perbankan dan supply uang

8
Analisis Mengenai Perbankan dan Supply Uang Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Teori Ekonomi Makro” Yang Diampu oleh: Arna Asna Anisa, M.SI S1-Perbankan Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Isam Di susun oleh: Hamdan Yuafi (213-12-083)

Upload: hamdan-yuafi

Post on 28-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Ekonomi Makro: Perbankan dan SUooly Uang

TRANSCRIPT

Page 1: Perbankan Dan Supply Uang

Analisis Mengenai Perbankan dan Supply Uang

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah “Teori Ekonomi Makro”

Yang Diampu oleh:

Arna Asna Anisa, M.SI

S1-Perbankan Syariah

Jurusan Syariah dan Ekonomi Isam

STAIN Salatiga

2014

Di susun oleh:

Hamdan Yuafi

(213-12-083)

Page 2: Perbankan Dan Supply Uang

A. Bank Sentral dan Kebijakan Moneter

Mari sekarang kita bahas mengenai kebijakan moneter, sebelum

lebih jauh maka terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu kebijakan

moneter. Kebijakan moneter adalah langkah yang diambil pemerintah

dalam hal ini adalah Bank Indonesia untuk menambah atau mengurangi

jumlah uang beredar di masyarakat.

Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia periode tahun 2013

yang diterbitkan secara resmi oleh Bank Indonesia, guna untuk

mengantisipasi kenaikan inflasi yang tinggi BI menaikkan BI Rate nya

hingga 7,50 % pada akhir tahun 2013.

Seperti kita kethaui bersama bahwasannya pada tahun 2013 ekspor

indonesia turun dikarenakan perekonomian global yang mengalami krisis

global, sehingga ini menjadikan ketimpangan pada Neraca Pembayaran

kita. Karena disisi lain impor kita tidak juga kunjung turun.

Disinilah peran BI waktu itu, dihadapakan pada tantangna yang

tidak ringan tersebut Bank Indonesia selaku pemangku kebijakan moneter

memperkuat bauran kebijakan moneter dengan cara meningkatkan suku

bunga (seperti yang sudah disinggung diatas), memperkuat operasi

moneter dalam hal ini Operasi Pasar Terbuka dan Standing Facilities (yang

akan kita bahas di bab selanjutna), juga Bank Indonesia melakukan

kerjasama dengan bank-bank umum untuk untuk memperluas ruang

moneter dalam menjaga ketahanan eksternal. Seperti kita ketahui bersama

niali tukar rupiah mulai melemah BI tidak tinggal diam menghadapi hal

tersebut, stabilisasi pun dialakukan agar nilai tukar rupiah segera kembali

ke nilai fundamentalnya.

Itulah tadi gambaran singkat peran BI dalam Kebijakan Moneter,

jangan dikira BI itu diam saja ketika mengetahui kondisi perekonomian

kita sedang terguncang. Segala cara dilakukan yang itu nasih dalam

koridor BI selaku Intitusi Moneter Indonesia.

1 | P a g e

Page 3: Perbankan Dan Supply Uang

B. Operasi Pasar Terbuka

Seperti telah disinggung pada bab sebelumnya salah satu

komponen dalam kebijakan moneter Indonesia adalah Operasi Pasar

Terbuka (nantinya disingkat dengan OPT). Operasi Pasar Terbuka adalah

transaksi keuangan yang dilakukan Bi dengan bank umum lainnya. Dalam

hal ini BI menerbitkan beberapa produk keuangan diantarannya penerbitan

SBI, repurchase agreement dan reverse repo surat berharga, pembelian dan

penjulan surat berharga secara outright, penempatan berjangka di Bank

Indonesia dan yang terakhir jual beli valas terhadap rupiah.

Akan tetapi selama tahaun 2013, BI hanya menitik beratkan pada

intrumen SBI saja, akan tetapi tidak melupakan instrumen yang lain, hanya

saja lebih di utamakan. Hal ini dilakukan bukan tanpa pertimbangan, BI

menitik beratkan pada SBI karena pada intrumen inilah BI dapat menyerap

likuiditas lebih banyak jika dibandingkan dengan instrumen lainnya.

C. Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto atau seringjuga disebut politik diskonto

merupakan kebijakan Bank Indonesia untuk menarik atau mengedarkan

uang kepada masyarakat dengan menentukan tingkat suku bunga. BI

menetukan jumlah unag yang beredar di masyarakat dnegan menetukan

tingkat suku bunga, hal ini dapat diterima karen jika bank indonesia ingin

menambah jumlah unag beredar maka BI akan menurunkan tingkat suku

bunganya. Begitu juga sebaliknya, jika BI ingin menurunkan jumlah uang

yang beredar di masyarakat maka BI harus menaikan suku bunga sehingga

masyarakat akan cenderung menabungkan uangnnya dari pada

memegangnya.

Akan tetapi jika kita cermati sebenarnya tujuan utama BI

meningkatkan atau menurunkan suku bunga adalah untuk menekan inflasi,

memang tujuan dasarnya adalah untuk mengendalikan jumlah unag

beredar. tetapi dari jumlah uang yang beredar tersebut nantinya kita bisa

mnekan inflasi. Analisa saya (mungkin ini keliru) ketika JUB di

masyarakat itu menurun maka harga akan ikut turun karena uang yang

berada ditangan masyarakat cenderung turun, hal ini otomatis menekan

2 | P a g e

Page 4: Perbankan Dan Supply Uang

inflasi. Disinilah posisi penting kebijakan diskonto dalam kebijakan

moneter.

D. Mekanisme Transmisi Moneter

Jika kita berbicara mengenai mekanisme transmisi moneter, lebih

dulu kita harus paham apa itu maksud transmisi moneter. Transmisi

moneter adalah langkah (yang lebih spesifik) yang diambil oleh BI guna

memperkuat sistmen kebijakan moneter. Berbica tentang transmisi maka

akan berbeda dari waktu kewaktu, hal ini dikarenakan masalah

perekonomian itu tidak selalu sama dari waktu kewaktu sehingga cara

menyelesaikannya juga tidak mungkin sama dari waktu kewaktu pula.

Selama 2013 BI menghadapi bebrapa permasalahan ekonomi

global yang sangat rumit (telah disinggung pada bab Bank Sentral dan

Kebijakan Moneter) oleh karena itu BI menitik beratkan sistem moneter

dengan empat transmisi yaitu: ekspektasi inflasi, suku bunga perbankan,

kredit dan harga aset.

Pada jalur ekspektasi inflasi, kebijakan moneter “ketat” yang

ditempuh oleh BI melalui peningkatan BI Rate, yang disertai dengan

penyesuaian suku bunga, secara umum mampu menjangkar pembentukan

ekspektasi inflasi para pelaku ekonomi dan pada gilirannya dapat menahan

dorongan inflasi yang lebih tinggi.

Sementara dari transmisi suku bunga tercermin dari suku bunga

dalam Pasar Uang Antar Bank (PAUB) yang tercermin dari BI Rate pada

2013.

Pada transmisi kredit, ternyata mengalami perlambatan pada 5

jenis kredit Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor

(KKB), Kredit Investasi (KI) Kredit Konsumsi (KK), dan terakhir Kredit

Modal Kerja (KMK). Akan tetapi pelemahan yang paling beasar hanya

terjadi pada kredit yang bersifat konsumtif ( KPR, KK, KKB-red)

sedangkan di sisi kredit produksi masih menunjukan peningkatan

walaupun mengalami pelambatan daripada periode sebelumnya.

3 | P a g e

Page 5: Perbankan Dan Supply Uang

Begitu juga dari sisi transmisi harga aset, karena terpengaruh suku

bunga, perkembangan harga aset selama 2013 juga cukup

menggembirakan.

E. Pasar Uang

Pasar uang merupakan lapangan pengendali moneter dimana Bank

Indonesia dapat meperjualbelikan beberapa instrumen baik dari pasar uang

rupiah mauapuan pasara uang valas.

Dari sisi pasar uang selama 2013 BI juga melakukan penguatan

sistem moneternya antara lain dengan cara menerbitkan instrumen antar

bank, yaitu Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI). Juga di pasar uang

rupiah BI menekankan pada penyerapan likuiditas dengan Reverse Repo

dan mengimplemnetasikan Mini Master Repo Agreement

Sementara itu, upaya memperkuat pendalaman pasar valas antara

lan dilakukan dengan memperluas cakupan swap lindung nilai jangka

menengah dan panjang kepada BI serta menambah variasi tenor Term

Deposit (TD) valas.

F. Pengaruh Moneter dalam Jangka Panjang

Setiap kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia

sebagai instistusi moneter tentu akan menghasilkan sesuatu, dan sesuatu

itulah yang menjadi indikator kesuksesan BI dalam menyelsaikan

masalah moneter/ masalah perekonomian.

Seperti masalah moneter, ketika pada tahun 2012 nilai tukar kita

berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 9.000, akan tetapi apa yang terjadi

pada 2013, menjoknya nilai tukar rupiah karena krisi global yang

berpusar di Amerika Serikat menjadikan masalah yang luar biasa bagi

moneter Indonesia. Analisanya mungkin inilah nilai fundamental rupiah

yang baru sehingga kebijakan moneter yang akan diambil BI tentu akan

menjadi landasan bagi pertumbuhan perekonomian indonesia jangka

panjang setelah krisis global pada tahun 2013. Untuk itulah bisa

dikatakan perkembangan ekonomi bergantung pada kebijakan moneter

BI nantinya.

4 | P a g e