permanganometri.pptx
TRANSCRIPT
Kompleksiometri dan Presipitasi
Dewi Zuliana O /24030114120053Gian Restu P /24030114130069Nabilah Safira /24030114140079Rissa Karismawati /24030114120062Wahyudi /24030114130073
Present by
Percobaan VPermanganometri
Rahma Wati /24030114120030Ita Redianingsih /24030114120029Nikhayatul Qibtiyah /24030114120054Eva Liyana /24030114120045Nashichatul L. /24030114120063Wahyudi /24030114130073
Asisten :Katerina J.K.W. /24030112130057
Present byKelompok VI
Tujuan PercobaanMembuat larutan standart permanganat dengan Na Oksalat dan melakukan standardisasi larutan permanganat, menentukan kadar besi sebagai besi (II), memahami reaksi-reaksi reduksi dan oksidasi dengan kalium permanganat, sebagai dasar analisis dan mempelajari aplikasi reaksi redoks hidrogen peroksida dengan permanganat.
Prinsip & Metode• Prinsip yang dgunakan adalah reaksi reduksi oksidasi dimana KMnO4
yang bertindak sebagai oksidator kuat mengalami reduksi baik dalam suasana asam, netral, ataupun basa.
• Metode yang digunakan adalah permanganometri
Titrasi Permanganometri
Permanganometri adalah metode titrasi redoks dengan pereaksi MnO4
- (ion permanganat) sebagai larutan standarnya
Reaksi Redoks
Merupakan reaksi oksidasi reduksi, oksidasi ketika mengalami kenaikan bilangan oksidasi dan reduksi ketika mengalami penurunan bilangan oksidasiDalam percobaan ini KMnO4 bertindak sebagai oksidator kuat yang mengalami reduksi
Kalium Permanganat• KMnO4 merupakan larutan standar sekunder yang
tidak dapat di peroleh dalam keadaan murni
• Larutan standar sekunder merupakan larutan asam atau basa dengan konsentrasi yang diinginkan dan kemudian di standarisasi dengan larutan primer
Hipotesis percobaan Percobaan yang berjudul permanganometri bertujuan untuk melakukan
standardisasi larutan permanganat, menentukan kadar besi sebagai besi (II),
memahami reaksi-reaksi reduksi dan oksidasi dengan kalium permanganat, sebagai
dasar analisis dan mempelajari aplikasi reaksi redoks hidrogen peroksida dengan
permanganat. Metode yang digunakan adalah permanganometri dengan prinsip
reaksi reduksi oksidasi dimana KMnO4 yang bertindak sebagai oksidator kuat
mengalami reduksi baik dalam suasana asam, netral, ataupun basa. Hasil yang
diperoleh adalah Standardisasi larutan KMnO4 dengan Na2CO4 diperoleh warna
ungu muda, titrasi Ferro amoniak sulfat dengan KmnO4 terbentuk warna merah .
1. Standarisasi KMnO4
Kenapa KMnO4 perlu distandarisasi?? KMnO4 tidak diperoleh dalam keadaan murni banyak mengandung oksida-oksidanya yaitu MnO dan Mn2O3,
sehingga garam ini tidak dapat digunakan sebagai zat standar primer
KMnO4 merupakan zat pengoksidasi kuat yang bekerja berlainan menurut pH dan mediumnya
Standardisasi KMnO4 dilakukan dengan larutan Na2H2C2O4 , karena sifatnya yang murni. Reaksi : 5H2C2O4 + 2MnO4 + 6H2O 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O• KMnO4 sebagai self indikator titran (tidak butuh indikator)• TE ditunjukkan oleh perubahan warnanya sendiriungu jambon
0,12 gr Na-Oksalat
Erlenmeyer
- Dilarutkan dalam 100 ml aquades - Penambahan 5 ml H2SO4 pekat - Tunggu hingga Na-oksalat larut - Pemanasan hingga suhu 700 C - Penitrasian dengan KMnO4 - Pencatatan volume titran - Pengulangan titrasi 1x lagi
Hasil Hasil berupa warna larutan unggu muda setabil
1 gr amonium sulfat
labu ukur 100 ml
-penitrasian dengan KMnO4 o,1 N
-pengamatan perubahan warna
-pencatatan volume titran
25 ml larutan + 25 ml H2SO4
Erlenmeyer
25 ml larutan + 25 ml H2SO4
Erlenmeyer
Hasil warna ungu muda kemerahan
1 ml H2O2 pekat
labu ukur 100 ml
-penitrasian dengan KMnO4 o,1 N
-pengamatan perubahan warna
-pencatatan volume titran
25 ml H2O2 + ml H2SO4
Erlenmeyer
25 ml H2O2 + ml H2SO4
Erlenmeyer
Hasil warna ungu seulas
Gambar hasil percobaan1. standarisasi KMnO4 dengan Na Oksalat
gambar keteranganPercobaan 1 Perubahan warna titran dari jernih menjadi warna
ungu. Namun dalam percobaan ini warna ungu yang didapatkan terlalu tua, diakibatkan jumlah penambahan KMnO4 yang berlebih dan melewati TAVolume KMnO4 yang dibutuhkan adalah 14,5 ml
Percobaan 2 Perubahan warna dari jernih menjadi warna ungu muda. Hal ini menandakan sudah tercapai titik ekivalen titrasi. Volume KMnO4 yang dibutuhkan adalah 13 ml
2. Menentukan ion FerroLarutan ferro digunakan sebagai titrat, sedangkan titrannya adalah KMnO4. Dalam proses ini perlu ditambahkan asam sulfat 1 N untuk memberikan keasaman dalam larutan ferro• titrasi dihentikan bila telah terbentuk warna ungu muda
stabil dari larutan semula yang tidak berwarna. Reaksi :
MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
Gambar hasil percobaan2. Menentukan Ion Ferro
gambar keteranganPercobaan 1 Perubahan warna dari jernih menjadi warna ungu
muda kemerahan. Volume KMnO4 yang dibutuhkan adalah 4,5 ml
Percobaan 2 Perubahan warna dari jernih menjadi warna ungu muda kemerahan. Volume KMnO4 yang dibutuhkan adalah 5 ml
3. Menentukan H2O2Dalam percobaan ini larutan H2O2 sebagai titrat dan KMnO4 sebagai titran dan dilakukan penambahan asam sulfat untuk memberikan suasana asam. Reaksi :
2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 5O2 + 2Mn2+ + 8H2O
Titrasi dihentikan bila telah terbentuk warna merah muda stabil dari larutan semula yang tidak berwarna
Gambar hasil percobaan2. Menentukan Ion H2O2
gambar keteranganPercobaan 1 Perubahan warna titran dari jernih menjadi warna
ungu seulas dan tidak berubah lagi ke warna semula (stabil)Volume yang di butuhkan KMnO4 adalah 40,12 ml
Percobaan 2 Perubahan warna titran dari jernih menjadi warna ungu seulas dan tidak berubah lagi ke warna semula (stabil)Volume yang di butuhkan KMnO4 adalah 40,6 ml
Data PengamatanNo Perlakuan Hasil
1 Standardisasi larutan KMnO4 dengan Na Oksalat
Setelah dilakukan titrasi warna larutan dari jernih menjadi ungu setabil.V1 = 14,50 mlV2 = 13,00 ml
2 Penentuan ion ferro
Setelah dilakukan titrasi warna larutan dari jernih menjadi ungu muda kemerahan.V1 = 4,50 mlV2 = 5,00 ml
3 Menentukan H2O2
Setelah dilakukan titrasi warna larutan dari jernih menjadi ungu seulas.V1 = 40,12 mlV2 = 40,60 ml
Kesimpulan 1. Standarisasi larutan KMnO4 dapat dilakukan dengan
menitrasi Na-oksalat dengan KMnO4, N oksalat = 0,13 N2. Volume KMnO4 yang di gunakan saat standarisasi
dengan Na-oksalat adalah 14,5 ml dan 13 ml3. Kadar ion Ferro dapat di tentukan dengan metode
permanganometri dan volume KMnO4 yang dibutuhkan adalah 4,5 ml dan 5 ml
4. Massa ion Ferro yang diperoleh adalah 26,52 m gram5. Kadar H2O2 dapat dilakukan dengan metode
permanganometri. Volume KMnO4 yang dibutuhkan adalah 40,12 ml dan 40,6 ml
6. Normalitas H2O2 yang diperoleh adalah 32,28 m grek