perencanaan operasi pembangkit listrik tenaga air

Upload: perdana-yuda-purwoko

Post on 31-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

TUGASSISTEM KONFERSI ENERGIPERANCANGAN OPRASI LISTRIK TENAGA AIR

Oleh :Fergie Ardenta09510118

JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada masa sekarang ini kebutuhan akan sumber tenaga listrik sangat besar seiring bertambahnya jumlah penduduk makin besar pula listrik yang dibutuhkan dan perkembangan di berbagai aspek seperti industri, ekonomi, dan pertanian. Oleh karena itu dibutuhkan sumber tenaga listik yang mampu mencukupi semua aspek tersebut.Kebutuhan energi merupakan hal yang sangat penting dalam seluruh kehidupan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada masa sekarang ini adalah kebutuhan energi listrik. Pemanfaatan energi listrik ini secara luas telah digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, komersial, instansi pemerintah, industri dan sebagainya.Secara tradisional potensi air digunakan sebagai sumber air baku bagi air minum, kegiatan rumah tangga sehari-hari seperti mandi, memasak dan mencuci. Selain itu air sungai juga digunakan untuk irigasi lahan pertanian. Di daerah-daerah yang aliran air sungainya menuruni suatu ketinggian, air dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga air adalah mengubah energi potensial air pada ketinggian tertentu menjadi energi putar mekanis dengan menggunakan turbin air. Energi mekanis tersebut kemudian diubah menjadi listrik menggunakan generator.1.2 Tujuana. Menambah informasi dan pengetahuan mengenai prinsip yang dipelajari selama kuliah dengan aplikasinya di lapangan.b. Mengetahui tata cara pembuatan rencana operasi di pembangkitc. Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perencanaan operasi pada PLTA Jelokd. Mengetahui prosentase keandalan hasil kWh dari PLTA Jeloke. Mengetahui apa saja pengaruh pertimbangan target operasi PLTA Jelok.

1.3 Batasan MasalahDalam laporan kerja praktek ini hanya membahas perencanaan operasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Jelok, tidak membahas masalah pembangkitan umum PLTA Jelok secara detail.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Salah satu sarana pemenuhan energi listrik yaitu dengan dibangun sebuah pembangkit listrik tenaga air. Didalam sebuah pembangkit listrik tenaga air tersebut terdapat sarana-sarana penunjang untuk melakukan proses produksi energi listrik diataranya yaitu generator, turbin, transformator, dan lain-lain. Keseluruhan peralatan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Jika sebuah peralatan tersebut mengalami kerusakan maka akan menghambat proses produksi tenaga listrik.2.1 Sistem Pembangkit ListrikGenerator akan mengubah energi mekanis pada poros turbin menjadi energi listrik, melalui transformator penaik tegangan ( step-up transformer) energi listrik ini kemudian dikirim melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat beban. Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi. Dengan demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi panas (heat loss) I2 . R yang menyertainya.Elemen pokok sistem tenaga dapat dilihat pada diagram blok sistem pembangkit dibawah ini :

Gambar 1 Diagram Blok Sistem Tenaga Listrik2.2 Prinsip Pembangkitan Tenaga AirPembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :P = 9,8 H Q (kW)Dimana: P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristisH= Tinggi jatuh air efektif (m)Q= Debit air (m3/s)Pada umumnya tenaga air ekonomislah yang dianggap sebagai potensi tenaga air. Namun dengan kemajuan dibidang tenologi dan perubahan konsep tentang ekonomi potensi tenaga air, maka kategori potensial tenaga air ekonomis dan potensi tenaga air diperluas hingga meliputi tenaga air teoritis, dan tidak ada perbedaan yang tegas.2.3 Sumber Air dan Pemakaian Air PLTA JelokAir berfungsi sebagai penggerak mulai dari turbin air yang berasal dari Rawa Pening yaitu danau alam yang merupakan penampungan dari sungan Candi Dukuh, Sungai Prapak, dan sungai-sungai lain disekitarnya. Keadaan sumber air ini adalah sebgai berikut:a. Keadaan maksimum pada musim penghujan: Tinggi permukaan dari permukaan air laut = 463,600 m Luas permukaan = 2620 Ha Volume Rawa Pening = 35,3 x 106 m3b. Keadaan minimum/musim kemarau: Tinggi permukaan dari permukaan air laut = 460,50 m Luas permukaan = 650 Ha Volume Rawa Pening = 13 x 106 m32.4 Perencanaan Operasi Pembangkit Secara UmumPerencanaan pembangkitan adalah suatu proses kegiatan perencanaan yang rumit yang bertujuan untuk mencari dan memilih suatu rencana yang optimal diantara beberapa alternatif rencana yang tersedia. Rencana yang optimal tersebut harus memenuhi total biaya pembangkitan yang minimum dengan batasan keandalan, lingkungan dan ketersediaan pendanaan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan ketidakpastian yang ada dalam perencanaan pembangkitan, seperti : Berapa persen perkiraan pertumbuhan beban per tahun Perkiraan ketersediaan dan harga bahan bakar Bentuk kurva beban Ketersediaan alternatif unit pembangkit baru , dan lain-lain.2.5 PLTA Run Off RiverUmumnya air yang mengalir pada perbedaan ketinggian terletak di daerah hulu, sehingga pembendungan air untuk mendapatkan ketinggian jatuh air berpengaruh pada volume aliran air di daerah hilir. Karena air memiliki fungsi lain terutama untuk irigasi pertanian dan air baku bagi keperluan air minum dan keperluan rumah tangga lainnya maka pembangunan bendungan yang dapat mengganggu kuantitas aliran air ke hilir.Solusi untuk mencegah terjadinya konflik penggunaan air adalah tidak melakukan pembendungan dan membiarkan air mengalir pada aliran alaminya. Pembangkit yang menggunakan teknik ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga air run off river seperti pada PLTA Jelok.Karena difungsikan pada aliran alaminya, maka pembangkit jenis ini umumnya digunakan di pembangkit-pembangkit skalakecil dari skala minihidro dan mikrohidro yang daya keluarannya berkisar antara 300 kW sampai dengan 10 MW. Selain itu pembangkit ini juga beroperasi 24 jam sesuai dengan kondisi aliran air alaminya.

BAB IIIANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan Operasi PLTA JelokPerencanaan operasi pada PLTA jelok yang terpenting berdasarkan jumlah atau debit air yang ada. Musim juga sangat berpengaruh pada proses pembangkitan PLTA karena sangat membutuhkan pasokan air. Kemudian perencanaan operasi yang lain adalah jatah air dari direktorat jenderal sumber daya air dibawah kementrian pekerjaan umum, dan yang terakhir perencanaan operasi pada PLTA Jelok.1. MusimLetak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim muson, yang berpengaruh terhadap perubahan musim di Indonesia. Musim HujanMusim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober sampai April. Musim hujan di Indonensia disebabkan oleh hembusan Angin Muson Barat yang bertiup dari Benua Asia yang bertekanan maksimum ke Benua Australia yang bertekanan minimum. Angin Muson Barat ini banyak membawa uap air, sehingga di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Musim KemarauMusim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April sampai Oktober. Musin kemarau disebabkan oleh hembusan angin muson timur yang bertiup dari Benua Australia yang bertekanan maksi- mum ke Benua Asia yang bertekanan minimum. Hembusan angin ini sedikit membawa uap air sehingga Indonesia mengalami musim kemarau.

PembahasanPada musim penghujan operasi pada PLTA dapat berjalan optimal dan maksimal. Karena dari 4 mesin (15 MW) yang dimiliki dapat beroperasi semua sehingga daya yang dihasilkan dapat mencapai dari target yang diharapkan dan bahkan melebihi target atau surplus.Sebaliknya pada musim kemarau yaitu terjadi pada bulan april sampai oktober PLTA Jelok mulai mengurangi operasi mesin generator karena ketersediaan air yang berkurang. Pada musim kemarau biasanya dari 4 unit dimatikan 2 unit atau 3 unit tergantung kapasitas air yang tersedia dan pertimbangan lainnya dari lifetime atau jam kerja dari mesin itu sendiri.2. Jatah Air Dari Direktorat Jendral Sumber Daya AirProfil Direktorat Jendral Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum yang beroperasi di wilayah waduk rawa pening merupakan daerah kerja Balai Besar Wilayah sungai Pemali-Juana, yang bertugas untuk mengontrol penggunaan air yang ada di wilayah kerjanya, penggunaan air tidak sembarangan digunakan atau dimanfaatkan seenaknya karena akan dapat merusak suatu sistem ekosistem pada daerah tertentu.Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana bertugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana menyelenggarakan fungsi:a. Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;b. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumberdaya air danpengendalian daya rusak air pada wilayah sungai;c. Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai;d. Pengelolaan sistem hidrologi;PembahasanPemanfaatan air harus dapat dikontrol dengan baik oleh Dirjen SDA agar ketersediaan air dapat terus dijaga, dan tidak merusak ekosistem yang berada pada wilayah tertentu. Penggunaan yang besar dan seenaknya saja tanpa dikontrol dapat menyebabkan kerusakan alam sekitar, maka dari itu Dirjen SDA bertugas untuk mengontrolnya.Jatah air yang digunakan di PLTA Jelok diatur sepenuhnya oleh Dirjen SDA, jadi rencana operasi harian PLTA Jelok bergantung dari jatah air yang diberikan oleh Dirjen SDA tadi yang dikontrol langsung menggunakan Dam Tuntang yang terletak di sungai tuntang yang operasionalnya di operasikan oleh pegawai dari PLTA Jelok atas arahan dari Dirjen SDA.Pada saaat musim kemarau penjatahan air dilakukan sangat ketat. Air dari rawa pening tidak hanya digunakan untuk PLTA Jelok melainkan untuk irigasi dan penggunaan air lainnya sehingga harus benar-benar dijaga penggunaanya.3. Perencanaan Taret OperasiPerencanaan target operasi dari PLTA Jelok merupakan perencanaan tahunan yang dirancang atau disusun sendiri oleh manajemen PLTA Jelok yang digunakan untuk mengetahui operasi yang akan dilakasanakan pada bulan-bulan tertentu.Contoh Perhitungan kWh Tiap Bulan Pada PLTA JelokContoh perhitungan rata-rata keluaran kWh PLTA Jelok :Diket : Daya yang dikirim per jam : 15 MWPerhitungan : 15 MW = 15.000 kW per jamUntuk 1 hari = 15.000 x 24 jam =360.000 kWh/HariUntuk 1 bulan = 360.000 x 30 hari =10.800.000 kWh/ BulanPerhitungan Prosentase Produksi kWh PLTA Jelok Jumlah kWh untuk beban maksimal 15 MW selama 1 tahun :Diket : jumlah kWh yang dihasilkan untuk 1 bulan : 10.800.000 kWhJumlah kWh yang dihasilkan untuk 1 tahun :jumlah kWh per bulan x 12 bulan= 10.800.000 x 12 = 129.600.000 kWh Jumlah kWh realisasi tahun 2011 :Dengan permisalan pada bulan November dan Desember hasil kWh realisasi mendekati jumlah kWh pada target perencanaan :November = 6.500.000 kWhDesember = 8.600.000 kWhJadi :Jumlah total kWh realisasi yang dihasilkan 1 tahun = 104.980.188 kWh

Nilai prosentase produksi PLTA Jelok

Jadi didapatkan produksi pada PLTA Jelok sebesar 81 % dari total produksi jika dengan beban maksimal 15 MW. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa PLTA Jelok memiliki keandalan sistem produksi yang baik, karena hampir pada tiap bulannya PLTA Jelok mampu menghasilkan jumlah kWh diatas target yang ditentukan.

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan1. Berhasilnya opersional kerja dari suatu PLTA adalah karena kerjasama, komunikasi dan koordinasi secara baik diantara para unsur pelaksananya, dari unsur pimpinan sampai para teknisinya. PLTA Jelok telah dikelola dengan system manajemen yang baik dan dilaksanakan oleh teknisi-teknisi professional.2. Perencanaan operasi pembangkit PLTA Jelok didasarkan dari 3 hal yaitu musim, jatah air dari Dirjen Sumber Daya Air dan yang terakhir yaitu perencanaan target operasi.3. PLTA merupakan pembangkit yang paling murah biaya operasionalnya karena menggunakan bahan bakar yang tersedia secara banyak dan gratis oleh alam yaitu sumber daya air.4. PLTA merupakan proyek yang sangat vital/penting guna menunjang pembangunan, sistem pengawasan danevaluasi secara rutin di PLTA Jelok amat menentukan dalam pengendalian proses operasionalnya, sehingga PLTA Jelok dapat dijamin keamanan dan kehandalannya.

DAFTAR PUSTAKA[1] Lister,Mesin dan Rangkaian Listrik, Edisi keenam, Erlangga, Jakarta, 1993.[2] Marsudi, Ir. Djiteng, Pembangkitan Energi Listrik, Erlangga, Jakarta, 2005.[3] Theraja. BL, Electrical Technology , S. Chand & Company LTD,Ram Nagar, New Delhi, 1994.