perancangan struktur jembatan ramp-4 ciawi pada …
TRANSCRIPT
PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RAMP-4
CIAWI PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN
TOL RUAS CIAWI – SUKABUMI
STRUCTURAL DESIGN OF RAMP-4 CIAWI BRIDGE IN CIAWI –
SUKABUMI TOLL ROAD PROJECT
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan
Diploma IV Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
di Jurusan Teknik Sipil
Oleh:
MUKHTAR LUTHFI RABBANI
131134020
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Segala puji syukur bagi Allah SWT Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya. Alhamdulillah atas ridho Allah SWT penulis dapat menyusun, menyelesaikan dan menuntaskan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terimakasih kepada orang tua saya (Papah dan Mamah) yang selalu mendoakan dan mendukung saya dalam menyusun tugas akhir ini sehingga tuntas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terimakasih kepada penghuni kontrakan Anak Tangga TPJJ 2013 yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Terimakasih pula kepada anak kelas D4-TPJJ yang selalu membangun jiwa penulis menjadi PEJANTAN TANGGUH
Terimakasih kepada Game Mobile Legend, Youtube, dan Clash Royal yang terus menjadi tempat dimana menghilangkan rasa jenuh dalam menyusun tugas akhir dan mengajarkan penulis bahwa waktu harus bisa dibagi-bagi, ada saatnya produktif dan ada saatnya hiburan.
Dan terimakasih kepada seluruh pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir.
“NIAT KARENA ALLAH SWT DAN LAKUKAN KARENA ALLAH SWT AGAR DIRIDHOI ALLAH SWT”
MUKHTAR LUTHFI RABBANI
vii
ABSTRAK
Jembatan Ramp-4 Ciawi merupakan salah satu jembatan yang ada di proyek
pembangunan jalan tol ruas Ciawi – Sukabumi. Proyek tersebut diharapkan dapat
mengatasi kemacetan di jalan Nasional Bogor – Sukabumi. Ramp-4 Ciawi ini
awalnya dirancang sebagai struktur timbunan, tetapi pihak owner merubah desain
menjadi jembatan. Jembatan Ramp-4 Ciawi ini memiliki panjang 105,5 m yang
terdiri dari 3 bentang dengan panjang bentang masing-masing 30 + 40 + 30 m
dengan lebar 9 m. Jembatan ini didesain melewati lembah pakancilan. Jembatan
Ramp-4 Ciawi dirancang sebagai jembatan prategang dengan tipe Prestressed
Concrete I Girder dengan sistem simple beam.
Perancangan struktur jembatan ini meliputi struktur atas dan struktur bawah
jembatan (pier head dan pilar). Perhitungan pembebanan dan struktur jembatan ini
mengacu kepada Norma, Standar, Pedoman, dan Manual (NSPM) yang berlaku di
Indonesia serta menggunakan bantuan software MIDAS CIVIL. Produk yang
dihasilkan dari penulisan Tugas Akhir ini diantaranya yaitu dimensi, tulangan yang
digunakan pada seluruh elemen struktur jembatan, jumlah strand dan jumlah
tendon pada PCI-Girder, serta tahapan metode pelaksanaan.
Pada PCI-Girder didapat jumlah tendon 4 buah dengan jumlah strand
masing-masing 9, 12, 19, dan 19 buah untuk tipe H170, sedangkan PCI-Girder tipe
H210 didapat jumlah tendon 4 buah dengan jumlah strand masing-masing 18 buah
strand. Keunggulan dari struktur jembatan yang dirancang ini adalah penampang
pilar berbentuk bujur sangkar hollow.
Kata Kunci: jembatan beton prategang, struktur atas jembatan, struktur bawah
jembatan, metode pelaksanaan
viii
ABSTRACT
The Ciawi Ramp-4 Bridge is one of the bridges in the Ciawi - Sukabumi toll
road project. The project is expected to overcome congestion on Bogor - Sukabumi
National road. Ramp-4 Ciawi was originally designed as a heap structure, but the
owner changed the design into a bridge. The Ciawi Ramp-4 Bridge has a length of
105.5 m consisting of 3 spans with a span length of 30 + 40 + 30 m each with a
width of 9 m. This bridge is designed through the valley of pakancilan. The Ciawi
Ramp-4 Bridge is designed as a prestressed bridge with Prestressed Concrete I
Girder type with a simple beam system.
The design of this bridge structure includes superstructure bridge and
substructure bridge (pier head and pier). The calculation of loading and bridge
structure refers to the applicable Norms, Standards, Guidelines and Manual
(NSPM) in Indonesia and uses the MIDAS CIVIL software assistance. The resulting
product of this Final Assignment are the dimensions, the reinforcement used in all
elements of the bridge structure, the number of strand and the number of tendons
on PCI-Girder, and the stages of the implementation method.
In PCI-Girder, the number of tendon 4 pieces with the number of strand
each 9, 12, 19 and 19 for the H170 type, while PCI-Girder type H210 obtained the
number of 4 pieces of tendon with the number of strand each 18 pieces of strand.
The advantages of this designed bridge structure are cross section of a hollow
square.
Keywords: prestressed concrete bridge, bridge superstructure, bridge
substructure, implementation method
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Laporan Tugas Akhir ini berjudul “PERANCANGAN STRUKTUR
JEMBATAN RAMP-4 CIAWI PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN
TOL RUAS CIAWI – SUKABUMI”.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, kendala yang dihadapi tidak dapat
diatasi tanpa bantuan dari pihak-pihak yang telah membimbing, mengarahkan, dan
mendukung penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan secara
moril maupun materil.
2. Bapak Ambar Susanto, ST.Si., MT. selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan mendukung sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas
Akhir ini.
3. Bapak Heri Kasyanto, ST., M.Eng. selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan mendukung sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas
Akhir ini.
4. Ibu Risna Rismiana Sari, ST., M.Sc. selaku wali dosen kelas 4-TPJJ yang telah
membantu hal-hal yang mengenai Tugas Akhir.
5. Bapak Agustinus Dimas Bramudya selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan ilmu selama proses Tugas Akhir berlangsung.
6. Maharani Pasha Umar, Meriska Nur Pratiwi, dan Muhamad Fauzan Ghassani
yang merupakan tim TA Struktur yang membantu dalam proses perhitungan
struktur jembatan.
7. Dimas Rizki Tri W yang membantu penulis dalam proses menggambar hasil
rancangan struktur jembatan.
8. Teman-teman TPJJ 2013 yang memberikan semangat dan dukungan dalam
penyusunan Tugas Akhir hingga selesai
x
9. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis menyelesaikan laporan ini baik secara langsung maupun
tidak langsung. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
dilakukan oleh seluruh pihak.
Penyusun menyadari dengan sepenuh hati bahwa Laporan ini sangatlah
sederhana dan masih jauh dari sempurna sebagaimana yang diharapkan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang seyogyanya dapat
membangun dan memacu kreativitas dan kemampuan penulis untuk menyelesaikan
laporan berikutnya yang akan datang. Didalam kesederhanaannya penulis menaruh
harapan yang besar, bahwa Laporan Tugas Akhir ini dapat bermafaat bagi
pengembangan ilmu di bidang teknik sipil, baik bagi penulis maupun bagi kita
semua pada umumnya.
Bandung, Agustus 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRAC ............................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxviii
BAB I .................................................................................................................... I-1
PENDAHULUAN ............................................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................. I-1
I.2 Lokasi Tinjauan ........................................................................................... I-4
I.3 Tujuan .......................................................................................................... I-4
I.4 Ruang Lingkup ............................................................................................. I-5
BAB II ................................................................................................................ II-1
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... II-1
II.1 Jembatan .................................................................................................... II-1
II.2 Pembebanan Jembatan ............................................................................... II-1
II.2.1 Filosofi Perencanaan Pembebanan ............................................. II-2
II.2.2 Faktor Beban dan Kombinasi Pembebanan ................................ II-3
II.2.3 Beban Permanen ......................................................................... II-6
II.2.3.1 Berat Sendiri (MS) .................................................................. II-7
II.2.3.2 Beban Mati Tambahan (MA)................................................... II-7
II.2.4 Beban Lalu Lintas ....................................................................... II-7
II.2.4.1 Beban Lajur “D” (TD) ............................................................ II-8
II.2.4.2 Beban Truk “T” (TT) .............................................................. II-9
II.2.4.3 Beban Akibat Tumbukan Kendaraan (TC) ........................... II-10
II.2.4.4 Beban Rem (TB) ................................................................... II-11
II.2.5 Aksi Lingkungan ....................................................................... II-11
II.2.5.1 Beban Angin ......................................................................... II-11
II.2.5.2 Pengaruh Gempa ................................................................... II-13
II.3 Struktur Atas Jembatan ............................................................................ II-14
xii
II.3.1 Parapet ....................................................................................... II-14
II.3.2 Pelat Lantai ............................................................................... II-16
II.3.3.1 Perancangan Pelat Lantai Terhadap Lentur .......................... II-17
II.3.3.2 Perancangan Tulangan Pembagi ........................................... II-19
II.3.3.3 Perancangan Pelat Lantai Terhadap Geser Lentur ................ II-19
II.3.3.4 Perancangan Pelat Lantai Terhadap Geser Pons ................... II-20
II.3.3 Gelagar Utama .......................................................................... II-21
II.3.3.1 Dimensi PCI-Girder .............................................................. II-22
II.3.3.2 Tahap Pembebanan ............................................................... II-23
II.3.3.3 Gaya Prategang ..................................................................... II-25
II.3.3.4 Lintasan Inti Tendon ............................................................. II-26
II.3.3.5 Sudut Angkur ........................................................................ II-27
II.3.3.6 Tata Letak Masing-masing Tendon ...................................... II-27
II.3.3.7 Kehilangan Tegangan ........................................................... II-28
II.3.3.8 Bursting Steel ........................................................................ II-31
II.3.3.9 Shear Connector ................................................................... II-32
II.3.3.10 Lendutan Pada PCI-Girder ............................................... II-32
II.3.3.11 Penulangan Terhadap Lentur ............................................ II-33
II.3.3.12 Penulangan Terhadap Geser ............................................. II-34
II.3.3.13 Penulangan Terhadap Puntir ............................................. II-36
II.3.4 Diafragma ................................................................................. II-37
II.3.5 Tumpuan Perletakan ................................................................. II-38
II.4 Struktur Bawah Jembatan ........................................................................ II-39
II.4.1 Pier Head ................................................................................... II-39
II.4.2 Pilar ........................................................................................... II-41
II.4.2.1 Prinsip Perencanaan .............................................................. II-41
II.4.2.2 Perancangan Kolom Pendek ................................................. II-42
II.4.2.3 Perancangan Kolom Langsing .............................................. II-43
BAB III ............................................................................................................. III-1
METODOLOGI .............................................................................................. III-1
III.1 Metodologi Penyusunan Tugas Akhir ...................................................... III-1
III.2 Penjelasan Metodologi Penyusunan Tugas Akhir .................................... III-2
xiii
BAB IV .............................................................................................................. IV-1
PERANCANGAN STRUKTUR ..................................................................... IV-1
Umum ....................................................................................................... IV-1
Perancangan Parapet ................................................................................. IV-2
IV.2.1 Data Material ............................................................................. IV-2
IV.2.2 Dimensi Parapet ......................................................................... IV-2
IV.2.3 Pembebanan Parapet .................................................................. IV-2
IV.2.4 Penulangan Parapet .................................................................... IV-5
Perancangan Pelat Lantai Kendaraan ...................................................... IV-11
IV.3.1 Data Material ........................................................................... IV-11
IV.3.2 Dimensi Pelat Lantai Kendaraan ............................................. IV-11
IV.3.2.1 Tebal Pelat ....................................................................... IV-11
IV.3.2.2 Jenis Pelat Lantai ............................................................. IV-11
IV.3.3 Pembebanan Pelat Lantai ......................................................... IV-12
IV.3.4 Penulangan Pelat Lantai Kendaraan ........................................ IV-20
IV.3.4.1 Penulangan Akibat Lentur ............................................... IV-21
IV.3.4.2 Kontrol Daktalitas atau Rasio Penulangan....................... IV-23
IV.3.4.3 Nilai Momen Nominal (Mn) ............................................ IV-23
IV.3.4.4 Kontrol Penempatan Tulangan ........................................ IV-24
IV.3.4.5 Tulangan Pembagi ........................................................... IV-24
IV.3.4.6 Penulangan Akibat Geser Lentur ..................................... IV-25
IV.3.4.7 Penulangan Akibat Geser Pons ........................................ IV-26
Perancangan Girder ................................................................................. IV-27
IV.4.1 Data Teknis .............................................................................. IV-27
IV.4.2 Data Material ........................................................................... IV-27
IV.4.2.1 Beton ................................................................................ IV-27
IV.4.2.2 Baja Prategang ................................................................. IV-28
IV.4.2.3 Baja Tulangan .................................................................. IV-28
IV.4.3 Dimensi Penampang Girder ..................................................... IV-28
IV.4.4 Lebar Efektif Jembatan (Beff) ................................................. IV-29
IV.4.5 Analisis Penampang PCI-Girder ............................................. IV-30
IV.4.6 Analisis Penampang Komposit ................................................ IV-33
xiv
IV.4.7 Pembebanan PCI-Girder .......................................................... IV-36
IV.4.7.1 Beban Sendiri (MS) ......................................................... IV-36
IV.4.7.2 Beban Mati Tambahan (MA) ........................................... IV-39
IV.4.7.3 Beban Lajur “D” .............................................................. IV-41
IV.4.7.4 Beban Angin (EW) .......................................................... IV-43
IV.4.7.5 Beban Rem (TB) .............................................................. IV-47
IV.4.7.6 Kombinasi Pembebanan ................................................... IV-50
IV.4.8 Gaya Prategang ........................................................................ IV-51
IV.4.8.1 Kondisi Awal (Tahap Transfer) ....................................... IV-51
IV.4.8.2 Kondisi Akhir ................................................................... IV-53
IV.4.8.3 Gaya Prategang Jacking Setiap Tendon .......................... IV-54
IV.4.9 Posisi Tendon ........................................................................... IV-55
IV.4.9.1 Posisi Tendon di Tengah Bentang ................................... IV-56
IV.4.9.2 Posisi Tendon di Ujung Bentang (Tumpuan) .................. IV-57
IV.4.10 Eksentrisitas Setiap Tendon ..................................................... IV-60
IV.4.11 Lintasan Tendon ....................................................................... IV-60
IV.4.12 Sudut Angkur ........................................................................... IV-62
IV.4.13 Tata Letak dan Lintasan Tendon .............................................. IV-63
IV.4.14 Pemakaian Angkur ................................................................... IV-66
IV.4.15 Kehilangan Tegangan .............................................................. IV-67
IV.4.16 Tegangan pada Balok Prategang .............................................. IV-75
IV.4.17 Tegangan Pada Struktur Komposit .......................................... IV-85
IV.4.18 Penulangan Blok Angkur ......................................................... IV-97
IV.4.18.1 Perhitungan Tulangan Sengkang Bursting Steel .............. IV-98
IV.4.19 Perancangan Tulangan Lentur ............................................... IV-100
IV.4.20 Perancangan Tulangan Geser ................................................. IV-102
IV.4.21 Perancangan Shear Connector ............................................... IV-108
IV.4.22 Perancangan Tulangan Puntir ................................................ IV-111
IV.4.23 Kontrol Lendutan ................................................................... IV-114
Perancangan Diafragma ........................................................................ IV-119
IV.5.1 Data Material ......................................................................... IV-119
IV.5.2 Dimensi Diafragma ................................................................ IV-119
xv
IV.5.3 Pembebanan Diafragma ......................................................... IV-120
IV.5.4 Penulangan Diafragma ........................................................... IV-122
IV.5.4.1 Penulangan Terhadap Lentur ......................................... IV-123
IV.5.4.2 Penulangan Terhadap Geser .......................................... IV-129
Perancangan Perletakan ........................................................................ IV-132
Perancangan Pier Head ......................................................................... IV-134
IV.7.1 Data Material ......................................................................... IV-134
IV.7.2 Dimensi Pier Head ................................................................ IV-134
IV.7.3 Pembebanan Pier Head .......................................................... IV-134
IV.7.4 Penulangan Pier Head ........................................................... IV-137
Perancangan Pilar .................................................................................. IV-146
IV.8.1 Data Umum ............................................................................ IV-146
IV.8.2 Dimensi Pilar ......................................................................... IV-146
IV.8.3 Pembebanan Pilar ................................................................... IV-146
IV.8.4 Kontrol Stabilitas Pilar ........................................................... IV-156
IV.8.5 Pengecekan Kelangsingan Pilar ............................................. IV-157
IV.8.6 Penulangan Longitudinal Pilar ............................................... IV-158
IV.8.7 Penulangan Terhadap Geser .................................................. IV-160
IV.8.8 Penulangan Confinement ....................................................... IV-161
IV.8.9 Diagram Interaksi ................................................................... IV-163
BAB V ................................................................................................................ V-1
METODE PELAKSANAAN ........................................................................... V-1
Pekerjaan Pilar ........................................................................................... V-1
Pekerjaan Pier Head ................................................................................... V-6
Pekerjaan Mortar Pad dan Bearing Pad ..................................................... V-9
Pekerjaan PCI-Girder ............................................................................... V-10
Pekerjaan Diafragma ................................................................................ V-13
Pekerjaan Pelat Lantai Kendaraan ........................................................... V-15
Pekerjaan Parapet ..................................................................................... V-18
Pekerjaan Finishing .................................................................................. V-19
BAB VI .............................................................................................................. VI-1
PENUTUP ......................................................................................................... VI-1
xvi
Simpulan ................................................................................................... VI-1
Saran ......................................................................................................... VI-2
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 1
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Kombinasi Pembebanan dan Faktor Beban ....................................... II-5
Tabel II.2 Berat Isi Untuk Beban Mati ............................................................... II-6
Tabel II.3 Faktor Beban Untuk Berat Sendiri ..................................................... II-7
Tabel II.4 Faktor Beban untuk Beban Mati Tambahan ...................................... II-7
Tabel II.5 Faktor Beban Lajur “D” ..................................................................... II-8
Tabel II.6 Faktor Beban “T” ............................................................................... II-9
Tabel II.7 Kriteria inerja Railing dan Kinerja Terhadap Tumbukan ................ II-11
Tabel II.8 Nilai V0 dan Z0 untuk Berbagai Variasi Kondisi .............................. II-12
Tabel II.9 Tekanan Angin Dasar ....................................................................... II-13
Tabel II.10 Ukuran Dimensi Penampang PCI-Girder Wika Beton .................. II-23
Tabel II.11 Faktor Panjang Tekuk .................................................................... II-44
Tabel IV.1 Pembebanan Pelat Lantai Kendaraan ............................................ IV-20
Tabel IV.2 Analisis Penampang PCI-Girder H-210 ........................................ IV-31
Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Momen Inersia dan Tahanan Momen Penampang
PCI-Girder H-210 ............................................................................................ IV-31
Tabel IV.4 Perhitungan Momen Statis Penampang PCI-Girder H-210 ........... IV-31
Tabel IV.5 Analisis Penampang PCI-Girder H-170 ........................................ IV-32
Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Momen Inersia dan Tahanan Momen Penampang
PCI-Girder H-170 ............................................................................................ IV-32
Tabel IV.7 Perhitungan Momen Statis Penampang PCI-Girder H-170 ........... IV-33
Tabel IV.8 Hasil Analisis Penampang Komposit H-210 ................................. IV-34
Tabel IV.9 Hasil Perhitungan Momen Inersia dan Tahanan Momen Penampang
Komposit H-210 ............................................................................................... IV-34
Tabel IV.10 Hasil Analisis Penampang Komposit H-170 ............................... IV-35
Tabel IV.11 Hasil Perhitungan Momen Inersia dan Tahanan Momen Penampang
Komposit H-170 ............................................................................................... IV-35
Tabel IV.12 Rekapitulasi Nilai Momen dan Lintang Maksimum PCI- Girder Pada
Bentang 30 m ................................................................................................... IV-50
Tabel IV.13 Rekapitulasi Nilai Momen dan Lintang Maksimum PCI-Girder Pada
Bentang 40 m ................................................................................................... IV-50
xviii
Tabel IV.14 Nilai Kombinasi Momen dan Lintang PCI-Girder Pada Bentang 30 m
.......................................................................................................................... IV-51
Tabel IV.15 Nilai Kombinasi Momen dan Lintang PCI-Girder Pada Bentang 40 m
.......................................................................................................................... IV-51
Tabel IV.16 Eksentrisitas Setiap Tendon untuk Bentang 30 m ....................... IV-60
Tabel IV.17 Eksentrisitas Setiap Tendon untuk Bentang 40 m ....................... IV-60
Tabel IV.18 Hasil Perhitungan Lintasan Tendon............................................. IV-61
Tabel IV.19 Hasil Perhitungan Sudut Angkur untuk Bentang 30 m ............... IV-62
Tabel IV.20 Hasil Perhitungan Sudut Angkur untuk Bentang 40 m ............... IV-62
Tabel IV.21 Tata Letak Masing-masing Tendon untuk Bentang 30 m ........... IV-63
Tabel IV.22 Tata Letak Masing-masing Tendon untuk Bentang 40 m ........... IV-64
Tabel IV.23 Kehilangan Tegangan Total ......................................................... IV-74
Tabel IV.24 Resultan Tegangan Pada Struktur Komposit Bentang 30 m ....... IV-96
Tabel IV.25 Resultan Tegangan Pada Struktur Komposit Bentang 40 m ....... IV-96
Tabel IV.26 Data Teknis Angkur Pada Bentang 30 m .................................... IV-97
Tabel IV.27 Data Teknis Angkur Pada Bentang 40 m .................................... IV-98
Tabel IV.28 Hasil Perhitungan Tulangan Sengkang Bursting Steel Bentang 30 m
.......................................................................................................................... IV-99
Tabel IV.29 Hasil Perhitungan Tulangan Sengkang Bursting Steel Bentang 40 m
.......................................................................................................................... IV-99
Tabel IV.30 Hasil Perhitungan Jarak Shear Connector Bentang 30 m .......... IV-109
Tabel IV.31 Hasil Perhitungan Jarak Shear Connector Bentang 40 m .......... IV-110
Tabel IV.32 Hasil Lendutan PCI-Girder Akibat Beban Luar Bentang 30 m . IV-118
Tabel IV.33 Hasil Lendutan PCI-Girder Akibat Beban Luar Bentang 30 m . IV-118
Tabel IV.34 Spesifikasi Bantalan Elastometer VSL Tipe B .......................... IV-133
Tabel IV.35 Hasil Perhitungan Berat Sendiri dan Mati Tambahan Struktur Atas
........................................................................................................................ IV-152
Tabel IV.36 Koefisien Tanah ......................................................................... IV-154
Tabel IV.37 Akselerasi Puncak PGA Di Batuan Dasar Sesuai Periode Ulang ... IV-
154
Tabel IV.38 Faktor Modifikasi Respon (Rd) Untuk Kolom Dan Hubungan Dengan
Bangunan Bawah ........................................................................................... IV-154
xix
Tabel IV.39 Hasil Perhitungan Beban Gempa Pada Pilar ............................. IV-155
Tabel IV.40 Rekapitulasi Hasil Pembebanan yang Bekerja Pada Pilar ......... IV-155
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Trans-Java Toll Road Network Project Plan ..................................... I-2
Gambar I.2 Rencana Desain Awal Ramp-4 Ciawi ............................................... I-3
Gambar I.3 Tampak Memanjang Rencana Jembatan Ramp-4 Ciawi ................... I-3
Gambar I.4 Lokasi Tinjauan ................................................................................. I-4
Gambar II.1 Beban Lajur “D” ............................................................................. II-8
Gambar II.2 Pembebanan Truk “T” .................................................................. II-10
Gambar II.3 Contoh Tipikal Penghalang Beton ............................................... II-15
Gambar II.4 Diagram Tegangan dan Regangan Balok Bertulang Ganda ......... II-17
Gambar II.5 Regangan Tulangan Ganda .......................................................... II-18
Gambar II.6 Ilustrasi Beban Truk ..................................................................... II-21
Gambar II.7 Prinsip Post Tensioning ................................................................ II-22
Gambar II.8 Penampang PCI-Girder Wika Beton ............................................ II-23
Gambar II.9 Diagram Tegangan pada Kondisi Awal ....................................... II-25
Gambar II.10 Ilustasi Lintasan Inti Tendon ...................................................... II-26
Gambar II.11 Balok T Dalam Momen Positif Dan Negatif .............................. II-39
Gambar II.12 Diagram Regangan dan Tegangan Balok T kondisi Balok T sebagai
Balok Persegi .................................................................................................... II-39
Gambar II.13 Diagram Regangan dan Tegangan Balok T kondisi Balok T Murni
........................................................................................................................... II-40
Gambar II.14 Penyederhanaan Balok T ............................................................ II-40
Gambar II.15 Diagram Interaksi Kolom ........................................................... II-43
Gambar III.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir ....................................... III-1
Gambar IV.1 Tampak Melintang Jembatan Ramp-4 Ciawi .............................. IV-1
Gambar IV.2 Dimensi Parapet ........................................................................... IV-2
Gambar IV.3 Bidang Gaya-gaya Dalam yang Bekerja Pada Parapet Akibat Beban
Tumbukan .......................................................................................................... IV-3
Gambar IV.4 Bidang Gaya-gaya Dalam yang Bekerja Pada Parapet Akibat Beban
Angin .................................................................................................................. IV-4
Gambar IV.5 Tampak Samping dan Tampak Atas Parapet ............................... IV-6
Gambar IV.6 Diagram Regangan dan Tegangan Penampang ........................... IV-6
xxi
Gambar IV.7 Ilustrasi Penempatan Tulangan Pada Parapet .............................. IV-9
Gambar IV.8 Denah Pelat Lantai Jembatan Ramp-4 Ciawi ............................ IV-12
Gambar IV.9 Pemodelan Berat Sendiri (MA) Pelat Lantai kendaraan ............ IV-13
Gambar IV.10 Bidang Momen Akibat Beban Sendiri ..................................... IV-13
Gambar IV.11 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Sendiri ........................... IV-13
Gambar IV.12 Pemodelan Beban Mati Tambahan Pelat Lantai Kendaraan.... IV-14
Gambar IV.13 Bidang Momen Akibat Beban Mati Tambahan ....................... IV-14
Gambar IV.14 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Mati Tambahan ............. IV-14
Gambar IV.15 Ilustrasi Beban Truk Kondisi 1 ................................................ IV-15
Gambar IV.16 Pemodelan Beban Truk Kondisi 1 Pada Pelat Lantai Kendaraan IV-
15
Gambar IV.17 Bidang Momen Akibat Beban Truk Pada Kondisi 1 ............... IV-15
Gambar IV.18 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk Pada Kondisi 1 ...... IV-15
Gambar IV.19 Ilustrasi Beban Truk Kondisi 2 ................................................ IV-16
Gambar IV.20 Pemodelan Beban Truk Kondisi 2 Pada Pelat Lantai Kendaraan IV-
16
Gambar IV.21 Bidang Momen Akibat Beban Truk Pada Kondisi 2 ............... IV-16
Gambar IV.22 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk Pada Kondisi 2 ...... IV-16
Gambar IV.23 Ilustrasi Beban Truk Kondisi 3 ................................................ IV-17
Gambar IV.24 Pemodelan Beban Truk Kondisi 3 Pada Pelat Lantai Kendaraan IV-
17
Gambar IV.25 Bidang Momen Akibat Beban Truk Pada Kondisi 3 ............... IV-17
Gambar IV.26 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Truk Pada Kondisi 3 ...... IV-17
Gambar IV.27 Ilustrasi Beban Angin Pada Pelat Lantai Kendaraan ............... IV-18
Gambar IV.28 Pemodelan Beban Angin Kondisi 1 Pada Pelat Lantai Kendaraan
.......................................................................................................................... IV-18
Gambar IV.29 Bidang Momen Akibat Beban Angin Pada Kondisi 1 ............. IV-19
Gambar IV.30 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Pada Kondisi 1.... IV-19
Gambar IV.31 Pemodelan Beban Angin Kondisi 2 Pada Pelat Lantai Kendaraan
.......................................................................................................................... IV-19
Gambar IV.32 Bidang Momen Akibat Beban Angin Pada Kondisi 2 ............. IV-19
Gambar IV.33 Bidang Gaya Lintang Akibat Beban Angin Pada Kondisi 2.... IV-19
xxii
Gambar IV.34 Penampang, Regangan, dan Tegangan Pelat Lantai ................ IV-21
Gambar IV.35 Diagram Regangan dan Tegangan Pelat Lantai ....................... IV-22
Gambar IV.36 Ilustrasi Penempatan Tulangan Lentur Pada Pelat Lantai ....... IV-24
Gambar IV.37 Ilustrasi Denah Pembebanan Geser Pons Pada Pelat ............... IV-26
Gambar IV.38 Dimensi Penampang PCI-Girder H-210 .................................. IV-29
Gambar IV.39 Dimensi Penampang PCI-Girder H-170 .................................. IV-29
Gambar IV.40 Pembagian Penampang PCI-Girder H-210 .............................. IV-30
Gambar IV.41 Pembagian Penampang PCI-Girder H-170 .............................. IV-32
Gambar IV.42 Pembagian Penampang Komposit H-210 ................................ IV-34
Gambar IV.43 Pembagian Penampang Komposit H-170 ................................ IV-35
Gambar IV.44 Ilustrasi Beban Sendiri Pada PCI-Girder Bentang 30 m .......... IV-37
Gambar IV.45 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Sendiri Pada Bentang 30
m ...................................................................................................................... IV-37
Gambar IV.46 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Sendiri Pada Bentang 30
m ...................................................................................................................... IV-37
Gambar IV.47 Ilustrasi Beban Sendiri Pada PCI-Girder Bentang 40 m .......... IV-38
Gambar IV.48 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Sendiri Pada Bentang 40
m ...................................................................................................................... IV-38
Gambar IV.49 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Sendiri Pada Bentang 40
m ...................................................................................................................... IV-38
Gambar IV.50 Ilustrasi Beban Mati Tambahan Pada PCI-Girder Bentang 30 m IV-
39
Gambar IV.51 Ilustrasi Beban Mati Tambahan Pada PCI-Girder Bentang 40 m IV-
39
Gambar IV.52 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Mati Tambahan Pada
Bentang 30 m ................................................................................................... IV-40
Gambar IV.53 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Mati Tambahan Pada
Bentang 30 m ................................................................................................... IV-40
Gambar IV.54 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Mati Tambahan Pada
Bentang 40 m ................................................................................................... IV-40
Gambar IV.55 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Mati Tambahan Pada
Bentang 40 m ................................................................................................... IV-41
xxiii
Gambar IV.56 Ilustrasi Beban Lajur “D” PCI-Girder Bentang 30 m .............. IV-41
Gambar IV.57 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Lajur “D” Pada Bentang
30 m ................................................................................................................. IV-42
Gambar IV.58 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Lajur “D” Pada Bentang
30 m ................................................................................................................. IV-42
Gambar IV.59 Ilustrasi Beban Lajur “D” PCI-Girder Bentang 40 m .............. IV-43
Gambar IV.60 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Lajur “D” Pada Bentang
40 m ................................................................................................................. IV-43
Gambar IV.61 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Lajur “D” Pada Bentang
40 m ................................................................................................................. IV-43
Gambar IV.62 Ilustrasi Distribusi Beban Angin .............................................. IV-45
Gambar IV.63 Ilustasi Beban Angin PCI-Girder Bentang 30 m ..................... IV-45
Gambar IV.64 Ilustrasi Beban Angin PCI-Girder Bentang 40 m .................... IV-46
Gambar IV.65 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Angin Pada Bentang 30
m ...................................................................................................................... IV-46
Gambar IV.66 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Angin Pada Bentang 30
m ...................................................................................................................... IV-46
Gambar IV.67 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Angin Pada Bentang 40
m ...................................................................................................................... IV-47
Gambar IV.68 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Angin Pada Bentang 40
m ...................................................................................................................... IV-47
Gambar IV.69 Ilustrasi Beban Rem Pada PCI-Girder ..................................... IV-47
Gambar IV.70 Ilustrasi Beban Rem PCI-Girder Bentang 30 m ...................... IV-48
Gambar IV.71 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Rem Pada Bentang 30 m
.......................................................................................................................... IV-48
Gambar IV.72 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Rem Pada Bentang 30 m
.......................................................................................................................... IV-49
Gambar IV.73 Ilustrasi Beban Rem PCI-Girder Bentang 40 m ...................... IV-49
Gambar IV.74 Bidang Momen PCI-Girder Akibat Beban Rem Pada Bentang 40 m
.......................................................................................................................... IV-50
Gambar IV.75 Bidang Lintang PCI-Girder Akibat Beban Rem Pada Bentang 30 m
.......................................................................................................................... IV-50
xxiv
Gambar IV.76 Posisi Tendon di Tengah Bentang H170 ................................. IV-56
Gambar IV.77 Posisi Tendon di Tengah Bentang H210 ................................. IV-57
Gambar IV.78 Posisi Tendon di Ujung Bentang H170 ................................... IV-58
Gambar IV.79 Posisi Tendon di Ujung Bentang H210 ................................... IV-59
Gambar IV.80 Ilustrasi Lintasan Tendon ......................................................... IV-61
Gambar IV.81 Lintasan Masing-masing Tendon untuk Bentang 30 m ........... IV-65
Gambar IV.82 Lintasan Masing-masing Tendon untuk Bentang 40 m ........... IV-65
Gambar IV.83 Spesifikasi Angkur Hidup Tipe SC ......................................... IV-66
Gambar IV.84 Spesifikasi Angkur Mati Tipe P ............................................... IV-67
Gambar IV.85 Bidang Tegangan Pada Keadaan Awal (Transfer) Bentang 30 mIV-
76
Gambar IV.86 Bidang Tegangan Pada Kondisi Awal (Transfer) Bentang 40 m IV-
77
Gambar IV.87 Diagram Tegangan Setelah Terjadi Kehilangan Tegangan Bentang
30 m ................................................................................................................. IV-78
Gambar IV.88 Diagram Tegangan Setelah Terjadi Kehilangan Tegangan Bentang
40 m ................................................................................................................. IV-79
Gambar IV.89 Diagram Tegangan Saat Pelat Lantai Selesai Dicor Bentang 30 m
.......................................................................................................................... IV-80
Gambar IV.90 Diagram Tegangan Saat Pelat Lantai Selesai Dicor Bentang 40 m
.......................................................................................................................... IV-82
Gambar IV.91 Diagram Tegangan Saat Pelat Lantai dan Balok Menjadi Komposit
Bentang 30 m ................................................................................................... IV-83
Gambar IV.92 Diagram Tegangan Saat Pelat Lantai dan Balok Menjadi Komposit
Bentang 40 m ................................................................................................... IV-85
Gambar IV.93 Contoh Sambungan Tekan Pada Segmental Balok .................. IV-96
Gambar IV.94 Ilustrasi Penampang Blok Angkur Pada PCI-Girder H210 dan H170
.......................................................................................................................... IV-97
Gambar IV.95 Penulangan Bursting Steel Bentang 30 m ................................ IV-99
Gambar IV.96 Penulangan Bursting Steel Bentang 40 m .............................. IV-100
Gambar IV.97 Pembagian Tinjauan Penampang Balok ................................ IV-100
Gambar IV.98 Penampang Shear Connector ................................................. IV-108
xxv
Gambar IV.99 Bidang Torsi Ultimit PCI-Girder Bentang 30 m ................... IV-111
Gambar IV.100 Data Dimensi PCI-Girder H170 .......................................... IV-112
Gambar IV.101 Bidang Torsi Ultimit PCI-Girder Bentang 40 m ................. IV-113
Gambar IV.102 Data Dimensi PCI-Girder H210 .......................................... IV-113
Gambar IV.103 Dimensi Diafragma Bentang 30 m ...................................... IV-119
Gambar IV.104 Dimensi Diafragma Bentang 40 m ...................................... IV-120
Gambar IV.105 (a), (b) Bidang Momen Ultimit Pada Diafragma Bentang 30 m IV-
121
Gambar IV.106 (a), (b) Bidang Lintang Ultimit Pada Diafragma Bentang 30 m IV-
121
Gambar IV.107 (a), (b) Bidang Momen Ultimit Pada Diafragma Bentang 40 m IV-
122
Gambar IV.108 (a), (b) Bidang Lintang Ultimit Pada Diafragma Bentang 40 m IV-
122
Gambar IV.109 Diagram Regangan dan Tegangan Diafragma ..................... IV-123
Gambar IV.110 Dimensi Bantalan Elastometer Jembatan Ramp-4 Ciawi .... IV-132
Gambar IV.111 Reaksi Perletakan Pada Bentang 30 m ................................ IV-133
Gambar IV.112 Reaksi Perletakan Pada Bentang 40 m ................................ IV-133
Gambar IV.113 Dimensi Pier Head .............................................................. IV-134
Gambar IV.114 Pembagian Bidang Pada Pier Head ..................................... IV-135
Gambar IV.115 Pemodelan Beban Sendiri Pier Head .................................. IV-135
Gambar IV.116 Bidang Momen Akibat Beban Sendiri Pier Head ............... IV-136
Gambar IV.117 Bidang Lintang Akibat Beban Sendiri Pier Head ............... IV-136
Gambar IV.118 Ilustrasi Beban Struktur Atas Pada Pier Head ..................... IV-136
Gambar IV.119 Bidang Momen Akibat Beban Struktur Atas Pada Pier Head ... IV-
137
Gambar IV.120 Bidang Lintang Akibat Beban Struktur Atas Pada Pier Head ... IV-
137
Gambar IV.121 Diagram Regangan dan Tegangan Balok T (c < ts) ............. IV-139
Gambar IV.122 Dimensi Pilar ....................................................................... IV-146
Gambar IV.123 Ilustrasi Beban Angin Arah Y Pada Pilar ............................ IV-148
Gambar IV.124 Ilustrasi Beban Angin Arah X pada Pilar ............................ IV-150
xxvi
Gambar IV.125 Peta Wilayah Gempa Indonesia untuk Periode Ulang 500 Tahun
........................................................................................................................ IV-151
Gambar IV.126 Diagram Interaksi Pilar ........................................................ IV-164
Gambar V.1 Ilustasi Pekerjaan Marking Pilar .................................................... V-1
Gambar V.2 Ilustrasi Pekerjaan Pembesian Tahap 1 Pada Pilar ........................ V-2
Gambar V.3 Ilustrasi Pemasangan Bekisting dengan System Clambing ........... V-2
Gambar V.4 Ilustrasi Pemasangan Bekisting Tahap 1 Pilar ............................... V-3
Gambar V.5 Ilustrasi Pemasangan Support Bekisting Pada Pilar ....................... V-3
Gambar V.6 Ilustrasi Proses Pengecoran Tahap 1 Pilar ..................................... V-4
Gambar V.7 Ilustrasi Proses Pembesian Tahap 2 Pada Pilar .............................. V-4
Gambar V.8 Ilustrasi Pemasangan Bekisting Tahap 2 Pada Pilar ...................... V-5
Gambar V.9 Ilustrasi Pengecoran Tahap 2 Pada Pilar ........................................ V-5
Gambar V.10 Ilustrasi Curing Beton Pada Pilar ................................................. V-6
Gambar V.11 Contoh Pemasangan Scaffolding dan Bekisting Bawah Pada Pier
Head .................................................................................................................... V-7
Gambar V.12 Ilustrasi Pemasangan Bekisting Pier Head ................................... V-7
Gambar V.13 Ilustrasi Pengecoran Pier Head .................................................... V-8
Gambar V.14 Ilustrasi Proses Curing Beton Pier Head ...................................... V-9
Gambar V.15 Ilustrasi Pekerjaan Mortar Pad dan Bearing Pad ........................ V-10
Gambar V.16 Ilustrasi Penyimpanan PCI-Girder di Stock Yard ...................... V-10
Gambar V.17 Ilustrasi Proses Stressing PCI-Girder ......................................... V-11
Gambar V.18 Ilustrasi Proses Grouting PCI-Girder ......................................... V-12
Gambar V.19 Ilustrasi Proses Erection Girder ................................................. V-12
Gambar V.20 Ilustrasi Proses Penempatan Girder diatas Bearing Pad ............ V-13
Gambar V.21 Ilustrasi Hasil Erection Girder Pada Seluruh Bentang ............... V-13
Gambar V.22 Ilustrasi Hasil Pekerjaan Diafragma ........................................... V-14
Gambar V.23 Ilustrasi Pemasangan Deck Slab Jembatan ................................ V-15
Gambar V.24 Ilustrasi Pemasangan Bekisting Pelat Lantai Bagian Tepi ......... V-16
Gambar V.25 Ilustrasi Pemasangan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan ........... V-16
Gambar V.26 Ilustrasi Pengecoran Pelat Lantai Kendaraan ............................. V-17
Gambar V.27 Ilustrasi Hasil Pekerjaan Pelat Lantai Kendaraan ...................... V-17
Gambar V.28 Contoh Bekisting Pada Parapet .................................................. V-18
xxvii
Gambar V.29 Ilustrasi Hasil Pekerjaan Parapet ................................................ V-19
Gambar V.30 Ilustrasi Pekerjaan Pengaspalan Jembatan ................................. V-20
Gambar V.31 Ilustrasi Hasil Pekerjaan Finishing Jembatan ............................ V-20
Gambar V.32 Ilustrasi Hasil Pekerjaan Jembatan Ramp-4 Ciawi .................... V-21
xxviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I ADMINISTRASI
I.1 Formulir Usulan Topik dan Pembimbing Tugas Akhir
I.2 Formulir Bimbingan/ Asistensi Tugas Akhir
I.3 Formulir Pengajuan Seminar Proposal dan Sidang Tugas Akhir
I.4 Lembar Masukan Seminar Proposal TA
I.5 Lembar Masukan Seminar Kemajuan TA
I.6 Lembar Masukan Sidang Tugas Akhir
LAMPIRAN II DATA DAN HASIL PERANCANGAN
II.1 Spesifikasi Bantalan Elastometer
II.2 Perhitungan Diagram Interaksi
II.3 Gambar Rencana
LAMPIRAN III CURRICULUM VITAE
III.1 Curriculum Vitae (CV) Penulis
TUGAS AKHIR
D4 - TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Mukhtar Luthfi Rabbani, Perancangan Struktur Jembatan Ramp-4 Ciawi ..... 1
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2004. Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan.
RSNI T-12-2004. Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencangan Struktur Beton
Pracetak dan Prategang untuk Bangunan Gedung. SNI 7833:2012. Jakarta:
BSN.
Badan Standarisasi Nasional. 2002. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung. SNI 2847:2002. Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung. SNI 2847:2013. Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Jembatan. SNI 2833:2008. Jakarta: BSN
Badan Standarisasi Nasional. 2016. Pembebanan untuk Jembatan. SNI 1725:2016.
Jakarta: BSN.
Budiadi, Andri. 2008. Desain Praktis Beton Prategang. Yogyakarta: Andi.
Direktorat Jendral Bina Marga. 1992. Bridge Management System (BMS). Jakarta:
Direktorat Jendral Bina Marga.
Direktorat Jendral Bina Marga. 2008. Perencanaan Struktur Beton Bertulang untuk
Jembatan. Manual Konstruksi dan Bangunan No. 009/BM/2008. Jakarta:
Direktorat Jendral Bina Marga.
Direktorat Jendral Bina Marga. 2011. Perencanaan Struktur Beton Pratekan untuk
Jembatan. Manual Konstruksi dan Bangunan No. 021/BM/2011. Jakarta:
Direktorat Jendral Bina Marga.
Ilham, M. Noer. 2008. Contoh Perhitungan Struktur Jembatan dan Bangunan
Gedung. http://mnoerilham.blogspot.co.id/2010/01/analisis-beban-
jembatan.html. (diakses 4 April 2017)
Kementrian Pekerjaan Umum. 2011. Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria
Perencanaan Teknis Jalan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
19/PRT/M/2011. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman Persyaratan
Umum Perencanaan Jembatan. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
TUGAS AKHIR
D4 - TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Mukhtar Luthfi Rabbani, Perancangan Struktur Jembatan Ramp-4 Ciawi ..... 2
Perumahan Rakyat No. 07/SE/M/2015. Jakarta: Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Pedoman
Perancangan Bantalan Elastometer untuk Perletakan Jembatan. Surat
Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
10/SE/M/2015. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
Lin, T. Y dan Burns, Ned. H. 1993. Desain Struktur Beton Prategang Edisi Ketiga
Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.
McCormac, Jack C.2000. Edisi Kelima Desain Beton Bertulang Jilid 1.Jakarta :
Erlangga.
Mu’tashimbillah, Ferdin. 2016. Timjauan Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap, Kolom
Pilar, Pier Head, Stressing, dan Erection PCI Girder Jembatan Jagorawi
dan Pelebaran Jagorawi Pada Pembangunan Jalan Tol Ruas Ciawi –
Sukabumi Seksi 1 Paket 1. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Nawy, G. Edward. 2008. Beton Bertulang: Suatu Pendekatan Dasar. Diterjemahkan
oleh : Suryoatmoni, Bambang. Bandung : Refika Aditama.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang
Jalan. Jakarta.
Soetoyo, Ir. 2011. Konstruksi Beton Pratekan.
http://ardi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40144/Beton+Prategang
z.pdf (Diakses pada 3 Maret 2017).
Susanto, Ambar. Modul Struktur Beton Dasar Jembatan. Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.
W. C. Vis, Gideon Kusuma. 1993. Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang.
Jakarta.
Waskita, Wika. 2015. Dokumen Metode Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan
Tol Ruas Ciawi – Sukabumi. Bogor: PT. Waskita Wika KSO
DATA PRIBADI
Nama : Mukhtar Luthfi Rabbani
Tempat,Tanggal Lahir : Indramayu, 16 Oktober 1994
Alamat : Puri Cirebon Lestari Blok F2 no.2 RT/RW 01/07
Desa Kecomberan Kecamatan Talun
Kabupaten Cirebon
Email : [email protected]
No. HP : 085294606929
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
RIWAYAT PENDIDIKAN
2001 – 2007 SDIT AS-SUNNAH CIREBON
2007 – 2010 SMP NEGERI 4 CIREBON
2010 – 2013 SMA NEGERI 1 SUMBER CIREBON
2013 – sekarang D4 – TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PELATIHAN DAN SEMINAR
2011 Pelatihan Leadership Plus Inspiring Outbound di Program Rumah Alam
Ciremai Adventure Camp (CAC)
2011 Seminar Keajaiban Belajar di SMAN 1 Sumber
2012 Course English of Access at English Winter Camp Pare
2013 Pelatihan Bela Negara dan Kedisiplinan Mahasiswa Politeknik Negeri
Bandung di Pusat Pendidikan PerhubunganKODIKLAT TNI Angkatan Darat
2013 ESQ CHARACTER BUILDING-I di Politeknik Negeri Bandung
2014 Seminar Nasional Membangun Semangat Keilmuan Pemuda Indonesia yang
Cinta Al-Qur’an di Pendopo POLBAN
2014 Seminar Nasional Dedikasi Untuk Bagusnya Indonesia Indocement Award di
Politeknik Negeri Bandung
PENGALAMAN ORGANISASI
2011/2012 Anggota Seksi Bidang 7 Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) SMA Negeri 1 Sumber
2014/2015 Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil (HIMAS)
2014 Sekretaris Jenderal Forum Mahasiswa Cirebon POLBAN
PENGALAMAN YANG RELEVAN
2015 Mengikuti lomba LKTB di Universitas Petra Surabaya
2016 Praktek Kerja Lapangan di proyek pembangunan Jalan Tol Ruas
Ciawi – Sukabumi
PENGHARGAAN
2012 JUARA 1 Siswa Berprestasi Kabupaten Cirebon
2015 FINALIS Kompetisi Jembatan Indonesia ke-11 Kategori Jembatan Baja
Canai Dingin Pejalan Kaki yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti
KEMAMPUAN
Kemampuan Program Komputer
SAP2000
MIDAS CIVIL
AutoCAD
Sketch Up
SPSS
Microsoft Office
Sony Vegas
CURICULUM VITAE