perawatan luka caesar

7/26/2019 Perawatan Luka Caesar

1/14

Referat

PERAWATAN LUKA OPERASI CAESAR

Oleh :

Tiffany Adelina

1010312028

Pree!"#r: dr$ %#&y

%'ana( S!O)*K

+A)IAN IL,U

O+STETRI %AN )INEKOLO)I

RSUP %R , %-A,IL PA%AN)

.AKULTAS KE%OKTERAN UNI/ERSITAS AN%ALAS PA%AN)

201


2/14

+A+ I

PEN%AULUAN

1$1 La"ar +elaan

Salah satu cara untuk menurunkan angka kematian dengan mengupayakan

penyelamatan bayi serta ibu saat persalinan. Salah satu bentuk upaya

penyelamatan ibu dan bayi dalam persalinan adalah dengan operasi sectio

caesarea (SC). Seksio cesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat

sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina atau suatu

histerektomia untuk janin dari dalam rahim yang bertujuan untuk menyelamatkan

kehidupan baik pada ibu maupun pada bayi.

Ditemukannya bedah sesar memang dapat mempermudah proses

persalinan sehingga banyak ibu hamil yang lebih senang memilih jalan ini

walaupun sebenarnya mereka biasa melahirkan secara normal. Namun faktanya

menurut ensons dan !ernolls" angka kematian pada operasi sesar adalah #$%&$

tiap '$$.$$$ kelahiran hidup. ngka ini menunjukan resiko *+ lebih besar

dibandingkan dengan persalinan melalui pervagina. ahkan untuk satu kasus

karena infeksi mempunyai angka &$+ lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan

pervagina.

Seksio sesaria menempati urutan kedua setelah ekstraksi vakum dengan

frekuensi yang dilaporkan ,- sampai '*-. Sedangkan menurut statistik tentang

.*$/ kasus seksio sesaria yang disusun oleh !ell dan Chamberlain" indikasi untuk

resiko sesaria adalah diproporsi janin panggul '-" gawat janin '#-" plasenta

previa ''-" pernah seksio sesaria ''-" kelainan letak janin '$-" pre%eklamasi

dan hipertensi 0- dengan angka kematian pada ibu sebelum dikoreksi '0- dan

sesudah dikoreksi $"*- sedangkan kematian janin '#"*-.

!erawatan luka post SC merupakan tindakan yang sangat bermanfaat" baik


3/14

dilihat dari segi kesehatan maupun dari segi kosmetiknya. 1al tersebut berguna

untuk mencegah terjadinya komplikasi pada ibu yang harus menjalani atau

memilih operasi seksio sesarea sebagai jalan untuk melahirkan bayi mereka.

2ntuk itu" dibutuhkan tenaga medis profesional yang mampu memahami dan

menerapkan perawatan luka pasca operasi seksio sesarea dengan baik dan benar.

1$2 +a"aan ,aalah

3eferat ini akan membahas definisi" anatomi janin dalam rahim" indikasi"

kontraindikasi" teknik pengambilan sampel" dan komplikasi pada perawatan luka

operasi caesar.

1$3 T4'4an Peneli"ian

4ujuan penulisan referat ini adalah untuk menambah wawasan sebagai

dokter muda mengenai chorionic villus sampling(C5S).

1$5 ,e"#de Pen4lian

6etode penulisan referat ini merupakan studi keperpustakaan yang

merujuk ke beberapa literatur.

+A+ II

TIN-AUAN PUSTAKA

2$1$ Se6"i# Caearea

2$1$1$ %efinii

Seksio sesarea adalah suatu persalinan buatan" dimana janin dilahirkan


4/14

melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim

dalam keadaan utuh serta berat janin diatas *$$ gram. Sectio caesarea merupakan

prosedur bedah untuk pelahiran janin dengan insisi melalui abdomen dan uterus.

Sectio caesarea atau bedah sesar adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan

melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu

(laparotomi)dan uterus (hiskotomi) untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih.

2$1$2$ -eni O!erai Se6"i# Caearea

'. Sectio Caesarea Classic

Sebuah sayatan memanjang di bagian tengah yang memberikan suatu

ruang yang lebih besar untuk mengeluarkan bayi. Namun" jenis ini kini jarang

dilakukan karena jenis ini labil" rentan terhadap komplikasi.

. Sectio Caesarea 4rans !eritoneal !rofunda

Sayatan pembedahan dilakukan dibagian bawah rahim (S3). Sayatan

melintang dimulai dari ujung atau pinggir selangkangan (simphysisis) di atas

batas rambut kemaluan sepanjang sekitar '$%'# cm. 7euntungannya adalah

parut pada rahim kuat sehingga cukup kecil resiko menderita rupture uteri

(robek rahim) di kemudian hari. 1al ini karna pada masa nifas" segmen bawah

rahim tidak banyak mengalami kontraksi sehingga luka operasi dapat sembuh

lebih sempurna.

6enurut 6ochtar 3ustam ('//&) jenis%jenis sectio caesarea adalah 8

'. Sectio Caesarea transperitonealisa. Sectio Caesarea klasik (korporal)

Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri

kirakira sepanjang '$ cm.

7elebihan 8

') 6engeluarkan janin lebih cepat

) 4idak mengakibatkan komplikasi kandung kemih

) Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal

7ekurangan 8

#


5/14

') 9nfeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena tidak ada

riperitonearisasi yang baik

) 2ntuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi ruptura uteri spontan 0

b. Sectio Caesarea ismika (profunda)

Dilakukan dengan membuat sayatan melintang%konkaf pada segmen

bawah rahim (low cervical transversal) kira%kira '$ cm.

7elebihan 8

') !enjahitan luka lebih mudah

) !enutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik

) 4umpang tindih dari peritoneal flat baik sekali untuk menahan penyebaran

isi uterus ke rongga periutoneum

#) !erdarahan kurang

*) Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptura uteri spontan

kurang atau lebih kecil

7ekurangan 8

') :uka dapat melebar ke kiri" kanan" dan bawah" sehingga dapat

menyebabkan uterine putus dan terjadi perdarahan hebat.

) 7eluhan pada kandung kemih postoperatif tinggi.

. Sectio Caesarea ekstraperitonealis

Sectio caesarea tanpa membuka peritoneum parietalis" dengan demikian

tidak membuka kavum abdominal.

2$2$ L4a

2$2$1$ %efinii

:uka adalah rusaknya kesatuan;komponen jaringan" dimana secara spesifik

terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.

7etika luka timbul" akan muncul beberapa efek" seperti 8

'. 1ilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

. 3espon stres simpatis

. !erdarahan dan pembekuan darah

#. 7ontaminasi bakteri

*. 7ematian sel

*


6/14

2$2$2$ ,eani7e L4a

a. :uka insisi (9ncised wounds)" terjadi karena teriris oleh instrumen yang

tajam. 6isal yang terjadi akibat pembedahan. :uka bersih (aseptik) biasanya

tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat

(:igasi)

b. :uka memar (Contusion ackson ? !ratt). 7emungkinan terjadinya infeksi luka

sekitar '- ? *-.

b. Clean%contamined


7/14

pembedahan dimana saluran respirasi" pencernaan" genital atau perkemihan

dalam kondisi terkontrol" kontaminasi tidak selalu terjadi" kemungkinan

timbulnya infeksi luka adalah - ? ''-.

c. Contamined


8/14

penyembuhan" dapat karena faktor eksogen dan endogen.

2$2$5$ Pr#e Penye74han L4a

4ubuh secara normal akan berespon terhadap cedera dengan jalan proses

inflamasi" yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama8 bengkak (swelling)"

kemerahan (redness)" panas (heat)" nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (impaired

function).

!roses penyembuhannya mencakup beberapa fase 8

1. Fase Inflamasi

ase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi

akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. 4ujuannya adalah

menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing"

sel%sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses

penyembuhan. !ada awal fase ini kerusakan pembuluh darah akan

menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi sebagai hemostasis.

!latelet akan menutupi vaskuler yang terbuka (clot) dan juga mengeluarkan

@substansi vasokonstriksiB yang mengakibatkan pembuluh darah kapiler

vasokonstriksi. Selanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup

pembuluh darah. !eriode ini berlangsung *%'$ menit dan setelah itu akan

terjadi vasodilatasi kapiler akibat stimulasi saraf sensoris (:ocal sensory

nerve endding)" local refle+ action dan adanya substansi vasodilator

(histamin" bradikinin" serotonin dan sitokin). 1istamin juga menyebabkan

peningkatan permeabilitas vena" sehingga cairan plasma darah keluar dari

pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi oedema

jaringan dan keadaan lingkungan tersebut menjadi asidosis.

Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan 8 eritema" hangat pada

kulit" oedema dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke% atau hari

&


9/14

ke%#.

2. Fase Proliferatif

!roses yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan

penyembuhan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. !eran fibroblas

sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan

menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses

rekonstruksi jaringan.

!ada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan)" pemaparan sel

fibroblas sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan

penunjang. Sesudah terjadi luka" fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan

sekitar luka ke dalam daerah luka" kemudian akan berkembang (proliferasi)

serta mengeluarkan beberapa substansi (kolagen" elastin" hyaluronic acid"

fibronectin dan proteoglycans) yang berperan dalam membangun

(rekontruksi) jaringan baru. ungsi kolagen yang lebih spesifik adalah

membentuk cikal bakal jaringan baru (connective tissue matri+) dan dengan

dikeluarkannya substrat oleh fibroblas" memberikan pertanda bahwa

makrofag" pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit

dapat memasuki kawasan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru

yang tertanam didalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan

@granulasiB.

ase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen

telah terbentuk" terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai

growth faktor yang dibentuk oleh makrofag dan platelet.

3. Fase Maturasi

ase ini dimulai pada minggu ke% setelah perlukaan dan berakhir

/


10/14

sampai kurang lebih ' bulan. 4ujuan dari fase maturasi adalah =

menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan

penyembuhan yang kuat dan bermutu. ibroblas sudah mulai meninggalkan

jaringan granulasi" warna kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena

pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak

untuk memperkuat jaringan parut. 7ekuatan dari jaringan parut akan

mencapai puncaknya pada minggu ke%'$ setelah perlukaan.

2ntuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan

keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan.

7olagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau

hypertrophic scar" sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan

kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.

:uka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan

kekuatan jaringan parut mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan

aktifitas normal. 6eskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap

penderita" namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung pada

kondisi biologis masing%masing individu" lokasi serta luasnya luka.

!enderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan

dengan kurang gii" diserta penyakit sistemik (diabetes mielitus).

2$2$9$ .a"#r yan 7e7!enar4hi !enye74han l4a

a. 2sia

Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan

jaringan

b. 9nfeksi

9nfeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga

menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang" sehingga akan

'$


11/14

menambah ukuran dari luka itu sendiri" baik panjang maupun kedalaman

luka.

c. 1ipovolemia

7urangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan

menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.

d. 1ematoma

1ematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara

bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. 4etapi jika terdapat

bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi

tubuh" sehingga menghambat proses penyembuhan luka.

e. enda asing

enda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan

terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. bses ini timbul

dari serum" fibrin" jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah)" yang

membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (@!usB).

f. 9skemia

9skemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah

pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. 1al ini dapat

terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat

faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.

g. Diabetes

1ambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula

darah" nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. kibat hal tersebut juga akan

terjadi penurunan protein%kalori tubuh.

h. !engobatan

% Steroid 8 akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh

terhadap cedera

% ntikoagulan 8 mengakibatkan perdarahan

''


12/14

% ntibiotik 8 efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri

penyebab kontaminasi yang spesifik. >ika diberikan setelah luka

pembedahan tertutup" tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.

2$2$$ K#7!liai L4a

a. 1ematoma (1emorrhage)

alutan diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval # jam pertama

setelah pembedahan.

b. 9nfeksi (enis infeksi yang mungkin timbul antara lain 8

% Selulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan

% bses merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh 8

terkumpulnya pus (bakteri" jaringan nekrotik" leukosit).

% :ymphangitis" yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju

ke sistem limphatik. 1al ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.

c. Dehiscence dan Aviscerasi

Dehiscence adalah rusaknya luka bedah

Aviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam luka

d. 7eloid

6erupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. 7eloid ini

biasanya muncul tidak terduga dan tidak pada setiap orang.

2$3$ Peraa"an L4a P#" O!erai Caearea

okus penanganan luka adalah mempercepat penyembuhan luka dan

meminimalkan komplikasi dan biaya perawatan. okus utama dalam

'


13/14

penanganan luka adalah dengan evakuasi semua hematoma dan seroma dan

mengobati infeksi yang menjadi penyebabnya. !erhatikan perdarahan yang

terlalu banyak (inspeksi lapisan dinding abdomen atau perineal). :akukan

pemeriksaan hematokrit sehari setelah pembedahan mayor dan" jika

perdarahan berlanjut" diindikasikan untuk pemeriksaan ulang.

:uka abdomen harus diinspeksi setiap hari. 2mumnya luka jahitan pada

kulitEdilepaskan %* hari postoperasi dan digantikan dengan Steri%Strips.

9dealnya" balutan luka diganti setiap hari dan diganti menggunakan bahan

hidrasi yang baik. !ada luka yang nekrosis" digunakan balutan tipis untuk

mengeringkan dan mengikat jaringan sekitarnya ke balutan dalam setiap

penggantian balutan. !embersihan yang sering harus dihindari karena hal

tersebut menyebabkan jaringan vital terganggu dan memperlambat

penyembuhan luka.

!erawatan %# hari di rumah sakit cukup untuk mengembalikan fisik ibu

yang baru bersalin dengan operasi. iasanya" pasien diminta datang kembali

ke dokter untuk pemantauan perawatn luka tujuh hari setelah pulang. !asien

boleh andi seperti biasa" setelah hari ke%* operasi. Setelah itu" keringkan dan

rawat luka seperti biasa.

1al%hal yang perlu dilakukan untuk perawatan luka post operasi caesarea

di rumah 8

a$ ,en'aa Keerihan L4a

:uka bekas operasi caesar ini pada dasarnya tidak berbeda dengan

luka bekas operasi yang lainnya. Fang paling penting pada proses

penyembukan luka bekas operasi yang cepat ialah tetap menjaga luka

tersebut dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.

$ ,ela4an Olahraa

'


14/14

:akukan kegiatan olah raga yang ringan. Glah raga yang ringan

seperti halnya jalan santai dapat membantu dalam proses penyembuhan.

Glah raga yang ringan juga dapat mencegah konstipasi serta

penggumpalan darah. Glah raga juga bisa membuat sistem imun menjadi

meningkat dan membantu untuk mencegah terjadinya pneumonia atau

terjadinya gangguan pada kesehatan umun yang di akibatkan operasi

caesar.

%A.TAR PUSTAKA

Dewi F. $$0. Gperasi Caesar. !engantar dari sampai H. ADS 6ahkota.

>akarta

7asdu" D." $$" Operasi Caesar Masalah dan Solusinya" Cet. 9" !ustaka

!embangunan Swadaya Nusantara 7uswa Swara" nggota 9kapi" >akarta.

:iu" D. 4.F" $$0"Manual Persalinan" Adisi " AIC" >akarta.

akarta 8 Fayasan ina !ustaka

Sarwono !rawirohardjo.

'#

perawatan luka caesar

Documents