perbedaan tingkat kebiasaan belajar siswa dalam … fileperbedaan tingkat kebiasaan belajar siswa...

75
PERBEDAAN TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PARA SISWA JURUSAN IPS DAN IPA KELAS II SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Emi Indriasari NIM: 021114071 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: lecong

Post on 13-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERBEDAAN TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PARA SISWA JURUSAN

IPS DAN IPA KELAS II SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

YOGYAKARTA TAHUN 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Emi Indriasari

NIM: 021114071

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

PERBEDAAN TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PARA SISWA JURUSAN

IPS DAN IPA KELAS II SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

YOGYAKARTA TAHUN 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Emi Indriasari

NIM: 021114071

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ segala sesuatu bergantung kepada rahmadnya; namun tidak

membebaskan kita dari kewajiban berusaha dan tanggung jawab kita.

Tuhan mencurahkan rahmadNya dengan cara itu”

“ Kita harus berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan kita,

namun hasilnya harus kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan.”

“Satu-satunya orang yang tidak berbuat kesalahan adalah orang

yang tidak berbuat apa-apa jangan takut pada kesalahan dengan

syarat anda tidak mengulas kesalahan yang sama.”

(Roosevelt)

Kupersembahkan skripsi ini karena kasih dan sayang selalu menjadi

penyemangatku Bapak Wibowo dan Ibu Tia, kakak-kakakku,

sahabat-sahabatku dengan ketulusan dan kasihnya selalu

mencintaiku sampai saat ini......Tuhan memberkati.

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Januari 2008

Penulis

Emi Indriasari

vi

ABSTRAK

PERBEDAAN TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PARA SISWA JURUSAN

IPS DAN IPA KELAS II SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

YOGYAKARTA TAHUN 2007/2008

Emi Indriasari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survai. Populasi penelitian ini termasuk populasi terbatas, yaitu semua siswa kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Masalah-masalah Penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2) Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia para siswa jurusan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) Adakah perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam Mata Pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Butir pertanyaan berfokus pada tingkat kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa kelas II jurusan IPS yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (50,75%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tinggi (49,25%) dalam kebiasaan belajar mata pelajaran Bahasa indonesia (2) Jumlah siswa kelas II jurusan IPA yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (59,72%) lebih banyak daripada jumlah siswa yang tinggi (41,17%) dalam kebiasaan belajar mata pelajaran Bahasa indonesia. (3) Uji hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

vii

ABSTRACT

THE DIFFERENCES OF THE LEVEL OF STUDENTS HABIT IN

INDONESIAN SUBJECT AMONG GRADE STUDENTS OF IPS AND IPA

IN SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA YEAR 2007/2008

Emi Indriasari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research was a descriptive research using survey method. The population in this research was limited population; they were all students of second grade students Pangudi Luhur High School Sedayu Yogyakarta year 2007/2008.

The problems in this research were: (1) how is the level of learning habit in Indonesian class of Second Grade Social class Pangudi Luhur High School Students Sedayu Yogyakarta year 2007/2008? (2) how is the level of learning habit in Indonesian Language class of Second Grade Science class Pangudi Luhur High School Students Sedayu Yogyakarta year 2007/2008? (3) Is there any difference in the level of learning habit in Indonesian class of Second Grade Social and Science classas Pangudi Luhur High School Students Sedayu Yogyakarta year 2007/2008?

The instrument in this research was questionnaire about the level of learning habit in Indonesian class. Each question focused on the level of student’s studying habit in Indonesian class.

The result of the research were: (1) the amount of second grade social high school students having less level of studying habit (50,75%) ware bigger than the amount of students having high level of studying habit (49,25%) in Indonesian class (2) the amount of second grade science high school students having less level of studying habit (59,72%) ware bigger than the amount of students having high level of studying habit (41,17%) in Indonesian lesson (3)The hypothesis test showed that there was a difference in the level of studying habit between second grade social and science classes students in Pangudi Luhur High School Yogyakarta in the year of 2007/2008.

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Baik dan Maha

Kasih serta Berkat dan Karunia-Nya yang sangat berlimpah, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan

perhatian dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan yang

berharga. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, perhatian, dan bimbingan yang berguna bagi

peneliti hingga tersusun skripsi ini

2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun

skripsi ini.

3. Bapak Drs. Markus Padmonegoro, Kepala Sekolah SMA Pangudi

Luhur Sedayu Yogyakarta yang telah memberikan ijin pengmpulan

data skripsi ini

4. Suster Elisa HK, S.Pd., Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA

Pangudi Luhur Sedayu yang telah mendampingi penulis.

5. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

ix

yang dengan kesabaran mendampingi dan membimbing penulis selama

kuliah.

6. Khususnya kepada kedua orang tua tercinta dan kakak tercinta, mas

lekhan yang selalu memberikan semangat dan doa pada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Mas luluk, mas cimlen, novi, mas adi, mas reza, mas hendro, mas eko,

mas sixdar, ayah ardy, yang memberikan semangat dan mendoakan,

memotivasi saat-saat terakhir penyelesaian skripsi ini. Teman-teman

kos, suntea, kris, weni, ani, febri, wahyu, aa opic, popon semuanya

yang selalu berbagi cerita

8. Mba sisil, brigen dan oka, teti, agnez, ipung, ph lina, mas agus, mas

gandi. siska, donald, noren, franselin, vero, teguh, toni, petrus, uthek,

ida, arya, ola, ary, ima, mega, ina, yohani, oka, yala, sherly, dewi,

gerald, bagun, paul.

Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Penulis

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................. v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

ABSTRACT............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

DAFTAR ISI............................................................................................ x

DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

..................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 4

D. Manfaat penelitian............................................................ 4

E. Batasan Istilah dan Variabel ............................................ 4

1. Batasan Istilah.............................................................. 4

2. Batasan Variabel .......................................................... 5

F. Hipotesis Penelitian.......................................................... 5

xi

Halaman

BAB II. KAJIAN TEORITIS................................................................ 6

A. Kebiasaan Siswa Belajar ..................................................... 6

1. Pengertian Kebiasaan Belajar ....................................... 6

2. Kurikulum Kelas II SMA.............................................. 6

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ................................ 8

4. Sumber mata pelajaran Bahasa Indonesia..................... 11

B. Perkembangan Kebiasaan Belajar....................................... 11

1. Sikap siswa terhadap Mata Pelajaran............................ 11

2. Cara latihan yang digunakan ........................................ 12

3. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa ..................... 14

C. Jurusan ................................................................................ 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 18

A. Jenis Penelitian.................................................................... 18

B. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 18

C. Alat Pengumpul................................................................... 19

1. Kuesioner kebiasaan belajar siswa dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia .............................................. 19

2. Skoring............................................................................ 19

3. Reliabilitas ...................................................................... 20

4. Validitas .......................................................................... 20

D. Pengumpulan Data .............................................................. 21

E. Teknik Analisis Data........................................................... 22

xii

Halaman

1. Perhitungan Reliabilitas ................................................. 22

2. Perhitungan Koefisien Validitas ................................... 23

3. Perhitungan Mean......................................................... 23

4. Perhitungan 2χ ............................................................. 24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 25

A. Hasil Penelitian................................................................... 25

B. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................. 29

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 32

A. Kesimpulan ......................................................................... 32

1. Masalah Penelitian........................................................ 32

2. Hasil Penelitian............................................................. 32

B. Saran…… ........................................................................... 33

1. Program Bimbingan Belajar.......................................... 33

2. Program Konseling Belajar ........................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 35

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kuesioner Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Siswa Kelas II jurusan IPS dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu

Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

Tabel 2. Koefisien Reliabilitas dan validitas Hasil Uji coba Kebiasan Belajar

dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Tabel 3. Kalsifikasi Koefisien korelasi Suatu Alat Ukur.

Tabel 4. Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Siswa Kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

Tahun 2007/2008.

Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Siswa Kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

Tahun 2007/2008.

Tabel 6. Perhitungan 2χ Kebiasaaan Belajar para Siswa Kelas II Jurusan IPS dan

Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran

2007/2008.

Tabel 7. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Uji Kuesioenr Tingkat

Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa

Kelas II SMA PGRI Jepara.

Tabel 8. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SMA PGRI Jepara.

xiv

Tabel 9. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioenr

Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Para Siswa Kelas II Jurusan IPS dan Jurusan IPA SMA

Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

Tabel 10. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi

Luhur Sedayu Yogyakarta.

Tabel 11. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi

Luhur Sedayu Yogyakarta.

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Lampiran 2 Perhitungan Koefisien Realibilitas Uji Coba

Lampiran 3 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa

dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II

SMA PGRI Jepara

Lampiran 4 Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas penelitian

Lampiran 5 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa

dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II

Jurusan IPS dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu

Yogyakarta

Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas, Validitas Uji Coba Kuesioner dan

Perhitungan Reliabilitas, Validitas Penelitian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan pendidikan formal. Di sekolah ada pelaksanaan

serangkaian kegiatan pendidikan yang terencana dan terorganiasi. Sekolah

menyelenggarakan program pendidikan yang dirumuskan dalam kurikulum

sekolah. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran (akademik dan non

akademik) melalui kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Hal ini

supaya siswa dilatih untuk menguasai cara-cara memahami tiap mata

pelajaran. Salah satu caranya dengan belajar tiap mata pelajaran. Adanya

program sekolah diarahkan pada kegiatan belajar siswa. Kegiatan belajar

menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri siswa berupa pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan sikap.

Siswa diharapkan melakukan kegiatan dalam tiap mata pelajaran

secara rutin dan teratur dinamakan siswa yang rajin belajar. Siswa yang tidak

melakukan kegiatan belajar secara rutin dan teratur dinamakan siswa yang

kurang rajin belajar. Siswa yang rajin belajar akan semakin kuat dalam

mengingat dan memahami bahan pelajaran. Kegiatan belajar yang dilakukan

secara rutin dan teratur akan membentuk suatu kebiasaan dalam belajar. Siswa

yang tidak melakukan kegiatan belajarnya secara rutin dan teratur maka siswa

2

akan melemah dalam mengingat dan kurang bisa memahami bahan pelajaran,

sehingga hasil yang siswa peroleh kurang baik.

Kegiatan belajar siswa yang bergantung pada guru dan perlu

dilanjutkan dengan kegiatan belajar mandiri siswa di luar sekolah. Belajar

mandiri adalah proses belajar siswa yang dilakukan sendiri tanpa ada

pendampingan dan penugasaan dari guru pengajar, guru pembimbing, guru

pelatih, belajar mandiri selalu mengenai program pendidikan sekolah. Belajar

mandiri siswa dilakukan dengan menggunakan cara-cara belajar seperti

mambaca, mendengarkan, mencatat, berbicara, membuat ihktisar atau

ringkasan, menghafal, menyusun karangan, latihan/praktik. Belajar mandiri

siswa perlu dilakukan dengan sikap yang menerima selama belajar

memanfaatkan kebiasaan belajar, memiliki tempat belajar, tersedia peralatan

untuk belajar, terdapat bahan-bahan belajar dan mengunakan sumber-sumber

belajar yang tersedia di sekolah dan masyarakat.

Sumber belajar adalah manusia, benda, bahan cetak yang secara

langsung dan tidak langsung menyajikan bahan yang dibutuhkan oleh

individu yang berlatih untuk memperoleh kemampuan baru. Sumber belajar

siswa dibagi dalam beberapa jenis, yaitu: manus ia, bahan cetak, bahan

rekaman. Jenis sumber belajar bahan cetak berupa buku pelajaran, majalah

surat kabar, dll. Sumber belajar berupa buku pelajaran yang berbahasa

Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan digunakan sebagai

bahasa lisan dan bahasa tulisan, oleh sebab itu siswa harus menguasai bahasa

3

Indonesia. Siswa yang sudah menguasai bahasa Indonesia akan lebih mudah

mempelajari buku-buku pelajaran yang mengunakan bahasa Indonesia.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

Sistem pendidikan Nasional, Bab VII Pasal 33 ayat 1 (Undang-undang RI

No.20 Tahun 2003) menyatakan bahwa:

“bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional bahasa Indonesia juga merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa di sekolah.”

Pasal tersebut menunjuk kepada siswa, bahwa bahasa dapat digunakan

sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung

kemampuan berbahasa asing peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas, siswa mempunyai tugas belajar mand iri

secara rutin, teratur dengan mengunakan cara-cara belajar dan sumber belajar

yang sudah ada. Pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana siswa

mengunakan cara-cara belajar sesuai dengan tuntutan belajar di SMA?

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?

2. Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia para siswa jurusan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?

4

3. Apakah ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi

Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kebiasaan

belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa kelas II SMA

Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk

mengembangkan program bimbingan belajar untuk kelas II jurusan IPS dan

IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

E. Batasan Istilah dan variabel

1. Batasan Istilah

a. Belajar siswa adalah kegiatan siswa dalam mempelajari bahan-bahan

pelajaran di sekolah untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan dan sikap dalam bidang akademik.

b. Bahasa Indonesia adalah bahasa negara dan bahasa persatuan nasional

republik Indonesia dan bahasa pengantar di sekolah.

5

c. Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar yang digunakan oleh siswa

secara berulang-ulang terus menerus, teratur, terjadwal dan menetap

untuk menguasai bahan pelajaran di sekolah.

2. Batasan Variabel

a. Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah kegiatan-kegiatan siswa mempelajari bahan-bahan

pelajaran di sekolah secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar,

penggunakaan cara belajar yang berupa kegiatan menatap, membaca,

menulis dan mencatat, membuat ihktisar/ringkasan, latihan/praktik,

menghafal, menyusun karangan, mendengarkan dan diukur dengan

Kuesioner. Serta ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh siswa. Ada 2

kategori tingkat kebiasaan siswa yaitu kategori rendah dan kategori

tinggi.

a. Jurusan pendidikan siswa adalah program yang ditempuh siswa yaitu

jurusan IPS atau IPA. Ada jurusan IPS dan ada jurusan IPA.

F. Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan tingkat kebiasan belajar dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia antara para siswa jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur

Sedayu Yogyakarta.

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kebiasaan Siswa Belajar

1. Pengertian Kebiasaan Siswa Belajar

Kebiasaan siswa belajar adalah perilaku yang dilakukan secara

berulang-ulang dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran,

sehingga ia memperoleh hasil yang baik. Kebiasaan siswa belajar untuk

mengolah bahan pelajaran yang dilakukan akan menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat baginya. Kegiatan-kegiatan itu dilakukan setiap hari,

yang semakin lama menjadi kegiatan yang bersifat rutin dan akhirnya

menjadi suatu kebiasaan bagi siswa tersebut.

Jadi, kebiasaan siswa belajar dapat diartikan sebagai kegiatan-

kegiatan siswa secara rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan

pelajaran di sekolah dengan tujuan memperoleh pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan sikap berkaitan dengan isi dalam mata

pelajaran yang dipelajari. ( Sardiman, 1986)

2. Kurikulum Kelas II SMA

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi

dan program bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggara kegiatan belajar mengajar. (Depdikbud: 1993).

7

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 pasal 1 ayat 1 (Undang-

undang RI No.20 Tahun 2003) menyatakan bahwa:

“kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”

Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang saat ini

banyak mewarnai teori-teori dan praktek pendidikan. Kurikulum sebagai

sejumlah mata pelajaran sering dihubungkan dengan usaha untuk

memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri menggambarkan

kemampuan dan hanya orang yang telah memperoleh kemampuan sesuai

dengan standar tertentu yang akan memperoleh ijazah.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab X Pasal 37 ayat 1, (Undang-

undang RI No. 20 Tahun 2003) Kurikulum Pendidikan dasar dan

Menengah wajib memuat:

a. Pendidikan Agama b. Pendidikan Kewarganegaraan c. Bahasa d. Matematika e. Ilmu Pengetahuan Alam f. Ilmu Pengetahuan Sosial g. Seni dan Budaya h. Pendidikan jasmani dan Oleh Raga i. Ketrampilan/ Kejuruan dan j. Muatan lokal

8

3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

utama dalam kurikulum pendidikan di SMA. mata pelajaran bahasa

Indonesia sebagai sarana komunikasi dengan kreativitas sesuai dengan

hakekat fungsinya melalui pendekatan pembelajaran yang menekankan

pada apresiasi sastra.“mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sarana

pengembangan penalaran” ( Depdikbud, 1993a ).

a. Tujuan belajar Bahasa Indonesia di Sekolah

Menurut kurikulum tahun 2001, tujuan pengajaran Bahasa Indonesia

adalah

a. Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa dan sastra Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.

b. Siswa memahami Bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.

c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kamampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.

d. Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).

e. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

f. Mampu menyalurkan potensi intelektual, gagasan, dan imajinasi secara keatif dan konstruktif (Depdiknas: 2001).

9

b. Siswa mempelajari bahasa Indonesia

Rumpun pelajaran bahasa Indonesia memberi tekanan pada

jenjang pendidikan menengah atas memberi tekanan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa

mampu mengunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan

tuntutan kompetensi dasar dan situasi tutur. Kurikulum bahasa

Indonesia memberi tekanan pada pengembangan pengetahuan,

ketrampilan, berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.

Pengajaran bahasa Indonesia mengunakan pendekatan komunikatif.

Pendekatan komunikatif bertujuan membantu siswa berkomunikasi

dengan mengunakan bahasa Indonesia.

Kurikulum bahasa Sastra Indonesia dari Sekolah Menegah

Atas memberi tekanan pada pengembangan kemampuan berbahasa:

mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dalam bentuk wacana

lisan dan bentuk paragraf (diskriptif, eksposisi dan argumentatif),

ketrampilan berbahasa dan sikap yang positif terhadap bahasa

Indonesia. Pengajaran bahasa Indonesia mengunakan pendekatan

komunikatif dengan tujuan membantu siswa dalam berkomunikasi

dengan mengunakan bahasa Indonesia. Bahasa dan Sastra Indonesia

siswa mengunakan berbagai sumber belajar yang berupa

mendengarkan sambutan/khobah, pembicaraan dalam wawancara,

diskusi, mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, maupun tulisan

10

nonsastra dalam berbagai bentuk seperti memo, surat, proposal, karya

tulis ilmiah. Mempelajari Bahasa dan Sastra siswa mengunakan cara

belajar seperti mendengarkan dan memahami berbagai wacana lisan

berbicara dalam mengungkapkan gagasan, pikiran, pendapat, dan

perasaan dalam bentuk wacana lisan melalui cerita atau hasil

penelitian.

Siswa mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia berarti

siswa melakukan serangkaian kegiatan-kegiatan latihan atau praktek

atau pemecahan masalah yang harus dilakukan secara berurutan

terhadap oleh bahan-bahan mata pelajaran bahasa Indonesia dengan

tujuan siswa memperoleh kemampuan-kemampuan tertentu.

Cara siswa mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia

a. Siswa mempelajari wacana lisan non sastra dengan cara

mendengarkan informasi dari beberapa sumber.

b. Siswa mempelajari gagasan, pikiran, perasaan, dan pendapat dalam

bentuk wacana lisan non sastra dipelajari dengan berbicara.

c. Siswa mempelajari teks bacaan non sastra dengan cara membaca

dan memahami teks tersebut.

d. Siswa mempelajari gagasan, pendapat dan perasaan dengan cara

menulis untuk diungkapkan.

11

4. Sumber mata pelajaran bahasa Indonesia

a. Manusia seperti guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih dan

tenaga administrasi memberi sambutan/khotbah, pembicaraan dalam

wawancara, berdiskusi yang menyampaikan uraian dengan hasil

penelitian dan wawancara.

b. Cetakan Teks berupa buku-buku pelajaran, majalah, dan surat kabar.

c. Rekaman non sastra dalam berbagai bentuk seperti memo, surat,

proposal, atau karya ilmiah yang direkam berupa foto, video, kaset

rekaman, komputer.

B. Perkembangan Kebiasaan Belajar

Perkembangan kebiasaan belajar berlangsung dalam kegiatan-

kegiatan siswa yang di tentukan terutama oleh kerjasama tiga faktor

1. Sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sikap adalah reaksi seseorang terhadap suatu obyek baik yang

bersifat menerima maupun menolak. Sikap siswa dianggap suatu

kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu, bahwa sikap

menandakan kecenderungan untuk bereaksi secara menerima maupun

menolak terhadap suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu,

berguna berharga baginya atau tidak. Bila obyek dinilai baik maka orang

akan bersikap menerima. Sebaliknya bila obyek dinilai buruk maka orang

akan bersikap menolak. Siswa yang menyukai suatu mata pelajaran akan

12

mengunakan banyak waktunya untuk melakukan kegiatan belajarnya

secara rutin, teratur. Slamento (2003:73).

Kegiatan belajar dalam mata pelajaran yang dilakukan oleh siswa

didasari dan dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan belajar

yang dilakukan secara rutin, teratur akan membentuk suatu kebiasaan

belajar. Kegiatan belajar yang baik maka semakin memberi kepuasaan

pada diri siswa sehingga kegiatan belajarnya secara rutin dan teratur

terhadap suatu mata pelajaran makin diperkuat maka ia akan memperoleh

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap dalam mata pelajaran

yang berguna untuk mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik.

2. Cara latihan yang digunakan

Cara latihan mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas

meliputi:

a. Mempelajari teks non sastra dengan cara membaca dan mencatat,

gagasan pendapat dan perasaan dalam bentuk paragraf eksposisi

(deduktif dan induktif). Kegiatan mencatat bahan mata pelajaran perlu

dilaksanakan dan dimiliki siswa karena sangat mambantu dalam

mengulangi dan mempelajari bahan mata pelajaran yang diperoleh

siswa di sekolah ataupun di luar sekolah. Kegiatan mencatat bahan

mata pelajaran ke dalam buku catatan dengan rapi teratur. Siswa

13

menyusun ringkasan bahan-bahan dipelajari dan membiasakan diri

mencatat ringkasan dengan rapi dan teratur.

b. Mempelajari gagasan, pikiran, dan perasaan, dengan cara

mendengarkan informasi dari siaran radio, televisi yang berkaitan

dengan mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa. Siswa mencatat

informasi yang diperoleh secara teratur dan menghafalkanya.

c. Menghafal, siswa perlu melatih diri secara rutin dan berulang-ulang

dalam mengasah daya ingatnya tentang bahan-bahan mata pelajaran

yang begitu banyak dan komplek yang telah diterima dan dipelajari

oleh siswa, sehingga siswa tidak mudah untuk melupakan bahan mata

pelajaran yang telah didapatnya baik dari sekolah ataupun dari luar

sekolah. Siswa dituntut untuk mampu melakukan kegiatan ini,

kemampuan menghafal sangat berperan dalam melakukan kegiatan

belajar karena sebagian dari isi bahan mata pelajaran menuntut siswa

untuk menghafal seperti pengertian-pengertian, pendapat-pendapat

para ahli. Kegiatan belajar yang dilakukan secara rutin, teratur, dan

sistematis akan membantu siswa dalam menghafal bahan-bahan mata

pelajaran dengan lancar.

d. Praktek menyusun karangan dan pantun membantu siswa semakin

trampil dalam mengungkapkan gagasan, pendapat, pikiran, dan

perasaan dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain.

Karangan yang baik berpangkal pada bahasa tulis yang mengandung

14

pengertian bahwa gagasan itu harus diatur secara tertib, disusun secara

rapi, diurutkan secara runtut dan disajikan secara jelas (Liang Gie,

1995).

e. Latihan berbicara, berpidato, berdiskusi, berdeklamasi dalam kegiatan

mempelajari bahan mata pelajaran merupakan proses yang dilakukan

siswa untuk membentuk ide- ide baru, konsep-konsep baru atau

pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan pengetahuan

sebelumnya. Siswa diharapkan dapat mengulang kembali bahan mata

pelajaran yang telah diperolehnya dimasa lalu yang ada kaitannya

dengan bahan mata pelajaran yang akan dipelajari dengan melakukan

latihan-latihan atau praktek secara rutin dan teratur sehingga siswa

memiliki ketrampilan dalam kehidupannya.

3. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa

Sikap belajar terhadap bahasa Indonesia adalah kecenderungan siswa

melakukan kegiatan belajar. Sikap terhadap tugas-tugas belajar, berlatih

mengerjakan soal-soal latihan, sikap menerima terhadap guru mata

pelajaran dan lain- lain. Belajar akan menjadi kegiatan menyenangkan

yang menghasilkan kepuasan jika siswa membina daya kemauan untuk

memusatkan pikiran dan waktunya guna menjalankan tugas belajarnya

dalam program pembelajaran, yaitu dengan penuh perhatian dalam

mengikuti pelajaran, berlatih mengerjakan soal-soal latihan, dan

15

mengingat pelajaran. Siswa yang menerima mata pelajaran akan

menggunakan banyak waktunya untuk melakukan kegiatan belajar secara

rutin dan teratur lebih memberikan hasil yang memuaskan. Bila siswa

memiliki sikap menolak terhadap mata pelajaran guru pembimbing

membantu siswa dalam menemukan jalan keluarnya atau memberikan

usulan yang dapat digunakan oleh siswa dalam mengatasi masalah dengan

program bimbingan supaya siswa mengembangkan sikap menerima

terhadap guru mata pelajaran dan kegiatan pendidikan di sekolah yaitu

dengan mengadakan konseling belajar supaya siswa berlatih memperbaiki

perilaku salah dalam latihan lalu, praktek lalu, penyelesaian masalah yang

lalu. Malalui perbaikan cara berlatih, berpraktek dan cara memecahkan

masalah dalam kegiatan belajar yang lalu, siswa bisa memulihkan kembali

keadaan perkembangan yang terhambat sebagai akibat dari kesulitan

belajar dapat dengan segera memecahkan masalah yang dikuasai untuk

menyelesaikan tugas-tugas belajar yang belum selesai.

Bimbingan belajar dengan tujuan membantu siswa mendapatkan

penyesuaian yang baik dalam keadaan belajar, sehingga siswa dapat

belajar dengan rutin dan teratur dalam mengunakan cara-cara belajar

dengan tuntutan sekolah (Ahmadi dan Supriyono, 1991: 105). Jadi

program bimbingan di sekolah adalah kegiatan bimbingan belajar yang

diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa yang ingin mengetahui

16

cara-cara belajar dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah secara tepat

dalam belajar.

Program bimbingan belajar siswa diberikan secara berkelompok dan

individual. Bimbingan penggunaaan cara-cara belajar seperti kebiasaan

menatap, latihan atau praktik, mempelajari ulang isi bahan pelajaran di

kelas. Bimbingan belajar diberikan secara kelompok apabila ada beberapa

siswa yang mengalami masalah belajar yang hampir sama.

Bimbingan individual diberikan secara perseorangan untuk

membahas cara-cara belajar yang diharapkan dan digunakan untuk

mempelajari mata pelajaran di sekolah. Bimbingan individual meliputi

pula konseling individual. Dalam melaksanakan konseling indivual

bertujuan untuk membahas dan memecahkan masalah-masalah secara

pribadi yang dialami siswa.

C. JURUSAN

Dalam Kurikulum SMA ditegaskan bahwa, ada tiga (3) jurusan di

SMA, diantaranya jurusan IPS dan IPA dan jurusan Bahasa. Masing-

masing jurusan memiliki program yang berfungsi menerapkan penguasaan

siswa dalam bakat, minat khusus yang dimiliki.

17

a. Jurusan IPS

Pada jurusan IPS, siswa untuk mempelajari bidang sosial. Siswa

yang mempunyai bakat, minat dan kemampuan yang lebih baik dalam

mata pelajaran ekonomi, sosiologi, sejarah ditempatkan di jurusan IPS.

b Jurusan IPA

Pada jurusan IPA, siswa dituntut untuk mempelajari diri sendiri

dan alam sekitar, yang mencakup bidang eksakta beberapa Mata

Pelajaran, seperti mata pelajaran fisika, kimia, biologi dan matematika.

yang memberi tekanan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan

memahami alam sekitar. Berdasarkan kurikulum IPA menanamkan

kesadaran terhadap keindahan sehingga siswa dapat meningkatkan

keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai Warga Negara yang

menguasai teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan dan

melanjutkan pendidikan.

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pembahasan dalam bab ini mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel

penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survey

penelitian deskriptif untuk memperoleh informasi yaitu tingkat kebiasaan

belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS dan

IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun 2007/2008

tentang status gejala pada saat penelitian yang dilakukan (Furchan, 1982).

Tujuan penelitian deskriptif antara lain mengumpulkan informasi secara

aktual secara rinci untuk melukiskan gejala yang ada atau memeriksa kondisi

dan praktek yang berlaku ( Jallaludin Rahmat, 1989).

B. Populasi dan Sampel penelitian

Menurut Donal Ari, dkk “ populasi adalah semua anggota bersama

sekelompok orang dengan kejadian atau obyek yang sudah dirumuskan

dengan jelas” (Furchan,1982:189). Populasi penelitian ini adalah semua siswa

kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun 2007/2008 jurusan

IPS yang berjumlah 67 orang dan jurusan IPA 17 orang. Penelitian ini

19

menggunakan sampel insidental dan anggota sampel sebanyak 84 orang

siswa.

C. Alat pengumpul data

1. Kuesioner Kebiasaan belajar siswa dalam Mata pelajaran Bahasa

Indonesia

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data siswa adalah

Kuesioner Kebiasaaan belajar siswa. Item-item Kuesioner kebiasan belajar

siswa ini di rinci dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Kuesioner Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas II Jurusan IPS dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

No Aspek No Item 1 Membaca 1-17 2 Menghafal 18-21 3 Mencatat 22-34 4 Membuat ringkasan 35-44 5 Latihan 45-50 6 Menyusun karangan 51-53 7 Mendengarkan 54-60 Jumlah 60

2. Skoring

Pertanyaan kuesioner disertai empat pilihan jawaban yaitu: Selalu = 4;

Banyak kali = 3; Kadang-kadang = 2; Tidak pernah = 1.

20

3. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam

mengukur apa yang seharusnya diukur (Furchan, 1982:295). “ Reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa alat ukur cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data” ( Arikunto, 2002: 154).

4. Validitas

Validitas adalah tingkat suatu alat ukur mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur (Furchan, 1982:281). Validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah validitas konstruk, yaitu seberapa kuesioner ini

mencapai kerangka konsep alat ukur untuk mengukur sifat atau bangunan

dengan pengertian tertentu (Furchan, 1982:288).

Hasil uji coba dan penelitian menunjukkan koefisien reliabilitas dan

validitas kuesioner kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia dan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Koefisien Realibilitas dan Validitas hasil Uji coba Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Koefisien Uji coba Penelitian

Reliabilitas 0,95 0,95

Validitas 0,97 0,97

Reliabilitas dan Validitas Kuesioner disimpulkan dengan mengunakan

pedoman yang dikemukakan Garrett (1967: 176) sebagai berikut:

21

Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi suatu Alat Ukur Koefisien korelasi klasifikasi

± 0,70 - ± 1,00

± 0,40 - ± 0,70

± 0,20 - ± 0,40

0,00 - ± 0,20

Tinggi- sangat tinggi

Cukup

Rendah

Tidak ada atau sangat rendah

Jadi reliabilitas dan validitas Kuesioner kebiasaan belajar dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi dan

konsisten.

D. Pengumpulan data

1. Uji coba kuesioner tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia dilakukan pada siswa kelas II jurusan IPS dan IPA SMA PGRI

Jepara pada hari selasa tanggal 22 Mei 2007. Siswa yang diuji cobakan

berjumlah 96 orang. Hasil uji coba digunakan untuk memeriksa item-item

dan mengetahui reliabilitas dan validitas kuesioner.

22

2. Pengumpulan data penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada siswa kelas II jurusan IPS

dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta dilaksanakan pada

hari Sabtu tanggal 2 juni 2007, dengan perincian sebagai berikut:

Kelas II jurusan IPS : 08.35 - 09 : 15 ( 40 menit)

Kelas II jurusan IPA : 07.00 – 07.30 (30 menit)

E. Teknik analisis data

1. Perhitungan reliabilitas kuesioner tingkat kebiasaan belajar dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia dengan mengunakan metode belah dua (Split

Half Method) Spearman-Brown

Langkah I: Menghitung Koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item

genap dengan teknik Product-Moment dari Pearson, dengan rumus:

( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

xyr : Koefisien korelasi skor-skor belahan ganjil dan genap

N : Jumlah Subyek

X : Skor belahan ganjil

Y : Skor belahan genap

XY : Hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y

23

Langkah II: Menghitung koefisien reliabilitas skor dengan rumus

Spearman-Brown ( Guilford, 1965:457)

xy

xytt r

xrr

+=

1

2

keterangan:

ttr : Koefesien realibilitas alat ukur

xyr : Koefisien korelasi item-item ganjil-genap

2 Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus:

∞tr = ttr

keterangan :

ttr : Koefisien validitas

r : Koefisien reliabilitas

3. Perhitungan Mean dengan rumus (Furchan,1982:157) M= N

X∑

Keterangan :

X∑ = Jumlah total skor X

N = Jumlah siswa

Mean digunakan untuk menetapkan batas ketegori rendah dan tinggi.

Skor ≥ M termasuk kategori tinggi dan Skor < M termasuk kategori

rendah.

M = Mean

24

M= 84

11815

M= 140.6547619

M= 140

4. Perhitungan 2χ

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Chi-Kuadrat dengan

taraf signifikasi 5%. Perhitungan nilai 2χ (2 X 2) dengan rumus

(Hadi, 1996:328)

keterangan rumus Chi-Kuadrat:

N = jumlah siswa

a. = Jumlah pada kolom 1 baris 1

b.= Jumlah pada kolom 2 baris 2

c. = Jumlah pada kolom 1 baris 2

d.= Jumlah pada kolom 2 baris 2

))()()(()( 2

2

dbcadcbabcadN

++++−=χ

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan hasil penelitian tentang tingkat kebiasaan

belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS

dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran

2007/2008 dan pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para

siswa Kelas II jurusan IPS

Masalah penelitian adalah Bagaimana tingkat kebiasaan belajar

siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta? Kebiasaan belajar siswa mencakup

sikap siswa terhadap mata pelajaran dan cara latihan, sumber belajar.

Kebiasaan belajar siswa kelas II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

adalah aktivitas belajar dalam mempelajari bahan pelajaran di sekolah,

seperti kebiasaan menatap, latihan atau praktik, mempelajari ulang isi

bahan pelajaran dikelas.

Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk dalam kategori

tinggi dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk dalam

ketegori rendah. (Mean) adalah 140. Hasil analisis data disajikan

dalam tabel berikut ini.

26

Tabel 4.Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun 2007/2008.

Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah

Tinggi 33 (49,25%)

Rendah 34 (50,75%)

Total (N) 67 (100%)

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa

termasuk dalam kategori rendah lebih banyak daripada jumlah siswa

yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran

bahasa Indonesia.

2. Tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para

siswa Kelas II jurusan IPA

Masalah penelitian adalah Bagaimana tingkat kebiasaan belajar

siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPA

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ? Hasil analisis data dapat disajikan

dalam tabel berikut.

27

Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun 2007/2008

Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah

Tinggi 7 (41,17%)

Rendah 10 (59,72%)

Total (N) 17 (100%)

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa termasuk

dalam kategori rendah lebih banyak daripada jumlah siswa yang

termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran bahasa

Indonesia.

3. Uji Hipotesis

Hipotesis Penelitian :

Ada perbedaan tingkat kebiasan belajar dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia antara para siswa jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi

Luhur Sedayu Yogyakarta.

Hipotesis Statistik :

Ada perbedaan jumlah siswa dalam tingkat kebiasaan belajar siswa

kelas II Jurusan IPS dan siswa kelas II IPA SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

28

Hipotesis Nol:

Tidak ada perbedaan frekuensi antara tingkat kebiasaan belajar siswa

berdasarkan jurusan.

Perhitungan nilai Chi-Kuadrat dengan mengunakan data pada tabel

berikut.

Tabel 6. Perhitungan 2χ Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas II Jurusan IPS dan Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur SedayuYogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

Rendah Tinggi Jumlah

KelasII/IPS 34 33 67

KelasII/IPA 10 7 17

Jumlah 44 40 84

)733)(1034)(710)(3334()33.107.34(84 2

2

++++−

)40)(44)(17)(67()330238(84 2

2 −=χ

2004640)92(84 2

2 −=χ

2004640

8464842 ×=χ

))()()(()( 2

2

dbcadcbabcadN

++++−=χ

29

20046407109762 =χ

=2χ 0,35

Nilai 2χ emp = 0,35 dengan derajat kebebasan =1 dan taraf

signifikan 5 % lebih kecil dari 2χ tab = 3,84. Berarti, hipotesis nol

diterima. Jadi, tidak ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan

IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

B. Pembahasaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah (1) jumlah siswa kelas II jurusan IPS yang

memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah lebih banyak daripada jumlah

siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata

pelajaran bahasa Indonesia. (2) jumlah siswa kelas II jurusan IPA yang

memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah lebih banyak daripada jumlah

siswa yang kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran

Bahasa Indonesia. (3) uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan jurusan IPA SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

30

Sebagian dari jumlah siswa memiliki tingkat kebiasaan belajar

rendah. Mereka ini perlu dibantu agar mereka melakukan kegiatan yang

dilakukan secara rutin, teratur dan terjadwal lama kelamaaan menjadi

suatu kebiasaan. Kebiasaaan belajar ditentukan oleh usaha sendiri dari

siswa dengan mempelajari bahan pelajaran secara rutin, teratur dan

terjadwal. Siswa yang mempunyai jadwal dan senang dengan mata

pelajaran bahasa Indonesia akan menerima dan terus mengembangkan

belajarnya dan mempertahankan kebiasaan belajar dengan rutin, teratur.

Guru pembimbing melatih siswa untuk pembentukan kebiasaan

belajar siswa, dengan menggunakan buku pelajaran metode belajar

antara lain metode SQ3R

Metode yang digunakan antara lain metode SQ3R yang dikemukakan

oleh Francis P. Robinson, 1961, dari Ohio State University. Latihan cara

mengunakan metode SQ3R ini akan dilakukan dengan mengikuti

langkah-langkah berikut ini:

a. Langkah orientasi ( Survey/S) yaitu tahap siswa mengamati secara

keseluruhan untuk memperoleh gambaran umum mengenai isi dari

setiap judul bahan sebelum dipelajari secara lebih mendalam.

b. Langkah bertanya (Question/Q) yaitu tahap dimana siswa

mengemukakan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis, dari bahan-

bahan yang dipelajari untuk mencari jawaban yang didasarkan pada

hasil orientasi.

31

c. Langkah membaca (Read/R) dimana siswa membaca secara

keseluruhan dan berurutan dengan mencari jawaban terhadap

pertanyaan yang sudah dirumuskan.Tujuan dari kegiatan membaca

supaya siswa bisa memahami secara rinci isi bacaan.

d. Langkah merumuskan (Recite/R) yaitu siswa mengunakan bahasa

sendiri untuk merumuskan pengetahuan dan pengertian yang sudah ia

peroleh dengan membaca, jika ada kesalahan, maka dengan mudah

dan cepat untuk diperbaiki.

e. Langkah merangkum (Review/R) yaitu tahap siswa merangkum atau

memadukan semua bahan yang sudah dirumuskan menjadi satu

keseluruhan. Dengan adanya kegiatan ini memperdalam pengetahuan

dan pengertian terutama tentang hubungan-hubungan isi bahan satu

sama lain, juga dengan pengetahuan dan pengertian yang sudah

dimiliki sebelumnya.

Siswa yang belum melakukan kegiatan belajarnya secara rutin,

teratur dan terjadwal perlu mendapatkan bimbingan belajar dan

informasi tentang cara-cara belajar yang dilakukan dan melakukan

kebiasaan belajar secara rutin, teratur dan terjadwal. Siswa yang sudah

mempunyai kebiasaan belajar secara rutin, teratur dan terjadwal lebih

bisa mengembangkan dan mempertahankan kebiasaan belajarnya dan

meningkatkan belajarnya secara tepat.

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Masalah penelitian adalah (1) Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam

mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II SMA

Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2)

Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia para siswa jurusan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) Apakah ada perbedaan tingkat

kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa

jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008? Populasi penelitian adalah semua siswa kelas II

SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun 2007/2008 jurusan IPS 67

rang dan jurusan IPA yang berjumlah 17 orang. Sampel penelitian 84

orang.

2. Hasil penelitian adalah sebagai berikut:

a. Jumlah siswa kelas II jurusan IPS yang tingkat kebiasaan belajar

rendah lebih banyak daripada jumlah siswa yang termasuk kategori

tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran bahasa Indonesia.

b. Jumlah siswa kelas II jurusan IPA yang tingkat kebiasaan belajar

rendah lebih banyak daripada jumlah siswa yang kategori tinggi dalam

kebiasaan belajar mata pelajaran bahasa Indonesia.

33

c. Tidak ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan jurusan

IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dikemukaaan dua saran untuk

pengembangan program bimbingan belajar bagi siswa, yaitu:

1. Program bimbingan belajar dipusatkan pada pengembangan sikap positif

terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Siswa melatih cara-cara

mempelajari bahan mata pelajaran bahasa Indonesia secara rutin, teratur

dan terpusat pada penyusunan jadwal belajar bahasa Indonesia serta

latihan mengunakan latihan cara-cara mengunakan (metode SQ3R)

belajar untuk mempelajari bahan mata pelajaran bahasa Indonesia.

Siswa yang dilatih oleh guru pembimbing untuk latihan membuat

pertanyaan-pertanyaan secara tertulis, latihan menjawab pertanyaan dan

merumuskan bahan yang sudah dipahami dengan bahasa sendiri, dan

merangkum dari semua bahan yang dipelajari menjadi satu kesatuan dan

saling berhubungan. Jadi, apabila latihan ini diberikan secara berulang-

ulang oleh guru pembimbing kepada siswa, maka siswa semakin

terampil mengunakan metode belajar dalam mempelajari bahan mata

pelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian konseling terpusat pada

latihan akan membantu siswa memiliki sikap positif terhadap mata

34

pelajaran bahasa Indonesia dan membuat siswa mampu menggunakan

metode belajar secara tepat dalam mempelajari bahan mata pelajaran

bahasa Indonesia.

2. Program konseling belajar dilakukan untuk menolong siswa yang

memiliki sikap dan cara mempelajari bahan mata pelajaran bahasa

Indonesia. Program konseling dilakukan dalam bentuk kelompok

terpusat pada latihan. Guru pembimbing membagi siswa menjadi

beberapa kelompok masing-masing kelompok beranggotakan lima

orang siswa, dan setiap kelompok diberi tugas yang sederhana yang

berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus

diselesaikan. Tugas tersebut akan diselesaikan apabila masing-masing

siswa dalam tiap kelompok memiliki sikap yang positif terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia. Siswa juga diperkenalkan pada situasi di

mana suatu pekerjaan akan terasa mudah jika dilakukan secara

berkelompok. Setelah masing-masing kelompok siswa semua tugas

diberikan oleh guru pembimbing tersebut, maka guru pembimbing

menyimpulkan bahwa setiap siswa yang menyelesaikan tugas dengan

sikap yang positif terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan

membentuk sikap mempertahankan yang memberikan kepuasan dan

dilakukan secara berulang-ulang.

35

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, & Supriyono, Widodo .1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, syiful.2002. Rahasia Sukses Belajar: Rineka Cipta.

Covey, Sean.2000. Tujuh kebiasaan remaja yang sangat efektif . Bandung: kaifa.

Depdikbud. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: PPTK

Dekdikbud. 1993. Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA

Yogyakarta: PPTK

Depdikbud, Dirjend. Pendidikan Dasar dan Menengah. (2001). Kurikulum sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama: Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan

Konseling. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas: 2001. Kurikulum Berbasis kompetensi. Jakarta: Rineka Cipta.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dan Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Garrett, Henry. 1967. Statistik In Psychology And Educatiaon. London Longmans

Geen and Co.

Guilford, JP and Benyamin Fruchter. 1965. Fundamental Statistics in Psychology

and Education. New York: Mc Graw Hill Book.

Jallaludin, Rahmat. (1989). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Karya.

36

Liang, Gie, The. 1995. Cara Belajar Yang Efesien. Yogyakarta: Liberty

Sutrisno Hadi 1996. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset

Slamento. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jakarta: Reineka

Cipta.

Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV

Rajawali.

Tanlain, Wens 2006. Bimbingan Dan Konseling Belajar. Yogyakarta

Undang-Undang Rebuplik Indonesia no. 20 Tahun 2003. Tentang sistem

pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

37

Lampiran 1 Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Dalam

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari Anda

yang berkaitan dengan kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Jawaban yang diberikan oleh anda tidak mempengaruhi nilai raport

Anda. Jawaban akan dio lah dan hasilnya digunakan untuk mengembangkan

kegiatan bimbingan belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan Anda

bersedia menjawab kuesioner ini sesuai dengan diri anda yang sekarang ini.

Identitas diri

Nama :................................

Kelas : :..............................

Jurusan : IPA/IPS

Umur : .............................tahun

Jenis kelamin : laki- laki/Perempuan

Petunjuk

1. Jawablah tiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda cek ( v )

pada kolom yang sesuai dengan keadaan diri anda !

2. Pilihan Jawaban:

Selalu : Senantiasa melakukan

Banyak Kali : Sering melakukan tetapi tidak terus menerus

Kadang-kadang: Melakukan namun sekali-kali

Tidak pernah : Tidak pernah melakukan

3. Telitilah terlebih dahulu sebelum dikumpulkan, pastikan setiap

pernyataan hanya satu jawaban dan jangan sampai ada nomor yang

tertinggal !

38

N

o

Pernyataan Selalu Banyak kali Kadang-kadang

Tidak pernah

1 Saya membaca berulang-ulang buku pelajaran Bahasa Indonesia milik saya.

2 Saya membaca kembali catatan yang saya ringkas beberapa hari yang lalu.

3 Saya membaca kembali catatan yang telah saya catat pada minggu yang lalu

4 Saya membuat catatan-catatan kecil pada bagian yang penting dari buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk memudahkan saya dalam membaca.

5 Saya membaca isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia secara rutin setiap hari.

6 Saya membaca catatan pelajaran Bahasa Indonesia dan menanyakan kepada guru bila menemukan kata yang sulit.

7 Saya membaca kembali dan menghafalkan isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia seminggu sebelum ulangan/ ujian

8 Saya membaca kembali dan menghafalkan isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia satu hari sebelum ulangan/ ujian

9 Saya membaca buku paket pelajaran Bahasa Indonesia dengan memperhatikan judul-judul, bab, topik-topik terlebih dahulu.

10 Saya senang membaca terlebih membuat catatan-catatan kecil pada bagian penting dari buku

39

pelajaran Bahasa Indonesia. 11 Saya senang membaca buku

pelajaran Bahasa Indonesia yang ditentukan oleh guru.

12 Saya membaca terlebih dahulu isi buku pelajaran Bahasa Indonesia yang akan disampaikan oleh guru keesokan harinya.

13 Saya membaca kamus Bahasa Indonesia untuk mencari arti kata-kata tertentu yang belum saya pahami.

14 Saya senang membaca puisi-puisi karya Sastra Indonesia bersama-sama teman di kelas.

15 Saya menghubungkan materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan membaca koran/majalah

16 Saya menghafal isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia yang saya baca.

17 Saya senang membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia dengan menyusun pertanyaan isi bacaan.

18 Saya senang menghafal bahan pelajaran Bahasa Indonesia dalam menghadapi ujian.

19 Saya menghafalkan bahan pelajaran yang dijelaskan oleh guru di depan kelas.

20 Saya menghafal kata-kata yang belum pernah saya dengar sebelumnya.

21 Saya menghafal puisi-puisi yang saya baca dan berlatih mempraktikanya bersama teman.

22 Setelah saya membaca buku paket Bahasa Indonesia saya membuat catatan di buku khusus untuk catatan Bahasa Indonesia

40

23 Saya senang mencatat kata-kata penting yang telah saya pelajari dengan huruf kapital.

24 Saya mencacat dalam buku catatan setiap isi pelajaran Bahasa Indonesia yang penting dari buku paket yang telah saya baca.

25 Saya mencacat semua isi pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disampaikan oleh guru di depan kelas.

26 Saya mencacat dalam buku catatan setiap ada kata-kata yang sukar kemudian bertanya kepada guru.

27 Saya mencacat dalam buku catatan setiap ada kata-kata yang sukar kemudian bertanya kepada teman.

28 Saya mencacat istilah- istilah baru yang belum pernah saya dengar dari radio, televisi yang mempunyai hubungan dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia

29 Saya mencatat tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan mendiskusikannya dengan teman.

30 Saya mencatat satu bahan pelajaran pada satu buku catatan.

31 Saya mengunakan pensil agar kesalahan saat saya mencacat mudah dihapus sewaktu belajar.

31 Saya mencacat informasi yang berkaitan dengan bahan pelajaran Bahasa Indonesia pada pinggiran buku catatan.

33 Saya mencari bahan pelajaran Bahasa Indonesia di perpustakaan, jika catatan saya

41

kurang lengkap. 34 Saya mencacat apa yang saya

lihat pada saat mengunjungi tempat laboratarium Bahasa Indonesia.

35 Saya membuat ringkasan pada setiap pelajaran Bahasa Indonesia untuk mempermudah saya dalam mempelajari kembali materi yang telah dipelajari

36 Saya membuat ringkasan dari bahan-bahan pelajaran Bahasa Indonesia yang sudah saya baca.

37 Saya membiasakan diri mencatat ringkasan palajaran Bahasa Indonesia dengan rapi dan teratur.

38 Saya membuat ringkasan dari setiap isi pokok bahasan pelajaran Bahasa Indonesia yang telah saya baca pada buku paket.

39 Saya membuat ringkasan dari materi pelajaran Bahasa Indonesia kemudian menghafal dan mengingatnya.

40 Saya membuat ringkasan dengan rapi dan teratur di buku khusus untuk ringkasan dan membacanya secara berulang-ulang.

41 Saya membuat ringkasan dengan menggunakan kata-kata saya sendiri kemudian mengingatnya.

42 Saya membuat ringkasan dari isi suatu puisi agar mudah membaca dan menghafalkannya.

43 Saya membuat ringkasan dari hasil diskusi dan mengerjakan soal-soal bersama-sama dengan teman.

44 Saya menerangkan dan menunjukkan kebenaran dengan

42

demonstrasi pada pelajaran Bahasa Indonesia.

45 Saya mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia yang ada dibuku paket kemudian mencocokkannya dengan jawaban yang benar.

46 Hasil dari latihan mengerjakan soal yang saya kerjakan sendiri kemudian mendiskusikan dengan teman.

47 Hasil dari mengerjakan soal saya diskusikan dengan guru.

48 Saya mengunakan bahasa menurut Bahasa Indonesia bila berbicara dengan guru.

49 Saya mengunakan bahasa menurut Bahasa Indonesia bila berbicara dengan orang tua.

50 Saya membaca puisi bersama teman kemudian bertanya kepada teman tentang kekurangannya.

51 Saya menentukan tema terlebih dahulu sebelum menyusun karangan.

52 Saya menyusun karangan sesuai dengan aturan penulisannya kemudian membaca kembali karangan tersebut dan memahaminya.

53 Saya menyusun kerangka karangan sebelum menulis karangan dan memahami maksud serta isi yang akan diungkapkan dalam karangan tersebut.

54 Setelah saya mendengarkan penjelasan dari guru pelajaran Bahasa Indonesia saya membuat catatan dan mengingatnya.

55 Kata-kata atau materi yang saya

43

dengar dan saya catat kemudian saya baca dan menghafalkannya.

56 Saya mendengarkan penjelasan dari guru Bahasa Indonesia dengan penuh perhatian.

57 Saya mendengarkan dengan sungguh-sungguh saat guru membacakan puisi di kelas kemudian mempraktekkannya bersama dengan teman.

58 Saya mendengarkan cara pengucapan kata-kata tertentu yang baru saya dengar dan menghafalkanya.

59 Saya mendengarkan istilah-istilah baru yang belum pernah saya dengar dari radio, televisi yang mempunyai hubungan dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia

60 Saya mendengarkan penjelasan semua isi pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disampaikan oleh guru di depan kelas.

44

Lampiran 2 Tabel 7. Perhitungan Koefisien Realibilitas Uji Coba Kuesioner Tingkat Kebiasaan

Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SMA PGRI Jepara

No urut X Y X2 Y2 XY

1 48 50 2304 2500 2400 2 47 51 2209 2601 2397 3 69 62 4761 3844 4278 4 51 42 2601 1764 2142 5 68 60 4624 3600 4080 6 42 46 1764 2116 1932 7 96 98 9216 9604 9408 8 60 58 3600 3364 3480 9 61 61 3721 3721 3721

10 61 53 3721 2809 3233 11 76 73 5776 5329 5548 12 67 68 4489 4624 4556 13 92 90 8464 8100 8280 14 39 49 1521 2401 1911 15 66 61 4356 3721 4026 16 48 58 2304 3364 2784 17 52 52 2704 2704 2704 18 56 71 3136 5041 3976 19 71 60 5041 3600 4260 20 88 91 7744 8281 8008 21 63 60 3969 3600 3780 22 50 54 2500 2916 2700 23 54 56 2916 3136 3024 24 49 50 2401 2500 2450 25 62 60 3844 3600 3720 26 72 64 5184 4096 4608 27 46 47 2116 2209 2162 28 88 82 7744 6724 7216 29 96 86 9216 7396 8256 30 59 57 3481 3249 3363 31 40 43 1600 1849 1720 32 65 61 4225 3721 3965 33 52 61 2704 3721 3172 34 76 64 5776 4096 4864 35 69 79 4761 6241 5451 36 96 99 9216 9801 9504

45

37 74 72 5476 5184 5328 38 81 66 6561 4356 5346 39 57 61 3249 3721 3477 40 49 48 2401 2304 2352 41 43 45 1849 2025 1935 42 57 50 3249 2500 2850 43 97 100 9409 10000 9700 44 60 53 3600 2809 3180 45 82 94 6724 8836 7708 46 76 75 5776 5625 5700 47 51 46 2601 2116 2346 48 53 59 2809 3481 3127 49 57 57 3249 3249 3249 50 64 53 4096 2809 3392 51 55 55 3025 3025 3025 52 44 41 1936 1681 1804 53 65 64 4225 4096 4160 54 58 57 3364 3249 3306 55 72 65 5184 4225 4680 56 66 73 4356 5329 4818 57 75 72 5625 5184 5400 58 53 51 2809 2601 2703 59 41 43 1681 1849 1763 60 56 60 3136 3600 3360 61 84 85 7056 7225 7140 62 72 75 5184 5625 5400 63 78 77 6084 5929 6006 64 69 68 4761 4624 4692 65 70 78 4900 6084 5460 66 69 70 4761 4900 4830 67 60 65 3600 4225 3900 68 70 65 4900 4225 4550 69 82 73 6724 5329 5986 70 73 70 5329 4900 5110 71 86 87 7396 7569 7482 72 61 67 3721 4489 4087 73 77 78 5929 6084 6006 74 57 57 3249 3249 3249 75 78 82 6084 6724 6396 76 54 63 2916 3969 3402 77 84 86 7056 7396 7224 78 54 46 2916 2116 2484 79 76 80 5776 6400 6080 80 84 76 7056 5776 6384

46

81 77 75 5929 5625 5775 82 84 76 7056 5776 6384 83 51 53 2601 2809 2703 84 67 61 4489 3721 4087 85 73 74 5329 5476 5402 86 70 62 4900 3844 4340 87 58 60 3364 3600 3480 88 59 61 3481 3721 3599 89 54 54 2916 2916 2916 90 90 89 8100 7921 8010 91 57 52 3249 2704 2964 92 81 78 6561 6084 6318 93 54 67 2916 4489 3618 94 85 73 7225 5329 6205 95 70 70 4900 4900 4900 96 78 79 6084 6241 6162

total ? ? = 6327 ?Y = 6269 ? =2χ 436597 ?Y2 = 2427791 ? XY = 430519

47

Lampiran 3 Tabel 8 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SMA PGRI Jepara

No urut Skor Klasifikasi Tinggi-Rendah

1 98 R 2 98 R 3 131 T 4 93 R 5 128 R 6 88 R 7 194 T 8 118 R 9 122 R

10 114 R 11 149 T 12 135 T 13 182 T 14 88 R 15 127 R 16 106 R 17 104 R 18 127 R 19 131 T 20 179 T 21 123 R 22 104 R 23 110 R 24 99 R 25 122 R 26 136 T 27 93 R 28 170 T 29 182 T 30 116 R 31 83 R 32 126 R 33 113 R 34 140 T 35 148 T

48

36 195 T 37 146 T 38 147 T 39 118 R 40 97 R 41 88 R 42 107 R 43 197 T 44 113 R 45 176 T 46 151 T 47 97 R 48 112 R 49 114 R 50 117 R 51 110 R 52 85 R 53 129 R 54 115 R 55 137 T 56 139 T 57 147 T 58 104 R 59 84 R 60 116 R 61 169 T 62 147 T 63 155 T 64 137 T 65 148 T 66 139 T 67 125 R 68 135 T 69 155 T 70 143 T 71 173 T 72 128 R 73 155 T 74 114 R 75 160 T 76 117 R 77 170 T 78 100 R 79 156 T

49

80 160 T 81 152 T 82 160 T 83 104 R 84 128 R 85 147 T 86 132 T 87 118 R 88 120 R 89 108 R 90 179 T 91 109 R 92 159 T 93 121 R 94 158 T 95 140 T 96 157 T

Total 12596

M = Mean

M= 96

12596

M= 131,20

M= 131

50

Lampiran 4 Tabel 9. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kusioner

Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Para Siswa Jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

No urut X Y X2 Y2 XY

1 87 84 7569 7056 7308 2 57 58 3249 3364 3306 3 72 63 5184 3969 4536 4 80 77 6400 5929 6160 5 81 79 6561 6241 6399 6 64 65 4096 4225 4160 7 63 66 3969 4356 4158 8 85 78 7225 6084 6630 9 61 66 3721 4356 4026

10 61 51 3721 2601 3111 11 91 91 8281 8281 8281 12 69 65 4761 4225 4485 13 63 73 3969 5329 4599 14 69 65 4761 4225 4485 15 71 64 5041 4096 4544 16 76 82 5776 6724 6232 17 66 55 4356 3025 3630 18 68 72 4624 5184 4896 19 79 75 6241 5625 5925 20 80 79 6400 6241 6320 21 88 83 7744 6889 7304 22 81 74 6561 5476 5994 23 71 75 5041 5625 5325 24 73 74 5329 5476 5402 25 81 90 6561 8100 7290 26 101 99 10201 9801 9999 27 80 83 6400 6889 6640 28 67 66 4489 4356 4422 29 67 75 4489 5625 5025 30 85 91 7225 8281 7735 31 60 57 3600 3249 3420 32 81 81 6561 6561 6561 33 89 94 7921 8836 8366 34 59 56 3481 3136 3304 35 71 71 5041 5041 5041

51

36 69 64 4761 4096 4416 37 63 70 3969 4900 4410 38 72 68 5184 4624 4896 39 82 88 6724 7744 7216 40 65 55 4225 3025 3575 41 81 71 6561 5041 5751 42 54 55 2916 3025 2970 43 66 63 4356 3969 4158 44 69 68 4761 4624 4692 45 61 59 3721 3481 3599 46 69 67 4761 4489 4623 47 68 56 4624 3136 3808 48 100 102 10000 10404 10200 49 74 73 5476 5329 5402 50 80 77 6400 5929 6160 51 70 69 4900 4761 4830 52 99 95 9801 9025 9405 53 98 98 9604 9604 9604 54 52 56 2704 3136 2912 55 70 71 4900 5041 4970 56 83 84 6889 7056 6972 57 65 65 4225 4225 4225 58 63 57 3969 3249 3591 59 67 73 4489 5329 4891 60 54 50 2916 2500 2700 61 69 62 4761 3844 4278 62 73 63 5329 3969 4599 63 58 57 3364 3249 3306 64 63 64 3969 4096 4032 65 58 57 3364 3249 3306 66 45 45 2025 2025 2025 67 93 88 8649 7744 8184 68 61 60 3721 3600 3660 69 56 64 3136 4096 3584 70 73 81 5329 6561 5913 71 50 50 2500 2500 2500 72 49 51 2401 2601 2499 73 65 66 4225 4356 4290 74 61 69 3721 4761 4209 75 59 64 3481 4096 3776 76 55 51 3025 2601 2805 77 80 80 6400 6400 6400 78 80 80 6400 6400 6400 79 58 64 3364 4096 3712

52

80 76 83 5776 6889 6308 81 57 62 3249 3844 3534 82 74 75 5476 5625 5550 83 54 53 2916 2809 2862 84 68 69 4624 4761 4692 ? ? = 5926 ?Y = 5889 ? ?2 = 430590 ?Y2 = 426391 ? ?Y = 427419

53

Lampiran 5 Tabel. 10 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

No urut Skor Klasifikasi Tinggi-Rendah

1 171 T 2 115 R 3 135 R 4 157 T 5 160 T 6 129 R 7 129 R 8 163 T 9 127 R

10 112 R 11 182 T 12 134 R 13 136 R 14 134 R 15 135 R 16 158 T 17 121 R 18 140 T 19 154 T 20 159 T 21 171 T 22 155 T 23 146 T 24 147 T 25 171 T 26 200 T 27 163 T 28 133 R 29 142 T 30 176 T 31 117 R 32 162 T 33 183 T 34 115 R 35 142 T

54

36 133 R 37 133 R 38 140 T 39 170 T 40 120 R 41 152 T 42 109 R 43 129 R 44 137 R 45 120 R 46 136 R 47 124 R 48 202 T 49 147 T 50 157 T 51 139 R 52 194 T 53 196 T 54 108 R 55 141 T 56 167 T 57 130 R 58 120 R 59 140 T 60 104 R 61 131 R 62 136 R 63 115 R 64 127 R 65 115 R 66 90 R 67 181 T

55

Tabel. 11 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

No urut Skor Klasifikasi Tinggi-Rendah 68 121 R 69 120 R 70 154 T 71 100 R 72 100 R 73 131 R 74 130 R 75 123 R 76 106 R 77 160 T 78 160 T 79 122 R 80 159 T 81 119 R 82 149 T 83 107 R 84 137 R 11815

M = Mean

M= 84

11815

M= 140.65

M= 140

56

Lampiran 6

a. Perhitungan reliabilitas uji coba kuesioner

( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

{ }{ }22 626942779196)6327(43659796

)6269)(6327(43051996

−×−×

−×=xyr

xyr = )3930036141067936)(4003092941913312(

3966396341329824−−

xyr =17675751882383

1665861×

xyr =966.1824075

1665861

xyr = 0,91

gg

ggtt r

rr

+

×=

1

2

ttr91,0191,02

=

ttr =91,182,1

ttr = 0,95

57

b. Perhitungan validitas kuesioner uji coba

ttrr =∞

∞r = 95,0

∞r = 0,97

c. Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian

( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

YYNXXN

YXXYNrxy

{ }{ }22 )588942639184)5926(43059084

)5889)(5926(42741984

−×−×

−×=xyr

xyr = [ )3468032135816844)(3511747636169560

3489821435903196−−

xyr =11365231052084

1004982×

xyr = 11957176641004982

xyr =758.1093488

1004982

xyr = 0,92

gg

ggtt r

rr

+

×=

1

2

58

ttr92,0192,02

=

ttr =92,184,1

ttr = 0,95

d. Perhitungan validitas kuesioner penelitian

ttrr =∞

∞r = 95,0

∞r = 0,97