perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan …
TRANSCRIPT
66
PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN NON
KELOMPOK TANI DI DESA PURWODADI KECAMATAN TEBING TINGGI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
SKRIPSI
OLEH:
JULIA JUBAIDA
NIM:1400854201045
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
2018
PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN NON
KELOMPOK TANI DI DESA PURWODADI KECAMATAN TEBING TINGGI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
SKRIPSI
OLEH:
JULIA JUBAIDA
NIM:1400854201045
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas
Pertanian Universitas Batanghari
Mengetahui Menyetujui
Ketua Program Studi Agribisnis Dosen Pembimbing I,
Rizki Gemala Busyra, SP., M.Si Ir. Nida Kemala, MP
Dosen Pembimbing II,
Siti Abir Wulandari, S.TP.,M.Si
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi pada :
Hari: Rabu
Tanggal: 05 September 2018
Jam: 09.00
Tempat: Ruang Ujian Fakultas Pertanian Universitas Batanghari
TIM PENGUJI
NO Nama Jabatan Tanda Tangan
1.
Ir. Nida Kemala, MP
Ketua
1.
2.
Siti AbirWulandari. S.TP.,M.Si
Sekretaris
2.
3.
Rizki Gemala Busyra, SP., M.Si
Anggota
3.
4.
Asmaida,S.Pi.,M.Si
Anggota
4.
5.
Hj. WiwinAlawiyah,S.Sos.,MM
Anggota
5.
Motto Dan Persembahan
“Perjuangan merupakan bukti bahwa engkau belum
menyerah. Peperangan selalu menyertai lahirnya mujizat.”
“Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi
jawaban lidah berasal daripada Tuhan. Hati manusia memikir-
mikirkan jalannya, Tetapi Tuhanlah yang menentukan arah
langkahnya.”
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayakan
kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”
(Mazmur 37:5)
“Sesuatu yang belum dikerjakan, memang sering nampak
mustahil; kita baru yakin kalau kita baru berhasil melakukannya
dengan baik.”
(Evelyn Underhill)
Karya kecilku ini ku persembahkan kepada :
Kedua Orang Tuaku
Papa Ronis dan Mama Kartini
Adikku tersayang Rada Pandingan dan Holong Pandiangan
adik iparku Efendi jingga dan kekasih hati ku Anthony
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucap syukur dan terimakasih kepada cinta pertama Tuhan Yesus
Kristus, yang senantiasa selalu ada dan menopang serta teman baik selama hidup dan
menyelesaikan skripsi ini. Hanya karena kasih setia-Nya lah. Penulis dapat menyelesaikan
studi di Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi. penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
Kepada orang tuaku terkasih, papa Ronis Pandiangan dan ibu Kartini tanpa
kalian saya tidak akan bisa seperti ini dan sampai menyelesaikan pendidikan saya,
terimakasih atas pengorbanan, dukungan, dan doa yang selalu kalian panjatkan
yang terbaik buat saya.
Dosen pembimbing saya Ir. Nida Kemala, MP dan Siti Abir Wulandari.
S.TP.,M.Si yang begitu banyak membantu dan membimbing saya selama proses
penyelesaian skripsi ini, saya berterimakasih atas waktu dan ilmu yang diberikan
kepada saya. Tidak lupa pula Tim Penguji Skripsi, Rizki Gemala Busyra, SP.,
M.Si, Asmaida, S.Pi.,M.Si, Hj Wiwin Alawiyah, S.Sos.,MM yang telah
memberikan saran untuk memperbaiki skripsi ini agar lebih sempurna.
Terimakasih kepada seluruh dosen dan staff Fakultas Pertanian yang telah
membantu kelancaran bagi penulis dalam menyelesaikan studi.
Kepada adik-adikku tersayang Rada pandiangan, Holong pandiangan dan adik
iparku Efendi Jingga SP. Terimakasih buat dukungan dan motivasinya. Aku
bahagia punya adik seperti kalian.
Kepada kekasihku Anthony sudarsono jong SE. Terimakasih telah menjadi
pacar terbaik selama proses penyesaian skripsi ini. Aku bahagia mengenalmu.
Sahabatku yang tersayang Wulandari, SP dan Evelina Saragih, ST. terimakasih
telah membantuku dan mememaniku selama proses menyelesaikan pendidikanku
di Universitas Batanghari. Aku bahagia bisa bersahabat dengan kalian.
Teman-team seperjuangan saya Agribisnis 01 Tahun 2014 yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu, terimakasih untuk kebersamaannya selama perkuliahan
ini semoga kita semua sukses, Amin .
INTISARI
Perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa
Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Julia jubaida
dibawah bimbingan Ir. Nida Kemala, MP dan Siti Abir WulandariS.TP,M.Si) Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui : 1). gambaran kegiatan usahatani kelompok tani dan non
kelompok tani kelapa sawit, 2). untuk mengetahui besar pendapatan kelompok tani dan non
kelompok tani kelapa sawit, 3). untuk mengetahui perbedaan pendapatan kelompok tani
dan non kelompok tani di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Penelitian ini di lakukan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, mulai tanggal 14 mei sampai dengan tanggal 14 juni
2018. Jumlah petani sampel dalam penelitian ini adalah 43 orang kelompok tani dan non
kelompok 43 orang petani. Sumber data primer diperoleh dengan metode survey dan
observasi yaitu mengunjungi dan mewawancarai langsung pada petani sampel dengan
menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) dan data sekunder di peroleh dari laporan hasil
penelitian, literatur pustaka, dinas atau instansi terkait. Metode yang digunakan adalah
metode survey. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara setelah data
dikumpulkan terlebih dahulu disetarakan satuannya. Data kemudian dipersentase, diolah
dan ditabulasikan dalam bentuk tabel-tabel. Data kemudian dianalisis menggunakan
analisis pendapatan (analisis pendapatan dan biaya produksi) dengan rumus : TR = Y. Py
dan untuk menguji nilai rata-rata pendapatan petani kelompok dan non kelompok tani.
Untuk menjawab hipotesis dilakukan uji Z. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut :
rata-rata biaya tetap kelompok tani adalah sebanyak Rp. 11.387 Rp/Ha/Bln, rata-rata biaya
variabel Rp. 1.011.041 Rp/Ha/Bln, sedangkan untuk rata-rata biaya tetap petani non
kelompok tani adalah sebanyak Rp. 9.286 Rp/Ha/Bln, rata-rata biaya variabel Rp.
1.052.408 Rp/Ha/Bln, sedangkan rata-rata total biaya untuk kelompok tani adalah Rp.
1.022.428 Rp/Ha/Bln, sedangkan rata-rata total biaya untuk non kelompok tani adalah Rp.
1.061.695 Rp/Ha/Bln. Rata-rata produksi kelompok tani adalah sebanyak Rp. 1.900
Rp/Ha/Bln sedangkan rata-rata produksi non kelompok tani adalah Rp.1.681 Rp/Ha/Bln.
Rata-rata penerimaan kelompok tani adalah sebesar Rp. 2.470.000 Rp/Ha/Bln dan rata-rata
penerimaan kelompok tani sebesar Rp.2.344.995 Rp/Ha/Bln. Sedangkan Rata-rata
pendapatan kelompok tani adalah Rp.1.447.572 Rp/Ha/Bln. Sedangkan pendapatan non
kelompok tani adalah sebesar Rp.1.283.300 Rp/Ha/Bln. Dari hasil uji beda dua rata-rata
(uji Z ) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani kelapa sawit tidak ada perbedaan secara
nyata atau tidak signifikan dibanding dengan non kelompok tani. karena dari hasil statistik
dapat dilihat Z hitung lebih kecil (0,43) daripada Z tabel (1,96)
DAFTAR ISI
isi Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
INTISARI ........................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................... vii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 6
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis .......................................................................................... 7
2.1.1 Deskripsi Tanaman Kelapa Sawit....................................................... 7
2.1.2 Konsep Kelompok Tani ...................................................................... 10
2.1.3 Konsep Usahatani ............................................................................... 12
2.1.4 Konsep Produksi dan Faktor-Faktor Produksi.................................... 13
2.1.5 Konsep Biaya ...................................................................................... 16
2.1.6 Konsep Penerimaan dan Pendapatan .................................................. 17
2.1.7 Uji Beda Dua Rata-Rata 2 Sampel Independent ................................. 19
2.2 PenelitianTerdahulu ....................................................................................... 23
2.3 Kerangka Pemikiran Operasional dan Hipotesis ........................................... 25
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 27
3.2 Jenis, Sumber Dan Metode Pengumpulan Data ............................................ 27
3.3 Metode Penarikan Sampel ............................................................................. 28
3.4 Metode Analisis Data .................................................................................... 30
3.5 Konsepsi dan Pengukuran Variabel ............................................................... 33
4. GAMBARAN UMUM DESA
4.1 Letak Geografis dan Batas Desa .................................................................... 35
4.2 Keadaan Penduduk dan Jenis Kelamin .......................................................... 35
4.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...................................... 36
4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ....................................................... 36
4.5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Sosial dan Budaya ..................................... 37
4.6 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan ................................................ 38
5.1 Identitas Petani ............................................................................................... 39
4.6.1 Umur Petani ....................................................................................... 39
4.6.2 Jumlah Tanggungan Keluarga ........................................................... 41
4.6.3 Pendidikan Petani .............................................................................. 42
4.6.4 Pengalaman Dalam Berusahatani ....................................................... 43
4.6.5 Luas Lahan Petani Sampel ................................................................. 44
4.7 Gambaran Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit ................................................. 45
4.8 Biaya Produksi Usahatani Kelapa Sawit ....................................................... 49
4.9 Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit .............................................................. 51
4.10 ..........................................................................................................Perb
edaan Pendapatan Kelompok tani dan Non Kelompok tani ........................... 53
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 54
5.2 Saran ............................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 57
LAMPIRAN ............................................................................................................. 60
DAFTAR TABEL
isi Judul Halaman
1. Jumlah Kelompok Tani ............................................................................................... 29
2. Sampel Kelompok Tani ................................................................................................ 30
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2017 ................................... 36
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2017 ................................................... 37
5. Distribusi dan Persentase Petani Berdasarkan Kelompok Umur di Daerah Penelitian
Tahun 2018 ................................................................................................................. 40
6. Distribusi dan Persentase Petani Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 41
7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 42
8. Distribusi Frekuensi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusatani di Daerah Penelitian
Tahun 2018 ................................................................................................................ 43
9. Distribusi Petani Berdasarkan Luas Lahan di Daerah Penelitian Tahun 2018 ............. 45
10. Rata-rata Jumlah Komponen Biaya Produksi Petani Sampel Kelompok dan Non
Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018 .................................................... 50
11. Rata-rata Penerimaan Petani Kelompok dan Non Kelompok di Daerah Penelitian
Tahun 2018 ................................................................................................................ 51
12. Rata-rata Jumlah Penerimaan, Biaya Produksi dan Pendapatan Petani Kelompok dan
Non Kelompok di Daerah Penelitian Tahun 2018 ................................................... 52
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Kerangka Pemikiran ................................................................................................ 25
DAFTAR LAMPIRAN
Isi Judul Halaman
1. Kuisioner Penelitian ..................................................................................................... 60
2. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi
Jambi Tahun 2015 ........................................................................................................ 63
3. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 ............................................................ 64
4. Luas Lahan, Produk di dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit di
Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2015 ....................................................................... 65
5. Biodata Petani Sampel pada Kelompok Tani di Daerah PenelitianTahun 2018 .......... 66
6. Biodata Petani Sampel pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018. 67
7. Biaya Penyusutan Jenis Parang dan Hand Spayer pada Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 68
8. Biaya Penyusutan Jenis Parang dan Hand Spayer pada Non Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 69
9. Biaya Penyusutan Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 70
10. Biaya Penyusutan Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Non Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................ 71
11. Jumlah BiayaTetap Penggunaan Alat pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian.. . 72
12.Jumlah BiayaTetap Penggunaan Alat pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian..73
13. Biaya Penggunaan Bibit pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018….74
14. Biaya Penggunaan Bibit pada Non Kelompok Tani di Daerah PenelitianTahun 2018…
..................................................................................................................................... .75
15.Biaya Penggunaan Pupuk dan Total Biaya pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian
Tahun 2018 .................................................................................................................. 76
16. Biaya Penggunaan Pupuk dan Total Biaya pada Non Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 78
17. Biaya penggunaan Herbisida pada Kelompok Tani di Daerah Peneltian Tahun2018..80
18. Biaya penggunaan Herbisida pada Non Kelompok Tani di Daerah Peneltian Tahun
2018.. ........................................................................................................................... 81
19.Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ................................................................................................. 82
20. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Non Kelompok Tani di
Daerah Penelitian Tahun 2018 ..................................................................................... 83
21.Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Kelompok Tani untuk Pengendalian Hama dan
Penyakit di Daerah Penelitian Tahun 2018 .................................................................. 84
22. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Non Kelompok Tani untuk Pengendalian Hama
dan Penyakit di Daerah Penelitian Tahun 2018 ........................................................... 85
23.Biaya Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun
2018 ........................................................................................................................... 86
24. Biaya Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian
Tahun 2018 ................................................................................................................ 87
25. Biaya Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun
2018 ........................................................................................................................... 88
26. Biaya Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian
Tahun 2018 ................................................................................................................ 89
27. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 90
28. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Non Kelompok Tani di Daerah
Penelitian Tahun 2018 ............................................................................................... 91
29. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018. 92
30. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018.
................................................................................................................................... 93
31. Jumlah Total Biaya Produksi pada Kelompok Tani di Daerah PenelitianTahun 2018 ..94
32. Jumlah Total Biaya Produksi pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun
2018 ........................................................................................................................... ..95
33. Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun
2018 ........................................................................................................................... ..96
34. Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian
Tahun 2018 ................................................................................................................ ..97
35. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan pada Kelompok Tani di Daerah
Penelitian ................................................................................................................... 98
36. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan pada Non Kelompok Tani di
Daerah Penelitian....................................................................................................... 99
37. Tabel Uji Beda 2 Rata-rata Kelompok Tani dan Non Kelompok Tani Kelapa Sawit100
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting
bagi subsektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam
perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diletaknya sektor pertanian
sebagai dasar pembangunan yang nantinya dapat menjadi penopang utama sektor sektor
lainnya Mubyarto, 2001 dalam Agustinus Kaliele, 2014). Pembangunan pertanian
indonesia telah dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan tujuan dapat
meningkatkan produksi pertanian semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani dalam mencapai kesejahteraan, peningkatan produksi pangan,
peningkatan dan kesejahteraan petani.
Salah satu pertanian atau perkebunan yang dapat memberikan banyak keuntungan adalah
perkebunan sawit.
Di provinsi Jambi subsektor perkebunan kelapa sawit juga sangat memegang peranan
penting dalam menambah pendapatan asli daerah. Salah satu daerah Kabupaten/Kota yang
mengusahakan tanaman perkebunan kelapa sawit adalah. Kabupaten Tanjung Jabung Barat
yang memiliki luas lahan 61.959 Ha dengan produksi 127.438 ton dan produktivitasnya
2,06 Ton/Ha dapat dilihat pada Lampiran 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki 13
Kecamatan. Salah satunya Kecamatan Tebing Tinggi yang luas lahannya (11.267 Ha) lebih
rendah dari yang tertinggi (Kecamatan Batang Asam luas lahannya 12.761 Ha) tetapi
menujukkan produktivitas yang tinggi (2,35 Ton/Ha) dibanding dengan (Kecamatan Batang
Asam 1,70Ton/Ha) dapat dilihat pada Lampiran 2.
Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Tebing Tinggi, yang cukup
berhasil dalam mengembangkan sektor pertanian. Dimana sebagian besar penduduknya
bermata pencarian sebagai petani kelapa sawit. Desa Purwodadi mempunyai luas lahan
yang lebih rendah dari yang tertinggi tetapi menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi
(3,66 Ton/Ha) dibanding produksi desa dengan luas lahan tertinggi (2,60 Ton/Ha) dapat
dilihat pada Lampiran 3.
Tingginya produktivitas tersebut diduga ada kaitannya dengan kelompok tani yang banyak
terbentuk di desa itu. di Desa Purwodadi terdapat 1.096 orang petani kelapa sawit. Dimana
dari 1.096 orang petani tersebut, 808 orang petani tergabung kedalam kelompok tani dan
288 orang petani belum tergabung kedalam kelompok tani. Sebagian besar petani masih
banyak yang tidak bergabung kedalam kelompok dan jika bergabung kedalam kelompok
tani banyak manfaatnya seperti wadah pengembangan kerjasama, wadah proses belajar
menjadi pemimpin dan mempererat ikatan silaturrahmi antara anggota maupun kelancaran
usaha.
Tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pendekatan kelompok, agar lebih
berperan dalam pembangunan pertanian. Aktifitas usahatani yang lebih baik dapat dilihat
dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani yang pada gilirannya akan
meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan lebih
baik bagi petani dan keluarganya.
Keberhasilan petani sawit tergantung kepada manajemennya karena dalam menjalankan
suatu usaha perlu perencanaan atau strategi-strategi untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen didalam kelompok tani dan non kelompok tani sangat berbeda mulai dari aspek
hulu, aspek produksi dan aspek hilir karena adanya perbedaan ini, maka biaya yang
dikeluarkan dan pendapatan yang diterima juga akan berbeda. Berdasarkan hal diatas maka
penulis tertarik untuk membahas atau meneliti tentang “Perbandingan Pendapatan Petani
Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dikemukakan masalah pokok yang dibahas
dalam penelitian yaitu.
1. Bagaimana gambaran umum usahatani sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa
Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
2. Berapa besar pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa
Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
3. Bagaimana perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di
Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Menggambarkan usahatani kelompok dan non kelompok tani di Desa Purwodadi
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Menghitung pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani Desa Purwodadi
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
3. Menganalisis perbandingan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok tani di
Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
1.4 Manfaat Dan Kegunaan Penelitian
Sebagai bahan acuan serta rujukan bagi peneliti berikutnya yang tertarik untuk meneliti
lebih lanjut mengenai pendapatan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit. Hasil
penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi
pihak masyarakat Desa Purwodadi dan pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Deskripsi Tanaman Kelapa Sawit
Kelapa sawit termasuk golongan tumbuhan palma yang berasal dari Afrika. Di Indonesia
penyebarannya mulai dari daerah Nagro Aceh Darussalam (NAD). Pantai timur Sumatera,
Jawa dan Sulawesi. Sawit menjadi populer setelah revolusi industri pada akhir abad ke- 19
yang menyebabkan permintaan minyak nabati untuk bahan pangan dan industri sabun
menjadi tinggi. Kelapa sawit pertama kali ditaman secara massal pada tahun 1911 di daerah
asalnya Afrika Barat. Namun kegagalan penanam membuat perkebunan dipindahkan ke
Kongo. Kelapa sawit masuk ke Indonesia pada tahun 1848 sebagai tanaman hias di Kebun
Raya Bogor. Dia baru diusahakan sebagai tanaman komersial pada tahun 1912 dan eskpor
minyak sawit pertama dilakukan pada tahun 1919 (Sunarko, 2010).
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineesis jacq) termasuk tumbuhan kelas Angiospermae,
ordo parmales, famili Arecaceae dan genus Elaeis. Tanaman ini berasal dari Afrika Barat.
Meskipun demikian, ada yang mengatakan bahwa tanaman Kelapa Sawit berasal dari
Amerika Selatan yaitu Brazil karena lebih banyak ditemukan Spesies Kelapa Sawit di hutan
Brazil dibanding dengan Afrika (Fauzi,et, al. 2004). Pada kenyataannya, tanaman Kelapa
Sawit justru hidup subur diluar daerah asalnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan
Papua Nugini, bahkan mampu memberikan hasir produksi per hektar yang lebih tinggi.
Kelapa Sawit dapat tumbuh baik di daerah tropika basah antara 12oLU-12
oLS pada suhu
optimum sekitar 24o-28
oC dengan curah hujan rata-rata sekitar 2000-2500 mm/tahun
(Fauzi, et, al,2004). Untuk lebih jelasnya gambar. Kelapa Sawit dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Tanaman Kelapa Sawit (palm oil) termasuk tanaman monokotil yang secara taksonomi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Ordo : palmales
Famili : palmae
Subfamili : Cocoidae
Genus : Elaesis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq
Berdasarkan ketebalan tempurung kelapa sawit dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :
Dura, Pisifera dan Tenera. Perbedaan ketebalan daging buah ini menyebabkan perbedaan
jumlah rendemen minyak sawit yang dikandungannya. Rendemen minyak yang paling
tinggi adalah terdapat pada Tenera yaitu mencapai 28%, sedangkan pada varietas Dura
hanya 16-18%(Fauzi, et, al,2004). Lebih lanjut Fauzi, et, al, 2004 menyatakan bahwa.
Tanaman Kelapa Sawit merupakan tanamn monokotil, yaitu batangnya tidak mempunyai
kambium dan umumnya tidak bercabang. Batang Kelapa Sawit berbentuk silinder dengan
diamer 45-60 cm. Tanaman yang masih muda, batangnya tidak terlihat karena terlindung
oleh pelepah daun, tinggi batang bertambah 35-37 cm/tahun, tetapi jika kondisi lingkungan
yang sesuai maka pertambahan tinggi batang dapat mencapai 100cm/tahun serta tinggi
maksimum yang ditanam di perkebunan adalah 15-18m, akar tanaman kelapa sawit
berbentuk akar serabut, tidak berbuku, ujungnya runcing dan berwarna putih atau
kekuningan. Perakaran kelapa sawit sangat kuat karena tumbuh kebawah dan ke samping
berbentuk akar primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Sistem perakaran paling banyak
ditemukan pada kedalaman 0 sampai 20 cm, yaitu pada lapisan olah tanah (top soil). Daun
kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk. bersirip genap dan bertulang sejajar serta
membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai 7,5-9 meter. Jumlah anak daun pada
setiap pelepah berkisar antara 250-400 helai.
Kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (monocious), artinya bunga jantan dan
bunga betina terdapat dalam satu tanaman dan masing-masing terangkai dalam satu tandan.
Rangkaian bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Setiap rangkaian bunga muncul dari
pangkal pelepah daun. Rangkain bunga jantan dihasilkan dengan siklus yang berselang
seling dengan rangkaian bunga betina, sehingga pembungaan secara bersamaan sangat
jarang terjadi. Umumnya di alam hanya terjadi pemyerbukan silang, sedangkan
penyerbukan sendiri secara buatan dapat dilakukan dengan menggunakan serbuk sari yang
diambil dari bunga jantan dan ditaburkan pada bunga betina. Waktu yang dibutuhkan mulai
dari penyerbukan hingga buah matang dan siap panen adalah kurang lebih 5-6 bulan.
Buah kelapa sawit terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian pertama adalah perikarpium
yang terdiri dari eksokarpium (kulit buah) dan mesokarpium (daging buah berserabut)
sedangkan bagian yang kedua adalah biji, terdiri dari endokarpium (tempurung), endoserm
(karnel) dan embrio. Menurut Yahya, S.(1990), buah sawit yang masih mentah berwarna
ungu atau hijau karena mengandung Antosianin, sedangkan mesokarp buah yang masak
mengandung 45-65% minyak (Edible) yang berwarna merah-jingga karena mengandung
Karoten. Tanaman kelapa sawit rata-rata menghasilkan 20-22 tandan per tahun. Untuk
tanaman yang semakin tua produktivitasnya akan menurun menjadi 12-14 tandan per tahun.
pada tahun pertama berat tandan buah sawit berkisar antara 4-4 kg pertandan, tetapi
semakin tua berat tandan semakin bertambah yaitu 25-35 kg per tandan. Banyaknya buah
yang terdapat pada satu tandan tergantung pada genetis, umur, lingkungan dan teknik
budidaya. Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1600 buah,
panjang buah antara 2-5 cm dan berat sekitar 20-30 mg per buah (Fauzi, et, al.2004)
Benih kelapa sawit akan kehilangan viabilitasnya jika mendapatkan perlakuan suhu 50oC
dan mati apabila kadar air dibawah 12,5% (Chin danRobert, Berdasarkan penelitian Ellis,
et, al, dalam Bonner (1995) benih kelapa sawit termasuk benih intermediet (antara sifat
rekalsitran dan ortodoks) artinya benih dapat dikeringkan sampai kadar air cukup rendah
sehingga mempunyai kualitas seperti ortodoks, tetapi sensitif terhadap suhu rendah.
2.1.2. Konsep Kelompok Tani
Johnson (dalam Sarwono, 2005) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih
yang berinteraksi melalui tatap muka (face to face interaction), dan masing-masing
menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan
anggota kelompok lainnya, masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif
dalam mencapai tujuan bersama. Kelompok adalah individu-individu yang hidup bersama
dalam satu ikatan, yang dalam satu ikatan terjadi interaksi sosial dan ikatan organisasi antar
anggota masing-masing kelompok sosial (Soerjono Dirdjosisworo, 1981).Mayor Polak
(dalamAbdul Syani,1987) menguraikan tentang pengertian kelompok berdasarkan persepsi
bahwa kelompok atau grup merupakan sejumlah orang yang ada dalam hubungan antara
satu sama lain dan antara hubungan itu bersifat sebagai sebuah struktur.
Menurut Mosher dalam Mardikanto (1993), salah satu syarat pelancar pembangunan
pertanian adalah adanya kerjasama kelompok tani. Kelompok tani (Poktan) adalah
kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk bekerjasama dalam
meningkatkan, mengembangkan produktivitas usaha tani, memanfaatkan sumberdaya
pertanian, mendistribusikan hasil produksinya dan meningkatkan kesejahteraan
anggotanya.
Menurut peraturan menteri pertanian nomor: 273/Kpts/OT.160/4/2007 kelompok tani
adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,
kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Kelompok tani juga dapat
diartikan organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuh kembangkan “dari, oleh dan
untuk petani”.Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan
kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian
yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006).
Keuntungan dari pembentukan kelompok tani itu antara lain di ungkapkan oleh Torres
dalam Mardikanto (1991) sebagai berikut ; (a) semakin eratnya interaksi dalam kelompok
dang semakin terbiasanya kepemimpinan kelompok ; (b) semakin terarahnya peningkatan
secara tepat tentang jiwa kerjasama antar petani : (c) semakin cepatnya proses perembesan
dalam penerapan inovasi teknologi baru ; (d) semakin naiknya kemampuan rata-rata
pengembalian hutang (pinjaman) petani ; (e) semakin meningkatnya orientasi pasar baik
yang berkaitan dengan masukan maupun produk yang dihasilkannya ; (f) semakin dapat
membantu efisiensi pembagian air irigasi oleh pengawan petani itu sendiri. Dilain pihak,
Sujogyo (1978) memberikan tiga alasan utama dibentuknya kelompok tani yang mencakup
; (a) untuk memanfaatkan secara lebih baik (optimal) semua sumberdaya yang tersedia ;
(b) dikembangkan oleh pemerintah sebagai alat pembangunan ; (c) adanya alasan ideologis
yang mewajibkan para petani untuk terikat oleh suatu amanat suci yang harus mereka
amalkan melalui kelompok taninya.
2.1.3. Konsep Usahatani
Menurut Mosher (2008) usahatani adalah suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi
dimana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu. Selanjutnya usatani merupakan
kemampuan dari petani dalam mengorganisasikan dan mengkoordinir faktor-faktor
produksi yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian petani yang kurang
mampu memanfaatkan benih, pupuk, luas lahan, tenaga kerja dan obat-obatan akan
memiliki tingkat pendapatan yang relative rendah.
Suatu usahatani dikatakan berhasil jika usaha tani dapat menghasilkan pendapatan untuk
membayar semua korbanan dalam proses produksi yang diperlukan. Usahatani yang baik
selalu dikatakan sebagai usaha tani yang produktif atau efisien. Efisien usahatani dibedakan
atas efisiensi fisik dan ekonomis. Efesiensi fisik adalah banyaknya hasil produksi yang
dapat diperoleh dari kesatuan input dan jika dinilai dengan uang dan akan berubah menjadi
efisien ekonomi, dengan kata lain efisiensi ekonomi tergantung dari harga faktor produksi
dan efisiensi fisik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa efisiensi
usahatani merupakan imbangan atau rasio antara total nilai produksi dengan total biaya
produksi (Puspadewi 2008 dalam Mubyarto, 1989.)
Menguntungkan atau tidak usahatani yang dijalankan dapat dilihat dari bersarnya
perbandingan nilai produksi dan jumlah biaya yang dikeluarkan.
Usahatani dikatakan efisien jika ratio antara penerimaan (nilai produksi) dan pengeluaran
(biaya produksi/TC) mempunyai hasil > 1 (Soekartawi, 1991).
Menurut Suproyo (1979) dalam Puspita dewi biaya yang dikelurkan dalam berusahatani
meliputi:
1. Pengeluaran untuk input (bibit, pupuk, dan obat-obatan)
2. Pengeluaran untuk tenaga kerja luar keluarga
3. Pengeluaran untuk pajak, sewa tanah dan bunga modal
4. Penyusutan alat-alat yang di pakai.
2.1.4.Konsep Produksi dan Faktor-Faktor Produksi
Teori produksi merupakan analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang pengusaha atau
produsen. dalam teknologi tertentu memilih dan mengkombinasikan berbagai macam faktor
produksi untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu, seefisien mungkin (Sudarman,
1989). Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output. Sehingga nilai barang
tersebut bertambah penentuan kombinasi faktor- faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi sangatlah penting agar proses produksi yang dilaksanakan dapat efisien dan
hasil produksi menjadi optimal.
Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimiliki oleh seseorang.
Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha dan sebagai balas jasanya
mereka akan memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan
memperoleh keuntungan. Pendapatan yang di peroleh masing- masing jenis faktor produksi
tersebut tergantung kepada harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang
digunakan jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan
untuk menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut
(Sukirno, 1996).
Faktor produksi adalah barang atau jasa yang digunakan sebagai masukan pada suatu
proses produksi. Memproduksi suatu jenis barang pada umumnya membutuhkan berbagai
macam jenis faktor produksi. Faktor produksi tersebut dapat di klarisifikasikan menjadi
faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan baku, ketiga faktor produksi tersebut
dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu (Sudarman,1989).
Selanjutnya faktor produksi disebut juga dengan korbanan produksi atau input, karena
faktor produksi atau input tersebut dikorbankan untuk menghasilkan produksi dan output.
Dalam proses produksi pertanian selalu terdapat empat faktor produksi, yaitu lahan
(tempat), tenaga kerja, modal dan manajemen. Namun demikian dalam prakteknya ke
empat faktor produksi tersebut belum cukup untuk dapat menjelaskan produksi atau output.
Faktor sosial ekonomi lainnya seperti tingkat pendidikan, tingkat keterampilan. Tingkat
pendapatan dan lain-lain juga berperan dalam mempengaruhi tingkat produksi (Soekartawi,
1995). Untuk lebih jelas mengenai faktor-faktor produksi dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Faktor lahan
Lahan adalah luas tanah yang berpotensi untuk dapat dipakai sebagai usaha pertanian. Luas
lahan yang ditanami berpengaruh terhadap keuntungan usahatani. Secara teori semakin luas
lahan garapan semakin tinggi keuntungan yang diterima, tetapi keuntungan yang diterima
petani juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti komoditi yang ditanam,penerapan teknologi
kesuburan tanah dan lain sebagainya. Seringkali dijumpai makin luas lahan yang dipakai
untuk usaha pertanian akan semakin tidak efisien lahan tersebut. Sebaliknya, pada luasan
lahan yang sempit, upaya pengusahaan terhadap penggunaan faktor produksi yang baik,
pengunaan tenaga kerja tercukupi, dan tersedianya modal yang tidak terlalu besar, usaha
pertanian seperti ini seringkali lebuh efisien. Meskipun demikian, luas lahan yang terlalu
kecil cenderung menghasilkan usaha yang tidak efisien pula (Soekartawi,2006).
2. Faktor Tenaga Kerja
Menurut Hernanto (1996) tenaga kerja merupakan unsur pokok usahatani. Tenaga kerja
usahatani merupakan faktor produksi kedua. Berikut pembagian tenaga kerja berdasarkan
jenisnya: 1. Tenaga kerja manusia, 2. Tenaga kerja ternak, 3. Tenaga kerja mekanik.
Tenaga kerja manusia dibedakan atas tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak,tenaga kerja
juga dapat diperoleh dari keluarga petani itu sendiri dengan cara upahan, sambatan dan
arisan tenaga kerja. Selain tenaga kerja manusia tenaga kerja ternak dan tenaga kerja
mekanik juga bisa digunakan untuk mengolah tanah, melakukan pemupukan pengendalian
hama penyakit, pemanenan serta pemeliharaan tanaman lainnya. Tenaga kerja ini
diharapkan dapat mengerjakan semua jenis pekerjaan dalam proses produksi. Bila dilihat
dari pembagian kerja biasanya tenaga kerja laki-laki digunakan untuk mengolah tanah,
tenaga kerja wanitan untuk penanaman,pemeliharaan, pemanenan, pasca panen dan untuk
tenaga kerja anak-anak umumnya untuk membantu tenaga kerja laki-laki dan wanita
sehingga menjadi lebih cepat dan lancar (Sunaryo, 2001).
3. Faktor Modal
Modal atau capital adalah hasil produk atau peralatan yang dimiliki pertanian yang nantinya
digunakan untuk proses produksi usahatani. Modal yang digunakan petani dalam proses
usahataninya berasal dari modal sendiri, modal dari lembaga kredit formal dan lembaga
kredit non formal. Petani yang memiliki modal sendiri berasal dari hasil penjualan hasil
usahatani dan tabunganya.
4. Faktor Manajemen
Menurut Hernanto (1996) manajemen atau hasil pengelolahan usahatani adalah
kemampuan petani menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor produksi
yang dimiliki sebaik-baiknya dan mampu menghasilkan produksi sebagai mana yang
dihharapkan. Ukuran dari keberhasilan pengelolaan tersebut adalah produksivitas dari
setiap faktor maupun produktivitas dari usahataninya.
2.1.5. Konsep Biaya
Soekartawi (2006), biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap
(fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost), Biaya tetap umumnya didefinisikan
sebagai biaya yang relative tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang
diperoleh banyak atau sedikit. Besarnya biaya tetap tidak berpengaruh pada besar-kecilnya
produksi yang diperoleh. Contoh dari biaya tetap antara lain : sewa tanah, pajak, alat
pertanian, dan iuran irigasi.
Biaya tidak tetap (variabel cost) didefenisikan sebagai biaya yang besar-kecilnya
dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contoh dari biaya yang tidak tetap adalah biaya
sarana produksi, jika produksi tinggi maka tenaga kerja dan pupuk harus ditambah.
Sehingga biaya ini sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang
diinginkan.
Disamping yang berwujud biaya tetap dan biaya variabel, pengeluaran juga mencakup
penurunan nilai inventaris usahatani. Nilai inventaris berkurang karena hilang, rusak, atau
karena penyusutan.
Total biaya dapat dihitung dengan formula (Soekartawi, 2006) :
TC = FC + VC
Dimana :
TC= Total Biaya
FC= Biaya Tetap
VC= Biaya Tidak Tetap
2.1.6. Konsep Penerimaan dan Pendapatan
Soekartawi (2002), menjelaskan bahwa penerimaan usaha adalah nilai produk dalam jangka
waktu tertentu baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan mencakup produk
yang dijual, dikomsumsi sendiri baik yang digunakan untuk bibit atau yang disimpan dalam
gudang. Selanjutnya Soekartawi (2002), menyatakan penerimaan usaha adalah perkalian
antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan berikut dapat ditulis :
TR = Y . Py
Dimana : TR = Total penerimaan
Y = Produksi
Py = Harga
Berkelompok tani sebagai salah satu kegiatan memperoleh produksi lapangan pertanian,
pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh.
Selisih keduanya merupakan pendapatan dari kegiatan usahanya. Karena dalam kegiatan itu
bertindak seorang petani yang berperan sebagai pengelola, pekerja dan penanam modal
pada usahanya, maka pendapatan dapat di gambarkan sebagai balas jasa dari kerja sama
faktor-faktor produksi (Soeharjo dan Patong,1973).
Mosher (1985) menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan petani ditentukan oleh pendapatan
keluarga yang diperoleh dari perkembangan kegiatannya terutama kegiatan kelompok
taninya. Pendapatan kelompok tani tersebut sangat dipengaruhi oleh segala sesuatu yang
disertakan dalam proses produksi, seperti tingkat produktivitas lahan usaha, kemampuan
penggarapan lahan usaha dan kegiatan petani dalam penggunaan sarana produksi pertanian.
Pendapatan keluarga petani berasal dari pendapatan kelompok tani dan pendapatan dari luar
kelompok tani. Hernanto (1996) menyatakan pendapatan keluarga diperoleh dengan
menjumlahkan total pendapatan keluarga dari berbagai sumber antara lain: (1) sumber
kelompok tani itu sendiri, (2) sumber lain dibidang pertanian seperti halnya upah tenaga
kerja kempok tani lain dan (3) pendapatan di luar kelompok tani.
Soehardjo dan Patong (1973), bentuk dan jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang
sama, yaitu memenuhi keperluan sehari-hari dan memberikan kepuasan pada petani
sehingga dapat melanjutkan kegiatannya. Analisis pendapatan mempunyai kegunaan bagi
petani maupun bagi pemilik faktor produksi. Terdapat 2 tujuan utama dari analisis
pendapatan, yaitu : (a) menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha, (b)
menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan.
Soerkartawi (2006), pendapatan bersih usaha tani merupakan selisih antara penerimaan
usahatani. Pendapatan bersih usahatani merupakan keuntungan yang diperoleh petani dalam
usaha tani. Secara matematis tingkat pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pd = TR – TC
Dimana : Pd = Pendapatan usahatani
TR = Total penerimaan
TC = Total biaya
Semakin besar penerimaan dalam arti produksi dan harga jual per satuan produksi tinggi
maka keuntungan akan semakin besar, sedangkan apabila biaya semakin besar maka
keuntungan akan semakin kecil.
2.1.7. Uji Beda Dua Rata-Rata 2 Sampel Independent
Menurut Sudradjat (2000),dua nilai rata-rata X dan Y dikatakan tidak berpasangan jika
antara X dan Y tidak ada kaitan apapun (independent). Data X dan data Y ditarik dari data
popolasi yang sampelnya masing-masing, jadi: sampel Xberasal dari populasi sampel X dan
sampel Y berasal dari populasi sampel Y. Dalam pengujian hipotesis beda dua rata-rata
tidak berpasangan ini ada pertimbangan :
1. Apakah sampel besar atau kecil
2. Apakah x dan y diketahui.
3. Apakah juga x = y ataukah x y.
4. Apakah nx = ny ataukah nx ny.
Berikut ini ada beberapa prosedur untuk pengujian hipotesis baik untuk sampel
besar, varian diketahui atau pengujian homogenitas varians. Lebih lanjut Sudradjat (2000)
menyatakan dalam uji beda dua rata-rata ada dua prosedur yang digunakan,yaitu sampel
besar dan sampel kecil. Adapun dua prosedur tersebut adalah sebagai berikut :
A.Prosedur Pengujian Beda 2 Rata-Rata Sampel Besar
a.Bila x dan y diketahui
Pengertian : sampel besar jika nx atau ny > 30
(1) Data : susun data X.X2,Y,dan Y
2 dalam bentuk kolom-kolom,
sesuai dengan banyaknya sampel masing-masing
(2) Asumsi :
(a) sampel X dan Y ditarik secara random
(b) sampel X dan Y independent satu dan lainnya
(c) sampel X dan Y menebar mengikuti sebaran normal
(d) x dan y diketahui besarnya
(e) untuk sampel besar diasumsikan varians homogen
(3) Hipotesis Nol : H0 :
x =
y
Dengan 3 hipotesis alternatif (H1) sebagai berikut :
a.H1 : x > y ---- tolak H0 jika Zhit Z
b.H1 : x < y ---- tolak H0 jika Zhit -Z a
c.H1 : x y ---- tolak H0 jika Zhit Z
(4) Uji statistik : Zhit
√
(5) Kaidah keputusan
a. H1 : x > y---- tolak H0 jika Zhit Z
b. H1 : x < y---- tolak H0 jika Zhit -Z
c. H1 : x y---- tolak H0 jika Zhit Z /2
b. x dan y tidak diketahui
Pengertian : sampel besar jika nx atau ny > 30
(1) Data : susun data X.X2,Y,dan Y
2 dalam bentuk kolom-kolom, sesuai dengan
banyaknya sampel masing-masing
(2) Asumsi
(a) sampel X dan Y ditarik secara random
(b) sampel X dan Y independent satu dengan lainnya
(c) sampel X dan Y menebar mengikuti sebaran normal
(d) x dan y diketahui besarnya
(e) untuk sampel besar diasumsikan varianshomogen
(3). Hipotesis Nol : H0 : x = y
Dengan 3 hipotesis alternatif (H1) sebagai berikut :
a. H1 : x > y---- tolak H0 jika Zhit Z
b. H1 : x < y---- tolak H0 jika Zhit -Z
c. H1 : x y---- tolak H0 jika Zhit Z
(3) Uji Statistik :
√
; db = n-1
=
)x
=
)x
(5). Kaidah keputusan :
a. H1 : x > y ---- tolak H0 jika Zhit Z
b. H1 : x < y ---- tolak H0 jika Zhit -Z
c. H1 : x y ---- tolak H0 jika Zhit Z / 2
Untuk uji beda dua rata-rata tidak berpasangan sampel kecil biasanya varians tidak
diketahui sehingga kemudian kemudian digunakan uji homogenitas varians, untuk
memberikan dua kesimpulan yang berbeda yaitu sampel kecil dengan varians homogen
dengan varians tidak homogen. Dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:
A. Prosedur Pengujian Beda 2 Rata-Rata Sampel Kecil.
Untuk sampel kecil perlu diuji kesamaan variansnya sebagai berikut:
H0 : Sx2
= Sy2
vs H1 : Sx2 Sy
2
Hitung nilai F-Bahren Fisher:
Fx=
db = (nx-1 ; ny – 1) dan Fy =
db = (ny -1 ; ny-1)
Pilih diantara Fx dan Fy yang nilainya >1, kemudian beri nama Fh. Selanjutnya
dibandingkan nilai Fh dengan nilai F.05 pada dbx atau dby susuai dengan aakah Fx atau Fy
yang dipilih
Keputusan : jika Fh>F.05Sx2 Sy
2 artinya varians tidak homogen
: jika Fh>F.05Sx2 = Sy
2 artinya varians tidak homogen
Keterangan : Sx2: Varian kelompok sampel X
Sy2: Varians kelompok sampel Y
Fx: Bahren fisher untuk kelompok sampel X
Fy: Bahren dan fisher untuk kelompok sampel Y
Fh: Bahren fisher yang >1 antara Fx danFy
a. Bila Varians sampel Homogen( =
)
Uji Statistik :thit
√
; pada db = (nx+ny-2 =
Asumsi : (a). kedua sampel (X dan Y) ditarik secara random dari masing-masing
populasinya
(b). kedua sampel bebas (independent) satu dengan lainnya
(c). kedua populasi mengikuti sebaran normal dengan varians yang sama
Kaidah Keputusan :
a. Untuk H1: x> y ---- tolak H0 jika th> t (nx+ny-2)
b. Untuk H1: x< y ---- tolak H0 jika th< -t (nx+ny-2)
c. Untuk H1: x y ---- tolak H0 jika th > t /2(nx+ny-2)
b. Bila Varians Sampel Tidak Homogen
Uji Statistik :
thit
√ ; dengan Wx=
y
Hasil analisis dibandingkan dengan t , (t kolerasi)
t=
; tx = tα pada db = nx-1 dan ty = tα pada db = ny-1
Untuk mencari Sx2 dan Sy
2 digunakan
rumus: =
)x
=
)x
Kaidah Keputusan :
a. Untuk H1: x< y ---- tolak H0 jika th -t ’
b. Untuk H1: x> y ---- tolak H0 jika th t ’
c. Untuk H1: x y ---- tolak H0 jika th t /2’
Dimana :
x = Rata-rata pendapatan usahatani kelompok tani kelapa sawit.
y = Rata-rata pendaatan usahatani non kelompok tani kelapa sawit.
nx = Jumlah sampel kelompok tani kelapa sawit.
ny = Jumlah sampel kolompok non kelompok tani kelapa sawit.
Sx2
= Varians pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit.
Sy2
= Varians pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit.
Hipotesis Statistik yang diajukan :
H0 : X1 = X2
H1 : X1 X2
2.2. Penelitian Terdahulu
Mengutip dalam jurnal Ariansah Saputra Dinata, et al (2014) melakukan penelitian
dengan judul Pendapatan Petani Jagung Anggota Dan Non anggota Koperasi Tani
Makmur Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan Pada hasil uji t beda rata-rata
pendapatan usahatani jagung anggota dan non anggota koperasi musim tanam pertama
tersebut dapat diketahui diketahui Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 dengan tingkat kepercayaan
sebesar 95 persen. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata pendapatan usahatani jagung
anggota koperasi tidak sama dengan rata-rata pendapatan usahatani jagung non anggota
koperasi. Dari penjelasan tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa H0 ditolak, dimana
tidak adanya perbedaan rata-rata pendapatan antara petani jagung anggota dan non anggota
koperasi, sedangkan H1 diterima karena terjadi perbedaan antara adanya perbedaan rata-
rata pendapatan antara petani jagung anggota dan non anggota koperasi pada musim tanam
pertama.
Dalam penelitian yang dilakukan Kusumah (2014) mengenai analisis perbandingan
usahatani dan pemasaran antara padi organik dan padi anorganik di Kelurahan Mulyaharja.
Kecamatan Bogor Selatan. Kota Bogor, Jawa Barat menunjukkan bahwa pendapatan atas
biaya tunai petani padi organik lebih rendah dari pendapatan atas biaya tunai anorganik.
Hasil uji z juga menyimpulkan bahwa perubahan sistem usahatani yang dilakukan
oleh petani padi ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Sedangkan
pada pendapatan atas biaya total, pada organik lebih besar dibandingkan dengan padi
anorganik. Berdasarkan hasil R/C rasio diketahui bahwa R/C rasio atas biaya tunai yang
diperoleh petani padi organik (1,95) lebih rendah dari R/C rasio pada anorganik (2,23).
Menurut Rahmat Kurniawan dan Diah Wahyudati (2015) mengenai Analisis perbandingan
pendapatan petani padi yang menggunakan mesin perontokpadi dan yang tidak
menggunakan mesin prontok padi Di desa Pulokerto Kecamatan Gandus Kota palembang.
Berdasarkan hasil analisis uji t diperoleh signifikan sebesar 0,00 tingkat kepercayaan 95
persen dengan drajat bebas 30 sebesar 2,045 sesuai dengan kaedah keputusan maka
diterima Ho. ini berarti bahwa tingkat pendapatan petani padi yang menggunakan mesin
perontok padi lebih besar dibandingkan pendapatan petani padi yang tidak menggunakan
mesin perontok padi.
2.3. Kerangka Pemikiran Operasional dan Hipotesis
Kelompok tani yang merupakan bagian dari sistem kelembagaan dari usahatani
kelapa sawit memiliki anggota-anggota yang memiliki peran yang berbeda-beda. Peran
merupakan hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat dan merupakan
hubungan antara peranan individu yang di atur oleh norma-norma yang berlaku.
Di Desa Purwodadi petani terbagi dalam dua kelompok 1. Kelompok tani 2. Non
kelompok tani. Masing-masing melakukan usahatani kelapa sawit yang akan membutuhkan
input berupa bibit, pupuk, herbisida dan tenaga kerja sehingga mengeluarkan biaya dari
usahatani kelapa sawit tersebut. Petani menjual hasilnya dan mendapatkan penerimaan dari
hasil kelapa sawit yang diproduksi tersebut. Penerimaan yang diterima di kurangi biaya
sehingga memperoleh pendapatan. Kedua pendapatan ini dibandingkan dengan
menggunakan uji beda dua rata-rata. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar skema
kerangka pemikiran berikut.
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Harga
Input IniInput Usaha tani
kelapa sawit Kelompok
tani
input TBS
Harga Kelapa
Sawit
Harga Kelapa sawit
Output TBS
usaha tani K kelapa sawit
Kelompok non tani
Harga input
Input
Biaya penerimaan Biaya penerimaan
Pendapatan
Kelompok
Tani
Pendapatan Non
Kelompok Tani
Uji Beda Dua Rata-Rata
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran ini dapat dibuat hipotesis penelitian sebagai berikut
diduga Terdapat perbedaan pendapatan petani sawit kelompok dan non kelompok di Desa
Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan segaja (purposive).
Desa Purwodadi dipilih sebagai lokasi penelitian karena Desa purwodadi mempunyai luas
lahan yang lebih rendah tetapi menujukkan produktivitas yang tinggi sehingga Desa
Purwodadi tertarik untuk diteliti.
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini dengan ruang lingkup meliputi :
1. Karateristik kelompok tani kelapa sawit dan non kelompok tani kelapa sawit
yaitu umur, pendidikan, pengalaman berkelompok tani.
2. Penerapan teknologi budidaya tanaman kelapa sawit meliputi bibit kelapa sawit anjuran,
jarak tanam dan kedalaman lubang tanam, pemupukan tanaman, serta pengendalian
hama dan penyakit tanaman kelapa sawit.
3. Pendapatan kelompok tani dan yang non berkelompok tani.
3.2. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang
abstrak yang tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lainnya. Peneliti
dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi
(Riduwan. 2010).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif karena
data yang berbentuk angka dengan menggunakan skala ukur rasio. Skala ukur rasio adalah
data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya dilengkapi dengan titik nol
absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkan dalam semua bentuk operasi matematik.
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu jenis data cross section atau data
yang tidak membedakan perbedaan waktu. Untuk kepentingan analisis perlu didukung data
yang akurat. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan dan
diperoleh dari dua sumber yaitu : Data Primer berupa data yang diambil langsung dari
petani yang terpilih sebagai sampel, pengambilan dilakukan dengan wawancara langsung
pada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang terpola dan terstruktur sesuai
dengan kebutuhan. Data sekunder merupakan data diperoleh dari berbagai instansi yang
terkait, perpustakaan, publikasi ilmiah terutama relevan dengan masalah yang diteliti.
3.3. Metode Penarikan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Desa Purwodadi dipilih sebagai lokasi penelitian karena Desa
purwodadi mempunyai luas lahan yang lebih rendah tetapi menujukkan produktivitas yang
lebih tinggi sehingga Desa Purwodadi tertarik untuk diteliti. Desa Purwodadi mempunyai
18 (delapan belas) kelompok tani untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 1 berikut
Tabel 1. Jumlah Kelompok Tani
No Kategori diatas rata-
rata
Jumlah Anggota(Orang)
˃45
1 Karya bakti 46
2 Lestari Widodo 47
3 Mekar jaya 52
4 Suka maju 49
5 Sri mukti 48
6 Sumber mulyo 51
7 Sido mulyo 47
8 Sinar harapan 50
9 Unggul mulyo 49
10 Gading Indah 53
Kategori dibawah Rata-Rata 45
11 Gading indah 40
12 Berjaya 1 36
13 Jaya bersama 45
14 Unggul sembada 37
15 Cikahuripan 40
16 Sawit indah 38
17 Kencana 43
18 Suka jaya 38
Jumlah 808
Rata-Rata 45
Untuk mengambil sampel petani. Diambil 2 (dua) sampel yaitu di atas rata-rata dan
di bawah rata-rata kemudian di ambil dari masing-masing kelompok secara random untuk
mewakili masing-masing kelompok sehingga di dapat kelompok tani sebagai berikut :
Mekar Jaya (52 petani) dan Suka Jaya (34 petani). Sehingga total populasi dari kedua
kelompok tersebut 86 petani. Petani yang akan dijadikan sampel diambil dari 2 kelompok
tani yaitu sebanyak 43 orang petani atau sebanyak 50% dari jumlah populasi. Besarnya
sampel akan ditentukan secara proporsional dengan menggunakan formula (Nazir, 1998)
Ni =
X n
Dimana :
ni = Total Sub Sampel
Ni = Total Sub Populasi
N = Total Populasi
n = Total Sampel
Sehingga dari formula tersebut diperoleh sampel dari 2 kelompok dapat dilihat pada
Tabel 2. dibawah ini.
Nama Kelompok Tani
No Kelompok Tani Populasi
(Orang)
Penarikan Sampel
(Orang)
1 Mekar Jaya 52 26
2 Suka Jaya 34 17
Jumlah 86 43
Dan non kelompok tani sebanyak 288 petani. Menurut Winarno (1994), bila
populasi cukup homogen, terdapat populasi dibawah 100 dapat digunakan sampel sebesar
50%, bila populasi di atas 100 dapat diambil 15% dan sampel manusia rendahnya di atas
30 orang besarnya. Berdasarkan pertimbangan diatas maka sampel yang diambil adalah 43
0rang dari jumlah populasi 15%, dan teknik pengambilan sampel secara acak atau simple
random sampling.
3.4Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian dilapangan ditabulasi kemudian dianalisis
satistik deskriptif, yaitu hanya berusaha menggambarkan atau menjelaskan sebagai
karakteristik data seperti, variasi data dan sebagainya ( Daniel, 2002)
(1). Dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui
gambaran kegiatan usahatani kelompok tani dan non kelompok tani di Desa Purwodadi
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
(2). Sedangkan untuk menjawab tujuan kedua dilakukan dengan menghitung pendapatan
petani kelompok tani dan non kelompok tani dengan cara yaitu total penerimaan dikurangi
dengan total biaya, untuk menghitung total biaya menggunakan rumus menurut Soekartawi
(2000), pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya (biaya
tetap + biaya variabel). Rumus pendapatan baik yang tergabung kedalam kelompok tani
dan non kelompok tani dari usahatani yang dilaksanakan seperti berikut :
Dimana = Pendapatan usahatani (Rp/Ha/Bln)
TR = Total penerimaan (Rp/Ha/Bln)
TC = Total biaya (Rp/Ha/Bln)
Selanjutnya untuk menghitung besarnya penerimaan kelompok dan non kelompok dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut ;
TR = Y. Py
Dimana
TR = Total Peneriman (Rp/Ha/Bln)
Y = Produksi (Kg/Ha/Bln)
Py = Harga kelapa sawit (Rp/Kg)
Sedangkan untuk menghitung biaya total kelompok dan nonkelompok tani dengan rumus
sebagai berikut:
TC = FV+ VC
Dimana :
TC = Total biaya produksi sawit (pengeluaran)(Rp/Ha/Bln)
FC = Fixed cost atau biaya tetap (Rp/Ha/Bln)
VC = Variabel cost atau biaya tidak tetap (Rp/Ha/bln)
Untuk menghitung biaya variabel (VC) cukup dengan mengembalikan semua biaya
yang habis dipakai dalam satu kali produksi yaitu Rp/Ha/Bln sedangkan untuk menghitung
biaya tetap (FC) adalah dengan menghitung penyusutan dari alat yang dipakai (Sudarman
dan Algifani, 2011) dengan asumsi nilai sisa = 0
Penyusutan = Nilai akhir - Nilai awal
Jangka Umur Ekonomis
Selanjutnya untuk melihat perbedaan pendapatan petani kelapa sawit kelompok tani
dan non kelompok tani digunakan uji beda dua rata-rata (Uji Z) untuk sampel besar tidak
berpasangan dengan varians masing-masing tidak diketahui menurut (Djarwanto. Ps dan
Pangestu Subagyo. 1993). Dengan formulasi sebagai berikut:
Zhit
√
√
dimana =
∑
= ∑
Dimana :
= Jumlah sampel petani usaha tani kelapa sawit yang berkelompok tani
(Orang)
= Jumlah sampel petani kelapa sawit yang non kelompok tani (Orang)
x 1 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit
(Rp/Bln)
x 2 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit
(Rp/Bln)
= Varian sampel petani yang berkempok tani kelapa sawit
= Varian sampel petani yang non kelompok tani kelapa sawit
x1 = Tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit
x2 = Tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit
Hipotesis Statistik:
Ho : x1 = x2
H1 : x1 ≠ x2
Hipotesis Operasional
H0 : Tidak ada perbedaanpendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok
tani kelapa sawit.
Hα : Ada perbedaan pendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok tani
kelapa sawit.
Dengan kaidah keputusan secara statistik dimana:
Apabila z hitung ≥ z tabel dengan = 5% maka Ho tolak
Apabila z hitung < z tabel dengan = 5% maka Ho diterima
( Z 1/
2 = 1,96 )
3.5. Konsepsi Pengukuran Variabel
1. Petani sampel adalah petani kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit di Desa
Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (Orang)
2. Gambaran umum usahatani kelompok tani dan non kelompok tani kelapa
sawit ditinjau dari subsistem hulu, on farm dan hilir (off farm)
3. Biaya produksi adalah total biaya yang digunakan dalam proses produksi usahatani
kelapa sawit yang terdiri dari total biaya tetap atau total fixed cost (TFC) dan total biaya
tidak tetap atau total variabel cost (TVC), (Rp/Ha/Bln).
4. Biaya tetap adalah biaya yang penggunaanya tidak habis dalam satu masa
tanam atau proses produksi dan besar kecilnya tidak berkaitan denganpada besar
kecilnya hasil produksi (Rp/Ha/Bln).
5. Biaya tidak tetap adalah biaya yang penggunaanya habis dalam satu masa tanam
atau produksi dan besar kecilnya berkaitan dengan besar kecilnya hasil produksi
(Rp/Ha/Bln).
6. Hasil produksi adalah jumlah tandan buah segar yang dihasilkan dalam usahatani
kelapa sawit (Kg/Ha).
7. Harga produk adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau
jasa yang diukur dalam satuan (Rp/Kg).
8. Penerimaan adalah hasil nilai jual TBS yang diukur dalam satuan(Rp/Ha/Bln).
9.Pendapatan adalah selisih antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya produksi
yang dikeluarkan yang diukur dalam satuan (Rp/Kg/Bln).
IV. GAMBARAN UMUM DESA
4.1. Letak Geografis dan Batas Desa
Desa Purwodadi merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Desa Purwodadi beriklim tropis dengan curah hujan
1.600 mm/tahun. suhu rata-rata harian 29 °c dengan luas wilayah 5.115.00 Ha dan orbitasi
jarak. Desa ke Ibu kota Kecamatan 17 km. Desa Purwodadi terletak di daerah dataran
rendah sehingga menjadi wilayah pertanian dan perkebunan
Dilihat dari segi geografis Desa Purwodadi berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Desa Talang Makmur/ Suka
damai
Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Desa Kuala Dasal
Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Desa Dataran Kempas
Sebelah Barat berbatasan langsung dengan Desa Pelabuhan Dagang
4.2. Keadaan Penduduk dan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk merupakan potensi yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi suatu daerah disebabkan oleh adanya sumber daya manusia yang mengolah
sumber daya alam yang ada. Jumlah penduduk di Desa Purwodadi pada Tahun 2017 adalah
7.451 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 3.541 jiwa dan perempuan 3.905 jumlah
dengan jumlah 2.161 KK.
4.3.Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Purwodadi mayoritas sebagai petani . untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2017
No Jenis Pekerjaan Laki-
laki Perempuan
1 Petani 1.163 -
2 Buruh tani 1.800 -
3 PNS 17 5
4 Pedagang kelontong 45 -
5 Peternak 40 -
6 Montir 27 -
7 Dokter swasta 1 -
8 Ahli pengobatan alternative 2 -
9 TNI 2 -
10 POLRI 3 -
11 Karyawan perusahaan swasta 10 8
Total
3.110
Sumber:Kantor Desa Purwodadi, 2018
4.4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama
Masyarakat di Desa Purwodadi memiliki agama dan kepercayaan yang beragama. Agama
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat . Hal ini dinyatakan dalam
pancasila “keTuhanan Yang Maha Esa”. Ajaran agama membentuk penganutnya makin
peka terhadap masalah-masalah sosial untuk berinteraksi dan menjaga hubungan antara
sesama umat beragama sehingga kehidupan berjalan dengan baik.
Berdasarkan data penduduk di Desa Purwodadi di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten
Tanjung Jabung Barat tersebut bersifat heterogen, dimana tidak hanya beragama islam,
tetapi juga beragama lain seperti agama Kristen, dan agama Hindu. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama/Aliran Kepercayaan
Tahun 2017
No Kepercayaan Laki-laki Perempuan
1 Islam 2.011 2.405
2 Kristen 1.528 1.495
3 Hindu 2 5
Jumlah
3.541 3.905
sumber: Kantor Desa Purwodadi, 2018
4.5.Keadaan Penduduk Berdasarkan Sosial Budaya
Desa Purwodadi merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang mana masyarakatnya terdiri dari beberapa suku
seperti batas, bugis, nias, melayu, minang, sunda, jawa, bali dan dayak . Keanekaragaman
suku yang ada tidak mempengaruhi kerukunan antar sesama warga, melainkan dapat
memperkaya khasanah budaya bangsa yang menganut azas kekeluargaan dan gotong
royong. Perbedaan suku bangsa warga di Desa Purwodadi tidak menjadi penghalang untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Interaksi setiap warga yang ada dalam kegiatan gotong
royong dan kegiatan lainnya semakin mempererat tali silaturahmi diantara mereka.
Kehidupan masyarakat di Desa Purwodadi berjalan dengan damai dan temtram dilihat dari
sifat kekeluargaan dan gotong royong yang masih melekat diantara mereka, antara lain
yasinan, arisan ibu-ibu serta kegiatan lainnya. Selain itu adanya organisasi lainnya seperti
kelompok tani, persatuan ibu PKK serta organisasi lainnya yang merupakan tempat bagi
masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan partisipasi dalam berbagai kegiatan.
4.6. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan diartikan sebagai proses secara terencana untuk mewujudkan suasana
pengembangan diri secara aktif untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan secara
pribadi maupun masyarakat. Selain itu, pendidikan juga merupakan kebutuhan primer bagi
setiap manusia sehingga sebagai usaha untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang
lebih baik. Sehingga masyarakat lebih mengerti, paham, dan lebih kritis dalam berfikir
maupun bertindak mengambil keputusan yang tepat. Tingkat pendidikan di Desa
Purwodadi umumnya masih terbilang rendah dengan jumlah 2.150 jiwa.
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Identitas Petani
Identitas petani sampel merupakan salah satu faktor penting untuk diketahui dalam
melakukan penelitian tentang perbandingan pendapatan petani kelompok tani dan non
kelompok tani, karena dengan mengetahui identitas petani sampel maka dapat diketahui
gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang petani sampel. Identitas petani
kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing
Tinggi adalah sebanyak 43 orang petani kelompok tani dan 43 non kelompok tani. Identitas
petani sampel dibagi dalam sebaran kelompok umur, tingkat pendidikan dan pengalaman
berusahatani.
5.1.1 Umur Petani
Umur dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja dan berfikir dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Semakin
tinggi umur petani kemampuan fisik untuk bekerja pada lahan relatif menurun, karena pada
umumnya petani hanya mengandalkan kekuatan fisik atau tenaga saja dalam melakukan
kegiatannya. semakin tua umur seseorang akan semakin banyak pula pengalaman yang
dimilikinya.
Soekartawi (1987), menyatakan bahwa semakin muda umur petani biasanya semakin
mempunyai semangat untuk lebih mengetahui yang belum mereka ketahui, sehingga
mereka lebih cepat mengadopsi inovasi baru, walaupun kadang-kadang mereka kurang
pengalaman. Berbeda dengan petani yang lebih tua, dimana mereka lebih berhati-hati
dalam mengambil suatu keputusan terhadap inovasi baru. Distribusi frekuensi petani
sampel berdasarkan kelompok umur pada petani kelompok dan non kelompok tani kelapa
sawit dapat dilihat pada Tabel 5. (Lampiran 5 dan 6).
Tabel 5. Distribusi dan Persentase Petani Berdasarkan Kelompok Umur di Daerah
Penelitian Tahun 2018
No Distribusi Frekuensi Petani
Kelompok Kelompok Persentase Non Kelompok Persentase
Umur
(Tahun)
Tani
(Orang)
% Tani (Orang) %
1 31 – 35 8 18,60 12 27,90
2 36 – 40 8 18,60 9 20,93
3 41 – 45 11 25,58 10 23,25
4 46 – 50 6 13,95 7 16,27
5 51 – 55 7 13,27 4 09,30
6 56 – 60 2 04,65 0 0
7 61 – 65 1 02,32 1 02,32
Jumlah 43 100 43 100
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018
Sebaran petani sampel berdasarkan umur Tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian
besar petani kelompok tani dengan jumlah kelompok tani terbanyak adalah di umur 41 – 45
dengan jumlah 11 orang dengan persentase 25,58 % dan terkecil di umur 61 – 65 dengan
jumlah 1 orang dengan persentase 02,32 %. Sedangkan non kelompok tani dengan jumlah
non kelompok tani yang terbanyak di umur 31 – 35 dengan jumlah 12 orang dan persentase
27,90 dan terkecil di umur 61 – 65 dengan jumlah 1 orang dengan persentase 02,32 %.
Dikarenakan usia petani sampel masih dikategorikan usia produktif, maka semangat
bekerja petani di daerah penelitian masih tinggi dan harapan produksi yang dihasilkan akan
tinggi.
5.1.2 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap pengelolaan suatu usahatani yang
dijalankan, khususnya terhadap ekonomi pada suatu usahatani. Jumlah anggota keluarga
juga dapat menjadi faktor pendorong bagi seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Data
hasil penelitian jumlah tanggungan keluarga petani sambel dapat dilihat di Tabel 6
(Lampiran 5 dan 6)
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sampel di Daerah
Penelitian Tahun 2018
No Jumlah
tanggungan
Kelompok
Tani
Persentase Jumlah
Tanggungan
Non
Kelompok
Tani
Persentase
1 2 1 02,32 2 1 02,32
2 3 14 35,55 3 14 35,55
3 4 14 35,55 4 13 30,23
4 5 6 13,95 5 8 18,60
5 6 6 13,95 6 7 16,27
6 7 2 04,65 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0
Jumlah 43 100 Jumlah 43 100
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018
Di Tabel 6. diatas menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga petani kelompok
tani kelompok tani berada pada kisaran 2 – 8 orang jumlah anggota keluarga yang terbesar
terletak antara 3 – 4 dengan masing-masing 14 orang dengan frekuensi yang sama 35,55 %
dan terkecil jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 2 orang dengan frekuensi 02,32 %.
Sedangkan non jumlah anggota terbanyak di angka 3 dengan jumlah 14 petani dengan
frekuensi 35,55 % dan terkecil jumlah tanggungannya 1 orang non kelompok tani sebanyak
2 orang dengan frekuensi 02,32 %.
5.1.2 Pendidikan Petani
Pendidikan adalah hal yang sangat penting sebagai dasar dalam memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, pendidikan pada umumnya berpengaruh pada cara berpikir
petani yang akan melaksanakan kegiatan usahataninya, diharapkan semakin tinggi tingkat
pendidikan petani akan diikuti pula oleh pola pikir yang semakin rasional. Petani yang lebih
lama mendapatkan pendidikan formal besar kemungkinan akan lebih mudah menerima
pembaharuan/inovasi. Soekartawi (2002), mengemukakan bahwa pendidikan akan
mempengaruhi cara berpikir, menerima, dan mencoba hal-hal baru. Tingkat pendidikan
sampel dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh
petani. Distribusi frekuensi dan persentase petani sampel berdasarkan tingkat pendidikan
formal di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini (Lampiran 5 dan 6)
Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Daerah Penelitian Tahun 2018
No
Distribusi
Kelompok
Pendidikan
Frekuensi Petani
Kelompok
Tani
Persentase
(%)
Non
kelompok
Tani
Persentase
(%)
1 Tamat SD 27 62,79 25 58,13
2 Tamat SMP 14 32,55 13 30,23
3 Tamat SMA 2 04,65 5 11,62
Jumlah 43
43
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018
Berdasarkan Tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar tingkat pendidikan petani
sampel baik kelompok tani dan non kelompok tani di daerah penelitian mengenyam
pendidikan tingkat SD yaitu sebanyak 27 orang kelompok tani dengan persentase 62,79 %
dan non kelompok tani 25 orang dengan persentase 58,13 %. Dengan rata-rata tingkat
pendidikan kelompok dan non kelompok tani adalah SD.
5.1.3. Pengalaman Dalam Berusaha Tani
Pengalaman seseorang akan dapat dijadikan tolak untuk mengembangkan kegiatan
dimasa mendatang, karena jika semakin lama bekerja sesorang akan diharapkan lebih baik
dan sempurna dalam melaksanakan tugasnya. Soekartawi (1999), menyatakan pengalama
seseorang dalam berusahatani berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang
sudah lama berusahatani akan lebih mudah menerapkan inovasi dari pada petani pemula
atau baru. Keadaan lama bekerja dari responden dalam usahatani yang telah dilakukan
dapat dilihat pada Tabel 8 (Lampiran 5 dan 6)
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusaha Tani
di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Pengalaman Frekuensi Petani
Usahatani Kelompok Persentase Non Kelompok Persentase
(Tahun) Tani
(Orang)
% Tani (Orang) %
1 5 – 9 1 02,32 12 27,90
2 10 – 14 9 20,93 18 41,86
3 15 – 19 19 44,18 11 25,58
4 20 – 24 10 23,25 1 18,60
5 25 – 29 2 04,65 0 0
6 30 – 34 2 04,65 1 02,32
7 0 0 0 0 0
Jumlah 43 100 43 100
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2018
Dari Tabel 8. di atas, terlihat bahwa pengalaman petani dalam berusaha tani kelapa
sawit sebagian besar di daerah penelitian yaitu untuk petani sampel kelompok tani sebesar
44,18 % sedangkan untuk petani sampel non kelompok tani sebesar 41,86 %. Dengan rata-
rata pengalaman kelompok tani 18 tahun sedangkan non kelompok 13 tahun. Dari angka ini
terlihat bahwa petani kelapa sawit di daerah penelitian tergolong petani yang
berpengalaman. Pengalaman berusahatani umumnya diperoleh petani secara turun-temurun.
5.1.4. Luas Lahan Petani
Luas lahan merupakan salah satu faktor produksi dalam berusahatani. Luas lahan yang
dimiliki petani dapat mempengaruhi produksi, semakin luas lahan yang dimiliki maka
semakin banyak produksi yang diperoleh. Hermanto (1996) ada empat golongan petani
berdasarkan luas lahan yang dimiliki, yaitu golongan petani berlahan luas (lebih dari 2
hektar), golongan petani berlahan sedang (0,5 sampai 2 hektar), golongan petani berlahan
sempit (kurang dari 0,5 hektar) dan golongan petani yang tidak memiliki lahan. Distribusi
luas lahan petani sampel yang ada di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 9 (
Lampiran 5 dan 6) berikut.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Petani Berdasarkan Luas Lahan di Daerah
Penelitian Tahun 2018
No Luas
Lahan
Kelompok Persentase Luas
Lahan
Non
kelompok
Persentase
Kelompok
Tani
Tani
(Orang)
% Non
Kelompok
Tani
(Orang)
%
Tani (Ha) Tani (Ha)
1 0,89 –1,09 17 39,53 1–1,23 7 16,27
2 1,11–1,32 0 0 1,3–1,67 0 0
3 1,33–1,54 0 0 1,68–2,01 33 76,74
4 1,55–1,76 0 0 2,02–2,35 1 02,32
5 1,77–1,98 0 0 2,36–2,69 0 0
6 1,99–2,2 26 60,46 2,70–3,03 2 04,65
7 0 0 0 0 0 0
Jumlah 43 100 43 100
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2018
Dari Tabel 9 dapat dilihat dengan jelas luas lahan petani sampel kelapa sawit di
kelompok tani yang paling besar luas lahannya 1,99 – 2,2 dengan persentase 60,46 % dan
terendah 0,89 – 1,09 ha dengan persentase 39,53 sedangkan luas lahan di non kelompok
tani lebih besar 1,68 – 2,01 ha dengan persentase 76,74 % dan terendah di 2,20 – 2,35
dengan persentase 02,32 %.
5.2. Gambaran Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani
Gambaran usahatani kelapa sawit yang akan dibahas dalam hasil penelitian ini adalah
gambaran yang terkait dengan kegiatan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit.
Mulai dari aspek hulu, produksi, hilir. Untuk lebih jelasnya gambaran kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Aspek Hulu
Usahatani kelapa sawit merupakan tanaman yang telah lama yang diusahakan di Desa
Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan menjadi salah
satu usaha turun temurun. Saat ini usahatani kelapa sawit menjadi sumber mata pencaharian
utama bagi masyarakat di daerah penelitian. Permodalan dalam usahatani kelapa sawit
kelompok maupun non kelompok memperoleh modal dari pinjaman saudara maupun modal
sendiri, selain itu petani juga mengandalkan permodalan dan mengumpulkan hasil kerjanya.
Dalam pengadaan bibit kelompok tani memperoleh bibit varietas yang unggul
dengan harga rata-rata sama dengan harga yang ada di pembibitan swadaya karena
kelompok tani dari awal penanaman rata-rata mendapatkan bantuan bibit dari perusahaan
WKS dengan harga yang sama dengan pembibitan swadaya. Sedangkan non kelompok tani
memperoleh bibit dari pembibitan swadaya yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi. Adapun
proses pengadaan sarana produksi untuk kelompok dan non kelompok tani seperti alat-alat
pertanian, pupuk serta obat-obatan kelompok tani memperolehnya dari KUD yang ada di
Desa Purwodadi sedangkan non kelompok tani memperolehnya dari toko pertanian yang
menyediakan sarana produksi tersebut.
Luas lahan yang di miliki kelompok dan non kelompok rata-rata 2 Ha dengan status
kepemilikan lahan adalah milik pribadi. Pengambilan tenaga kerja kelompok maupun non
kelompok tani kelapa sawit di daerah penelitian rata- rata menggunakan tenaga kerja
keluarga dan dari luar keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Lampiran 5 dan 6.
2. Aspek Produksi
Penanaman di lapangan dilakukan setelah bibit berumur 12 bulan, bibit di
pindahkan kedalam lubang tanam berukuran 40 x 40 x 40 cm, dan jarak tanam yang di
pakai 9M x 9M x 9M dengan pola tanam segitiga sama sisi sehingga dan satu hektar lahan
kelompok dan non kelompok tani ditanami 125 batang tanaman kelapa sawit, tergantung
dari jarak tanam yang di terapkan masing-masing petani sampel.
Rata-rata frekuensi pemupukan yang dilakukan kelompok dan non kelompok tani
kelapa sawit dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun dengan menggunakan pupuk
UREA, TSP dan KCL dengan rata-rata 2 kg/ batang sedangkan non kelompok tani 1,5 kg/
batang kelapa sawit. Dapat dilihat pada (Lampiran 7 dan 23). Penyiangan adalah salah satu
tindakan teknis yang secara teratur dilakukan untuk memangkas dahan pohon agar tidak
rindang agar tetap sehat dan produktif. Kegiatan penyiangan di kelompok dan non
kelompok tani kelapa sawit bertujuan untuk agar tanaman kelapa sawit tetap tertata rapi
sehingga memudahkan petani saat pada perawatan dan pemanenan. mempermudah cahaya
matahari masuk dan melancarkan energi untuk memperoses produksi , disamping itu
mengurangi kelembapan pada kebun. Pemberian obat-obatan pada lahan kelompok dan non
kelompok tani dilakukan disekitar tanaman kelapa sawit. Pengendalian gulma dilakukan
tergantung pada banyaknya gulma yang ada di areal perkebunan. Tenaga kerja dari luar
keluarga terdiri dari tenaga kerja pada proses pemupukan, pengendalian hama penyakit,
penyiangan dan pemanenan.
Kelompok dan non kelompok tani di daerah penelitian biasanya memberi herbisida
(Roul up) dengan rata-rata penggunaan sebanyak 3 liter per 6 bulan dalam luasan rata-rata
2 Ha. Sedangkan non kelompok tani sama dengan yang berkelompok tani karena memiliki
luas lahan rata-rata 2 Ha dan penggunaan herbisidanya 3 liter per 6 bulan. Untuk upah
pengelolahan tanaman kelapa sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa Purwodadi
memberikan upah kepada tenaga kerja berdasarkan jumlah hari orang kerja (HOK). Untuk
masing-masing penggunaan tenaga kerja petani memberikan upah untuk pemupukan
sebesar Rp.78.140/HOK, upah pengendalian hama penyakit sebesar Rp. 75.000/HOK,
upah penyiangan sebesar Rp. 70.000/HOK dan upah pemanen 150.000/HOK. Sedangkan
non kelompok tani upah untuk pemupukan sebesar Rp.71.875/HOK, upah pengendalian
hama penyakit sebesar Rp.73.721/HOK, upah penyiangan sebesar Rp.70.930/HOK, dan
upah pemanenan Rp142.326/HOK. Dapat dilihat di (Lampiran 13 dan 39) dan frekuensi
panen di daerah penelitian untuk kelompok tani kelapa sawit rata-rata sebanyak 2 kali
sebulan dan ada beberapa petani 1 kali panen sedangkan non kelompok tani kelapa sawit
frekuensi panennya rata-rata 2 kali sebulan. Tanaman kelapa sawit di daerah penelitian
yang 11 tahun ke atas ada yang mampu memproduksi sebanyak 1 kali dalam 1 bulan
menghasilkan TBS (tandan buah segar), tergantung perawatan dan pengelolahan di masing-
masing kelompok dan non kelompok. Rata-rata produksi kelompok tani kelapa sawit dalam
1 kali periode panen sebesar 1.900 kg/periode panen dan rata-rata produksi kelapa sawit di
daerah penelitian sebesar 2.209 kg/ha/bulan atau 26.508 ton/ha/tahun sedangkan non
kelompok tani beda tipis dengan kelompok tani rata-rata produksi non kelompok tani
kelapa sawit dalam 1 kali periode panen sebesar 1.681 kg/periode panen dan rata-rata
produksi kelapa sawit di daerah penelitian sebesar 1.819 kg/ha/bulan atau 21,828
ton/ha/tahun dapat dilihat di (Lampiran 33 dan 34)
3. Aspek Hilir
Pemasaran dilakukan setelah semua buah kelapa sawit di turunkan oleh petani di daerah
penelitian, biasanya petani kelompok menjual kepada ketua kelompok tani dan dengan
harga yang telah di tentukan 1300/kg. Sedangkan non kelompok tani menjual hasil
produksinya langsung ke pedagang pengumpul (toke) dan dengan harga yang beragam-
ragam tergantung non kelompok tani menjual ke toke-toke yang ada di daerah penelitian
dari harga 1350-1500/kg. Kelompok dan non kelompok tani di daerah penelitian ini tidak
mempunyai koneksi untuk menjual langsung hasil produksi produksi kelapa sawitnya ke
perusahaan atau PT yang ada diwilayah penelitian. Hasil panen non kelompok tani di
jemput oleh ketua kelompok tani dan tidak mengeluarkan biaya untuk biaya transportasi,
sedangkan non kelompok rata-rata mengantarkan buahnya langsung ke pedagang
pengumpul secara berangsur-angsur menggunakan keranjang motor yang dimiliki pemanen
itu sendiri dan lahan rata-rata non kelompok tani berdekatan dengan pedangang pengumpul.
Sistem pembayaran kepada anggota kelompok tani di beri secara tunai oleh ketua kelompok
sama dengan non kelompok tani di beri secara tunai oleh toke setelah hasil produksinya di
timbang.
5.3. Biaya Produksi Usahatani kelapa Sawit
Biaya produksi kelompok dan non kelompok pada usahatani kelapa sawit di daerah
penelitian adalah jumlah total dari biaya tetap (variable cost) dan biaya tidak tetap (fixed
cost). Yang dapat dilihat pada Tabel 10 biaya tetap (Lampiran 11 dan 12) dan biaya tidak
tetap (Lampiran 29 dan 30)
Tabel 10. Rata-rata jumlah komponen biaya produksi petani sampel kelompok dan
non kelompok tani kelapa sawit di daerah penelitian tahun 2018.
Kelompok Persentase Non
kelompok
Persentase
N0. Uraian Tani Tani
(Rp/Ha/Bln) (%) (Rp/Ha/Bln) (%)
Biaya Tetap
1
Parang 1.103 0,96 937 10,09
Hand spayer 3.291 2,89 2.731 29,40
Pisau eggrek 2.411 2,11 1.788 19,25
Gerobak 4.583 40,24 3.830 41,24
11.387 1,11 9.286 8,74
Biaya Tidak Tetap
2
Bibit 2.847 0,28 3.012 0,28
Pupuk 371.507 36,74 349.311 33,19
Herbisida 25.556 0,25 20.107 0,19
Tenaga kerja 611.132 60,44 679.978 64,61
1.011.041 98,88 1.052.408 99,12
Jumlah 1.022.428 100 1.061.695 100
Sumber : Data primer diolah tahun, 2018
Dapat dilihat dari Tabel 10 bahwa dikelompok tani biaya tetap sebesar Rp.11.387.
lebih besar dibanding non kelompok tani Rp.9.286. Dan biaya tidak tetap lebih besar di non
kelompok tani Rp.1.061.695 di banding kelompok tani sebesar Rp. 1.022.428.
5.4. Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit
Penerimaan usahatani kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit adalah hasil
produksi di kali hasil penjualan. Besarnya penerimaan tergantung dari jumlah produksi dan
harga pada saat produksi di jual. Rata-rata harga sawit di daerah penelitian untuk kelompok
tani Rp.1.300/kg dengan rata-rata produksi sebesar 1.900/Kg/Ha/Bln. Sedangkan non
kelompok tani Rp.1.395/kg dengan rata-rata hasil produksi sebesar 1.681 Kg/Ha/Bln.
Untuk lebih jelasnya jumlah penerimaan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit
dapat dilihat pada Tabel 11 dan(Lampiran 34 dan 32).
Tabel 11. Rata-rata Penerimaan Petani kelompok dan Non Kelompok Tani Kelapa
Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Keterangan Kelompok tani Non Kelompok tani
1 Produksi (Kg) 1.900 1.681
2 Harga (Rp) 1.300 1.395
3 Penerimaaan(Bln) 2.470.000 2.344.995
Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2018
Pendapatan petani kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit di Desa
Purwodadi diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi yang
dikeluarkan petani dalam usahatani kelapa sawit selama masa produksi. Untuk lebih
jelasnya rata-rata jumlah penerimaan biaya produksi dan pendapatan kelompok dan non
kelompok tani kelapa sawit dapat dilihat di Tabel 12 dan (Lampiran 35 dan 36).
Tabel 12. Rata-rata Jumlah Penerimaan, Biaya produksi dan Pendapatan Petani
pada kelompok dan Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian
Tahun 2018
No Keterangan Kelompok tani Non Kelompok tani
(Rp/Ha/Bln) (Rp/Ha/Bln)
1 Penerimaan 2.470.000 2.344.995
2 Biaya produksi 1.022.428 1.061.695
3 Pendapatan 1.447.572 1.283.300
Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2018.
Dari Tabel 12. di atas dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan kelompok tani di daerah
penelitian adalah sebesar Rp. 2.470.000 /Ha/Bln dan untuk petani non kelompok tani
adalah sebesar Rp. 2.344.995/ Ha/Bln. Rata-rata total biaya untuk petani kelompok tani
adalah sebesar Rp. 1.022.428/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah sebesar
Rp.1.061.695/Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani di daerah penelitian adalah
sebesar Rp.1.447.572/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah sebesar Rp. 1.283.300/
Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani lebih besar di bandingan non kelompok tani .
Selisih rata-rata pendapatan antara kelompok tani dan non kelompok tani kelapa sawit
adalah sebesar Rp. 164.272./ Ha/Bln. Di kelompok tani penerimaan lebih besar dan biaya
lebih kecil di banding non kelompok tani penerimaan kecil dan biaya cukup besar. Dan
pendapatan kelompok dan non kelompok jika di bagi dengan jumlah tanggungan keluarga
belum memenuhi UMR di Provinsi Jambi.
5.5. Perbedaan Pendapatan Kelompok Tani dan Non Kelompok Tani
Pendapatan kelompok tani Rp.1.447.572 sedangkan non kelompok tani sebesar
Rp.1.283.300 dapat dilihat di Tabel 12. pendapatan kelompok tani lebih besar dibanding
non kelompok tani. Karena dari aspek sistem manajemennya berbeda mulai dari aspek
hulu, aspek produksi dan aspek hilirnya.
Dari hasil uji beda dua rata-rata (uji Z ) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani kelapa
sawit tidak ada perbedaan secara nyata atau tidak signifikan dibanding dengan non
kelompok tani. Karena dari hasil statistik dapat dilihat Z hitung (0,43) lebih kecil daripada
Z Tabel (1,96)
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Gambaran kegiatan usahatani kelompok tani kelapa sawit.
- Rata-rata kelompok tani menggunakan bibit varietas unggul yaitu topaz yang di
peroleh dari bantuan perusahaan WKS sedangkan untuk non kelompok tani kelapa sawit
hanya mengandalkan bibit dari pembibitan swadaya yang ada di Kecamatan Tebing
Tinggi. Dan jarak tanam yang dipakai di daerah penelitian adalah 9M x 9M x 9M
dengan lubang tanam 40 x 40 x 40 dengan pola tanam segi tiga sama sisi 1 Ha lahan
kelompok dan non kelompokm ditanami 125 batang tanaman kelompok tani.
- Rata-rata di kelompok tani pemupukan dilakukan 2 kali dalam satu tahun sedangkan
untuk non kelompok tani rata-rata 1 atau 2 dalam satu tahun.
- Rata-rata kondisi lahan kelompok tani lumayan tidak semak sedangkan non kelompok
tani rata-rata kondisi lahannya semak.
2. Rata-rata luas lahan kelompok tani maupun non kelompok tani sebesar 2 Ha.
- Rata-rata biaya tetap kelompok tani adalah sebesar Rp. 11.387 Rp/Ha/Bln dan biaya tidak
tetap sebesar Rp. 1.011.041. Rp/Ha/Bln sedangkan rata-rata total biaya untuk kelompok
tani sebesar Rp. 1.022.428 Ha/Bln.
- Sedangkan Rata-rata biaya tetap non kelompok tani adalah sebesar Rp. 9.286 Rp/Ha/Bln
biaya variabel sebesar Rp. 1.052.408. Rp/Ha/Bln sedangkan rata-rata total biaya untuk
non kelompok tani sebesar Rp. 1.061.695 Ha/Bln.
- Rata-rata produksi kelompok tani kelapa sawit adalah sebanyak Rp. 1.900 Rp/Ha/Bln
sedangkan non kelompok tani Rp. 1.681 Rp/Ha/Bln.
- Rata-rata penerimaan kelompok tani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 2.470.000
Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 2.344.995
Rp/Ha/Bln.
- Rata-rata pendapatan kelompok tani di daerah penelitian adalah sebesar Rp 1.447.572
Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani adalah sebesar Rp 1.283.300 Rp/Ha/Bln.
3. Dari hasil uji beda rata-rata (uji z) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani tidak ada
perbedaan secara nyata dibandingkan non kelompok tani di daerah penelitian.
6.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan di lapangan maka penulis saran sebagai berikut :
1. Pendapatan berkapita kelompok dan non kelompok tani belum memenuhi UMR di
Provinsi Jambi atau tidak layak kalau hanya berusahatani kelapa sawit. Di harapkan
untuk kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit jangan tergantung kepada
usahatani kelapa sawit saja dan harus memiliki pekerjaan selain usahatani kelapa sawit.
2. Perlu adanya optimalisasi dalam sistem manejemen kelompok tani agar dampak
pendapatan lebih terlihat nyata
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, K. 2014. Analisis pendapatan usahatani padi sawah penerimaan bantuan dan
bukan penerimaan bantuan pemerintah di Desa Passo Kecamatan Kakas Barat
Kabupaten Minahasa. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian.Vol.
Abdul Syani, 1987. Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial. Fajar Agung. Jakarta.
Ariansyah Saputra Dinata, 2014. Pendapatan Petani Jagung Anggota dan Non Anggota
Koperasi Tani Makmur Desa Natar Kecamatan Lampung Selatan, Program
Studi Agribisnis. Universitas Lampung.
Dinas Perkebunan, 2016. Luas Lahan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Kelapa Sawit Di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan
Kecamatan Tebing Tinggi.
Djarwanto.Ps dan Pangestu Subagya.UI.B.A 1993 Edisi Keempat.Yogyakarta.
Fauzi, et, al. 2014. Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan
Pemasaran Kelapa Sawit. Jakarta : Penebar Swadya
Goenadi, M. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kelapa Sawit di Indonesia.
Hernanto, F.1996. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta.
Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
Mardikanto, T.1991. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret Univesitas Press.
Surakarta.
, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press.
Surakarta. Pertanian.
Mosher, A. T. 2008 Mengerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta.
Nazir. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta. Bandung.
Rahmat Kurniawan dan Diah Wahyudati, 2015. Analisis Perbandingan Pendapatan Petani
Padi Yang Menggunakan Mesin Perontok Padi dan Yang Tidak Menggunakan
Mesin Perontok Padi di Desa Pulokerto Kecamatan Gandus Kota Palembang.
Program Studi Agribisnis. Universitas Muhammadiyah Palembang.
Soehardjo, A dan Patong.1973. Sendi-Sendi dan Pokok Usaha Tani. IPB. Bogor.
Suproyo. 1979. Ciri-Ciri Pengertian Pertanian Kecil, Fakultas Pertanian. Universitas
Gadjah Mada.
Sujogyo, p. 1978. Sosiologi Pembangunan, Jakarta. FPS IKIP Jakarta.
Soerjono, Dirdjosisworo. 1981. Asas-Asas Sosiologi. Bandung: CV Armico.
Sarwono. W.S. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan.
Jakarta: Balai Pustaka.
Sukirno, Sadono. 1996. Pengantar Teori Makro Ekonomi. PT Raja Grafindo. Jakarta.
Soekartawi, 1987. Ilmu Usahatani dan Penelitian Survey. LP3S, Jakarta.
,1999. Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press, Jakarta.
,1991. Agribisnis. Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
, 1995.Analisis Usaha Tani. Jakarta. UI- Press, Jakarta.
, 2002. Analisis Usahatani, Jakarta: Universitas Indonesia.
, 2006.Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press.Jakarta.
Sunaryo. 2001. Ekonomi Manajerial. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
Sunarko, 2010. Budidaya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan,
Jakarta, Agromedia Pustaka
Sudarman Ari,1989. Teori Ekonomi Mikro, Edisi ketiga, Jilid1, BPFE, Yogyakarta.
Sudradjat Sw.2000. Statiska Sosial.Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran. Jatinanggor.
Suryani Jaya Kusuma, .2004. Analisis Perbandingan Usahatani dan Pemasaran Antara Padi
Organik dan Padi Anorganik di Kelurahan Mulyaharja. Kecamatan Bogor
Selatan. Kota Bogor Jawa Barat. Program Studi Agribisnis. Institut Pertanian
Bogor.
Trimo, 2006. Evaluasi Penyuluh Pembangunan Pertanian. Surakarta.
Winarno S. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah (dalam metode teknik). Penerbit Karnisius,
Bandung.
Yahya, S. 1990. Budidaya Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) :Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
1. Identitas Responden (kelompok tani/non kelompok tani)
1. Nama:
2. Umur / tahun:
3. Pendidikan Terakhir:
4. Jumlah Tanggungan Keluarga (orang):
5. Luas Lahan:
6. Kepemilikikan Lahan / ha:
II. Gambaran Usahatani Kelapa Sawit
1. Aspek Hulu
1. Apa jenis varietas bibit kelapa sawit yang ditaman ?
2. Dari mana bibit kelapa sawit diperoleh ?
3. Dari mana sumber modal diperoleh ?
4. Bagaimana tenaga diperoleh, apakah tenaga kerja dalam keluarga atau
tenagakerja diluar tenaga kerja ?
5. Alat-alat pertanian apa saja yang digunakan dalam usahatani kelompok non
kelompok tani?
6. Bagaimana sistem pengadaan sarana produksi?
2. Aspek on farm
1. Pengolahan lahan
- Bagaimana cara membersikan lahan, apakah menggunakan mesin atau dilakukan
secara manual ?
`- Berapa biaya yang dibutuhkan dari salah satu cara yang dilakukan ?
2. Budidaya
-Berapa jarak tanam kelapa sawit ?
-Berapa kali frekuesi pemupukan dalam setahun ?
- Bagaimana bentuk pemeliharaan, dan berapa kali dilakukan dalamsetahun ?
-Pupuk dan obat-obatan apa saja yang digunakan dalam usatani ?
-Berapa banyak pupuk yang digunakan per hektar ?
-Berapa banyak obat-obatan yang digunakan per hektar?
-Bagaimana penggunaan tenaga kerja?
-Bagaimana cara memanen kelapa sawit?
Aspek Hilir
1. Berapa besar harga kelapa sawit?
Harga terendah 1 tahun terakhir dan harga tertinggi 1 tahun terakhir.
2. Berapa harga kelapa sawit per kg saat ini ?
3. Bagaimana sistem pemasaran nya (antar/jemput) ?
4. Bagaimana system transportasi yang digunakan bila petani menjual langsung
keperusahaan ?
5. Berapa biaya jika menggunakan jasa transportasi ?
6. Alat transportasi apa yang digunakan ?
7. Bagaimana system pembayaran produksi dilakukan ( cash/kredit) ?
8. Bagaimana system penjualan ?
9. Berapa jumlah produksi perbulan / kg ?
10. Berapa jumlah produksi per hektar / kg/bln ?
IV. Biaya Produksi
1. Biaya tetap
No Jenis Alat Jumlah
(unit)
Harga
Satuan
(RP/Unit)
Jangka Umur
(Bln)
1 2 3 4 5
2. Biaya Tidak Tetap
No.
Jenis
Faktor produksi
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
(Rp)
1 2 3 4 5
Lampiran1. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Kelapa Sawit di Provinsi Jambi Tahun 2015
No Kabupaten/Kota Luas Lahan Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1 Kerinci 94 10 0,11
2 Merangin 59.717 177.556 2,97
3 Sarolangun 72.947 185.727 2,55
4 Batanghari 90.287 252.694 2,80
5 Muaro Jambi 147.574 283.573 1,92
6 Tanjung Jabung
Timur
49.169 55.684 1,13
Tanjung Jabung Barat 61.959 127.438 2,06
7 Tebo 63.852 189.642 2,97
8 Bungo 76.798 169.361 2,21
9 Kota Jambi - - -
10 Sungai Penuh - - -
Jumlah 619.397 1.441.685
Rata-Rata
56308.81 131062.27 2,33
*Dinas Perkebunan Tanjung Jabung Barat 2016
Lampiran 2. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa
Sawit di KabupatenTanjung Jabung Barat Tahun 2015
No Kecamatan Luas Lahan Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1 Tungkal Ilir 28 - -
2 Seberang Kota 27 14 0,52
3 Bram Itam 3.527 3.532 1,00
4 Tungkal Ulu 5.469 9.632 1,76
5 Tebing Tiggi 11.267 26.448 2,35
6 Batang Asam 12.761 21.71 1,70
7 Merlung 8.626 25.956 3,01
8 Renah Mendaluh 7.332 13.392 1,83
9 Muara Papalik 9.315 24.200 2,60
10 Betara 2.261 1.189 0,53
11 Kuala Betara 226 341 1,51
12 Pengabuan 429 322 0,75
13 Senyerang 691 702 1,02
Jumlah 61.959 127.438
Rata-Rata 4.766,08 9.802,92 2,06
*Sumber : Dinas Perkebunan Tanjung Jabung Barat 2016
Lampiran 3. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas TanamanPerkebunan Kelapa
Sawit di Kecamatan Tebing Tinggi tahun 2015
No Desa Luas
Lahan
Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1 Purwodadi* 1.932 7.080 3,66
2 Suka Damai 1.068 3.972 3,71
3 Adi Jaya 735 2.736 3,72
4 Tebing Tinggi 350 672 1,92
5 Kelagian 2.200 5.724 2,60
6 Sungai Keruh 413 1.104 2,67
7 Dataran Kampas 455 1.656 3,63
8 Delima 500 1.740 3,48
9 Talang Makmur 914 1.764 1.93
10 Teluk Pengkah 2.700 - -
Jumlah 11.267 26.448 11 193
Rata-Rata 1.127 2.939 2,35
Sumber : Dinas Perkebunan Tanjung Jabung 2016
Lampiran 5. Biodata Kelompok Tani Petani Sampel pada Usahatani di Daerah Penelitian 2018
No Nama Umur Tingkat
Pendidikan
Jumlah Anggota Keluarga
Luas Lahan Pengalaman Usahatani
(Tahun) (Orang) (Ha) (Tahun)
1 A. Mustofa 43 SMA 4 2.16 19
2 Ahmad Zikwan 60 SD 5 2.16 31
3 Darmo Wiyono 45 SD 4 2.17 13
4 Harno Sukarto 51 SMP 4 2.17 18
5 Jhon Farizal 39 SD 4 2.17 22
6 Joyo Dikromo
Seman 62 SD 6 2.16 12
7 Jumadi 54 SD 7 2.17 22
8 Jumali 32 SMP 3 2.16 16
9 Kardi 41 SMP 4 2.16 10
10 Katimin 55 SD 2 2.17 20
11 Mardinah 53 SMP 4 2.17 20
12 Parto Sentono 45 SD 3 2.16 16
13 Rudiyo 43 SD 6 2.16 15
14 Ricca Suherti 46 SD 6 2.17 18
15 Rusdi 47 SMA 5 2.16 15
16 Sugino 42 SMP 3 2.16 17
17 Sugiono 39 SD 4 2.17 5
18 Sunarto 32 SMP 4 2.16 11
19 Suparman 50 SD 4 2.19 21
20 Suwardi 41 SD 6 2.18 18
21 Suwarto 45 SD 3 2.17 11
22 Tukiyem 43 SD 5 2.16 19
23 Wagiman 39 SMP 4 2.16 12
24 Zainudin 32 SD 3 2.18 21
25 Suripto 42 SD 5 2.17 25
26 Wagito 35 SMA 3 2.19 20
27 Mustoli 51 SMP 3 0.89 19
28 Karmanto 37 SD 4 0.89 13
29 Yanto 44 SD 4 0.89 17
30 Beni 35 SMP 5 0.89 20
31 Ruslan 39 SD 3 0.89 11
32 Mislan 51 SMP 3 0.89 19
33 Langkir 40 SD 3 0.89 11
34 D. Ondol 32 SMP 4 0.89 23
35 Fazri 37 SMP 3 0.89 17
36 Katimin.S 32 SD 3 0.89 16
37 Sugiono.A 46 SD 3 0.89 18
38 Siti Jaenap 54 SMP 7 0.89 21
39 Junaedi 39 SD 3 0.89 19
40 Marjuki 46 SMA 6 0.89 25
41 Kuswara 50 SMA 4 0.89 19
42 Agus 31 SD 5 0.89 18
43 Maryono 56 SD 6 0.89 30
∑ 1,876
180 71 763
Rata-rata 44
4 2 18
Lampiran 6. Biodata Petani Sampel Non Kelompok Tani di Daerah Peneltian tahun 2018
No Nama Umur
Tingkat Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga Luas Lahan
Pengalaman
Usahatani
(Tahun) (Orang) (Ha) (Tahun)
1 Mahmud 43 SMP 5 2 20
2 Minem 51 SD 6 2 17
3 Nawardi 33 SMP 4 2 10
4 Gendon 40 SD 3 2 8
5 Asmidar 34 SD 5 2 8
6 Hendriansah 42 SD 4 2.05 15
7 Nurhasanah 34 SMP 3 2 9
8 Desman 62 SD 3 2 31
9 Saiful 40 SMA 4 2 11
10 Lilis
Suryani 44 SD 5 1 12
11 Suroto 36 SD 6 2 14
12 Sutejo 41 SD 5 2 10
13 Faridah 48 SMP 4 2 10
14 Nurhayati 31 SD 2 2 13
15 Masnah 34 SMA 4 3 14
16 Dian Rafiqi 31 SD 4 2 17
17 Robayah 45 SD 5 2 13
18 Hermansah 36 SMP 3 2 8
19 A. Muin 47 SMP 3 2 10
20 Rusdan 51 SD 6 3 12
21 Sargawi 34 SD 3 2 9
22 A. Hamid 38 SD 3 2 8
23 Rajali 50 SD 5 2 15
24 Ratna 47 SMP 4 2 9
25 Tibran 45 SD 5 1 13
26 Harun 39 SD 4 1 8
27 Tijah 44 SMP 4 2 19
28 Daud 31 SD 3 2 10
29 Narida 51 SD 4 2 8
30 Wahad 44 SMP 4 2 12
31 Regen 39 SD 4 1 14
32 Nurdin 42 SD 6 2 8
33 Komariah 53 SD 6 2 11
34 Sanusi 40 SD 3 2 13
35 Jumarah 34 SD 3 2 15
36 Alik 36 SMP 3 2 17
37 M. Latief 31 SMP 3 1 8
38 Sugin 48 SD 4 1 13
39 Suhaimi US 33 SMP 3 1 16
40 Umar 31 SMP 3 2 5
41 Karnaini 41 SMP 6 2 17
42 Hasan 46 SD 6 3 15
43 Paiman 49 SD 5 2 17
∑ 1,769 - 178 82 542
Rata-rata 41
4 2 13
Lampiran 7. Biaya Penyusutan Alat Jenis Parang dan Hand Spayer pada Usahatani Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018
No
Luas Lahan
Jumlah Barang (Unit) Harga (Rp) Umur Ekonomis (Bulan)
Biaya Penyusutan (Rp/Bulan)
Biaya Penyusutan (Rp/Ha/Bulan)
(Ha) Parang Hand
Sprayer Parang Hand
Sprayer Parang Hand
Sprayer Parang Hand
Sprayer Parang Hand
Sprayer
1 2 3 4 5 6 = 4 : 5 7 = 6 : 2
1 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315
2 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315
3 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920
4 2.17 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 720 1,536
5 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304
6 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315
7 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304
8 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315
9 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929
10 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304
11 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920
12 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929
13 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929
14 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920
15 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315
16 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315
17 2.17 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 720 2,304
18 2.16 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 723 2,315
19 2.19 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 713 1,522
20 2.18 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 717 1,911
21 2.17 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 720 1,920
22 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929
23 2.16 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 723 1,929
24 2.18 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 717 2,294
25 2.17 1 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 720 2,688
26 2.19 1 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 713 2,664
27 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
28 0.89 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 1,756 4,682
29 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
30 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618
31 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
32 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
33 0.89 1 1 70000 300000 48 60 1,458 5,000 1,639 5,618
34 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618
35 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618
36 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
37 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
38 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
39 0.89 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,639 4,682
40 0.89 1 1 70000 300000 48 60 1,458 5,000 1,639 5,618
41 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618
42 0.89 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 1,756 5,618
43 0.89 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 1,756 4,682
∑ 71.49 43 43 3,175,000 11,800,000 2,064 2,580 66,146 196,667 47,417 141,503
Rata-
rata 2 1 1 73,837 274,419 48 60 1,538 4,574 1,103 3,291
Lampiran 8. Biaya Penyusutan Jenis Parang dan Hand Spayer pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Luas
Lahan
Jumlah Barang
(Unit) Harga (Rp)
Umur Ekonomis
(Bulan)
Biaya Penyusutan
(Rp/Bulan)
Biaya Penyusutan
(Rp/Ha/Bulan)
(Ha)
Parang
Hand
Sprayer Parang
Hand
Sprayer Parang
Hand
Sprayer Parang
Hand
Sprayer Parang
Hand
Sprayer
1 2 2 1 80000 350000 48 60 1,667 5,833 833 2,917
2 2 1 1 75000 280000 48 60 1,563 4,667 781 2,333
3 2 1 1 65000 300000 48 60 1,354 5,000 677 2,500
4 2 1 1 70000 300000 48 60 1,458 5,000 729 2,500
5 2 1 1 75000 250000 36 48 2,083 5,208 1,042 2,604
6 2.05 1 1 75000 300000 36 60 2,083 5,000 1,016 2,439
7 2 2 1 80000 340000 48 60 1,667 5,667 833 2,833
8 2 1 1 75000 200000 36 48 2,083 4,167 1,042 2,083
9 2 1 1 70000 250000 48 48 1,458 5,208 729 2,604
10 1 1 1 80000 290000 48 60 1,667 4,833 1,667 4,833
11 2 1 1 75000 300000 36 48 2,083 6,250 1,042 3,125
12 2 1 1 75000 250000 48 48 1,563 5,208 781 2,604
13 2 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 781 2,500
14 2 2 1 80000 250000 36 60 2,222 4,167 1,111 2,083
15 2 1 1 65000 260000 36 60 1,806 4,333 903 2,167
16 2 1 1 80000 200000 48 60 1,667 3,333 833 1,667
17 2 1 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 781 2,917
18 2 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 781 2,083
19 2 1 1 70000 250000 60 60 1,167 4,167 583 2,083
20 2 1 1 70000 300000 48 48 1,458 6,250 729 3,125
21 2 1 1 75000 300000 48 60 1,563 5,000 781 2,500
22 2 1 1 60000 200000 48 60 1,250 3,333 625 1,667
23 2 1 1 75000 200000 48 48 1,563 4,167 781 2,083
24 2 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 729 2,083
25 1 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 1,563 3,333
26 1 1 1 70000 350000 36 60 1,944 5,833 1,944 5,833
27 2 1 1 70000 250000 48 48 1,458 5,208 729 2,604
28 2 2 1 75000 350000 48 60 1,563 5,833 781 2,917
29 2 1 1 80000 200000 48 60 1,667 3,333 833 1,667
30 2 1 1 70000 250000 60 60 1,167 4,167 583 2,083
31 1 1 1 65000 300000 48 60 1,354 5,000 1,354 5,000
32 2 2 1 75000 300000 48 48 1,563 6,250 781 3,125
33 2 2 1 75000 250000 36 60 2,083 4,167 1,042 2,083
34 2 1 1 75000 200000 48 60 1,563 3,333 781 1,667
35 2 1 1 80000 200000 48 48 1,667 4,167 833 2,083
36 2 1 1 75000 250000 48 60 1,563 4,167 781 2,083
37 1 1 1 75000 250000 48 48 1,563 5,208 1,563 5,208
38 1 2 1 65000 300000 36 60 1,806 5,000 1,806 5,000
39 1 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 1,458 4,167
40 2 1 1 75000 250000 60 60 1,250 4,167 625 2,083
41 2 1 1 80000 300000 48 48 1,667 6,250 833 3,125
42 3 1 1 70000 250000 48 60 1,458 4,167 486 1,389
43 2 1 1 65000 200000 36 60 1,806 3,333 903 1,667
Jumlah 80 50 43 3,150,000 11,420,000 1,980 2,436 69,729 203,042 40,273 117,453
Rata-
rata 2 1 1 73,256 265,581 46 57 1,622 4,722 937 2,731
Lampiran 9. Biaya Penyusutan Alat Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Usatani Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018
No
Luas
Lahan Jumlah Barang (Unit) Harga (Rp)
Umur Ekomomis
(Bulan) Biaya Beli (Rp/Ha)
Biaya Penyusutan
(Rp)
(Ha) Pisau
Eggrek Gerobak
Pisau
Eggrek Gerobak
Pisau
Eggrek Gerobak
Pisau
Eggrek Gerobak
Pisau
Eggrek Gerobak
1 2 3 4 5 6 = 4 : 5 7 = 6 : 2
1 2.16 1 1 120000 300000 36 60 3,333 5,000 1,543 2,315
2 2.16 1 1 120000 300000 36 60 3,333 5,000 1,543 2,315
3 2.17 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,536 2,688
4 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072
5 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072
6 2.16 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,543 2,701
7 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072
8 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086
9 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086
10 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072
11 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072
12 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086
13 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086
14 2.17 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,536 2,688
15 2.16 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,543 2,701
16 2.16 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,543 2,701
17 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072
18 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086
19 2.19 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,522 3,044
20 2.18 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,529 3,058
21 2.17 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,536 3,072
22 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086
23 2.16 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,543 3,086
24 2.18 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,529 2,676
25 2.17 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,536 2,688
26 2.19 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,522 2,664
27 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554
28 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554
29 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554
30 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554
31 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
32 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
33 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
34 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
35 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
36 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
37 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
38 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554
39 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
40 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
41 0.89 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,745 6,554
42 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
43 0.89 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,745 7,491
Jumlah 71.49 43 43 5,160,000 16,300,000 1,548 2,580 143,333 271,667 103,652 197,071
Rata-rata 2 1 1 120,000 379,070 36 60 3,333 6,318 2,411 4,583
Lampiran 10. Biaya Penyusutan Jenis Pisau Eggrek dan Gerobak pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No
Luas
Lahan
Jumlah Barang
(Unit) Harga (Rp)
Umur Ekomomis
(Bulan) Biaya Beli (Rp/Ha) Biaya Penyusutan (Rp)
(Ha) Pisau
Eggrek Gerobak Pisau Eggrek Gerobak
Pisau
Eggrek Gerobak Pisau Eggrek Gerobak
Pisau
Eggrek Gerobak
1 2 3 4 5 6 = 4 : 5 7 = 6 : 2
1 2 1 1 120000 300000 48 60 2,500 5,000 1,250 2,500
2 2 1 1 120000 300000 36 60 3,333 5,000 1,667 2,500
3 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917
4 2 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 1,250 3,333
5 2 1 1 110000 400000 36 48 3,056 8,333 1,528 4,167
6 2.05 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,626 2,846
7 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
8 2 1 1 110000 400000 36 60 3,056 6,667 1,528 3,333
9 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167
10 1 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,333 6,667
11 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167
12 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167
13 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
14 2 1 1 125000 350000 36 60 3,472 5,833 1,736 2,917
15 2 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,667 2,917
16 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917
17 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
18 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
19 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
20 2 1 1 100000 400000 36 48 2,778 8,333 1,389 4,167
21 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
22 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
23 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
24 2 1 1 120000 350000 36 48 3,333 7,292 1,667 3,646
25 1 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,333 5,833
26 1 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 3,333 5,833
27 2 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,667 2,917
28 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917
29 2 1 1 120000 350000 36 48 3,333 7,292 1,667 3,646
30 2 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 1,250 2,917
31 1 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,333 6,667
32 2 1 1 100000 400000 36 60 2,778 6,667 1,389 3,333
33 2 1 1 120000 400000 36 48 3,333 8,333 1,667 4,167
34 2 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 1,667 3,333
35 2 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 1,250 3,333
36 2 1 1 125000 400000 36 60 3,472 6,667 1,736 3,333
37 1 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 2,500 6,667
38 1 1 1 120000 350000 48 60 2,500 5,833 2,500 5,833
39 1 1 1 120000 400000 36 60 3,333 6,667 3,333 6,667
40 2 1 1 110000 400000 36 60 3,056 6,667 1,528 3,333
41 2 1 1 120000 350000 36 60 3,333 5,833 1,667 2,917
42 3 1 1 120000 400000 36 36 3,333 11,111 1,111 3,704
43 2 1 1 120000 400000 48 60 2,500 6,667 1,250 3,333
Jumlah 80 43 43 5,100,000 16,300,000 1,668 2,460 133,333 289,028 76,904 164,674
Rata-rata 2 1 1 118,605 379,070 39 57 3,101 6,722 1,788 3,830
Lampiran 11. Jumlah Biaya Tetap Penggunaan Alat Pertanian pada Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah
Penelitian Tahun 2018
No Parang Hand Spayer Pisau Eggrek Gerobak Total Biaya
(Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5 6= 2+3+4+5
1 723 2,315 1,543 2,315 6,896
2 723 2,315 1,543 2,315 6,896
3 720 1,920 1,536 2,688 6,864
4 720 1,536 1,536 3,072 6,864
5 720 2,304 1,536 3,072 7,632
6 723 2,315 1,543 2,701 7,282
7 720 2,304 1,536 3,072 7,632
8 723 2,315 1,543 3,086 7,668
9 723 1,929 1,543 3,086 7,282
10 720 2,304 1,536 3,072 7,632
11 720 1,920 1,536 3,072 7,248
12 723 1,929 1,543 3,086 7,282
13 723 1,929 1,543 3,086 7,282
14 720 1,920 1,536 2,688 6,864
15 723 2,315 1,543 2,701 7,282
16 723 2,315 1,543 2,701 7,282
17 720 2,304 1,536 3,072 7,632
18 723 2,315 1,543 3,086 7,668
19 713 1,522 1,522 3,044 6,802
20 717 1,911 1,529 3,058 7,215
21 720 1,920 1,536 3,072 7,248
22 723 1,929 1,543 3,086 7,282
23 723 1,929 1,543 3,086 7,282
24 717 2,294 1,529 2,676 7,215
25 720 2,688 1,536 2,688 7,632
26 713 2,664 1,522 2,664 7,563
27 1,639 4,682 3,745 6,554 16,620
28 1,756 4,682 3,745 6,554 16,737
29 1,639 4,682 3,745 6,554 16,620
30 1,756 5,618 3,745 6,554 17,673
31 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556
32 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556
33 1,639 5,618 3,745 7,491 18,493
34 1,756 5,618 3,745 7,491 18,610
35 1,756 5,618 3,745 7,491 18,610
36 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556
37 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556
38 1,639 4,682 3,745 6,554 16,620
39 1,639 4,682 3,745 7,491 17,556
40 1,639 5,618 3,745 7,491 18,493
41 1,756 5,618 3,745 6,554 17,673
42 1,756 5,618 3,745 7,491 18,610
43 1,756 4,682 3,745 7,491 17,673
Jumlah 47,417 141,503 103,652 197,071 489,643
Rata-
rata 1,103 3,291 2,411 4,583 11,387
Lampiran 12. Jumlah Biaya Tetap Penggunaan Alat Pertanian pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Parang Hand Spayer Pisau Eggrek Gerobak Total Biaya
(Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5 6= 2+3+4+5
1 833 2,917 1,250 2,500 7,500
2 781 2,333 1,667 2,500 7,281
3 677 2,500 1,250 2,917 7,344
4 729 2,500 1,250 3,333 7,813
5 1,042 2,604 1,528 4,167 9,340
6 1,016 2,439 1,626 2,846 7,927
7 833 2,833 1,667 3,333 8,667
8 1,042 2,083 1,528 3,333 7,986
9 729 2,604 1,667 4,167 9,167
10 1,667 4,833 3,333 6,667 16,500
11 1,042 3,125 1,667 4,167 10,000
12 781 2,604 1,667 4,167 9,219
13 781 2,500 1,667 3,333 8,281
14 1,111 2,083 1,736 2,917 7,847
15 903 2,167 1,667 2,917 7,653
16 833 1,667 1,250 2,917 6,667
17 781 2,917 1,667 3,333 8,698
18 781 2,083 1,667 3,333 7,865
19 583 2,083 1,667 3,333 7,667
20 729 3,125 1,389 4,167 9,410
21 781 2,500 1,667 3,333 8,281
22 625 1,667 1,667 3,333 7,292
23 781 2,083 1,667 3,333 7,865
24 729 2,083 1,667 3,646 8,125
25 1,563 3,333 3,333 5,833 14,063
26 1,944 5,833 3,333 5,833 16,944
27 729 2,604 1,667 2,917 7,917
28 781 2,917 1,250 2,917 7,865
29 833 1,667 1,667 3,646 7,813
30 583 2,083 1,250 2,917 6,833
31 1,354 5,000 3,333 6,667 16,354
32 781 3,125 1,389 3,333 8,628
33 1,042 2,083 1,667 4,167 8,958
34 781 1,667 1,667 3,333 7,448
35 833 2,083 1,250 3,333 7,500
36 781 2,083 1,736 3,333 7,934
37 1,563 5,208 2,500 6,667 15,938
38 1,806 5,000 2,500 5,833 15,139
39 1,458 4,167 3,333 6,667 15,625
40 625 2,083 1,528 3,333 7,569
41 833 3,125 1,667 2,917 8,542
42 486 1,389 1,111 3,704 6,690
43 903 1,667 1,250 3,333 7,153
Jumlah 40,273 117,453 76,904 164,674 399,304
Rata-rata 937 2,731 1,788 3,830 9,286
Lampiran 13. Biaya Penggunaan Bibit Pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018
No
Luas
Lahan Jumlah Bibit Harga Jumlah Biaya Jumlah Biaya Umur Produksi Jumlah Biaya
Total Biaya
Bibit
(Ha) (Batang) (Rp/Batang) (Rp) (Rp/Ha) (Tahun) (Rp/Ha/Tahun) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:[2] 7 8=[6]:[7] 9=[8]:12*
1 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668
2 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668
3 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656
4 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656
5 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846
6 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859
7 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846
8 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859
9 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859
10 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846
11 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656
12 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668
13 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668
14 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656
15 2.16 247 7000 1,729,000 800,463 25 32,019 2,668
16 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859
17 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846
18 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859
19 2.19 247 7500 1,852,500 845,890 25 33,836 2,820
20 2.18 247 7500 1,852,500 849,771 25 33,991 2,833
21 2.17 247 7500 1,852,500 853,687 25 34,147 2,846
22 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859
23 2.16 247 7500 1,852,500 857,639 25 34,306 2,859
24 2.18 247 7000 1,729,000 793,119 25 31,725 2,644
25 2.17 247 7000 1,729,000 796,774 25 31,871 2,656
26 2.19 247 7000 1,729,000 789,498 25 31,580 2,632
27 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858
28 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858
29 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
30 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858
31 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858
32 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
33 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858
34 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858
35 0.89 109 7000 763,000 857,303 25 34,292 2,858
36 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
37 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
38 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
39 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
40 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
41 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
42 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
43 0.89 109 7500 817,500 918,539 25 36,742 3,062
Jumlah 71.49 8275 313,000 60,199,000 36,722,886 1,075 1,468,915 122,410
Rata-rata 2 192 7,279 1,399,977 854,021 25 34,161 2,847
Keterangan : 12* menunjukkan frekuensi penggunaan bibit di daerah penelitian adalah 12 bulan
Lampiran 14. Biaya Penggunaan Bibit pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018
No
Luas Lahan
Jumlah Bibit Harga Jumlah Biaya Jumlah Biaya
Umur Produksi Jumlah Biaya Total Biaya
(Ha) (Batang) (Rp/Batang) (Rp) (Rp/Ha) (Tahun) (Rp/Ha/Tahun) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:[2] 7 8=[6]:[7] 9=[8]:12*
1 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
2 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
3 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
4 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
5 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
6 2 246 7,000 1,722,000 840,000 25 33,600 2,800
7 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
8 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
9 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
10 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075
11 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
12 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
13 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
14 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
15 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
16 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
17 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
18 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
19 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
20 2 246 8,000 1,968,000 984,000 25 39,360 3,280
21 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
22 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
23 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
24 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
25 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075
26 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075
27 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
28 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
29 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
30 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
31 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075
32 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
33 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
34 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
35 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
36 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
37 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075
38 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075
39 1 123 7,500 922,500 922,500 25 36,900 3,075
40 2 246 7,500 1,845,000 922,500 25 36,900 3,075
41 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
42 3 370 7,000 2,590,000 863,333 25 34,533 2,878
43 2 246 7,000 1,722,000 861,000 25 34,440 2,870
Jumlah 80 9,841 316,000 72,146,500 38,849,333 1,075 1,553,973 129,498
Rata-rata 2 229 7,349 1,677,826 903,473 25 36,139 3,012
Keterangan : 12* menujukkan frekuensi penggunaan bibit di daerah penelitian adalah 12 bulan
Lampiran 15.Biaya Penggunaan Pupuk Urea, Phonska dan Tsp pada Usahatani Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian
2018
No Luas Lahan
Jumlah Pupuk (Kg/6 Bulan) Harga Pupuk Jumlah Biaya pupuk (Rp/6 Bulan)
Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP
(Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
2 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
3 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
4 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
5 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
6 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
7 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
8 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
9 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
10 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
11 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
12 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
13 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
14 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
15 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
16 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
17 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
18 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
19 2.19 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
20 2.18 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
21 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
22 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
23 2.16 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
24 2.18 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
25 2.17 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
26 2.19 494 494 247 3,000 3,000 7,000 1,482,000 1,482,000 1,729,000
27 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
28 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
29 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
30 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
31 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
32 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
33 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
34 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
35 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
36 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
37 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
38 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
39 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
40 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
41 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
42 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
43 0.89 218 218 109 3,000 3,000 7,000 654,000 654,000 763,000
Jumlah 71.49 16,550 16,550 8,275 129,000 129,000 301,000 49,650,000 49,650,000 57,925,000
Rata-rata
2 385 385 192 3,000 3,000 7,000 1,154,651 1,154,651 1,347,093
Biaya pupuk ( Rp/Bulan) Total Biaya Pupuk Total Biaya
Pupuk Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP
(Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 112,785 112,785 131,583 357,154
247,000 247,000 288,167 113,303 113,303 132,187 358,792
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 114,352 114,352 133,410 362,114
247,000 247,000 288,167 113,303 113,303 132,187 358,792
247,000 247,000 288,167 113,825 113,825 132,796 360,445
247,000 247,000 288,167 112,785 112,785 131,583 357,154
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
109,000 109,000 127,167 122,472 122,472 142,884 387,828
8,275,000 8,275,000 9,654,167 5,044,670 5,044,670 5,885,448 15,974,788
192,442 192,442 224,516 117,318 117,318 136,871 371,507
Lampiran 16. Biaya Penggunaan pupuk Urea, Phonska dan TSP dan Total Biaya Penggunaaan Pupuk pada Non
Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018
No
Luas
Lahan
Jumlah Pupuk (Kg/6 Bulan) Harga Pupuk Jumlah Biaya pupuk (Rp/6 Bulan)
Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP
(Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Ha) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Kg/Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
2 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
3 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
4 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
5 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
6 2.05 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
7 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
8 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
9 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
10 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000
11 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
12 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
13 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
14 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
15 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
16 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
17 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
18 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
19 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
20 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
21 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
22 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
23 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
24 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
25 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000
26 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000
27 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
28 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
29 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
30 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
31 1 246 246 123 3,000 3,000 7,000 738,000 738,000 861,000
32 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
33 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
34 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
35 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
36 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
37 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000
38 1 246 246 123 3,000 3,000 7,000 738,000 738,000 861,000
39 1 185 185 123 3,000 3,000 7,000 555,000 555,000 861,000
40 2 369 369 246 3,000 3,000 7,000 1,107,000 1,107,000 1,722,000
41 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
42 3 555 555 370 3,000 3,000 7,000 1,665,000 1,665,000 2,590,000
43 2 492 492 246 3,000 3,000 7,000 1,476,000 1,476,000 1,722,000
Jumlah 80 16,486 16,486 9,841 129,000 129,000 301,000 49,458,000 49,458,000 68,887,000
Rata-rata 2 383 383 229 3,000 3,000 7,000 1,150,186 1,150,186 1,602,023
Biaya pupuk ( Rp/Bulan) Total Biaya Pupuk Total Biaya Pupuk
Urea Phonska TSP Urea Phonska TSP
(Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
246,000 246,000 287,000 120,000 120,000 140,000 380,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500
92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
123,000 123,000 143,500 123,000 123,000 143,500 389,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500
123,000 123,000 143,500 123,000 123,000 143,500 389,500
92,500 92,500 143,500 92,500 92,500 143,500 328,500
184,500 184,500 287,000 92,250 92,250 143,500 328,000
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
277,500 277,500 431,667 92,500 92,500 143,889 328,889
246,000 246,000 287,000 123,000 123,000 143,500 389,500
8,243,000 8,243,000 11,481,167 4,426,500 4,426,500 6,167,389 15,020,389
191,698 191,698 267,004 102,942 102,942 143,428 349,311
Lampiran 17. Biaya Penggunaan Herbisida pada Usatani Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018
No
Luas
Lahan Penggunaan Herbisida Harga Herbisida Biaya Herbisida Biaya Herbisida
Total Biaya
Herbisida
(Ha) (Liter/6 Bulan) (Liter) (Rp/Bulan) (Rp/6 Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5] : 6* 7= [6] : [2]
1 2.16 4 70,000 280,000 46,667 21,605
2 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
3 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041
4 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041
5 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578
6 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691
7 2.17 4 70,000 280,000 46,667 21,505
8 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
9 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
10 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578
11 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041
12 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
13 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
14 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041
15 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
16 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
17 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041
18 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
19 2.19 4 75,000 300,000 50,000 22,831
20 2.18 4 80,000 320,000 53,333 24,465
21 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578
22 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691
23 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691
24 2.18 4 80,000 320,000 53,333 24,465
25 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578
26 2.19 4 80,000 320,000 53,333 24,353
27 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
28 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090
29 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
30 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
31 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217
32 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217
33 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090
34 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090
35 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217
36 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
37 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
38 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
39 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
40 0.89 2 75,000 150,000 25,000 28,090
41 0.89 2 70,000 140,000 23,333 26,217
42 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
43 0.89 2 80,000 160,000 26,667 29,963
Jumlah 71.49 138 3,290,000 10,560,000 1,760,000 1,098,892
Rata-rata 2 3 76,512 245,581 40,930 25,556
Keterangan : angka 6* menunjukkan frekuensi penggunaan herbisida di daerah penelitian / 6 bulan
Lampiran 18. Biaya Penggunaan Herbisida pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No
Luas
Lahan Penggunaan Herbisida Harga Herbisida Biaya Herbisida Biaya Herbisida Total Biaya Herbisida
(Ha) (Liter/6 Bulan) (Liter) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5] : 6* 7=[6] :2
1 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
2 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
3 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
4 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
5 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
6 2.05 3 85,000 255,000 42,500 20,732
7 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500
8 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
9 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500
10 1 3 80,000 240,000 40,000 40,000
11 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
12 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
13 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
14 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500
15 2 2 80,000 160,000 26,667 13,333
16 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
17 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
18 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
19 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
20 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
21 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
22 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
23 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
24 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
25 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000
26 1 2 80,000 160,000 26,667 26,667
27 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
28 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
29 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
30 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
31 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333
32 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500
33 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
34 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
35 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500
36 2 2 80,000 160,000 26,667 13,333
37 1 2 80,000 160,000 26,667 26,667
38 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000
39 1 2 80,000 160,000 26,667 26,667
40 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
41 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
42 3 5 80,000 400,000 66,667 22,222
43 2 2 80,000 160,000 26,667 13,333
Jumlah 80.05 122 3,300,000 9,355,000 1,559,167 864,621
Rata-rata 2 3 76,744 217,558 36,260 20,107
Keterangan : angka 6* menunjukkan frekuensi penggunaan herbisida di daerah penelitian per/6
bulan
Lampiran 19. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018
No Luas Lahan Hari Orang Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah Pemupukan
(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/ 6 Bulan) (Rp/ Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]
1 2.16 3 80,000 240,000 40,000 18,519
2 2.16 3 80,000 240,000 40,000 18,519
3 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433
4 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433
5 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433
6 2.16 3 80,000 240,000 40,000 18,519
7 2.17 4 80,000 320,000 53,333 24,578
8 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
9 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
10 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433
11 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041
12 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691
13 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691
14 2.17 3 75,000 225,000 37,500 17,281
15 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
16 2.16 4 75,000 300,000 50,000 23,148
17 2.17 3 80,000 240,000 40,000 18,433
18 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691
19 2.19 4 75,000 300,000 50,000 22,831
20 2.18 4 75,000 300,000 50,000 22,936
21 2.17 3 75,000 225,000 37,500 17,281
22 2.16 3 75,000 225,000 37,500 17,361
23 2.16 4 80,000 320,000 53,333 24,691
24 2.18 4 80,000 320,000 53,333 24,465
25 2.17 4 75,000 300,000 50,000 23,041
26 2.19 4 75,000 300,000 50,000 22,831
27 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
28 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
29 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
30 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
31 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
32 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
33 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
34 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045
35 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045
36 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045
37 0.89 1 75,000 75,000 12,500 14,045
38 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
39 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
40 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
41 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
42 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
43 0.89 1 80,000 80,000 13,333 14,981
Jumlah 71.49 110 3,360,000 8,555,000 1,425,833 805,662
Rata-rata 2 3 78,140 198,953 33,159 18,736
Catatan : frekuensi pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali setahun.
Keterangan : angka 6* penujukkan penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan di daerah penelitian.
Lampiran 20. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemupukan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Luas
Lahan
Hari Orang
Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah
Pemupukan Pemupukan Pemupukan Pemupukan Pemupukan
(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]
1 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500
2 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
3 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500
4 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
5 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
6 2.05 4 75,000 300,000 50,000 24,390
7 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
8 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667
9 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
10 1 0 0 - - -
11 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500
12 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
13 2 3 80,000 240,000 40,000 20,000
14 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
15 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
16 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500
17 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
18 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667
19 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
20 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
21 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
22 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
23 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
24 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667
25 1 0 0 - - -
26 1 3 75,000 225,000 37,500 37,500
27 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
28 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
29 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
30 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
31 1 0 0 - - -
32 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
33 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
34 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
35 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
36 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
37 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000
38 1 0 - - - -
39 1 3 70,000 210,000 35,000 35,000
40 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
41 2 4 75,000 300,000 50,000 25,000
42 3 5 75,000 375,000 62,500 20,833
43 2 3 75,000 225,000 37,500 18,750
Jumlah 80 139 2,915,000 10,390,000 1,731,667 903,557
Rata-rata 2 3 72,875 241,628 40,271 21,013
Catatan : frekuensi pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali setahun.
Keterangan : angka 6* menunjukkan penggunaan tenaga kerja untuk pemupukan di daerah penelitian.
Lampiran 21. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pengendalian Hama dan Penyakit pada Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018
No
Luas Hari Orang Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah
Lahan Kerja Pengendalian HPT Pengendalian HPT Pengendalian HPT Pengendalian
HPT
(Ha) (Hok/6Bulan) (Rp/Hok) (Rp/6Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]
1 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148
2 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361
3 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041
4 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041
5 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041
6 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148
7 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281
8 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361
9 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361
10 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281
11 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041
12 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148
13 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361
14 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281
15 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361
16 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361
17 2.17 3 75000 225000 37,500 17,281
18 2.16 3 75000 225000 37,500 17,361
19 2.19 3 75000 225000 37,500 17,123
20 2.18 3 75000 225000 37,500 17,202
21 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041
22 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148
23 2.16 4 75000 300000 50,000 23,148
24 2.18 4 75000 300000 50,000 22,936
25 2.17 4 75000 300000 50,000 23,041
26 2.19 4 75000 300000 50,000 22,831
27 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
28 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
29 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
30 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
31 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
32 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
33 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
34 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
35 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
36 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
37 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
38 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
39 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
40 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
41 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
42 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
43 0.89 2 75000 150000 25,000 28,090
Jumlah 71.49 125 3,225,000 9,375,000 1,562,500 1,002,262
Rata-rata 2 3 75,000 218,023 36,337 23,308
Catatan : frekuensi pengendalian hama dan penyakit dilakukan sebanyak 2 kali setahun.
Keterangan : angka 6* menunjukan penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit di daerah penelitian.
Lampiran 22. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pengendalian Hama dan Penyakit pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian 2018
No
Luas Hari Orang Harga Pengendalian Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah
Lahan Kerja HPT Pengendalian HPT Pengendalian HPT Pengendalian HPT
(Ha) (Hok/6 Bulan) (Rp/Hok) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]
1 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
2 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
3 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
4 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
5 2 3 70000 210,000 35,000 17,500
6 2.05 2 75000 150,000 25,000 12,500
7 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
8 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
9 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
10 1 2 75000 150,000 25,000 12,500
11 2 4 75000 300,000 50,000 25,000
12 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
13 2 3 70000 210,000 35,000 17,500
14 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
15 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
16 2 3 70000 210,000 35,000 17,500
17 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
18 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
19 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
20 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
21 2 3 70000 210,000 35,000 17,500
22 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
23 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
24 2 2 75000 150,000 25,000 12,500
25 1 2 75000 150,000 25,000 12,500
26 1 2 75000 150,000 25,000 12,500
27 2 2 75000 150,000 25,000 12,500
28 2 2 70000 140,000 23,333 11,667
29 2 2 75000 150,000 25,000 12,500
30 2 2 70000 140,000 23,333 11,667
31 1 2 70000 140,000 23,333 11,667
32 2 2 75000 150,000 25,000 12,500
33 2 2 75000 150,000 25,000 12,500
34 2 2 75000 150,000 25,000 12,500
35 2 2 70000 140,000 23,333 11,667
36 2 2 70000 140,000 23,333 11,667
37 1 3 70000 210,000 35,000 17,500
38 1 2 75000 150,000 25,000 12,500
39 1 2 75000 150,000 25,000 12,500
40 2 2 70000 140,000 23,333 11,667
41 2 3 75000 225,000 37,500 18,750
42 3 3 75000 225,000 37,500 18,750
43 2 2 75000 150,000 25,000 12,500
Jumlah 80 111 3,170,000 8,190,000 1,365,000 682,500
Rata-rata 2 3 73,721 190,465 31,744 15,872
Catatan : frekuensi pengendalian hama dan penyakit dilakukan sebanyak 2 kali setahun.
Keterangan : angka 6* menunjukan penggunaan tenaga kerja untuk pengendalian hama dan penyakit di daerah penelitian.
Lampiran 23. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Kelompok Tani di Daerah penelitian 2018
No
Luas
Lahan Hari Orang Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah
Biaya Upah
Penyiangan
(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5]:6* 7=[6]:[2]
1 2.16 2 70,000 140,000 23,333 10,802
2 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
3 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753
4 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376
5 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753
6 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
7 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376
8 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
9 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
10 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753
11 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753
12 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
13 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
14 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376
15 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
16 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
17 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376
18 2.16 2 70,000 140,000 23,333 10,802
19 2.19 2 70,000 140,000 23,333 10,654
20 2.18 2 70,000 140,000 23,333 10,703
21 2.17 2 70,000 140,000 23,333 10,753
22 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
23 2.16 1 70,000 70,000 11,667 5,401
24 2.18 1 70,000 70,000 11,667 5,352
25 2.17 1 70,000 70,000 11,667 5,376
26 2.19 2 70,000 140,000 23,333 10,654
27 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
28 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
29 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
30 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
31 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
32 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
33 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
34 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
35 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
36 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
37 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
38 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
39 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
40 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
41 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
42 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
43 0.89 1 70,000 70,000 11,667 13,109
Jumlah 71.49 53 3,010,000 3,710,000 618,333 416,473
Rata-rata 2 1 70,000 86,279 14,380 9,685
Catatan : frekuensi penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali setahun.
Keterangan : angka 6* menunjukan penggunaan tenaga kerja untuk penyiangan di daerah penelitian.
Lampiran 24. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Penyiangan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Luas Lahan Hari Orang Kerja Harga Upah Biaya Upah Biaya Upah Biaya Upah Penyiangan
(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[4] 6=[5] : 6* 7=[6]x[2]
1 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
2 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
3 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
4 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
5 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
6 2.05 2 70,000 140,000 23,333 11,382
7 2 4 80,000 320,000 53,333 26,667
8 2 4 70,000 280,000 46,667 23,333
9 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
10 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000
11 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
12 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
13 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
14 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
15 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
16 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500
17 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
18 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
19 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
20 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
21 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
22 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500
23 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
24 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
25 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333
26 1 1 70,000 70,000 11,667 11,667
27 2 2 75,000 150,000 25,000 12,500
28 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
29 2 3 70,000 210,000 35,000 17,500
30 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
31 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333
32 2 1 70,000 70,000 11,667 5,833
33 2 1 70,000 70,000 11,667 5,833
34 2 1 75,000 75,000 12,500 6,250
35 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
36 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
37 1 1 70,000 70,000 11,667 11,667
38 1 2 70,000 140,000 23,333 23,333
39 1 2 75,000 150,000 25,000 25,000
40 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
41 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
42 3 3 70,000 210,000 35,000 11,667
43 2 2 70,000 140,000 23,333 11,667
Jumlah 80 95 3,050,000 6,745,000 1,124,167 627,632
Rata-rata 2 2 70,930 156,860 26,143 14,596
Catatan : frekuensi penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun.
Keterangan angka 6 * menunjukkan penggunaan tenaga kerja untuk penyiangan di daerah penelitian
Lampiran 25. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Kelompok tani di Daerah Penelitian 2018
No Luas Lahan
Hari Orang
Kerja Harga Upah Biaya Upah Frekuensi Panen Biaya Upah
Biaya Upah
Pemanenan
(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/6 Bulan) (Periode) (Rp/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=[3]x[2] 6 7=[5]x[6] 8=[7]:[2]
1 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556
2 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667
3 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995
4 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995
5 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995
6 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556
7 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747
8 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667
9 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667
10 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747
11 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995
12 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556
13 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667
14 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747
15 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667
16 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667
17 2.17 3 150,000 450,000 2 900,000 414,747
18 2.16 3 150,000 450,000 2 900,000 416,667
19 2.19 3 150,000 450,000 2 900,000 410,959
20 2.18 3 150,000 450,000 2 900,000 412,844
21 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995
22 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556
23 2.16 4 150,000 600,000 2 1,200,000 555,556
24 2.18 4 150,000 600,000 2 1,200,000 550,459
25 2.17 4 150,000 600,000 2 1,200,000 552,995
26 2.19 4 150,000 600,000 2 1,200,000 547,945
27 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
28 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
29 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
30 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
31 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
32 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
33 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
34 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
35 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
36 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
37 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
38 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
39 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
40 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
41 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
42 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
43 0.89 2 150,000 300,000 2 600,000 674,157
Jumlah 71.49 125 6,450,000 18,750,000 86 37,500,000 24,054,284
Rata-rata 2 2.91 150,000 436,047 2 872,093 559,402
Keterangan : frekuensi pemanenan di daerah penelitian dilakukan sebanyak 2 kali panen dalam satu bulan.
Lampiran 26. Biaya Tenaga Kerja untuk Pemanenan pada Non Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018
No
Luas Lahan
Hari Orang Kerja Harga Upah
Biaya Upah Frekuensi Panen Biaya Upah Biaya Upah Pemanenan
(Ha) (HOK/6 Bulan) (Rp/HOK) (Rp/Bulan) (Periode) (Rp/6 Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
2 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
3 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
4 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
5 2 5 150,000 750,000 2 1,500,000 750,000
6 2.05 4 150,000 600,000 2 1,200,000 585,366
7 2 5 150,000 750,000 2 1,500,000 750,000
8 2 5 120,000 600,000 2 1,200,000 600,000
9 2 6 150,000 900,000 2 1,800,000 900,000
10 1 4 120,000 480,000 2 960,000 960,000
11 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
12 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
13 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
14 2 5 120,000 600,000 2 1,200,000 600,000
15 2 4 120,000 480,000 2 960,000 480,000
16 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
17 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
18 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000 19 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
20 2 3 120,000 360,000 2 720,000 360,000
21 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
22 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
23 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
24 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
25 1 4 150,000 600,000 2 1,200,000 1,200,000
26 1 4 120,000 480,000 2 960,000 960,000
27 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
28 2 5 150,000 750,000 2 1,500,000 750,000
29 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
30 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
31 1 4 120,000 480,000 2 960,000 960,000
32 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
33 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
34 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
35 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
36 2 3 150,000 450,000 2 900,000 450,000
37 1 3 120,000 360,000 2 720,000 720,000
38 1 3 120,000 360,000 2 720,000 720,000
39 1 4 150,000 600,000 2 1,200,000 1,200,000
40 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000 41 2 4 150,000 600,000 2 1,200,000 600,000
42 3 5 120,000 600,000 2 1,200,000 400,000
43 2 4 120,000 480,000 2 960,000 480,000
Jumlah 80 168 6,120,000 23,880,000 86 47,760,000 27,025,366
Rata-rata 2 4 142,326 555,349 2 1,110,698 628,497
Keterangan : frekuensi pemanenan di daerah peneltian dilakukan sebanyak 2 kali panen dam satu bulan.
Lampiran 27. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018
No
Luas Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga Total Biaya
Lahan Kerja Pemupukan Kerja Penyiangan Kerja Panen Kerja HPT Tenaga Kerja
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5 6 7= 3+4+5+6
1 2.16 18,519 10,802 555,556 23,148 608,025
2 2.16 18,519 5,401 416,667 17,361 457,948
3 2.17 18,433 10,753 552,995 23,041 605,223
4 2.17 18,433 5,376 552,995 23,041 599,846
5 2.17 18,433 10,753 552,995 23,041 605,223
6 2.16 18,519 5,401 555,556 23,148 602,623
7 2.17 24,578 5,376 414,747 17,281 461,982
8 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577
9 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577
10 2.17 18,433 10,753 414,747 17,281 461,214
11 2.17 23,041 10,753 552,995 23,041 609,831
12 2.16 24,691 5,401 555,556 23,148 608,796
13 2.16 24,691 5,401 416,667 17,361 464,120
14 2.17 17,281 5,376 414,747 17,281 454,685
15 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577
16 2.16 23,148 5,401 416,667 17,361 462,577
17 2.17 18,433 5,376 414,747 17,281 455,837
18 2.16 24,691 10,802 416,667 17,361 469,522
19 2.19 22,831 10,654 410,959 17,123 461,568
20 2.18 22,936 10,703 412,844 17,202 463,685
21 2.17 17,281 10,753 552,995 23,041 604,071
22 2.16 17,361 5,401 555,556 23,148 601,466
23 2.16 24,691 5,401 555,556 23,148 608,796
24 2.18 24,465 5,352 550,459 22,936 603,211
25 2.17 23,041 5,376 552,995 23,041 604,455
26 2.19 22,831 10,654 547,945 22,831 604,262
27 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
28 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
29 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
30 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
31 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
32 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
33 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
34 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401
35 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401
36 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401
37 0.89 14,045 13,109 674,157 28,090 729,401
38 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
39 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
40 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
41 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
42 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
43 0.89 14,981 13,109 674,157 28,090 730,337
Jumlah 71.49 805,662 416,473 24,054,284 1,002,262 26,278,681
Rata-rata 2 18,736 9,685 559,402 23,308 611,132
Lampiran 28. Jumlah Total Biaya Penggunaan Tenaga Kerja pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian
Tahun 2018
No
Luas Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga Biaya Tenaga
Total Biaya
lahan Kerja Pemupukan Kerja Penyiangan Kerja Panen Kerja HPT
Tenaga
Kerja
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
(Rp/Ha/Bul
an)
1 2 17,500 23,333 600,000 18,750 659,583
2 2 18,750 23,333 600,000 18,750 660,833
3 2 17,500 23,333 600,000 18,750 659,583
4 2 20,000 11,667 600,000 18,750 650,417
5 2 25,000 23,333 750,000 17,500 815,833
6 2.05 24,390 11,382 585,366 12,500 633,638
7 2 18,750 26,667 750,000 18,750 814,167
8 2 26,667 23,333 600,000 18,750 668,750
9 2 25,000 11,667 900,000 18,750 955,417
10 1 - 25,000 960,000 12,500 997,500
11 2 12,500 11,667 600,000 25,000 649,167
12 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750
13 2 20,000 11,667 600,000 17,500 649,167
14 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750
15 2 25,000 11,667 480,000 18,750 535,417
16 2 12,500 12,500 450,000 17,500 492,500
17 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750
18 2 26,667 11,667 450,000 18,750 507,083
19 2 25,000 11,667 600,000 18,750 655,417
20 2 18,750 11,667 360,000 18,750 409,167
21 2 25,000 11,667 600,000 17,500 654,167
22 2 18,750 12,500 600,000 18,750 650,000
23 2 23,333 11,667 600,000 18,750 653,750
24 2 26,667 11,667 600,000 12,500 650,833
25 1 - 23,333 1,200,000 12,500 1,235,833
26 1 37,500 11,667 960,000 12,500 1,021,667
27 2 25,000 12,500 450,000 12,500 500,000
28 2 25,000 11,667 750,000 11,667 798,333
29 2 25,000 17,500 450,000 12,500 505,000
30 2 25,000 11,667 450,000 11,667 498,333
31 1 - 23,333 960,000 11,667 995,000
32 2 25,000 5,833 450,000 12,500 493,333
33 2 25,000 5,833 450,000 12,500 493,333
34 2 25,000 6,250 450,000 12,500 493,750
35 2 18,750 11,667 600,000 11,667 642,083
36 2 25,000 11,667 450,000 11,667 498,333
37 1 25,000 11,667 720,000 17,500 774,167
38 1 - 23,333 720,000 12,500 755,833
39 1 35,000 25,000 1,200,000 12,500 1,272,500
40 2 25,000 11,667 600,000 11,667 648,333
41 2 25,000 11,667 600,000 18,750 655,417
42 3 20,833 11,667 400,000 18,750 451,250
43 2 18,750 11,667 480,000 12,500 522,917
Jumlah 80.05 903,557 627,632 27,025,366 682,500 29,239,055
Rata-rata 2 21,013 14,596 628,497 15,872 679,978
Lampiran 29. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018
No Luas Lahan Bibit Pupuk Herbisida Tenaga Kerja
Total Biaya
Variabel
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5 6 3+4+5+6
1 2.16 2,668 362,114 21,605 608,025 994,412
2 2.16 2,668 362,114 23,148 457,948 845,878
3 2.17 2,656 360,445 23,041 605,223 991,366
4 2.17 2,656 360,445 23,041 599,846 985,989
5 2.17 2,846 360,445 24,578 605,223 993,091
6 2.16 2,859 362,114 24,691 602,623 992,288
7 2.17 2,846 360,445 21,505 461,982 846,778
8 2.16 2,859 362,114 23,148 462,577 850,698
9 2.16 2,859 362,114 23,148 462,577 850,698
10 2.17 2,846 360,445 24,578 461,214 849,082
11 2.17 2,656 360,445 23,041 609,831 995,974
12 2.16 2,668 362,114 23,148 608,796 996,727
13 2.16 2,668 362,114 23,148 464,120 852,051
14 2.17 2,656 360,445 23,041 454,685 840,828
15 2.16 2,668 362,114 23,148 462,577 850,508
16 2.16 2,859 362,114 23,148 462,577 850,698
17 2.17 2,846 360,445 23,041 455,837 842,170
18 2.16 2,859 362,114 23,148 469,522 857,643
19 2.19 2,820 357,154 22,831 461,568 844,372
20 2.18 2,833 358,792 24,465 463,685 849,774
21 2.17 2,846 360,445 24,578 604,071 991,939
22 2.16 2,859 362,114 24,691 601,466 991,130
23 2.16 2,859 362,114 24,691 608,796 998,461
24 2.18 2,644 358,792 24,465 603,211 989,112
25 2.17 2,656 360,445 24,578 604,455 992,134
26 2.19 2,632 357,154 24,353 604,262 988,400
27 0.89 2,858 387,828 29,963 730,337 1,150,985
28 0.89 2,858 387,828 28,090 730,337 1,149,112
29 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189
30 0.89 2,858 387,828 29,963 730,337 1,150,985
31 0.89 2,858 387,828 26,217 730,337 1,147,240
32 0.89 3,062 387,828 26,217 730,337 1,147,444
33 0.89 2,858 387,828 28,090 730,337 1,149,112
34 0.89 2,858 387,828 28,090 729,401 1,148,176
35 0.89 2,858 387,828 26,217 729,401 1,146,303
36 0.89 3,062 387,828 29,963 729,401 1,150,253
37 0.89 3,062 387,828 29,963 729,401 1,150,253
38 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189
39 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189
40 0.89 3,062 387,828 28,090 730,337 1,149,316
41 0.89 3,062 387,828 26,217 730,337 1,147,444
42 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189
43 0.89 3,062 387,828 29,963 730,337 1,151,189
Jumlah 71 122,410 15,974,788 1,098,892 26,278,681 43,474,771
Rata-rata 2 2,847 371,507 25,556 611,132 1,011,041
Lampiran 30. Jumlah Biaya Tidak Tetap pada Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No
Luas
Lahan Bibit Pupuk Herbisida Tenaga Kerja Total Biaya Variabel
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5 6 7 = 3+4+5+6
1 2 3,075 328,000 20,000 659,583 1,010,658
2 2 3,075 328,000 18,750 660,833 1,010,658
3 2 2,870 328,000 18,750 659,583 1,009,203
4 2 3,075 328,000 18,750 650,417 1,000,242
5 2 2,870 328,000 20,000 815,833 1,166,703
6 2.05 2,800 380,000 20,732 633,638 1,037,170
7 2 3,075 328,000 17,500 814,167 1,162,742
8 2 3,075 328,000 18,750 668,750 1,018,575
9 2 2,870 328,000 12,500 955,417 1,298,787
10 1 3,075 328,500 40,000 997,500 1,369,075
11 2 3,075 328,000 18,750 649,167 998,992
12 2 3,075 328,000 20,000 653,750 1,004,825
13 2 3,075 389,500 18,750 649,167 1,060,492
14 2 3,075 389,500 12,500 653,750 1,058,825
15 2 3,075 328,000 13,333 535,417 879,825
16 2 3,075 328,000 18,750 492,500 842,325
17 2 3,075 389,500 18,750 653,750 1,065,075
18 2 2,870 389,500 18,750 507,083 918,203
19 2 3,075 389,500 18,750 655,417 1,066,742
20 2 3,280 328,000 20,000 409,167 760,447
21 2 3,075 389,500 20,000 654,167 1,066,742
22 2 3,075 328,000 18,750 650,000 999,825
23 2 3,075 328,000 20,000 653,750 1,004,825
24 2 2,870 328,000 20,000 650,833 1,001,703
25 1 3,075 328,500 25,000 1,235,833 1,592,408
26 1 3,075 328,500 26,667 1,021,667 1,379,908
27 2 3,075 389,500 20,000 500,000 912,575
28 2 2,870 389,500 18,750 798,333 1,209,453
29 2 3,075 328,000 20,000 505,000 856,075
30 2 3,075 328,000 20,000 498,333 849,408
31 1 3,075 389,500 23,333 995,000 1,410,908
32 2 2,870 328,000 17,500 493,333 841,703
33 2 3,075 328,000 18,750 493,333 843,158
34 2 2,870 389,500 18,750 493,750 904,870
35 2 2,870 389,500 17,500 642,083 1,051,953
36 2 2,870 328,000 13,333 498,333 842,537
37 1 3,075 328,500 26,667 774,167 1,132,408
38 1 3,075 389,500 25,000 755,833 1,173,408
39 1 3,075 328,500 26,667 1,272,500 1,630,742
40 2 3,075 328,000 25,000 648,333 1,004,408
41 2 2,870 389,500 23,333 655,417 1,071,120
42 3 2,878 328,889 22,222 451,250 805,239
43 2 2,870 389,500 13,333 522,917 928,620
Jumlah 80.05 129,498 15,020,389 864,621 29,239,055 45,253,562
Rata-rata 2 3,012 349,311 20,107 679,978 1,052,408
Lampiran 31. Jumlah Total Biaya Produksi pada Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018
No Luas Lahan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Produksi
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 4 3 4 = 3 + 4
1 2.16 6,896 994,412 1,001,308
2 2.16 6,896 845,878 852,774
3 2.17 6,864 991,366 998,230
4 2.17 6,864 985,989 992,854
5 2.17 7,632 993,091 1,000,724
6 2.16 7,282 992,288 999,570
7 2.17 7,632 846,778 854,411
8 2.16 7,668 850,698 858,366
9 2.16 7,282 850,698 857,980
10 2.17 7,632 849,082 856,715
11 2.17 7,248 995,974 1,003,222
12 2.16 7,282 996,727 1,004,009
13 2.16 7,282 852,051 859,333
14 2.17 6,864 840,828 847,692
15 2.16 7,282 850,508 857,790
16 2.16 7,282 850,698 857,980
17 2.17 7,632 842,170 849,802
18 2.16 7,668 857,643 865,311
19 2.19 6,802 844,372 851,174
20 2.18 7,215 849,774 856,990
21 2.17 7,248 991,939 999,188
22 2.16 7,282 991,130 998,412
23 2.16 7,282 998,461 1,005,743
24 2.18 7,215 989,112 996,327
25 2.17 7,632 992,134 999,766
26 2.19 7,563 988,400 995,963
27 0.89 16,620 1,150,985 1,167,605
28 0.89 16,737 1,149,112 1,165,849
29 0.89 16,620 1,151,189 1,167,809
30 0.89 17,673 1,150,985 1,168,658
31 0.89 17,556 1,147,240 1,164,796
32 0.89 17,556 1,147,444 1,165,000
33 0.89 18,493 1,149,112 1,167,605
34 0.89 18,610 1,148,176 1,166,786
35 0.89 18,610 1,146,303 1,164,913
36 0.89 17,556 1,150,253 1,167,809
37 0.89 17,556 1,150,253 1,167,809
38 0.89 16,620 1,151,189 1,167,809
39 0.89 17,556 1,151,189 1,168,745
40 0.89 18,493 1,149,316 1,167,809
41 0.89 17,673 1,147,444 1,165,117
42 0.89 18,610 1,151,189 1,169,799
43 0.89 17,673 1,151,189 1,168,862
Jumlah 71 489,643 43,474,771 43,964,414
Rata-rata 2 11,387 1,011,041 1,022,428
Lampiran 32. Jumlah Total Biaya Produksi pada Non kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Luas Lahan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Produksi
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5 = 3 + 4
1 2 7,500 1,010,658 1,018,158
2 2 7,281 1,010,658 1,017,940
3 2 7,344 1,009,203 1,016,547
4 2 7,813 1,000,242 1,008,054
5 2 9,340 1,166,703 1,176,044
6 2.05 7,927 1,037,170 1,045,097
7 2 8,667 1,162,742 1,171,408
8 2 7,986 1,018,575 1,026,561
9 2 9,167 1,298,787 1,307,953
10 1 16,500 1,369,075 1,385,575
11 2 10,000 998,992 1,008,992
12 2 9,219 1,004,825 1,014,044
13 2 8,281 1,060,492 1,068,773
14 2 7,847 1,058,825 1,066,672
15 2 7,653 879,825 887,478
16 2 6,667 842,325 848,992
17 2 8,698 1,065,075 1,073,773
18 2 7,865 918,203 926,068
19 2 7,667 1,066,742 1,074,408
20 2 9,410 760,447 769,856
21 2 8,281 1,066,742 1,075,023
22 2 7,292 999,825 1,007,117
23 2 7,865 1,004,825 1,012,690
24 2 8,125 1,001,703 1,009,828
25 1 14,063 1,592,408 1,606,471
26 1 16,944 1,379,908 1,396,853
27 2 7,917 912,575 920,492
28 2 7,865 1,209,453 1,217,318
29 2 7,813 856,075 863,888
30 2 6,833 849,408 856,242
31 1 16,354 1,410,908 1,427,263
32 2 8,628 841,703 850,332
33 2 8,958 843,158 852,117
34 2 7,448 904,870 912,318
35 2 7,500 1,051,953 1,059,453
36 2 7,934 842,537 850,471
37 1 15,938 1,132,408 1,148,346
38 1 15,139 1,173,408 1,188,547
39 1 15,625 1,630,742 1,646,367
40 2 7,569 1,004,408 1,011,978
41 2 8,542 1,071,120 1,079,662
42 3 6,690 805,239 811,929
43 2 7,153 928,620 935,773
Jumlah 80 399,304 45,253,562 45,652,866
Rata-rata 2 9,286 1,052,408 1,061,695
Lampiran 33. Produksi, Harga dan Penerimaan Kelompok tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian 2018
No Luas Lahan Hasil Produksi Frekuensi Panen Produksi Harga Produksi Penerimaan
(Ha) (Kg/Periode) (Periode) (Kg/Bulan) (Rp) (Kg/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5= 3x4 6 7= 5:2 8=7x6
1 2.16 3000 2 6000 1300 2,778 3,611,111
2 2.16 2200 2 4400 1300 2,037 2,648,148
3 2.17 2600 2 5200 1300 2,396 3,115,207
4 2.17 3730 2 7460 1300 3,438 4,469,124
5 2.17 2772 2 5544 1300 2,555 3,321,290
6 2.16 2340 2 4680 1300 2,167 2,816,667
7 2.17 2000 2 4000 1300 1,843 2,396,313
8 2.16 2050 2 4100 1300 1,898 2,467,593
9 2.16 2100 2 4200 1300 1,944 2,527,778
10 2.17 2500 2 5000 1300 2,304 2,995,392
11 2.17 2010 2 4020 1300 1,853 2,408,295
12 2.16 2005 2 4010 1300 1,856 2,413,426
13 2.16 2420 2 4840 1300 2,241 2,912,963
14 2.17 2300 2 4600 1300 2,120 2,755,760
15 2.16 2300 2 4600 1300 2,130 2,768,519
16 2.16 2500 2 5000 1300 2,315 3,009,259
17 2.17 2300 2 4600 1300 2,120 2,755,760
18 2.16 2100 2 4200 1300 1,944 2,527,778
19 2.19 2000 2 4000 1300 1,826 2,374,429
20 2.18 1857 2 3714 1300 1,704 2,214,771
21 2.17 2300 2 4600 1300 2,120 2,755,760
22 2.16 2222 2 4444 1300 2,057 2,674,630
23 2.16 2000 2 4000 1300 1,852 2,407,407
24 2.18 3000 2 6000 1300 2,752 3,577,982
25 2.17 2051 2 4102 1300 1,890 2,457,419
26 2.19 3100 2 6200 1300 2,831 3,680,365
27 0.89 1200 2 2400 1300 2,697 3,505,618
28 0.89 1230 1 1230 1300 1,382 1,796,629
29 0.89 1666 2 3332 1300 3,744 4,866,966
30 0.89 1050 2 2100 1300 2,360 3,067,416
31 0.89 798 2 1596 1300 1,793 2,331,236
32 0.89 1800 1 1800 1300 2,022 2,629,213
33 0.89 1000 2 2000 1300 2,247 2,921,348
34 0.89 1100 2 2200 1300 2,472 3,213,483
35 0.89 1500 1 1500 1300 1,685 2,191,011
36 0.89 1070 2 2140 1300 2,404 3,125,843
37 0.89 985 2 1970 1300 2,213 2,877,528
38 0.89 1050 2 2100 1300 2,360 3,067,416
39 0.89 1000 2 2000 1300 2,247 2,921,348
40 0.89 875 2 1750 1300 1,966 2,556,180
41 0.89 900 2 1800 1300 2,022 2,629,213
42 0.89 1500 1 1500 1300 1,685 2,191,011
43 0.89 1200 2 2400 1300 2,697 3,505,618
Jumlah 71.49 81,681 82 157,332 55,900 94,969 123,460,226
Rata-
rata 2 1,900 2 3,659 1,300 2,209 2,470,000
Lampiran 34. Produksi, Harga, dan Penerimaan pada Non Kelompok Tani Kelapa sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No
Luas
Lahan Hasil Produksi Frekuensi Panen Produksi Harga Produksi Penerimaan
(Ha) (Kg/Periode) (Periode) (Kg/Bulan) (Rp) (Kg/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5=3x4 6 7=5:2 8=7x6
1 2 2050 2 4100 1,400 2,050 2,870,000
2 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000
3 2 1700 2 3400 1,400 1,700 2,380,000
4 2 1871 2 3742 1,400 1,871 2,619,400
5 2 2772 2 5544 1,400 2,772 3,880,800
6 2.05 1728 2 3456 1,400 1,686 2,360,195
7 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000
8 2 2050 2 4100 1,500 2,050 3,075,000
9 2 1600 2 3200 1,500 1,600 2,400,000
10 1 1050 2 2100 1,400 2,100 2,940,000
11 2 2010 2 4020 1,400 2,010 2,814,000
12 2 2005 2 4010 1,400 2,005 2,807,000
13 2 1900 2 3800 1,400 1,900 2,660,000
14 2 1300 2 2600 1,400 1,300 1,820,000
15 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000
16 2 1400 2 2800 1,400 1,400 1,960,000
17 2 1200 2 2400 1,400 1,200 1,680,000
18 2 1500 2 3000 1,300 1,500 1,950,000
19 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000
20 2 1857 2 3714 1,400 1,857 2,599,800
21 2 2030 2 4060 1,350 2,030 2,740,500
22 2 1705 2 3410 1,400 1,705 2,387,000
23 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000
24 2 1300 2 2600 1,400 1,300 1,820,000
25 1 875 2 1750 1,400 1,750 2,450,000
26 1 1050 2 2100 1,400 2,100 2,940,000
27 2 1800 2 3600 1,400 1,800 2,520,000
28 2 2100 2 4200 1,350 2,100 2,835,000
29 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000
30 2 1050 2 2100 1,400 1,050 1,470,000
31 1 1000 2 2000 1,400 2,000 2,800,000
32 2 1905 2 3810 1,400 1,905 2,667,000
33 2 2100 2 4200 1,400 2,100 2,940,000
34 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000
35 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000
36 2 1500 2 3000 1,400 1,500 2,100,000
37 1 985 2 1970 1,400 1,970 2,758,000
38 1 1050 2 2100 1,300 2,100 2,730,000
39 1 1000 2 2000 1,400 2,000 2,800,000
40 2 2000 2 4000 1,400 2,000 2,800,000
41 2 1970 2 3940 1,400 1,970 2,758,000
42 3 3000 2 6000 1,300 2,000 2,600,000
43 2 1850 2 3700 1,400 1,850 2,590,000
Jumlah 80.05 72,263 86 144,526 60,000 78,231 109,121,695
Rata-rata 2 1,681 2 3,361 1,395 1,819 2,344,995
Lampiran 35. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan Kelompok Tani di Daerah Penelitian Tahun 2018
No
Luas Lahan Penerimaan Total Biaya Produksi Pendapatan Usahatani
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 3 4 5 = 3 – 4
1 2.16 3,611,111 1,001,308 2,609,803 2 2.16 2,648,148 852,774 1,795,374
3 2.17 3,115,207 998,230 2,116,977 4 2.17 4,469,124 992,854 3,476,271
5 2.17 3,321,290 1,000,724 2,320,566 6 2.16 2,816,667 999,570 1,817,097
7 2.17 2,396,313 854,411 1,541,903 8 2.16 2,467,593 858,366 1,609,226
9 2.16 2,527,778 857,980 1,669,797 10 2.17 2,995,392 856,715 2,138,677
11 2.17 2,408,295 1,003,222 1,405,073 12 2.16 2,413,426 1,004,009 1,409,417
13 2.16 2,912,963 859,333 2,053,630
14 2.17 2,755,760 847,692 1,908,068 15 2.16 2,768,519 857,790 1,910,729
16 2.16 3,009,259 857,980 2,151,279 17 2.17 2,755,760 849,802 1,905,958
18 2.16 2,527,778 865,311 1,662,467 19 2.19 2,374,429 851,174 1,523,255
20 2.18 2,214,771 856,990 1,357,781
21 2.17 2,755,760 999,188 1,756,573
22 2.16 2,674,630 998,412 1,676,217 23 2.16 2,407,407 1,005,743 1,401,665
24 2.18 3,577,982 996,327 2,581,655
25 2.17 2,457,419 999,766 1,457,653
26 2.19 3,680,365 995,963 2,684,402 27 0.89 3,505,618 1,167,605 2,338,013
28 0.89 1,796,629 1,165,849 630,780
29 0.89 4,866,966 1,167,809 3,699,157
30 0.89 3,067,416 1,168,658 1,898,757 31 0.89 2,331,236 1,164,796 1,166,440
32 0.89 2,629,213 1,165,000 1,464,213
33 0.89 2,921,348 1,167,605 1,753,743
34 0.89 3,213,483 1,166,786 2,046,698 35 0.89 2,191,011 1,164,913 1,026,098
36 0.89 3,125,843 1,167,809 1,958,034
37 0.89 2,877,528 1,167,809 1,709,719
38 0.89 3,067,416 1,167,809 1,899,607 39 0.89 2,921,348 1,168,745 1,752,603
40 0.89 2,556,180 1,167,809 1,388,371
41 0.89 2,629,213 1,165,117 1,464,096
42 0.89 2,191,011 1,169,799 1,021,213 43 0.89 3,505,618 1,168,862 2,336,756
Jumlah 71.49 123,460,226 43,964,414 79,495,812
Rata-rata 1.66255814 2,470,000 1,022,428 1,447,572
Lampiran 36. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan Non Kelompok Tani Kelapa sawit di Daerah
Penelitian Tahun 2018
No Luas Lahan Penerimaan Total Biaya Produksi Pendapatan Usahatani
(Ha) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan) (Rp/Ha/Bulan)
1 2 2 3 4 = 2 – 3
1 2 2,870,000 1,018,158 1,851,842
2 2 2,100,000 1,017,940 1,082,060
3 2 2,380,000 1,016,547 1,363,453
4 2 2,619,400 1,008,054 1,611,346
5 2 3,880,800 1,176,044 2,704,756
6 2.05 2,360,195 1,045,097 1,315,098
7 2 2,800,000 1,171,408 1,628,592
8 2 3,075,000 1,026,561 2,048,439
9 2 2,400,000 1,307,953 1,092,047
10 1 2,940,000 1,385,575 1,554,425
11 2 2,814,000 1,008,992 1,805,008
12 2 2,807,000 1,014,044 1,792,956
13 2 2,660,000 1,068,773 1,591,227
14 2 1,820,000 1,066,672 753,328
15 2 2,800,000 887,478 1,912,522
16 2 1,960,000 848,992 1,111,008
17 2 1,680,000 1,073,773 606,227
18 2 1,950,000 926,068 1,023,932
19 2 2,800,000 1,074,408 1,725,592
20 2 2,599,800 769,856 1,829,944
21 2 2,740,500 1,075,023 1,665,477
22 2 2,387,000 1,007,117 1,379,883
23 2 2,100,000 1,012,690 1,087,310
24 2 1,820,000 1,009,828 810,172
25 1 2,450,000 1,606,471 843,529
26 1 2,940,000 1,396,853 1,543,147
27 2 2,520,000 920,492 1,599,508
28 2 2,835,000 1,217,318 1,617,682
29 2 2,100,000 863,888 1,236,113
30 2 1,470,000 856,242 613,758
31 1 2,800,000 1,427,263 1,372,738
32 2 2,667,000 850,332 1,816,668
33 2 2,940,000 852,117 2,087,883
34 2 2,100,000 912,318 1,187,682
35 2 2,800,000 1,059,453 1,740,547
36 2 2,100,000 850,471 1,249,529
37 1 2,758,000 1,148,346 1,609,654
38 1 2,730,000 1,188,547 1,541,453
39 1 2,800,000 1,646,367 1,153,633
40 2 2,800,000 1,011,978 1,788,022
41 2 2,758,000 1,079,662 1,678,338
42 3 2,600,000 811,929 1,788,071
43 2 2,590,000 935,773 1,654,227
Jumlah 80 109,121,695 45,652,866 63,468,829
Rata-rata 2 2,344,995 1,061,695 1,283,300
Lampiran 37.Tabel Petani Kelompok dan Non Kelompok Tani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian Tahun 2018
No Pendapatan X² Pendapatan Non X²
Kelompok Tani (x)
Kelompok Tani (x)
1 2,609,803 6,811,070,941,644 1,851,842 3,429,317,558,402.78
2 1,795,374 3,223,367,234,666 1,082,060 1,170,854,745,316.84
3 2,116,977 4,481,593,068,870 1,363,453 1,859,003,855,966.84
4 3,476,271 12,084,458,239,197 1,611,346 2,596,435,394,600.69
5 2,320,566 5,385,028,585,059 2,704,756 7,315,707,123,235.26
6 1,817,097 3,301,840,912,927 1,315,098 1,729,483,733,254.68
7 1,541,903 2,377,464,373,495 1,628,592 2,652,310,816,736.11
8 1,609,226 2,589,609,819,034 2,048,439 4,196,101,881,512.35
9 1,669,797 2,788,223,536,395 1,092,047 1,192,565,922,177.78
10 2,138,677 4,573,939,461,449 1,554,425 2,416,237,080,625.00
11 1,405,073 1,974,228,956,881 1,805,008 3,258,055,083,402.78
12 1,409,417 1,986,456,427,791 1,792,956 3,214,692,114,414.06
13 2,053,630 4,217,396,240,284 1,591,227 2,532,003,630,733.51
14 1,908,068 3,640,723,387,109 753,328 567,502,740,771.61
15 1,910,729 3,650,884,474,023 1,912,522 3,657,741,250,493.83
16 2,151,279 4,628,001,056,972 1,111,008 1,234,339,516,736.11
17 1,905,958 3,632,676,436,468 606,227 367,511,276,566.84
18 1,662,467 2,763,797,213,653 1,023,932 1,048,436,911,279.34
19 1,523,255 2,320,306,791,980 1,725,592 2,977,666,600,069.44
20 1,357,781 1,843,569,144,307 1,829,944 3,348,693,619,846.37
21 1,756,573 3,085,547,231,074 1,665,477 2,773,813,915,108.51
22 1,676,217 2,809,704,124,339 1,379,883 1,904,078,013,611.11
23 1,401,665 1,964,664,036,784 1,087,310 1,182,243,942,191.84
24 2,581,655 6,664,941,591,629 810,172 656,378,129,469.44
25 1,457,653 2,124,752,926,704 843,529 711,541,455,017.36
26 2,684,402 7,206,015,208,955 1,543,147 2,381,303,349,452.16
27 2,338,013 5,466,305,296,052 1,599,508 2,558,426,908,402.78
28 630,780 397,883,361,151 1,617,682 2,616,895,322,737.67
29 3,699,157 13,683,764,755,081 1,236,113 1,527,974,112,656.25
30 1,898,757 3,605,280,008,249 613,758 376,699,291,736.11
31 1,166,440 1,360,582,448,348 1,372,738 1,884,408,243,906.25
32 1,464,213 2,143,921,124,227 1,816,668 3,300,283,328,706.04
33 1,753,743 3,075,616,073,311 2,087,883 4,359,256,813,611.11
34 2,046,698 4,188,970,924,800 1,187,682 1,410,588,731,071.01
35 1,026,098 1,052,877,751,239 1,740,547 3,029,502,698,844.44
36 1,958,034 3,833,896,001,136 1,249,529 1,561,323,485,442.15
37 1,709,719 2,923,139,404,747 1,609,654 2,590,986,536,267.36
38 1,899,607 3,608,505,772,630 1,541,453 2,376,076,666,118.83
39 1,752,603 3,071,617,262,481 1,153,633 1,330,869,867,777.78
40 1,388,371 1,927,573,440,853 1,788,022 3,197,023,467,160.49
41 1,464,096 2,143,578,391,324 1,678,338 2,816,819,561,136.11
42 1,021,213 1,042,875,065,775 1,788,071 3,197,198,960,638.72
43 2,336,756 5,460,426,818,150 1,654,227 2,736,467,702,741.05
Jumlah 79,495,812 161,117,075,321,239 63,468,829 101,244,821,359,947.00
Rata-rata 1,447,527
1,283,300
(
∑ (∑ )
)
(∑
(∑ )
)
=
=
=
=
= 3.836.120.837.482.6
= 2.410.101.577.756.9
√
=
√
=
√
=
= 0.43
Z hitung = 0.43
RIWAYAT HIDUP
Julia Jubaida Pandiangan lahir di Sihadaluon pada tanggal 10
Oktober 1995. Penulis merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara
dari pasangan Bapak Ronis Pandiangan dan Ibu Kartini Marbun
penulis memulai pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri 179/V
Lubuk Bernai pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2008,
selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama di SMP N 3 Sibabangun pada tahun 2008
dan selesain pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2011
penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan
di SMK N 1 Sibabangun dengan mengambil Program Studi
Keahlian Teknik Komunikasi Jaringan lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014 penulis melanjutkan sekolah pada jenjang Strata Satu (S1) di Universitas
Batanghari Jambi pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Penulis melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata di Desa Sungai Muluk Kecamatan Muara Papalik Tanjung Jabung
Barat pada tahun 2017 Kemudian dinyatakan lulus dari Fakultas Pertanian Universitas
Batanghari Jambi pada Tahun 2018 dam memperoleh gelar Serjana Pertanian (SP).
PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SAWIT KELOMPOK DAN NON
KELOMPOK TANI DI DESA PURWODADI KECAMATAN TEBING TINGGI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
(Compore Income Farmer Grouping And Non Grouping Farmer In Purwodadi Village
Tebing Tinggi Tanjung Jabung Regency)
Julia Jubaida, Nida Kemala, Siti Abir Wulandari
ABSTRACT
This research was conducted in may 14th
– june 14th
, 2018 in Purwodadi Village,
Tebing Tinggi District, Tanjung Jabung Barat Regency. The data type of qualitative and
quantitative well come from primary and secondary data source using the survey method.
The population was the community of Purwodadi Village who participated in both
grouping farmer and non grouping farmer e.q 1,096 farmers. And it was divided into 2
groups, This sample was taken by simple random sampling for each It was taken 50% from
the grouping farmer population 808 farmer as a sample e.q 43 farmers and 15% was taken
as a sample of the non grouping farmer e.q 43 farmer from 288 population. To see different income between grouping farmer and non grouping farmer used independent-
samples T test. The results of this study could be concluded that 1). The majority grouping
farmer used superior seeds. Whereas non grouping farmer used non superior seeds. 2). The
average income of grouping farmer in Purwodadi Village was Rp. 1.447.572 /Month/Ha.
Whereas non grouping farmer amounted as Rp. 1.283.300 /Month/Ha. 3). There was no
income difference between grouping farmer and non grouping farmer. As the statistical
results it could be seen that Z count (0,43) is smaller that Z table (1,96)
Keyword : Farmer grouping and non grouping farmer, Income, Plam Oil
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 mei – 14 juni 2018 di Desa Purwodadi
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jenis data kualitatif dan
kuantitatif berdasarkan skala ukur rasio yang bersumber dari data primer dan skunder
menggunakan metode survey. Populasi adalah masyarakat Desa Purwodadi yang ikut
kedalam kelompok tani dan non kelompok tani yang berjumlah 1.096 petani. Dan terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tani sebanyak 808 orang petani dan non kelompok
tani 288 orang petani. Penarikan sampel untuk kelompok tani secara random sampling
untuk mewakili masing – masing kelompok sehingga total populasinya 86 petani yang akan
dijadikan sampel sebanyak 43 orang atau diambil sebanyak 50% dari jumlah populasi
sedangkan non kelompok tani 43 orang petani atau diambil sebanyak 15% dari jumlah
populasi. Untuk melihat perbedaan pendapatan kelompok dan non kelompok tani
menggunakan uji beda dua rata-rata.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1). Rata-rata kelompok tani
menggunakan bibit varietas unggul sedangkan non kelompok tani menggunakan bibit dari
pembibitan swadaya 2). Rata-rata pendapatan kelompok tani di Desa purwodadi sebesar
1447.572 Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani 1.283.300 Rp/Ha/Bln. 3). Tidak ada
terdapat perbedaan pendapatan kelompok tani dan non kelompok tani. Karena hasil dari
statistik dapat dilihat Z hitung ( 0,43 ) lebih kecil daripada Z tabel (1,96).
Kata kunci : Kelompok tani dan non kelompok tani, Pendapatan, Kelapa sawit
PENDAHULUAN
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting
bagi subsektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam
perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diletaknya sektor pertanian
sebagai dasar pembangunan yang nantinya dapat menjadi penopang utama sektor sektor
lainnya Mubyarto, 2001 dalam Agustinus Kaliele, 2014). Pembangunan pertanian
indonesia telah dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan tujuan dapat
meningkatkan produksi pertanian semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani dalam mencapai kesejahteraan, peningkatan produksi pangan,
peningkatan dan kesejahteraan petani.
Salah satu pertanian atau perkebunan yang dapat memberikan banyak keuntungan adalah
perkebunan sawit.
Di provinsi Jambi subsektor perkebunan kelapa sawit juga sangat memegang peranan
penting dalam menambah pendapatan asli daerah. Salah satu daerah Kabupaten/Kota yang
mengusahakan tanaman perkebunan kelapa sawit adalah. Kabupaten Tanjung Jabung Barat
yang memiliki luas lahan 61.959 Ha dengan produksi 127.438 ton dan produktivitasnya
2,06 Ton/Ha dapat dilihat pada Lampiran 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki 13
Kecamatan. Salah satunya Kecamatan Tebing Tinggi yang luas lahannya (11.267 Ha) lebih
rendah dari yang tertinggi (Kecamatan Batang Asam luas lahannya 12.761 Ha) tetapi
menujukkan produktivitas yang tinggi (2,35 Ton/Ha) dibanding dengan (Kecamatan Batang
Asam 1,70Ton/Ha) dapat dilihat pada Lampiran 2.
Desa Purwodadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Tebing Tinggi, yang cukup
berhasil dalam mengembangkan sektor pertanian. Dimana sebagian besar penduduknya
bermata pencarian sebagai petani kelapa sawit. Desa Purwodadi mempunyai luas lahan
yang lebih rendah dari yang tertinggi tetapi menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi
(3,66 Ton/Ha) dibanding produksi desa dengan luas lahan tertinggi (2,60 Ton/Ha) dapat
dilihat pada Lampiran 3.
Tingginya produktivitas tersebut diduga ada kaitannya dengan kelompok tani yang banyak
terbentuk di desa itu. di Desa Purwodadi terdapat 1.096 orang petani kelapa sawit. Dimana
dari 1.096 orang petani tersebut, 808 orang petani tergabung kedalam kelompok tani dan
288 orang petani belum tergabung kedalam kelompok tani. Sebagian besar petani masih
banyak yang tidak bergabung kedalam kelompok dan jika bergabung kedalam kelompok
tani banyak manfaatnya seperti wadah pengembangan kerjasama, wadah proses belajar
menjadi pemimpin dan mempererat ikatan silaturrahmi antara anggota maupun kelancaran
usaha.
Tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan petani dan keluarganya sebagai subjek pendekatan kelompok, agar lebih
berperan dalam pembangunan pertanian. Aktifitas usahatani yang lebih baik dapat dilihat
dari adanya peningkatan dalam produktivitas usahatani yang pada gilirannya akan
meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan lebih
baik bagi petani dan keluarganya.
Keberhasilan petani sawit tergantung kepada manajemennya karena dalam menjalankan
suatu usaha perlu perencanaan atau strategi-strategi untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen didalam kelompok tani dan non kelompok tani sangat berbeda mulai dari aspek
hulu, aspek produksi dan aspek hilir karena adanya perbedaan ini, maka biaya yang
dikeluarkan dan pendapatan yang diterima juga akan berbeda. Berdasarkan hal diatas maka
penulis tertarik untuk membahas atau meneliti tentang “Perbandingan Pendapatan Petani
Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan segaja
(purposive). Desa Purwodadi dipilih sebagai lokasi penelitian karena Desa purwodadi
mempunyai luas lahan yang lebih rendah tetapi menujukkan produktivitas yang tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 14 mei – 14 juni 2018. Jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu jenis data cross section atau data yang tidak
membedakan perbedaan waktu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
data kuantitatif karena data yang berbentuk angka dengan menggunakan skala ukur rasio.
Pengumpulan data menggunakan metode survey. Populasi yang menjadi objek adalah
masyarakat Desa Purwodadi yang tergabung kedalam kelompok tani dan non kelompok
tani : Mekar Jaya (52 petani) dan Suka Jaya (34 petani). Sehingga total populasi dari kedua
kelompok tersebut 86 petani. Petani yang akan dijadikan sampel diambil dari 2 kelompok
tani yaitu sebanyak 43 orang petani atau sebanyak 50% dari jumlah populasi. Besarnya
sampel akan ditentukan secara proporsional dengan menggunakan formula (Nazir, 1998)
Ni =
X n
Dimana :
ni = Total Sub Sampel
Ni = Total Sub Populasi
N = Total Populasi
n = Total Sampel
Sehingga dari formula tersebut diperoleh sampel dari 2 kelompok dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini.
Nama Kelompok Tani
No Kelompok Tani Populasi
(Orang)
Penarikan Sampel
(Orang)
1 Mekar Jaya 52 26
2 Suka Jaya 34 17
Jumlah 86 43
Dan non kelompok tani sebanyak 288 petani. Menurut Winarno (1994), bila
populasi cukup homogen, terdapat populasi dibawah 100 dapat digunakan sampel sebesar
50%, bila populasi di atas 100 dapat diambil 15% dan sampel manusia rendahnya di atas
30 orang besarnya. Berdasarkan pertimbangan diatas maka sampel yang diambil adalah 43
0rang dari jumlah populasi 15%, dan teknik pengambilan sampel secara acak atau simple
random sampling.
Dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui
gambaran kegiatan usahatani kelompok tani dan non kelompok tani di Desa Purwodadi
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sedangkan untuk menjawab
tujuan kedua dilakukan dengan menghitung pendapatan petani kelompok tani dan non
kelompok tani. Selanjutnya untuk melihat perbedaan pendapatan petani kelapa sawit
kelompok tani dan non kelompok tani digunakan uji beda dua rata-rata (Uji Z). Menurut
(Djarwanto. Ps dan Pangestu Subagyo. 1993). Dengan formulasi sebagai berikut:
Zhit
√
√
dimana =
∑
= ∑
Dimana :
= Jumlah sampel petani usaha tani kelapa sawit yang berkelompok tani (Orang)
= Jumlah sampel petani kelapa sawit yang non kelompok tani (Orang)
x 1 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit
(Rp/Bln)
x 2 = Rata-rata tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit
(Rp/Bln)
= Varian sampel petani yang berkempok tani kelapa sawit
= Varian sampel petani yang non kelompok tani kelapa sawit
x1 = Tingkat pendapatan petani yang berkelompok tani kelapa sawit
x2 = Tingkat pendapatan petani yang non kelompok tani kelapa sawit
Hipotesis Statistik:
Ho : x1 = x2
H1 : x1 ≠ x2
Hipotesis Operasional
H0 : Tidak ada perbedaanpendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok
tani kelapa sawit.
Hα : Ada perbedaan pendapatan petani sawit kelompok tani dan non kelompok tani
kelapa sawit. Dengan kaidah keputusan secara statistik dimana:
Apabila z hitung ≥ z tabel dengan = 5% maka Ho tolak
Apabila z hitung < z tabel dengan = 5% maka Ho diterima
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Identitas Petani Sampel
Sebaran umur petani responden dari hasil penelitian cukup beragam . Sebaran umur
responden terbanyak adalah di umur 41- 45 dengan jumlah 11 orang petani dan terkecil di
umur 61 – 65 dengan jumnlah 1 orang petani. Sedangkan non kelompok tani yang
terbanyak di umur 31 – 35 dengan jumlah 12 orang petani dan terkecil di umur 61 – 65
dengan jumlah 1 orang petani. Dikarenakan usia petani sampel masih dikategorikan
produktif , maka semangat bekerja petani di daerah penelitian masih tinggi dan harapan
produksi yang dihasilkan akan tinggi. Jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap
pengelolaan suatu usahatani yang dijalankan, khususnya terhadap ekonomi pada suatu
usahatani. Jumlah anggota keluarga juga dapat menjadi faktor pendorong bagi seseorang
dalam melakukan pekerjaannya. Jumlah anggota keluarga petani kelompok tani kelompok
tani berada pada kisaran 2 – 7 orang jumlah anggota keluarga yang terbesar terletak antara
3 – 4 dengan masing-masing 14 orang dan terkecil jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 1
orang . Sedangkan non kelompok tani jumlah anggota terbanyak di angka 3 dengan jumlah
14 petani dan terkecil jumlah tanggungannya 2 orang non kelompok tani sebanyak 1 orang.
Soekartawi (2002), mengemukakan bahwa pendidikan akan mempengaruhi cara
berpikir, menerima, dan mencoba hal-hal baru. sebagian besar tingkat pendidikan petani
sampel baik kelompok tani dan non kelompok tani di daerah penelitian mengenyam
pendidikan tingkat SD yaitu sebanyak 27 orang kelompok tani dengan persentase 62,79 %
dan non kelompok tani 25 orang dengan persentase 58,13 %. Dengan rata-rata tingkat
pendidikan kelompok dan non kelompok tani adalah SD.
Soekartawi (1999), menyatakan pengalaman seseorang dalam berusahatani
berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lama berusahatani akan
lebih mudah menerapkan inovasi dari pada petani pemula atau baru. pengalaman petani
dalam berusaha tani kelapa sawit. Dengan rata-rata pengalaman kelompok tani 18 tahun
sedangkan non kelompok 13 tahun. Dari angka ini terlihat bahwa petani kelapa sawit di
daerah penelitian tergolong petani yang berpengalaman. Pengalaman berusahatani
umumnya diperoleh petani secara turun-temurun. Hermanto (1996) ada empat golongan
petani berdasarkan luas lahan yang dimiliki, yaitu golongan petani berlahan luas (lebih dari
2 hektar), golongan petani berlahan sedang (0,5 sampai 2 hektar), golongan petani berlahan
sempit (kurang dari 0,5 hektar) dan golongan petani yang tidak memiliki lahan. Lahan
petani sampel kelapa sawit di kelompok tani yang paling besar luas lahannya 1,99 – 2,2 dan
terendah 0,89 – 1,09 ha sedangkan luas lahan di non kelompok tani lebih besar 1,68 – 2,01
ha dan terendah di 2,20 – 2,35.
Gambaran Kegiatan Usahatani Kelapa Sawit Kelompok dan Non Kelompok Tani.
Gambaran usahatani kelapa sawit yang akan dibahas dalam hasil penelitian ini adalah
gambaran yang terkait dengan kegiatan kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit.
Mulai dari aspek hulu, produksi, hilir. Untuk lebih jelasnya gambaran kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Aspek Hulu.
Dalam 1pengadaan bibit kelompok tani menggunakan bibit varietas yang unggul.
Sedangkan non kelompok tani memperoleh bibit dari pembibitan swadaya yang ada di
Kecamatan Tebing Tinggi. Luas lahan yang di miliki kelompok dan non kelompok rata-rata
2 Ha dengan status kepemilikan lahan adalah milik pribadi.
2. Aspek Produksi.
Rata-rata frekuensi pemupukan yang dilakukan kelompok dan non kelompok tani kelapa
sawit dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun dengan menggunakan pupuk UREA,
TSP dan KCL dengan rata-rata 2 kg/ batang sedangkan non kelompok tani 1,5 kg/ batang
kelapa sawit. Kegiatan penyiangan di kelompok dan non kelompok tani kelapa sawit
bertujuan untuk agar tanaman kelapa sawit tetap tertata rapi, Pemberian obat-obatan pada
lahan kelompok dan non kelompok tani dilakukan disekitar tanaman kelapa sawit.
Pengendalian gulma dilakukan tergantung pada banyaknya gulma yang ada di areal
perkebunan.
Tenaga kerja dari luar keluarga terdiri dari tenaga kerja pada proses pemupukan,
pengendalian hama penyakit, penyiangan dan pemanenan. Untuk upah pengelolahan
tanaman kelapa sawit kelompok dan non kelompok tani di Desa Purwodadi memberikan
upah kepada tenaga kerja berdasarkan jumlah hari orang kerja (HOK). Untuk masing-
masing penggunaan tenaga kerja petani memberikan upah untuk pemupukan sebesar
Rp.78.140/HOK, upah pengendalian hama penyakit sebesar Rp. 75.000/HOK, upah
penyiangan sebesar Rp. 70.000/HOK dan upah pemanen 150.000/HOK. Sedangkan non
kelompok tani upah untuk pemupukan sebesar Rp.71.875/HOK, upah pengendalian hama
penyakit sebesar Rp.73.721/HOK, upah penyiangan sebesar Rp.70.930/HOK, dan upah
pemanenan Rp142.326/HOK.
2. Aspek Hilir.
Pemasaran dilakukan setelah semua buah kelapa sawit di turunkan oleh petani di daerah
penelitian, biasanya petani kelompok menjual kepada ketua kelompok tani dan dengan
harga yang telah di tentukan 1300/kg. Sedangkan non kelompok tani menjual hasil
produksinya langsung ke pedagang pengumpul (toke) dan dengan harga yang beragam-
ragam tergantung non kelompok tani menjual ke toke-toke yang ada di daerah penelitian
dari harga 1350-1500/kg. Hasil panen non kelompok tani di jemput oleh ketua kelompok
tani dan tidak mengeluarkan biaya untuk biaya transportasi, sedangkan non kelompok rata-
rata mengantarkan buahnya langsung ke pedagang pengumpul secara berangsur-angsur.
Biaya Produksi Usahatani kelapa Sawit
Tabel Rata-rata jumlah komponen biaya produksi petani sampel kelompok dan
non kelompok tani kelapa sawit di daerah penelitian tahun 2018.
Kelompok Persentase Non
kelompok
Persentase
N0. Uraian Tani Tani
(Rp/Ha/Bln) (%) (Rp/Ha/Bln) (%)
Biaya Tetap
1
Parang 1.103 0,96 937 10,09
Hand spayer 3.291 2,89 2.731 29,40
Pisau eggrek 2.411 2,11 1.788 19,25
Gerobak 4.583 40,24 3.830 41,24
11.387 1,11 9.286 8,74
Biaya Tidak Tetap
2
Bibit 2.847 0,28 3.012 0,28
Pupuk 371.507 36,74 349.311 33,19
Herbisida 25.556 0,25 20.107 0,19
Tenaga kerja 611.132 60,44 679.978 64,61
1.011.041 98,88 1.052.408 99,12
Jumlah 1.022.428 100 1.061.695 100
Sumber : Data primer diolah tahun, 2018
dikelompok tani biaya tetap sebesar Rp.11.387. lebih besar dibanding non
kelompok tani Rp.9.286. Dan biaya tidak tetap lebih besar di non kelompok tani
Rp.1.061.695 di banding kelompok tani sebesar Rp. 1.022.428 .
Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit. Rata-rata penerimaan kelompok
tani di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 2.470.000 /Ha/Bln dan untuk petani non
kelompok tani adalah sebesar Rp. 2.344.995/ Ha/Bln. Rata-rata total biaya untuk petani
kelompok tani adalah sebesar Rp. 1.022.428/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah
sebesar Rp.1.061.695/Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani di daerah penelitian
adalah sebesar Rp.1.447.572/ Ha/Bln dan untuk non kelompok tani adalah sebesar Rp.
1.283.300/ Ha/Bln. Rata-rata pendapatan kelompok tani lebih besar di bandingan non
kelompok tani. Selisih rata-rata pendapatan antara kelompok tani dan non kelompok tani
kelapa sawit adalah sebesar Rp. 164.272./ Ha/Bln. Di kelompok tani penerimaan lebih
besar dan biaya lebih kecil di banding non kelompok tani penerimaan kecil dan biaya cukup
besar. Dan pendapatan kelompok dan non kelompok jika di bagi dengan jumlah
tanggungan keluarga belum memenuhi UMR di Provinsi Jambi.
Perbedaan Pendapatan Kelompok Tani dan Non Kelompok Tani. Pendapatan
kelompok tani Rp.1.447.572 sedangkan non kelompok tani sebesar Rp.1.283.300.
Pendapatan kelompok tani lebih besar dibanding non kelompok tani. Karena dari aspek
sistem manajemennya berbeda mulai dari aspek hulu, aspek produksi dan aspek hilirnya.
Dari hasil uji beda dua rata-rata (uji Z ) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani kelapa
sawit tidak ada perbedaan secara nyata atau tidak signifikan dibanding dengan non
kelompok tani. Karena dari hasil statistik dapat dilihat Z hitung (0,43) lebih kecil daripada
Z Tabel (1,96)
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Gambaran kegiatan usahatani kelompok tani kelapa sawit.
Kelompok tani menggunakan bibit varietas unggul. Sedangkan non kelompok tani
hanya mengandalkan bibit dari pembibitan swadaya di Kecamatan Tebing Tinggi.
Dan jarak tanam yang dipakai di daerah penelitian adalah 9M x 9M x 9M dengan
lubang tanam 40 x 40 x 40 dengan pola tanam segi tiga sama sisi 1 Ha lahan
kelompok dan non kelompokm ditanami 125 batang tanaman kelompok tani.
2. Rata-rata luas lahan kelompok tani maupun non kelompok tani sebesar 2 Ha.
Biaya tetap kelompok tani adalah sebesar Rp. 11.387 Rp/Ha/Bln dan biaya tidak tetap
sebesar Rp. 1.011.041. Rp/Ha/Bln sedangkan Total biaya untuk kelompok tani
sebesar Rp. 1.022.428 Ha/Bln. Sedangkan Rata-rata biaya tetap non kelompok tani
adalah sebesar Rp. 9.286 Rp/Ha/Bln biaya variabel sebesar Rp. 1.052.408.
Rp/Ha/Bln. Sedangkan total biaya untuk non kelompok tani sebesar Rp. 1.061.695
Ha/Bln. Produksi kelompok tani kelapa sawit adalah sebanyak Rp.1.900 Rp/Ha/Bln
sedangkan non kelompok tani Rp. 1.681 Rp/Ha/Bln. Penerimaan kelompok tani
kelapa sawit adalah sebesar Rp. 2.470.000 Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok tani
kelapa sawit adalah sebesar Rp.2.344.995 Rp/Ha/Bln. Pendapatan kelompok tani di
daerah penelitian adalah sebesar Rp 1.447.572 Rp/Ha/Bln. Sedangkan non kelompok
tani adalah sebesar Rp 1.283.300 Rp/Ha/Bln.
3. Dari hasil uji beda rata-rata (uji z) Z hitung (0,43) pendapatan kelompok tani
tidak ada perbedaan secara nyata dibandingkan non kelompok tani di daerah
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto.Ps dan Pangestu Subagya. UI.B.A 1993 Edisi Keempat Yogyakarta.
Hernanto, F.1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.
Nzir. 1998. Metode Penelitian Ghalian Indonesia, Jakarta.
Soekartawi, 1999. Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press, Jakarta.
Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani, Jakarta : Universitas Indonesia
Winarno, S. 1990 Pengantar Penelitian Ilmiah (dalam metode teknik). Penerbit Krnisius,
Bandung.