perlindungan lingkungan sebagai bagian dari …

122
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERLINDUNGAN HAM DALAM PERPEKSTIF HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh: RAHMI WARNI 130200014 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS HUKUM MEDAN 2017

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI

PERLINDUNGAN HAM DALAM PERPEKSTIF HUKUM NASIONAL

DAN HUKUM INTERNASIONAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

RAHMI WARNI

130200014

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS HUKUM

MEDAN

2017

Page 2: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI

PERLINDUNGAN HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

DAN INTERNASIONAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh:

RAHMI WARNI

NIM:130200014

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

DISETUJUI OLEH,

KETUA DEPARTEMEN HUKUM INTERNASINAL

Dr.Chairul Bariah,SH.M.HUM

NIP:19561210101986012001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Syamsul Arifin.S.H.,M.H Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum

NIP. 195209101980031001 NIP. 197308012002121002

Page 3: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI

PERLINDUNGAN HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

DAN INTERNASIONAL

Syamsul Arifin.*

Jelly Leviza.**

Rahmi Warni.***

ABSTRAK

Perlindungan lingkungan penting karena menyangkut keberlangsungan

hidup manusia sehingga berkembang menjadi bagian dari perlindungan HAM.

Persoalan ini dapat dilihat dalam perspektif hukum Nasional dan hukum

Internasional. Persoalan yang akan dibahas adalah tentang hubungan antara

hukum lingkungan dengan hukum HAM, instrument hukum Nasional dan

Internasional tentang perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan

HAM, serta perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM

dalam hukum Nasional Indonesia.

Penelitian ini menggunakan Metode Hukum Normatif, yang digunakan

untuk meneliti norma hukum Internasional yang berkaitan dengan masalah

lingkungan hidup, khususnya masalah perlindungan lingkungan. Jenis penelitian

bersifat Deskriptif yaitu untuk memeberikan data tentang suatu gejala atau

fenomena. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, yaitu data dengan melakukan penelitian kepustakaan (library research).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara hukum lingkungan

dan hukum HAM saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain, walaupun

sudah banyak instrument nasional dan internasional tentang perlindungan

lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM tetapi masih banyak masalah

dan kerusakan lingkungan. Perlindungan lingkungan khususnya Indonesia

terdapat beberapa program pemerintah salah satunya adalah program RANHAM,

penanaman sejuta pohon dan sosialisasi ke masyarakat. Menyadari betapa

pentingnya lingkungan sebagai bagian dari HAM, masyarakat harusnya lebih

menjaga dan menghormati lingkungan demi keberlangsungan kehidupan. Selain

sudah ada pengaturan tentang perlindungan lingkungan, diperlukan juga

pengawasan dan penegakan yang lebih tegas agar meminimalisir masalah

lingkungan. Perlindungan lingkungan di Indonesia seharusnya lebih ditingkatkaan

supaya kelangsungan kehidupan lebih terjamin karena hak atas lingkungan yang

baik dan sehat adalah hak setiap manusia.

Kata Kunci: Perlindungan Lingkungan, Perlindungan HAM, Hukum Nasional,

Hukum Internasional

*Dosen Pembimbing I

**Dosen Pembimbing II

***Mahasiswa Fakultas Hukum USU

Page 4: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

THE ENVIRONMENTAL PROTECTION AS A PART OF PROTECTION

OF HUMAN RIGHTS IN NATIONAL AND INTERNATIONAL LEGAL

PERSPECTIVE

Syamsul Arifin.*

Jelly Leviza.**

Rahmi Warni.***

ABSTRACT

Environmental protection is important because concerns about human

survival that can being a part of human rights protection. This problem can be

seen in national and international legal perspective. problem that will be discussed

is correlation between human right and environtmental law, national and

international legal instruments about protection of the environment as part of the

protection of human rights, and environmental protection as part human rights

protection in Indonesia legal perspective.

This study used the Normative Legal Method, which is used to examine

the international legal norms relating to environmental issues, particularly the

issue of environmental protection. This type of research is descriptive for giving

out data on a phenomena. The data used in this research is secondary data by

conducting library research.

The results showed that the correlation between human right and

environmental law are interrelated and influence each other, even though there are

many national and international instruments on the protection of the environment

as part of the protection of human rights, but there are still many problems and

environmental damage. Environmental protection, especially Indonesia, there are

several government programs are RANHAM program, planting a million trees

and socialization. Reliaze how important of the environment as a part of human

rights, people should better protect and respect the environment for the life

sustainability. Eventhough there are regulations on environmental protection,

monitoring and enforcement of firmer also required to minimize environmental

problems. Environmental protection in Indonesia should be upgraded the life of

sustainability because the right of good and healthy environment is a right of

every human being.

Keywords :Environmental Protection, Protection of Human Rights, National

Law, Internationnal Law

*Counselor I

**Counselor II

*** Student of Law Faculty of USU

Page 5: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

i

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat allah SWT yang dengan

rahmat dan karunia-Nya telah memberikan kesehatan ketekunan dan kekuatan

pada penulis sehingga mampu dan berhasil menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini adalah

Perlindungan Lingkungan sebagai Bagian dari Perlindungan HAM dalam

Perspektif Hukum Nasional dan Internasional. Manakala dalam skripsi ini

penulis menyadari ada kekurangan namun demikian dengan berlapang dada

penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak

yang menaruh perhatian pada skripsi ini.

Pelaksanaan penulisan skripsi ini diakui mengalami banyak kesulitan

dan hambatan. Namun berkat bimbingan, arahan serta petunjuk dari Dosen

Pembimbing, maka penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan

setinggi tinginya kepada semua pihak yang banyak membantu, membimbing dan

memotifasi. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua Penulis yang sangat penulis sayangi ayahanda

MUHAMMAD IDRIS SIREGAR dan Ibunda NUR HAWANI

HUTASUHUT yang telah membesarkan penulis sampai sekarang yang

melimpahkan seluruh kasih sayangnya, yang selalu memotivasi,

mendukung serta mendoakan yang tiada henti hentinya, yang selalu

berperan sempurna memberikan dukungan moril maupun materil kepada

Page 6: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

ii

penulis untuk dapat menyelesaikan Studi S1 di Fakultas Hukum USU.

Insha Allah kedepanya penulis akan berusaha sekeras dan segiat mungkin

untuk membahagiakan dan membanggakan Ayah dan Ibu;

2. Prof. Dr. Budiman Ginting selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara;

3. Dr. OK. Saidin, S.H., M.HUM selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara;

4. Ibu Puspa S.H.,M.Hum selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara;

5. Bapak Dr.Jelly Leviza S.H., M.HUM selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara;

6. Ibu Chairul Bariah, S.H., M.HUM selaku Ketua Departemen Hukum

Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

7. Bapak Prof. Syamsul Arifin.S.H.,M.H Selaku Dosen Pembimbing I yang

telah banyak membantu penulis, dalam memberikan masukan arahan, serta

banyak membantu penulis di dalam pelaksanan penulisan Skripsi ini.

Terimakasih banyak Pak semoga bapak diberi kemudahan dalam berbagai

hal.

8. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum Dosen Pembimbing II yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan dan memerikan

masukan, arahan serta bimbingan di dalam pelaksanaan penulisan skripsi

ini.Thanks you so much Pak, semoga bapak selalu dalam

keberuntungan;

Page 7: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

iii

9. Terima kasih kepada bapak Arif S.H., M.H selaku dosen penasehat

akademik penulis, terima kasih pak waktu selama perkuliahan bapak selalu

dengan senang hati menandatangani krs penulis dan peduli kepada anak

anaknya, bapak juga keren kalau lagi ngajar Hukum Internasional , dan

Hukum Laut. Bapak lucu, cool, dan pandai merubah suasana. Bapak yang

terbaik pokoknya, sehat dan sukses selalu ya Pak Dunia Akhirat. Aminn.

10. Seluruh Bapak dan Ibu pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan ilmunya kepada Penulis ;

11. Saudara Kandung Penulis, Erli Sari siregar, Rahma Yanti siregar, Dahniar

siregar, Pandapotan Siregar, Zulkarnain Siregar, Hadiyanti Siregar, dan

Terkhusus Adik Tercinta penulis Yang paling Bungsu Mutia Maghfira

Siregar terima kasih atas doa dan semangat yang telah diberikan kepada

Penulis, terkhusus bantuan Dananya kakak dan abangku;

12. Terima kasih kepada seseorang yang selalu ada dalam hal apapun, yang

menemani penulis jika harus begadang bersama (tapi lewat telphon), yang

membantu penulis jika harus searching karena paket tidak ada. Yang

mengerti jika mood penulis berganti ganti karena proses penulisan. Kamu,

iya kamu (Rizky Alamsyah) kawan SMP yang sekarang jadi teman special

mudah mudahan untuk selamanya.

13. Sahabat–Sahabat terbaik Penulis sejak SMA Aisah, Juli, Fatma, Miskah,

Ulfah, Resti (Umi), Wildah terima kasih atas segala dukungan, motivasi,

bantuan baik dalam materil dan immaterial, terima kasih atas kegilaan

kalian dalam memberikan support yang tiada hentinya siang dan malam

Page 8: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

iv

dengan tingkah aneh dan gila kalian yang meyemangati penulis ketika

mengalami kesulitan dalam penulisan skripsi ini;

14. Sahabat Sahabat penulis sejak perkuliahan Sepnida, Agung, Rizky, Edi,

Ihsan, Ali, Afif, Sapran terima kasih atas masa masa perkuliahan yang

telah dijalani bersama. Semoga kita semua Sukses Untuk Kedepannya;

15. Teman Teman ILSA stambuk 2013 yang telah membantu dalam penulisan

skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Semoga kita semua Sukses Untuk

kedepannya. Semoga Kita menjadi Generasi yang Bisa membangun dan

memperbaiki Bangsa dan Negara;

16. Kepada semua Pihak yang telah membantu dalam Penulisan Skripsi Ini

baik secara Langsung maupun tidak Langsung, yang tidak dapat di

sebutkan satu per satu;

Semoga ilmu yang penulis telah peroleh selama ini dapat bermakna dan

berkah bagi penulis dalam hal penulis ingin menggapai Cita-Cita, dan semoga

Skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja terkhusus yang membacanya.

Medan, November 2016

Penulis

RAHMI WARNI

Page 9: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rahmi warni

Nim : 130200014

Adalah mahasiswa pada Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis

dengan judul:

“Perlindungan Lingkungan sebagai Bagian dari Perlindungan HAM dalam

Perspektif Hukum Nasional dan Internasional ”.

Adalah hasil tulisan saya sendiri, saya bersedia menanggung segala akibat yang

ditimbulkan jika skripsi ini bagian atau seluruhnya adalah hasil karya orang lain

Medan, November 2016

Rahmi Warni

130200014

Page 10: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………............. i

ABSTRAK………………………………………............................ ii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………. iii

DAFTAR ISI……………………………………………………… iv

DAFTAR SINGKATAN…………..……………………………… v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………... 1

B. Perumusan Masalah ………………………… 7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ……………… 7

D. Keaslian penulisan …………………………… 9

E. Tinjauan Pustaka ……………………………. 9

F. Metode Penelitian ……………………………. 16

G. Sistematika Penulisan ……………………….. 18

BAB II PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN

HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

A. Pentingnya Perlindungan Lingkungan Hidup

Bagi Umat Manusia…………………………. .. 21

B. Relevansi Isu Lingkungan dengan Isu HAM... 31

C. Hubungan Antara Hukum Lingkungan

dan Hukum HAM……………………………... 36

Page 11: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

vii

BAB III INSTRUMENT HUKUM NASIONAL DAN

INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN

LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN PERLINDUNGAN

HAM

A. Pengaturan Hukum Nasional dalam

Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian

dari Perlindungan HAM……………………… 52

B. Pengaturan Hukum Internasional tentang

Perlindungan Lingkungan Sebagai dari

Perlindungan HAM…………………………… 61

BAB IV UPAYA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI

BAGIAN DARI PERLINDUNGAN HAM DALAM

PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL INDONESIA

A. Faktor Penyebab Rendahnya Kesadaran

terhadap Perlindungan Lingkungan Sebagai

Bagian Perlindungan HAM………………….. 73

B. Peran Negara dan Masyarakat dalam

Meningkatkan Perlindungan Lingkungan

Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM......... 77

C. Perlindungan Lingkungan Sebagai

Bagian dari Perlindungan HAM dalam

Perspektif Hukum Nasional Indonesia………. 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………. 98

B. Saran…………………………………………… 100

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………... 101

Page 12: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI

DAFTAR SINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

D. Keaslian penulisan

E. Tinjauan Pustaka

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN

HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

A. Pentingnya Perlindungan Lingkungan Hidup Bagi Umat

Manusia

B. Relevansi Isu Lingkungan dengan Isu HAM

C. Hubungan Antara Hukum Lingkungan dan Hukum HAM

Page 13: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

ix

Page 14: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

x

DAFTAR SINGKATAN

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

BBF : Bahan Bakar Fosil

DUHAM : Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

ECOSOC : The Economic and Social Council

HAM : Hak Asasi Manusia

ICC : International Criminal Court

ICESCR : International Covenant on Economic, Social and Cultural

Rights

KKN : Korupsi Kolusi Nepotisme

KOMNAS HAM : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

KRIS : Konstitusi Republik Indonesia Serikat

LP : Lembaga Pemasyarakatan

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

NGO : Non Goverment Organizations

PAN : Penertipan Aparatur Negara

PBB : Persatuan Bangsa Bangsa

UNCHED : United Nations Conference of Human Environment

Page 15: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

xi

Development

UNCLOS : United Nations Conference of the Law On the Sea

UNEP : United Nations Environment Programe

UNFCCC : United Nations Framework Convention on Climate

Change

UUD : Undang Undang Dasar

UUDS : Undang Undang Dasar Sementara

UUPPLH : Undang Undang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

WCED : World Commission on the Environment and Development

WKO : Waduk Kedung Ombo

Page 16: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejumlah persoalan yang dihadapi oleh masyarakat internasional, ada dua

yangpaling mendesakuntuk di tanggulangi untuk saat ini, yaitu persoalan

pembangunan dan perlindungan atau perbaikan lingungan hidup.Keduanya harus

di berikan prioritas dalam kerangka kerja sama antar negara,baik melaui lembaga

lembaga global, regional maupun bilateral.1Perkembangan globalisasi yang

semakin maju dan tekhnologi yangtelah memberikan banyak kemudahan bagi

umat manusiatidak diiringi dengan perbaikan sikapmanusia terhadap lingkungan

hidup itu sendiri. Setiap manusia memilikihak yang sama terhadap lingkungan

hidup yaitu hak untuk memperoleh lingkungan yang sehat,hakitu merupakan hak

asasi manusia di dunia ini

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya

keadaan dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi alam itu sendiri,kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain.2Perlindungan lingkungan hidup merupakan

suatu upaya sistematis yang terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup

dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang

meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliliharaan pengawasan

dan penegakan hukum. Hukum lingkungan telah berkembang secara pesat, bukan

saja dalam hubungannya dengan fungsi

1Koesnadi Hardjasoemantri, Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional Bidang

Lingkungan Hidup, hal.1 2 Undang Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 1 angka (1)

Page 17: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

2

hukum sebagai perlindungan dan kepastian bagi masyarakat (social control)

dengan peran “agent of stability”,tetapi terlebih menonjol lagi sebagai sarana

pembangunan (a tool of social engineering) dengan peran “agent of development”

atau “agent of Change”.3

Timbulnya kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup bagi manusia

harus di dasari oleh adanya kesadaran Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut

dengan HAM. HAM adalah hak-hak yang telah di miliki manusia semenjak

dirinya dalam kandungan,diberikan oleh sang pencipta bukan oleh negara ataupun

lembaga lainnya serta berlaku secara Universal. Di dunia Internasional hak asasi

ditandai dengan adanya Magna Charta 1215 di Inggris dan deklarasi hak asasi

sedunia 10 Desember 1948,sedangkan di Republik Indonesia juga

mencamtumkan HAMdalam konstitusi Undang Undang Dasar 1945,dan Undang

Undang No 39 Tahun 1999 tentang HAM. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2009 mengatur hak-hak masyarakat terhadap lingkungan hidup ataupun terhadap

pengelolaan lingkungan hidup.Pasal 65 mengatur adanya lima hak atas

lingkungan hidup, yaitu

1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai

bagian dari hak asasi manusia.

2. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses

informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas

lingkungan hidup yang baik dan sehat.

3 Arifin Siregar, M. Sanwani Nasution, Syamsul Arifin, Abdul Rahman, Hasnil Basri

Siregar, Hukum Lingkungan Internasional (Kumpulan Materi Penataran), Penerbit USU Press,

hlm 41, Tahun 1997

Page 18: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

3

3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana

usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak

terhadap lingkungan hidup.

4. Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.4

Peraturan HAM telah jelas diatur dalam pembukaan UUD 1945, tetapi

selama 68 tahun Indonesia merdeka masalah hak atas lingkungan hidup yang

layak masih menjadi persolan yang belum teselesaikan, masih adanya kekurangan

akan kesadaran dari masyarakat nasional akan pentingnya perlindungan

lingkungan sebagai bagian dari perlindugan HAM. Hal ini terlihat dengan masih

banyaknya kondisi rakyat Indonesia yang hidup dalam kondisi yang

memperihatinkan, hidup dibawah garis kemiskinan,kurangnya pemahaman

tentang pendidikan sehingga banyak manusia yang mengenyampingkan

akanpentingnya lingkungan sebagai standar kelayakan untuk hidup masyarakat.

Kurangnya kesadaran lingkungan ini di akibatkan tipisnya kesadaran

HAM dari masyarakat sehingga banyak yang mempergunakan lingkungan tanpa

memikirkan akan keberlangsungan hidup kedepannya, banyak yang

memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan yang konstan tanpa

adanya upaya untuk memeperbaikinya agar terjadi keberlangsungan kehidupan itu

sendiri .

Menyadari bahwa kerusakan lingkungan akan terus berlangsung tanpa bisa

di kendalikan apabila tidak ada norma yang membatasi aktivitas yang dilakukan

umat manusia dalam mengejar kepentingannya, maka sejumlah rekomendasi telah

4Nopyandri, ―Hak Atas Lingkungan Hidup Dan Kaitannya Dengan Peran Serta Dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Otonomi Daerah,‖ Jurnal Inovatif, Volume VII

Nomor III September 2014

Page 19: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

4

di ajukan oleh Badan-Badan Dunia,sebagai pegangan bagi negara untuk

menyelengarakan aktivitasnya yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan.5

Perkembangan HAM hingga saat ini menyajikan berbagai ilustrasi yang

sangat mengesankan mengenai ketegangan ketegangan antar kedaulatan Nasional

dan perlindungan HAM Internasional.sebelumPerang Dunia ke II dapat dikatakan

tidak pernah terpikirkan bahwa hukum internasional akan mengintervensi

hubungan antara negara negara dengan warga negara masing masing.

Resolusi 1235 (XLVI) dan 1503 (XLVIII) dikeluarkan oleh Dewan

Ekonomi dan Soial PBB (ECOSOC) untuk memberikan otoritas kepada komisi

HAM untuk menerima pengaduan pengaduan dari perorangan dan LSM bilamana

terjadi pelanggaran dan menyelidiki situasi situasi tersebut dalam persidangan

publik dan rahasia serta mengambil berbagai keputusan yang di perlukan tanpa

memandang apakah negara negara yang terlibat telah meratifikasi Konvensi

HAM.Menyusul akhir perang dingin, PBB dan Koferensi HAM dunia II,

mengesahkan perlindungan HAM internasional sebagai kepedulian yang

legitimate.

Lingkungan hidup dalam Dunia Internasioanal bermula dari prinsip hukum

internasional yang menyatakan bahwa“states must not permit the use of territory

in such a way as to injure the territory of other states (negara tidak boleh

mengijinkan penggunaan wilayahnya dalam suatu cara yang mengakibatkan

kerusakan wilayah negara lain). Maka sejak saat itu lingkungan internasional

berkembang melalui perjanjian-perjanjian internasional yang mengikat secara

hukum.

5Koesnadi Hardjasoemantri, Op.cit. hal.4

Page 20: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

5

Hubungan antara HAM dengan Lingkungan hidup adalah

karenalingkungan hidup yangsehat menentukan keberlangsungan hidup manusia

itu sendiri,jikalingkungannya baik makamasa hidup manusia akan panjang

demikian sebaliknya jika lingkungan hidupnya buruk maka keberlangsungan

hidup manusia juga akan semakin singkat.

Setiap manusia dan setiap Negara berhak dan berkewajiban untuk menjaga

dan melestarikan fungsi lingkungan hidup,ditandai dengan adanya World

Commission on the Environment and Development (WCED) dalam laporan

studinya yang diberi judul “Our Common Future”menuliskan permulaan laporan

dengan menyatakan:

”In the middle of the 20th

century we saw our planet from the space for the

first time we saw a small and fragile ball dominated not by human activity and

adifice but by a pattern of clouds,oceans,greeny, and solid. We can see and study

the earth as an organism whose health depends on the health of all its part”

Persoalan lingkungan bukan merupakan persoalan yang baru dalam dunia

internasional.Lingkungan hidup merupakan salah satubidang yang cukup dominan

dalam hubungan internasionalkarena erat kaitannya dengan kehidupan di planet

ini.Ditandai dengan banyaknya kerusakan kerusakan lingkungan yang di

timbulkan oleh manusia itu sendiri karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan

akan HAM dan di tambah lagi kurangnya pengawasan dan perhatian dari dunia

Internasioanal maupun Nasional.

Kesadaran akanperlunya hukum lingkungan internasional timbul,terutama

disebabkan lingkungan hidup mulai dipermasalahkan oleh masyarakat

Internasional. Beberapa kasusyang terjaditelah mendorong masyarakat

Page 21: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

6

internasional untuk memperhatikan masalah lingkungan, terutama yang

disebabkan oleh kegiatan manusia.

Konfrensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm pada tahun 1972,

konfrensi itu dikenal juga dengan konfrensiStockholm. Hari pembukaan konfrensi

Stockholm pada tangggal 5 Juni dan disepakati sebagai Hari Lingkungan Hidup

Sedunia. Dalam konfrensi Stockholmtelah disetujui banyak resolusitentang

lingkungan hidup yang disetujuisebagai landasan tindak lanjut.Salah satu

diantaranya adalah didirikannya badan khusus dalam PBB yang di tugasi untuk

mengurus permasalahan lingkungan,yaituUnited Nations Environmental

Programe (UNEP) yang bermarkas di Nairobi,Kenya.6

Tahun 1962 terbitlah buku ―The Silent Spring”(Musim Semi yang

Sunyi)‖karangan Rachel Carson yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap

kesadaran orang terhadap lingkungan hidup.Hubungan antar manusia dan

lingkungan hidupnya adalah bersifat silkuler.Aktivitasnya apakah hanya sekedar

bermanfaat atau membendung sungai sedikit ataubanyak akan merubah

lingkungan. Perubahan lingkungan itu pada gilirannya akan mempengaruhi

manusia.Maka dalam aktivitasnya manusia hendaknya memperhatikan kualitas

lingkungan, karena hal itu merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan

pengelolaan lingkungan.Kualitas lingkungan dapat dinaikkan dengan mengurangi

resiko lingkungan.Usaha pengurangan resiko lingkungan akanmemperbesar resiko

lain yang telah ada atau menimbulkan resiko baru.

Kualitas lingkungan dapat diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam

hubungannya dengan kualitas hidup,makin tinggi derajat kualitas hidup dalam

6 H.M.Sanwani Nasution, Syamsul Arifin, Abdul Rahman, Hasnil Basri Siregar, Op.cit.

hal 23

Page 22: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

7

suatu lingkungan tertentu makin tinggi pula derajat kualitas lingkungan

tersebut,karena kualitas hidup tergantungpada pemenuhan kebutuhan

dasar,kualitas lingkungan dapatlah diartikan sebagai derajat pemenuhan

kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan tersebut. Semakin tinggi derajat

pemenuhan kebutuhan dasar itu, semakin tinggi pula kualitas lingkungan dan vice

versa.7

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di identifikasi beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Hubungan antara Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM ?

2. Bagaimana Instrumen Hukum Nasional dan Internasional tentang

Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM ?

3. Bagaimana Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan

HAM dalam Perspektif Hukum Nasional Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Permasalahan diatas, tujuan yang ingin di capai

dalam tulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahuihubungan antara Hukum Lingkungan dengan

Hukum HAM

7Ibid, hal 31

Page 23: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

8

2. Untuk mengetahui Instrumen Hukum Nasional Dan Internasional

tentang Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian Perlindungan

HAM?

3. Untuk mengetahui Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian Dari

Perlindungan HAM Dalam Perspektif Hukum Nasional Indonesia ?

2. Manfaat Penelitian

Seperti pada umumnya dalam setiap tulisanakan ada manfaat yang dapat

diambil dari penelitian yang dilakukan dalam penulisannya. Adapun beberapa

manfaat secara umum yang dapat diambil dari tulisan ini terdiri dari manfaat yang

bersifat Teoritis dan manfaat yang bersifat Praktis.

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penulisan ini adalah berguna untuk menambah

pengetahuan dan bahan pustaka dalam mempelajari Hukum Internasional

khususnya Hukum Lingkungan Internasional, dan juga dapat bermanfaat

dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai kaitan antara

Hukum Lingkungan dengan Hukum HAM dalamberbagai perspektif yaitu

Hukum Nasional dan Internasional, serta bisa dijadikan sebagai dasar dari

penelitian hukum dalam bidang yang sama.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalamtulisan ini adalah menjadi acuan dalam kerangka

berpikir bagi masyarakat maupun negara antara hubungan penting Hukum

Lingkungan dan Hukum HAM, bagaimana peningkatan kesadaran HAM

yang seiring dengan akan meningkatkan kesadaran Lingkungan agar tidak

Page 24: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

9

terjadi kerusakan Lingkungan dalam lingkup Nasional maupun

Internasional.

D. Keaslian Penulisan

Judul Skripsi ini adalah “Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian

dari Perlindungan HAM dalam Perspektif Hukum Nasional dan

Internasional”. Skripsi ini ditulis berdasarkan ide,gagasan serta pemikiran

penulis yang diperoleh dari berbagai sumber referensi, bukan dari

hasilpenggandaan karya tulis orang lain dan oleh karena itu keaslian skripsi ini

dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam proses penulisanini penulis

juga mendapatkan sumber dari Buku Buku, Jurnal Ilmiah, Media Cetak dan media

elektronik. Jika ada kesamaan dan kutipan hal itu semata mata di gunakan sebagai

referensi dan penunjang yang penulis perlukan dalam penyempurnaan tulisan ini.

E. Tinjauan Kepustakaan

Pengertian Hak dan HAM

Memahami hakikat Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut sebagai HAM

terlebih dahulu dikemukan pengertian dasar tentang Hak.Secara defenitif hak

merupakan unsur normatif yang berfungsi,sebagaipedoman berperilaku

melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia

dalammenjaga harkat dan martabatnya. HAM adalah hak yang dimilliki oleh

individu yang telah diperoleh atau di bawanya bersamaan dengan kelahirannya

atau kehadirannya dalam kehidupan masyarakat danbeberapa hak ituuntuk di

milikitanpa ada perbedaan atas dasar bangsa,ras, agama,atau jenis kelamin, yang

Page 25: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

10

kemudian dasar dari semua hak asasi ialah bahwa manusia harus mendapat

kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan kodrat atau kemapuan

dalam cita citanya.

Hukum internasional dalam bentuk sifatnya masih sangat sederhana sudah

tumbuh dan spontansemenjak umat manusia mulai mengorganisasi

kepentingannya dengan melampauinya batas wilayah negaranya. Awal

mulakelahiran HAM internasional yaitu dengan adanya:

1. Tahun 1215:Magna Charta di Inggris (cikal bakal kebebasan warga

negara Inggris yang berupa kompromi pembagian kekuasaan antara Raja

John dan para bangsawannya (Davidson 1994: 2)―An Act Declaring the

Rights and Liberties of the Subject and Setting the Succesion of the

Crown”, atau biasa dikenal dengan “Bill of Rights”(1689)

2. Tahun 1776:”Rights of Man”yang merupakan awal Deklarasi

Kemerdekaan Amerika.

3. Deklarasi Hak Manusia dan WargaNegara (1789)diPerancis

Berkembang pada Abad 18 dan 19 di Eropa, terutama melalui Traktat

Perdamaian Paris (1814) antara Inggris dan Perancis.Abad 20, upaya penghapusan

perbudakan digencarkan oleh Liga Bangsa-Bangsa melalui Konvensi untuk

melenyapkan Perbudakan dan Perdagangan Budak (1926).International Red

Cross Committee atau dikenal dengan ICRC (1863) dan kelahiran konvensi yang

disponsorinya, terkait dengan konvensi internasional untuk melindungi tawanan

perang, mengatur cara-cara perang dan perlindungan terhadap masyarakat sipil

yang tidak terlibat dalam perang (non-combatan). UDHR (Universal Declaration

on Human Rights) pada tahun 1948, International Covenant on Civil and Political

Page 26: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

11

Rights(hak-hak sipil dan politik) dan International Covenant on Economic, Social

and Cultural Rights(hak-hak ekonomi, sosial dan budaya)

1966,Conferences(CEDAW, CAT, CRC, CERD, &CMW)1994:“to maintain or

restore international peace and security”(Piagam PBB Bab VII). Peradilan

Pidana Internasional untuk Rwanda (International Criminal Tribunal for Rwanda)

dan Peradilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia (International

Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia).1998: Statuta Roma (Rome

Statute), 2002: Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal

Court/ICC).

Hukum Internasional:

Mochtar Kusumaatmadja menyatakan bahwa Hukum Internasional ialah

keseluruhan kaidah atas asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang

melintasi batas negara antara:

a. Negara dengan Negara

b. Negara dengan subjek hukum lain bukan negara

c. Subjek hukum bukan negara satu sama lain.8

J.L.Brierly, penulis hukum internasioanal yang dapat dikatakan tertua

memberidefenisi hukum internasional sebagai berikut:

―the law of nations or international law maybe defined as the body of rules

and principles of actions with are binding upon civilizes states in their relations

with one another”.9

8 Moctar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Buku I Bagian Umum,

Binacipta, 1989, Bandung, hlm 3 9Mohd. Burhan Tsani, Hukum dan Hubungan Internasional, Liberty, 2001, Yogyakarta,

hlm.6

Page 27: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

12

Lingkungan hidup adalah system kehidupan diamana terdapat campur

tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. 10

Pengertian Lingkungan:

Hubungan lingkungan hidup dengan kenyamanan bersifat

mutlak.Lingkungan hidup tidak punya batas wilayah.Terdapat beberapa defenisi

lingkungan dari berbagai pakar, antara lain:

1. Naughton & Layry.L.Wolf (1974)

Lingkungan adalah semua faktor eksternal yang bersifat biologis

dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan,

perkembangan dan reproduksi organisme.

2. Otto Sumarwoto

Lingkungan berupa jumlah dan kondisi yang ada dalam ruang yang

kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

3. Stepanus Virajat Danasyaputro

Lingkungan sebagai sebuah benda termasuk manusia dan

perbuatan yang dapat manusia berada dan mempunyai hidupserta

kesejahteraan manusia dan jasad lainnya.11

4. Bernadn

Lingkungan merupakan lingkungan fisik/bioorganik terdiri dari

gaya kosmik dan fisiografis, tanah, ombak, daya tarik, dan sebagianya.

Lingkungan Biologis dan Organik adalah sesuatu yang bersifat biotis

Mikroorganisme, Parasit, hewan.

10 Moh.Soerjani, LINGKUNGAN: Sumber Daya Alam dalam Pembangunan, Penerbit

Universitas Indonesia, 2002, Jakarta, hlm 2 11 Syamsul Arifin, Hukum Perlindungan dan Pengeloan Lingkungan Hidup di Indonesia,

Softmedia, 2012, Medan, hlm 46

Page 28: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

13

Kesadaran akan keselarasan pembangunan dan lingkungan yangdi bahas

pada konfrensi Stockholm,5-16 Juni 1972 yang di prakarsai PBB,dihadiri 113

Negara, 21 Organisasi PBB, dan 258 NGO. Suara Delegasi dalam konfrensi

Stockholm bervariasi antara lain:

1. Negara maju mulai mempunyai perhatian terhadap lingkungan dan takut

akan pencemaran

2. Negara berkembang masih mau mengejar kemajuan, mengabaikan

lingkungan. ―Yangdi kenal dengan istilah‖ berilah kami pencemaran asal

saja kami maju.‖12

Konvensi sepakat membentuk “United Kingdom Nations Environment

Programe (UNEP) beradasar atas Resolusi SU-PBB 1997 dan menetapkan 5 Juni

sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.Setelah adanya konferensi Stockholm

1972 maka Indonesia mulai memperhatikan tentang lingkungan,yaitu dengan:

1. Terbitnya SK Presiden No.60/1972 tanggal 17 bulan Oktober 1972 tentang

panitia perumus dan perencana kerja pemerintah bidang pembangunan dan

lingkungan hidup.

2. Lahirnya TAP MPR NO.IV/MPR/73/GBHN, Bab III, huruf B ayat 10.13

3. Dalam pelaksana pembangunan sumber sumber alam Indonesia harus

digunakan secara rasional. Penggalian sumber daya alam tersebut harus di

usahakan tidak merusak tata lingkungan hidup mannusia dilaksanakan

dengan kebijakan menyeluruh dan memperhitungkan kebutuhaan generasi

yang akan datang.

12 Ibid, hal.9 13Ibid, hal 3

Page 29: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

14

Hukum lingkungan hidup di Indonesia pertama kali menerbitkan UU NO.4

Tahun 1982 tentangketentuan Pokok Pengelolaan Lingkingan Hidup berlaku

padatanggal 11 Maret 1982 sebagai payung bagi penyusun peraturan perundang

undangan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Diganti dengan UU

No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup berlaku 19 September

1997,dan yang paling baru sekarang adalah UU No.32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hak untuk mendapatkan

lingkungan sehat merupakan hak asasi yang diatur dalam UUD 1945, jelas sangat

pro lingkungan hidup sehingga disebut Green Constitutions (konstitusi Hijau),

yang berisi:

1. Sebagai dasar konstitusionalitas peraturan perundangundangan pengaturan

lingkungan hidup di Indonesia terdapat dalam Alineake 4 Pembukaan

UUD 1945 ―melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesia ―

2. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 ―bumi, air dan kekayaan yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besarnya

kemakmuaran rakyat ―

3. Pasal 28 (H) UUD 1945 ayat (1) ―setiap orangberhak hidup sejahtera lahir

dan batin,tenpat tinggal dan mendapat lingkungan yang baik,dan sehat

serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

4. Fungsi manusia dan fungsi lingkungan tempat hidupnya samapenting, jadi

tumbuh kesadaraan manusia menumbuhkan perhatian hukum kepada

lingkungan lahir ilmu baru yaitu lingkungan.

Page 30: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

15

Perlindungan Lingkungan:

Sebagai salah satu cabang hukum internasional, maka Hukum Lingkungan

Internasional dapat diartikan sebagai keseluruhan kaedahatau asas yangmengatur

hubungan atau persoalan yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang melintasi

batas negara antara negara dengan negara,negara dengan subjek hukum bukan

negara dan sesama subjek hukum bukan negara. Perlindungan dan pengelolaan

Lingkungan Hidup adalah upaya sistematika yang terpadu yang di lakukan untuk

melestarikan Fungsi lingkungan hidupdan mencegah terjadinyapencemaran dan /

kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencaan, pemanfaatan,

pengendalian, pemeliharaan,pengawasan dan penegakan hukum14

.Pengelolaan

terhadap lingkungan hidup saat ini makin memperihatinkan dengan usaha untuk

meningkatkan perekonomian dilakukan pembangunan dan pengembangan yang

tidak berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup.Lingkungan yang sehat

merupakan hak yang asasi dari umat manusia.Seorang manusia tidak boleh

menyebabkan manusia lainnya tidak mendapatkan haknya terhadap lingkungan

hidup yang sehat.Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap pelanggaran hak

asasi manusia terhadap lingkungan hidup sangat perlu diperhatikan sehingga

orang-orang kecil tidak selalu menjadi korban orang-orang yang ingin

memanfaatkan lingkungan hidup untuk kepentingan pribadi mereka.

Perlindungan HAM:

Perlindungan HAM adalah upaya untuk memperkuat sistem perlindungan

hak asasi manusia pemerintah mendirikan lembaga-lembaga baru untuk

memberikan perlindungan hak asasi manusia seperti, Komisi Nasional Hak Asasi

14 UU NO.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 31: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

16

Manusia, atau Komisi Ombudsman Nasional yang bertugas untuk memberikan

pelayanan dan perlindungan terhadap rakyat yang memperoleh perlakuan yang

tidak adil atau tidak semestinya dari Aparatur Pemerintah. Pemahaman HAM di

Indonesia sebagai tatanan nilai, norma, sikap yang hidup di masyarakat dan acuan

bertindak pada dasarnya berlangsung sudah cukup lama. Dengan cara yang

sederhana, dipimpin oleh tokoh masyarakat, agama atau kalangan bangsawan,

belum teroganisasi secara modern, dan khususnya perjuangan kemerdekaan masih

mengandalkan kekuatan fisik persenjataan.

Belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara

paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang memandang

bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan paham yang lain

terutama dalam pelaksanaanya, kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak

hukum (Polisi, Jaksa dan Pengadilan) dan pemahaman belum merata tentang

HAM baik di kalangan sipil maupun militer.15

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Yuridis Normatif. Pendekatan

yuridis normatif adalah pendekatan yang melakukan analisa hukum atas peraturan

perundang undangan dan putusan hakim, dalam penulisan ini pendekatan yuridis

normatif digunakan untuk meneliti norma norma hukum yang berlaku yang

mengatur tentang kedaulatan suatu negara di wilayah lingkungan serta upaya

penyelesaian sebagai mana yang terdapat dalam perangkat hukum internasional

15http://rorodestalia.blogspot.co.id/2013/06/perkembangan-dan-perlindungan-HAM-

di.html, diakses pada tanggal 20 Juni 2016, Pukul 17.03 WIB

Page 32: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

17

dan nasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif atau

penelitian yang menggambarkan semua data dan kemudian dianalisisdan di

bandingkan sesuai dengan kenyataanyang sedang berlangsung dan selanjutnya

mencoba memberikan pemecahan masalahnya.

2. Sumber Data

Sumber data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bahan Hukum Primer,yaitu bahan bahan hukum yang mengikat

yangmerupakan landasan utama yang di gunakan dalam penelitian ini.

Bahan hukum primer yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

Piagam PBB 1945,Declaration Conference of Human Right, United

Nations On environment Programe, United NationsConference of

Human Environment Development,UU No.32 Tahun 2009 tentang

Pokok Pokok Perlindungan Lingkungan Hidup,UUD 1945, UU No.9

Tahun1999 tentang HAM

b. Bahan Hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang menunjang dan

memberi penjelasan menegenai bahan hukum primer seperti buku

buku para pakar internasional dan nasional, JurnalIlmiah,serta

pendapatpara ahli hukum lingkungan nasional dan internasional.

c. Bahan Hukum Tersier, yaitu badan hukum yang memberi penjelasan

tentang bahan hukum primer dan sekunder berupa kamus hukum dan

kamus besar bahasa Indonesia.

Page 33: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

18

3. Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah studi

kepustakaan. Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan dalam menganalisa data

data yang di peroleh dari berbagai sumber yang dapat di percaya baik yang

langsung ataupun tidak langsung (internet) yang berhubungan dengan materi yang

di bahas dalam skripsi ini.

4. Analisis Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini dianilis secara kualitatif.Analisis

data kualitatif adalah proseskegiatan yang meliputi mencatat, mengorganisasikan,

mengelompokkan, dan mensintesiskan data selanjutnya memakai setiap kategori

data, mencari dan menemukan pola,hubungan hubungan dan memaparkan

temuan-temuan dalam bentuk deskriptifnaratif, bagan,flow chart, matriks maupun

gambar gambar yang bisa di pahami oleh orang lain.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam penelitian untuk memudahkan pemahamnan untuk

mendapatkan pemahaman atas rumusan masalalah, maka pembahasan akan di

lakukan secara garis besar melalui sistematika penulisan. Tujuannya agar tidak

terjadi kesimpangsiuran dalam menguraikan lebih lanjut tentang inti permasalahan

yang akan dicari jawabannya. Pada bagian ini terdapat ringkasan garis besar dari

Lima Bab yang terdapat dalam skripsi.

Setiap Bab terdapat dalam sub babyang akan yang akanmendukung

keutuhan pembahasan setiap Bab. Sistematikanya adalah sebagai berikut:

Page 34: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

19

Bab Pertama: Berisi tentang latar belakang yang menguaraikan alasan

penulis dalam memilih judul penelitian,selanjutnya disertai

dengan rumusan masalah yang dikembangkan dari judul

yang sudah dipilih yang disertai dengan tujuan dan manfaat

penulisannya. Selanjutnya, dijelaskan juga tentang keaslian

penulisan, tinjauan kepustakaaan serta metodologi

penelitian yang digunakan penulis untuk melakukan

penelitian dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

Bab kedua: Berisi tentang penjelasan seberapa pentingnya perlindungan

terhadap lingkungan bagi manusia, akibat dan dampak

yangakan terjadi apabila lingkungan diabaikan ataupun

dirusak. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembahasan

tentang relevansi isu lingkungan dengan isu HAM baik isu

lingkungan yang bersifat Nasional dan Internasional, serta

hubungan antara hukumlingkungan dengan hukum HAM

yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan

mempengaruhi satu sama lain.

Bab ketiga: Dijelaskan tentang pengaturan pengaturan terkait

Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari

Perlindungan HAM, dalam penjelasannya dikelompokkan

secara Nasional dan Internasional disertai juga dengan

contoh kasus tentang perusakan lingkungan yang

dikarenakan kurangnya kesadaran HAM oleh masyarakat

Page 35: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

20

Bab Keempat: Berisi tentang faktor penyebab rendahnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya perlindungan lingkungan

sebagai bagian dari perlindungan HAM, dilanjutkan dengan

peran masyarakat dan negara dalam usaha meningkatkan

kepedulian dan perlindungan terhadap lingkungan serta

bagaimana perlindungan lingkungan sebagai bagian dari

perlindungan HAM dalam perspektif hukum Nasional

Indonesia.

Bab Kelima: Merupakan Bab penutup dari keseluruhan rangkaian bab-

bab sebelumnya dan berisi kesimpulan yang dibuat

berdasarkan uraian skripsi ini di lengkapi dengan saran

saran.

Page 36: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

21

BAB II

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN HAM

DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL

A. Pentingnya Perlindungan Lingkungan Bagi Umat Manusia

Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya

keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan serta makhluk

hidup lainnya.16

Munadjat Danusaputro, ahli lingkungan terkemuka dan guru

besar hukum lingkungan Universitas Padjajaran mengartikan lingkungan hidup

sebagai semua benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah

perbuatannya yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan

mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.17

Dari

pengertian tersebut, maka dapat dirumuskan menjadi unsur unsur sebagai berikut:

1. Kesatuan Ruang

Kesatuan ruang, yang berarti adalah suatu bagian tempat berbagai

komponen lingkungan hidup bisa menempati dan melakukan proses

interaksi diantara berbagai komponen lingkungan hidup tersebut. Jadi

ruang, merupakan tempat berlangsungnya ekosistem, misalkan ekosistem

pantai, ekosistem hutan.

2. Semua Benda

Benda dapat dikatakan juga sebagai materi atau zat.Materi atau zat

adalah segala sesuatu yang yang berada pada suatu tempat dan pada waktu

16 UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 17N.H.T.Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Erlangga, 2004,

Jakarta, hal. 4

Page 37: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

22

tertentu. Pendapat kuno mengatakan bahwa benda terdiri atas 4

materi asal (zat asal) yaitu api, air, tanah dan udara namun dalam

perkembangan sekarang kelompok yang tidak dapat dibagi lagi disebut zat

tunggal. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, materi

adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu ruang baik

dalam bentuk padat, cair dan gas.

3. Daya

Daya atau disebut juga energi atau tenaga merupakan sesuatu yang

memberikan kemampuan untuk menjalankan kerja atau dengan kata lain

energi atau tenaga adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Alam

lingkungan hidup penuh dengan energi yang berwujud seperti cahaya,

energi panas, energi listrik, energi gerak dan lain lain.

4. Keadaan

Keadaan disebut juga dengan situasi dan kondisi. Keadaan memilih

berbagai ragam yang satu dengan yang lainnya ada yang membantu

keberlangsungannya proses lingkungan hidup untuk melakukan sesuatu,

ada juga yang mengganggu prosesnya interaksi lingkungan dengan baik.

Sebagai contoh misalnya kucing atau musang dalam waktu gelap

bukannya tidak bisa melihat justru lebih mempertajam matanya untuk

mencari mangsa atau makanannya.18

5. Makhluk Hidup ( termasuk manusia dan perilakunya)

Mahkluk hidup merupakan komponen lingkungan hidup yang

sangat dominan dalam siklus kehidupan. Makhluk hidup memliki ragam

18Ibid, hal. 7

Page 38: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

23

yang berbeda satu sama lainnya. Makhluk hidup seperti binatang dan

tumbuh tumbuhan peranannya dalam lingkungan hidup sangat penting

tetapi makhluk hidup seperti itu tidaklah merusak dan mencemari

lingkungan, lain halnya dengan manusia.Menurut falsafahnya manusia

terdiri dari unsur jasmani dan rohani.Dengan adanya unsur tersebut maka

manusia dapat berperilaku dan bertindak, perilaku manusia ada yang baik

dan buruk. Hubungan manusia dengan lingkungannya akan terbangun dan

dalam suatu bentuk kedamaian apabila dalam kehidupannya selalu

menyatu dengan alam, menghargai dan menikmati apa yang diberikan

alam serta memanfaatkan secara ramah lingkungan19

. Manusia dengan

perilakunya akan mempengaruhi perikehidupan kesejahteraan manusia

serta makhluk hidup yang lain. Maka manusia seharusnya menyadari

dengan betul segala macam perubahan dalam lingkungan sekitarnya untuk

meningkatkan kualitas atas merosotnya lingkungan hidup yang

diakibatkan dari tingkah laku manusia itu sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut, berarti pengertian lingkungan hidup disini

hanya lingkungan fisik saja, baik yang abiotik maupun biotik.Maksud lingkungan

Abiotik adalah semua benda mati yang ada disekitarnya sebagai salah satu unsur

lingkungan hidup, seperti batuan, mineral, air, udara dan unsur unsur lainnya.

Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup yang ada disekitarnya seperti

tumbuh tumbuhan, hewan, manusia, tiap unsur biotik ini saling berinteraksi baik

dengan biotik maupun dengan abiotik dan tidak menyangkut lingkungan sosial,

tetapi masalah masalah lingkungan hidup berkaitan pula dengan masalah sosial,

19 Emil Salim dan Thoby Mutis, Instrumentasi dan Standarisasi Kebijakan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, Aca Suganda, 2005, Jakarta, hal 20

Page 39: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

24

seperti pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk, tingkah laku manusia dan lain

lain.20

Pertumbuhan dan perkembangan hukum lingkungan dewasa ini semakin

pesat, sejak dicetuskannya kebijaksanaan lingkungan global yang bermula dari

kesadaran lingkungan manusia sebagaimana ditetapkan dalam Deklarasi

Stockholm 1972 (United Nation Conference In The Human Environment) di

Swediatelah melahirkan beberapa prinsip, yang merupakan landasan

kebijaksanaan lingkungan nasional, antara lain dalam prinsip 17 yang berbunyi

sebagai berikut:

“appropriate national institutions must be entrusted with the task of

planning, manajing and controlling the enviromental resources of state

with aview to end chancing enviromental quality”.21

Hukum lingkungan telah berkembang secara pesat, bukan saja dalam

hubungannya dengan fungsi hukum sebagai perlindungan dan kepastian bagi

masyarakat (social control) dengan peran ―Agent of Stability” tetapi lebih

menonjol lagi sebagai sarana pembangunan (a tool of social engineering) dengan

peran “Agent of Development” atau “Agent of Change”. Banyak faktor dan

masalah yang menunjang timbulnya hukum lingkungan itu, baik dari masalah

lingkungan hidup yang dialami oleh berbagai negara, dan kasus kasus yang timbul

yang mengancam dan membahayakan hidup manusia.

20 Sodikin, Penegakan Hukum Lingkungan (Tinjauan Atas UU No.23 Tahun 1997),

Djambatan, Jakarta, Hlm 2 21 Syamsul Arifin, Op.cit, Hlm 1

Page 40: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

25

Perlindungan lingkungan global pada dasarnya dibagi ke dalam 2 prinsip

umum, yaitu:

1. Prinsip hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya (integrally

linked with other parts of the natural system); dan kedua, prinsip

hubungan antara manusia dengan setiap generasinya (fundamental

relationship between different generations of human species). Berdasarkan

prinsip yang pertama manusia bukanlah pemilik, melainkan bagian dari

struktur ekosistem. Spesies manusia merupakan bagian integral dari

bagian ekosistem lainnya. Manusia akan mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh setiap kejadian yang terjadi dalam ekosistem. Tetapi diantara

makhluk hidup (among living creatures) manusia merupakan makhluk

yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan hubungan baiknya

dengan lingkungan. Sebagai bagian ekosistem, manusia tidak mempunyai

hak untuk merusak, apalagi menghancurkan integrasi ekosistem. Manusia

harus menggunakan lingkungan hidupnya sesuai dengan prinsip kelanjutan

kehidupan (sustainable bases).

2. Prinsip kedua, sebagai bagian dari keseluruhan generasinya, baik generasi

masa lalu (their past generations) maupun generasi masa depannya (their

future generation), spesies manusia yang hidup sebagai generasi masa kini

(present generation) mempunyai kewajiban (responsibility) untuk menjaga

dan memelihara bumi. Setiap generasi tentu ingin mewarisi bumi dalam

kondisi sebaik kondisi ketika bumi diwarisi generasi-generasi sebelumnya.

Hal ini mengharuskan setiap generasi mengharuskan ―mewarisi‖ bumi

Page 41: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

26

dalam kondisi tanpa kerusakan dan karenanya mereka harus menerima dan

memanfaatkan secara lebih baik (intergenerational equity).22

Menurut Weiss, prinsip intergenerational equity dapat dirumuskan dalam

3 prinsip, yaitu: pertama, setiap generasi harus melindungi keragaman hayati

berdasarkan prinsip prinsip lingkungan dan kebudayaan, sehingga tidak

menyulitkan generasi berikutnya untuk memilih cara cara mengatasi masalah

sesuai dengan nilai yang mereka anut, termasuk juga melindungi kualitas

lingkungan sehingga setara dengan kualitas generasi pendahulunya. Prinsip ini

disebut conservation of options.Kedua, setiap generasi harus menjaga

keseimbangan ekosistem bumi, dan menjaganya agar kerusakannnya tidak

melampui kerusakan ketika planet itu diterima.Prinsip ini disebut conservation of

equality.Ketiga, setiap generasi harus memberikan hak yang sederajat kepada

setiap anggota generasi yang memasuki generasinya, dan melindungi hak masuk

itu (right of acsess) untuk generasi berikutnya.Prinsip ini disebut conservation of

acsess.23

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: pertama,

konsep dasar perlindungan lingkungan global adalah perlindungan lingkungan

sebagai satu keseluruhan, yaitu suatu perlindungan yang di dasarkan pada prinsip

sistem yang berlaku dalam ekosistem global, kedua, faktor utama yang menjadi

latar belakang usaha demikian adalah perkembangan akibat kegiatan

pembangunan dalam arti keseluruhan, terutama akibat penerapan tekhnologi

dalam kegiatan demikian itu, dan ketiga, prinsip dasar perlindungan lingkungan

demikian itu adalah prinsip hubungan manusia dengan lingkungannnya, dan

22Ida Bagus Wyasa Putra, Hukum Lingkungan Internasional Perspektif Bisnis

Internasional, Refika, 2003, Bandung, Hal 67 23Ibid, hal 69

Page 42: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

27

prinsip hubungan manusia dengan generasinya (intergenerational equity). Prinsip

tersebut dijabarkan dalam bentuk yang lebih konkret seperti:

1. Prinsip Pembangunan (kegiatan) Berkelanjutan;

2. Prinsip Perencanaan Kegiatan;

3. Prinsip Pencegahan Dampak;

4. Prinsip Conservation of Options;

5. Prinsip Conservation of Quality;

6. Prinsip Conservation of Acsess; dan

7. Dipadukan dengan prinsip Prinsip Umum Hukum Internasional yang telah

berlaku yaitu prinsip kerjasama dan partisipasi.

Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan timbal balik antara

makhluk hidup dengan benda mati, khususnya manusia dengan

lingkungannya.Hubungan pengaruh timbal balik berpengaruh sedemikian rupa

dalam batas batas keseimbangan.Selama interaksi manusia dengan berbagai

subsistem atau komponen komponen lainnya berada dalam batas batas

keseimbangan atau dapat pulih seketika, selama itu pula lingkungan disebut

harmonis.Jadi lingkungan hidup merupakan media timbal balik antara makhluk

hidup dengan benda mati yang merupakan satu kesatuan utuh, dan manusia ada di

dalamnya24

. Manusia dengan tingkah lakunya dapat mempengaruhi lingkungan

(dapat mencemari, merusak25

, atau melestarikan lingkungan), sedangkan makhluk

hidup lain tidaklah demikian.

24Daud Silalahi, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan

Indonesia, Alumni, 1996, Bandung, hal 8 25UUPLH pasal 1 angka 14 memeberikan pengertian tentang perusakan lingkungan

adalah tindakan menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau

hayati yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berpungsi lagi dalam menunjang

pembangunan berkelanjutan.

Page 43: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

28

Manusia sebagai salah satu subsistem belaka dalam kenyataan ekosistem

(eco-systemic evidence) memang memiliki kelebihan kelebihan jika dibandingkan

dengan subsistem lainnya, karena manusia memiliki akal budi. Manusia bertindak

dan bersikap semena mena terhadap lain lain subsistem dan ekosistem seluruhnya,

dengan demikian dengan bertambahnya jumlah manusia dan semakin

bertambahnya kepandaian serta keterampilan (tekhnologi) manusia dalam

menggunakan subsistem serta ekosistem seluruhnya maka subsistem berupa jasad

jasad hidup dan benda serta keseluruhan ekosistem berupa alam sungguh sangat

menderita, karena banyak mengalami kerusakan kerusakan, bahkan ada yang

mengalami kerusakan berat hingga sangat mempengaruhi dan merombak

ekosistem dimana manusia sendiri berada sebagai sekedar subsistem, dan sungguh

sungguh tergantung dalam kemungkinan untuk menjaga kelangsungan hidup serta

kesejahteraannya.

Demikianlah jika sikap dan tindak perbuatan manusia untuk memperbudak

dan menindas serta memeras subsistem dan ekosistem seluruhnya berarti ―tindak

bunuh diri‖ yang mungkin tidak disadari.Oleh sebab itu, dengan ungkapan ekologi

mengenai rahasia ekosistem dengan segenap perpaduan lain lain subsistemnya

(termasuk di dalamnya subsistem manusia sendiri), membangun pengertian dan

kesadaran betapa mutlak perlunya, untuk melindungi lingkungan secara utuh dan

menyeluruh, demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan subsistem manusia

sendiri.26

Hubungan antara lingkungan hidup dan manusia terdapat beberapa istilah,

seperti ―man made nature, nature made man” yang berarti dalam pengertian

26 Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungan (Buku I:Umum), Binacipta, Jakarta, Hlm

69

Page 44: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

29

sederhana bahwa manusia mempengaruhi lingkungan, lingkungan mempengaruhi

manusia. Hubungan timbal balik ini terdapat dalam aktivitas sehari hari yang

dilakukan manusia.Aktivitas yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya sangat mempengaruhi kondisi dan keadaan suatu lingkungan. Dari

lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian bagian lingkungan hidup

seperti hewan hewan, tumbuh tumbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu,

barang barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Manusia

memenuhi kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atu bahkan

memenuhi lebih dari kebutuhannya sendiri berupa hasrat atau keinginan.27

Misalnya untuk memenuhi kebutuhan sandang dan papan, tentunya

manusia akan mengambilnya dari alam dengan melakukan penebangan pohon.

Dalam pembuatan kertas misalnya, maka dari aktivitas tersebut apabila tidak

disesuaikan dengan kebutuhan, sumber dari pohon yang akan ditebang maka akan

mempengaruhi seluruh aktivitas lingkungan lainnya. Penebangan pohon yang

berlebihan akan mengakibatkan banjir, hewan hewan akan terganggu habitatnya,

yang mengakibatkan terjadinya perpindahan untuk mencari tempat yang sesuai

dan apabila kondisi lingkungan hutan yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan

mereka, maka untuk bertahan serta menjaga kelangsungan hidupnya bisa saja

memasuki wilayah tempat tinggal manusia yang pastinya akan membahayakan

para manusia sendiri. Selain dari masalah masalah tersebut, terdapat bebagai

masalah lingkungan lainnya yang telah menyusup dalam bebagai bentuk dan

variasi lalu membawa rentetan akibat kepada ekosistem lainnya secara meluas.

27 N.H.T.Siahaan, Op.Cit, hal.3

Page 45: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

30

Adapun bentuk dan variasi rentetan masalah lingkungan itu di gambarkan

sebagai berikut:28

1. Pencemaran

Pencemaran yang kini dirasakan berbarengan serta dengan

tekhnologi mekanisme industrialisasi dan pola pola hidup yang mewah

dan konsumtif.Pencemaran timbul tentunya berkatan erat dengan aktivitas

manusia berupa, kegiatan kegiatan industri, kegiatan pertambangan,

kegitan transportasi, kegiatan pertanian, dan lain sebagainya.

2. Timbul Berbagai Penyakit

Ketika industri tumbuh tahun 1950-an, timbul pencemaran di

Teluk Minamata di Pulau Kyushu, Jepang dari limbah pabrik kimia. Selain

penyakit Minamata pada Tahun 1974 dikenal pula penyakit Itai Itai yang

di identifikasi berasal dari limbah pabrik berunsur logam Kadmium (Cd)

dan seng (Zn). Jika disimak maka tidak selamanya indusrti dan tekhnologi

menjadi alat pemuas bagi kehidupan karena penderitaan sangat banyak

pula berakibat dibaliknya.

3. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk makin lama makin meningkat hingga

akhirnya memadati muka bumi, yang mengakibatkan manusia tidak lepas

dari berbagai kebutuhan, namun hal tersebut akan terpenuhi jika siklus

dan cadangan cadangan sumber daya alam masih mampu dan mencukupi.

Tetapi akan lain jadinya jika angka pertumbuhan penduduk kian melewati

batas siklus dan jumlah cadangan sumber sumber kebutuhan.

28Ibid, hal.28-35

Page 46: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

31

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya

lingkungan hidup bagi umat manusia antara lain:

1. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan

2. Membantu meningkatkan perekonomian

3. Menyediakan lapangan pekerjaan

4. Penunjang dalam pemenuhan kebutuhan untuk keberlangsungan hidup

Jadi lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan umat manusia dan

sudah sepatutnya manusia merawat dan melindungi kelestarian lingkungan hidup

agar tidak terjadi bencana yang akan merugikan umat manusia itu sendiri.

B. Relevansi Isu Lingkungan dengan Isu HAM

Kerusakan dan pencemaran lingkungan baik yang global maupun yang

nasional disoroti karena adanya akibat terganggunya keseimbangan antara

pembangunan yang dilakukan manusia dengan daya dukung lingkungan.29

Isu

lingkungan hidup sebagai isu global kontemporer. Dalam dinamika studi

hubungan internasional terdapat berbagai isu kontemporer yang pada awalnya

lebih bersifat kepada hal yang teknis, yang kemudian berkembang menjadi agenda

politik yang berimplikasi pada lahirnya pola pola baru kerjasama internasional,

dimana dalam perkembangan hubungan internasional terkini tidak lagi hanya

memperhatikan aspek hubungan antara negara saja, yang hanya mencakup aspek

politik, ekonomi, budaya serta aspek-aspek klasik lainnya, tetapi juga aspek lain

seperti interdependensi ekonomi, hak asasi manusia, keamanan transnasional,

organisasi internasional, rezim internasional dan juga masalah lingkungan hidup.

29 Emil Salim dan Thoby Mutis, Op.cit, hal 11

Page 47: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

32

Saat ini seiring dengan semakin kompleks dan dinamisnya dimensi

hubungan internasional, yang kemudian memaksa bagi setiap aktor dan pihak

internasional untuk bekerjasama dalam satu isu di sebuah kawasan yang kemudian

menjadikan isu tersebut menjadi perubahan transnasional, dimana kemudian tidak

dapat dielakkan terlibatnya aktor atau pihak lain untuk saling bekerjasama,

walaupun di kawasan lain dari tempat terjadinya masalah tersebut.

Studi hubungan internasional secara substansial adalah sebuah bidang

kajian studi interdisiplin, dimana dalam dinamika perkembangannya melibatkan

berbagai disiplin ilmu lain dalam melakukan analisa serta korelasi untuk

memahami dan dapat menjelaskan mengenai suatu fenomena dalam lingkup

internasional, termasuk di dalamnya dalam kajian isu lingkungan hidup maka

akan mencampurkan aspek ilmu pengetahuan alam hayati yang tentunya dibalut

dalam nuansa skop internasional, sehingga dapat dilihat dan ditarik keterkaitan

serta kompleksitas antara masalah lingkungan global dengan hubungan antar

negara.

Aspek lingkungan hidup yang pemahamannya berakar dari disiplin Ilmu

Alam Hayati yang dijadikan menjadi isu internasional pada dekade belakangan ini

kerap diangkat dalam berbagai forum dan kajian kerjasama internasional. Isu

lingkungan hidup menjadi salah satu kajian yang dapat diklasifikasikan dalam

kajian yang keberadaannya dapat mendorong aktor atau unit internasional lain

untuk ikut terlibat dalam penyelesaian dan penanganannya, hal ini dikarenakan

masalah lingkungan dianggap bersifat implikatif yang menimbulkan chain

reaction atau reaksi berantai terhadap pihak lain, begitu penting dan tingginya

tingkat urgensi masalah lingkungan hidup hingga mendorong banyak pihak untuk

Page 48: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

33

mengangkat dan menjadikannya menjadi komoditas isu hangat dalam setiap

pertemuan forum internasional.30

Isu lingkungan hidup pertama kali diangkat sebagai sebagai salah satu

agenda dalam pertemuan negara-negara dalam ranah hubungan internasional pada

tahun 1970-an, hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Konferensi

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang lingkungan hidup pada tahun 1972 di

Stockholm, Swedia yang lebih dikenal dengan Stockholm Conference. Konferensi

yang diadakan oleh PBB ini merupakan jawaban terhadap semakin menurunnya

kualitas lingkungan dan semakin meningkatnya concern masyarakat dunia pada

saat itu, dan juga atas kekhawatiran banyak kalangan pemerhati lingkungan di

Eropa, selain itu pada saat itu juga terbit Buku riset kajian Club of Rome, yang

berjudul The Limits to Growth31

, Club of Rome merupakan kelompok think thank

berpengaruh di Eropa yang dalam buku tersebut memaparkan bahwa seiring

kemajuan pesat indutri dan pertumbuhan penduduk dunia sumber daya alam di

bumi semakin menipis, dimana perkara ini kemudian diasumsikan menjadi

penyebab negatif yang merusak tata lingkungan global secara masif, yang kelak

jika keadaan seperti ini terus dibiarkan akan berefek buruk dan menciptakan krisis

pangan dan krisis sumber daya secara global.

Salah satu isu lingkungan hidup yang sedang marak di bicarakan akhir

akhir ini adalah isu tentang pemanasan global, dimana menurut Daniel

Murdiyarso perubahan iklim adalah fenomena global yang dipicu oleh kegiatan

30 http://www.theglobal-review.com/.Lingkungan Hidup - Kajian Isu Pemanasan Global,

Sebuah Kritik Terhadap Studi Lingkungan Hidup Dalam Paradigma Hubungan Internasional,

diakses pada tanggal 22 September 2016, pukul 15.28 31Penelitian tersebut dilaksanakan oleh Tim MIT (Massachusetts Institute of Technology)

yang kemudiandilaporkan olehClub Rome, yang merupakan penelitian futurologis tentang

hubungan timbal balik antara manusia dan sumber daya alam.Hukum Lingkungan Internasional,

Refika, 2003, Bandung, hal 19

Page 49: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

34

manusia yang terutama berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil (BBF)

dan kegiatan alih guna lahan32

. Dalam perkembangannya konferensi-konferensi

internasional yang membahas mengenai masalah lingkungan dari tahun ketahun

terus diadakan dalam mencari solusi dalam penanggulangan masalah yang

dianggap pelik dalam tata lingkungan hidup global saat ini, pertemuan antar

negara-negara dalam membahas masalah lingkungan hidup terangkum dalam

UNFCCC (United Nations Framework Conventionon Climate Change), dimana

hasil dari salah satu pertemuan UNFCCC yang diadakan yaitu mengenai

kesepakatan negara-negara pada tahun 1997 untuk membuat konsensus

penanganan lingkungan yang dirangkum dalam suatu protokol yang disebut

Protocol Kyoto, dimana protokol ini mengatur mengenai pembatasan kadar emisi

karbon suatu negara yang telah meratifikasinya, hingga dalam perkembangan

berikutnya pertemuan lingkungan yang melibatkan negara-negara masih terus

dilakukan dalam lingkup UNFCCC.33

Keterkaitan antara isu lingkungan dengan isu HAM yang marak terjadi di

Indonesia adalah karena seringnya terjadi berbagai pelanggaran hak asasi manusia

(HAM) dibidang lingkungan hidup telah terjadi dihampir seluruh tatanan

kehidupan masyarakat. Pelanggaran itu seyogyanya dimaknai sebagai ancaman

terhadap peradaban manusia Indonesia. Pada gilirannya akan terakumulasi dan

bermuara pada pelanggaran hak ekonomi, pelanggaran hak sosial dan budaya, hak

sipil dan politik. Fenomena hak atas lingkungan hidup yang baik, sehat, dan

seimbang sebagai hak asasi manusia, dikaitkan dengan realitas pengelolaan

lingkungan hidup di Indonesia belum terwujud.Berkait dengan isu kerusakan

32 Supriadi, Hukum Lingkungan di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, Hal 62 33Ibid, hal.70

Page 50: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

35

lingkungan hidup, hak atas lingkungan hidup dalam perspektif hak asasi

manusia.Manusia merupakan bagian dari sebuah ekosistem, dimana sangat erat

keterkaitan antara manusia dengan lingkungan hidup di sekitarnya.

Hak atas lingkungan hidup merupakan hak dasar manusia, yang telah

melekat pada manusia berdasarkan kodratnya, yaitu hak yang dimiliki manusia

sebagai manusia, yang merupakan anugerah dari Tuhan, Hak atas lingkungan

hidup yang baik dan sehat sudah mendapatkan pengaturan, baik tingkat global

maupun nasional dalam berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan, Hak

atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai hak asasi manusia belum

mendapat apresiasi secara positif baik pada tingkat Global maupun Nasional,

meski sudah ada DUHAM, Resolusi, Kovenan, dan pengaturan dalam ketentuan

hukum positip tingkat nasional, karena pada kenyataannya ditingkat global,

negara maju memberi andil yang sangat besar bagi pemanasan global, perubahan

iklim, dan rusaknya lingkungan hidup, dan pada tingkat nasional, juga memberi

konstribusi bagi rusaknya lingkungan hidup, dimana pencemaran dan perusakan

lingkungan secara signifikan mewarnai pembangunan ekonomi di negeri ini.34

Sangat tidak jelas apakah tujuan yang mendasari norma-norma

perlindungan hak asasi manusia dan lingkungan sangat lengkap atau benar-benar

tidak dapat dipisahkan. Sama halnya, usulan agar kepentingan individu atau

bersama dalam perlindungan lingkungan secara konsep sebaiknya digolongkan

menurut ―hak asasi manusia lingkungan internasional yang substantif‖, atau masih

34https://Scholar.Google.Go.Id/Jurnal+Konsepsi+dan+Pengaturan+Hak+Atas+Lingkunga

n+Hidup+yang+Baik+Dan+Sehat+(Kajian+Perspektif+Hak+Asasi+Manusia+Dalam+Pengelolaan

+Lingkungan+Hidup), diakses pada tanggal 25 September 2016, pukul 21.20

Page 51: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

36

menjadi pertanyaan apakah sebagai masalah hukum internasional saat ini, kini ada

hak asasi manusia atas lingkungan bersih.35

C. Hubungan Antara Hukum Lingkungan dan Hukum HAM

Sejarah perkembangan hukum lingkungan Indonesia terlihat pada

peraturan perundang undangan yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda,

hingga sekarang ini. Adapun perkembangan dapat di bagi ke dalam 3 zaman:

1. Zaman Hindia Belanda

Untuk pertama kali aturan mengenai lingkungan hidup adalah mengenai

perikanan Mutiara dan perikanan Bunga Karang, yaitu Parellvishchherij,

dan sponsevisscherij ornantie Stb,1916 no. 157 yang di keluarkan di

Bogor oleh Gubernur Jendral Idenburg pada tanggal 29 Januari 1916.

Ordonansi yang sangat penting bagi lingkungan hidup adalah

Hinderornantie (Stb.1926 No.266 yang diubah / di tambah terakhir dengan

(Stb. 1940 No.450) yaitu Ordonansi gangguan.Dalam pasal satu (1)

ditentukan larangan mendirikan tanpa izin di tempat tempat usaha, dan

ditetapkan juga berbagai pengecualian terhadap larangan ini. Ordonansi

lain dibidang perlindungan Satwa adalah Dierenbescherming ordonantie

(Stb. 1931 No. 134), yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1931 untuk

seluruh wilayah HIndia Belanda (Indonesia). Peraturan yang berkaitan

dengan ordonansi ini adalah ordonansi tentang perburuan yang berlaku

untuk Jawa dan Madura sejak 1 Juli 1940.Dimana pada saat itu taraf

ekonomi masyarakat tergolong masih rendah masyarakat lebih sering

35https://scholar.google.go.id/jurnal+Perspektif+Konsep+Hukum+Hak+Asasi+Manusia+

dalam+Mewujudkan+Pembangunan+Lingkungan+Hidup+yang+Berkelanjutan, Lex et Societatis,

Vol.III/No.8/Sep/2015, diakses pada tanggal 25 September 2016, Pukul 21.20

Page 52: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

37

melakukan aktivitas berburu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam

perburuan tersebut tidak ada aturan hewan apa saja yang dilindungi dan

tidak boleh di buru, dan harus dijaga keberlangsungan hidupnya demi

terjaganya ekosistem.

2. Zaman Jepang

Pada waktu pendudukan Jepang, hampir tidak ada peraturan

perundang undangan di bidang lingkungan hidup yang di keluarkan,

kecuali Osamu S.Kanrei No. 6 yaitu mengenai larangan penebangan

pohon Agatha, Alba dan Balsam tanpa izin Gubernur Jendral Jepang

(Gunseikan).

3. Zaman Kemerdekaan

Berbagai perundang undangan yang diundangkan setelah

proklamasi hanya mengatur satu segi lingkungan hidup, dan peraturan

perundang undangan tersebut bersifat Parsial.Pada tahun 1972 dibentuk

panitia perumus dan rencana pemerintah dibidang pembangunan

lingkungan hidup.Konsep rancangan yang disusun pada waktu itu adalah

―Rancangan UU tentang Pokok Pokok Pengembangan Lingkungan

Hidup‖. Kegiatan inventarisasi yang dilakukan mencapai 23 Undang

Undang termasuk Ordonansi, 39 PP, 5 Kepres, 2 Intruksi Presiden, 46

Peraturan/keputusan Menteri dan 31 Peraturan Daerah. Dari hasil

inventarisasi tersebut maka penyususnan rancangan awal perundang

undangan tentang lingkungan hidup ada tanggal 1976 menghadapi

kenyatan bahwa:

Page 53: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

38

1. Segi segi lingkungan hidup telah diatur dalam berbagai peraturan

perundang undangan yang berlaku.

2. Peraturan perundang undangan tersebut pada dasarnya berorientasi

pada pemanfaatan sumber daya alam

3. Peraturan perundang undangan tersebut bersifat parsial sektoral.

Pengaturan pengelolan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara

Nasonal baru terlaksana pada tahun 1982 yaitu dengan di undangkannya UU

Nomor 4 Tahun 1982 sebagai langkah pertama, Menteri Negara Penertipan

Aparatur Negara (PAN) mengadakan rapat pengelolan lingkungan hidup dan

pencegahan pencemaran pada tahun 1971. Selanjutnya pada tahun 1982 adanya

pengaturan yang mengatur adanya pengaturan yang mengatur struktur dan fungsi

penataan lingkungan. Peraturan tersebut adalah UU No.4 Tahun 1982 yang di

sahkan pada tanggal 11 Maret 1982 tentang UU Lingkungan Hidup yang

disingkat UULH, yang berorientasi pada penggunaan lingkungan hidup (use-

oriented law).

UU No.4 Tahun 1982 menandakan awal pengembangan perangkat sebagai

dasar bagi upaya pengelolaan lingkungan hidup sebagai bagian integrasi dari

pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Dengan

adanya Undang Undang ini kesadaran masyarakat tumbuh pesat ditandai dengan

banyaknya di bidang lingkungan hidup selain Lembaga Swadaya Masyarakat,

peningkatan kepeloporan masyarakat dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup,

sehingga masyarakat tidak hanya sekedar berperan serta, tetapi juga mampu

berperan secara nyata.36

36Ibid, hlm 19

Page 54: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

39

Seirama dengan perkembangan dunia yang menyangkut semakin tajamnya

isu penyelamatan lingkungan hidup, tahun 1982 Indonesia melahirkan Undang-

Undang No.4 Tahun 1982 dan Undang-Undang No.23 Tahun 1997 sebagaimana

telah diubah dan diganti dengan Undang-Undang No.32 Tahun 2009. Salah satu

pertimbangan diubah menjadi Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah karena kesadaran dan

kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan hidup

telah berkembang sedemikian rupa sehingga pokok materi sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3699) perlu disempurnakan untuk mencapai tujuan pembangunan

lingkungan hidup berkelanjutan.

Selanjutnya pada tanggal 3 Oktober 2009 secara resmi kita memiliki

undang-undang baru di bidang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan, yaitu

Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (UUPLH). Undang Undang ini sebelumnya telah disahkan

oleh DPR dalam Rapat Paripurna Terbuka. Dengan pengundangan Undang-

Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ini, Undang-Undang

tentang Pengelolahan Lingkungan Hidup (UU No.23 Tahun 1997) secara resmi

telah dicabut dan kini berlaku semua ketentuan baru yang terdapat dalam Undang-

Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2009.

Sejarah Hak Asasi Manusia pada hakekatnya, agama agama besar di

Dunia memuat ajaran tentang Hak Asasi Manusia, baik Islam, Kristen, Budha,

dan Hindu, memuat ketentuan bahwa setiap manusia berhak atas kebebasan

Page 55: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

40

beragama, non-diskriminasi, non eksploitasi, hidup merdeka, dan hak-hak lainnya.

Berikut berbagai instrumen hukum yang menjadi bagian dari sejarah

perkembangan HAM di Dunia:

1. Code of Hammurabi (1780 SM), memuat kepastian dan keadilan hukum

dimana hukuman hanya bagi para pelaku kriminal harus tertangkap tangan

dan bagi hakim yang tidak adil akan didenda dan dicabut posisinya;

2. Charter Of Cyrus (539 SM), dokumen HAM pertama yang memuat kata

hak didalamnya. Dokumen tersebut memuat beberapa hak, yang paling

utama kebebasan beragama, toleransi budaya, pelarangan kerja paksa, dan

penghapusan perbudakan.

3. Asoka‟s Edicts (280 SM), memberi petunjuk terkait advokasi HAM yang

berfokus pada pembebasan dari penderitaan, perlakuan tahanan yang

manusiawi, toleransi beragama, keadilan berimbang, menentang hukuman

mati, dan penyiksaan layaknya binatang.

4. Magna Charta (1215 M), Raja Jhon Lockland telah mengakui hak hak

rakyat secara turun temurun, baik kebebasan yang tidak boleh dirampas

tanpa keputusan pengadilan dan pemungutan pajak harus dengan

persetujuan Dewan sehingga kerajaan tidak mempunyai kekuasaan absolut

lagi.

5. Petition of Rights (1628 M), diterbitkan oleh parlemen berdasarkan

ketidakpuasaan terhadap kerajaan atas perintah Edward Coke yang

memberikan prinsip prinsip kepada rakyat jelata sama seperti yang

diberikan kepada bangsawan, pemungutan pajak atas izin parlemen, dan

tidak seorangpun yang dipenjara tanpa disebutkan sebabnya.

Page 56: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

41

6. Peace of Westphalia (1648 M), memuat prinsip persamaan antar bangsa

atau negara, pengakuan terhadap kedaulatan negara, dan prinsip non-

intervensi walaupun, pemerintah dapat mengajukan komplain atas

penganiayaan rakyat mereka diluar negeri dan menyelamatkan mereka dari

hal yang membahayakan. Dibawah sistem Westphalia, para penguasa

menghormati keyakinan agama satu sama lain.

7. Bill of Right (1989 M), walaupun berisi ketentuan yang diskrimintatif

dimana bagi kaum Katholik dan seterusnya tidak dapat menjadi raja,

hanya kaum Protestan yang dapat menjadi raja. Selain itu juga memuat

ketentuan tentang pemilihan yang bebas dan adil, kebebasan memberikan

petisi untuk raja, hak kaum Protestan untuk memiliki senjata, bebas dari

hukuman yang kejam dan tidak biasa, serta bebas dari denda dan

kehilangan tanpa pengadilan.

Ketika HAM memasuki bangsa Inggris di Tahun 1940-an, HAM adalah

sekumpulan peraturan yang digunakan sebagai alat untuk melawan Orde Adolf

Hitler yang bersifat Tirani.Bahwa kebebasan itu penting untuk mempertahankan,

kehidupan, kebebasan beragama, serta untuk mejaga HAM dan keadilan dimana

HAM dijadikan sebagai slogan untuk membenarkan perang.Pada tahun 1941,

Presiden AS, Franklin Delano Rosevelt mengemukakan gagasan terkenal, yaitu

the four freedoms berisi freedom of speech, Freedom of worship, freedom from

want, freedom from fear.37

Pada Tahun 1945, atas dasar inisiatif negara negara pemenang perang,

didirikanlah PBB dengan tujuan utama untuk mencapai kerjasama, pembangunan

37 M .Afif Hasbullah, Politik Hukum Ratifikasi Konvensi HAM di Indonesia (Upaya

Mewujudkan Masyarakat yang Demokratis), Penerbit Pustaka Pelajar, 2005, Lamongan, hal 22

Page 57: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

42

dan HAM internasional serta menjaga perdamian dan keamanan

internasional.Oleh karena itu pencapaian utama PBB adalah untuk menetapkan

standar berupa kodifikasi HAM Universal.Pertama sekali adalah mengembangkan

sebuah defenisi resmi secara universal dengan menyatakan sebuah deklarasi

sebagai suatu dasar untuk sebuah konvensi yang mengikat secara hukum dan

menciptakan mekanisme penerapan internasional. Walaupun dalam penyusunan

deklarasi tersebut banyak persoalan persoalan namun pada akhirnya lahir suatu

rumusan yang menekankan bahwa seluruh HAM adalah Universal, tak bisa

dipilah, saling tergantung, dan akan terus berhubungan. Deklarasi tersebut adalah

Universal Declaration of Human Rights atau Deklarasi Universal HAM.

Perkembangan terakhir pada 1993, World Conference On Human Rights yang

menghasilkan The Vienna Declaration And Program Of Action yang

menjembatani pandangan HAM Blok Barat dan Blok Timur dan Visi Global

tentang HAM.38

Sudah menjadi pandangan umum bahwa HAM bersifat universal dimana

nilai universal HAM berakar dari pemikiran, filosofi dan filsuf barat, dan

keyakinan jika semua orang berpikir dalam corak yang beragam. Sejumlah negara

di Asia termasuk Indonesia memandang universalitas HAM sebagai bentuk

Agresivitas, Imperislisme Cultural, Hegemoni Global, dan Pendiktean Barat atas

Negara Berkembang. Namun pada masa sekarang hampir semua negara termasuk

Indonesia dapat menerima universalitas HAM. Hal ini dapat dibuktikan saat

Deklarasi Bangkok pada 29 Maret-2 April 1993 dimana Indonesia secara tersirat

menerima universalitas walaupun dengan harapan dimasa mendatang menjadi

38Ibid, hal, 32

Page 58: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

43

perhatian perihal perbedaan latar belang spesifik, seperti budaya dan lain

sebagainya dalam kaitannya dengan universalitas HAM.39

Secara historis HAM bukanlah asing bagi bangsa Indonesia karena dapat

ditemui dalam sejarah pembentukan bangsa indoneisa pada masa lampau.Hal ini

dapat dilihat dari perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajahan untuk

meraih hak merdeka dan hak lainnya.

HAM di Indonesia dapat dikelompokkan dalam beberapa priode, berikut

adalah pemaparannya:

1. Periode 1908-1945

Konsep HAM telah dikenal bangsa Indonesia sejak dahulu,

terutama sejak berdirinya Budi Utomo, dimana pada saat itu timbul

kesadaran akan pentingnya pembentukan suatu negara/bangsa. Konsep

HAM pada saat itu adalah Hak kemerdekaan yang berarti hak sebagai

bangsa yang merdeka dan bebas untuk menentukan nasib sendiri.Selain

itu, dikemukakan juga hak bebas dari deskriminasi, hak kebebasan

berpikir dan berpendapat dan hak turut serta dalam

pemerintahan.Selanjutnya HAM di Indonesia berkembang mengikuti arus

pergerakan berbagai organisasi pergerarakan. Satu momen penting

perkembangan HAM adalah pada saat terjadi perdebatan anatara para

tokoh bangsa pada saat rapat pembutan konstitusi dalam sidang BPUPKI,

yang pada akhirnya menghasilkan pencantuman HAM dalam konstitusi

Indonesia yaitu UUD 1945, walaupun HAM yang dicantumkan terbatas.

39 Kurniawan Kunto Yuliarso dan Nunung Prajarto,‖Hak Asasi Manusia (Ham) di

Indonesia: Menuju Democratic Governances‖, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol.8.No.3

Tahun 2005

Page 59: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

44

2. Periode 1945-1950

HAM mendapat tempat utama saat Indonesia memakai konstitusi

RIS 1949 dan UUDS 1950 sebagai konstitusi yang menggantikan UUD

1945, karena kedua konstitusi tersebut memuat HAM secara terperinci.

Hal ini dikarenakan RIS 1949 dibuat setelah DUHAM 1948 dan UUDS

1950 tersebut adalah perubahan KRIS melalui UU federal No.Tahun 1950.

3. Periode 1950-1959

Periode ini berlaku Demokrasi Liberal/Parlementer yang tentu saja

memberi angin segar bagi HAM yang ditandai semakin banyaknya partai

politik dengan beragam ideologi, kebebasan pers, pelaksanaan pemilu,

Parlemen/DPR melakukan tugas dan fungsinya dengan baik. Pada masa itu

juga dibentuk konstituante untuk mengoreksi kelemahan kelemahan dalam

UUD 1945 dimana konstituante berhasil menyepakati hak hak asasi yang

menjadi substansi konstitusi yang baru. Namun, konstituante dibubarkan

Presiden Soekarno yang kemudian dilanjutkan dengan mengeluarkan

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menyatakan konstitusi Indonesia kembali

ke UUD 1945.

4. Periode 1959-1966

Berlakunya Demokrasi Terpimpin yang dianggap sebagai

kemunduran HAM dikarenakan adanya pembatasan dan pengawasan dan

kontrol yang ketat dari Presiden sehingga bertentangan dengan perpesktif

kebebasan dalam HAM.

Page 60: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

45

5. Periode 1966-1998

Sejak tragedi G30S/PKI Indonesia berada dalam keadaan HAM

yang tidak dilindungi dan dibuktikan dengan banyak terjadinya

pelanggaran pelanggaran HAM, seperti pembunuhan, kekerasan,

penangkapan dan penahanan yang sewenang wenang.Hal ini di perparah

oleh kebijakan pemerintah yang ingin memacu pembangunan ekonomi

sehingga setiap HAM dianggap menghambat kebijakan pemerintah. Pada

masa itu banyak pelanggaran yang terjadi seperti di Timor Timor, Aceh, di

Tanjung Priok dan banyak lagi lainnya yang mendapat kritikan

internasional. Pemerintah Orde Baru menjawab kritikan tersebut adalah

sebuah intervensi terhadap kedaulatan negara.Selain itu, pemerintah juga

membentuk KOMNAS HAM pada tahun 1993 sebagai upaya untuk

mengatasi kritik internasional. Namun pada tahun 1997, saat Indonesia

mengalami krisis moneter yang hebat sehingga pemerintah Orde Baru

mulai menerima HAM internasional karena membutuhkan dana

internasional dalam mengatasi krisis tersebut.

6. Periode1998-sekarang

Pemerintah Era Reformasi didesak untuk memenuhi tuntutan

reformasi yaitu membuka sisitem politik, menjamin perlindungan HAM,

menghentikan KKN, Dwifungsi ABRI, mengadakan pemilu,

membebaskan tahanan politik. Pada periode ini perkembangan HAM

sangat pesat ditandai dengan banyaknya norma HAM internasional yang

diadopsi dalam UU melalui Ratifikasi. Selain itu HAM di integrasikan

Page 61: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

46

kedalam UU 1945 dan lahirnya UU HAM dan UU Pengadilan HAM, dan

UU terkait HAM lainnya.

Hukum lingkungan tidak hanya memiliki kaitan dengan hukum HAM,

Hukum lingkungan juga menempati titik silang bidang hukum lainnya.Hukum

lingkungan dapat menempati titik silang bidang hukum lainnya yang sudah ada

sebelumnya, baik hukum publik dan hukum privat. Maksudnya adalah hukum

lingkungan berkaitan dengan Hukum Pidana, Hukum Administrasi, Hukum Tata

Negara, Hukum Internasional dan lain lain, sehingga penegakan hukumnya juga

menempati titik silang bidang hukum lainnya. Misalnya kaitan dengan Hukum

Pidana apabila ada yang melanggar lingkungan (melakukan kejahatan lingkungan)

maka dikenakan ketentuan pidana, misalnya perbuatan pencemaran dan perusakan

lingkungan seperti pembakaran hutan. Dibidang Hukum Administrasi,

menunjukkan bagian terbesar hukum lingkungan merupakan hukum adminitrasi,

tampak dengan peran pemerintah dalam memberikan perizinan untuk pengelolaan

sumber daya alam dan melakukan langkkah langkah penyelamatan lingkungan

apabila ketentuan perizinan yang disyaratkan dilanggar.

Untuk itu, hukum hak asasi manusia yang di dalamnya terdapat atau

terkandung norma norma perlindungan hak asasi manusia yang secara bersamaan

perlindungan lingkungan pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan bersama

sebagai konsep hak asasi manusia lingkungan internasional yang substantif.

Pengendalian ini terdiri dari pencegahan dan penanggulangan sampai pengaturan

atau penetapan nilai-nilai sebagai sarana untuk mencapai tertib dalam pengelolaan

lingkungan diperlukan hukum, yang disebut hukum lingkungan.Hukum

lingkungan telah berkembang dengan pesat, bukan saja hubungannya dengan

Page 62: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

47

fungsi hukum sebagai perlindungan, pengendalian dan kepastian bagi

masyarakat.Hukum lingkungan menyangkut penetapan nilai-nilai, yaitu nilai nilai

yang sedang berlaku dan nilai-nilai yang diharapkan diberlakukan di masa

mendatang serta dapat disebut ―hukum yang mengatur tatanan lingkungan

hidup‖.Hukum lingkungan adalah hukum yang mengatur hubungan timbal balik

antara manusia dengan makhluk hidup lainnya yang apabila dilanggar dapat

dikenakan sanksi.

S.T.Munadjat Danusaputro membedakan antara Hukum Lingkungan

modern yang berorientasi kepada lingkungan dan Hukum Lingkungan Klasik

yang berorientasi kepada penggunaan lingkungan.Hukum Lingkungan modern

menetapkan ketentuan-ketentuan dan norma-norma guna mengatur tindak

perbuatan manusia dengan tujuan untuk melindungi kelestariannya agar secara

terus-menerus digunakan oleh generasi-generasi mendatang.Orientasi Hukum

Lingkungan modern pada lingkungan menunjukkan sifat dan wataknya dari

lingkungan itu sendiri.Dengan orientasi tersebut maka Hukum Lingkungan

memiliki sifat utuh menyeluruh, selalu berada dalam dinamika dengan sifat dan

wataknya yang luwes.40

Konsep hukum hak asasi manusia dalam pembangunan lingkungan hidup

sebagai hak dasar untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat

dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan, di tingkat nasional hak asasi

manusia bermuara pada perlindungan lingkungan dengan maksud untuk

mempertahankan kepentingan hak asasi manusia seutuhnya, mengingat hal

demikian menjadi sangat penting bagi efektivitas hak asasi manusia, karena itu hal

40 Munadjat Danusaputro, Op.cit, hlm. 36

Page 63: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

48

tersebut adalah kewajiban hukum negara secara umum ditingkat nasional dalam

urusan lingkungan hidup yang berhubungan dengan hak asasi manusia yang

diakuinya. Dengan demikian perlu adanya perlindungan sumber daya alam dan

lingkungan hidup dari ancaman pencemaran dan kerusakan sebagai dampak

negatif dari pembangunan lingkungan konvensional untuk itu dalam mewujudkan

ketersediaan sumber daya alam bagi generasi sekarang maupun generasi masa

depan yang sejahtera, sejak dini diperlukan keseriusan Pemerintah dalam

melakukan pengawasan pengelolaan lingkungan hidup, tidak hanya dalam tatanan

pembaharuan peraturan-peraturan, tetapi lebih memperhatikan implementasi

dilapangan dari peraturan peraturan terkait Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup sebagaimana uraian dan tujuan hakiki Undang-Undang No.32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Indonesia sebagai negara yang mengakui nilai Universalitas HAM41

,

mempunyai kewajiban untuk melindungi (to protect), menghormati (to respect)

dan memenuhi (to fulfill) hak-hak dasar warga negaranya, yakni pendidikan,

kesejahteraan, kesehatan, lapangan kerja, keamanan, sandang, lingkungan hidup

yang baik dan sehat.Tetapi kenyataannya kualitas hidup rakyat justru mengalami

penurunan.

41 Agung Wardana, Perusakan Lingkungan Sebagai Pelanggaran HAM, artikel, 2007,

hlm 2. Sebagaimana diketahui, bahwa pada abad ini, di belahan bumi manapun, HAM telah

menjadi sebuah konsep hukum tertulis. Di Inggris dikenal dengan sebutan Magna Charta 1215

Hobeas Corpus Act 1679, dan Bill of Rights 1689, yang memunculkan pandangan bahwa manusia

mempunyai hak yang sama di muka hukum (equality before the law) dan juga melahirkan asas

persamaan. Di Amerika ada Virginia Bill of Rights 1776 dan Declaration of Independent 1776.Di

Afrika dikenal dengan sebutan African Charter on Human and People‟s Rights.Adapun di Asia

sendiri dikenal dengan Deklarasi Bangkok yang secara jelas mencantumkan perlindungan hak

asasi manusia Asia yang karakteristik sosial dan budaya masyarakat Asia sendiri.Perkembangan

berikutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of Independence yang secara

rinci menuliskan bahwa manusia merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila

sesudah lahir, manusia harus terbelenggu.

Page 64: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

49

Patokan kualitas hidup yang diberikan Prof.Otto yang dinilai dari besarnya

pilihan, antara lain:42

Faktor Pertama: Faktor Diversitas atau Keanekaan. Keanekaan akan

membuka pilihan yang lebih banyak pada kita, dan

selanjutnya akan meningkatkan kulitas kehidupan.

Keragaman pangan, energi, keragaman fasilitas fasilitas dan

kesempatan kesempatan yang beraneka ragam akan

menempatkan hidup kita pada hidup yang lebih baik bila

dibanding dengan aneka ragamnya kurang.

Faktor Kedua: Faktor Pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang

maka derajat kebebasan pilihannya semakin baik pula.

Orang yang berpendidikan akan lebih banyak tahu tentang

apa yang baik untuk kesehatan dan pilihan gizinya.

Faktor Ketiga: Faktor Kestabilan dan Kemampuan Ekonomi. Orang yang

mempunyai kedudukan ekonomi lebih stabil dan kuat akan

mempunyai derajat pilihan yang lebih besar dalam

menentukan pilihan pilihan pokoknya dan demikian juga

kebutuhan lain.

Faktor Keempat: Adanya Jaminan dan Pengembangan Hak. Faktor ini

penting karena semakin terselenggaranya hak-hak

seseorang dengan baik, maka mutu kehidupannya pun

semakin baik. Bandingkan saja misalnya, penduduk negara

yang kehidupan demokrasinya terjamin, maka mutu

42N.H.T.Siahaan, Op.cit. hal.80

Page 65: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

50

kehidupannya akan lebih baik bila dibandingkan dengan

mereka yang berdiam di negara negara yang haknya

terkekang.

Hak dasar untuk hidup telah terancam oleh perusakan lingkungan,

deforestasi, pencemaran air dan udara, perampasan sumber kehidupan rakyat

(agraria dan sumber daya alam).Hak atas lingkungan, yang merupakan salah satu

etika lingkungan demi mencapai keadilan lingkungan, belum secara maksimal

disepakati dan dijalankan sebagai hak fundamental yang harus baik diakui secara

politik maupun secara hukum.Hak atas lingkungan hanya sekedar membawa

kekuatan moral bagi pihak pengambil keputusan dan pelaku pembangunan, karena

faktanya banyak kegiatan yang masih menjurus pada praktik ekosida43

dan

semakin menjauhkan rakyat dari kualitas lingkungan hidup yang baik, sehat dan

seimbang.

Terkait dengan HAM atas lingkungan hidup, dengan menempatkan negara

sebagai benteng HAM, maka dalam pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup, rakyat harus ditempatkan sebagai kepentingan yang

utama.Negara sepenuhnya berperan sebagai instrumen pengurus dan

penyelenggara kebijakan yang ditujukan untuk melindungi dan memajukan HAM

atas lingkungan hidup.Pengaturan tentang lingkungan hidup dijustifikasi sangat

kuat oleh pengaturan gagasan tentang HAM bahwa setiap orang, setiap manusia,

43 M. Ridha Saleh, Ecocide Politik Kejahatan Lingkungan Hidup dan Pelanggaran Hak

Asasi Manusia, Walhi, Jakarta, 2005, hlm. 65-66. Ekosida merupakan istilah yang digunakan

dalam bidang lingkungan hidup.Ekosida diartikan sebagai pembasmian atau perusakan sistem

ekologi normal, yang tentu berakibat pada nasib buruk manusia.Lingkungan yang hancur bisa

membawa ke jurang ekosida atau bunuh diri lingkungan (ecocide)—bunuh diri suatu masyarakat

akibat perusakan lingkungan. Sebab, untuk hidup, manusia bergantung pada alam, baik alam

sebagai ruang, alam sebagai penghasil pangan, alam sebagai penghasil oksigen untuk bernapas,

alam sebagai penyedia air, maupun alam sebagai sebuah lingkungan di mana di dalamnya tercakup

berbagai ekosistem yang saling bergantung, yang saling menghidupi. Lingkungan yang rusak atau

hancur secara otomatis akan turun daya dukungnya terhadap kehidupan.

Page 66: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

51

memiliki hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.Lingkungan hidup yang

baik dan sehat tentu saja mempunyai korelasi yang langsung dengan peningkatan

kualitas hak hidup seseorang dan realisasi haknya atas derajat kesehatan yang

optimal.44

Kualitas lingkungan hidup yang baik tidak dapat dijaga tanpa

penghormatan atas HAM, dan HAM tidak bisa diperoleh tanpa lingkungan hidup

yang baik dan aman.Penghormatan, perlindungan, penegakan, dan pemenuhan

HAM sangat bergantung pada lingkungan hidup yang sehat dan layak huni.Dalam

sebuah ekosistem yang rusak, tidak mungkin atau hampir mustahil menikmati

serta memperoleh hak untuk hidup, kesehatan, keamanan, kecukupan pangan, dan

budaya.45

44 Titon Slamet Kurnia, Hak atas Kesehatan Optimal sebagai HAM di Indonesia, Penerbit

Pt Alumni, 2007, Bandung, hal 132-133 45 Iskandar, ―Konsepsi dan Pengaturan Hak Atas Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat

(Kajian Perspektif Hak Asasi Manusia dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup)‖, Jurnal

Bengkoelen Justice, hal 15

Page 67: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

52

BAB III

INSTRUMEN HUKUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI

PERLINDUNGAN HAM

A. Pengaturan Hukum Nasional dalam Perlindungan Lingkungan

Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM

Hak merupakan kata yang tidak asing bagi umat manusia di seluruh dunia,

karena hak merupakan intisari yang paling dekat dengan kebenaran dan keadilan

dalam konteks dinamika dan interaksi kehidupan manusia beserta makhluk

ciptaan Tuhan lainnya.Hak telah terpatri sejak manusia lahir dan melekat pada

siapa saja. Diantaranya yaitu hak kemerdekaan, hak makhluk dan harkat

kemanusiaan, hak cinta kasih sesama, hak indahnya keterbukaan dan kebebasan,

hak bebas dari rasa takut, hak nyawa, hak rohani, hak kesadaran, hak untuk

tenteram, hak untuk memberi, hak untuk menerima, hak untuk dilindungi dan

melindungi dan sebagainya.46

HAM merupakan hak universal yang dimiliki oleh manusia semata-mata

karena posisinya sebagai manusia.Pandangan ini menunjukkan secara tidak

langsung bahwa karakteristik seperti ras, jenis kelamin, agama, kedudukan sosial

dan kewarganegaraan tidak relevan untuk mempersoalkan apakah seseorang

memiliki atau tidak memiliki HAM.Hal ini menyiratkan bahwa hak-hak tersebut

dapat diterapkan di seluruh dunia.Salah satu ciri khusus dari HAM yang berlaku

sekarang yaitu bahwa hal itu merupakan hak internasional.Kepatuhan terhadap

46Mansoor Faqih dkk, Panduan Pendidikan Politik untuk Rakyat, Insist, 1999,

Yogyakarta, hlm. 17.

Page 68: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

53

hak serupa itu telah dipandang sebagai obyek perhatian dan aksi

internasional yang sah.47

Berdasarkan konsepsi tentang HAM yang telah diuraikan, hak atas

lingkungan hidup sebagai bagian dari HAM secara kodrati yang merupakan

anugerah dari Tuhan kepada umat manusia.Oleh karenanya pula sangat relevan

bila teori ataupun ajaran tentang HAM dikaitkan dengan berbagai pelanggaran di

bidang lingkungan hidup, yang telah terjadi di hampir seluruh tatanan kehidupan

masyarakat.Terkait dengan HAM atas lingkungan hidup, dengan menempatkan

negara sebagai benteng HAM, maka dalam pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup, rakyat harus ditempatkan sebagai kepentingan yang utama.

Negara sepenuhnya berperan sebagai instrumen pengurus dan

penyelenggara kebijakan yang ditujukan untuk melindungi dan memajukan HAM

atas lingkungan hidup.48

Sedikitnya 50 konstitusi negara saat ini secara tegas

mengakui hak atas lingkungan yang bersih. Terdapat tiga pandangan yang

mengatur tentang kewajiban dalam melakukan perlindungan lingkungan hidup,

antara lain:49

1. Kewajiban negara untuk menjaga lingkungan (State duty to protect and

preserve the environment). Konstitusi yang menyatakan: ―lingkungan

hidup yang bersih merupakan hak warga dan negara berkewajiban untuk

melindungi serta melestarikan fungsi lingkungan‖. Negara yang

menerapkannya: Jerman, Belanda, Rumania, Yunani, Mexico, Equatorial

47 Iskandar, Op.cit, hal 12 48Ibid, hal 14 49 Jelly Leviza, ―Hak Asasi Manusia dan Isu Lingkungan Hidup‖, Materi kuliah Hukum

Lingkungan Internasional, Fakultas Hukum USU, Medan 2011.

Page 69: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

54

Guinea, Honduras, Mozambique, Namibia, Nigeria, Panama, Paraguay,

RRC, Philiphina, Thailand, Taiwan, Uni Emirat Arab.

2. Kewajiban warga untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat (duty is

imposed only upon citizens).Konstitusi yang menyatakan: ―lingkungan

hidup yang bersih menjadi tanggung jawab bersama antara negara dan

warga negara. Negara yang menerapkannya: Albania, Bahrain, Bulgaria,

Swedia, Ethiopia, India, Guatemala, Guyana, Iran, Papua New Guinea,

Srilangka, Tanzania.

3. Kewajiban bersama bagi negara dan warga untuk menjaga lingkungan

yang bersih dan sehat (duty to be the responsibility of the states and

citizens). Konstitusi negara yang menyatakan bahwa: ―lingkungan hidup

yang bersih semata-mata merupakan kewajiban warga negara‖. Negara

yang menerapkannya: Algeria, Bolivia, Haiti, Federasi Rusia dan Vanuatu

Berikut adalah Instrumen Nasional yang mengatur tentang perlindungan

lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM antara lain:

1. Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 2000 perubahan kedua Undang-

Undang Dasar tahun 1945 merumuskan hak termaksud dalam Pasal 28 H Ayat 1.

Dalam Konstitusi Negara Republik Indonesia pada Amandemen ke-2 UUD 1945,

Pasal 28H ayat (1) menyebutkan: ―Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat

serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan‖.Dalam pasal 28 H ayat 1 ini,

dalam tafsirnya, hak hidup layak dan bersih tidak hanya merujuk pada fisik

Page 70: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

55

lingkungan hidup, lebih dari itu, hak hidup layak dan bersih merupakan esensi dan

eksistensi manusia untuk dijamin agar terpenuhinya hak hidup manusia.

Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan salah satu

bentuk hak asasi sebagaimana diatur dalam UUD 1945. Alinea keempat

Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan ‖... membentuk suatu pemerintah

Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia ...‖, serta dikaitkan

dengan Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga

negara Indonesia lebih konkrit pemikiran dasar tersebut diatur didalam Pasal 33

ayat (3) sebagai berikut ― Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat―. Ketentuan tersebut memberikan hak penguasaan kepada

negara atas seluruh sumber daya alam Indonesia dan memberikan kewajiban

kepada negara untuk menggunakannya bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengaturan terkait dengan hak-hak masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan hidup di dalam Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup tidak semuanya mengatur secara rinci atas hak-hak

masyarakat.Pengaturan hak atas lingkungan hidup telah dirumuskan sejak Era

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup (disingkat UUPLH). Dalam Pasal 5 ayat (1)

UULH dinyatakan ―hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat‖. Pengaturan

mengenai hak atas lingkungan hidup ini juga dirumuskan dalam Undang-undang

Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (disingkat

Page 71: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

56

UUPLH).Padal Pasal 5 ayat (1) UUPLH, hak tersebut dipertegas menjadi ―hak

yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat‖.Pengaturan hak atas

lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun

2009 diikuti pengaturan kewajiban terhadap lingkungan hidup. Bilamana

disebutkan secara garis besar, hak-hak demikian dalam Undang-Undang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah:

a) Hak atas Lingkungan yang Baik dan Sehat

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 mengatur hak-hak masyarakat

terhadap lingkungan hidup ataupun terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang

dimuat dalam Pasal 65 yang mengatur adanya lima hak atas lingkungan hidup,

yaitu:

1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai

bagian dari hak asasi manusia.

Dalam Pengaturan mengenai hak atas lingkungan hidup yang baik

dan sehat juga diimbangi dengan kewajiban masyarakat atas lingkungan

hidup. Pelestarian fungsi lingkungan hidup sebagaimana dirumuskan pada

Pasal 1 angka 6 bermakna rangka upaya untuk memelihara kelangsungan

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Apabila rumusan Pasal

1 angka 6 ini dihubungkan dengan kewajiban sebagaimana diatur pada

Pasal 67, maka dapat dimaknai bahwa setiap orang mempunyai kewajiban

untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka memelihara kelangsungan

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Adapun bentuk

kewajiban kedua sebagaimana dimaksud pada pasal 67 yaitu

mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, bertalian

Page 72: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

57

dengan upaya untuk tidak membiarkan terjadinya pencemaran atau

kerusakan lingkungan. Pasal 1 angka angka 14 memberikan pengertian

mengenai pencemaran lingkungan hidup, yaitu masuk atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan

hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan

hidup yang telah ditetapkan, dan/atau hayati lingkungan hidup yang

melampaui batas kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

Mengkaitkan antara hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat

dengan kewajiban untuk memelihara fungsi lingkungan hidup serta

kewajiban untuk mengendalikan lingkungan hidup, dapat dimaknai bahwa

adanya keseimbangan dan keselarasan antara hak dan kewajiban

masyarakat atas lingkungan hidup. Lingkungan hidup tidak akan menjadi

baik dan sehat ketika masyarakat tidak memelihara kelestarian fungsi

lingkungan hidup serta berupaya untuk mengendalikan pencemaran dan

perusakan lingkungan hidup.

2. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses

informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas

lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Pendidikan adalah salah satu hak dasar yang dimiliki oleh setiap

warga.Dengan demikian, pendidikan merupakan salah satu bentuk hak

asasi yang melekat pada setiap orang dan negara wajib

memenuhinya.Menurut sejarah, pendidikan itu pada awalnya bersifat

sangat eksklusif dan elitis, karena hanya dialami oleh golongan bangsawan

Page 73: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

58

saja.Para bangsawan itu selalu mengundang guru-guru privat ke rumah.50

Namun seiring dengan perkembangan zaman, ditambah dengan adanya

Penegasan Pasal 26 Deklarasi Universal HAM (DUHAM)51

Tahun 1948

bahwa pendidikan itu menjadi hak setiap warga, ―Setiap orang berhak atas

pendidikan. Pendidikan harus bebas biaya, setidaknya pada tingkat dasar

dan tingkat rendah.Pendidikan dasar harus bersifat wajib.Pendidikan

teknik dan profesi harus tersedia secara umum dan pendidikan yang lebih

tinggi harus sama-sama dapat dimasuki semua orang berdasarkan

kemampuan.‖52

3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana

usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak

terhadap lingkungan hidup.

4. Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

5. Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup.

b) Hak berperan serta dalam lingkungan (Pasal 70);

―(1) Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-

luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup.‖Pengaturan hak dan kewajiban atas lingkungan hidup disertai adanya

50 Darmaningtyas, Heranisty Nasution, ―Pemenuhan Hak-Hak atas Pendidikan‖, Jurnal

HAM • Vol. 8 • Tahun 2012, hal 75 51 Deklarasi Universal HAM Tahun 1948 yang bersumber dari deklarasi deklarasi di

Eropa dan Amerika Serikat tersebut membukakan kesadaran kepada semua pemimpin negara di

dunia mengenai pentingnya pendidikan sebagai jembatan emas untuk menuju kepada kehidupan

yang lebih baik. Kesadaran akan pentingnya pendidikan tersebut juga dimiliki oleh para pendiri

bangsa di negeri ini, seperti yang tercermin secara jelas dalam rumusan Pembukaan UUD Tahun

1945 yang mengamanatkan bahwa salah satu tugas negara adalah mencerdaskan kehidupan

bangsa, Loc.cit 52 Pasal 26 Deklarasi Universal HAM Tahun 1948

Page 74: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

59

ruang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam pengelolaan lingkungan

hidup.Ada beberapa prinsip good governance yang menjadi dasar bagi pelibatan

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berbasis pada hak,

kewajiban dan peran serta masyarakat, yaitu prinsip partisipasi masyarakat,

prinsip Transparansi, dan prinsip kesetaraan.Selain itu, dasar bagi pelibatan

masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah yang mengatur mengenai

asas-asas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.Salah satu asas

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah asas partisipatif.53

c) Hak mendapat/memiliki Informasi. (Pasal 62 Ayat 2)

―Sistem informasi lingkungan hidup dilakukan secara terpadu dan

terkoordinasi dan wajib dipublikasikan kepada masyarakat.‖ Dalam hubungannya

dengan sistem informasi lingkungan hidup berbagai masalah yang perlu mendapat

perhatian adalah:54

1. Pemastian penerimaan informasi

Peraturan diberbagai negara mengharuskan badan badan yang

bersangkutan untuk mengumumkan rencana kegiatan yang akan dilakukan

dalam penerbitan dan melalui media masa, baik pada tingkat lokal maupun

pada tingkat nasional tergantung pada ruang lingkup rencana tersebut.

2. Informasi Lintas Batas (Transfronteir Information)

Masalah yang penting adalah masalah yang ditimbulkan oleh

pencemaran lintas batas (transformer pollution) yang dapat memberikan

dampak kepada warga masyarakat yang hidup dinegara yang berbatasan.

53Pasal 2 UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang UUPPLH 54Absori, Penegakan Hukum Lingkungan, Muhammadiyah University Press, 2001,

Surakarta, hal 77-78

Page 75: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

60

3. Informasi Tepat Waktu (Timely information)

Informasi perlu diberikan pada saat belum diambil sesuai dengan

keputusan yang mengikat serta masih ada kesempatan untuk mengusulkan

alternatif alternatif.

4. Informasi Lengkap (Comprehensive Information)

Informasi yang disampaikan hendaklah selengkap mungkin dan

data yang dikemukakan akurat sehingga memudahkan untuk dipahami

masyarakat luas dalam segala lapisan.

5. Informasi yang dapat dipahami (Comprehensible Information)

Suatu informasi harus yang dapat dipahami oleh masyarakat,

karena kalau tidak informasi itu tidak akan berguna sama sekali. Karena

masalah lingkungan hidup terkadang sangat kompleks dan teknis ilmiah

yang rumit namun harus tetap diusahakan agar informasi mengenai

masalah tersebut dapat dipahami oleh masyarakat.Sistem informasi

lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai status

lingkungan hidup, peta rawan lingkungan hidup, dan informasi lingkungan

hidup lain.

d) Hak berkesempatan sama dan seluas-luasnya (Pasal 65 Ayat 4).

―(4) Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.‖

3. UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Apabila mencermati secara seksama, berkaitan dengan hak atas

lingkungan yang baik dan sehat telah pula dituangkan dalam Pasal 28 Piagam Hak

Asasi Manusia (HAM) sebagai bagian dari TAP MPR RI Nomor XVII / MPR/

Page 76: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

61

1998 tentang HAM yang menyatakan: ―Bahwa setiap orang berhak atas

lingkungan hidup yang baik dan sehat‖.55

Kemudian keluarlah UU No. 39 Tahun

1999 tentang HAM Pasal 9 Ayat (3) menegaskan: ―setiap orang berhak atas

lingkungan hidup yang baik dan sehat‖ (sama dengan pengaturan dalam

UUPPLH).

B. Pengaturan Hukum Internasional tentang Perlindungan Lingkungan

Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM

Draf deklarasi "Prinsip-prinsip HAM dan Lingkungan Hidup" yang dibuat

atas inisiatif Pelapor Khusus HAM dan Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-

Bangsa, Fatma Zohra Ksentini, di Jenewa, Swiss, pada 1994, merupakan

instrumen internasional pertama yang secara komprehensif mengaitkan HAM dan

lingkungan hidup. Keterkaitan tersebut termanifestasikan dalam hak asasi

lingkungan hidup untuk mewujudkan lingkungan yang lestari, sehat, dan aman

bagi semua orang tanpa kecuali.56

Disebutkan juga hak-hak prosedural, yaitu hak

untuk berpartisipasi dan hak atas pembangunan, sebagai prasyarat utama

terpenuhinya hak asasi lingkungan hidup. Dalam perkembangannya, konsepsi

tentang HAM atas lingkungan hidup baru nampak jelas pada saat

diselenggarakannya Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan

dan Manusia di Stockholm Swedia, pada 5-6 Juni 1972.57

Secara resmi, hubungan

antara hak-hak manusia dan lingkungan, untuk pertama kalinya muncul pada

55 Koesnaidi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, Gadjah Mada University Press,

2005, Yogyakarta, hal. 638 56http://www.korantempo.com/korantempo/2006/06/05/Opini/krn.20060605,50.id.ht, Hak

Asasi Lingkungan Hidup oleh Mimin Dwi Hartono, diakses pada tanggal 19 November 2016 pukul

15.13 WIB. 57 Iskandar, Op.cit, hal 15

Page 77: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

62

tahun 1972 di Konferensi Stockholm tentang Lingkungan Hidup Manusia (United

Nations Conference on the Human Environment).

Deklarasi ini sangat di kenal di banyak kalangan, lahirnya deklarasi ini

tidak terlepas dari peran PBB yang mendukung diadakannya konferensi PBB

tentang lingkungan hhidup manusia berdasarkan resolusi Majelis Umum No.2849

(XXVI) tanggal 20 Desember 1971.

Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Manusia

di Stockholm, Swedia, pada 1972, yang mencetuskan Deklarasi Stockholm, yang

merupakan pijakan awal dari kesadaran komunitas internasional akan pentingnya

keberlanjutan lingkungan hidup sebagai bagian mendasar bagi pemenuhan HAM.

Kualitas lingkungan hidup yang baik tidak bisa dijaga tanpa penghormatan atas

HAM, dan HAM tidak bisa diperoleh tanpa lingkungan hidup yang baik dan

aman. Penghormatan, perlindungan, penegakan, dan pemenuhan HAM sangat

bergantung pada lingkungan hidup yang sehat dan layak huni. Dalam sebuah

ekosistem yang rusak, tidak mungkin atau hampir mustahil menikmati serta

memperoleh hak untuk hidup, kesehatan, keamanan, kecukupan pangan, dan

budaya.58

Kepedulian tentang lingkungan hidup dalam persiapan bangsa bangsa

awalnya bermula dari Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic Social

Council/ECOSOC.Dalam peninjauan hasil ―dasawarsa pembangunan Dunia ke-1

―(1960-1970) lahir gagasan mengenai perlunya masalah lingkungan hidup

dimasukkan dalam ―dasawarsa pembangunan Dunia ke-2 (1970-1980).

Ambassador sverker Astrom yang bertindak sebagai wakil tetap Swedia untuk

58 Mimin Dwi Hartono, Op.cit hal 17

Page 78: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

63

PBB, pada tanggal 28 Mei 1968 mengajukan gagasan mengenai masalah

lingkungan hidup serta saran perlunya penyelenggaran suatu konferensi

internasional mengenai lingkungan hidup manusia. Bahkan Swedia bersedia

menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan konferensi ini. Dengan diadakannya

konferensi ini, diharapkan akan merupakan tindakan yang harus diambil dalam

tingkat nasional dan internasional dalam upaya mengatasi menurunnya kualitas

dan kuantitas lingkungan hidup.

Sidang yang diadakan Majelis Umum PBB tahun 1969, dalam sidang

tersebut Sekretaris Jenderal PBB mengajukan suatu laporan yang kemudian

disetujui melalui Resolusi NO.2581 (XXIV) pada 15 Desember 1969.Resolusi ini

berisi keputusan untuk membentuk panitia persiapan (prepatory committee /

prepcom) yang bersama sekretariat Jendral PBB untuk mengadakan berbagai

pertemuan mengenai masalah lingkungan hidup.

Tahun 1971 diadakan pertemuan Panel of Experts of Development and

Environment di Founex, Swiss yang hasil pertemuan tersebut dibuat suatu

dokumen pertama yang bersifat komprehensif mengenai perkembangan isu isu

lingkungan, yang diyakini bahwa laporan Founex ini memberikan legitimasi pada

pemahaman bahwa lingkungan hidup dan pembangunan saling terkait dan laporan

ini juga mengimbau pada negara negara berkembang untuk menghadiri konferensi

lingkungan hidup yang diselenggarakan di Stockholm, Swedia.

Persiapan konferensi ini mula mulanya dibayangi oleh kegagalan dan

keterhambatan dikarenakan negara negara berkembang tidak berniat akan hadir

dalam konferensi ini dengan alasan bahwa konsep lingkungan hidup hanya akan

menguntungkan negara negara maju saja. Padahal negara negara berkembang

Page 79: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

64

membutuhkan dana untuk memperbaiki lingkungan hidup dan pembangunan.

Pada tahun yang sama, panitia persiapan PremCom melaporkan 6 mata acara

pokok yang akan dibahas yaitu:

1. Perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup manusia

2. Pengelolaan sumber daya alam dari segi lingkungan hidup

3. Identifikasi pencemaran dan ganguan dalam tingkat internasional

4. Masalah lingkungan yang berkaitan dengan pendidikan, penerangan, sosial

dan kebudayaan.

5. Pembangunan dan lingkungan hidup

6. Implikasi organisasi secara internasional mengenai tindakan tindakan yang

akan diambil.

Setelah diadakannya deklarasi Stockholm dan dilanjutkan dengan

Pertemuan Rio de Janeiro (Earth Summit) pada tahun 1992 berhasil menyusun

aturan normatif untuk hak-hak manusia dan lingkungan yang diatur dalam

Deklarasi Rio dan Rencana Aksi Agenda 21. Selanjutnya pada tahun 1994,

Reportur Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia dan Lingkungan untuk Sub

Komisi Pencegahan Diskriminasi dan Perlindungan Kaum Minoritas

mengeluarkan analisis yang luar biasa dan mendalam mengenai hubungan

antara HAM dan lingkungan. Laporan ini menyimpulkan bahwa kerusakan

lingkungan telah menyebabkan dampak serius terhadap kualitas HAM.59

Belakangan berbagai aturan PBB, keputusan pengadilan dan badan-badan

internasional telah mempertajam dan mendukung pernyataan tersebut. Sayangnya,

59 Jelly Leviza, Op.cit, hal 9

Page 80: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

65

hingga saat ini, masih sangat sedikit aturan tentang hak asasi lingkungan yang

bersifat mengikat secara hukum.

Berikutbeberapa Instrumen Internasional terkait dengan Hukum

Internasional tentang HAM dan Perlindungan Lingkungan adalah :

1. Prinsip 1 Deklarasi Stockholm 1972 dan bagian Preambulnya:

a. “Man has the fundamental right to freedom, equality and permits a life of

dignity and well-being”.(Prinsip ini menyatakan pula bahwa manusia

memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan

bagi generasi masa kini dan generasi masa yang akan datang).

b. “Man‟s natural and man-made environment are essential to his well-being

and to the enjoyment of basic human rights; even the right to life it self”.

(Paragraf 1 Preambul).

Hasil dari konferensi PBB mengenai lingkungan hidup pada tahun

1972, ternyata tidak membawa lingkungan makin baik, malahan

lingkungan semakin parah. Walaupun kerja keras UNEP telah membawa

hasil yang maksimal, yaitu memacu pembangunan dinegara maju dan

negara berkembang, keberhasilan pembangunan tersebut membawa

dampak berupa terancamnya kehidupan manusia dari hujan asam, lautan

yang semakin kotor, udara yang semakin tercemar, tanah yang semakin

tandus dan banyak jenis binatang yang semakin punah. 60

2. World Charter for Nature 1982.

a. Mengakui manusia sebagai bagian dari alam dan bahwa kehidupan

tergantung pada fungsi-fungsi yang tidak terganggu dari sistem alam yang

60 Supriadi,Op.cit, hal. 56

Page 81: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

66

memastikan persediaan energi dan makanan. Piagam ini juga mengakui

peradaban yang berakar pada alam dan bahwa hidup secara harmonis

dengan alam memberikan manusia kesempatan terbaik untuk membangun

kreatifitasnya dan untuk peristirahatan serta rekreasi.

3. International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights 1966

(pasal 12 dan 25).

Kovenan ini disahkan/diratifikasi oleh Indonesia dengan dibuatnya

UU No. 11 tahun 201561

Pasal 12:

(1). Negara negara pihak kovenan ini mengakui hak setiap orang untuk

mengenyam standar kesehatan mental yang tertinggi. Langkah langkah

yang akan diambil negara negara pada pihak kovenan ini guna mencapai

realisasi sepenuhnya hak ini, diantaranya termasuk:

a. Kesempatan untuk menurunkan tingkat kematian bayi saat

kelahiran dan kematian bayi serta perkembangan anak secara sehat.

b. Perbaikan semua aspek kebersihan lingkungan dan industri

c. Pencegahan, pengobatan dan pengendalian epidemik, endemik,

penyakit yang timbul dan penyakit penyakit lainnya.

d. Menciptakan kondisi kondisi yang akan menjamin semua

pelayanan dan perhatian medis dikala sakit.

Pasal 25:

―Tidak semua ketentuan dalam kovenan ini dapat ditafsirkan sebagai

yang mengurangi hak yang melekat pada semua rakyat untuk mengenyam

61http://perlindungan.kemlu.go.id/assets/default/portal/images/galeri_hukum/UU_no_11_t

h_2012.pdf diakses pada hari Senin, 21 November 2016, pukul 22.55

Page 82: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

67

dan memanfaatkan kekayaan dan sumber sumber daya alam mereka secara

penuh dan bebas.‖

4. Convention on the Rights of the Child (pasal 29 butir 1 huruf e).

5. African Charter on Human and People‟s Rights (pasal 24).

“All peoples shall have the right to a general satisfactory environment

favourable to their development”.62

6. San Salvador Additional Protocol to the American Convention on Human

Rights in the Area of Economic, Social and Cultural Rights (pasal 11).

Article 11 (Rights to a healthy Environment)63

1. Everyone shall have the right to live in a healthy environment and to

have access to basic public services

2. The states parties shall promote the protection, preservation, and

improvement of the environment

7. Declaration of the Hague on the Environment 1989:

―…kewajiban mendasar untuk melestarikan ekosistem‖.

―…the right to live in dignity in aviable global environment, and the

subsequent duty of the community of nations vis-à-vis present and future

generations to do all that can be done to preserve the quality of the

environment”.

8. United Nations General Assembly res. 45/94 (1990):

“all individuals are entitled to live in an environment adequate for their

health and well-being”.

62http://www.humanrights.se/wp-content/uploads/2012/01/African-Charter-on-Human-

and-peoples-rights.pdf. diakses pada hari Senin, 21 November 2016, pukul 22.21 63http://www.oas.org/juridico/english/treaties/a-52.html diakses pada hari Senin, 21

November 2016 pukul 22.47

Page 83: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

68

9. United Nations Commission on Human Rights:

a. Affirmed the relationship between preservation of the environment and

the promotion of human rights. (Res.1989/12. 1989)

b. Affirmed the relationship between preservation of the environment and

the promotion of human rights. (Res.1989/12. 198

Instrumen Regional pengaturan tentang hak atas lingkungan antara lain:

1. Piagam Afrika tentang hak hak asasi manusia dan hak hak rakyat,

pasal 21 (dokumen A.10)64

2. European Convention of Environment.

3. Draft ‘Covenant on Environmental Conservation and Sustainable Use

of Natural Resources’ prepared by the International Union for the

Conservation of Nature and Natural Resources Commission on

Environmental Law.

a. “All persons have the fundamental right to an environment adequate

for dignity, health and well-being”.

b. “States have the obligation to protect the environment”.

Selanjutnya berdasarkan instrumen regional diatas, terdapat juga

instrumen Multilateral yang mengatur tentang Hak atas kekayaan sumber daya

alam seperti termuat dalam:

1. Prinsip 21 Deklarasi Stockholm:

Negara-negara telah sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

dan prinsip-prinsip hukum internasional, hak berdaulat untuk

mengeksploitasi sumber daya mereka sendiri sesuai dengan kebijakan

64 Peter Baehr, Pieter van dijk, Adnan Buyung Nasution Leo Zwaak,Instrument

Internasional Pokok Hak Hak Asasi Manusia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, hlm 262

Page 84: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

69

lingkungan mereka sendiri, dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa

aktivitas dalam yurisdiksi atau kontrol mereka tidak menyebabkan

kerusakan untuk lingkungan Negara-negara lainnya atau kawasan di luar

batas yurisdiksi nasional.

2. Prinsip 2 Deklarasi Rio 1992:

States have, in accordance with the Charter of the United Nations and the

principles of international law, the sovereign right to exploit their own

resources pursuant to their own environmental and developmental

policies, and the responsibility to ensure that activities within their

jurisdiction or control do not cause damage to the environment of other

States or of areas beyond the limits of national jurisdiction.

Negara-negara memiliki, sesuai dengan Piagam PBB dan prinsip-

prinsip hukum internasional, hak berdaulat untuk mengeksploitasi sumber

daya mereka sendiri sesuai dengan kebijakan mereka sendiri lingkungan

dan pembangunan, dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan

didalam yurisdiksinya atau kendalinya tidak menyebabkan kerusakan

lingkungan Negara lain atau kawasan diluar batas yurisdiksi nasional.

Selanjutnya hak atas sumberdaya alamyangberkenaan dengan wilayah laut

diatur dalam :

3. Pasal 87 dan 192 United Nations Conference of the Law On the Sea

(UNCLOS):

a) Pasal 87 (Kebebasan Laut Lepas)

1. Laut lepas tebuka untuk semua negara, baik negara pantai atau

tidak berpantai. Kebebasan laut lepas, dilaksanakan berdasarkan

Page 85: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

70

syarat syarat yang ditentukan dalam konvensi ini dan ketentuan

lain hukum internasional. Kebebasan laut lepas itu meliputi,

interalia, baik untuk negara pantai atau negara tidak berpantai:

a. Kebebasan berlayar

b. Kebebasan penerbangan

c. Kebebasan untuk memasang kabel dan pipa bawah laut,

dengan tunduk pada bab VI;

d. Kebebasan untuk membangun pulau buatan dan instalasi

lainnya yang diperbolehkan berdasarkan hukum

internasional, dengan tunduk kepada bab VI

e. Kebebasan menangkap ikan, dengan tunduk pada

persyaratan yang tercantum pada bagian 2

f. Kebebasan riset ilmiah, dengan tunduk pada Bab VI dan

XIII

2. Kebebasan ini akan dilaksanakan oleh semua negara, dengan

memperhatikan sebagaimana mestinya kepentingan negara lain

dalam melaksankan kebebasan laut lepas itu, dan juga dengan

memperhatikan sebagaimana mestinya hak hak dalam konvensi ini

yang bertalian dengan kegiatan di kawasan.

b) Pasal 192 UNCLOS (Kewajiban Kewajiban Umum)

―Negara-negara mempunyai kewajiban untuk melindungi dan

melestarikan lingkungan laut.‖

Selain instrumen tersebut diatas yang berkaitan dengan Hak rakyat untuk

bebas mengatur kekayaan dan sumber daya alam mereka, seperti yang termuat

Page 86: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

71

dalam Resolusi 1803 (XVII) 1962 yang menyatakan bahwa kedaulatan permanen

atas sumber daya alam, merupakan konsekuensi logis dari hak penentuan nasib

sendiri. Kovenan dan piagam afrika bukan saja menyatakan bahwa kewajiban

kewajiban yang timbul dari kerja sama internasional dan hukum internasional

harus diperhatikan tetapi juga harus dipenuhi.

Piagam afrika memuat ketentuan tentang hak hak rakyat atas penemuan

kembali secara sah terhadap harta milik mereka dan rasa kompensasi yang

memadai dalam hal perampasan.Piagam afika juga mengatakan sebagai tujuan

bersama bagi negara pihak untuk melaksanakan hak atas pengaturan secara bebas

kekayaan dan sumber daya alam mereka dengan tujuan untuk memperkuat

kesatuan dan solidaritas bangsa Afrika dan tujuan untuk penghapusan semua

bentuk eksploitasi ekonomi oleh negara asing.

Selanjutnya selain hak atas pengelolaan sumber daya alam terdapat juga Hak

atas lingkungan yang memuaskan seperti yang tercantum dalam Piagam Afrika

yang merupakan Instrumen hak hak asasi manusia pertama yang memasukkan hak

hak rakyat atas ― suatu lingkungan umum yang memuaskan dengan menyatakan

hak ini harus ― menguntungkan untuk pembangunan mereka‖.65

hak atas

pembangunan adalah hak asasi manusia yang tidak dapat di pisahkan dimana

setiap pribadi manusia dan semua bangsa berhak ikut serta, menyumbang dan

menikmati pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan politik yang didalamnya

semua hak asasi manusia dan kebebasan dasar dapat diwujudkan sepenuhnya.

65 Hak atas Pembangunan, Majelis umum PBB pasal 1 menyatakan bahwa hak atas

pembangunan adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dipisahkan dimana setiap pribadi

manusia dan semua bangsa berhak ikut serta, menyumbang dan menikmati pembangunan ekonom,

sosial, budaya dan politik yang didalamnya semua hak asasi manusia dan kebebasan dasar dapat

diwujudkan sepenuhnya.

Page 87: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

72

Tabel No.1 tentang Instrumen Hukum Nasional dan Internasional tentang

Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM

No Instrumen Internasional Instrumen Nasional

1. Prinsip 1 Deklarasi Stockholm 1972

dan bagian Preambulnya

UUD RI 1945, Pasal 28H ayat (1)

2. World Charter for Nature 1982. UU No.32 Tahun 2009 tentang

UUPLH, Pasal 3 dan Pasal 65

3. International Covenant on

Economic, Social and Cultural

Rights 1966 (pasal 12 dan 25).

UU No.39 Tahun 1999 tentang

HAM, pasal 3

4. Convention on the Rights of the

Child (pasal 29 butir 1 huruf e).

5. African Charter on Human and

People‟s Rights (pasal 24).

6. San Salvador Additional Protocol to

the American Convention on Human

Rights in the Area of Economic,

Social and Cultural Rights (pasal

11)

7. Declaration of the Hague on the

Environment 1989

8. United Nations General Assembly

res. 45/94 (1990)

9. United Nations Commission on

Human Rights (Res.1989/12. 1989)

and (Res. 1990/43)

10. European Convention of

Environment.

11. Draft „Covenant on Environmental

Conservation and Sustainable Use

of Natural Resources‟ prepared by

the International Union for the

Conservation of Nature and Natural

Resources Commission on

Environmental Law.

Sumber: Diolah dari Hukum Nasional dan Hukum Internasional terkait

Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM

Page 88: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

73

BAB IV

UPAYA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI

PERLINDUNGAN HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONNAL

INDONESIA

A. Faktor Penyebab Rendahnya Kesadaran terhadap Perlindungan

Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM

Kesadaran lingkungan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kesadaran

lingkungan yang bersifat global atau internasional.Lingkungan global adalah

lingkungan hidup sebagai suatu keseluruhan, yaitu wadah kehidupannya yang di

dalamnya berlangsung hubungan saling mempengaruhi (interaksi) antara makhluk

hidup (komponen hayati) dengan lingkungan tempat hidupnya (komponen non

hahyati).66

Kesadaran lingkungan yang bersifat global atau internasional tersebut

merupakan wujud kepedulian masyarakat terhadap beberapa kepedulian yang

timbul dibeberapa negara, di Jepang dan Amerika Serikat itu sendiri kendala akan

rendahnya kesadaran lingkungan dari masyarakat di perlukan metode khusus,

yaitu dengan di lakukannya penyuluhan dan bahkan orang yang mendidik dan

memberi penyuluhan haruslah dibekali pengetahuan terlebih dahulu mengenai

metode disamping dari substansi yang akan disampaikan kepada masyarakat.67

Sejak tahun 1950-an masalah lingkungan mendapatkan perhatian tidak

saja dari para ilmuan, melainkan juga dari masyarakat umum dan para politisi.

66 Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, 1991,

Hlm 20-21 bandingkan dengan pengertian ekosistem dalam pasal 2 Konvensi Keragaman Hayati

1992 67 Jur Andi Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan, Sinar Grafika, 2005, hal 54

Page 89: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

74

Emil salim mengamati masalah lingkungan dengan mengaitkannya

kepada dua hal yang dapat menggoncangkan keseimbangan lingkungan

hidup.Pertama adalah perkembangan tekhnologi yang berhasil diwujudkan oleh

akal dan otak manusia.Kedua adalah ledakan penduduk.Pertumbuhan penduduk

dalam batas kewajaran, maka pertambahan ini tidak mengganggu terlalu banyak

keseimbangan lingkungan, tetapi apabila perkembangan teknologi kemudian

memungkinkan manusia meningkatkan kesejahteraannya, dan tingkat kematian

dapat diturunkan dan dikendalikan, maka timbullah ledakan penduduk yang

menggoncangkan keseimbangan lingkungan hidup.68

Pemicu perhatian ini adalah

terjadinya pencemaran oleh limbah industri dan pertambangan serta

pestisida.Rentetan kejadian tersebut membuat politisi dan masyarakat umum

seakan tersentak melihat kerusakan lingkungan yang mulai parah. Adapun

kejadian tersebut antara lain:

Pada tahun 1940-an terjadi pencemaran oleh air raksa (Hg) dari limbah

industri oleh cadmium (Cd) dari limbah pertambangan seng (Zn).

Pencemaran itu telah menyebabkan penyakit keracunan yang berturut turut

yang disebut penyakit Minamata dan penuyakit Itai-itai.69

Pada tahun 1962, di Amerika Serikat terbit sebuah buku yang berjudul

―The Silent Spring” (musim semi yang sunyi) yang di karang oleh Rachel

Carson70

, dalam bukunya Carson menguraikan tentang adanya penyakit baru yang

68 M.Hamdan, Tindak Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup, Penerbit CV Mandar

Maju, 2000, Bandung, hal 4 69Penyakit minamata diambil dari tempat terjadinya keracunan, yaitu di Teluk Minamata,

sedangkan Itai itai mempunyai arti Harfiah Aduh aduh, karena para korban mengaduh kesakitan. 70Rachel Carson adalah Pakar Biologi AS, seorang peneliti yang terkena dampak dari

penelitiannya. keunggulan Buku Rahel Carson adalah:

1. Orang AS tidak peduli terhadap lingkungan, tetapi jadi peduli lingkungan

2. Berhasil menjadi bahan dua Undang Undang di Amerika Serikat yaitu:

a. Toxic Substances Control Act (1976)

Page 90: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

75

mengerikan dan kematian hewan yang disebabkan oleh pencemaran musim semi

pun mulai sunyi. Buku Carson tersebut berpengaruh sangat besar dikalangan

masyarakat umum. Laporan itu semakin bertambah dengan di temukannya telur

burung yang tidak dapat menetas, ikan, burung, dan hewan lain yang mengalami

kematian, kota besar Los Angeles di Amerika serikat yang dilanda pencemaran

udara yang parah dan mengganggu kesehatan dan menyebabkan kerusakan pada

tumbuhan, air susu ibu pun mengandung residu pestisida. Sementara itu

dilaporkan menurunnya kegunaan pestisida dalam pemberantasan hama dan faktor

penyakit, karena organisme hama dan faktor penyakit menjadi rentan terhadap

pestisida yang dipakai.

Berdasarkan kejadian tersebut masyarakatpun makin fokus dalam

menyuarakan keperihatinannya terhadap masalah lingkungan.Keperihatinan pun

banyak yang berasal dari negara maju yang merasa hidupnya yang aman dan

makmur terancam oleh berbagai macam masalah lingkungan itu.Masyarakat di

negara maju tidak hanya mempersoalkan masalah yang terjadi di negara maju,

melainkan juga lingkungan di negara yang sedang berkembang.Protes yang

dilancarkan masyarakat internasional, terutama negara maju disampaikan pada

waktu diselenggarakannya Konferensi Internasional di Amerika Serikat pada

Tahun 1968.Substansi kritikan yang disampaikan salah satunya adalah bantuan

luar negeri negara maju terhadap negara sedang berkembang yang menurut

mereka sedang menyebabkan bencana lingkungan.71

Dalam konferensi tersebut

dihasilkan sebuah laporan yang berjudul The Careless Technology (Teknologi

b. Pesticide Control Act

3. Pendorong munculnya Green Revolution

4. Pendorong diselenggarakannya Konferensi PBB 71 Supriadi,Op.cit, hal.54

Page 91: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

76

yang Tidak Peduli)yang banyak dibaca orang.Masalah lingkungan yang terdapat

di negara maju dan berkembang mempunyai perbedaan dari sudut

pandangnya.Menurut Emil salim masalah lingkungan hidup yang dihadapi oleh

negara berkembang banyak ditimbulkan oleh kemiskinan yang memaksa rakyat

merusak lingkungan alam.Maka jelaslah bahwa rendahnya pendapatan penduduk,

kurang terdapatnya kesempatan kerja yang lebih baik, tingkat pendidikan yang

rendah, semua ini telah turut mendorong penduduk negara berkembang menguras

seluruh sumber daya alam bagi keperluan hidupnya.

Senada dengan pendapat Emil Salim, Daud Silalahi menyatakan bahwa

kerusakan lingkungan di negara maju disebabkan oleh pencemaran sebagai akibat

sampingan dari penggunaan sumber daya alam dan proses produksi yang

menggunakan banyak energi, teknologi maju dan boros energi pada industri,

kegiatan transportasi dan industri, serta kegiatan kegiatan ekonomi lainnya.

Masalah lingkungan di negara berkembang (Indonesia) terutama berakar pada

keterbelakangan pembangunan.Oleh karena itu apabila negara industri

mempunyai pandangan yang kuat untuk mengatasi masalah lingkungan dengan

tidak meningkatkan pembangunan yang lazim dikenal dengan pertumbuhan Nol

(Zero growth), bagi negara berkembang (Indonesia) justru untuk mengatasi

masalah lingkungan diperlukan pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan

Pembangunan Nasional.72

72 Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara Sumber Widya, Jakarta,

Cetakan 10, 1995, hal 11

Page 92: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

77

Berdasarkan uraian diatas dapat di lihat faktor faktor yang mempengaruhi

rendahnya kesadaran terhadap Perlindungan Lingkungan sebagai Bagian dari

Perlindungan HAM adalah sebagai berikut:

1. Faktor Ekonomi

2. Faktor Pendidikan

3. Faktor Keterbelakangan Pembangunan

4. Faktor Pertumbuhan Penduduk

5. Kurangnya Kesempatan Kerja yang Lebih Baik

B. Peran Negara dan Masyarakat dalam Meningkatkan Perlindungan

Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM

Masyarakat merupakan sumber daya yang penting bagi tujuan pengelolaan

lingkungan.Bukan saja diharapkan sebagai sumber daya yang bisa didaya gunakan

untuk pembinaan lingkungan, tetapi lebih daripada itu komponen masyarakat juga

bisa memberikan alternatif penting bagi lingkungan hidup seutuhnya.

Pasal 67 UUPPLH dan pasal 68 UUPPLH menetapkan kewajiban setiap

orang memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan

pencemaran dan perbudakan lingkungan dan kewajiban memberikan informasi

yang benar dan akurat mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup dan menaati ketentuan tentang

baku mutu lingkungan hidup73

dan atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

73 Koesnaidi Hardjasoemantri, ―Defenisi baku mutu lingkungan hidup tercantum dalam

pasal 1 butir 11 UUPPLH yang menyatakan bahwa baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran

batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau

unsur pencemar yang ditenggang keberadannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur

lingkungan", hal 238

Page 93: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

78

Terpeliharanya keberlanjutan fungsi lingkungan hidup merupakan

kepentingan rakyat, sehingga menuntut tanggung jawab, keterbukaan dan peran

anggota masyarakat yang dapat disalurkan melalui orang perseorangan, organisasi

lingkungan hidup, seperti Lembaga swadaya Masyarakat (LSM), kelompok

masyarakat adat, dan lain lain, untuk memelihara dan meningkatkan daya

dukung74

dan daya tampung lingkungan hidup yang menjadi tumpuan

keberlanjutan pembangunan.

Berdasarkan pasal 6 ayat (1) UUPPLH setiap orang berhak dan

berkewajiban untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan

hidup.Hak dan Kewajiban tersebut menurut penjelasan menurut pasal 6 mencakup

baik tahap perencanaan maupun tahap tahap pelaksanaan dan penilaian. Dengan

peran seta tersebut anggota masyarakat mempunyai motivasi untuk sama sama

mengatasi masalah lingkungan hidup melalui berbagai kegiatan peningkatan

kesadaran ekologis. Namun, yang perlu diatur lebih lanjut adalah bagaimana

saluran saran hukum hak berperan serta tersebut dalam proses pengambilan

keputusan yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup. Peran

masyarakat akan pengambilan keputusan merupakan bentuk pendemokrasian

pengambilan keputusan, di dalamnya terdapat akses dan pertisipasi rakyat.

Pelaksanaan program merupakan realisasi dari bentuk kepedulian masyarakat

dalam penegakan hukum lingkungan hidup.75

74Emil Salim dan Thoby Mutis, Loc.cit, ―Daftar Istilah‖, Daya dukung lingkungan adalah

kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup

lainnya.Lihat Instrumentasi dan standarisasi kebijakan pengelolaan lingkungan. 75 Absori, Penegakan Hukum Lingkungan, Muhammadiyah University Press, Surakarta,

2001, Hal 73

Page 94: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

79

Peran serta masyarakat dapat dilihat dalam berbagai bentuk dan

pandangan baik dari segi kualitas dapat dilihat dalam bentuk bentuk sebagai

berikut:76

1. Peran serta sebagai kebijaksanaan

Partisipasi ini dilakukan bertolak dari pemikiran bahwa publik

yang terkena dampak memiliki hak untuk diminta masukan dan

pendapatnya. Informasi yang berupa pendapat, aspirasi dari publik akan

dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2. Peran serta sebagai strategi

Pertisipasi dalam bentuk ini diperlukan sebagai alat untuk

memperoleh dukungan dari masyarakat (publik)

3. Peran serta sebagai komunikasi

Partisipasi ini didasarkan anggapan bahwa pemerintah (project

proponent) memilki tanggung jawab untuk menampung pendapat aspirasi,

pandangan dan konsern masyarakat.

4. Peran serta sebagai media pemecahan publik

Dalam konteks ini partisipasi dianggap sebagai cara untuk

mengurangi ketegangan dan memecahkan masalah yang menimbulkan

konflik. Dengan kata lain partisipasi ditujukan untuk memperoleh

konsensus.

76Ibid, hal 74 -75

Page 95: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

80

5. Peran serta sebagai terapi sosial

Peran ini dilakukan untuk menyembuhkan penyakit sosial yang

terjadi di masyarakat, seperti rasa keterasingan (alienation)powerlessness,

rasa kurang percaya diri (minder), dan lain sebagainya.

Pada pasal 7 UUPLH mengatakan bahwa anggota masyarakat mempunyai

kesempatan yang sama dan seluas luasnya untuk berperan dalam pengelolaan

lingkungan hidup yang dilaksankaan melalui:

1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.

2. Menumbuh kembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.

3. Menumbuhkan ketanggap segeraan masyarakat untuk melakukan

pengawasan sosial

4. Memberikan saran pendapat

5. Menyampaikan imformasi dan atau saran laporan

Dalam rangka tuntutan hak dan kewajiban terhadap lingkungan hidup ini,

maka masyarakat tidak boleh diam atau pasif terhadap pengelolaan lingkungan

hidup, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 32

Tahun 2009, masyarakat harus berperan aktif dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup. Asas yang termuat pada Pasal 2 huruf k

sebagaimana diuraikan pada Penjelasan Pasal 2 bermakna bahwa setiap anggota

masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan

dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 mengatur

mengenai hak masyarakat untuk berperan aktif dalam perlindungan dan

Page 96: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

81

pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 70 ayat (1) menyatakan bahwa masyarakat

memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif

dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Peran dalam perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut dapat berupa pengawasan sosial,

pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan, dan/atau penyampaian

informasi atau laporan. Peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dilakukan dalam rangka:77

1. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

2. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.

3. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.

4. Menumbuhkembangkan ketanggap segeraan masyarakat untuk melakukan

pengawasan sosial.

5. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka

pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Pentingnya peran serta masyarakat dapat dikemukakan sebagai berikut:78

1. Memberi Informasi kepada Pemerintah

Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk memberi masukan

kepada pemerintah tentang yang dapat ditimbulkan oleh suatu rencana

tindakan pemerintah dengan berbagai konsekuensinya. Pengetahuan

tambahan dan pemahaman akan masalah masalah yang mungkin timbul

dan diperoleh sebagai masukan peran serta masyarakat bagi proses

pengambilan keputusan pemerintah akan dapat meningkatkan kualitas

77 Pasal 70 (3) UU No.32 Tahun 2009 tentang UUPPLH 78 Koesnaidi Hardjosoemantri, Aspek Hukum Peran Serta Masyarakat dalam

Pengelolaan Lingkungan Hidup, Gadjah Mada University Press, 1986, Yogyakarta, hal 2-4

Page 97: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

82

keputusan tersebut.79

Dengan demikian peran serta akan dapat

meningkatkan kualitas tindakan negara dengan lembaga lembaganya untuk

melindungi lingkungan hidup.

2. Meningkatkan Kesedian Masyarakat untuk Menerima Keputusan.

Warga masyarakat yang telah memperoleh kesempatan berperan

serta dalam pengambilan keputusan akan cenderung untuk

memperlihatkan kemauan dan kesedian yang lebih besar guna menerima

dan menyesuaikan diri dengan keputusan yang telah diambil. Selain itu

akan mengurangi timbulnya pertentangan dalam masyarakat, asal peran

serta tersebut dilaksanakan di waktu yang tepat.

3. Membantu Perlindungan Hukum

Apabila keputusan diambilkan mempertimbangkan keberatan

keberatan dari masyarakat maka dalam banyak hal tidak akan ada

keperluan untuk mengajukan perkara kepengadilan. Apabila sebuah

keputusan dapat mempunyai konsekuensi begitu jauh, maka sangatlah

diharapkan bahwa setiap orang yang terkena akibat perlu diberitahukan

dan diberi kesempatan untuk mengajukan keluhan dan keberatan

keberatannya sebelum keputusan itu diambil.

4. Mendemokrasikan Pengambilan Keputusan.

Dalam hubungannya dengan peran serta masyarakat ada pendapat

yang menyatakan bahwa dalam pemerintahan dalam sistem perwakilan

maka hak untuk menjakankankeukasaan terdapat juga padawakil wakil

rakyatsehingga masyarakatkat tidak perlu dikutsertakan. Dikemukakan

79 Koesnaidi Hardjosoemantri, Hukum Tata Lingkungan, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta, 2005, hal 112

Page 98: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

83

pula argumentasi dalalm sistem perwakilan peran serta masyarakat akan

menimbulkan masalah keabsahan demokratis, karena masyarakat tidaklah

dipilih secara demokratis. Selanjutnya mengenai partisipasi masyarakat

dalam pengambilan keputusan, Gundling menggolongkannya dalam

bentuk bentuk sebagai berikut:80

a. Secara prosedur administratif misalnya dalam hal Amdal; prosedur

dan perencanaan perizinan; dan pembuatan peraturan. Dalam

pembuatan peraturan, misalnya, masyarakat memiliki hak

partisipasi dalam penyusunan peraturan perundang undangan

administratif;

b. Pemberian informasi kepada masyarakat. Masyarakat memilih hak

untuk mendapat informasi yang memadai atas suatu proses

pengambilan keputusan, terutama pihak pihak yang berkaitan

dengan dampak pengambilan keputusan, misalnya dalam

pemberian perizinan (lisence), Amdal (EIA)

Oleh karena peran serta masyarakat sangat penting dalam untuk

meningkatkan daya guna pengelolaan sumber dan lingkungan hidup, mutu peran

serta masyarakat tegantung pada wawasan lingkungan, tingkat kesadaran,

kekuatan dan kemampuan lembaga dan pranata sosial serta kesempatan dan ruang

gerak yang memadai bagi para masyarakat81

.Nampak jelas bahwa masalah

lingkungan bukan hanya merupakan beban dan tanggung jawab pemerintah, tetapi

juga merupakan tugas bersama setiap orang. Setiap orang memiliki hak yang sama

atas lingkungan, mendapat udara bersih, air sehat serta bersih, memiliki

80Ibid, hal 113-120 81 R.M.Gatot P Soemartono, Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, 1991, Sinar

Grafika, Jakarta, hal 158-159

Page 99: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

84

pemukiman yang layak dan lain lain yang diperlukan oleh ekosistem lingkungan.

Setiap orang juga memiliki kewajiban untuk memelihara lingkungan yang tidak

tercemar serta rusak dan bertanggung jawab atas setiap perbuatannya yang

mencemari dan merusak lingkungan.82

Selain peran serta dari masyarakat terdapat juga LSM, dengan

diciptakannya UU No.4 tahun 1982 memanggil untuk LSM-LSM berpartisipasi

secara aktif. Dan akhirnya diakhir-akhir masa pemerintahan Soeharto yang mulai

nampak lesu jumlah LSM Domestik dan Internasional yang berwawasan

lingkungan meroket. Contohnya the world wide fund for nature membentuk

mengatur 17 Taman Nasional dengan anggaran tahunannya mencapai US$5 juta

dan termasuk 15 Tim Ahli. Pemerintahan Daerah dan beberapa komunitas kecil

daerah mulai memperhatikan daerahnya masing-masing.Bahkan dalam program

kali bersih LSM memegang peranan penting saat itu.83

Pada pasal 1 angka 22

UUPPLH, Organisasi Lingkungan Hidup adalah ―kelompok yang terbentuk atas

kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan

kegiatannya di bidang lingkungan hidup―. Selanjutnya dalam rangka

pengembangan dan pendaya gunaan LSM, telah dikeluarkan instruksi Mendagri

Nomor 8 Tahun 1990 tentang Pembinaan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Menurut Mendagri tersebut dalam lampirannya tentang pedoman pelaksanaan

tentang pembinaan LSM adalah:

1. Memilki keleluasan untuk mengembangkan dirinya dan menentukan

pimpinan dan pengurusnya.

2. Berdasarkan minat, hobi, profesi, atau orientasi tujuan yang sama.

82 Op.cit, hal.217 83 M Thomi Halim, ―LSM Lingkungan Hidup dan Hak Asasi Manusia‖ - Academia.edu,

diakses pada ‎23 ‎September ‎2016, ‏‎ lukup‎‎ 11:52:47

Page 100: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

85

3. Bermotif nirlaba

Salah satu contoh kasus tentang peran dari masyarakat dan juga LSM

adalah kasus Waduk Kedung Ombo Grobogan-Jawa Tengah. Sejarah Waduk

Kedung Ombo yaitu yang bermula pada masa Orde Baru (1985) dimana

pemerintah berencana membangun WKO yang berkekuatan 22,5 Megawatt dan

dapat menampung air untuk kebutuhan 70 Ha sawah. Pembangunan WKO ini

dibiayai USD 156 juta dari Bank Dunia, USD 25,2 juta dari Bank Exim Jepang,

dan APBN yang dimulai pada tahun 1985 sampai 1989. Namun dalam

pembangunan WKO ini jumlah ganti rugi yang diberikan pemerintah tidak sesuai

dengan apa yang di janjikan yaitu sejumlah 3000,-/m tetapi yang diberikan hanya

sejumlah 250,-/m. akibatnya banyak warga yang menuntut ganti rugi atas tanah

mereka dan tidak mau meningggalkan tempatnya, namun pemerintah tetap

mengairi tempat mereka dan harus terpaksa tinggal di tengah tengah genangan air.

Romo Mangun bersama Romo Sandyawan dan K.H.Hamman Ja’far pengasuh

Pondok Pesanteren Pabelan Magelan mendampingi warga yang masih bertahan di

lokasi, dengan membangun sekolah darurat, membangun sarana seperti rakit bagi

desanya yang sudah tergenang air.84

Warga yang melakukan perlawanan untuk mempertahankan tempat

tinggalnya kerap mendapat penganiayaan dan bahkan ada juga yang sampai

dimasukkan ke LP untuk pemaksaan penerimaan ganti rugi.Maka dari kasus ini

telah terdapat Tragedi Dehumanisasi (pelanggaran kemanusian dan stigmatisasi

komunis bagi siapapun yang menolak digusur).85

84http://m.kaskus.co.id/thread/51700213e474b4363c000009/sejarah-waduk-kegung-ombo-

grogogan---jawa-tengah diakses pada hari Selasa, 29 November 2016, Pukul 20.49 85http://dwonload.portalgaruda.org/article.php? Diakses pada hari Selasa, 29 November 2016,

Pukul 20.49

Page 101: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

86

Sonny Kerap menegaskan bahwa ada hubungan erat antara

penyelenggaraan pemerintahan yang baik dengan pengelolaan lingkungan hidup

yang baik. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik akan mempengaruhi dan

menentukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan pengelolaan

lingkungan hidup yang baik mencerminkan tingkat penyelenggaraan

pemerintahan yang baik. Tegasnya, tanpa penyelenggaraan pemerintahan yang

baik, sulit mengharapkan akan adanya pengelolaan lingkungan hidup yang baik.86

Maka dari kasus diatas diperlukan Peran dari pemerintah yaitu di

perlukannya penegakan hukum lingkungan yang benar dan sesuai dengan

keadilan.Penegakan hukum disebut dalam bahasa Inggris law enforcement, bahasa

Belanda rechtshandhaving. Istilah penegakan hukum dalam bahasa Indonesia

membawa pada pemikiran bahwa penegakan hukum selalu dengan force sehingga

ada yang berpendapat bahwa penegakan hukum hanya bersangkutan dengan

pidana saja.87

Pikiran seperti ini diperkuat dengan kebiasaan kita menyebut

penegak hukum itu polisi, jaksa dan hakim.Tidak disebut pejabat administrasi

yang sebenarnya juga menegakkan hukum.Penegakan berupa pengawasan

(control) berarti pengawasan pemerintah untuk ditaatinya pemberian peraturan

yang sejajar dengan penyidikan dalam hukum pidana.

Penegakan hukum lingkungan berkaitan erat dengan kemampuan aparatur

dan kemapuan warga masyarakat terhadap peraturan yang berlaku.Pengertian

penegakan hukum lingkungan dikemukakan oleh Biezeveld merupakan upaya

untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan dalam ketentuan

86 Nopyandri,Op.cit, hal 34 87Ibid, hal 267

Page 102: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

87

hukum yang berlaku secara umum dan individual, melalui pengawasan dan

penerapan saksi administrasi, kepidanaan, dan keperdataan.88

Dalam konteks pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan Undang-

Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, penegakan hukum

lingkungan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara Preventif dan

Represif.89

Penegakan hukum lingkungan yang bersifat preventif adalah dilakukan

melalui pengawasan, sedangkan penegakan hukum yang represif dilakukan

melalui penerapan sanksi. Pengawasan dan penerapan sanksi tersebut adalah

bertujuan untuk mencapai ketaatan masyarakat terhadap norma hukum

lingkungan. Indonesia sendiri penegakan hukum lingkungan diartikan penegakan

hukum lingkungan secara luas meliputi baik yang preventif (sama dengan

compliance), maupun yang refresif (dimulai dengan penyelidikan, penyidikan dan

sampai pada penerapan sanksi baik administrstif maupun hukum pidana).

Ada pendapat yang keliru yang menyatakan, seolah olah penegakan

hukum adalah semata mata tanggung jawab aparat penegak hukum.Penegakan

hukum adalah kewajiban dari seluruh anggota masyarakat dan untuk itu

pemahaman tentang hak dan kewajiban menjadi syarat mutlak.90

Penegakan

hukum yang artinya luas itu (preventif dan represif), cocok dengan kondisi

Indonesia, yang unsur pemerintah turut aktif meningkatkan kesadaran hukum

masyarakat.91

Konsep kebijakan pengawasan pengelolaan lingkungan dalam konteks

Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup perlu diatur

88 Siti Sundari Rangkuti, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional, Airlangga

University Press, 2005, Surabaya, hal 214-215 89Ibid, hal 215 90 Koesnaidi Hardjosoemantri, Op.cit, hal.399 91 Jur.Andi Hamzah, Op.cit,hal 48-49

Page 103: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

88

secara komprehensif yang meliputi pengawasan sendiri dengan melaporkan

hasilnya ke instansi terkait, dan bersifat terbuka bagi masyarakat, pengawasan

utama oleh inspektur dari instansi pemberi izin, pengawasan kedua dari instansi

Propinsi atau Pemerintah (pusat) apabila instansi pertama gagal menjalankan

fungsi pengawasannya. Pengawasan lainnya adalah pengawasan eksternal atau

pengawasan publik.

C. Perlindungan Lingkungan Sebagai Bagian dari Perlindungan HAM

dalam Perspektif Hukum Nasional.

Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi saat in sudah saatnya diantisipasi

dan ditangani dengan langkah dan upaya yang benar supaya lingkungan hidup

akan selalu terjaga dan terlindungi dikemudian hari. Pasalnya kerusakan

lingkungan yang terjadi saat ini tidak lepas dari ulah kebiasaan manusia sehingga

tanggung jawab yang benar perlu ditanamkan dalam diri setiap masyarakat.92

Konsep kebijakan pengawasan pengelolaan lingkungan dalam konteks

Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup perlu diatur

secara komprehensif yang meliputi pengawasan sendiri dengan melaporkan

hasilnya ke instansi terkait, dan bersifat terbuka bagi masyarakat; pengawasan

utama oleh inspektur dari instansi pemberi izin; pengawasan kedua dari instansi

propinsi atau pemerintah (pusat) apabila instansi pertama gagal menjalankan

fungsi pengawasannya. Pengawasan lainnya adalah pengawasan eksternal atau

pengawasan publik.Dengan demikian, untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan

yang berbasis pada pembangunan berkelanjutan dibutuhkan konsep pengawasan

92http://jokowarino.id/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup, diakses pada hari Selasa, 22

November 2016, Pukul 21.04

Page 104: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

89

publik terbuka dan seluas mungkin, terutama memberlakukan mekanisme

keberatan apabila prosedur perizinan dan masukan masyarakat diabaikan oleh

instansi penerbit izin.Tentu saja untuk mengefektifkan pengawasan diperlukan

strategi penghukuman yang tepat dari mulai pemberlakuan sanksi yang teringan

(peringatan satu, dua, dan tiga) sampai dengan pencabutan izin.Sanctioning

strategy ini diperlukan untuk menghindari pemberian sanksi yang didasarkan pada

kesewenang-wenangan.93

Upaya yang dilakukan pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap

kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan

dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup.94

Hal hal yang

dilakukan pemerintah antara lain:

1. Mengeluarkan UU No.5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria yang

mengatur tentang Tata Guna Tanah.

2. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI NO.24 Tahun 1986, tentang

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) tedah dicabut dan

digantikan dengan PP No.51 Tahun 1993

3. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian

Lingkungan dengan tujuan pokoknya:

a. Menanggulangi kasus pencemaran

b. Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3)

c. Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL)

93 Morais Barakati, ―Perspektif Konsep Hukum Hak Asasi Manusia dalam Mewujudkan

Pembangunan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan”, Lex et Societatis, Vol. III/No. 8/Sep/2015,

hal 95. 94http://wawan-anker15.blogspot.co.id/p/upaya-yang-dilakukan-pemerintah.html?m=1

diakses pada hari Selasa 22 November 2016, Pukul 21.23

Page 105: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

90

4. Pemerintah merencanakan gerakan menanam sejuta pohon

5. Membentuk Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM) yang diperkuat

dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015.

RANHAM adalah dokumen yang memuat sasaran, strategi dan

fokus kegiatan prioritas rencana aksi nasional hak asasi manusia Indonesia

dan digunakan sebagai acuan kementerian, lembaga, dan pemerintah

daerah dalam melaksanakan penghormatan, perlindungan, pemenuhan,

penegakan, dan pemajuan HAM di Indonesia. Dalam RANHAM terdapat

secretariat yang dipimpin oleh seorang Menteriyang melaksanakan urusan

pemerinrahan di bidang Hukum dan HAM.Dalam melaksanakan aksi

HAM kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah melibatkan peran

serta dari masyarakat.95

Tugas Sekretariat bersama RANHAM adalah:

a. Mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan

RANHAM di kemeriterian, lembaga, dan pemerintahan Daerah

b. Menyampaikan Laporan capaianpelaksanaan RANHAM di

kementerian, lembaga, pemerintahan Daerah, kepada Presiden

setiap tahun, dan selanjutnya di publikasikansebagai wujud

akuntabilitas publik.

Adapun pelaksanaan dari RANHAM salah satunya sudah

dilaksanakan di wilayah Makasar dengan Tema ―Sosialisasi Rencana Aksi

Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) Sosialisasi Gerakan Pendidikan

Berbasis HAM. Dalam kegiatan tersebut pemerintah kota Makasar

95http://setkab.go.id/perpres-rencana-aksi-nasional-ham-2015-2019-diteken-ada-sekretariat-

bersama diakses pada hari Selasa, 29 November 2016, Pukul 21.26

Page 106: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

91

berkomitmen untuk menegakkan HAM, khususnya dalam pelayanan

pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan publik lainnya, sesuai norma

hak asasi manusia, menuju gerakan yang berbasis HAM. Cara yang

dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi dan konsultasi antara

lembaga secara berkesinambungan, untuk menciptakan perlindungan dan

penghormatan kepada seluruh masyarakat, agar tidak sering terjadi

kekerasan dalam pendidikan yang salah satunya dipicu karena kurangnya

pemahaman tentang penghormatan HAM dalam proses belajar mengajar.96

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya dan

sebagai negara yang dikenal sebagai sebuah negara yang memiliki hutan tropik

terluas ketiga di dunia, dengan ekosistem yang beragam. Sebagai negara

kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas 17.000 pulau yang indah dan sumber

daya alam yang kaya harus terus menghadapi tantangan dari fenomena

alam.97

Tekanan yang meningkat dalam memenuhi tuntutan penduduk dan

pengelola lingkungan hidup yang tidak memadai dan mengakibatkan kerugian

bagi rakyat dan perekonomian negara.

Sementara itu, kebijaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia

menimbulkan beberapa pertanyaan ―apa yang ingin dicapai, bagaimana dan jalan

apa, dengan cara apa pengelolaan lingkungan dilaksanakan‖. Berdasarkan

pertanyaan tersebut memacu kesadaran lingkungan di Indonesia yang tidak

terlepas dari adanya pengaruh kesadaran hukum lingkungan global.Lingkungan

global adalah lingkungan hidup sebagai suatu keseluruhan yaitu wadah kehidupan

96http://jdih.makassar.go.id/sosialisasi-ran-ham-2016-dengan-tema-gerakan-pendidikan-

berbasis-ham diakses pada hari Selasa, 29 November 2016, Pukul 21.26 97 Riki, Perlindungan Hukum Terhadap Lingkungan di Kawasan Pertambangan Morowali

Ditinjau dari Hukum Lingkungan, Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion Edisi 5, Volume 1, Tahun

2013, hal 6

Page 107: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

92

yang di dalamnya berlangsung hubungan saling mempengaruhi antara makhluk

hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Hyronimus Rhiti berpendapat bahwa good governance yang berkaitan

dengan aspek pengelolaan lingkungan itu, juga berkaitan dengan pelaksanaan

asas-asas umum pemerintahan yang baik. Menurut Hyronimus, dari 13 (tiga belas)

asas umum pemerintahan yang baik, yang berkaitan dengan urusan lingkungan

hidup antara lain asas kepastian hukum, keseimbangan, tidak mencampuradukkan

kewenangan, keadilan dan kewajaran, menanggapi harapan yang ditimbulkan, dan

asas penyelenggaraan kepentingan umum.

Keterkaitan antara penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good

governance) dengan masalah pengelolaan lingkungan hidup juga dikemukakan

Mas Achmad Santosa yang mengambil contoh berbagai kerusakan lingkungan

yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru, yang menurut Achmad Santosa

disebabkan pemerintahan tidak memiliki good governance.98

Akan tetapi, ketiadaan kemauan politik (political will) pemerintah, bukan

merupakan satu-satunya faktor kendala dalam mewujudkan good governance,

utamanya dalam urusan pengelolaan lingkungan. Lemahnya penerapan good

governance selama ini, terutama pada masa pemerintahan Orde Baru, menurut

Mas Achmad Santosa selain tidak ada kehendak politik yang kuat dari

pemerintah, kelemahan aktivis lingkungan dalam birokrasi, maupun universitas

yang mengkaitkan antara good governance sebagai prasyarat dasar pengelolaan

98http://dandyhernadypahusa.blogspot.co.id/2013/09/asas-asas-umum-pemerintahan-yang-

baik-10.html?m=1 diakses pada hari Selasa 22 November 2016, Pukul 20.47

Page 108: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

93

lingkungan hidup yang efektif dengan isu lingkungan yang diadvokasi juga

merupakan kendala dalam mewujudkan good governance.99

Pemahaman yang benar mengenai good governance terutama dalam upaya

pengelolaan lingkungan hidup yang baik, tidak hanya ditekankan pada kemauan

politik (political will) pemerintah semata, tetapi diharapkan dari semua unsur

masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup.Sebagaimana

dikemukakan Achmad Santosa bahwa ―ketidak pahaman akan keterkaitan good

governance dengan isu perlindungan lingkungan juga menyebabkan timbulnya

persepsi di kalangan aktivitis hak asasi manusia (aktivis hak-hak sipil dan politik

bahwa aktivis lingkungan merupakan aktivis yang berperilaku elitis dan kurang

mampu mendorong iklim demokrasi.‖Terciptanya good governance merupakan

prasyarat pokok dari pengelolaan lingkungan hidup yang efektif karena

pengelolaan lingkungan hidup yang efektif tergantung pada berfungsinya sistem

politik yang menjamin demokrasi dan rule of law.Namun demikian pemerintah

yang sudah mampu mewujudkan good governance belum tentu memiliki

keperdulian terhadap aspek keberlanjutan ekosistem.100

Ketidakperdulian ini akan sangat berpengaruh terhadap kebijaksanaan-

kebijaksanaan pemerintah yang diambilnya, khususnya yang menyangkut

pengelolaan sumber daya alam. Oleh sebab itu pemerintah yang telah

mengupayakan terwujudnya good governance masih memerlukan persyaratan

tambahan yaitu upaya mengaitkan seluruh kebijaksanaan pembangunan dengan

prinsip-prinsip keberlanjutan ekologis (ecological sustainability).

99 Mas Ahmad Sentosa, Good Government Hukum Lingkungan, ICEL, 2001, Jakarta, hal 127 100Ibid, hal 130

Page 109: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

94

Badan hukum dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup mempunyai

kewajiban101

untuk membuat kebijakan atau langkah langkah yang harus

diambilnya, yaitu:

1. Merumuskan kebijakan di bidang lingkungan

2. Merumuskan rangkaian atau struktur organisasi yang layak, pantas, serta

menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan

lingkungan tersebut

3. Merumuskan instruksi atau aturan aturan internal bagi pelaksanaan

aktivitas aktivitas yang mengganggu lingkungan, dimana juga harus di

perhatikan bahwa pegawai pegawai perusahanan mengetahui dan

memahami instruksi intruksi yang diberlakukan perusahaan yang

bersangkutan.

4. Penyedian sarana sarana financial atau menganggarkan biaya pelaksanaan

kebijakan pengelolaan lingkungan hidup.102

Hambatan atau kendala terhadap penegakan hukum lingkungan:

1. Kesadaran hukum masyarakat masih rendah

2. Belum lengkap pengaturan hukum menyangkut penanggulangan masalah

lingkungan, khususnya pencemaran, pengurasan dan perusakan

lingkungan. UU No 32 tahun 2009 tentang UUPLH beelum di lengkapi

101Kewajiban adalah suatu peranan yang harus dilakukan oleh pemegangnya, setiap orang

dapat dipaksa untuk melaksankan kewajibannya. Sehubungan dengan pelaksanaan kewajiban

tersebut, hukum pidana baru berlaku atau diterapkan jika orang tersebut :

1. Sama sekali tidak melakukan kewajibannya

2. Tidak melaksanakan kewajibannya itu dengan baik sebagaimana mestinya yang dapat

berrti :

a) Kurang melaksnakan kewajibannya;

b) Terlambat melaksanakan kewajibannya

3. Salah dalam melaksanakan kewajibannya, baik secara di sengaja atau tidak di sengaja.

102 Alvi Syahrin, Ketentuan Pidana dalam UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, PT.Sofmedia, Jakarta, hlm 69

Page 110: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

95

seluruhnya dengan pengaturan pelaksnana sehingga sebagai kaderwet

belum dapat di fungsikan secara maksimal. Misalnya tentang

pelangggaran yang belum diterapkan pertanggung jawaban mutlak (strict

liability), khusus untuk penegakan lingkungan para penegak hukum belum

mantap dan profesional. Belum dapat di katakan bahwa penegak hukum

sudah menguasai seluk beluk hukum lingkungan, bahkan mungkin

pengenalan hukum lingkungan pun masih kurang. Disamping itu belum

ada spesialisasi khusus dibidang ini, misalnya belum ada jaksa khusus

lingkungan, belum ada polisi khusus lingkungan apalagi patrol khusus

terus menerus memantau masalah lingkungan, sebagaimana halnya di

Belanda, gaji seorang jaksa lingkungan (ekonomi) di Belanda lebih tiggi di

bandingkan dengan jaksa biasa.

3. Tidak kurang pentingnya masalah pembiayaan

Penanggulan masalah lingkungan memerlukan pembiayaan yang besar di

samping tekhnologi dan manajemen.Dalam penegakan hukum lingkungan

perlu diketahui ada dua sisi. Sisi yang pertama adalah mengenai kaidah

atau norma sedangkan sisi yang lain adalah instrumen yang merupakan

alat untuk mempertahankan, mengendalikan atau menegakkan kaidah

(norma ) itu.

Page 111: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

96

Masih banyaknya kerusakan yang terjadi di lingkungan maka dalam

menegakkan hukum lingkungan terdapat 3 instrumen utama penegakan hukum

lingkungan adalah :

1. Instrumen Administratif

Penegakan hukum dapat diterapkan terhadap kegiatan yang

menyangkut persyaratan perizinan, baku mutu lingkungan, rencana

pengelolaan lingkungan (RKL). Disamping pembinnaan berupa petunjuk

dan panduan serta pengawasan administratif, kepada pengusaha dibidang

industri hendaknya ditanamkan manfaat konsep ― pollution preventif pays‖

dalam proses produksinya.103

Sanksi administratif terutama mempunyai

fungsi instrumenal, yaitu pengendalian perbuatan terlarang.Sanksi

administratif juga ditujukan kepada perlindungan kepentingan yang dijaga

oleh ketentuan yang dilanggar tersebut.104

Beberapa jenis sanksi

administratif penegakan hukum lingkungan adalah:

a. Paksaan pemerintahan atau upaya paksa

b. Uang paksa

c. Penutupan tempat usaha (Sluiting van een inrichting)

d. Penghentian kegiatan mesin perusahaan (buitengebruikstellingvan

een toestel)

e. Pencabutan izin melalui proses teguran, paksaan, pemerintahan,

penutupan dan uang paksa.

Apabila UUPPLH dikaji, nyatalah bahwa penegakan hukum

lingkungan administratif masih terbatas pada penuangannya, yakni sebatas

103 Koesnaidi Hardjosoemantri, Op.cit, hal 115 104 Siti Sundari Rangkuti, Op.cit, hal 216-217

Page 112: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

97

paksaan dari pemerintahan,105

pembayaran sejumlah uang tertentu106

, dan

pencabutan izin.107

2. Instrumen Perdata

Mengenai hal yang perlu dibedakan antaar penerapan hukum

perdata oleh instansi yang berwenang melaksanakan kebijaksanaan

lingkungan dan penerapan hukum perdata untuk memaksakan kepatuhan

terhadap peraturan perundang undangnan lingkungan. Misalnya: penguasa

dapat menetapkan persyaratan perlindungan lingkungan terhadap

penjualan atau pemberian hak membuka tanah (“erfpacht”) atas sebidang

tanah.

3. Instrumen Hukum Pidana

Khusus orang Indonesia, orang lebih cenderung mempergunakan

instrumen hukum pidana dari pada hukum perdata, karena sering proses

perkara perdata berlarut larut. Oleh karena itu jika memang pemerintah

dan masyarakat ingin meningkatkan dan menggalakkan penegakan hukum

lingkungan termasuk yang preventif dan persuasif diperlukan pendidikan

dan pelatihan para penegak hukum termasuk pejabat administrasi bahkan

masyarakat luas sadar lingkungan, kemudian melakukan usaha penegakan

hukum termasuk yang preventif (compliance) atau penataan hukum

sebagai bagian peningkatan kesadaran hukum rakyat.

105 Pasal 25 ayat (1) UUPPLH 106 Pasal 25 ayat (5) UUPPLH 107 Pasal 27 UUPPLH

Page 113: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hubungan antara Hukum lingkungan dengan hukum HAM memuat

tentang arti pentingnya lingkungan bagi umat manusia itu sendiri. Manusia

yang merupakan bagian dari ekosistem sangat membutuhkan lingkungan

dalam melanjutkan kehidupan, pemenuhan sandang, pangan, papan.

Namun dalam melakukan aktivitas yang berkenaan dengan lingkungan

manusia harus memperhatikan dan menjaga lingkungan, karena hubungan

antara manusia dengan lingkungan itu sendiri saling mempengaruhi satu

sama lain (timbal balik). Hal ini diperjelas dengan salah prinsip hukum

lingkungan internasional yaitu ”man made nature, nature made man”.

Selain dari kaitan/hubungan isu lingkungan dengan isu HAM, maka antara

hukum lingkungan dengan hukum HAM terdapat hubungan yang saling

berkaitan juga karena dengan adanya penghormatan terhadap HAM atas

lingkungan akan mempengaruhi kualitas hidup dari masyarakat.

2. Pengaturan hukum tentang perlindungan lingkungan sebagibagian dari

perlindungan HAM dibagai kedalam dua bagian. Pertama adalah

instrumen berdasarkan Hukum Nasional (Indonesia) termuat dalam UUD

1945,UUPPLH dan UU HAM. Walaupun sudah terdapat aturan hukum

tentang perlindunganlingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM

tetapi masih banyak terjadi kerusakan atau masalah lingkungan yang

diakibatkan oleh manusia. Hukum Internasional juga terdapat berbagai

aturan yang mengatur tentang perlindungan lingkungan sebagai bagian

Page 114: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

99

dari perlindungan HAM seperti yang termuat dalam Prinsip 1 Deklarasi

Stockholm 1972 dan bagian Preambulnya, World Charter for Nature

1982, International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights

1966 (pasal 12 dan 25), Convention on the Rights of the Child (pasal 29

butir 1 huruf e), African Charter on Human and People‟s Rights (pasal

24), San Salvador Additional Protocol to the American Convention on

Human Rights in the Area of Economic, Social and Cultural Rights (Pasal

11), Declaration of the Hague on the Environment 1989, United Nations

General Assembly res. 45/94 (1990), dan walapun sudah terdapatnya

banyak aturan yangmengatur hal tersebut secarainternasional masih

banyak juga terdapatnya kerusakan lingkungan yang terjadi secara lintas

batas yang dapat merugikan banyak negara.

3. Upaya perlindungan lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM

dalam perspektif Hukum Nasional Indonesia antara lain dapat dilihat dari

lahirnya RANHAM yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 75 tahun

2015 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penghormatan,

perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan HAM di Indonesia.

Selain dengan pembentukan RANHAM pemerintah juga membentuk

peraturan lainnya tentnag perlindungan lingkungan yang berkaitan dengan

perlindungan HAM antara lain mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1960

tentang UUPA yang di dalamnya mengatur Tata Guna Tanah,

pembentukan PP No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL, serta kegiatan

lainnya seperti penanaman sejuta pohon.

Page 115: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

100

B. Saran

1. Pentingnya lingkungan bagi umat manusia maka seharusnya dalam

melakukan aktivitasnya manusia haruslah lebih menjaga lagi lingkungan,

karena lingungan yang baik dan sehat adalah hak semua orang. Karena

apabila aktivitas dalam lingkungan tidak dijaga maka yang akan merugi

dan mengalami penderitaan adalah manusia baik generasi sekarang dan

terlebih generasi yang akan datang.

2. Walaupun sudah adanya peraturan yang mengatur perlindungan

lingkungan sebagai bagian dari perlindungan HAM tetapi masih ada

perusakan lingkungan maka peraturan tersebut harus lebih diterapkan

dengan lebih baik, dilakukan pengawasan dalam penegakan serta lebih

mensosialisasikan dalam upaya pembekalan informasi baik kepada

masyarakat dan aparat penegak hukum. Selain itu diperlukan adanya

budaya hukum yang baik dari masyarakat.

3. Pemerintah/Masyarakat/LSM harus lebih memperhatikan lagi lingkungan.

Negara (Indonesia)walaupun sudah banyak kegiatan yang dilakukan

pemerintah dalam upaya perlindungan lingkungan, karena berbagai

kegiatan atau aturan yang diciptakan jika pada dasarnya masyarakat tidak

menyadari hal itu maka perlindungan terhadap lingkungan akan sulit

dilakukan. Hal yang pertama yang seharusnya dilakukan Pemerintah

adalah menuntaskan kemiskinan agar perekonomian terjamin, karena jika

perekonomian membaik maka akan meminimalisir adanya kerusakan

lingkungan yang diakibatkan oleh umat manusia.

Page 116: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

101

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku:

Absori, Penegakan Hukum Lingkungan, Muhammadiyah University Press

Surakarta: 2001

Arifin, Syamsul, Hukum Perlindungan dan Pengeloan Lingkungan Hidup di

Indonesia, Softmedia, Medan: 2012

Baehr, Peter dan Pieter Van Dijk, Adnan Buyung Nasution Leo Zwaak,

Instrument Internasional Pokok Hak Hak Asasi Manusia, Yayasan Obor

Indonesia, Jakarta: 2006

Danusaputro, Munadjat, Hukum Lingkungan (Buku I:Umum), Binacipta, Jakarta:

1985

Faqih, Mansoor dkk, Panduan Pendidikan Politik untuk Rakyat, Insist,

Yogyakarta: 1999

Hamdan, M., Tindak Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup, CV Mandar Maju,

Bandung: 2000

Hamzah, Andi, Penegakan Hukum Lingkungan, Sinar Grafika, Jakarta: 2005

Hardjasoemantri, Koesnadi, Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional Bidang

Lingkungan Hidup, Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta: 2006

, , Hukum Tata Lingkungan, Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta: 2005

, Aspek Hukum Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan

Hidup, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta: 1986

Hasbullah M. Afif, Politik Hukum Ratifikasi Konvensi HAM di Indonesia (Upaya

Page 117: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

102

Mewujudkan Masyarakat yang Demokratis), Penerbit Pustaka Pelajar,

Lamongan:2005

Kurnia, Titon Slamet, Hak atas Kesehatan Optimal sebagai HAM di Indonesia, Pt

Alumni, Bandung: 2007

Putra, Wyasa, Bagus, Ida, Hukum Lingkungan Internasional Perspektif Bisnis

Internasional, Refika, Bandung: 2003

Rangkuti, Siti Sundari, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional,

Airlangga University Press, Surabaya: 2005

Salim, Emil dan Thoby Mutis, Instrumentasi dan Standarisasi Kebijakan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, Aca Suganda, Jakarta: 2005

Salim, Emil, Lingkungan Hidup dan Pembangunan Cetakan 10, Mutiara Sumber

Widya, Jakarta: 1995

Sentosa, Mas Ahmad, Good Government Hukum Lingkungan, ICEL, Jakarta:

2001

SIAHAAN, N.H.T., Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Erlangga,

Jakarta: 2004

Silalahi, Daud, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan

Indonesia, Alumni, Bandung: 1996

Sodikin, Penegakan Hukum Lingkungan (Tinjauan Atas UU No.23 Tahun 1997),

Djambatan, Jakarta: 2002

Soemartono, R.M.Gatot , Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika,

Jakarta: 1991

Soemarwoto, Otto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan,

1991

Page 118: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

103

Soerjani, Moh, LINGKUNGAN: Sumber Daya Alam dalam Pembangunan

Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta: 2001

Supriadi, Hukum Lingkungan di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta: 2008

2. Jurnal, Buletin, Makalah:

Barakati, Morais, ―Perspektif Konsep Hukum Hak Asasi Manusia dalam

Mewujudkan Pembangunan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan‖, Lex

et Societatis, Vol. III/No. 8/Sep/2015

Darmaningtyas dan Heranisty Nasution, ―Pemenuhan Hak-Hak Atas Pendidikan‖,

Jurnal HAM • Vol. 8 • Tahun 2012

Halim, M.Thomi, ―LSM Lingkungan Hidup dan Hak Asasi Manusia‖ –

Academia.edu

Iskandar, ―Konsepsi dan Pengaturan Hak Atas Lingkungan Hidup yang Baik dan

Sehat (Kajian Perspektif Hak Asasi Manusia dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup)‖, Jurnal Bengkoelen Justice

Leviza, Jelly, ‖Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup‖, Materi Kuliah

Hukum Lingkungan Internasional, Fakultas Hukum USU, Medan: 2011

Nopyandri ―Hak Atas Lingkungan Hidup dan Kaitannya dengan Peran Serta

dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Perspektif Otonomi Daerah‖,

Jurnal Inovatif, Volume VII Nomor III September 2014

Riki, ―Perlindungan Hukum Terhadap Lingkungan di Kawasan Pertambangan

Morowali ditinjau dari Hukum Lingkungan‖, Jurnal Ilmu Hukum Legal

Opinion Edisi 5, Volume 1, Tahun 2013

Page 119: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

104

Saleh, M. Ridha, ―Ecocide Politik Kejahatan Lingkungan Hidup dan Pelanggaran

Hak Asasi Manusia", Walhi, Jakarta: 2005

Siregar, Arifin dan M.Sanwani Nasution, Syamsul Arifin, Abdul Rahman, Hasnil

Basri Siregar, ―Hukum Lingkungan Internasional (Kumpulan Materi

Penataran)‖, Penerbit USU Press, Tahun 1997

Wardana, Agung, ―Perusakan Lingkungan Sebagai Pelanggaran HAM‖, Artikel,

2007

Yuliarso, Kurniawan Kunto dan Nunung Prajarto, ―Hak Asasi Manusia (HAM) di

Indonesia: Menuju Democratic Governances”, Jurnal Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Vol.8.No.3 Tahun 2005

3. Sumber Lain:

Deklarasi Universal HAM Tahun 1948

The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), 1982

4. Undang-Undang:

Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Undang Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1982 tentang Ketentuan

Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Page 120: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

105

Undang Undang Republik Indonesia No.39 Tahun 1999 tentang HAM

5. Website:

http://rorodestalia.blogspot.co.id/2013/06/perkembangan-dan-perlindungan-

HAM-di.html, diakses pada hari Senin, 20 Juni 2016

http://www.theglobal-review.com/, diakses pada hari Minggu, 25 September 2016

https://scholar.google.go.id/jurnal, diakses pada hari Minggu, 25 September 2016

http://m.kaskus.co.id/thread/51700213e474b4363c000009/sejarah-waduk-kegung-

ombo-grogogan---jawa-tengah diakses pada hari Selasa, 29 Novembers

2016

http://dwonload.portalgaruda.org/article.php? Diakses pada hari Selasa, 29

November 2016

http://www.korantempo.com/korantempo/2006/06/05/Opini/krn.20060605,50.id.t,

diakses pada hari Sabtu, 19 November 2016

http://www.bphn.go.id/data/documents/05uu011.doc, diakses pada hari Senin, 21

November 2016

http://perlindungan.kemlu.go.id/assets/default/portal/images/galeri_hukum/UU

no_11_th_2012.pdf, diakses pada hari Senin, 21 November 2016

http://www.humanrights.se/wp-content/uploads/2012/01/African-Charter-on

Human-and-peoples-rights.pdf., diakses pada hari Senin, 21 November

2016

http://www.oas.org/juridico/english/treaties/a-52.html, diakses pada hari Senin, 21

November 2016

http://dandyhernadypahusa.blogspot.co.id/2013/09/asas-asas-umum-

Page 121: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

106

pemerintahan-yang-baik-10.html?m=1, diakses pada hari Selasa, 22

November 2016

http://jokowarino.id/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup, diakses pada hari

Selasa, 22 November 2016

http://wawan-anker15.blogspot.co.id/p/upaya-yang-dilakukan

pemerintah.html?m=1, diakses pada hari Selasa, 22 November 2016

http://jdih.makassar.go.id/sosialisasi-ran-ham-2016-dengan-tema-gerakan-

pendidikan-berbasis-ham diakses pada hari Selasa, 29 November 2016

http://setkab.go.id/perpres-rencana-aksi-nasional-ham-2015-2019-diteken-ada-

sekretariat-bersama diakses pada hari Selasa, 29 November 20

Page 122: PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI …

107