perbankan syariah dan wakaf produktif
TRANSCRIPT
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 1/21
PERBANKAN SYARIAH DAN WAKAF PRODUKTIF: SEBUAH
PROPOSAL PRODUK SOSIONOMIK
Sugianto
IAIN Sumatera Utara, MedanBambang Kusnadi
PT Bank Muamalat Indonesia, Medan Jl. Ksatria Gg. Damai No. 1A Tanjung Rejo, Medan
e-mail: [email protected]
Abstrak
Waqf is one of religious aspect that has the economic dimension. Waqf is one instrument that
serve as the distributor of the wealth from the the have to the have not. Management of waqf
in fiqh is not limited to worship interests alone but can be used to improve the welfare of the
people. Product model of productive waqf is a model of banking products that synergize
syarriah Islamic institutions with Islamic banking institutions in order to increase the role of
the economic empowerment of the people. This model is quite implementative applied by the
Islamic banking and special needs of each institution and the region.
Kata kunci: wakaf, produktif, SPV, agent marketing
A. Pendahuluan
Salah satu problematika mendasar yang saat ini masih dihadapi oleh bangsa Indonesia
adalah problematika kemiskinan. Berdasarkan data statistik per September 2011, jumlah
penduduk miskin nasional berada dalam posisi 12,36 % atau sekitar 29,89 juta dari total
penduduk Indonesia. Namun, angka tersebut hanyalah berkurang 27,74% dibandingkan
tingkat kemiskinan pada tahun 1976. Dengan demikian, dalam kurun waktu hampir 3 dekade,
kebijakan ekonomi nasional beserta strateginya hanya memangkas tingkat kemiskinan sekitar
24 juta orang. Perkembangan jumlah penduduk miskin Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.
Jika dilihat sebaran kemiskinan di Indonesia, maka berdasarkan data statistik per 2011
bahwa sebaran kemiskinan di pedesaan menunjukkan dua kali lebih besar dibandingkan di
perkotaan, sekitar 15,59% dan 9,09%, atau 18.94 juta berbanding 10,95 juta orang. Sebaran
kemiskinan di Indonesia ini dapat dilihat pada table 1. Sementara angka pengangguran
sebelum krisis ekonomi, tahun 1996, tingkat pengangguran nasional sekitar 4,8%, dan enam
belas tahun kemudian tingkat pengangguran per Agustus 2011 telah meningkat kepada 6,56%
atau sebanyak 7,70 juta jiwa.1
1 BPS, Data Sosial Ekonomi, 2012.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 2/21
Gambar 1. Perkembangan jumlah penduduk miskin Indonesia tahun 1976 - 2011
Sumber : BPS (2011).
Kondisi ini sesungguhnya merupakan potret dari kemiskinan struktural. Artinya,
kemiskinan yang ada bukan disebabkan oleh lemahnya etos kerja, melainkan disebabkan oleh
ketidakadilan sistem. Kemiskinan model ini sangat membahayakan kelangsungan hidup
sebuah masyarakat, sehingga diperlukan adanya sebuah mekanisme yang mampu mengalirkan
kekayaan yang dimiliki oleh kelompok masyarakat mampu (the have) kepada kelompok
masyarakat yang tidak mampu (the have not ).
Ajaran Islam memiliki beberapa instrumen yang berfungsi sebagai distributor aliran
kekayaan dari tangan the have kepada the have not . Di samping zakat, sebagai rukun Islam
yang ketiga dan kewajiban bagi Muslim yang mampu, merupakan instrumen utama, wakaf
dan jenis infaq sunnat lainnya juga merupakan instrumen distribusi aliran kekayaan.
Perbedaan wakaf dengan instrumen lainnya, baik zakat maupun infaq lainnya adalah hartawakaf dalam bentuk materinya tidak boleh habis atau dihabiskan. Sedangkan secarra khusus
perbedaannya dengan zakat adalah penerima manfaat wakaf tidak ditentukan secara pasti
sebagaimana mustahiq zakat yang ditentukan kepada delapan asnaf.
Wakaf, menurut Yasir Nasution, memiliki dua dimensi, yaitu dimensi ibadah dan
dimensi muamalah. Dari pihak orang yang berwakaf (waqif ) tampak dimensi pengabdian (at-
tabarru’), sementara dari mekanisme dan manfaatnya bagi orang lain kelihatan dimensi sosial
ekonominya. Dimensi ibadahnya memperlihatkan status hukum yang bersifat baku,sedangkan dimensi muamalahnya menunjukkan felksibilitas dan dinamika. Hukumnya
5 4 .
2 0
4 3 .
2 0
3 5 .
0 0
3 0 .
0 0
2 7 .
2 0
2 5 .
9 0
2 2 .
5 0
3 4 .
5 0
4 9 .
5 0
4 8 .
0 0
3 8 . 7
0
3 7 . 9
0
3 8 . 3
9
3 7 .
3 4
3 6 .
1 5
3 5 .
1 0
3 9 . 0
5
3 7 .
1 7
3 4 .
9 7
3 2 .
5 3
3 1 .
0 2
2 9 .
8 9
4 0 .
1 0
2 8 .
6 0
2 1 .
6 0
1 7 .
4 0
1 5 .
1 0
1 3 .
7 0
1 1 .
3 0
1 7 .
7 0
2 4 .
2 0
2 3 .
4 0
1 9 .
1 4
1 8 .
4 1
1 8 .
1 9
1 7 .
4 2
1 6 .
6 6
1 5 .
9 7
1 7 .
7 5
1 6 .
5 8
1 5 .
4 2
1 4 .
1 5
1 3 .
3 3
1 2 .
3 6
1 9 7 6
1 9 8 0
1 9 8 4
1 9 8 7
1 9 9 0
1 9 9 3
1 9 9 6
1 9 9 7
1 9 9 8
1 9 9 9
2 0 0 0
2 0 0 1
2 0 0 2
2 0 0 3
2 0 0 4
2 0 0 5
2 0 0 6
2 0 0 7
2 0 0 8
2 0 0 9
2 0 1 0
2 0 1 1
Number of poor (million) Poverty rate (%)
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 3/21
sebagai ibadah tidak mengalami perubahan, tetapi mekanismenya sebagai muamalah dapat
berkembang sesuai dengan fungsi dan tujuannya.2
Tabel 1. Angka dan Tingkat Kemiskinan di Indonesia 1976-2010
Year
Percentage of People
below the poverty line
The Number of people below
poverty line (in million)
Urban Rural Urban+Rural Urban Rural Urban+Rural
1976 38,8 40,4 40,1 10,0 44,2 54,2
1978 30,8 33,2 33,3 8,3 38,9 47,2
1980 29,0 28,4 28,6 9,5 32,8 42,3
1981 28,1 26,5 26,9 9,3 31,3 40,6
1984 23,1 21,2 21,6 9,3 25,7 35,0
1987 20,1 16,1 17,4 9,7 20,3 30,0
1990 16,8 14,3 15,1 9,4 17,8 27,2
1993 13,4 13,8 13,7 8,7 17,2 25,9
1996 9,7 12,3 11,3 9,6 24,9 34,5
1998 21,9 25,7 16,7 17,6 31,9 49,5
1999 19,4 26,0 23,5 15,6 32,3 48,0
2000 14,6 22,4 19,1 12,1 25,2 37,3
2001 9,8 24,8 18,4 8,5 28,6 37,1
2002 14,5 21,1 18,2 13,3 25,1 38,4
2003 13,57 20,23 17,4 12,2 25,1 37,3
2004 12,6 19,5 16,7 11,5 24,6 36,1
2005 12,05 18,7 15,97 11,6 23,5 35,1
2006 13,4 20,8 17,8 12,9 26,2 39,052007 13,559 23,609 37,163 12,52 20,37 16,58
2008 12,768 22,194 34,963 11,65 18,93 15,42
2009 11,910 20,619 32,530 10,72 17,35 14,15
2010 11,097 19,925 31,023 9,87 16,56 13,33
2011 9,09 15,59 12,36 10,95 18,94 29,89
Sumber : BPS (2011). Tahun 2011 adalah data per September 2011.
2M. Yasir Nasution, “Rekonstruksi Fiqh Wakaf Berwawasan Ekonomi Syari’ah.” Dlm. Azhari AkmalTarigan dan Agustianto (peny.), Wakaf Produktif: Pemberdayaan Ekonomi Umat (Medan: IAIN Press, t.th.), h.73-74.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 4/21
Berdasarkan uraian di atas wakaf dapat menjadi sebuah solusi dalam pemberdayaan
ekonomi umat. Fungsi ekonomi wakaf tersebut dapat diintegrasikan dengan perbankan
syariah. Perbankan syariah di samping sebagai lembaga intermediary juga berfungsi sebagai
lembaga yang menyuburkan zakat dan pemberdayaan ekonomi umat.
Paper ini bertujuan untuk merekonstruksi wakaf sebagai produk sosionomik bagi
perbankan syariah. Paper ini didahului dengan literature review tentang wakaf, Tabung Haji
Malaysia: sebuah inspirasi dan model produk wakaf produktif.
B. Literature Review
1. Wakaf
Wakaf telah dikenal oleh umat Islam sejak Nabi Muhammad saw masih ada yaitu
sejak beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Tepatnya, wakaf disyariatkan pada tahun kedua
Hijrah.
Para Ulama berpendapat bahwa sejarah awal wakaf dimulai oleh Umar bin Khattab
terhadap tanahnya di Khaibar. Menurut keterangan Ibn Umar sebagaimana diriwayatkan oleh
Muslim, Umar bertanya kepada Rasulullah tentang bagaimana sebaiknya memperlakukan
tanahnya tersebut. Atas saran Rasul Umar mewakafkan tanah tersebut dan mensedekahkah
hasilnya kepada fakir miskin, kaum sahabat, hamba sahaya, sabilillah, ibnu sabil dan kepadapara tamu.
Perbuatan Umar ini kemudian diikuti oleh Abu Thalhah, sebagaimana diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim, yang mewakafkan kebun kesayangannya “ Bairoha”. Selanjutnya
disusul oleh para sahabat yang lain seperti Abu Bakar, Usman, Ali bin Abi Thalib, Anas bin
Malik, Abdullah bin Umar, Zubir bin Awwam dan Aisyah istri Rasulullah.
Wakaf (bahasa Arab) berasal dari kata “waqafa – yaqifu - waqfan” yang berarti
menahan, berhenti, diam di tempat atau tetap berdiri. Kata yang mempunyai arti sama adalah“habasa – yahbisu – habsan” .
Sedangkan dalam terminologi fiqh berarti:
د و ج و م ح ا ب م ف ر ص م ى عل ه ري غ ف ق و ل ن م هت ب ق ر ف ر ص ت ل ع ط ق ب ه ع ن ا! ع ب م ه ن%$#ا " ب &' ( ما ) *ب
ى -+,+ل ف ر ص ب . ا+/ 0 . ا ب ر ق / ري 1 ر , 2ب 33ج
(Menahan harta yang mungkin diambil manfaatnya serta substansi (‘ain) harta itu tetap
dengan jalan memutuskan hak penguasaan terhadap harta itu dari orang yang berwakaf;3Wahbah az-Zuhaili, al-Washaya wa al-Waqf fi al-Fiqh al-Islami (Damaskus: Dar al-Fikr, 1987), h.
154.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 5/21
ditujukan untuk penggunaan yang halal (mubah) atau memanfaatkan hasilnya untuk
tujuan kebaikan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah swt.)
Menurut UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf pasal 1 wakaf adalah:
Perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan / atau menyerahkan sebagian harta bendamiliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untukjangka waktu tertentu sesuai dengankepentingannya guna keperluan ibadah dan / atau kesejahteraan umum menurut syariah.
Defenisi-defenisi di atas menunjukkan bahwa wakaf adalah ibadah sosial, bukan
ibadah murni, yaitu ibadah yang memiliki dimensi sosial yang kuat. Dari sudut orang yang
berwakaf, ini merupakan ibadah (ungkapan kepatuhan dan penghambaan diri) kepada Allah
swt; tetapi dari proses pelaksanaan dan dari sudut penerima hasil wakaf, ini adalah bagian dari
ketentuan syari’at Islam untuk melakukan distribusi kekayaan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial secara menyeluruh.
Penjelasan di atas tampak tergambar dari berbagai ayat dan hadis Nabi Muhammad
saw sebagai dalil yang menjadi dasar disyari’atkan wakaf. Hal tersebut seperti dalam QS. Al-
Hajj (22): 77; Ali ‘Imran (3): 92; dan al-Baqarah (2): 261.
Surah al-Hajj (22): 77 menjelaskan:
4و
5ل
#/ 6&+ري
7 و ل
+8
3
(Perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan)
Dalam surah Ali ‘Imran (3): 92 disebutkan:
6 عل ه 0ب :89ا4 ن م و ق ما/# و4 ;ب و >ا ق #= ? *< /ن و ل ل ا ن / ن 3ل
(Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahui)
Sementara dalam surah al-Baqarah (2): 261 Allah SWT berfirman:
0 !@A-ن Bف ع C-0ا 2* 2Dم E Iناب E FGHFنب2 $ 2* FJKG0بت F و E H6Lب وM4م ق ن-# -N FJم
6عل
ع
E
3
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 6/21
(Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya
di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada
tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.)
Hadis yang diriwayatkan Muslim berikut adalah hadis yang mendasari wakaf, di
samping hadis Ibnu Umar yang diriwayatkan Muslim dan hadis Anas yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim yang telah disinggung sebelumnya:
Oل 4M0 PQ R-S TMن )ع Eل 6قا ه عل 0 ى نUVWXYل م %Zه Kل ع ط ق د] $ ن\ ب ما [ Z _ 2-اج 2`U _ 6لع M
ه ب
ع
#ن
- _ ه ل و ع
-aا
U ل
Mb6ل
cم
ر ه
d
(Dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya Nabi Muhammad saw. telah bersabda: “Apabila
anak Adam (Manusia) meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara:
Shadaqah Jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan dan anak sholeh yang mendoakan”.)
Menurut fiqih,4 wakaf dinyatakan sah apabila semua rukun dan syaratnya terpenuhi
secara lengkap. Rukun (unsur-unsur yang membentuk) wakaf terdiri atas: orang yang
berwakaf (waqif ), harta yang diwakafkan (al-mauquf ), penerima wakaf (al-mauquf ‘alaih),dan akad atau pernyataan berwakaf (‘aqd al-waqf aw shigat al-waqf ) dari orang yang
berwakaf. Keempat rukun ini, masing-masing memiliki syarat-syarat.
Orang yang berwakaf harus mempunyai kecakapan bertindak secara hukum Islam,
yaitu dewasa, sehat akalnya, tidak dibatasi hak penguasaannya atas hartanya (ghair mahjur
‘alaih), dan memiliki harta yang hendak diwakafkannya. Adapun benda yang diwakafkan
harus berwujud barang yang sah diperjualbelikan, dimilki sepenuhnya oleh waqif pada saat
wakaf dilaksanakan, bermanfaat, dan substansinya tetap (baqa`u ‘ainihi), dikatakan dengan
jelas jenis, jumlah dan batasnya. Pernyataan wakaf dari waqif harus tegas dan jelas tujuannya,
tidak dibatasi oleh waktu, dan tidak dipertautkan dengan suatu syarat (kepentingan).
Sedangkan penerima wakaf dapat berupa perorangan, kelompok orang dan badan atau
lembaga harus disebutkan secara jelas di dalam pernyataan wakaf.
Rukun dan persyaratan tersebut juga dijelaskan dalam PP No. 38 Tahun 1977 pasal 3-
6; KHI pasal 217-218 dan UU No. 41 Tahun 2004 pasal 6 – 23. Secara khusus juga diatur
secara administratif tentang keharusan pendaftaran wakaf kepada Pejabat Pembuat Akta Ikrar
4Di antaranya az-Zuhaili, al-Washaya wa al-Waqf.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 7/21
Wakaf (PP No. 38 Th 1977 pasal 5 dan 9; KHI pasal 218 (1); UU No. 41 Th 2004 pasal 17
dan 32).
Konsekuensi logis dari pernyataan wakaf, maka jelas bahwa kedudukan wakaf adalah
sebagai salah satu macam shodaqah. Karena itu, harta wakaf terlepas dari hak milik waqif,
dan tidak pula pindah menjadi milik orang atau badan yang menjadi tujuan wakaf. Pada
umumnya di dalam buku-buku fiqih ditegaskan bahwa kepemilikan harta wakaf beralih dari
waqif kepada Allah swt dan tidak boleh dijual, tidak boleh diberikan/ dihibahkan dan tidak
boleh diwariskan. Orang yang mengelola wakaf disebut nazhir atau mutawalli.
2. Fungsi dan Pengelolaan Wakaf
Dilihat dari fungsi wakaf sebagai salah satu instrumen distribusi kekayaan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan sosial secara menyeluruh, maka dimensi muamalahnya
memerlukan perhatian yang lebih khusus. Sejarah umat Islam telah membuktikan besarnya
peranan wakaf dalam rangka menciptakan keadilan sosial ekonomi. Informasi yang didapat
dari catatan wakaf di Istanbul, Jerussalem, Kairo dan kota-kota lainnya menunjukkan bahwa
tanah-tanah wakaf meliputi sebahagian besar dari keseluruhan wilayah yang dipergunakan
masyarakat.5 Di Turki, sekitar sepertiga dari tanah yang dimanfaatkan adalah harta wakaf.
Selain dalam bentuk tanah, di dunia Islam, wakaf juga terdiri atas rumah sakit, sekolah,mesjid, kuda dan kebutuhan publik lainnya, seperti wisma, kamar mandi, sumber air minum,
jembatan dan taman kota.6 Hasil wakaf juga dipergunakan untuk membiayai pengelolaan
pendidikan, para guru, para pelajar, dokter, perawat dan pasien.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf juga mengatur tentang
pengelolaan wakaf tersebut. Dalam Pasal 4 dijelaskan bahwa Wakaf bertujuan memanfaatkan
harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Sedangkan Pasal 5 menjelaskan bahwa wakaf
berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentinganibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Dalam pengelolaannya agar manfaat
ekonominya tercapai, maka nazhir sebagai pengelola wakaf harus mengelola wakaf secara
produktif (Pasal 43).
5Monzer Kahf, Waqf and Its Sociological Aspects, Waqf Website, 1993, h.19.6Yedyyildiz, Place of the Waqf, h. 2-6
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 8/21
C. Tabung Haji Malaysia: Sebuah Inspirasi
Paper ini terinspirasi dari perkembangan bisnis Tabung Haji Malaysia (TH), terutama
usaha perkebunan yang dijalankan oleh anak perusahaannya di Indonesia, walaupun pendirian
TH tidak bersumber dari wakaf. Tabung Haji Malaysia didirikan pada bulan Agustus tahun
1962 dan beroperasi pada 30 Septembar tahun 1963. Konsep lembaga ini adalah
menghindarkan umat Islam yang akan beribadah haji terhindar dari riba.7
Pada dasarnya, TH memiliki dua strategi utama. Pertama, bertujuan untuk
memperbaiki masalah sosial-ekonomi kaum muslim. Sementara, kedua, pada saat yang sama
memungkinkan mereka untuk berinvestasi dan berpartisipasi secara efektif dalam
pembangunan ekonomi nasional. TH adalah lembaga keuangan syariah sejenis perbankan
yang diawali dengan 1.281 nasabah di 1963 dan deposit sebesar US $ 15.400 melalui tiga
kantor cabang, TH kini telah tumbuh menjadi entitas perusahaan besar.8
Perkembangan TH dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat,
TH telah membukukan laba yang cukup besar selama kurun waktu 1990-1994. Laba yang
dihasilkan pada tahun 1994 RM 214,8 Juta, dibandingkan dengan profit yang dihasilkan pada
tahun 1993 RM 170,3 Juta setelah dikurangi dengan zakat. Tren ini menunjukkan bahwa
tabung haji telah menjaga peningkatan profit dengan rata-rata peningkatannya sebesar 43%
per tahun. Pada tahun 1994 ini TH telah menambah investasinya pada perusahaan makananhalal sebesar 300 Juta.
Keuntungan yang diperoleh pada tahun 1995 meningkat tajam yang berhasil
menghimpun dana mencapai RM 3.113 juta, sedangkan pada tahun 1996 meningkat 37%
menjadi RM 4,272 juta. Selain itu tabung haji terlibat pula dalam pembangunan Kuala
Lumpur Internasional Airport (KLIA), pembangunan pembangkit listrik Bakun Dam di
Sarawak, dan investasi-ivestasi lain dengan berbagai perusahaan Eropa. TH mampu
menguasai saham beberapa perusahaan yang sangat menguntungkan. Di antaranya petronas,pabrik pengelolaan kelapa sawit, KLIA, sirkuit serpang dan banyak sektor lainnya. Praktis,
dana abadi umat Islam di Malaysia membawa kemaslahatan yan maksimal melalui
transformasi kegiatan menjadi salah atau tulang punggung ekonomi Malaysia.
7Mohd Shuhaimi Bin Haji Ishak, “Tabung Haji as an Islamic Financial Institution for Sustainable
Economic Development” 2011 2nd International Conference on Humanities, Historical and Social Sciences IPEDR vol.17 (2011) © (2011) IACSIT Press, Singapore, h. 236-7. Lihat juga
http://www.tabunghaji.gov.my/web/guest/profil-korporat 8 Shuhaimi, Tabung Haji, h. 237.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 9/21
Gambar 2. Alokasi investasi Tabung Haji Malaysia per Desember 2011
Sumber: http://www.tabunghaji.gov.my
TH Plantation Bhd. yang merupakan anak perusahaan TH di sektor perkebunan hingga
Desember 2011 telah membukukan laba bersih sebesar RM 149,765 juta.9 Saat ini investasi
TH sangat beragam. Terbesar adalah pada sektor perdagangan dan jasa sebesar 38,2%. Sektor
bidang perkebunan adalah sektor investasi TH terbesar kedua, yaitu 17,7%. Total area
perkebunan TH di Indonesia saat ini adalah 82,148 ha yang tersebar di Riau dan
Kalimantan.10 Perkembangan perusahaan milik TH di Indonesia dapat dilihat pada gambar 3.
Keberhasilan TH, terutama dalam bidang perkebunan di Indonesia mendorong
perlunya sebuah inovasi produk perbankan syariah dengan memanfaatkan dana-dana non
komersil, seperti wakaf untuk menjadi produktif dan bermanfaat bagi pemberdayaan ekonomi
umat maupun untuk kegiatan dakwah dan keagamaan.
9TH Plantation, Annual Report 2011.
10 http://www.tabunghaji.gov.my.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 10/21
Gambar 3. Perusahaan Tab
D.
Model Produk Wakaf
1. Sinergi Lembaga
Implementasi waka
umat Islam. Lembaga kea
Indonesia (BWI), organisa
syariah, individu yang ber
perbankan syariah adalah s
MUI atau organisas
badan wakaf. Hal ini dise
kapasitas terutama dalam k
ung Haji Malaysia di Indonesia
Produktif
eagamaan dan Perbankan Syariah
f produktif merupakan program sinergitas
gamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia
si-organisasi keagamaan, organisasi profesi
einginan untuk berwakaf serta lembaga ke
takeholder dalam program wakaf produktif.
i keagamaan adalah lembaga yang dipercay
abkan individu-individu lembaga ini mem
acamata keagamaan untuk mendirikan bada
ntar berbagai potensi
(MUI), Badan Wakaf
dan penggiat ekonomi
angan syariah seperti
umat sebagai pendiri
unyai kapabilitas dan
wakaf ini. Sementara
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 11/21
perbankan syariah adalah l
partner dalam pendirian ba
2.
Jenis Investasi W
Badan wakaf at
menginvestasikan harta w
Kajian dan studi atas pote
mengeliminir risiko dari se
boleh habis atau hilang.
Sumatera, misalny
sedangkan daerah lain s
penyewaan gedung perk
perbankan syariah adalah
investasi.
3. Tahapan Wakaf P
a. Tahap Pertam
Tahap pertama ini
Wakaf ini dimaksudkan se
dari lermbaga tersebut. Pe
No. 41 Tahun 2004.
Gambar 4. Tahap p
Berdasarkan Pasal
organisasi atau badan huku
1) Perseorangan m
a)
warga negar
b) beragama Is
embaga keuangan yang berdasarkan prinsip
dan wakaf tersebut.
kaf Produktif
u nazhir yang didirikan sebagai pen
akaf sesuai dengan potensi ekonomi di d
nsi tersebut sangat diperlukan terutama unt
tiap jeenis investasi tersebut. Hal ini dikaren
a sangat menarik untuk investasi dala
perti di kota-kota besar investasi di bid
ntoran atau pusat perdagangan. Sedangk
terkait pengembangan portofolio pembiaya
roduktif
: Pendirian Badan Wakaf
adalah pendirian Badan Wakaf oleh lemba
bagai nazhir bagi pengelolaan harta wakaf
ndirian dan pengelolaan badan wakaf harus
rtama, pendirian Badan Wakaf
9 UU No. 41 Tahun 2004 nazhir waka
m. Persyaratan Nazir:
enurut Pasal 10 (1) adalah:
a Indonesia;
lam;
syariah dapat menjadi
gelola wakaf dapat
aerah masing-masing.
k mengantisipasi dan
kan harta wakaf tidak
bidang perkebunan
ang infastruktur atau
an kaitannya dengan
n sesuai dengan jenis
ga keagamaan. Badan
ebagai badan otonom
mengacu kepada UU
dapat perseorangan,
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 12/21
c) dewasa;
d)
amanah;
e) mampu secara jasmani dan rohani; dan
f)
tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.
2) Nazir organisasi menurut Pasal 10 (2)
a) Pengurus organisasi yang bersangkutan memenuhi persyaratan nazhir
perseorangan; dan
b) organisasi yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan,
dan/atau keagamaan Islam.
3) Nazir badan hukum menurut Pasal 10 (3)
a)
Pengurus badan hukum yang bersangkutan memenuhi persyaratan nazhir
perseorangan;
b) Badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku; dan
c) Badan hukum yang bersangkutan bergerak di bidang sosial, pendidikan,
kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam.
Dalam tugasnya sebagai pengelola harta wakaf, nazir harus memperhatikan pasal 42
dan 43 UU ini.1)
Pasal 42: Nazir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf
sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya.
2) Pasal 43:
(1) Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf oleh Nazhir
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dilaksanakan sesuai dengan prinsip
syariah.
(2)
Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan secara produktif.
(3) Dalam hal pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang
dimaksud pada ayat (1) diperlukan penjamin, maka digunakan lembaga
penjamin syariah.
b. Tahap Kedua: Pembentukan SPV
Pada tahap kedua ini Badan Wakaf membentuk atau mendirikan sebuah perusahaan
Special Purpose Company (SPV) yang akan mengelola secara khusus dan professional bidang
usaha dari harta wakaf seperti perkebunan. Karena Badan Wakaf belum memiliki modal atau
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 13/21
equity untuk menjalankan
Pengusaha Muslim yang
temporer atau waqaf muaq
equity dalam membangun
Pendirian SPV i
kekekalannya dan produkti
yang didirikan hendaknya
kepemilikan keseluruhan s
Badan Wakaf sebagai nazi
Dalam tahap ini ji
harta yang diwakafkan b
diperjanjikan dalam akad
maka harta wakaf tersebu
muaqqat digantikan oleh
yang tidak dapat diambil k
Gambar 5. Tahap k
c. Tahap Ketiga:
Special Purpose
menggunakan dana pinja
proyek usaha sesuai denga
perusahaan tersebut, maka badan Wakaf be
ersedia mengalokasikan surplus dananya d
at. Dana pinjaman atau wakaf muaqqat ters
PV tersebut.
i menjadi penting karena harta wakaf
f sehingga hasilnya dapaat dimanfaatkan ses
berbadan hukum perseroan (PT). Hal ini
ham SPV ini adalah wakaf umat Islam yan
.
a pemilik dana memilih untuk berwakaf s
ersifat tidak kekal, tetapi sesuai dengan
akaf. Ketika waktu berakhir sesuai yang dip
kembali kepada pewakaf. Posisi equity ya
akaf mu’abbad dari umat Islam. Wakaf m
mbali harta wakaf tersebut.
dua, pembentukan SPV
Pembiayaan Proyek
Company (SPV) yang didirikan pada t
an atau wakaf mu’aqqat. SPV ini didiri
maksud wakaf. Tentu saja modal yang dip
upaya mencari Tokoh
lam bentuk pinjaman
ebut dijadikan sebagai
harus tetap terjaga
uai tujuan wakaf. SPV
dimaksudkan bahwa
dipercayakan kepada
cara muaqqat artinya
waktu tertentu yang
rjanjikan dalam akad,
ng berasal dari wakaf
’abbad adalah wakaf
ahap kedua di atas
an sebagai pengelola
rlukan sebagai modal
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 14/21
investasi dan modal usaha
Bank Syariah menjadi jaw
dibutuhkan dalam proposal
usaha yang diinisiasi se
pembiayaan termasuk beba
30% dari SPV yang merup
Akad yang tepat ya
dianggap tepat karena di
perkantoran atau lainnya.
harta yang diwakafkan u
Jangka waktu pembiayaan
secara keseluruhan asset te
Gambar 6. Tahap k
d. Tahap Keemp
Setelah SPV diben
asset wakaf yang dibiayai
tidak cukup apabila hanya dari dana awal ter
ban untuk masalah ini. Pada tahap ini peran
wakaf produktif ini. Bank Syariah dapat m
erti perkebunan kepada SPV sampai de
n keuangan sampai menghasilkan. Jadi, 70
kan dana pinjaman atau wakaf mu’aqqad.
ng digunakan Bank Syariah adalah murabah
unakan untuk pembelian asset; apakah a
epemilikan asset merupakan inti dari waka
tuk diambil manfaatnya dari pengelolaan
ini dapat dilakukan hingga 5 tahun. Sehingg
sebut telah menjadi harta wakaf.
tiga, pembiayaan proyek
t: Sosialisasi dan Kontrak Agent
tuk tahap selanjutnya adalah menghimpun
ari dana pinjaman atau wakaf mu’aqqat dan
sebut. Oleh karena itu,
pertama Bank Syariah
ndukung pembiayaan
gan 70% kebutuhan
berasal dari bank dan
h financing. Akad ini
sset perkebunan atau
, karena asset menjadi
harta wakaf tersebut.
di akhir tahun kelima
dana wakaf sehingga
pembiayaan dari bank
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 15/21
syariah dapat sepenuhnya menjadi asset wakaf. Untuk penghimpunan dana tersebut secara
efektif dan efisien adalah menggunakan tenaga pemasaran secara profesional.
Berdasarkan uraian di atas Badan wakaf bersama dengan Bank Syariah menyiapkan
Agent Marketing yang akan melakukan fundrising wakaf kepada public. Agent Marketing
adalah perusahaan afiliasi Badan Wakaf. Tugas utama Agent Marketing adalah menyiapkan
konsep marketing dan staff marketing serta memasarkan sertifikat wakaf produktif. Sertifikat
wakaf produktif ini diterbitkan oleh Badan Wakaf dalam bentuk retail atau pecahan-pecahan
kecil dengan nominal tertentu sesuai dengan nilai underlying-nya, yaitu asset wakaf seperti
perkebunan.
Dalam membangun wakaf, Bank Syariah, dapat menyediakan model pembiayaan
kepada calon wakif. Wakaf yang dipasarkan staf marketing adalah dalam bentuk retail dengan
nilai tertentu. Namun demikian untuk memenuhi hasrat umat Islam yang ingin berwakaf
namun tidak memiliki dana tunai, maka peran Bank Syariah kedua adalah memberikan
fasilitas pembiayaan wakaf retail, sehingga dapat membeli asset wakaf dengan cara angsuran.
Akad yang dapat digunakan oleh Bank Syariah adalah akad murabahah secara cicilan ,
yaitu akad pembelian asset wakaf. Ketika masih dalam cicilan asset wakaf tersebut masih
dalam kategori calon asset wakaf, karena calon asset wakaf tersebut dijadikan underlying
pembiayaan. Bank dalam memberikan pembiayaan dapat didasarkan kepada penilaiankemampuan penghasilan, misalkan cicilan hanya s/d 10 % dari penghasilan calon pewakaf.
Jangka waktu pembiayaan bisa sampai dengan 5 tahun.
Sejauh ini, peranan Bank Syariah adalah pertama, membiayai proyek SPV dan kedua
membiayai calon pewakaf yang ingin membeli asset wakaf secara cicil. Di samping peranan
financial di atas, Bank Syariah diharapkan juga berperan dalam membangun dan memonitor
Agent Marketing yang terafiliasi kepada Badan Wakaf.
Pada tahap ini penting untuk disadari bahwa peranan perusahaan Agent Marketing sangat sentral dan penting. Oleh karena itu perusahaan ini dituntut benar-benar profesionaal
dengan staf marketing yang handal dan ulet. Karena pekerjaan dan profesinya tersebut staf
marketing akan memperoleh ujrah.
Teknis pemberian ujrah bagi Agent Marketing dapat dilakukan dengan dua alternatif.
Pertama, memperoleh ujrah dari bagian nazir wakaf yaitu Badan Wakaf yang menurut Pasal
12 UU RI No. 41 Th. 2004 bahwa nazir dapat menerima imbalan dari hasil bersih atas
pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang besarnya tidak melebihi 10%.
Kedua, berdasarkan persetujuan MUI atau Dewan Syariah dicantumkan besarnya ujrah dari
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 16/21
setiap sertifikat wakaf d
dibebankan kepada calon p
Gambar 7. Sosialis
e. Tahap Kelima:
Tahap kelima adal
wakaf. Pada tahap ini pro
misalkan dana wakaf yang
(seribu hektar) dengan tota
Apabila wakaf retail bernil
per tahun dapat dihimpun s
Hasil dana wakaf
pinjaman atau wakaf mu’
diberikan kepada staf mar
pengetahuan tentang waka
calon pewakaf. Gambaran
n merupakan biaya terpisah dari nilai
ewakaf. Gambaran tahap keempat ini dapat
si wakaf produktif dan kontrak agen.
Penghimpunan Wakaf
h tahap penting bagi Agent Marketing, ya
esionalitas dan keuletan staf marketing diu
dibutuhkan untuk suatu proyek perkebunan
l nilai investasi sebesar Rp. 50 Milyar dalam
ai Rp. 7.500.000,- per sertifikat, maka peng
ebanyak 2.000 unit sertifikat selama empat t
publik terkumpul ( pooling account ) digu
aqqat dan melunasi kewajiban kepada Ba
eting tidak hanya tentang keterampilan me
, sehingga dalam menghimpun dana tidak te
ahap kelima ini dapat dilihat pada gambar 7.
akaf itu sendiri dan
ilihat pada gambar 6.
itu menghimpun dana
ji. Sebagai gambaran,
dengan luas 1.000 ha
jangka waktu 5 tahun.
himpunan dana wakaf
hun.
akan untuk melunasi
nk. Pembekalan yang
masarkan produk juga
rjadi kesalah-pahaman
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 17/21
Gambar 7. Penghi
f.
Tahap Keena
Sesuai dengan jenis
produktifitasnya tidak sam
dari setahun hingga lima tasaat asset wakaf sudah ber
membayar hutang bank sa
proyek masih menguntu
membiayai kegiatan atau p
Menjadi penting se
wakaf yang secara trans
sertifikat wakaf produktifberkaitan dengan tujuan d
bagian dari rukun wakaf
spesifik dapat diuraikan se
Gambaran tahap ke
punan dana wakaf.
: Pelunasan Kewajiban
proyek yang dipilih Badan Wakaf dan dijal
a. Ada proyek selama satu tahun sudah m
hun seperti perkebunan kelapa sawit baru biperasi komersial, maka laba bersihnya digu
pai dengan lunas. Jika hutang kepada bank
gkan maka dapat digunakan pada yang
ogram Lembaga Keislaman sesuai dengan p
elum memulai proyek untuk menentukan m
aran dijelaskan kepada calon pewakaf d
ersebut. Sehingga tidak ada penafsiran lainan manfaat wakat. Penyebutan dan penjela
tersebut. Pemberdayaan ekonomi umat d
agai manfaat wakaf.
nam ini dapat dilihat pada gambar 8.
ankan oleh SPV masa
nghasilkan atau lebih
a menghasilkan. Padanakan untuk, pertama,
telah lunas atau hasil
kedua, yaitu untuk
runtukan wakaf.
anfaat dari peruntukan
an dinyatakan dalam
dari para calon wakafan manfaat wakaf ini
ngan program secara
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 18/21
Gambar 8. Pelunasan Kew
Uraian dari tahap p
Gambar 9. Proses pendiria
jiban
rtama hingga tahap keenam dapat dirangku
proyek Badan wakaf Produktif.
dalam gambar 9
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 19/21
Uraian peranan masing-masing dari setiap komponen dalam program wakaf produktif
ini dapat dilihat pada table 2.
Tabel 2. Peranan masing-masing komponen dalam wakaf produktif
MUI/LEM-BAGAISLAM
AGHNIYA(sponsor awalpendirianwakaf)
BADANWAKAF
SPECIALPURPOSECOMPANY
AGENMARKETING(PerusahaanAfiliasi BadanWakaf)
BANKSYARIAH
WAKIF(Masyarakat)
MasalahUmmat
Memilikikemampuanfinansial yangbaik
Sosialisasi,memasarkanwakaf
Menjalankan usahasecaraprofesional
MenyiapkanKonsep, StaffMarketing yangmenjual wakaf
Mendukungprogram2pendirianBadan Wakafdan programfund rising
Menyerahkanharta dankemampuanfinancialnyasebagaiwakaf(bisasecara sekaligustunai ataucicilan)
Pengurusdan ProgramKerja yangkredible
Peduli denganmasalah ummatdan bersediamenjadisponsor untukmembangunequity SPV
Membangundanmengadvokasipemerintah
Membangunsumberkeuanganyang sustain
Memasarkansertifikat wakafproduktifdengan target
jumlah danwaktu
Menyaipkansistimadministrasidan poolingaccount wakaf
Mengontrolpemanfaatandanpelaksanaanwakaf
MencariSponsorprogramWakaf
Menjadipenjaminhutang dengankemampuankeuangan danhartanya
MendirikanSPV, menjadipengawas danmerekruitprofesionalyangmenjalankanperusahaansehari-hari
Melaporkandanmenyerahkan hasilusaha 100%
Mendapatkanujrofpenghimpunan
MembiayaiProject
MendirikanBadanWakaf
Menyerahkanharta sebagaiwakaf temporer
Memilihproject
Mengembangkan usaha
Menyiapkanmarketingcampaign danmengontrolpencapaianTarget
Menyiapkankonseppembiayaanretail bagiCalon Wakifyang membeli
asset wakafsecara cicilan
Produk sosionomik yang ditawarkan dalam paper ini tentu saja memerlukan kemauan
dan tekad bagi masing-masing komponen dengan mengedepankan sikap egaliter dan
mengutamakan pemberdayaan umat. Bagi perbankan syariah produk ini adalah kesempatan
untuk mengambil peran secara simultan bersama MUOI dan lembaga keislaman lainnya untuk
memberdayaakan ekonomi umat.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 20/21
E. Penutup
Sebuah inovasi dan produk baru perbankan syariah adalah terobosan melebihi ruang
dan waktu. Apalagi produk tersebut berciri sosial. Berdasarkan uraian dan gambaran proposal
produk wakaf produktif di atas menunjukkan bahwa produk tersebut sangat bernilai ekonomis
di samping mengembangkan nilai-nilai wakaf, yaitu berbagi dan meratakan distribusi
pendapatan.
Perbankan syariah dapat memanfaatkan proposal yang diajukan ini disesuaikan
dengan kondisi dan kekhasan lembaga dan daerah masing-masing.
7/23/2019 Perbankan Syariah Dan Wakaf Produktif
http://slidepdf.com/reader/full/perbankan-syariah-dan-wakaf-produktif 21/21
Referensi
BPS. Data Sosial Ekonomi, 2012.
Haji Ishak, Mohd Shuhaimi Bin. “Tabung Haji as an Islamic Financial Institution forSustainable Economic Development” 2011 2nd International Conference on
Humanities, Historical and Social Sciences IPEDR vol.17 (2011) © (2011) IACSITPress, Singapore.
Kahf, Monzer. Waqf and Its Sociological Aspects. Waqf Website, 1993.
Nasution, M. Yasir. “Rekonstruksi Fiqh Wakaf Berwawasan Ekonomi Syari’ah.” Dlm. AzhariAkmal Tarigan dan Agustianto (peny.). Wakaf Produktif: Pemberdayaan Ekonomi
Umat. Medan: IAIN Press, t.th.
Tarigan, Azhari Akmal dan Agustianto (peny.). Wakaf Produktif: Pemberdayaan Ekonomi
Umat. Medan: IAIN Press, t.th.
TH Plantation, Annual Report 2011.
Yedyyildiz, Bahaeddin. “Place of the Waqf in Turkish Cultural System." Artikel dalam Waqf
Webside.
az-Zuhaili, Wahbah. al-Washaya wa al-Waqf fi al-Fiqh al-Islami. Damaskus: Dar al-Fikr,1987.
http://www.tabunghaji.gov.my.