perkembangan candi borobudur adalah salah satu aset negara sebagai cerminan budaya hindu

22
BAB II ISI 2.1 Sejarah Candi Borobudur Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu- satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha. Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu- satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan 5

Upload: mandiri4ever

Post on 05-Aug-2015

205 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

BAB II

ISI

2.1 Sejarah Candi Borobudur

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis

oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang

memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi

nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan

keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu

Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan

sebagai tempat meditasi penganut Buddha.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis

oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang

memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi

nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan

keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu

Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan

sebagai tempat meditasi penganut Buddha.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena

letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah

vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak

belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan

pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

5

Page 2: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

6

Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah terindah dan terbaik

di dunia yang tercatat dalam Daftar Peninggalan Sejarah Dunia. Candi Borobudur

adalah bangunan agama Budha terbesar di dunia dan telah diakui sebagai

peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia dan hingga kini

selalu dikunjungi oleh jutaan turis domestik maupun mancanegara.

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi

Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa

pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan

dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang

berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun

sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada

masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga.

Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-

temurun bernama Gunadharma.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena

letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah

vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak

belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan

pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford

Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa

Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah

Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur

Page 3: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

7

Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang

dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan

menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena

mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius

melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar.

Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang

memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun

1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa

penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia

meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun

1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran

Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru

benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran

baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan

sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari

Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat

berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa

utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya

terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha.

Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan

Page 4: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

8

Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di

nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama ditingkat paling atas.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang

menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di

atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu

semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu

menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu

binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai

reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana.

Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha

digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

2.2 Bukti Candi Borobudur sebagai Candi Budha

Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief

dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk

mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak

mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat

ibadah, Borobudur memang memikat hati.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan

Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti

Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan

bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei

Page 5: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

9

824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri

menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara),

sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak

di tempat tinggi.

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat.

Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena

tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah

berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu

tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap

tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha

Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui

setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia

yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu

melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun

masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan

terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam

stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang

telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa

melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa

mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah

jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita

Page 6: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

10

tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat

pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief

tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian

saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran

yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).

Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran

sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang

yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk

mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti

filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah

berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan

4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.

Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari

Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan

ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet

tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas

menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau

yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.

Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah

bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu

ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya

berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah

prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian

Page 7: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

11

diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur

tertimbun lahar dingin Merapi.

Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang

dari segala penjru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus

dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa

berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo

untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak

watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa

lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena

dampaknya sama sekali.

2.3 Struktur dari bangunan Candi Borobudur

Menurut Sutanto (2005) candi Borobudur dibangun pada saat masa

kepemimpinan Raja dari wangsa Syailendra yang sangat terkenal, yaitu

Samaratungga, sekitar tahun 800-an Masehi (tulisan: Sejarah Borobudur). Candi

ini dikelilingi oleh beberapa gunung dan pegunungan serta terletak dalam satu

wilayah perbukitan (selengkapnya: Borobudur Nan Megah). Struktur bangunan

candi merupakan tumpukan bebatuan yang diletakkan di wilayah perbukitan alami

yang menjulang tinggi. Batu yang disusun menjadi candi tersebut merupakan batu

andesit sebanyak 55.000 m3, dengan bangunan berbentuk limas berjenjang yang

dilengkapi tangga naik di keempat sisinya (timur, selatan, barat dan utara).

Candi Borobudur tidak memiliki ruangan yang memungkinkan

pengunjung dapat memasukiknya, jadi para pengujung hanya dapat mencapai

Page 8: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

12

terasnya. Lebar bangunan candi ini adalah 123 m dan panjangnya 123 m, serta

tinggi candi bangunan candi adalah 345 m. Seluruh kaki candi merupakan

tumpukan batu andesit sebanyak 12.750m3, yang berfungsi sebagai selasar dan

undakannya.

Borobudur merupakan deskripsi dari perjalanan kehidupan manusia dan

kaitannya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga Budha Mahayana, yaitu

Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.

Kamadhatu merupakan alam bawah atau dunia hasrat dan hawa nafsu;

Dunia Kamadhatu menunjukkan bahwa manusia terikat pada hasrat dan hawa

nafsu, serta cenderung terpengaruh dan dikuasai oleh hawa nafsu. Gambaran dan

deskripsi alam kamadhatu secara jelas dalam bentuk relief-relief yang terdapat

pada kaki candi asli yang melambangkan adegan Karmawibhangga, yang

melukiskan hukum sebab akibat.

Rupadhatu merupakan alam antara atau dunia rupa; Dunia Rupadhatu

menggambarkan bahwa manusia telah meninggalkan segala urusan duniawi

dengan meninggalkan hawa nafsu dan segala urusan duniawi. Gambaran tahapan

ini dilambangkan dengan bentuk lorong penghubung antara tingkat satu sampai

tingkat empat.

Arupadhatu merupakan alam atas atau dunia tanpa rupa; Dunia

Arupadhatu merupakan gambaran tentang tempat bersemayamnya para Dewa.

Gambaran tahapan ini dilambangkan dengan teras bundar di tingkat satu, dua dan

tiga, serta kehadiran stupa induk pada tingkat tertinggi.

Page 9: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

13

Selain gambaran kondisi dunia yang terkait dengan perjalanan hidup

manusia dalam bentuk relief-relief yang ada, terdapat pula beberapa patung Budha

(kurang lebih sebanyak 504 buah) dan stupa (yang terdiri dari stupa induk, stupa

berlubang dan stupa kecil). Penjelasan rinci patung dan stupa yang terdapat di

candi Borobudur disajikan pada Patung dan Stupa Borobudur.Candi Borobudur

berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur

sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai

puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.

Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab

Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan

Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih

dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh

tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada

bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita

Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga

orang masih dapat melihat relief pada bagian ini. Empat lantai dengan dinding

berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk

persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu,

tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam

antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini

patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau

selasar.

Page 10: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

14

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan

ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah

lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana

manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun

belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa

yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung

itu masih tampak samar-samar.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan

berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-

lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak

sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai

patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung

pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya

pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses

pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan

di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.

Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan

relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang

dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia

Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia

Belanda ketika itu.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain.

Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-

Page 11: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

15

lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong

inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi

candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-

tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang

merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia. Struktur

Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala. Struktur Borobudur

tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-

balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam

tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan

sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-

tingkatannya beberapa stupa.

2.4 Perkembangan CandiBorobudur Adalah Salah Satu Aset Negara

Sebagai Cerminan Budaya Hindu.

Persebaran agama Budha dari India bukan hanya melalui jalur darat atau

jalur sutra (Silk Route)  tetapi  juga melalui jalur laut (Sea-route), yang dipicu

oleh perkembangan perdagangan internasional, peranan kepulauan nusantara

khususnya Sumatra dan Jawa menjadi sangat penting. Proses persebaran pengaruh

Budhisme (termasuk juga Hinduisme) dari India ke nusantara selama ini dikenal

sebagai proses Indianisasi, suatu istilah yang sebenarnya kurang tepat. Dengan

istilah ‘Indianisasi’ seakan-akan kepulauan nusantara mendapat pengaruh secara

Page 12: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

16

penuh dari India. India dianggap sebagai ‘donor culture’ dan Jawa-Sumatra

ditempatkan di dalam posisi ‘recipient culture’.

Himansu Bhusan Sarkar mencatat bahwa di dalam teks Budhist

Dīpavamsa dan Mahāvamsa disebut-sebut  perdagangan laut dari Bengal ke Asia

Tenggara pada sekitar abad ke-3 SM. Ada tiga zona di wilayah Asia Selatan dan

Asia Tenggara yang selalu dikontrol oleh para penguasa maritim. Zona pertama

mencakup Laut Arabia yang dibatasi oleh Somalia di barat, Oman, Irak, Iran dan

Pakistan di sebelah utara, dan Pakistan serta India bagian barat di sebelah timur

termasuk Srilangka. Zona kedua meliputi Teluk Bengal, Burma, Malaya, serta

Sumatra bagian barat di timur. Zona ketiga adalah wilayah laut Cina Selatan.

Di dalam tulisannya yang lain, Sarkar menyatakan tentang adanya

hubungan budaya antara Bengal dengan pulau Jawa. Namun baru setelah

N.J.Krom menerbitkan bukunya Hindoe-Javaansche Geschiednis (1926)

informasi tentang hubungan budaya antara Jawa dan India (Bengal) mendapat

perhatian para sarjana seperti F.D.K. Bosch dan W.F. Stutterheim[ Pulau Jawa

terletak dalam lokasi yang strategis dalam persebaran Budhisme karena berada di

jalur laut yang menghubungkan India, Asia Tenggara, dan China. Hal ini

membawa kebudayaan Jawa (Indonesia) memiliki ciri-ciri yang spesifik.

Zoetmulder menyatakan bahwa:

Pulau Jawa (atau kepulauan di nusantara secara keseluruhan) secara geografis di

pertengahan jalur laut, jalur transmisi Budhisme antara Asia Selatan dan Asia

Timur.

Page 13: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

17

Berita tertua sejarah perkembangan Budhisme barangkali dari riwayat

perjalanan Fa Xian. Ia mulai perjalanan dari Cina ke India dalam tahun 399 dan

kembali ke Cina via jalur laut pada tahun 414 M. Pada tahun 413 Fa Xian singgah

di pulau Jawa dan tinggal di Jawa selama 5 bulan. Pada tahun itu Budhisme di

nusantara baru dalam tahap kelahirannya. Dapat dipahami mengapa catatan Fa

Xian hanya sedikit dalam hal agama Budha di Jawa. Di dalam catatan berita Cina

disebutkan bahwa Fa Xian sampai di Ye-P’o-T’i, tempat yang diasumsikan

sebagai Jawa. Pada abad V M berita Cina juga menyebutkan bahwa  kerajaan

Cho-po  merupakan kerajaan yang penting.Di dalam catatan sejarah Dinasti Sung

diberitakan bahwa pada tahun 430 kerajaan Ho-lo-tan mengirimkan utusannya ke

Cina, kemudian juga mengirimkan utusan lagi pada tahun 433/434 dan 452. Ho-

lo-tan dikatakan terletak di Cho-po. Banyak tafsiran untuk mengidentifikasi Ho-

lo-tan, namun menurut Majumdar Ho-lo-tan sama dengan kerajaan

Taruma.Berdasarkan catatan Cina  tahun 519 M seorang biksu dari Kashmir

bernama Gunavarman juga datang di Jawa dan tinggal di kerajaan di Jawa, ia

berhasil mengajak raja dan keluarganya, bahkan rakyatnya, untuk memeluk agama

Budha. Ia juga menterjemahkan beberapa buku seperti Dharmagupta-bhiksu-

karma dan Bodhisattva-bhumi-bhadra-sila-sutra. Berdasarkan catatan

Gunavarman dapat diperkirakan bahwa pada abad V Masehi, pulau Jawa bukan

lagi pulau yang terisolir dan agama Budha mulai perkembangannya saat itu. Pulau

Sumatra juga menjadi saksi perkembangan agama Budha pada periode awal. Di

dalam buku Sejarah Dinasti Liang (502-506) disebutkan bahwa di Sumatra pada

sekitar abad V-VI telah ada agama Budha. Sumber-sumber dari Tibet juga

Page 14: Perkembangan Candi Borobudur Adalah Salah Satu Aset Negara Sebagai Cerminan Budaya Hindu

18

menyebutkan bahwa perkembangan agama Budha terjadi di Sumatra pada abad V

Masehi. Cukup menarik bahwa sebuah arca Budha dari bahan perunggu telah

ditemukan di Sempaga (Sulawesi) dan di Jember (Jawa Timur). Dari

pembandingan gaya, kedua arca Budha tersebut sangat mirip dengan arca Budha

di Amaravati. Oleh karena itu kedua arca Budha tersebut diduga berasal dari India

selatan atau Srilangka.