perbandingan kinerja keuangan dan kesehatan...
TRANSCRIPT
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK SEBELUMDAN SESUDAH MERGER BANK CIMB NIAGA TBK. (STUDI KASUS MERGER
PADA BANK NIAGA TBK. DAN BANK LIPPO TBK.)
Pricillya Aliwu¹, Cahyaningsih.², Se.³
¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, UniversitasTelkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Bank Niaga
Bank Niaga didirikan pada 26 September 1955, dan saat ini
merupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia berdasarkan aset serta ke-
2 terbesar di segmen Kredit Kepemilikan Rumah dengan pangsa
pasar sekitar 9-10%. Bumiputra-Commerce Holdings Berhad
(BCHB) memegang kepemilikan mayoritas sejak 25 November
2002, kemudian dialihkan kepada Commerce Investment Merchant
Bank (CIMB) Group, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
oleh BCHB , pada 16 Agustus 2007. Sebagai salah satu bank paling
inovatif di Indonesia, Bank Niaga memperkenalkan layanan
automatic tehnikal machine (ATM) pada tahun 1987 dan
menerapkan sistem perbankan on-line pada tahun 1991. Dengan
lebih dari 6.000 karyawan, Bank Niaga menawarkan rangkaian
lengkap produk dan jasa perbankan, baik konvensional maupun
Syariah melalui 256 kantor cabang di 48 kota di Indonesia.
2. Bank Lippo
Bank Lippo didirikan pada bulan Maret 1948. Setelah Bank
Lippo merger dengan PT Bank Umum Asia, Bank Lippo
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek pada November 1989.
Pemerintah RI menjadi pemegang saham mayoritas di Bank Lippo
melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei 1999.
Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetujuan
Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad mengakuisisi
kepemilikan mayoritas di Bank Lippo.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
2
3. Bank Commerce Investment Merchant Bank (CIMB) Niaga
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955
dengan nama Bank Niaga. Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia
produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987,
Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar
domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan
nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia.
Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada
tahun 1989. Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu
pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat
terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an.
Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad
(CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad
(CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga
dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan
Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke
CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk
mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group
dengan platform universal banking.
Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik
saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan
mayoritas Bank Lippo pada tanggal 30 September 2005. Seluruh
kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group
pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi
internal yang sama.
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui
CIMB Group) dan Bank Lippo, sejak tahun 2007 Khazanah
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
3
memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus
ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy
(SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini
merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan
SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank
CIMB Niaga (blogdetik.com, 2008).
Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan
Bank Lippo telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang
dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan
dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan
Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di
bulan Oktober 2008. Bank Lippo secara resmi bergabung ke dalam
Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau
LD 1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat
luas.
Berdasarkan merger report CIMB Niaga 2009 bahwa Lippo
Bank merger ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah
lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Penggabungan
ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari
sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
4
1.2 Latar Belakang Penelitian
“Bank adalah salah satu badan usaha finansial yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak” (Darmawi,
2011:1).
Dari pengertian diatas fungsi perbankan adalah sebagai intermediasi /
perantara antara masyarakat, pemilik dana dan pengusaha sebagai pihak
yang membutuhkan dana. Agar fungsi bank ini berjalan dengan baik
maka bank tersebut dituntut memiliki kinerja yang bagus, harus sehat
dan memiliki kepercayaan dari masyarakat.
“Pertengahan tahun 1997, perbankan nasional mengalami krisis yang
berat, banyak banyak yang mengalami kesulitan likuiditas dan
mengalami kemunduran kinerja bahkan banyak yang dilikuidasi karena
krisis kepercayaan masyarakat”. Faktor yang mendorong terjadinya
krisis perbankan adalah sebagai berikut :
1. Lemahnya fungsi pengawasan dan peraturan perbankan yang
mengakibatkan sistem perbankan tidak berjalan dengan baik.
2. Terjadinya ekspansi kredit yang sangat tinggi dalam waktu yang
singkat.
3. Lemahnya struktur permodalan perbankan.
4. Kurangnya penerapan integrated risk assessment baik dari segi
operasional, transaksi dan risiko pasar.
Dampak dari masalah perbankan pada tahun 1997 adalah banyak
bank yang mengalami likuidasi atau penghentian kegiatan usaha dan
banyak bank di merger dengan bank lain karena kekurangan modal
(Capital Adequacy Ratio / CAR). Bank yang dilikuidasi adalah bank
yang mempunyai CAR minus. Bank yang termasuk dalam kategori harus
di merger adalah bank yang memiliki CAR kurang dari yang telah
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
5
ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia NO.26/20/KEP/DIR sebesar 8% (Pangaribuan, 2007:172).
Bertitik tolak dari masalah pada tahun 1997, Bank Indonesia
mengeluarkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Kebijakan BI
tersebut mendorong agar industri perbankan melakukan merger dan
akuisisi atau melalui penambahan modal untuk dapat masuk kedalam
kelompok yang lebih besar. Penataan struktur kepemilikan bank
dimaksudkan untuk menciptakan struktur perbankan yang sehat sehingga
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat serta mendorong
pembangunan ekonomi yang berkesinambungan.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada awal Oktober 2006, Bank
Indonesia menerbitkan Paket Kebijakan Oktober, kebijakan tersebut
mengenai Kepemilikan Tunggal Perbankan atau Single Present Policy
(SPP) yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/16/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006. Kebijakan SPP merupakan salah
satu rangkaian Bank Indonesia dalam menegakkan pilar API yaitu
penguat struktur perbankan. Kebijakan pemilikan tunggal adalah
kebijkan yang mengatur agar bank-bank yang dimiliki oleh perusahaan
atau seseorang yang sama diharuskan di merger.
Merger biasanya digunakan oleh pelaku bisnis antara lain untuk
memperbesar asset dan penguasaan pasar. Merger dapat digunakan
untuk menyembuhkan perusahaan yang sedang sakit, selain itu merger
dapat digunakan untuk memenangkan persaingan serta menjaga
perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang secara sehat (Hariyani et
al, 2011:5).
Menurut Moin (2007 : 122) menyatakan bahwa merger dan akuisisi
bisa didekati dari perspektif yaitu keuangan perusahaan (corporate
finance) dan dari manajemen startegi (strategic management). Dari sisi
keuangan perusahaan, merger dan akusisi adalah salah satu bentuk
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
6
keputusan investasi jangka panjang (penganggaran modal/ capital
budgeting) yang harus di investigasi dan dianalisis dari aspek kelayakan
bisninsnya. Sementara itu dari perspektif manajemen strategi, merger
dan akuisisi adalah alternatif strategi pertumbuhan melalui jalur
eksternal untuk mencapai tujuan perusahaan.
Untuk mengetahui kinerja suatu bank, umumnya alat yang digunakan
adalah dengan melakukan analisa rasio kinerja bank, yaitu dengan
melakukan rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas (Loen & Ericson,
2007:118). Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan
kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan tersebut dipahami
agar dapat dimanfaatkan dan kelemahan pun harus diketahui agar dapat
dilakukan langkah-langkah perbaikan (Kusumo, 2008:111)
Mengingat pentingnya kesehatan bank yang berpengaruh terhadap
stabilitas moneter secara keseluruhan maka Bank Indonesia sebagai
pembina dan pengawas perbankan di Indonesia mempunyai kewajiban
untuk mencegah terulangnya kembali permasalahan pada tahun 1997.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah dengan
membuat standar kesehatan bank (Pangaribuan, 2007:172).
Berdasarkan ketentuan undang-undang tentang perbankan tersebut,
Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran BI No.6/10/PBI/2004
tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum, maka predikat tingkat kesehatan bank dibagi dalam empat
peringkat, yaitu “Sehat”, “Cukup Sehat”, “Kurang Sehat”, dan “Tidak
Sehat”. Dengan adanya aturan kesehatan bank, perbankan diharapkan
selalu dalam kondisi sehat, sehingga bank tidak akan merugikan
masyarakat. Oleh karenanya sebuah bank tentunya memerlukan suatu
analisis untuk mengetahui kondisinya setelah melakukan kegiatan
operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Adapun tata cara penilaian
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
7
tingkat kesehatan yaitu kecukupan modal, aktiva produktif, manajemen,
rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
Hasil merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo diharapkan dapat
memberikan hasil yang lebih baik pada kondisi keuangannya,
menghasilkan suatu sinergi baru yang secara tidak langsung dapat ikut
berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi nasional serta menghasilkan
suatu bank yang memiliki asset cukup besar dimana bank hasil
penggabungan ini akan menjadi bank terbesar kelima di Indonesia
berdasarkan jumlah asetnya.
Berikut daftar 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah
asetnya di 2010:
Tabel 1.1
Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia 2010
Nama BankAset (triliun) Market
share (%)
1. PT Bank Mandiri Tbk Rp 410,619 13,650
2. PT BRI Tbk Rp 395,396 13,140
3. PT Bank Central Asia Tbk Rp 323,345 10,750
4. PT BNI Tbk Rp 241,169 8,020
5. PT Bank CIMB Niaga Tbk Rp 142,932 4,750
6. PT Bank Danamon Tbk Rp 113,861 3,780
7. PT Pan Indonesia Bank Tbk Rp 106,508 3,540
8. PT Bank Permata Tbk Rp 74,040 2,460
9. PT BII Tbk Rp 72,030 2,390
10.PT BTN Tbk Rp 68,334 2,270
sumber : www.detikfinance.com 2011
Tabel 1.1 menunjukkan daftar 10 bank terbesar di Indonesia
berdasarkan jumlah asetnya di 2010. Aset 10 bank tersebut berjumlah Rp
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
8
1.948,23 triliun atau 64,75% dari total aset perbankan. Data tersebut
merupakan data statistik perbankan yang dikutip detikFinance dari Bank
Indonesia (BI) Selasa (15/2/2011). Posisi bank yang menempati 10 besar
ini tidak mengalami banyak perubahan sejak 2009. Bank CIMB Niaga
merupakan salah satu bank yang yang terdaftar sebagai bank terbesar di
Indonesia dengan jumlah aset Rp 142,932 triliun. Hal ini menunjukkan
bahwa bank hasil merger antara Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo
menghasilkan suatu bank yang memiliki aset cukup besar dengan menjadi
menjadi bank terbesar kelima di Indonesia berdasarkan jumlah asetnya.
Dibawah ini ada beberapa kasus bank yang mengalami keberhasilan
dan kegagalan setelah melakukan merger.
Tabel 1.2
Kasus Bank Yang melakukan Merger
No Tahun Perusahaan Kasus
1 1999 Bank
Mandiri
Bank Mandiri yang merupakan bank hasil
merger antara empat bank pemerintah yaitu
Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Keempat bank ini terancam dilikuidasi dan
mengalami tekanan hebat dimana
pertumbuhan yang minus dan terpuruk secara
drastis dan jika tidak ada tindakan cepat dari
pemerintah, mungkin keempat bank ini akan
segera ditutup.
Setelah melakukan merger pada tiga
tahun pertama kinerja Bank Mandiri masih
tertatih-tatih, tetapi hal itu dapat dilewati
dengan meraih keuntungan sampai menebus
angka RP 1 Triliun. Puncaknya terjadi pada
tahun 2009 Bank Mandiri mengalami
Bersambung
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
9
Sambungan
No Tahun Perusahaan Kasus
keuntungan mencapai Rp 7 Triliun dan Total
Asetmya pun mencapai Rp 400 Triliun yang
merupakan angka keuntungan terbesar diraih
perbankan Indonesia.
Sumber : Mandiri.co.id
2 2002 Bank
Permata
Bank Permata merupakan hasil merger dari 5
bank yaitu Bank Bali, Bank Universal, Bank
Prima Express, Bank Armedia dan Bank
Patriot dibawah badan penyelamatan bank
diIndonesia (BPPN). Sebelum merger kelima bank ini
mengalami kondisi keuangan yang sangat buruk.
Kondisi keuangan yang buruk dapat dilihat dari masing
laporan keuangan Bank Bali (CAR -16,96%, LDR
53,01%), Bank Armedia (CAR 13,59%, LDR 38,83
%) , Bank Patriot (CAR 4,87%, LDR 38,83%), Bank
Prima Exspress (CAR6,87%, LDR34,02%) dan
Bank Universal (CAR13,87%, LDR 44,61%).
Setalah merger 5,5 bulan, Bank Permata
berhasil meningkatkan CAR menjadi 10,4%,
jauh diatas tingkat minimum 8% yang
ditetapkan oleh bank sentral. Berdasarkan
laporan keuangan pada tahun 2002, Bank
Permata memiliki modal sebesar Rp 1.157.252
jut, aset senilai Rp28.027.532 juta dan kredit
yang beredar Rp7.194.883 juta dengan CAR
sebesar 10,4% dan LDR 40,5%.
Sumber : Annual Report Bank Permata 2002
3 2004 Bank Bank Century merupakan bank hasil
Bersambung
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
10
Sambungan
No Tahun Perusahaan Kasus
3 2004 Bank
Century
merger antara Bank CIC, Bank Pikko, dan
Bank Danpac dimana ketiga bank ini
merupakan bank yang bubar. Menurut catatan
Infobank, Bank Century merupakan kasus
gagal merger. Ada beberapa faktor
pengelolaan Bank Century gagal, pertama
masalah kepemilikan saham. Sebelum merger,
kepemilikan saham pengendalinya sama, yaitu
Chinkara Capital.
Setelah merger kepemilikan sahamnya
pun tersebar ke banyak pemilik. Kedua,
kualitas aktiva produktif yang buruk dimana
aset Bank Century banyak disusupi surat
berharga valuta asing (valas) berkualitas
rendah. Ketiga masalah likuiditas. Nah, karena
memburuknya aktiva produktif yang
bersumber dari surat berharga valas itu,
likuiditas Bank Century mengering.
Sumber : infobanknews.com 2011
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat Bank Mandiri yang merupakan
bank hasil merger antara empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya,
Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia
yang dapat memperbaiki kinerja keuangannya setelah merger dan
merupakan bank terbesar pertama di Indonesia serta memperoleh
keuntungan terbesar diraih perbankan Indonesia.
Bank Permata merupakan hasil merger dari Bank Bali, Bank
Universal, Bank Prima Express, Bank Armedia dan Bank Patriot yang
dapat memperbaiki kondisi keuangannya setelah merger yaitu terjadi
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
11
peningkatan jumlah modal, aset dan kredit yang diedarkan masih dalam
batas yang wajar yaitu 30% dari jumlah aset yang diberikan.
Bank Century merupakan hasil merger dari Bank CIC, Bank Pikko,
dan Bank Danpac. Pelaksanaan merger Bank Century merupakan kasus
merger yang gagal, hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu
kepemilikan saham yang sama, kualitas aktiva produktif yang tidak
dapat dicairkan dan masalah likuiditas akibat dari kualitas aktiva
produktif itu sendiri.
Melihat hal tersebut perlu adanya sebuah penelitian untuk
membandingkan pencapaian kinerja bank dan kesehatan bank sesudah
merger. Maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
mengambil judul “PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAN
KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER
BANK CIMB NIAGA TBK (STUDI KASUS MERGER PADA
BANK NIAGA TBK DAN BANK LIPPO TBK)”.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,
maka penulis mengidentifikasi pokok pembahasan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan bank sebelum merger (Bank Lippo dan
Bank Niaga) ?
2. Bagaimana kinerja keuangan bank sesudah merger (Bank CIMB
Niaga) ?
3. Bagaimana tingkat kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo dan
Bank Niaga) ?
4. Bagaimana tingkat kesehatan bank sesudah merger Bank CIMB
Niaga) ?
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
12
5. Bagaimana penilaian kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo
dan Bank Niaga) dan sesudah merger (Bank CIMB Niaga) ?
6. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan dan kesehatan bank
sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga) dan sesudah merger
(Bank CIMB Niaga)?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis kinerja keuangan Bank sebelum merger (Bank Lippo
dan Bank Niaga).
2. Menganalisis kinerja keuangan Bank sesudah merger (Bank CIMB
Niaga).
3. Menganalisis tingkat kesehatan Bank sebelum merger (Bank Lippo
dan Bank Niaga).
4. Menganalisis tingkat kesehatan Bank sesudah merger (Bank CIMB
Niaga).
5. Menganalisis penilaian kesehatan bank sebelum merger (Bank Lippo
dan Bank Niaga) dan sesudah merger (Bank CIMB Niaga).
6. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan dan kesehatan bank
sebelum merger (Bank Lippo dan Bank Niaga) dan sesudah merger
(Bank CIMB Niaga).
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Aspek Teoritis
a. Bagi para Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
rujukan pengembangan ilmu keuangan maupun akuntansi
mengenai kajian merger pada perbankan
b. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat
digunakan sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan
penambahan wawasan untuk pengembangannya.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
13
2. Aspek Praktis
a. Bagi Investor dapat mengambil manfaat terhadap penelitian ini
adanya kemungkinan berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan
untuk lebih meningkatkan harapan besar masa yang akan datang.
b. Bagi Manajemen perusahaan, penelitian ini dapat menjadi salah
satu acuan pengambilan keputusan dalam memilih merger
sebagai strategi perusahaan.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk mempermudah dalam memberikan arahan dan gambaran
materi yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka penulis
menyusun sistematika sebagai berikut :
a. BAB I. Pendahuluan. Pada bab ini dibahas mengenai gambaran
umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
penulisan tugas akhir.
b. BAB II. Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian. Pada bab ini
dibahas mengenai tinjauan pustaka yang meliputi rangkuman teori,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan
ruang lingkup penelitian yang meliputi variabel dan subvariabel
penelitian, lokasi dan objek penelitian, serta waktu dan periode
penelitian.
c. BAB III. Metode Penelitian. Pada bab ini dibahas mengenai metode
pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, serta
metode analisis yang digunakan.
d. BAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Pada bab ini dibahas
mengenai deskripsi dari hasil penelitian dan pembahasan terhadap
hasil dari penelitian.
e. BAB V. Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini dibahas mengenai
kesimpulan dan saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh, dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kinerja Keuangan Bank Sebelum Merger (Lippo dan Niaga)
Kinerja Keuangan Bank sebelum merger untuk Bank Lippo pada
rasio LAR naik ditahun 2007 sebesar 31.19%, rasio ROE naik
ditahun 2007 sebesar 41.93%, dan rasio DER yang turun pada tahun
2007 sebesar 1.55%. Kinerja Keuangan sebelum merger untuk Bank
Niaga pada rasio LAR menurun ditahun 2007 sebesar 10.13%, rasio
ROE meningkat ditahun 2007 sebesar 71.86% dan rasio DER yang
meningkat pada tahun 2007 sebesar 8.05%.
2. Kinerja Keuangan Bank Setelah Merger (Bank CIMB Niaga)
Kinerja Keuangan Bank sebelum merger untuk Bank CIMB Niaga
pada rasio LAR menurun ditahun 2010 sebesar 6.80%, rasio ROE
meningkat ditahun 2010 sebesar 32.30%, dan rasio DER yang
meningkat pada tahun 2010 sebesar 9.92%.
3. Kesehatan Bank Sebelum Merger (Lippo dan Niaga)
Kesehatan Bank sebelum merger untuk Bank Lippo pada Capital
menurun pada tahun 2007 sebesar 13.17%, asset menurun pada tahun
2007 sebesar 22.63%, earning meningkat pada tahun 2007 sebesar
38.95%, likuiditas naik pada tahun 2007 sebesar 24.67% dan
sensitivity to market naik pada tahun 2007 sebesar 330%. Kesehatan
Bank sebelum merger untuk Bank Niaga pada Capital meningkat
pada tahun2007 sebesar 1.98%, asset menurun pada tahun 2007
sebesar 16.77%, earning menurun pada tahun 2007 sebesar 20.97%,
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
94
likuiditas meningkat pada tahun 2007 sebesar 1.09% dan sensitivity
to market meningkat pada tahun 2007 sebesar 970%.
4. Kesehatan Bank Setelah Merger (CIMB Niaga)
Kesehatan Bank Setelah Merger untuk Bank CIMB Niaga pada
Capital menurun pada tahun 2010 sebesar 2.57%, asset menurun
pada tahun 2010 sebesar 12.17%, earning meningkat pada tahun
2010 sebesar 16.91%, likuiditas menurun pada tahun 2010 sebesar
7.20% dan sensitivity to market meningkat pada tahun 2010 sebesar
300%.
5. Penilaian Kesehatan Bank
Hasil penilaian tingkat kesehatan bank secara keseluruhan setelah
nilai score diakumulasikan, ketiga Bank tersebut berada dalam
kategori bank sehat baik sebelum merger atau sesudah merger. Hal
ini dapat dilihat dari perolehan masing-masing rata-rata score tingkat
kesehatan selama dua tahun, yaitu 82.96 untuk CIMB Niaga, 83.27
untuk Bank Niaga dan 90.45 untuk Bank Lippo
6. Perbandingan Kinerja Keuangan dan Kesehatan Bank Sebelum dan
Sesudah merger
Hasil Uji T-test dengan tingkat signifikan 5%, kinerja keuangan dan
kesehatan bank sebelum dan sesudah merger, dengan kaidah
keputusan t hitung < t tabel maka hipotesis Ho diterima yang artinya
tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan dan kesehatan bank antara
sebelum dan sesudah merger.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
95
5.2 Saran
Pengukuran kinerja keuangan dan kesehatan bank sangatlah penting bagi
berbagai pihak, baik pihak internal maupun eksternal terutama
masyarakat.
1. Aspek Teoritis
a. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu
pengetahuan bagi akademisi dibidang keuangan bank terutama
untuk kinerja dan kesehatan bank.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Kesulitan birokrasi yang mengakibatkan dalam penelitian ini
tidak melibatkan rasio manajemen berdasarkan ketentuan surat
edaran BI. Untuk hasil yang lebih signifikan diharapkan dalam
penelitian selanjutnya aspek manajemen di masukkan kedalam
rangakaian rasio faktor penelitian yang menggunakan metode
CAMELS sesuai dengan PBI No. 6/10/2004 tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum sehingga dapat
menggambarkan kualitas manusianya dalam bekerja.
Mengingat pentingnya kinerja keuangan dan kesehatan bank
untuk setiap bank terutama bagi yang melakukan merger, di
sarankan untuk peneliti selanjutnya menggunakan perbandingan
keuangan dalam jangka waktu yang lebih lama dengan objek
yang berbeda sehingga dapat menggambarkan pertumbuhan
tingkat kinerja dan kesehatan yang lebih signifikan.
2. Aspek Praktis
a. Bagi investor
Sebelum investor atau pemegang saham menanamkan modalnya
pada suatu bank, maka harus melihat terlebih dahulu tingkat
kesehatannya yang merupakan sebagai kepatuhan bank terhadap
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
96
peraturan BI kemudian melihat kinerja keuangan bank tersebut
untuk memastikan bahwa investor tidak akan mengalami
kerugian di kemudian hari.
b. Bagi Manajemen
Bank CIMB Niaga yang merupakan hasil merger dari Bank
Lippo dan Bank Niaga harus memperbaiki faktor asset yaitu
dengan memaksimalkan penggunaan asset. Dengan tujuan tidak
ada dana atau aset yang menganggur atau diam untuk
ditempatkan secara tepat dan produktif serta dapat menghasilkan
laba yang optimal.
Faktor permodalan harus ditingkatkan dengan tujuan agar
permodalan dalam bank semakin baik sehingga bank akan
mampu menutup kemungkinan terjadinya kegagalan dalam
pembiayaan.
Faktor Market Risk memperbaiki manajemen sensitivitas
terhadap risiko pasar agar bisa mencapai predikat sehat yaitu
dengan memiliki rasio MR lebih dari 10%, agar dapat
meminimalkan risiko pasar.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
97
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Budisantoso, Totok & Triandaru, Sigit. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Jakarta : Salemba Empat
Darmawi, Herman. (2011). Manajemen Perbankan (1st
ed). Jakarta: PT Bumi
Aksa
Dendawijaya, Lukman. (2009). Manajemen Perbankan (2nd
ed). Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Emery, R Douglas. Finnerty, John D. Stowe, John D. (2007). Corporate
Finalcial Manajement (13th
ed). New Jersey: 2007
Fahmi, Irham. (2006). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Refka Aditama.
Hariani, Iswi., Sefrianto, R., Yustisia S, Citra. (2011). Merger, Konsolidasi,
Akuisisi dan Pemisahan Perusahaan. Jakarta: Visimedia
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
98
Gitman, Lawrence J. (2009). Principle Managerial Finance (12 th
ed). Boston
MA: Pearson Education
Gubernur Bank Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor
6/10/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Jakarta: Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia. (2007). Peraturan Bank Indonesia Nomor
9/24/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah.
Jakarta: Bank Indonesia
Ikatan Akuntasi Indonesia. (2007). “Standar Akuntasi Keuangan”. Jakarta:
Salemba Empat
Kasmir (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi revisi. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada
Loen, Boy & Ericson, Sonny. (2007). Manajemen Aktiva Passiva Bank
Devisa (2nd
ed.). Jakarta : Grasindo
Madura, Jeff (2011). Financial Market and Institutions (9th
ed). South
Western: Chegage Learning
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
99
Moin, Abdul. (2007). Merger, Akuisisi dan Divestasi (2nd
ed.) Yogyakarta:
Ekonisia
Narbuko, Drs Cholid., & Achmadi, Drs. H. Abu. (2010) Metodologi
Penelitian (11nd
ed.) Jakarta: Bumi Aksara.
Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis (4th
ed). Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono (2007). Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Tika, Moh Pabundu. (2006). Metodologi Riset Bisnis (1nd
ed.) Jakarta: Bumi
Aksara,
Wirartha, I Made. (2007). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi.
Yogyakarta: Andi.
B. Jurnal
Harjito , D. Agus & Sulong, Zunaida. ( 2006). The Effect Of Merger And
Acquisition Announcements On Stock Price Behaviour And Financial
Performance Changes: A Case Of Banks In Malaysia. 8(1),1–12.
Jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
100
Hodijah. (2008) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui
Pendekatan Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas. Pada Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Dan Bank Mega Syariah
Indonesia 1-11. Jurnal Universitas Gunadarma.
Kusumaningsih, Yeni. (2010). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan
Sebelum Dan Sesudah Merger Pada BPR BKK Kabupaten Kendal.
Skripsi pada Universitas Diponegoro : diterbitkan.
Kusumo, Yunanto Adi. (2008) Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah
Mandiri Periode 2002-2007 2(1), 109-131. Jurnal Ekonomi Islam.
Maradona, Dery. Analisis Rasio Kinerja Perbankan Pre-Merger dan Post-
merger Pada Bank-Bank Umum Nasional. Jurnal Universitas
Gunadarma
Nugroho, Muhammad Aji. (2010). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Pada
Perusahaan Pengakuisisi, Periode 2002-2003). Skripsi pada
Universitas Diponegoro : diterbitkan.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
101
Pangaribuan, Daniel. (2007). Penilaian Kesehatan Bank Dengan metode
Camel: Studi Kasus pada PT BPR ABC. 1(2), 171-186. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan
Prasetyo, Januar Eko & Dananjaya, Ario. (2008). Analisis Kinerja Keuangan
dan Harga Saham Perbankan di Indonesia. 12(03), 532-539. Jurnal
Keuangan dan Perbankan
Pujiyanti, Sri & Suhendra, Susi. Analisis Kinerja Keuangan Mengenai
Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel (Studi
Kasus Pada Pt. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Dan Pt. Bank
Bukopin Tbk Periode 2006-2008). Jurnal Universitas Gunadarma
Rindawati, Ema. (2007). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional. Skripsi pada
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta : diterbitkan
Rizanah, Siti. (2007). Analisis perbandingan tingkat kesehatan BPR
BKKKabupaten Semarang sebelum dan sesudah merger dari tahun
2003-2005. Skripsi pada Universitas Negeri Semarang : tidak
diterbitkan.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
102
Said, Rasidah Mohd. Nor, Fauzias Mat. Low, Soo-Wah & Rahman, Aisyah
Abdul. (2008). The Efficiency Effects of Mergers and Acquisitions in
Malaysian Banking Institutions 1(1), 46-66.
Suwardi. (2008). Analisis Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Merger
Pada Pd Bpr Bkk Purwodadi. Skripsi pada Universitas Diponegoro:
diterbitkan.
Yanuarno, Haris (2009). Penerapan Camel Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Pada Bank Mega. 6(2), 105-114. Jurnal Manajemen Gajayana
Zulkarnain, Wijang. (2011). Evaluasi Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah
dengan menggunakan metode CAMELS (studi kasus pada Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia, dan Bank Syariah
Mandiri periode tahun 2005-2010. Skripsi pada Institut Manajemen
Telkom Bandung : diterbitkan
C. Internet
Bank CIMB Niaga. (2009). Merger Process and Achievement Report.
Bank Lippo. (2007). Pengumuman Penyampaian Iklan Laporan Keuangan 30
Juni 2007 Pt Bank Lippo Tbk No : Jkt- 340/List-Peng/Bes/Viii/2007.
Jakarta : Menara Asia
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
103
Bank Niaga. (2007). Pengumuman Penyampaian Iklan Laporan Keuangan 31
Desember 2006 Pt Bank Niaga Tbk No : Jkt- 215/List-
Peng/Bes/Ii/2007. Jakarta : Graha Niaga
Bagus SU, Indro (2008). Bank Lippo Lenyap, CIMB Niaga Dikibarkan. Blog
Detik, halaman 1. Tersedia: http://winmit.blogdetik.com. [3 November
2008]
Daniel, Wahyu (2011). Ini Dia 10 Bank Terbesar di Indonesia. Detik Finance
[Online],halaman 1. Tersedia: http://www.detikfinance.com. [15
Februari 2011].
Republik Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Tentang Kepemilikan Tunggal
Pada Perbankan Indonesia, PBI Nomor 8/16/PBI 2006.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)