perancangan video promosi pariwisata candi...

25
i Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo Artikel Ilmiah Peneliti : Firmansyah Aryadhitiya / 692010004 Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2015

Upload: ngodung

Post on 28-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

i

Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi

Gedongsongo

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Firmansyah Aryadhitiya / 692010004

Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2015

Page 2: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

ii

Page 3: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

iii

Page 4: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

iv

Page 5: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

v

Page 6: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

vi

Page 7: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

vii

Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi

Gedongsongo

1)

Firmansyah Aryadhitiya, 2)

Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Email : 1)

[email protected], 2)

[email protected]

Abstract

Gedongsongo temple is an ancient Hindu culture historical sites located on the

slopes of Mount Ungaran. With its location on the slopes of the mountains, Gedongsongo

has another attraction with a natural beauty of the natural forest. Parties tourism

department Heritage Preservation Hall (BPCB) itself has an official video related to the

promotion Gedongsongo, but has a presentation in the form of advertorial, with long

duration and not so appealing . Based on that issues, we did a research with mixed

method and with a better cinematography designing promotion video Gedongsongo

Temple to attract domestic and foreign tourist to visit Gedongsongo.

Keywords: : Cinematography,Video Promotion,Gedongsongo Temple.

Abstrak

Candi Gedongsongo merupakan kompleks situs sejarah kebudayaan Hindu kuno

yang terletak di lereng Gunung Ungaran. Dengan lokasi yang berada di lereng

pegunungan,Gedongsongo memiliki daya tarik lain dengan tersajinya keindahan alam

hutan alami.Pihak dinas pariwisata Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB ) sendiri

memiliki video resmi terkait dengan promosi Gedongsongo,namun memiliki penyajian

dalam bentuk advetorial, dengan durasi cukup lama dan teknik sinematografi yang kurang

menarik. Berdasarkan dengan permasalahan yang ada maka dilakukan penelitian dengan

pendekatan mixed method sehingga dihasilkan video promosi pariwisata Candi

Gedongsongo dengan sinematografi yang lebih baik yang dapat menunjang dalam

meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kata Kunci: Sinematografi,Video Promosi,Candi Gedongsongo.

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

3 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

1

1. Pendahuluan

Pariwisata adalah cara memperkenalkan suatu identitas suatu negara,

dengan kebudayaan dan peninggalan yang begitu beragam di Indonesia, akan

dapat menunjang perekonomian Negara dalam bidang pariwisata. Untuk

dapat mencapainya dibutuhkan solusi untuk mengangkat dan

memperkenalkan kebudayaan di Indonesia, kebudayaan lokal suatu daerah

sangat diminati oleh wisatawan mancanegara. Di Indonesia sendiri kaya akan

budaya lokal dari tiap daerah, sehingga ini merupakan keuntungan tersendiri

bagi Indonesia untuk dapat memperkenalkan seluruh keanekaragaman

budaya dan peninggalan dari Sabang sampai Merauke. Tentunya dengan

strategi pengelolaan yang terstruktur dan informatif sehingga dapat menarik

minat wisatawan untuk mengunjugi sektor kepariwisataan Indonesia[1].

Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan serta melihat

dengan data jumlah pengunjung ternyata menjadi kendala tersendiri dalam

memperkenalkan tempat wisata Candi Gedongsongo Bandungan Jawa tengah

yang kurang diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan diperolehnya data tersebut maka dibutuhkan media promosi sebagai

sarana untuk meningkatkan jumlah wisatawan.

Multimedia merupakan media yang didalamnya terdapat perpaduan

berbagai bentuk elemen informasi, seperti teks, graphic, animasi dan audio.

Sedangkan film merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual

untuk menyampaikan suatu pesan tertentu. Dengan menggabungkan antara

multimedia dan film menjadi sebuah video promosi diharapkan dapat menjadi

sarana baru dalam meningkatkan jumlah wisatawan, maka dilakukan

perancangan video promosi pariwisata Candi Gedongsongo yang nantinya

dapat digunakan sebagai media promosi dalam memperkenalkan dan menarik

minat wisatawan untuk mengunjungi wisata Candi Gedongsongo.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu diambil dari karya Tyas Ajeng Nastiti, berjudul

perancangan Video Promosi Surabaya Berupa TVC Sebagai Media Promosi

Kota Surabaya Dengan Mengangkat Pencitraan Sparkling Surabaya. Tujuan

Video promosi tersebut adalah bagaimana cara mengangkat identitas Sparkling

Surabaya melalui media iklan. [2]

Krisna Yudhitama dengan judul "Video Advetorial Candi

Gedongsongo sebagai Media Promosi Pariwisata" video dengan jenis

advetorial tersebut bersisi tentang wisata candi Gedongsongo, dilengkapi

dengan wawancara.[3] Yang membedakan kedua penelitian dengan penelitian

yang dilakukan adalah cara penyampaian isi video, dengan menonjolkan

sinematografi yang baik dalam pengambilan gambar. Lalu adanya proses

Page 9: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

2

rekonstruksi digital 3D pada gugusan Candi yang telah runtuh, dikarenakan sasaran

dari perancangan bukan hanya wisatawan domestik maka ditambahkan unsur

narasi berbahasa Inggris agar lebih dipahami secara luas sehingga dapat

menarik wisatawan mancanegara.

Multimedia pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan

teks, grafik, audio, gambar bergerak seperti video dan animasi. Dengan

menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan

navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Media Promosi melalui

video juga berkaitan dengan sinematografi untuk dapat memberikan pesan

yang disampaikan melalui sebuah gambar bergerak.[4]

Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan

suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat

tertentu. Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja

tergantung dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat

mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi.[5]

Film Naratif adalah suatu rangkaian peristiwa yang berhubungan satu sama

lain dan terikat oleh logika sebab-akibat (kausalitas) yang terjadi dalam ruang

dan waktu. Sebuah film mampu memanipulasi cerita melalui plot. Plot adalah

rangkaian peristiwa yang disajikan secara visual maupun audio dalam film.

Adapun cerita adalah seluruh rangkaian peristiwa baik yang tersaji dalam film

maupun tidak. [6]

Sinematografi yaitu bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap

gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi

rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).

Dalam sinematografi terdapat teknik pengambilan gambar, Shoot Size yaitu

ukuran cara dalam menentukan area gambar yang akan diambil, Angle adalah

teknik pengambilan sudut gambar, Camera Movement pergerakan kamera

dalam membawa emosi penonton.[7]

Rekonstruksi Digital Proses pendirian ulang suatu bangunan situs bersejarah

melalui media animasi digital berbentuk infografis ataupun objek 3D. Hal ini

dilakukan jika terjadi sesuatu terhadap bangunan bersejarah dan hendak

dilakukan pemugaran, maka data digital ini akan menjadi rujukan utama

sehingga rekonstruksi bisa dilakukan dengan tepat dan cepat.[8]

Video Promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu.

Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara detail dengan

durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar

untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin

dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan

mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut.[9]

Page 10: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

3

Gedongsongo merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

terletak di lereng Gunung Ungaran Jawa Tengah. Letak geografis yang berada

di ketinggian membuat kawasan wisata tersebut memiliki hawa sejuk, selain itu

pemandangan alam yang di sajikan juga begitu menarik yaitu

rawapening,gunung merbabu merapi andong dan juga sindoro. Selain Candi,

Gedongsongo juga memiliki keunggulan dari wisata Candi lainnya yaitu

terdapatnya sumber mata air panas yang berasal dari sumber belerang yang

berada di sisi utara kompleks Candi Gedongsongo. [10]

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Mixed Method dengan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Untuk

strategi perancangan menggunakan linear strategy, strategi ini dipilih karena

dalam metode ini menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan yang

sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya.

Gambar 1 Bagan Metode Penelitian Linear Strategy.[11]

Dalam metode linear strategy terdapat tiga tahap dalam

pelaksanaannya. Tahap satu yaitu observasi meliputi identifikasi masalah,

lalu tahap dua yaitu perancangan media meliputi pra produksi,produksi,dan

pasca produksi. Untuk tahap tiga yaitu final meliputi pengujian dan

kesimpulan.

Tahap dua secara garis besar dalam metode perancangan media video

promosi pariwisata Candi Gedongsongo ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Bagan Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo

Tahap pertama dilakukan observasi pada kompleks candi

Gedongsongo untuk mengumpulkan data visual dan verbal guna

memudahkan proses perancangan nantinya, data visual didapat dari survey

mengenai keseluruhan kompleks Candi Gedongsongo dan daerah sekitarnya,

lalu untuk data verbal diperoleh melalui hasil wawancara kepada Bapak

Ngatimin selaku pengelola Wisata Candi Gedongsongo dan Bapak Ngatno

sebagai staff dinas pariwisata mengenai belum adanya video promosi yang

Page 11: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

4

signifikan mempromosikan Gedongsongo dengan menonjolkan sinematografi

yang menarik serta kurangnya minat dan jumlah wisatawan domestik maupun

mancanegara.

Tahap kedua yaitu pra produksi, dalam proses ini memiliki empat

tahapan yaitu :

Menentukan konsep, konsep awal dari perancangan video promosi

pariwisata ini adalah merancang sebuah media promosi dengan sinematografi

yang lebih baik dan menarik.

Storyline dari video promosi diawali dengan pemandangan pagi hari,

kemudian menampilkan lokasi dan keindahan alam sekitar kompleks Candi

Gedongsongo, lalu dilanjutkan struktur dan keindahan bangunan Candi, pada

scene selanjutnya menceritakan wisata kolam air panas alami yang berada di

sisi utara kompleks wisata, dengan lokasi yang berada di lereng pegunungan

merupakan tempat yang menarik bagi traveller untuk melakukan kegiatan

adventure seperti hiking, outbound dan wisata berkuda. Lalu sosial budaya

yang ada di sekitar wisata Gedongsongo, kemudian kembali flashback

pengambilan gambar ke seluruh gugusan Candi dan ditutup dengan closing

traveller yang sedang mengabadikan pemandangan.

Kemudian tahap selanjutnya yaitu treatment,treatment merupakan

kerangka film yang diuraikan secara deskriptif seperti jenis shoot dan tujuan

pengambilan gambar. Berikut Treatment dalam penyusunan video promosi :

1. Scene 1 : Pada Openning menampilkan suasana alam pada

pagi hari

Long Shoot (LS), Medium Shoot (MS) Panning Around

Exp : Mendapatkan keseluruhan luas pemandangan

Timelapse matahari terbit, lalu pemandangan pagi kawasan lereng

gunung ungaran dari ketinggian yang masih tertutup kabut pagi yang

memberikan kesan misterius sebagai pembuka.

2. Scene 2 : Kondisi geografis

Long Shoot (LS),Extreme Close Up (ECU) Stay,Panning Around

Exp : Mendapatkan sudut pandang luas

Mengambil pemandangan global sekitar kompleks candi, hutan alami,

jajaran gunung Merbabu, Telomoyo, Merapi, Andong.

3. Scene 3 : Bangunan dan kebudayaan Hindu

Medium Shoot (MS),Close Up (CU) Tilting Up,Follow Through

Exp : Memberikan detail objek ornamen relief Candi

Page 12: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

5

Ciri khas peninggalan kebudayaan Hindu dari segi bentuk bangunan,

relief dan arca. Memasukan rekonstruksi reruntuhan candi dalam

bentuk 3D motion.

4. Scene 4 : Kolam rendam air hangat

Extreme Close Up (ECU),Medium Shoot(MS),Panning,Stay

Exp : Mendapatkan sudut pandang lebar dari sumber air

panas.

Menceritakan wisata kolam rendam air panas yang berasal dari

belerang yang berada di sisi utara bagian kolam rendam.

5. Scene 5 : Tempat menarik untuk adventure

Medium Shoot (MS),Long Shoot (LS), Panning, Panning Around,

Follow Through.

Exp : Pergerakan dinamis kamera mengikuti Traveller

Wisata outbound dan air terjun curug yang menjadi nilai tambah

untuk para traveller dalam berwisata.

6. Scene 6 : Kerajinan dan masyarakat lokal

Long Shoot (LS),Medium Shoot (MS),Close Up

(CU),Panning Around, Panning, Follow Through.

Exp : Memberi sudut pandang normal manusia

Hasil kerajinan kebudayaan lokal,ukiran,pahatan masyarakat sekitar.

7. Scene 7 : Flashback kompleks Candi

Long Shoot (LS), Close Up (CU), Medium Shoot (MS), Panning.

Exp : Variasi sudut pengambilan gambar menghindari

perulangan angle yang sama pada sudut Candi tertentu.

Menampilkan keindahan bangunan beserta alam melalui timelapse

pergerakan awan dan bintang di Gedongsongo. Human interest saat

wisatawan mengabadikan sunrise.

8. Scene 8 : Closing

Long Shoot (LS), Stay

Exp : Mendapatkan wide angle dari bangunan candi

beserta pemandangan pagi.

Closing video siluet candi Gedong V & seseorang mengabadikan

sebuah foto.

Page 13: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

6

Storyboard adalah deskripsi gambar ilustrasi dari tiap scene yang telah

disusun dalam treatment, langkah ini nantinya bertujuan untuk memudahkan

dalam mengaplikasikan pengambilan gambar menggunakan kamera. Berikut

tabel storyboard video promosi pariwisata Candi Gedongsongo :

No Gambar Jenis

Shoot

Durasi Keterangan

1.

Long

Shoot,

Panning

Around

Left

00:02 Suasana pagi di

lereng Gunung

Ungaran yang

masih berkabut.

Backsound :

Parisude - Hello

Tomorrow

2.

Long

Shoot,

Panning

Around

Left

00:03 Kondisi geografis

kompleks Candi

Gedongsongo

Backsound :

Parisude - Hello

Tomorrow

3.

Medium

Shoot,

Follow

Through

00:02 Bangunan

kebudayaan

Hindu,relief,ukiran

pada badan candi.

Backsound :

Parisude - Hello

Tomorrow

4.

Medium

Shoot,

Close

Up,

Panning

Left

00:02 Kolam rendam air

hangat, tallent

berendam di kolam

air hangat.

Backsound :

Parisude - Hello

Tomorrow

Page 14: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

7

5.

Long

Shoot,

Follow

Through

00:02 Hikking dan

Tracking

Wisatawan berada

di air terjun, dan

fasilitas wisata

Outbound di Candi

Gedongsongo.

Backsound : U137

- Watching The

Storm

6.

Close

Up,

Panning

00:02 Kerajinan kriya

dan pahatan hasil

kebudayaan

sekitar.

Backsound : U137

- Watching The

Storm

7.

Long

Shoot,

Stay

00:02 Kembali flashback

shoot bangunan

Candi. Timelapse.

Backsound : U137

- Watching The

Storm

8.

Long

Shoot,

Stay

00:04 Closing,Siluet

seseorang

mengabadikan

foto.

Backsound : U137

- Watching The

Storm

Tahap Selanjutnya yaitu recording narasi, pada proses ini dilakukan

proses perekaman narasi menggunakan software audio recording,digunakan

pula alat bantu rekam berupa mic portable USB . Lalu tahap akhir dari proses

recording yaitu exporting, output audio berupa file dengan format WAV hal

ini bertujuan agar kualitas suara yang dihasilkan lebih jernih.

Page 15: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

8

Kemudian proses produksi yaitu pengambilan gambar yang berupa

video dan audio dengan menggunakan satu kamera DSLR (Digital Singel

Lens Reflect) dan alat bantu dalam pengambilan gambar yaitu slider, tripod

dan steadycam. Seluruh proses pengambilan gambar dilakukan dengan

menggunakan available light dengan memanfaatkan cahaya yang ada.

Gambar 3 Alat bantu pengambilan gambar

Langkah selanjutnya yaitu pasca produksi, dalam tahap ini dilakukan

proses editing menggunakan software editing video dalam menggabungkan

tiap video footage. Dalam pengerjaannya dilakukan cut to cut untuk bagian

yang tidak diperlukan.

Gambar 4 Proses penggabungan footage video

Tahap selanjutnya yaitu color correction, pada tahap ini dilakukan

toning koreksi warna dari tiap potongan video untuk memperbaiki dan

menambah saturasi dari video agar lebih berkesan dramatis.

Page 16: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

9

Gambar 5 Proses color correction

Langkah selanjutnya yaitu proses input audio narasi berbahasa

Inggris, narasi digunakan untuk memperkuat deskripsi cerita dari video

promosi. Pada tahap ini dilakukan pula proses mixing dari audio narasi yang

telah di rekam pada tahap produksi,langkah ini dilakukan untuk mendapatkan

kualitas audio narator yang jelas dan jernih.

Gambar 6 Input audio narasi

Tahap berikutnya yaitu input audio backsound, backsound digunakan

sebagai instrumen pengiring sepanjang video promosi agar dapat membawa

suasana dari video itu sendiri. Backsound yang dipilih yaitu lagu dengan

tangga nada pentatonis, karena nada tersebut digunakan pada musik

tradisional Jawa Tengah sehingga menguatkan gambaran kebudayaan Jawa.

Dalam pengerjaannya dilakukan pula mixing pitch sound agar backsound

tidak mendominasi dan mengaburkan suara dari narator.

Page 17: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

10

Gambar 7 Proses input audio backsound

Proses terakhir yaitu rendering, proses ini dilakukan ketika tahap

editing video dan audio telah selesai dilakukan. Output video yang dihasilkan

menggunakan format H264 dengan resolusi 1280p x 720p, cara ini dilakukan

agar video yang dihasilkan memiliki ukuran data yang kecil namun memiliki

kualitas gambar dan audio yang jernih.

Gambar 8 Proses rendering video

4. Hasil Perancangan Video

Hasil dalam perancangan ini adalah video promosi yang dapat digunakan

sebagai media alternatif dalam memperkenalkan wisata Candi Gedongsongo.

Berikut hasil dari perancangan :

Page 18: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

11

Gambar 9 scene 1

Gambar 9 merupakan potongan scene pertama sebagai openning video

yaitu timelapse matahari terbit, lalu suasana pagi hari di lereng Gunung Ungaran

yang masih terselimuti kabut yang dapat membawa kesan misterius.

Pengambilan gambar menggunakan close up dan long shoot, dengan hasil dapat

mencakup keseluruhan luas pemandangan dari ketinggian.

Gambar 10 scene 2

Gambar 10 adalah scene dua yang menggambarkan kondisi keindahan

alam dataran tinggi Candi Gedongsongo yang secara geografis dikelilingi hutan

alami. Pengambilan gambar menggunakan long shoot sehingga dihasilkan

sudut pandang luas.

Gambar 11 scene 3

Gambar 12 merupakan potongan scene tiga yang menggambarkan Candi

Gedongsongo beserta penjelasan mengenai peninggalan kebudayaan Hindu.

Dalam pengambilan gambar menggunakan long shoot,medium shoot,dan

closeup. Pengambilan gambar closeup menghasilkan gambaran detail dari

objek yang berupa ornamen relief Candi dengan jelas.

Page 19: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

12

Gambar 12 scene 4

Pada gambar 12 merupakan scene empat yaitu wisata kolam rendam air

panas alami, kolam rendam tersebut merupakan salah satu spot unggulan dari

wisata Candi Gedongsongo. Pengambilan gambar menggunakan long shoot

yang mendapatkan sudut pandang lebar dari sumber air panas.

Gambar 13 scene 5

Gambar 13 merupakan bagian dari scene lima yang menggambarkan

tempat wisata outbound dan hikking. Pada scene ini terdapat wisatawan yang

sedang mencoba salah satu dari fasilitas outbound yaitu flyingfox. Lalu wisata

air terjun curug yang menjadi nilai tambah untuk traveller berwisata. Scene

ini menampilkan seorang traveller yang sedang melakukan perjalanan

menuju airterjun curug. Pengambilan gambar yang digunakan yaitu medium

closeup serta follow through sehingga dihasilkan pergerakan dinamis

mengikuti perjalanan dari traveller.

Gambar 14 scene 6

Gambar 14 adalah potongan scene enam. Menggambarkan kerajinan

kriya dari masyarakat lokal yang berupa ukiran dan pahatan. Dalam scene ini

menampilkan wisatawan yang sedang mengamati keindahan dari kesenian

Page 20: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

13

hasil olahan tangan tersebut. Pengambilan gambar medium shoot dan eye

angle sehingga dapat menggambarkan sudut pandang normal manusia.

Gambar 15 scene 7

Gambar 15 merupakan potongan dari scene tujuh yang merupakan

penggambaran ulang kompleks wisata dan rekonstruksi Candi Perwara pada

Candi Gedong tiga, lalu pemandangan alam diambil dengan teknik fotografi

timelapse yang menggambarkan pergerakan awan dan bintang di kompleks

Candi Gedong lima.

Gambar 16 scene 8

Gambar 16 adalah adegan akhir dari video promosi ini. Menampilkan

para traveller menikmati dan mengabadikan pemandangan matahari terbit di

kompleks Candi lima. Untuk dapat menampilkan objek yang banyak dalam

satu frame digunakan pengambilan gambar menggunakan long shoot yang

berupa siluet dari aktivitas traveler saat berada di kompleks puncak Candi

lima. Lalu pada closing video tampil logo dan tagline Gedongsongo "amazing

culture and lovely nature"

Perancangan Media

Pada hasil akhir perancangan media, video promosi tersebut nantinya

dapat digunakan untuk keperluan dinas pariwisata Jawa Tengah yang dapat di

implementasikan pada web resmi, media sosial Youtube ataupun proses

sosialisasi lainnya.

Page 21: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

14

Gambar 17 Rencana implementasi video promosi

Pengujian Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo

Pengujian video Promosi Pariwisata Gedongsongo secara kualitatif

melalui wawancara kepada Bapak Wahyu Kristanto yang menjabat sebagai

Kapokja Publikasi dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa

Tengah. Wawancara tersebut membahas mengenai apakah video promosi

yang telah dirancang sudah sesuai berdasarkan penelitian awal mengenai

belum adanya media promosi Candi Gedongsongo dengan menggunakan

sinematografi yang menarik untuk dijadikan media promosi baru. Lalu

mengenai kesesuaian data bentuk asli Candi yang telah hancur dalam proses

rekonstruksi digital. Kemudian pengujian terhadap ahli sinematografi

dilakukan melalui wawancara kepada Bapak Benedictus Ridho Junaldi selaku

staff pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana dan Owner Brids Studio,

dalam wawancara tersebut membahas mengenai bagaimanakah kualitas dari

sinematografi yang di aplikasikan dalam video promosi tersebut dinilai dari

estetika seni, sudut pengambilan gambar dan pergerakan kamera. Sedangkan

pengujian menggunakan metode kuantitatif dilakukan kepada 30 responden

mahasiswa DKV UKSW Salatiga yang telah mendapatkan materi

Sinematografi dalam perkuliahan.

Pengujian kualitatif kepada Kapogja Publikasi dan Pemanfaatan

Pengujian secara kualitatif dilakukan melalui presentasi video kepada

Bapak Wahyu Kristanto yang menjabat sebagai Kapokja Publikasi dan

Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Dari hasil

wawancara tersebut Bapak Wahyu menyatakan bahwa Video Promosi

Pariwisata Candi Gedongsongo menarik dari sisi penyampaian dan layak

untuk dijadikan sebagai media promosi baru. Untuk proses rekonstruksi

visualisasi menarik dan data telah sesuai dari segi bentuk asli Candi yang

telah runtuh. Namun sebuah catatan diberikan mengenai sisi arkeologi untuk

lebih diperkuat dengan lebih banyak menampilkan struktur bangunan dan

gugusan Candi.

Page 22: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

15

Pengujian kualitatif kepada ahli sinematografi

Pengujian kualitatif dilakukan pula kepada pakar dan ahli bidang

sinematografi untuk mendapatkan koreksi dan kesesuaian dalam penerapan

ilmu sinematografi seperti pengambilan gambar, angle, pergerakan kamera

serta audio yang digunakan. Dari hasil wawancara tersebut, estetika secara

visual sudah baik dan memberikan penekanan pada keindahan alam dan

suasana di sekitar Candi Gedongsongo sehingga menimbulkan ketertarikan

bagi audience untuk berkunjung. Bapak Benedictus Ridho menyatakan video

promosi pariwisata Gedongsongo tersebut sangat layak untuk dipublikasikan

karena video promosi yang dibuat oleh dinas saat ini masih kurang secara

kualitas sinematografinya. Secara keseluruhan baik, tetapi terdapat bagian

yang perlu dievaluasi yaitu pada floating patung anoman pada saat

menggunakan steadycam dengan memperlambat pergerakan kamera serta

penggantian footage anak kecil yang kurang fokus.

Evaluasi

Proses evaluasi dikerjakan setelah dilakukannya wawancara terhadap dua

responden yaitu Bapak Wahyu Kristanto dan Bapak Benedictus Ridho

Junaldi. Pertama adalah mengenai perlunya penekanan di sisi arkeologi dalam

video promosi tersebut, maka dilakukan editing ulang dengan menambahan

beberapa footage video yang menampilkan detail bangunan candi yang lebih

banyak dan bervariasi. Sedangkan dari sisi sinematografi dilakukan evaluasi

yaitu penggantian video footage aktifitas anak kecil pada menit 00:01:06

dikarenakan hasil yang kurang fokus, kemudian pada teknik floating patung

anoman dilakukan editing ulang dengan memperlambat pergerakan dari

kamera. Tujuan dari proses tersebut agar audience dapat melihat secara

seksama dari struktur patung anoman.

Tabel Pengujian Kuisioner

Berikut merupakan tabel data kuantitatif hasil dari pengisian kuisioner

kepada responden mahasiswa UKSW yang telah mendapatkan materi

sinematografi dalam perkuliahan :

Tabel I Kuisioner Responden

No Pertanyaan Jawaban

Total a b c d e

1 Bagaimana menurut anda

mengenai penyampaian narasi

cerita oleh narator dalam video

promosi tersebut?

5 22 3 - - 30

Page 23: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

16

2 Menurut anda bagaimana

gambaran mengenai video

promosi Wisata Candi

Gedongsongo?

5 23 2 - - 30

3 Bagaimana menurut anda

mengenai teknik sinematografi

yang digunakan?

11 18 1 - - 30

4 Bagaimana menurut anda

mengenai audio backsound yang

digunakan apakah sesuai?

8 20 2 - - 30

5 Bagaimana menurut anda

mengenai kualitas pencahayaan

dari video promosi tersebut?

11 14 5 - - 30

6 Apakah video promosi tersebut

menarik untuk digunakan sebagai

media promosi yang baru?

7 23 - - - 30

7 Apakah video promosi tersebut

sudah layak digunakan sebagai

media promosi?

5 25 - - - 30

Total 52 145 13 0 0 210

Tabel tersebut di presentasikan dalam sebuah diagram menggunakan

rumus persentase sebagai berikut :

24.76%

69.04%

6.2%

00

Diagram Hasil Persentase Kuisioner

Jawaban A

Jawaban B

Jawaban C

Jawaban D

Jawaban E

Page 24: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

17

Hasil dari perhitungan diatas menunjukan 93,8% responden menilai bahwa

sinematografi dan audio pada video promosi pariwisata Candi Gedongsongo

sudah sesuai untuk dijadikan sebagai media promosi. Sedangkan 6,2%

beranggapan masih kurang sesuai dalam hal tertentu yaitu terdapat responden

yang berasumsi bahwa penyampaian audio narasi bisa lebih dipertegas dalam

pelafalannya. Dengan ini hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa

menurut responden video promosi pariwisata Candi Gedongsongo layak untuk di

publikasikan sebagai media promosi baru. Hal ini dikarenakan pengambilan

gambar dilakukan dengan teknik sinematografi yang lebih menarik, serta

didukung dengan recording audio narasi yang baik.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa Perancangan Video

Promosi Pariwisata Candi Gedongsongo dapat dijadikan sebagai media promosi

baru yang lebih baik dalam mempromosikan objek pariwisata Candi

Gedongsongo dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan tata sinematografi menarik

yang terstruktur dan recording audio narasi yang lebih baik maka audience dapat

lebih memahami isi dan pesan dari video tersebut. Lalu dengan adanya

pengimplementasian animasi rekonstruksi digital menjadikan video promosi

tersebut lebih menarik dan informatif dalam penyampaiannya. Sehingga melalui

media promosi ini dapat menambah daya tarik wisatawan domestik maupun

mancanegara.

Page 25: Perancangan Video Promosi Pariwisata Candi Gedongsongorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11551/2/T1_692010004_Full... · merupakan bangunan peninggalan kebudayaan Hindu ini

18

6. Daftar Pustaka

[1] Sutardi,Bambang.(2011).www.parekraf.go.id. asp/detil.asp?c=16&id=581. Di akses pada

tanggal 14 Juni 2014

[2] Nastiti,Tyas Ajeng.(2013) Perancangan Video Promosi Surabaya Berupa TVC Sebagai

Media Promosi Kota Surabaya Dengan Mengangkat Pencitraan Sparkling Surabaya

[3] Yudhitama,Krisna.(2014) Video Advetorial Candi Gedongsongo sebagai Media Promosi

Pariwisata.

[4] Hofstetter, Fred T.(2001). Multimedia Literacy. Third Edition. McGraw-Hill

[5] Biran, H. Misbach Yusa.(2006). Teknik Menulis Skenario Film Cerita, Penerbit Pustaka

Jaya, Jakarta.).

[6] Ardani ,Anditya.(2009). Apa itu Film dan Narasi Film?. Jakarta: Citra Buana

[7] Semedhi,Bambang.(2011).Sinematografi-Videografi. Bogor: Ghalia Indonesia

[8] Andi,Made.(2014).www.madeandi.com/2014/07/18/geodesi-dan-geomatika-merekam-

keistimewan-peradaban/ di akses pada tanggal14 Januari 2015

[9] Sidik Permana, Yasa. (2012). Perancangan Dan Pembuatan Video Promosi Wisata Alam

Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo.

Yogyakarta : AMIKOM.

[10] Ibo,Ahmad.(2012). http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/menikmati-wisata-religi-

di-komplek-candi-gedong-songo. Di akses 14 Juni 2014

[11] Sarwono, Jonathan.(2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta:

Andi.