persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media...

131
PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: FAISAL NIM.104015000582 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

Upload: doananh

Post on 29-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI

MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS

(Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

FAISAL

NIM.104015000582

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA

PEMBELAJARAN DI KELAS

(Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

FAISAL

NIM: 104015000582

Di Bawah Bimbingan,

5/r Yudhi Munadi, M. Ag

NIP. 150 289 434

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

2008

Page 3: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI

MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS

(Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)

11111

II I

Oleh:

FAISAL

NIM.104015000582

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

')000

Page 4: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi ini berjudul "Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media

Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang)". Disusun oleh Faisal dengan nomor induk mahasiswa

104015000582. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) konsentrasi

Ekonomi, telah melalui bimbingan dan dinyatakan syah sebagai suatu karya

ilmiah untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan Fakultas.

Yang mengesahkan

Pembimbing,

Yudhi Munadi, M. Ag

NIP. 150 289 434

Jakarta, 3 Desember 2008

Page 5: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: "Persepsi Guru Ekouomi Terhadap Urgensi Media

Pembelajaran di Kelas (Stndy Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei

Ciputat Tangerang)" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian

Munaqasyah pada, 15 Januari 2009 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S 1 (S.Pd.I) dalam bidang

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS).

Jakarta, 02 Maret 2009

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Study) Tanggal ~a'~V , J

Drs, H. Nurochim, MM ..2~.Q.... . .... r...:.'::\J NIP. 050 046 643

Penguji I

Drs. H. Nurochim, MM NIP. 050 046 643

Penguji II

Abdul Rozak, M. Si NIP. 150 277 689

........ ....:..-.-.....

){:1.. t. ............ '-!' Meugetahui:

Dekan, Fakultas limn Tarbiyah dan Keguruan

\~ I

o ada MA

Page 6: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

LEMBAR UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi yang

berjudul: "Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media pembelajaran

di Kelas (Study Kasus di Y ayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang)". Yang disusun oleh Faisal dengan Nomor Induk Mahasiswa

(NIM) 104015000582 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS)

Konsentrasi Ekonomi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UlN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya oleh Dasen

Pembimbing skripsi.

Jakruia, 22 Desember 2008

Pembimbing

Yudhi Munadi, M. Ag

NIP.150 289 434

Page 7: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

LEMBARPERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

Fakultas

Judul

Faisal

104015000582

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.lPS)

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media

Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan

Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

UIN Syarif Hidayatullah. Sepanjang pengetahuan penulis dalam skripsi ini tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain

atau suatu lembaga, kecuali bagian-bagian tertentu yang secara tertulis disajikan

sebagai sumber acuan dalam skripsi ini dan disebutkan dalam footnote dan

daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini dibuat, apabila dikemudian hari terbukti bahwa

pernyataan ini tidak tidak benar, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab

penulis.

Jakarta, 22 Desember 2008

'<..• FAISAL

NIM. 104015000582

Page 8: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

ABSTRAK

Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana seorang guru dan siswa bertukar fikiran untuk mengembangkan ide dan pengetahuan. Dalam dunia komunikasi juga sering terjadi penyimpangan-penyimpangan, salah satunya adalah verbalisme atau "tahu kata tetapi tidak tahu arti".

Verbalisme bukan untuk menambah kemampuan berfikir siswa melainkan menghalangi proses berfikir siswa. Untuk menghindari dan menekan seminimal mungkin verbalisme dan penyimpangan lain dalam komunikasi, maka diajukanlah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran secara efektif dan efisien.

Media pembelajaran sering sekali digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu belajar, media komunikasi, media pendidikan, dan lain-lain. Jadi, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dan disediakan oleh tenaga pengajar untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang fikiran, perasaan dan perhatian siswa dalam kelas untuk memudahkan mencapai tujuan instruksional secara optimal.

Untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses belajar mengajar, maka para guru dituntut utuk menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Namun ada kalanya para guru tersebut absen bahkan mengabaikan tuntutan tersebut, bahkan tidak jarang para guru enggan untuk menggunakan media pembelajaran selama berlangsungnya proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas.

Hal inilah yang menjadi daya tarik minat penulis untuk melakukan penelitian dan menulis skripsi ini. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana "Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)" yang diteliti pada enam guru ekonomi sebagai responden.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian study kasus kualitatif yaitu suat proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa hasil observasi dan wawancara, kemudian dideskripsikan dan dianalisa untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Dari penelitian ini dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa dewasa ini dengan tekhnologi yang semakin canggih, namun kesadaran guru terhadap urgensi media pembelajaran di kelas masih sangat rendah untuk berinisiatif menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Page 9: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

KATA PENGANTAR

~ .&1 &-.JI !"P'->11

Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya.

Kepada-Nya semua makhluk tunduk atas keperkasaan kekuasaan-Nya, dan semua

hamba shaleh mengabdikan diri dihadapan keagungan kehendak-Nya. Shalawat

bertahtakan salam semoga terus tercurahkan bagi baginda Nabi Besar Muhammad

SAW beserta para keluarga, segenap sahabat dan semua pengikutnya yang setia.

Dengan rahmat dan inayah-Nya, akhimya penulisan skripsi ini dapat

dirampungkan dan terselesaikan juga. Meski dalam tahap pengerjaannya penulis

mengalami berbagai kendala serta menempuh jalan yang begitu panjang, kadang

menikung dan mendaki, bahkan tidak jarang berbalik arah dan berhenti.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak mungkin

terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihat. Karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

dari lubuk hati yang paling dalam kepada semua pihak yang telah menanamkan

jasa dan kebaikan budi kepada penulis, di antaranya :

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulis berharap: Semoga di era "Pak Komar" ini, UIN Jakarta

semakin maju dan semakin menemukanjati dirinya.

2. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan beserta staf-stafnya yang telah membantu penulis dalam masalah

administrasi dan pengarahannya.

3. Drs. H. Nurochim, MM., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan IPS beserta staf­

stafnya yang selalu memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh

perhatian serta kesabaran dan keikhlasan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bpk. Yudhi Munadi, M. Ag sebagai pembimbing, yang telah menberikan

bimbingan dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini. Kesabaran

dan keteguhan prinsip yang beliau tunjukkan kepada penulis selama ini telah

menanarukan benih-benih kebajikan dan kesabaran.

Page 10: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

5. Secara khusus, beribu-ribu ungkapan syukur dan salam takzim penulis

haturkan kepada Ayahanda Muhammad Thaib dan Ibunda Rohani yang

tercinta, yang berada di Lueng Putu-Aceh. Beliaulah yang telah membimbing,

mendidik dan menghaluskan budi penulis melalui sikap, ajaran dan nasihat

yang bijak. Penulis berdo' a : "Semoga pendidikan budi pekerti yang beliau

tanamkan kepada penulis sejak kecil hingga dewasa akan berbalas rahmat

Allah SWT di sisi-Nya kelak''.

6. Ucapan cinta dan terima kasih yang terdalam penulis haturkan kepada

Almarhumah Adinda tercinta Zahara Fauna, yang selalu memberikan

semangat kepada penulis. Walaupun Adinda tidak bisa menyaksikan dan

menghadiri acara wisuda penulis, tetapi penulis selalu memanjatkan do'a

kepada Tuhan YME : "Semoga semua amal shaleh dan ibadah Adinda dapat

diterima di sisi Allah SWT".

7. Ucapan terima kasih yang sangat pribadi, penulis sampaikan kepada Kakanda

tercinta Safrina beserta suami Kakanda Putra Irawan, terima kasih atas

dukungan dan semangat yang tidak henti-hentinya Kakanda berikan kepada

penulis, "Semoga selalu menjadi keluarga yang sakinah mawaddah

warahmah ".

8. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kakanda Fakhrizal beserta

istri Kakanda Herawati Usman, dan buah hatinya si kembar Riyath Izaldy

Thayyib dan Faiyath Izaldy Thayyib (maafya ... namanya Oom pake dalam

penulisan skripsi ini).

9. Bpk. Saptono, S. Pd sebagai Guru Pamong dan pembimbing penulis dalam

Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di Yayasan Pendidikan Dua Mei

Ciputat Tangerang.

10. Bpk. Ahmad Mustarsidin, sebagai staf bagian Tata Usaha SMP Dua Mei

Ciputat Tangerang. Terima kasih atas segala bantuannya terhadap penulis

dalam pengambilan data pada penelitian ini.

11. Terima kasih kepada Bpk. Enjang Supyan, S. Pd sebagai Kepala Sekolah SMP

Dua Mei Ciputat Tangerang beserta para dewan guru dan staf.

Page 11: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

12. Selanjutnya, penulis menyampaikan salam hormat kepada Bapak, Ibu dan para

Dasen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Atas semua pengajaran, bimbingan, pelayanan dan kemudahan yang mereka

berikan kepada penulis selama menempuh study Sl pada Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial (P .IPS).

13. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Tarbiyah, Perpustakaan

Jurusan Pendidikan IPS, beserta Perpustakaan Fakultas Psikologi yang telah

meminjarnkan berbagai referensi yang penulis butuhkan demi kelancaran

penyusunan skripsi ini.

14. Juga tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan Angkatan 2004 Jurusan Pendidikan IPS : Ade, Adi, Agus,

Fadhil, Bambang, Dede, Dwi, Hardi, Iman, Hasanah, Lukman, Mahfud, Haris,

Ipay, Sarah, Uci, Choink, Sainan, Siam, Euis, Maryam, Reni, Umay, Zahra,

Yuli, Gilang, Topan, Suharto, dan teman-teman lain yang belum sempat

penulis sebutkan namanya karena keterbatasan kesempatan. Semoga Allah

SWT meridhai semua niat baik teman-teman. Amin.

Akhirnya, kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segala urusan.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumbangan

penulis bagi khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam memberikan

kontribusi terhadap pengembangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS)

di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Penulis juga sangat mengharapkan saran, kritikan beserta masukan atas

segala kekurangan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini. Akhirul kalam wa

billahi taufik wal hidayah, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam takzim penulis,

Faisal

Page 12: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

DAFTARISI

ABSTRAK ............................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFT AR ISi ............................................................................................... v

DAFT AR TABEL .......................................................................................... vii

'BABI: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................ ........... ............... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 9

C. Pembatasan Masalah ......................................... ....................... 9

D. Perumusan Masalah ................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian . ........... ..................... .................................... 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 10

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Persepsi Guru Ekonomi............................................................ 12

I. Pengertian Persepsi ........... ........ ................. .. ........ ............ 12

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ................... 16

3. Prinsip-prinsip Persepsi .................................................... 18

4. Fungsi-fungsi Persepsi ..................................................... 19

5. Pengertian Guru ............................................................... 19

6. Tanggung Jawab Guru ..................................................... 20

7. Persyaratan Menjadi Guru ............................................... 21

8. Peranan-peranan Guru ............... ..... ... ..... ........ ... ..... .. ... ..... 22

9. Kompetensi-kompetensi Guru ......................................... 25

10. Pengertian Ekonomi ........................................................ 27

B. Pengertian Media ..................................................................... 28

C. Pengertian Pembelajaran . ............ .......... ........... ........ ... .......... .. 30

D. Pengertian Media Pembelajaran .............................................. 33

E. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelaiaran ............................ 35

Page 13: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

F. Klasifikasi Media Pembelajaran .............................................. 37

G. Pemilihan Media Pembelajaran ............................................... 39

H. Urgensi Media Pembelajaran .................................................. 41

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian ... ... ...... ............... ..... .......... ...... 4 3

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 43

C. Metode Penelitian ................................ .................................... 44

D. Subjek Penelitian ..................................................................... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 47

F. lnstrumen Penelitian .................. ...... ........................................ 48

G. Proses Pelaksanaan Penelitian ................................................. 48

H. Teknik Analisis Data .............................................................. 49

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Subjek Penelitian ............................................... 51

B. Pengetahuan Guru Tentang Media Pembelajaran ................... 54

C. Kapan Guru Menggunakan Media Pembelajaran ................... 57

D. Alasan Guru Tidak Menggunakan Media Pembelajaran ........ 60

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan . ....... ..... ... ................. .............. ..................... .. ........ 63

B. Saran-saran .............................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

DAFTAR TABEL

Tabel I : Karak:teristik Subjek Penelitian . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... 51

Page 15: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

• Belajar merupakan suatu proses yang komplek yang terjadi karena adanya

interaksi antara seseorang dengan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu

belajar bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Salah satu tanda

bahwa seseorang itu belajar adalah dengan adanya perubahan pada tingkah laku

yang disebabkan oleh adanya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan

dan sikap.

Belajar merupakan key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap

usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada

pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang

luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,

misalnya Pendidikan Ilmu Pengetahuan Soslal (P JPS) dan lebih spesifik lagi

adalah Ilmu Ekonomi.

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Sehingga secara ringkas dapat di katakan bahwa kualitas hasil proses perkembangan manusia itu banyak berpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. Selanjutnya, tinggi rendahnya kualitas perkembangan manusia (yang pada umumnya merupakan hasil belajar) akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri. 1

Page 16: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

2

Mengajar menurut pengertian yang mutakhir merupakan suatu perbuatan

yang kompleks dengan menggunakan sejumlah komponen-komponen yang

terkandung dalam proses mengajar secara integratif untuk menyampaikan pesan­

pesan pengajaran. Dalam proses mengajar yang terpenting adalah harus di

usahakan terciptanya sistem lingkungan yang mendukung atau memungkinkannya

terjadi proses belajar. Sehingga kedudukan guru di sini tidak hanya sebagai

penguasa kelas atau sekolah saja, tetapi lebih kepada manager of learning

(pengelola belajar) yang perlu senantiasa siap membimbing dan membantu para

siswa dalam menempuh perjalanan menuju kedewasaan mereka sendiri yang utuh

dan menyeluruh.2

Sedangkan mengajar adalah suatu proses pentransferan atau pemindahan

ilmu dari tenaga pengajar (guru) kepada peserta didik (siswa). Pada hakikatnya

proses belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi. Kegiatan belajar

mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana seorang

guru dan peserta didik (siswa) bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan

pengetahuan. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan­

penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan tidak efisien,

penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya

kecenderungan verbalisme, ketidakpastian siswa, kurangnya minat dan gairah

siswa, dan sebagainya.

Untuk menghindari dan menekan seminimal mungkin peny1mpangan­

penyimpangan dalam komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses belajar

mengajar, maka seorang guru haruslah profesional.

Profesionalisme seorang guru yang penulis maksudkan di dalam skripsi ini

adalah kompetensi atau kemampuan seorang guru dalam melaksanakan

kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi yang

dimiliki oleh seorang guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar.

Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan

profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai seorang guru. Artinya guru

2 Pupuh Fathurrahman & M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/alui

Page 17: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

3

bukan saja harus pintar, tetapi juga harus pandai dalam mentransfer ilmunya

kepada peserta didik (siswa).

Menurut Muhibbin Syah, ada sepuluh kompetensi dasar yang harus

dimiliki oleh seorang guru dalam upayanya untuk meningkatkan keberhasilan

belajar mengajar, yaitu : menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar,

mengelola kelas, menggunakan media dan sumber belajar, menguasai landasan­

landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, meningkatkan

prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran, mengenal fungsi dan program

pelayanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan

administrasi sekolah, dan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil

pendidikan guna keperluan pengajaran.3

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi

seorang guru yang baik dan profesional tidaklah semudah yang bisa di bayangkan.

Dari uraian di atas juga disebutkan pada point keempat ( 4) bahwa salah satu

kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi atau

kemampuan untuk menggunakan media atau sumber belajar. Artinya seorang guru

dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengajarkan ilmu-ilmu yang

dimilikinya kepada peserta didik atau siswa dengan memanfaatkan lingkungan di

sekitarnya untuk digunakan menjadi media atau sumber belajar sebagai perantara.

Pendapat Muhibbin Syah tersebut di atas juga didukung oleh pendapat

Oemar Hamalik dan Sardiman A.M dalam bukunya masing-masing, yaitu sebagai

berikut : Dalam lokakarya kurikulum pendidikan guru yang diselenggarakan oleh

P3G, telah dirurnuskan sejumlah kemampuan dasar seorang calon guru lulusan

sistem multistrata, yang terdiri dari dua belas (12) kemamapuan dasar. Di

antaranya pada point keempat yang menyatakan bahwa salah satu kemampuan

dasar guru adalah kemampuan untuk menggunakan media yakni memilih dan

menggunakan media, membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana, menggunakan

3 Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

D,.,,,.,.-:1,., v..,.~,,.. ""')f\f\A"\

Page 18: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

4

dan mengelola laboratorium, mengembangkan laboratorium, serta menggunakan

perpustakaan dalam proses belajar mengajar.4

Dalam pendidikan guru dikenal adanya "Pendidikan Guru Berdasarkan

Kompetensi". Mengenai kompetensi guru ini ada berbagai model cara

mengklasifikasikan. Untuk program Sl salah satunya dikenal dengan "Sepuluh

Kompetensi Guru" yang merupakan profil kemampuan dasar dari seorang guru.

Di antaranya pada point keempat disebutkan kemampuan menggunakan

media/sumber yang terdiri dari beberapa langkah yang perlu diperhatikan oleh

guru dalam menggunakan media, yaitu:

I. Mengenal, mernilih dan menggunakan suatu media. 2. Membuat alat-alat bantu pelajaran yang sederhana. 3. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses

belajar mengajar. 4. Menggunakan buku pegangan atau buku sumber. 5. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. 6. Menggunakan unit microteaching dalam proses pengalaman

lapangan.5

Untuk itulah dalam skripsi ini penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut

tentang media pembelajaran atau sumber belajar, terutama yang berhubungan

dengan persepsi guru Ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas.

Karena, salah satu upaya untuk mengatasi atau mencegah terjadinya

penyimpangan-penyimpangan komunikasi dalam proses belajar mengajar yang

melibatkan guru dan peserta didik (siswa) adalah dengan menggunakan media

pembelajaran atau sumber belajar secara terintegrasi dalam proses belajar

mengajar.

Karena salah satu fungsi media dalam kegiatan belajar mengajar adalah

disamping sebagai penyaji stimulus informasi, stimulus sikap dan lain-lain, juga

untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.

Demi berjalannya proses belajar mengajar dengan baik dan seperti yang

diharapkan yaitu tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Maka

4 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006), Cet. 4, h. 44-45 5

Sardiman A.M.,_ Interaksi dan Mottvasi Be/ajar Mengqjar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Page 19: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

5

para guru hams memiliki berbagai upaya dalam memanfaatkan lingkungan di

sekitarnya sebagai media dalam proses belajar mengajar.

Seorang guru yang baik selalu mengupayakan bagaimana mengatur

kegiatan pembelajaran setiap kali akan memulai kegiatan belajar mengajar. Hal ini

dilakukan agar pembelajaran menjadi sistematis, relevan dengan tujuan, menarik,

bervariasi dan dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didiknya. Bagi seorang

guru kemampuan memulai, menyajikan, dan menutup pelajaran menjadi model

dalam merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis.

Oleh karena itu cliperlukan berbagai upaya maupun strategi pembelajaran

untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan. Dalam

strategi pembelajaran terdapat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah dipilih

dan juga perencanaan media pembelajaran yang akan digunakan. Perencanaan­

perencanaan tersebut dipilih dan ditentukan sebelum proses belajar mengajar

berlangsung, di mana perencanaan pembelajaran tersebut dapat membantu

memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Dalam ha! ini penulis lebih lanjut akan membicarakan atau mencoba untuk

membahas tentang masalah persepsi guru Ekonomi terhadap urgensi media

pembelajaran di kelas. Urgensi media pembelajaran yang penulis maksudkan di

sini adalah meliputi pemilihan media, keefektifan dan keefisienan media tersebut,

kerelevanan antara media pembelajaran dengan kondisi anak didik, serta

keselarasan antara media dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Media merupakan perantara, penghubung dan juga pengantar pesan dari si

pengirim pesan kepada si penerima pesan. Oleh karena itu media pendidikan

adalah suatu bagian integral dari pembelajaran di sekolah dan menjadi suatu

bidang yang hams dikuasai oleh guru. Kehadiran media pembelajaran merupakan

alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Dengan

menggunakan media pembelajaran maka penjelasan guru akan lebih bervariatif,

lebih menarik dan peserta didik (siswa) mendapatkan pengalaman belajar yang

barn. Penggunaan media pembelajaran membutuhkan pengetahuan dan

keterampilan sehingga dapat digunakan secara optimal.

Page 20: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

6

Media pembelajaran sangatlah diperlukan dalam proses belajar mengajar,

karena fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut

memperbaharui iklim, kondisi serta lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan

oleh guru.

Penggunaan media pembelajaran tersebut haruslah sesuai dengan pedoman

kurikulum yang ada dan media pembelajaran yang digunakan pun jangan terlalu

banyak atau berlebihan, karena bila berlebihan akan membingungkan siswa dan

tidak memperjelas konsep yang diajarkan.

Hendaknya guru dapat menggunakan peralatan yang lebih ekonomis,

efisien, dan mampu dimiliki oleh sekolah seta tidak menolak digunakannya

peralatan teknologi modern yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan

perkembangan zaman. Permasalahan pokok yang cukup mendasar adalah sejauh

manakah kesiapan guru-guru dalam mengkreasikan media pembelajaran di

sekolah sehingga tercapai pembelajaran yang optimal sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran.

Sering kali terjadi salah tafsir bahwa penggunaan media pembelajaran

untuk menjadikan pekerjaan guru dan materi yang disampaikan seorang guru

lebih efisien sehingga para guru dan para calon guru diwajibkan mempelajari

media pembelajaran atau alat-alat pengajaran atau alat perantara pada lembaga­

lembaga pendidikan. Padahal sebenarnya alat bantu pengajaran atau media

pembelajaran harus lebih banyak berguna membantu siswa dalam belajar

ketimbang membantu guru mengajar.

Oleh karena itu dalam mempelajari masalah media pembelajaran tidak bisa

asal-asalan. Penggunaan media terpusat kepada siswa, sebab berfungsi untuk

membantu siswa belajar agar lebih berhasil.

Seorang guru dapat mengkomunikasikan pengalamannya kepada siswa

melalui media pembelajaran, karena dengan penggunaan media tersebut

mengandung manfaat tertentu bagi keberhasilan belajar siswa. Sering kali guru

mengajar menggunakan metode ceramah, yakni hanya menggunakan kata-kata

saja sehingga siswa kurang atau tidak memahami hal-hal yang diajarkan. Dengan

kata lain siswa terjebak dalam kondisi pengajaran yang verbalistik. Dimana guru

Page 21: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

7

menerangkan pelajaran hanya menggunakan kata-kata atau secara lisan saja.

Disini yang aktif hanya guru, sedangkan peserta didik atau siswa lebih banyak

bersifat pasif, serta komunikasi bersifat satu arah.

Dengan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan tepat, maka

siswa akan menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.

Dan bukan tidak mungkin dengan adanya penggunaan media dalam proses belajar

mengajar juga dapat meningkatkan dan menarik minat belajar peserta didik atau

siswa. Keadaan yang demikianlah yang menjadi dasar disarankannya penggunaan

alat-alat pengajaran atau media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Adapun yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian

tentang media pembelajaran adalah karena alasan pribadi, berdasarkan

pengalaman pribadi penulis pada saat perkuliahan dan pada saat melaksanakan

kegiatan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT). Pada saat perkuliahan

banyak dosen yang jarang menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran

mahasiswa, sehingga banyak mahasiswa yang kurang berminat atau kurang

antusias dengan kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan.

Begitu juga pada saat melaksanakan kegiatan PPKT, penulis melakukan

observasi pada kegiatan mengajar penulis sendiri dengan membandingkan

kegiatan belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran dengan

kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran. Temyata

pada kegiatan belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran kondisi

siswa sangatlah aktif, siswa terlihat antusias untuk bertanya atau menjawab

pertanyaan baik yang diajukan oleh guru maupun yang diajukan siswa lain, siswa

juga lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Sedangkan pada kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan

media pembelajaran kondisi siswa justru sebaliknya. Siswa terlihat acuh tak acuh,

siswa juga kurang berminat untuk belajar, banyak siswa yang ribut dan berbicara

dengan teman-temannya, dan ada juga siswa yang mengantuk. Berdasarkan

pengalaman pribadi inilah penulis bertekad untuk menulis skripsi ini.

Guru sebagai tenaga professional di bidang pendidikan sudah semestinya

mampu menggunakan media pembelajaran dalam menunjang terlaksananya

Page 22: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

8

proses belajar mengajar yang kondusif. Karena media pembelajaran mempunyai

manfaat yang sangat besar dalam penyampaian dan penyajian pelajaran, media

juga dapat menarik perhatian dan minat peserta didik dalam belajar. Manfaat

media pembelajaran yang seperti inilah yang hendaknya guru ketahui, akan tetapi

pada kenyataannya masih dijumpai keengganan guru dalam menggunakan media

pembelajaran selama berlangsungnya proses belajar mengajar baik di kelas

maupun di luar kelas. Menurut Yudhi Munadi, keengganan penggunaan media

pembelajaran oleh guru disebabkan oleh dua faktor, yaitu:

I. Faktor intern (potensi guru) antara lain telah membudi daya DDCH (duduk, dengar, catat, dan hafal), dedikasi dan loyalitas profesi kurang serta kemampuan guru itu sendiri yang kurang memadai. Hal inilah yang menyebabkan guru kurang berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan serta siswa kurang aktif.

2. Faktor ekstern antara lain tidak dan kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah, kurang diadakan pelatihan-pelatihan tentang media pembelajaran, kurang tersedianya literatur mengenai media pembelajaran dan literatur petunjuk praktis pembuatan dan penggunaan media pembelajaran yang memadai. 6

Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran di lembaga

pendidikan yang memiliki peran penting dan sangat strategis dalam pembinaan

kompetensi peserta didik. Pendidikan Ekonomi dapat didefinisikan sebagai proses

mengarahkan dan membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan

dasar agar dapat mengarungi kehidupan sosial dengan pengetahuan yang

dimilikinya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka

penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian dan menuliskannya

dalam bentuk karya ilmiah berupa sebuah skripsi dengan judul: "PERSEPSI

GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI

KELAS (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)".

Dari penulisan penelitian skripsi tersebut diharapkan penulis dapat

menemukan jawaban terhadap permasalahan di atas dan dapat memberikan

kontribusi pemikiran terhadap kemajuan pendidikan nasional pada umumnya.

6 Yudhi Munadi, Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Be/ajar,

Page 23: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

9

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis paparkan di atas,

maka dapat diidentifikasi masalah-masalahnya. Di antaranya :

I. Persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas (Study

kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang).

2. Pemahaman guru terhadap penggunaan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.

3. Frekwensi guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar.

4. Alasan para guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar.

C. PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih memperjelas dan memberi arah

yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka diberikan batasan yang berkaitan

dan sesuai dengan judul yang ada.

Penulis hanya akan membahas mengenai "Persepsi Guru Ekonomi

Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan

Pendidikan Dua Mei'r=iputat Tangerang)".

D. PERUMUSAN MASALAH

Agar dalam penulisan skripsi ini tidak terjadi penyimpangan, maka perlu

adanya perumusan masalah. Adapun perumusan masalah pada skripsi ini adalah

sebagai berikut : "Bagaimana Persepsi Guru Ekonomi Terhadap Urgensi Media

Pembelajaran di Kelas (Study Kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang)". Untuk memudahkan dalam mendapatkan jawaban dari pertanyaan

tersebut maka dapat dirumuskan Minor Research Question sebagai berikut:

I. Bagaimana pemahaman guru terhadap penggunaan media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar?

2. Kapankah guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar?

Page 24: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

10

3. Apakah alasan para guru tidak menggunakan media pembelajaran dalarn

proses belajar mengajar?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka adapun beberapa tujuan dari penelitian skripsi yang penulis

lakukan ini adalah sebagai berikut:

I. Untuk mengetahui secara lebih jelas dan terperinci tentang bagaimanakah

"Persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas (Study

kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang)".

2. Untuk mengetahui sejauh manakah pemaharnan para guru tentang media

pembelajaran di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dalarn pemanfaatan

atau penggunaan media pembelajaran terhadap proses belajar mengajar serta

upaya penerimaan siswa terhadap pelajaran.

4. Untuk mengetahui seberapa sering frekwensi penggunaan atau pemanfaatan

media pembelajaran yang dilakukan oleh para guru di Yayasan Pendidikan

Dua Mei Ciputat Tangerang.

E. KEGUNAAN PENELITIAN

Setelah penelitian berlangsung, diharapkan dapat memberikan manfaat­

manfaat bagi dunia pendidikan di antaranya :

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk kepentingan pengetahuan tentang

pendidikan, khususnya pada bidang pendidikan IPS (Ekonomi).

2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran

khususnya bagi para guru dan para tenaga kependidikan pada umumnya.

3. Bagi para guru, diharapkan untuk lebih meningkatkan profesionalitasnya

sebagai seorang guru melalui perbaikan kegiatan belajar mengajar yang

diberikannya agar menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Page 25: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

11

4. Bagi kepala sekolah, memberikan masukan dan sebagai bahan pertimbangan

dalam usaha meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan, khususnya dalam

masalah pengadaan dan pemanfaatan media pembelajaran.

5. Bagi penulis sendiri, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

dalam memperdalam masalah media pembelajaran IPS dalam bidang

ekonomi sebagai disiplin ilmu yang penulis tekuni di jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Page 26: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PERSEPSI GURU EKONOMI

1. Pengertian Persepsi

Berbicara masalab persepsi tidak bisa terlepas dari ilmu psikologi

atau ilmu jiwa. Hal ini terbukti karena penulis banyak sekali menemukan

pembabasan-pembabasan tentang persepsi di dalam buku-buku psikologi.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, urgensi, sifat-sifat dan

ciri-ciri yang dimiliki oleh media pembelajaran tidak terlepas dari perhatian

guru-guru sehingga masing-masing guru memiliki persepsi pribadi tentang

media pembelajaran. Di bawab ini penulis akan mengemukakan beberapa

pengertian tentang persepsi. Persepsi secara sederhana dapat diartikan dengan

tanggapan terhadap sesuatu ha!.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "persepsi diartikan dengan

I) tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau bisa juga diartikan

dengan serapan, 2) proses seseorang mengetahui beberapa ha! melalui panca

indranya". 1

Menurut Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib A. Wabab, "persepsi

adalab proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera

kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Page 27: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

13

menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri".2

Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhman "persepsi adalah pengalaman tentang

objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan

makna pada stimulus inderawi (sensory stimuli)".3

Berdasarkan ketiga pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa, persepsi dalam arti sempit adalah pengamatan, penglihatan,

pengalaman atau bagaimana cara seseorang melihat dan memahami sesuatu

yang ada di sekelilingnya dengan menggunakan alat-alat indera. Sedangkan

persepsi dalam arti luas adalah suatu proses atau aktivitas untuk

mengorganisasikan, menginterpretasikan, mengartikan, menggabungkan,

memfokuskan, dan yang terakhir menyimpulkan pola-pola stimulus atau

rangsangan-rangsangan yang di terima oleh alat-alat untuk di kembangkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat memahami, mengenali dan mengartikan

rangsangan-rangsangan yang terdapat di sekeliling (lingkungan) kita,

termasuk di dalarnnya memahami dan mengenali diri kita sendiri.

Definisi lain tentang persepsi dikemukakanjuga oleh Harold J. Leavitt

yaitu "persepsi (perception) dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana

cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan

atau pengertian, yaitu bagaiman seseorang memandang atau mengartikan

sesuatu". 4

Menurut Rita L. Atkinson dkk, "persepsi adalah proses dimana kita

mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan".5

M.Alisuf Sabri juga ikut menyumbangkan pendapatnya tentang pengertian

"persepsi atau pengamatan adalah aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia

2 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib A. Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam

Perspektf Islam), (Jakarta: Kencana, 2004), Cet. 1, h. 88 Jalaluddin Rakhman, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000),

Cet. 15, h. 51 4

Harold J. Leavitt, Psikologi Manajemen (Suatu pengantar bagi individu dan kelompok didalam organisasi), (Jakarta: Erlangga, 1997), Ed. 4, Cet. 3, h. 27

5 Rita L. Atkinson dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2003), Jilid 1, Ed. 8,

Page 28: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

14

mengenali objek-objek, fakta-fakta objektif dan rangsangan-rangsangan yang

sampai kepadanya malalui alat-alat indera".6

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang

pengalaman terhadap sesuatu benda ataupun sesuatu kejadian yang dialami. Di

samping itu, perseps1 JUga adalah kemampuan membeda-bedakan,

mengelompokkan, dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek

rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi

melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu

peristiwa atau objek. Atau dengan kata Jain persepsi dianggap sebagai sebuah

pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semata-mata menggunakan

pengamatan penginderaan.

Berbeda dengan pendapat di atas menurut James P. Chaplin, "persepsi (perception) adalah: I) proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, 2) kesadaran dari proses-proses organis, 3) (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu, 4) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan di antara perangsang-perangsang, 5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu". 7 Jadi persepsi dapat di artikan sebagai suatu pengamatan melalui alat-alat indera terhadap sesuatu obyek yang berupa pesan atau informasi yang masuk melalui otak manusia di mana individu dapat menggali, membedakan dan memberi tanggapan terhadap obyek yang dilihat.

Persepsi juga merupakan suatu proses penafsiran seseorang terhadap

sesuatu yang dilihatnya dengan menginterpretasikan kesan-kesan sensorinya

dalam usaha memberikan makna tertentu kepada lingkungannya. Sehingga

persepsi menjadi proses pengenalan terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di

sekitar kita. Persepsi selalu dipengaruhi oleh kemampuan dan kematangan

serta pengalaman seseorang. Jadi setiap persepsi guru akan berbeda satu sama

lainnya terhadap obyek yang sama. Pribadi seseorang berbeda dari pribadi

6 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psiko/ogi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Cet. I, h. 45-46

7 James P.Chaplin, Dictionary of Psychology, (terj: Kartino Kartono), (Jakarta: PT Raja ,..., ,... . ..,.. . ..... .... ,.,.,.,.~ ~. ~ ~ . , . --~

Page 29: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

15

yang lain, sebagai bukti keunikan manusia sehingga faktor pribadi m1

mengakibatkan perbedaan persepsi terhadap rangsangan yang sama.

Persepsi akan selalu melibatkan evaluasi dan interpretasi, karena itu

guru dengan pengalaman yang berbeda akan memiliki persepsi yang berbeda

pula. Karena persepsi merupakan proses pengenalan terhadap sesuatu yang

ada dan terjadi di sekitarnya.

B.S. Bloom dalam klasifikasi tujuan instruksional (educational

objectives) tentang taksonomi belajar, mengelompokkan persepsi kedalam

ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Persepsi mencakup kemampuan

untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua rangsangan atau lebih,

berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing

rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang

menunjukkan kesadaran akan hadimya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan

antara rangsangan-rangsangan yang ada. 8

Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

persepsi mempunyai kemampuan internal untuk menafsirkan rangsangan,

peka terhadap rangsangan, dan mendiskriminasikan. Sedangkan kata kerja

operasionalnya adalah memilih, membedakan, mempersiapkan, menyisihkan,

menunjukkan, mengdentifikasikan, dan menghubungkan.

Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

persepsi merupakan pengungkapan pengalaman seseorang melalui penglihatan

untuk menilai obyek dan memberikan makna stimulus inderawi. Bentuk

pengungkapan pendapat dari seseorang sangat ditentukan oleh tingkat

pemahaman yang ia miliki, pemahaman tersebut berkaitan erat dengan

persepsi.

Dalam memahami sebuah gejala, persepsi setiap orang akan berbeda­

beda, perbedaan tersebut dikarenakan oleh daya terima, seleksi dan

pengorganisasian seluruh pengalaman yang didapatkan seseorang dari

8 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi vang

Page 30: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

16

lingkungan untuk kemudian diinterpretasikan JUga dengan berbagai

perbedaannya.

2. Faktor-faktor yang mempengarnhi Persepsi

Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak berdiri sendiri atau

terjadi begitu saja, akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang

berasal dari dalam (internal) maupun yang berasal dari luar dirinya

(eksternal). Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap objek

yang sama dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi di antaranya akan

dikemukakan oleh beberapa ahli berikut.

Menurut Akyas Azhari menyatakan bahwa setidaknya terdapat enam faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan persepsi, yaitu: 1. Perhatian, biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang

ada di sekitar kita secara sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian pada sat atau dua objek saja.

2. Set, adalah harapan seseorang tentang rangsangan yang akan timbul. Misalnya, pada pertandingan sepak bola yang para pemainnya sudah bersiap terhadap satu set bahwa akan terdengan bunyi peluit di saat mereka harus menendang bola.

3. Kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang mempengaruhi persepsi orang tersebut.

4. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi.

5. Ciri kepribadian juga mempengaruhi persepsi. Misalnya Adan B bekerja disuatu kantor yang sama dibawah pengawasan satu orang atasan. A yang pemalu dan penakut mempersepsikan atasannya sebagai tokoh yang menakutkan dan perlu dijauhi, sedangkan B yang mempunyai lebih kepercayaan diri akan menganggap atasannya sebagai tokoh yang bisa diajak bergaul seperti orang biasa lainnya.

6. Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi.9

Menurut Chaplin, dalam psikologi kontemporer persepsi secara umum

diperlakukan sebagai satu variabel campur tangan yang bergantung pada

faktor-faktor perangsang, cara belajar, perangkat, keadaan jiwa atau suasana

9 Akyas Azhari, Psikologi Umum & Perkembongan, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), Cet.

Page 31: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

17

hati, dan faktor-faktor motivasional. Maka, arti suatu objek atau suatu kejadian

objektif ditentukan baik oleh kondisi perangsang maupun oleh faktor-faktor

organisme. Proses konseptual dimulai dengan perhatian, yaitu merupakan

proses pengamatan selektif. Faktor-faktor perangsang yang penting dalam

perbuatan memperhatikan ini adalah perubahan, intensitas, ulangan, kontras,

dan gerak. Sedangkan faktor-faktor organisme yang penting adalah minat,

kepentingan dan kebiasaan memperhatikan yang telah dipelajari.10

Menurut Bimo Walgito, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

persepsi seseorang antara lain:

1. Stimulus yang culmp kuat, stimulus hams melampaui ambang stimulus,

yaitu kekuatan yang minimal tetapi sudah dapat menimbulkan kesadaran,

sudah dapat dipersepsikan oleh individu.

2. Fisiologis dan Psikologis, jika sistem fisiologis terganggu maka ha!

tersebut akan berpengaruh dalam persepsi seseorang, sedangkan

psikologis antara lain mengenaipengalaman, perasaan, kemampuan

berfikir, kerangka acuan, motivasi akan berpengaruh paa seseorang

dalam mengadakan persepsi.

3. Lingkungan, atau situasi khusus yang melatarbelakangi stimulus juga

akan berpengaruh dalam persepsi. 11

Dalam menentukan persepsi seseorang tidak terlepas dari pengaruh

kondisi dalam diri orang tersebut, karena kondisi mempunyai pengaruh besar

dalam diri seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Apabila keadaan dan

kondisi orang tersebut baik, maka hasil persepsi atau kemampuan berfikir

seseorang dalam mempersepsi juga akan baik pula.

Persepsi setiap individu atas suatu benda atau objek berbeda-beda. Hal

ini karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi persepsi seseorang

terhadap suatu objek atau benda terebut.

IO James P. Chaplin, Dictionary of Psychology, (terj. Kartino Kartono), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), Ed. I, Cet. 6, h. 338

11 -· -

Page 32: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

18

Berdasarkan pemaparan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi,

dapat disimpulkan bahwa persepsi itu banyak dipengaruhi oleh beberapa ha!

yang telah disebutkan di atas. Sebab diyakini bahwa persepsi seseorang sangat

berpengaruh pada perilakunya dan perilaku tersebut akan berpengaruh pada

motivasinya.

3. Prinsip-prinsip Persepsi

Persepsi masing-masing individu timbul dan berkembang sejalan

dengan waktu berlangsungnya proses interaksi. Ha ini merupakan sarana bagi

individu untuk memberlakukan prinsip-prinsip persepsi dengan baik.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh W. S. Winkel, prinsip-prinsip persepsi

antara lain:

I. Prinsip Proksimatis, artinya persepsi hanya berlangsung bila individu saling dekat atau ada keterdekatan dalam hubungan, atau dengan istilah lain individu telah saling kenal satu sama lain.

2. Prinsip Similaritas, artinya persepsi terhadap seseorang individu dapat diterapkan pada individu lain, apabila individu lain tersebut memiliki kesamaan kepribadian dan tingkah laku dengan individu pertama.

3. Prinsip Kontinuisi, artinya persepsi yang telah terbentuk tidak begitu saja hilang, akan tetapi persepsi tersebut harus tahan lama dalam fikiran individu. 12

Sedangkan menurut Zikri N. Iska, beberapa prinsip-prinsip pengorganisasian persepsi adalah sebagai berikut: I. Wujud dan Latar. Obyek-obyek yang diamati di sekitar kita selalu

muncul sebagai wujud (figure) dengan hal-hal lainnya sebagai latar (ground). Misalnya: jika kita mendengarkan lagu, maka suara penyanyinya akan tampil sebagai wujud dan iringan musik sebagai latar.

2. Pola pengelompokan. Kita sering mengelompokkan sesuatu berdasarkan persepsi kita, sehingga bagaimana cara kita mengelompokkan akan menentukan bagaimana kita mengamati sesuatu tersebut. 13

12 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Ed. Yang

disempurnakan, Cet. 4 13

Zikri N. !ska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi - . . -- - -- - - . - . - -

Page 33: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

19

4. Fungsi-fungsi Persepsi

Menurut W. S. Winkel dalam interaksi, persepsi yang akan dilakukan

masing-masing individu berfungsi sebagai berik:ut:

I. Persepsi digunakan untuk melakukan prediksi terhadap tingkah laku yang relevan dengan tujuan dalam situasi tertentu.

2. Persepsi digunakan untuk menetapkan dan memantapkan hubungan, persepsi dimaksudkan untuk menyeleksi orang dan menilai kepribadiannya. 14

5. Pengertian Guru

Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang di terbitkan oleh Balai

Pustaka, pengertian "Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencaharian

dan profesinya) mengajar".15

Menurut Depdiknas, "Guru adalah pengelola pembelajaran atau

disebut pembelajar. Oleh sebab itu guru harus memiliki keterampilan

mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode,

menggunakan media dan mengalokasikan waktu ". 16 Kelima ha! tersebut

merupakan pendekatan guru untuk mengkomunikasikan tindakan

mengajarnya, demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Secara garis besar guru adalah tenaga pendidikan yang bertugas

mengelola kelas dengan tugas utamanya mengajar dalam artian mendidik dan

memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik di kelas, guru juga bertugas

menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didik. Sehingga dengan ilmu

dan keterampilan yang dimilikinya, guru mengkomunikasikan tindakan

mengajarnya dan membimbing anak didik dalam mengembangkan potensinya.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Muhibbin Syah, "pengajaran

sebagai aktivitas operasional kependidikan dilaksanakan oleh para tenaga

pendidikan yang tugas utamanya mengajar. Tenaga pendidikan yang tugas

14 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang disempurnakan, Cet. 4

15 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Ed. 3, Cet. 2, h. 324

.. .. '.~ Dep_dikn~, D~r:ktorat Jenderal ~1'..~~i~ik~ ~~sar dan Menengah, Direktorat Tenaga

Page 34: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

20

utamanya mengajar itu adalah guru". 17 Sedangkan menurut pendapat Pupuh

Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, "guru adalah tenaga pendidikan yang

memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah".18

Selain memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, guru juga bertugas untuk

menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didik agar anak didik tersebut

memiliki kepribadian yang paripurna.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, guru

adalah merupakan pekerjaan professional dengan tugas utamanya adalah

mengajar, mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai dan

mengevaluasi peserta didik dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Tetapi penulis lebih tertarik untuk mendefinisikan pengertian guru

sebagai seseorang yang dengan tulus dan ikhlas untuk berbagi ilmu

pengetahuan dengan anak didiknya atau dengan orang lain, tanpa

mengharapkan imbalan danjasa.

Guru juga merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan

penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat

ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi

pelajaran kepada anak didiknya melalui interaksi komunikasi dalam proses

belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan

materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru

dengan anak didiknya, karena ketidakberhasilan atau ketidaklancaran

komunikasi membawa dampak atau akibat terhadap pesan yang diberikan

guru.

6. Tanggung Jawab Guru

Setiap guru harus memenuhi persyaratan sebagai manus1a yang

bertanggung jawab dalam bidang pendidikan. Tanggung jawab guru yang

paling besar dan utama adalah sebagai "pengajar" dan sebagai "pendidik".

17 Muhibbin Syah, Psikologi Be/ajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. l, h. l

18 Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar (Melalui

~;:nanaman Konsep Umum dan Konsep Islam), (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. I, h.

Page 35: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

21

Guru memilik tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada

suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak

semata-mata sebagai "pengajar" yang transfer of knowledge, tetapi juga

sebagai "pendidik" yang transfer of values dan sekaligus sebagai

"pembimbing" yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam

belajar. Disini guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks, karena

setiap rencana kegiatan guru semata-mata demi kepentingan anak didik dan

sesuai dengan profesi dan tanggungjawabnya. 19

7. Persyaratan Menjadi Guru

Menjadi seorang guru tidaklah semudah yang bisa dibayangkan,

pekerjaan guru itu berat tetapi luhur dan mulia. Tugas guru itu tidak hanya

mengajar, tetapi juga mendidik. Untuk dapat melakukan tugas, peranan dan

tanggung jawabnya seorang guru memerlukan syarat-syarat tertentu.

Menurut M. Ngalim Purwanto, syarat-syarat untuk menjadi seorang

guru adalah sebagai berikut:

1. Berijazah, yang dapat memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai guru di suatu sekolah tertentu.

2. Sehat jasmani dan rohani, tidak ada cacat atau penyakit yang dapat menghalanginya dalam menunaikan tugasnya sebagai guru.

3. Takwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik. 4. Bertanggungjawab. 5 B .. . 120 . erJ1Wa nas10na .

Sedangkan menurut Sardiman, syarat-syarat yang hams dimiliki untuk

menjadi seorang guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,

yaitu:

1. Persyaratan administrasi meliputi: soal kewarganegaraan (warga Negara

indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, dan

mengajukan permohonan.

19 Sardiman A. M, lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), Ed. I, Cet. 10, h. 125 '0 ~--i:i:ial~ ~u~an~o'. Jlm_u_ Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja

Page 36: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

22

2. Persyaratan teknik meliputi: memiliki ijazah, menguasai cara dan teknik

mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki

motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan atau pengajaran.

3. Persyaratan psikis meliputi: sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan

bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan,

memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab,

berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian.

4. Persyaratan fisik meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh

yang memungkinkan mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala­

gejala penyakit yang menular, menyangkut juga masalah kerapian dan

kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian.21

8. Peranan-Peranan Guru

Proses pembelajaran di sekolah tidak mungkin dapat mencapai hasil

yang diharapkan tanpa disertai dengan proses belajar yang memadai dan

seimbang. Ini membawa konsekuensi kepada guru agar dapat meningkatkan

peranannya dalam pembelajaran. Karena proses belajar mengajar dan hasil

belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan guru.

Menurut Oemar Hamalik, peranan guru dapat ditinjau dalam arti !uas

dan dalam arti yang sempit. Dalam arti luas, guru mengemban peranan­

peranan sebagai berikut:

I. Guru sebagai ukuran kognitif, tugas guru pada umumnya adalah

mewariskan pengetahuan dan berbagai keterampilan kepada generasi

muda. Hal-ha! yang akan diwariskan itu sudah tentu harus sesuai dengan

ukuran-ukuran yang telahditentukan oleh masyarakat dan merupakan

gambaran tentang keadaan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat yang

bersangkutan.

2. Guru sebagai agen moral dan politik. Sebagai agen moral masyarakat

guru ber:fungsi mendidik warga masyarakat agar melek huruf, pandai

21 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Page 37: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

23

berhitung, dan berbagai keterampilan kognitif lainnya. Sebagai agen

politikguru menyampaikan sikap kultur dan tindakan politik masyarakat

kepada generas1 muda, kemauan-kemauan politik massyarakat

disampaikan dalam proses pengajaran dalam kelas.

3. Guru sebagai innovator. Sebagai innovator, guru bertanggung jawab

melaksanakan inovasi di antaranya terletak pada penyelenggaraan

pendidikan di sekolab, guru yang memegang peranan utama. Guru

bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan-gagasan baru, baik

terhadap siswa maupun terhadap massyarakat melalui proses pengajaran

dalam kelas.

4. Guru sebagai kooperatif. Dalam melaksanakan tugasnya guru tidak

mungkin bekerja sendirian dan mengandalkan kemampuannya secara

individual. Karena itu para guru perlu bekerja sama antar sesama guru

dan dengan pekerja-pekerja sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan dan

d "d 22 engan persatuan orang tua mun .

Masih menurut Oemar Hamalik, dalam arti sempit peranan guru antara lain:

1. Guru sebagai model. Siswa membutuhkan guru sebagai model yang

dapat dicontoh dan dijadikan teladan. Karena itu guru harus memiliki

kelebihan, baik pengetabuan, keterampilan dan kepribadian.

2. Guru sebagai perencana. Guru berkewajiban mengembangkan tujuan­

tujuan pendidikan menjadi rencana-rencana yang operasional.

3. Guru sebagai peramal atau mendiagnosis kemajuan belajar s1swa.

Peranan tersebut erat kaitarmya dengan tugas mengevaluasi kemajuan

belajar siswa.

4. Guru sebagai pemimpin. Guru adalab pernimpin dalam kelasnya

sekaligus sebagai anggota kelompok-kelompok dari siswa.

22 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

Page 38: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

24

5. Guru sebagai petunjuk jalan kepada sumber-sumber. Guru berkewajiban

menyediakan berbagai sumber yang memungkinkan akan memperoleh

pengalaman yang kaya. 23

Menurut Sardiman, peranan-peranan guru dalam proses belajar

mengajar secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Guru sebagai informator. Sebagai pelaksana cara mengajar informatif,

laboratorium, study lapangan dan sumber informasi kegiatan akademis

maupun umum.

2. Guru sebagai organisator. Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan

akademis, silabus, workshop, jadwal pelajar dan lain-lain.

3. Guru sebagai motivator. Guru harus dapat merangsang dan memberikan

dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa,

menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga

akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.

4. Guru sebagai pengarah/director. Guru harus dapat membimbing dan

mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita­

citakan.

5. Guru sebagai inisiator. Guru sebagai penetus ide-ide kreatif dalam poses

belajar yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.

6. Guru sebagai transmitter. Dalam kegiatan belajar guru akan bertindak

selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.

7. Guru sebagai fasilitator. Guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan

dalam proses belajar mengajar, seperti dengan menciptakan suasana

kegiatan belajar yang serasi dengan perkembangan siswa sehingga

interaksi belajar mengajar menjadi efektif.

8. Guru sebagai mediator. Dapat diartikan guru sebagai penengah dalam

kegiatan belajar siswa. Misalnya menengahi atau memberikan jalan

keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan

23 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

Page 39: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

25

sebagai penyedia media, bagaimana cara memakai dan

mengorganisasikan penggunaan media.

9. Guru sebagai evaluator. Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi

siswa dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga

dapat menentukan bagaimana siswanya berhasil atau tidak.24

9. Kompetensi-Kompetensi Gnru

Selanjutnya dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru

dituntut memiliki seperangkat kemampuan atau kompetensi yang beraneka

ragam. Secara garis besar ada empat kompetensi pokok yang harus dimiliki

oleh seorang guru, yaitu:

1. Kompetensi pedagogik yakni merupakan kompetensi dengan keilmuan

dan kecakapan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya.

2. Kompetensi professional yakni kemampuan dasar yang berkaitan

langsung dengan jabatan pekerjaan yang dilakukan. Artinya guru harus

terlatih dengan baik dan memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.

3. Kompetensi kepribadian yakni merupakan modal dasar bagi guru yang

bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruannya secara professional,

kompetensi ini menuntut guru memiliki kepribadian yang dewasa,

mantap, susila, dinamik dan bertanggungjawab.25

4. Kompetensi sosial yakni kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali

peserta didik dan masyarakat sekitar. Harns dapat saling menghargai,

24 Sardiman A. M, lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), Ed. I, Cet. JO, h. 144-146 25

Tim Revisi Pedoman PPKT 2008, Buku Pedornan PPKT Faku/tas Tarbiyah VIN Syarif ... ,~ . -~~-- ... ·-

Page 40: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

26

saling tenggang rasa, saling tolong menolong dan mampu membela

k . b 26 epentmgan ersama.

Sedangkan menurut Roestiyah NK, bahwa kompetensi dasar guru

harus meliputi kemampuan-kemampuan sebagai berikut dan seorang guru

harus dapat:

1. Merumuskan tujuan instruksional. 2. Memanfaatkan sumber-sumber materi dan belajar. 3. Mengorganisasi materi pelajaran. 4. Membuat, memilih dan menggunakan media pendidikan dengan tepat. 5. Menguasai, memilih dan melaksanakan metode penyampaian yang tepat

untuk pelajaran tertentu. 6. Mengetahui dan menggunakan assesmen siswa. 7. Memanage interaksi belajara mengajar, sehingga efektif dan tidak

membosankan bagi siswa. 8. Mengevaluasi dan pengadministrasiannya. 9. Mengembangkan semua kemampuan yang telah dimilikinya ke tingkat

yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. 27

Pendapat-pendapat para ahli di atas juga didukung oleh pendapat dari

Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Sardiman AM, dan Oemar

Hamalik, seperti yang telah penulis paparkan pada Bab. 1 Pendahuluan bahwa

di antara sekian banyak kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh

seorang guru di antaranya adalah kompetensi atau kemampuan guru dalam

membuat, memilih dan menggunakan media pembelajaran dengan tepat dalam

kegiatan belajar mengajar.

Secara teoritis semua kompetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan satu

sama lain, akan tetapi secara praktis sesungguhnya semua kompetensi tersebut

tidak mungkin dapat dipisahkan. Karena semua kompetensi tersebut saling

menjalin secara terpadu dalam diri guru propfesional.

26 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28

Ayat (3) Butir d 27

Roestiyah NK, Masalah-Masalah I/mu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989),

Page 41: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

27

10. Pengertian Ekonomi

Menurut Iskandar Putong, "Ekonomi atau economic dalam banyak

literatur ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani, yakni kata oikos atau

oiku dan nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain,

pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang

berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga".28

Berdasarkan pendapat P.A. Samuelson, Sadono Sukimo dan Mankiw

dalam bahasa yang berbeda, "ilmu ekonomi adalah suatu study ilmu

pengetahuan tentang bagaimana caranya mengelola sumber daya-sumber daya

yang ada dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan

menghasilkan berbagai barang dan jasa serta didistribusikan untuk keperluan

konsumsi".29

Menurut Lukman dan Nasarudin, "Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu

pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia dalam usaha

memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan mengadakan pemilihan

diantara berbagai altematif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang

tersedianya relatif terbatas atau langka (Scarcity)"30 baik secara jumlah

maupun macam-macamnya sehingga menjadi masalah bagi manusia.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

ekonomi adalah suatu ilmu atau seni tentang bmanusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya yang banyak , bervariasi, tidak terbatas dan berkembang

dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,

konsumsi, dan/atau distribusi.

Dari pengertian ilmu ekonomi di atas, maka pengertian dari kegiatan

ekonomi adalah kegiatan seseorang, masyarakat atau suatu perusahaan untuk

memproduksi barang atau jasa, mengkonsumsi (menggunakan) barang atau

jasa, serta mendistribusikan barang atau jasa tersebut.

28 lskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Ed. 2, Cet. I, h. 14

29 lskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

2002), Ed. 2, Cet. 1, h. 15 30

Lukman & Indoyama Nasarudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Lembaga ................. < • ...... -~~-' ~ -

Page 42: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

C~r ::~~::~"-*-------i Pci,PU.') ! J\hA'"•.N UT I

Ll!f'J :S\"/\~iJO J/\!{/\f~~:-rI\ . . ----~--------- .. ._----"-"*-•"-~~·-'·

Secara gans besar, anahs1s utama dalam 1lmu ekonom1 dapat

dibedakan kepada tiga kelompok, yaitu ekonomi diskriptif, ekonomi teori dan

ekonomi terapan

1. Ekonomi Diskriptif (Deskriptive Economics), yaitu ilmu ekonomi yang bersifat mengumpulkan keterangan-keterangan yang faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah.

2. Ekonomi Teori (Economic Theory/Economics Analysis), yang terbagi dalam dua cabang, yaitu: a. Teori Ekonomi Mikro (Micro economics Theory) b. Teori Ekonomi Makro (Macro Economics Theory) Yang tugasnya mencoba menerangkan bekerjanya sistem perekonomian tersebut secara teoritis.

3. Ekonomi Terapan (Applied Economics), yaitu kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan dengan menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerapkan fakta-fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi diskriptif.31

B. PENGERTIAN MEDIA

Media pembelajaran merupakan perpaduan dari dua kata, yaitu kata

"media" dan kata "pembelajaran" yang masing-masing memiliki arti tersendiri.

Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran maka terlebih dahulu akan

dibagi kedalam dua point pembahasan, kemudian baru diuraikan mengenai

pengertian kata media dan pengertian kata pembelajaran itu sendiri.

Menurut pendapat Arief S. Sadiman dkk, kata "media berasal dari bahasa

Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan".32

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Media memiliki beberapa arti,

yaitu: I) alat, 2) alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,

film, poster dan spanduk, 3) yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan,

dsb), 4) perantara, penghubung".33

31 Lukman & Indoyama Nasarudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UJN Jakarta Press, 2007), Cet. I, h. 4

32 Arief S. Sadiman ( dkk), Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatanya), (Jakarta : PT. Raja Grafmdo Persada, 2007), Ed. I, h. 6 _ .

33_ Tjm !enyu~un Kamus_ Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Page 43: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

29

Roestiyah dalam bukunya Masalah-masalah ilmu keguruan mengatakan

"media adalah sarana (prasarana) pengajaran/pendidikan yang fungsinya dapat

digunakan untuk membantu tercapainya suatu tujuan. Karena itu media

pendidikan berarti sarana (prasarana) yang membantu proses pendidikan, sehingga

tujuan pendidikan dapat berhasil dengan baik". 34

Istilah media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiyah berarti perantara atau pengantar. AECT (Association for Education and Communication Technology) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedang Olson mendefinisikan medium sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol dengan melalui ransangan indera tertentu, disertai penstrukturan informasi. 35

NEA (National Education Association) mendefinisikan "media sebagai

benda yang bisa dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan

beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional".36 Media dapat

memiliki banyak sekali arti yang beragam seperti: sebagai alat, sarana, perantara,

penerangan, sumber, fasilitas, informasi, objek, dan lain-lain yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan baik berupa pengetahuan maupun informasi

dari pengirim pesan kepada penerima pesan dalam interaksi yang berlangsung

antara pendidik dengan peserta didik.

Menurut Robert M. Gagne "media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar". Sementara itu Briggs

berpendapat "media itu adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar".37

Depdiknas juga punya pendapat sendiri tentang pengertian media, yaitu

"media adalah segala sesuatu yang mengantarkan pesan dari sumber kepada

34 Roestiyah NK, Masalah-Masa/ah I/mu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989),

Cet. 3, h. 60 35

Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005), Ed. I, Cet. 2, h. 457

36 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Pers, 2006),

Cet.l,h.11 37

Arief S. Sadiman, Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan ~-------r--~ ______ \FT-'----•-- Tvr--...._• ..-. ,... • ~ • ,...,..,.._, ~• • , ,

Page 44: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

30

penerima. Dalam konteks interaksi belajar mengajar guru hams terampil untuk

menggunakan atau memanfaatkan baik itu sebagai alat bantu mengajar atau

sebagai media pembelajaran".38

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 39

Dari kesemua pengertian tentang media yang telah penulis paparkan di

atas, maka dapat di tarik satu benang merah yaitu bahwa media itu sebagai alat

perantara atau alat pengantar pesan dari si pengirim pesan kepada si penerima

pesan yang bisa dalam berbagai bentuk dengan satu tujuan yaitu untuk proses

penyaluran informasi. Media merupakan semua bentuk bahasa yang dibuat oleh

guru baik yang berbentuk verbal maupun yang berbentuk non-verbal (biasanya

dibuat dalam bentuk alat I peraga).

C. PENGERTIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran berasal dari kata belajar, dengan penambahan awalan "pem­

" dan akhiran "-an". Jadi, sebelum membahas lebih lanjut tentang pembelajaran

maka ada baiknya terlebih dahulu dibahas pengertian belajar. Menurut Margaret

E. Bell Gredler, "Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,

keterampilan, dan sikap".40

Setiap manusia pasti pemah mengalami proses belajar, karena belajar

merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia dan

berlangsung terns menerus tanpa terbatas oleh waktu. Seseorang dapat dikatakan

belajar apabila ia mengalami perubahan dalam dirinya sebagai hasil dari proses

38 Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktorat Tenaga

Kependidikan, Interaksi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: 2003), h. 14 39 Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 202),

Cet. I, h. 11 . :•~i:i~rg~et_E:.,Bel~ ~re?ler, Be/ajar dan Membelajarkan (terj), (Jakarta: PT RajaGrafindo

Page 45: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

31

belajar tersebut. Perubahan tersebut misalnya dari seseorang yang tidak tahu

menjadi tahu.

Arifin mengatakan pengertian belajar seperti yang dikemukakan oleh

Ramayulis dalam bukunya bahwa, "Belajar adalah suatu kegiatan anak didik

dalam menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang

disajikan oleh pengajar yang berakhir pada kemampuan untuk menguasai bahan

pelajaran yang disajikan itu".41

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu

proses/kegiatan yang dapat menghasilkan suatu perubahan pada si belajar, baik itu

berupa pengetahuan, keterampilan, sikap ataupun tingkah laku oleh si belajar

sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya yang mencakup ranah

kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Perubahan-perubahan pada si

belajar yang diakibatkan karena pengalaman tidak harus bersifat relatif tetap

(permanen) sehingga perubahan tersebut tidaklah hanya sementara tetapi

berlangsung terus menerus.

Jadi, belajar adalah suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Akan tetapi

ada sebagian orang yang berpendapat dan beranggapan bahwa belajar merupakan

semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam

bentuk informasi atau materi pelajaran.

Pembelajaran hampir memiliki makna yang sama dengan membelajarkan,

yang dapat diartikan sebagai proses membuat seseorang menjadi belajar. Berarti

dalam pembelajaran terdapat aktifitas guru dan peserta didik yang berinteraksi.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses dalam mengkoordinirkan

sejumlah tujuan, bahan, metode, alat/media, dan penilaian/evaluasi.

Sadiman dalam bukunya mengartikan "Pembelajaran (instruction) adalah

suatu kegiatan yang menekankan pada proses belajar siswa, sehingga usaha-usaha

Page 46: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

33

D. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Sering sekali kata media pembelajaran digunakan secara bergantian

dengan istilah alat bantu belajar, media komunikasi, media pendidikan, dan lain­

lain. Seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik, dimana beliau melihat

bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal

apabila menggunakan alat bantu yang disebut dengan media.

Alat bantu belajar/media pembelajaran merupakan semua alat yang dapat

digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga

kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan berbagai alat,

maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat

waktu dan tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna. Alat bantu belajar disebut

juga alat peraga atau media belajar.45 Menurut pendapat ini media pembelajaran

bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan

pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang

perhatian, meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar.

Menurut Harjanto, "dalam arti sempit media pembelajaran hanya meliputi

media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang

terencana. Sedangkan dalam arti luas media pembelajaran tidak hanya meliputi

media komunikasi elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat

sederhana". 46

Media pembelajaran adalah merupakan suatu perantara atau pengantar

(baik berupa alat, benda, bahasa maupun personal/manusia, pendapat ini

menyatakan bahwa manusia JUga termasuk ke dalam media) yang dapat

mempengaruhi orang lain tanpa harus mengadakan kontak langsung dengan si

penyampai pesan dengan syarat media pembelajaran digunakan secara efektif

dalam proses belajar mengajar yang terencana, sehingga informasi atau pesan

yang di sampaikan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik melalui proses

komunikasi dan interaksi yang terjadi selama penyampaian pesan.

45 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembe/aiaran h. 51

% . • ' H~rt~ntn Poro.,,.,,,..n.,,nn.,, p,,.,.r;,,.,;,.. .. ,...,. /f.,.t,.,,,...,.,,. D~ ...... 1,.,.. r<:-1-... "lf\f\.C::'\ r-_.._

Page 47: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

34

Yusufhadi Miarso berpendapat babwa, "media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya

proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali".47

Sedangkan W.S. Winkel berpendapat babwa istilab media pembelajaran temyata diartikan dengan berbagai cara. Ada pengarang yang mengartikannya secara luas, yaitu "setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetabuan, keterampilan dan sikap'. Dengan demikian tenaga pengajar, buku pelajaran, dan gedung sekolab menjadi suatu medium pengajaran. Ada pula pengarang yang mengartikan istilab media secara agak sempit, yaitu "alat-alat elaktromekanik yang menjadi perantara antara siswa dengan materi pelajaran". Dengan mengikuti pendapat E. De Corte, disini "media pembelajaran diartikan sebagai suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan instruksional" .48

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, media pembelajaran sebagai suatu

alat atau sarana non-personal (bukan manusia) yang dapat dijangkau oleh alat

indera (terutama penglihatan dan pendengaran) untuk digunakan dalam interaksi

educatif untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

Media pembelajaran juga mencakup semua sarana yang digunakan untuk

memperlancar proses komunikasi belajar mengajar yang dapat membantu serta

merangsang peserta didik di dalam kelas sehingga memudabkan pencapaian

tujuan secara optimal. Juga dapat meningkatkan efektifitas serta efisiensi

pencapaian tujuan instruksional yang meliputi: media visual, media audio, dan

media audio visual, sehingga menimbulkan suatu pengaruh terhadap proses

belajar siswa.

47 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005),

Ed. I, Cet. 2, h. 458 48

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang A~,...,. ....... ~··--1,-- r<-'" A L ,..n..,.

Page 48: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

35

E. FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

komunikasi. Proses komunikasi ini harus diwujudkan melalui kegiatan

penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta

didik. Yang dimaksud pesan dan informasi itu dapat berupa pengetahuan,

keahlian, skill, ide, pengalaman dan sebagainya. Agar proses komunikasi dapat

berjalan dengan efektif dan efisien, maka seorang guru perlu mengenal tentang

fungsi media pembelajaran.

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman mengemukakan tentang fungsi-fungsi media pembelajaran pada saat ini, sebagai berikut: 1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa/mahasiswa dan membantu

memudahkan mengajar bagi guru/dosen. 2. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi

kongkrit). 3. Menarik perhatian siswa lebih besar Galannya pelajaran tidak

membosankan). 4. Semua indra siswa dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat

diimbangi oleh indra lainnya. 5. Lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. 6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.49

Sedangkan menurut Roestiyah, fungsi-fungsi media pembelajaran di antaranya adalah: 1. Fungsi edukatif, artinya dengan media pembelajaran ini dapat

memberikan pengaruh yang baik bagi si belajar tanpa harus mengesampingkan nilai-nilai pendidikan.

2. Fungsi sosial, artinya media pembelajaran juga dapat memperbaiki dan membuat hubungan antar peserta didik dapat menjadi lebih baik, karena mereka belajar menggunakan dan memanfaatkan alat media secara bersama-sama dengan teman mereka.

3. Fungsi Ekonomis, artinya hanya dengan satu macam media pembelajaran dapat bertahan lama serta dapat dinikmati oleh sejumlah peserta didik

4. Fungsi politis, artinya dengan media pembelajaran ini berarti sumber pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan sampai di daerah-daerah bahkan sama di tiap-tiap sekolah.sehingga tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan yang berarti antara pelaksanaan di daerah dengan di pusat.

49 Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,

1f\IV'I\ r<- .. 1 t. '\A .-,c

Page 49: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

36

5. Fungsi seni/budaya, artinya dengan adanya media pemebelajaran ini beraiti kita bisa mengenalkan bermacain-macam hasil budaya manusia sehingga pengetahuan anak tentang nilai-nilai budaya manusia makin lama makin bartambah. Sebab AV A (Audio Visuil Aid atau a/at bantu pandang dengar) inipun hasil budaya manusia.50

Yudhi Munadi mengemukakan bahwa "Media pembelajaran hendaknya

tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu/peraga atau penggambaran (Illustration),

tetapi sekaligus sebagai sandi (Code) untuk mengajak peserta didik atau siswa

berfikir tentang sesuatu, mendiskusikannya bersama, berdialog untuk menemukan

kesimpulan dan jawaban mereka sendiri". 51 Dengan cara demikian, guru

menjadikan sandi tersebut sebagai suatu gambaran yang hidup (Animation)

tentang suatu kejadian, gejala atau permasalahan nyata tertentu.

Untuk masalah kegunaan media pembelajaran, penulis juga akan mencoba

memaparkan beberapa pendapat dari para ahli, di antaranya: Miarso berpendapat

bahwa berbagai kajian teoritis maupun empiris menunjukkan kegunaan media

dalam pembelajaran sebagai berikut:

I. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal.

2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.

3. Media dapat melampaui batas ruang kelas. Banyak ha! yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa karena: objek terlalu besar, beberapa objek yang terlalu kecil untuk diamati dengan mata telanjang, gerakan-gerakan yang terlalu lamban untuk diamati, gerakan­gerakan yang terlalu cepat pun sulit untuk ditangkap mata biasa, objek yang terlalu kompleks, bunyi-bunyi yang terlalu halus, dan rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim dan geografi secara umum dapat diamati.

4. Media memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.

5. Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan dan persepsi pada semua peserta didik.

6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru bagi siswa untuk selalu belajar.

7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang keinginan untuk belajar.

50 Roestiyah NK. Masa/ah -Masalah !/mu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989),

Cet. 3, h. 63-64

• 51

Yudhi Munadi, Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Be/ajar, T"\ • ..J-1...+.!f __ Y-1----~'-- T I,.-,. •I ~~ •• ••• • -- • "

Page 50: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

37

8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupwi abstrak.

9. Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.

10. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new literacy) dan kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan apa saja yang terdapat dalam lingkungannya.

11. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkan kesadaran akan dunia sekitar.

12. Media dapat membuat guru dan siswa untuk lebih mengekspresikan diri.52

Menurut Ramayulis, kita dapat mengambil keuntungan atau manfaat dari

media pembelajaran sebagai berikut:

1. Menghemat waktu dalam belajar. 2. Menambah kematangan sesuatu yang telah dipelajari oleh siswa-siswa. 3. Kegiatan belajar mengajar menjadi bertambah dan gembira. 4. Dapat membantu anak didik/siswa yang lemah dalam belajar. 53

Kegunaan media pembelajaran menurut pendapat para ahli diatas dapat kita

simpulkan bahwa media pembelajaran digunakan untuk memberikan kemudalmn

bagi guru untuk membantu efektifitas penyampaian materi pelajaran yang akan

disampaikan. Penggunaan media pembelajaran yang baik dan benar juga akan

menguntungkan siswa, karena siswa akan lebih paham dengan penjelasan guru.

F. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Di saat seorang guru memutuskan untuk menggunakan media

pembelajaran, maka guru tersebut memiliki banyak sekali pilihan media yang

ingin dipakai/digunakan untuk membantu kegiatan mengajar sekaligus membantu

proses belajar bagi siswa-siswanya. Cukup banyak jenis dan bentuk media

pembelajaran pada saat ini, mulai dari yang sederhana sampai yang berteknologi

tinggi, dari yang sudah sampai yang harus dirancang sendiri oleh para guru.

Kalau dipelajari literatur profesional, temyata terdapat beberapa

sistematika pengkategorian media pembelajaran. Menurut Winkel salah satu

sistematika yang dapat digunakan ialah:

52 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Tekno/ogi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005),

E. I, Cet. 2, h. 459-460 53 n .. ~ ...... 1:~ T1---·· n __ _ ,~_,,,

Page 51: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

38

1. Media visual yang tidak menggunakan proyeksi, misalnya papan tulis, buku pelajaran, papan yang dapat ditempeli gambaran dan tulisan (display board), dan poster.

2. Media visual yang menggunakan proyeksi, misalnya film dan OHP. 3. Media auditif, seperti gramofon, kaset musik, dan siaran radio. _ 4. Media kombinasi visual-auditif, seperti televisi dan rekaman handycam .'4

Sedangkan Fathurralunan dan Sutikno mengklasifikasikan media

pembelajaran dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti:

1. Dilihat dari jenisnya: a. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suaru

saja, seperti radio, cassette recorder, dan piringan hitam. b. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera

penglihatan. Media visual ada yang menampilkan gambar atau simbol yang tidak bergerak seperti foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.

c. Media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. Media audio visual terdiri atas: media audio visual diam, media audio visual gerak, media audio visual murni, dan media audio visual tidak murni.

2. Dilihat dari daya liputnya: a. Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan media ini tidak

terbatas oleh tempat dan ruang serta menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.

b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.

3. Dilihat dari bahan pembuatannya: a. Media sederhana adalah media yang bahan dasamya mudah diperoleh

dengan harga murah, cara pembuatannya mudah, penggunaannya mudah. b. Media kompleks adalah media dengan bahan yang sulit didapat, alat

tidak mudah dibuat dan harga relatif mahal. 55

Menurut pendapat Harjanto, ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran: I. Media dua dimensi atau disebut juga dengan media gratis, yakni

media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contohnya:

54 W. S. Winkel, Psikologi Pengqjaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang

disempurnakan, Cet. 4, h. 287 55

Pupuh Fathurrahman & M. _ Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Mela/ui

Page 52: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

39

gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, pster, kartun, komik dan lain-lain.

2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, modi susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain.

3. Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film dan penggunaan OHP. 4. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.56

Menurut Sardiman, alat-alat pengajaran sebagai media komunikasi dapat

dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu:

1. Alat-alat yang merupakan benda sebenarnya yang memberikan pengalaman

langsung dan nyata. Contoh: berkarya wisata langsung ke candi borobudul.

2. Alat-alat yang merupakan benda pengganti yang seringkali dalam bentuk

tiruan dari benda sebenarnya, ini memberikan pengalaman buatan atau tidak

langsung. Contoh: replika candi borobudul.

3. Bahasa baik lisan maupun tulisan memberikan pengalaman melalui bahasa.57

Berdasarkan uraian di atas dari berbagai jenis, bentuk dan karakteristik

media pembelajaran yang ada, maka sepatutnyalah para guru untuk lebih hati-hati

dalam mempertimbangkan dan memilih media mana yang dianggap tepat dan

cocok untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, demi menunjang

pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

G. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam pemilihan media pembelajaran terlebih dahulu seorang guru

dihadapkan pada masalah memilih media yang tepat dan sesuai dengan materi

pelajaran yang hedak disampaikan, sesuai dengan kondisi siswa, dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Untuk itulah dalam memilih media pembelajaran

tidak boleh sembarangan, tetapi harus mengikuti prosedur-prosedur tertentu.

238

Adapun prinsip-prinsip dalam pemilihan media seperi yang dikemukakan oleh Nana Sudjana, sebagai berikut:

56 H . arJanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), Cet. 4. h. 237-

51 Sardiman, A. M, lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakata: PT Raja Grafindo

Pl'>rc.;irl~ ')l)f\1:\ RA 1 r'o.+ 11\ t.. ,,f\c

Page 53: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

40

I. Menentukan jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pe!ajaran yang diajarkan.

2. Menetapkan atau mempertimbangkan subjek dengan tepat. Artinya, perlu dipertimbangkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.

3. Menyajikan media dengan tepat. Artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus sesuai dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana.

4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan . • 58 s1tuas1 yang tepat.

Dalam pemilihan media ini berlaku prinsip selection by rejection yaitu

guru hanya memilih media pembelajaran yang bermanfaat dan tidak memilih

media yang tidak sesuai. Disamping itu, alasan lain memilih media harus

memperhatikan segi ekonomi dan hambatan-hambatan praktis yang mungkin

dihadapi oleh siswa dan guru, juga menjadi dasar pertimbangan. Faktor lainnya

adalah faktor efektivitas komunikasi dalam kaitannya dengan siswa, bahan

pelajaran, dan tujuan yang hendak dicapai, merupakan dasar pertimbangan yang

mempengaruhi pemilihan media pembelajaran. Faktor yang terakhir adalah

pemilihan waktu, tempat dan situasi yang tepat untuk menggunakan media

pembelajaran.

Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media pembelajaran, yakni sebagai berikut: I. Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat

dibeli guru dan langsung dapat di gunakan dalam proses pengajaran, pendekatan ini sudah tentu membutuhkan banyak biaya untuk membelinya lagi pula belum tentu media itu cocok buat penyampaian bahan pelajaran dan dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.

2. Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah di rencanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang telah di sampaikan.59

Berdasarkan kedua pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa

pendekatan yang kedualah yang paling banyak digunakan oleh para guru-guru.

58 Pupuh Fathurrahman & M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Me/a/ui

Penanam5in Ko~sep Umum dan Konsep Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2007) cet. 1, h. 68-69

Har3anto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), Cet. 4, h. 247-?4R

Page 54: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

41

Yakni pendekatan dengan mempertimbangkan bahan pelajaran yang akan

disampaikan serta kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.

Kerelevanan terhadap kedua hal tersebut menjadi dasar pertimbangan apakah

suatu media akan dipilih atau tidak dipilih.

H. URGENSI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, "urgensi berasal dari kata

urgen yang berarti mendesak sekali pelaksanaannya, sangat penting (gawat,

mendesak, memerlukan tindakan segera). Sedangkan urgensi berarti keharusan

yang mendesak, dan hal yang sangat penting". 60

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengaJar

mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki SISWa.

2. Media dapat mengatasi ruang kelas. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan

lingkungan, sehingga siswa dapat belajar langsung dari lingkungan di sekitarnya.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. 7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. 8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit

sampai kepada yang abstrak.61

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

adalah dengan keberhasilan dalam pendidikan. Guru merupakan penentu

keberhasilan pembangunan pendidikan. Guru dituntut untuk berperan aktif dalam

merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Untuk itulah guru juga dituntut untuk memiliki pengetahuan,

keterampilan dan pandangan yang luas. Dengan demikian guru harus professional

dalam merencanakan proses belajar mengajar.

60 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Ed. 3, Cet. 2, h. 1252

61 Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pembe/ajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), r""t 1 h 11_1.:;:

Page 55: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

42

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi yang terjadi

antara guru dengan siswanya untuk saling bertukar fikiran, juga untuk

mengembangkan ide dan pengetahuan. Akan tetapi tidak selalu proses komunikasi

tersebut berjalan dengan lancar dan berjalan sebagaimana mestinya. Karena sering

sekali timbul hambatan-hambatan atau rintangan-rintanagan dalam

berkomunikasi. Seperti verbalisme, perhatian yang bercabang, kekacauan

penafsiran, tidak adanya tanggapan, kurang perhatian, keadaan fisik dan

lingkungan yang mengganggu, serta sifat pasif anak didik.

Pada sekolah-sekolah sering sekali siswa-siswa hanya mendengarkan

ucapan guru, mengulang kembali dan menghafalkannya. Mereka tidak

mengetahui pengertian yang sebenarnya, sehingga sering menimbulkan

verbalisme, yaitu "tahu kata tetapi tidak tahu arti". Verbalisme bukan untuk

menambah kemampuan berfikir siswa-siswa melainkan menghalangi proses

berfikir siswa. Dalam suasana merajalelanya verbalisme, maka dianjurkanlah

pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang cukup, efektif dan

efisien.

Suatu media pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memberikan

hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang

sedang belajar. Sedangkan media pembelajaran yang efisien apabila dapat

memiliki daya guna ditinjau dari segi cara penggunaannya, waktu dan tempat. Jadi

penggunaan media tersebut harus mudah, dalam waktu yang singkat dapat

mencakup isi yang luas, dan tempat yang dibutuhkan tidak terlalu luas.

Page 56: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

BABlll

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang terdiri dari tujuan

operasional penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, subjek

penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, proses pelaksanaan

penelitian, dan teknik analisis data.

A. TUJUAN OPERASIONAL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui bagaimana persepsi guru

ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas, yang meliputi

pemahaman guru terhadap media pembelajaran dalam proses belajar mengajar,

kapankah guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar,

dan alas an para guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar dengan melakukan study kasus di Y ayasan Pendidikan Dua Mei

Ciputat Tangerang.

B. TEMPATDANWAKTUPENELITIAN

Penelitian ini mengambil lokasi di Y ayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang, yang beralamat di JI. H. Abd Gani No. 135 Ciputat Tangerang. Alasan

penulis memilih yayasan tersebut sebagai lokasi penelitian karena yayasan

tersebut memenuhi persyaratan penelitian yaitu mempunyai dan mencukupi target

Page 57: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

44

minimal enam orang guru ekonomi sebagai responden yang terdiri dari berbagai

jenjang pendidikan baik SMP, SMA dan SMK.

Selain alasan di atas, alasan lain penulis melakukan penelitian di yayasan

tersebut karena tempatnya mudab dijangkau dan dekat dengan tempat tinggal

penulis, sehingga tepat untuk dijadikan lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu selama kegiatan

PPKT dimulai dari bulan Maret 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008.

penelitian ini juga dilaksanakan dalam dua tabap, tabap pertama penulis

melakukan observasi secara kontinyu pada saat responden mengajar, selanjutnya

tabap kedua penulis mengambil data dengan cara melakukan wawancara personal

terhadap responden.

C. METODE PENELITIAN

Secara garis besar metode penelitian yang penulis gunakan dalam

penulisan skripsi ini ada dua. Hal ini penulis lakukan untuk memperoleh data

yang lebih valid dan akurat, kedua metode tersebut adalab :

1. Metode penelitian kepustakaan (Library Research).

Penelitian kepustakaan dipergunakan untuk menelaab buku-buku yang

dibutuhkan dan berhubungan dengan penulisan skripsi ini serta yang berkaitan

dengan judul sebagai landasan teori.,

2. Metode penelitian lapangan (Field Research).

Penelitian lapangan dipergunakan untuk mengambil data yang menjadi obyek

penelitian, dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalab Y ayasan

Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.

Sedangkan untuk metode penelitian di lapangan yang penulis lakukan

menggunakan metode kualitatif yang didasari oleh keinginan untuk memabami

pengalaman pribadi dan mendengarkan suara-suara guru-guru ekonomi yang

mengajar di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.

Pengertian penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller adalab "suatu

penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan dan secara

Page 58: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

45

prosedur penelitian menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang yang perilakunya diamati". 1

Sedangkan untuk metode penulisan atau penyajian data yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah metode study kasus. Study kasus merupakan suatu penelitian yang berupa uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas ), suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti study kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai metode seperti wawancara (riwayat hidup), pengamatan, penelaahan dokumen, survey, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci.2

Sebagai suatu metode kualitatif, study kasus mempunyai beberapa keuntungan. Lincoln dan Guba mengemukakan bahwa keistimewaan study kasus meliputi hal-hal berikut: I . Study kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni

menyajikan pandangan subjek yang diteliti. 2. Study kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa

yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. 3. Study kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan

antara peneliti dengan responden. 4. Study kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi

internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trust worthiness).

5. Study kasus memberikan uraian tebal yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas.

6. Study kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.3

D. SUBJEK PENELITIAN

Farkhan menyatakan bahwa "sampel merupakan sebagian dari populasi

atau wakil dari populasi yag diteliti, sampel-sampel ini memiliki ciri-ciri yang

umum yang dimiliki oleh populasi".4

1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kua/itatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1997), Cet. 8, h. 3 2 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru I/mu Komunikasi

dan I/mu Sosial Lainnya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3, h. 201 3

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Barn I/mu Komunikasi dan I/mu Sosial Lainnya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3, h. 201-202

4 M. Farkhan, Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra, (Jakarta: Cella Jakarta, 2007),

Page 59: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

46

Dalam penelitian kualitatif sampel tidak diambil secara acak, akan tetapi

justru dipilih mengikuti kriteria tertentu. Dengan demikian, peneliti telah

menetapkan kriteria penentuan subjek penelitian sebagai berikut:

1. Guru-guru yang mengajar pada mata pelajaran ekonomi. Baik yang mengajar

pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas

(SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

2. Guru-guru tersebut mengajar di tempat yang sama yaitu di Y ayasan

Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.

Penulis menentukan subjek penelitian berdasarkan bimbingan dan arahan

dari Dosen Pembimbing skripsi, yaitu untuk penelitian skripsi ini setidaknya

subjek penelitian berjumlah adalah enam (6) responden. Subjek dalam penelitian

ini enam responden yang terddiri dari dua (2) guru ekonomi laki-laki dan empat

(4) guru ekonomi perempuan. Keenam responden tersebut mempunyai beberapa

kesamaan, yaitu sama-sama mengajar mata pelajaran ekonomi dan sama-sama

tugas kerja di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang.

Keenam responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tersebut. Dua

orang mengajar mata pelajaran ekonomi di SMP, tiga orang mengajar mata

pelajaran ekonomi di SMA, dan satu orang mengajar mata pelajaran ekonomi di

SMK.

Setelah menentukan subjek penelitian, maka langkah penulis selanjutnya

dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

observasi berskala terhadap proses belajar mengajar yang di lakukan para guru

tersebut. Kemudian berdasarkan observasi tersebut baru dilakukan wawancara

personal terhadap keenam responden. Wawancara yang penulis lakukan terlebih

dahulu sudah mendapat persetujuan dari semua responden dan mereka juga

diberitahu sebelum wawancara berlangsung bahwa hasil wawancara tersebut

hanya dipergunakan untuk kepentingan penulisan skripsi.

Untuk melengkapi data penelitian ini selain responden seperti yang

dipaparkan di atas, penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah.

Page 60: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

47

Mereka adalah Kepala Sekolah SMP Dua Mei dan Kepala Sekolah SMA Dua

Mei.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DAT A

Teknik pengumpulan data merupakan hasil temuan dalam penelitian

berupa fakta. Dalam pengumpulan data sangat dibutuhkan teknik yang tepat dan

relevan dengan jenis data yang dicari. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut:

I. Observasi

Observasi merupakan cara mengambil data dengan cara menggunakan mata

tanpa ada pertolongan dari alat standar lain untuk keperluan tertentu.5

Dengan observasi data dikumpulkan dengan mengamati langsung terhadap

subjek penelitian, peneliti secara terus-menerus melakukan pengamatan atas

perilaku responden. Peneliti melakukan observasi terhadap situasi keseharian

dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

2. W awancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee). 6

Jadi, wawancara merupakan suatu metode penelitian yang paling sosialis dari

semua metode-metode pengumpulan data. Ini karena bentuknya yang berasal

dari interaksi verbal antara peneliti dengan responden. Cara yang paling baik

untuk mengetahui atau menentukan mengapa seseorang bertingkah laku

adalah dengan menanyakannya secara langsung (atau biasa di sebut juga

dengan wawancara langsung responden).

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bahan penting dalam penelitian kualitatif yang

menelaah dokumen historis dan sumber-sumber sekunder lainnya yang

5 M. Nazir, Metode Pene/itian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cet. 3, h. 212 6

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: Rineka

Page 61: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

48

menjelaskan tentang aspek situasi tersebut/tertentu.7 Teknik ini berfungsi

untuk mengambil data tentang keadaan guru dengan siswa, sarana dan

prasarana, dan latar belakang pendidikan guru dengan cara melihat dokumen

yang telah ada dan tercatat di Y ayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang.

4. Study kepustakaan

Selain ketiga teknik pengumpulan data di atas, peneliti juga menggunakan

dan membaca literatur-literatur baik berupa buku-buku, majalah, surat kabar

dan media internet sebagai pencari data yang ada kaitannya dengan

permasalahan dalam penelitian.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Daftar pertanyaan terstruktur dipakai sebagai alat pengumpul data utama.

Penulis memutuskan melakukan wawancara secara langsung atau face to face agar

informasi yang disampaikan responden dapat tergali. Selain itu, penulis juga dapat

melihat ekspresi dan tindakan responden ketika menanggapi pertanyaan.

Daftar pertanyaan yang ditulis secara garis besar juga dipakai untuk

mengumpulkan data pendukung. Akhimya, hasil wawancara dengan responden

baik berupa data utama maupun data pendukung di rekam dengan tape recorder.

G. PROSES PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini mulai dilaksanakan secara intensif sepanjang semester

delapan pada tahun 2008, tetapi proposal penelitian telah dibuat sejak semester

tujuh. Pengambilan data dilakukan selama bulan Maret 2008 sampai bulan

Agustus 2008. kebetulan penulis rnemperoleh akses yang lebih mudah untuk

mengambil data karena sebelurnnya penulis telah rnelaksanakan kegiatan PPKT di

Yayasan pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang selama empat bulan dari

Februari 2008 sampai Mei 2008 , dalam rangka rnernenuhi kegiatan akhir pada

Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan.

7 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Barn llmu Komunikasi

Page 62: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

49

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, penulis

melakukan konsultasi dengan Guru Pamong PPKT yang kebetulan juga seorang

guru ekonomi. Kemudian penulis juga melakukan uji coba wawancara dengan

salah satu guru ekonomi sekaligus perkenalan dengan gurur-guru ekonomi yang

lain dan meminta kesediaan mereka untuk diwawancarai.

Dalam mengumpulkan data baik data utama maupun data pendukung,

penulis mengalami beberapa kendala. Karena responden-responden tersebut

sedang sibuk mempersiapkan silabus dan keperluan lain untuk mengajar, ha! ini

wajar karena pada saat tersebut adalah tahun ajaran baru. Hal tersebut

menyebabkan penulis kesulitan mendapatkan waktu yang tepat untuk melakukan

wawancara. Bahkan pemah beberapa kali wawancara gaga! karena responden

yang bersangkutan punya kesibukan mendadak, padahal beberapa hari

sebelumnya penulis sudah melakukan kesepakatan dengan responden. Penulis

juga harus melakukan beberapa kali konfirmasi dengan responden kapan mereka

mempunyai waktu yang tepat dan pasti untuk melakukan wawancara.

Data utama dikumpulkan mulai pada tanggal 22 Juli 2008 di sekolah

dengan mewawancarai seorang responden yang mengajar ddi SMA Dua Mei.

Wawancara dilakukan di ruang guru pada jam istirahat, ruangan ini dipilih karena

cukup memberikan kenyamanan danprivacy.

Wawancara selanjutnya dilakukan pada tanggal 24 Juli 2008. Secara

keseluruhan pengumpulan data utama dilakukan dari tanggal 22 Juli 2008 sampai

tanggal 4 Agustus 2008 terhadap enam guru ekonomi yang kemudian dapat

dikategorikan sebagai responden. Sedangkan pengumpulan data pendukung

dilakukan pada tanggal 26 Juli 2008 dengan mewawancarai Kepala Sekolah SMP

Dua Mei dan Kepala Sekolah SMA Dua Mei.

H. TEKNIKANALISIS DATA

Beberapa langkah diambil untuk menggambarkan teknik menganalisis

data. Pertama, basil wawancara yang merupakan data pendukung dan data utama

ditranskipkan. Kemudian, transkip wawancara tersebut diseleksi, diteliti,

Page 63: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

50

memudahkan proses pengklasifikasian. Selanjutnya, hasil kategorisasi dan analisa

tadi dideskripsikan, diterjemahkan dan dianalisa untuk memperoleh jawaban dari

pertanyaan penelitian. Terakhir, berdasarkan hasil terjemahan dan analisis data

maka dirumuskan rekomendasi bagaimanakah persepsi guru ekonomi terhadap

urgensi media pembelajaran di kelas.

Page 64: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

BABIV

HASIL PENELITIAN

A. KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN

Seperti yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya di Bab: III

bahwa dalam penelitian ini penulis mengamati kegiatan belajar mengajar enam

orang guru ekonomi dari berbagai jenjang pendidikan di Yayasan Pendidikan Dua

Mei Ciputat Tangerang, jadi dalam penelitian ini ada enam responden.

Seperti kesepakatan antara penulis dengan para responden dan juga

melihat etika dalam penelitian, maka informasi mengenai responden disamarkan

dengan menggunakan nama samaran, sebagai berikut:

Tabel 1: Karakteristik Subjek Penelitian

NO NAMA JEN JS UMUR LATAR MATA LAMA

KELAMIN BELAKANG PELAJARAN MENGAJAR

PENDIDIKAN YANG DI

AMPU

I Pu spa Perempuan 40 thn SI Jurusan Sejarah Ekonomi, 17 Tahun

IKJP Kediri IPS/Sejarah

2 Riyath Laki-laki 32 thn SI Jurusan Ekonorni, !PS 4 Tahun

Ekonorni UMJ Terpadu

3 Faiyath Laki-laki 44 thn S2 SDM Univ. Ekonomi 26 Tahun

Krisna Dwipayana Akuntansi

4 Bunga Perempuan 36 thn SI Pendidikan !PS Ekonomi IOTahun

!KIP Padang

Page 65: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

52

5 Della Perempuan 35 thn SI Jurusan Ekonomi IO Tahun

Ekonomi iKIP Akuntansi

Rawamangun

6 Shanti Perempuan 28 thn SI Pendidikan Ekonomi, JPS 5 Tahun

Ekonomi IKIPN Terpadu, MPHP

Semarang Negosiasi

Puspa adalah seorang Guru Ekonomi di SMP Dua Mei Ciputat

Tangerang, Lahir pada tanggal 2 September 1968, jadi sekarang berumur 40

tahun, Berasal dari daerah Kediri. Beliau lulusan S, 1 Jurusan Sejarah di IKIP

Kediri pada tahun 199L Pertama sekali mengajar pada tahun 1991, jadi sampai

sekarang sudah mengajar selama 17 tahun, Di SMP Dua Mei selain mengajar

Mata Pelajaran Ekonomi, beliau juga mengajar pelajaran IPS/Sejarah, Selain

mengajar di SMP Dua Mei, beliau juga Kepala Sekolah di SMK Muhammad

Tharnrin Situ Gintung. Selama pembelajaran Ekonomi berlangsung beliau adalah

salah satu guru/responden yang menggunakan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar,

Riyath adalah seorang Guru Ekonomi di SMA Dua Mei Ciputat

Tangerang, Lahir pada tanggal 14 Desember 1976 dan sekarang berurnur 32

tahun, Beliau berasal dari daerah Tasikmalaya, Beliau lulusan S, 1 Jurusan

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pertama sekali mengajar pada

tahun 2004 dan sampai sekarang sudah mengajar selama 4 tahun. Selain mengajar

Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Dua Mei, juga mengajar pelajaran IPS Terpadu

di SMP Dua Mei. Beliau cuma mengajar di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang. Beliau salah satu responden yang menggunakan media pembelajaran,

Faiyath adalah seorang Guru Ekonomi di SMA Dua Mei Ciputat

Tangerang. Lahir pada tanggal 2 Juni 1964 dan sekarang sudah berurnur 44 tahun.

Berasal dari daerah Y ogyakarta, Pendidikan terakhir S,2 Sumber Daya Manusia di

Universitas Krisna Dwipayana Pondok Gede Jakarta Timur, Pertama sekali

mengajar pada tahun 1982 jadi sampai sekarang sudah mengajar selama 26 tahun.

Di SMA Dua Mei beliau cuma mengajar pelajaran Ekonomi Akuntansi. Beliau

juga menjadi dosen STPT Trisakti, STIE Gotong Royong Blok, A Jakarta Selatan,

Page 66: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

53

STKIP Purnama, dan di UNISA T Cengkareng. Beliau juga responden yang

menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Bunga adalah seorang Guru Ekonomi di SMP Dua Mei Ciputat

Tangerang. Lahir pada tahun 1972 dan sekarang berumur 36 tahun. Beliau berasal

dari daerah Padang. Pendidikan terakbir S. l Pendidikan IPS IKIP Padang.

Pertama sekali mengajar tahun 1998 dan sudah mengajar selama 10 tahun. Di

SMP Dua mei cuma mengajar pelajaran Ekonomi. Selain itu beliau juga mengajar

di SMP 239 Jakarta Barat. Beliau salah satu responden yang tidak menggunakan

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Della adalah Guru Ekonomi di SMA Dua Mei Ciputat Tangerang. Lahir

pada tahun 1973 dan berumur 35 tahun. Berasal dari daerah Jakarta. Pendidikan

terakhir S.l IKIP Rawamangun. Pertama sekali mengajar pada tahun 1998 dan

sampai sekarang sudah mengajar selama 10 tahun. Cuma mengajar mata pelajaran

Ekonomi Akuntansi di SMA Dua Mei. Selain itu beliau juga mengajar di SD

Grogol Jakarta Barat. Dalam proses belajar mengajar beliau salah satu responden

yang tidak menggunakan media pembelajaran.

Shanty adalah Guru Ekonomi di SMK Dua Mei Ciputat Tangerang. Lahir

pada tanggal 17 Januari 1980 dan sekarang berumur 28 tahun. Berasal dari daerah

Banjar Negara Jawa Tengah. Pendidikan terakhir S. l Pendidikan Ekonomi IKIPN

Semarang. Pertama sekali mengajar pada tahun 2003 dan sekarang sudah 5 tahun

beliau mengajar. Di SMK Dua Mei beliau mengajar pelajaran ekonomi, IPS

Terpadu (kelas 1 dan 2), pelajaran Negosiasi dan MPHP (Mata Pelajaran Hutang

Piutang). Beliaujuga mengajar di SMK Sumber Daya Manusia di Warung Buncit.

Beliau adalah responden ketiga yang tidak menggunakan media pembelajaran.

Untuk melengkapi data penelitian ini, selain responden seperti yang

dipaparkan di atas. Penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah.

Mereka adalah Kepala Sekolah SMP Dua Mei dan Kepala Sekolah SMA Dua

Mei. Hasil wawancara dengan kedua kepala sekolah tersebut akan penulis

gunakan sebagai data pendukung terhadap data utama.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dalam penelitian ini terdapat enam

responden yang menjadi subjek penelitian sebagai data utama. Keenam responden

Page 67: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

54

tersebut terdiri dari tiga responden yang menggunakan media pembelajaran dan

tiga responden yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar

mengaJar.

Data yang berimbang tersebut merupakan suatu kebetulan dan sama sekali

tidak ada unsur kesengajaan. Artinya, penulis memilih responden karena mereka

mengajar mata pelajaran ekonomi di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang, terlepas dari mereka menggunakan mediapembelajaran atau tidak

dalam proses belajar mengajar.

B. PEMAHAMAN GURU TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN

Pengetahuan seorang guru sangat berpengaruh besar dalam menjadikan

proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Keprofesional seorang guru juga

dipengaruhi oleh seberapa kaya pengetahuan guru tersebut. Sedangkan

pengetahuan yang penulis maksudkan dalam penelitian ini meliputi pengetahuan

seorang guru tentang media pembelajaran. Baik itu mengenai manfaat dan fungsi­

fungsi media pembelajaran, klasifikasi atau jenis-jenis media pembelajaran,

maupun bagaimana cara mengoperasikan suatu media pembelajaran dan

bagaimana cara membuat media-media yang sederhana untuk mendukung

kegiatan belajar mengajar apabila di sekolah tidak tersedia media pembelajaran

yang dibutuhkan.

Pengetahuan para guru ekonomi di Y ayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat

Tangerang atau pengetahuan para responden mengenai media pembelajaran cukup

memadai. Hal tersebut terbukti pada saat wawancara, penulis mengajukan

pertanyaan kepada para responden, apakah mereka mencantumkan media

pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)?, dalam bahasa

yang berbeda bahkan bisa dibilang hampir sama mereka menjawab:

"Ya, saya mencantumkan media pembelajaran dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP)".

Begitu juga dengan metode belajar yang digunakan para responden dalam

pembelajaran ekonomi sangatlah beragam atau menggunakan berbagai macam

metode, di antaranya ada yang memakai metode ceramah. tanva iawab. diskusi.

Page 68: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

55

simulasi, pelaku peran/sosiodrama, demonstrasi, dan penugasan. Penggunaan

bermacam-macam metode dibutuhkan karena dalam proses belajar mengajar tidak

mungkin cukup dengan satu metode saja, ha! ini untuk menghindari terjadinya

kejenuhan pada siswa.

Untuk memperkaya pengetahuan guru dibidang media pembelajaran, dari

pihak sekolah atau yayasan sendiri juga mengadakan pembekalan dan pelatihan

khusus bagi para guru untuk menambah wawasan pengembangan media

pembelajaran. Berikut pemyataan Kepala Sekolah SMP Dua Mei dalam

menanggapi pertanyaan diatas:

"Sekolah sudah pemah mengadakan pelatihan khusus/workshop mengenai

pengembangan media pembelajaran. Di antaranya mengadakan pelatihan ITC atau

pelatihan computer bagi seluruh guru".

"Sekolah juga sudah melakukan kerja sama dengan Pustekkom berkaitan

dengan masalah pemanfaatan media pembelajaran dan kerja sama dengan badan

lainnya". Jawab Kepala Sekolah SMA Dua Mei. Selain melakukan kerja sama,

pihak sekolah juga membeli product-product dari Pustekkom.

Penulis juga mengajukan pertanyaan kepada kedua kepala sekolah tentang

bagaimana upaya-upaya sekolah mengenai penyediaan media pembelajaran.

Berikut pemyataan kedua kepala sekolah:

Kepala Sekolah SMP: "Upaya sekolah dalam menyediakan media pembelajaran

yaitu: membeli media sesuai dengan anggaran RAPBS, meminta bantuan kepada

dewan terkait/pengurus yayasan, dan membuat sendiri sesuai dengan kebutuhan

masing-masing mata pelajaran".

Kepala Sekolah SMA: "Upaya-upaya sekolah dalam melengkapi dan

menyediakan media pembelajaran tetap kita usahakan, namun terbatas oleh dana

dan wewenang yang ada di yayasan".

Jadi, sangat jelas sekali kalau pihak sekolah atau yayasan sudah

mengupayakan berbagai cara untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru­

guru mengenai media pembelajaran. Setelah semua pengetahuan yang didapat,

sekarang semuanya tergantung dari guru-guru tersebut untuk mengaplikasikan

Page 69: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

56

pengetahuannya terkait dengan media pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar.

Pada dasarnya semua responden memahami dan mengetahui bahwa

penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar lebih banyak

bermanfaat bagi diri siswa, selain juga untuk membantu guru dalam

menyampaikan materi-materi pelajaran kepada siswa.

Dalam bahasa yang berbeda para responden menyatakan bahwa manfaat­

manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, adalah:

1. Mempermudah dan mempercepat siswa dalam memahami dan mengerti

materi pelajaran yang sedang diajarkan.

2. Mempermudah siswa dalam mengingat materi yang disampaikan.

3. Mempermudah siswa dalam mencerna materi-materi pelajaran.

4. Memudahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

5. Memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa lebih

mudah mengerti dan mempercepat dalam pembelajaran.

Berbeda dengan lima responden lainnya, salah seorang responden yang

tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

menyatakan: "Manfaat media pembelajaran untuk membantu dan mempermudah

guru dalam kegiatan belajar mengajar dan mempermudah dalam penyampaian

materi yang akan diajarkan".

Manfaat serta kegunaan media pembelajaran hendaklah berpusat pada

siswa sehingga dapat memberikan keuntungan bagi siswa karena siswa akan lebih

mudah memahami penjelasan guru. Selain itu media pembelajaran juga dapat

memberikan kemudahan bagi guru untuk membantu efektifitas penyampaian

materi pelajaran kepada siswa.

Setelah mengetahui manfaat media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar, maka sangat jelas sekali kalau media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi.

Para responden masih dalam bahasa yang berbeda menyatakan bahwa

mereka mampu menggunakan dan memanfaatkan secara efektif media

pembelajaran yang tersedia di sekolah. Mereka tidak pemah mengalami kesulitan

Page 70: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

57

dalam mengoperasikan media, karena sebelwnnya alat peraga atau media tersebut

dicoba dahulu sebagai latihan sebelwn masuk ke kelas pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung.

Selain itu para responden juga mencoba untuk membuat sendiri media

pembelajaran yang sederhana untuk membantu proses belajar mengajar, seperti:

slide, gambar-gambar, karton, membuat kliping/makalah dari koran dan majalah.

Para responden berusaha sekreatif mungkin dalam mengefektifkan dan

mengefisienkan kegiatan belajar mengajar, dan berusaha meningkatkan motivasi

dan partisipasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan guru di Y ayasan Pendidikan Dua

Mei Ciputat Tangerang tentang media pembelajaran sangat memadai bahkan bisa

dibilang cukup memadai. Mulai dari usaha sekolah maupun yayasan dalam

memperkaya pengetahuan guru dibidang media pembelajaran, sampai inisiatif

guru-guru itu sendiri untuk mengoperasikan dan membuat media pembelajaran

yang sederhana.

C. KAP AN GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Menurut Sardiman (lihat Bab: II halaman 26-27), salah satu peranan guru

dalam proses belajar mengajar adalah peranan guru sebagai mediator, artinya guru

sebagai penengah dalam kegiatan belajar mengajar. Mediator disini juga dapat

diartikan sebagai penyedia media pembelajaran, guru berkewajiban untuk

menghadirkan media pembelajaran ke dalam kelas selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung, guru juga mengaplikasikan bagaimana cara memakai dan

mengorganisasikan penggunaan media. Bila perlu guru membuat sendiri media

pembelajaran yang sederhana apabila di sekolah tidak tersedia media yang

dibutuhkan. 8

Penggunaan media pembelajaran tidak bisa sembarangan, tetapi harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam penggunaan

media pembelajaran juga ada beberapa ha! yang menjadi pertimbangan, seperti

8 Sardi!Ilan A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Page 71: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

58

jawaban salab seorang responden: "Pertimbangan-pertimbangan saya agar siswa

mudab dalam memabami dan menangkap materi pelajaran yang disampaikan,

selain itu kepraktisan dan harga ekonomis media juga harus menjadi

pertimbangan".

Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh sekolah/yayasan untuk

membantu dan menunjang guru dalam menggunakan media pembelajaran, di

antaranya: spidol, buku-buku sumber, OHP, infocus, laboratorium, video, koran

dan majalab.

Setelab tersedianya fasilitas berupa media pembelajaran, maka perlu

kesadaran dari diri guru itu sendiri untuk memanfaatkan media. Adapun media

pembelajaran yang digunakan para responden sangatlab bervariasi atau bisa

disebut multimedia. Menurut pendapat salab seorang responden: "V ariasi

penggunaan media dibutuhkan agar siswa tidak merasa jenuh dalam proses

belajar". Alasan lain supaya siswa tidak merasa bosan dan suntuk, karena

biasanya siswa juga prates kalau media yang digunakan itu-itu saja.

Media pembelajaran yang digunakan di Yayasan Pendidikan Dua Mei

Ciputat Tangerang oleh para responden di antaranya media gambar, foto kondisi

pasar, OHP, uang, proposal daftar harga barang dagang, majalab, koran, infocus

dan video.

Berdasarkan media-media pembelajaran yang penulis sebutkan di atas

dapat diketabui babwa media pembelajaran yang terdapat di sekolah/yayasan

sudab cukup memadai, adapun media pembelajaran yang tersedia di antaranya

ruang komputer, televisi dan DVD untuk memutar film-film pendek tentang

pendidikan, dan infocus.

Sedangkan untuk media pembelajaran yang bersifat sederhana atau media

yang dibuat oleh guru sendiri untuk mendukung proses belajar mengajar karena di

sekolah/yayasan tidak tersedia media yang dibutuhkan. Di antaranya ada

transparansi yang diproyeksikan dengan OHP, dan kartu-kartu berwarna yang

berisi pemyataan-pemyataan yang benar dan salab, kemudian siswa diminta untuk

menganalisis apakab kartu yang ada di tangan mereka berisi pemyataan yang

benar atau salab.

Page 72: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

59

Kemudian yang menjadi pertanyaan besar adalah: Kapan guru

menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar? Penulis

berusaha mengutip jawaban dari ketiga responden yang menggunakan media

pembelajaran.

Puspa: "Saya menggunakan media pembelajaran pada saat materi pelajaran itu

sendiri membutubkan media pembelajaran untuk lebih memperjelas isi dari

materi".

Riyath: "Saya menggunakan media pembelajaran kalau ada materi yang harus

manggunakan alat peraga".

Faiyath: "Saya menggunakan media pembelajaran tidak pada semua materi

pelajaran, tetapi pada materi-materi tertentu saja yang saya anggap susah

dipahami siswa apabila saya tidak menggunakan media pembelajaran".

Dari jawaban-jawaban para responden bahwa tidak semua materi pelajaran

membutubkan dan dapat digunakan media pembelajaran, tetapi guru harus

menganalisis sendiri dan memilah-milah materi pelajaran manakah yang sangat

urgen penggunaan media pembelajaran.

Para responden tidak selalu menggunakan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar, disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang akan

disampaikan dan disesuaikan juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP).

Setelah penggunaan media pembelajaran, sejauh manakah pengaruh

penggunaan media tersebut terhadap motivasi dan partisipasi siswa? Media

pembelajaran memberikan pengaruh yang sangat positif terhadap motivasi dan

partisipasi siswa dalam belajar. Pada pembelajaran yang menggunakan media

siswa/i sangat antusias terhadap materi yang disampaikan, siswa lebih tertarik dan

lebih bersemangat, siswa juga lebih berminat dalam belajar dan memberikan

banyak tanggapan. Sedangkan pembelajaran yang tidak menggunakan media

pembelajaran siswa/i cenderung pasif.

Dari uraian-uraian di atas, guru menggunakan media pembelajaran pada

materi-materi pelajaran tertentu saja jadi tidak pada semua materi pelajaran.

Penggunaan media oembelaiaran daoat memberikan oerniaruh van!! oositif

Page 73: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

60

terhadap kegiatan belajar mengajar siswa karena siswa menjadi lebih aktif dan

termotivasi dalam belajar. Sebaliknya siswa akan cenderung pasif dalam kegiatan

belajar mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran.

D. ALASAN GURU TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Adakalanya pembelajaran yang dilakukan para responden tanpa

menggunakan media pembelajaran sebagai perantara atau alat bantu dalam

mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan belajar mengajar.

Pada pembahasan sebelumnya di point C penulis menyatakan bahwa

terdapat tiga orang responden yang menggunakan media pembelajaran, maka pada

point D ini merupakan pembahasan tentang alasan-alasan yang dikemukakan oleh

tiga orang responden lagi yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar.

Menurut persepsi dua orang kepala sekolah yang penulis wawancarai

sebagai data pendukung, kesadaran para guru dalam menggunakan media

pembelajaran cukup rendah, karena mungkin terbatasnya waktu pengaturan dan

belum lengkapnya sarana yang ada. Berikut pemyataan salah seorang kepala

sekolah: "Kesadaran guru-guru masih rendah dalam menggunakan media

pembelajaran, hanya ada beberapa guru saja yang sering menggunakan media

pembelajaran. Contohnya: guru olah raga, IPA, agama dan matematika".

Keabsenan para guru dalam menggunakan media pembelajaran

dikarenakan sampai saat ini belum ada sanksi yang tegas dari pihak sekolah

terutama dari kepala sekolah sendiri terhadap guru yang tidak menggunakan

media, yang ada hanya berupa teguran atau peringatan saja agar guru yang

bersangkutan menggunakan media pembelajaran terutama untuk materi-materi

tertentu yang sangat esensial agar siswa lebih termotivasi. Namun demikian

himbauan untuk guru agar menggunakan media pembelajaran selalu ditekankan.

Dukungan yang diberikan kepala sekolah terhadap para guru untuk

menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah dengan

mengadakan rapat dan menyampaikan arti pentingnya memakai media agar

materi-materi pelaiaran lebih mudah dan lebih menarik ba!!i siswa. Sehiin itn

Page 74: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

61

kepala sekolah juga menyarankan kepada guru yang bersangkutan agar sarana

untuk mendukung pembelajaran yang ada dapat digunakan, atau membuat sendiri

dengan bahan yang murah dan barang yang tidak terpakai lagi dengan melibatkan

siswa dalam proses pembuatannya sebagi salah satu tugas prakarya.

Walaupun sudah sangatjelas bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar

antara pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran dengan

pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran. Namun pada

kenyataannya masih banyak dijumpai guru-guru yang enggan dalam

menggunakan media pembelajaran selama berlangsungnya proses belajar

mengajar baik di kelas maupun di luar kelas. Baik karena kurangnya kesiapan

guru tersebut dalam menggunakan media pembelajaran, waktu yang ditetapkan

pihak sekolah terbatas untuk menggunakan media pembelajaran, maupun karena

ketersediaan sarana dan prasarana berupa media pembelajaran itu sendiri juga

terbatas.

Adapun yang menjadi alasan-alasan para responden tidak menggunakan

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangatlah beragam, di

antaranya:

Bunga: "Karena kurangnya kesiapan saya sendiri dalam menggunakan media

pembelajaran, dan keterbatasan dalam penyediaan media pembelajaran".

Della: "Karena dalam pembelajaran ekonomi akan lebih mudah dimengerti oleh

siswa dengan membuat dan memberikan contoh-contoh langsung yang ada di

sekitamya".

Shanti: "Karena adanya keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana, dan

karena keterkaitan dengan materi ekonomi yang tidak mengharuskan untuk

menggunakan media pembelajaran".

Alasan para responden di atas juga relevan dengan jawaban dari kepala

sekolah yang menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang menjadi penghalang

dalam penyediaan media pembelajaran di sekolah/yayasan, antara lain:

1. Dana yang tersedia terbatas, lagi-lagi uang/dana menjadi masalah yang paling

utama dalam pengadaan media pembelajaran. Tanpa ada dana yang

mencukupi maka media pembelaiaran yang dibutuhkan iuga tidak danat dibeli.

Page 75: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

62

2. Perawatan terhadap alat-alat bantu atau media pembelajaran yang telah ada,

media pembelajaran yang sudah tersedia membutuhkan perawatan dengan

baik supaya bisa dipakai dalam waktu yang lebih lama.

3. Masih ada media pembelajaran yang digunakan bersama dengan jenjang

pendidikan lain, seperti dengan SMP, SMA dan SMK.

Selain itu penulis juga mengajukan pertanyaan kepada para responden,

apakah ada keinginan dari diri mereka masing-masing untuk menggunakan media

pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar? Semua responden memberikan

jawaban "iya" , bahwa ada keinginan dalam diri mereka untuk menggunakan

media pembelajaran walaupun media yang paling sederhana sekalipun, supaya

siswa/i lebih mudah memahami materi-materi pelajaran yang diajarkan.

Untuk masalah kepuasan bathin para responden terhadap kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran mereka mengatakan

bahwa belum begitu puas, karena mereka juga ingin menggunaan media

pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar mengajar supaya lebih

menyenangkan dan tujuan-tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah dan cepat.

Walaupun para responden tidak menggunakan media pembelajaran

namun siswa/i tetap aktif dalam kegiatan belajar mengajar, tergantung bagaimana

cara para responden mengkondisikan dan mengontrol suasana belajar di dalam

kelas.

Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar ada dua alasan kenapa ada

guru yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar. Pertama, karena faktor internal (potensi guru) seperti telah membudi

dayanya DDCH (duduk, dengar, catat, dan hafal) serta kurangnya dedikasi,

loyalitas profesi dan kemampuan guru itu sendiri yang kurang memadai. Kedua,

karena faktor eksternal seperti kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah,

kurangnya dana untuk mengadakan media pembelajaran, kurang diadakan

pelatihan-pelatihan tentang media pembelajaran, kurang tersedianya literatur

mengenai media pembelajaran dan literatur petunjuk praktis pembuatan dan

penggunaan media pembelajaran yang memadai.

Page 76: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

A. KESIMPULAN

BABV

PENUTUP

Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang merujuk pada rumusan

permasalahan dan tujuan dari penelitian, maim dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pemahaman para guru di Y ayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang

tentang media pembelajaran sangat memadai bahkan bisa dibilang cukup

memadai. Mulai dari usaha sekolah/yayasan dalam memperkaya

pengetahuan guru dibidang media pembelajaran, sampai inisiatif guru itu

sendiri untuk mengoperasikan dan membuat media pembelajaran yang

sederhana.

2. Penggunaan media pembelajaran dilakukan guru pada materi-materi

pelajaran tertentu saja, jadi tidak pada semua materi pelajaran menggunakan

media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran juga memberikan

pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar, karena siswa

menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Sebaliknya siswa akan

cenderung pasif apabila tidak menggunakan media pembelajaran.

3. Secara garis besar ada dua alasan kenapa ada guru yang tidak menggunakan

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pertama, faktor internal

(potensi guru) seperti telah membudi dayanya DDCH (duduk, dengar, catat

rl!lln h!ll-f!lll\ CPrt~ lcnr~nonv~ ilPclik-~~1 lov~lit::tS nrofesi. c1~n kemamnuan Qllrll

Page 77: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

64

itu sendiri yang kurang memadai. Kedua, faktor ekstemal seperti kurang

tersedianya media pembelajaran di sekolah, kurang diadakan pelatihan­

pelatihan tentang media pembelajaran, dan lain-lain.

4. Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini, maka dapat penulis sarnpaikan

bahwa kesadaran para guru dalarn menggunakan dan memanfaatkan media

pembelajaran culmp rendah.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan dari hasil keseluruhan penelitian ini, penulis dapat

memberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait dalarn penelitian ini.

Di antaranya kepada:

1. Pihak Y ayasan

a. Y ayasan sebagai pihak yang berwewenang agar dapat menjadi penggagas

dalarn ha! memperkaya pengetahuan guru, dengan mengadakan

pelatihan/workshop khusus berkaitan dengan media pembelajaran.

b. Diharapkan agar Yayasan dapat mengadakan dan menyediakan media

pembelajaran yang dibutubkan guru, supaya proses belajar mengajar

berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Kepala Sekolah

c. Diharapkan fungsi Kepala Sekolah yang telah baik, agar menjadi lebih

baik lagi dengan selalu memberikan pengarahan khusus dalarn membantu

guru-guru dalarn memanfaatkan media pembelajaran, sehingga tercapai

dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

d. Kepala Sekolah sebagai supervisor kaitannya dengan peningkatan kinerja

pembelajaran ekonomi dan juga sebagai penanggung jawab lembaga

pendidikan, hendaknya dapat meningkatkan intensitas pelaksanaan

supervisi. ldealnya Kepala Sekolah memiliki program yang sistematis

khususnya untuk menilai guru dalarn pemanfaatan media pembelajaran.

3. Guru Ekonomi

a. Diharapkan lebih meningkatkan kreativitas mengajarnya dalarn kelas.

Page 78: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

65

b. Diharapkan setiap guru ekonomi menggunakan media pembelajaran

dalam setiap kali mengajar atau pada setiap materi pelajaran supaya

pembelaj aran dapat memberikan hasil dan pengaruh positif terhadap

belajar siswa.

c. Diharapkan kompetensi yang sudah dimiliki oleh guru lebih ditingkatkan

dalam mengajar dan dijaga sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan.

d. Diharapkan agar guru ekonomi dapat berinisiatif dan kreatif dalam

membuat media pembelajaran yang sederhana apabila di sekolah tidak

tersedia media yang memadai.

Page 79: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

DAFTARPUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Ed. Revisi V, Cet. 12

Asnawir & M. Basyiruddin Usman, Media Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Pers, 2006), Cet. 1

Atkinson, Rita L. dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 2003), Ji!. 1, Ed.8

Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangannya, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), Cet. 1

Chaplin, Jarues P., Dictionary of Psychology, (terj. Kartino Kartono), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Ed. 1, Cet. 6

Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Tenaga Kependidikan, Interaksi Be/ajar Mengajar, 2003

Farkhan, Muhammad, Proposal Penelitian Bahasa dan Sastra, (Jakarta: Cella Jakarta, 2007), Cet. 1

Fathurrahman, Pupuh & M. Sobry Sutikno, Strategi Be/ajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam, (Bandung: PT. Refika Aditarua, 2007), Cet. I

Gredler, Margaret E. Bell, Be/ajar dan Membelajarkan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994 ), Ed. I, Cet. 2

Harualik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, ..... .

Harualik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), Cet. 4

Harualik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet. 2

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), Cet. 4

Iska, Zikri Neni, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brother's, 2006), Cet. 1

Leavitt, Harold J., Psikologi Manajemen (Sebuah Pengantar Bagi Individu dan .. ,...... . .. .. ....... . .. ""'""""' ......... ~ .. ,.... ' .....

Page 80: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

67

Lukman & Indoyana Nasarudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan Uf.N Jakarta Press, 2007), Cet. l

Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005), Ed. 1, Cet. 2

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), Cet. 8

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru flmu Komunikasi dan llmu Sosial Lainnya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3

Munadi, Yudhi, Pendayagunaan Media Pembelqjaran dalam Berbagai Model Belajar, Didaktika Islamika: Jurnal Keislaman, Kependidikan dan Kebahasaan. III. (9 Oktober 2002)

Nazir, Moh., Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cet. 3

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 Ayat (3) Butir d

Purwanto, M. Ngalim, I/mu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), Ed. 2, Cet. 8

Putong, Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Ed. 2, Cet. 1

Rakhman, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 15

Ramayulis, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994)

Rasyad, Aminuddin, Teori Be/ajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA Press, 2003), Cet. 4

Roesdiyah NK, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), Cet. 3

Sabri, M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Cet. 1

Sadiman, Arief S. (dkk), Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), Ed. 1

Page 81: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

68

Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003 ), Cet. I 0

Shaleh, Abdur Rahman & Muhbib A. Wabab, Psiko/ogi Suatu Pengantar (Da/am Perspektif Islam), (Jakarta: Kencana, 2004), Cet. I

Syab, Muhibbin, Psikologi Be/ajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. I

Syab, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004)

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)Ed. 3, Cet. 2

Tim Revisi Pedoman PPKT 2008, Buku Pedoman PPKT Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: 2008)

Walgito, Bimo, Psikologi Sosia/, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), Ed. 4

Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Edisi yang telah disempurnakan, Cet. 4

Page 82: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Nama

PEDOMAN WA WAN CARA

Wawancara dengan Kepala Sekolah

SMP Dua Mei Ciputat Tangerang

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

1. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMP Dua Mei?

2. Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran?

3. Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para

guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar

mengajar?

4. Menurut persepsi Bapak/Ibu bagaimana kesadaran para guru dalam

menggunakan media pembelajaran dan media apa sajakah yang digunakan?

5. Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan

media pembelajaran pada penyampaian materi?

6. Apakah sekolah yang Bapak/Ibu pimpin pemah mengadakan pelatihan

khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media

pembelajaran?

7. Bagaimana menurut penilaian Bapak/Ibu tentang cara mengajar guru antara

guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak?

8. Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan

media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang lain?

9. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/lbu sebagai

kepala sekolah dalam menyediakan media pembelajaran di SMP Dua Mei?

Page 83: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Nama

PEDOMAN WA WAN CARA

Wawancara dengan Kepala Sekolah

SMA Dua Mei Ciputat Tangerang

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jab a tan

Waktu wawancara

1. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMA Dua Mei?

2. Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran?

3. Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para

guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar

mengajar?

4. Menurut persepsi Bapak/Ibu bagaimana kesadaran para guru dalam

menggunakan media pembelajaran dan media apa sajakah yang digunakan?

5. Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan

media pembelajaran pada penyampaian materi?

6. Apakah sekolah yang Bapak/Ibu pimpin pemah mengadakan pelatihan

khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media

pembelajaran?

7. Bagaimana menurut penilaian Bapak/Ibu tentang cara mengajar guru antara

guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak?

8. Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan

media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang lain?

9. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/Ibu sebagai

kepala sekolah dalam menyediakan media pembelajaran di SMA Dua Mei?

Page 84: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Nama

PEDOMAN WA WAN CARA

Wawancara dengan Guru Ekonomi

Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

1. Perencanaan apa saJa yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelurn

mengajar?

2. Apakah Bapak/lbu mencanturnkan media pembelajaran didalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

3. Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang

Bapak/lbu lakukan kepada siswa?

4. Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi?

5. Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan

dan pemanfaatan media pembelajaran?

6. Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yang Bapak/lbu ketahui?

7. Menurut Bapak/lbu apakah media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?

8. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/lbu selalu mengadakan

evaluasi?

9. Bagaimanakah upaya Bapak/lbu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?

Page 85: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembelajaran!

11. Media apa sajakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi?

12. Dalam penggunaan media tersebut, apa sajakah yang menjadi

pertimbangan?

13. Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/Ibu

lakukan dalam proses belajar mengajar?

14. Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunJang

penggunaan media pembelajaran tersebut?

15. Apakahjumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah

sesuai dan cukup untuk menggunakan media?

16. Kapankah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam PBM?

17. Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/Ibu menggunakan media

pembelajaran?

18. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap

motivasi dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran

yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media?

19. Apakah pemah Bapak/Ibu mengalami kesulitan mengoperasikan media

pembelajaran selarna proses belajar mengajar?

20. Apakah Bapak/lbu selalu menggunakan media?

Page 86: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran!

11. Apakah alasan Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar?

12. Apakah Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran pada materi­

materi tertentu atau pada semua materi pelajaran?

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/Ibu untuk

menggunakan media pembelajaran?

14. Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru

terhadap Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran?

15. Apakah ada keinginan dari diri Bapak/Ibu sendiri untuk menggunakan

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?

16. Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan secara efektif

media pembelajaran yang tersedia di sekolah?

17. Pemahkah Bapak/Ibu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang

sederhana untuk membantu proses belajar mengajar?

18. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan dalam meningkatkan

motivasi dan partisipasi belajar siswa?

19. Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak

menggunakan media pembelajaran?

20. Apakah Bapak/Ibu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran?

Page 87: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Nama

HASIL WA WANCARA

Wawancara dengan Kepala Sekolah

SMP Dua Mei Ciputat Tangerang

: Enjang Supyan, S. Pd

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

SMP Dua Mei/Sabtu, 26 Juli 2008

s. 1

Jab a tan

Waktu wawancara

Kepala Sekolah SMP Dua Mei

: Pukul 09.00-Selesai

1. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMP Dua Mei?

Jawaban:

Keadaan sarana dan prasarana di SMP Dua Mei sudah cukup memadai,

meskipun belum lengkap seluruhnya. Sarana yang ada antara lain: ruang

guru, ruang kelas, laboratorium IP A, laboratorium bahasa, perpustakaan,

mushalla, ruang keterampilan, ruang OSIS, kantin, green house, lapangan

upacara, dan lain-lain.

2. Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran?

Jawaban:

Upaya sekolah dalam menyediakan media pembelajaran yaitu: membeli

sesuai dengan anggaran RAPBS, meminta bantuan kepada dewan terkait, dan

membuat sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.

3. Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para

guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar

mengajar?

Jawaban:

Mengadakan rapat dan menyampaikan arti pentingnya memakai media

pembelajaran dalam proses pembelajaran agar materi-materi pelajaran lebih

mudah dan lebih menarik bagi para siswa.

4. Menurut persepsi Bapak/Ibu bagaimana kesadaran para guru dalam

mern.munakan media oembelaiaran dan media aoa saiakah yang digunakan?

Page 88: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Jawaban:

Kesadaran guru-guru masih rendah dalam menggunakan media

pembelajaran, hanya ada beberapa guru saja yang sering menggunakan

media pembelajaran. Contohnya: guru olahraga, IP A, agama dan

matematika.

5. Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan

media pembelajaran pada penyampaian materi?

Jawaban:

Sanksi tegas tidak ada, hanya berupa peringatan atau teguran saja agar guru

yang bersangkutan menggunakan media pembelajaran terutama untuk

materi-materi tertentu yang sangat esensial agar siswa lebih termotivasi.

6. Apakah sekolah yang Bapak/lbu pimpin pernah mengadakan pelatihan

khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media

pembelajaran?

Jawaban:

Sekolah sudah pernah mengadakan pelatihan khusus mengenai

pengembanagn media pembelajaran. Di antaranya mengadakan pelatihan

ITC atau pelatihan komputer bagi seluruh guru.

7. Bagaimana menurut penilaian Bapak/Ibu tentang cara mengajar guru antara

guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak?

Jawaban:

Jelas sekali berbeda. Bagi guru yang menggunakan media pembelajaran

beliau lebih siap karena sebelumnya sudah melakukan persiapan yang cukup,

selain itujuga siswa pun lebih antusias dalam belajar.

8. Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan

media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang Iain?

Jawaban:

Pemah. Sekolah sudah pemah melakukan kerja sama dengan Pustekkom

berkaitan masalah pemanfaatan media pembelajaran ataupun kerja sama

dengan badan lainnya.

Page 89: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

9. Faktor-fak:tor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/Ibu sebagai

kepala sekolah dalam menyediak:an media pembelajaran di SMP Dua Mei?

Jawaban:

Adapun fak:tor-faktor yang menjadi penghalang dalam penyediaan media

pembelajaran antara lain:

a. Dana yang terbatas.

b. Perawatan terhadap alat-alat bantu yang telah ada.

c. Masih ada media pembelajaran yang digunak:an bersama denganjenjang

pendidikan lain, seperti dengan SMA dan SMK.

Page 90: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan Kepala Sekolah

SMA Dua Mei Ciputat Tangerang

Nama

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

Y ayat Ruhiyat, S.Pd

SMA Dua Mei/26 Juli 2008

s. 1

Kepala Sekolah SMA Dua Mei

Pukul 11.00-Selesai

1. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana di SMA Dua Mei?

Jawaban:

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di SMA Dua Mei dapat

dikatakan mencukupi, namun ada beberapa komponen yang belum lengkap

dan belum terpenuhi.

2. Bagaimana upaya sekolah tentang penyediaan media pembelajaran?

Jawaban:

Upaya-upaya sekolah dalam melengkapi dan menyediakan media

pembelajaran tetap kita usahakan, namun terbatas oleh dana dan wewenang

yang ada di yayasan.

3. Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebagai kepala sekolah dalam mendukung para

guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses belajar

mengajar?

Jawaban:

Menyarankan kepada guru yang bersangkutan agar sarana untuk mendukung

pembelajaran yang ada dapat digunakan, atau membuat sendiri dengan bahan

yang murah dan tidak terpakai yang dapat melibatkan siswa dalam proses

pembuatannya sebagai salah satu tugas prakarya.

4. Menurut persepsi Bapak/lbu bagaimana kesadaran para guru dalam

menggunakan media pembelajaran dan media apa sajakah yang digunakan?

Jawaban:

Page 91: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Kesadaran para guru dalam menggunakan media pembelajaran cukup rendah,

karena mungkin terbatasnya waktu pengaturan dan belurn lengkapnya sarana

yang ada.

5. Apakah ada sanksi bagi guru yang tidak berkreativitas dalam pemanfaatan

media pembelajaran pada penyampaian materi?

Jawaban:

Sampai saat ini belurn ada sanksi yang tegas dari pihak sekolah terutama dari

saya sendiri sebagai kepala sekolah, akan tetapi himbauan untuk

menggunakan media pembelajaran selalu kita tekankan.

6. Apakah sekolah yang Bapak/lbu pimpin pemah mengadakan pelatihan

khusus bagi para guru untuk mendapatkan wawasan pengembangan media

pembelajaran?

Jawaban:

Belum ada secara khusus pelatihan atau workshop bagi para guru dalam

pengembangan dan pembinaan guru untuk media pembelajaran.

7. Bagaimana menurut penilaian Bapak/lbu tentang cara mengajar guru antara

guru yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak?

Jawaban:

Tentu saja ada korelasinya antara pembelajaran yang menggunakan media

pembelajaran dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media

pembelajaran terhadap hasil pembelajaran itu sendiri, namun data otentik

atau analisis tehadap masalah ini belurn kita lakukan.

8. Pemahkah ada kerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pemanfaatan

media pembelajaran, misalnya dengan Pustekkom atau dengan yang lain?

Jawaban:

Belurn pemah ada kerja sama dengan pihak Jain berkaitan dengan masalah

pemanfaatan media pembelajaran, walaupun ada kita hanya membeli product

dari Pustekkom.

9. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghalang bagi Bapak/lbu sebagai

kepala sekolah dalam menyediakan media pembelajaran di SMA Dua Mei?

.Tawahan:

Page 92: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Adapun faktor-faktor yang menjadi penghalang dalam menyediakan media

pembelajaran, antara lain wewenang kepala sekolah dan dana yang tersedia

terbatas.

Page 93: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

HASILWAWANCARA

Wawancara dengan Guru Ekonomi

Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang

Nama

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

Pus pa

SMP Dua Mei/4 Agustus 2008

S.l IKIP

Guru Ekonomi SMP Dua Mei

Pukul 09.15-selesai

1. Perencanaan apa saJa yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelum

mengajar?

Jawaban:

Perencanaan yang saya lakukan sebelum mengajar yaitu pertama sekali saya

melihat bagaimana kondisi kelas yang meliputi kebersihan dan kerapian

kelas. Apakah kelasnya sudah bersih atau belum? Apakah kelasnya sudah

rapi atau belum? Kalau belum saya meminta kepada siswa untuk memungut

sampah-sampah yang ada di lantai. Setelah kelasnya bersih dan rapi, baru

kemudian saya mengabsen kehadiran siswa. Langkah selanjutnya saya akan

melakukan pre-test kepada siswa mengenai materi yang akan segera

dipelajari.

2. Apakah Bapak/lbu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

Jawaban:

Tentu. Tentu saja saya mencantumkan media pembelajaran di dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3. Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang

Bapak/Ibu lakukan kepada siswa?

Jawaban:

Cara yang saya lakukan dalam menyampaikan materi pelajaran ekonomi

adalah dem1an menvesuaikan derni:an kurikulum Van!:! telah ada.

Page 94: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

4. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar ekonomi?

Jawaban:

Multi metode yang saya gunakan. Jelas disini karena tidak cukup dengan satu

metode saja. Metode-metode yang saya gunakan di antaranya metode

ceramah, tanyajawab dan pemberian tugas.

5. Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan

dan pemanfaatan media pembelajaran?

Jawaban:

Tentu saja ada. Media pembelajaran sangat berguna untuk mendukung

kelancaran metode belajar yang saya gunakan.

6. Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yang Bapak/Ibu ketahui?

Jawaban:

Salah satu manfaat dari media pembelajaran adalah dapat memudahkan atau

mempercepat anak didik saya dalam memahami dan mengerti materi

pelajaran yang sedang diajarkan.

7. Menurut Bapak/Ibu apakah media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?

Jawaban:

Ya, media pembelajaran dapat memberikan kontribusi terhadap proses

belajar mengajar ekonomi.

8. Untuk mengetahui basil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan

evaluasi?

Jawaban:

Ya, saya selalu mengadakan evaluasi untuk mengetahui kemampuan dan

hasil belajar siswa.

9. Bagaimanakah upaya Bapakllbu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Jawaban:

Upaya-upaya yang saya lakukan adalah dengan melakukan evaluasi baik

melalui test formatif maupun melalui pemberian tugas.

Page 95: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?

Jawaban:

Ada. Saya selalu mengkonfirmasi kondisi dan hasil belajar siswa dengan para

orang tua atau wali siswa yang bersangkutan,

Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembe/ajaran!

11. Media apa sajakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi?

Jawaban:

Media pembelajaran yang saya gunakan di antaranya media gambar, foto

kondisi pasar, baik pasar tradisional maupun pasar moderen.

12. Dalam penggunaan media tersebut, apa sajakah yang menjadi pertimbangan?

Jawaban:

Yang menjadi pertimbangan saya karena media gambar atau foto tersebut

merupakan tempat dari akan terjadinya sistem perekonomian melalui

perdagangan.

13. Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/Ibu

lakukan dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

Ada. Tentu saja ada variasi penggunaan media pembelajaran supaya anak­

anak tidak merasa bosan dan suntuk.

14. Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunJang

penggunaan media pembelajaran tersebut?

Jawaban:

Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh sekolah di antaranya OHP dan

infocus.

15. Apakah jumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah

sesuai dan cukup untuk menggunakan media?

Jawaban:

Sudah cukup, jumlah waktunya sudah cukup untuk menggunakan media

pembelajaran dalam pembelajaran ekonomi.

16 K HnHnlrnh RHnHk/Thn mernrnunakan media nembelaiaran dalam PBM?

Page 96: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Jawaban:

Saya menggunakan media pembelajaran pada saat materi pelajaran itu sendiri

membutuhkan media pembelajaran untuk lebih memperjelas isi dari materi.

17. Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/Ibu menggunakan media

pembelajaran?

Jawaban:

Saya menggunakan media pembelajaran pada materi-materi pelajaran seperti

pada bab tentang pasar.

18. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi

dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran yang

menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media?

Jawaban:

Pengaruhnya sangat positif. Ada perbedaannya kalau menggunakan media

pembe!ajaran anak-anak lebih tertarik dan lebih bersemangat, sementara

kalau tidak menggunakan media anak-anak cenderung pasif.

19. Apakah pernah Bapak/lbu mengalami kesulitan mengoperasikan media

pembelajaran selama proses belajar menisajar?

Jawaban:

Tidak. Saya tidak perah mengalami kesulitan dalam menggunakan media.

20. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan media?

Jawaban:

Tidak. Saya tidak selalu menggunakan media pembelajaran.

Page 97: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

HASIL WA WANCARA

Wawancara dengan Gnrn Ekonomi

Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang

Nama

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

Bunga

SMP Dua Mei/25 Juli 2008

S.1

Guru Ekonomi SMP Dua Mei

Pukul 08.00-selesai

1. Perencanaan apa saJa yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelum

mengajar?

Jawaban:

Perencanaan yang saya lakukan sebelum mengajar yaitu pertama sekali saya

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan silabus. Kemudian

diaplikasikan di kelas dengan pendahuluan, penyajian materi atau pelajaran

dan terakhir penutup materi.

2. Apakah Bapak/Ibu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

Jawaban:

Ya. Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

3. Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang

Bapak/Ibu lakukan kepada siswa?

Jawaban:

Saya menyampaikan materi-materi pelajaran ekonomi dengan cara santai

tetapi tetap serius, artinya saya membuat siswa serileks mungkin tanpa harus

membuat mereka kehilangan konsentrasi.

4. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar ekonomi?

Jawaban:

Page 98: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Metode-metode yang saya gunakan adalah diskusi, ceramah dan tanya jawab.

Semua metode tersebut pokoknya disesuaikan dengan materi yang akan

diajarkan, lebih banyak yang digunakan adalah metode diskusi.

5. Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan

dan pemanfaatan media pembelajaran?

Jawaban:

Ya, ada keterkaitan antara metode belajar dengan media pembelajaran yang

digunakan. Contohnya: bila saya menggunakan metode ceramah maka saya

menggunakan media untuk memperjelas apa saja yang telah sayajelaskan

6. Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yang Bapak/Ibu ketahui?

Jawaban:

Manfaat penggunaan media pembelajaran adalah untuk mempermudah dalam

proses kegiatan belajar mengajar.

7. Menurut Bapak/Ibu apakah media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?

Jawaban:

Ya, media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar

mengajar ekonomi.

8. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan

evaluasi?

Jawaban:

Ya. Saya selalu mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan anak didik saya.

9. Bagaimanakah upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Jawaban:

Upaya saya dalam meningkatkan hasil belajar s1swa adalah dengan

memberikan semangat kepada siswa-siswa saya supaya tidak lupa untuk

belajar.

10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?

Page 99: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Ya. Saya selalu melibatkan orang tua dalam kegiatan belajar siswa, serta saya

selalu mendiskusikan keadaan siswa-siswa saya dengan orang tua apabila ada

siswa yang bermasalah.

Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran!

11. Apakah alasan Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar?

Jawaban:

Karena kurangnya kesiapan saya sendiri dalam menggunakan media

pembelajaran, dan keterbatasan dalam penyediaan media pembelajaran.

12. Apakah Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran pada materi­

materi tertentu atau pada semua materi pelajaran?

Jawaban:

Saya tidak menggunakan media pembelajaran pada materi-materi tertentu,

sesuai dengan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/lbu untuk

menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Factor yang menjadi kendalanya adalah kurang kesiapan saya dalam

menggunakan media dan ketersediaannya media pembelajaran itu sendiri.

14. Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru

terhadap Bapak/lbu untuk menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Ya. Kepala sekolah selalu memberikan anjuran untuk menggunakan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

15. Apakah ada keinginan dari diri Bapak/lbu sendiri untuk menggunakan

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

Ya. Tentu saja saya ingin menggunakan media pembelajaran pada saat

belajar mengajar supaya siswa-siswa lebih mudah memahami pelajaran.

Page 100: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

16.

II u''i"'"'"·'''''., ····1 ~--"'_'_,) ~~~~~- - - J

Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan-'secaraefektif

media pembelajaran yang tersedia di sekolah?

Jawaban:

Ya, Saya mampu menggunakan dan memanfaatkanmedia pembelajaran.

17. Pemahkah Bapak/lbu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang

sederhana untuk membantu proses belajar mengajar?

Jawaban:

Pemah. Saya pemah mencoba membuat media pembelajaran yang

sederhana seperti slide dan gambar-gambar.

18. Bagaimanakah upaya yang Bapak/lbu lakukan dalam meningkatkan

motivasi dan partisipasi belajar siswa?

Jawaban:

Upaya-upaya yang saya lakukan dalam meningkatkan motivasi dan

partisipasi belajar siswa dengan memberikan nasehat-nasehat, memberikan

tugas tau pekerjaan rumah, dan melakukan tanya jawab.

19. Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak

menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Tergantung dari situasi dan kondisi pada saat itu. Kalau siang maka seperti

biasa siswa mudah merasa bosan.

20. Apakah Bapak/lbu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran

Jawaban:

Belum. Seharusnya ada media pembelajaran untuk menunJang kegiatan

belajar mengajar.

Page 101: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan Guru Ekonomi

Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang

Nama

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

Riyath

SMA Dua Mei/28 Juli 2008

S.l Ekonomi

Guru Ekonomi SMA Dua Mei

Pukul 12.35-selesai

1. Perencanaan apa saJa yang Bapak/Ibu lakukan terlebih dahulu sebelum

mengajar?

Jawaban:

Persiapan yang saya lakukan sebelum mengaJar adalah mempersiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan bahan atau materi yang akan

disampaikan.

2. Apakah Bapak/lbu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

Jawaban:

Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

3. Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang

Bapak/Ibu lakukan kepada siswa?

Jawaban:

Cara menyampaikan materi yang saya lakukan ada yang dengan

menggunakan alat peraga atau media pembelajaran dan ada juga yang tidak

menggunakan alat peraga tergantung materi pelajaran yang akan di

sampaikan.

4. Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi?

Jawaban:

Metode yang sava gunakan di anataranya ceramah, tanya jawab dan diskusi.

Page 102: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

5. Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan

dan pemanfaatan media pembelajaran?

Jawaban:

Ada keterkaitan antara metode belajar dengan media pembelajaran yang

hendak digunakan.

6. Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yang Bapak/Ibu ketahui?

Jawaban:

Manfaat media pembelajaran yang saya ketahui di antaranya agar

mempermudah bagi siswa/i dalam mengingat materi yang di sampaikan, dan

agar memudahkan dicema oleh setiap siswa maupun siswi.

7. Menurut Bapak/Ibu apakah media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?

Jawaban:

Media pembelajaran sangat memberikan kontribusi yang sangat besar karena

dengan memakai media pembelajaran siswa/i tidak akan merasajenuh dalam

belajar.

8. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan

evaluasi?

Jawaban:

Saya selalu mengadakan evaluasi untuk melihat hasil akhir setiap siswa dan

siswi dalam proses belajar mengajar.

9. Bagaimanakah upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Jawaban:

Untuk meningkatkan hasil belajar saya selalu berupaya memberikan

pembinaan kepada setiap siswa/i untuk giat belajar.

10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?

Jawaban:

Ada. Karena keterlibatan orang tua besar sekali dalam proses belajar

mengajar siswa/i biar berhasil dalam kegiatan belajar.

Page 103: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembelajaran!

11. Media apa sajakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi?

Jawaban:

Media pembelajaran yang saya gunakan dalam pembelajaran ekonomi

adala11 OHP, uang, dan proposal daftar harga barang dagang.

12. Dalam penggunaan media tersebut, apa sajakah yang menjadi

pertimbangan?

Jawaban:

Yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan media pembelajaran

adalah agar siswa mudah dalam memahami dan mengerti materi yang

disampaikan.

13. Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/lbu

lakukan dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

Ada. Variasi dubutubkan agar siswa tidak merasa jenuh dalam proses

belajar.

14. Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunjang

penggunaan media pembelajaran tersebut?

Jawaban:

Fasilitas yang disediakan sekolah seperti OHP, spidol, dan buku-buku

sumber.

15. Apakah jumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah

sesuai dan cukup untuk menggunakan media?

Jawaban:

Sudah cukup, waktu yang ditentukan cukup untuk menggunakan media

pembelajaran.

16. Kapankah Bapak/lbu menggunakan media pembelajaran dalam PBM?

Jawaban:

Saya menggunakan media pembelajaran kalau ada materi yang harus

menggunakan alat peraga.

Page 104: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

17. Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/lbu menggunakan media

pembelajaran?

Jawaban:

Pada materi uang dan perbankan, permintaan dan penawaran.

18. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap

motivasi dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran

yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media?

Jawaban:

Pengaruhnya sangat besar sekali, pada pembelajaran yang menggunakan

media pembelajaran siswa/i sangat antusias terhadap materi yang

disampaikan, berbeda sekali apabila tidak menggunakan media

pembelajaran siswa/i tidak terlalu antusias.

19. Apakah pemah Bapak/Ibu mengalami kesulitan mengoperasikan media

pembelajaran selama proses belajar mengajar?

Jawaban:

Tidak. Karena sebelumnya alat peraga atau media pembelajaran di coba

dahulu sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

20. Apakah Bapak/lbu selalu menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Tidak selalu, disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang akan kita

sampaikan.

Page 105: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

HASIL WA WANCARA

Wawancara dengan Guru Ekonomi

Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang

Nama

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

Faiyath

SMA Dua Mei/28 Juli 2008

S.2

Waka Kurikulwn/Guru Ekonomi SMA Dua Mei

Pukul 11.45-selesai

1. Perencanaan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan terlebih dahulu sebelum

mengajar?

Jawaban:

Sebelum mengajar yang perlu di lakukan adalah mempersiapkan

administrasi. Mulai dari program, rencana pelaksanaan pembelaj aran (RPP),

dan evaluasi.

2. Apakah Bapak/Ibu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

Jawaban:

Ya. Untuk memudahkan pemahaman dan penjelasan kepada siswa perlu di

buat media pembelajarannya.

3. Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang

Bapak/Ibu lakukan kepada siswa?

Jawaban:

Cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang saya guoakan adalah

menerangkan garis besarnya dan selanjutnya siswa yang lebih berperan aktif.

4. Metode apa yang Bapak/Ibu guoakan dalam mengajar ekonomi?

Jawaban:

Saya mengguoakan metode ceramah, simulasi, pelaku peran/sosiodrama

5. Apakah ada keterkaitan antara pengguoaan metode belajar dengan pemilihan - _____ _c __ .._ _______ ..J!_ ---1--1-: .... _ ........ <)

Page 106: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Jawaban:

Ada. Metode belajar apa yang saya gunakan maka akan mempengaruhi

media pembelajaran apa nantinya yang akan saya pakai. Begitu juga

sebaliknya.

6. Apa sajakab manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yang Bapak/Ibu ketabui?

Jawaban:

Manfaat media pembelajaran yang saya ketabui di antaranya untuk

memudabkan bagi anak didik untuk memabami materi yang di sampaikan.

7. Menurut Bapak/Ibu apakab media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?

Jawaban:

Jelas sekali kalau media pembelajaran sangat bermanfaat.

8. Untuk mengetabui hasil belajar siswa, apakah Bapak/lbu selalu mengadakan

evaluasi?

Jawaban:

Evaluasi itu harus selalu di adakan untuk mengukur sejauh mana pemabaman

dan daya serap siswa terhadap materi itu tuntas atau belum.

9. Bagaimanakab upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Jawaban:

Mengadakan pengayaan dan penugasan terhadap siswa.

10. Apakab ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?

Jawaban:

Keterlibatan orang tua sangat perlu dalam proses belajar mengajar siswa

karena tugas pendidikan bukan hanya tugas guru saja.

Pertanyaan untuk guru yang pernah menggunakan media pembelajaran!

11. Media apa sajakab yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ekonomi?

Jawaban:

Media pembelajaran yang sudab pemab saya gunakan adalab majalab ,

Page 107: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

12. Dalam penggunaan media tersebut, apa sajakah yang menjadi

pertimbangan?

Jawaban:

Pertimbangan-pertimbangan saya agar siswa mudah dalam memahami dan

menangkap materi pelajaran yang disampaikan, selain itu kepraktisan dan

harga ekonomis media juga hams menjadi pertimbangan.

13. Apakah ada variasi penggunaan media pembelajaran yang Bapak/lbu

lakukan dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

ada. Saya menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, karena

biasanya siswa-siswa juga protes kalau media yang digunakan itu-itu saja.

14. Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh sekolah untuk menunjang

penggunaan media pembelajaran tersebut?

Jawaban:

Fasilitas penunjang yang disediakan oleh pihak sekolah di antaranya

laboratorium, video, OHP, koran-koran, majalah dan infocus.

15. Apakahjumlah waktu yang ditentukan dalam pembelajaran ekonomi sudah

sesuai dan cukup untuk menggunakan media?

Jawaban:

Ya, waktu yang ditentukan cukup untuk menggunakan media

pembelajaran.

16. Kapankah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam PBM?

.Jawaban:

Saya menggunakan media pembelajaran tidak pada semua materi pelajaran,

tetapi pada materi-materi tertentu saja yang saya anggap susah di pahami

siswa apabila saya tidak menggunakan media pembelajaran.

17. Pada materi-materi pelajaran apa sajakah Bapak/Ibu menggunakan media

pembelajaran?

Jawaban:

Page 108: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Saya menggunakan media pembelajaran pada materi pasar, uang dan

perbankan, permintaan dan penawaran. Juga pada materi-materi lain yang

semuanya saya sesuaikan dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.

18. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap

motivasi dan partisipasi siswa? Apakah ada perbedaaan antara pembelajaran

yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan media?

Jawaban:

Pengaruh media terhadap partisipasi siswa cukup menyenangkan. Tentu

saja ada perbedaan, apabila menggunakan media siswa jadi lebih berminat

dan lebih banyak memberikan tanggapan. Sedangkan apabila tidak

menggunakan media siswa menjadi pasif.

19. Apakah pemah Bapak/Ibu mengalarni kesulitan mengoperasikan media

pembelajaran selarna proses belajar mengajar?

Jawaban:

Tidak. Karena sebelum masuk ke kelas saya terlebih dahulu melakukan

latihan menggunakan media tersebut.

20. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Tidak. Tetapi saya sesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP).

Page 109: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan Guru Ekonomi

Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang

Nama

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jab a tan

Waktu wawancara

Della

SMA Dua Mei/22 Juli 2008

S.1

Guru Ekonomi SMA Dua Mei

Pukul 10.00-selesai

1. Perencanaan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan terlebih dahulu sebelurn

mengajar?

Jawaban:

Perencanaan awal saya adalah membuat RPP dan mempersiapkan buku-buku

yang relevan dengan materi pelajaran.

2. Apakah Bapak/Ibu mencantumkan media pembelajaran didalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

Jawaban:

Ya. Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam RPP.

3. Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang

Bapak/Ibu lakukan kepada siswa?

Jawaban:

Dengan menggunakan ceramah, demonstrasi, tanyajawab dan penugasan.

4. Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi?

Jawaban:

Saya menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan penugasan.

5. Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan

dan pemanfaatan media pembelajaran?

Jawaban:

Ada keterkaitan. Manfaatnya supaya siswa lebih mudah mengerti apa yang di • 1 , 1

Page 110: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

6. Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yang Bapak/Ibu ketahui?

Jawaban:

Manfaatnya untuk lebih memudahkan dalam menyampaikan materi

pelajaran, siswa jadi lebih mudah mengerti apa yang di ajarkan, dan lebih

cepat dalam pembelajaran.

7. Menurut Bapak/Ibu apakah media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?

Jawaban:

Ya. Karena dengan adanya media pembelajaran guru mengajar lebih mudah

da!am penyampaiannya dan siswa lebih cepat mengerti.

8. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/Ibu selalu mengadakan

evaluasi?

Jawaban:

Ya. Saya mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana daya serap

dan daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran yang telah di sampaikan.

9. Bagaimanakah upaya Bapak/Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Jawaban:

Dengan mengadakan tugas tambahan dan remedial.

I 0. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?

Jawaban:

Ada. Orang tua memantau proses belajar mengajar di rumah.

Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran!

11. Apakah alasan Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar?

Jawaban:

Karena dalam pembelajaran ekonomi akan lebih mudah di mengerti olah

siswa dengan membuat dan memberikan contoh-contoh langsung yang ada di

sekitarnya

Page 111: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

12. Apakah Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran pada materi­

materi tertentu atau pada semua materi pelajaran?

Jawaban:

Saya tidak menggunakan media pembelajarn pada materi-materi tertentu

saja.

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/Ibu untuk

menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Faktor-faktor yang menjadi kendala saya menggunakan media pembelajaran

adalah waktu yang sempit dan keterbatasan sarana serta prasarana.

14. Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru

terhadap Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Tidak.

15. Apakah ada keinginan dari diri Bapak/Ibu sendiri untuk menggunakan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

Ada. Saya juga ingin sekali-kali menggunakan media pembelajaran untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.

16. Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan secara efektif

media pembelajaran yang tersedia di sekolah?

Jawaban:

Mampu, karena sebelum memasuki ruang kelas saya terlebih dahulu

mempelajari cara mengoperasikan media pembelajaran yang bersangkutan

dan mananyakan kepada guru yang lain apabila ada yang kurang saya

mengerti.

17. Pemahkah Bapak/Ibu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang

sederhana untuk membantu proses belajar mengajar?

Jawaban:

Pemah. Dengan menggunakan karton, membuat kliping atau makalah dari

Page 112: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

18. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan dalam meningkatkan motivasi

dan partisipasi belajar siswa?

Jawaban:

Upaya-upaya yang saya lakukan antara lain dengan memberikan tugas atau

latihan, dan menasehati siswa-siswa agar lebih banyak membaca.

19. Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak

menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Aktif. Sejauh m1 s1swa aktif-aktif saja tergantung bagaimana cara saya

mengkondisikan dan mengontrol suasana kelas.

20. Apakah Bapak/lbu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

cukup puas, karena tanpa menggunakan media pembelajaran pun siswa

cukup mengerti.

Page 113: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan Guru Ekonomi

Yayasan Pendidikan Dna Mei Ciputat Tangerang

Nama

Tempat/tanggal wawancara

Pendidikan terakhir

Jabatan

Waktu wawancara

Shanti

SMK Dua Mei/24 Juli 2008

S.l

Guru Ekonomi SMK Dua Mei

Pukul 10.00-selesai

1. Perencanaan apa saja yang Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu sebelum

mengajar?

Jawaban:

Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi yang

akan diberikan.

2. Apakah Bapak/lbu mencantumkan media pembelajaran di dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

Jawaban:

Ya. Saya mencantumkan media pembelajaran di dalam RPP.

3. Bagaimanakah cara menyampaikan materi pelajaran ekonomi yang

Bapak/lbu lakukan kepada siswa?

Jawaban:

Dengan menggunakan metode ceramah.

4. Metode apa yang Bapak/lbu gunakan dalam mengajar ekonomi?

Jawaban:

Saya lebih banyak menggunakan metode ceramah dab menjelaskan dengan

metode tanya jawab.

5. Apakah ada keterkaitan antara penggunaan metode belajar dengan pemilihan

dan pemanfaatan media pembelajaran?

Jawaban:

Page 114: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Ada. Tentu saja metode dan media mempunyai kaitan yang sangat erat dalam

pelaksanaannya.

6. Apa sajakah manfaat penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yang Bapak/Ibu ketahui?

Jawaban:

Manfaat media pembelajaran untuk membantu dan mempermudah guru

dalam kegiatan belajar mengajar dan mempermudah dalam penyampaian

materi yang akan di ajarkan.

7. Menurut Bapak/lbu apakah media pembelajaran dapat memberikan

kontribusi dalam proses belajar mengajar ekonomi?

Jawaban:

Ya. Media pembelajaran mempermudah saya dalam penyampaian materi

pelajaran.

8. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah Bapak/lbu selalu mengadakan

evaluasi?

Jawaban:

Ya. Saya selalu melakukan evaluasi dengan mengadakan ulangan harian.

9. Bagaimanakah upaya Bapak/lbu dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Jawaban:

Dengan cara memberikan latihan setiap akhir kompetensi dan mengadakan

remedial apabila ada nilai siswa yang belum kompeten.

10. Apakah ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar siswa?

Jawaban:

Ya. Ada keterlibatan orang tua dalam proses belajar siswa.

Pertanyaan untuk guru yang tidak menggunakan media pembelajaran!

11. Apakah alasan Bapak/lbu tidak menggunakan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar?

Jawaban:

Page 115: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Karena adanya keterbatasan dalam penyediaan sarana dana prasarana dan

karena keterkaitan dengan materi ekonomi yang tidak mengharuskan untuk

menggunakan media pembelajaran.

12. Apakah Bapak/Ibu tidak menggunakan media pembelajaran pada materi­

materi tertentu atau pada semua materi pelajaran?

Jawaban:

Saya tidak menggunakan media pembelajaran pada materi-materi tertentu

saja bukan pada semua materi pelajaran.

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala bagi Bapak/Ibu untuk

menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Kyang menjadi kendala bagi saya adalah keterbatasan waktu yang ada yang

telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

14. Apakah ada keharusan atau dorongan dari Kepala sekolah atau Para guru

terhadap Bapak/Ibu untuk menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Ada. Tentu ada keharusan bahkan dorongan untuk menggunakan media

pembelajaran.

15. Apakah ada keinginan dari diri Bapak/lbu sendiri untuk menggunakan

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?

Jawaban:

Ada. Saya juga ingin menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar, biarpun media yang paling sederhana sekalipun.

16. Mampukah Bapak/Ibu menggunakan atau memanfaatkan secara efektif

media pembelajaran yang tersedia di sekolah?

Jawaban:

Mampu. Saya mampu menggunakan secara efektif media pembelajaran

yang tersedia di sekolah.

17. Pemahkah Bapak/Ibu mencoba membuat sendiri media pembelajaran yang

sederhana untuk membantu proses belajar mengajar?

Page 116: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Belum pernah.

18. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan dalam meningkatkan

motivasi dan partisipasi belajar siswa?

Jawaban:

Upaya-upaya yang saya lakukan adalah mengupayakan agar tidak terlalu

tegang dalam kegiatan belajar mengajar karena siswa tidak begitu suka

kalau guru serius. Juga dengan memperbanyak memberikan latihan atau

tugas.

19. Apakah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, walaupun tidak

menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Ya. Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar walaupun tidak

menggunakan media pembelajaran sekalipun.

20. Apakah Bapak/Ibu sudah merasa cukup puas dengan kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan media pembelajaran?

Jawaban:

Belum. Saya belum begitu puas dengan kegiatan belajar mengajar yang

tidak menggunakan media pembelajaran, karena saya juga ingin

menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar saya supaya lebih

menyenangkan dan tujuan-tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah dan

cepat.

Page 117: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

MEDIA PEMBELAJARAN DI Y AY ASAN PENDIDIKAN DUA MEI

CIPUTAT TANGERANG

Page 118: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

,RANG JUDULBUKU TEMP AT TERBIT PE NE RB IT

T AHUN TERBIT Rahman I Psikologi Suatu Pengantar I Jakarta, Kencana, 2004

' Muhbib (Dalam Perspektiflslam) b

zhari

iin

Psikologi Umum Perkembangannya

Teori Belajar Pembelajaran

dan I Jakarta, Teraju Mizan, 2004

dan I Jakarta, UHAMKA Press, 2003

'· Sadiman I Media Pendidikan I Jakarta, PT. Raja (Pengeitian, Pengembangan Grafindo Persada, 2007 dan Pemanfaatannya)

r & M. I Media Pendidikan ddin

J akaita, Ciputat Pers, 2006

Valgito

Mulyana

mas

Psikologi Sosial I Y ogyakai·ta, Andi Offset, 2007

Metodologi Penelitian I Bandung, PT. Remaja Kualitatif (Paradigma Baru Rosdakarya, 2003 Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya)

Interaksi Belajar Mengajar I Jakarta, Depdiknas, 2003

BAB/ HALAMAN

SIFAT KUTIPAN

Bab 2/h. 15 I Tidak langsung

Bab 2/h. 15 Bab 2/h. 18

Bab 2/h. 34

Bab 2/h. 30 Bab 2/h. 31 Bab 2/h. 34

Bab 2/h. 31 Bab 2/h. 32 Bab 2/h. 37 Bab2/h. 44

Bab 2/h. 15 Bab 2/h. 19

Bab 3/h. 47 Bab 3/h. 47

Bab 2/h. 22 Bab 2/h. 32

Tidak lai1gsung Langsung

Tidak langsung

Langsung Lang sung

Tidak langsung

Tidak langsung Langsung Langsung

Tidak langsung

Tidak langsung Tidak langsung

Tidal( langsung Langsung

Tidak langsung Langsung

KETERANGAN

//'

/,_P--

·--" -,,,,/

/_,..? _,,,

.~_,., ...... )-•

~/,_

~~,.,

~--'·

Page 119: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

oau ,t.,111 • ..,.J .L....o ..... ~ .. o ..... -·--o

. Leavitt I Psikologi Manajemen I Jakarta, Erlangga, 1997 I Bab 2/h. 15 Tidak langsung I .~·

Putong I Pengantar Ekonomi Mikro I Jakarta, Ghalia I

Bab 2/h. 29 Langsung danMakro Indonesia, 2002 Bab 2/h. 29 Tidak langsung I ____.,,_.JP •

. Chaplin I Dictionary of Psychology I Jakarta, PT. Raja Bab 2/h. 16 Langsung I Grafindo Persada, 2000 Bab 2/h. 19 Langsw1g

______ ,..,"-~--? .

in I Psikologi Komunikasi I Bandung, PT. Remaja Bab 2/h. 15 Tidak langsung I .~-n Rordakarya, 2000

Moleong I Metodologi Penelitian I Bandung, PT. Remaja Bab 3/h. 47 I Langsung I ,r.

Kualitatif Rosdakarya, 1997 ~

t& Pengantar Teori Mikro Jakruta, Lembaga Bab 2/h. 29

I Langsung

I ___..,........ ... ~ ta Ekonomi Penelitian UIN Jakarta Bab 2/h. 30 Langsung !in & UIN Jakarta Press,

2007

et E. Bell I Belajar dan Membelajarkan I Jakarta, PT. Raja Bab 2/h. 33 I Langsung I ~.)-

Grafindo Persada, 1994

;uf Sabri I Pengantar Psikologi Umum Jakarta, Pedoman Ilmu Bab 2/h. 15 Tidak langsung I .~-dan Perkembanagnnya Jaya, 1993

uih I Ilmu Pendidikan Teoritis dan Bandung, PT. Remaja I Bab 2/h. 23 I Langsung I "__,__,.. Roadakarya, 1995

---· ito Praktis

fazir I Metode Penelitian I Jakarta, Ghalia I Bab 3/h. 50 I Langsung I ·------''}-- . Indonesia, 1988

Page 120: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

IV11111a.i.1. l ..._ -~~~---·

dan Pengaruhnya Terhadap I Jurusan l:'en0101Kan I .uuv ... , .._ .... ..., ,

Kinerja Pembelajaran IPS, 2007 Sosiologi di MA Jam'iyyah Pondok Aren Tangerang

khan I Proposal Penelitian Bahasa Jakaiia, Cell Jakaiia, I Bab 3/h. 48 I Tidak langsung I . ..--~ _......,·.:. -

dan Sastra 2007

rr Syah I Psikologi Belajar Jakai"ta, Logos, 1999 I Bab l/h. 1 Bab 2/h. 22

Langsung Tidak langsung I

____ .--~ .,,-<' .

La!llalik I Kurikulum dan Pembelajaran Bab 2/h. 35 Langsung I _ ____,..,-"

!a!llalik I Pendidikan Guru Jakaiia, Bumi Aksara, Bab l/h. 4 Tidak langsung I ------.J~' ·'

Berdasarkan Pendekatan 2006 Kompetensi

la!llalik I Perencanaan Pengajaran J akma, Bumi Aksara, Bab 2/h. 26 Tidak langsung Berdasarkan Pendekatai1 2003 Bab 2/h. 35 Tidak lai1gsung I ~-·

Sistem

Strategi Belajar Mengajar Bandung, PT. Refika Bab l/h. 2 Tidak lai1gstmg I ____ ...,,..;.- ~

ihman& I Melalui Penana!llan Konsep Aditama, 20070 Bab l/h. 3 Tidak langsung

:y Sutikno Umum dan Konsep Islam Bab 2/h. 22 Tidak lai1gsung Bab 2/h. 31 Tidak langsung Bab 2/h. 41 Tidak langsung Bab 2/h. 42 Langsung

Jlis / Ilmu Pendidikan Isla!ll I Jakaiia, Kalam Mulia, Bab 2/h. 33 Langsung I ____ __,..__,,_,.,1-- -

1994 Bab 2/h. 39 Langsung

Atkinson I Pengantai· Psikologi / Jakarta, Erlangga, 2003 Bab 2/h. 15 Tidak langsung 1 ~~ -

Page 121: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

1L J. ~ .... ,._

Ke guru an I Aksara, 1989 I oau ,L,,111. J 1 ,L....!'-"'"LLbLl,_*"O

Bab 2/h. 36 Tidak hmgsung I ------Bab 2/h. 37 Langsung

1A.M. I Interaksi dan Motivasi I Jakarta, PT. Raj a I Bab l/h. 4 Tidak langsung Belajar Mengajar Grafindo Persada, 2003 Bab 2/h. 23 Tidak langsung I ~~'·

Bab 2/h. 24 Tidak langsung Bab 2/h. 27 Tidak langsung Bab 2/h. 34 Langsung Bab 2/h. 41 Tidak langsung

saroh I Persepsi Siswa Tentang Jakarta, Perpustakaan

I Bab 2/h. 20 Langsung I v-<' •

-----Kepribadian Gum Jurusan Pendidikan Bab 2/h. 21 Lang sung Hubungannya dengan Hasil !PS, 2007 Belajar !PS Kelas VIII MTs Al-Mukhsin

111 I Prosedur Penelitian (Suatu Jakarta, Rineka Cipta, I Bab 3/h. 50 I Langsung I _______.,,,, . ) Pendekatan Praktek) 2002

tyusun I Karnus Besar Bahasa Jakarta, Balai Pustaka, Bab 2/h. 14 Langsung

?us at Indonesia 2002 Bab 2/h. 31 Langsung I ~'-Bab 2/h. 36 Tidak langsung Bab 2/h. 43 Langsung

visi I Buku Pedoman PPKT J Jakarta, 2008 I Bab 2/h. 28 I Tidaklangsung I ____.,.,...._;- ~

nPPKT Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah

/inkel I Psikologi Pengajaran I Jakarta, Grasindo, 1996 I Bab 2/h. 17 Tidak langsw1g I Bab 2/h. 36 Tidak langsung

______ .µ .....

Bab 2/h. 40 Tidak langsung

Page 122: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Pendidikan I I .uuu .:.,,1 .u .. _, •

Bab 2/h. 36 Bab 2/h. 39

1i !ska I Psikologi Pengantar Jakarta, Kizi Brother's, Bab 2/h. 15 Pemahaman Diri dan 2006 Bab 2/h. 18 Lingkungan Bab 2/h. 21

~ ---·- --·--o·~ ._.

Tidak langsung I _, ,_,,...,,.' ~

.--~ Tidak langsung

Tidak langsung Langsung I .--------·-"' Langsung

Jakarta, 22 Desember 2008

Pembimbing/Penguji Reforensi

51/f-Yudhi Munadi, M. Ag NIP. 150 289 434

Page 123: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Nomor Lampiran Hal

Kepada Yth: Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta Di Tempat

Jakarta, 24 Maret 2008

;

Assalamu A '/aikum, wr. wb '~ Salam sejahtera saya sampaikan semoga Bapak selalu dalam lindungan ATlah SWT. dan selalu diberikan kemudahan lahir batin dalam menjalankan aktivitas duniawi dan uld1rawi. Amin ya rabbal 'alamin. Selanjutnya saya yang bertandatangan dibawah ini adalah:

Nama NIM Jurusan/Smt Program

: Faisal : 104015000582 : Pendidikan IPSNIJI : s 1

Bennaksud mengajukan proposal skripsi berjudul : " PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (Studi Kasus di SMP Dua Mei Ciputat Tangerang)" Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan:

1. Out line 2. BAB I, BAB II, BAB III 3. Daftar Pustaka Sementara

Demikianlah surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak saya ucapkan terima kasih. Wassa/amu A/aikwn, wr. wb

Drs. H. Nurochim, M. NIP. 050 046 643

Pemohon 1

~oJ!~6 ·-:s .

<aisal ~ -- . NIM. 104015000582

Page 124: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

IH~PARTl~Ml~N AGAMA UNlVERSITAS ISLAJVI NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

F'AKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

omor 95, Ciputat 15412, Indonesia Teip. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-2;) ?443328

Email : [email protected]

Nomor Lamp. Ha I

~ -----·'!!--· •Un. 01/F.1/KM.01.3i8JV 12008 Jakarta, 7 Juli 2008 • Abstraks1/0utline • BIMBINGAN SKRIPSI

Kepada Yth Yudhi Munadi, M.Ag Pembimbing Skripsi "akultas llmu Tarb'yah C::a 1 l~eg':' ua.1 Uil'< Syarif Hid3yatullah

Jakarta.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1/11 (materi/teknis) penulisan skripsi mal1asiswa•

Nama Faisal

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

104015000582

Pendidikan IPS

Viii

Persepsi C3uru ekonomi terhadap urgensi media pembebjar;in di kelas (study kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Cirutat Tangerang)

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 24 Maret 2008 dengan abstrak/outline, sebagaimana terlampir. ~.~eskipun demikian Pembimbing berhak untuk mengubilh judul tersebut bila dipandan(J t!dak /ku.rang sesuai.

Bimbingan skripsi ini diharapkan se:esai dalam wc:ktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan beriku'nya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sar ia Saudara. kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'a/ailwm wr.wb.

a.n. Dekan

Tembusari. 1. Dekan FITK 2. MahasiswaYbs

Page 125: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

Nomor Lamp. Ha I

DEPARTEMEN A GAMA UNIVERSITAS iSLA!\1. NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN Y.EGURUAN

Telp. · : (62 21) 7443328, 740192.i, Fax. (62-2 i) 7443311

Email : [email protected]

: Un. 01/F.1/KM.01 3;J0/ /2008 · Outline/Proposal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada 'Ith: Kepala Yayasan Pendid1kan Dua Mei di Tempat

Assalamu'a/aikum wr. Wb .

Dengan hormat kami sampaikan ba'1wa.

Narna

NIM

Jurusan

Semester

Faisal

10401500(582

Pcndidikan IPS

VIII

Jakarta, 7 Juli 2008

Judul Skripsi Persepsi Guru ek•Jnorni terhadap urgensi media pernjelajaran di kelas (study kasus di Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputal Tangerang)

adalah benar mahasiswa Fakultas i'mu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang rnenyusun skripsi. dan akan rnengadakan penelitian (rise\) di instansi/sekolah yang Saudara pim~in.

Untuk itu kami mohon Sauda: a dapat mengizinkan mahasiswa terse,but melaksanakan penelitian dimaksc J

Alas perhat1c 11 dan bantuan Saudara. kam1 ucapkan terirna kasih.

Wassalamu'a/aikum wr wb

Tem/Jusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Oekan 81dang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 126: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

ornor 95, Ciputat 15412, Indonesia

Te\p. : (62-21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 7443328

Email : [email protected],id

Nomor Lamp. Hal

: Un. 01/F 1/KM.01 31GrJ72008 : Instrument Riset :WAWANCARA

Kepada Yth: Kepala Yayasan Pendidikan Dua Mei di Tempat

Assalamu'a/aikum wr. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nam a

NIM

Faisal

104015000582

Pendidikan IPS

IX

Jakarta, 16 Juli 2008

Jurusan

Semester

Judul Skripsi Persepsi guru ekonomi terhadap urgensi media pembelajaran di kelas (studi kasus di SMP Dua Mei Ciputat Tangerang).

adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan Wawancara di instansi/sekolah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon bantuan Saudara terhadap mahasiswa tersebut dalam melaksa.nakan penelitian dimaksud.

Alas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik

Page 127: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

YAYASAN PENDIDIKAN DUA MEI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

(TERAKREDITASI) JI. H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih, Ciputat - Tangerang Telp. (021) 7490034, 74707557

SURAT KETERANGAN Nomor : iDo,5 /SMP/YPDM/VH/2008

ang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Dua Mei

iputat Timur Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dengan ini menerangkan bahwa :

Nama

NJM

Jurusan

Semester

: FAISAL

: 104015000582

: Pendidikan IPS

: VIII

;audara/i tersebut di atas adalah benar telah melaksanakan penelitian di sekolah kami, sebagai

;yarat untuk melengkapi bahan skripsi, dengan judul:

"PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA PE!VIBELAJARAN DI KELAS(STUDIKASUSDIYAYASANPENDIDIKANDUAMEICIPUTATTANGERANG)"

Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sesuai dengan keperluan.

t, 11 Agustus 2008 ekolah,

Page 128: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

YAYASAN PENDIDIKAN DUA MEI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

(TERAKREDITASI) JI. H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih, Ciputat-Tangerang Telp. (021) 7490034, 74707557

SURAT KETERANGAN No: 160 I SMA I YPDMI Vlll / 2008

Yang bertanda tangan di bawab ini :

Nama

No.NIP/NPK

Jabatan

Tempat Tugas

Dengan ini menerangkan babwa :

Nama

NIM

Jurusan

Semester

: Yayat Ruhiat, S.Pd

: Kepala Sekolah

: SMA Dua Mei Ciputat

:FAISAL

: 104015000582

: Pendidikan IPS

: VIII

Nama Mahasiswa tersebut di atas telah mengadakan riset untuk persyaratan

pembuatan skripsi dengan judul " PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS (STUDI KASUS DI

YAYASAN PENDIDIKAN DUA MEI CIPUTAT TANGERANG)"

Pada 22 Juli - 22 Agustus 2008.

Demikian surat keterangan ini di buat agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Page 129: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

BIODATA PENULIS

Faisal lahir di Lueng Putu Kee. Bandar Baru Kab. Pidie

Jaya, Aceh 4 Oktober 1986. menamatkan pendidikan tinggi

di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS)

Konsentrasi Ekonomi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah tahun 2009. Sebelum menyelesaikan

pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis

juga menamatkan beberapa pendidikan formal di jenjang sebelumnya, di SD

Negeri Teupin Jangat Aceh tahun 1998, di MTsN Gelumpang Minyeuk Aceh

tahun 2001, dan di MAK Negeri Banda Aceh tahun 2004.

Faisal adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan, Bapak

Muhammad Thaib dan Ibu Rohani Mahmud. Beliaulah yang telah mendidik dan

menghaluskan budi pekerti penulis melalui sikap, ajaran, dan nasihat-nasihat yang

bijak. Do'a penulis: "Semoga pendidikan budi pekerti yang mereka tanamkan

kepada penulis sejak kecil hingga dewasa akan berbalas rahmat Allah SWT di

sisi-Nya kelak". Terima kasih juga buat Kakakku Safrina, Abang Putra Irawan,

Abang Fakhrizal, Kakak Herawati, Keponakan Oom Sikembar Riyath-Faiyath dan

Almarhumah Adinda tercinta Zahara Fauna yang selalu memberikan semangat dan

keceriaan dalam sehari-harinya.

Karya ilmiah ini adalah tulisan pertama dari penulis berupa skripsi yang

diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan guna memenuhi syarat

dalam mencapai gelar sarjana strata satu dengan judul: "Persepsi Guru Ekonomi

Terhadap Urgensi Media Pembelajaran di Ke/as (Study Kasus di Yayasan

Pendidikan Dua Mei Ciputat Tangerang) ".

Page 130: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

SELAYANG PANDANG About P.IPS 2004

Lo tau nggak sich apa itu JPS .... ? bukan Ikatan Pensiunan Supervisi, bukan Ieuw Preman Sableng, bukan Ikatan Perjaka Super, dan bukan Iiih Paan Sich? dan seabreg istilah lainnya yang kamu-kamu berikan atas diri kami. Kamu udah tau, ragu-ragu atau boro-boro tau? Kaya'a kenalpun rasanya nggak dengan eksistensi kami di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tercinta ini yang basecamp' a terletak di lantai 5 gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dan bila dilihat dari kaca matanya "Sherlock Holmes" bersebelahan dengan Jurusan KI-Manajemen Pendidikan.

Kalo kamu belum tau? nah, kamu boleh coba dehh simak about our stories. IPS atau lengkap'a P.IPS, merupakan kepanjangan dari Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Konsentrasi Ekonomi tahun angkatan 2004. Kami merupakan deportasi dari Jurusan KI-Supervisi Pendidikan, kalang kabut sich pas da desas-desus mo di deportasi (kaya TKI ato TKW di negeri jiran ja ... ), da juga yang nyantai-nyantai aja, Adem ayem. But, akhirnya kami di deportasi juga ke Jurusan P.JPS tercinta ini. Jurusan baru, mata kuliah baru 'n Kajur baru dibawah asuhan Kajur P.JPS yang Guanteng, keTche dan Pinter AbizT "Drs. H. NUROCIDM, MM''. Yes ... we can.

Dengan dukungan sarana, tempat dan kelas permanen yang sangat strategis (buat Godain kaMiu ... ). Kami senantiasa berbahagia dan berprestasi serta berusaha membuktikan keperkasaan kami dalam berbagai Event dan Games dibidang Science, sport 'n art. Kami punya Qori-Qoriah, aTlet Futsal, Tabib belum bersertifikat, Mantan pResiden ke2 'N Duet Maut (ZAHRA, IY AM 'n BUIS).

Dalam perKuliahan da HARDI yang bertindak sbagai kepala suku yang senantiasa bijaksana dan berbesar hati kalo Qta-Qta berisik, ZAHRA yang slalu angkat tangan + nunjuk loteng pas Dosen nanya (Doi jg slalu jadi panutan temen­temen), CHOINK yg jadi bodyguard kelas senantiasa menjaga UMA Y NYING­NYING biar gak tawa ngakak, da jg YULI ratu jampang yang doyan banget makan. Setiap hari slalu terdengar suara merdu dari MAHFOET PREDL Y yg berduet dgn SARAH PERSSIK, JPS 04/05 ternyata kelas terkaya karna punya juragan MARTABAK BANGKA OOM SAINAN dan BAIDA WI "raja" RUMAH MAKAN, dan keuntungan dari semua'a dipegang oleh MARJY AM "si tangan basah" NISW AN. Lalu da juga Raja dan Ratu Cabul yakni AKI ADI dan NY AI NANA serta biang terlambat yakni IPAY 'Pak' GURU OLAH RAGA dan dihebohkan oleh RENI DARATISTA yang ditentang oleh BAMBANG IRAMA yang berselingkuh dengan model cuci UCI TARMINAH serta ada juga petinju dari sasana IMAN BOXING yang terkenal dengan ketok mejik'a dengan julukan TABIB dan dipromotori oleh DWI RINGGO. Lalu da penampakan dari si HARIS TUYUL MILENIUM yang menghuni lemari MBAH DUKUN AGUS sijin tidur. Belom lagi A YU BUIS yang tidak pernah lepas dari pentol dan cermin, GILANG manusia jangkung yang suka minta digOdain ma LUKE. Oiya JPS 04/05 jg da penampakan dari makhluk serupa tapi tak sama sikembar ADE 'n DEDE yg slalu diketawain FADHIL NGIK-NGIK, selain itu JPS 04/05 punya kelebihan dibidang Islami !ho, Qta tidak pernah meninggalkan ajaran ALLAH seperti TOEPAN yang selalu SIAM, kata'a sich itu sekalian sambil diet. Ternyata JPS 04/05 bener2X

Page 131: PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP URGENSI MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9140/1/FAISAL... · Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi

nyenengin lho, bukti'a mantan presiden RI yang ke2 KAKEK HARTO jauh2X dari cendana nyempatin waktunya tuk bisa belajar bareng2X ma ana!c2X IPS 04105. Dan yang t'akhir and the only one da FAISAL GANTENG (whatever ... ).

Seakan waktu begitu cepat berlalu, tanpa Qta sadari kini Qta akan mengemas koper Qta dari lingkungan yg telah Qta bina selama 48 Purnama ini. Waktu yg singkat itu telah menggoreskan beribu kenangan suka maupun duka di mata Qta, Begitu cepatkab semua ini berlalu? (Ssstt ... jangan percaya, lagi putus cinta tuch).

Inilah sepenggal kisah yang dapat penulis ungkapkan About P.IPS 04/05 dan mohon maaf apabila ada kata dan tulisan yang menyinggung temen-temen. Semua'a pasti pernah bikin kesalahan, salah ngomong, salah colek, salah tingkah alias Ge-Er, salah sangka, salahjawaban pas UTS/UAS, poko'a apapun kesalahan itu bakal jadi kenangan ManieZ dan ;ga pernah bikin Qta jadi bercerai berai. Seiring dengan berjalannya waktu, Semoga Qta dapat meraih impian yang dicita­citakan. Semoga sukses, jangan lupa telepon-telepon, keep kompak 'en selamat menempuh hidup baru .. ,.,,@*#$56&:**

Akhirul kalam ..... bukan perpisahan yang Qta tangisi dan bukan pertemuan yang Qta sesali, Truz aPa doNg ... ?!? (BinguNg) Entahlah NyeEe ... Aaamiiiiiiiiiiiiiiiiiiinn

By: Faisal