perkembangan+tari+klasik+gaya+yogyakarta

12
PERKEMBANGAN PENGGARAPAN PERKEMBANGAN PENGGARAPAN Unsur-unsur yang sudah Unsur-unsur yang sudah ada dalam tari tersebut ada dalam tari tersebut diperkaya dengan diperkaya dengan penambahan dan penambahan dan penciptaan unsur-unsur penciptaan unsur-unsur baru sesuai dengan baru sesuai dengan tingkat kemajuan jaman, tingkat kemajuan jaman, tanpa megnurangi nilai- tanpa megnurangi nilai- nilai dasar yang sudah nilai dasar yang sudah ada. Perkembangan ada. Perkembangan dalam konteks ini dalam konteks ini berhubungan erat dengan berhubungan erat dengan masalah kualitas seni, masalah kualitas seni, orientasi, inovasi, orientasi, inovasi, baik dari segi tehnik baik dari segi tehnik maupun bentuk fisik maupun bentuk fisik tari tersebut. tari tersebut. Garapan disini Garapan disini diartikan cukup diartikan cukup luas, termasuk tata luas, termasuk tata busana, tata pentas busana, tata pentas dan segala sesuatu dan segala sesuatu yang terkait dalam yang terkait dalam satu kesatuan tari satu kesatuan tari itu sendiri. Pada itu sendiri. Pada saat terciptanya, saat terciptanya, Tari Klasik Gaya Tari Klasik Gaya Yogyakarta merupakan Yogyakarta merupakan jenis kesenian jenis kesenian khusus dipertunjukan khusus dipertunjukan untuk kaum ningrat untuk kaum ningrat pada masa kerajaan pada masa kerajaan Mataram. Mataram.

Upload: anon964368

Post on 28-Jun-2015

329 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PENGGARAPANPENGGARAPAN

Unsur-unsur yang sudah ada Unsur-unsur yang sudah ada dalam tari tersebut dalam tari tersebut diperkaya dengan diperkaya dengan penambahan dan penciptaan penambahan dan penciptaan unsur-unsur baru sesuai unsur-unsur baru sesuai dengan tingkat kemajuan dengan tingkat kemajuan jaman, tanpa megnurangi jaman, tanpa megnurangi nilai-nilai dasar yang sudah nilai-nilai dasar yang sudah ada.  Perkembangan dalam ada.  Perkembangan dalam konteks ini berhubungan konteks ini berhubungan erat dengan masalah erat dengan masalah kualitas seni, orientasi, kualitas seni, orientasi, inovasi, baik dari segi inovasi, baik dari segi tehnik maupun bentuk fisik tehnik maupun bentuk fisik tari tersebut. tari tersebut.

Garapan  disini diartikan Garapan  disini diartikan cukup luas, termasuk tata cukup luas, termasuk tata busana, tata pentas dan busana, tata pentas dan segala sesuatu yang terkait segala sesuatu yang terkait dalam satu kesatuan tari itu dalam satu kesatuan tari itu sendiri.  Pada saat sendiri.  Pada saat terciptanya, Tari Klasik terciptanya, Tari Klasik Gaya Yogyakarta Gaya Yogyakarta merupakan jenis kesenian merupakan jenis kesenian khusus dipertunjukan untuk khusus dipertunjukan untuk kaum ningrat pada masa kaum ningrat pada masa kerajaan Mataram. kerajaan Mataram.

Page 2: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Masa Pertumbuhan  (Sri Sultan Hamengku Buwana I s/d Sri Sultan Masa Pertumbuhan  (Sri Sultan Hamengku Buwana I s/d Sri Sultan

Hamengku Buwana VII, Tahun 1775 s/d 1921)Hamengku Buwana VII, Tahun 1775 s/d 1921) Tari klasik gaya yogyakarta lahir Tari klasik gaya yogyakarta lahir

bersama tumbuhnya Kasultanan bersama tumbuhnya Kasultanan Yogyakarta pada masa Yogyakarta pada masa pemerintahan Sri Sultan pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana I. Beliau Hamengku Buwana I. Beliau sangat mencintai seni, sehingga sangat mencintai seni, sehingga beberapa guru tari terkemuka dari beberapa guru tari terkemuka dari Surakarta dibawa pasa saat beliau Surakarta dibawa pasa saat beliau memerintah Kasultanan memerintah Kasultanan Yogyakarta.  Setelah Perjanjian Yogyakarta.  Setelah Perjanjian Giyanti, Sri Susuhunan Paku Giyanti, Sri Susuhunan Paku Buwono III menganjurkan kepada Buwono III menganjurkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwana I Sri Sultan Hamengku Buwana I melanjutkan pelestarian tari klasik melanjutkan pelestarian tari klasik gaya Mataram. Sedang Paku gaya Mataram. Sedang Paku Buwono III akan memulai corak Buwono III akan memulai corak gaya tari yang baru.  Itulah gaya tari yang baru.  Itulah sebabnya Tari Klasik Gaya sebabnya Tari Klasik Gaya Yogyakarta disebut Beksa/Joget Yogyakarta disebut Beksa/Joget Mataram, karena tari tersebut Mataram, karena tari tersebut bermula dari Kraton Mataram bermula dari Kraton Mataram sebelum pecah menjadi dua sebelum pecah menjadi dua kerajaan. kerajaan.

Page 3: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Beberapa pertunjukan Beberapa pertunjukan kratonkraton

Page 4: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Ciptaan Sultan Hamengku Ciptaan Sultan Hamengku Buwana I antara lain  : Buwana I antara lain  : Beksan Trunojoyo, Lawung Beksan Trunojoyo, Lawung Alus, Entheng dan beberapa Alus, Entheng dan beberapa beksan lainnya. Beberapa beksan lainnya. Beberapa hal penting yang patut hal penting yang patut dicatat pada masa periode dicatat pada masa periode ini adalah  :  Segi Orientasi ini adalah  :  Segi Orientasi yang kemudian akan tetap yang kemudian akan tetap menjadi dasar menjadi dasar perkembangan dari joget perkembangan dari joget Mataram dan wayang wong Mataram dan wayang wong Mataram.  Dalam hal ini Mataram.  Dalam hal ini Sultan ingin Sultan ingin mempergelarkan mempergelarkan pertunjukan yang dapat pertunjukan yang dapat memberikan contoh sikap memberikan contoh sikap ksatria serta kepahlawanan ksatria serta kepahlawanan seperti yang tercermin seperti yang tercermin dalam cerita wayang. dalam cerita wayang. 

Menanamkan sikap gagah Menanamkan sikap gagah berani dalam melawan berani dalam melawan musuh dan keangkara musuh dan keangkara murkaan.  Hal ini dapat murkaan.  Hal ini dapat dilihat dalam gaya joget dilihat dalam gaya joget Mataram yang lugas, serius Mataram yang lugas, serius dan kenceng.  Kostum dan kenceng.  Kostum penari pada periode ini penari pada periode ini masih sangat sederhana.  masih sangat sederhana.  Meskipun demikian justru Meskipun demikian justru dengan kostum tersebut, dengan kostum tersebut, penari dituntut lebih berat penari dituntut lebih berat dalam masalah penjiwaan.dalam masalah penjiwaan.

Page 5: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Contoh kostumContoh kostum

Page 6: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Perkembangan kostumPerkembangan kostum

Sebagai contoh untuk hiasan Sebagai contoh untuk hiasan pada penari laki-laki hanya pada penari laki-laki hanya dipergunakan 3 macam dipergunakan 3 macam corak, yaitu :corak, yaitu :

-         Destar tepen untuk peran -         Destar tepen untuk peran prajurit dan ksatriaprajurit dan ksatria

-         Songkok untuk peran -         Songkok untuk peran rajaraja

-         Udeng gilik dengan -         Udeng gilik dengan topeng untuk peran raksasatopeng untuk peran raksasa

Sedangkan untuk peran Sedangkan untuk peran wanita hanya jamang, wanita hanya jamang, sumping ron dengan gelung sumping ron dengan gelung bokor. bokor.

Page 7: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Pola pertunjukkanPola pertunjukkan

Pola pertunjukan : Pola pertunjukan : menggunakan pola wayang menggunakan pola wayang kulit dengan bentuk kulit dengan bentuk panggung sempit tapi panggung sempit tapi panjang.  Pementasan panjang.  Pementasan diistana biasanya diistana biasanya dilangsungkan di Tratag dilangsungkan di Tratag Bangsal Kencana, yang Bangsal Kencana, yang merupakan sebuah merupakan sebuah bangunan beratap tapi tanpa bangunan beratap tapi tanpa dinding.  dinding. 

Page 8: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Pola gerakPola gerak

Pola Gerak  :  berdasarkan Pola Gerak  :  berdasarkan pola gerak wayang kulit, pola gerak wayang kulit, gerak tangan dan gerak tangan dan terbukanya tungkai secara terbukanya tungkai secara garis hanya mengarah garis hanya mengarah kesamping kiri atau kanan kesamping kiri atau kanan badan.  Begitu pula untuk badan.  Begitu pula untuk gerakan perang, dilakukan gerakan perang, dilakukan dengan gerakan maju dengan gerakan maju kesamping kiri dan kanan kesamping kiri dan kanan lantai pentas.  Ada dua lantai pentas.  Ada dua gerak pokok dalam perang, gerak pokok dalam perang, yaitu “jeblosan” dan yaitu “jeblosan” dan “nitir”.  Jeblosan adalah “nitir”.  Jeblosan adalah gerak berpapasan, sedang gerak berpapasan, sedang nitir adalah gerak maju nitir adalah gerak maju kesamping bagi penyerang kesamping bagi penyerang atau mundur kesamping atau mundur kesamping bagi yang diserang bagi yang diserang

Disamping itu gerak gerik Disamping itu gerak gerik khusus diluar pola wayang khusus diluar pola wayang kulit dan menunjukan ciri kulit dan menunjukan ciri ari peran yang dibawakan ari peran yang dibawakan oleh orang tersebut oleh orang tersebut diciptakan pula antara lain : diciptakan pula antara lain : ukel, pacak gulu dan ukel, pacak gulu dan sebagainya.  Cerita sebagainya.  Cerita disampaikan melalui disampaikan melalui “pocopan” (dialog) antara “pocopan” (dialog) antara tokoh dalam cerita atau tokoh dalam cerita atau diceritakan oleh dhalang.  diceritakan oleh dhalang.  Namun karena Namun karena perkembangan dan usia perkembangan dan usia dhalang yang semakin tua, dhalang yang semakin tua, maka cerita yang semula maka cerita yang semula dibawakan tanpa teks dibawakan tanpa teks kemudian dicatat dalam kemudian dicatat dalam buku buku

Page 9: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Periode pembakuan  (zaman Sultan Periode pembakuan  (zaman Sultan HB VIII s/d tahun 1960) HB VIII s/d tahun 1960)

Pada masa Sultan HB VIII ini boleh dikatakan bahwa Pada masa Sultan HB VIII ini boleh dikatakan bahwa Tari klasik gaya Yogyakarta mengalami kemajuan Tari klasik gaya Yogyakarta mengalami kemajuan pesat.  Banyak sekali diadakan pembaharuan-pesat.  Banyak sekali diadakan pembaharuan-pembaharuan dalam kesenian Joget Mataram.  Mulai pembaharuan dalam kesenian Joget Mataram.  Mulai dari tata busana sampai dengan penambahan ragam dari tata busana sampai dengan penambahan ragam tari dengan penyempurnaan gerak-geraknya.  Pada tari dengan penyempurnaan gerak-geraknya.  Pada masa ini berdiri pula HABIRANDA, sebuah sekolah masa ini berdiri pula HABIRANDA, sebuah sekolah pedalangan yang didirikan dengan sponsor Java pedalangan yang didirikan dengan sponsor Java Institut dan memperoleh ijin serta perlindungan dari Institut dan memperoleh ijin serta perlindungan dari Sultan sendiri.Sultan sendiri.

Page 10: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Periode pengembangan/pembaharuan  (1960 – 2000) Periode pengembangan/pembaharuan  (1960 – 2000)

Dengan lahirnya dua lembaga Dengan lahirnya dua lembaga pendidikan tari, yaitu KONRI pendidikan tari, yaitu KONRI (1961) yang kemudian (1961) yang kemudian bernama SMKI dan ASTI bernama SMKI dan ASTI (1963), tari klasik gaya (1963), tari klasik gaya Yogyakarta mengalami Yogyakarta mengalami perkembangan dan perkembangan dan pembaharuan dalam banyak pembaharuan dalam banyak segi.  Antara lain masuknya segi.  Antara lain masuknya unsur-unsur teatre modern unsur-unsur teatre modern dalam corak garapan, lebih dalam corak garapan, lebih berkembang gendhing berkembang gendhing gendhingnya, beraneka ragam gendhingnya, beraneka ragam busananya dan sebagainya.busananya dan sebagainya.

  

Page 11: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

Perkembangan masa kiniPerkembangan masa kini PERKEMBANGAN DALAM PERKEMBANGAN DALAM

ARTI PENYEBARLUASANARTI PENYEBARLUASAN Tari klasik gaya Yogyakarta Tari klasik gaya Yogyakarta

bermula tumbuh di dalam bermula tumbuh di dalam lingkurangan istana.  Setelah lingkurangan istana.  Setelah Perang dunia I timbul cetusan Perang dunia I timbul cetusan kaum muda di Jawa untuk kaum muda di Jawa untuk mengembangkan tari tersebut di mengembangkan tari tersebut di kalangan masyarakat umum.  kalangan masyarakat umum.  Mereka menyadari bahwa Mereka menyadari bahwa kehidupan kraton besaerta kerabat kehidupan kraton besaerta kerabat bangsawan sebagai pemimpin bangsawan sebagai pemimpin telah dikucilkan dari realita telah dikucilkan dari realita kehidupan masyarakat jelata. kehidupan masyarakat jelata.

Keadaan inilah  yang dipakai oleh Keadaan inilah  yang dipakai oleh kaum penjajah untuk memecah kaum penjajah untuk memecah belah masyarakat demi belah masyarakat demi kelangsungan niat agar seluruh kelangsungan niat agar seluruh bangsa ini tetap dalam bangsa ini tetap dalam genggaman penjajah tanpa tahu genggaman penjajah tanpa tahu kapan berakhirnya keprihatinan.  kapan berakhirnya keprihatinan.  JONG JAVA atas dasar JONG JAVA atas dasar kesadarannya mengirimkan kesadarannya mengirimkan utusan menemui tokoh-tokoh tari utusan menemui tokoh-tokoh tari kraton Yogyakarta dan kraton Yogyakarta dan mendorong agar mengadakan mendorong agar mengadakan pelajaran/sekolah tari dan pelajaran/sekolah tari dan karawitankarawitan

Page 12: PERKEMBANGAN+TARI+KLASIK+GAYA+YOGYAKARTA

trimakasihtrimakasih