perancangan website sebagai media promosi museum sangiran...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI MUSEUM SANGIRAN
Disusun Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual
Oleh:
IRWAN SUSANTO NIM. C9506004
PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Konsep Karya Tugas Akhir dengan Judul
PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI MUSEUM SANGIRAN
Telah disetujui dan disahkan untuk diajukan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir
Pembimbing Tugas Akhir I Pembimbing Tugas Akhir II
Andreas S. Widodo, S.Sn Anugrah Irfan Ismail, S.Sn NIP. 19751201 200112 1 002
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
Arief Iman Santoso, S.Sn NIP. 19790327 200501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Pengantar Karya Tugas Akhir
Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir
Pada tanggal 3 Juli 2009
Panitia Penguji
Ketua Sidang Tugas Akhir Arief Iman Santoso, S.Sn (…………………….) NIP. 19790327 200501 1 002 Sekretaris Sidang Tugas Akhir Hermansyah Muttaqin, S.Sn (…………………….) NIP. 19711115 200604 1 001 Pembimbing Tugas Akhir I Andreas S. Widodo, S.Sn (…………………….) NIP. 19751201 200112 1 002 Pembimbing Tugas Akhir II Anugrah Irfan Ismail, S.Sn (…………………….)
Mengetahui Ketua Program Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa DIII Desain Komunikasi Visual
Drs. Sudarno, MA Andreas S. Widodo, S.Sn NIP. 19530314 198506 1 001 NIP. 19751201 200112 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
1. Life ends when you stop dreaming, hope ends when you stop believing, so
make your dream comes true and believe that’s it’s true.
2. Don’t be waiting for a miracle but try to make a miracle.
3. Seni yang baik harus berdasar pada etika dan estetika.
4. Ciptakan karya desain yang berguna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan segalanya
dalam setiap doa, perhatian, dan kasih sayang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
“PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI MUSEUM
SANGIRAN”.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar
Ahli Madya dalam Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual, Fakultas
Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selesainya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan secara
moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Sudarno, MA selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret.
2. Andreas Slamet Widodo, S.Sn selaku Ketua Program Studi DIII Desain
Komunikasi Visual dan Pembimbing I Tugas Akhir.
3. Anugrah Irfan Ismail, S.Sn selaku Pembimbing II Tugas Akhir.
4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku Penasehat Akademik.
5. Suwoko, SE selaku Kasubid Pelaporan dan Peragaan Data BAPPEDA
Kabupaten Sragen.
6. Ir. Simon Nugroho SY selaku Kabag TU BAPPEDA Kabupaten Sragen.
7. S. Ambulanto AS selaku Kasubbid Komunikasi dan Partisipasi Politik
Badan KESBANGPOL dan LINMAS Kabupaten Sragen.
8. Harimidi, selaku Kepala Museum Sangiran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
9. H. Gunawan, S.Pd selaku nara sumber wawancara dan Kepala Laborat
Museum Sangiran.
10. Semua pihak yang telah membantu, dalam penyusunan Tugas Akhir yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak
orang, baik bagi penulis maupun setiap orang yang membacanya, dan semoga
Allah SWT selalu membimbing kita dalam menjalankan kehidupan yang lebih
baik.
Surakarta, Juni 2009
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………… iii
HALAMAN MOTTO …………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………… v
KATA PENGANTAR …………………………………………… vi
DAFTAR ISI …………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………… 3
C. Tujuan Perancangan …………………………………… 3
BAB II IDENTIFIKASI DATA ………………………………………. 4
A. Data Fisik …………………………………………………… 4
B. Promosi yang Pernah Dilakukan …………………………… 11
C. Target …………………………………………………… 12
D. Kompetitor …………………………………………… 14
BAB III KONSEP PERANCANGAN ………………………………… 18
A. Konsep Karya …………………………………………… 18
B. Konsep Perancangan …………………………………… 19
C. Teknik Pelaksanaan …………………………………… 33
BAB IV VISUALISASI KARYA …………………………………… 45
A. Pengertian Joomla …………………………………… 45
B. Perancangan Website Museum Sangiran …………………… 45
C. Karya Pendukung …………………………………… 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB V PENUTUP …………………………………………………… 68
A. Kesimpulan …………………………………………… 68
B. Saran …………………………………………………… 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.0 Administration Login ……………………………………… 46
Gambar 1.1 Konfigurasi Utama Back-End ……………………………… 47
Gambar 1.2 Halaman Section Manager ……………………………… 47
Gambar 1.3 Halaman Category Manager ……………………………… 48
Gambar 1.4 Halaman Article Manager ……………………………… 48
Gambar 1.5 Penambahan Artikel pada Halaman Article Manager ……… 49
Gambar 1.6 Penambahan Gambar pada Halaman Article Manager ……… 49
Gambar 1.7 Halaman Front-End Website Museum Sangiran ……… 50
Gambar 1.8 Halaman Index Website Museum Sangiran ……………… 51
Gambar 1.9 Halaman Galeri Foto ……………………………………… 52
Gambar 2.0 Template Manager ……………………………………… 53
Gambar 2.1 Menentukan Color Balance ……………………………… 53
Gambar 2.2 Modifikasi File CSS ……………………………………… 54
Gambar 2.3 Extension Manager Component ……………………………… 54
Gambar 2.4 Module yang terdapat pada Front-End ……………………… 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuatu yang ada pada saat ini pasti melalui proses yang mengawalinya,
seperti sebuah peradaban dalam kehidupan manusia. Kejadian masa lampau yang
akan memberi petunjuk mengenai hubungan yang mempengaruhi masa yang
dialami saat ini. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat dipelajari melalui
peninggalan yang ada pada saat ini. Melalui peninggalan sejarah yang ada, dapat
diketahui kejadian masa lampau yang berpengaruh pada masa sekarang dan yang
akan datang, dengan demikian dapat diketahui dan dimengerti arti pentingnya
peninggalan sejarah, sehingga perlu dilestarikan karena semua peninggalan masa
lampau merupakan suatu bukti nyata proses yang mengawali suatu peradaban.
Usaha untuk menjaga dan melestarikannya dapat dilakukan dengan banyak cara,
salah satunya dengan mendirikan museum sejarah.
Pendirian sebuah museum merupakan salah satu bentuk pelestarian benda-
benda bersejarah. Pendirian sebuah museum memudahkan untuk mempelajari
penemuan-penemuan benda bersejarah yang memberi gambaran tentang
kehidupan pada masa lampau. Salah satu museum yang memamerkan peninggalan
benda-benda prasejarah adalah Museum Sangiran. Museum ini terletak di Desa
Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Sangiran Dome menyimpan
puluhan ribu fosil. Fosil-fosil purba ini merupakan 65% fosil hominid purba di
Indonesia dan 50% di seluruh dunia. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari
13.685 fosil. Sebanyak 2.931 fosil dipamerkan di museum, sisanya disimpan di
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
gudang penyimpanan. Sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia),
museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya: ruang pameran (fosil manusia,
binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang slide dan kios-kios souvenir
khas Sangiran.
Satu hal yang menjadi pusat perhatian bagi generasi muda adalah
kewajiban untuk melestarikan dan mempublikasikannya. Salah satu media
promosi yang tepat adalah mempromosikannya melalui dunia maya, yaitu website.
Media promosi seperti website dinilai lebih efektif karena dapat diakses
masyarakat dari dalam maupun luar negeri. Selain lebih efektif dan efisien dalam
penyampaiannya, website juga dapat menyajikan informasi yang lebih lengkap
dibanding dengan media promosi lainnya.
Website tidak hanya dibuat dan diluncurkan, namun juga harus dipelihara
agar informasi yang ada didalamnya selalu update sehingga visitor tidak bosan
untuk mengunjunginya. Website ini nantinya dapat diakses oleh semua orang
tanpa batasan apapun. Adanya website Museum Sangiran diharapkan dapat
meningkatkan jumlah wisatawan serta memacu semangat bagi generasi muda
untuk lebih mencintai tanah air dan melestarikan apa yang menjadi warisan nenek
moyang bangsa Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
B. Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa masalah yang
dihadapi dalam pembuatan website Museum Sangiran sebagai media promosi
sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang media promosi yang efektif dan komunikatif untuk
meningkatkan jumlah pengunjung museum?
2. Media apa yang tepat untuk menciptakan suatu komunikasi visual yang
memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Museum Sangiran?
C. Tujuan Perancangan
Media promosi melalui website dijadikan komunikator utama, karena
media promosi tersebut dianggap lebih mampu dipahami dan menarik perhatian
dari masyarakat. Tujuan perancangan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan desain website dengan perancangan yang sesuai dengan target
audience melalui navigasi, layout yang baik, content yang menarik dan
kecepatan web saat diakses.
2. Menciptakan media promosi melalui website dengan menyediakan informasi
lebih lengkap yang memungkinkan pengunjung selalu mengakses website
Museum Sangiran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data Fisik
Museum Sangiran adalah museum situs yang dipersiapkan untuk
menampung temuan-temuan dari situs Sangiran dengan luas wilayah lebih
kurang 56 km2 yang mencakup 2 kabupaten, 4 kecamatan, 22 desa, dan 151
dusun. Wilayahnya berada di dua kabupaten (Kabupaten Sragen dan Kabupaten
Karanganyar), sehingga penanganannya sampai saat ini masih menjadi
pertanggungjawaban pusat, yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
melalui DPT daerah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah yang
berkedudukan di Prambanan.
Sangiran sebenarnya adalah nama kembar dari dua pedukuhan kecil yang
teletak di perbatasan antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.
Kedua pedukuhan ini dipisahkan oleh Kali Cemoro yang mengalir dari Kaki
Gunung Merapi menuju ke Sungai Bengawan Solo. Dukuh Sangiran sisi utara
terletak di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Sedangkan
Dukuh Sangiran sisi selatan masuk wilayah Desa Krendowahono,
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Namun saat ini, nama kembar
dua pedukuhan tersebut yaitu Sangiran telah dijadikan nama dari sebuah kawasan
situs manusia purba yang cukup penting di antara jajaran situs-situs manusia purba
lain di dunia yang jumlahnya sangat terbatas.
Situs Sangiran secara astronomis terletak antara 110°49' hingga 110°53'
BT, dan antara 07°24' hingga 07°30' LS. Situs Sangiran ini dianggap penting
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
karena memiliki beberapa keutamaan antara lain, situs ini areal sebaran
temuannya sangat luas yaitu sekitar 56 km2, dan mengalami masa hunian oleh
manusia purba yang paling lama dibandingkan situs-situs lain di dunia, yaitu
dihuni oleh manusia purba selama lebih dari satu juta tahun, dengan jumlah
temuan fosil manusia purba yang cukup melimpah, yaitu mencapai lebih dari 50%
populasi homo erectus di dunia. Potensi tersebut membuat situs Sangiran sampai
sekarang selalu menjadi ajang penelitian dan studi evolusi manusia purba oleh
para ahli dari berbagai penjuru dunia.
Perhatian terhadap situs Sangiran sebenarnya sudah diawali sejak tahun
1893 oleh Eugene Dubois yang pada saat itu sedang dalam penelusuran mencari
fosil nenek moyang manusia. Namun, karena Dubois kurang serius meneliti di
Sangiran maka tidak berhasil mendapatkan temuan yang dicarinya. Temuan yang
dicarinya justru didapatkan di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Temuan tersebut berupa
sebuah fosil tengkorak dan tulang paha manusia purba yang dinamakan
Pithecanthropus Erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Penelitian yang lebih intensif dilakukan tahun 1930-an oleh J.C. van Es,
dilanjutkan oleh GHR von Koenigswald. Tahun 1934 von Koenigswald berhasil
menemukan sekitar seribu buah alat batu buatan manusia purba yang pernah hidup di
Sangiran. Alat-alat batu tersebut umumnya dibuat dari batuan kalsedon yang
dipecah sehingga mempunyai sisi tajam yang dapat digunakan untuk memotong,
menyerut, maupun untuk meruncingkan tombak kayu. Bentuk alat batu yang sangat
sederhana kadang sulit dibedakan dengan batuan alam. Alat batu jenis ini dalam ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
arkeologi dikenal dengan nama alat serpih dan von Koenigswald menyebutnya dengan
istilah "Sangiran Flake Industry” (industri serpih dari situs Sangiran).
Tahun 1936 von Koenigswald berhasil menemukan fosil rahang atas manusia
purba berukuran besar yang disebut fosil Meganthropus Paleojavanicus. Selanjutnya
pada tahun 1937 von Koenigswald berhasil menemukan fosil manusia purba yang
dicari oleh Dubois yaitu fosil Pithecanthropus Erectus. Temuan berupa
tengkorak oleh von Koenigswald dinamakan Pithecanthropus II (S2). Penemuan
spektakuler ini mengundang para ahli untuk mengadakan penelitian lanjutan di
situs Sangiran. Tercatat diantaranya adalah Helmut de Terra, Movius, P. Marks,
R.W. van Bemmelen, H.R. van Heekeren, Gert Jan Bartstra, Francois Semah, Anne
Marie Semah, dan M. Itihara. Sedangkan peneliti-peneliti Indonesia yang serius
menangani Sangiran antara lain adalah R.P. Soejono, Teuku Yacob, S. Sartono, dan
Hari Widianto.
Lembaga-lembaga penelitian baik luar negeri maupun dalam negeri yang
pernah mengadakan penelitian di Sangiran antara lain the American Museum of
National History, the Biologisch Archaeologisch Instituut Groningen Netherlands,
Tokyo University, Padova University, National d’Historie Naturelle Paris, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, Pusat Penelitian Arkeologi
Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, dan lain-lain.
Usaha pemerintah untuk melestarikan dan melindungi situs Sangiran diawali
pada tahun 1997 melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menetapkan
Kawasan Sangiran dan sekitarnya seluas ± 56 km2 sebagai Daerah Cagar Budaya
(SK Menteri P dan K No. 070/O/1977, tanggal 15 Maret 1977). Arealnya mencakup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
sebagian wilayah Kabupaten Sragen dan sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar.
Wilayah Kabupaten Sragen yang ditetapkan sebagai Daerah Cagar Budaya antara
lain sebagian dari Kecamatan Kalijambe, sebagian dari Kecamatan Plupuh, dan
sebagian dari Kecamatan Gemolong. Sedangkan wilayah Kabupaten Karanganyar
yang ditetapkan sebagai daerah Cagar Budaya Sangiran hanya sebagian dari
Kecamatan Gondangrejo.
Selanjutnya untuk meningkatkan status situs Sangiran di mata dunia, maka
pada tanggal 25 Juni 1995, situs Sangiran telah dinominasikan ke UNESCO agar
tercatat sebagai salah satu warisan dunia. Akhirnya pada tanggal 5 Desember 1996
melalui persidangan yang ketat situs Sangiran secara resmi diterima oleh UNESCO
sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia dan dicatat dalam ”World Heritage List”
No. 523 dengan nama ”Sangiran Early Man Site” (dokumen WHC-96/Conf.
2201/21). Ketetapan ini kemudian secara resmi disebarluaskan oleh UNESCO
melalui UNESCO-PERS No. 96-215.
Saat ini jumlah koleksi seluruhnya ± 13.809 buah. Berbagai koleksi yang
ada sebanyak 10.875 buah disimpan di gudang penyimpanan museum dan 2.934
lainnya disimpan di dalam ruang pameran museum. Jumlah ruang pameran saat
ini ada 3 ruang. Ruang Utama berisi 15 vitrin, Ruang Pameran Tambahan I berisi
11 vitrin, dan Ruang Pameran Tambahan II berisi 12 vitrin. Sedangkan fosil
manusia purba lainnya disimpan di Museum Geologi Bandung dan laboratorium
Palaeoanthropologi Yogyakarta. Beberapa koleksi Museum Sangiran antara lain:
1. Ruang Pameran Utama
a. Vitrin 1 fosil mollusca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b. Vitrin 2
1) Rahang dan sirip belakang ikan
2) Gigi ikan hiu
3) Ruas tulang belakang ikan
4) Sirip ikan bagian depan
5) Kepiting
c. Vitrin 3 fosil kayu
d. Vitrin 4 fosil kuda nil (Hippopotamus SP)
e. Vitrin 5 fosil tengkorak manusia
1) Australopithecus Africanus
2) Pithecanthropus Modjokertensis
3) Tengkorak Pithecanthropus erecus II
4) Tengkorak Pithecanthropus VIII
5) Tengkorak Pithecanthropus Soloensis
6) Homo Sapien
7) Homo Neanderthal Eropa
8) Homo Neanderthal Asia
9) Homo Sapiens sapiens
f. Vitrin 6 alat-alat batu
g. Vitrin 7 contoh batuan dari Situs Sangiran
h. Vitrin 8 tengkorak kerbau (Bubalus Palaeo Kerabau)
i. Vitrin 9 gajah purba
j. Vitrin 10 fosil Bovidae
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
k. Vitrin 11 Stegodon Trigonocephalus
l. Vitrin 12 fosil rusa (Cervus Sp.) dan domba
m. Vitrin 13 fosil babi, harimau, dan badak
n. Vitrin 14 rahang atas Elephas Namadicus
o. Vitrin 15 rahang gajah
2. Ruang Pameran Tambahan I
a. Vitrin 1 bola batu
b. Vitrin 2 rahang atas babi, rahang bawah babi, taring babi
c. Vitrin 3 rahang bawah badak
d. Vitrin 4 tengkorak banteng (Bibos Palaeosondaicus)
e. Vitrin 5 tulang kaki depan (Radius) gajah, tulang hasta (Ulna) gajah
f. Vitrin 6 rahang atas gajah
g. Vitrin 7 tulang pinggul (Pelvis) gajah
h. Vitrin 8 rahang bawah gajah
i. Vitrin 9 tulang jari gajah
j. Vitrin 10 rahang atas (Maxilla) rusa, tanduk rusa
k. Vitrin 11 tengkorak banteng
3. Ruang Pameran Tambahan II
a. Vitrin 1 rahang bawah kuda nil (Hippopotamus)
b. Vitrin 2 kura-kura
c. Vitrin 3 rahang atas dan gigi buaya
d. Vitrin 4 kepiting, tulang ikan, gigi hiu
e. Vitrin 5 koral atau batu karang & diatome
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
f. Vitrin 6 Marginellidae, Buccinidae, Canideae
g. Vitrin 7 Tridacna Maxima, Pugillina Cochlidium
h. Vitrin 8 Metraviolacea, Veneridae
i. Vitrin 9 Tonnidalium, Valutidae, Cymbiola
j. Vitrin 10 Turritella, Cantharus Melanasioum
k. Vitrin 11 Pleuraploca Trapizium Pugilina Cochilidium
l. Vitrin 12 fosil kayu
Selain ruang pameran yang luas, Museum Sangiran memiliki berbagai
fasilitas lain yang dapat diakses dengan mudah. Bangunan Museum Sangiran ini
terletak di sebuah puncak bukit. Sedangkan di bawahnya terdapat kios-kios
penjual souvenir yang menjajakan aneka kerajinan batu mirip fosil. Berbagai
macam bentuk dan tipe souvenir bisa ditemukan di sini. Bagian depan museum
terdapat taman tempat untuk beristirahat, fasilitas toilet, dan para pedagang yang
menjual makanan dan minuman. Selain dapat melihat berbagai koleksi Sangiran,
para pengunjung juga dapat melihat pemutaran video atau film tentang sejarah
Sangiran yang menyingkap adanya situs peninggalan sejarah purbakala.
Pengunjung yang ingin melihat film dikenakan biaya tiket Rp 50.000,- tiap sekali
pemutaran.
Obyek wisata Museum Sangiran semakin lengkap dengan dibangunnya
ruang atau bangunan-bangunan baru di area museum, serta pembangunan Menara
Pandang yang sangat representatif untuk melakukan pengamatan. Para wisatawan
bisa menikmati keindahan dan keasrian panorama di sekitar kawasan Sangiran
dari ketinggian lewat Menara Pandang tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Para pengunjung juga dimudahkan dari segi transportasi setelah
dilakukannya pengaspalan jalan di jalur besar menuju kawasan Sangiran. Bagi
rombongan study tour juga disediakan area parkir yang luas.
Tidak jauh dari Menara Pandang, terdapat sebuah wisma penginapan
(Guest House Sangiran) bergaya arsitektur tradisional Jawa. Wisma ini dibangun
untuk menunjang kegiatan para tamu atau wisatawan, khususnya bagi mereka
yang melakukan penelitian tentang seluk beluk fosil di kawasan situs.
B. Promosi yang Pernah Dilakukan
Kawasan wisata Museum Sangiran juga telah menggunakan beberapa
media promosi yang cukup menunjang pariwisata Museum Sangiran, diantaranya
papan penunjuk ruang dan poster indoor yang ada di dalam ruang museum.
Papan Penunjuk Ruang Poster Indoor
Poster Indoor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Sedangkan yang terdapat di luar museum diantaranya baliho, papan
penunjuk arah (traffic sign), papan penunjuk jalan serta adanya gapura atau
gerbang memasuki kawasan Sangiran.
Baliho Papan Penunjuk Arah
Papan Penunjuk Jalan Gapura masuk kawasan Sangiran
C. Target
Semakin banyaknya kawasan objek wisata yang menyajikan keindahan,
kenyamanan dan berbagai fasilitas yang disediakan untuk dapat menarik para
wisatawan domestik maupun mancanegara, maka timbulah persaingan pemasaran
dan promosi yang sangat ketat, sehingga masalah pemasaran merupakan salah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
satu masalah yang tidak mudah dihadapi. Maka penting untuk mengetahui dan
menentukan target market dan target audience yang dibidik.
Target audience objek wisata Museum Sangiran adalah semua orang yang
ada di kawasan Sragen, dan seluruh kota di Jawa mencakup Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Jawa Barat. Ditujukan bagi semua kalangan baik kelas menengah ke
atas maupun kelas menengah ke bawah. Jadi siapa saja bisa menjadi target
audience objek wisata Museum Sangiran. Sedangkan target market objek wisata
Sangiran adalah sasaran yang dibidik dalam promosi Sangiran yang nantinya akan
menjadi target dalam perencanaan media promosi untuk menarik minat
pengunjung datang ke Museum Sangiran. Target market di sini dibagi menjadi
dua kelompok yaitu primer dan sekunder.
1. Target Primer
a. Aspek Geografis
1) Daerah sasaran : Karesidenan Surakarta
2) Iklim : tropis, subtropis.
b. Aspek Demografis
1) Umur : 10 th – 40 th
2) Jenis kelamin : laki–laki dan perempuan
3) Agama : semua agama
4) Status : sasaran objek wisata ini adalah mulai dari siswa
SD (pelajar) hingga orang dewasa dengan segala
jenis pekerjaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Aspek Psikografis
Target market primer objek wisata Museum Sangiran menurut
psikografis yaitu orang–orang yang ingin berwisata sambil mempelajari
kebudayaan dan kehidupan zaman pra sejarah.
2. Target Sekunder
a. Aspek Geografis
1) Daerah sasaran : seluruh wilayah di dunia
2) Iklim : tropis, subtropis
b. Aspek Demografis
1) Umur : 20 th – 60 th
2) Jenis kelamin : laki–laki dan perempuan
3) Agama : semua agama
4) Status : sasaran objek wisata ini adalah semua
orang dengan segala jenis pekerjaannya.
c. Aspek Psikografis
Target market primer objek wisata Museum Sangiran menurut
psikografis yaitu orang–orang yang ingin berwisata sambil mempelajari
kebudayaan dan kehidupan zaman pra sejarah.
D. Kompetitor
Kondisi pesaing merupakan hal yang perlu diketahui sebelum melakukan
kegiatan promosi. Kompetitor yang dimaksud tidak dianggap benar-benar sebagai
pesaing tetapi pembanding saja, karena Museum Sangiran dalam usahanya
dibidang pariwisata menurut pengelola (Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tidak mempunyai kompetitor secara langsung maupun tidak langsung, karena
Museum Sangiran tidak berusaha mencari keuntungan. Contoh kompetitor atau
pembanding Museum Sangiran adalah Situs Museum Trinil.
Situs Museum Trinil dalam penelitian merupakan salah satu tempat hunian
kehidupan purba pada zaman Pleistosen Tengah, kurang lebih 1,5 juta tahun yang
lalu. Situs Trinil ini sangat penting karena di situs ini selain ditemukan data
manusia purba juga menyimpan bukti nyata tentang lingkungannya, baik flora
maupun faunanya.
Museum Trinil terletak di jalan raya Solo – Surabaya, Dukuh Pilang, Desa
Kawu, Kecamatan Kedunggalar, kurang lebih 13 kilometer arah barat pusat kota
Ngawi. Transportasi untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan semua
jenis kendaraan. Namun, di jalan arteri yang bisa menjadi petunjuk utama tidak
ada satupun patokan yang bisa mengarahkan pengunjung ke museum tersebut.
Pintu gerbang museum yang sangat sederhana terlihat setelah masuk ke
dalam sekitar 1 km dari jalan raya utama. Pengunjung hanya dikenakan biaya
masuk seribu rupiah per orang. Ketika masuk ke lokasi parkir, kesan pertama
yang timbul adalah bahwa museum ini kurang optimal perawatannya, terutama
dalam hal fasilitas dan kebersihan.
Museum Trinil terdapat ruangan yang dipenuhi dengan tulang-tulang
manusia purba diantaranya fosil tengkorak manusia purba (Phitecantropus
Erectus Cranium Karang Tengah Ngawi), fosil tengkorak manusia purba
(Pithecantropus Erectus Cranium Trinil Area), fosil tulang rahang bawah macan
(Felis Tigris Mandi Bula Trinil Area), fosil gigi geraham atas gajah (Stegodon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Trigonocephalus Upper Molar Trinil Area), fosil tulang paha manusia purba
(Phitecantropus Erectus Femur Trinil Area), fosil tanduk kerbau (Bubalus
Palaeokerabau Horn Trinil Area), fosil tanduk banteng (Bibos Palaeosondaicus
Horn Trinil Area) dan fosil gading gajah purba (Stegodon Trigonocephalus Ivory
Trinil Area).
Selain itu masih ada beberapa fosil tengkorak Australopithecus Afrinacus
Cranium Taung Bostwana South Africa, Homo Neanderthalensis Cranium
Neander Dusseldorf Germany dan Homo Sapiens Cranium. Selain fosil-fosil
tengkorak tersebut, hal menarik lainnya adalah sebuah tugu tempat penemuan
manusia purba.
Media promosi yang pernah digunakan Museum Trinil untuk menunjang
pariwisatanya adalah melalui blog dan website.
Blog Museum Trinil
(http://kotangawi.com) Website Museum Trinil (http://trinil.web44.net)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Kelebihan dan kekurangan media promosi blog dan website Museum
Trinil untuk menunjang kegiatan pariwisatanya:
1. Kelebihan:
a. Blog dan website sebagai salah satu media promosinya cepat saat diakses.
b. Jenis huruf yang digunakan terlihat jelas saat dibaca.
2. Kekurangan:
a. Informasi yang disajikan kurang lengkap.
b. Desain website yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik Museum
Trinil.
c. Alamat website tidak berdiri sendiri, tetapi masih subdomain dengan
website lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
Keberadaan Museum Sangiran saat ini masih sangat minim dalam hal
publikasi dan promosi. Mengingat target market dan audience Museum Sangiran
tidak hanya wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara, maka
promosi Museum Sangiran harus segera dilakukan. Saat ini promosi yang pernah
dilakukan hanya melalui baliho dan papan penunjuk jalan di sekitar lokasi
Museum Sangiran. Hal itu kurang efektif untuk meningkatkan jumlah pengunjung
museum, terbukti dengan penurunan jumlah pengunjung. Sehingga sangat
dibutuhkan media promosi yang tepat untuk lebih memajukan Museum Sangiran
agar dapat menarik minat wisatawan.
Salah satu media promosi yang tepat adalah mempromosikannya melalui
internet, yaitu website. Media promosi seperti website dinilai lebih efektif karena
dapat diakses masyarakat dari dalam maupun luar negeri. Website juga dapat
menyajikan informasi yang lebih lengkap dibanding dengan media promosi
lainnya. Website ini nantinya dapat diakses oleh semua orang tanpa batasan
apapun. Adanya website Museum Sangiran diharapkan dapat meningkatkan
jumlah wisatawan domestik dan mancanegara.
Promosi yang dilakukan Museum Sangiran diharapkan bermanfaat untuk
meningkatkan intensitas jumlah pengunjung yang datang ke Museum Sangiran.
Merubah image bahwa Museum Sangiran bukanlah tempat wisata yang
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
menjemukan tetapi tempat wisata atau study yang menyenangkan sekaligus kaya
akan ilmu pengetahuan tentang sejarah peninggalan purbakala.
B. Konsep Perancangan
Secara umum, konsep perancangan merupakan perencanaan cara
penyampaian pesan dan perencanaan konsep-konsep dasar yang diangkat ke
dalam bentuk komunikasi dan visual yang lebih efektif, agar tepat pada sasaran
audience, sehingga pesan dan nilai (materi periklanan) yang terkandung dalam
materi promosi tersebut dapat dipahami dan dimengerti dengan benar oleh
masyarakat. Perencanaan ini melalui proses kreatif lewat perangkat komunikasi
visual sebagai penyampai pesan dan gambar yang efektif dalam meningkatkan
image kawasan wisata Sangiran. Konsep perancangan ini menggunakan pensil
untuk menggambar konsep, kamera digital untuk menangkap gambar dan
komputer untuk mengolah data.
Pembuatan media promosi untuk menghasilkan iklan yang baik selalu
menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA,
yang terdiri dari:
1. Perhatian (Attention)
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca,
atau pendengar, dengan pemilihan ilustrasi, tipografi, headline, serta warna
yang sesuai dengan karakter Museum Sangiran, dan memperkuat kalimat atau
bodycopy yang persuasif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2. Minat (Interest)
Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu lebih jauh kepada pengunjung
dengan memunculkan ilustrasi atau gambar yang menarik sesuai dengan
karakteristik Museum Sangiran, dan diperkuat dengan penyusunan bodycopy
yang sifatnya menarik minat para pengunjung.
3. Kebutuhan/keinginan (Desire)
Menggerakkan keinginan pengunjung untuk datang ke Museum
Sangiran dengan memberikan penawaran-penawaran menarik seperti
pemberian souvenir dan lain sebagainya.
4. Rasa percaya (Conviction)
Menciptakan keyakinan kepada pengunjung, bahwa Museum Sangiran
bukan tempat yang membosankan, tetapi memberikan kesenangan serta
banyak ilmu dan manfaat.
5. Tindakan (Action)
Membujuk pengunjung agar segera melakukan suatu tindakan untuk
datang mengunjungi Museum Sangiran.
Salah satu gagasan yang paling tepat sebagai penunjang keberhasilan
dalam pembuatan strategi promosi Museum Sangiran adalah perencanaan
gagasan ide dan tema pokok iklan yang cermat dan efektif dalam membidik
sasaran khalayak sesuai tujuan yang diharapkan.
Pembuatan strategi promosi ini direncanakan dengan menggunakan
ilustrasi hasil fotografi, tanda-tanda, gambar/simbol, serta tipografi yang
menggambarkan karakter Museum Sangiran dengan memperhitungkan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
membayangkan bagaimana suatu gambar, kata atau kalimat akan ditampilkan
sebagaimana iklan itu dibaca. Adapun konsep strategi kreatif serta unsur-
unsur pendukung desain secara keseluruhan meliputi:
1. Strategi Konsep
Strategi konsep dilihat dari segi perkembangan secara global yang
semakin semarak berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat terhadap wisata
budaya, dalam hal ini penulis menerapkan publikasi lewat media website yang
menarik minat pengunjung terhadap kawasan wisata yang disajikan. Tentunya
segala sesuatu yang akan diinformasikan atau disampaikan tidak terlepas dari
media komunikasi yang terpilih. Perencanaan komunikasi sebagai usaha
terhadap rintisan ekspansi lewat media yang tepat, akurat, efisien, dan
menarik, membutuhkan analisis yang matang. Melihat kenyataan bahwa pada
saat ini intensitas pengunjung mulai menurun perlu adanya promosi lebih
lanjut untuk dapat memajukan Museum Sangiran agar tetap bertahan di bidang
pariwisata, dan tentu saja meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke
kawasan Sangiran.
Promosi merupakan hal yang penting dalam mengatasi suatu
persaingan. Promosi pemasaran juga bersifat persuasif atau membujuk
konsumen agar dapat menerima pesan yang disampaikan. Berhasil tidaknya
suatu promosi tergantung pada kemampuan iklan tersebut dalam menarik
minat dan perhatian konsumen, maka hal yang harus diperhatikan dalam
promosi pemasaran adalah pemilihan media yang tepat. Adapun strategi
konsep dalam perencanan promosi pemasaran Museum Sangiran, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
a. Memberikan informasi lebih lanjut tentang segala hal mengenai Museum
Sangiran.
b. Membuat kesan baru dan berbeda dengan perencanaan media promosi
melalui konsep Desain Website.
c. Merancang desain promosi yang tepat bagi Museum Sangiran secara
Simple, Persuasive, dan Entertaining.
2. Strategi Visual
a. Strategi Visual Secara Umum
1) Menggunakan visualisasi konsep desain yang menarik dan berbeda,
yang mampu menggugah, dan mengusik emosi, sehingga menjadikan
materi promosi yang lain daripada yang lain.
2) Menampilkan desain yang mudah diterima oleh khalayak sasaran.
3) Menampilkan desain yang menarik dan lebih mudah diingat serta tidak
membosankan.
4) Coorporate identity yang jelas, dalam penentuan layout, warna,
tagline, headline, media placements, ilustrasi, image, dan tipografi.
b. Strategi Visual Verbal
Konsep Verbal meliputi naskah kepala berita (Headline), Sub
headline, teks inti (Bodycopy), dan kalimat dasar (Baseline).
1) Kepala Berita (Headline)
Headline seringkali berupa pernyataan yang terdiri dari satu
kalimat atau dua kalimat, dan ditampilkan secara mencolok bahkan
headline ini lebih mudah dilihat daripada dibaca. Letaknya tidak selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca
orang. Headline merupakan copy yang paling penting dengan kalimat
yang terdiri dari beberapa kata saja dan dibuat agar lebih mudah
dibaca, dipahami, dan harus mampu membuat perhatian audience
tertarik pada tema yang disampaikan, bagaimana sebuah kalimat bisa
membangun suatu image terhadap materi promosi yang ditujukan
kepada masyarakat. Guna meraih hal ini, mungkin diperlukan
penyeleksian kata-kata yang cocok dan sesuai dengan panjang ruang
yang tersedia untuk memberikan pengaruh yang optimal.
Headline pada materi promosi ini adalah “Warisan Budaya
Dunia”, dengan maksud memberitahukan kepada khalayak bahwa
masih banyak tersimpan berbagai warisan sejarah dan kebudayaan
dunia pada zaman prasejarah yang perlu diketahui dan tentunya
memberikan manfaat pembelajaran yang sangat berarti, serta dengan
tujuan membangun nilai edukatif yang mengarah kepada sifat yaitu
membangkitkan semangat rasa ingin tahu kehidupan di masa lampau.
2) Sub Headline
Sub headline merupakan kalimat penjelas yang mempersepsi
headline ke arah pesan. Berkaitan dengan hal ini, sub headline akan
menjelaskan tema promosi yaitu “Situs Manusia Purba Terbesar dan
Terlengkap di Dunia” bertujuan ingin menunjukkan bahwa di sinilah
saat yang tepat untuk mempromosikan Museum Sangiran sebagai
museum manusia purba terlengkap di dunia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3) Mandatories
Mandatories merupakan kalimat di bawah kalimat iklan cetak
yang biasanya dicantumkan nama dan alamat perusahaan yang
bersangkutan, dalam hal ini adalah “Museum Sangiran: Desa Sangiran,
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen”. Dalam penulisan
mandatories tersebut, penampilan dari nama dan alamat kawasan
terkait akan lebih ditonjolkan sebagai pusat perhatian.
c. Strategi Visual Non Verbal
1) Tata Letak (Layout)
Layout merupakan penataan dan penggabungan dari semua
unsur visual yang ada, sehingga membentuk suatu keharmonisan
dalam tata ruang sebuah iklan. Pada layout, unsur ketepatan sudah
mulai diperhitungkan. Bagaimana unsur-unsur iklan seperti teks
(headline, sub headline, maupun mandatories), ilustrasi, dan elemen
desain lainnya disusun melalui prinsip desain balancing, harmony,
unity, dan sebagainya. Elemen-elemen iklan itu harus dirancang
sedemikian rupa oleh si perancang hingga mampu menarik minat
pembaca pada pesan yang disampaikan, dan bukan tertarik pada layout
itu sendiri.
Penyusunan letak-letak unsur website sebagai media promosi
ini dapat ditempuh dengan keseimbangan dan komposisi simetris dan
asimetris. Simetris terkesan mantap, monoton, antara unsur kiri dan
kanan, atas dan bawah sama bila ditarik garis tengah. Sedangkan posisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
asimetris lebih terkesan dinamis, tidak monoton. Fungsi dari layout itu
sendiri adalah untuk mendapatkan suatu komposisi yang menarik dan
dapat diterima oleh target market dan audience.
Perpaduan warna dapat dipakai untuk memberi tekanan pada
bagian-bagian tertentu di dalam layout. Pertimbangan perencanan
layout digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan bentuk yang
menarik perhatian khalayak dengan tidak mengesampingkan karakter
dari sasaran yang dipilih.
Layout materi promosi Museum Sangiran ini menampilkan
gaya desain yang sederhana, resmi, jelas maknanya, dan menggunakan
warna-warna yang tegas. Serta menampilkan beberapa ilustrasi
(gambar, foto, symbol, vector art, graphic, atau pictograf). Jadi dalam
penyusunan komposisi layout disesuaikan dengan tipografi, ilustrasi,
susunan warna, serta desain pengikatnya.
2) Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering
digunakan dalam komunikasi periklanan yang dapat menembus
rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata. Ilustrasi
dalam sebuah promosi mempunyai posisi yang penting. Fungsinya
untuk menarik perhatian, merangsang minat terhadap pesan, memberi
eksplanasi atas pernyataan, menonjolkan keistimewaan produk,
memenangkan persaingan, menciptakan suasana khas, dramatisasi
pesan, menonjolkan merk atau semboyan dan mendukung judul iklan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Ilustrasi dapat berupa gambar, foto, logo, symbol, vector-art,
grafik, ataupun pictograf. Fungsi ilustrasi sendiri sebagai pelengkap
tetapi juga menduduki sebagai gambaran dan sifat suatu produk yang
ditawarkan kepada konsumen dan dalam penempatannya ilustrasi juga
memperindah komposisi media sehingga terlihat menarik.
Ilustrasi di dalam website sebagai media promosi Museum
Sangiran ini menjadi unsur penting dalam menambah pengertian dari
Museum Sangiran, tidak hanya menampilkan gambaran dari segi
kawasan Sangiran itu saja tetapi juga menampilkan benda-benda
koleksi yang ada di museum tersebut, sehingga dengan hanya melihat
dari ilustrasi yang diberikan, masyarakat sudah memahami pesan apa
yang disampaikan.
Perencanaan materi promosi ini menggunakan ilustrasi berupa
fotografi, drawing sebagai ilustrasi iklan. Definisi foto adalah rekaman
visual suatu peristiwa yang diambil dengan kamera dan berlangsung
secara cepat dan tepat. Ilustrasi yang ditampilkan dalam materi
promosi ini adalah visual yang mewakili tentang apa yang terdapat
dalam Museum Sangiran, menyangkut koleksi yang ada dalam situs
Sangiran, dan gambar dari keadaan area Museum Sangiran sebagai
tempat atau alamat kawasan ini.
3) Logo
Logo merupakan identitas suatu perusahaan (Coorporate
Identity). Identitas diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
yang meliputi segala hal yang khas atau unik berkenaan dengan
perusahaan yang bersangkutan. Secara fisik, desain tersebut memiliki
wujud sedemikian rupa sehingga akan dapat diingat khalayak dengan
keberadaan perusahaan tersebut. Logo merupakan elemen penting
dalam memperkenalkan suatu nama perusahaan ke lingkungan luas,
dalam hal ini adalah masyarakat (audience).
Konsep awal dari pembuatan logo Museum Sangiran ini adalah
untuk lebih mempromosikan Sangiran kepada khalayak dengan
menggabungkan karakter, warna, dan jenis tipografi yang digunakan,
agar masyarakat dapat memahami karakter perusahaan.
Logo yang ditampilkan menggunakan logo Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata. Alasan untuk tetap mengunakan logo
tersebut karena Museum Sangiran masih berada di bawah naungan
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam pengelolaan dan
publikasinya. Sehingga dalam mempromosikan Museum Sangiran
tetap mempertahankan eksistensi logo yang digunakan tanpa merubah
konsep logo yang sudah ada, namun dalam hal ini penulis juga
membuat logo baru sebagai Coorporate Identity.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1. Configuration
2. Color Guide
3. Grid and Scale
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Penambahan efek drop shadow warna putih pada logo saat
diaplikasikan pada media bertekstur atau gelap.
4. Aplikasi Logo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
4) Tipografi
Tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah
rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya
dengan jenis huruf yang berbeda dan menandai naskah untuk proses
typesetting. Huruf mempunyai banyak jenis atau style. Masing-masing
jenis tersebut biasanya disebut typeface. Tipografi yang baik mengarah
pada kemudahan membaca tulisan dan keunikan desain huruf tertentu
sehingga menciptakan gaya dan karakter subjek yang diiklankan.
Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari
fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami
komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi
menjadi lebih mudah dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis
pilihan huruf yang beragam.
Pada perencanaan periklanan ini, jenis huruf yang digunakan
dalam pembuatan materi promosi Museum Sangiran antara lain:
a) Distress
Jenis ini termasuk dalam kategori Fantasy atau dekoratif.
Biasanya penggunaan huruf-huruf dekoratif dan script diterapkan
untuk keperluan atau tujuan-tujuan tertentu seperti dalam desain
logo, label, headline, ataupun judul buku.
Pemilihan tipografi dalam mempromosikan Museum
Sangiran cocok menggunakan huruf jenis Distress agar lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
menonjolkan citra museum Sangiran, yang digunakan sebagai logo
dan headline dari materi promosi Museum Sangiran.
a b c d e f g h i j k l m n o
p q r s t u v w x y z
A B C D E F G H I J K L M N O
P Q R S T U V W X Y Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
b) Broadview Regular
Salah satu jenis huruf Bodoni yang berkesan kuat dan
elegant. Penggunaan efek-efek khusus pada huruf memang harus
disesuaikan dengan kebutuhan desain. Penerapan efek-efek yang
sesuai akan memperindah estetika dari rancangan desain. Jenis
huruf ini akan digunakan pada sub headline materi promosi
Museum Sangiran.
a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V
W X Y Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
5) Warna
Warna adalah elemen yang mempunyai pengaruh besar
terhadap suatu desain, karena elemen warna mampu merangsang mata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
manusia sehingga dapat membangkitkan ketertarikan dan emosi
pemirsanya.
Warna yang digunakan dalam layout desain media promosi
Museum Sangiran adalah warna coklat dan hitam sebagai warna
pokok. Warna coklat disesuaikan dengan karakter manusia purba yang
identik dengan tanah, sedangkan warna hitam memiliki makna yaitu
kokoh, kuat, dan formalitas. Alasan dari pemilihan warna coklat dan
hitam, yakni menggambarkan karakter dari keberadaan Museum
Sangiran itu sendiri, yaitu Museum Sangiran yang memiliki kesan
formal, kokoh, dan mantap untuk terus dilestarikan keberadaannya
sebagai kawasan pariwisata di wilayah Kabupaten Sragen.
Sebagai warna tambahan, warna putih digunakan dalam logo,
dan warna coklat dalam background. Museum Sangiran merupakan
situs yang menyimpan benda-benda purbakala sehingga dalam strategi
promosi Museum Sangiran memilih warna coklat dan hitam yang
ditempatkan di atas background warna putih ataupun sebaliknya.
Setelah strategi kreatif ini disusun dan diketahui ide atau tema pesan
apa yang akan disampaikan, maka selanjutnya adalah bagaimana
menyampaikan pesan tersebut kepada konsumen sehingga dapat diterima dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
menghasilkan respon konsumen. Cara penyampaian tema atau pesan iklan ini
dapat dilakukan melalui beberapa cara pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Rasional
Pesan disampaikan dengan menampilkan figure produk, data
fungsional, dan menguraikan fakta-fakta dengan informasi yang lugas dan
jujur.
2. Pendekatan Emosional
Tema dan pesan disampaikan melalui sentuhan perasaan atau
emosi konsumen. Cara pendekatan ini sama sekali tidak mementingkan
ciri (figure) atau fakta-fakta tentang produk, tetapi lebih mementingkan
pada pesan-pesan yang sedikit berlebihan, dan memanjakan perasaan agar
tergiur pada pesan yang disampaikan tersebut.
C. Teknik Pelaksanaan
1. Konsep Perencanaan Media
Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan, misalnya untuk
komunikasi massa adalah radio, surat kabar, televisi, film, dan lain-lain.
Perencanaan media yang tepat berdampak sangat baik bagi penyampaian
pesan. Tujuan dari perencanaan media promosi Museum Sangiran adalah:
a. Menyampaikan informasi yang efektif dan efisien sekaligus mudah diingat
masyarakat umum.
b. Menjangkau target audience yang diinginkan.
c. Memaksimalkan peran media kreatif.
d. Mengetahui jangkauan, frekuensi, dan kesinambungan suatu media.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Untuk menyampaikan pesan periklanan, tahapan-tahapan dalam
memilih media periklanan adalah sebagai berikut:
a. Memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak.
Pemilihan media merupakan upaya untuk menemukan media yang
paling efektif dan efisien untuk menyampaikan jumlah paparan yang
diinginkan kepada audience sasaran. Pengaruh paparan pada kesadaran
audience tergantung pada jangkauan paparan, frekuensi, dan pengaruhnya.
b. Memilih jenis-jenis media utama
Jenis media iklan terdiri atas iklan lini atas (above the line) dan
iklan lini bawah (below the line).
Iklan lini atas dikuasai oleh lima media yang berhak mengatur
pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, yaitu pers,
(koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar ruang, dan
sinema/bioskop.
Iklan lini bawah lainnya adalah literatur penjualan seperti leaflet,
folder, brosur/booklet, broadsheet (peta, atlas, poster), catalog, dan
sebagainya; benda-benda pajangan ditempat penjualan seperti alat peraga
bergerak, poster, stiker, contoh kemasan, produk sisa, sample, dan
sebagainya; iklan di udara seperti pesawat, balon udara, dan sebagainya;
kalender; tas iklan; bendera; jepitan kertas; dan lain-lain.
c. Memilih sarana media tertentu
Selanjutnya perencanaan media harus mencari media yang paling
efektif dan efisien di antara media-media yang terpilih. Perencanaan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dapat mengandalkan jasa pengukuran media yang memberikan perkiraan
pengukuran pemirsa, komposisi, dan biaya media.
d. Menentukan waktu media
Dalam menentukan jenis media apa yang akan digunakan,
pengiklan menghadapi masalah-masalah penjadwalan makro dan mikro.
e. Menentukan alokasi geografis media
Suatu perusahaan harus memutuskan bagaimana mengalokasikan
anggaran periklanannya untuk ruang dan waktu.
2. Strategi Media
Strategi media adalah bagaimana memilih dan menentukan media yang
tepat untuk menjangkau sasaran sehingga menunjang keberhasilan promosi ini
berdasarkan kebutuhan akan pemilihan karakteristik media yang informatif,
kreatif, praktis, dan efisien, maka media-media yang akan direncanakan
meliputi:
a. Media Lini Bawah (Below the line media)
Media lini bawah adalah media yang tidak mengharuskan adanya
pembayaran komisi kepada pihak-pihak tertentu, misalnya stationary,
poster, souvenir, dan sebagainya sebagaimana sesuai apa yang telah
dijabarkan di atas. Berikut adalah media lini bawah yang direncanakan
dalam pembuatan materi promosi Museum Sangiran, diantaranya :
1) Kartu Nama (Name Card)
Kartu nama selain berfungsi sebagai identitas pengelola dari
Museum Sangiran juga difungsikan sebagai media komunikasi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
berpromosi atau beriklan pada khalayak umum. Kartu nama ini akan
dibagikan kepada khalayak umum.
Bentuk kartu nama ini sama seperti yang sering dijumpai, yaitu
kartu nama berbentuk persegi panjang, berukuran 9 cm x 5.5 cm.
Desainnya sendiri merupakan dasar dari media promosi yang lainnya.
Bagian depan kartu nama ini terdapat headline dan logo di bagian atas,
nama dan jabatan pengelola di bagian tengah dan alamat rumah,
kantor, dan website di bagian bawah kartu nama. Sedangkan pada
bagian belakang hanya menampilkan warna putih.
2) Kop Surat (Letter Head)
Kop surat yang berada dalam kertas surat akan didesain
sedemikian rupa agar dapat diingat dengan ditambahkan sedikit
headline sebagai point of interest mengingat fungsinya yang sangat
penting sebagai media mengirimkan pesan kepada perorangan ataupun
lembaga yang lain, jadi kertas surat sangat efektif untuk menyebarkan
nama Museum Sangiran.
Konsep desain kop surat Museum Sangiran ini sederhana
seperti kop surat yang dimiliki oleh lembaga lain pada umumnya, dan
dibuat dalam kertas berukuran kwarto. Desain dari item ini cukup
sederhana, yaitu pada bagian atas terdapat logo dan alamat kantor
Museum Sangiran. Sedangkan pada bagian tepi bawah kertas surat
mencantumkan headline dan alamat website Museum Sangiran.
3) Amplop (Envelope)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Amplop memiliki fungsi yang sama seperti kertas surat, yang
nantinya akan digunakan sebagai salah satu item materi promosi
Museum Sangiran. Amplop berfungsi untuk menempatkan kertas surat
guna mengirimkan informasi kepada perorangan atau lembaga lain.
Bentuk amplop ini sama seperti amplop yang sering dijumpai,
yaitu ukuran amplop yang berbentuk persegi panjang, berukuran 23 cm
x 11 cm. Sedangkan desainnya sendiri menyesuaikan dengan kop surat
agar tidak terlihat kontras. Pada bagian depan amplop ini terdapat
headline dan logo dibagian atas, dan tempat penulisan alamat yang
dituju di bagian sudut kanan bawah serta alamat websitenya.
Sedangkan pada bagian belakang hanya menampilkan alamat Museum
Sangiran.
4) Tiket Masuk (Entrance ticket)
Tiket masuk memiliki fungsi yang sangat vital bagi keberadaan
Museum Sangiran. Tarif tiket masuk bagi wisatawan domestik berbeda
dengan wisatawan mancanegara.
Tiket masuk yang akan dibuat berukuran 15 cm x 5 cm. Media
ini didesain dengan cukup sederhana dan menarik, yaitu menampilkan
logo, ilustrasi tengkorak fosil, dan headline dan mandatories dengan
tampilan tiga warna dasar yaitu hitam, putih, dan coklat.
5) Stiker (Sticker)
Merupakan media yang sangat disukai oleh sebagian
masyarakat dan mempunyai daya tahan yang cukup lama dibanding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
dengan media yang lain. Selain itu media ini sangat fleksibel, dalam
artian media ini dapat ditempatkan di manapun tergantung selera, dan
memungkinkan orang dapat selalu melihat ilustrasi/pesan yang
disampaikan lewat stiker tersebut, sehingga stiker memiliki
kemampuan sebagai media promosi yang sangat efektif. Jadi, hanya
dengan menempelkan stiker ini, secara langsung masyarakat juga ikut
mempromosikan Museum Sangiran.
Sticker dibuat dengan ukuran 14 cm x 5 cm. Stiker didesain
dengan cukup sederhana dan menarik, yaitu menampilkan logo,
ilustrasi vektor patung Museum Sangiran, headline, sub headline dan
mandatories dengan tampilan tiga warna dasar yaitu hitam, putih, dan
coklat.
6) Pin
Pin dapat juga digunakan sebagai salah satu media promosi
Museum Sangiran. Menampilkan konsep desain Sangiran dan dibuat
dengan ukuran 5.8 cm x 5.8 cm, pin dapat menjadi point of interest
tersendiri bagi para pengunjung. Pin bisa dipakai di mana saja
tergantung selera, dan memungkinkan akan menjadi perhatian
khalayak bagi yang melihatnya. Jadi, pin sangat efektif sebagai media
promosi Museum Sangiran.
Desain dalam item promosi ini yaitu menggunakan warna dasar
hitam dan coklat, menampilkan logo, headline, dan mandatoris. Pin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
tersebut akan dibagikan kepada tamu khusus sebagai cinderamata dari
Museum Sangiran.
7) Poster
Poster merupakan media promosi dan periklanan yang
persuasif dan informatif. Poster dapat ditempatkan di berbagai tempat
yang strategis, memungkinkan dapat dilihat dan dibaca oleh
masyarakat umum yang luas dan beragam. Bila diletakkan pada tempat
yang tepat, akan mampu menarik perhatian. Poster dibuat dengan
ukuran 29.7 cm x 42 cm, dilengkapi elemen dasar penggunaan logo,
headline, sub headline, mandatoris, serta ilustrasi foto patung tiruan
manusia purba.
8) Papan Penunjuk Ruang (Sign Board)
Sign board atau papan penunjuk ruang memang diperlukan
bagi para pengunjung museum, karena di dalam Museum Sangiran
terdapat beberapa tempat atau ruangan penyimpanan benda-benda
koleksi Museum Sangiran yang sampai saat ini masih bertambah
ruang-ruang baru lagi, maka sign board cukup menunjang materi
promosi Museum Sangiran. Berukuran 12 cm x 36 cm, papan
penunjuk akan ditempatkan di bagian atas pintu masuk masing-masing
ruangan yang ada di Museum.
9) Mug
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Mug yang lebih dikenal sebagai cangkir memiliki fungsi
sebagai media periklanan yang cukup efektif. Kegunaan primernya
sebagai tempat untuk minum, sedangkan kegunaan sekundernya yaitu
sebagai media promosi.
Konsep pembuatan mug ini pada sisinya terdapat logo,
headline dan mandatories. Warna dasar mug yaitu putih disesuaikan
dengan konsep yang ada. Mug digunakan sebagai pilihan merchandise
yang ditampilkan dalam Museum Sangiran, akan ditempatkan pada
display yang terdapat di dalam beberapa ruang pameran Museum
Sangiran. Selain itu mug juga akan diberikan kepada tamu khusus saat
event-event tertentu.
10) Gantungan Kunci
Gantungan kunci juga dapat digunakan sebagai salah satu
media promosi Museum Sangiran. Media ini dibuat dengan ukuran
5.8 cm x 5.8 cm yang seukuran dan serupa dengan pin. Gantungan
kunci dapat menjadi point of interest tersendiri bagi para pengunjung.
Media ini sangat diminati oleh pengunjung khususnya kalangan
remaja.
Desain dalam media promosi ini menggunakan warna dasar
putih dan coklat, menampilkan logo, headline, dan mandatoris.
Gantungan kunci akan diberikan kepada pengunjung sebagai souvenir
dari Museum Sangiran.
11) X-banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
X-banner merupakan salah satu media promosi yang cukup
efektif, karena sangat menonjolkan konsep desain yang memang
penting dalam sebuah materi promosi. X-banner dibuat dengan ukuran
60 cm x 160 cm dengan menampilkan ilustrasi foto-foto patung tiruan
manusia purba yang didukung dengan gabungan warna dan tipografi.
Penempatan headline dan sub headline di bagian atas
menunjang keseimbangan desain. Sebagai media promosi, X-banner
akan ditempatkan di ruang depan dekat dengan pintu masuk di
beberapa ruangan yang ada dalam Museum Sangiran.
12) Kaos (T-shirt)
Kaos yang lebih dikenal dengan sebutan T-shirt ini juga dapat
dijadikan sebagai media iklan berjalan. Media ini sangat efektif untuk
menyampaikan sebuah pesan ataupun materi promosi periklanan.
Konsep desain kaos ditujukan bagi para pengunjung yaitu pada
bagian depan menampilkan ilustrasi vektor tengkorak fosil pada bagian
kiri atas dan mandatories alamat website di bagian bawah, sedangkan
pada bagian belakang terdapat logo dan alamat website di bagian atas.
b. Media Lini Atas (Above the line media)
Media lini atas adalah sebuah media yang digunakan oleh jenis
iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada pihak-pihak tertentu,
atau merupakan media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran
komisi kepada biro-biro iklan, diambil contoh seperti iklan-iklan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
terdapat pada website, majalah, koran, tabloid, billboard, baliho, dan
sebagainya sesuai apa yang telah dijabarkan di atas.
Media yang akan direncanakan dalam materi promosi Museum
Sangiran adalah website. Item ini didefinisikan sebagai media luar ruang.
Media ini dipilih karena memiliki kelebihan sebagai berikut :
1) Jangkauan
Kemampuan media menjangkau sangat luas, tidak hanya lokal
daerah namun jangkauannya sampai ke seluruh dunia. Sehingga,
media ini dinilai sangat efektif mengingat target market dan audience
Museum Sangiran berasal dari dalam dan luar negeri.
2) Frekuensi
Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama
terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan.
3) Kontinuitas
Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai
dengan tuntutan strategi periklanan.
4) Ukuran
Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh
pesan iklannya. Memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan
sesuai dengan karakter Museum Sangiran.
5) Warna
Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh
suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
6) Pengaruh
Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang
fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran.
Website yang dibuat menampilkan informasi secara lengkap dan
jelas. Pembuatan website menggunakan CMS (Content Management
System) Joomla. Menggunakan huruf yang mudah terbaca, gambar foto
yang menarik dan pemilihan warna yang tepat. Website ini dibuat dengan
ukuran lebar 980 px.
Penulis sangat memperhatikan segi keunggulan dan benefit yang
diperoleh dalam pembuatan website menggunakan Joomla daripada
menggunakan teknik konvensional dengan tabel. Berikut beberapa
keunggulan Joomla:
1) Dapat melakukan update halaman utama, halaman berita, halaman
artikel, maupun halaman arsip secara cepat.
2) Dapat menambah item menu baru pada main menu, other menu,
maupun top menu dengan mudah dan cepat.
3) Dapat mengatur weblink dan iklan dengan mudah.
4) Dapat mengatur FAQ dan Newsflashes.
5) Dapat mencetak, mengirim artikel lewat mail, dan membaca artikel
dalam format PDF.
6) Dapat mengatur pengguna (user) dengan tingkat akses level yang
berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
7) Dapat menambah komponen, modul, plugin, template dari pihak
ketiga (seperti: gallery, forum, calendar, video player, slide show,
antiflood, block IP, agenda, shoutbox, games, guestbook, shopping
cart, dan sebagainya).
8) Dapat menambah file multimedia tanpa harus membuat script sendiri.
9) Mudah melakukan instalasi.
10) Memiliki tampilan administrator sederhana untuk mengatur website.
11) Mudah digunakan untuk mengedit (menambah, mengubah,
menghapus) materi dan gambar.
12) Fleksibel untuk mengatur tampilan front page (halaman utama).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB IV VISUALISASI KARYA
A. Pengertian Joomla
Joomla Open Source atau lebih sering dikenal dengan Joomla merupakan
salah satu Content Management System (CMS) yang bersifat open source, ialah
sebuah software gratis yang dapat digunakan untuk membuat website yang paling
sederhana hingga paling kompleks sekalipun, seperti web portal. Open source
karena pengguna dapat memodifikasi, menghapus, maupun menambah script
yang disertakan dalam software tersebut asal tetap mencantumkan hak cipta dan
mentaati peraturan yang telah disepakati bersama-sama.
Software open source berbeda dengan software gratis (free use) karena
software yang bersifat gratis tidak menyertakan file-file aslinya (script) dari
software tersebut sehingga pengguna tidak dapat mengetahui bagaimana dan apa
isi yang terkandung di dalamnya. Intinya, kode (script) dibuka untuk pengguna
agar dapat dimodifikasi sendiri sesuai keinginan.
B. Perancangan Website Museum Sangiran
Tampilan utama sebuah website sangat berpengaruh pada feedback
pengunjung terhadap website tersebut dalam menyajikan informasi yang beragam.
Tidak jarang pengunjung hanya beberapa saat saja mengunjungi website tersebut
meskipun sebenarnya informasi yang disajikan sangat penting untuk diketahui.
Hal ini dikarenakan pengaturan dan tata letak menu kurang dipahami pengguna.
Padahal, layout sebuah web justru berfungsi sebagai pemandu (guide) pengunjung
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
dalam menelusuri informasi di dalamnya. Menu dan navigasi dalam web juga
harus memiliki sifat cerdas dalam menyiasati pengunjung yang memiliki berbagai
macam latar belakang pendidikan, budaya, maupun bahasa.
Tampilan menu dan navigasi harus berpenampilan menarik. Menu dan
navigasi dalam web harus pula menyertakan pilihan bahasa sesuai dengan
kemampuan bahasa yang dipahami pengunjung. Pada pembuatan website ini
penulis menggunakan 6 menu yaitu: Main Menu, User Menu, Top Menu, Koleksi
Museum, Informasi Terkini, dan Link Terkait. Berikut ini adalah bagian terpenting
dari website Museum Sangiran.
1. Back-End Website
Back-End merupakan halaman yang digunakan oleh admin untuk
mengelola websitenya. Admin memasukkan dan merubah artikel, merancang
tampilan yang akan ditampilkan di Front-End. Ketik pada URL
http://localhost/sangiran-id/administrator untuk menuju ke halaman Back-End
website Museum Sangiran.
Gambar 1.0 Administration Login
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Selanjutnya atur parameter Global Configuration yang berhubungan
dengan site, system dan server yang digunakan.
Gambar 1.1 Konfigurasi Utama Back-End
Tahap awal dari konfigurasi pada Back-End website adalah
menentukan Section, Category dan artikel.
a. Section
Tingkatan tertinggi dalam pengelolaan artikel pada sistem
administrasi Joomla adalah Section. Section memiliki Category yang tidak
terbatas. Section yang digunakan antara lain Museum Sangiran, Sejarah
dan Berita.
Gambar 1.2 Halaman Section Manager
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
b. Category
Category dapat memiliki beberapa artikel (content) dengan jumlah
tak terbatas. Penentuan nama category harus disesuaikan dengan nama
Section yang diikutinya dan tema-tema artikel berada di bawahnya yang
akan ditulis.
Gambar 1.3 Halaman Category Manager
c. Artikel
Artikel adalah bagian terkecil dari lingkup Section dan Category
yang terdapat pada Joomla. Article Manager menjadi pusat pengaturan
artikel-artikel yang jumlahnya tidak terbatas.
Gambar 1.4 Halaman Article Manager
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Penambahan artikel dapat dilakukan dengan cara klik New
sehingga halaman akan terlihat seperti gambar di bawah ini.
Gambar 1.5 Penambahan Artikel pada Halaman Article Manager
Selanjutnya untuk menambah gambar dapat dilakukan dengan cara
klik tab image yang ada di bawah area teks, kemudian pilih gambar pada
directory stories, isi Image URL, Image Description dan Title. Setelah itu
klik Start Upload.
Gambar 1.6 Penambahan Gambar pada Halaman Article Manager
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2. Front-End Website
Front-End adalah halaman yang dapat dilihat langsung oleh
pengunjung website. Front-End merupakan hasil jadi dari proses pembuatan
website melalui Back-End Joomla. Administrator juga dapat mengubah isi
artikel melalui Front-End dengan cara klik edit di bagian tab icon atas. Pada
halaman Front-End terlihat jelas bagian-bagian yang ada pada website.
Gambar 1.7 Halaman Front-End Website Museum Sangiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Bagian utama dari website tersebut antara lain header dan top menu
yang berada pada bagian paling atas, navigasi hyperlink yang berada di bagian
kiri, content merupakan isi web di bagian tengah. Pada bagian kanan terdapat
modul-modul penting antara lain polling, statistik website, pengunjung online
dan form chat. Sedangkan bagian terbawah dari website terdapat footer.
Gambar 1.8 Halaman Index Website Museum Sangiran
Sebelum menuju ke halaman front end pengunjung terlebih dahulu
harus melewati halaman index yang merupakan halaman pertama dari website
Museum Sangiran. Halaman index ini dibuat dengan gambar-gambar yang
menunjukkan karakter dari Museum Sangiran, yaitu bertekstur tanah.
Beberapa component yang menjadi daya tarik dari website ini adalah
adanya video, galeri foto dan form chat. Penambahan modul chat
dimaksudkan untuk menarik para remaja usia sekolah untuk mengunjungi dan
menjadi member dari website Museum Sangiran. Gambar pada galeri foto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
memiliki fasilitas yang cukup menarik karena ditampilkan seperti album foto
digital. Sedangkan video yang berformat file FLA dapat dilihat langsung
seperti video pada website portal youtube.
Gambar 1.9 Halaman Galeri Foto
Pada galeri foto terdapat fasilitas download, form comment, slide show
dan zoom image. Namun, fasilitas download hanya dapat dinikmati
pengunjung yang sudah menjadi member.
3. Template
Tampilan sebuah website sangat mempengaruhi emosi pengunjung
dalam menikmati informasi yang disajikan. Penempatan navigasi yang serasi,
warna yang sesuai dengan tema, berita yang informatif dan tata bahasa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
lugas akan mengundang semua pengguna internet untuk mengunjungi website
tersebut. Template yang penulis gunakan adalah free template yang diambil
dari http://www.webhostingart.com. Selanjutnya dimodifikasi menyesuaikan
karakteristik Museum Sangiran.
2.0 Template Manager
Pada bagian template inilah penulis mengubah tampilan dasarnya.
Free template yang diambil dari webhostingart memiliki warna dominan
hitam dan grayscale. Sehingga penulis mengubah dan menyesuaikannya
dengan karakteristik Museum Sangiran yaitu coklat tanah.
Tahap awal dari modifikasi template yaitu mengambil salah satu
bagian image template dan mengubah warnanya menggunakan program
Adobe Photoshop CS2. Klik image kemudian adjustments dan tentukan color
balancenya. Selanjutnya cari nilai warna RGB pada navigasi objek.
Gambar 2.1 Menentukan Color Balance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Selanjutnya buka program Macromedia Dreamweaver 8 untuk
memodifikasi file CSS pada template. Atur parameter untuk mengubah warna
container pada body website.
Gambar 2.2 Modifikasi File CSS
4. Component
Secara umum, Component berfungsi untuk menambah fungsionalitas
sistem Joomla yang memiliki halaman untuk mengatur beberapa parameter.
Jumlah Component yang berkembang saat ini lebih dari ratusan dan akan terus
bertambah seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan penggunanya.
Proses menginstal Component, terlebih dulu harus mendownloadnya pada
website resmi Joomla. Component ada yang gratis dan berbayar.
Gambar 2.3 Extension Manager Component
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
5. Module
Module adalah sebuah aplikasi mini yang ditempatkan di bagian atas,
kanan, kiri, maupun bawah halaman utama website. Module berfungsi untuk
menampilkan beberapa component yang telah terinstal. Module memiliki
peran sangat penting untuk keindahan tampilan website, karena dapat
mengendalikan interface dan component yang terinstal.
Gambar 2.4 Module yang terdapat pada Front-End
6. Plugins/Mambots
Plugins/Mambots adalah aplikasi mini yang disiapkan untuk
memanipulasi, menambah, dan membuat perubahan pada contents atau artikel.
Jumlah Plugins/Mambots yang dikembangkan tidak sebanyak component,
module, dan template. Hal ini dikarenakan jangkauan pemanfaatannya tidak
terlalu luas dan lebih sulit dalam pengembangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
C. Karya Pendukung
1. Kartu Nama (Name Card)
Ukuran : 9 cm x 5.5 cm
Format : landscape
Ilustrasi : logo Museum Sangiran, vektor fosil
Tipografi : Distress, Broadview Regular, ZapfHumnst Dm BT
Media : kertas glossy laminasi dof
Teknik Pembuatan : printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : diberikan kepada pengunjung yang memerlukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2. Kop Surat (Letter Head)
Ukuran : 21 cm x 29.7 cm (A4)
Format : portrait
Ilustrasi : logo Museum Sangiran
Tipografi : Distress, ZapfHumnst Dm BT, Tahoma
Media : kertas HVS A4 80 gr
Teknik Pembuatan : printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : stationary perlengkapan kantor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
3. Amplop (Envelope)
Ukuran : 23 cm x 11 cm
Format : landscape
Ilustrasi : logo Museum Sangiran, vektor fosil
Tipografi : Distress, ZapfHumnst Dm BT, Tahoma
Media : kertas HVS 80 gr
Teknik Pembuatan : printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : stationary perlengkapan kantor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
4. Tiket Masuk (Entrance Ticket)
Ukuran : 15 cm x 5 cm
Format : landscape
Ilustrasi : logo Museum Sangiran, vektor fosil
Tipografi : Distress, Broadview Regular, ZapfHumnst Dm BT
Media : artpaper 100 gr
Teknik Pembuatan : printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : sebagai tiket masuk Museum Sangiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
5. Stiker (Sticker)
Ukuran : 14 cm x 5 cm
Format : landscape
Ilustrasi : logo Museum Sangiran, vektor tugu fosil
Tipografi : Distress, Broadview Regular, ZapfHumnst Dm BT
Media : kertas glossy sticker laminasi dof
Teknik Pembuatan : printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : sebagai souvenir yang diberikan kepada para tamu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
6. Pin
Ukuran : 5.8 cm x 5.8 cm
Format : portrait
Ilustrasi : logo Museum Sangiran
Tipografi : Distress, Tahoma
Media : kertas inkjet, alumunium, laminasi doff
Teknik Pembuatan : printing dan press
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : sebagai souvenir yang diberikan kepada para tamu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
7. Poster
Ukuran : 29.7 cm x 42 cm (A3)
Format : portrait
Ilustrasi : logo Museum Sangiran, foto tiruan manusia purba
Tipografi : Distress, Broadview Regular, ZapfHumnst Dm BT
Media : kertas artpaper 190 gr
Teknik Pembuatan : printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : ditempatkan di dalam maupun luar ruang pameran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
8. Papan Penunjuk Ruang (Sign Board)
Ukuran : 12 cm x 36 cm
Format : landscape
Ilustrasi : logo Museum Sangiran
Tipografi : Broadview Regular, ZapfHumnst Dm BT, Tahoma
Media : acrylic, artpaper
Teknik Pembuatan : printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : ditempatkan di bagian atas pintu masuk ruangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
9. Mug
Ukuran : 22 cm x 8 cm (diameter 8 cm)
Format : landscape
Ilustrasi : logo Museum Sangiran
Tipografi : Distress, ZapfHumnst Dm BT, Tahoma
Media : glass
Teknik Pembuatan : cetak digital press
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : sebagai souvenir yang diberikan kepada tamu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
10. Gantungan Kunci
Ukuran : 5.8 cm x 5.8 cm
Format : portrait
Ilustrasi : logo Museum Sangiran
Tipografi : Distress, Tahoma
Media : kertas inkjet, alumunium, gantungan, laminasi doff
Teknik Pembuatan : printing dan press
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : sebagai souvenir yang diberikan kepada para tamu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
11. X-banner
Ukuran : 60 cm x 160 cm
Format : portrait
Ilustrasi : logo Museum Sangiran, foto tiruan manusia purba
Tipografi : Distress, ZapfHumnst Dm BT, Tahoma
Media : MMT
Teknik Pembuatan : digital printing
Proses : Adobe Photoshop CS2
Distribusi : dipajang di dalam ruang pameran dekat pintu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
12. Kaos (T-Shirt)
Ukuran : semua ukuran (S, M, L, XL)
Format : portrait
Ilustrasi : logo Museum Sangiran, vektor fosil
Tipografi : Tahoma
Media : kain katun
Teknik Pembuatan : sablon
Proses : CorelDRAW 12
Distribusi : sebagai souvenir yang diberikan kepada tamu pada
saat acara khusus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya,
dapat diambil simpulan bahwa sebagai salah satu perusahaan pemerintah daerah
di bidang pariwisata, Museum Sangiran memiliki peluang yang cukup besar untuk
dapat berkembang menjadi salah satu kawasan pariwisata bertaraf internasional
dan menjadi salah satu aset perekonomian dan budaya bagi Kabupaten Sragen.
Pelaksanaan promosi melalui desain website diharapkan akan membawa
dampak yang besar dalam membangun minat masyarakat luas terhadap citra
positif Museum Sangiran, terutama dapat meningkatkan intensitas pengunjung
Museum Sangiran. Media website menciptakan daya tarik tersendiri yang
visualisasinya dapat dengan mudah ditangkap oleh indera penglihatan, sehingga
masyarakat dapat langsung mengerti isi pesan yang akan disampaikan.
B. Saran
Pemanfaatan media promosi melalui website yang ditunjang oleh
perencanaan sistem grafis yang matang, merupakan media yang sangat efektif
dalam meningkatkan promosi Museum Sangiran.
Kegiatan periklanan yang mempunyai tujuan untuk menunjang promosi,
hendaknya dilakukan secara bertahap dan konsisten, agar citra Museum Sangiran
dapat terpositioning pada target audience masyarakat luas. Media promosi seperti
website dinilai lebih efektif karena dapat diakses masyarakat dari dalam maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
luar negeri. Website juga dapat menyajikan informasi yang lebih lengkap
dibanding dengan media promosi lainnya. Adanya website Museum Sangiran
diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun
mancanegara.