu :

L S R L

Keterangan : L = Lingkungan

S = Stimulus

R = Respon

Dalam skema tersebut terlihat bahwa organisme atau individu tidak

berperan dalam memberi respon terhadap stimulus yang mengenainya.

Hubungan antara stimulus dengan respon bersifat mekanistis, dan stimulus

atau lingkungan akan sangat berperan dalam menentukan respon atau perilaku

organisme / individu. Pandangan yang demikian merupakan pandangan yang

behavioristik, dan hanya mementingkan peranan lingkungan terhadap perilaku

atau respon organisme / individu. Pandangan ini berbeda dengan pandangan yang

bersifat kognitif, yang menurut Bimo Walgito, 1980 : 72, memandang berperanya

organisme / individu dalam menentukan perilaku / responya.

Tidak semua stimulus akan direspon oleh individu. Respon diberikan oleh

individu terhadap stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik perhatian

individu tersebut. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa yang dipersepsi

oleh individu ,selain tergantung pada stimulusnya, juga tergantung pada individu

yang bersangkutan. Stimulus yang mendapatkan pemilihan dari individu

Page 30: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

21

tergantung oleh berbagai macam faktor, salah satu faktornya adalah perhatian

individu itu sendiri, yang merupakan aspek psikologis individu dalammelakukan

persepsi.

2.2. KINERJA

Kinerja merupakan penampilan hasil kerja seseorang baik secara kuntitas

maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun

kelompok. Menurut Ilyas, 1993, Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi

yang kompleks dari kinerja sejumlah individu dalam sebuah organisasi.

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja individu, perlu

dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Berbagai kondisi lingkungan fisik

sangat mempengaruhi kondisi seseorang dalam bekerja. Selain itu, kondisi

lingkungan fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non

fisik.

Kinerja seseorang akan baik jika orang tersebut mempunyai keahlian yang

tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan / upah yang layak, serta

mempunyai harapan masa depan. Pandangan

Secara teoritis, ada 3 kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku

kerja dan kinerja individu yaitu :

1. variabel individu,

2. variabel organisasi,

3. variabel psikologis.

Page 31: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

22

2.3. KEPRIBADIAN GURU

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda sesuai ciri –ciri pribadi

yang mereka miliki. Ciri – ciri inilah yang membedakan seorang guru dengan

guru lainya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah yang abstrak, hanya

dapat dilihat melalui ucapan, penampilan dan tindakan sehari – hari maupun

tindakan dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan. Prof.DR.

Zakiah Darajat, 1980.

Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis

dan phisik. Dengan demikian, seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan

gambaran dari kepribadian orang tersebut. Seseorang berbuat baik sering

dikatakan bahwa orang tersebut mempunyai kepribadian yang baik atau berakhlak

mulia, sebaliknya, bila seseorang melakukan suatu sikap atau tindakan yang tidak

baik, maka dikatakan orang tersebut berkepribadian jelek atau tidak berakhlak.

Oleh karena itu, masalah kepribadian merupakan hal yang menentukan dalam soal

tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dihadapan siswa, rekan guru maupun

masyarakat.

Kepribadian adalah unsur yang menentukan keakraban hubungan guru

dengan anak didiknya. Kepribadian seorang guru akan tercermin dalam sikap dan

perbuatanya saat membina dan membimbing anak didiknya. Sebagai teladan, guru

harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan panutan dan idola. Seluruh sisi

kehidupanya adalah figur yang paripurna. Itulah kesan terhadap sosok guru yang

ideal. Sedikit saja guru berbuat tidak baik, maka akan mengurangi kharisma dan

Page 32: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

23

kewibawaanya. Karena itu, kepribadian adalah masalah yang sangat sensitif

sekali. Penyatuan kata dan perbuatan dituntut dari figur seorang guru .

Profil guru yang ideal adalah sosok yang mengabdikan dirinya

berdasarkan panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka, yang

membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas dinding sekolah. Guru yang

ideal selalu ingin bersama anak didiknya didalam dan diluar lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, dalam benak guru hanya ada satu kiat, bagaimana cara mendidik

siswanya agar kelak menjadi manusia yang berguna baik bagi dirinya sendiri

maupun bagi keluarga, agama, nusa dan bangsanya.

Sebagai sesama guru dalam organisasi pendidikan, guru pendidikan

jasmani wajib untuk menjaga hubungan baik dengan sesama rekan guru yang lain,

baik dengan sesama guru pendidikan jasmani maupun rekan – rekan guru non

pendidikan jasmani. Satu hal yang menurut guru – guru non pendidikan jasmani

merupakan kelemahan guru–guru pendidikan jasmani yaitu kurang mampunya

para guru – guru pendidikan jasmani dalam mengelola emosi saat menyelesaikan

masalah–masalah tertentu, baik permasalahan dengan pimpinan sekolah, rekan –

rekan guru maupun pada saat melaksanakan proses belajar – mengajar. Selain itu,

guru–guru pendidikan jasmani , menurut isue– isue yang berkembang , dipandang

lemah dalam segi keadministrasian proses belajar – mengajar .

2.4. PENDIDIKAN JASMANI

2.4.1. Pengertian Pendidikan Jasmani.

Page 33: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

24

Pedidikan Jasmani adalah suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan

yang mengemukakan aktifitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk

oertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, emosional yang serasi,

selaras dan seimbang. ( Depdikbud, 1994:1 ).

Pendapat lain, yaitu pendapat Suningdjo, 1969 : 7, mengemukakan

bahwa pendidikan jasmani adalah salah satu fase atau tahap dari pendidikan total

dengan menggunakan aktifitas yang terarah, yang berguna bagi setiap individu

untuk perkembangan organ tubuh, intelektual dan emosional.

2.4.2.Tujuan Pendidikan Jasmani.

2.4.2.1.Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktifitas olahraga,

2.4.2.2.Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan phsikis yang lebih

baik,

2.4.2.3.Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar,

2.4.2.4.Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-

nilai yang terkandung dalam Pendidikan Jasmani yaitu sikap sportif, jujur,

disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

2.4.2.5.Mengembangkan ketrampilan untuk manjaga keselamatan diri maupun

orang lain,

Page 34: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

25

2.4.2.6.Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga untuk mencapai

pertumbuhan fisik yang sempurna yaitu sehat, bugar dan terampil, serta

memiliki pandangan hidup yang positif.

2.5. KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI

Menyiapkan tenaga guru pendidikan jasmani di Indonesia, seperti yang

diterapkan sejak tradisi Akademi Pendidikan Jasmani di Bandung, yang didirikan

pada tahun 1954 adalah model konkuren yang ditandai dengan sebuah proses

kebersamaan antara pembekalan ilmu–ilmu pengantar dan pendukung dengan

penguasaan kompetensi sebagai pendidik dalam bidang pendidikan jasmani yang

”dibulatkan” dengan pengalaman praktik lapangan. Dengan struktur kurikulum

yang sangat ramping dan pembekalan kompetensi yang bersifat generik, hampir –

hampir tidak ada pemilahan dan penjurusan hingga berubah menjadi Sekolah

Tinggi Olahraga pada tahun 1964. tetapi proses pengakraban dengan situasi

pembinaan yang riil dalam kehidupan nyata berlangsung, terutama melalui

tuntutan untuk mendapatkan pengalaman langsung ( misalnya, sebagai wasit,

administrator penyelenggara pertandingan, dan bertanding sebagai pemain atau

atlet ) yang nyata – nyata membekali ketrampilan sosial ( misalnya,

kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi ).

Dalam pengajaran pendidikan jasmani, kelebihan banyak pada sentuhan

pedagogik, meskipun tak seberapa kuat dalam didaktik metodik yang pada

umumnya menerapkan pendekatan deduktif dalam pengajaran ketrampilan dan

pengaruh sistem austria dalam pengajaran senam.

Page 35: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

26

Integrasi STO dengan IKIP pada tahun 1978 membawa implikasi yang

amat mendalam terutama terhadap beban kurikulum yang tergolong sangat sarat.

Banyaknya ilmu-ilmu pengantar yang berorientasi pada pembekalan ilmu

kependidikan, sementara yang paling merosot adalah kompetensi dalam

kecabangan olahraga secara pukul rata, terutama mahasiswa yang dijaring melalui

UMPTN. Administrasi akademis mengalami kemajuan dan semakin tertib setelah

berubah dari situasi yang amat liberal. Persoalan umum berkisar pada kesenjangan

antara teori dan praktik maupun keasingan mahasiswa dengan lingkungan

pendidikan, meskipun ada pengalaman yang menjembataninya, yaitu melalui

KKN dan PPL. Proses pematangan profesi dalam fase jabatan, hampir-hampir

hanya mengandalkan deposit pengetahuan selama kuliah, sehingga ada bukti-

bukti kuat, kian lama guru kian merosot pengetahuanya dan terpencil dari inovasi.

Hal ini disebabkan oleh ketiadaan program pembinaan bagi guru-guru pendidikan

jasmani, ditambah dengan kondisi lingkungan yang tidak ikut serta membangun

moral dan semangat bekerja.

Penyiapan tenaga guru pendidikan jasmani di Australia menganut model

”end-on”. Dalam praktiknya, seorang kandidat mendalami ilmu-ilmu dasar selama

tiga tahun, yang kemudian, untuk menjadi guru SD, ditambah dengan pembekalan

kompetensi untuk menjadi guru selama setahun (sejak tahun 1995 berubah

menjadi dua tahun ). Pembulatan pengalaman untuk lebih mengakrabi lingkungan

sekolah berlangsung sangat intensif melalui bimbingan pamong di sekolah

pembina, yang didukung dengan pengawasan yang ketat dari universitas. Selama

masa jabatan, kemajuan karier guru didukung oleh penyediaan kesempatan untuk

Page 36: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

27

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui program pelatihan dengan

dana yang didukung oleh sekolah yang bersangkutan.

2.6. ANALISIS TUGAS

Keunikan tugas guru pendidikan jasmani terletak pada misi yang diemban

untuk mencapai tujuan pendidikan yang bersifat menyeluruh. Meskipun

keterjadian proses belajar ditandai dengan aneka aktifitas jasmani sebagai

pengalaman belajar, tetapi seluruh adegan pendidikan,juga tertuju pada

peningkatan kemampuan penalaran dan pengembangan sifat-sifat kepribadian.

Tugas Guru Pendidikan Jasmani, menurut Tousignant dan Siedentop, 1982,

diklarifikasikan menjadi 2 yaitu :

1. Tugas Managerial yaitu tugas yang mencakup pengecekan kehadiran dan

kelengkapan pakaian,

2.Tugas Instruksional yaitu tugas yang difokuskan pada fase transisi, mencakup

pengorganisasian kelompok dan penempatan serta

pengaturan perlengkapan.

Tugas yang diemban guru pendidikan jasmani untuk mencapai taraf

efektifitas pengajaran yang memuaskan mencakup beberapa dimensi

management, meliputi :

1. Management tugas-tugas ajar,

2. Management perilaku, dan

3. Management waktu serta perlengkapan.

Page 37: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

28

Para guru tersebut bukan hanya merencanakan unit-unit dan pelajaran,

tetapi juga bekerja bersama dengan guru lainnya di sekolah. Mereka juga perlu

merencanakan penempatan perlengkapan dan pemanfaatanya, dan bahkan untuk

kasus Indonesia, guru pendidikan jasmani mengadakan sendiri alat-alat dan

kelengkapan yang diperlukan. Mereka tidak hanya perlu memiliki ketrampilan

untuk mengelola perilaku siswa dalam konteks pengajaranya, tetapi juga

memanfaatkan dukungan sumber-sumber daya dari luar ( misalnya guru bantu,

relawan, pelatih klub dll. ) Sebagai guru di sebuah sekolah, ia juga perlu

memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan koleganya sesama satu sekolah

dan bahkan dengan guru-guru sekolah lainnya.

Guru pendidikan jasmani juga sering dipercaya untuk menangani anak-

anak bermasalah. Sebagai guru, Dia perlu memiliki ketrampilan sebagai konselor

dengan beberapa sifat yakni hangat, tulus, dan penyayang terhadap siswanya

dengan niat untuk membantu mengatasi masalah di sekolah dan diluar sekolah.

Guru juga memiliki citra sebagai wakil dari sekolah, sehingga kemanapun dia

pergi dan berada, masyarakat akan memandang dan memanfaatkanya sebagai

guru.

Di lingkungan daerah yang masih memerlukan tenaga terampil untuk

membangun, maka guru diharapkan tampil sebagai agen pembaruan guna

memacu percepatan perubahan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat. Tidak mengherankan bila ia harus menangani aneka tugas diluar

tugasnya sebagai pengajar.

Page 38: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

29

Isu sentral dalam pengajaran pendidikan jasmani adalah bagaimana

meningkatkan efektifitas pengajaran, disamping penelaahan tentang indikator

efektifitas itu sendiri. Dalam kaitan ini maka, upaya meningkatkan jumlah waktu

aktif berlatih, dipandang sebagai predictor yang paling dapat diandalkan untuk

memahami masalah efektifitas pengajaran. Rink, 1985, misalnya, menulis tentang

strategi pengajaran untuk penciptaan keterjadian belajar ( teaching for learning )

dengan menurunkan konsep-konsep teoritis hasil kajian dalam subdisiplin motor

learning.

Seperti halnya tulisan Siedentop, 1991, yaitu bahwa Tema central dari

pengajaran adalah penciptaan kondisi bagi pengajaran yang efektif dalam

pendidikan jasmani, melalui penciptaan ekologi pengajaran yang terkait dengan

management atmosfir dan management perilaku yang erat kaitanya dengan

pembinaan disiplin dan ketrampilan interpersonal. Landasan etika pengajaran

merupakan masalah yang amat esensial, karena bukan saja menyangkut

pemberian layanan, tetapi juga perkara kontak badan antara guru dan siswa,

misalnya, pada waktu memberikan bantuan dalam senam dan renang. Pada tataran

praktis, aspek perencanaan unit pengajaran dan strategi pengajaran yang bersifat

umum, menjadi titik tolak bagi pengajaran yang sukses.

Secara keseluruhan, keberhasilan tugas itu perlu didukung oleh

seperangkat kompetensi dasar, yang selanjutnya digunakan untuk merancang

strategi pengembangan pendidikan tenaga guru pendidikan jasmani.

Berdasarkan tinjauan literatur dalam pendidikan jasmani, terdapat

sekurangnya 5 kompetensi guru pendidikan jasmani, yaitu :

Page 39: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

30

1. Pemahaman dan penghayatan etika dan tindakan moral yang melandasi

profesi dalam Pendidikan Jasmani, utamanya dalam pemberian perlakuan

( misalnya memberikan instruksi, mengoreksi dan lain-lain ) yang dapat

dipertanggungjawabkan secara etika , termasuk nilai-nilai agama.

2. Penguasaan ketrampilan gerak dan dasar-dasar ketrampilan beberapa

cabang olahraga, termasuk pengetahuan yang berkaitan dengan cabang

atau aktivitas jasmani yang bersangkutan (misalnya, peraturan dan

ketentuan khusus dalam suatu cabang olahraga).

3. Penguasaan konsep dan teori dalam beberapa subdisiplin ilmu

keolahragaan yang bersifat integratif sebagai landasan ilmiah pendidikan

jasmani dan olahraga, guna memfasilitasi proses pembelajaran, terutama

disesuaikan dengan azas pentahapan pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik.

4. Kompetensi dalam menerapkan kurikulum dalam konteks metoda dan

strategi umum atau khusus dalam pembelajaran, termasuk kompetensi

alam melaksanakan asesmen hasil belajar.

5. Kompetensi sosial yang melibatkan ketrampilan sosial, seperti

kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, maupun kemampuan

kerjasama dalam tim.

Dengan memperhatikan kelima kompetensi yang telah dipaparkan diatas,

maka pembekalan calon guru diarahkan untuk menguasai dengan baik

kemampuan yang terkait dengan masing-masing kompetensi.

Page 40: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

31

Banyak kritik yang mengungkapkan kekurangan para guru pendidikan

jasmani yang cenderung tampil sebagai ”tukang” dan lemah dalam kemampuan

bernegosiasi atau menjual ide kepada pihak lain di sekitarnya.

Kompetensi pengajaran merupakan jantung dari kekuatan profesi, setelah

didukung oleh ilmu-ilmu pengantar dan penguasaan kiat mengajar itu sendiri. Para

kandidat, harus belajar, bagaimana mengajar, selain memahami seluk beluk

perencanaan tugas ajar dan prinsip kurikulum serta pengembanganya.

Page 41: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. POPULASI

Menurut Suharsimi Arikunto (1996:115), populasi adalah keseluruhan

obyek penelitian. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah guru – guru non

pendidikan jasmani se-kecamatan Semarang utara. Jumlah yang akan kami teliti

yaitu 150 orang guru non pendidikan jasmani di kecamatan Semarang utara.

3.2. SAMPLE

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto,1993:104 ). Apabila populasi dibawah 100 dapat menggunakan total

sample, sedangkan terhadap populasi diatas 100 digunakan sample 15 % dari

populasi. ( Winarno Surahmmad, 1990 : 180 ).

Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, maka dalam

pengambilan sample digunakan beberapa tahap langkah kerja yaitu sebagai

berikut :

Tahap 1 : Peneliti datang kesekolah tempat penelitian untuk meminta ijin kepada

Kepala Sekolah. Setelah ijin diberikan, langsung berkoordinasi dengan

Guru Pendidikan Jasmani sekolah setempat untuk mendata Guru-guru

non Pendidikan Jasmani. Setelah data diperoleh, maka peneliti

menyiapkan kuesioner sejumlah responden dan menjelaskan cara

pengisianya.

Page 42: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

33

Tahap 2 : Peneliti datang kembali ke sekolah tempat penelitian untuk mengambil

lembar-lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden , sekaligus

minta surat keterangan dari sekolah sebagai bukti fisik bahwa peneliti

telah melaksanakan penelitian disekolah tersebut.

Tahap 3 : Peneliti mengolah data kuesioner, kemudian menyimpulkan.

3.3. VARIABEL PENELITIAN

Sebagai variabel dalam penelitian ini adalah persepsi guru non pendidikan

jasmani terhadap kinerja guru – guru pendidikan jasmani. Yang dimaksud dalam

hal ini adalah pendapat atau keyakinan guru non pendidikan jasmani terhadap

obyek, yang dalam hal ini adalah kinerja guru pendidikan jasmani .

3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Faktor penting dalam penelitian yang berhubungan dengan data adalah

metode pengumpulan data. Dan untuk dapat mengumpulkan data yang sesuai

dengan tujuan penelitian, Peneliti terlebih dahulu harus memilih metode

pengumpulan data yang tepat. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner sebagai alat pengukur data penelitian dirumuskan dengan

kriteria tertentu, kuesioner yang dirumuskan tanpa kriteria yang jelas, tidak

banyak manfaatnya dilihat dari tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji

Page 43: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

34

Metode kuesioner ini digunakan sebagai alat pungumpulan data tentang

persepsi guru-guru non pendidikan jasmani terhadap kinerja guru-guru pendidikan

jasmani di Kecamatan Semarang utara Kota Semarang.

Kuesioner di susun dengan menyediakan pilihan jawaban yang lengkap,

sehingga responden hanya memberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang dipilih,

sedangkan alternatif jawabannya berupa ”ya”, ”tidak”, ”tidak tahu” .

3.5. ANALISIS UJI INSTRUMEN

3.5.1 Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kualitas atau

kesahihan suatu instrumen (suharsimi arikunto, 2002: 146).

Untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

})(}{)({ 2222

))((YYNXXN

N YXXY∑−∑∑−∑

∫∑∑−∑

Keterangan :

xyr = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

X = nilai faktor tertentu

Y = nilai faktor total

N = jumlah peserta

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 147)

Page 44: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

35

Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan dengan harga r kritik product

moment dengan taraf nyata 5% adalah validitas 0.361. jika harga rxy hitung lebih

besar dari r tabel maka dikatakan item soal atau instrumen tersebut valid.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002 : 154)

Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas alat ukur digunakan teknik

dengan menggunakan rumus alpha:

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ∂∑−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡

−= ∂t

bk

kr2

11 11

Keterangan = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2b∂∑ = jumlah varians butir

t∂ = varians total

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 171)

Hasil perhitungan dikkonsultasikan engan harga tabel r kritik product

moment dengan taraf nyata 5 % adalah reliabilitas 0,361. jika harga r11 lebih besar

dari r tabel maka dikatakan instrumen tersebut reliable.

3.6. TEKHNIK ANALISIS DATA

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 45: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

36

3.6.1. Dari data angket yang didapat berupa data kualitatif diubah menjadi data

kuantitatif ( Suharsimi Arikunto, 2002 : 96 ). Menguantitatifkan jawaban

item pertanyaan dengan memberikan tingkat-tingkat skor untuk masing-

masing jawaban sebagai berikut :

Jawaban ”ya” diberi skor 3

Jawaban ”tidak” diberi skor 2

Jawaban ”tidak tahu” diberi skor 1

3.6.2. Menghitung frekwensi untuk tiap-tiap kategori jawaban yang ada pada

masing-masing variabel atau sub variabel.

3.6.3. Dari hasil perhitungan dalam rumus, akan dihasilkan angka dalam bentuk

prosentase. Adapun rumus untuk analisis Deskriptif Prosentase ( DP )

adalah :

n DP = ---- x 100 % N

Keterangan :

DP : Skor yang diharapkan

N : Jumlah skor maksimum

N : Jumlah skor yang diperoleh

( sutrisno Hadi, 1980 : 164 ).

3.6.4. Analisis data penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga

digunakan analisis prosentase.Hasil analisis diprosentasikan dengan tabel

kriteria deskriptif prosentase. Kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang

bersifat kualitatif.

Page 46: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

37

Langkah-langkah perhitungannya yaitu sebagai berikut :

1.Menetapkan skor tertinggi

2.Menetapkan skor terendah

3.Menetapkan presentase tertinggi = 100%

4.Menetapkan presentase terendah = 25%

5.Menetapkan rentang persentase = 100%-25% = 75%

6.Menetapkan interval = 75%:4 = 18.75%

Interval Keterangan

81.25% - 100%

62.50% - 81.25%

47.35% - 62.50%

25.00% - 43.75%

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah sekali

( Sutrisno hadi, 1980 : 164 )

Page 47: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1. Validitas

Dari hasil uji coba diperoleh nilai product moment dengan menggunakan

taraf signifikan 5% = 0,361 dengan N = 30. maka dari perhitungan validitas

diperoleh rxy > r tabel yaitu 0,731 > 0,361, maka instrument dinyatakan valid.

Selanjutnya kuesioner dapat dipakai dalam penelitian dan digunakan untuk

pengambilan data.

4.1.2. Reliabilitas

Berdasarkan data uji coba, yang kemudian dihitung dengan rumus alpha,

ternyata hasilnya menunjukkan bahwa r11 = 0,918. untuk taraf signifikan 5% =

0,361 dengan N = 30, dari perhitungan reliabilitas persepsi guru non pendidikan

jasmani terhadap kinerja guru pendidikan jasmani diperoleh 0,918 > 0,361, maka

dinyatakan reliable.

4.1.3 Hasil Analisa Data

4.1.3.1.Analisa Deskriptif per aspek

Data penelitian yang terdiri 4 aspek yaitu kepribadian sebagai pendidik,

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial diperoleh

data sebagai berikut :

Page 48: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

39

Tabel 1. Rekapitulasi hasil analisa deskriptif per aspek

Aspek N N Dalam Prosen

Kepribadian 3366 3600 93,50%

Pedagogik 2976 3600 82,67%

Profesional 3902 4950 78,83%

Sosial 2216 2700 82,07%

Diagram 1. Rekapitulasi hasil analisa deskriptif per aspek

93,582,67 78,83 82,07

707580859095

PROSENTA

SE

1 2 3 4

ASPEK

PERSEPSI GURU NON PENJAS

Keterangan 1. Aspek kepribadian

2. Pedagogik

3. Profesional

4. Sosial

Dari tabel dan gambar grafik dapat diketahui bahwa dari keempat aspek

dalam penelitian tersebut menunjukkan :

1. 95,50 % Guru Pendidikan Jasmani telah memiliki kepribadian yang baik

sebagai seorang pendidik , masuk kategori baik.

Page 49: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

40

2. 82,67 % Guru Pendidikan Jasmani telah memiliki kompetensi pedagogik

sesuai bidangnya, masuk kategori baik.

3. 78,83 % Guru Pendidikan Jasmani telah profesional sebagai seorang

pendidik, masuk kategori baik.

4. 82,07 % Guru Pendidikan Jasmani telah baik kompetensi sosialnya, masuk

kategori baik.

4.1.3.2.Analisa Deskriptif per Indikator

Dari data hasil penelitian per aspek kemudian dirinci lagi menjadi tiga

belas indikator yang dapat dilihat dalam tabel dan diagram sebagai berikut :

Tabel 2. Rekapitulasi Análisis Deskriptif per Indikator

Persepsi Guru non Pendidikan jasmani

n

N

dalam persen

Kategori

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 4

Indikator 5

Indikator 6

Indikator 7

Indikator 8

Indikator 9

857

207

205

204

210

571

156

149

187

900

225

225

225

225

675

225

225

225

95,22%

92,00%

91,10%

90,70%

93,30%

84,60%

69,30%

83,10%

66,20%

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Baik

Page 50: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

41

Indikator 10

Indikator 11

Indikator 12

Indikator 13

425

1951

628

470

450

2475

675

675

94,44%

78,83%

94,52%

69,63%

Baik

Baik

Baik

Cukup

Diagram 2. Rekapitulasi Análisis Deskriptif per Indikator

Persepsi Guru Non Penjas

Keterangan 1. Memiliki kepribadian yang jujur

1. Memiliki kepribadian dewasa

2. Memiliki kepribadian arif

3. Memiliki kepribadian yang berwibawa

4. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan

5. Memahami peserta didik

6. Merancang pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran

8. Evaluasi hasil belajar

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

92.2 92 91.10190.7 93.384.59

69.3 66.2

83.194.44

78.83

94.52

69.63

PROSENTASE

INDIKATOR

Page 51: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

42

10.Mengembangkan peserta didik

11.Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam

12.Berkomunikasi secara efektif

13.Begaul secara efektif

4.1.3.3. Analisa Deskriptif per Responden

Selain dilihat dari aspek-aspek penelitian, kemudian dirinci dalam

indikator-indikator, juga dilihat dari tiap responden. Jumlah responden

keseluruhan adalah 150 responden, hasil deskripsinya di gambarkan pada tabel

dan diagram sebagai berikut:

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Analisa Deskriptif Responden

Kriteria Jumlah Dalam prosen

Persepsi Guru

Non Penjas

Baik

Cukup

Kurang

122

28

0

81,33%

18.67%

0.00%

Diagram 3. Rekapitulasi Hasil Analisa Deskriptif Responden

81,33

18,33 0020406080

100

PROSENTA

SE

Baik Cukup KurangKRITERIA

PERSEPSI GURU NON PENJAS

Tabel gambar grafik diatas terlihat bahwa persepsi responden terhadap kinerja

guru penjas adalah 81,33% dalam kategori baik dan 18,67 cukup

Page 52: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

43

4.2. PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil secara

umum , bahwa kinerja guru-guru non Pendidikan Jasmai terhadap kinerja guru-

guru Pendidikan Jasmani di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang dalam

kategori baik dengan presentase 83,91%. Empat aspek kenerja guru-guru

pendidikan jasmani di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang yang dinilai

terdiri dari aspek kompetensi kepribadian, aspek kompetensi pedagogik, aspek

kompetensi profesional dan aspek kompetensi sosial diperoleh hasil dalam

kategori baik. Nilai prosentase terletak antara 77,8%-100% dalam kategori baik.

Terkait dengan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian ini maka dapat

dibahas hal-hal sebagai berikut :

4.2.1. Kepribadian

Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk memiliki kepribadian yang

baik, dimana dalam segala hal tindakannya harus sesuai norma-norma yang ada di

masyarakat, dan dalam segala penampilannya harus mencerminkan pribadi yang

jujur, berahlak mulia, dewasa, arif dan berwibawa sehingga dapat menjadi teladan

bagi para siswa.

Secara umum berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa

kepribadian guru- guru Pendidikan Jasmani di Kecamatan Semarang Utara Kota

Semarang sudah baik.

Dari 150 guru non pendidikan jasmani yang menjadi responden dalam

penelitian ini, 93,50% menyatakan kepribadian guru- guru Pendidikan Jasmani di

Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang dalam kategori baik.

Page 53: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

44

Dengan telah baiknya kepribadian guru-guru Pendidikan Jasmani di

Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, memungkinkan mereka dapat

membimbing dan mengarahkan anak didik saat proses belajar mengajar dengan

baik pula. .Lebih dari itu, mereka dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa

terkait dalam berperilaku dan bertutur kata.

Unsur kepribadian guru yang dewasa, arif, dan berwibawa serta memiliki

akhlak mulia, yang dapat menjadi teladan bagi para siswanya, sangatlah penting

dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, sebab tanpa adanya kepribadian yang

baik dari guru, maka proses pembelajaran tidak akan dapat terlaksana dengan

baik. Lebih lanjut dalam peraturan Mentri Pendidikan Nasional no. 16 tahun 2007

tanggal 4 mei tahun 2007 ditegaskan bahwa setiap guru dituntut untuk dapat

bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional

Indonesia, menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan

teladan bagi peserta didik dan dalam kehidupan bermasyarakat, menampilkan diri

sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa, menunjukan etos kerja dan

tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, mempunyai rasa percaya

diri, dan menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Selain itu, agus S. Suryobroto, 2001 : 28, juga menegaskan bahwa agar

dapat melakukan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien, maka guru

pendidikan jasmani dituntut untuk tidak mudah marah, mampu memberikan

penghargaan dan pujian kepada siswa, berperilaku teratur dan tertib, dapat

melaksanakan kegiatan yang bersifat akademis, aktif dan kreatif.

Page 54: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

45

Kompetensi pedagogik dari seorang guru berkaitan langsung terhadap

kualitas pembelajaran yang dilaksanakan, sebab tanpa dimilikinya kompetensi

pedagogik yang baik dari setiap guru yang mencakup kemampuan guru dalam

memahami perserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

melaksanakan evaluasi belajar, dan mengembangkan kemampuan peserta didik

secara optimal tidaklah mungkin proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

guru dapat mencapai hasil yang optimal.

Sebagian besar guru pendidikan jasmani yang sudah sepenuhnya memiliki

kompetensi pedagogik yang baik. Dari pernyataan 150 guru non pendidikan

jasmani yang menjadi sampel dalam penelitian ini 82,67% menyatakan

kompetensi pedagogik guru pendidikan jasmani sudah baik.

4.2.3. Kompetensi Profesional

Profesional guru dapat tercermin dari penguasaan materi, struktur, konsep,

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran / bidang

yang diampu, kemampuan mengembangkan keprofesionalannya secara

berkelanjutan dengan melakukan tidakan reflektif untuk memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi guna mengembangkan diri sehingga pada akhirnya

guru tersebut mampu melanjutkan tugasnya secara profesional.

Pentingnya tingkat profesionalisme yang tinggi dari sekarang dikarenakan

pekerjaan sebagai guru merupakan pekerjaan profesi yang menuntut tingkat

profesionalisme yang tinggi terkait dengan profesi yang dijalaninya tersebut. Oleh

Page 55: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

46

karena itu jabatan sebagai seorang guru menuntut penguasaan materi secara luas

dan menyeluruh.

Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata guru-guru pendidikan jasmani di

kecamatan semarang utara kota semarang sudah sepenuhnya memiliki kompetensi

prefesional yang baik. Menurut pernyataan guru-guru non pendidikan jasmani

yang menjadi responden dalam penelitian ini, 78,83% menyatakan bahwa

kompetensi profesioanl guru-guru pendidikan jasmani sudah baik.

Kondisi tersebut tentunya akan berdampak pada tercapainya pelaksanaan

tugas guru sebagai tenaga profesi yang profesional yang pada akhirnya berimbas

pada pencapaian hasil belajar yang akan dicapai siswa. Sebab sebagaimana

digariskan dalam peraturan mentri pendidikan nasional no 16 tahun 2007 tanggal

4 mei tahun 2007, bahwa guru sebagai tenaga profesi dituntut untuk mampu

menguasai materi, sturktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung

dasar mata pelajaran / bidang pengembangan yang diampu, mampu

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif, dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

dan mengembangkan diri.

4.2.4. Kompetensi Sosial

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial dari

guru-guru pendidikan jasmani di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

sudah baik.

Mereka mampu menempatkan diri sesuai kapasitas dan porsinya masing –

masing. Dengan atasan ( Kepala Sekolah ) rata – rata guru pendidikan jasmani

Page 56: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

47

mempunyai hubungan yang baik, hal ini ditunjukkan dengan diberikannya

kepercayaan untuk menangani urusan kesiswaan, sarana – prasarana, humas dan

lain sebagainya. Dengan rekan sejawat juga dapat berhubungan dengan baik, hal

ini ditunjukkan dengan jawaban – jawaban dari rekan – rekan guru non

pendidikan jasmani di lembar kuesioner. Dengan siswa juga mampu memosisikan

diri dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan dekatnya mereka dengan para siswa

namun tetap dalam koridor hubungan antara guru dengan murid, orang – tua

dengan anak. Dalam kehidupan bermasyarakat juga dapat memosisikan dengan

baik, hal ini ditunjukkan dengan dipercayanya sebagian besar dari mereka untuk

menjadi ketua Rt dilingkunganya masing – masing.

Secara umum kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang efektif dan efisien dapat tercapai apabila guru secara sosial

mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan lingkungan sosialnya.

Page 57: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

48

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian persepsi guru-guru non pendidikan jasmani

terhadap guru –guru pendidikan jasmani di kecamatan semarang utara kota

semarang, yaitu bahwa kinerja guru-guru pendidikan jasmani SMP di kecamatan

Semarang utara sudah di kategorikan baik.

Dalam melaksanakan tugasnya guru-guru pendidikan sudah memiliki

aspek kepribadian yang baik, telah memiliki kompetensi pedagogik sesuai

bidangnya, telah bekerja secara profesional dan mampu bersosialisasi dengan baik

dengan lingkungan sekitarnya, baik itu dilingkungan kedinasan maupun

dilingkungan kemasyarakatan, sehingga guru – guru pendidikan jasmani di

kecamatan Semarang utara telah mampu dan dapat dijadikan suri tauladan oleh

siswa-siswinya.

Guru pendidikan jasmani juga selalu menyiapkan perangkat bahkan

mengembangkannya dalam proses belajar mengajar, mampu memotivasi siswa

untuk berprestasi dan menyalurkan minat dan bakat anak sesuai dengan minat dan

bakatnya masing-masing, terutama dalam cabang olahraga melalui kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada diluar

sekolah.

Dengan demikian, isue-isue yang berkembang yang menyatakan bahwa

kinerja guru-guru pendidikan jasmani kurang / tidak baik, kurang / tidak

Page 58: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

49

profesional tidak terbukti, karena hasil dari penelitian menyatakan hal yang

sebaliknya.

Meskipun demikian, harus diakui bahwa memang ada oknum-oknum guru

pendidikan jasmani yang kinerjanya kurang / tidak baik, yang tidak mampu

menjaga nama baik rekan-rekan guru pendidikan jasmani yang lain, namun hal itu

hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari sekian banyak guru-guru pendidikan

jasmani yang kinerjanya sudah baik. Ibarat pepatah “ karena nila setitik, rusak

susu sebelanga “.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut ;

1. Meskipun secara umum kinerja guru-guru pendidikan jasmani sudah

dalam kategori baik, namun mereka harus selalu mengembangkan diri,

mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang selalu

berkembang setiap saat.

2. Rekan – rekan Guru pendidikan jasmani sangat perlu selalu meningkatkan

kualitas dan kreativitas diri agar dalam pencapaian tujuan pembelajaran

mata pelajaran pendidikan jasmani dapat tercapai secara optimal.

3. Rekan – rekan Guru Pendidikan Jasmani agar selalu ” memosisikan diri ”

sebagai seorang guru disetiap langkahnya, artinya, selalu bertutur kata

dengan baik, selalu bersikap dan bertindak secara baik, yang kesemuanya

mampu mencerminkan pribadi yang ” paripurna ”.

Page 59: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

50

DAFTAR PUSTAKA

Agus S. Suryobroto, 2002, Tekhnologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Yogya.

Bimo Walgito, 1983, Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset, Yogyakarta

Depdiknas, 1994. Kurikulum SMP, Jakarta Drs. Slamet S.R. 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Penerbit P.T. Tiga Serangkai , Solo . Drs. Syaiful B. Djamarah dan Drs. Aswan Zain, 2000. Strategi Belajar Mengajar Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. H.Hamzah B., 2007,Profesi Kependidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Jalaludin Rahmat, 2003, Psikologi Komunikasi. Bandung. M. Dimyati Mahmud, 1990, Pengantar Psikologi. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Mar`at, 1981, Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuran. Ghalia Indonesia, Bandung. Nadisah, 1992, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Dirjen. Dikti., Bandung. Prof. Dr Rusli Lutan dkk. Supervisi Pendidikan Jasmani, 2002 Direktorat Jenderal Olahraga, Jakarta. Purwodarminto WJS, 1976, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no : 16 tahun 2007. Suharsimi Arikunto 1996. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, Penerbit Rineka cipta, Jakarta. Sunaryo, 1989, Strategi Belajar-Mengajar dan Pengajaran. Depdikbud, jakarta. Sutrisno Hadi, 1987, Metodologi Research, Penerbit Andi Offset, yogyakarta. Winarno Surahmad, 1990 : 180, Penelitian Ilmiah Dasar: Metodhe Tekhnik,

Page 60: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

51

Penerbit Tarsito, Bandung. Analisa validitas dan reliabilitas angket ( fotho-copy)

Page 61: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

52

Perhitungan validitas angket ( fc )

Page 62: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

53

Perhitungan reliabilitas angket ( fotho copy )

Page 63: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

54

Kisi-kisi kuesioner ( fotho copy )

Page 64: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

55

fc

Page 65: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

56

fc

Page 66: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

57

fc

Page 67: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

58

Kuesioner ( fotho copy )

Page 68: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

59

fc

Page 69: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

60

fc

Page 70: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

61

fc

Page 71: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

62

fc

Page 72: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

63

TABEL DATA PERSEPSI GURU‐GURU NON PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KINERJA GURU‐GURU PENKECAMATAN SEMARANG UTARA 

KOTA SEMARANG 

                                             

                 No.  Respond

en No. Item 

                                           

    1  2  3  4  5  6  7  8  9  10 11 12 13 14 15  16  17  18  19 20 21 22 23 241  R‐1  3  3  3  3  3  1  3  3  1  2  1  3  3  3  1  3  3  2  2  3  2  3  2  3 2  R‐2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  1  1  1  3  3  3  3  3  3  2  3  1  3 3  R‐3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2 4  R‐4  3  3  3  3  3  2  2  3  3  2  1  3  2  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3 5  R‐5  3  3  3  3  3  2  3  3  3  1  3  1  2  1  3  3  2  3  3  1  2  3  3  2 6  R‐6  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2 7  R‐7  3  3  3  3  3  2  2  3  3  2  1  3  2  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  2 8  R‐8  3  3  3  3  3  2  3  3  3  1  3  1  2  1  3  3  2  3  3  1  2  3  3  2 9  R‐9  3  3  3  3  1  2  2  3  3  2  3  3  1  3  3  1  1  1  1  3  3  3  3  1 10  R‐10  2  3  3  3  3  2  2  3  2  2  2  3  2  1  3  2  2  2  1  2  2  3  2  2 11  R‐11  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  2 12  R‐12  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  2  3  2  2  2  3  3  3  2  3  3  2  2 13  R‐13  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  2  3  2  2  2  3  3  3  2  3  3  2  2 14  R‐14  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  2  2  3  2  2  2  3  3  3  2  3  3  2 15  R‐15  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 16  R‐16  1  1  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  2  3  3  3  2  2  2 17  R‐17  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  1  2  3  3  2  2  2  1  3  2  2  2  2 18  R‐18  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 19  R‐19  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  1  2  3  2  3  3  2  3  2  3  3  3  2 20  R‐20  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  1 21  R‐21  1  1  3  3  1  1  1  3  1  1  1  3  2  1  3  1  2  2  1  3  2  2  3  2 22  R‐22  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3 23  R‐23  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  2  1  3  3  3  1  1 24  R‐24  3  2  2  2  3  3  3  3  3  3  3  1  3  1  3  3  1  1  1  3  1  1  1  2 25  R‐25  3  2  3  3  3  3  3  3  3  1  3  1  1  2  3  3  3  1  1  3  3  3  3  1 26  R‐26  3  1  2  2  3  3  3  3  3  3  3  1  1  1  3  3  1  2  2  3  1  1  1  2 27  R‐27  3  1  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  2  2  3  3  3  2  1  3  3  3  3  1 28  R‐28  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  2  3  3  3  2  1  3  1  1  1  1 29  R‐29  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  1  2  1  3  3  3  1  1 30  R‐30  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 31  R‐31  3  3  3  3  3  3  1  3  3  2  3  3  1  2  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3 32  R‐32  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  1  2  3  3  3  3  3  3  2  3  3  2 33  R‐33  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 34  R‐34  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 35  R‐35  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 36  R‐36  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 37  R‐37  3  1  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

Page 73: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

64

38  R‐38  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 39  R‐39  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 40  R‐40  3  3  3  3  2  3  3  2  3  2  3  2  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 41  R‐41  3  3  3  3  2  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3 42  R‐42  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  2  1  3  3  3  1  1 43  R‐43  3  3  3  3  3  3  3  2  3  1  3  1  3  1  3  3  1  1  1  3  1  1  1  2 44  R‐44  3  3  3  3  3  3  3  2  3  1  3  1  1  2  3  3  3  1  1  3  3  3  3  1 45  R‐45  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  1  1  2  3  3  1  2  2  3  1  1  1  2 46  R‐46  3  3  3  3  3  3  3  1  3  2  3  2  2  2  3  3  3  2  1  3  3  3  3  1 47  R‐47  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  2  1  3  1  1  1  1 48  R‐48  3  3  2  2  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  2  1  3  3  3  1  1 49  R‐49  3  3  3  2  2  3  3  3  3  2  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 50  R‐50  3  3  2  3  2  3  1  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 51  R‐51  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  2  1  2  3  3  3  3  3  3  2  3  3  2 52  R‐52  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 53  R‐53  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 54  R‐54  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 55  R‐55  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 56  R‐56  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 57  R‐57  3  1  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 58  R‐58  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  2  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 59  R‐59  3  3  3  3  2  3  3  2  3  2  2  2  1  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 60  R‐60  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 61  R‐61  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  1  3  3  3  2  1  3  3  3  2 62  R‐62  3  1  3  3  2  3  1  3  2  1  2  1  3  1  1  2  3  3  2  3  3  3  2  3 63  R‐63  2  3  3  3  2  2  3  3  3  1  3  1  1  3  3  3  3  2  3  1  3  1  3  2 64  R‐64  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  2  1  3  2 65  R‐65  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  2 66  R‐66  3  3  3  3  3  2  3  3  3  1  1  1  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  2 67  R‐67  3  3  1  3  3  3  3  3  3  2  2  1  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3 68  R‐68  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  2  2  1  3  3  3  3  3  2  2  2  2  3  2 69  R‐69  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  1  1  3  3  3  2  3  1  2  1  1  3  2 70  R‐70  2  3  3  3  3  3  3  3  3  1  2  1  1  3  3  3  3  3  3  2  2  2  3  1 71  R‐71  2  3  3  3  3  3  2  3  2  1  2  3  3  3  3  2  2  2  3  3  2  2  2  2 72  R‐72  3  3  3  2  2  3  1  3  1  1  3  3  2  1  3  2  3  2  1  2  1  2  2  1 73  R‐73  3  3  3  3  3  2  3  2  3  3  1  3  2  2  3  3  3  2  2  2  2  2  3  2 74  R‐74  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  1  2  1  3  3  1 75  R‐75  2  3  3  3  2  1  1  2  3  1  1  2  3  1  2  3  3  1  1  1  3  3  3  3 76  R‐76  2  3  3  3  2  1  1  2  3  1  1  2  3  1  2  3  3  1  1  1  3  3  3  3 77  R‐77  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  1  2  1  3  3  1 78  R‐78  3  3  3  3  3  2  3  2  3  3  1  3  2  2  3  3  3  2  2  2  2  2  3  2 79  R‐79  3  3  3  2  2  3  1  3  1  1  3  3  2  1  3  2  3  2  1  2  1  2  2  1 80  R‐80  2  3  3  3  3  3  2  3  2  1  2  3  3  3  3  2  2  2  3  3  2  2  2  2 81  R‐81  2  3  3  3  3  3  3  3  3  1  2  1  1  3  3  3  3  3  3  2  2  2  3  1 82  R‐82  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  1  1  3  3  3  2  3  1  2  1  1  3  2 

Page 74: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

65

83  R‐83  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  2  2  1  3  3  3  3  3  2  2  2  2  3  2 84  R‐84  3  3  1  3  3  3  3  3  3  2  2  1  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3 85  R‐85  3  3  3  3  3  2  3  3  3  1  1  1  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  2 86  R‐86  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  2 87  R‐87  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  2  1  3  2 88  R‐88  2  3  3  3  2  2  3  3  3  1  3  1  1  3  3  3  3  2  3  1  3  1  3  2 89  R‐89  3  1  3  3  2  3  1  3  2  1  2  1  3  1  1  2  3  3  2  3  3  3  2  3 90  R‐90  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  1  3  3  3  2  1  3  3  3  2 91  R‐91  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 92  R‐92  3  3  3  3  2  3  3  2  3  2  2  2  1  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 93  R‐93  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  2  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 94  R‐94  3  1  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 95  R‐95  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 96  R‐96  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 97  R‐97  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 98  R‐98  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 99  R‐99  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 100 

R‐100  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  2  1  2  3  3  3  3  3  3  2  3  3  2 

101 

R‐101  3  3  2  3  2  3  1  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

102 

R‐102  3  3  3  2  2  3  3  3  3  2  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

103 

R‐103  3  3  2  2  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  2  1  3  3  3  1  1 

104 

R‐104  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  2  1  3  1  1  1  1 

105 

R‐105  3  3  3  3  3  3  3  1  3  2  3  2  2  2  3  3  3  2  1  3  3  3  3  1 

106 

R‐106  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  1  1  2  3  3  1  2  2  3  1  1  1  2 

107 

R‐107  3  3  3  3  3  3  3  2  3  1  3  1  1  2  3  3  3  1  1  3  3  3  3  1 

108 

R‐108  3  3  3  3  3  3  3  2  3  1  3  1  3  1  3  3  1  1  1  3  1  1  1  2 

109 

R‐109  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  2  1  3  3  3  1  1 

110 

R‐110  3  3  3  3  2  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3 

111 

R‐111  3  3  3  3  2  3  3  2  3  2  3  2  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

112 

R‐112  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

113 

R‐113  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

11 R‐114  3  1  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

Page 75: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

66

4 115 

R‐115  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

116 

R‐116  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

117 

R‐117  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 

118 

R‐118  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 

119 

R‐119  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  1  2  3  3  3  3  3  3  2  3  3  2 

120 

R‐120  3  3  3  3  3  3  1  3  3  2  3  3  1  2  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3 

121 

R‐121  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

122 

R‐122  3  1  1  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  1  2  1  3  3  3  1  1 

123 

R‐123  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  2  3  3  3  2  1  3  1  1  1  1 

124 

R‐124  3  1  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  2  2  3  3  3  2  1  3  3  3  3  1 

125 

R‐125  3  1  2  2  3  3  3  3  3  3  3  1  1  1  3  3  1  2  2  3  1  1  1  2 

126 

R‐126  3  2  3  3  3  3  3  3  3  1  3  1  1  2  3  3  3  1  1  3  3  3  3  1 

127 

R‐127  3  2  2  2  3  3  3  3  3  3  3  1  3  1  3  3  1  1  1  3  1  1  1  2 

128 

R‐128  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  3  3  3  2  1  3  3  3  1  1 

129 

R‐129  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3 

130 

R‐130  1  1  3  3  1  1  1  3  1  1  1  3  2  1  3  1  2  2  1  3  2  2  3  2 

131 

R‐131  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  1 

132 

R‐132  3  3  3  3  3  2  2  3  3  3  3  1  2  3  2  3  3  2  3  2  3  3  3  2 

133 

R‐133  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 

134 

R‐134  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  3  1  2  3  3  2  2  2  1  3  2  2  2  2 

135 

R‐135  1  1  3  3  3  2  2  3  3  3  3  3  2  3  3  3  2  2  3  3  3  2  2  2 

136 

R‐136  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1 

13 R‐137  3  3  3  3  3  3  2  3  3  2  3  3  2  3  3  2  3  2  3  3  3  3  3  2 

Page 76: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

67

7 138 

R‐138  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  2  2  3  2  2  2  3  3  3  2  3  3  2 

139 

R‐139  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  2  2  3  2  2  2  3  3  3  2  3  3  2 

140 

R‐140  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  2 

141 

R‐141  2  3  3  3  3  2  2  3  2  2  2  3  2  1  3  2  2  2  1  2  2  3  2  2 

142 

R‐142  3  3  3  3  1  2  2  3  3  2  3  3  1  3  3  1  1  1  1  3  3  3  3  1 

143 

R‐143  3  3  3  3  3  2  3  3  3  1  3  1  2  1  3  3  2  3  3  1  2  3  3  2 

144 

R‐144  3  3  3  3  3  2  2  3  3  2  1  3  2  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  2 

145 

R‐145  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2 

146 

R‐146  3  3  3  3  3  2  3  3  3  1  3  1  2  1  3  3  2  3  3  1  2  3  3  2 

147 

R‐147  3  3  3  3  3  2  2  3  3  2  1  3  2  3  3  2  2  3  3  3  3  3  3  3 

148 

R‐148  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2 

149 

R‐149  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  1  1  1  1  3  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

150 

R‐150  3  3  3  3  3  1  3  3  1  2  1  3  3  3  1  3  3  2  2  3  2  3  2  3 

Jumlah  433 

412 

437 

442

421

416

414

430

437

326

405

323

313

386

444 

434 

416 

403 

373

414

401

420

412

332

Persen (%)  ### 

### 

### 

###

###

###

###

###

###

###

###

###

###

###

### 

### 

### 

### 

###

###

###

###

###

###

Kriteria  B  B  B  B B B B B C B C C B B B  B  B  B  B B B B B CJumlah per Indikator  

1282 

    442

421

416

414

1193

    405

323

313

830 

  4584 

               

Persen (%)  95,222 

    92 91 91 95 84,593 

    69 66 83 94,44

  78,83 

               

Kriteria  B      B B B B B      C C C B    B                 Jumlah per 

Aspek 2975 

            3064

              4584 

               

Persen (%)  95,3 

            82,67

              78,83 

               

Kriteria  B              B                B                 

Variabel  1302

                                             

Page 77: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

68

1 Persen (%)  83,

91                                              

Kriteria  B                                               

Penentuan kriteria deskriptif (per item )

Page 78: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

69

Penentuan kriteria desktiptif ( per responden )

Page 79: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

70

Tabel . Rekapitulasi hasil analisa deskriptif per aspek

Aspek N N Dalam Prosen

Kepribadian 3366 3600 93,50%

Pedagogik 2976 3600 82,67%

Profesional 3902 4950 78,83%

Sosial 2216 2700 82,07%

Diagram . Rekapitulasi hasil analisa deskriptif per aspek

93.582.67 78.83 82.07

707580859095

PROSENTA

SE

1 2 3 4

ASPEK

PERSEPSI GURU NON PENJAS

Keterangan 1. Aspek kepribadian

Page 80: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

71

2. Pedagogik

3. Profesional

4. Sosial

Rekapitulasi Análisis Deskriptif per Indikator

Persepsi Guru non Pendidikan jasmani

n

N

dalam persen

Kategori

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 4

Indikator 5

Indikator 6

Indikator 7

Indikator 8

Indikator 9

Indikator 10

Indikator 11

Indikator 12

Indikator 13

857

207

205

204

210

571

156

149

187

425

1951

628

470

900

225

225

225

225

675

225

225

225

450

2475

675

675

95,22%

92,00%

91,10%

90,70%

93,30%

84,60%

69,30%

83,10%

66,20%

94,44%

78,83%

94,52%

69,63%

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

Page 81: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

72

Diagram. Rekapitulasi Análisis Deskriptif per Indikator

Persepsi Guru Non Penjas

Keterangan 1. Memiliki kepribadian yang jujur

2.Memiliki kepribadian dewasa

1. Memiliki kepribadian arif

2. Memiliki kepribadian yang berwibawa

3. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan

4. Memahami peserta didik

5. Merancang pembelajaran

6. Melaksanakan pembelajaran

7. Evaluasi hasil belajar

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

92.2 92 91.10190.7 93.384.59

69.3 66.2

83.194.44

78.83

94.52

69.63

PROSENTASE

INDIKATOR

Page 82: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

73

10.Mengembangkan peserta didik

11.Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam

12.Berkomunikasi secara efektif

13.Begaul secara efektif

Tabel . Rekapitulasi Hasil Analisa Deskriptif Responden

Kriteria Jumlah Dalam prosen

Persepsi Guru

Non Penjas

Baik

Cukup

Kurang

122

28

0

81,33%

18.67%

0.00%

Diagram 3. Rekapitulasi Hasil Analisa Deskriptif Responden

0

20

40

60

80

100

Baik Cukup Kurang

81.33

18.33

0

PROSENT

ASE

KRITERIA

PERSEPSI GURU NON PENJAS

Page 83: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

74

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF PER RESPONDEN

No.  Kode  Persepsi Guru non Penjas       Σ Prosentase (%)  kriteria 1  R‐01  84  84,85  BAIK 2  R‐02  78  78,79  BAIK 3  R‐03  91  91,92  BAIK 4  R‐04  86  86,87  BAIK 5  R‐05  80  80,81  BAIK 6  R‐06  90  90,91  BAIK 7  R‐07  85  85,86  BAIK 8  R‐08  81  81,82  BAIK 9  R‐09  70  70,71  CUKUP 10  R‐10  79  79,80  BAIK 11  R‐11  94  94,95  BAIK 12  R‐12  85  85,86  BAIK 13  R‐13  85  85,86  BAIK 14  R‐14  85  85,86  BAIK 15  R‐15  89  89,90  BAIK 16  R‐16  78  78,79  BAIK 17  R‐17  78  78,79  BAIK 18  R‐18  89  89,90  BAIK 19  R‐19  87  87,88  BAIK 20  R‐20  82  82,83  BAIK 21  R‐21  61  61,62  CUKUP 22  R‐22  90  90,91  BAIK 23  R‐23  80  80,81  BAIK 24  R‐24  69  69,70  CUKUP 25  R‐25  78  78,79  BAIK 26  R‐26  70  70,71  CUKUP 27  R‐27  80  80,81  BAIK 28  R‐28  70  70,71  CUKUP 29  R‐29  74  74,75  CUKUP 30  R‐30  90  90,91  BAIK 

Page 84: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

75

31  R‐31  89  89,90  BAIK 32  R‐32  88  88,89  BAIK 33  R‐33  86  86,87  BAIK 34  R‐34  84  84,85  BAIK 35  R‐35  88  88,89  BAIK 36  R‐36  97  97,98  BAIK 37  R‐37  94  94,95  BAIK 38  R‐38  91  91,92  BAIK 39  R‐39  84  84,85  BAIK 40  R‐40  89  89,90  BAIK 41  R‐41  89  89,90  BAIK 42  R‐42  82  82,83  BAIK 43  R‐43  71  71,72  CUKUP 44  R‐44  79  79,80  BAIK 45  R‐45  71  71,72  CUKUP 46  R‐46  79  79,80  BAIK 47  R‐47  74  74,75  CUKUP 48  R‐48  76  76,77  CUKUP 49  R‐49  91  91,92  BAIK 50  R‐50  91  91,92  BAIK 51  R‐51  87  87,88  BAIK 52  R‐52  85  85,86  BAIK 53  R‐53  84  84,85  BAIK 54  R‐54  88  88,89  BAIK 55  R‐55  96  96,97  BAIK 56  R‐56  95  95,96  BAIK 57  R‐57  87  87,88  BAIK 58  R‐58  83  83,84  BAIK 59  R‐59  86  86,87  BAIK 60  R‐60  95  95,96  BAIK 61  R‐61  88  88,89  BAIK 62  R‐62  77  77,78  BAIK 63  R‐63  80  80,81  BAIK 64  R‐64  86  86,87  BAIK 65  R‐65  87  87,88  BAIK 66  R‐66  82  82,83  BAIK 67  R‐67  88  88,89  BAIK 68  R‐68  78  78,79  BAIK 69  R‐69  81  81,82  BAIK 70  R‐70  77  77,78  BAIK 71  R‐71  80  80,81  BAIK 72  R‐72  73  73,74  CUKUP 73  R‐73  81  81,82  BAIK 74  R‐74  86  86,87  BAIK 

Page 85: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

76

75  R‐75  69  69,70  CUKUP 76  R‐76  69  69,70  CUKUP 77  R‐77  86  86,87  BAIK 78  R‐78  81  81,82  BAIK 79  R‐79  73  73,74  CUKUP 80  R‐80  80  80,81  BAIK 81  R‐81  77  77,78  BAIK 82  R‐82  81  81,82  BAIK 83  R‐83  78  78,79  BAIK 84  R‐84  88  88,89  BAIK 85  R‐85  82  82,83  BAIK 86  R‐86  87  87,88  BAIK 87  R‐87  86  86,87  BAIK 88  R‐88  80  80,81  BAIK 89  R‐89  77  77,78  BAIK 90  R‐90  88  88,89  BAIK 91  R‐91  95  95,96  BAIK 92  R‐92  86  86,87  BAIK 93  R‐93  83  83,84  BAIK 94  R‐94  87  87,88  BAIK 95  R‐95  95  95,96  BAIK 96  R‐96  96  96,97  BAIK 97  R‐97  88  88,89  BAIK 98  R‐98  84  84,85  BAIK 99  R‐99  85  85,86  BAIK 100  R‐100  87  87,88  BAIK 101  R‐101  91  91,92  BAIK 102  R‐102  91  91,92  BAIK 103  R‐103  76  76,77  CUKUP 104  R‐104  74  74,75  CUKUP 105  R‐105  79  79,80  BAIK 106  R‐106  71  71,72  CUKUP 107  R‐107  79  79,80  BAIK 108  R‐108  71  71,72  CUKUP 109  R‐109  82  82,83  BAIK 110  R‐110  89  89,90  BAIK 111  R‐111  89  89,90  BAIK 112  R‐112  84  84,85  BAIK 113  R‐113  91  91,92  BAIK 114  R‐114  94  94,95  BAIK 115  R‐115  97  97,98  BAIK 116  R‐116  88  88,89  BAIK 117  R‐117  84  84,85  BAIK 118  R‐118  86  86,87  BAIK 

Page 86: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

77

119  R‐119  88  88,89  BAIK 120  R‐120  89  89,90  BAIK 121  R‐121  90  90,91  BAIK 122  R‐122  74  74,75  CUKUP 123  R‐123  70  70,71  CUKUP 124  R‐124  80  80,81  BAIK 125  R‐125  70  70,71  CUKUP 126  R‐126  78  78,79  BAIK 127  R‐127  69  69,70  CUKUP 128  R‐128  80  80,81  BAIK 129  R‐129  90  90,91  BAIK 130  R‐130  61  61,62  CUKUP 131  R‐131  82  82,83  BAIK 132  R‐132  87  87,88  BAIK 133  R‐133  89  89,90  BAIK 134  R‐134  78  78,79  BAIK 135  R‐135  78  78,79  BAIK 136  R‐136  89  89,90  BAIK 137  R‐137  85  85,86  BAIK 138  R‐138  85  85,86  BAIK 139  R‐139  85  85,86  BAIK 140  R‐140  94  94,95  BAIK 141  R‐141  79  79,80  BAIK 142  R‐142  70  70,71  CUKUP 143  R‐143  81  81,82  BAIK 144  R‐144  85  85,86  BAIK 145  R‐145  90  90,91  BAIK 146  R‐146  80  80,81  BAIK 147  R‐147  86  86,87  BAIK 148  R‐148  91  91,92  BAIK 149  R‐149  78  78,79  BAIK 150  R‐150  84  84,85  BAIK 

Page 87: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

78

Usul penetapan pembimbing (fc)

Page 88: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

79

Keputusan penetapan dosen pembimbing.

Page 89: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

80

Permohonan ijin penelitian (fc)

Page 90: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

81

Surat keterangan dari smp.25 semarang. (fc)

Page 91: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

82

Surat keterangan dari smp.hasanudin 1 semarang (fc)

Page 92: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

83

Surat keterangan dari smp.muhamaddiyah 5 semarang. (fc)

Page 93: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

84

Surat keterangan dari smp.theresiana tanah mas semarang. (fc)

Page 94: PERSEPSI GURU - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/2585/1/4696.pdf · kualitatif dengan analisa statistik prosentasi, dimana data yang diperfoleh dihitung ... Latar Belakang. Masalah

85

Fotho-fotho.

51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

61 62 63 64 65 66 67 68 69 70

71 72 73 74 75 76 77 78 79 80

81 82 83 84 85 86 87 88 89 90