perancangan stasiun kereta api bandara radin inten ii ...digilib.unila.ac.id/57203/9/skripsi tanpa...

128
PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II - LAMPUNG (Skripsi) Oleh: DWI AGUS SAPUTRA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

36 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA

RADIN INTEN II - LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh:

DWI AGUS SAPUTRA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2019

Page 2: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

ABSTRAK

PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA

RADIN INTEN II - LAMPUNG

Oleh

DWI AGUS SAPUTRA

NPM. 1415012040

(Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur)

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dengan cara bergerak dan

berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya, seperti

dalam hal bekerja, bisnis, pendidikan, wisata dll. Dalam memenuhi aktivitas

tersebut manusia membutuhan alat pergerakan berupa transportasi yang bertujuan

untuk mempermudah dan mempercepat pencapaian. Transportasi di Indonesia

memegang peranan yang sangat penting dalam sendi kehidupan masyarakat,

seiring dengan perkembangan jaman, proses transportasi sebagai alat angkut

mengalami perkembangan kemajuan, semua ini berlangsung sejak reformasi

pembangunan digulirkan dan kebutuhan akan moda transportasi massal dan

murah. Selama perkembangan sejarah tersebut, kereta api merupakan transportasi

yang dipilih sebagai alat angkut yang mampu mengangkut hasil bumi dan

penumpang dalam jumlah banyak, bebas hambatan dan memliki tingkat keamanan

yang tinggi.

Perancangan Stasiun Kereta Api Bandara Radin Inten II terletak di Jl. Raya Branti

atau Jalan Lintas Sumatra Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Lokasi

berada tepat diseberang Bandara Internasional Radin Inten II - Lampung. Provinsi

Lampung merupakan provinsi yang terletak di pintu masuk pulau Sumatera,

menjadi provinsi yang penting dalam hal transit dan menyerap banyak pendatang

dengan berbagai jenis keperluan seperti bisnis, jasa, perdagangan, industri,

pendidikan, dan wisata. Dan Bandara Internasional Radin Inten II merupakan

pintu gerbang wisatawan dan pendatang masuk ke Provinsi Lampung, dengan

Page 3: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

padatnya aktivitas dan jumlah penumpang pesawat dirasa perlu bangunan yang

dapat menunjang transportasi menuju bandara maupun sebaliknya dengan aman,

ekonomis, efektif dan efisien, Dengan melihat hal tersebut diatas dan semakin

meningkatnya sumber daya manusia (SDM) yang ada dan yang datang ke Provisi

Lampung, maka sangat mendukung dibangunnya sebuah Stasiun Kereta Api

Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada di kota Bandar

Lampung sampai dengan stasiun Kota Bumi. Stasiun kereta api Bandara Radin

Inten II dirancang dengan pendekatan Kontekstual dalam hal lokalitas dan

keberlanjutan, bentuk stasiun mengadopsi rumah tradisional adat Lampung,

memakai material lokaslitas dan keberlajutan dalam tolok ukur GBCI (Green

Building Council Indonesia), ditujukan agar bangunan transportasi ini menjadi

citra baru bagi Provinsi Lampung dan menjadi bangunan yang mendapat Green

dari GREENSHIP dengan tujuan mencapai peringkat Platinum.

Kata Kunci : Transportasi, Stasiun Kereta Bandara, Kontekstual, Lampung

Page 4: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA

RADEN INTEN II - LAMPUNG

(Skripsi)

Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Arsitektur

Universitas Lampung

Disusun Oleh:

DWI AGUS SAPUTRA

NPM. 1415012040

JURUSAN S1 ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 5: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada
Page 6: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada
Page 7: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada
Page 8: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Kota Bandar Lampung pada tanggal 11 Agustus 1993.

Merupakan anak ke-dua dari tiga bersaudara, yang terlahir dari pasangan suami-

istri, Bapak M. Kusaeri dan Ibu Wahyu Ningsih.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis antara lain sebagai berikut :

1. Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Garuntang, Bandar Lampung

diselesaikan pada tahun 2005.

2. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, SMP Utama 3, Bandar Lampung

diselesaikan pada tahun 2008.

3. Pendidikan Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2, Bandar Lampung

diselesaikan pada tahun 2011.

4. Pendidikan Diploma III, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Universitas Lampung, diselesaikan pada tahun 2016.

Selanjutnya pada tahun 2017 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa konversi

pada Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Kemudian tahun 2019 penulis mengerjakan skripsi untuk memenuhi persyaratan

Tugas Akhir dan mendapat gelar Sarjana Arsitektur.

Page 9: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT,

karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan karya ilmiah Skripsi dengan judul “Perancangan Stasiun Kereta Api

Bandara Radin Inten II - Lampung“.

Pada penyusunan Skripsi ini penulis mendapatkan banyak dukungan,

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik,

Universitas Lampung.

2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik

Sipil, Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Nandang, M.T. selaku Ketua Program Studi S1 Arsitektur

Universitas Lampung.

4. Bapak Panji Kurniawan, S.T., M.Sc. selaku dosen Pembimbing I atas

bimbingan dan pengarahannya selama penulis menyelesaikan karya

ilmiah.

5. Bapak Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T. selaku dosen Pembimbing II atas

bimbingan dan pengarahannya selama penulis menyelesaikan karya

ilmiah.

6. Bapak Agung Cahyo Nugroho, S.T., M.T. selaku dosen penguji atas

pengarahannya dan saran yang membangun.

Page 10: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

7. Seluruh dosen Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik Teknik

Universitas Lampung.

8. Keluarga besar tercinta yang telah memberikan dorongan material dan

spiritual dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

9. Ghaluh Ajeng Retno Pramesty selaku wanita terdekat yang telah

memberi dukungan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

10. Teman-teman mahasiswa arsitektur Universitas Lampung, khususnya

mahasiswa konversi : Siti Mutmainah, Edi Triyanto, Hans Gustaf Seno

Aziz, Dyna Ramadhani, Asrida Saskia Novarida, Restu Rinjani.

11. Teman-teman konsultan Cv.Sarana Intan Prima : Intan Nira Sudarwati,

Okta Astrio, Antok Novendrianto.

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan

rahmat dan karunia-Nya serta kebaikan dan kemudahan kepada kita dalam

menapaki kehidupan di jalan yang diridhoi-Nya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang

penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat

bagi kita.

Bandar Lampung, 22 Mei 2019

DWI AGUS SAPUTRA

NPM. 1415012040

Page 11: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

RIWAYAT HIDUP

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Pengertian Judul ......................................................................... 1

I.2 Latar Belakang ............................................................................ 2

I.3 Identifikasi Masalah ..................................................................... 6

I.4 Rumusan Masalah ....................................................................... 6

I.5 Tujuan Perancangan .................................................................... 7

I.6 Manfaat Penelitian dan Perancangan .......................................... 7

I.7 Lingkup Perancangan ................................................................. 8

I.7.1. Lingkup Kegiatan .............................................................. 8

I.7.2. Lingkup Wilayah ............................................................... 8

I.7.3. Lingkup Materi / Batasan Konsep ..................................... 10

I.7.4. Batasan Perancangan ......................................................... 10

I.8 Metodologi Penulisan ................................................................. 11

1.8.1. Metode Pengumpulan Data .............................................. 11

1.8.2. Sumber Data ..................................................................... 12

I.9 Sistematis Pembahasan ............................................................... 12

I.10 Kerangka Pikir ............................................................................ 15

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Transportasi ................................................................. 16

II.1.1. Pengertian Transportasi .................................................. 16

II.1.2. Faktor Pendukung ........................................................... 16

II.2 Tinjauan Moda Transportasi ...................................................... 17

II.2.1. Pengertian Moda Transportasi ........................................ 17

II.3 Tinjauan Kereta Api .................................................................. 18

II.3.1. Pengertian Kereta Api .................................................... 18

II.3.2. Keunggulan Angkutan Kereta Api .................................. 19

II.3.3. Kekurangan Angkutan Kereta Api ................................. 21

II.3.4. Perbandingan Transportasi Kereta dengan Moda Lain . 22

II.3.5. Jenis kereta api ................................................................ 25

Page 12: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

II.4 Tinjauan Stasiun Kereta Api ...................................................... 29

II.4.1. Pengertian Stasiun Kereta Api ......................................... 29

II.4.2. Fungsi Stasiun ................................................................. 30

II.4.3. Fasilitas Penunjang Stasiun Kereta Api .......................... 30

II.4.4. Jenis Stasiun .................................................................... 31

II.4.5. Stasiun Kereta Bandara ................................................... 32

II.4.6. Pelayanan Stasiun ............................................................ 33

II.4.7. Pengaturan Zona Pelayanan dan Sirkulasi Penumpang ... 43

II.4.8. Studi Banding Stasiun Kereta Bandara ............................ 46

II.4.8.1 Stasiun Kereta Bandara Soekarno Hatta ............. 46

II.4.8.2 Stasiun Kereta Bandara Kualanamu, Medan ....... 55

II.5 Tinjauan Arsitektur Kontekstual ................................................. 57

II.6 Tinjauan Rumah Adat Lampung ................................................. 59

II.7 Tinjauan Arsitektur Hijau ............................................................ 60

II.7.1. Pengertian ........................................................................ 60

II.7.2. Prinsip-prinsip Arsitektur Hijau ...................................... 61

II.7.3. Kriteria Penilaian Arsitektur Hijau/ Green Building ........ 66

II.7.4. Strategi Penerapan Arsitektur Hijau Pada Bangunan ...... 67

II.7.5. Studi Preseden Bangunan Arsitektur Hijau ..................... 76

BAB III. PENDEKATAN PERANCANGAN

III.1 Ide Perancangan ........................................................................ 81

III.2 Pendekatan Kontekstual ............................................................ 82

III.2.1. Konteks Iklim ................................................................ 82

III.2.2. Konteks Keberlanjutan ................................................... 85

III.3 Identifikasi Masalah ................................................................... 89

III.3.1. Permasalahan Umum ..................................................... 89

III.3.2. Permasalahan Arsitektur ................................................. 89

III.4 Titik Berat Perancangan ............................................................. 89

III.5 Analisis Perancangan ................................................................ 90

III.6 Konsep / Sintesa ........................................................................ 92

III.7 Kerangka Perancangan .............................................................. 93

BAB IV. ANALISI PERANCANGAN

IV.1 Analisis Makro ......................................................................... 94

IV.2 Data Eksisting Tapak ................................................................ 96

IV.2.1. Gambaran Umum Lokasi Tapak ................................... 96

IV.2.2. Analisa S.W.O.T. .......................................................... 98

IV.2.2.1 Strengh (Potensi/Kekuatan) ............................ 99

IV.2.2.2 Weakness (Kelemahan/Kekurangan) ..............100

IV.2.2.3 Oportunity (Keuntungan dan Peluang) ...........100

IV.2.2.4 Treathment (Ancaman) ...................................101

IV.2.2.5 Ide Dasar ........................................................ 101

Page 13: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

IV.3 Analisis Tapak .......................................................................... 104

IV.3.1. Analisis Tanggapan Terhadap Matahari .......................104

IV.3.2. Analisis Tanggapan Terhadap Angin ............................106

IV.3.3. Analisis Aksesbilitas (Sirkulasi) ..................................109

IV.3.4. Analisis Kebisingan ......................................................111

IV.3.5. Analisis Vegetasi ..........................................................112

IV.3.6. Analisis Tanggapan pada View ....................................113

IV.3.7. Infrastruktur dan Utilitas ..............................................114

IV.4 Analisis Ruang ..........................................................................115

IV.4.1. Analisis Fungsi .............................................................116

IV.4.2. Analisis Aktivitas .........................................................117

IV.4.2.1 Analisis Aktivitas Pelaku ...............................117

IV.4.2.2 Analisis Aktivitas Berdasarkan Fungsi ..........120

IV.4.3. Analisa Pengguna .........................................................124

IV.4.4. Analisis Besaran Ruang ................................................ 127

IV.4.5. Diagram Matrix dan Bubble ......................................... 129

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

V.1 Konsep Dasar .............................................................................132

V.2 Konsep Massa Bangunan ...........................................................134

V.2.1. Bentuk Massa .................................................................134

V.2.2. Konsep Tata Massa Bangunan .......................................134

V.2.3. Fasade Bangunan ...........................................................136

V.3 Konsep Interior / Tata Ruang Dalam .........................................139

V.4 Konsep Tapak dan Tata Ruang Luar ..........................................141

V.5 Konsep Struktur dan Utilitas ......................................................142

V.5.1. Konsep Struktur .............................................................142

V.5.2. Konsep Utilitas ...............................................................144

V.6 Konsep Keberlanjutan (Sustainable Development) ....................145

BAB VI. PENUTUP

VI.1 Kesimpulan ................................................................................173

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................175

LAMPIRAN

Page 14: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar I.1 Perkembangan Keberangkatan Penumpang ......................... 3

Gambar I.2 Peta Provinsi Sumatera ........................................................ 9

Gambar I.3 Peta Lokasi Bandara Radin Inten II ..................................... 9

Gambar I.4 Denah Bandara Radin Inten II .............................................. 9

Gambar I.5 Bagan Kerangka Pikir ........................................................ 15

Gambar II.1 Kegiatan yang menggunakan BBM ................................... 21

Gambar II.2 Perbandingan Pemakaian BBM Angkutan Massal ............. 21

Gambar II.3 Jumlah Kendaraan Bermotor di Provinsi Lampung .......... 22

Gambar II.4 Titik Kemacetan dari Tanjung Karang ............................... 23

Gambar II.5 Titik Kemacetan dari Labuhan Ratu .................................. 23

Gambar II.6 Titik Kepadatan dari Gedung Ratu .................................... 24

Gambar II.7 Titik Kepadatan dari Rejosari ............................................ 24

Gambar II.8 Kereta Api Uap .................................................................. 25

Gambar II.9 Lokomotif Diesel .............................................................. 26

Gambar II.10 Kereta Listrik ..................................................................... 26

Gambar II.11 Kereta Maglev .................................................................... 27

Gambar II.12 Kereta Monorel .................................................................. 28

Gambar II.13 Kereta MTR ....................................................................... 28

Gambar II.14 Kereta LTR ........................................................................ 29

Gambar II.15 Alur Serkulasi Zona Stasiun ............................................. 45

Gambar II.16 Façade Bangunan Stasiun Kereta Bandara Soetta ............. 47

Page 15: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Gambar II.17 Denah Lantai 1 Stasiun Kereta Bandara Soetta ................. 47

Gambar II.18 Denah Lantai 2 Stasiun Kereta Bandara Soetta ................. 48

Gambar II.19 Tata Ruang Luar Stasiun Kereta Bandara Soetta ............... 50

Gambar II.20 Tata Ruang Dalam Stasiun Kereta Bandara Soetta ............ 51

Gambar II.21 Sistem Struktur Stasiun Kereta Bandara Soetta ................. 52

Gambar II.22 Ekstetika Luar Stasiun Kereta Bandara Soetta .................. 54

Gambar II.23 Ekstetika Dalam Stasiun Kereta Bandara Soetta .............. 55

Gambar II.24 Façade Bangunan Stasiun KA Bandara Kualanamu .......... 56

Gambar II.25 Porte Vecchio, Italia ........................................................... 58

Gambar II.26 Museum Louvre di Paris, Perancis .................................... 58

Gambar II.27 Rumah Adat Lampung ....................................................... 59

Gambar II.28 Penerapan Dauble Envelopes ............................................ 69

Gambar II.29 Cross Ventilation ................................................................ 72

Gambar II.30 Earth Cooling Tubes .......................................................... 73

Gambar II.31 Sheltering ........................................................................... 73

Gambar II.32 Penempatan Sel Photovoltaics ........................................... 74

Gambar II.33 Fasad Bandara Blimbingsari, Banyuwangi ....................... 77

Gambar II.34 Atap Hijau Bandara Blimbingsari ...................................... 77

Gambar II.35 Gedung Utama Kementerian PUPR ................................... 79

Gambar II.36 Orientasi Gedung Utama Kementerian PUPR, Jakarta ....... 79

Gambar III.1 Suhu, Kelembaban dan Curah Hujan ................................. 83

Gambar III.2 Suhu, Kelembaban dan Curah Hujan ................................. 83

Gambar III.3 Beton Bertulang ................................................................. 87

Page 16: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Gambar III.4 Genteng Tanah Liat ............................................................ 88

Gambar III.5 Bambu pada Langit-langit Bandara Barajas Madrid .......... 88

Gambar III.6 Kursi Berbahan Bambu ...................................................... 89

Gambar III.7 Bagan Kerangka Perancangan ............................................ 93

Gambar IV.1 Peta Provinsi Lampung .......................................................95

Gambar IV.2 Lokasi Bandara Radin Intan II – Lampung Selatan ........... 95

Gambar IV.3 Peta Lokasi Tapak .............................................................. 97

Gambar IV.4 Eksisting Tapak .................................................................. 97

Gambar IV.5 Kondisi Lingkungan Tapak .................................................98

Gambar IV.6 Kondisi Lingkungan Tapak .................................................99

Gambar IV.7 Kondisi Jalan pada Tapak .................................................100

Gambar IV.8 Ide Dasar I ........................................................................ 103

Gambar IV.9 Ide Dasar II ........................................................................103

Gambar IV.10 Analisis Matahari ............................................................. 106

Gambar IV.11 Analisis Angin .................................................................. 108

Gambar IV.12 Akses Existing ...................................................................109

Gambar IV.13 Analisis Aksesbilitas (Sirkulasi) ...................................... 110

Gambar IV.14 Analisis Kebisingan ......................................................... 112

Gambar IV.15 Analisis Vegetasi .............................................................. 113

Gambar IV.16 Analisis Tanggapan pada View .........................................114

Gambar IV.17 Infrastruktur dan Utiliitas (Existing) .................................115

Gambar IV.18 Analisis Kegiatan Pengelola .............................................116

Gambar IV.19 Analisis Kegiatan Penumpang dari Stasiun Bandara ....... 118

Page 17: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Gambar IV.20 Analisi Kegiatan Penumpang dari Stasiun Lain ...............118

Gambar IV.21 Analisis Kegiatan Pengunjung Khusus ............................ 119

Gambar IV.22 Analisis Kegiatan Pengunjung Umum ............................. 119

Gambar IV.23 Zoning Site ....................................................................... 130

Gambar IV.24 Diagram Bubble ............................................................... 131

Gambar V.1 Skema Konsep .................................................................. 132

Gambar V.2 Bentuk Massa Bangunan Tradisional Lampung .............. 134

Gambar V.3 Denah Bangunan Tradisional Lampung ........................... 134

Gambar V.4 Proporsi Bangunan ............................................................135

Gambar V.5 Rumah Kerabat ................................................................. 136

Gambar V.6 Balai Musyawarah ............................................................ 136

Gambar V.7 Bentuk Atap ..................................................................... 137

Gambar V.8 Bentuk Panggang ............................................................. 137

Gambar V.9 Konsep Bentuk Fasade ..................................................... 138

Gambar V.10 Konsep Sirkulasi Ruang ................................................... 139

Gambar V.11 Konsep Tapak dan Tata Ruang Luar ................................ 141

Gambar V.12 Jenis Struktur Pondasi Strauss Pile ...................................142

Gambar V.13 Jenis Struktur Rangka Rigid Frame ................................. 143

Gambar V.14 Rencana Bentuk Atap Stasiun .......................................... 143

Page 18: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel II.01 Penerapan Jenis Media Informasi pada Kelas Stasiun ........... 34

Tabel II.02 Jumlah Parkir Sesuai dengan Jenis Stasiun ............................ 41

Tabel II.03 Kriteria Greenship Berdasarkan Katagori Bangunan ............ 67

Tabel II.04 Daftar Insulasi Termal Berbagai Material Insulasi ................ 68

Tabel IV.01 Fungsi Primer, Sekunder dan Penunjang ............................. 116

Tabel IV.02 Penjabaran Aktivitas Primer ................................................ 120

Tabel IV.03 Penjabaran Aktivitas Sekunder ............................................ 121

Tabel IV.04 Penjabaran Aktivitas Penunjang .......................................... 121

Tabel IV.05 Aktivitas Pelaku Kegiatan Secara Umum ............................ 123

Tabel IV.06 Penjabaran Pengguna Primer ............................................... 124

Tabel IV.07 Penjabaran Pengguna Sekunder ........................................... 125

Tabel IV.08 Penjabaran Pengguna Penunjang ......................................... 125

Tabel IV.09 Kebutuhan dan Besaran Ruang ............................................ 127

Tabel IV.10 Analisis Diagram Matrix ...................................................... 129

Tabel V.01 Aspek Analisis Tipologi Bangunan Lampung ..................... 133

Tabel V.02 Alternatif Material Façade ................................................... 138

Tabel V.03 Alternatif Material Interior ................................................... 140

Page 19: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Pengertian Judul

Adapun judul yang saya ajukan dalam Skripsi / Tugas Akhir ini adalah :

PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN

INTEN II – LAMPUNG

Untuk dapat mengetahui pengertian judul diatas, maka diuraikan

lebih dahulu pengertian atau devinisi dari masing – masing komponen kata

yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

1. Perancangan

Proses, cara, penggambaran dan perbuatan merancang atau

mengatur segala sesuatu.

2. Stasiun Kereta Api Bandara

Stasiun kereta yang terintegrasi dengan Bandar Udara. Sehingga

dapat memudahkan masyarakat untuk berganti moda transportasi

dari transportasi darat menjadi transportasi udara.

3. Bandara Radin Inten II

Merupakan Bandar Udara Internasional yang berada di Kabupaten

Lampung Selatan, Provinsi Lampung, dengan panjang Runway

3.000 Meter dan merupakan bandara tersibuk ke tiga di pulau

Sumatera.

Page 20: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

2

I.2. Latar Belakang

Di dalam kehidupan ini, manusia hidup dengan memenuhi

kebutuhannya. Dengan naluri alamiahnya, manusia bergerak dari satu

tempat ke tempat lainnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk

aktivitas tersebut manusia memerlukan sarana dan prasarana

pergerakan. Transportasi didefinisikan sebagai usaha memindahkan,

menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu

tempat ke tempat lain dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih

bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu

(Miro 2005).

Dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk di wilayah

Lampung maka berkembang pula mobilisasi perjalanan dari satu tempat ke

tempat yang lain, seperti halnya bangunan Bandara Radin Inten II yang telah

bertaraf Internasional, merupakan tempat bagi moda transportasi udara yang

saat ini lebih efektif dalam menempuh perjalanan jauh, dengan

berkembangnya Bandara Radin Inten II ini maka tingkat aktifitas akan lebih

tinggi dan harus di imbangi dengan kemudahan perjalanan dari atau menuju

bandara, untuk itu sangat dibutuhkannya fasilitas penunjang yang bukan

hanya mempermudah perjalanan namun yang paling penting adalah

ketepatan waktu dalam pencapaian.

Secara nasional transportasi massal yang di yakini sangat efektif

yaitu kereta api, selain bebas dari hambatan, kereta juga trasportasi yang

ekonomis dan minim akan kecelakaan. Badan Pusat Statistik Provinsi

Lampung mengungkapkan bahwa jumlah penumpang kereta api yang

Page 21: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

3

Gambar 1.1 Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api

Tanjung Karang

Sumber : BPS Provinsi Lampung

berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada

November 2018 sebanyak 78.447 orang, naik sebesar 1,69% dibanding

Oktober 2018 yaitu sebanyak 77.145 orang. Selanjutnya jika dibandingkan

dengan Bulan November 2017, sebanyak 69.992 orang, juga mengalami

kenaikan sebesar 12,08%.

Dari grafik tersebut dapat diseimpulkan bahwa pengguna

transportasi kereta dari Stasiun Tanjung Karang menuju stasiun-stasiun

lainnya sangat diminati dan akan terus bertambah seiring dengan kepadatan

jalan raya yang terus terjadi akibat penggunaan kendaraan pribadi. Badan

Pusat Statistik Provinsi Lampung juga merilis data peningkatan jumlah

kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Lampung yaitu kendaraan pribadi

naik 8-10% setiap tahun.

Permasalahan ini yang mendasari diperlukannya Stasiun Kereta di

Bandara Radin Inten II dengan harapan agar masyarakat tidak lagi atau

mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebagai transportasi menuju

Bandara Radin Inten II, dan menjadikan alternatif transportasi massal yang

Page 22: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

4

efektif dan efisien dalam segi kemudahan, kenyamanan, serta ketepatan

waktu. Kereta bandara ini juga nantinya akan berbasis TOD (Transit

Oriented Development) yang akan melayani penumpang yang transit di

titik-titik terpenting dari mulai Stasiun Tanjung Karang sampai dengan

Stasiun Kota Bumi.

Bangunan Stasiun Kereta Bandara dari segi interior memiliki

karakter yang dominan ke arah modern dan futuristik yang di tunjukan dari

penggunaan material-material kekinian dan dengan struktur baja yang

terekspos mulai dari struktur utama sampai sampai dengan struktur atap.

Sirkulasi manusia dalam ruangan menjadi fakor penting pada bangunan ini,

yang diterapkan adalah sirkulasi linier memberi kenyamanan dan

kemudahan bagi pengunjung untuk dapat mencapai ruang dan fasilitas yang

ada di bangunan ini.

Aspek tampak bangunan sebagai salah satu perwujudan tentang

fasilitas di dalam banguanan dan menjadi ciri karakter suatu bangunan. Pada

bangunan sejenis yang ada di Indonesia umumnya tampak dan interior

bangunan kurang dapat memberi dampak positif pada lingkungan karena

dominan penggunaan material baja dan metal, hal ini tentunya menyumbang

dampak buruk bagi lingkungan. Dibutuhkan penerapan konsep sustainable

development yang ramah terhadap lingkungan, dan yang menjadi citra baik

bagi Provinsi Lampung.

Dengan mendesain muka bangunan sesuai fungsi tidak hanya akan

menarik minat pengunjung untuk datang dan menggunakan transportasi

massal namum juga menjadi nilai tambah terhadap bangunan tersebut. Salah

Page 23: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

5

satu usaha untuk menarik perhatian pengunjung adalah memunculkan suatu

yang bersifat baru (inovatif) atau tergolong unik dan jarang dilihat dalam

sebuah tampilan bangunan (Magdanela, 2007)

Dalam penerapan visualisasi yang dimaksudkan dapat diartikan

sebagai pemilihan tema arsitektur pada bangunan. Disaat bangunan sejenis

memperlihatkan bentuk yang sangat modern dan banyak dijumpai, tema

arsitektur tropis modern yang memperhatikan iklim, dan memanfaatkan

alam, serta disisipkan bentuk bangunan mengarah pada bangunan adat

Lampung yang di modifikasi sebagai cara untuk menjaga keberlanjutan adat

dan budaya, hal dapat menjadi pilihan untuk diterapkan pada bangunan

sebagai citra yang berbeda dan menjadi ciri khas yang ada di Provinsi

Lampung. Berdasarkan penjelaskan tersebut dapat dirangkum beberapa

kesimpulan bahwa latar belakang perlunya Stasiun Kereta Api Bandara

Radin Inten II :

a. Sebagai salah satu usaha mempermudah perjalanan masyarakat

dalam hal berpindah moda transportasi darat ke transportasi

udara maupun sebaliknya dengan efektif dan efisien.

b. Beradarkan Peraturan Daerah Nomer 21 Tahun 2014,

Bangunan Stasiun Kereta Bandara ini dinilai strategis,

sehingga dalam rancangannya memanfaatkan unsur dan atau

ragam hias ornamen tradisional. Bangunan ini menerapkan

bangunan adat Lampung sebagai cara keberlanjutan budaya

dan menjadi ciri khas sebagai citra baru di Provinsi Lampung.

Page 24: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

6

c. Dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi yang diterapkan

pada penambahan mini galeri kereta api dan taman sebagai

fungsi penunjang bangunan.

d. Isu pemanasan global menjadi dasar penerapan bangunan yang

ramah lingkungan, menciptakan bangunan yang memberi

kontak sedekat mungkin antara pengunjung dengan alam.

I.3. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah ditulis, penulis memberikan

identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:

Belum tersedianya wadah transportasi massal menuju Bandara Radin

Inten II yang efektif dan efisien dan menghubungkan pusat kota yang

ada di Provinsi Lampung.

Penerapan bangunan stasiun kereta bandara secara kontekstual

cenderung tidak memikirkan dampak bagi lingkungan.

I.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mewujudkan Stasiun Kereta Bandara Radin Inten II

sebagai alternatif transportasi massal dari atau menuju Bandara, agar

dapat mempercepat dan mempermudah perjalanan ?

2. Bagaimana mewujudkan bangunan yang memberi kontak sedeket

mungkin antara pengunjung dan alam, serta menerpakan tema tropis

yang ramah terhadap lingkungan ?

Page 25: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

7

I.5. Tujuan Perancangan

1. Mewujudkan Stasiun Kereta Bandara sebagai upaya peningkatan

aksesibilitas dari dan ke bandara dalam rangka mendukung Bandara

Internasional serta mengurangi polusi yang disebabkan penggunan

kendaraan pribadi.

2. Memahami prinsip bangunan tropis yang berkelanjutan dari sisi

energi maupun budaya setempat.

3. Meningkatkan layanan transportasi melalui pengembangan jaringan

intermoda yang efektif dan efisien.

I.6. Manfaat Penelitian dan Perancangan :

I. Bagi masyarakat

1. Stasiun Kereta Bandara dapat memberi manfaat dalam kenyamanan,

ketepatan waktu dan efisiensi menuju ke Bandara.

2. Pendekatan Arsitektur berkonteks Tropis pada Stasiun Kereta

Bandara dapat memberi dampak positif dalam hal kenyamanan dan

kesehatan.

II. Bagi pemerintah

1. Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hal

mempermudah transportasi masal.

2. Sebagai salah satu contoh Stasiun dengan penerapan tema

keberlanjutan dan konteks iklim tropis.

3. Adanya Stasiun Kereta Bandara dapat mengurangi beban dan laju

kerusakan jalan raya.

Page 26: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

8

4. Dengan adanya Stasiun Kereta Bandara dapat meningkatnya laju

aksesibilitas pengunjung dari kota maupun luar kota.

III. Bagi akademisi

1. Memberi wawasan tentang perkereta apian

2. Memberi wawasan referensi tentang Stasiun Kereta Bandara.

3. Memberi pengetahuan tentang penerapan tema keberlanjutan yang

berkonteks iklim tropis sebagai salah satu konsep kenyamanan dan

penghematan energi pada bangunan.

I.7. Lingkup Perancangan

I.7.1 Lingkup Kegiatan

Secara umum lingkup pekerjaan perancangan ini adalah survey,

analisis, konseptual dan pelaporan untuk kemudian dilanjutkan dengan

proses Tugas Akhir.

I.7.2 Lingkup Wilayah

Lokasi yang akan dijadikan site perancangan stasiun kereta bandara

ini harus benar–benar mempertimbangkan hubungan antara fungsi pada

masing–masing bangunan, untuk itu lokasi yang penulis ajukan adalah di

Provinsi Lampung yang pada saat ini belum ada bangunan stasiun kereta

bandara yang dapat menunjang transportasi dan memiliki potensi yang

sangat baik, karena Bandara Radin Inten II berhadapan dengan jalur kereta

api yang sangat baik jika di koneksikan.

Page 27: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

9

Gambar 1.3 Peta Lokasi Bandara Radin Intan II

Sumber : https://goo.gl/images/7T4QGb

Gambar 1.2 Peta Provinsi Sumatera

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sumatra_Locator_Topography.png

Gambar 1.4 Denah Bandara Radin Inten II

Sumber : https://goo.gl/images/nY3fnG

(Radin Inten II)

Page 28: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

10

I.7.3 Lingkup Materi / Batasan Konsep

Proses pembahasan maupun perancangan yang dilakukan dalam

Perancangan Stasiun Kereta Bandara Radin Inten II dibatasi pada disiplin

ilmu arsitektur, terutama yang berkaitan dengan perancangan arsitektur

sebagai sarana terwujudnya kosep arsitektur hijau yang bersinergi dengan

iklim dan lingkungan yang ada pada lokasi site.

Penerapan tema tropis modern dan pendekatan kontekstual pada

perancangan stasiun kereta bandara Radin Inten II, lebih tentang

bagaimana menerapkan lokalitas setempat, serta bangunan ini dapat

berkelanjutan dari energi maupun budaya.

Adapun pembahasan mengenai ulasan maupun teori sebagai

pendukung dalam proses perancangan di luar disiplin ilmu arsitektur dan

yang dianggap mendasari dan ikut menentukan dalam faktor perancangan

akan dibahas secara asumsi dalam koridor konsep desain.

I.7.4 Batasan Perancangan

1. Menghasilkan pra-desain dari sebuah Bangunan Stasiun Kereta Bandara

Internasional Radin Inten II.

2. Memberikan informasi terkait pendekatan kontekstual pada bangunan

yang terletak di iklim tropis dan berkhas Lampung.

3. Memberikan hasil analisis kegiatan pengguna, pemilihan site, analisis

site, kebutuhan ruang, dan studi bentukan massa bangunan.

4. Penyajian skematik desain berupa bentuk grafis visual yang dituangkan

melalui software Sketchup, Corel draw, Autocad dan Ecotect Analysis.

Page 29: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

11

I.8. Metodologi Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa

metodelogi yang dipakai, diantaranya sebagai berikut :

I.8.1 Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam studi perancangan ini adalah

data primer dan data sekunder. Kegiatan pengumpulan data dalam

perancangan ini menggunakan metode sebagai berikut :

a. Observasi Langsung

Pengamatan langsung terhadap kondisi area perancangan yang

penulis ajukan yaitu Kawasan Provinsi Lampung yang nantinya

akan digunakan sebagai deta primer meliputi :

1) Kondisi yang ada pada usulan lokasi perencanaan yang

nantinya dapat berpengaruh dalam kegiatan perancangan

baik secara langsung maupun tudak langsung.

2) Pengambilan data gambar dari area perencanaan.

b. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder yang

dikumpulkan melalui penelusuran pustaka dari berbagai instansi

pemerintahan, instansi lainnya yang berhubungan dengan proses

perancangan, artikel atau makalah serta sumber-sumber lain

yang berhubungan dengan perancangan ini.

c. Wawancara

Penulis menanyakan pendapat respoden atau informasi tentang

banyak hal yang bermanfaat bagi perancangan lebih jauh dan

Page 30: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

12

dapat dilakukan berkali-kali sesuai dengan keperluan peneliti

tentang kejelasan masalah.

Semua data yang telah dikumpulkan baik melalui kunjungan

lapangan/observasi maupun penelusuran pustaka atau literatur diatas akan

dianalisis dan akan disajikan dalam bentuk tabulasi maupun secara

deskriptif.

I.8.2 Sumber Data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap

kondisi kawasan atau lingkungan di Lampung terutama pada usulan

lokasi Perancangan Stasiun Kereta Bandara.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan melalui penelusuran pustaka dari

berbagai instansi terkait seperti pemerintahan dan instansi lainnya yang

berhungungan dengan proses perancangan.

c. Data yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung dari

informasi, sebagai sumber yang dijadikan masukan informasi terkait

perancangan.

I.9. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam laporan Pra Tugas Akhir S1

Arsitektur ini adalah :

Page 31: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

13

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang pengambilan judul, latar

belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup perancangan,

metodologi penelitian, sistematika pembahasan, dan

kerangka pikir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan pembahasan tentang transportasi, Stasiun

Kereta Bandara dengan pendekatan Kontekstual, dan

Mendeskripsikan data-data studi banding.

BAB III PENDEKATAN PERANCANGAN

Menguraikan tentang ide dasar perancangan, pendekatan

yang diambil dalam proses desain, identifikasi masalah

dalam perancangan, pendekatan objek, pendekatan analisis

perancangan dan skema berfikir.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

Merupakan kajian untuk memberikan ilustrasi kondisi dan

data awal baik dari data yang sudah ada maupun hasil survey

lapangan yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk

konsep perancangan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Menguraikan tentang strategi perancangan dari sebuah

bangunan Stasiun Kereta Bandara Internasional Radin Inten

Page 32: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

14

II dengan pendekatan Kontekstual sebagai moda transportasi

massal yang lebih efektif, efisien serta mempunyai tema

Arsitektur Tropis Modern pada bangunannya sebagai upaya

keberlanjutan dari segi energi dan budaya Lampung,

memberi kenyamaan dan efisiensi energi pada bangunan,

yang diantaranya adalah pengertian, karakteristik, aktivitas,

kebutuhan ruang, serta konsep lainnya yang mendukung

bangunan tersebut.

BAB VI PENUTUP

Menguraikan rangkuman tentang kesimpulan sebagai

jawaban dari keseluruahan perancangan yang diambil dari

pembahasan dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 33: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

15

I.10. Kerangka Pikir

Meningkatnya pertumbuhan kota Bandar Lampung.

Meningkatnya pertumbuhan manusia dan kendaraan pribadi

Bandara Radin Intan II pada bulan Maret 2019 resmi bertaraf Internasional.

Untuk menuju Bandara Radin Inten II dari pusat kota memakan waktu kurang

lebih 60 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi

Data BPS menunjukan meningkatnya jumlah penumpang kereta api.

Membutuhkan moda transportasi massal yang lebih efektif dan efisien.

Kereta Api

Dipengaruhi oleh berkembangnya

Arsitektur modern, bangunan

yang sejenis tidak memperhatikan

kondisi lokal lingkungan.

Isu pemanasan global

Minim tercapainya bangunan

berkelanjutan dari sisi energi

maupun budaya setempat.

Stasiun Kereta Bandara Radin Inten II – Lampung

Dengan Pendekatan

Kontekstual

Jadwal tersusun

Bebas hambatan

Ketepatan waktu

Ekonomis

Lokasi Bandara

berdekatan dengan jalur

kereta api

Dapat menampung

penumpang dalam

jumlah besar

Stasiun Kereta Bandara

Iklim Lokalitas

Setempat

Gambar 1.5 Bagan Kerangka Pikir

Sumber : Pemikiran Pribadi, 2018

Page 34: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Tinjauan Transportasi

II.1.1. Pengertian

Transportasi adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk

mengangkut atau memindahkan baik berupa orang, hewan maupun

barang, dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pemindahan barang dari

suatu tempat ke tempat yang lain dapat menggunakan alat-alat seperti

kendaraan yang dioperasikan oleh manusia. Tanpa memperdulikan jarak

dan waktu yang ditempuh dalam melakukan perjalanan pemindahan suatu

barang. Atau bisa dikatakan transportasi adalah berupa sistem yang

mengatur perjalanan atau perpindahan barang dari tempat asal menuju ke

tempat tujuan yang terpisahkan oleh geografis yang berbeda.

II.1.2. Faktor Pendukung

Secara umum, trasnportasi yang ada saat ini dibedakan menjadi 3,

yaitu darat, udara dan air. Beberapa faktor pendukung dalam sistem

transportasi adalah :

a. Pelayanan

b. Keselamatan dalam perjalanan

c. Kenyamanan

d. Ekonomis

Page 35: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

17

e. Mampu menempuh jarak yang sangat jauh

f. Cepat

g. Fleksibel

II.2. Moda Transportasi

II.2.1. Pengertian

Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk

menyatakan alat angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu

tempat ke tempat lain. Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi

dapat dikelompokkan atas moda yang berjalan di darat, berlayar di

perairan laut dan pedalaman, serta moda yang terbang di udara. Moda

yang di darat juga masih bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda

kereta api dan moda pipa.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dengan 17

ribuan pulau hanya bisa terhubungkan dengan baik dengan sistem

transportasi multi moda, tidak ada satu modapun yang bisa berdiri sendiri,

melainkan saling mengisi. Masing-masing moda mempunyai keunggulan

dibidangnya masing-masing. Pemerintah berfungsi untuk

mengembangkan keseluruh moda tersebut dalam rangka menciptakan

sistem transportasi yang efisien, efektif dan dapat digunakan secara aman

dapat menempuh perjalanan dengan cepat dan lancar.

Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda transportasi yang

terlibat yang saling berhubungan yang rangkai dalam Sistem Transportasi

Nasional (Sistranas). Masing-masing moda transportasi memiliki

Page 36: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

18

karakteristik teknis yang berbeda dan pemanfaatannya disesuaikan

dengan kondisi geografis daerah layanan.

Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah tatanan

transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi

jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai, danau, dan

penyeberangan, transportasi laut serta transportasi pipa, yang masing-

masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa, yang saling

berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir

membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan

efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus

berkembang secara dinamis.

II.3. Tinjauan Kereta Api

II.3.1. Pengertian

Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi darat yang

menggunakan penggerak mesin yang disebut lokomotif yang menarik

gerbong-gerbong. Baik berupa gerbong penumpang maupun gerbong

barang. Kereta api hanya dapat berjalan pada lintasan khusus yang hanya

diperuntukan kereta api saja. Lintasan tersebut bernama rel kereta api.

Kerata api biasanya digunakan untuk mengangkut orang dalam

jumlah banyak. Disediakan gerbong khusus orang yang kemudian

ditarik oleh lokomotif menuju tempat yang dituju. Namun adapula

kereta api khusus barang. Kereta api tersebut menarik gerbong-gerbong

Page 37: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

19

yang berisikan barang atau peti kemas untuk di kirim menuju tempat yang

dituju.

Kereta api dinilai sangat efisien, baik dari segi harga maupun segi

waktu. Harga tiket kereta api yang tidak terlalu mahal, namun dapat

mengantarkan penumpangnya hingga kota yang jauh sekalipun, ditambah

kenyamanan dan keramahan petugas kereta api membuat banyak

masyarakat yang menjadikan kereta api adalah transportasi wajib mereka

jika ingin bepergian luar kota. Menggunakan kereta api dinilai juga lebih

cepat daripada menggunakan kendaraan pribadi. Karena jika

menggunakan kendaraan pribadi sering terjadi kemacetan di jalan raya,

sedangkan jika menggunakan kereta api, maka penumpang akan

terbebas dari kemacetan.

(“Moda Transportasi/Moda Transportasi Kereta Api – Wikibuku bahasa

Indonesia” n.d.).

II.3.2. Keunggulan Angkutan Kereta api

a. Kereta api memiliki harga tiket yang cukup murah sehingga semua

orang dapat dengan mudah membeli tiket kereta api.

b. Lebih efeisien waktu karena waktu yang ditempuh bagi kereta api lebih

cepat daripada harus menggunakan kendaraan pribadi.

c. Lebih aman karena kereta api memiliki jalur sendiri dan dikemudikan

oleh masinis yang handal dan terlatih.

d. Lebih nyaman karena saat perjalanan menggunakan kereta api,

penumpang dapat beristirahat, makan, minum, ke kamar kecil, ibadah,

dll.

Page 38: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

20

e. Pemakaian energi untuk transportasi menduduki peringkat tertinggi

(40,58%) dibandingkan industri lainnya (Gambar 2.1). Ini

menempatkan tingkat penggunaan BBM untuk industri jasa sangat

signifikan. Penghematan energi/BBM di bidang industri jasa akan

memberikan dampak perekonomian yang cukup tinggi terhadap

pemakaian energi nasional di Indonesia. Angkutan kereta api memiliki

potensi penggunaan energi/BBM yang relatif kecil, dihitung dalam

pemindahan satu ton barang dengan perhitungan tenaga kuda. Terlihat

bahwa kereta api memiliki kebutuhan energi yang relatif kecil, bahkan

dengan dikembangkan tenaga penggerak baterai dari sumber listrik

memungkinkan penggunaan yang hemat energi, terutama mengurangi

penggunaan BBM. Efek dari penggunaan energi yang relatif kecil bila

dibandingkan dengan besar kapasitas angkutnya yang dapat terlayani

akan dapat memberikan kemungkinan biaya produksi aktivitas manusia

semakin kecil. Gambar 2.2 menjelaskan perbandingan pemakaian BBM

angkutan kereta api dan moda lainnya dengan parameter orang/liter

BBM.

f. Perkeretaapian merupakan angkutan yang ramah lingkungan, dengan

emisi gas buang kecil dan pengembangan teknologi kereta berbasis

energi listrik, memungkinkan sebagai moda angkutan yang mampu

menjawab masalah lingkungan hidup manusia di masa datang.

Page 39: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

21

Gambar 2.1 Kegiatan yang menggunakan BBM

Sumber : http://jharwinata.keunggulan-dan-kelemahan-angkutan.

Gambar 2.2 Perbandingan Pemakaian BBM Angkutan Kereta Moda Lainnya

Sumber : http://jharwinata.keunggulan-dan-kelemahan-angkutan.

angkutan.html

II.3.3. Kekurangan Angkutan Kereta api

a. Memerlukan fasilitas infrastruktur khusus yang tidak bisa digunakan

oleh moda angkuran lain, sebagagi konsekuensinya perlu penyediaan

alat angkut yang khusus (lokomotif dan gerbong).

b. Bila ada hambatan (kecelakaan) di jalur tersebut, maka tidak dapat

segera dialihkan ke jalur lainnya.

c. Pelayanan tidak fleksibel karena jalurnya tidak mudah dialihkan.

Kalau akan mengubah jalur harus melalui stasiun.

Page 40: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

22

Gambar 2.3 Data Jumlah Kendaraan Bemotor di Provinsi Lampung

Sumber : https://lampung.bps.go.idangkutan.html

II.3.4. Perbandingan Transportasi Kereta dengan Alternatif Lain

Berdasarkan data keunggulan dan kekurang kereta api yang telah

dipaparkan diatas, untuk itu harus ada pembanding antara moda

transportasi kereta dengan moda transportasi darat lainnya, untuk menuju

Bandara Radin Inten II, seperti sepeda motor, mobil pribadi, bus dan

lainnya.

Berikut dibawah ini merupakan tabel data jumlah kendaraan

bermotor di Provinsi Lampung, 1997 – 2014, yang dikeluarkan oleh Badan

Pusat Statistik Provinsi Lampung.

Berdasarkan data BPS diatas dapat disimpulkan bahwa semua

kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Lampung mengalami kenaikan

rata-rata 10% setiap tahun. Hal ini berdampak pada semakin padat dan

macetnya kendaraan yang melewati jalan raya. Sehingga hal ini dapat

Page 41: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

23

Titik kemacetan dari arah

Stasiun Tanjung Karang

Menuju Bandara berada di Jl.

ZA. Pagar alam, titik/area

tersebut terjadi kemacetan

yang sangat signifikan, pada

pukul : 07.00 s/d 18.00 WIB

Titik kemacetan dari arah

Stasiun Labuhan Ratu

Menuju Bandara berada di Jl.

ZA. Pagar alam dan Jl.Lintas

Sumatra.

Titik/area tersebut terjadi

kemacetan pada pukul : 07.00

s/d 18.00 WIB

Gambar 2.4 Titik Kemacetan dari Tanjung Karang

Sumber : Analisa Penulis

Gambar 2.5 Titik Kemacetan dari Labuhan Ratu

Sumber : Analisa Penulis

dikatakan moda transportasi lain menuju Bandara Radin Inten II kurang

efektif dalam segi waktu dan beban pemakaian BBM jauh lebih tinggi

dibanding dengan moda transportasi kereta. Titik kemacetan menuju

Bandara Radin Inten II dan stasiun-stasiun dengan rute Tanjung Karang –

Kotabumi sebagai berikut:

Page 42: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

24

Titik kepadatan dari arah

Stasiun Gedung Ratu Menuju

Bandara Radin Inten II

berada di Jl.Lintas Sumatra.

Titik/area tersebut terjadi

kepadatan rata-rata pada

pukul : 07.00 dan 17.00 WIB

Titik kepadatan dari arah

Stasiun Rejosari Menuju

Bandara Radin Inten II

berada di Jl.Lintas Sumatra.

Titik/area tersebut terjadi

kepadatan rata-rata pada

pukul : 07.00, 13.00 dan

17.00 WIB

1. Stasiun Labuhan Ratu

2. Stasiun Gedung Ratu

3. Stasiun Rejosari

4. Stasiun Tegineneng

5. Stasiun Bekri

6. Stasiun Haji Pemanggilan

7. Stasiun Blambangan Pagar

8. Stasiun Kalibalangan

9. Stasiun Candimas

Gambar 2.6 Titik Kepadatan dari Gedung Ratu

Sumber : Analisa Penulis

Gambar 2.7 Titik Kepadatan dari Rejosari

Sumber : Analisa Penulis

Berikut stasiun-stasiun dengan rute Tanjung Karang – Kotabumi:

Page 43: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

25

II.3.5. Jenis Kereta Api

a. Kereta api uap

Kereta api uap adalah kereta api yang lokomotifnya

menggunakan tenaga uap agar dapat menarik gerbong-gerbong yang

dibawanya. Uap dapat dihasilkan dari pembakaran kayu maupun batu

bara. Kayu atau batu bara tersebut dibakar sehingga menghasilkan

uap dan uap tersebut digunakan untuk menggerakan mesin kereta api.

Dari situ lah awal sejarah mengapa disebut kereta api, walaupun

kereta api sekarang menggunakan mesin diesel dan adapula yang

menggunakan listrik sebagai tenaga penggeraknya, namun tetap

saja disebut kereta api. (“Moda Transportasi/Moda Transportasi

Kereta Api – Wikibuku bahasa Indonesia” n.d.).

Gambar 2.8 Kereta Api Uap

Sumber : Kereta-api.info

b. Kereta api diesel

Kereta api diesel adalah kereta api yang sehari-hari berlalu

lalang di lintasan kereta api. Kereta api diesel juga diterapkan pada

railbus bathara kresna yang ada di kota surakarta. Menggunakan

mesin diesel memang lebih berisik, tapi tenaga yang dihasilkan

Page 44: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

26

melebihi kereta uap, sehingga dapat mencapai tempat tujuan lebih

cepat. (“Moda Transportasi/Moda Transportasi Kereta Api –

Wikibuku bahasa Indonesia” n.d.).

Gambar 2.9 Lokomotif Diesel

Sumber : Kereta-api.info

c. Kereta rel listrik

Kereta listik atau lebih dikenal dengan KRL, yaitu kereta

api yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Listrik

dialirkan pada kabel diatas kereta dan menggerakan mesin kereta

untuk berjalan. Taris menggunakan KRL ini cukup ekonomis

karena KRL hanya melayani jarak dekat saja. Saat ini KRL sudah

diterapkan pada kota Jakarta.

Gambar 2.10 Kereta Listrik

Sumber : Kereta-api.info

Page 45: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

27

d. Kereta api daya magnet

Kereta api ini merupakan perkembangan kereta api

terbaru, yaitu menggunakan medan magnet sebagia

penggeraknya. Medan maknet yang saling berlawanan kutub

memberikan dorongan untuk kereta ini bergerak maju. Kereta ini

juga biasa disebut dengan maglev, yang artinya magnetically

levitated trains. Kereta ini adalah kereta yang sangat cepat dan

tercatat mampu menempuh kecepatan hingga 600km/jam jauh

lebih cepat dari kereta biasa. Kereta ini telah diterapkan di

beberapa negara seperti China, Amerika, Jepang, Prancis, dan

Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan rel magnetik, di dunia

pada tahun 2015 hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka untuk

transportasi umum, yaitu Shanghai Transrapid di Tiongkok dan

Linimo di Jepang. (id.m.wikipedia.org)

Gambar 2.11 Kereta Maglev

Sumber : Pinterest

e. Kereta api monorel

Kereta api monorel adalah sebuah kereta api dengan jalur

yang berbeda dengan kereta api pada umumnya. Kereta monorel

Page 46: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

28

hanya memiliki rel tunggal yang berada di tengah, serta roda pada

kedua sisinya menjepit rel tunggal tersebut. monorel

menggunakan jalur khusus, dan jalur monorel melayang diatas

jalan raya.

Gambar 2.12 Kereta Monorel

Sumber : Seattlemonorail.com

f. MRT (Mass Rapid Transit)

MRT merupakan transportasi kereta yang digerakan oleh

energi listrik, MRT ini umumnya memiliki 6 gerbong yang dapat

menampung 1.950 penumpang atau 173.400 orang per hari. Jalur

kereta MRT ini sama saja dengan jalur kereta pada umumnya yaitu

dengan rel ganda, namun jalur MRT banyak berada di bawah tanah

dan sedikit pada jalur layang.

Gambar 2.13 Kereta MRT

Sumber : Kereta-api.info

Page 47: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

29

g. LRT (Light Rail Transit)

LRT merupakan transportasi kereta yang digerakan oleh

energi listrik, MRT ini umumnya memiliki 2-4 gerbong yang dapat

menampung 600 penumpang atau 360.000 orang per hari. Jalur

kereta LRT ini sama saja dengan jalur kereta pada umumnya yaitu

dengan rel ganda, namun jalur LRT hanya menggunakan jalur

layang saja.

Gambar 2.14 Kereta LRT

Sumber : Kereta-api.info

II.4. Tinjauan Stasiun Kereta Api

II.4.1. Pengertian

Menurut KBBI stasiun/sta·si·un/ n tempat menunggu bagi calon

penumpang kereta api dan sebagainya; tempat perhentian kereta api dan

sebagainya. (Arti kata stasiun - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Online,’ n.d.)

Jadi stasiun kereta api adalah sebuah tempat yang digunakan oleh

penumpang untuk naik kereta api ataupun turun dari kereta api. Stasiun

kereta api, wajib dimiliki oleh kota-kota yang dilalui oleh jalur lintasan

rel kereta api.

Page 48: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

30

II.4.2. Fungsi Stasiun

Stasiun berfungsi sebagai pendukung kelancaran dalam suatu

moda transportasi kereta api. Tanpa adanya stasiun, kereta api tidak dapat

berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang. Saat ini setiap

kota yang dilalui lintasan kereta api wajib memiliki stasiun kereta api,

bertujuan agar masyarakat di kota-kota kecilpun dapat menggunakan

moda transportasi kereta api untuk bepergian luar kota. Atau dapat juga

digunakan sebagia langsir antar kereta api agar tidak terjadi persilangan

pada lintasan kereta api.

II.4.3. Fasilitas Penunjang Stasiun Kereta Api

Stasiun kereta api memiliki fasilitas utama dan fasilitas

penunjang. Tanpa adanya fasilitas-fasilitas tersebut maka stasiun tidak

akan berfungsi sebagaimana mestinya. Fasilitas-fasiliatas tersebut dibagi

menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Fasilitas Penunjang Bagi Kereta Api

1) Menara Pengawas

Sebuah bangunan yang bertujuan untuk mengawasi kereta api

yang akan datang ke stasiun dan mengabarkannya kepada pihak

stasiun.

2) Jembatan Pemutar (Turntable) Lokomotif Jembatan yang berguna

untuk memutar lokomotif kereta api 180 derajat, sehingga

memudahkan lokomotif berpindah ke jalur lain yang sudah

disediakan.

Page 49: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

31

3) Fasilitas Angkutan Barang

Sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang yang

biasanya berupa petikemas yang kemudian diangkut oleh kereta

api untuk dikirimkan ke kota-kota lain

b. Fasilitas Penunjang Bagi Penumpang

1) Ruang Tunggu yang modern, bersih dan nyaman

2) Telepon umum

3) Kantin

4) Tempat ibadah, tempat penitipan

5) Toilet

6) ATM Center

7) Mini Market

8) Toko Oleh-Oleh

9) Papan rute dan jadwal perjalanan kereta api

10) Handrail di kiri kanan rel kereta sebagai batas tunggu penumpang

11) Jalur pemandu akses disabilitas

12) Loket pembelian tiket kereta api secara manual

13) Mesin pencetak tiket kereta dan pesawat otomatis

II.4.4. Jenis Stasiun

a. Fungsi stasiun terhadap pemakainya

1) Stasiun penumpang, berfungsi untuk menaikan penumpang

ataupun menurunkan penumpang dari kereta api.

2) Stasiun barang, berfungsi khusus untuk menaikan barang atau

menurunkan barang dari kereta api khusus barang. Biasanya

stasiun barang ini terpisah dari stasiun penumpang.

Page 50: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

32

3) Stasiun langsiran, berfungsi hanya sebagai langsiran kereta api.

Atau bisa juga digunakan sebagai tempat menyimban gerbong-

gerbong kereta api yang sudah tidak digunakan lagi.

b. Ukuran stasiun

Stasiun kereta api dibagi menjadi 3 jenis, yaitu stasiun kecil

sedang dan besar. Berikut adalah keteranganya:

1) Stasiun kecil, biasanya berada di kota kecil atau daerah terpencil

yang masih dilalui oleh jalur lintasan kereta api. Stasiun kecil

mampu menampung hingga ±3.000 penumpang/hari.

2) Stasiun sedang biasanya ada yang berada pada kota kecil, namun

ada juga yang berada pada kota besar. Stasiun sedang ini mampu

menampung hingga ± 8.000 penumpang/hari.

3) Stasiun besar adalah stasiun kereta api yang biasanya hanya

terdapat di kota besar sajat. Stasiun besar merupakan stasiun

utama pada suatu kota. Karena stasiun besar biasanya padat oleh

lalu lalang kereta api serta ramai pengunjung yang datang.

Stasiun besar dapat menampung hingga ± 20.000

penumpang/hari.

II.4.5. Stasiun Kereta Bandara

Stasiun Kereta bandara adalah stasiun kereta yang terintegrasi

dengan bandar udara. Sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk

berganti moda trasnportasi dari transportasi darat menjadi transportasi

udara, yaitu pesawat terbang. Tidak ada perbedaan antara jenis stasiun

kereta bandara dengan stasiun kereta pada umumnya. Berdasarkan studi

Page 51: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

33

banding dengan stasiun-stasiun bandara yang ada di Indonesia, umumnya

stasiun kereta bandara harus memiliki akses tersendiri bagi penumpang

untuk sirkulasi dari stasiun menuju ke bandara, begitu pula sebaliknya.

Adapula persyaratan dalam desain sebuah stasiun kereta api beserta

ukuran minimum yang sudah ditentukan, diatur dalam pedoman

standardisasi stasiun tahun 2012 dan peraturan mentri perhubungan

nomor 29 tahun 2011.

II.4.6. Pelayanan Stasiun

1. Definisi

Pelayanan Informasi adalah pelayanan stasiun yang fungsinya

memberikan informasi kepada calon penumpang, penumpang dan

atau pengantar yang berkaitan dengan operasional/perjalanan kereta

api dan fasilitas yang ada di stasiun.

a. Berdasarkan jenisnya media informasi di stasiun dibagi menjadi 3,

yaitu:

1) Visual

Merupakan jenis media informasi yang disampaikan dengan

gambar/visual saja tanpa suara berupa:

- Display

- Monitor

- Papan informasi Neon Box & Biasa

- Running Text

2) Audio

Merupakan jenis media informasi yang disampaikan dengan

suara melalui pengeras suara/speaker.

Page 52: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

34

3) Audio Visual

Merupakan jenis media informasi yang disampaikan dengan

gambar/visual dan suara berupa:

- Monitor LCD + Speaker

- LCD TV

Untuk penerapan Jenis media informasi sesuai dengan kelas

stasiun dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.01

Penerapan jenis media informasi pada kelas stasiun

No. Jenis Media Kelas Stasiun

Besar Sedang Kecil

1. Visual

- LED Ada - -

- Monitor Ada Ada -

- Neon Box Ada Ada Ada

- Papan Informasi Ada Ada Ada

2. Audio Ada Ada Ada

3. Audio Visual

- Monitor LCD +

Speaker

Ada Ada -

- LCD TV Ada Ada

-

b. Berdasarkan tujuannya media pelayanan informasi di stasiun dibagi

menjadi 5 macam yaitu:

1) Media Pelayanan Informasi Penunjuk Lokasi

Media pelayanan yang berisi informasi mengenai tempat,

ruangan dan fasilitas yang ada didalamnya. Penunjuk lokasi

Page 53: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

35

ini meliputi nama ruangan yang ada di stasiun yang digunakan

sebagai pemberi informasi.

2) Media Pelayanan Informasi Penunjuk Arah

Media pelayanan informasi yang berisi informasi arah

menuju ruang atau fasilitas yang ada di stasiun yang didesain

sedemikian rupa sehingga penumpang dengan mudah

mengetahui arah menuju fasilitas atau ruang atau rangkaian

KA yang di inginkan.

3) Media Pelayanan Informasi Penunjuk Waktu

Media pelayanan yang dimaksud adalah informasi mengenai

waktu atau jam yang ada pada saat penumpang di stasiun,

sehingga berguna bagi penumpang untuk bisa merencanakan

perjalanannya ke tempat tujuan sesuai waktu yang

diinginkan. Penunjuk waktu tersebut merupakan waktu yang

dipakai untuk jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta

api yang telah sesuai dengan waktu setempat.

4) Media Pelayanan Informasi Pelayanan Kereta Api

Media pelayanan yang ada di stasiun berfungsi untuk

memudahkan penumpang mendapatkan pelayanan yang

diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya,

yang meliputi:

- Jadwal keberangkatan kereta api dan kedatangan kereta api

- Informasi nama dan nomor kereta api

Page 54: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

36

- Informasi tarif tiket kereta api

- Informasi stasiun permberhentian

- Informasi letak/lokasi rangkaian kereta api

- Kelas pelayanan

- Peta jaringan jalur kereta api

- Informasi gangguan perjalanan kereta api

5). Informasi Peringatan dan Larangan

Media pelayanan informasi dan larangan merupakan

informasi yang ada di stasiun yang berkaitan dengan

keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kebersihan di

stasiun. Informasi peringatan dan larangan yang ada di stasiun

meliputi:

- Peringatan hati-hati saat melintasi jalur kereta api

- Peringatan hati-hati saat naik kereta api (tunggu sampai

kereta benar-benar berhenti)

- Peringatan untuk mendahulukan penumpang yang turun

terlebih dahulu.

- Peringatan untuk membuang sampah pada tempatnya.

- Larangan merokok

- Larangan masuk ke ruangan khusus petugas.

- Larangan membawa senjata tajam, senjata api dan bahan

peledak.

Page 55: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

37

Untuk Stasiun besar, sedang dan stasiun komuter

harus menyediakan tempat atau ruangan khusus pelayanan

informasi (Information Centre) yang dapat dimanfaatkan

oleh penumpang, yang terdiri dari minimal 2 petugas

informasi yang beroperasi tiap hari yang sesuai dengan

jadwal operasional kereta api di stasiun, dengan

kelengkapan meliputi minimal 1 set komputer dan brosur

jadwal operasional kereta api.

2. Pelayanan Ticketing

Pelayanan ticketing adalah pelayanan yang melayani

calon penumpang dan memberikan informasi mengenai:

a. Mesin Tiket / Penjualan tiket

b. Pemesanan tiket

c. Pembatalan dan penukaran tiket

d. Informasi harga tiket

e. Informasi ketersediaan tempat duduk

f. Layanan elektronic payment

Pelayanan ticketing dapat dilayani di ruang/loket ticketing di

dalam stasiun atau di drive thru ticketing yang telah disediakan

untuk kemudahan penumpang dalam memperoleh tiket kereta api.

Selain itu bisa ditempatkan Railbox untuk keperluan reservasi tiket

secara mandiri oleh penumpang dengan menggunakan kartu (Rail

Card). Ketersediaan drive thru dan Railbox meyesuaikan dengan

kebutuhan yang ada di stasiun.

Page 56: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

38

3. Pelayanan Keselamatan

Pelayanan Keselamatan adalah pelayanan wajib yang ada

distasiun yang berupa peringatan yang disampaikan kepada

penumpang agar keselamatan terjamin, berupa peringatan melalui

speaker yang tersedia di stasiun, dilakukan petugas saat adanya

kereta api yang melintas di stasiun.

Pelayanan gambar atau media visual jalur evakuasi saat terjadi

bencana/kebakaran wajib ada di semua stasiun yang penempatannya

di tempat yang mudah dibaca oleh penumpang yang disesuaikan

dengan penempatan informasi penunjuk lokasi dan penunjuk arah di

stasiun dengan jumlah untuk stasiun besar minimal 2 buah, untuk

stasiun sedang dan kecil minimal 1 buah.

Di stasiun harus ada penempatan assembly point yaitu papan

informasi agar jika terjadi bencana, penumpang dapat langsung

menuju tempat berkumpul darurat yaitu di assembly point.

Penempatan assembly point menyesuaikan kondisi stasiun dimana

dalam penempatannya harus memperhatikan:

a. Jauh dari bangunan.

b. Jalur menuju lokasi dari dalam stasiun mudah dengan

dilengkapi informasi penunjuk arah.

c. Dari assembly point harus ditempatkan papan informasi penunjuk

arah untuk keluar wilayah stasiun/tempat aman.

Page 57: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

39

4. Pelayanan Keamanan

Pelayanan keamanan adalah pelayanan keamanan dari petugas

keamanan yang ada di stasiun disamping kamera CCTV yang

beroperasi selama 24 jam, sehingga mencegah adanya tindak

kriminal di stasiun. Untuk sterilisasi dari kemungkinan bahaya

ancaman senjata tajam, senjata api dan bahan peledak, maka untuk

stasiun kelas besar harus dilengkapi metal detector, walktrough

detector dan inspection mirror.

5. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang diberikan oleh

petugas kesehatan untuk penumpang dan pegawai operasional

kereta api yang menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya

darurat. Pelayanan ini dapat dimanfaatkan selama 24 jam dengan

ruangan khusus untuk pelayanan kesehatan di stasiun. Pelayanan

kesehatan di stasiun minimal 2 orang dan minimal menyediakan alat-

alat standar P3K dan obat-obatan.

6. Pelayanan Umum

a. Layanan Toilet dan Mushola

Pelayanan toilet merupakan pelayanan umum yang

harus ada di stasiun tanpa dipungut biaya/jasa atas penggunaan

pelayanan tersebut yang dapat dipakai untuk buang air kecil dan

air besar dimana terpisah antara toilet pria dan wanita.

Pelayanan mushola yaitu pelayanan tempat untuk

beribadah bagi yang beragama islam dengan ketentuan minimal

Page 58: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

40

harus tersedia tempat wudlu untuk pria dan wanita. Mushola

minimal harus dilengkapi pengeras suara, kipas angin/pendingin

udara dan perangkat alat sholat.

b. Layanan Ruang Tunggu

Pelayanan ruang tunggu merupakan pelayanan umum

yang dipakai penumpang untuk menunggu kedatangan kereta

api. Pelayanan ini dibagi menjadi 3 macam yaitu :

- Pelayanan Ruang Tunggu Umum

Pelayanan ini diperuntukkan bagi semua kelas penumpang

kereta api.

- Pelayanan Ruang Tunggu Eksekutif

Pelayanan ini diperuntukkan untuk penumpang kereta api

kelas eksekutif.

- Pelayanan Ruang Tunggu VIP

Pelayanan ini diperuntukkan untuk pejabat kereta api,

dinas dari lembaga pemerintahan dan tamu khusus.

c. Layanan Parkir Kendaraan

Pelayanan parkir merupakan pelayanan ketersediaan

tempat parkir kendaraan yang dapat dimanfaatkan oleh

penumpang untuk memarkirkan kendaraanya baik mobil, motor

maupun sepeda roda dua yang ada di area stasiun. Area

parkir mempunyai ketersediaan lahan untuk bisa menampung

kendaraan pribadi dan umum.

Page 59: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

41

Tabel 2.02

Jumlah parkir sesuai dengan jenis stasiun

No.

Jenis Kendaraan

Jenis Stasiun

Besar Sedang Kecil

1. Mobil Pribadi 200 10

0

20

2. Taksi si

un

20

10 5

3. Motor 150 150 100

Sumber : https://kip.kereta-api.co.id

d. Pertokoan, ATM, Money Changer, TITAM

- Pertokoan

adalah pelayanan yang menyediakan makanan dan minuman

atau kebutuhan yang lain (misal: bacaan, obat-obatan,

souvenir dan lain lain) bagi penumpang tanpa disediakan

tempat (meja dan kursi). Dengan jam operasionalnya dapat

menyesuaikan jam operasional kereta api.

- Pelayanan ATM

adalah pelayanan untuk dapat bertransaksi tunai atau non

tunai yang ada distasiun selama 24 jam. Untuk stasiun besar

dan sedang minimal harus ada 1 ATM Center dimana

minimal harus ada 3 merchant bank, dengan jenis banknya

disesuaikan dengan kebutuhan di stasiun. Untuk stasiun

kecil pelayanan ATM disesuaikan dengan occupancy

penumpang.

Page 60: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

42

- Money Changer

adalah tempat penukaran uang asing dimana layanan ini

harus disesuaikan dengan kebutuhan stasiun sehingga

pelayanan terhadap penumpang bisa optimal.

- TITAM

adalah layanan Tiket terpadu antar moda dimana

penumpang dapat menikmati layanan tiket tunggal yang

dapat dipakai dua hingga tiga jenis transportasi sekaligus

sehingga penumpang kereta api yang akan melanjutkan

perjalanan dengan bus atau kapal tidak perlu membeli tiket

berkali-kali.

7. Pelayanan Khusus

a. Pelayanan untuk Penyandang Cacat dan Lansia

Pelayanan untuk penyandang cacat dan lansia yaitu

pelayanan yang dikhususkan untuk para penyandang cacat

(difabel) dan orang usia lanjut untuk kemudahan atau

aksesibilitasnya didalam stasiun yang tentunya sampai orang

penyandang cacat atau dan lansia tersebut mendapatkan

pelayanan yang diperlukan di dalam stasiun atau sampai masuk

ke dalam kereta.

Pelayanan ini dapat berupa kursi roda, dan prioritas untuk

menggunakan lift pada stasiun. Ramp harus tersedia di semua

Page 61: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

43

kelas stasiun yang didesain sesuai dengan kebutuhan untuk

membantu memudahkan penyandang cacat dan lansia naik

peson sehingga dengan mudah masuk ke dalam kereta.

b. Pelayanan untuk Ibu Menyusui

Pelayanan yang disediakan di stasiun untuk ibu menyusui

adalah ruangan khusus yang bisa disatukan dengan ruangan

eksekutif dengan ukuran minimal untuk 5 orang dengan

dinding pembatas sehingga ibu yang menyusui merasa

nyaman.

c. Pelayanan Smoking Area

Pelayanan smoking area adalah pelayanan tempat atau

ruangan khusus di stasiun yang disediakan bagi

penumpang yang merokok, sehingga tidak mengganggu

penumpang yang lain yang tidak merokok.

II.4.7. Pengaturan Zona Pelayanan dan Sirkulasi Penumpang

a. Pengaturan Zona Pelayanan Stasiun

Pembagian zona pelayanan stasiun ini dimaksudkan agar

pengaturan orang di stasiun lebih mudah dan lebih teratur karena

akan berdampak langsung terhadap kenyamanan penumpang.

Zona pelayanan stasiun dibagi menjadi 3 yaitu:

- Zona Penumpang Bertiket atau Zona I

Zona I merupakan tempat steril yang khusus disediakan

bagi penumpang bertiket yang telah siap memasuki kereta.

Page 62: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

44

Tempat ini adalah area peron dan jenis peron tinggi

merupakan rekomendasi untuk standardisasi stasiun.

- Zona Calon Penumpang Bertiket atau Zona II

Zona II merupakan tempat yang disediakan bagi calon

penumpang bertiket yang menunggu datangnya kereta yaitu:

Ruang tunggu (umum, eksekutif, vip)

Semua ruang dalam yang ada di stasiun setelah calon

penumpang pemeriksaan tiket/portir.

- Zona Umum atau Zona III

Zona III merupakan tempat dimana calon penumpang,

pengantar dan orang umum mendapatkan pelayanan sebelum

masuk ke dalam zona II. Zona III dimaksud adalah zona calon

penumpang dan umum sebelum diperiksa tiketnya atau

sebelum masuk peron, yang termasuk zona I adalah:

➢ Hall

➢ Tempat parkir

➢ Halaman stasiun; dan semua ruang yang yang

dibatasi oleh tempat pemeriksaan tiket/portir.

b. Pengaturan sirkulasi Penumpang di Stasiun

- Pengaturan Arah Sirkulasi Penumpang

Pengaturan sirkulasi penumpang di stasiun harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

➢ Tidak terjadi persilangan akses antara penumpang

yang akan naik kedalam kereta api dengan

penumpang yang akan turun dari kereta api.

Page 63: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

45

➢ Pintu masuk dipisahkan dengan pintu keluar stasiun.

➢ Kapasitas/Ukuran pintu masuk dan keluar

Penumpang sesuai dengan Volume penumpang yang

ada.

Berikut skema alur sirkulasi dan pembagian zona di stasiun:

Gambar 2.15 Alur Serkulasi Zona Stasiun

Sumber : https://elib.unikom.ac.id

- Pengaturan Arah Sirkulasi Kendaraan Maupun Pejalan Kaki di

Area Parkir atau depan Stasiun

Area parkir maupun depan stasiun harus diatur arah

sirkulasi kendaraan maupun pejalan kaki sedemikian rupa

sehingga:

➢ Tidak Terjadi pertabrakan akses antara penumpang

yang ingin masuk kedalam kawasan stasiun

dengan penumpang yang ingin keluar dari

kawasan stasiun.

➢ Memisahkan arus sirkulasi bagi pengendara dengan

pejalan kaki.

Page 64: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

46

➢ Memberikan droping zone pada bagian depan stasiun.

➢ Pengaturan Sirkulasi Kendaraan di Depan Stasiun

untuk mendukung Intermoda.

II.4.8. Studi Banding Stasiun Kereta Bandara

II.4.8.I Stasiun Kereta Bandara Soekarno Hatta.

Merupakan stasiun kereta bandara (airport raillink station) kelas I

yang berada di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta yang terletak

di Pajang, Benda, Kota Tangerang, Banten, termasuk daerah operasi I

Jakarta dan Stasiun Kereta Bandara ini adalah Stasiun ke dua yang ada di

Indonesia dan beroperasi setelah Stasiun Kereta Bandara Kualanamu,

Medan, Sumatera Utara.

Bangunan stasiun yang berlantai dua ini dikelola oleh PT. Railink

dan bekerja sama dengan Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara,

stasiun ini melayani penumpang bandara yang akan menuju ke Stasiun

Batuceper, Stasiun Duri, Stasiun Sudirman, hingga Stasiun Manggerai,

maupun sebaliknya. Stasiun kereta bandara Soekarno Hatta ini mulai

melayani penumpang pada 26 Desember 2017 dan diresmikan pada 2

Januari 2018. Stasiun kereta ini terhubung dengan bangunan integrasi yang

melayani moda pengangkut penumpang milik bandara yaitu Kalayang

(kereta layang), moda transportasi ini menghubungkan Stasiun dengan tiga

terminal bandara yang ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

(wikipedia).

Page 65: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

47

Gambar 2.16 Facade bangunan stasiun kereta bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Desain yang dinamis dapat dilihat dari bentuk atap, stasiun bandara

ini menitik beratkan pada kenyamanan pengunjung atau pengguna jasa

kereta dalam hal aksesibilitas dan fasilitas, yang dapat dilihat dari pintu

masuk utama dan lobby yang luas dengan adanya void serta adanya

fasilitas ruang tunggu yang super nyaman dengan dilengkapi dengan layar

TV, Free Wifi dan Charging Station.

Gambar 2.17 Denah lantai 1 stasiun kereta bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Page 66: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

48

Gambar 2.18 Denah lantai 2 stasiun kereta bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Pola sirkulasi pada Stasiun ini adalah Linier yang memudakan para

pengguna memahami alur kegiaran, alur kegiatan pada Stasiun Kereta

Bandara Soetta sebagai berikut :

a. Menuju Bandara

b. Dari Bandara

Stasiun kereta Bandara Soetta memiliki ruang dan fasilitas sebagai berikut:

a. Ruang dengan Fungsi Publik

Hall / Lobby

Tenant / Retail

Ruang Informasi

Ruang Tunggu

Page 67: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

49

Vending Machine (Mesin pembelian tiket kereta)

ATM Center

Smoking Area

Peron

b. Ruang dengan Fungsi Private

Office

Ruang Manager

Ruang Asisten Manager

Ruang Staff

Ruang Rapat

Pantry

Ruang Ibu Menyusui

Ruang Security

c. Ruang dengan Fungsi Service

Lavatory

Toilet difabel

Musholla

Money Changer

Medical Service

Tangga Emergency

Ruang Panel

Ruang Genset

Ruang MHPV & AHU

Ruang CCTV

Gudang

Lift Umum dan Lift Barang

Page 68: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

50

Gambar 2.19 Tata Ruang Luar Stasiun Kereta Bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

HASIL ANALISIS BANGUNAN

a. Tata Ruang Luar Stasiun Kereta Bandara Soetta

Site pada bangunan ini mempunya dua jalan yang

bersampingan dengan site, sehingga area ruang luar dan

fasad bangunan di desain dengan dua muka yang simetris.

Fasad bangunan didominasi oleh material kaca dan bata

ekspos.

Area luar yang di gambarkan warna hijau adalah area yang

di tanami oleh rumput dan pohon ketapang kencana, area

hijau yang ada diluar bangunan tidak cukup luas, hanya

sebatas GSB saja.

Pintu masuk utama (Entrance) di gambarkan dengan

warna biru, berada pada sisi timur bangunan, kanopi yang

besar dan luas menyambut para penumpang yang datang.

Area entrace menggunakan material batu alam dan

keramik.

Entr

ance

Page 69: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

51

Gambar 2.20 Tata Ruang Dalam Stasiun Kereta Bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

b. Tata Ruang Dalam Stasiun Kereta Bandara Soetta

Pengunjung dan penumpang disambut oleh pintu masuk

utama yang cukup luas dengan menggunakan pintu kaca

automatis menuju ke area lobby.

Sirkulasi yang digunakan pada bangunan ini adalah linier

sesuai dengan fungsinya, sirkulasi yang jelas memberi

kemudahan dan kenyaman bagi pengguna bangunan.

Area lobby yang luas terdapat atrium dan area informasi

di tenganya, pemberian void pada lobby memberi kesan

yang megah dan sangat luas.

Sekeliling lobby terdapat area servis, komersial dan ruang

tunggu beserta fasilitas-fasilitas lainnya, sehingga

terjangkau oleh mata.

Warna di dominasi oleh warna putih dari material ACP

maupun cat. Dan sedikit ornamen kayu yang digunakan

pada interior bangunan.

Page 70: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

52

Gambar 2.21 Sistem Struktur Stasiun Kereta Bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Terdapat dua jalur peron dengan lebar masing-masing 2

meter dan dilengkapi dengan material menunjuk

penyandang disabelitas.

c. Sistem Struktur Stasiun Kereta Bandara Soetta

Pola Struktur utama bangunan ini adalah Grid dengan

bentang rata-rata 8 meter.

Struktur utama yang digunakan adalah pipa baja dengan

diameter 80cm pada bagian kolom utama dan 40cm pada

kolom diagonal.

Struktur atap pun menggunakan pipa baja diameter 40cm

yang di ekspos, sehingga mayoritas struktur pada

bangunan ini adalah baja.

Page 71: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

53

d. Sistem Utilitas Stasiun Kereta Bandara Soetta

Sistem Utilitas Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Terdapat ruang Genset, Travo, dll yang ditetakan pada

area servis lantai 1, dan terdapat ruang AHU serta panel

di lantai 2.

Alat transportasi vertikal yang digunakan adalah

terdapat 4 eskalator dan 2 elevator.

Sistem pencahayaan menggunakan lampu LED dan

pada siang hari pencahayaan di bantu oleh skylight

yang ada pada sisi atap.

Sitem tata udara menggunakan HVAC atau AC

Sentral.

Sistem pemadam kebakaran menggunakan Splinkler,

Smoke Detector, APAR dan Box Hydrant.

Sistem keamanan CCTV yang diletakan pada area

tertentu dan menjangkau seluruh area publik.

Terdapat juga sistem tata suara yang diletakan pada

plafon.

Sistem plumbing pada bagunan ini menggunakan

sumber air dari sumur bor.

System pembungan air kotor terhubung dengan

septicktank dan sumur resapan yang ada di sisi selatan

bangunan

Page 72: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

54

Gambar 2.22 Ekstetika Luar Stasiun Kereta Bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

e. Tampilan / Estetika Stasiun Kereta Bandara Soetta

Ekstetika luar bangunan

Secara visual bangun ini berbentuk persegi sesuai

dengan sirkulasi yang linier dengan atap yang seperti

payung besar seakan akan melindungi bangunan dari

panas dan juga hujan.

Bentuk fasad yang simetris memberi keseimbangan

terhadap tampilan, dan kesesuaian terhadap site.

Bangunan ini memberi keterbukaan pada siapa saja

yang melihat maupun yang megunjungi, dengan

adanya kanopi entrance yang luas dan material kaca

yang mayoritas mentupi kulit bagunan.

Material bata ekspos juga digunakan pada fasad

bangunan untuk area dinding masif, memberi tekstur

alami dan seimbang dengan bangunan bandara soetta

Page 73: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

55

Gambar 2.23 Ekstetika dalam Stasiun Kereta Bandara Soetta

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Ekstetika dalam bangunan

Tampilan dalam bangunan sangat modern, kesan luas

di tunjukan pada area lobby yang terdapat void dan

penggunaan warna cerah (putih).

Kesan nyaman ditujukan pada material furnitur yang

modern dan fasilitas-fasiltas yang di suguhkan.

Konstruksi kolom struktur baja yang di ekspos pada

bagian lantai 2 dengan bentuk diagonal dan bagian atap

memberi estetika permainan struktur yang kuat dan

indah.

II.4.8.2 Stasiun Kereta Api Bandara Kualanamu, Medan

Adalah stasiun kereta api yang berada di Bandar Udara

Internasional Kualanamu dan termasuk ke dalam Divisi Regional

Sumatera Utara dan aceh. Stasiun ini terletak satu kompleks dengan

bandara tersebut, stasiun ini saat melayani perjalanan KA Bandara dari

dan ke Stasiun Medan.

Page 74: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

56

Gambar 2.24 Facade Bangunan Stasiun KA Bandara Kualanamu

Sumber : Instagram @Kabandara

Stasiun kereta bandara kualamu hanya memiliki 2 jalur, namun

stasiun ini berstastus stasiun kelas besar, dengan pimpinan Kepala

Stasiun Besar (KSB), Wakil KSB, dan dibantu PPKA (Pengatur

Perjalanan Kereta Api). Stasiun ini mempunyai 3 peron, peron 1 dan 3

digunakan untuk penumpang yang baru datang dari Stasiun Medan,

sedangkan peron 2 digunakan untuk penumpang yang akan berangkat

menuju Stasiun Medan. stasiun ini berada di bawah operasional PT

Railink, merupakan stasiun kereta bandara kedua di indonesia setelah

Stasiun Maguwo. (Wikipedia)

Denah bangunan ini berbentuk persegi panjang sesuai dengan

sistem sirkulasi linier, bentuk bangunan dengan fasad oval banyak

mengunakan material metal, atap bangunan melengkung sampai

menutupi tampak samping kanan kiri seperti bentuk cangkang. Fasad

bangunan 40% menggunakan kaca dan 60% bentuk lengkung berbahan

metal menyatu dengan atap, sebagai akses konekttifitas terdapat sky

bridge atau jembatan yang langsung terhubung dengan terminal bandara.

Page 75: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

57

II.5. Tinjauan Arsitektur Kontekstual

Menurut Bill Roun, kontekstual menekankan bahwa sebuah

bangunan harus mempunyai kaitan dengan lingkungan (bangunan yang

berada di sekitarnya). Keterkaitan tersebut dapat dibentuk melalui proses

menghidupkan kembali nafas spesifik yang ada dalam lingkungan

(bangunan lama) ke dalam bangunan yang baru sesudahnya. Maka,

arsitektur kontekstual menurut pemahaman saya adalah sebuah metode

perancangan yang mengkaitkan dan menyelaraskan bangunan baru dengan

karakteristik lingkungan sekitar.

Gerakan pengusung paham arsitektur kontekstual sendiri muncul

dari penolakan dan perlawanan terhadap arsitektur modern sebagai ikon

gaya internasional yang antihistoris, monoton, bersifat industrialisasi, dan

kurang memerhatikan kondisi bangunan lama di sekitarnya. Sehingga,

kontekstualisme selalu dihubungkan dengan kegiatan konservasi dan

preservasi karena berusaha mempertahankan bangunan lama khususnya

yang bernilai historis dan membuat koneksi dengan bangunan baru atau

menciptakan hubungan yang simpatik, yang akan menghasilkan sebuah

kontinuitas visual.

Untuk mewujudkan dan mencapai arsitektur kontekstual dicapai

melalui :

a. Fisik : Kontekstual pada aspek fisik, dicapai dengan motif-motif desain

setempat seperti bentuk massa, pola atau irama dan ornamen desain

menggunakan bentuk-bentuk dasar sama, tetapi mengaturnya kembali

sehingga tampak berbeda.

Page 76: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

58

b. Non Fisik : Aspek non fisik dihadirkan melalui fungsi, filosofi maupun

teknologi.

Salah satu contoh pendekatan ini adalah rumah-rumah di Rumah-

rumah tersebut merupakan bangunan baru yang mengadaptasi gaya

Renaisans yang ingin menggantikan bangunan lama yang hancur saat

Perang Dunia II. Kontinuitas visual terlihat dari bentuk massa dan irama

bukaan atau jendela.

Kontras pada bangunan sekarang dan yang telah ada dapat menciptakan

lingkungan urban yang baik dan menarik, namun jika terlalu banyak akan

menimbulkan kekacauan. Sebagai contoh museum Louvre di Paris,

Perancis.

Gambar 2.25 Porte Vecchio, Italia

Sumber : https://joheuniyagi.wordpress.com/walkin-in-the-world-with/iu/

Gambar 2.26 Museum Louvre di Paris, Perancis

Sumber : http://repository.unika.ac.id/15431/6/13.11.0005

Page 77: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

59

II.6. Tinjauan Rumah Adat Lampung

Rumah adat Lampung bernama Nuwou Sesat, berasal dari 2 kata

“Nuwou” berarti rumah dan Sesat berarti adat. Fungsi utama dari rumah

adat Nuwou Sesat ini adalah untuk balai atau tempat berkumpulnya seluruh

warga. Berbentuk rumah panggung, rumah adat berguna juga untuk

menghindari binatang buas. Bangunannya pun dibuat kokoh dan tahan

gempa, karena sejak dahulu masyarakat Lampung sudah mengenal apa itu

gempa bumi, dengan itu mereka membuat rumah mereka tahan akan gempa

bumi.

Dengan berbentuk rumah panggung, rumah adat Lampung memiliki

tangga untuk akses keluar-masuk masyarakat pemilik rumah adat Lampung.

Dilengkapi dengan emper kecil bernama anjungan yang selalu terlihat dibagian

depan atau teras setiap rumah. Anjungan tersebut berfungsi sebagai tempat

bersenda gurau para masyarakat Lampung ketika sedang tidak ada kegiatan. Hanya

berkumpul bersama tetangga dekat rumah.

Gambar 2.27 Rumah Adat Lampung

Sumber : https://infolpg.com/rumah-adat-lampung/

Page 78: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

60

II.7. Tinjauan Arsitektur Hijau

II.7.1. Pengertian

Green Architecture atau sering disebut sebagai Arsitektur Hijau

adalah arsitektur yang minim mengonsumsi sumber daya alam, termasuk

energi, air, dan material, serta minim menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan.

Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan

yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan

pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Arsitektur hijau merupakan langkah untuk mempertahankan eksistensinya

di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan

di mana mereka tinggal. Istilah keberlanjutan menjadi sangat populer ketika

mantan Perdana Menteri Norwegia GH Bruntland memformulasikan

pengertian Pembangunan Berkelanjutan (sustaineble development) tahun

1987 sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia masa

kini tanpa mengorbankan potensi generasi mendatang untuk memenuhi

kebutuhan mereka sendiri. (http://gospoth.blogspot.com)

Misalnya, dalam perhitungan kasar, jika luas rumah adalah 100

meter persegi, dengan pemakaian lahan untuk bangunan adalah 60 meter

persegi, maka sisa 40 meter persegi lahan hijau, Jadi komposisinya adalah

60:40. Selain itu membuat atap dan dinding menjadi konsep roof garden dan

green wall. Dinding bukan sekadar beton atau batu alam, melainkan dapat

ditumbuhi tanaman merambat. Selain itu, tujuan pokok arsitektur hijau

Page 79: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

61

adalah menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur

alami, dan pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, arsitektur hijau diterapkan dengan meningkatkan efisiensi

pemakaian energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak

bangunan terhadap kesehatan. Arsitektur hijau juga dapat direncanakan

melalui tata letak, konstruksi, operasi dan pemeliharaan bangunan.

II.7.2. Prinsip-prinsip arsitektur hijau

Penjabaran prinsi-prinsip green architecture beserta langkah-

langkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert Vale, 1991,

Green Architecture Design fo Sustainable Future:

1. Conserving Energy (Hemat Energi)

Sungguh sangat ideal apabila menjalankan secara operasional suatu

bangunan dengan sedikit mungkin menggunakan sumber energi yang

langka atau membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkannya

kembali. Solusi yang dapat mengatasinya adalah desain bangunan harus

mampu memodifikasi iklim dan dibuat beradaptasi dengan lingkungan

bukan merubah lingkungan yang sudah ada. Lebih jelasnya dengan

memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi. Cara

mendesain bangunan agar hemat energi, antara lain:

1. Banguanan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan

pencahayaan dan menghemat energi listrik.

2. Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi

thermal sebagai sumber listrik dengan menggunakan alat

Page 80: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

62

Photovoltaic yang diletakkan di atas atap. Sedangkan atap dibuat

miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur

dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari

yang maksimal.

3. Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya

rendah. Selain itu juga menggunakan alat kontrol

penguranganintensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya

memancarkan cahaya sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat

terang tertentu.

4. Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat

mengatur intensitas cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk

ke dalam ruangan.

5. Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak

menyilaukan, yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya.

6. Bangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas

dihasilkan oleh penghuni dan cahaya matahari yang masuk melalui

lubang ventilasi.

7. Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan

lift.

2. Working with Climate (Memanfaatkan kondisi dan sumber energi

alami)

Melalui pendekatan green architecture bangunan beradaptasi

dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kondisi

Page 81: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

63

alam, iklim dan lingkungannya sekitar ke dalam bentuk serta

pengoperasian bangunan, misalnya dengan cara:

1. Orientasi bangunan terhadap sinar matahari.

2. Menggunakan sistem air pump dan cros ventilation untuk

mendistribusikan udara yang bersih dan sejuk ke dalam ruangan.

3. Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya

dengan membuat kolam air di sekitar bangunan.

4. Menggunakan jendela dan atap yang sebagian bisa dibuka dan

ditutup untuk mendapatkan cahaya dan penghawaan yang sesuai

kebutuhan.

3. Respect for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)

Perencanaan mengacu pada interaksi antara bangunan dan

tapaknya. Hal ini dimaksudkan keberadan bangunan baik dari segi

konstruksi, bentuk dan pengoperasiannya tidak merusak lingkungan

sekitar, dengan cara sebagai berikut.

1. Mempertahankan kondisi tapak dengan membuat desain yang

mengikuti bentuk tapak yang ada.

2. Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan

mendesain bangunan secara vertikal.

3. Menggunakan material lokal dan material yang tidak merusak

lingkungan.

4. Menggunakan material kayu yang bersertifikat.

Page 82: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

64

4. Respect for User (Memperhatikan pengguna bangunan)

Antara pemakai dan green architecture mempunyai keterkaitan

yang sangat erat. Kebutuhan akan green architecture harus

memperhatikan kondisi pemakai yang didirikan di dalam perencanaan

dan pengoperasiannya.

5.Limitting New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)

Suatu bangunan seharusnya dirancang mengoptimalkan material

yang ada dengan meminimalkan penggunaan material baru, dimana pada

akhir umur bangunan dapat digunakan kembali unutk membentuk

tatanan arsitektur lainnya.

6. Holistic

Memiliki pengertian mendesain bangunan dengan menerapkan 5

poin di atas menjadi satu dalam proses perancangan. Prinsip-prinsip

green architecture pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling

berhubungan satu sama lain. Tentu secar parsial akan lebih mudah

menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, sebanyak mungkin

dapat mengaplikasikan green architecture yang ada secara keseluruhan

sesuai potensi yang ada di dalam site.

7. High Performance Building

Bangunan yang disebut green arsitektur juga harus memiliki sifat

ini, artinya memanfaatkan tenaga alam dengan dukungan teknologi

tinggi.

Contohnya :

Page 83: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

65

1. Menggukan material atau alat yang dapat memberi energy

terbarukan.

2. Penggunan panel surya (Solar Cell) untuk memanfaatkan energi

panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik bangunn.

3. Penggunaan material-material yang dapat di daur ulang.

Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan bangunan

yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan

pada kesehatan manusia dan lingkungan. Sebagai pemahaman dasar dari

arsitektur hijau yang berkelanjutan, elemen-elemen yang terdapat

didalamnya adalah lansekap, interior, yang menjadi satu kesatuan dalam

segi arsitekturnya. Dalam contoh kecil, arsitektur hijau bisa juga

diterapkan di sekitar lingkungan kita. Yang paling ideal adalah

menerapkan komposisi 60 : 40 antara bangunan rumah dan lahan hijau,

membuat atap dan dinding dengan konsep roof garden dan green wall.

Dinding bukan sekadar beton atau batu alam, melainkan dapat ditumbuhi

tanaman merambat. Tujuan utama dari green architecture adalah

menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur alami,

dan pembangunan berkelanjutan. Arsitektur hijau juga dapat diterapkan

dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air dan pemakaian

bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan terhadap kesehatan.

Perancangan Arsitektur hijau meliputi tata letak, konstruksi, operasi dan

pemeliharaan bangunan. Konsep ini sekarang mulai dikembangkan oleh

berbagai pihak menjadi Bangunan Hijau (green building).

Page 84: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

66

II.7.3. Kriteria Penilaian Arsitektur Hijau / Green Building

Green Building Council Indonesia (GBCI) tercatat sebagai

anggota dari World Green Building Council yang berpusat di Kanada,

terbentuk pad tahun 2009, GBCI melalukan berbagai kegiatan pendidikan

masyarakat secara luas serta menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau

di Indonesia berdasarkan perangkat penilaian khas Indonesia, yang diberi

nama GREENSHIP. Penyusunan sistem rating oleh GBCI dilakukan untuk

lima katagori utama yaitu :

Bangunan Baru (New Building)

Bangunan Eksisteng (Existing Building)

Interior Space

Home / Rumah

Neighborhood

Greenship sebagai sebuah sistem rating untuk bangunan iklim tropis khas

Indonesia terbagi atas enam aspek yang terdiri dari :

Tepat Guna Lahan

Efisiensi dan Konservasi Energi

Konservasi Air

Sumber & Siklus Material

Kesehatan dan Kenyamanan Ruang

Manajemen Lingkungan Bangunan

Page 85: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

67

Berikut ini nilai maksimum dalam penilaian 6 kriteria utama GBCI :

Tabel 2.03

Kriteria Greenship Berdasarkan Katagori Bangunan

Sumber : http://gbcindonesia.org/

II.7.4. Strategi Desain Penerapan Arsitektur Hijau Pada Bangunan

(Sumber : Alison G.Kwok, AIA dan Walter T. Grondzik, PE

dalam buku “The Green Studio Handbook, Environmental strategies for

schematic design” )

Ada 6 strategi utama yang bisa diterapkan dalam desain green architecture

yaitu :

1. Envelope : berkaitan dengan pelingkup ruang

2. Lighting : berkaitan dengan pencahayaan

3. Heating : berkaitan dengan pemanasan

4. Cooling : berkaitan dengan pendinginan

5. Energy production : berkaitan dengan produksi energi

6. Water and waste : berkaitan dengan air dan sampah

Page 86: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

68

1. Envelope

Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan envelope

(pelingkup) adalah :

Insulation Material

Adalah material tambahan yang berfungsi menghambat transfer

energi panas melalui pelingkup ruang. Berikut ini beberapa

material yang digunakan sebagai material insulasi:

Tabel 2.04

Daftar insulasi termal berbagai material insulasi

Sumber : https://dokumen.tips/documents/strategi-desain-arsitektur-

hijau.html

Double envelopes

Adalah penggunaan pelingkup ganda. Biasanya digunakan pada

pelingkup transparan. Terdiri dari 3 bagian

1. Outer façade : berfungsi sebagai pelindung dari

cuaca dan isolasi akustik awal

Page 87: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

69

2. Intermediate space : berfungsi sebagai buffer thermal

3. Inner façade : berfungsi sebagai optimum thermal barrier

Dengan pengunaan double envelope ini, transfer energi panas

dapat dihambat

Gambar 2.28 penerapan double envelopes

Sumber : Alispn G Kwok, laporan tugas akhir Asrial D

Green Roof

Adalah penggunaan atap bertanaman. Atap hijau berguna sebagai

insulasi alami yang dapat mendinginkan permukaan bangunan

sekitar 10-25 %. Sementara itu, suhu di dalam bangunan pun turun

kurang lebih 3-4 derajat di bandingkan suhu luar bangunan.

Berikut ini kedalaman tanah minimum untuk berbagai jenis

tanaman pada aplikasi green roof

Page 88: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

70

2. Lighting

Aplikasi yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan lighting

(pencahayaan) adalah :

Daylight Factor (DF)

Adalah perbandingan intensitas di dalam ruangan dengan di luar

ruangan. Faktor yang mempengaruhi DF antara lain :

• Ukuran lubang pemasuk cahaya (seperti jendela, skylight dan

lain-lain)

• Lokasi lubang pemasuk cahaya (seperti sidelighting,

toplighting dan lain-lain)

• Akses untuk cahaya matahari (seperti pertimbangan site,

bangunan, furniture dan lain-lain)

• Geometri ruang ( seperti tinggi, lebar dan kedalaman)

• Lokasi daerah yang menarik dari lubang pemasuk cahaya.

• Pantulan permukaan ruang dan isinya.

• Pantulan benda-benda diluar ruang yang mempengaruhi

pada cahaya matahari yang masuk melalui lubang pemasuk

cahaya.

• Dan lain-lain

Page 89: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

71

Daylight zoning

Adalah pengelompokan ruangan dengan kebutuhan penerangan

yang sama. Efeknya adalah pada penempatan posisi ruang

terhadap sumber cahaya.

Toplighting

Adalah strategi pencahayaan alami dengan lubang masuk cahaya

berada di atas / atap

Perkiraan ukuran lubang masuk cahaya untuk mendapatkan DF

tertentu dapat dihitung dengan persamaan :

A = required area of aperture, ft2

[m2]

DFavg = target daylight factor

Afloor = illuminated floor area, ft2

[m2]

AE = aperture effectiveness factor (see Table 4.5)

Internal reflectances

Adalah permukaan yang digunakan untuk memantulkan cahaya

yang ada / masuk dalam ruang permukaan ini akan

mempengaruhai kualitas pencahayaan dalam ruang.

Shading devices

Adalah permukaan yang digunakan untuk menghalangi cahaya

matahari ada 2 macam :

1. Shading devices tetap

Page 90: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

72

2. Shading devices bergerak

Efek penggunaan :

Mengurangi bebean pendingin

Solar access whwn desired

Mengurangi silau

3. Cooling

Aplikasi yang bias dilakukan yang berkaitan dengan cooling

(pendingin) adalah :

Cross ventilation

Adalah aliran udara dingin dari luar ruangan ke dalam ruang dan

membawa udara panas keluar ruangan

Gambar 2.29 Cross ventilation

Sumber : https://dokumen.tips/documents/strategi-desain-arsitektur-

hijau.html

Stack ventilation

Adalah sistem ventilasi yang bekerja berdasarkan sifat udara

terhadap temperature. Prinsip dasar :

Udara panas puna kerapatan rendah bersifat singan dan

bergerak ke atas.

Page 91: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

73

Udara lain yang lebih ringan akan mengisi ruang kosong

yang ditinggalkan udara panas yang bergerak ke atas.

Earth cooling tubes

Adalah pendingin ruangan mengunakan udara yang dilewatkan

dibawah tanah selama perjalanan dibawah tanah udara

didinginkan sesuai suhu tanah.

Gambar 2.30 earth cooling tubes

Sumber : https://dokumen.tips/documents/strategi-desain-arsitektur-

hijau.html

Earth sheltering

Adalah pendingin rungan menggunakan suhu tanah karena

sebagian pelingkup runag langsung berbatasan dengan tanah.

Gambar 2.31 sheltering

Sumber : https://dokumen.tips/documents/strategi-desain-arsitektur-

hijau.html

Page 92: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

74

4. Energy Production

Aplikasi yang bias dilakukan berkaitan dengan energy production

(produksi energi) adalah :

Photovoltaics

Adalah sel untuk mengkonversi energi sinar matahar menjasi

energi listrik

Pemanasan sel surya bias dilakukan pada atap, fasade sebagai sun

shading dan ruang terbuka

Gambar 2.32 penempatan sel photovoltaics

Sumber : https://dokumen.tips/documents/strategi-desain-arsitektur-

hijau.html

Wind turbine

Adalah alat untuk mengkonversi energi angin menjadi energi

listrik.

Microhydro turbine

Adalah alat untuk mengkonversi energi aliran menjadi energi

listrik.

5. Water And Waste

Aplikasi yang bias dilakukan yang berkaitan dengan water and waste

(air dan sampah/limbah) adalah :

Page 93: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

75

Water reuse / recycling

Adalah penggunaan kembali air setelah pengolahan. Biasanya air

yang diolah berasal dari grey water dan bukan black water.

Water reuse : penggunaan kembali air untuk aplikasi yang lain

Water recycling : penggunaan air untuk aplikasi yang sama.

Living machines

Adalah system pengolahan limbah dengan melalui serangkaian

tangka anaerobic dan aerobic sebagai rumah bakteri yang

menkonsumsi pathogen karbon dan nutrisi lainnya dalam air

limbah. Type living machines yang sering digunakan adalah

system hidroponik yang menggunakan bakteri dan tanaman.

Rainwater harvesting

Adalah mengumpulkan air hujan untuk berbagai keperluan

Ada 2 skala penggunaan :

Sistem kecil : mengumpulkan air hujan pada atap untuk

enggunaan domestic.

Sistem besar : menggunakan penyaring besar untuk

keperluan pengairan tanaman.

Pervious surfaces

Adalah penutup perrmukaan tanah yang memungkinkan air

masuk dan mengalir ke lapisan yang lebih bawah

Page 94: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

76

Bioswales

Adalah penanaman tumbuhan pada aliran air dangkal terbuka

yang berguna sebagai penyaring dan memperlambat aliran air

permukaan

Retention ponds

Adalah kolam yang digunakan untuk mengontrol dan

menghilangkan polutan dari dalam site. Funsi umum adalah

menangkap, menyaring, membersihkan, memperlambat aliran air

dan memungkinkan meresap ke dalam tanah.

II.7.5. Studi Preseden Bangunan Arsitektur Hijau

1. Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia

Bandara Blimbingsari yang berada di Banyuwangi Provinsi

Jawa Timur, disebut sebagai green Airport atau bandara berkonsep Hijau

pertama di Indonesia. Green Airport menekankan pada optimalisasi lahan

pertanian yang ada di area bandara, serta keberpihakan pada masyarakat

sekitar bandara. Konsep ini juga menggunakan desain interior dari

produksi masyarakat setempat sehingga sangat menghargai material dan

produk lokalitas. Bandara dengan konsep Green Airport ini di desain oleh

Arsitek ternama Indonesia yaitu Andra Martin, Bandara ini memiliki

panjang landasan pacu 2.250 meter dan mampu menampung 250 ribu

penumpang.

Page 95: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

77

Gambar 2.33 Fasad Bandara Blimbingsari, Banyuwangi

Sumber : https://www.banyuwangikab.go.id/

konsep green airport tanah yang digunakan tidak dihabiskan

untuk bandara tetapi untuk pembentukan Landscape pertanian. Tak hanya

itu, dalam konsep green airport ini, bandara sangat meminimalkan

penggunaan air conditioner (AC). Terminal baru ini akan memanfaatkan

sirkulasi udara yang diatur dengan kisi-kisi sebagai pendingin udara yang

dibantu aliran air untuk menyejukkan udara disekeliling terminal. Adapun

atap terminal akan terhampar luas rerumputan hijau dan energi alami

dimanfaatkan mengatur pencahayaan matahari sebagai penerang ruangan

di siang hari. Desain yang dibuat mengadopsi kearifan lokal dengan gaya

arsitektur khas suku Osing yakni masyarakat asli Banyuwangi.

Gambar 2.34 Atap Hijau Bandara Blimbingsari

Sumber : Sumber : https://www.banyuwangikab.go.id/

Page 96: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

78

Atap terminal mengadopsi penutup kepala khas masyarakat suku Osing,

Udeng. Terminal baru Bandara Blimbigsari ini juga banyak

menggunakan ornamen, Konsep green airport ini hadir pada terminal

baru Bandara Blimbingsari yang mulai beroperasi April 2017 lalu.

Direktur Bandar Udara Direktorat Perhubungan Udara, Kementerian

Perhubungan, Yudisari mengatakan, green airport Blimbingsari akan

menjadi perwakilan desain bandara Indonesian Style.

2. Gedung Utama Kementerian PUPR, Jakarta

Gedung utama Kementeria PUPR terletak di Jl. Pattimura 20,

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan – 12110. Gedung Kementerian PU

merupakan sebuah pilot Project Green Building di kota Jakarta. Gedung

ini masuk kategori Platinum atau peringat tertinggi dalam penilaian

Greenship dengan nomor sertifikat : 002/PP/NB/III-2013. Berbagai

penghargaan telah diraih atas komitmen penerapan Green Building

tersebut, di antaranya Kementerian PUPR meraih Penghargaan Efisiensi

Energi Nasional Ke-4 Tahun 2015 (PEEN Ke-4 Tahun 2015) sebagai

Juara I Sub Kategori Gedung Hijau. Sebelumnya, Gedung Kementerian

PUPR juga telah mendapatkan sertifikasi Greenship Gold, bersama-sama

dengan German Center di Serpong BSD dan Kampus ITSB di Bekasi.

Greenship merupakan perangkat tolok ukur bangunan hijau di Indonesia

yang disusun oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).

Page 97: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

79

Gambar 2.35 Gedung Utama Kementerian PUPR, Jakarta

Sumber : http://iabhi.or.id/

Konsep eco-building dianggap sebagai salah satu solusi untuk

mengurangi kerusakan lingkungan, meminimalkan emisi karbon sebagai

penyebab utama global warming, dan mengatasi krisis energi yang

muncul sebagai dampak dari pesatnya industrialisasi pada berbagai

bidang, terlebih pada sektor konstruksi.

Gambar 2.36 Orientasi Gedung Utama Kementerian PUPR, Jakarta

Sumber : http://iabhi.or.id/

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR) mengembangkan serta melaksanakan green building dan green

site di Kampus Kementerian PUPR. Pengembangan kampus PUPR

diarahkan ke ruang terbuka hijau (RTH) yang lebih besar. Gedung

Page 98: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

80

Kementerian PU saat ini telah menerapkan Green Building yakni dapat

hemat beban pendingin, konsumsi energi per-tahun dapat ditekan hingga

61 persen. Gedung Utama Kementerian PUPR dibangun dengan konsep

green building dengan estimasi penghematan listrik sekitar 44% dan

penghematan sekitar 81% dalam penggunaan air. Desain keseluruhan

gedung lebih mengandalkan penerangan alami dari sinar matahari pada

siang hari dan juga menerapkan sensor penerangan otomatis yang akan

memadamkan lampu ketika tidak ada orang di setiap ruangannya.

Page 99: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

BAB III

PENDEKATAN PERANCANGAN

III.1. Ide Perancangan

Ide dan gagasan perancangan Stasiun Kereta Bandara Radin Inten II

adalah menjadikan bangunan transportasi massal yang dapat

memudahkan masyarakat untuk berpindah dari transportasi darat ke

transportasi udara yang lebih efektif dan efisien, sehingga masyarakat

dapat beralih dari kendaraan pribadi. Bangunan ini akan memberi

fasilitas-fasilitas yang dapat memberi kenyaman dan kemudahan bagi

penumpang dan pengunjung baik dalam hal transportasi maupun

edukasi.

Bangunan ini akan terintegrasi dan terkoneksi dengan Bandara Radin

Inten II serta menerapakan pendekatan kontekstual yang

bersinambungan dengan lingkungan dan iklim tropis. Gagasan ini

muncul karena bangunan sejenis dipegaruhi oleh dampak yang timbul

akibat dari revolusi industri, sehingga kurang memikirkan dampak

negatif bagi lingkungan serta semakin meningkatnya jumlah

kendaraan pribadi yang menimbulkan emisi berlebih dan

meningkatmya isu tentang pemanasan global yang sebagian besar

adalah dari industri dan konstruksi.

Page 100: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

82

III.2. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan arsitektur kontekstual pada perancangan Stasiun Kereta

Bandara Radin Inten II menghasilkan tema yaitu “Arsitektur Tropis

Modern”, yang bersinambungan dengan iklim dan menghasilkan

bangunan berkelanjutan dalam hal energi dan kondisi lokal lingkungan.

Beberapa hal yang menjadi pendekatan kontekstual ini antara lain :

III.2.1. Konteks Iklim

Bangunan sebagai hasil perancangan arsitektur dimaksudkan untuk

memberikan kenyamanan dan mendukung aktifitas manusia yang berada

di dalam bangunan. Kondisi ruang yang baik dapat membuat manusia

sebagai pemakai bangunan beraktifitas dengan baik seseuai dengan

kehendaknya. Oleh karena itu dalam perancangan arsitektur harus

memperhatikan faktor iklim sehingga sapat tercipta lingkungan dan

bangunan yang memberikan kenyamanan dan kesehatan terhadap

pemakainya.

Provinsi Lampung merupakan daerah beriklim tropis, dengan ciri-

ciri cukup panas dan banyak turun hujan. Musim kemarau berlangsung

antara Mei -September dan musim hujan antara Nopember – Mei. Angka

hujan rata-rata tahunan mencapai 2.000 – 3.000 mm, bahkan di bagian

barat mencapai 3.000 – 4.000 mm/tahun sedang di bagian timur Lampung

Selatan 1.000 – 2.000 mm/tahun. Pada daerah ketinggian 30 – 60 m suhu

rata-rata berkisar antara 26º C – 28º C. Suhu maksimum 33º C dan suhu

minimum 22º C. Rata-rata kelembaban udara antara 80% – 88% dan pada

daerah yang lebih tinggi kelembaban juga akan lebih tinggi.

Page 101: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

83

Gambar 3.1 Suhu, Kelembaban dan Curah hujan

Sumber : http://en.climate-data.org/

Gambar 3.2 Suhu, Kelembaban dan Curah hujan

Sumber : http://en.climate-data.org/

Letak tapak yang termasuk wilayah Lampung Selatan mempunyai

kelembaban udara berkisar 60-95%, suhu udara tertinggi 32°C, suhu udara

terendah 21.8°C dengan suhu rata-rata berkisar antara 26°C - 27°C

Kecepatan angin pada rata-rata tapak berkisar 5 – 11 Km/Jam dengan arah

dominan dari Utara.

Page 102: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

84

Penerapan Tema Arsitektur Tropis Modern pada Stasiun Kereta Bandara

Radin Inten II – Lampung :

Adanya overstek atau tertitisan pada bangunan untuk mencegah

tampias dan silau,

Jendela yang tidak terlalu lebar, dilindungi oleh tirai atau lapisan

Insulation,

Memberi bukaan atau ventilasi udara untuk penghawaan alami,

Atap Miring >30 derajat (pelana atau limasan) untuk mencegah panas

radiasi matahari dan air hujan yang jatuh dapat cepat mengalir,

Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat

atau memblok area yang terpapar panas matahari,

Orientasi bukaan jendela lebih ke arah utara/selatan,

Melindungi permukaan bangunan dengan lapisan material wheather

shield, agar mudah dibersihkan dan dapat memberi perlindungan

terhadap paparan sinar matahari dan hujan,

Bangunan menggunakan warna terang untuk mencegah penyerapan

panas,

Material untuk eksterior lebih baik menggunakan material low, yang

tidak menimbulkan bising, zat beracun dan tahan tehap panas,

Menggunakan material alam lokal agar sebagai korelasi antara

manusia dengan alam, dan material lain yang di produksi tidak jauh

dari wilayah site,

Memaksimalkan vegetasi pada area site maupun bangunan digunakan

sebagai unsur peneduh di siang hari.

Page 103: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

85

III.2.2. Konteks Keberlanjutan

1. Arsitektur Lampung

Dalam hubungan arsitektur dan budaya, rumah atau bangunan

tradisional di Indonesia dipandang sebagai bentuk keberlanjutan

budaya dan menjadi strategi adaptasi terhadap alam (gempa) melalui

rekayasa struktur konstruksi dengan eksplorasi material lokal (batu,

kayu dan bambu).

Provinsi Lampung merupakan pintu utama pulau sumatera, dan

pelabuhan serta bandara merupakan gerbang bagi para wisatawan

datang ke Provinsi Lampung, sehingga tampilan bentuk stasiun bandara

ini merujuk pada rumah adat Lampung dan menjadi salah satu ciri khas

Lampung. Rumah adat Lampung memiliki ragam hias pada elemen-

elemen seperti ornamenasi dan tata ruang adat yang memiliki arti

penting dalam kehidupan masyarakat Lampung.

2. Sustainable Development (Keberlanjutan)

Keberlanjutan merupakan penerapan dari arsitektur hijau, salah

satunya adalah dalam hal energi. Kenapa menghemat energi penting

untuk dilakukan? Seperti kita ketahui bahwa isu Global Warming

berdampak buruk bagi bumi dan energi bumi akan terus terkuras,

karena tidak semua sumber energi bisa di perbaharui. Seperti Minyak

bumi, gas, dan batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik,

bahan bakar, dan lain-lain. Bila semua itu habis, maka tidak bisa kita

manfaatkan lagi di kemudian hari. Karena energi sangat terbatas, tidak

ada salahnya untuk mulai melakukan penghematan terhadap energi

Page 104: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

86

yang ada dari sekarang bersama-sama. Agar generasi yang akan datang

dapat merasakan manfaat dari energi tersebut. Selain itu, perlu kita

ketahui bahwa masih banyak milyaran manusia di luar sana yang

kesulitan untuk memperoleh akses sumber energi, untuk itu kita harus

mempergunakannya dengan bijak dan selalu berinovasi dalam

penerapan energi terbarukan. Untuk hal keberlanjutan ini tidak hanya

energi yang diterapkan namun juga pada 6 kriteria yang diterapkan pada

penilaian GBCI, sehingga keberlanjutan bangunan Stasiun ini

berpedoman pada GBCI (Green Building Council Indonesia).

3. Material

Material bangunan merupakan bahan pokok yang digunakan

untuk tujuan konstruksi selain material alami juga banyak materil yang

di produksi pabrik, menentukan pemilihan material sangat penting

salah satunya pengaruh terhadap lingkungan. Material pokok yang akan

di gunakan pada bangunan Stasiun Kereta Bandara ini antara lain :

1. Material Struktur utama beton bertulang

Beton sebagai salah satu bahan bangunan sangat banyak dipakai di

dunia konstruksi. Hal ini dikarenakan sifat beton yang banyak

menguntungkan, seperti harga yang relatif murah jika debandingkan

dengan baja, dapat menahan gaya tekan yang besar, bahan

penyusunnya mudah didapat, serta dapat dibentuk sesuai dengan

kebutuhan konstruksi. Selain itu material beton ini juga pada area

site sangat mudah di dapat sehingga tidak membutuhkan waktu lama

dan tidak banyak mengkonsumsi bahan bakar.

Page 105: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

87

Gambar 3.3 Beton Bertulang

Sumber : http://civilkitau.blogspot.com/2015

2. Material Genteng Tanah liat

Meterial penutup atap ini berbahan utama tanah liat yang diakhiri

dengan proses pembakaran, genteng ini diproduksi secara manual

oleh masyarakat desa pada umumnya. Di Provinsi Lampung cukup

banyak daerah-daerah yang memproduksi genteng tanah liat ini

contohnya Kabupaten Pringsewu sehingga cukup mudah untuk

mendapatkan material ini.

Kelebihan dan keunggulan genteng tanah liat antara lain adalah tidak

memunculkan hawa yang panas pada ruang meski matahari bersinar

dengan panas dan terik, hal ini sangat berbeda sekali dengan penutup

atap yang terbuat dari asbes, seng atau metal. Selain material ini juga

tidak menimbulkan bising. Dan beberapa hasil penelitian telah

membuat kesimpulan yang sama jika genteng dari tanah liat tidak

pernah menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Page 106: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

88

Gambar 3.4 Genteng Tanah liat

Sumber : https://indonesian.alibaba.com

Gambar 3.5 Nuansa Bambu pada Langit-langit Bandara Barajas Madrid

Sumber : http://destinasian.co.id/8-bandara-tercantik-di-dunia/

3. Bambu

Bambu adalah material ringan yang berongga. Banyak orang

mengira bahwa rongga tengah bambu merupakan kelemahan bagi

bambu, padahal hal ini tidak benar. Bambu memang berongga, dan

rongga tengah pada bambu sebenarnya merupakan ciri khas

kekuatan bambu dan berfungsi sebagai bracer.Bracer dapat

memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa digunakan

sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku. Bambu juga

memiliki karakter elastis dan tidak mudah pecah sehingga struktur

bambu menjadi lebih dapat diandalkan.

Page 107: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

89

Gambar 3.6 Kursi berbahan bambu

Sumber : https://id.carousell.com/p/kursi-bambu

III.3. Identifikasi Masalah

III.3.1. Permasalahan Umum

Bangunan stasiun pada umumnya cenderung belum bersinambungan

dengan lingkungan dan belum menerapkan bangunan berkelanjutan.

Konsep modern suatu bangunan yang tidak sesuai dengan

lingkungannya, sehingga terjadinya ketidak harmonisan hubungan

antar bangunan dengan lingkungan sekitar.

III.3.2. Permasalahan Arsitektural

Penggunaan beberapa material teknologi yang menerapkan bangunan

hijau masih sulit didapatkan di area tapak dengan kata lain perlu perjalanan

yang relatif jauh, sehingga belum bisa secara maksimal mengurangi emisi

dalam proses kontruksi.

III.4. Titik Berat Perancangan

Merancang bangunan stasiun kereta bandara dengan memberikan

kemudahan bertransaksi dan bertransportasi yang didasari oleh

Page 108: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

90

keefektifan dan efisiensi agar dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat

Lampung.

Merancang bangunan stasiun bandara dengan menerapkan kaidah-

kaidah bangunan hijau yang tidak hanya memberi kenyamanan

pengguna namun juga dapat memberi dampak positif pada

lingkungkan sekitar.

Merancang bangunan stasiun kereta bandara dengan pendekatan

berkontekstual terhadap iklim dan lingkungan, diharapkan secara

khusus dapat menjadi citra baru bagi Provinsi Lampung dan secara

umum menjadi bangunan transpotasi hijau kedua di Indonesia.

Penerapan pendekatan kontekstual dan bertema arsitektur tropis

modern ini tidak hanya diterapkan pada bangunanya saja namun juga

pada proses kontruksinya yang ramah lingkungan, seperti efesiensi

material, daur ulang material, tidak menggunakan material berbahaya

dll.

III.5. Analisis Perancangan

Analisis adalah proses dalam tahap mendesain, analisis terbagi

menjadi analisis kawasan dan tapak, dan analisis objek. Adapun analisis

yang dilakukan adalah:

1. Analisis Fungsi

Analisis ini mengetahui apa saja fungsi-fungsi dan memilihnya

menjadi fungsi primer, sekunder, maupun penunjang.

2. Analisis Pengguna

Page 109: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

91

Analisis ini untuk memberikan fasilitas dan kenyamanan yang

sesuai dengan pengguna stasiun kereta bandara Radin Inten II.

3. Analisis Aktifitas

Aktifitas yang dianalisis sesuai dengan kebutuhan dari

pengguna, sehingga mempunyai wadah untuk setiap aktifitas

yang diperlukan.

4. Anlisis Kebutuhan Ruang

Analisis ruang dilakukan untuk mengetahui ruang-ruang yang

dibutuhkan dengan mempertimbangkan fungsi, pengguna dan

aktifitas, serta berguna untuk menentukan besaran dan

organisasi ruang.

5. Analisis Tapak

Yaitu analisis lokasi yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal

yang penting pada lokasi. Selain itu analisis tapak berfungsi

untuk mengetahui kelebihan atau potensi pada tapak, sehingga

dapat menjadi data penunjang dalam perancangan.

6. Analisis Bentuk dan Tampilan

Analisis bentuk lebih terarah pada tema Arsitektur Hijau, yaitu

menampikan bentuk bangunan tropis modern yang sebagian

besar menggunakan material lokal dan banyak memberi bukaan

unruk pencahayaan maupun sirkulasi udara alami.

7. Analisa view

Merupakan analisa yang berhubungan dengan arah bangunan,

berfungsi sebagai arah pandangan dari luar maupun bangunan.

Page 110: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

92

Analisa view berkaitan penting dengan arah matahari, besar

kecilnya bukaan sangat berpengaruh terhadap panas matahari.

8. Analisa material

Analisa material berhubungan dengan penggunaan material pada

Perancangan Stasiun Kereta Bandara ini. Kaitan dengan

pemilihan material yang tidak banyak memberikan dampak

terhadap lingkungan.

9. Analisis Struktur

Analisis struktur dihubungkan dengan bentuk dan tampilan, juga

tidak lepas dari tema Arsitektur Tropis Modern yang menjadi

landasan tema perancangan.

10. Analisis Utilitas

Analisis utilitas ini mengenai Mekanikal, Elektrikan dan

Plumbing. Hal yang harus diperhatikan adalah skema dan sistem

yang baik agar dapat menerapakan bangunan hijau yang hemat

energi serta mempu memberi dampak yang baik pada

lingkungan.

III.6. Konsep / Sintesa

Tahapan selanjutnya adalah konsep, terdapat konsep dasar, konsep

tapak, konsep bentuk, konsep ruang, konsep struktur, dan konsep utilitas

yang diharapkan mampu menghasilkan rancangan yang baik dan

berkualitas.

Page 111: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

93

Gambar 3.7 Bagan Kerangka Perancangan

Sumber : Dokumen Pribadi, 2019

III.7. Kerangka Perancangan

Ide Perancangan

menjadikan bangunan transportasi masal yang

dapat memudahkan masyarakat untuk berpindah

dari transportasi darat ke transportasi udara yang

pastinya akan lebih efektif dan efisien.

semakin meningkatnya jumlah kendaraan pribadi

yang menimbulkan emisi berlebih dan banyaknya

isu tentang Global Warming yang sebagian besar

adalah dari bidang konstruksi.

Identifikasi Masalah

Bangunan stasiun pada umumnya cenderung

belum bersinambungan dengan lingkungan dan

belum menerapkan bangunan berkelanjutan.

Penerapan stasiun kereta bandara secara

kontekstual cenderung tidak memikirkan

dampak bagi lingkungan.

Titik Berat Perancangan

Merancang bangunan stasiun kereta bandara dengan

memberikan kemudahan bertransaksi dan bertransportasi

yang didasari oleh keefektifan dan efisiensi agar dapat lebih

bermanfaat bagi masyarakat Lampung.

Merancang bangunan stasiun bandara dengan menerapkan

kaidah-kaidah bangunan hijau yang tidak hanya memberi

kenyamanan pengguna namun juga dapat memberi dampak

positif pada lingkungkan sekitar.

Merancang bangunan stasiun kereta bandara dengan

pendekatan arsitektur hijau yang berkontekstual diharapkan

secara khusus dapat menjadi citra baru bagi Provinsi

Lampung dan secara umum menjadi bangunan transpotasi

hijau kedua di Indonesia.

Penerapan arsitektur hijau ini tidak hanya diterapkan pada

bangunanya saja namun juga pada proses kontruksinya,

seperti efesiensi material, daur ulang material, tidak

menggunakan material berbahaya dll.

Tujuan Perancangan

Menghasilkan rancangan Stasiun

Kereta Bandara yang dapat memberi

kemudahan bertransportasi dan

memberi dampak baik pada

lingkungkan.

Menerapkan pendekatan kontekstual

pada bangunan di harapkan dapat

menjadi bangunan yang

berkelanjutan dan menjadi icon atau

citra baru bagi provinsi Lampung.

Pengumpulan data

Data Primer : Observasi, Dokumentasi

Data Sekunder : Studi Pustaka, Studi

Komparasi, Jurnal dan Buku.

Analisis Perancangan

Analisis Tapak

Analisis Site

Analisis Fungsi

Analisis Pengguna

Analisis Kegiatan

Analisis Kebutuhan Ruang

Analisis Fasad Bangunan

Analisis Struktur

Analisis Penghawaan & Pencahayaan

Analisis Sistem Utilitas

Konsep Perancangan

Konsep Gubahan Massa

Konsep Facad Bangunan

Konsep Struktur

Konsep Sistem Utilitas

Page 112: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

BAB VI

PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Stasiun Kereta Api

Bandara Radin Inten II – Lampung” yang berlokasi di Jalan Raya Branti,

Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara Radin Inten II

merupakan Bandara Domestik yang ada di Provinsi Lampung, dan pada

bulan Maret 2019 Bandara Radin Inten II resmi bertaraf Internasional,

dengan meningkatnya status Internasional Bandara ini akan terus

mengembangkan fasilitas pelayanan maupun infrastrukturnya.

Bandara Radin Inten II menjadi salah satu pintu gerbang datangnya

para wisatawan dengan lokasi strategis yang dilalui Jalan Lintas Sumatera,

sehingga sangat mudah dalam pencapaian. Adanya Perancangan Stasiun

Kereta Api Bandara diharapkan dapat menjadi fasilitas penunjang bagi

Bandara Radin Inten II dalam memberi pelayanan, kemudahan dalam

pencapaian menuju Bandara. Bukan hanya itu saja nemun Stasiun Kereta

Bandara ini juga dilengkapi dengan sarana edukasi dan wisata berupa Mini

Galeri Kereta Api, ruang terbuka hijau, play kids serta area komersil seperti

toko oleh-oleh, minimarket dan Café.

Perancangan Stasiun Kereta Bandara menggunakan pendekatan

Kontekstual yang terdiri dari penerapan Arsitektur Lampung, tanggap

Page 113: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

174

terhadap iklim dan konsep keberlanjutan yang diterapkan melalui tolok ukur

GBCI (Green Building Council Indonesia). Penerapan pendekaran

Kontekstual ini dianggap penting karena untuk menghargai serta menjaga

budaya, adat dan lokalitas lokasi setenpat, serta dapat memperlihatkan

Arsitektur Lampung kepada wisatawan yang datang.

Bangunan yang dirancang lebih memfokuskan pada kondisi site

setempat berupa arsitektur rumah adat Lampung, dan konsep keberlanjutan

bertujuan untuk menjaga lingkungan dan bumi dari dampak Global

Warming, meminimalkan energi buatan serta memaksimalkan pemanfaatan

energi alami dapat menjadi pola keberlanjutan dalam penghematan energi

yang dihasilkan dari fosil dsb. Material yang digunakan memaksimalkan

material lokal yang mudah didapat dan ramah terhadap lingkungan.

Dengan Perancangan Stasiun Kereta Api Bandara Radin Inten II

diharapkan akan menjadi moda transporasi yang lebih nyaman, lebih

memudahkan perjalanan secara efektif dan efisien, selain itu dapat

meningkatkan perekonomian daerah dan menjadi citra baru yang ada di

Provinsi Lampung.

Page 114: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

175

DAFTAR PUSTAKA

1. Abubakar, Iskandar. 2016. Moda Transportasi.

https://id.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi diakses pada Oktober 2018

2. Agenda 21 Sektoral. 2001. Perencanaan Pembangunan berkelanjutan,

Jakarta. Kantor Menteri Lingkungan Hidup.

3. Alison G.Kwok, AIA dan Walter T. Grondzik, PE dalam buku “The

Green Studio Handbook, Environmental strategies for schematic design.

4. Arsana, Tuba. 2016. Perancangan Musium Budaya Walisongo di Kabupaten

Gresik. Malang. Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim.

5. Data Arsitek. 2002. Ernst Neufert Edisi 33 jilid 2. Jakarta. Erlangga.

6. Divisi Rating dan Teknologi. 2013. Greenship untuk Bangunan Baru Versi

1.2. Jakarta. Kantor GBCI.

7. D. K. Ching, Francis dan Adams, Cassandra. 2008. Ilustrasi Konstruksi

Bangunan/Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga.

8. Dwiatmoko, Hermanto. 2016. Perencanaan Pembangunan Transportasi

Kereta Api. Jakarta. Kencana (Prenadamedia Group)

9. Edward K, Morlok. 1985. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.

Jakarta. Erlangga.

10. Green Building Council Indonesia. 2013. Greenship New Building

http://gbcindonesia.org/. Di akses Oktober 2018

11. Hindarto.P.2008. Konsep Green arschitecture/Arsitektur Hijau oleh Budi

Pradono. http://www.astudioarchitect.com/2008/11/konsep-green-

architecture-arsitektur_10html diakses pada Oktober 2018. di akses

November 2018.

Page 115: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

176

12. Menteri Pekerhubungan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri

Perhubungan Nomer : PM. 29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis

Bangunan Stasiun Kereta Api. Jakarta. Kementerian Perhubungan.

13. Nazori, Azizi, Dwi Herianto, Rahayu Sulistyorini. 2015. Perancangan Moda

Transportasi Umum Rute Stasiun Tanjung Karang – Bandara Radin Inten II

Lampung selatan. Lampung. JRSDD Vol 3 No 3.

14. Nugraha, Rian Mas. 2017. Konsep Perencanaan dan Perancangan

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pada Bandar Udara Ahmad Yani Di Kota

Semarang. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.

15. Nugroho, Agung Cahyo. 2018. Bangunan Gedung Hijau, Menuju Bangunan

dan Lingkungan yang Berkelanjutan. Materi Pelengkap Seminar Bangunan

Hijau, Lampung.

16. Nurcahyadi, Harry. 2015. Pembangunan Kereta Bandara Soekarno Hatta.

Bekasi. Sekolah Tinggi Transportasi Darat.

17. Pradono. B. 2008. Green design dalam Perspektif Arsitek Muda. Good

Business With Green Design. Malang. Universitas Brawinjaya

18. PT. Kereta Api Indonesia. 2012. Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api

Indonesia.. Bandung. Direksi PT.KAI.

19. Stasiun Bandara Soekarno Hatta. 2018. Wikipedia .

https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Bandara_Soekarno-Hatta. November

2018

20. Syafiq, Muhammad, Ima Defiana. 2015. Desain Stasiun Kereta Api Gubeng

dengan Konsep Simbiosis Surabaya. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol . 4, No. 1.

Page 116: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

LAMPIRAN

Page 117: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Dokumentasi Stasiun Kereta Bandara Soekarno Hatta

Vending Machine & Mesin Cetak Tiket Pesawat

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Retail Komersil

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Lobby dan Ruang Tunggu

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Page 118: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

ATM Center & Money Changer

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Lavatory, Ruang Menyusui & Bak Pemisah Sampah

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Informasi Jadwal & Papan Informasi Arah

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Mesin Barcode Tiket, Peron danInterior Kereta Bandara

Sumber : Data Pribadi (Survey Lokasi)

Page 119: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Dokumentasi Stasiun Kereta Bandara Kualanamu

Pintu masuk stasiun kereta Kualanamu

Sumber : Instagram @Kabandara

Interior Stasiun KA Kualanamu

Sumber : Instagram @Kabandara

Tampak Stasiun, Peron dan Bandara Kualanamu

Sumber : Instagram @Kabandara

Page 120: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Tabel

Reflektansi beberapa material bangunan

Sumber : https://dokumen.tips/documents/strategi-desain-arsitektur-

hijau.html

Tabel

Reflektansi beberapa warna cat

Sumber : https://dokumen.tips/documents/strategi-desain-arsitektur-

hijau.html

Tabel Material Intenal Reflectances

Page 121: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Dokumentasi Stasiun Kereta Bandara Kualanamu

Tabel

Klasifikasi Tepat Guna Lahan

Sumber : http://gbcindonesia.org/

Tabel

Klasifikasi Efisien dan Konservasi Energi

Sumber : http://gbcindonesia.org/

Page 122: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Tabel

Klasifikasi Konservasi Air

Sumber : http://gbcindonesia.org/

Tabel

Klasifikasi Sumber dan siklus Material

Sumber : http://gbcindonesia.org/

Page 123: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Tabel

Klasifikasi Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang

Sumber : http://gbcindonesia.org/Tabel

Tabel

Klasifikasi Manajemen Lingkungan Bangunan

Sumber : http://gbcindonesia.org/

Page 124: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Dokumentasi dan Konsep Bandara Blimbingasari

Eksterior Bandara Blimbingsari

Sumber : https://www.banyuwangikab.go.id/

Interior Bandara Blimbingsari

Sumber : https://www.banyuwangikab.go.id/

Konsep Terminal Bandara Blimbingsari, Banyuwangi

Sumber : https://www.banyuwangikab.go.id/

Page 125: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Konsep Terminal Bandara Blimbingsari, Banyuwangi

Sumber : https://www.banyuwangikab.go.id/

Konsep Green Terminal Bandara Blimbingsari, Banyuwangi

Sumber : https://www.banyuwangikab.go.id/

Page 126: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

INTERIOR BANGUNAN SIMULASI DAYLIGHTING AREA

Horizontal

roof

Vertical

South

Vertical

East &

West

Vertical

North

Building form & orientation

Analisis dan Konsep Gedung Utama Kementerian PUPR

Analisis Orientasi Terhadap sinar matahari

Sumber : http://iabhi.or.id/

Bentukan Masa dan Insulasi Termal

Sumber : http://iabhi.or.id/

Interior Bangunan terkait Pencahayaan Alami

Sumber : http://iabhi.or.id/

Page 127: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI

Pemantauan/pencatatan pemakaian listrik

a) Pemasangan KWH meter

b) Monitoring pemakaian listrik per bulan

Penghematan konsumsi energi

c) Pemanfataan sinar matahari untuk penerangan (optimalisasi desain

jendela dan tata ruang)

d) Melakukan pengukuran instensitas cahaya ( 25 lux / sesuai ketentuan)

e) Penggunaan water reservoir untuk penyimpanan air bersih

f) Penggunaan LHE untuk kantor dan lapangan

g) Tata tertib penggunaan peralatan elektronik kantor

h) Mengatur temperatur AC (25 1 C)

i) Penggunaan sensor cahaya untuk lampu penerangan di lokasi proyek

Mengendalikan penggunaan sumber energi yang memberikan dampak

terhadap lingkungan

j) Melakukan pengukuran getaran

k) Melakukan pengukuran kebisingan

l) Penyediaan absorban untuk penyimpanan material B3

m)Kendaraan dan alat berat proyek telah lulus pengecekan emisi gas

buang

a

b

c

d

e

f

g

h

i

j k l m

GREEN CONSTRUCTION

KESEHATAN DAN KENYAMANAN DI DALAM PROYEK

Mengurangi dampak asap rokok

a) Memasang tanda dilarang merokok di setiap ruangan di

kontraktor keet

b) Memasang tanda dilarang merokok di lokasi kerja

c) Menyediakan fasilitas area merokok di luar kontraktor keet dan

area kerja ( 5 m)

Mengurangi polusi zat kimia berbahaya bagi kesehatan

d) Tidak menggunakan material asbes

e) Tidak menggunakan lampu mercury

f) Tidak menggunakan styloform untuk insulasi panas

Menjaga kebersihan dan kenyamanan

g) Penggunaan safety net (untuk mengurangi debu)

h) Melakukan penyiraman lapangan (untuk mengurangi debu)

i) Pengadaan washing bay

a

b

c

g h

i

GREEN CONSTRUCTION

Konsep Green Construction Gedung Kementerian PUPR

Efisiensi dan Konservasi Energi Konstruksi

Sumber : http://iabhi.or.id/

Keselamatan dan Kenyamanan di dalam Proyek

Sumber : http://iabhi.or.id/

Page 128: PERANCANGAN STASIUN KERETA API BANDARA RADIN INTEN II ...digilib.unila.ac.id/57203/9/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bandara Radin Inten II yang menghubungkan stasiun yang ada

Pemanfaatan Waste Material Besi Untuk Penunjang

Pelaksanaan Proyek dan Pekerjaan Non-Struktural

Pemanfaatan Waste Material Besi

Untuk Penunjang Pelaksanaan

Proyek

PEMANFAATAN WASTE MATERIAL

Precast Cansteen dan Car Stopper dibuat dari beton sisa hasil pengecoran Pemanfaatan waste material

Green Implementation

Mutu beton tergantung pengecoran pada saat produksi

Kualitas hasil produk lebih terjaga

Mempermudah pelaksanaan lapangan

1

1

2

2 3

1 Proses Produksi

2 Stocking material

sebelum dilakukan

pemasangan

3 Pemasangan pada

posisi yang telah

ditentukan

PEMANFAATAN BESON SISA

Pemanfaatan Sisa Material

Sumber : http://iabhi.or.id/

Pemanfaatan Sisa Material Baton

Sumber : http://iabhi.or.id/