persaingan pasar sempurna
DESCRIPTION
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi, dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah.TRANSCRIPT
PERSAINGAN PASAR SEMPURNA
A. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi,
dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi
bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar berfungsi
sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga pemerintahan.
Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku bisnis
(produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka tidak mungkin
suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen bersaing merebut
konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu, pasar mempunyai berbagai
bentuk struktur yang mempunyai hukumnya sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh dan
menentukan tinggi rendahnya harga yang akan terjadi.
Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan yang
dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan demikian,
konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan jasa yang dibutuhkannya.
Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga dikelompokkan menjadi pasar domestic
pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini
sangat penting dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat
keputusan di bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para pelaku
ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi bersaing yang andal untuk mencapai
tujuan bisnisnya.
Pada dasarnya pasar persaingan sempurna PPS tidak mengenal kompetisi antar
perusahaan karena kesempurnaan yang dimilikinya baikdari sisi produk, penjual,pembeli,
maupun informasi yang dimiliki pembeli dan penjual. Pada PPS semua variabel ekonomi
terutam harga tentang harga (price) ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar,
dan bukan tindakan dari perusahaan. Lain lagi pada pasar global, cukup kompetitif perusahaan
satu dalam menentukan produksinya masih menunggu reaksi dari perusahaan lain. Jadi
kebijakan-kebijakan perusahaan dilakukan dengan pertimbangan keberdaan perusahaan lain.
Keberadaan PPS secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun
demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep PPS dalam arti, variabel harga
ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar.
Kajian teori banyak menyebutkan bahwa PPS identik dengan pasar persaingan
murni(pure competition). Persangan murni penekanannya hanya pada situasi tanpa adanya
monopoli sama sekali. Sedangkan pada PPS penekanannya pada mobilitas sumber daya dan
pengetahuan yang sempurna baik pada pembel mapu penjual. Misalnya adanya inovasi teknologi
perusahaan, maka perusahaan lain segera mengetahuinya. Secara substansi sebenarnya sama.
Atas dasar keadaan inilah, maka ekonomi sering menggunakan PPS daripda pasar murni
sehingga dari persyaratan yang ada PPS mempunyai beberapa ciri .
B. Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan
setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar.
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:
1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product). Produk
yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa
perlu mengetahui siapa produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect
knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna
tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan
harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively output).
Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah output
seluruh perusahaan dalam industry.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price
taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang
harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4
persyaratan :
Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan
mencapai keadaan yang peling optimal.
Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang
digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan
harga jual.
Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut
juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika uang
dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative.
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi,
karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.
C. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
1. Jumlah penjual dan pembeli banyak, satu-satunya komponen yang dikuasainya hanyalah
kuantitas barang, karena sering penjual maupun pembeli tidak bisa mempengaruhi harga.
Penjual hanya sebagai pengambil harga(price taker),misalnya ada satu penjual barang yang
dijual sedikit, maka jumlah sedikit ini tidak akan menjadikan harga naik sesuai dengan hukum
permintaan. Hal ini disebabkan karena’sedikit’ jumlah barang tersebut masih kalah banyak
secara keseluruhan dengan barang yang ada dipasar. Jadi pengganti (substitusi) jumlah barang
yang pembeli dan/atau penjual adalah sangat banyak. Jumlah penjual dan pembeli banyak,
sehingga tiap penjual dan tiap pembeli hanya menjual dan membeli sebagian kecil saja dari
jumlah barang yang ada di pasar, perubahan barang yang dijual atau dibeli masing-masing tidak
dapat mempengaruhi harga pasar.
2. Barang homogen, yang dimaksud homogen adalah barang yang sama diproduksi oleh
produsen lain. Sifat barangnya adalah substitusi sempurna dalam arti pergantian barang ke
barang lain yang sejenis tidak menjadikan masalah pembeli. Standarisasi produk telah jelas dan
diketahui secara bersama di pasar. Produk yang ada di pasar dengan yang ada di perusahaan
berbeda. Pembeli dalam menentukan pilihannya (preference) dalam keadaan indifferen, artinya
konsumen sama-sama menyukai produk dari perusahaan satu maupun perusahaan lainnya,
seperti beras, gula pasir, dan sebagainya. Jadi barang yang diproduksi satu perusahaan
merupakan barang substitusi sempurna.
3. Mobilitas sumberdaya sempurna, artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan
mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang lebih menguntungkan. Adanya kebebasan
keluar masuk industry (free entry da free exit) baik bagi pembeli maupun penjual. Jika penjual
merasa lebih untung untuk pindah, tidak menjadi suatu persoalan da bahkan usaha baru tersebut
ditutup Karen atidak menguntungkan. Kebebasa usaha inila menjadi jaminan untuk melakukan
wirausaha apa saja yang dapat memperoleh keuntungan.
4. Pengetahuanpembeli dan penjual sama (Perfepck knowledge), Perfeck knowledge artinya
semua penjual da pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna atau memperoleh informasi
yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk harga pasar yang terjadi, sehingga; (i) tidak ada
penjual yang menjual dengan harga yang lebih renda daripada harga pasar; (ii) tidak ada
pembelli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi dan (iii) tidak ada sumberdaya yang
digunakan untuk memproduksi usaha produksi yang kurang menguntungkan daripada yang lain.
D. Prinsip-prinsip persaingan sempurna
Prinsip dasar profit maximization dari segi out put ialah;selama tambahan revenue dari
ekspansi perusahaan (marginal cost) ,perusahaan tetap ekspansi menambah produksi.perusahaan
tidak akan menambah produksi bila marginal cost dari ekspansi lebih besar di bandingkan
dengan marginal revenue dari ekspansi. Profit adalah selisih antara revenue dan biaya. Misalnya,
untuk satu perusahaan yang memproduksi kayu dengan harga pasar 200 per meter kubik,
marginal revenue untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200. Pemilik perusahaan akan
menaikkan produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap tambahan satu kubik kurang dari
200.bila marginal cost lebih besar dari 200, perusahaan akan menambah produksi.
Untuk profit maximization dari segi penggunaan input, selama kenaikan penggunaan
input (factor produksi) dalam proses produksi menambah revenue lebih besar dari cost, kenaikan
tersebut akan menambah profit perusahaan. Bila kenaikan input menambah cost lebih besar
besar dari revenue,kenaikan tersebut akan menurunkan input. Jadi,perusahaan akan memilih
tingkat pengunaan input di mana tambahan revenue akibat tambahan satu unit input (marginal
revenue product / MRP) sama dengan tambahan biaya akibat tanbahan satu unit input (marginal
factor cost /MFC). Karena pada persaingan sempurna harga di tetapkan pasar, berarti marginal
factor cost dari input sama dengan harga. Misalnya , suatu perusahaan dapat menyewa tenaga
kerja (labor/ L) dengan biaya 10 perjam atau 80 perhari (untuk 8 jam). Perusahaan akan
meningkatkan penggunaan tenaga kerja selama setiap tambahan , L akan menigkatkan revenue
lebih besar dari 80 perhari. Perusahaan tidak akan menambah jumlah labor (L)bila kenaikan satu
Lhanya menambahkan semua input. MRP harus sama dengan harga untuk memaksimumkan
profit. Profit di sini adalah pure economic profit,yakni return di atas semua cost termasuk
implicit cost.
E. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan (i) cara
menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal, (ii) cara menghitung hasil penjualan
total, penjualan rata-rata dan penjualn marginal, dan (iii) menunjukan caranya sesuatu
perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dirumuskan
dua cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan.
1. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan
dengan dua cara berikut:
- Membandingkan hasil penjuala total dengan biaya total
- Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya
marginal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan
hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan
total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai
maksimum apabila perbedaan antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang
pertama ini keunntungan yan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antra hasil
penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan
biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana hasil
penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau MR=MC. Suatu perusahaan
akan menambah keuntungan apabila menambah produksi pada ketika MR>MC yaitu hasil
penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan
produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila
MR < MC, mengurangi produksi dan mpenjualan akan menambah untung. Maka keuntungan
maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR=MC berlaku.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dibuat contoh
angka untuk menunjukan kedua cara untuk menentukan pemaksimum keuntungan oleh suatu
perusahaan.
2. Maksimum Profit dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, perusahaan persaingan sempurna (sama seperti perusahaan
lainnya) mempunyai dua macam cost (biaya), yakni fiksel cost dn variable cost. Dalam jangka
pendek, perusahaan harus memutuskan apakah tetap berproduksi atau tidak. Bila tetap
berproduksi, berapa tingkat output yang tepat ( tingkat harga pasarnya sendiri ditetapkan pasar).
Bila perusahaan telah memeutuskan untuk produksi, mak produksi akan ditingkatkan sepanjang
marginal revenue (harga) melampaui marginal cost. Hal ini terlihat pada gerafik dibawah.
Misalkan, harga equilibrium pasar (atau MR) = 10 per unit. MR=MC pada titik E pada saat Q =
600. Perusahaan tidakakan produksi kurang dari 600 unit output. Hal ini disebabkan bila Q
kurang dari 600, setiap tambahan Q akan menambah revenue sebesar 10, sementara karena MC
lebih kecil dari 10 untuk tambahan ini, maka biaya produksi lebih kecil dari tambahan revenue.
Sehingga selama Q dibawah 600, tambahan output akan menambah profit. Peerusahaan juga
tidak akan berproduksi lebih dari 600 karena diatas 600, setiap tambahan output (Q) akan
menambah cost lebih dari 10 (karena MC leih dari 10) seingga tambahan output malah kan
mengurangi profit. Maksimisasi profit terjadi pada saat Q= 600. Dari grafik terlihat bahwa ATC
pada saat Q=600 adalah 8 per unit. Jadi, total cost produksi adalah: 8*600=4800. Total revenue
adalah 10* 600=6000. Perkiraan profit maksimum adlah 6000-4800=1200. Bila harga diatas 10,
maka kurva demand perusahaan akan naik sehingga tingkat output yang dapat memaksimumkan
profit akan naik, perusahaan akan menaikan output. Bila harg turun, produksi akan turun. Jadi,
harga bergerak terbalik dibanding output. Profit atau minimum loss. Profit dan loss tergantung
pada posisi harga relative trhadap ATC. Sepanjang harga > cost, ada shortrun profit. Bila harga
> cost, ada loss.
3. Pemaksimuman Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, semua input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap stage
perencanaan sebelum perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini perusahaan akan
memutuskan fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun (misalnya jumlah optimal dari
fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap berusaha memaksimumkan profit.
Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output akan naik selama MR < MC. Maksimum
profit tercapai bila MR = MC.
Equilibirium Maksiminasi Profit
Dari grafik dibawah LMC adalah long-run average cost dan long-run marginal cost.
Kurva demamd (D) menunjukkna harga pasar equilibirium (Po) dimana D = MR.
selama harga lebih besar dari long-run average cost (LAC), profit perusahaan masih
ada. Jadi, output antara Xo dan X1 menghasilkan profit. Tingkat output ini sering
disebut sebagai break-event point. Profit maksimum tercapai pada titik S dimana MR
=LMC,dimana output adalah Xm. Perusahaan tidak akan berproduksi pada titik M
Karen disini MR lebih besar dari MC, jadi perusaaan bisa tetap dapat untung bila terus
berproduksi. Total revenue adalah harga F output (area 0 Po S Xm). Total cost adalah
AC F output (area 0 Co RXm).Total profit adalah total revenue dikurangi total cost atau
area CoPoSR. Secara singkat, perusahaan akan merencanakan untuk beroperasi pada
skala dimana LMC sama dengan harga. Sudah tentu bila harga pasar berubah,
skalanya berubah pul. Jadi, kurva suplay jangka panjang perusahaan adalah kurva
marginal cost jangka panjang.
Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya
antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi sebelum menerangkan kebaikan dari pasar
persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep
efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua
syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan
adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi
berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang
paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit.
Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua,
industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang
paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah.
Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya
dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi
yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif: Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak,
perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan
ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi
sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat
berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi
barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus
dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara
ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan
diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang
perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan
untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling
minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah
dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perushaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya
adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam
jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya
marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga
mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
Kebebasan bertindak dan memilih Persaingan sempurna menghindari
wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada
umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih
pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan
dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang
diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor
produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang
menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk
menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan
untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat
mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai
kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam
menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-
keburukan antara lain :
1) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang
kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab
itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun
pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-
perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan
dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk
melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena
perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan
untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat
mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2) Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu
menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya
mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya
merugikan.
3) Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama,
konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
4) Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda.
Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin
dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan
teknologi dan inovasi.
5) Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu
dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-
sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan
sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan
sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk
kepentingan golongan kaya.
Kesimpulan
1. Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar
dari barang yang diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat
bentuk: (i) pasar persaingan sempurna,(ii) monopoli, (iii) persaingan monopoli
(iv).
2. Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang ideal karena
mempunyai ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri
utama persaingan sempurna adalah: pembeli harga, mudah ke luar
masuk,menghasilkan barang serupa (identical/homogenous), banyak perusahaan
dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.
3. Keberadaan pasar persaingan sempurna secara realitas tidak ada, karena ia
hanya ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada
konsep pasar persaingan sempurna dalam arti, variabel harga ditentukan oleh
kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar.