perbedaan tingkat kebiasaan belajar siswa dalam … fileperbedaan tingkat kebiasaan belajar siswa...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PARA SISWA JURUSAN
IPS DAN IPA KELAS II SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
YOGYAKARTA TAHUN 2007/2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Emi Indriasari
NIM: 021114071
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PERBEDAAN TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PARA SISWA JURUSAN
IPS DAN IPA KELAS II SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
YOGYAKARTA TAHUN 2007/2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Emi Indriasari
NIM: 021114071
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ segala sesuatu bergantung kepada rahmadnya; namun tidak
membebaskan kita dari kewajiban berusaha dan tanggung jawab kita.
Tuhan mencurahkan rahmadNya dengan cara itu”
“ Kita harus berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan kita,
namun hasilnya harus kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan.”
“Satu-satunya orang yang tidak berbuat kesalahan adalah orang
yang tidak berbuat apa-apa jangan takut pada kesalahan dengan
syarat anda tidak mengulas kesalahan yang sama.”
(Roosevelt)
Kupersembahkan skripsi ini karena kasih dan sayang selalu menjadi
penyemangatku Bapak Wibowo dan Ibu Tia, kakak-kakakku,
sahabat-sahabatku dengan ketulusan dan kasihnya selalu
mencintaiku sampai saat ini......Tuhan memberkati.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2008
Penulis
Emi Indriasari
vi
ABSTRAK
PERBEDAAN TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PARA SISWA JURUSAN
IPS DAN IPA KELAS II SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
YOGYAKARTA TAHUN 2007/2008
Emi Indriasari
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survai. Populasi penelitian ini termasuk populasi terbatas, yaitu semua siswa kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Masalah-masalah Penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2) Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia para siswa jurusan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) Adakah perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam Mata Pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Butir pertanyaan berfokus pada tingkat kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa kelas II jurusan IPS yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (50,75%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tinggi (49,25%) dalam kebiasaan belajar mata pelajaran Bahasa indonesia (2) Jumlah siswa kelas II jurusan IPA yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (59,72%) lebih banyak daripada jumlah siswa yang tinggi (41,17%) dalam kebiasaan belajar mata pelajaran Bahasa indonesia. (3) Uji hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
vii
ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF THE LEVEL OF STUDENTS HABIT IN
INDONESIAN SUBJECT AMONG GRADE STUDENTS OF IPS AND IPA
IN SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA YEAR 2007/2008
Emi Indriasari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This research was a descriptive research using survey method. The population in this research was limited population; they were all students of second grade students Pangudi Luhur High School Sedayu Yogyakarta year 2007/2008.
The problems in this research were: (1) how is the level of learning habit in Indonesian class of Second Grade Social class Pangudi Luhur High School Students Sedayu Yogyakarta year 2007/2008? (2) how is the level of learning habit in Indonesian Language class of Second Grade Science class Pangudi Luhur High School Students Sedayu Yogyakarta year 2007/2008? (3) Is there any difference in the level of learning habit in Indonesian class of Second Grade Social and Science classas Pangudi Luhur High School Students Sedayu Yogyakarta year 2007/2008?
The instrument in this research was questionnaire about the level of learning habit in Indonesian class. Each question focused on the level of student’s studying habit in Indonesian class.
The result of the research were: (1) the amount of second grade social high school students having less level of studying habit (50,75%) ware bigger than the amount of students having high level of studying habit (49,25%) in Indonesian class (2) the amount of second grade science high school students having less level of studying habit (59,72%) ware bigger than the amount of students having high level of studying habit (41,17%) in Indonesian lesson (3)The hypothesis test showed that there was a difference in the level of studying habit between second grade social and science classes students in Pangudi Luhur High School Yogyakarta in the year of 2007/2008.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Baik dan Maha
Kasih serta Berkat dan Karunia-Nya yang sangat berlimpah, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan
perhatian dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan yang
berharga. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, perhatian, dan bimbingan yang berguna bagi
peneliti hingga tersusun skripsi ini
2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun
skripsi ini.
3. Bapak Drs. Markus Padmonegoro, Kepala Sekolah SMA Pangudi
Luhur Sedayu Yogyakarta yang telah memberikan ijin pengmpulan
data skripsi ini
4. Suster Elisa HK, S.Pd., Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA
Pangudi Luhur Sedayu yang telah mendampingi penulis.
5. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
ix
yang dengan kesabaran mendampingi dan membimbing penulis selama
kuliah.
6. Khususnya kepada kedua orang tua tercinta dan kakak tercinta, mas
lekhan yang selalu memberikan semangat dan doa pada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Mas luluk, mas cimlen, novi, mas adi, mas reza, mas hendro, mas eko,
mas sixdar, ayah ardy, yang memberikan semangat dan mendoakan,
memotivasi saat-saat terakhir penyelesaian skripsi ini. Teman-teman
kos, suntea, kris, weni, ani, febri, wahyu, aa opic, popon semuanya
yang selalu berbagi cerita
8. Mba sisil, brigen dan oka, teti, agnez, ipung, ph lina, mas agus, mas
gandi. siska, donald, noren, franselin, vero, teguh, toni, petrus, uthek,
ida, arya, ola, ary, ima, mega, ina, yohani, oka, yala, sherly, dewi,
gerald, bagun, paul.
Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................. v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
ABSTRACT............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................ x
DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv
..................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................ 4
D. Manfaat penelitian............................................................ 4
E. Batasan Istilah dan Variabel ............................................ 4
1. Batasan Istilah.............................................................. 4
2. Batasan Variabel .......................................................... 5
F. Hipotesis Penelitian.......................................................... 5
xi
Halaman
BAB II. KAJIAN TEORITIS................................................................ 6
A. Kebiasaan Siswa Belajar ..................................................... 6
1. Pengertian Kebiasaan Belajar ....................................... 6
2. Kurikulum Kelas II SMA.............................................. 6
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ................................ 8
4. Sumber mata pelajaran Bahasa Indonesia..................... 11
B. Perkembangan Kebiasaan Belajar....................................... 11
1. Sikap siswa terhadap Mata Pelajaran............................ 11
2. Cara latihan yang digunakan ........................................ 12
3. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa ..................... 14
C. Jurusan ................................................................................ 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 18
A. Jenis Penelitian.................................................................... 18
B. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 18
C. Alat Pengumpul................................................................... 19
1. Kuesioner kebiasaan belajar siswa dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia .............................................. 19
2. Skoring............................................................................ 19
3. Reliabilitas ...................................................................... 20
4. Validitas .......................................................................... 20
D. Pengumpulan Data .............................................................. 21
E. Teknik Analisis Data........................................................... 22
xii
Halaman
1. Perhitungan Reliabilitas ................................................. 22
2. Perhitungan Koefisien Validitas ................................... 23
3. Perhitungan Mean......................................................... 23
4. Perhitungan 2χ ............................................................. 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 25
A. Hasil Penelitian................................................................... 25
B. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................. 29
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 32
A. Kesimpulan ......................................................................... 32
1. Masalah Penelitian........................................................ 32
2. Hasil Penelitian............................................................. 32
B. Saran…… ........................................................................... 33
1. Program Bimbingan Belajar.......................................... 33
2. Program Konseling Belajar ........................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 35
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kuesioner Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas II jurusan IPS dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
Tabel 2. Koefisien Reliabilitas dan validitas Hasil Uji coba Kebiasan Belajar
dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel 3. Kalsifikasi Koefisien korelasi Suatu Alat Ukur.
Tabel 4. Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta
Tahun 2007/2008.
Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta
Tahun 2007/2008.
Tabel 6. Perhitungan 2χ Kebiasaaan Belajar para Siswa Kelas II Jurusan IPS dan
Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran
2007/2008.
Tabel 7. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Uji Kuesioenr Tingkat
Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
Kelas II SMA PGRI Jepara.
Tabel 8. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SMA PGRI Jepara.
xiv
Tabel 9. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioenr
Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Para Siswa Kelas II Jurusan IPS dan Jurusan IPA SMA
Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
Tabel 10. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi
Luhur Sedayu Yogyakarta.
Tabel 11. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi
Luhur Sedayu Yogyakarta.
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Lampiran 2 Perhitungan Koefisien Realibilitas Uji Coba
Lampiran 3 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa
dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II
SMA PGRI Jepara
Lampiran 4 Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas penelitian
Lampiran 5 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa
dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II
Jurusan IPS dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta
Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas, Validitas Uji Coba Kuesioner dan
Perhitungan Reliabilitas, Validitas Penelitian
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan pendidikan formal. Di sekolah ada pelaksanaan
serangkaian kegiatan pendidikan yang terencana dan terorganiasi. Sekolah
menyelenggarakan program pendidikan yang dirumuskan dalam kurikulum
sekolah. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran (akademik dan non
akademik) melalui kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Hal ini
supaya siswa dilatih untuk menguasai cara-cara memahami tiap mata
pelajaran. Salah satu caranya dengan belajar tiap mata pelajaran. Adanya
program sekolah diarahkan pada kegiatan belajar siswa. Kegiatan belajar
menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri siswa berupa pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan sikap.
Siswa diharapkan melakukan kegiatan dalam tiap mata pelajaran
secara rutin dan teratur dinamakan siswa yang rajin belajar. Siswa yang tidak
melakukan kegiatan belajar secara rutin dan teratur dinamakan siswa yang
kurang rajin belajar. Siswa yang rajin belajar akan semakin kuat dalam
mengingat dan memahami bahan pelajaran. Kegiatan belajar yang dilakukan
secara rutin dan teratur akan membentuk suatu kebiasaan dalam belajar. Siswa
yang tidak melakukan kegiatan belajarnya secara rutin dan teratur maka siswa
2
akan melemah dalam mengingat dan kurang bisa memahami bahan pelajaran,
sehingga hasil yang siswa peroleh kurang baik.
Kegiatan belajar siswa yang bergantung pada guru dan perlu
dilanjutkan dengan kegiatan belajar mandiri siswa di luar sekolah. Belajar
mandiri adalah proses belajar siswa yang dilakukan sendiri tanpa ada
pendampingan dan penugasaan dari guru pengajar, guru pembimbing, guru
pelatih, belajar mandiri selalu mengenai program pendidikan sekolah. Belajar
mandiri siswa dilakukan dengan menggunakan cara-cara belajar seperti
mambaca, mendengarkan, mencatat, berbicara, membuat ihktisar atau
ringkasan, menghafal, menyusun karangan, latihan/praktik. Belajar mandiri
siswa perlu dilakukan dengan sikap yang menerima selama belajar
memanfaatkan kebiasaan belajar, memiliki tempat belajar, tersedia peralatan
untuk belajar, terdapat bahan-bahan belajar dan mengunakan sumber-sumber
belajar yang tersedia di sekolah dan masyarakat.
Sumber belajar adalah manusia, benda, bahan cetak yang secara
langsung dan tidak langsung menyajikan bahan yang dibutuhkan oleh
individu yang berlatih untuk memperoleh kemampuan baru. Sumber belajar
siswa dibagi dalam beberapa jenis, yaitu: manus ia, bahan cetak, bahan
rekaman. Jenis sumber belajar bahan cetak berupa buku pelajaran, majalah
surat kabar, dll. Sumber belajar berupa buku pelajaran yang berbahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan digunakan sebagai
bahasa lisan dan bahasa tulisan, oleh sebab itu siswa harus menguasai bahasa
3
Indonesia. Siswa yang sudah menguasai bahasa Indonesia akan lebih mudah
mempelajari buku-buku pelajaran yang mengunakan bahasa Indonesia.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang
Sistem pendidikan Nasional, Bab VII Pasal 33 ayat 1 (Undang-undang RI
No.20 Tahun 2003) menyatakan bahwa:
“bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional bahasa Indonesia juga merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa di sekolah.”
Pasal tersebut menunjuk kepada siswa, bahwa bahasa dapat digunakan
sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung
kemampuan berbahasa asing peserta didik.
Berdasarkan uraian diatas, siswa mempunyai tugas belajar mand iri
secara rutin, teratur dengan mengunakan cara-cara belajar dan sumber belajar
yang sudah ada. Pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana siswa
mengunakan cara-cara belajar sesuai dengan tuntutan belajar di SMA?
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?
2. Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia para siswa jurusan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?
4
3. Apakah ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi
Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kebiasaan
belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa kelas II SMA
Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk
mengembangkan program bimbingan belajar untuk kelas II jurusan IPS dan
IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.
E. Batasan Istilah dan variabel
1. Batasan Istilah
a. Belajar siswa adalah kegiatan siswa dalam mempelajari bahan-bahan
pelajaran di sekolah untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan dan sikap dalam bidang akademik.
b. Bahasa Indonesia adalah bahasa negara dan bahasa persatuan nasional
republik Indonesia dan bahasa pengantar di sekolah.
5
c. Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar yang digunakan oleh siswa
secara berulang-ulang terus menerus, teratur, terjadwal dan menetap
untuk menguasai bahan pelajaran di sekolah.
2. Batasan Variabel
a. Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia adalah kegiatan-kegiatan siswa mempelajari bahan-bahan
pelajaran di sekolah secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar,
penggunakaan cara belajar yang berupa kegiatan menatap, membaca,
menulis dan mencatat, membuat ihktisar/ringkasan, latihan/praktik,
menghafal, menyusun karangan, mendengarkan dan diukur dengan
Kuesioner. Serta ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh siswa. Ada 2
kategori tingkat kebiasaan siswa yaitu kategori rendah dan kategori
tinggi.
a. Jurusan pendidikan siswa adalah program yang ditempuh siswa yaitu
jurusan IPS atau IPA. Ada jurusan IPS dan ada jurusan IPA.
F. Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan tingkat kebiasan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia antara para siswa jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur
Sedayu Yogyakarta.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kebiasaan Siswa Belajar
1. Pengertian Kebiasaan Siswa Belajar
Kebiasaan siswa belajar adalah perilaku yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran,
sehingga ia memperoleh hasil yang baik. Kebiasaan siswa belajar untuk
mengolah bahan pelajaran yang dilakukan akan menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat baginya. Kegiatan-kegiatan itu dilakukan setiap hari,
yang semakin lama menjadi kegiatan yang bersifat rutin dan akhirnya
menjadi suatu kebiasaan bagi siswa tersebut.
Jadi, kebiasaan siswa belajar dapat diartikan sebagai kegiatan-
kegiatan siswa secara rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan
pelajaran di sekolah dengan tujuan memperoleh pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan sikap berkaitan dengan isi dalam mata
pelajaran yang dipelajari. ( Sardiman, 1986)
2. Kurikulum Kelas II SMA
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan program bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggara kegiatan belajar mengajar. (Depdikbud: 1993).
7
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 pasal 1 ayat 1 (Undang-
undang RI No.20 Tahun 2003) menyatakan bahwa:
“kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang saat ini
banyak mewarnai teori-teori dan praktek pendidikan. Kurikulum sebagai
sejumlah mata pelajaran sering dihubungkan dengan usaha untuk
memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri menggambarkan
kemampuan dan hanya orang yang telah memperoleh kemampuan sesuai
dengan standar tertentu yang akan memperoleh ijazah.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab X Pasal 37 ayat 1, (Undang-
undang RI No. 20 Tahun 2003) Kurikulum Pendidikan dasar dan
Menengah wajib memuat:
a. Pendidikan Agama b. Pendidikan Kewarganegaraan c. Bahasa d. Matematika e. Ilmu Pengetahuan Alam f. Ilmu Pengetahuan Sosial g. Seni dan Budaya h. Pendidikan jasmani dan Oleh Raga i. Ketrampilan/ Kejuruan dan j. Muatan lokal
8
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
utama dalam kurikulum pendidikan di SMA. mata pelajaran bahasa
Indonesia sebagai sarana komunikasi dengan kreativitas sesuai dengan
hakekat fungsinya melalui pendekatan pembelajaran yang menekankan
pada apresiasi sastra.“mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sarana
pengembangan penalaran” ( Depdikbud, 1993a ).
a. Tujuan belajar Bahasa Indonesia di Sekolah
Menurut kurikulum tahun 2001, tujuan pengajaran Bahasa Indonesia
adalah
a. Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa dan sastra Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.
b. Siswa memahami Bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.
c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kamampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
d. Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).
e. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f. Mampu menyalurkan potensi intelektual, gagasan, dan imajinasi secara keatif dan konstruktif (Depdiknas: 2001).
9
b. Siswa mempelajari bahasa Indonesia
Rumpun pelajaran bahasa Indonesia memberi tekanan pada
jenjang pendidikan menengah atas memberi tekanan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
mampu mengunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan
tuntutan kompetensi dasar dan situasi tutur. Kurikulum bahasa
Indonesia memberi tekanan pada pengembangan pengetahuan,
ketrampilan, berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.
Pengajaran bahasa Indonesia mengunakan pendekatan komunikatif.
Pendekatan komunikatif bertujuan membantu siswa berkomunikasi
dengan mengunakan bahasa Indonesia.
Kurikulum bahasa Sastra Indonesia dari Sekolah Menegah
Atas memberi tekanan pada pengembangan kemampuan berbahasa:
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dalam bentuk wacana
lisan dan bentuk paragraf (diskriptif, eksposisi dan argumentatif),
ketrampilan berbahasa dan sikap yang positif terhadap bahasa
Indonesia. Pengajaran bahasa Indonesia mengunakan pendekatan
komunikatif dengan tujuan membantu siswa dalam berkomunikasi
dengan mengunakan bahasa Indonesia. Bahasa dan Sastra Indonesia
siswa mengunakan berbagai sumber belajar yang berupa
mendengarkan sambutan/khobah, pembicaraan dalam wawancara,
diskusi, mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, maupun tulisan
10
nonsastra dalam berbagai bentuk seperti memo, surat, proposal, karya
tulis ilmiah. Mempelajari Bahasa dan Sastra siswa mengunakan cara
belajar seperti mendengarkan dan memahami berbagai wacana lisan
berbicara dalam mengungkapkan gagasan, pikiran, pendapat, dan
perasaan dalam bentuk wacana lisan melalui cerita atau hasil
penelitian.
Siswa mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia berarti
siswa melakukan serangkaian kegiatan-kegiatan latihan atau praktek
atau pemecahan masalah yang harus dilakukan secara berurutan
terhadap oleh bahan-bahan mata pelajaran bahasa Indonesia dengan
tujuan siswa memperoleh kemampuan-kemampuan tertentu.
Cara siswa mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia
a. Siswa mempelajari wacana lisan non sastra dengan cara
mendengarkan informasi dari beberapa sumber.
b. Siswa mempelajari gagasan, pikiran, perasaan, dan pendapat dalam
bentuk wacana lisan non sastra dipelajari dengan berbicara.
c. Siswa mempelajari teks bacaan non sastra dengan cara membaca
dan memahami teks tersebut.
d. Siswa mempelajari gagasan, pendapat dan perasaan dengan cara
menulis untuk diungkapkan.
11
4. Sumber mata pelajaran bahasa Indonesia
a. Manusia seperti guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih dan
tenaga administrasi memberi sambutan/khotbah, pembicaraan dalam
wawancara, berdiskusi yang menyampaikan uraian dengan hasil
penelitian dan wawancara.
b. Cetakan Teks berupa buku-buku pelajaran, majalah, dan surat kabar.
c. Rekaman non sastra dalam berbagai bentuk seperti memo, surat,
proposal, atau karya ilmiah yang direkam berupa foto, video, kaset
rekaman, komputer.
B. Perkembangan Kebiasaan Belajar
Perkembangan kebiasaan belajar berlangsung dalam kegiatan-
kegiatan siswa yang di tentukan terutama oleh kerjasama tiga faktor
1. Sikap siswa terhadap mata pelajaran
Sikap adalah reaksi seseorang terhadap suatu obyek baik yang
bersifat menerima maupun menolak. Sikap siswa dianggap suatu
kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu, bahwa sikap
menandakan kecenderungan untuk bereaksi secara menerima maupun
menolak terhadap suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu,
berguna berharga baginya atau tidak. Bila obyek dinilai baik maka orang
akan bersikap menerima. Sebaliknya bila obyek dinilai buruk maka orang
akan bersikap menolak. Siswa yang menyukai suatu mata pelajaran akan
12
mengunakan banyak waktunya untuk melakukan kegiatan belajarnya
secara rutin, teratur. Slamento (2003:73).
Kegiatan belajar dalam mata pelajaran yang dilakukan oleh siswa
didasari dan dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan belajar
yang dilakukan secara rutin, teratur akan membentuk suatu kebiasaan
belajar. Kegiatan belajar yang baik maka semakin memberi kepuasaan
pada diri siswa sehingga kegiatan belajarnya secara rutin dan teratur
terhadap suatu mata pelajaran makin diperkuat maka ia akan memperoleh
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap dalam mata pelajaran
yang berguna untuk mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik.
2. Cara latihan yang digunakan
Cara latihan mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas
meliputi:
a. Mempelajari teks non sastra dengan cara membaca dan mencatat,
gagasan pendapat dan perasaan dalam bentuk paragraf eksposisi
(deduktif dan induktif). Kegiatan mencatat bahan mata pelajaran perlu
dilaksanakan dan dimiliki siswa karena sangat mambantu dalam
mengulangi dan mempelajari bahan mata pelajaran yang diperoleh
siswa di sekolah ataupun di luar sekolah. Kegiatan mencatat bahan
mata pelajaran ke dalam buku catatan dengan rapi teratur. Siswa
13
menyusun ringkasan bahan-bahan dipelajari dan membiasakan diri
mencatat ringkasan dengan rapi dan teratur.
b. Mempelajari gagasan, pikiran, dan perasaan, dengan cara
mendengarkan informasi dari siaran radio, televisi yang berkaitan
dengan mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa. Siswa mencatat
informasi yang diperoleh secara teratur dan menghafalkanya.
c. Menghafal, siswa perlu melatih diri secara rutin dan berulang-ulang
dalam mengasah daya ingatnya tentang bahan-bahan mata pelajaran
yang begitu banyak dan komplek yang telah diterima dan dipelajari
oleh siswa, sehingga siswa tidak mudah untuk melupakan bahan mata
pelajaran yang telah didapatnya baik dari sekolah ataupun dari luar
sekolah. Siswa dituntut untuk mampu melakukan kegiatan ini,
kemampuan menghafal sangat berperan dalam melakukan kegiatan
belajar karena sebagian dari isi bahan mata pelajaran menuntut siswa
untuk menghafal seperti pengertian-pengertian, pendapat-pendapat
para ahli. Kegiatan belajar yang dilakukan secara rutin, teratur, dan
sistematis akan membantu siswa dalam menghafal bahan-bahan mata
pelajaran dengan lancar.
d. Praktek menyusun karangan dan pantun membantu siswa semakin
trampil dalam mengungkapkan gagasan, pendapat, pikiran, dan
perasaan dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain.
Karangan yang baik berpangkal pada bahasa tulis yang mengandung
14
pengertian bahwa gagasan itu harus diatur secara tertib, disusun secara
rapi, diurutkan secara runtut dan disajikan secara jelas (Liang Gie,
1995).
e. Latihan berbicara, berpidato, berdiskusi, berdeklamasi dalam kegiatan
mempelajari bahan mata pelajaran merupakan proses yang dilakukan
siswa untuk membentuk ide- ide baru, konsep-konsep baru atau
pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan pengetahuan
sebelumnya. Siswa diharapkan dapat mengulang kembali bahan mata
pelajaran yang telah diperolehnya dimasa lalu yang ada kaitannya
dengan bahan mata pelajaran yang akan dipelajari dengan melakukan
latihan-latihan atau praktek secara rutin dan teratur sehingga siswa
memiliki ketrampilan dalam kehidupannya.
3. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa
Sikap belajar terhadap bahasa Indonesia adalah kecenderungan siswa
melakukan kegiatan belajar. Sikap terhadap tugas-tugas belajar, berlatih
mengerjakan soal-soal latihan, sikap menerima terhadap guru mata
pelajaran dan lain- lain. Belajar akan menjadi kegiatan menyenangkan
yang menghasilkan kepuasan jika siswa membina daya kemauan untuk
memusatkan pikiran dan waktunya guna menjalankan tugas belajarnya
dalam program pembelajaran, yaitu dengan penuh perhatian dalam
mengikuti pelajaran, berlatih mengerjakan soal-soal latihan, dan
15
mengingat pelajaran. Siswa yang menerima mata pelajaran akan
menggunakan banyak waktunya untuk melakukan kegiatan belajar secara
rutin dan teratur lebih memberikan hasil yang memuaskan. Bila siswa
memiliki sikap menolak terhadap mata pelajaran guru pembimbing
membantu siswa dalam menemukan jalan keluarnya atau memberikan
usulan yang dapat digunakan oleh siswa dalam mengatasi masalah dengan
program bimbingan supaya siswa mengembangkan sikap menerima
terhadap guru mata pelajaran dan kegiatan pendidikan di sekolah yaitu
dengan mengadakan konseling belajar supaya siswa berlatih memperbaiki
perilaku salah dalam latihan lalu, praktek lalu, penyelesaian masalah yang
lalu. Malalui perbaikan cara berlatih, berpraktek dan cara memecahkan
masalah dalam kegiatan belajar yang lalu, siswa bisa memulihkan kembali
keadaan perkembangan yang terhambat sebagai akibat dari kesulitan
belajar dapat dengan segera memecahkan masalah yang dikuasai untuk
menyelesaikan tugas-tugas belajar yang belum selesai.
Bimbingan belajar dengan tujuan membantu siswa mendapatkan
penyesuaian yang baik dalam keadaan belajar, sehingga siswa dapat
belajar dengan rutin dan teratur dalam mengunakan cara-cara belajar
dengan tuntutan sekolah (Ahmadi dan Supriyono, 1991: 105). Jadi
program bimbingan di sekolah adalah kegiatan bimbingan belajar yang
diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa yang ingin mengetahui
16
cara-cara belajar dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah secara tepat
dalam belajar.
Program bimbingan belajar siswa diberikan secara berkelompok dan
individual. Bimbingan penggunaaan cara-cara belajar seperti kebiasaan
menatap, latihan atau praktik, mempelajari ulang isi bahan pelajaran di
kelas. Bimbingan belajar diberikan secara kelompok apabila ada beberapa
siswa yang mengalami masalah belajar yang hampir sama.
Bimbingan individual diberikan secara perseorangan untuk
membahas cara-cara belajar yang diharapkan dan digunakan untuk
mempelajari mata pelajaran di sekolah. Bimbingan individual meliputi
pula konseling individual. Dalam melaksanakan konseling indivual
bertujuan untuk membahas dan memecahkan masalah-masalah secara
pribadi yang dialami siswa.
C. JURUSAN
Dalam Kurikulum SMA ditegaskan bahwa, ada tiga (3) jurusan di
SMA, diantaranya jurusan IPS dan IPA dan jurusan Bahasa. Masing-
masing jurusan memiliki program yang berfungsi menerapkan penguasaan
siswa dalam bakat, minat khusus yang dimiliki.
17
a. Jurusan IPS
Pada jurusan IPS, siswa untuk mempelajari bidang sosial. Siswa
yang mempunyai bakat, minat dan kemampuan yang lebih baik dalam
mata pelajaran ekonomi, sosiologi, sejarah ditempatkan di jurusan IPS.
b Jurusan IPA
Pada jurusan IPA, siswa dituntut untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar, yang mencakup bidang eksakta beberapa Mata
Pelajaran, seperti mata pelajaran fisika, kimia, biologi dan matematika.
yang memberi tekanan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar. Berdasarkan kurikulum IPA menanamkan
kesadaran terhadap keindahan sehingga siswa dapat meningkatkan
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai Warga Negara yang
menguasai teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan dan
melanjutkan pendidikan.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan dalam bab ini mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel
penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survey
penelitian deskriptif untuk memperoleh informasi yaitu tingkat kebiasaan
belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS dan
IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun 2007/2008
tentang status gejala pada saat penelitian yang dilakukan (Furchan, 1982).
Tujuan penelitian deskriptif antara lain mengumpulkan informasi secara
aktual secara rinci untuk melukiskan gejala yang ada atau memeriksa kondisi
dan praktek yang berlaku ( Jallaludin Rahmat, 1989).
B. Populasi dan Sampel penelitian
Menurut Donal Ari, dkk “ populasi adalah semua anggota bersama
sekelompok orang dengan kejadian atau obyek yang sudah dirumuskan
dengan jelas” (Furchan,1982:189). Populasi penelitian ini adalah semua siswa
kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun 2007/2008 jurusan
IPS yang berjumlah 67 orang dan jurusan IPA 17 orang. Penelitian ini
19
menggunakan sampel insidental dan anggota sampel sebanyak 84 orang
siswa.
C. Alat pengumpul data
1. Kuesioner Kebiasaan belajar siswa dalam Mata pelajaran Bahasa
Indonesia
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data siswa adalah
Kuesioner Kebiasaaan belajar siswa. Item-item Kuesioner kebiasan belajar
siswa ini di rinci dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Kuesioner Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas II Jurusan IPS dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
No Aspek No Item 1 Membaca 1-17 2 Menghafal 18-21 3 Mencatat 22-34 4 Membuat ringkasan 35-44 5 Latihan 45-50 6 Menyusun karangan 51-53 7 Mendengarkan 54-60 Jumlah 60
2. Skoring
Pertanyaan kuesioner disertai empat pilihan jawaban yaitu: Selalu = 4;
Banyak kali = 3; Kadang-kadang = 2; Tidak pernah = 1.
20
3. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur (Furchan, 1982:295). “ Reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa alat ukur cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data” ( Arikunto, 2002: 154).
4. Validitas
Validitas adalah tingkat suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur (Furchan, 1982:281). Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas konstruk, yaitu seberapa kuesioner ini
mencapai kerangka konsep alat ukur untuk mengukur sifat atau bangunan
dengan pengertian tertentu (Furchan, 1982:288).
Hasil uji coba dan penelitian menunjukkan koefisien reliabilitas dan
validitas kuesioner kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Koefisien Realibilitas dan Validitas hasil Uji coba Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Koefisien Uji coba Penelitian
Reliabilitas 0,95 0,95
Validitas 0,97 0,97
Reliabilitas dan Validitas Kuesioner disimpulkan dengan mengunakan
pedoman yang dikemukakan Garrett (1967: 176) sebagai berikut:
21
Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi suatu Alat Ukur Koefisien korelasi klasifikasi
± 0,70 - ± 1,00
± 0,40 - ± 0,70
± 0,20 - ± 0,40
0,00 - ± 0,20
Tinggi- sangat tinggi
Cukup
Rendah
Tidak ada atau sangat rendah
Jadi reliabilitas dan validitas Kuesioner kebiasaan belajar dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi dan
konsisten.
D. Pengumpulan data
1. Uji coba kuesioner tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia dilakukan pada siswa kelas II jurusan IPS dan IPA SMA PGRI
Jepara pada hari selasa tanggal 22 Mei 2007. Siswa yang diuji cobakan
berjumlah 96 orang. Hasil uji coba digunakan untuk memeriksa item-item
dan mengetahui reliabilitas dan validitas kuesioner.
22
2. Pengumpulan data penelitian
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada siswa kelas II jurusan IPS
dan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 2 juni 2007, dengan perincian sebagai berikut:
Kelas II jurusan IPS : 08.35 - 09 : 15 ( 40 menit)
Kelas II jurusan IPA : 07.00 – 07.30 (30 menit)
E. Teknik analisis data
1. Perhitungan reliabilitas kuesioner tingkat kebiasaan belajar dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan mengunakan metode belah dua (Split
Half Method) Spearman-Brown
Langkah I: Menghitung Koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item
genap dengan teknik Product-Moment dari Pearson, dengan rumus:
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr : Koefisien korelasi skor-skor belahan ganjil dan genap
N : Jumlah Subyek
X : Skor belahan ganjil
Y : Skor belahan genap
XY : Hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y
23
Langkah II: Menghitung koefisien reliabilitas skor dengan rumus
Spearman-Brown ( Guilford, 1965:457)
xy
xytt r
xrr
+=
1
2
keterangan:
ttr : Koefesien realibilitas alat ukur
xyr : Koefisien korelasi item-item ganjil-genap
2 Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus:
∞tr = ttr
keterangan :
ttr : Koefisien validitas
r : Koefisien reliabilitas
3. Perhitungan Mean dengan rumus (Furchan,1982:157) M= N
X∑
Keterangan :
X∑ = Jumlah total skor X
N = Jumlah siswa
Mean digunakan untuk menetapkan batas ketegori rendah dan tinggi.
Skor ≥ M termasuk kategori tinggi dan Skor < M termasuk kategori
rendah.
M = Mean
24
M= 84
11815
M= 140.6547619
M= 140
4. Perhitungan 2χ
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Chi-Kuadrat dengan
taraf signifikasi 5%. Perhitungan nilai 2χ (2 X 2) dengan rumus
(Hadi, 1996:328)
keterangan rumus Chi-Kuadrat:
N = jumlah siswa
a. = Jumlah pada kolom 1 baris 1
b.= Jumlah pada kolom 2 baris 2
c. = Jumlah pada kolom 1 baris 2
d.= Jumlah pada kolom 2 baris 2
))()()(()( 2
2
dbcadcbabcadN
++++−=χ
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian tentang tingkat kebiasaan
belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS
dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran
2007/2008 dan pembahasannya.
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para
siswa Kelas II jurusan IPS
Masalah penelitian adalah Bagaimana tingkat kebiasaan belajar
siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta? Kebiasaan belajar siswa mencakup
sikap siswa terhadap mata pelajaran dan cara latihan, sumber belajar.
Kebiasaan belajar siswa kelas II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
adalah aktivitas belajar dalam mempelajari bahan pelajaran di sekolah,
seperti kebiasaan menatap, latihan atau praktik, mempelajari ulang isi
bahan pelajaran dikelas.
Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk dalam kategori
tinggi dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk dalam
ketegori rendah. (Mean) adalah 140. Hasil analisis data disajikan
dalam tabel berikut ini.
26
Tabel 4.Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun 2007/2008.
Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah
Tinggi 33 (49,25%)
Rendah 34 (50,75%)
Total (N) 67 (100%)
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa
termasuk dalam kategori rendah lebih banyak daripada jumlah siswa
yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran
bahasa Indonesia.
2. Tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para
siswa Kelas II jurusan IPA
Masalah penelitian adalah Bagaimana tingkat kebiasaan belajar
siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPA
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ? Hasil analisis data dapat disajikan
dalam tabel berikut.
27
Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun 2007/2008
Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah
Tinggi 7 (41,17%)
Rendah 10 (59,72%)
Total (N) 17 (100%)
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa termasuk
dalam kategori rendah lebih banyak daripada jumlah siswa yang
termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran bahasa
Indonesia.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis Penelitian :
Ada perbedaan tingkat kebiasan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia antara para siswa jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi
Luhur Sedayu Yogyakarta.
Hipotesis Statistik :
Ada perbedaan jumlah siswa dalam tingkat kebiasaan belajar siswa
kelas II Jurusan IPS dan siswa kelas II IPA SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.
28
Hipotesis Nol:
Tidak ada perbedaan frekuensi antara tingkat kebiasaan belajar siswa
berdasarkan jurusan.
Perhitungan nilai Chi-Kuadrat dengan mengunakan data pada tabel
berikut.
Tabel 6. Perhitungan 2χ Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas II Jurusan IPS dan Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur SedayuYogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
Rendah Tinggi Jumlah
KelasII/IPS 34 33 67
KelasII/IPA 10 7 17
Jumlah 44 40 84
)733)(1034)(710)(3334()33.107.34(84 2
2
++++−
=χ
)40)(44)(17)(67()330238(84 2
2 −=χ
2004640)92(84 2
2 −=χ
2004640
8464842 ×=χ
))()()(()( 2
2
dbcadcbabcadN
++++−=χ
29
20046407109762 =χ
=2χ 0,35
Nilai 2χ emp = 0,35 dengan derajat kebebasan =1 dan taraf
signifikan 5 % lebih kecil dari 2χ tab = 3,84. Berarti, hipotesis nol
diterima. Jadi, tidak ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan
IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.
B. Pembahasaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah (1) jumlah siswa kelas II jurusan IPS yang
memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah lebih banyak daripada jumlah
siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata
pelajaran bahasa Indonesia. (2) jumlah siswa kelas II jurusan IPA yang
memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah lebih banyak daripada jumlah
siswa yang kategori tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia. (3) uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan jurusan IPA SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
30
Sebagian dari jumlah siswa memiliki tingkat kebiasaan belajar
rendah. Mereka ini perlu dibantu agar mereka melakukan kegiatan yang
dilakukan secara rutin, teratur dan terjadwal lama kelamaaan menjadi
suatu kebiasaan. Kebiasaaan belajar ditentukan oleh usaha sendiri dari
siswa dengan mempelajari bahan pelajaran secara rutin, teratur dan
terjadwal. Siswa yang mempunyai jadwal dan senang dengan mata
pelajaran bahasa Indonesia akan menerima dan terus mengembangkan
belajarnya dan mempertahankan kebiasaan belajar dengan rutin, teratur.
Guru pembimbing melatih siswa untuk pembentukan kebiasaan
belajar siswa, dengan menggunakan buku pelajaran metode belajar
antara lain metode SQ3R
Metode yang digunakan antara lain metode SQ3R yang dikemukakan
oleh Francis P. Robinson, 1961, dari Ohio State University. Latihan cara
mengunakan metode SQ3R ini akan dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah berikut ini:
a. Langkah orientasi ( Survey/S) yaitu tahap siswa mengamati secara
keseluruhan untuk memperoleh gambaran umum mengenai isi dari
setiap judul bahan sebelum dipelajari secara lebih mendalam.
b. Langkah bertanya (Question/Q) yaitu tahap dimana siswa
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis, dari bahan-
bahan yang dipelajari untuk mencari jawaban yang didasarkan pada
hasil orientasi.
31
c. Langkah membaca (Read/R) dimana siswa membaca secara
keseluruhan dan berurutan dengan mencari jawaban terhadap
pertanyaan yang sudah dirumuskan.Tujuan dari kegiatan membaca
supaya siswa bisa memahami secara rinci isi bacaan.
d. Langkah merumuskan (Recite/R) yaitu siswa mengunakan bahasa
sendiri untuk merumuskan pengetahuan dan pengertian yang sudah ia
peroleh dengan membaca, jika ada kesalahan, maka dengan mudah
dan cepat untuk diperbaiki.
e. Langkah merangkum (Review/R) yaitu tahap siswa merangkum atau
memadukan semua bahan yang sudah dirumuskan menjadi satu
keseluruhan. Dengan adanya kegiatan ini memperdalam pengetahuan
dan pengertian terutama tentang hubungan-hubungan isi bahan satu
sama lain, juga dengan pengetahuan dan pengertian yang sudah
dimiliki sebelumnya.
Siswa yang belum melakukan kegiatan belajarnya secara rutin,
teratur dan terjadwal perlu mendapatkan bimbingan belajar dan
informasi tentang cara-cara belajar yang dilakukan dan melakukan
kebiasaan belajar secara rutin, teratur dan terjadwal. Siswa yang sudah
mempunyai kebiasaan belajar secara rutin, teratur dan terjadwal lebih
bisa mengembangkan dan mempertahankan kebiasaan belajarnya dan
meningkatkan belajarnya secara tepat.
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Masalah penelitian adalah (1) Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS kelas II SMA
Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2)
Bagaimana tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia para siswa jurusan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) Apakah ada perbedaan tingkat
kebiasaan belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa
jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta
tahun ajaran 2007/2008? Populasi penelitian adalah semua siswa kelas II
SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun 2007/2008 jurusan IPS 67
rang dan jurusan IPA yang berjumlah 17 orang. Sampel penelitian 84
orang.
2. Hasil penelitian adalah sebagai berikut:
a. Jumlah siswa kelas II jurusan IPS yang tingkat kebiasaan belajar
rendah lebih banyak daripada jumlah siswa yang termasuk kategori
tinggi dalam kebiasaan belajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
b. Jumlah siswa kelas II jurusan IPA yang tingkat kebiasaan belajar
rendah lebih banyak daripada jumlah siswa yang kategori tinggi dalam
kebiasaan belajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
33
c. Tidak ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia antara para siswa kelas II jurusan IPS dan jurusan
IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dikemukaaan dua saran untuk
pengembangan program bimbingan belajar bagi siswa, yaitu:
1. Program bimbingan belajar dipusatkan pada pengembangan sikap positif
terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Siswa melatih cara-cara
mempelajari bahan mata pelajaran bahasa Indonesia secara rutin, teratur
dan terpusat pada penyusunan jadwal belajar bahasa Indonesia serta
latihan mengunakan latihan cara-cara mengunakan (metode SQ3R)
belajar untuk mempelajari bahan mata pelajaran bahasa Indonesia.
Siswa yang dilatih oleh guru pembimbing untuk latihan membuat
pertanyaan-pertanyaan secara tertulis, latihan menjawab pertanyaan dan
merumuskan bahan yang sudah dipahami dengan bahasa sendiri, dan
merangkum dari semua bahan yang dipelajari menjadi satu kesatuan dan
saling berhubungan. Jadi, apabila latihan ini diberikan secara berulang-
ulang oleh guru pembimbing kepada siswa, maka siswa semakin
terampil mengunakan metode belajar dalam mempelajari bahan mata
pelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian konseling terpusat pada
latihan akan membantu siswa memiliki sikap positif terhadap mata
34
pelajaran bahasa Indonesia dan membuat siswa mampu menggunakan
metode belajar secara tepat dalam mempelajari bahan mata pelajaran
bahasa Indonesia.
2. Program konseling belajar dilakukan untuk menolong siswa yang
memiliki sikap dan cara mempelajari bahan mata pelajaran bahasa
Indonesia. Program konseling dilakukan dalam bentuk kelompok
terpusat pada latihan. Guru pembimbing membagi siswa menjadi
beberapa kelompok masing-masing kelompok beranggotakan lima
orang siswa, dan setiap kelompok diberi tugas yang sederhana yang
berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus
diselesaikan. Tugas tersebut akan diselesaikan apabila masing-masing
siswa dalam tiap kelompok memiliki sikap yang positif terhadap mata
pelajaran bahasa Indonesia. Siswa juga diperkenalkan pada situasi di
mana suatu pekerjaan akan terasa mudah jika dilakukan secara
berkelompok. Setelah masing-masing kelompok siswa semua tugas
diberikan oleh guru pembimbing tersebut, maka guru pembimbing
menyimpulkan bahwa setiap siswa yang menyelesaikan tugas dengan
sikap yang positif terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan
membentuk sikap mempertahankan yang memberikan kepuasan dan
dilakukan secara berulang-ulang.
35
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, & Supriyono, Widodo .1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri, Djamarah, syiful.2002. Rahasia Sukses Belajar: Rineka Cipta.
Covey, Sean.2000. Tujuh kebiasaan remaja yang sangat efektif . Bandung: kaifa.
Depdikbud. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: PPTK
Dekdikbud. 1993. Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA
Yogyakarta: PPTK
Depdikbud, Dirjend. Pendidikan Dasar dan Menengah. (2001). Kurikulum sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama: Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas: 2001. Kurikulum Berbasis kompetensi. Jakarta: Rineka Cipta.
Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dan Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Garrett, Henry. 1967. Statistik In Psychology And Educatiaon. London Longmans
Geen and Co.
Guilford, JP and Benyamin Fruchter. 1965. Fundamental Statistics in Psychology
and Education. New York: Mc Graw Hill Book.
Jallaludin, Rahmat. (1989). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja
Karya.
36
Liang, Gie, The. 1995. Cara Belajar Yang Efesien. Yogyakarta: Liberty
Sutrisno Hadi 1996. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset
Slamento. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jakarta: Reineka
Cipta.
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV
Rajawali.
Tanlain, Wens 2006. Bimbingan Dan Konseling Belajar. Yogyakarta
Undang-Undang Rebuplik Indonesia no. 20 Tahun 2003. Tentang sistem
pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
37
Lampiran 1 Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Dalam
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari Anda
yang berkaitan dengan kebiasaan belajar dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Jawaban yang diberikan oleh anda tidak mempengaruhi nilai raport
Anda. Jawaban akan dio lah dan hasilnya digunakan untuk mengembangkan
kegiatan bimbingan belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan Anda
bersedia menjawab kuesioner ini sesuai dengan diri anda yang sekarang ini.
Identitas diri
Nama :................................
Kelas : :..............................
Jurusan : IPA/IPS
Umur : .............................tahun
Jenis kelamin : laki- laki/Perempuan
Petunjuk
1. Jawablah tiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda cek ( v )
pada kolom yang sesuai dengan keadaan diri anda !
2. Pilihan Jawaban:
Selalu : Senantiasa melakukan
Banyak Kali : Sering melakukan tetapi tidak terus menerus
Kadang-kadang: Melakukan namun sekali-kali
Tidak pernah : Tidak pernah melakukan
3. Telitilah terlebih dahulu sebelum dikumpulkan, pastikan setiap
pernyataan hanya satu jawaban dan jangan sampai ada nomor yang
tertinggal !
38
N
o
Pernyataan Selalu Banyak kali Kadang-kadang
Tidak pernah
1 Saya membaca berulang-ulang buku pelajaran Bahasa Indonesia milik saya.
2 Saya membaca kembali catatan yang saya ringkas beberapa hari yang lalu.
3 Saya membaca kembali catatan yang telah saya catat pada minggu yang lalu
4 Saya membuat catatan-catatan kecil pada bagian yang penting dari buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk memudahkan saya dalam membaca.
5 Saya membaca isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia secara rutin setiap hari.
6 Saya membaca catatan pelajaran Bahasa Indonesia dan menanyakan kepada guru bila menemukan kata yang sulit.
7 Saya membaca kembali dan menghafalkan isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia seminggu sebelum ulangan/ ujian
8 Saya membaca kembali dan menghafalkan isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia satu hari sebelum ulangan/ ujian
9 Saya membaca buku paket pelajaran Bahasa Indonesia dengan memperhatikan judul-judul, bab, topik-topik terlebih dahulu.
10 Saya senang membaca terlebih membuat catatan-catatan kecil pada bagian penting dari buku
39
pelajaran Bahasa Indonesia. 11 Saya senang membaca buku
pelajaran Bahasa Indonesia yang ditentukan oleh guru.
12 Saya membaca terlebih dahulu isi buku pelajaran Bahasa Indonesia yang akan disampaikan oleh guru keesokan harinya.
13 Saya membaca kamus Bahasa Indonesia untuk mencari arti kata-kata tertentu yang belum saya pahami.
14 Saya senang membaca puisi-puisi karya Sastra Indonesia bersama-sama teman di kelas.
15 Saya menghubungkan materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan membaca koran/majalah
16 Saya menghafal isi catatan pelajaran Bahasa Indonesia yang saya baca.
17 Saya senang membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia dengan menyusun pertanyaan isi bacaan.
18 Saya senang menghafal bahan pelajaran Bahasa Indonesia dalam menghadapi ujian.
19 Saya menghafalkan bahan pelajaran yang dijelaskan oleh guru di depan kelas.
20 Saya menghafal kata-kata yang belum pernah saya dengar sebelumnya.
21 Saya menghafal puisi-puisi yang saya baca dan berlatih mempraktikanya bersama teman.
22 Setelah saya membaca buku paket Bahasa Indonesia saya membuat catatan di buku khusus untuk catatan Bahasa Indonesia
40
23 Saya senang mencatat kata-kata penting yang telah saya pelajari dengan huruf kapital.
24 Saya mencacat dalam buku catatan setiap isi pelajaran Bahasa Indonesia yang penting dari buku paket yang telah saya baca.
25 Saya mencacat semua isi pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disampaikan oleh guru di depan kelas.
26 Saya mencacat dalam buku catatan setiap ada kata-kata yang sukar kemudian bertanya kepada guru.
27 Saya mencacat dalam buku catatan setiap ada kata-kata yang sukar kemudian bertanya kepada teman.
28 Saya mencacat istilah- istilah baru yang belum pernah saya dengar dari radio, televisi yang mempunyai hubungan dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia
29 Saya mencatat tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan mendiskusikannya dengan teman.
30 Saya mencatat satu bahan pelajaran pada satu buku catatan.
31 Saya mengunakan pensil agar kesalahan saat saya mencacat mudah dihapus sewaktu belajar.
31 Saya mencacat informasi yang berkaitan dengan bahan pelajaran Bahasa Indonesia pada pinggiran buku catatan.
33 Saya mencari bahan pelajaran Bahasa Indonesia di perpustakaan, jika catatan saya
41
kurang lengkap. 34 Saya mencacat apa yang saya
lihat pada saat mengunjungi tempat laboratarium Bahasa Indonesia.
35 Saya membuat ringkasan pada setiap pelajaran Bahasa Indonesia untuk mempermudah saya dalam mempelajari kembali materi yang telah dipelajari
36 Saya membuat ringkasan dari bahan-bahan pelajaran Bahasa Indonesia yang sudah saya baca.
37 Saya membiasakan diri mencatat ringkasan palajaran Bahasa Indonesia dengan rapi dan teratur.
38 Saya membuat ringkasan dari setiap isi pokok bahasan pelajaran Bahasa Indonesia yang telah saya baca pada buku paket.
39 Saya membuat ringkasan dari materi pelajaran Bahasa Indonesia kemudian menghafal dan mengingatnya.
40 Saya membuat ringkasan dengan rapi dan teratur di buku khusus untuk ringkasan dan membacanya secara berulang-ulang.
41 Saya membuat ringkasan dengan menggunakan kata-kata saya sendiri kemudian mengingatnya.
42 Saya membuat ringkasan dari isi suatu puisi agar mudah membaca dan menghafalkannya.
43 Saya membuat ringkasan dari hasil diskusi dan mengerjakan soal-soal bersama-sama dengan teman.
44 Saya menerangkan dan menunjukkan kebenaran dengan
42
demonstrasi pada pelajaran Bahasa Indonesia.
45 Saya mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia yang ada dibuku paket kemudian mencocokkannya dengan jawaban yang benar.
46 Hasil dari latihan mengerjakan soal yang saya kerjakan sendiri kemudian mendiskusikan dengan teman.
47 Hasil dari mengerjakan soal saya diskusikan dengan guru.
48 Saya mengunakan bahasa menurut Bahasa Indonesia bila berbicara dengan guru.
49 Saya mengunakan bahasa menurut Bahasa Indonesia bila berbicara dengan orang tua.
50 Saya membaca puisi bersama teman kemudian bertanya kepada teman tentang kekurangannya.
51 Saya menentukan tema terlebih dahulu sebelum menyusun karangan.
52 Saya menyusun karangan sesuai dengan aturan penulisannya kemudian membaca kembali karangan tersebut dan memahaminya.
53 Saya menyusun kerangka karangan sebelum menulis karangan dan memahami maksud serta isi yang akan diungkapkan dalam karangan tersebut.
54 Setelah saya mendengarkan penjelasan dari guru pelajaran Bahasa Indonesia saya membuat catatan dan mengingatnya.
55 Kata-kata atau materi yang saya
43
dengar dan saya catat kemudian saya baca dan menghafalkannya.
56 Saya mendengarkan penjelasan dari guru Bahasa Indonesia dengan penuh perhatian.
57 Saya mendengarkan dengan sungguh-sungguh saat guru membacakan puisi di kelas kemudian mempraktekkannya bersama dengan teman.
58 Saya mendengarkan cara pengucapan kata-kata tertentu yang baru saya dengar dan menghafalkanya.
59 Saya mendengarkan istilah-istilah baru yang belum pernah saya dengar dari radio, televisi yang mempunyai hubungan dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia
60 Saya mendengarkan penjelasan semua isi pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disampaikan oleh guru di depan kelas.
44
Lampiran 2 Tabel 7. Perhitungan Koefisien Realibilitas Uji Coba Kuesioner Tingkat Kebiasaan
Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SMA PGRI Jepara
No urut X Y X2 Y2 XY
1 48 50 2304 2500 2400 2 47 51 2209 2601 2397 3 69 62 4761 3844 4278 4 51 42 2601 1764 2142 5 68 60 4624 3600 4080 6 42 46 1764 2116 1932 7 96 98 9216 9604 9408 8 60 58 3600 3364 3480 9 61 61 3721 3721 3721
10 61 53 3721 2809 3233 11 76 73 5776 5329 5548 12 67 68 4489 4624 4556 13 92 90 8464 8100 8280 14 39 49 1521 2401 1911 15 66 61 4356 3721 4026 16 48 58 2304 3364 2784 17 52 52 2704 2704 2704 18 56 71 3136 5041 3976 19 71 60 5041 3600 4260 20 88 91 7744 8281 8008 21 63 60 3969 3600 3780 22 50 54 2500 2916 2700 23 54 56 2916 3136 3024 24 49 50 2401 2500 2450 25 62 60 3844 3600 3720 26 72 64 5184 4096 4608 27 46 47 2116 2209 2162 28 88 82 7744 6724 7216 29 96 86 9216 7396 8256 30 59 57 3481 3249 3363 31 40 43 1600 1849 1720 32 65 61 4225 3721 3965 33 52 61 2704 3721 3172 34 76 64 5776 4096 4864 35 69 79 4761 6241 5451 36 96 99 9216 9801 9504
45
37 74 72 5476 5184 5328 38 81 66 6561 4356 5346 39 57 61 3249 3721 3477 40 49 48 2401 2304 2352 41 43 45 1849 2025 1935 42 57 50 3249 2500 2850 43 97 100 9409 10000 9700 44 60 53 3600 2809 3180 45 82 94 6724 8836 7708 46 76 75 5776 5625 5700 47 51 46 2601 2116 2346 48 53 59 2809 3481 3127 49 57 57 3249 3249 3249 50 64 53 4096 2809 3392 51 55 55 3025 3025 3025 52 44 41 1936 1681 1804 53 65 64 4225 4096 4160 54 58 57 3364 3249 3306 55 72 65 5184 4225 4680 56 66 73 4356 5329 4818 57 75 72 5625 5184 5400 58 53 51 2809 2601 2703 59 41 43 1681 1849 1763 60 56 60 3136 3600 3360 61 84 85 7056 7225 7140 62 72 75 5184 5625 5400 63 78 77 6084 5929 6006 64 69 68 4761 4624 4692 65 70 78 4900 6084 5460 66 69 70 4761 4900 4830 67 60 65 3600 4225 3900 68 70 65 4900 4225 4550 69 82 73 6724 5329 5986 70 73 70 5329 4900 5110 71 86 87 7396 7569 7482 72 61 67 3721 4489 4087 73 77 78 5929 6084 6006 74 57 57 3249 3249 3249 75 78 82 6084 6724 6396 76 54 63 2916 3969 3402 77 84 86 7056 7396 7224 78 54 46 2916 2116 2484 79 76 80 5776 6400 6080 80 84 76 7056 5776 6384
46
81 77 75 5929 5625 5775 82 84 76 7056 5776 6384 83 51 53 2601 2809 2703 84 67 61 4489 3721 4087 85 73 74 5329 5476 5402 86 70 62 4900 3844 4340 87 58 60 3364 3600 3480 88 59 61 3481 3721 3599 89 54 54 2916 2916 2916 90 90 89 8100 7921 8010 91 57 52 3249 2704 2964 92 81 78 6561 6084 6318 93 54 67 2916 4489 3618 94 85 73 7225 5329 6205 95 70 70 4900 4900 4900 96 78 79 6084 6241 6162
total ? ? = 6327 ?Y = 6269 ? =2χ 436597 ?Y2 = 2427791 ? XY = 430519
47
Lampiran 3 Tabel 8 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SMA PGRI Jepara
No urut Skor Klasifikasi Tinggi-Rendah
1 98 R 2 98 R 3 131 T 4 93 R 5 128 R 6 88 R 7 194 T 8 118 R 9 122 R
10 114 R 11 149 T 12 135 T 13 182 T 14 88 R 15 127 R 16 106 R 17 104 R 18 127 R 19 131 T 20 179 T 21 123 R 22 104 R 23 110 R 24 99 R 25 122 R 26 136 T 27 93 R 28 170 T 29 182 T 30 116 R 31 83 R 32 126 R 33 113 R 34 140 T 35 148 T
48
36 195 T 37 146 T 38 147 T 39 118 R 40 97 R 41 88 R 42 107 R 43 197 T 44 113 R 45 176 T 46 151 T 47 97 R 48 112 R 49 114 R 50 117 R 51 110 R 52 85 R 53 129 R 54 115 R 55 137 T 56 139 T 57 147 T 58 104 R 59 84 R 60 116 R 61 169 T 62 147 T 63 155 T 64 137 T 65 148 T 66 139 T 67 125 R 68 135 T 69 155 T 70 143 T 71 173 T 72 128 R 73 155 T 74 114 R 75 160 T 76 117 R 77 170 T 78 100 R 79 156 T
49
80 160 T 81 152 T 82 160 T 83 104 R 84 128 R 85 147 T 86 132 T 87 118 R 88 120 R 89 108 R 90 179 T 91 109 R 92 159 T 93 121 R 94 158 T 95 140 T 96 157 T
Total 12596
M = Mean
M= 96
12596
M= 131,20
M= 131
50
Lampiran 4 Tabel 9. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kusioner
Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Para Siswa Jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta
No urut X Y X2 Y2 XY
1 87 84 7569 7056 7308 2 57 58 3249 3364 3306 3 72 63 5184 3969 4536 4 80 77 6400 5929 6160 5 81 79 6561 6241 6399 6 64 65 4096 4225 4160 7 63 66 3969 4356 4158 8 85 78 7225 6084 6630 9 61 66 3721 4356 4026
10 61 51 3721 2601 3111 11 91 91 8281 8281 8281 12 69 65 4761 4225 4485 13 63 73 3969 5329 4599 14 69 65 4761 4225 4485 15 71 64 5041 4096 4544 16 76 82 5776 6724 6232 17 66 55 4356 3025 3630 18 68 72 4624 5184 4896 19 79 75 6241 5625 5925 20 80 79 6400 6241 6320 21 88 83 7744 6889 7304 22 81 74 6561 5476 5994 23 71 75 5041 5625 5325 24 73 74 5329 5476 5402 25 81 90 6561 8100 7290 26 101 99 10201 9801 9999 27 80 83 6400 6889 6640 28 67 66 4489 4356 4422 29 67 75 4489 5625 5025 30 85 91 7225 8281 7735 31 60 57 3600 3249 3420 32 81 81 6561 6561 6561 33 89 94 7921 8836 8366 34 59 56 3481 3136 3304 35 71 71 5041 5041 5041
51
36 69 64 4761 4096 4416 37 63 70 3969 4900 4410 38 72 68 5184 4624 4896 39 82 88 6724 7744 7216 40 65 55 4225 3025 3575 41 81 71 6561 5041 5751 42 54 55 2916 3025 2970 43 66 63 4356 3969 4158 44 69 68 4761 4624 4692 45 61 59 3721 3481 3599 46 69 67 4761 4489 4623 47 68 56 4624 3136 3808 48 100 102 10000 10404 10200 49 74 73 5476 5329 5402 50 80 77 6400 5929 6160 51 70 69 4900 4761 4830 52 99 95 9801 9025 9405 53 98 98 9604 9604 9604 54 52 56 2704 3136 2912 55 70 71 4900 5041 4970 56 83 84 6889 7056 6972 57 65 65 4225 4225 4225 58 63 57 3969 3249 3591 59 67 73 4489 5329 4891 60 54 50 2916 2500 2700 61 69 62 4761 3844 4278 62 73 63 5329 3969 4599 63 58 57 3364 3249 3306 64 63 64 3969 4096 4032 65 58 57 3364 3249 3306 66 45 45 2025 2025 2025 67 93 88 8649 7744 8184 68 61 60 3721 3600 3660 69 56 64 3136 4096 3584 70 73 81 5329 6561 5913 71 50 50 2500 2500 2500 72 49 51 2401 2601 2499 73 65 66 4225 4356 4290 74 61 69 3721 4761 4209 75 59 64 3481 4096 3776 76 55 51 3025 2601 2805 77 80 80 6400 6400 6400 78 80 80 6400 6400 6400 79 58 64 3364 4096 3712
52
80 76 83 5776 6889 6308 81 57 62 3249 3844 3534 82 74 75 5476 5625 5550 83 54 53 2916 2809 2862 84 68 69 4624 4761 4692 ? ? = 5926 ?Y = 5889 ? ?2 = 430590 ?Y2 = 426391 ? ?Y = 427419
53
Lampiran 5 Tabel. 10 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta
No urut Skor Klasifikasi Tinggi-Rendah
1 171 T 2 115 R 3 135 R 4 157 T 5 160 T 6 129 R 7 129 R 8 163 T 9 127 R
10 112 R 11 182 T 12 134 R 13 136 R 14 134 R 15 135 R 16 158 T 17 121 R 18 140 T 19 154 T 20 159 T 21 171 T 22 155 T 23 146 T 24 147 T 25 171 T 26 200 T 27 163 T 28 133 R 29 142 T 30 176 T 31 117 R 32 162 T 33 183 T 34 115 R 35 142 T
54
36 133 R 37 133 R 38 140 T 39 170 T 40 120 R 41 152 T 42 109 R 43 129 R 44 137 R 45 120 R 46 136 R 47 124 R 48 202 T 49 147 T 50 157 T 51 139 R 52 194 T 53 196 T 54 108 R 55 141 T 56 167 T 57 130 R 58 120 R 59 140 T 60 104 R 61 131 R 62 136 R 63 115 R 64 127 R 65 115 R 66 90 R 67 181 T
55
Tabel. 11 Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Jurusan IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta
No urut Skor Klasifikasi Tinggi-Rendah 68 121 R 69 120 R 70 154 T 71 100 R 72 100 R 73 131 R 74 130 R 75 123 R 76 106 R 77 160 T 78 160 T 79 122 R 80 159 T 81 119 R 82 149 T 83 107 R 84 137 R 11815
M = Mean
M= 84
11815
M= 140.65
M= 140
56
Lampiran 6
a. Perhitungan reliabilitas uji coba kuesioner
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
{ }{ }22 626942779196)6327(43659796
)6269)(6327(43051996
−×−×
−×=xyr
xyr = )3930036141067936)(4003092941913312(
3966396341329824−−
−
xyr =17675751882383
1665861×
xyr =966.1824075
1665861
xyr = 0,91
gg
ggtt r
rr
+
×=
1
2
ttr91,0191,02
+×
=
ttr =91,182,1
ttr = 0,95
57
b. Perhitungan validitas kuesioner uji coba
ttrr =∞
∞r = 95,0
∞r = 0,97
c. Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
YYNXXN
YXXYNrxy
{ }{ }22 )588942639184)5926(43059084
)5889)(5926(42741984
−×−×
−×=xyr
xyr = [ )3468032135816844)(3511747636169560
3489821435903196−−
−
xyr =11365231052084
1004982×
xyr = 11957176641004982
xyr =758.1093488
1004982
xyr = 0,92
gg
ggtt r
rr
+
×=
1
2